Jumat, 19/09/2014 17:42 WIB
Reaksi Cepat SMS Ahok Mereka yang Puas dengan Layanan Aduan 'Gubernur' Ahok Ropesta Sitorus - detikNews Index Artikel Ini Klik "Next" untuk membaca artikel selanjutnya 1 dari 7 Next »
Reaksi Cepat SMS Ahok Jakarta - Aneka ragam pengaduan dari warga disampaikan ke Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Warga DKI bisa bebas berkeluh kesah kepada kepala daerahnya lewat layanan pesan singkat (SMS) yang masuk ke nomor pribadi Ahok.
“Ke nomor saya langsung. Makanya kayak kemarin aku balas (SMS warga) terus kan sambil ke praktek (konsultasi ke praktek dokter gigi-red). Nah kalau di sini (di kantor) mereka (staf) yang bantu balasin,” kata Ahok kepada detikcom, di kantornya, Kamis (19/9/2014).
Ada tiga nomor yang selalu disebar Ahok secara terbuka kepada masyarakat umum, yakni 0811944728, 081927666999, 085811291966. Dia berujar nomor itu selalu diaktifkan. 1
Setiap harinya ada sekitar 1000-an sms yang masuk ke tiga nomor itu.
Ahok mengaku dia membalas sendiri keluhan warga itu, terutama pada akhir pekan atau saat libur. Sementara pada hari kerja, dia akan dibantu oleh staf dan tim Respons Opini Publik yang membalas dan mendisposisi keluhan itu ke dinas yang terkait.
Banyak warga yang mengaku puas sejak ada layanan SMS Ahok itu. Dari testimoni yang diterima detikcom, sejumlah warga menyatakan keluhannya langsung ditangani setelah dia melapor ke Ahok.
Berikut ini beberapa testimoni warga DKI yang masuk ke redaksi, yang menyatakan kepuasannya atas kinerja Ahok: Puas dengan Jawaban Faika, warga Jakarta Selatan mengirim SMS ke Ahok pada 13 Agustus lalu. Dia 'curhat' kepada Ahok seputar nasib dua anak asuhnya yang tak bisa masuk ke SDN 6 Pejaten. Penyebabnya karena alamat orang tua anak tersebut, yang bekerja sebagai supir pribadi Faika, masih pakai alamat di kampung asalnya.
“Terus akhirnya saya nanya pak Ahok, saya takutnya sekolah mempersulit anak untuk sekolah,” kata Faika kepada detikcom, Jumat (19/9/2014).
SMS panjang yang dikirimnya ke nomor Ahok dibalas malam hari. Pada akhirnya memang dia tidak bisa memaksa agar anak asuhnya diterima di sekolah. Tapi dia puas karena ketakutannya akhirnya bisa diklarifikasi.
“Akhirnya pak Ahok bales dan disuruh ngehubungin stafnya. Ternyata memang sistemnya sudah begitu. Sopir saya yang salah nggak ngurus surat pindah. Tapi yang penting ternyata Ahok bales, hari itu juga dibales smsnya, jadi informasinya jelas,” imbuhnya. 2
Dukung Jadi RI-1 Dotty merasakan kepuasan saat keluhannya ke nomor Ahok direspons hanya dalam hitungan hari. Dia menceritakan sempat ada masalah ketika daftar BPJS kesehatan online. Setelah dia membayar, ternyata tidak bisa online sama sekali.
Kondisinya pun tak ada kejelasan selama sebulan. Dua kali ke kantor BPJS, Dotty mengaku tak mendapat jawaban yang jelas.
“Lalu saya SMS pak Ahok, saya kirim ke tiga nomor. Sempat patah hati awalnya, karena nggak dibales sampai Sabtu siang. Minggu pagi pas saya ngajar, ternyata ada telepon bunyi , saya nggak sempat angkat. Sekitar jam 8 saya keluar ternyata ada beberapa missed call dan SMS, ternyata itu dari orang BPJS pusat,” ungkapnya detikcom.
Seperti membalikkan tangan, Dotty yang awalnya susah menghubungi pihak BPJS akhir justru dimudahkan mengurus urusannya.
“Ibu-ibu itu bertanya, saya ada masalah apa dan jam berapa bisa dibantu? Lalu orang itu langsung telepon dan janji akan urus masalah saya secepatnya. Saat saya nanya, tahu mana nomor saya, awalnya dia nggak mau bilang. Tapi pas saya cerita saya komplain ke Ahok, dia bilang ‘benar, bapak (Ahok) yang menelepon ke BPJS. Masalah saya pun beres,” bebernya.
“Terima kasih pak Ahok. Pokoknya hebat Ahok, dia sudah pasti dapat suara dari saya kalau maju jadi RI 1,” puji warga DKI tersebut. Keajaiban Sehari Mas Agung Sachli, warga DKI lainnya mengirimkan e-mail berisi pengalaman dia ketika kantornya akan mengurus surat domisili ke kelurahan. Biasanya surat itu diurus lewat 3
calo. Tapi saat mereka ingin mengurus sendiri dan bayar biaya resmi, petugas kelurahan justru melakukan pungutan liar.
“Walhasil, Surat Domisili tidak keluar-keluar. Alasannya macam-macam. Minta surat keterangan dari RT-RW. Kami sudah urus. Setelah ada surat keterangan RT-RW, alasannya, ‘Pak Lurah lagi rapat’. Akhirnya petugas di kelurahan buka mulut untuk meminta uang. Tidak banyak, hanya Rp. 150.000,00. Namun saya ngotot tidak mau kasih. Petugasnya bahkan berkata: "Masak setahun sekali saja tidak mau kasih sih?",” kata Agung mengisahkan.
Kesal dengan petugas, dia mengadu ke Ahok. Nama kelurahan, nama petugas serta perusahaannya dia kirimkan lewat SMS.
“Ajaib, besoknya saat ke sana, Surat Domisili langsung selesai. Bahkan petugas yang disebut langsung dipanggil ke Wali Kota. Bukan cuma itu, Pak Ahoknya sendiri membalas SMS saya. Luar biasa. Hidup Pak Ahok. Tidak ada kepalsuan di dalam diri dia. Benar-benar tulus mau membereskan DKI,” pujinya Rel dan Truk yang Berubah SMS dari Maria Jusuf sampai ke nomor pribadi Ahok, beberapa waktu lalu. Warga DKI ini mengadu soal jalanan rel kereta dekat rumahnya yang selalu rusak serta truk sampah yang beroperasi pagi-pagi sehingga bikin kemacetan.
Pesan singkat itu dibalas langsung oleh Ahok. Tak hanya dibalas, faktanya masalah di lapangan juga langsung ditangani.
“Untuk jalanan rel kereta, tidak sampai 3 hari langsung diaspal. Menurut saya, kualitas aspal kali ini yang paling baik karena bertahan lebih dari 2 bulan, biasanya 1 bulan juga
4
sudah rusak lagi,” kata dia.
“Untuk truk sampah, kelihatannya sekarang tidak beroperasi di pagi hari lagi, at least untuk daerah yang saya adukan,” imbuhnya.
Maria mengaku sangat senang dengan gaya kepemimpinan Ahok yang memberikan respon cepat atas keluhan warganya. Dia pun ketagihan untuk mengadu kepada orang nomor dua di DKI itu, kali ini soal kemacetan yang jadi masalah kompleks Ibukota.
“Hari ini saya mengadukan mengenai mobil-mobil yang parkir sembarangan di Jalan Senopati menuju SCBD yang setiap pagi selalu bikin macet, namun entah mengapa sms ke-3 nomor tersebut tidak bisa,” kata dia harap-harap cemas. Tak Bisa SMS, Lewat Email Pun Jadi Rio Gunawan, mengadukan soal kesemrawutan di kompleks Apartemen Gading Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara kepada Ahok pada Agustus lalu. Sayangnya nomor pesan singkat ke nomor 0811944728 itu tak dibalas. Namun Rio mencoba cara lain yakni mengirim email ke
[email protected].
14 Agustus 2014, Rio melaporkan soal semrawutnya lingkungan tersebut. Pasalnya apartemen subsidi dihuni oleh orang kaya bermobil. Parkiran yang tak muat membuat penghuni parkir sembarangan di jalan raya. Padahal di sana ada rambu dilarang parkir dan jalannya kecil.
Di dekat lokasi itu ada sekolah St. Yakobus dan ada pabrik motor. Kesemrawutan pun terjadi hampir tiap hari saat jam sibuk.
Lima hari setelah Rio mengirim email, balasan Ahok baru masuk. “Maaf baru balas,
5
karena email menumpuk. Terimakasih atas laporannya, akan kami tindaklanjuti,” kata Ahok.
Sekarang, menurut karyawan swasta ini, perbaikan sudah dilakukan. Di tempat yang bermasalah itu sudah ada spanduk lahan parkir yang sedang disiapkan lengkap dengan shuttle bus 24 jam.
“Saya kurang yakin memang apa itu diproses karena memang saya email atau sudah disiapkan dari sebelumnya oleh pihak lain. Tapi yang saya yakin laporan saya diterima dan dibaca oleh Pak Ahok,” tulis Rio.
6