RE-ENERGIZE AND IMPROVEMENT OF ASTHENIA & MEMORY IN ELDERY PATIENT Dr. Muhammad Hamdan, Sp. S (K)
PENDAHULUAN Apa yang dimaksud Astenia : • Astenia berasal dari kata Yunani : A (tidak), Sthenia (kekuatan) • Kelelahan (Fatigue) patologis yang berlangsung kronis akibat penurunan fungsi tubuh sehingga timbul ketidakmampuan seseorang untuk melakukan kegiatan rutin » (Fred Plum, 1992) • Secara klinis 1 dari 5 pasien di praktek umum
Etiologi Astenia 55 % FUNCTIONAL
45 % ORGANIC
Reactional ACUTE •Infectious •Endocrine •Hepato-digestive •Hematological •Neurological •Neoplasic •Various (iatrogenic)
•Overwork •Stress
CHRONIC •Postpartum •Postinfarction •Alcohol withdrawal •Postinfectious •Functional colonic disorders •Weight loss
•Psychiatric (depression)
Struktur organ otak yang terlibat pada Fatigue / Asthenia
Reticular Activating System(RAS) Jalur komplek polisinaps pada batang otak dan otak tengah
Excitatory Area
asetilkolin
Inhibitory Area RAS men-sinkronisasi aktivitas tubuh dan mengatur sumber energinya.
Letak Reticular Activating System
❖Aktivasi Reticular Formation keatas menuju korteks serebral ❖Fasilitasi Reticular Formation ke bawah menuju spinal cord.
❖Pencegahan Reticular Formation.
Inhibitory Area
Excitatory Area Balance
Reticular Activating System • Sistim jaringan saraf dari batang otak • Fungsi – Mengatur pendayagunaan sumber2 energi tubuh – Bertanggung jawab terhadap koordinasi aktifitas motorik, fungsi endokrin, persepsi sensorik, memori, dan aktivasi seluruh korteks – Memegang peran penting dalam mengatur kemampuan fisik, psikis dan intelektual
Excitatory Area
Fatigue Kronis(ASTHENIA) Inhibitory Area
Patofisiologi Fatigue Kronis (Asthenia) Fungsi RAS terganggu
Pendayagunaan sumber energi tubuh terganggu Fungsi organ terkait terganggu
Ketidakserasian dan gangguan koordinasi antara fungsi motorik, sensorik, memori, intelektual, irama sirkardian
Gangguan mental dan fisik
Fatigue Kronis (Astenia)
TIPE ASTHENIA 1. ASTHENIA FISIK / ORGANIK : ( yang diawali kelainan organik ) – Asthenia sesudah infeksi – Asthenia sesudah operasi – Asthenia akibat : DM, Hipertensi, IHD, Heart Failure dll. – Asthenia akibat kehamilan, menopause – Asthenia akibat epilepsi, alkohol dll – Asthenia pada olahragawan.
TIPE ASTHENIA 2. ASTHENIA PSIKIS ( berkaitan dengan cara hidup, lingkungan ) – Asthenia karena gangguan adaptasi lingkungan : • asthenia pada usia lanjut • pada anak-anak
– Asthenia overwork : fisik atau intelektual – Asthenia seksual / impotensi psikogenik – Asthenia karena gangguan intelektual : • asthenia pada mahasiswa • asthenia pada usia lanjut.
TIPE ASTHENIA 3. ASTHENIA PADA DEPRESI ATAU CEMAS – Sering merupakan gejala pertama dari depresi atau kecemasan – Tidak berkaitan dengan aktivitas atau gaya hidup – Terdapat gejala psikosomatik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan gangguan tidur – Biasanya terasa parah dipagi hari – Bila tidak diobati dapat mengarah ke depresi
GEJALA ASTENIA Gejala Astenia dikategorikan menjadi dua : 1. Kelelahan sebenarnya (true weakness) 2. Kelelahan persepsi (perceived weakness)
Kelemahan Sebenarnya (true weakness)
Digambarkan sebagai hilangnya kekuatan dan kemampuan otot dan umumnya disebabkan oleh adanya kecelakaan atau kerusakan otot itu sendiri
Kelemahan Persepsi (perceived weakness)
Digambarkan sebagai respon nonneuromuscular bahwa seseorang mempunyai persepsi bahwa dia tidak bisa menyelesaikan suatu hal karena lemah atau lelah, meskipun otot-ototnya secara fisiologis berfungsi secara normal
Manifestasi Klinis Asthenia ASTHENIA
Sexual
Intelectual
- Hilangnya minat - Memori - Gangguan ereksi - Konsentrasi - dll. - Perhatian
Physic - Kelelehan umum - Resistensi fisik
Psychic - Cemas - Selera makan - Gangguan tidur
Kronoastenia • Merupakan asthenia disebabkan gangguan yang terjadi pada kronobiologis – Kronobiologis
• Irama biologis yang terjadi selama 24 jam secara berkesinambungan mengatur perubahan mekanisme tubuh Pusat pengaturan irama biologis Supra Chiasmatik Nuclei di Hipotalamus
Irama Sirkadian • Diatur oleh Supra Chiasmatic Nuclei (SCN) A master circadian pacemaker
Kehidupan manusia ...
(osilator atau jam biologis)
Suprachiasmatic Nuclei
... dipicu oleh jam internal
Irama Sirkadian ▪ Circadian = istilah yang digunakan oleh Franz Halberg, salah satu dari pakar teori kronobiologi moderen ▪ Berasal dari bahasa latin circa, “around” dan diem or dies, “ day” ▪ Menggambarkan siklus 24-jam dari sistim biokimia, fisiologi dan proses perilaku dari makhluk hidup ▪ “Sistim keseimbangan”: menyelaraskan pola istirahat/aktivitas dan fungsi tubuh terhadap geofisikal ▪ Endogenous: menyesuaikan dengan siklus lingkungan tetapi tidak dipengaruhi oleh lingkungan
Irama Sikardian berperan penting bagi fungsi tubuh manusia PARAMETER BIOLOGIS
PARAMETER FISIOLOGIS 37.5
20
Kortisol
10 0
16 24 8 16 24 8 16
Temperatur tubuh keseluruhan
37.0 36.5
36.0
16 24 8 5
Tiroid-hormon stimulan
16 24 8
16
180
3
Tekanan Darah
155
1 130
16 24 8 16 24 8 16
14 22
6
14 22
6
6
14 22
6
14 22
6
180
25
Hormon Paratiroid
6
Denyut Jantung
155
15
16 24 8 16
24 8 16
130
Time of day
Adpated from Millar-Craig MW, et al. Lancet. 1978;1-795 Adapted from Souetre E, et al. Am J Psychiatry. 1988;145:1133-1137. Adapted from Souetre E, et al. Psychiatry Res. 1989;28:263-278.
Waktu dalam hari
Shaded area indicates usual sleep period
Irama Sikardian berperan penting bagi perilaku manusia PARAMETER PERILAKU 10
Kewaspadaan subyektif
0 -10
6
14
22
6
14
22
6
6
14
22
6
14
22
6
10
Performa kognitif
0 -10
0.4 0
Mood
- 0.4
- 0.8
6
18
18
6
6
Irama Tidur-bangun 6
18
6
18
6
Time of day
Adapted from Czeisler CA, Khalsa SB. Principles and Practice of sleep Medicine. 2005 Adapted from Peeters F, et al. Emotion. 2006;6:383-391.
SULBUTHIAMIN (Arcalion) Komposisi ◦ Setiap tablet salut gula mengandung 200 mg sulbutiamine bis{1(2-isobutyryioxythyl)-2-[amino-2-methyl-pyrimidin-5-yl-methyl)formamido] propenyl } disulfide • • •
hidrofilik
lipofilik
Pembukaan cincin thiazol Esterifikasi dari alkohol Dimerisasi molekul dengan membentuk jembatan sulfida
CARA KERJA – Karena bersifat lipofilik, berikatan secara selektif pada • • • •
Formatio Retikularis Sel neuron hipocampus Sel piramid di korteks serebri Sel purkinye di serebellum
Tehnik immuno fluoresens histokimia
Prof. Du Boistesselin
Indikasi : Segala macam Asthenia Kronoasthenia Postpartum Asthenia Asthenia yang berhubungan dengan program penurunan berat badan Asthenia pada Olahragawan Detoxsifikasi ketergantungan obat dan Alkohol
Asthenia pada pelajar Asthenia pada usia lanjut terutama gangguan memory & Konsentrasi Asthenia Sexual Atau dengan gejala-gejala : - Kurangnya nafsu makan/appetite - Terganggunya tidur dan kelelahan - Terganggunya konsentrasi dan kewaspadaan.
Dosis : Dewasa 2 tablet sehari (≥ 15 tahun) Efek Samping : sangat jarang LD 50 : > 800 - 2000 kali dosis terapi yang di anjurkan
DISTRIBUSI :
ABSORBSI : Cepat, T max : 30 menit-1 jam Tidak dipengaruhi makanan Bioavailabilitas mencapai 80 - 100 % Konversi menjadi Thiamine di saluran cerna.
Seluruh tubuh : di jaringan saraf, dan otot. Bersifat Lipofilik: penetrasi Arcalion pada Blood Brain Barrier .
EKSKRESI: Waktu paruh / Half life : 5 - 6 jam Ekskresi di mulai 1 - 2 jam pertama. Tidak terdapat akumulasi Eliminasi : Ginjal 50 %, Feses 50 %
+ + Serotonin GABA ( Raphenuclei)
+ Katalisator ( Acetyl-Co A)
Acetylcholine (tegmentum)
+ Dopamin Reseptors prefrontal cortex D1 Rcp (Ventral tegmentum) (Substantia nigra )
Glutamate (LTP Memory System)
( System Cholonergic )
Mengembalikan Komunikasi antar Neuron & Keseimbangan Neuron Transmitter
Student at exam time Elderly
Postinfectious
Top-level athletes Sexual dysfunction Postpartum
ARCALION 200 AND MENTAL TRAINING “VALUE OF ARCALION 200 IN ELDERLY ASTHENIC PATIENTS” : Evaluasi efektivitas dan keamanan Arcalion 200 pada pasien usia lanjut yang mengeluh gangguan memori Protokol : double-blind controlled study, selama 3 bulan Pasien : 112 pasien , umur > 55 tahun Pengobatan : - pasien dibagi dalam 4 grup : Tujuan
- ARCALION 200 - Placebo
- ARCALION 200 + mental training - Placebo + mental training
- ARCALION 1 tab pagi & 1 tab siang hari selama 3 bulan • Pasien dengan mental training dimonitor selama 1.5 jam/ minggu selama 3 bulan Hugonot J. JAMA.(French ed.) 1991;22(suppl):4-12
ASTHENIA IN ELDERLY Arcalion 200 seefektif mental training
Improvement (%)
Hasil :
Placebo Placebo + Mental T
P < 0.001
Arcalion
Placebo
P < 0.001
Arcalionn Arcalion + Mental T
NS
Efektivitas Arcalion lebih baik dp plasebo, dan hasilnya ekuivalen dengan mental training
ASTHENIA IN ELDERLY
Improvement (%)
Arcalion 200 cepat memulihkan asthenia intelektual pada usia lanjut Perception Orientation Attention Memory Placebo + Mental Training
67
Placebo
Arcalion + Mental Training
Arcalion
69
72
72
n=112 Dosage: arcalion or placebo, 2 tab.daily
years
Kesimpulan : Arcalion 200 sangat efektif dan aman untuk pasien usia lanjut yang mengeluh gangguan memori Hugonot J. JAMA.(French ed.) 1991;22(suppl):4-12
ASTHENIA IN ELDERLY INTERPERSONAL RELATIONSHIP IN THE ELDERLY FAVOURABLE EFFECT OF ARCALION 200
Tujuan : Evaluasi efektivitas Arcalion 200 pada usia lanjut
Protokol : open trial, selama 1 – 2,5 bulan Pasien : 46 pasien usia lanjut, umur 70 – 98 tahun Pengobatan : ARCALION, 2 tablet perhari
L. Moreau. Vie Medicale 1979;10 : 823-824
Tipe astenia
Arcalion
Plasebo
Berdasarkan hasil Middle sex hospital questionnaire : Mental
Pe bermakna thd skor : - ansietas - depresi - somatis - phobia - histeris
tidak bermakna
Fisik
perbaikan vitalitas yang bermakna
tidak bermakna
Intelektual
perbaikan intelektual bermakna
tidak bermakna
Berdasarkan Weschsler tes : Memory Qoutient
Pe bermakna
tidak bermakna
Arcalion 200 efektif memperbaiki vitalitas, aktivitas, kemampuan belajar dan memori
Test Memori Wechsler P < 0.001
130
P < 0.001
NS
Arcalion : Memperbaiki secara bermakna memori & kemampuan belajar
120 110 100
90 80
0
6
Grup Plasebo
0
6
Waktu (minggu)
Grup Arcalion
Kesimpulan : Arcalion 200 efektif dalam memperbaiki astenia Fisik, mental, intelektual dan gangguan memori
ASTHENIA DAN KETIDAK MAMPUAN SEKSUAL PADA PRIA : KAPAN ARCALION PERLU DIBERIKAN ?
Tujuan
: mengevaluasi efektivitas Arcalion dalam mengatasi gangguan seksual karena astenia Protokol : open trial Periode : 1 bulan Pasien : 50 pria, umur 26 - 69 th (rata-rata 45 th), tidak termasuk gangguan seksual yang organik. Penilaian : pada T0 (sebelum terapi), T1 (15 hari), T2 (30 hari), T3 (2 bulan ) Waynberg J. JAMA.(French ed.) 1991;22(suppl):4-12
Hasil : Improvement (%)
100
77
90
85
100 N = 50 Dosis : Arcalion 2 tab./hr
80
60 40 20 0 Percaya diri
Minat hub. seksual
Ereksi selama coitus
Astenia
Kesimpulan : Arcalion 200 sangat efektif mengatasi semua keluhan seksual akibat asthenia Waynberg J. JAMA.(French ed.) 1991;22(suppl):4-12
A POLYVALENT APPROACH TO THE TREATMENT OF POST - INFECTIOUS ASTHENIA : ARCALION 200
Tujuan
: evaluasi efektifitas Arcalion 200 dalam mengatasi keluhan yang sering timbul pada asthenia post infeksi Protokol : open Trial Periode : 2 bulan Pasien : 20 pasien asthenia post infeksi dalam masa penyembuhan Umur : rata-rata 36 tahun (16-66 tahun) Penilaian : evaluasi secara obyektif dengan skala Crocq-Bugard Dosis : Arcalion 200, 2 tablet bersama makan pagi Archard J. C R Ther Pharmacol Clin. 1985;4:23-27.
Mean Asthenia score
70 60 50 40 30 20 10 0
n=30.
Crocq and Bugard scale
42
Table 1 :
33 13
0 1 2 month Dosis : Arcalion, 2 tab. per hari
Result Very good Good Moderate Nil
T1 20% 13% 29% 28%
T2 62%
Hasil :
86% 9.5% 98.5% 3% 1.5%
Archard J. C R Ther Pharmacol Clin. 1985;4:23-27.
Nilai rata-rata Crocq B.menurun dari 42 menjadi 13 setelah 2 bulan terapi Table 2 : Bulan ke-1 : hasil positif pada 62% kasus Bulan ke- 2 : hasil baik & sangat baik pada 95% kasus
: 92.8
1. Memperbaiki tingkat keparahan gejala :
100
53.3
80
60 40
20
20 0
0
Tingkat keparahan astenia Sangat ringan Ringan Sedang Berat
20
10
Time (days)
Sebelum terapi
Setelah 10 hari terapi
Setelah 20 hari terapi
0% 20% 30% 50%
0% 53.3% 40% 6.7%
7.2% 85.7% 7.1% 0%
Hasil : 2. Memperbaiki gejala-gejala :
:
keadaan umum dan resistensi fisik fungsi intelektual : memori & konsentrasi putus asa dan kecemasan gangguan mood
Kesimpulan : Arcalion 200 memulihkan manifestasi asthenia & kelelahan intelektual pada mahasiswa tanpa masalah kesehatan Valverde-Acuna, Gaz Med Fr. 1985;92:1-3
CHRONOASTHENIA Biological Rhythm Research 1994;Vol 25.No. 4. Pp. 477-479
PERUBAHAN SISTEM SIRKADIAN PADA HAMSTER BERKAITAN DENGAN USIA YANG SEBAGIAN MEMBAIK DENGAN PENGOBATAN SULBUTIAMIN, SENYAWA GOLONGAN 2 VIT B-1 Tujuan : Mengevaluasi efek sulbutiamin terhadap irama sirkadian Periode : 50 hari Terapi : Arcalion 200
CHRONOASTHENIA Biological Rhythm Research 1994;Vol 25.No. 4. Pp. 477-479 Metode : Penelitian dilakukan pada hamster tua (tikus percobaan) yang mengalami gangguan jam biologis.
Hamster dibagi 2 kelompok : 1. Kelompok kontrol (7) 2. Kelompok sulbutiamin (8). Pertama aktivitas hamster dimonitor dalam suasana siklus terang gelap 14/10 (14 jam terang, 10 jam gelap), dilanjutkan dengan suasana gelap selama 13 hari secara konstan. Kemudian pada kedua kelompok tersebut diberi rangsangan dengan triazolam 5 mg/kg BB.
CHRONOASTHENIA * P<0.005
140
106
120
100 80
Pada kelompok hamster : Hanya 2 hamster dari kelompok kontrol yang memberi respon terhadap rangsangan dengan irama aktivitas rata-rata 8 + 14 menit
60 40
20 0
8 Control
Sulbutiamine
Pada kelompok sulbutiamin : semua hamster memberi respon thdp rangsangan dengan irama aktivitas rata-rata 106 + 22 menit
CHRONOASTHENIA Kesimpulan : Terapi Arcalion 200 dalam jangka panjang mampu mengembalikan fungsi sistem irama sirkadian hamster tua. Melalui rangsangan secara fisiologis sulbutiamin mampu meningkatkan amplitudo dan mengembalikan irama sirkadian, sehingga terjadi perbaikan respon jam sirkadian.
“The Only Anti Asthenia Drug That Give Solution for Your Fatigue Patients, especially for Improvement Memory & Energy”
TERIMA KASIH