RE-DESIGN TAMAN BUDAYA SULAWESI UTARA DI MANADO “NEO-VERNACULAR ARCHITECTURE” Indri Yermia Wehelm ina M aloring1 Joseph Rengkung 2 3 Cynthia Wuisang
ABS TRAK
Budaya adalah suatu cara hidup/tradisi/kebiasaan yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sulawesi Utara adalah Provinsi yang kaya akan budaya. Tiga etnis besar yang menjadi penduduk asli dari provinsi ini memiliki beragam tradisi k ebudayaan disetiap etnisnya. Kebudayaan yang sudah ada secara turun ditemurun ini sudah seharusnya diperkenalkan dan dilestarikan oleh generasi-generasi selanjutnya. Perlu adanya sebuah wadah untuk dapat mempersatuk an seluruh kebudayaan yang ada dan untuk terus mendekatkan budaya dengan masyarakat. Taman budaya adalah sarana yang dihadirkan pemerintah sebagai tempat mempromosikan, mengekpresikan dan mengembangkan setiap kebudayaan daerah. Penerapan tema “Neo Vernacular Architecture” dalam k egiatan medesain kembali objek Taman Budaya Sulawesi Utara di Manado ini merupakan solusi yang tepat untuk menghadirkan sebuah objek wisata budaya yang menggambarkan kebudayaan asli dalam sebuah bangunan arsitektural modern . Kata kunci : Taman Budaya, Budaya, Sulawesi Utara, Neo Vernacular Architecture I. PENDAHUL UAN
Indonesia sebagai Negara kep ulauan yang beridentitaskan keanekaragaman suku, ras dan budaya memiliki banyak ragam seni, budaya dan tradisi. Kesenian, kebudayaan dan tradisi merup akan identitas jati diri dari setiap daerah di Indonesia. Hal ini merup akan salah satu faktor yang membuat Indonesia cukup dikenal dilingkup mancanegara. Kekayaan dan keanekaragaman ini harus dijaga sebagai bagian dari warisan kekayaan p ara leluhur. Ragam kebudayaan daerah di Indonesia antara lain dap at dilihat pada rumah adat, tari-tarian, lagu, musik, alat musik, pakaian. Provinsi Sulawesi Utara merupakan daerah kep ulauan terluar dari p ulau Sulawesi dengan M anado sebagai ibu kotanya.Selain kaya akan sumb er daya alam, Sulawesi Utara juga kaya akan seni dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang. Taman Budaya Sulawesi Utara merup akan sarana yang disediakan p emerintah p rovinsi bagi masyarakat dan wisatawan sebagai tempat untuk mementaskan, mengeksp resikan, mengembangkan serta menikmati keanekaragaman budaya-budaya yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Namun keadaan kawasan taman budaya saat ini 1 2 3
Mahasiswa Program Studi S1 Ars itektur Universitas Sam Ratulangi Staf Pengaj ar Arsitektur Universitas Sam Ratulangi Staf Pengaj ar Arsitektur Universitas Sam Ratulangi 28
sudah kurang layak untuk dijadikan sebagai temp at pementasan ataup un sebagai temp at mengeksp os kebudayaan daerah bagi masyarakat bahkan bagi para wisatawan. Hal ini dap at dilihat dari tidak tersedia area p arkir kendaraan yang jelas, material struktur yang mulai rap uh (kayu) dan keadaan drainase yang perlu diperbaiki. Selain itu juga desain kawasan Taman Budaya Sulawesi Utara ini kurang mengekspresikan kebudayaan Sulawesi Utara. Oleh karena itu dianggap p erlu untuk mendesain kembali kawasan Taman Budaya ini agar dap at lebih tertata dan menarik serta dap at mengeksp resikan ragam budaya daerah Sulawesi Utara sehingga layak untuk dijadikan salah satu temp at p erkunjungan wisata kebudayaan diSulawesi Utara. Perancangan Taman Budaya Sulawesi Utara menggunakan p endekatan atau tema Neo Vernacular Architecture. Tema ini diharap kan dapat menjadi acuan dasar dalam p erancangan serta sebagai nilai keunikan yang mewarnai keseluruhan hasil rancangan. II. M ETODE PERA NCANGAN
Untuk memaksimalkan hasil p erancangan p ada objek perancangan ini, maka p enulis melakukan b eberap a langkah p endekatan dalam p roses p erancangan. Hal ini bertujuan untuk memp eroleh informasi yang dap at mendukung objek dan tema p erancangan. • Pendekatan Terhadap Tipologi Objek M erup akan p roses mengidentifikasi tipologi fungsi, bentuk, dan langgam, serta tahap p engolahan tipologi bangunan. • Pendekatan Terhadap Konsep Tematik – (NEO VERNACULAR ARCHITECTURE) Bertujuan untuk mengop timalkan p rinsip -p rinsip tema p erancangan terhadap objek p erancangan. • Pendekatan Terhadap Analisa Tapak dan Lingkungan M elip uti analisa tap ak dan lingkungan sekitar. Pendekatan p erancangan dilakukan dengan metode Deskrip tif dengan tahap an sebagai berikut: • Tahapan Pengumpulan Data, yang dilakukan melalui survei lap angan yaitu melakukan observasi untuk mendap atkan data-data yang diperlukan dalam p erancangan, melalui studi komparasi. • Tahapan Analisis Data, merup akan tahap an kedua dimana setelah mengump ulkan data kemudian dianalisa dan diamb il hasil yang terbaik dan diteruskan ke p roses transformasi konsep. • Tahapan Transformasi Konsep, merup akan tahap an di mana hasil analisis data ditransformasikan ke dalam konsep desain. Pada tahap an ini ada 3 hal
29
yang harus dip erhatikan, yaitu hasil olahan tip ologi objek, hasil olahan tema p erancangan, hasil olahan lokasi dan tap ak. III. KAJIA N PERANCA NGA N
1.
Pengertian Objek Rancangan
Taman Budaya Sulawesi Utara di M anado adalah suatu tempat yang beris i berbagai hasil karya manusia berup a benda fisik dengan tujuan untuk p elestarian dan p engembangan kebudayaan Sulawesi Utara yang terletak di M anado sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara. a. Kedalaman Pemahaman Objek Perancangan • Pengertian kebudayaan menurut para ahli: A.L Kroeber dan Kluckhohn (1952) dalam bukunya culture, a critical review of concept and definition mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau p enjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya. Koentjaraningrat (1985), kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dib iasakannya dengan belajar dan keseluruhan dari hasil budi p ekertinya. Ada tujuh unsur kebudayaan atau isi p okok kebudayaan yaitu kesenian, sistem teknologi dan p eralatan, sistem organisasi dalam masyarakat, bahasa, sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, sistem p engetahuan dan sistem religi. Bakker (1984) mengemukakan bahwa kebudayaan terdiri atas berbagai p ola tingkah laku baik p ikiran, p erasaan maup un reaksi yang dip eroleh dan terutama yang diturunkan dari simbol-simbol yang menyusun p encapaiannya secara tersendiri dari kelomp ok-kelomp ok manusia termasuk didalamnya p erwujudan benda-benda materi. Secara umum, kebudayaan merup akan sesuatu yang berharga atau yang b aik. M enurut Edward Burnett Tylor (1873), kebudayaan merup akan keseluruhan yang komp leks, yang di dalamnya terkandung p engetahuan, kep ercayaan, kesenian, moral, adat istiadat, dan kemamp uan-kemampuan lain yang didap at seseorang seb agai anggota masyarakat. • Wujud dan komponen kebudayaan Wujud M enurut J.J. Hoenigman (dalam Koentjaraningrat, 1986), wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak. 1. Gagasan ( Wujud Ideal ) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang b erbentuk kump ulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, p eraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dap at diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kep ala-kep ala atau di alam p emikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
30
menyatakangagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya p ara p enulis warga masyarakat tersebut. 2. Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berp ola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem elevi. Sistem elevi ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling b erinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut p ola-p ola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dap at diamati dan didokumentasikan. 3. Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berup a hasil dari aktivitas, p erbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berup a benda-benda atau halhal yang dap at diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya p aling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidup an bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak b isa dip isahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan elevi arah kep ada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia. Komponen Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki b eberap a elemen atau komp onen, menurut ahli antrop ologi Cateora, yaitu : 1. Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu p ada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkrit. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu p enggalian arkeologi seperti mangkuk tanah liat, p erhisalan, senjata. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, sep erti elevise, p esawat terbang, stadion olahraga, p akaian, gedung p encakar langit, dan mesin cuci. 2. Kebudayaan nonmaterial Kebudayaan non material adalah cip taan-cip taan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berup a dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. 3. Lembaga sosial Lembaga sosial dan p endidikan memberikan p eran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku p ada tatanan sosial masyarakat. Contoh Di Indonesia p ada kota dan desa dib eberap a wilayah, wanita tidak p erlu sekolah yang tinggi ap alagi bekerja p ada satu instansi atau p erusahaan. Tetap i di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier. 4. Sistem kepercayaan
31
Bagaimana masyarakat mengemb angkan dan membangun sistem kep ercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan memp engaruhi system p enilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan memp engaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidup an, cara mereka berkonsumsi, samp ai dengan cara bagaimana berkomunikasi. 5. Estetika Berhubungan dengan seni dan kesenian, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Sep erti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini p erlu dipahami dalam segala p eran, agar p esan yang akan kita sampaikan dap at mencap ai tujuan dan efektif. M isalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu b agunan jenis ap a saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar sep erti Jakarta jarang terlihat masyarakat menggunakan cara tersebut. 6. Bahasa Bahasa merup akan alat p engatar dalam berkomunikasi. Bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki p erbedaan yang sangat komp leks. Budaya menentukan kualitas suatu negara serta daerahnya. Sementara kegiatan seni budaya semakin hari terus terlalaikan atau terlalu kuran g dikembangkan dan difungsikan secara cukup berarti. Bertolak dari kenyataan itulah yang maka p enulis mencoba mengambil bagian dalam upaya melestarikan seni budaya yang ada di M anado dengan mendesain kembali Taman Budaya Sulawesi utara di Manado yang merup akan suatu kawasan yang didalamnya berisi segala rangkaian kegiatan informasi, ap resiasi seni dan budaya Sulawesi Utarayang ditujukan kep ada masyarakat dan bertujuan untuk mengangkat kembali kesenian dan kebudayaan yang diwariskan p ara leluhur di Sulawesi Utara. b. Jenis Pelayanan Objek Adapun jenis p elayanan objek ini bersifat semi p ublik, dengan pelayanan yang disediakan adalah sebagai berikut: • Fasilitas yang menyediakan tempat yang nyaman untuk p ara wisatawan dan masyarakat untuk mengetahui tentang kebudayaan dan kesenian Sulawesi Utara. • Fasilitas yang menyediakan tempat khusus untuk tempat memamerkan dan mengemb angkan kebudayaan dan kesenian Sulawesi Utara. • Fasilitas yang menyediakan sarana yang edukatif dan rekreatif bagi p engunjung. • M emfasilitasi kegiatan kesenian dan kebudayaan. • M enyediakan fasilitas komersial bagi p engunjung.
32
2. PROSPEK DAN FIS IBILIT AS PROYEK a. Prospek Proyek Redesign Taman Budaya Sulawesi Utara ini memiliki p rosp ek yang dap at memberkan kontribusi bagi beberap a pihak, antara lain : a. Terhadap Asp ek Kesenian dan Kebudayaan - Sebagai temp at untuk mengadakan acara-acara yang menyangkut kebudayaan. - Tempat meningkatkan kualitas seni tradisional dan budaya juga sebagai temp at interaksi budaya. b. Terhadap Bidang Pendidikan - Dap at dijadikan sebagai temp at menimbah ilmu dalam bidang seni, kebudayaan dan p ariwisata p rovinsi. - Sebagai sarana untuk melatih kesenian dan mengemb angkan kebudayaan daerah. c. Terhadap Potensi Daerah - M enarik wisatawan lokal maup un asing untuk berkunjung dan mengetahui sep utar kebudayaan dan seni di Sulawesi Utara. d. Terhadap Masyarakat - Bertambahnya lap angan kerja yang b aru bagi masyarakat sehingga dapat menekan tingkat p engangguran dan meningkatkan kesejahteraan p enduduk yang berada di kota M anado. b. Fisibilitas Proyek Saat ini fasilitas Taman Budaya Sulawesi Utara yang terletak dikota Manado mulai mengalami kerusakan dibeberap a bagian. Hal ini dap at dilihat dari material struktur kayu yang mulai rap uh, drainase yang p erlu dip erbaiki, tidak tersedia lahan parkir bahkan bentuk bangunan yang memerlukan p erubahan secara fisik untuk dap at menggambarkan kebudayaan kebudayaan Sulawesi Utara. Secara jelas dap at dilihat p ada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Kondis iObje kSaatIni Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015
Kerusakan-kerusakan tersebut mengakibatkan Taman Budaya sudah tidak lagi dimaksimalkan fungsinya. Oleh karena itu perlu dilakukan p erbaikan – p erbaikan
33
baik p ada bangunan maup un ruang luar dari Taman Budaya Sulawesi Utara. Berdasarkan p ertimbangan diatas maka sudah sangat perlu untuk melakukan kegiatan Redesain p ada objek ini agar dap at kembali memaksimalkan fungsi dari Taman Budaya Sulawesi Utara. 3. LOKAS I DAN TAPAK Lokasi Taman BudayaSulawesi Utara terletak di Jalan M aengket No.31 Kecamatan Wanea Kelurahan Wanea Lingkungan VI, M anado.
G ambar 3.2 Peta Sulawesi Utara
G ambar 3.3Peta Kota Manado
G ambar 3.4 Letak Eksisting
Sumber: www.google.com
Sumber: www.google.com
Sumber: www.google.com
4. S TUDI KOMPARAS I OBJEK Studi komp arasi bertujuan untuk memp eroleh informasi dari objek arsitektur yang sudah ada terlebih dahulu (p reseden arsitektur) yang sesuai dengan objek dan tema p erancangan. Kegiatan ini dilakkukan dengan maksud memb andingkan dan mengambil keunggulan dari bangunan lain yang akan menjadi p ertimbangan dalam p roses perancangan Taman Budaya Sulawesi Utara ini. Berikut ini adalah tabel p erbandingan fasilitas, bentuk dan p enemp atan massa Taman Budaya yang sudah ada: 5. Asosiasi Logis Tema dan Kasus Tema Neo-Vernacular Architecture merup akan sebuah konsep arsitektural yang
34
berp rinsip p ada kaidah-kaidah normatif, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidup an masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam dan lingkungan masyarakat. Dengan adanya tema ini memudahkan arsitek untuk merancang suatu karya arsitektural yang menggamb arkan suatu budaya dalam sebuah bangunan. Dengan demikian teori ini sangat tep at jika digunakan dalam merancang bangunan-bangunan yang menganut unsur kebudayaan sep erti Taman Budaya. Oleh karena itu di ambil tema NeoVernacular Architecture sebagai acuan dari Redesain Taman Budaya Sulawesi Utara di M anado ini. 6. Kajian Tema Secara Teoritis a. Etimologis Tema Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu p aham atau aliran yang berkembang p ada era Post Modern yaitu aliran arsitektur yang muncul p ada p ertengahan tahun 1960, Post Modern lahir disebabkan p ada era modern timbul p rotesdari p ara arsitek terhadap p ola-p ola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotak-kotak). Oleh sebab itu, lahirlah aliran-aliran baru yaitu Post Modern. Redesain Taman Budaya Sulawesi Utara ini menggunakan tema p erancangan Neo Vernacular Architecture sebagai landasan rancangan untuk membuat unsurunsur bentuk tradisional dap at terlihat lebih modern tanp a menghilangkan keaslian dari budaya itu sendiri. Hal ini juga diharap kan dap at menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk dap at mengunjungi Taman Budaya ini. b. Pengertian Neo Vernacular Architecture Arsitektur Neo Vernakular merupakan salah satu p aham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang lahir sebagai resp on dan kritik atas modernisme yang Pembanding
T aman Budaya Riau
Ilsan Cultural Park
T aman Budaya JawaTimur
Pemeran T erbuka Ruang T erbuka Kantor Pengelolah
Wisma Seniman Pendopo Jayengrono Gedung T eater Kantor Pengelolah
Persegi
Persegi
Menyebar
Menyebar
dan
yang
Fasilitas
Bentuk Penempatan Massa
mengutamakan
Rumah Olah Seni Rumah T ari Rumah Rupa Rumah T eater T eater T erbuka Persegi Menyebar
nilai
rasionalisme
35
fungsionalisme
dip engaruhi
p erkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo Vernakular merupakan arsitektur yang konsep nya p ada p rinsipnya memp ertimbangkan kaidah-kaidah normatif, kosmologis, p eran serta budaya lokal dalam kehidup an masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan. c. Ciri-Ciri Neo Vernacular Architecture Dari p ernyataan Charles Jencks dalam bukunya language of Post-Modern Architecture (1986) maka dap at dip aparkan ciri-ciri Neo Vernacular Architecture sebagai berikut : 1. Selalu menggunakan atap bumbungan 2. Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal) 3. Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional 4. Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang terbuka di luar b angunan. 5. Warna-warna yang kuat dan kontras VI. KONSEP- KONSEP DAN HASIL PERA NCANGA N 1. Konsep Perancangan
a. Konsep Aplikasi Tematik Untuk menghasilkan suatu bentuk arsitektural, maka dalam mengimp lementasikan tema ke dalam p roses desain diperlukan suatu kajian arsitektural yang dap at dijadikan seb agai p endekatan untuk mengaplikasikan tema menjadi p roduk desain arsitektural yang tematik. Pendekatan desain tematik yang digunakan yaitu Neo Vernacular Architecture. Konsep aplikasi tematik p ada objek rancangan dap at dilihat p ada beberap a p enerap an tema ke dalam p erancangan di b awah ini. Denah Penggunaan tip ologi denah dari bangunan khas Sulawesi Utara kedalam desain Taman Budaya Sulawesi Utara (persegi). Warna Tema ini menggunakan ciri-ciri warna yang kontras dan mencolok Fasade M enggunakan atap khas daerah Minahasa dengan kolaborasi ornamen atap daerah Sangihe Talaud. Lansekap M enggunakan beberap a tanaman asli dari daerah Sulawesi Utara sebagai p enghias dan p eneduh p ada ruang luar sep erti p ohon kelap a, p ohon langsat, p ohon rambutan, pohon bunga cengkih dan bunga soka. Ornamen Penggunaan beberap a ornamen pada waruga serta p atung sebagai p enghias dan menggambarkan keanekaragaman budaya daerah Sulawesi Utara. b. Kriteria Kualitas Perancangan Berdasarkan p ada hasil analisis terhadap objek, analisis terhadap lokasi dan tapak, dan analisis terhadap gubahan bentuk dan arsitektur, serta kajian terhadap tema, maka dap at disimpulkan beberapa kriteria p erancangan yang akan digunakan dalam p roses transformasi konsep dengan tujuan untuk memaksimal hasil
36
p erancangan. Di bawah ini merup akan p enjabaran keadaan objek sebelum dan sesudah re-desain : Tabel 6.1 Kualitas Perancangan Taman Budaya Sulawesi Utara No. 1.
Asp ek Perbandingan Tapak
Eksisting
Konsep
3 cm leb ih tinggi dari jalan Berada lebih rendah dari raya untuk menghindari jalan raya banjir 2.
Fasade
3.
Struktur
4.
Eksterior
Dinding p olos
Ekspous batu bata sebagai refleksi dari tema
Struktur kayu
Struktur beton dan baja
Ruang hijau
Ruang hijau &Pedestrian
Vocal p oint
Vocal p oint
37
5.
Interior
Ruang Pertunjukan
Ruang Pertunjukan menggunakan karpet sebagai filter suara
Exibition
Exibition a. Konsep Perletakan Site Entrance
Pada konsep site entrance ini dipengaruhi oleh analisis terhadap p ola aktivitas dalam objek rancangan, analisa eksisting site, dan analisa terhadap aktivitas sekitar tap ak, maka di tentukan bahwa entrance dan exit p ada site berada pada dua titik yang berbeda. Dengan p ertimbangan kondisi site yang memanjang sehingga entrance dan exit diletakan di b agian kiri dan kanan dep an site sep erti p ada gambar 6.1.
IN
OUT
OUT
b. GKonsep Pola ambar 6.14 Site Entrance Sirkulasi
Sumber: Penulis 2015
Untuk konsep p ola sirkulasi dalam tap ak dipengaruhi oleh p erletakan main entrance dan p ola p erletakan massa bangunan yang sudah ada. Setelah melakukan analisa dari beb erap a asp ek diatas maka digunakan sistem sirkulasi radial seb agai p ola sirkulasi utama. Untuk lebih jelas digambarkan dalam gamb ar 6.2.
38
Gambar 6.15 Pola Sirkulas i Sumber: Penulis 2015
2. Hasil Perancangan Dari hasil Proses analisa t ip ologi, tema p erancangan Arsitektur simbolisme dan data-data lingkungan lokasi dan tap ak telah dilakukan pada b ab-bab seb elumnya. Dan dari hasil analisa tersebut , disimp ulkan beb erap a hasil p enerap an tema yang sesuai dengan objek p erancangan.
V. PENUTUP
Taman Budaya Sulawesi Utara merupakan salah satu aset wisata yang dap at memp ertahankan eksistensi kebudayaan daerah Sulawesi Utara. Seiring berjalannya waktu, kawasan ini semakin kehilangan p erhatian dari masyarakat. Dengan melihat situasi ini maka perlu adanya perbaharuan secara fisik dari Taman Budaya ini. Dengan pertimbangan tersebut maka dilakukan kegiatan mendesain kembali Taman Budaya Sulawesi Utara agar terlihat semakin menarik.Diharapkan juga setelah dilakukan kegiatan Re-design ini, kesenian dan kebudayaan daerah Sulawesi Utara dap at terus dieksp lor dan dikembangkan sehingga budaya dan seni daerah Sulawesi Utara akan terus hidup ditengah masyarakat Sulawesi Utara bahkan dap at dikenal oleh mayarakat mancanegara. VI.
DAFTA R PUSTAKA
1. 2004.Balai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional, “Budaya M asyarakat
39
2. Suku bangsa Bolaang Mongondow”, Manado. 3. 2004.Balai Kajian Sejarah Dan Nila i Tradisional, “Budaya Masyarakat Sangihe talaud”, Manado. 4. 2012.Manado Dala m Angka.Pdf
5. Awa, Claudia. 2012. Taman Budaya Di Jailolo (Simbol Budaya Sebagai Fungsi Arsitektur) , Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado. 6. Dariwu, Claudia. 2013. Perancangan Kawasan Promosi Kebudayaan Sulawesi Utara Di Manado (Kajian Semiotika Dalam Arsitektur), Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi,M anado. 7. Jenks, Charles.1986. The Language Of Post Modern Architecture.Academy.
8. Neufert, Peter & Ernst. 2002. Data Arsitek jilid 1 Dan 2. Jakarta : Erlangga. Pdf. 9. Syahbudi,Yoga. 2008. Taman Budaya Sulawesi Utara, Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado. 10. Van, Peursen. 1988. Strategi Kebudayaan . Yogyakarta: Kanisius. 11. Wenas, Jessy. 2007.Sejarah Dan Kebudayaan Minahasa. Institut Seni Budaya Sulawesi Utara. 12. Zikri, Ahlun.2012.Arsitektur Post Modern.Pdf 13.http://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan 14 . http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan 15.http://jimmypriyanto.blogspot.com/2014/01/pengertian-kebudayaan.html
40