Ulfah J. Siregar Irdika Mansur
Pendahuluan • Kebanyakan areal pertambangan berada pada kawasan hutan konservasi • Pada proses penambangan terbuka: -hutan dihilangkan, kemudian -top soil beserta bebatuan lapisan atas dikeruk, -ditimbun di satu tempat tertentu • Setelah selesai penambangan, kemudian areal direhabilitasi
Proses reklamasi, rehabilitasi lahan dan restorasi areal bekas tambang
Timbunan lapisan bebatuan dan tanah
Bekas tambang diurug bebatuan dan tanah, lalu diratakan
Di atas tanah, ditambahkan topsoil, diratakan Ditambahkan pupuk kandang dan kompos dosis tinggi
Persemaian dan Kebun Pangkas • Disiapkan guna keperluan restorasi hutan, setelah kegiatan reklamasi dan rehabilitasi tanah areal bekas tambang selesai • Berisi jenis-jenis lokal maupun eksotik
Production of seedlings of local and exotic species for mine reclamation program at PT INCO, a nickel mining company, in Indonesia
Kebun Pangkas untuk Sumber Bahan Stek Jenis-jenis Pohon Lokal
Bibit merbau (jenis indigenous Indonesia) di persemaian permanen
Kegiatan proses restorasi hutan
1. Penanaman tumbuhan penutup tanah untuk mencegah erosi 2. Penanaman jenis pohon
Jenis-jenis pohon yang ditanam mulai tumbuh baik, dan tetap dipelihara
PT KPC, PT Tunas Inti Abadi, Nusa Halmahera Mineral
Jabon (Anthocephalus
Sengon yang telah tumbuh baik pada areal bekas
MERBAU (Intsia bijuga & Intsia palembanica) Pada areal terbuka cepat berbunga dan
Tegakan hasil restorasi areal bekas tambang Kualitas baik, asal kesuburan tanah sudah
diperbaiki Tidak akan ditebang perusahaan tambang Hamparan tanah relatif rata, akses mudah Ukuran terlalu kecil untuk dijadikan HTI Dapat dimanfaatkan sebagai tegakan/kebun benih, asal proses pembangunannya memenuhi kaidah umum pemuliaan pohon Namun perlu pemeliharaan intensif
Introduksi Jenis dan Provenansi Jenis dan provenansi terbaik
Koleksi Benih dari pohon-pohon terbaik dalam provenansi terbaik
Uji Keturunan
Kebun Pemuliaan
Pohon-pohon terseleksi Dari famili-famili terbaik
Kebun Benih Klonal
Perbanyakan Klonal
Kebun Benih Semai
Produksi Benih
Produksi Benih Dan Bibit
Generasi Pertama
Pembangunan Kebun Benih Unggul Dilakukan bersamaan dengan program
pemuliaan pohon, bahkan dengan eksperimen genetika jenis pohon yang menjadi sasaran Merupakan hasil adaptasi berbagai tegakan uji lapang, seperti uji jenis, uji provenansi dan uji keturunan Diperlukan pengetahuan genetik jenis pohon secara luas Pelaksana sebaiknya mempunyai kompetensi genetika hutan yang memadai
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan kebun benih unggul Introduksi jenis dan provenansi: - Jenis unggulan lokal seringkali mempunyai
selang habitat alami yang “lebih luas” dari daerah setempat - Konsep provenansi mencakup adaptasi secara evolusi jenis pohon tertentu pada habitat alaminya - Bahan tegakan seharusnya mewakili semua keragaman genetik yang ada di alam
Lanjutan….. Uji Provenansi dan Uji Keturunan: - Memegang peranan paling penting dalam proses
pemuliaan dan pembangunan kebun benih, karena menguraikan komponen genetik pohon dengan lingkungan - Berbeda dengan proses seleksi pohon plus, yang membandingkan fenotipe individu, maka pada berbagai eksperimen pengujian, yang dibandingkan adalah populasi - Diperlukan rancangan percobaan dan analisa statistik, misalnya analisa sidik ragam - Sebaiknya diketahui hubungan kekerabatan dan genotipe bahan tanaman
Adaptasi tegakan uji menjadi kebun benih Dilakukan dengan seleksi positif, yaitu
menghilangkan individu/famili inferior Seharusnya tegakan yang berkerabat dekat atau bergenotipe sama, dipisahkan secara spatial untuk menghindari depresi inbreeding Diperlukan pengetahuan tentang genotipe individu/famili tegakan dan kekerabatannya Cek genotipe dan kekerabatan dapat dilakukan dengan penanda molekular
Penutup Areal restorasi bekas tambang berpotensi untuk
dijadikan kebun benih unggul, jika syarat-syarat proses pembangunannya dipenuhi Mengingat perusahaan tambang tidak mempunyai kompetensi genetik, maka proses restorasi yang diarahkan untuk pembangunan kebun benih dapat dilakukan melalui kerjasama dengan instansi lain yang sesuai.