RAPAT KERJA NASIONAL PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL 2015 Written by Administrator Wednesday, 04 November 2015 08:17 -
Perkembangan pertumbuhan keuangan mikro syariah (baca: BMT) di Indonesia selama lebih dari dua dekade terakhir ini tidak lepas dari peran PINBUK yang awal kalinya lebih memposisikan sebagai lembaga pengembangan swadaya masyarakat (LPSM, atau bentuk LSM yang memiliki jejaring kerja) yang terus menerus mengembangkan konseptual BMT, mempromosikan dan menggalang masyarakat dan menggandeng berbagai instansi untuk mendukung misi bersama dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan system BMT.
Secara gradual PINBUK juga tumbuh mengembangkan berbagai kelembagaan infrastruktur pendukung pengembangan BMT sesuai kebutuhan zamannya (Inkopsyah & Ventura: aspek dukungan pembiayaan
1/7
RAPAT KERJA NASIONAL PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL 2015 Written by Administrator Wednesday, 04 November 2015 08:17 -
, Absindo: advokasi, pengaturan & pengawasan , Ussi – PGS: teknologi informasi , PINBUKindo: jasa konsultansi pemberdayaan , LDP – LSP: pengembangan SDM berbasis kompetensi , LAZNas BMT: penguatan fungsi sosial/baitul maal BMT , dan DFQ: penguatan spiritual kader , dsb) dan mengembangkan jejaring kelembagaan PINBUK Daerah. Di antara lembaga – lembaga tersebut ada yang tumbuh berkembang dengan baik, ada yang belum berkembang oleh karena berbagai dinamika yang mengitarinya; ada yang tetap dekat dan ada pula oleh karena alasan kemandirian dan/atau alasan tertentu sementara mengambil jarak dengan PINBUK.
Demikian juga insan kader aktivis/pegiat yang pernah digodok di kawah candradimuka PINBUK telah tersebar di berbagai instansi dan program baik di pemerintah pusat atau daerah, corporate swasta atau BUMN, ormas, orsos, dan/atau di masyarakat langsung, cukup mewarnai berbagai strategi dan konsep program pemberdayaan yang menjadi aktulisasinya. Suatu hal yang membanggakan, namun di sisi lain memprihatinkan oleh karena kurangnya konsolidasi kader untuk hasil kerja amal jama’i yang lebih baik dan lebih memberdayakan.
Di sisi lain, terasa ada penurunan kinerja organisasi, menarik sumberdaya baru potensial dari luar secara tiba – tiba yang diharapkan menjadi pengungkit pengembangan kelembagaan dan program terbukti tidak efektif terjadi.
Sementara itu, peluang untuk berkontribusi dalam pengembangan skim syariah dan aplikasi konsep BMT mendapatkan momentum dengan adanya UU Desa No. 6/2014 yang memberikan peluang bagi pendirian kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan semangat kekeluargaan dan gotong royong (pasal 87), maka dalam hal ini replikasi konsep BMT sebagai system yang sudah teruji menjadi sangat terbuka dan strategis untuk diimplementasikan.
2/7
RAPAT KERJA NASIONAL PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL 2015 Written by Administrator Wednesday, 04 November 2015 08:17 -
Walau begitu, praktek implementasi keuangan mikro syariah di Indonesia dan pengembangan program PINBUK menghadapi tantangan seiring berubahnya persepsi masyarakat, kebijakan pemerintah, perkembangan situasi lingkungan geo-sosial-politik-budaya oleh ekonomi makro & mikro yang terus berubah dan berkembang setiap saat.
Dari aspek kebijakan, telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk sektor keuangan mikro baik melalui penerbitan UU No. 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro ditambah seperangkat Peraturan OJK tentang LKM dan sementara UU Koperasi yang kembali ke UU No. 25/1995 berikut dengan Permenkop no… /2015 tentang Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) dan Pedoman SAK Syariah bagai KSPPS, menjadikan pilihan alternative bagi legalitas usaha BMT dengan segala peraturan & konsekuensinya.
Atas nama financial inclusion dengan dasar survei Bank Dunia (2010) yang menunjukkan hanya 49 persen rumah tangga Indonesia yang memiliki akses terhadap lembaga keuangan formal, m elalui POJK Nomor 19/POJK.03/2014 te ntang “ Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif ”, pemerintah telah membuka kran “branchless – system” berlaku per 1 Januari 2015 , dimana bank – bank umum dengan mudah dan murah boleh membuka keagenan “mitra kas” dengan kios/warung kecil sekalipun di setiap lorong dan sudut kota dan desa. Berbagai kemudahan bagi masyarakat tsb tentu menjadi tantangan bahkan sudah pada taraf ancaman mematikan bagi bank (kecil) lain apalagi bagi lembaga keuangan mikro termasuk BMT yang notabene dekat dengan masyarakat , akan tertinggalkan bila tidak siap ber fastabiqul khairat secara teknologi dan strategi.
3/7
RAPAT KERJA NASIONAL PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL 2015 Written by Administrator Wednesday, 04 November 2015 08:17 -
Atas berbagai situasi dan kondisi itulah PINBUK mesti merumuskan konsep pengembangan BMT (2.0) dan berbagai pola program pemberdayaan yang dikembangkannya dalam rangka menjawab tantangan dan kebutuhan zamannya.
PINBUK sebagai organisasi kader yang telah meneguhkan diri sebagai gerakan pengembangan keuangan mikro syariah perlu kiranya mengagendakan hajat shilaturrahim nasional dalam bentuk Rapat Kerja Nasional dengan tagline “PINBUK MEMANGGIL” dan tema “M embangun Organisasi yang Kuat, Program yang Mantap, DARI, OLEH dan UNTUK Kader PINBUK dan Bangsa Indonesia ” guna konsolidasi mencari terobosan baru yang efektif dalam upaya mewujudkan visi dan misinya.
Tujuannya antar lain :
Objective
Terbangunnya persamaan persepsi dan komitmen untuk melaksanakan langkah-langkah penguatan organisasi, jejaring dan program kerja dalam rangka revitalisasi PINBUK sebagai organisai kader pengembangan keuangan mikro syariah di Indonesia.
4/7
RAPAT KERJA NASIONAL PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL 2015 Written by Administrator Wednesday, 04 November 2015 08:17 -
Output :
a. Terumuskannya penguatan organisasi dengan tag line “membangun organisasi yang kuat dari, oleh dan untuk jamaah kader PINBUK khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya ”, melalui konsep pola kepempimpinan dan struktur organisasi, konsep kelembagaan PINBUK daerah dan badan otonom/amal usaha PINBUK serta mekanisme pemilihan organ-organ PINBUK.
b. Terumuskannya pola kaderisasi dan pengembangan jaringan kader PINBUK sebagai sarana yang melibatkan, mengakui, mewadahi semua kader PINBUK ekisiting melalui pendefinisian kader PINBUK, code of conduct, dsb.
c. Terumuskannya program kerja PINBUK yang meliputi kebijakan pengembangan PINBUK Line Business , PINBUK Asset Management dan PINBUK Cash Management .
d. Terjadinya kesepakatan dan rekomendasi tentang implementasi “Arah & Sinergi Pilar Pengembangan BMT Di Indonesia” , antara Keluarga Besar PINBUK dengan ABSINDO dan Inkopsyah.
e. Terpilihnya susunan Kepengurusan PINBUK Indonesia 2015 – 2020 yang legitimate untuk diajukan penetapan dan pengesahannya oleh Pembina Yayasan PINBUK Indonesia.
5/7
RAPAT KERJA NASIONAL PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL 2015 Written by Administrator Wednesday, 04 November 2015 08:17 -
WAKTU DAN TEMPAT
Tanggal : Jum’at – Ahad, 23 – 25 Oktober 2015
Tempat : Hotel Syariah NAMIRA
Jl. Dr. Soetomo No. 70 Kota Pekalongan Jawa Tengah, 51101.
BENTUK KEGIATAN 1. Pleno : 2. Komisi :
Ceramah, Presentasi, Sidang Paripurna Brainstorming dan Diskusi Kelompok
PESERTA
1. 2. 3. 4. 5.
Pembina Yayasan PINBUK Indonesia Pengawas Yayasan PINBUK Indonesia Pengurus Yayasan PINBUK Indonesia Pengurus/Badan Pekerja PINBUK Provinsi Pengurus/Badan Pekerja PINBUK Kapupaten/Kota
6/7
RAPAT KERJA NASIONAL PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL 2015 Written by Administrator Wednesday, 04 November 2015 08:17 -
6. Badan Otonom/Amal Usaha PINBUK 7. Perwakilan Inkopsyah, Puskopsyah dan BMT 8. Kader dan/atau ex. Aktivis Pegiat PINBUK
7/7