Rangkuman SIM Bab 12 MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ENHANCING DECISION MAKING) A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SISTEM INFORMASI Dulu, pengambilan keputusan ada di tangan manajemen, tapi kini setiap karyawan pun diberi tanggung jawab atas pengambilan keputusan, system informasi menjadi solusi dengan membantu pengambilan keputusan. PENGARUH NILAI BISNIS AKIBAT PENINGKATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Jenis keputusan : 1. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang pengambilan keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan masalahnya. Level : Middle management, management operational 2. Keputusan terstruktur (structured decision), sebaliknya, sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan masih baru. Level : Senior executive 3. Keputusan Semi Terstruktur (semistructured) dimana hanya beberapa permasalahan memiliki jalan cepat dalam penyelesaian masalah yang sesuai prosedur. Perbedaan dalam tipe pengambilan keputusan dan informasi yang dibutuhkan dalam tingkatan manajemen :
Tsara Azizah
Page 1
4 LANGKAH PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Penjelasan : Kecerdasan (intelligence) terdiri atas mengumpulkan, mengidentifikasi dan memahami masalah yang terjadi pada organisasi. Mengapa masalah itu terjadi, di mana, dan akibat apa yang dialami perusahaan. Rancangan (design) melibatkan identifikasi dan pencarian berbagai solusi masalah. Pilihan (choice) adalah tentang memilih alternatif solusi yang ada. Implementasi (implementation) adalah tentang membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja, dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut PERAN MANAJER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Peran manajer yaitu bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan, menulis laporan, menghadiri rapat, bahkan merancang pesta ulang tahun. Model dari perilaku manajer diantaranya: Manajemen gaya klasik (clasical model of management)
Tsara Azizah
Page 2
Tokohnya Henri Fayol yang mencetuskan lima fungsi klasik dari manajer, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengoordinasikan, memutuskan dan mengendalikan / planning, organizing, coordinating, deciding, and controlling Model manajemen klasik menjelaskan fungsi manajerial secara formal , tetapi tidak menunjukan apa yang dilakukan para manajer secara terperinci saat mereka merencanakan, memutuskan sesuatu, dan mengendalikan pekerjaan orang lain. Model keperilakuan (behavioral model) menyatakan bahwa perilaku manajer yang sebenarnya terlihat tidak lebih sistematis, lebih informal, kurang reflektif, lebih reaktif, dan kurang terorganisasi dengan baik daripada yang kita percayai dalam rangka model klasik.
Peran manajerial (managerial roles) adalah perkiraan-perkiraan dilakukan para manajer organisasi dimana para manajer bertindak organisasi ketika mereka mewakili perusahaan mereka kepada dunia tugas simbolik, seperti memberikan penghargaan kepada karyawan pemimpin, memberi motivasi, nasihat, dan mendukung bawahannya.
aktivitas yang seharusnya sebgai figur utama dalam luar dan melakukan tugasmanajer bertindak sebagai
Peran Informasi (informational role), manajer bertindak sebagai pusat saraf dari organisasi, menerima informasi terkini yang paling konkret dan mendistrinbusikannya kembali kepada mereka yang memerlukannya. Peran Pengambil Keputusan (decisional role), mereka bertindak sebagai wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru, menangani konflik dalam organisasi.
Tsara Azizah
Page 3
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBENARNYA Peran manajer dan system informasi akan meningkatkan pengambilan keputusan, yang akan memberikan hasil yang positif. Ada 3 alasan yang mendasarinya : 1. Kualitas Informasi
2. Manajemen filter Manajer memiliki perhatian selektif, fokus pada beberapa jenis masalah dan solusi, dan bisa menolak informasi yang tidak sesuai dengan konsep mereka. 3. Organisasi politik Organisasi yang berbentuk birokrasi memiliki kompetensi untuk bertindak tegas. ketika lingkungan berubah, maka bisnis perlu mengadopsi model bisnis baru untuk bertahan hidup. B. SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN BUSINESS INTELLIGENCE / KECERDASAN BISNIS "Bisnis intelijen" adalah istilah yang digunakan oleh hardware, vendor software dan konsultan teknologi informasi untuk menggambarkan infrastruktur pergudangan, mengintegrasikan, melaporkan, dan menganalisis data yang berasal dari lingkungan bisnis. Infrastruktur dasar mengumpulkan, menyimpan, membersihkan, dan membuat informasi yang relevan tersedia untuk manajer. Pikirkan database, data gudang, dan data pemasaran "Analisis Bisnis" merupakan istilah vendor yang lebih berfokus pada alat dan teknik untuk menganalisis dan memahami data.
Tsara Azizah
Page 4
LINGKUNGAN BUSINESS INTELLIGENCE 1. Data dari lingkungan bisnis: Bisnis harus berurusan dengan kedua Data terstruktur dan tidak terstruktur dari berbagai sumber, termasuk perangkat mobile dan internet. 2. Infrastruktur Bisnis intelijen: Landasan yang mendasari bisnis intelijen adalah sistem database yang kuat dan relevan 3. Data untuk mengoperasikan bisnis. Data dapat disimpan dalam database transaksional atau gabungan dan terintegrasi ke pusat data perusahaan. 4. Analisis Bisnis toolset: Satu set perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis data dan menghasilkan laporan, menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh manajer, dan melacak kemajuan bisnis dengan menggunakan indikator kunci kinerja. 5. Pengguna Metode dan Manajerial: Manajer memaksakan agar pada analisis data menggunakan berbagai metode manajerial yang mendefinisikan tujuan bisnis strategis dan menentukan bagaimana pengukuran kemajuan. 6. Platform Penerima- SIM, DSS, ESS 7. Pengguna
C. BUSINESS INTELLIGENCE CONSTITUENCIES PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MANAJEMEN MENENGAH DAN OPERASI Yaitu dengan penggunaan MIS dan TPS untuk keputusan yang rutin, dan DSS untuk pengambilan keputusan semi- terstruktur. Dikenal adanya: a. Model analisis sensitivitas yang menjawab pertanyaan (what-if) berulang kali untuk memprediksi berbagai hasil ketika salah satu atau lebih variabel berubah secara fluktuatif. Contoh : Tsara Azizah
Page 5
b. Pivot Table yang digunakan oleh manajer dan analis untuk mengidentifikasi dan memahami pola dalam informasi bisnis yang mungkin berguna untuk pengambilan keputusan semi terstruktur. Contoh :
PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MANAJEMEN SENIOR Sistem Pendukung Eksekutif / Executive Support Systems (ESS) Fungsi : membantu manajer dalam masalah tidak terstruktur dan semistruktur dengan berfokus pada kebutuhan informasi pihak manajemen senior. Tsara Azizah
Page 6
PEMBANGUN ESS, yaitu: a. Balanced Scorecard Method (kerangka kerja untuk rencana strategis operasional sebuah perusahaan dengan berfokus pada hasil yang terukur pada empat dimensi kinerja perusahaan: keuangan, proses bisnis, pelanggan, dan pembelajaran dan pertumbuhan) b. Key Performance Indicators (KPIs) yang merupakan langkah-langkah yang diusulkan oleh manajemen senior untuk memahami seberapa baik perusahaan berkinerja bersama pada setiap dimensinya
Nilai Bisnis ESS yaitu dilihat dari fleksibilitasnya dan kemampuannya untuk menganalisis, membandingkan para pengguna melihat lebih data dalam waktu yang lebih singkat dengan kejelasan dan pemahaman yang lebih baik dari yang dapat diberikan oleh yang sistem berbasis kertas (manual). GROUP DECISION-SUPPORT SYSTEMS (GDSS) atau SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK
Tsara Azizah
Page 7
GDSS adalah sistem interaktif berbasi komputer yang digunakan untuk memfasilitasi penyelesaian masalah tidak terstruktur oleh sekelompok pengambil keputusan yang bekerjasama sebagai suatu kelompok baik dalam lokasi yang sama atau lokasi yang terpisah. GDSS memiliki software dan hardware yang special. Hardware nya mencakup computer, alat koneksi jaringan, OHP, dan layar untuk menampilkan bayangan OHP. Software pengadaan pertemuan, dokumen, peringkat, pengedit dan pengiriman hasil pertemuan untuk pengambilan keputusan.
Sumber : Chapter 12. Enhancing Decision Making . Louden P.jane and Louden C.Kenneth .2012.Prentice Hall
Tsara Azizah
Page 8