UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN STRATEGI PERMAINAN “BERBURU HARTA KARUN” PADA KELAS IV MIS DARUL ULUM TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Disusun oleh : RASIDAH ULFAH LUBIS NPM. 11.23.12829
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PGSD 2015
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PERMAINAN “BERBURU HARTA KARUN” PADA KELAS IV MIS DARUL ULUM PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Disusun oleh : RASIDAH ULFAH LUBIS NPM. 11.23.12829
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PGSD 2015
ABSTRAK Rasidah Ulfah Lubis. 2015. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Peserta Didik Dengan Menggunakan Strategi Permaian Berburu Harta Karun Pada Kelas IV MIS Darul Ulum Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Pembimbing: (I) Drs. H Supardi, M.Pd, (II) Diplan, M.Pd. Kata Kunci: Strategi permainan, berburu, dan harta karun. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui aktivitas belajar peserta didik pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan strategi permainan berburu harta karun, (2) peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik dengan menerapkan strategi permainan berburu harta karun. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV B yang berjumlah 31 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan tes. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) aktivitas belajar peserta didik lebih aktif saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan strategi permainan berburu harta karun dengan skor 23,6 dan persentase 84,2% dalam kriteria sangat baik (siklus I) meningkat mencapai skor 27,5 dan persentase 88,7% dalam kategori sangat baik (siklus II). (2) hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik meningkat setelah menerapkan strategi permainan berburu harta karun, hal ini dapat dilihat dari hasil tes awal dengan rata-rata 55,8 ketuntasan klasikal 46,4%, siklus I dengan rata-rata 73,3 ketuntasan klasikal 64,2%, siklus II dengan rata-rata 86,1 ketuntasan klasikal 100% dan N-gain yang diperoleh pada siklus I 0,3 kategori sedang dan siklus II 0,4 kategori sedang.
i
ABSTRACT Rasidah Ulfah Lubis. 2015. Efforts to mereage Indonesian Learning Outcomes Indonesian Students Using Strategy Games Treasure Hunt In forth grade MIS Darul Ulum Palangkaraya academic year 2014/2015. Thesis. Study Program of PGSD. The Faculty of Education Trainer, The University of Muhammadiyah Palangkaraya. The Supervisors: (I) Drs. H Supardi, Pd, (II) Diplan, M.Pd. Key Words: Strategy game, hunt and treasure. This research is airned: (1) determine the activities of learners during the learning process by implementing strategies Indonesian treasure hunting game, (2) increase learning outcomes Indonesian learners by implementing strategies treasure hunting game. The research subject was student in class IV B 31 people. The kind of research use that is classroom action research (CAR). The accumulation technical use this is observation and test. The data analysis use that is quantitative analysis and qualitative analysis. The result of esearch showed that: (1) increasing the activity of learners during the learning process by implementing strategies Indonesian treasure hunting game more active with a score of 23,6 and 84,2 % in the percentage of very good criteria (circle I) rose to a score of 27,5 and a percentage of 88,7% in the excellent category (circle II).(2) The treasure hunting game, this see can of pretest with mean 55,8 classical completeness 100 and the value N-gain in circle I 0,3 with medium category and circle II 0,4 with medium category.
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN “Bismillahirahmanirrahim” “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (At-Taubah:122) “Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Yakub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi” (Shaad:45) “Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau jalani) yang akan membuatmu terpana hingga lupa pedihnya rasa sakit” (Imam Ali Ibn Abi Thalib AS) Alhamdulillahirrabbil’alamiin, dengan penuh rasa syukur dan bahagia penulis persembahkan karya penulis ini kepada : Motivator dan guru pertama dalam hidup penulis yang setiap waktu mendo’akan kelancaran studi penulis yaitu : “Bapak M.Muslim Lubis dan Ibu Sukarelawati” Adik kesayangan dan semata wayang penulis : “Ratu Mahfudza Lubis” Diperuntukkan untuk orang-orang hebat dalam hidup penulis Sahabat-sahabat, teman seperjuangan angkatan 2011, serta keluarga besar penulis. Terima kasih yang sebesar-besarnya pula kepada Bapak Drs.H. Supardi M,Pd selaku pembimbing I dan Bapak Diplan M.Pd selaku pembimbing II yang telah membantu mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan sampai skripsi ini terwujud. Thanks to special Muhammad Faisal Rahman Almamaterku : Kau siwarna krem yang selalu aku banggakan, terima kasih sudah menjadi almamaterku menemani selama aku dibangku kuliah ini iii
LEMBAR PERSETUJUAN Nama : Rasidah Ulfah Lubis NPM : 11.23.12829 Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Peserta Didik Degan Menggunakan Strategi Permainan Berburu Harta Karun Pada Kelas IV MIS Darul Ulum Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015 Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Palangka Raya,
Juni 2015
Pembimbing I
Drs. H. Supardi, M.pd
Palangka Raya,
Juni 2015
Pembimbing II
Diplan, M.Pd
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis Panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Peserta Didik Dengan Menggunakan Strategi Permainan “Berburu Harta Karun” Pada Kelas IV MIS Darul Ulum Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan selama penelitian. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada yang terhormat: 1.
Drs. H. Bulkani, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
2.
Drs. M. Fatchurahman, M.Pd., M.Psi selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3.
Diplan,
M.Pd
selaku
Ketua
Program
Studi
PGSD
Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya beserta staf. 4.
Drs. H. Supardi, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Diplan, M.Pd selaku dosen pembimbing II atas segala arahan dan bimbingan sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi.
5.
Tim Penguji Skripsi yang telah membantu dalam merevisi skripsi ini, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
6.
Seluruh guru dan staf tata usaha MIS Darul Ulum Palangka Raya.
7.
Peserta didik kelas IV B MIS Darul Ulum Palangka Raya yang menjadi subyek penelitian.
8.
Teman-teman mahasiswa Program Studi PGSD Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, yang turut membantu penyusunan skripsi ini.
9.
Seluruh keluarga besar peneliti yang selalu memberikan dukungan moril dan materil serta semangat yang luar biasa. v
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.
Palangka Raya,
Rasidah Ulfah Lubis
vi
Juni 2015
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ............................................................................................. ….. ABSTRACT ........................................................................................... ….. LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ….. KATA PENGANTAR ........................................................................... ….. DAFTAR ISI .......................................................................................... ….. DAFTAR TABEL ................................................................................. ….. DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ….. DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... ….. BAB I
PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. G.
BAB II
i ii iv v vii x xi xii
Latar Belakan .......................................................................... Identifikasi Masalah ................................................................ Batasan Masalah ...................................................................... Rumusan Masalah ................................................................... Alternatif pemecahan masalah ................................................ Tujuan Penelitian..................................................................... Manfaat Penelitian...................................................................
1 5 5 6 6 7 8
KAJIAN TEORI A. Analisis Teoritis...................................................................... 1. Hasil Belajar ...................................................................... a. Pengertian Belajar........................................................ b. Pengertian Hasil Belajar .............................................. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........ d. Indikator Hasil Belajar................................................. 2. Bahasa Indonesia ................................................................ a. Pengertian Bahasa Indonesia ........................................ b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ............. c. Indikator Hasil Belajar .................................................. 3. Strategi Pembelajaran ......................................................... a. Pengertian Strategi ........................................................ 4. Strategi Permainan Berburu Harta Karun ........................... a. Pengertian Permainan ................................................... b. Pengertian Startegi Permainan Berburu Harta Karun ... c. Langkah-langkah Permainan Berburu Harta Karun ..... d. Alasan Penggunaan Strategi Berburu Harta Karun ...... B. Penelitian yang Relevan ......................................................... C. Kerangka Berfikir ................................................................... D. Hipotesis Tindakan ................................................................. vii
9 9 9 10 10 14 14 14 15 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penlitian .................................................. 1. Waktu ............................................................................... 2. Tempat .............................................................................. B. Jenis Penelitian ....................................................................... C. Kehadiran dan Peran Peneliti ................................................. D. Subjek Penelitian .................................................................... E. Rancangan Penelitian ............................................................. F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ............ 1. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 2. Instrumen Penelitian ......................................................... G. Teknik Analisis Data .............................................................. 1. Data Kuantitatif ................................................................ 2. Data Kualitatif .................................................................. H. Indikator Keberhasilan Penelitian .......................................... I. Jadwal Penelitian .................................................................... BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................. ….. 1. Deskripsi Data Awal ................................................... ….. 2. Deskripsi Data Siklus I ............................................... ….. 3. Deskripsi Data Siklus II.............................................. ….. 4. Deskripsi Data Selama Proses Pembelajaran Siklus I Dan Siklus II ............................................................... …. B. Pengujian Hipotesis Tindakan .......................................... …. C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................ …. BAB V
24 24 24 24 25 25 26 27 30 31 35 36 37 38 39 40 40 43 49 56 59 61
PENUTUP A. Simpulan ........................................................................... … B. Rekomendasi ................................................................... …
63 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ … LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... ....
65 67
viii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Tebel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
Subjek Penelitian................................................................... Kisi-kisi Tes Awal dan Akhir ............................................... Kisi-kisi Observasi Aktivitas Peserta Didik .......................... Kriteria Pemilihan Validator ................................................. Klasifikasi Aktifitas Peserta Didik ........................................ Jadwal Penelitian................................................................... Perolehan Evaluasi Peserta Didik Pada Tes Awal ................ Data Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I ......... Data Hasil Tes Akhir Siklus I ............................................... Kelemahan-kelemahan Pada Siklus I .................................... Data Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II ........ Data Hasil Tes Akhir Siklus II .............................................. Aktivitas peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ................................................................................ Tabel 14 Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tes Awal dan Tes Akhir .. Tabel 15 N-Gain Setiap Siklus .............................................................
ix
25 32 33 35 38 39 41 45 47 49 52 54 57 58 59
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir...................................................... Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas.......................................... Gambar 3 Grafik Persentase Aktivitas Peserta Didik Pada Tes Awal dan Tes Akhir .............................................................. Gambar 4 Grafik Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tes Awal dan Tes Akhir .............................................................. Gambar 5 Grafik Nilai N-Gain Setiap Siklus ........................................
x
22 27 58 59 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Administrasi penelitian Lampiran 2: Kartu bimbingan skripsi Lampiran 3: Lembar Validitas Instrumen Lampiran 4: RPP siklus I dan RPP siklus II Lampiran 5: Soal tes dan kunci jawaban Lampiran 6: Lembar Pengamat Kegiatan Pembelajaran Lampiran 7: Jawaban peserta didik Lampiran 8: Foto-Foto Penelitian
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menjadi lebih baik. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 yang menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pencapaian tujuan dalam dunia pendidikan tidak lepas dari peranan berbagai elemen pendukung proses pendidikan di antaranya adalah pendidik, peserta didik, buku paket, kurikulum, sarana prasarana dan lain-lain. Sebagai seorang pendidik peranan penting diembannya ialah menyukseskan pembelajaran yang dilakukan didalam kelas. Namun, peranan pendidik yang sangat penting tersebut bila tanpa adanya kerjasama darisemua elemen tidak akan berfungsi dengan baik. Sehingga memerlukan adanya proses belajar dari semua elemen. Istilah yang terdengar di lingkungan masyarakat, sosok seorang pendidik ialah sosok yang bisa di gugu dan ditiru, dalam artian bahwa pendidik mampu memberikan informasi yang bersifat edukatif dan menjadi teladan atau contoh bagi peserta didiknya. Di samping sebagai pendidik,
1
2
pendidik juga diharapkan mampu menjadi pendidik yang profesional dalam bidangnya khususnya dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik. Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung, telah terjadi interaksi yang bertujuan.Pendidik dan peserta didiklah yang menggerakannya.Interaksi yang bertujuan itu disebabkan oleh pendidik untuk memaknai dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan peserta didik dalam belajar. Ketika kegiatan belajar mengajar itu berlangsung, pendidik harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami peserta didik dengan segala konsekuensinya. Semua kendala yang terjadi yang dapat menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari prilaku peserta didik maupun yang bersumber dari luar peserta didik, harus pendidik hilangkan, dan bukan membiarkannya. Karena keberhasilan belajar mengajar yang lebih baik ditentukan oleh pendidik dalam mengelola kelas. Keberhasilan pendidik dalam mengajar dapat dilihat dari perubahan sikap dari peserta didik, dan juga adanya peningkatan nilai peserta didik. Peningkatan nilai tersebut, tak serta merta diperoleh dengan begitu saja, pendidik harus pandai memilih strategi apa yang digunakan agar peserta didik tidak bosan belajar di dalam kelas. Zainal(2013: 70) menyatakan: Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan
3
memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasai diakhir kegiatan belajar. Dari pendapat diatas terlihat bahwa suatu strategi sangat berperan dalam menyukseskan tercapainya suatu tujuan pembalajaran. Strategi pembelajaran yang direncanakan dan dilaksanakan oleh pendidik akan membantu peserta didik dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan. Hasil belajar ialah suatu hasil dari proses pembelajaran. Dengan demikian baik suatu proses pembelajaran, maka hasil yang akan diperoleh peserta didik akan lebih baik pula. Begitu juga sebaliknya, jika proses pembelajaran tersebut kurang baik, maka hasil yang diperoleh pun kurang baik pula. Menurut Fathurrohman (2007:113) hasil belajar merupakan “Suatu hasil yang diperoleh peserta didik pada akhir pembelajaran selesai melalui evaluasi”. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang diajarkan secara berkesinambungan pada setiap jenjang pendidikan formal dari jenjang sekolah dasar (SD) sampai ke jenjang lanjutan yang lebih tinggi.Bahasa Indonesia berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, baik dalam membantu menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Zulela (2012:4) ”Pembelajaran Bahasa Indonesia SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan”. Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas IV B MIS Darul Ulum Palangka Raya pendidik kurang variatif dalam menggunakan strategi
4
pembelajaran saat proses belajar berlangsung khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran lebih banyak pada melatih peserta didik untuk melakukan latihan-latihan tertulis yang ada di buku paket sehingga proses pembelajaran hanya berpusat kepada pendidik, sehingga peserta didik menjadi kurang aktif pada saat proses belajar berlangsung. Tidak aktif nya peserta didik dalam proses belajar berakibat pada rendah nya hasil belajar peserta didik. Dimana sebagian besar hasil belajar peserta didik masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yaitu 70. Dari jumlah peserta didik sebanyak 31 orang, terdapat 19 orang peserta didik (61%) yang masih belum tuntas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan yang tuntas hanya 12 orang peserta didik (39%). Untuk itu seorang pendidik harus bisa memilih strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat berperan aktif dalam pembelajaran, dan secara tidak langsung hasil belajar peserta didik pun akan baik. Untuk mendapatkan hal tersebut, maka perlu strategi pembelajaran Bahasa Indonesia yang mendorong peserta didik aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu salah satunya dengan strategi permainan berburu harta karun. Dimana strategi ini akan memotivasi peserta didik, dan peserta didik akan berperan aktif dalam proses pembelajaran dan secara tidak langsung akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan uraian data di atas peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Peserta
5
Didik Dengan Menggunakan Strategi Permainan Berburu Harta Karun Pada Kelas IV MIS Darul Ulum Tahun Pelajaran 2014/2015”. Peneliti menganggap penelitian ini penting karena dalam proses belajar mengajar guru harus menggunakan suatu strategi yang akan diterapkan di sekolah dasar guna mencapai hasil yang diinginkan, salah satunya dengan strategi permainan ini. Dengan strategi permainan ini peserta didik seakanakan belajar sambil bemain sehingga memotivasi peserta didik untuk ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran dan akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan pada latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Strategi pembelajaran yang digunakan pendidik kurang variatif saat mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2. Peserta didik masih kurang aktif pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. 3. Proses pembelajaran hanya berpusat kepada pendidik 4. Hasil belajar Bahasa Indonesia yang diperoleh peserta didik masih rendah. C. Batasan Masalah Agar penelitian tidak meluas terlalu jauh, maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi permainan berburu harta karun.
6
2. Hasil belajar peserta didik kelas IV B MIS DarulUlum Palangkaraya dilihat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum dan sesudah penerapan strategi permainan berburu harta karun. 3. Materi pengajaran yang diteliti dibatasi pada materi Bahasa Indonesia Kelas IV yaitu : a. Standar Kompetensi: 1. Mendengarkan penjelasan tentang petunjuk denah dan simbol daerah/lambang korps. b. Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan kembali secara lisan atau tulis penjelasan tentang simbol daerah/lambang korps. 4. Tema pembelajaran nya adalah liburan. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana aktivitas belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas IV di MIS Darul Ulum dengan menggunakan strategi berburu harta karun ? 2. Apakah ada peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didikkelas IV di MIS Darul Ulum dengan menggunakan strategi permainan beburu harta karun ? E. Alternatif Pemecahan Masalah Sesuai dengan permasalahan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar, maka peneliti menawarkan beberapa alternatif dalam pemecahan masalah tersebut:
7
1. Menggunakan strategi bermain kantong ajaib, karena dengan permainan ini akan menarik minat peserta didik. Simbol-simbol lalu lintas dimasukkan ke dalam kantong-kantong tersebut kemudian setiap peserta didik mendapatkan satu kantong ajaib. Peserta didik diminta menjelaskan simbol-simbol yang ada dalam kantong ajaibnya di depan kelas. 2. Menggunakan strategi mencari makna simbol, dimana strategi ini dapat memotivasi aktivitas peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran yang berlangsung tidak satu arah melainkan melibatkan peserta didik pada saat proses pembelajaraan berlangsung. 3. Menggunakan strategi pasang bagi, dengan strategi ini peserta didik dan pendidik berperan aktif, dimana pendidik menggunakan gambar (simbol) sebagai pertanyaan dan peserta didik menjawab dan menjelaskan makna dari simbol tersebut dengan cara membisikkan kepada teman sebangkunya. Pendidik kemudian memanggil beberapa siswa untuk berbagi jawabannya ke depan kelas. Strategi ini membuat peserta didik bersemangat untuk belajar dan tidak menjadikan tugas dari pendidik sebagai beban karena mereka merasa belajar sambil bermain tebaktebakkan.
8
F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui aktivitas belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas IV di MIS Darul Ulum dengan menggunakan strategi berburu harta karun. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas IV di MIS Darul Ulum dengan menggunakan strategi permainan beburu harta karun. G. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini nantinya di harapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan strategi mencari harta karun dan dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia. 2. Manfaat Praktis a. Bagi kepala sekolah, agar dapat memberi motivasi kepada para guru untuk mengembangkan strategi pembelajaran. b. Bagi guru, agar lebih meningkatkan kemampuan menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar pesera didik khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
9
c. Bagi peserta didik, dapat mengembangkan pola pikir yang kteatif, inovatif dan dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.
10
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Analisis Teoretis 1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Istilah pembelajaran tercakup dua konsep yang saling terkait, yaitu belajar dan mengajar. Belajar adalah suatu proses yang ditandai oleh adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan itu dapat berupa perubahan pengetahuannya, pemahaman, sikap dan tingkah lakunya, kecakapan keterampilan, daya kreasinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada inidividu. Jamil (2014:15) Menyatakan: Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu, baik yang diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati secara langsung sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan. Menurut menurut Iskandarwassid dan Dadang (2008) belajar adalah proses perubahan tingkah laku (semua aspek) peserta didik karena adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungan untuk memperoleh perubahan yang baru sebagai hasil dari pengalamannya sendiri.
11
b. Pengertian Hasil Belajar Tujuan dari sebuah proses pembelajaran adalah tercapainya semua indikator yang ingin dicapai pada saat proses belajar mengajar itu berlangsung. Untuk mengetahui apakah indikator tersebut sudah tercapai atau belum dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik. Menurut pendapat Sudjana (2010) “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung”. Selain itu menurut Hamalik (2005:155) “Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri peserta didik, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan sikap dan keterampilan”. Pendapat lain dari Anni (2004:4) menyatakan bahwa “Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar”. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan mengenai hasil belajar yaitu hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan oleh peserta didik. Hasil ini dapat dilihat dari perubahan tingkah laku serta dapat diamati dan dan diukur dalam perubahan sikap dan keterampilan. Jadi hasil belajar berfokus pada nilai atau angka yang dicapai dalam proses pembelajaran disekolah. Nilai itu tidak hanya berfokus pada segi kognitif peserta didik saja, segi afektif, dan psikomotorik peserta didik juga sangat penting untuk di nilai oleh pendidik.
12
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar diri. Menurut Dalyono (2010:55) bahwa faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar adalah sebagai berikut: 1) Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri) a. Kesehatan Kesehatan rohani dan jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat, sakit kepala, demam, batuk, pilek, dan sebagainya, dapat mengakibatkan tidak begairah untuk belajar. b. Intelegensi dan bakat Kedua aspek kejiwaan (psikis) ini besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang memiliki intelegensi baik IQnya tinggi umum nya mudah belajar dan hasil belajarnya cendrung baik. c. Minat dan motivasi Sebagai mana hal nya dengan intelegensi dan bakat maka minat dan motivasi adalah dua aspek psikis yang juga besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar. Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari hati nurani. Sedangkan motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
13
d. Cara belajar Belajar tanpa memperhatikan tekhnik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan, akan memperoleh hasil yang memuaskan. 2) Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri) a. Keluarga Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, akrab tidak nya hubungan orang tua dengan anak, tenang atau tidaknya situasi didalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. b. Sekolah Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajar, kesesuaian kurikulum dengan kemamampuan anak, keadaan fasilitas/perlengkapan disekolah, keadaan ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata tertib disekolah, dan sebagainya, semua itu turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
14
c. Masyarakat Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila disekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya ratarata bersekolah tinggi dan moral nya baik, hal itu akan mendorong anak lebih giat belajar. d. Lingkungan Sekitar Keadaa lingkungan sekitar tempat tinggal juga sangat mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan sebagainya. Selain faktor-faktor yang bersifat umum diatas, adapula faktorfaktor yang lain, yang juga menimbulkan kesulitan belajar peserta didik. Menurut Djamarah (2011:236) ada beberapa faktor psikologis secara khusus antara lain: Faktor psikologis berupa learning disibability (ketidakmampuan belajar).Sindrom (Syindrom) berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang menimbulkan kesulitan belajar peserta didik.Sindrom ini misalnya diseleksia (dyselexia), yaitu ketidakmampuan belajar membaca, disgrafia (dysgraphia), yaitu ketidakmampuan belajar menulis, dan diskalkulia (dyscalculia), yaitu ketidakmampuan belajar matematika. Dari paparan di atas dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik ada dari dalam diri peserta didik itu sendiri dan dari luar diri peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan. Dari itu ada baiknya
15
guru memperhatikan hal-hal seperti yang sudah dipaparkan diatas agar proses pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik dapat optimal dan mendapat hasil yang lebih baik dengan memandang beberapa faktor tersebut. d. Indikator Hasil Belajar Demi tercapainya keberhasilan belajar Bahasa Indonesia ada indikator-indikator yang mendukung dalam hal tersebut. Djamarah (Normala, 2014:18) menyebutkan ada beberapa indikator keberhasilan belajar, yaitu: 1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok. 2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/intruksional khusus (TIK) telah dicapai siswa, baik secara individual maupun kelompok. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan belajar adalah daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi dan perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai peserta didik secara individual maupun kelompok. 2. Bahasa Indonesia a. Pengertian Bahasa Indonesia Menurut Tarmiji (2009:1) Bahasa Indonesia adalah “Bahasa kedua dan untuk taraf resmi Bahasa Indonesia adalah bahasa pertama”. Sedangkan menurut Nurachman dan Supardi (2007:2) Bahasa Indonesia adalah:
16
Alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri, melalui bahasa manusia dapat menunjukkan sudut pandang, pemahaman atas suatu hal, asal usul bahasa dan Negara kita, bahkan sifat kita.Bahasa Indoesia menjadi cermin kita, sebagai bangsa maupun diri sendiri. Dari dua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan di dalam masyarakat, bahasa merupakan bahasa ilmu pengetahuan yang dipakai diberbagai lembaga pendidikan dan pengajaran, di sekolah-sekolah mulai dari TK, perguruan tinggi, kota-kota besar sampai kepelosok Tanah Air. b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Berdasarkan lampiran Peraturan Mendiknas No.22 Tahun 2006 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Berkomunikasi secara efektif dan efesien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis. 2) Menghargai dan bangga menggunakanBahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan Bahasa Negara. 3) Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. 4) Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. 5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
17
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai Kzanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Menurut Haribrata (2008:1) tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah adalah “Bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis”. Berdasarkan teori di atas, secara umum tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis.Akan tetapi tujuan lainnya juga sangat penting, baik itu yang berhubungan dengan identitas bangsa kita maupun dengan tujuan bahasa yang berkaitan dengan sastra dan budaya. c. Indikator Penilaian 1. Penilaian Kedudukan penilaian sangat penting bagi penunaian tugas keberhasilan melaksanakan utamanya, yakni melaksanakan pembelajaran. Menurut Asep dan Abdul (2012:55) “Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan terhadap hasil belajar tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu”. Sedangkan menurut Depertemen Pendidikan Nasional tahun 2001: Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk memperoleh informasi secara objektif, berkelanjutan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang dicapai siswa, yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk menentukan perlakuan selanjutnya. Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan penilaian adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk melihat atau
18
memperoleh informasi tentang kegiatan dan hasil belajar peserta didik.
2. Aspek Penilaian Bahasa Indonesia Menurut Asep dan Abdul (2012;147) Aspek yang dinilai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri dari beberapa subaspek: a. Mendengarkan b. Berbicara c. Membaca d. Menulis 3. Strategi pembelajaran a. Pengertian strategi Awalnya kata strategi digunakan oleh para tentara untuk mengatur taktik dalam peperangan. Namun kini strategi juga banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Dimana pendidik diminta untuk pandai mengatur strategi pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan hasil belajar peserta didik memuaskan. Menurut pendapat Asep dan Abdul (2012:24) strategi pembelajaran adalah: Pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, cara mengorganisasi materi pembelajaran dan pebelajar, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pemelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, secara efektif dan efesien. Sedangkan menurut Iskandarwassid dan Dadang (2008:9) Strategi pembelajaran adalah: Kegiatan atau pemakaian tekhnik yang dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai ketahap
19
evaluasi, serta program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu pengajaran. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan tekhnik yang direncanakan oleh pendidik untuk proses belajar mengajar dari sebelum proses pembelajaran itu berlangsung sampai tercapainya tujuan pembelajaran tersebut. b. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Menurut Agung (2011) jenis-jenis strtegi pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Strategi Pembelajaran Langsung Merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). 2. Strategi Pembelajaran dengan Diskusi Proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok. 3. Strategi Pembelajaran Kelompok Kecil Mengorganisaikan siswa dalam kelompok kecil merupakan strategi yang banyak dianjurkan oleh banyak pendidik. Strategi ini banyak digunakan dalam mengajarkan materimateri khusus. Merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. 4. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning Strategi pembelajaran yang menekankan pada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang bisa terdiri dari 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas. 5. Strategi Pembelajaran Problem Solving. Tekhnik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran strategi pemecahan masalah. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, terdapat banyak jenis-jenis strategi pembelajaran yang bisa diterapkan di sekolah, di sini tugas pendidik lah memilih strategi pembelajaran manakah yang cocok untuk diterapkan di dalam kelasnya.
20
4. Strategi Permainan Berburu Harta Karun a. Pengertian permainan Dalam permainan anak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, anak akan senang dan lebih aktif. Sebagaimana dikemukakan Mayke (dalam Sudono, 2000:3) “Belajar dengan permainan dengan anak akan memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang mengulang-ulang menemukan pemecahan sendiri, dapat bereksplorasi serta mempraktekkannya”. Sedangkan menurut Sadirman (2009:79) “Permainan dipakai untuk mempraktekkan keterampilan membaca dan berhitung sederhana, tujuan pemberantasan buta aksara dan buta angka untuk orang dewasa atau pelajaran membaca, menulis permulaan pada Bahasa adalah yang lazim dikaitkan dengan permainan”. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya memikiran kebebasan kepada setiap peserta didiknya untuk mngekspresikanapa yang ada di dalam pemikiran mereka. Sebaiknya guru juga memberi kebebasan sesuai dengan sifat alami anak sehingga dalam mengembangkan kreativitasnya anak tidak merasa takut memberikan pendapat yang berbeda dengan gurunya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bermain yang dimaksud adalah suatu cara yang digunakan dalam melakukan kegiatan untuk menjelaskan konsep abstrak dalam bahasa yang lebih menyenangkan dan mencegah agar peserta didik bosan. Selain itu
21
dengan permainan peserta didik lebih paham dan lebih lama mengingatnya. b. Pengertian Strategi Permainan Berburu Harta Karun Menurut Bellenca (2011:196) strategi permainan berburu harta karun bahwa, suatu strategi yang bertujuan untuk menemukan objekobjek yang mewakili konsep-konsep dalam pelajaran, untuk membaca simbol-simbol dari konsep-konsep pelajaran. Strategi ini digunakan pada akhir pelajaran, dimana paserta didik telah mengidentifikasi dan mempelajari konsep-konsep kunci terlebih dahulu. Menurut Bellenca (2011:197) kecerdasan yang terlibat dalam penggunaan strategi permainan berburu harta karun adalah verbal(linguistik), visual(spasial), dan interpersonal. Jadi, strategi ini dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berbicara peserta didik. c. Langkah-langkah Permainan Mencari Harta Karun Menurut Bellanca (2011:33), menyatakan bahwa langkahlangkah/kegiatan yang perlu dilakukan dalam strategi (permainan berburu harta karun), adalah sebagai berikut: 1. Perkenalkan rencana perburuan harta karun kepada siswa kelas. 2. Bentuk kelompok terdiri dari 3-5 siswa. Berikan setiap kelompok kotak dan spidol. Terangkan arti kata dalam “simbol” . Minta siswa memberikan contoh-contohnya beserta maknanya. 3. Terangkan bahwa guru telah menyembunyikan simbolsimbol di sekeliling ruangan. Setiap kelompok harus mencari 10 simbol. 4. Intruksikan setiap kelompok mulai berburu. Beri waktu 10 menit
22
5. Setelah waktu habis, panggil setiap kelompok dan tugaskan mereka membuat presentasi mengenai kotak perburuannya. Mereka harus menunjukan apa saja yang di temukan, menerangkan symbol-simbol dari setiap objek, dan menerangkan simbol-simbol tersebut. 6. Setelah ide-ide di tampilkan intruksikan setiap siswa untuk melengkapi kalimat “saya telah mempelajari” dalam buku catatan masing masing. d. Alasan Penggunaan Strategi Permainan Mencari Harta Karun Ada beberapa alasan mengapa strategi ini digunakan dalam pembelajaran, Bahasa Indonesia yaitu: 1. Peserta didik dapat menganalisa simbol-simbol yang mereka temukan dan menghubungkannya dengan ide kunci. 2. Melatih keterampilan berbicara peserta didik didepan kelas. 3. Melatih keterampilan menulis peserta didik. 4. Peserta didik dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. 5. Dapat melatih kerjasama peserta didik dengan teman sekelompoknya. B. Penelitian yang Relevan Dari hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh: a. Sari Wulandari yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Panduan Membaca Pada Peserta Didik Kelas III SDN-14 Palangka Tahun Pelajaran 2014/2015”. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran panduan membaca dapat meningkatkan keaktifan
23
peserta didik. Hal ini terlihat dari nilai aktivitas peserta didik pada siklus II menjadi 3,2 dibandingkan siklus I aktivitas peserta didik hanya 2,6. Selain itu strategi ini juga meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik, dimana hasil belajar peserta didik meningkat 22% dilihat dari perbandingan hasil belajar di siklus I dan siklus II. C. Kerangka Berfikir Strategi pembelajaran merupakan tekhnik yang direncanakan oleh pendidik untuk proses belajar mengajar dari sebelum proses pembelajaran itu berlangsung sampai tercapainya tujuan pembelajaran tersebut. Tanpa adanya strategi dapat dipastikan proses pembelajaran tidak akan kondusif, dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai. Tujuan pembelajaran itulah yang menjadi inti dari setiap proses pembelajaran. Hasil belajar peserta didik kelas IV B yang menjadi subjek penelitian ini masih rendah, dikarenakan pendidik tidak menggunakan strategi tertentu untuk menyampaikan pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung hanya satu arah, atau hanya guru yang aktif di dalam kelas sedangkan peserta didik hanya mendengarkan. Melalui penggunakan strategi permainan ini akan memotivasi peserta didik aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dalam kelas, dan akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar kerangka berpikir berikut ini:
24
Mulai
Kualitas Kualitas Pembelajaran Pembelajaran Bahasa B.Indonesia Indonesia
Metode Strategi Permainan Pemainan (Kantong Berburu Ilmu Harta Pengetahuan) Karun
Kajian Penelitian Eksperimen Semu
Penarapan Perangkat dan Strategi Metode Permainan (Kantong Berburu Ilmu Harta Pengetahuan) Karun
Perbaikan Perbaikan Kualitas Kualitas KMB KBM Bahasa B.Indonesia Indonesia
Tidak Penerapan Penerapan metode Strategi permainan Permainan (kantong Berburu ilmu Harta pengetahuan) Karun
-
Hasil belajar Nilai efektif
Tercapai Hasil Akhir
Selesai Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian
25
D. Hipotesis Tindakan Menurut Mulyasa (2011:63) “Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK”.Sedangkan menurut Sugiyono (2006:82) “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah suatu jawaban sementara yang dibuat oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan atau mencari data dan untuk melihat apakah teori sementara itu benar atau salah. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: 1. Aktivitas belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas IV di MIS Darul Ulum dengan menggunakan strategi berburu harta karun lebih aktif. 2. Ada peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas IV di MIS Darul Ulum dengan menggunakan strategi permainan beburu harta karun.
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Maret 2015 sampai dengan bulan Juni 2015.Dengan rincian jadwal terlampir. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MIS Darul Ulum Palangka Raya yang beralamat di Jl. Dr. Murjani Gang Sari 45 RT. 01/X, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, dengan subjek penelitian peserta didik kelas IV B. Peneliti mengambil lokasi ini dengan pertimbangan bahwa peneliti pernah melakukan observasi ditempat ini dan menemukan fenomena atau masalahyang unik dan menarik untuk diteliti, sehingga dapat dilakukan penelitian di tempat ini. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian ini merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan berupa sebuah tindakan kelas, yang sengaja dimunculkan dan terjadi didalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta didik. Menurut Kunandar (2009) “Penelitian tindakan kelas memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Sedangkan menurut Mulyasa (2011:4) mengemukakan bahwa: 24
27
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengangkat masalahmasalah yang actual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas atau PTK adalah suatu peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu, memperbaiki diri sendiri dan pengalaman diri sendiri. C. Kehadiran dan Peran Peneliti Kehadiran dan peran peneliti adalah sebagai orang yang menyadari adanya permasalahan dalam proses belajar mengajar di kelas. Pada penelitian ini peneliti melakukan kolaboratif dengan pihak lain. Dimana peneliti akan berkolaboratif dengan guru selaku pihak lain yang dijadikan sebagi mitra peneliti, adapun peran guru berperan sebagai pengamat. Hal ini diperlukan untuk mendukung objektivitas dari hasil penelitian tindakan kelas, oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan dengan sebaik mungkin, bersikap selektif berhati-hati dan bersunggug-sungguh dalam menjaring data sesuai dengan kenyataan dilapangan. Sehingga data yang terkumpul benar-benar relevan dan terjamin keabsahannya. D. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV B MIS Darul Ulum tahun pelajaran 2014/2015, yang diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
28
No 1.
Tabel 1 Peserta Didik Kelas IV MIS DarulUlum Tahun Pelajaran 2015 Peserta Didik Jumlah peserta Kelas Didik Laki-Laki Perempuan IV B 14 17 31
Sumber Data : Tata Usaha MIS DarulUlum
E. Rancangan Penelitian Model penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Menurut Kemis dan MCTaggart (dalam Arikunto 2006:84) “pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) meliputi empat alur yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan McTaggart, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut:
29
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS n Gambar: 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Kemmis dan McTaggart (Arikunto 2006:85)
Berdasarkan tahapan-tahapan seperti yang digambarkan, selanjutnya penelitian tindakan kelas yang secara rinci prosedurnya dapat dijabarkan sebagai berikut: Siklus I siklus pertama terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1. Perencanaan Peneliti mentelaah kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator dari materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang akan dijadikan penelitian dalam PTK. Kemudian
30
membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan strategi permainan berburu harta karun. 2. Pelaksanaan Tindakan Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus ini adalah sebagai berikut: 1) Menanyakan materi yang telah dipelajari peserta didik dan menghubungkannya dengan materi yang akan dipelajari. 2) Menjelaskan materi kepada peserta didik. 3) Memperkenalkan permainan mencari harta karun kepada peserta didik.dan menjelaskan cara permainan nya. 4) Membuat kelompok heterogen yang terdiri dari tiga sampai lima siswa. 5) Menerangkan arti kata “simbol” dan meminta siswa memberikan contoh-contohnya dan makna nya. 6) Meminta setiap kelompok menghias bagian luar kotak kardus dengan salah satu simbol dalam pembelajaran yang baru dipelajari. 7) Menerangkan bahwa ada simbol-simbol yang disebunyikan di sekeliling ruangan kelas dan peserta didik harus menemukan 10 simbol. 8) Mengintruksikan kepada setiap kelompok untuk mencari harta karun dalam waktu 10 menit. 9) Meminta peserta didik menunjukkan, dan menerangkan simbol-simbol yang telah mereka temukan didepan kelas. 10) Meminta peserta didik untuk menuliskan dibuku catatan dengan melengkapi kalimat “Saya telah mempelajari…”.
31
11) Pendidik melakukan klarifikasi atas penjelasan peserta didik yang kurang tepat. 12) Pendidik melakukan evaluasi. 3. Pegamatan Peneliti mengamati situasi proses belajar mengajar, mengamati keaktifan peserta didik, kemudian pengamat (observer) melakukan observasi (pengamatan) dengan lembar observasi yang telah disediakan. 4. Refleksi Refleksi yaitu melakukan analisis data yang diperoleh drai pelaksanaan tindakan serta merancang proses perbaikan tindakan sesuai dengan hasil analisis data, untuk digunakan pada siklus selanjutnya. Siklus 2 a. Perencanaan Peneliti Membuat Rencana Pelaksanaan (RPP) berdasarkan hasil refleksi siklus 1. b. Pelaksanaan Tindakan Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah strategi permainanmencari harta karunpada materi sumber energi dan penggunaan berdasarkan RPP hasil refleksi siklus 1. c. Pengamatan Peneliti (guru lain/teman sejawat) melakukan pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh peneliti.
32
d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisa untuk serta membuat kesimpulan pembelajaran. Siklus n Siklus n dilakukan jika siklus II tidak berhasil, maka akan dilakukan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi ulang. F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik: a. Observasi Menurut Sudijono (2012 : 76) ”Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan”. Observasi digunakan untuk mengamati kinerja cara mengajar peneliti menggunakan strategi permainan berburu harta karun dan untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam kegiatan belajarmengajar di kelas. Data observasi diperoleh dari lembar jawaban yang dikerjakan dengan teman sekelompoknya saat proses pembelajaran berlangsung.
33
b. Tes Menurut Sudijono (2012: 66) “tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian”. Menurut Goodenought (Sudijono, 2012: 67) ”Tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lainnya”. Tes ini digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif tentang hasil belajar Bahasa Indonesia yang dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran. Tes yang digunakan ini adalah sebagai berikut: 1) Tes awal (pre-tes) adalah tes yang dilakukan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk mengukur hasil belajar. 2) Tes akhir (post-test) yaitu tes akhir dilaksanakan sesudah bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk mengukur hasil belajar. 2. Intrumen Penelitian Instrumen dalampenelitian ini meliputi instrument tes dan non tes, instrument tes dalam penelitian ini dilakukan dengan tekhnik tes tertulis dalam bentuk tes pilihan ganda, diberikan kepada peserta didik pada diawal penelitian dan pada akhir tindakan sebagai bukti yang menunjukkan ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap materi tentang tanda lalu
34
lintassedangkan instrument non tes yang digunakan adalah observasi, observasi yang digunakan untuk melihat aktivitas pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. a. Tes Menurut pendapat Arikunto (2010:193) “Tes adalah serentetan pertanyaan atau atau alat lain dalam mengumpulkan data untuk mengukurketerampulan, pengetahuan, intelegensi, atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok”. Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik mata pelajaran Bahasa Indonesiatentang tanda lalu lintas. Tabel 2 Kisi-kisi Soal Tes Awal dan Akhir SK
KD
1. Mendengar kan penjelasan tentang petunjuk denah dan simbol daerah?lam bang korps.
1.2 menjelaskan kembali secara lisan atau tulis penjelasan tentang simbol daerah/lambang korps.
Indikator - Mengetahui makna simbol rambu lalu lintas -Menjelaskan kembali arti simbolsimbol rambu lalu lintas.
No. Item
Jumlah Item
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
9
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
11
20 20 Jumlah Sumber: Buku Paket SD/MI Bahasa Indonesia Kelas IV. Penerbit: Erlangga
b. Observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan gradasi 1, 2, 3, dan 4 yang bertujuan untuk memperoleh gambaran
35
aktivitas guru dan respon peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada format observasi yang telah dibuat oleh peneliti sendiri. Adapun format observasi yang telah dibuat oleh peneliti sendiri dengan kisi-kisi observasi sebagai berikut: Tabel 3 Lembar Pengamatan Aktivitas Pendidik Dan Peserta Didik Dalam KBM No
Aktivitas yang Diamati (Guru)
I. Mengawali Kegiatan Pembelajaran 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. 3. Guru menyampaikan topik umum mengenai materi yang akan dipelajari. II. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran 1. Menjelaskan materi kepada peserta didik. 2. Memperkenalkan permainan mencari harta karun kepada peserta didik.dan menjelaskan cara permainan nya 3. Membuat kelompok heterogen yang terdiri dari tiga sampai lima siswa. 4. Menerangkian arti kata “simbol” dan meminta siswa memberikan contoh-contohnya dan makna nya. 5. Meminta setiap kelompok menghias bagian luar kotak kardus dengan salah satu simbol dari ide-ide kunci dalam pembelajaran yang baru dipelajari. 6. Menerangkan bahwa ada simbol-simbol yang disebunyikan di sekeliling ruangan kelas dan peserta didik harus menemukan 5 simbol. 7. Mengintruksikan kepada setiap kelompok untuk mencari harta karun dalam waktu sepuluh menit. 8. Meminta peserta didik menunjukkan, dan menerangkan simbol-simbol yang telah mereka temukan didepan kelas. 9. Meminta peserta didik untuk menuliskan dibuku catatan dengan melengkapi kalimat “Saya telah mempelajari…”. 10. Guru memberikan apresiasi kepada setiap hasil presentasi laporan. 11. Guru bersama dengan peserta didik mengevaluasi proses pembelajaran dan hasil presentasi masing-masing kelompok. III. Mengakhiri Kegiatan Pembelajaran 1. Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan pembelajaran 2. Guru melakukan evaluasi Jumlah Rata-rata Kategori
Skor 1 2 3 4
36
No Peserta Didik
Skor 1 2 3 4
I. 1.
Kegiatan Awal Pembelajaran Memperhatikan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan topik yang akan dipelajari. 2. Peserta didik terlihat antusias dengan topik yang akan dipelajari. II. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Memperhatikan guru menyampaikan materi pembelajaran. 2. Peserta didik bergabung dalam kelompok sesuai dengan kelompok nya. 3. Belajar dengan disiplin, aktif, kerja keras rasa ingin tahu dan percaya diri. 4. Aktif dan dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya untuk mencari harta karun. 5. Peserta didik mempresentasikan simbol-simbol yang telah ditemukan. 6. Peserta didik peserta didik dapat menghubungkan simbol-simbol dengan ide kunci. 7. Peserta didik menuliskan dengan melengkapi kalimat “saya telah mempelajari…” dibukucatatannya. III. Kegiatan Akhir Pembelajaran 1. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan pembelajaran Jumlah Rata-rata Kategori Keterangan: 1. Tidak Baik, 2. Cukup, 3. Baik, 4.Sangat Baik c. Validitas Isi Menurut Sudijono (2012 : 123): Tes hasil belajar dapat dinyatakan valid apabila tes hasil belajar tersebut (sebagai alat pengukur keberhasilan belajar peserta didik) dengan secara tepat, benar, shahih, atau absah telah dapat mengukur atau mengungkap hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik, setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Validitas isi merupakan alat pengukuran hasil belajar peserta didik, yang isinya telah dapat mewakili keseluruhan materi yang akan diteskan, berkenaan dengan hal ini peneliti meminta dua orang validator, yang
37
bertugas untuk memvalidasi instrumen penelitian. Berikut merupakan kriteria pemilihan validator:
Nama Validator ..... (Validator I)
..... (Validator II)
Tabel 4 Kriteria Pemilihan Validator Alasan Peneliti Memilih Kriteria Validator Memilih Validator I Alasan • Pemilihan dosen validator Peneliti : harus sesuai • Baik dan mudah ditemui dengan mata pada saat di kampus pelajaran yang (Dosen UM Palangkaraya) peneliti pilih • Dosen yang dipilih dalam merupakan dosen yang melakukan berpengalaman dalam penelitian bidang Bahasa Indonesia • Berpengalaman • Arahan dan bimbingan dalam bidang yang disampaikan mudah Bahasa dipahami oleh peneliti Indonesia • Cukup mengenal baik yang bersangkutan • Dosen memiliki • Baik dan mudah ditemui dalam pada saat di kampus mengarahkan (Dosen UM Palangkaraya) tata bahasa • Memiliki cukup dalam pengalaman dalam bidang penulisan mata pelajaran Bahasa • Berpengalaman Indonesia dan bahasa dalam bidang • Arahan dan bimbingan bahasa dan yang disampaikan mudah mata pelajaran dipahami oleh peneliti Bahasa • Cukup mengenal baik Indonesia yang bersangkutan
G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dikumpulkan dan diolah sedemikian rupa sehingga hasilnya dijadikan bahan analisis. Data dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai hasil belajar dan keaktifan peserta didik
38
selama mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan strategi permainan berburu harta karun. Data yang dikumpulkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam siklus PTK dianalisis secara deskriftif dengan menggunakan tekhnikpresentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi dalam pembelajaran. Data yang diperoleh melalui instrumen yang telah dikumpulkan sebelumnya diolah menjadi dua jenis yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. 1. Kuantitatif Data untuk penelitian deskriptif kuantitatif disajikan melalui data observasi dan tes hasil proses belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi permainan berburu harta karun. a. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus
MX=
∑X N
Keterangan: MX = Nilai rata-rata kelas = Total nilai yang diperoleh peserta didik ∑X N = Jumlah peserta didik (Sudijono, 2011 : 81)
b. Menghitung persentase ketuntasan secara klasikal dengan rumus menurut Depdiknas (Jenpatris, 2013 : 6) KBK=
∑N ∑S
x100 %
Keterangan: KBK = ketuntasan belajar secara klasikal ∑ N = jumlah siswa yang tuntas
39
∑S
= jumlah siswa seluruhnya 100% = bilangan tetap persentase Menurut Kurniawan (Mahdalena, 43 : 2014) dapat dilihat
kategori yaitu sebagai berikut: 85-100 75-84 60-74 40-59 0-39
= Sangat tercapai = Tercapai = Cukup tercapai = Kurang tercapai = Sangat kurang tercapai
c. Menghitung peningkatan hasil belajar dengan rumus g= Keterangan: g =gain Xpre = skor pre-test Xpost = skor post-test = skor maksimum Xmax Dengan kategori: g > 0,7 : tinggi 0,3< g ≤0,7 : sedang g< 0,3 : rendah Supartono (Normala,2014:43-44) 2. Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi yang dimaksudkan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pelajaran yang dilakukan. Data kualitatif diperoleh dari proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan strategi permainan (berburu harta karun). Adapun rumus yang digunakan dalam data kualitatif untuk mengetahui aktivitas peserta didik menggunakan rumus deskriptif persentase menurut Ali (Burhan, 2009 : 205) sebagai berikut :
40
%=
n x100 N
3. Keterangan: % = Persentase n = Jumlah skor yang diperoleh dari data N = Jumlah skor maksimal
Adapun klasifikasi aktivitas peserta didik diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 5 Klasifikasi Aktivitas Peserta Didik Persentase Skor (X) Kriteria 80% atau lebih 30-36 Sangat Baik 60%-79% 20-29 Baik 40%-59% 10-19 Kurang 20%-39% 0-9 Sangat Kurang H. Indikator Keberhasilan Peneliti Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi semua komponen indikator yang ditetapkan sebagai berikut: 1. Aktivitas Peserta Didik Peningkatan aktivitas peserta didik pada penelitian ini dapat ditentukan dari hasil observasi selama pembelajaran. Aktivitas peserta didik dapat dikatakan berhasil atau meningkat apabila mencapai skor ratarata ≥ 75 dengan persentase 85% dalam kriteria sangat baik. 2. Hasil Belajar Peserta Didik Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar yang telah ditetapkan oleh MIS Darul Ulum Palangka Raya untuk mata pelajaran Bahasa adalah 70. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditunjukkan dengan perolehan nilai peserta didik di atas nilai KKM yaitu 70.
41
Hasil yang diperoleh dari nilai tes akhir mencerminkan kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan tanda lalu lintas. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar peserta didik secara klasikal dapat mencapai 85% peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 70. F. Jadwal Penelitian Adapun jadwal penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2014 dengan pelaksanaan sebagai berikut: Tabel 6 Jadwal Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kegiatan Observasi Penyusunan Proposal Seminar Proposal Revisi Proposal Bimbingan Penelitian Lapangan Penyusunan Laporan Ujian Skripsi Revisi Skripsi
Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
42
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Awal a. Deskripsi Data Observasi Awal Dari data hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas IV B dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1) Hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik masih rendah. 2) Peserta didik masih kurang aktif pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia. 3) Peserta didik merasa bosan, jenuh, ngantuk serta sering rebut pada saat pembelajaran berlangsung. 4) Pembelajaran masih bersifat konvensional. 5) Strategi pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia kurang bervariasi. b. Deskripsi Data Tes Awal Tes awal dilakukan pada hari Jum’at, tanggal 21 Mei 2015, di mana proses tersebut masih belum melakukan pembelajaran menggunakan strategi permainan berburu harta karun, soal yang diberikan pada tes awal berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Adapun data hasil tes awal peserta didik dapat dilihat pada Tabel 7:
40
43
Tabel 7 Perolehan Evaluasi Peserta Didik Pada Tes Awal No.
Kode Peserta Didik
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
AR AA AP A ARA ES HW HK I IU J KR K MKR MRR MRR MW NA NAI NAN PAR R RA RNF RM RAU SJ SH Y ZF MD Jumlah Rata-rata Ketuntasan
Nilai Tes Awal 80 75 45 75 70 70 40 70 75 30 45 50 75 70 70 45 35 40 45 75 70 35 35 50 45 70 40 40 1565 55,8 46,4%
Keterangan: T = Tuntas, TT = Tidak Tuntas MX=
1565 = 55,8 28
KBK=
∑ N x100% ∑S =
13 x100% 28
Ketuntasan ≥ 70 < 70 T TT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kurang Tercapai
44
= 46,4% (Kurang Tercapai) Berdasarkan tabel hasil tes awal terlihat bahwa nilai hasil belajar peserta didik kelas IV B MIS Darul Ulum Palangka Raya dengan rata-rata 55,8. Sebanyak 13 orang peserta didik telah mencapai nilai ≥ 70 sedangakan 15 peserta didik lainnya hanya dapat mencapai nilai < 70. Adapun ketuntasan klasikal pada tes awal ini hanya mencapai 46,4% dengan kategori kurang tercapai, sedangkan indikator ketercapaian yang diinginkan adalah 85% sehingga hal tersebut dapat dikatakan bahwa ketuntasan hasil belajar secara klasikal pada peserta didik kelas IV B belum tuntas. Data tes awal pada Tabel 7 menunjukkan tingkat kemampuan peserta didik sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan, dengan uraian sebagai berikut: 1) Dari 28 orang peserta didik, tidak ada peserta didik yang memperoleh skor 90-100. 2) Dari 28 orang peserta didik, ada 1 orang peserta didik yang memperoleh skor 80-89. 3) Dari 28 orang peserta didik, ada 12 orang peserta didik yang memperoleh skor 70-79. 4) Dari 28 orang peserta didik, tidak ada peserta didik yang memperoleh skor 60-69. 5) Dari 28 orang peserta didik, ada 15 orang peserta didik yang memperoleh skor 0-59.
45
2. Deskripsi Data Siklus I a. Perencanaan Siklus I Pada tahap ini peneliti mempersiapkan RPP, media, dan lembar observasi aktivitas peserta didik dan guru serta lembar soal. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang yaitu pada materi pokok simbol lalu lintas pada kelas IV. RPP dirancang dengan menerapkan strategi permainan berburu harta karun. Penerapan strategi pembelajaran permainan berburu harta karun mengaplikasikan permainan ke dalam proses pembelajaran di mana peserta didik mencari simbol-simbol lalu lintas yang di sembunyikan oleh pendidik di dalam kelas secara berkelompok. Lembar penilaian atau lembar soal digunakan untuk menentukan kualitas hasil belajar peserta didik. Instrumen tes hasil belajar yang dilaksanakan berupa soal pilihan ganda. Sebelum digunakan dalam pembelajaran, lembar penilaian atau lembar soal ini telah direvisi melalui validasi pakar yaitu validator I Ibu Dra. Isna Fauziah, M.Pd, dan validator II Ibu Umi Kalsum, S.Ag. Selain itu peneliti juga mempersiapkan lembar observasi aktivitas peserta didik dan guru untuk mengetahui peningkatan dari aktivitas peserta didik dan guru dengan menerapkan strategi pembelajaran berburu harta karun.
46
b. Pelaksanaan Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Mei 2015 sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yakni dimulai dari pukul 07.0008.45 WIB. Pelaksanaan bertempat di kelas IV B MIS Darul Ulum Palangka Raya. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, dan pengamat aktivitas peserta didik dan guru adalah Ibu Umi Kalsum, S.Ag selaku pengamat I, dan Eza Nailiz Zulfa selaku pengamat II. Proses belajar mengajar mengacu pada RPP siklus I yang telah dipersiapkan. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir pembelajaran peserta didik diminta mengerjakan soal untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada siklus I. c. Pengamatan Berdasarkan pengamatan yang dialkukan selama siklus I maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Aktivitas Peserta Didik Tabel 8 Data Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I P-1 P-2 No Aktivitas yang Diamati Skor Skor IV. Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Memperhatikan guru menyampaikan tujuan 4 4 pembelajaran dan topik yang akan dipelajari. 2. Peserta didik terlihat antusias dengan topic yang 4 3 akan dipelajari V. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Memperhatikan guru menyampaikan pelajaran 4 4 Peserta didik bergabung dengan kelompok sesuai 2. dengan kelompoknya. 4 4
R
4 3,5 4 4
47
No 3. 4. 5. 6. 7. VI 1.
Aktivitas yang Diamati P-1 P-2 R Belajar dengan disiplin, aktif, kerja keras, rasa 3 4 3,5 ingin tahu, dan percaya diri. Aktif dan dapat bekerja sama dengan 4 4 4 sekelompoknya untuk mencari harta karun Peserta didik mempresentasikan symbol-simbol 4 4 4 yang telah di temukan Peserta didik dapat menghubungkan symbol3 3 4 simbol dengan ide kunci Peserta didik dengan melengkapi kalimat “saya 4 4 4 telah mempelajari…” di buku catatan nya. Kegiatan Akhir Pembelajaran Peserta didik bersama dengan guru 3 4 3,5 menyimpulkan pelajaran Jumlah 32 34 31 Rata-rata 3,5 3,4 3,8 Kategori Baik Baik Baik Kategori: Keterangan: Kurang Baik : 1,00-1,90 P-1 : Pengamat Pertama Cukup Baik : 2,00-2,90 P-2 : Pengamat Kedua Baik : 3,00-3,90 Sangat Baik :4 %=
=
n x100% N 31 x100 40
= 77,5% dengan kritera baik Berdasarkan tabel 8 di atas menunjukkan 77,5% peserta didik telah melakukan aktivits belajar sesuai dengan perencanaan. Namun masih belum memenuhi standar ketuntasal klasikal yang sudah penulis tentukan yaitu 85% untuk itu aktivitas peserta didik pada siklus II harus lebih di tingkatkan lagi.
48
2) Data Hasil Belajar Peserta Didik Data hasil belajar diperoleh dari tes yang dilakukan setelah selesai pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus I dengan menggunakan strategi pembelajaran permainan berburu harta karun. Soal yang diberikan pada tes akhir ini sama dengan soal yang diberikan pada kegiatan tes awal sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Soal tes akhir berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Data tersebut disajikan pada Tabel 9: Tabel 9 Perolehan Evaluasi Peserta Didik Pada Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Kode Peserta Didik AR AA AP A ARA ES HW HK I IU J KR K MKR MRR MRR MW NA NAI NAN PAR R RA RNF RM RAU SJ SH Y
Nilai Tes Awal 80 85 55 75 85 80 90 90 90 80 85 60 85 75 75 85 40 55 55 85 55 85 50 85 75 50
Ketuntasan ≥ 70 < 70 T TT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
49
No.
Kode Peserta Didik
30. 31.
ZF MD Jumlah
Nilai Siklus I 45 70 2025
Ketuntasan ≥ 70 < 70 T TT √ √ Cukup Tercapai
73,3 Rata-rata 64,2% Ketuntasan Keterangan: T = Tuntas, TT = Tidak Tuntas MX=
2025 = 73,3 28
KBK=
=
∑ N x100% ∑S 18 x100 % 28
= 64,2% (Kurang) N-Gain Siklus I =
SkorSiklus I − SkorTesAwa l SkorMaksim um − SkorTesAwa l
=
73,3 − 55,8 100 − 55,8
=
17,5 44.2
= 0,3 (Sedang) Dari hasil Tabel 9 diperoleh keterangan bahwa nilai hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas IV B MIS Darul Ulum Palangka Raya dengan rata-rata 73,3 nilai tersebut sudah memenuhi syarat indikator ketercapaian penelitian yang ditentukan karena sudah mencapain nilai ≥70 namun jika dilihat dari ketuntasan secara klasikal hasil yang diperoleh yaitu 64,2%, belum memenuhi syarat indikator ketercapaian secara klasikal 85%. Pada
50
siklus I nilai N-gainnya adalah 0,3. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh selama siklus I, ini berarti bahwa penelitian tetap dilanjutkan ke siklus II. Data hasil belajar siklus I yang tertera pada tabel 9 dijelaskan secara rinci sebagai berikut: 1) Dari 28 orang peserta didik, ada 3 orang peserta didik yang mendapatkan skor 90-100. 2) Dari 28 orang peserta didik, ada 11 orang peserta didik yang mendapatkan skor 80-89. 3) Dari 28 orang peserta didik, ada 5 orang peserta didik yang mendapatkan skor 70-79. 4) Dari 28 orang peserta didik, ada 1 orang peserta didik yang mendapatkan skor 60-69. 5) Dari 28 orang peserta didik,ada 8 orang peserta didik yang mendapatkan skor 0-59. d. Refleksi Siklus I Tabel 10 Kelemahan-kelemahan Pada Siklus I No. 1.
Refleksi Pada saat penerapan strategi permainan berburu harta karun pada materi simbolsimbol lalu lintas penjelasan guru tentang penerapan strategi masih kurang maksimal sehingga peserta didik merasa kebingungan dan berdampak pada aktivitas peserta didik masih kurang memuaskan yakni aktivitas peserta didik hanya mencapai persentase 77,5%.
Rencana Perbaikan pada Siklus II Lebih meningkatkan aktivitas yang dapat menunjang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan cara lebih jelas lagi menjelaskan cara permainan berburu harta karun.
51
2.
No. 3.
4.
Simbol-simbol yang digunakan sebagai harta karun terlalu kecil sehingga saat peserta didik presentasi di depan kelas peserta didik yang lain kurang memperhatikan. Refleksi Media yang digunakan kurang efektif karena hanya mewakili beberapa simbol lalu lintas saja. Penjelasan materi yang disampaikan oleh guru terkesan terburu-buru dan tidak banyak memberikan contoh-contoh simbol-simbol lalu lintas sehingga hal tersebut berdampak terhadap pemahaman peserta didik tentang simbol-simbol lalu lintas. Hal itu dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik yang hanya 58%
Simbol yang digunakan sebagai harta karun lebih besar lagi, agar menarik perhatian peserta didik yang lain untuk memperhatikan peserta didik yang presentasi di depan kelas Rencana Perbaikan pada Siklus II Menggunakan media yang lain, yaitu berupa kartu-kartu simbol lalu lintas. Menekankan pada peserta didik pemahaman terkait simbolsimbol lalu lintas dan memberikan lebih banyak contoh simbol-simbol lalu lintas.
3. Deskripsi Data Siklus II a. Perencanaan Siklus II Pada tahap ini peneliti mempersiapkan RPP, media, dan lembar observasi aktivitas peserta didik dan guru serta lembar soal. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang yaitu pada materi pokok simbol-simbol lalu lintas pada kelas IV. RPP dirancang dengan menerapkan strategi permainan berburu harta karun. Penerapan strategi pembelajaran permainan berburu harta karun mengaplikasikan permainan ke dalam proses pembelajaran di mana peserta didik mencari simbol-simbol lalu lintas yang di sembunyikan oleh pendidik di dalam kelas secara berkelompok. Lembar penilaian atau lembar soal digunakan untuk menentukan kualitas hasil belajar peserta didik. Instrumen tes hasil belajar yang dilaksanakan berupa soal pilihan ganda. Sebelum
52
digunakan dalam pembelajaran, lembar penilaian atau lembar soal ini telah direvisi melalui validasi pakar yaitu validator I Ibu Dra. Isna Fauziah, M.Pd, dan validator II Ibu Umi Kalsum, S.Ag. Selain itu peneliti juga mempersiapkan lembar observasi aktivitas peserta didik dan guru untuk mengetahui peningkatan dari aktivitas peserta didik dan guru dengan menerapkan strategi pembelajaran berburu harta karun. b. Pelaksanaan Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Mei 2015 sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yakni dimulai dari pukul 07.00-08.45 WIB. Pelaksanaan bertempat di kelas IV B MIS Darul Ulum Palangka Raya. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, dan pengamat aktivitas peserta didik dan guru adalah Ibu Umi Kalsum, S.Ag selaku pengamat I, dan Eza Nailiz Zulfa selaku pengamat 2. Proses belajar mengajar mengacu pada RPP siklus I yang telah dipersiapkan. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir pembelajaran peserta didik diminta mengerjakan soal untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada siklus II. c. Pengamatan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:
53
1) Aktivitas Peserta Didik Tabel 11 Data Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II P-1 P-2 No Aktivitas yang Diamati Skor Skor IV. Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Memperhatikan guru menyampaikan tujuan 4 4 pembelajaran dan topik yang akan dipelajari. 2. Peserta didik terlihat antusias dengan topik yang 4 4 akan dipelajari V. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Memperhatikan guru menyampaikan pelajaran 4 4 2. Peserta didik bergabung dengan kelompok sesuai 4 4 dengan kelompoknya. 3. 4. 5. 6. 7. VI 1.
R
4 4 4 4
Belajar dengan disiplin, aktif, kerja keras, rasa 4 4 4 ingin tahu, dan percaya diri. Aktif dan dapat bekerja sama dengan 4 4 4 sekelompoknya untuk mencari harta karun Peserta didik mempresentasikan symbol-simbol 4 4 4 yang telah di temukan Peserta didik dapat menghubungkan simbol4 4 4 simbol dengan ide kunci Peserta didik dengan melengkapi kalimat “saya 4 4 4 telah mempelajari…” di buku catatan nya. Kegiatan Akhir Pembelajaran Peserta didik bersama dengan guru 3 3 3 menyimpulkan pelajaran Jumlah 39 39 39 Rata-rata 3,9 3,9 3,9 Kategori Baik Baik Baik Kategori: Keterangan: Kurang Baik : 1,00-1,90 P-1 : Pengamat Pertama Cukup Baik : 2,00-2,90 P-2 : Pengamat Kedua Baik : 3,00-3,90 Sangat Baik :4 %=
=
n x100% N 39 x100 40
= 97,5% dengan kritera sangat baik
54
Berdasarkan Tabel 11 aktivitas peserta didik memperoleh menunjukkan 97,5% peserta didik telah melakukan aktivitas belajar sesuai perencanaan. Dimana peserta didik lebih aktif lagi pada saat proses pembelajaran, antusias menjawab pertanyaan pendidik, dan antusias berburu harta karun. 2)
Hasil Belajar Peserta Didik Data hasil belajar diperoleh dari tes yang dilakukan setelah selesai
pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus II dengan menggunakan strategi pembelajaran permainan berburu harta karun. Soal yang diberikan pada tes akhir ini sama dengan soal yang diberikan pada kegiatan tes awal sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan dan pada kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus I. Soal tes akhir berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Data tersebut disajikan pada Tabel 12 berikut: Tabel 12 Perolehan Evaluasi Peserta Didik Pada Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Kode Peserta Didik AR AA AP A ARA ES HW HK I IU J KR K MKR MRR
Nilai Tes Awal 85 95 90 90 90 90 90 100 95 80 80 90
Ketuntasan ≥ 70 < 70 T TT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
55
No.
Kode Peserta Didik
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Nilai Tes Awal
MRR MW NA NAI NAN PAR R RA RNF RM RAU SJ SH Y
90 85 75 90 75 90 85 80 95 75 90 90 75 85 70 2325
ZF MD Jumlah
Ketuntasan ≥ 70 < 70 T TT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sangat Tercapai
86,1 Rata-rata 100% Ketuntasan Keterangan: T = Tuntas, TT = Tidak Tuntas MX =
2325 = 86,1 27
KBK=
=
∑ N x100% ∑S 27 x100% 27
= 100% (Sangat Tercapai) N-Gain Siklus II =
SkorSiklus II − SkorSiklus I SkorMaksim um − SkorSiklus I
=
86,1 − 73,3 100 − 73,3
=
12 ,8 26,7
= 0,4 (sedang)
56
Dari Tabel 12 diperoleh keterangan bahwa nilai hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas IV B MIS Darul Ulum Palangka Raya dengan rata-rata 86,1 ini berarti nilai tersebut telah memenuhi syarat indikator ketercapaian penelitian yang ditentukan karena telah mencapai nilai ≥ 70 dan apabila di lihat dari ketuntasan klasikal juga memenuhi syarat indikator ketercapaian yaitu hasil yang diperoleh sebesar 100% sedangkan indikator ketercapaian klasikal yang ditetapkan adalah 85% . Pada siklus II ini nilai N-gainnya adalah 0,4. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh selama siklus II ini berarti penelitian ini tidak perlu lagi dilanjutkan ke siklus III. Data hasil belajar siklus II yang tertera pada tabel 12 dijelaskan secara rinci sebagai berikut: 1) Dari 27 orang peserta didik, ada 15 orang peserta didik yang mendapatkan skor 90-100. 2) Dari 27 orang peserta didik, ada 7 orang peserta didik yang mendapatkan skor 80-89. 3) Dari 27 orang peserta didik, ada 5 orang peserta didik yang mendapatkan skor 70-79. 4) Dari 27 orang peserta didik, tidak ada peserta didik yang mendapatkan skor 60-69. 5) Dari 27 orang peserta didik, tidak ada peserta didik yang mendapatkan skor 0-59. d. Refleksi Siklus II
57
Berdasarkan data yang sudah peneliti uraikan di atas, maka refleksi siklus II tidak ada, ini karena hasil yang diinginkan sudah tercapai. 4. Deskripsi Data Selama Proses Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Hasil-hasil hasil penelitian di atas dapat dimaknai lebih lanjut dengan cara membandingkan pada hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II. a. Aktivitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran siklus I dan Siklus II dapat diperlihatkan seperti eperti pada Tabel 8 dan Tabel 11, 11 sedangkan ringkasan aktivitas peserta didik seperti pada Tabel 13. 13
No. 1. 2.
Tabel 13 Aktivitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Skor RataSkor Siklus Persentase rata Maksimal Siklus I 3,8 40 77,5% Siklus II 3,9 40 97,5%
100.0% 80.0% 60.0% 40.0%
97.5% 77.5%
20.0% 0.0% Siklus I
Siklus II
Persentase
58
Gambar 2. Grafik Persentase Aktivitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa aktivitas peserta didik mengalami peningkatan pada setiap siklusnya hal ini menunjukkan bahwa penerapan strategi permainan berburu harta karun tepat digunakan untuk meningkatkan aktivitas peserta. b. Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tes Awal dan Tes Akhir Hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran tes awal, tes akhir siklus I, dan tes akhir siklus I dan Siklus II dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 7, Tabel 9 dan Tabel 12, sedangkan ringkasan aktivitas peserta didik seperti pada Tabel 14. Tabel 14 Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tes Awal dan Tes Akhir No. Data Persentase Ketuntasan Klasikal 1. Tes Awal 46,4% 2. Tes Akhir Siklus I 64,2% 3. Tes Akhir Siklus II 100%
59
100.0% 90.0% 80.0% 70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
100% 64.2% 46.4%
Tes Awal
Persentase Ketuntasan Klasikal
Tes Tes Akhir Akhir Siklus I Siklus II
Gambar 3. 3 Grafik Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tes Awal dan Tes Akhir Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan pada setiap siklusnya hal ini menunjukkan bahwa penerapan strategi permainan berburu buru harta karun tepat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Adapun peningkatan hasil belajar peserta didik secara signifikan tersaji pada tabel dan grafik N-gain N berikut:
No. Siklus 1. Siklus I 2. Siklus II
Tabel 15 N-Gain Setiap Siklus N-Gain 0,3 0,4
60
0.4 0.4 0.3 0.3 0.2 0.2 0.1 0.1 0.0
0.4 0.3
Siklus I
N-Gain Gain
Siklus II
Gambar 4. Grafik Nilai N-Gain Setiap Siklus Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya hal ini menunjukkan bahwa penerapan strategi permainan berburu harta karun pada peserta didik sangat cocok untuk diterapkan. B. Pengujian Hipotesis Tindakan Dalam Penelitian Peneliti Tindakan Kelas ini terdapat 2 hipotesis tindakan yang akan di uji kebenarannya, yaitu: 1. Aktivitas Belajar Bahasa Indonesia Peserta Didik Kelas IV di MIS Darul Ulum dengan Menggunakan Strategi Berburu Harta Karun Ka Lebih Aktif. Dalam pengujian hipotesis tindakan terhadap aktivitas peserta didik menggunakan rumus deskriptif persentase untuk mengetahui kebenaran dari ari peningkatan aktivitas tersebut.
61
Berdasarkan indikator ketercapaian penelitian terhadap aktivitas peserta pada siklus I skor rata-rata yang diperoleh peserta didik adalah 3,8 dengan persentase 77,5% dengan kriteria baik. Pada siklus II skor rata-rata yang diperoleh peserta didik adalah 3,9 dengan persentase 97,5% dalam kriteria sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini telah memenuhi syarat kriteria keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan yaitu dengan persentase 85% , ini berarti dengan menerapkan strategi pembelajaran berburu harta karun aktivitas peserta didik lebih aktif, sehingga hipotesis tindakan teruji kebenarannya. 2. Ada peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas IV di MIS Darul Ulum dengan menggunakan strategi permainan beburu harta karun. Dalam pengujian hipotesis tindakan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik, peneliti menggunakan rumus ketuntasan belajar klasikal dan N-gain untuk mengetahui kebenaran dari peningkatan hasil belajar tersebut. Bersadarkan indikator ketercapaian hasil belajar peserta didik pada tes awal nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik adalah 55,8 ketuntasan klasikal 46,4% dalam kategori kurang tercapai. Siklus I nilai rata-rata adalah 73,3 ketuntasan klasikal 64,2% dalam kategori kurang tercapai adapun nilai N-gain yang diperoleh pada siklus I adalah 0,3 dengan kategori sedang sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik 86,1 ketuntasan klasikal 100% dalam kategori sangat tercapai
62
adapun nilai N-gain adalah 0,4 dalam kategori sedang. Hasil tersebut telah sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan yakni mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 dengan ketuntasan klasikal 85%, ini berarti bahwa strategi permainan berburu harta karun dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik, sehingga hipotesis tindakan terhadap hasil belajar peserta didik teruji kebenarannya C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Aktivitas Belajar Bahasa Indonesia Peserta Didik Kelas IV di MIS Darul Ulum dengan Menggunakan Strategi Berburu Harta Karun. Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap aktivitas peserta didik maka diperoleh hasil aktivitas peserta didik meningkat pada setiap siklus. Pada siklus I skor rata-rata yang diperoleh peserta didik adalah 3,8 dengan persentase 77,5% dengan kriteria sangat baik, sedangkan pada siklus II skor rata-rata yang diperoleh peserta didik adalah 3,9 dengan persentase 97,5%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan strategi permainan berburu harta karun aktivitas peserta didik lebih aktif, hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu Sari Wulandari (2014) yang menunjukkan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran panduan membaca dapat meningkatkan aktivitas peserta didik pada siklus II menjadi 3,2 dibandingkan siklus I aktivitas peserta didik hanya 2,6. Dapat dilihat pula pada tabel observasi, peserta didik memperhatikan pendidik dengan baik saat pendidik menjelaskan di depan kelas, aktif dan dapat
63
bekerja sama dengan teman kelompoknya untuk mencari harta karun, peserta didik mempresentasikan simbol-simbol yang telah ditemukan, dan peserta didik antusias bertanya pada pendidik dan menjawab pertanyaan pendidik. Melalui penerapan strategi permainan berburu harta karun dalam kegiatan pembelajaran dapat memacu dan membuat aktivitas peserta didik lebih aktif sehingga tidak hanya satu atau dua orang peserta didik yang aktif akan tetapi semua peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran selain itu peserta didik pun sangat bersemangat belajar karena mereka belajar sambil bermain. 2. Hasil Belajar Peserta Didik Setelah Menerapkan Strategi Berburu Harta Karun Pada Materi Simbol-simbol Lalu Lintas. Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik maka diperoleh hasil belajar peserta didik dari tes awal, tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II. Pada tes awal persentase ketuntasan klasikal peserta didik hanya mencapai 55,8% dengan kategori kurang tercapai, siklus I persentase ketuntasan klasikal mencapai 64,2% dengan kategori cukup tercapai, siklus II ketuntasan klasikal meningkat hingga mencapai 100% dengan kategori sangat tercapai. Adapun peningkatan hasil belajar peserta didik disetiap siklus menggunakan perhitungan N-Gain diperoleh hasil pada siklus I nilai NGain adalah 0,3 dalam kategori sedang kemudian pada siklus II meningkat menjadi 0,4 dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian yang
64
diperoleh maka dapat diketahui bahwa dengan menerapkan strategi berburu harta karun pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi pokok simbol-simbol lalu lintas dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik hal tersebut relevan dengan penelitian terdahulu Sari Wulandari (2014), strategi pembelajaran panduan membaca meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik, dimana hasil belajar peserta didik meningkat 22% dilihat dari perbandingan hasil belajar di siklus I dan siklus II.
65
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat simpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Aktivitas belajar Bahasa Indonesia peserta didik keas Iv di MIS Darul Ulum dengan menggunakan strategi berburu harta karun lebih aktif . Siklus I skor rata-rata yang diperoleh peserta didik adalah 3,8 dengan persentase 77,5% dengan kriteria sangat baik, kemudian pada siklus II skor rata-rata yang diperoleh oleh peserta didik adalah 3,9 dengan persentase 97,5% dengan kriteria sangat baik. 2. Ada peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik dengan menerapkan strategi berburu harta karun. Hal ini dapat di lihat dari perbedaan nilai rata-rata peserta didik sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas maupun sesudah melaksanakan penelitian tindakan kelas. Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas atau di lihat dati nilai tes awal nilai rata-rata yang diperoleh adalah 55,8 dan ketuntasan klasikal 46,4% dengan kategori kurang tercapai. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 73,3 dan ketuntasan klasikal 64,2% dengan kategori cukup tercapai sedangkan N-Gain pada siklus I adalah 0,3 dalam kategori sedang. Maka siklus I masih dianggap belum berhasil. Nilai rata-rata pada siklus II adalah 86,1 dan ketuntasan klasikal 100% dengan kategori sangat tercapai sedangkan N-Gain pada siklus II adalah 0,4 dalam kategori sedang. Dari
63
66
hasil yang diperoleh tersebut ada peningkatan yang sangat signifikan antara hasil tes awal sebelum melakukan penelitian tindakan kelas dengan hasil tes akhir pada siklus II. B. Rekomendasi Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khusunya mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada beberapa rekomendasi yang penulis rasa perlu untuk diperhatikan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, di antaranya adalah: 1. Bagi kepala sekolah, diharapkan agar dapat memberikan motivasi kepada guru-guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dengan menerapkan strategi permainan berburu harta karun. 2. Bagi guru, diharapkan agar dapat lebih berinovasi dalam proses pembelajaran di kelas, salah satunya dengan menerapkan strategi berburu harta karun yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi peneliti lain dengan melakukan langkah-langkah yang lebih tepat sehingga kekurangan yang masih ada dari penelitian ini dapat disempurnakan lagi.