RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUSAHAAN
PERUBAHAN
YANG
DIRENCANAKAN
DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk perubahan yang disebabkan oleh teknologi informasi yaitu: 1. Automation atau Otomatisasi Merupakan bentuk paling umum dari perubahan teknologi informasi, dimana penerapan pertama untuk membantu para karyawan melakukan tugas-tugas mereka secara lebih efisien dan efektif 2. Rationalization atau Rasionalisasi Perubahan yang lebih mendalam dan langsung mengikuti proses otomatisasi. Ketika terjadi penyempitan dalam rangkaian produksi karena proses otomatisasi, maka imbasnya rangkaian prosedur yang terstruktur sebelumnya menjadi sangat menyulitkan. 3. Business process redesign atau Perancangan ulang susunan proses bisnis / Merekayasa ulang proses bisnis Langkahnya : proses-proses bisnis dianalisis, disederhanakan, dan dirancang ulang
Akibat dari perubahan yang lebih radikal yaitu : paradigm shift atau pergeseran pola berfikir/ paradigm. Dimana dapat mengubah mindset tentang kebiasaan perusahaan dan organisasi. MENDESAIN ULANG PROSES BISNIS BPM (Business process management) menawarkan beragam jenis alat dan metodologi dalam menganalisis proses bisnis. Langkahnya : 1. Identifikasikan proses yang akan dirubah 2. Analisis proses yang ada 3. Rancang ulang/ Rekayasa proses baru. 4. Implementasikan proses yang baru 5. Mengontrol secara terus menerus Contoh bagan dalam merancang ulang proses pembelian buku secara online :
ALAT BPM Terdapat sekitar 100 software yang menyediakan aspek untuk BPM, diantaranya : IBM, Oracle, TIBCO. Fungsinya membantu mengidentifikasikan dan meninjau perubahan dalam memproses dokumen, merancang model yang dapat meningkatkan prosesnya, mencetak aturan bisnis untuk pelaksanaan proses bisnis dan mengitegrasikan system yang ada untuk mendorong rekayasa proses baru. B. SEKILAS MENGENAI PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem adalah suatu jenis pemecahan masalah yang terstruktur dengan aktivitas yang jelas. Aktivitas-aktivitas ini terdiri atas analisis sistem, perancangan sistem, pemrograman, pengujian, konversi, produksi dan pemeliharaan. 1. ANALISIS SISTEM Analisis system adalah analisis masalah yang dicoba diselesaikan penyederhanaan dengan sistem informasi. Tahap ini terdiri atas pendefinisian masalah, identifikasi penyebab, pencarian solusi, dan identifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu system solusi. Didalamnya meliputi studi kelayakan (feasibility study) untuk menentukan apakah solusinya layak, atau dapat dicapai, dari sisi finansial, teknis, dan organisasional.
Menentukan kebutuhan Informasi meliputi identifikasi siapa yang membutuhkan informasi apa, di mana, kapan, dan bagaimana caranya. Analisis kebutuhan harus berhati-hati dalam mendefinisikan tujuan baru atau merubah sistem dan mengembangkan penjelasan rinci tentang fungsi yang harus dilakukan oleh sistem baru. Jika salah menafsirkan analisis kebutuhan, maka akan menimbulkan kegagalan sistem biaya dan sistem pengembangan 2. MENDESAIN SISTEM Analisis sistem menggambarkan apa yang harus dilaksanakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi, sedangkan mendesain sistem (system design) akan memperlihatkan bagaimana sistem tersebut akan memenuhi sasaran. Sistem akan menjelaskan spesifikasi. Spesifikasi ini harus mengatasi semua komponen manajerial, organisasi, dan teknologi sistem solusi. Peran Pengguna Akhir Kebutuhan informasi pengguna mengendalikan seluruh upaya pengembangan sistem pengguna dimana harus memiliki kontrol yang cukup atas proses perancangan, tujuannya untuk memastikan bahwa system yang dibangun merefleksikan prioritas bisnis dan kebutuhan informasinya, bukan dari staf teknisnya. 3. MENYEMPURNAKAN PROSES PENGEMBANGAN SISTEM a. Pemrograman (Programming) Selama tahap ini, spesifikasi sistem yang disiapkan selama perancangan diterjemahkan ke dalam kode program.
b. Pengujian (testing) Pengujian menjawab pertanyaan, “Apakah sistem memberikan hasil yang diinginkan dalam kondisi-kondisi yang diketahui?” Langkahnya : Pengujian unit (unit testing), atau pengujian program, menguji setiap program secara terpisah dalam system tujuannya adalah menjamin bahwa program bebas dari kesalahan, tapi mustahil hal tersebut terwujud. Pengujian sistem (system testing) menguji fungsi sistem informasi secara keseluruhan. Pengujian sistem mencoba menentukan apakah modul-modul yang terpisah dapat berfungsi bersama-sama seperti yang direncanakan. Penerimaan dalam pengujian (acceptance testing) memberikan sertifikasi akhir bahwa sistem siap digunakan dalam situasi produksi. Sudah melalui tahap test dan di review oleh manajemen. Istilah yang ada dalam pengujian , diantaranya :
Rencana pengujian (test plan) ini mencakup semua persiapan untuk rangkaian pengujian yang telah dijelaskan. Konversi (conversion) adalah proses perubahan dari sistem lama ke sistem baru. Empat strategi konversi yang utama dapat dilakukan: strategi paralel, strategi pindah langsung, strategi studi percontohan, dan strategi pendekatan secara bertahap. Strategi paralel (parallel strategy), yaitu pengaplikasian serempak antara sistem lama dan calon penggantiannya selama beberapa waktu sampai setiap orang merasa yakin bahwa fungsi yang baru telah berjalan dengan benar. Strategi pindah langsung (direct cutover) mengganti sistem lama seluruhnya dengan sistem baru pada hari yang telah ditentukan. Strategi studi percontohan (pilot study) menjalankan sistem yang baru hanya dalam area yang terbatas dari perusahaan, seperti hanya satu departemen atau satu unit kegiatan. Strategi pendekatan bertahap (phased approach) menjalankan sistem baru dalam setahap demi setahap, baik berdasarkan fungsi maupun unit organisasional.
PRODUKSI DAN PEMELIHARAAN Produksi yaitu kondisi setelah sistem yang baru dipasang dan konversinya selesai dilakukan. Selama tahap ini, sistem akan ditinjau oleh pengguna dan spesialis teknis untuk menentukan dan memutuskan apakah urutan harus direvisi atau dimodifikasi. Biasanya, disiapkan dokumen pemeriksaan pasca-implementasi resmi.
Setelah sistem telah fine-tuned, itu harus dipertahankan sementara untuk memperbaiki kesalahan, mengecek apakah memenuhi syarat, atau meningkatkan efisiensi dalam proses pengolahan. Perubahan hardware, software, dokumentasi, atau prosedur untuk sistem produksi yang fungsinya memperbaiki kesalahan, memenuhi persyaratan baru, atau meningkatkan efisiensi pengolahan, disebut pemeliharaan.
PEMODELAN DAN PERANCANGAN SISTEM: METODOLOGI TERSTRUKTUR DAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK 1. METODOLOGI TERSTRUKTUR (Structured Methodologies) Kata terstruktur (structured) menunjukan bahwa teknik yang digunakan adalah step by step, dengan setiap langkah dibangun di atas langkah sebelumnya. Metodologi terstruktur bersifat atas-bawah, mulai dari tingkatan yang tertinggi,yang paling abstrak, ke tingkatan perincian yang terendah, atau dari umum ke khusus. Perangkat utama untuk merepresentasikan proses-proses komponen sistem dan aliran data di antaranya adalah diagram aliran data (data flow diagram-DFD). DFD menawarkan model grafik logis dari aliran informasi, membagi sistem ke dalam modulmodul yang menunjukkan tingkatan secara rinci. Ditunjukan dalam bagan dibawah ini:
Terdapat istilah Proses spesifikasi , yang menggambarkan transformasi yang terjadi di dalam tingkat terendah dari diagram aliran data. Mereka mengekspresikan logika untuk setiap prosesnya Dalam struktur metodologi, desain perangkat lunak dimodelkan menggunakan grafik struktur yang hiraearkis. Diagram Struktur adalah diagram atas-bawah, yang menunjukkan setiap tingkat desain, hubungannya dengan tingkat lain, dan tempatnya di desain keseluruhan dalam sebuah struktur. PENGEMBANGAN TERFOKUS PADA OBJEK Pengembangan Berorientasi pada objek menggunakan objek sebagai unit dasar analisis sistem dan desain. Sebuah objek menggabungkan data dan proses tertentu yang beroperasi pada data tersebut. Data dikemas dalam sebuah objek dapat diakses dan dimodifikasi hanya oleh operasi, atau metode, terkait dengan objek. Oleh karena itu, objek harus berkolaborasi satu sama lain untuk membuat sistem bekerja. Contoh :
TEHNIK SOFTWARE PEMBANTU KOMPUTER atau Computer-aided software engineering (CASE) Menyediakan perangkat lunak untuk mengotomatisasi metodologi yang telah dijelaskan untuk mengurangi jumlah pekerjaan berulang-ulang. Alatnya mencoba untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas dengan : • Menegakkan metodologi pengembangan dan desain standar disiplin • Meningkatkan komunikasi antara pengguna dan spesialis teknis • Pengorganisasian dan menghubungkan komponen desain dan menyediakan akses cepat ke mereka menggunakan repositori desain • Mengotomasi analisis dan desain di bagian yang rawan kesalahan • Mengotomasi generasi kode, pengujian dan kontrol peluncuran. C. PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PENGEMBANGAN SISTEM Metode tertua untuk membangun system adalah siklus hidup sistem, yang mensyaratkan bahwa sistem informasi dikembangkan secara tahapan yang formal. Tahapan harus berurutan dan menghasilkan output; masing-masing membutuhkan persetujuan resmi sebelum memulai tahap berikutnya. Siklus hidup sistem berguna untuk proyek-proyek besar yang membutuhkan spesifikasi formal dan kontrol manajemen yang ketat, tapi kekurangannya system sangat kaku dan mahal. Prototyping terdiri dari membangun sistem eksperimental dengan cepat dan tidak mahal bagi pengguna akhir untuk menggunakan dan mengevaluasi sistem. Prototyping mendorong keterlibatan pengguna terakhir dalam pengembangan sistem dan literasi desain sampai spesifikasi dirasa telah akurat. Penciptaan prototype yang cepat
dapat menghasilkan sistem yang belum sepenuhnya diuji atau didokumentasikan atau yang secara teknis tidak memadai untuk lingkungan produksi.
Prototyping model Menggunakan paket perangkat lunak mengurangi jumlah desain, pemrograman, pengujian, instalasi, dan pemeliharaan pekerjaan yang diperlukan untuk membangun sebuah sistem. Paket aplikasi perangkat lunak membantu perusahaan yang tidak memiliki staf sistem informasi internal atau sumber daya keuangan untuk mengembangkan sistem. Untuk memenuhi kebutuhan unik organisasi, paket mungkin memerlukan ekstensif modifikasi yang secara substansial dapat meningkatkan biaya pengembangan. Pengembangan pengguna akhir adalah pengembangan sistem informasi dengan akhir pengguna, baik sendiri atau dengan bantuan minimal dari sistem informasi spesialis. Outsourcing menggunakan vendor eksternal untuk membangun (atau mengoperasikan) sistem informasi perusahaan, bukannya staf sistem informasi internal organisasi. Outsourcing dapat menghemat biaya aplikasi pengembangan atau memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan aplikasi tanpa Staf sistem informasi internal. Namun, perusahaan-perusahaan berisiko kehilangan kontrol atas sistem informasi mereka dan menjadi terlalu tergantung pada vendor eksternal. Outsourcing juga memerlukan biaya "tersembunyi", terutama ketika pekerjaan tersebut sifatnya offshore. D. PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL
Perusahaan yang beralih ke desain aplikasi yang cepat, yaitu menggunakan desain aplikasi bersama atau Joint Application Design (JAD) yang tangkas pengembangannya, dan komponen perangkat lunak dapat digunakan kembali untuk mempercepat proses pengembangan sistem. Adapun Rapid Application Development (RAD) menggunakan perangkat lunak berorientasi obyek, pemrograman visual, prototyping, dan alat-generasi keempat untuk penciptaan sistem yang sangat cepat. Pembangunan berbasis komponen mempercepat pengembangan aplikasi dengan mengelompokkan objek ke suite komponen software yang dapat dikombinasikan untuk membuat aplikasi bisnis skala besar. Layanan web menyediakan seperangkat standar yang memungkinkan organisasi untuk menghubungkan sistem mereka terlepas dari platform teknologi mereka melalui standar arsitektur plug and-play
SUMBER : Chapter 13:Building Information Systems. Laudon, Kenneth C., and Jane P. Laudon. Management information systems : managing the digital firm. Boston: Prentice Hall, 2012. Print.