RANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Qoriani Widayati Dosen Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el:
[email protected] Abstract: The quality of human resources is one of factor that’s needed to increase the performance productivity in an institution. PT Kereta Api Indonesia (Persero) as a service company assessment of performance variables at the top. Are subjective measurements that are meaningful measurements based on personal opinion or personal standards of people who do the assessments and it is difficult to verify by others. Required a computerized design system for the assessment of employees at PT Indonesia Railways (Limited). To calculate the required method of assessment indicators that can be used for the measurement of employee performance PT Indonesia Railways (Limited). One method used in this study is the method of Analytical Hierarchy Process (AHP). The concept of AHP method is to change the qualitative values into quantitative values, so that bias decisions more objective. Keywords: Employee Performance, AHP, and Prototyping Abstrak: Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai perusahaan jasa tidak terlepas dari variabel-variabel penilaian kinerja yang ada di atas. Pengukuran yang masih bersifat subjektif berarti pengukuran yang berdasarkan pendapat pribadi atau standar pribadi orang yang melakukan penilaian dan sulit untuk di verifikasi oleh orang lain. Diperlukan suatu rancangan sistem yang terkomputerisasi untuk melakukan penilaian karyawan di PT Kereta Api Indonesia (Persero). Untuk menghitung indikator penilaian maka diperlukan metode yang dapat digunakan untuk pengukuran kinerja karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Konsep metode AHP adalah merubah nilai-nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif, sehingga keputusan yang diambil bias lebih objektif. Kata kunci: Kinerja Karyawan, AHP, dan Prototyping
1.
setiap karyawan dengan nilai baik sekali, baik,
PENDAHULUAN
cukup atau kurang bisa diketahui. Penilaian Kualitas sumber daya manusia merupakan salah
satu
meningkatkan
faktor
yang
diperlukan
produktivitas
kinerja
prestasi penting bagi setiap karyawan karena dan
untuk
berguna bagi perusahaan untuk menetapkan
suatu
tindakan kebijaksanaan selanjutnya.
instansi. Oleh karena itu diperlukan sumber daya
Pengukuran kinerja yang tepat dapat
manusia yang mempunyai kompetensi tinggi
dilakukan dengan cara: 1) Memastikan bahwa
karena keahlian atau kompetensi akan dapat
persyaratan yang diinginkan pelanggan telah
mendukung
terpenuhi; 2) Mengusahakan standar kinerja
peningkatan
prestasi
kerja
untuk
karyawan. Pengukuran kinerja harus dilakukan untuk
menciptakan
Mengusahakan
jarak
perbandingan; bagi
orang
3) untuk
mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap
memonitor tingkat kinerja; 4) Menetapkan arti
karyawan.
proses
penting masalah kualitas dan menentukan apa
pengukuran kinerja maka prestasi yang dicapai
yang perlu prioritas perhatian; 5) Menghindari
Dengan
melakukan
Rancangan Sistem Pengukuran Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP... (Qoriani Widayati)
133
konsekuansi
dari
rendahnya
kualitas;
6)
Standar
pengukuran
kinerja
yang
Mempertimbangkan penggunaan sumber daya;
dilakukan pada PT Kereta Api Indonesia
7) Mengusahakan umpan balik untuk mendorong
(Persero) menggunakan Rapor Penilaian Kinerja
usaha perbaikan (Wibowo, 2007:320).
Karyawan (RAPI). RAPI dilakukan secara
Bagi organisasi atau perusahaan sendiri,
regular yaitu setiap 6 bulan sekali, namun dalam
hasil penilaian tersebut sangat penting artinya
pelaksanaannya masih belum optimal hal ini
dan peranannya dalam pengambilan keputusan
dikarenakan dalam melakukan Penilaian masih
tentang
terdapat
berbagai
hal,
seperti
identifikasi
prosedur
kebutuhan program pendidikan dan pelatihan,
diimplementasikan
rekruitment,
Berdasarkan
seleksi,
program
pengenalan,
yang dengan
belum sempurna.
hasil wawancara dengan
penempatan, promosi, sistem imbalan dan
pimpinan dapat diketahui bahwa prosedur yang
berbagai aspek lain dari proses manajemen
terjadi saat ini bisa dikatakan masih belum
sumber daya manusia secara efektif. Dan
optimal. Sulitnya penilaian kinerja dikarenakan
penilaian kinerja yang dilakukan pun harus
karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
objektif
sudah
berada di unit atau divisi yang berbeda-beda
ditetapkan oleh perusahaan bukan berdasarkan
khususnya yang berada di wilayah yang jauh dari
suka atau pun tidak suka, namun dalam
kantor pusat yang menyebabkan tim penilai
kenyataanya sulit untuk dilaksanakan karena
mengalami
pada dasarnya setiap manusia mempunyai hati
penilaian dan menyebabakan penilaian hanya
nurani
bersifat subjektif.
berdasarkan
sebagai
standar
alasan
yang
untuk
tidak
kesulitan
dalam
melakukan
memperhatikan standar Penilaian Kinerja, hal ini
Pengukuran yang masih bersifat subjektif
akan berdampak langsung terhadap kemajuan
berarti pengukuran yang berdasarkan pendapat
perusahaan.
pribadi
atau
standar
pribadi
orang
yang
PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai
melakukan penilaian dan sulit untuk di verifikasi
perusahaan jasa tidak terlepas dari variabel-
oleh orang lain. Misalnya penilaian terhadap
variabel penilaian kinerja yang ada di atas.
keefektifan pimpinan perusahaan yang dilakukan
Dimana perusahaan ini memiliki karyawan yang
oleh tim penilai. Keefektifan pemimpin secara
mempunyai
khusus
keahlian
masing-masing
dalam
diukur dengan pencapaian dan satu atau
bidangnya. Pada era globalisasi seperti sekarang
beberapa kombinasi
ini setiap karyawan di PT Kereta Api Indonesia
memandang pimpinananya efektif atau tidak
(Persero) dituntut untuk bekerja sebaik-baiknya
berdasarkan kepuasan yang mereka dapatkan dan
dengan tingkat kemampuan teknis, kemampuan
penngalaman kerja secara keseluruhan. Tetapi
konseptual,
hubungan
pada kenyataannya, menentukan diterimanya
interpersonal para karyawan tersebut. Sehingga
arahan atau permintaan sang pemimpin sebagain
dapat
besr tergantung pada harapan pengikutnya
dan
mengikuti
kemampuan
perkembangan
dan
dapat
mengantisipasi persaingan dari luar perusahaan.
tujuan. Individu dapat
bahwa suatu respons yang tepat dapat mengarah pada hasil akhir yang menarik.
134
Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.2, Agustus 2013: 133 - 144
Berdasarkan diperlukan
suatu
uraian
di
rancangan
atas
maka
sistem
yang
terkomputerisasi untuk melakukan penilaian
2.
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian
karyawan di PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-
Dalam melakukan penelitian ini penulis
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
menggunakan
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
karena permasalahan yang sedang penulis teliti
atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang terjadi
(Kristanto, 2008:1).
pada kinerja karyawan di PT Kereta Api
Dengan sistem penilaian kinerja yang ada
metode
penelitian
deskriptif
Indonesia (Persero).
diharapkan dapat membantu tim penilai dalam menilai kinerja karyawan PT Kereta Api
2.2
Metode Pengumpulan Data
Indonesi (Persero). Untuk menghitung indikator penilaian maka diperlukan metode yang dapat digunakan untuk pengukuran kinerja karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Konsep metode AHP adalah merubah nilai-nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif, sehingga keputusan yang diambil bias lebih objektif.
Menurut
Setiawan,
Irawan,
Turban dan
(2005)
Wijaya,
dalam
Analytical
Hierarcy Process (AHP) adalah suatu metode analisis dan sintesis yang dapat membantu proses Pengambilan Keputusan. Sedangkan menurut (Kusrini,
2007:133)
Analitycal
Hierarchy
Process adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hirarki memungkinkan dipecahkannya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentu hirarki. Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, antara lain.
Dalam
melakukan
penelitian
untuk
mendapatkan data dan informasi menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Pertama adalah
metode
interview.
Kegiatan
yang
dilaksanakan pada metode ini adalah melakukan tanya jawab dengan karyawan yang berkaitan langsung karyawan.
dalam
proses
Dengan
penilaian
metode
kinerja
ini
penulis
melakukan tanya jawab kepada Manager Sumber Daya Manusia sebagai pejabat penilai kinerja karyawan. Metode kedua adalah metode observasi. Kegiatan
yang
dilakukan
adalah
dengan
pengamatan dan pencatatan secara langsung agar dapat mempelajari permasalan yang ada dan disini juga dilakukan pengamatan langsung terhadap
Manager
Sumber
Daya
Manusia
sebagai pejabat penilai kinerja karyawan. Metode
ketiga
adalah
metode
dokumentasi. Kegiatan yang dilakukan adalah mengambil data dari PT Kereta Api Indonesia (Persero). Data-data diambil di PT Kereta Api
Rancangan Sistem Pengukuran Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP... (Qoriani Widayati)
135
Indonesia
(Persero)
diantaranya
proses
5) Menghitung
perhitungan kinerja karyawan.
nilai
eigen
dan
menguji
konsistensinya , jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi
2.3
Metode Pengembangan Sistem AHP
6) Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hierarki.
(Analytical Hierarchy Process)
7) Menghitung vektor eigen untuk setiap matrik perbandingan
AHP dapat digunakan dalam memecahkan
berpasangan. Nilai vektor
untuk
eigen merupakan bobot setiap elemen.
mengalikasikan sumber daya, analisis keputusan
Langkah ini untuk mensintesiskan judgement
manfaat atau biaya, menentukan peringkat
dalam menentukan prioritas elemen-elemen
beberapa alternatif, melaksanakan perensanaan
pada
ke
dan
pencapaian tujuan. Memeriksa konsistensi
menetapkan prioritas pengembangan suatu unit
hierarki. Jika nilainya lebih dari 10% maka
usaha dan permasalahan kompleks lainnya.
penialaian data judgement harus diperbaiki.
Secara umum, langkah langkah pada metode
Namun jika rasio konsistensi.
berbagai
masa
masalah
depan
diantaranya
yang
diproyeksikan
tingkat
hierarki
terendah
sampai
AHP meliputi: 1) Mendefinisikan masalah dan menentukan
2.4
Rancangan Sistem
solusi yang diinginkan. 2) Membuat struktur hierarki yang diawali
2.4.1 Pengolahan
Data
dengan
Software
dengan tujuan umum dilanjutkan dengan
Expert Choice
sub-sub tujuan, kriteria dan kemungkinan
Berikut ini merupakan hirarki kriteria
alternatif-alternatif pada tingkat kriteria yang
penilaian kinerja karyawan PT Kereta Api
bawah.
Indonesia yang digunakan untuk melihat
3) Membuat matrik perbandingan berpasangan
perbandingan bobot setiap kriteria penilaian.
yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-
Penilaian Kinerja
masing tujuan atau kriteria yang setingkat biasanya
perbandingan
dilakukan
berdasarkan (judgement) dari pengambilan keputusan
dengan
menilai
tingkat
kepentingan suatu elemen dibandingkan
Integri tas 34.7 %
Inovasi 16.0%
Orient asi Thd kesela matan 13.9%
Profesio nal 11.1 %
Orient asi Thd Pelaya nan 24.3%
elemen lainya. 4) Melakukan
perbandingan
sehingga diperoleh
berpasangan
judgement seluruhnya
sebanyak n x [(n-1)/2] buah.Dengan adalah banyaknaya dibandingkan.
136
jumlah
elemen
FPK 64.1 %
RAPI 35.9 %
yang Gambar 1. Hirarki Penillaian Karyawan Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.2, Agustus 2013: 133 - 144
Setelah diketahui hirarki, maka didapat
Objek data diwakili oleh sebuah persegi panjang
hasil pengolahan data dengan expert choice,
yang diberikan label. Hubungan ditunjukkan
dapat dilihat pada tabel 1.
dengan
Tabel 1. Hasil Pengolahan Kriteria Kriteria
Bobot
Integritas
0.347
Profesional
0.111
Orientasi Terhadap keselamatan Inovasi
0.139 0.160
Orientasi Terhadap Pelayanan
0.243
Metode Penilaian FPK RAPI FPK RAPI FPK RAPI FPK RAPI FPK RAPI
Bobot 0.750 0.250 0.667 0.333 0.750 0.250 0.250 0.750 0.667 0.333
garis
yang
diberi
label
yang
menghubungkan objek. Berikut ini adalah ERD untuk system penilaian kinerja PT Kereta Api Indonesia. Integritas Alamat
Profesional
NIP
NIP
Nama
Orientasi Thd Keselamatan
Jabatan
Alamat
Nama NIP
Tgl_Lahir
Bagian_penilai Nama_Penilai 1
Status
N
Penilai
1
Penilaian Kinerja
Nama
N
Karyawan
Pangkat
Inovasi Bagian
Password
Jabatan
Bagian_Penilai Orientasi Thd Pelayanan
Namapengawas NIP_Penilai
Kedudukan
Level
Score NIP_ Pengawas
Dari expert
hasil
choice
pengolahan maka
menggunakan
didapatkan
Gambar 2. ERD Sitem Penilaian Kinerja
bobot
perbandingan penilaian antara FPK dan RAPI, untuk FPK bobotnya 64,1 % dan RAPI 35,9 %. Setelah itu, maka dibuat format penilaian
2.5.2 Diagram Konteks Proses pembuatan sistem penilaian kinerja karyawan
ini
meliputi
beberapa
kegiatan
kinerja karyawan yang diusulkan, dapat dilihat
diantaranya pembuata diagram konteks. Diagram
pada tabel 2 berikut.
konteks merupakan alat untuk struktur analisis.
Tabel 2. Format Penilaian Kinerja yang Diusulkan
Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseleruhan
Form Penilaian Kompetensi Kriteria Integritas Profesional Orientasi Therhadap Keselamatan Inovasi Orientasi Terhadap Pelayanan
Bobot x Nilai
Skor
0.347 x …… 0.111 x …… 0.139 x ……
…… …… ……
0.160 x …… 0.243 x ……
…… ……
yang ada pada PT Kereta Api Indonesia. Biodata karyawan, login admin, nilai matrik kinerja,, data bagian penilai
Sistem Penilai an Kinerja
Admin
2.5
Rancangan Terstruktur Info data login, nilai matrik kinerja, info data bagian penilai
2.5.1 Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut
(Pressman,2002)
Serangkaian
komponenutama didefinisikan untuk ERD: objek
Login penilai, nilai pegawai
Penilai
Hasil matrik penilaian
Gambar 3. Diagram Konteks
data, atribut, hubungan, dan berbagai tipe indikator. Tujuan utama ERD adalah untuk mewakili objek data dan hubungan mereka. Rancangan Sistem Pengukuran Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP... (Qoriani Widayati)
137
DFD level 0 kemudian dikembangkan lagi
2.5.3 Data Flow Diagram (DFD) DFD adalah suatu model logika data atau
menjadi DFD level 1 dari proses 1 pada level 0,
proses yang dibuat untuk menggambarkan
yaitu proses data login. Dapat dilihat
darimana asal data dan kemana tujuan data yang
gambar 5.
keluar sistem, dimana data disimpan, proses apa
Info Login user
yang mengahasilkan data tersebut dan interaksi
Login user
pada
Info Login user
1.1 Validasi User
Login user Data User
antara data yang tersimpan dan proses yang akan Info login Password
dikenakan pada data tersebut. Data flow diagram
Info Login Password
menggambarkan aliran data dari suatu program yang akan dibuat. Biasanya dimodelkan dalam
Data User
1.2 Validasi Password
Admin
Penilai T. user
bentuk jaringan proses yang saling terhubung satu sama lainnya oleh aliran data. Salah satu
Login Password
Login Password
keuntungan menggunakan Data Flow Diagram Data User
ini untuk lebih memudahkan pengguna dalam
Login Hak Akses
memahami sistem yang dibuat. Entitas yang ada
Info login Hak Akses
Login Hak Akses
1.3 Validasi Hak Akses
Info login Hak Akses
dalam DFD Sistem Penilaian Kinerja Karyawan ini adalah Admin dan Penilai. Berikut ini
Gambar 5. Level 1 Proses 1.0 Data Login
merupakan rancangan data flow diagram (DFD) level 0 yang diusulkan pada sistem penilaian kinerja karyawan pada PT Kereta Api Indonesia.
DFD level 0 untuk proses 2 yaitu data master
juga dapat dikembangkan menjadi 3
proses yaitu data user, data karyawan dan Data Login Admin
Data Login Penilai
1.0 Data Login
Info data login Admin
kriteria penilaian.
Info Data Login Penilai
Data User
Info data user
Data User
Data User
2.1 Data User T User
Data Karyawan
Data Karyawan
Data User
2.0 Data Master
Data User
Admin Info data user, info data penilai, info data karywan, info marik penilaian,info kriteria penilaian
Data Karyawan Data Karyawan
Penilai
T. Karyawan Info Data Karyawan
2.2 Data Karyawan
Matrik Matrik
Data user, data penilai, data karyawan,matrik penilaian, kriteria penilaian
T. User Data User
T. Karyawan
Data Karyawan
Kriteria Penilaian
Info data karyawan Kriteria Penilaian
T. Kriteria penilaian
Admin
T. Matrik Penilaian
Penilai
Info data karyawan Kriteria Penilaian
Info pengolahan penilaian
Matrik
3.0 Pengolahan Nilai
Info Pengolahan Nilai
Pengolahan Nilai
Penilaian
Kriteria Penilaian
Info Kriteria penilaian
2.3 Kriteria Penilaian
T. Kriteria Kinerja
Kriteria penilaian
Penilaian
Gambar 4. DFD level 0
138
T. Penilai Kinerja
Kriteria penilaian
Gambar 6. DFD Level 1.0 Proses 2.0 Data Master
Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.2, Agustus 2013: 133 - 144
DFD level 0 proses 3 juga dapat dikembangkan menjadi DFD level 1 proses 3, yang terdiri dari penilaian dan pelaporan.
Tabel 4. Rancangan Tabel Karyawan No 1
Field NIP
Type Varchar (50)
2 3
Nama Alamat
4
Tgl_lahir
Varchar (50) Varchar (100) Varchar (20)
5
Pangkat
Varchar (20)
6
Jabatan
Varchar (25)
7
Level
Varchar (15)
8
Kedudukan
Varchar (45)
9
Bagian
Varchar (50)
T. Kriteria Kinerja
Kriteria Penilaian Penilaian T. Penilai Kinerja
3.1 Penilaian
Admin
Penilaian
Info Penilaian Penilaian
Penilai
Info laporan penilaian
3.2 Pelaporan Laporan Penilaian
Info laporan penilaian
Gambar 7. DVD Level 1.0 Proses 3.0 Pengolahan Nilai
Keterangan Nomor induk Pegawai (Primary key) Nama pegawai Alamat Pegawai Tanggal lahir pegawai Pangkat Pegawai Jabatan Pegawai Level/golongan pegawai Kedudukan Devisi Pegawai Bagian Pegawai
3) Tabel Matrik Kriteria
2.5.4 Rancangan Database
ini
Manampung bobot nilai matrik kriteria
dinamakan penilaian. Database penilaian
yangg iinputkan. Berikut rancangan tabel matrik
terdiri
kriteria
Database
dari
dalam
beberapa
penelitian
tabel.
Berikut
Tabel 5. Rancangan Tabel Matrik Kriteria
penjelasan dari tabel-tabelnya.
No. 1
Field K1K1
Type Double
2
K2K1
Double
3
K3K1
Double
password dan bagian. Berikut ini rancangan
4
K4K1
Double
tabel user :
6
K5K1
Double
7
K6K1
Double
8
K1K2
Double
9
K2K2
Double
10
K3K2
Double
11
K4K2
Double
Tabel ini digunakan untuk menampung
12
K5K2
Double
data biodata karyawan. Terdiri dari NIP, nama,
13
K6K2
Double
14
K1K3
Double
15
K2K3
Double
1) Tabel User Tabel ini berguna untuk menampung data user yang menjadi pengguna atau pemakai dari sistem ini. Terdiri dari field user_id, nama,
Tabel 3. Rancangan Tabel User No 1 2 3 4
Field User_Id
Type Varchar (50)
Nama Password Bagian
Varchar (50) Varchar (50) Varchar (50)
Keterangan Id User (primary Key) Nama User Password User Bagian User
2) Tabel Karyawan
alamat,
tgl_lahir,
pangkat,
jabatan,
level,
kedudukan dan bagian.
Keterangan Nilai matrik Kriteria 1 dan kriteria 1 Nilai matrik Kriteria 1 dan kriteria 2 Nilai matrik Kriteria 1 dan kriteria 3 Nilai matrik kriteria 1 dan kriteria 4 Nilai matrik kriteria 1 dan kriteria 5 Jumlah nilai matrik kriteria 1 Nilai matrik kriteria 2 dan kriteria 1 Nilai matrik kriteria 2 dan kriteria 2 Nilai matrik kriteria 2 dan kriteria 3 Nilai matrik kriteria 2 dan kriteria 4 Nilai matrik kriteria 2 dan kriteeria 5 Jumlah nilai matrik kriteria 2 Nilai matrik kriteria 3 dan kriteria 1 Nilai matrik kriteria 3 dan kriteria 2
Rancangan Sistem Pengukuran Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP... (Qoriani Widayati)
139
No. 16
Field K3K3
Type Double
17
K4K3
Double
18
K5K3
Double
19
K6K3
Double
20
K1K4
Double
21
K2K4
Double
22
K3K4
Double
23
K4K4
Double
24
K5K4
Double
25
K6K4
Double
26
K1K5
Double
27
K2K5
Double
28
K3K5
Double
29
K4K5
Double
30
K5K5
Double
31
K6K5
Double
Keterangan Nilai matrik kriteria 3 dan kriteria 3 Nilai matrik kriteria 3 dan kriteria 4 Nilai matrik kriteria 3 dan kriteria 5 Jumlah nilai matrik kriteria 3 Nilai matrik kriteria 4 dan kriteria 1 Nilai matrik kriteria 4 dan kriteria 2 Nilai matrik kriteria 4 dan kriteria 3 Nilai matrik kriteria 4 dan kriteria 4 Nilai matrik kriteria 4 dan kriteeria 5 Jumlah nilai matrik kriteria 4 Nilai matrik kriteria 5 dan kriteria 1 Nilai matrik kriteria 5 dan kriteria 2 Nilai matrik kriteria 5 dan kriteria 3 Nilai matrik kriteria 5 dan kriteria 4 Nilai matrik kriteria 5 dan kriteeria 5 Jumlah nilai matrik kriteria 5
No. 10
Field NIP_Penilai
Type Varchar (50)
11
Nama_Penilai
12
Alamat
13
Jabatan
14
Bagian_Penilai
Varchar (50) Varchar (100) Varchar (50) Varchar (50)
5) Tabel Tim Penilai Menampung data tim penilai kinerja. Berikut rancangan tabel tim penilai. Tabel 7. Rancangan Tim Penilai No 1
Field NIP
2
Nama
3
Status
4
Passwor d Bagian_ Penilai
5
Type Varchar (50) Varchar (50) Varchar (50) Varchar (50) Varchar (50)
matrik yang telah diinputkan. Berikut ini adalah
No 1
Field Kode
No 1
2
Nama_bagian
3 4 5 6 7 8
Integritas Profesional Keselamatan Inovasi Pelayanan NIP_pengawas
9
Nama_Pengawas
140
Password Bagian Penilai
rancannga tabel penilai.
Tabel 6. Rancangan Tabel Nilai Alternatif
Nama
Status Pegawai
Tabel 8. Rancangan Tabel Bagian Penilai
rancangan tabel nilai alternatif.
2
Keterangan Nomor Induk Pegawai Nama Pegawai
Menampung data bagian penilai, berikut
Menampung nilai prioritas dari nilai
Field
Alamat penilai Jabatan Penilai Bagian Penilai
6) Tabel Bagian Penilai
4) Tabel Nilai Alternatif
NIP
Keterangan Nomor Induk Pegawai Penilai Nama Penilai
Type Varchar (50) Varchar (50) Double Double Double Double Double Varchar (50) Varchar (50)
Keterangan Nomor Induk Pegawai Nama Pegawai
Type Varchar (30) Varchar (50)
Keterangan Kode bagian (primary key) Nama bagian
7) Tabel Penilaian Karyawan Menampung data kriteria dan indikator untuk penilaian, berikut ini rancangan tabel penilaian karyawan.
Nomor Induk Pegawai Pengawas Nama pengawas
Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.2, Agustus 2013: 133 - 144
Tabel 9. Rancangan Tabel Penilaian Karyawan No 1
NIP
Field
2
Nama
3
Alamat
4
Jabatan
5 6 7 8 9 10 11
Integrirtas Profesional Keselamatan Inovasi Pelayanan Score NIP_Pengaw as
12 13
14 15
Type Varchar (50) Varchar (50) Varchar (100) Varchar (50) Double Double Double Double Double Double Varchar (50)
Nama_Penga was NIP_Penilai
Varchar (50) Varchar (50)
Nama_Penila i Bagian_Penil ai
Varchar (50) Varchar (50)
Keterangan Nomor Induk Pegawai Nama Pegawai Alamat pegawai Jabatan Penilai .
3.
HASIL
2.1
Prototyping Sistem Penilaian Kinerja Setelah dianalisis dan dirancang dengan
menggunakan metode AHP. Bab berikut ini adalah merupakan hasil dan pembahasan dari penelitian ini. Sistem yang dibuat terdiri dari beberapa menu, dapat dijelaskan pada gambar dan ilustrasi berikut: 2.1.1 Tampilan Awal (Menu Login User) Halaman
Nomor Induk pegawai pengawas Nama Pengawas Nomor Induk Pegawai penilai Nama Penilai Bagian Penilai
ini
merupakan
interface
(antarmuka) utama antara sistem dan pengguna. Untuk masuk kedalam Menu Home dapat dilihat pada gambar berikut
8) Tabel Hasil Penilaian Karyawan Menampung hasil penilaian karyawan, berikut ini rancangan tabel hasil penilaian Gambar 8. Interface Tampilan Awal
karyawan. Tabel 10. Rancangan Tabel Hasil Penilaian Karyawan No 1
Field NIP
Type Varchar (50)
2
Nama
Varchar (50)
3 4 5 6 7 8
Integritas Profesional Keselamatan Inovasi Pelayanan Score
Double Double Double Double Double Double
Keterangan Nomor Induk Pegawai Nama Pegawai Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 5 Total nilai kriteria
3.1.2 Tampilan Menu Biodata Pegawai Setelah admin masuk kedalam sistem maka admin dapat melakukan entry biodata karyawan ke dalam sistem. Gambar 10 berikut merupakan
tampilan
menu
input
biodata
Rancangan Sistem Pengukuran Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP... (Qoriani Widayati)
141
karyawan.
Gambar 9. Tampilan Menu Biodata Pegawai
3.1.3 Tampilan Menu Input Matrik Kriteria Berpasangan Setelah admin melakukan entry biodata karyawan, kemudian admin melakukan input matrik kriteria berpasangan. Gambar 12 berikut ini merupakan tampilan input matrik kriteria berpasangan.
Gambar 11. Tampilan Menu Input Bagian Penilaian 3.1.5 Tampilan Menu Input Tim Penilai Pada menu ini admin melakukan input siapa saja yang melakukan penilaian terhadap pegawai yang terdiri dari Bagian, NIP, Nama dan Status (Penilai atau Atasan Penilai). Berikut ini tampilan menu input tim penilai.
Gambar 10. Tampilan Menu Input Matrik Kriteria Berpasangan 3.1.4 Tampilan Menu Input Bagian Penilaian Pada menu ini diinputkan bagian yang
Gambar 12. Tampilan Menu Input Tim Penilai
melakukan penilaian. Berikut ini tampilan input data bagian penilaian.
3.1.6 Tampilan Menu Input Nilai Pegawai Pada
menu
ini
penilai
melakukan
penilaian terhadap pegawai dengan memilih nama pegawai yang akan dinilai dan mengisi
142
Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.2, Agustus 2013: 133 - 144
form penilaian. Berikut ini tampilan menu input penilaian pegawai
Gambar 13. Tampilan Menu Input Nilai Pegawai
Gambar 15. Tampilan Perhitungan Nilai Kinerja Setelah dihitung nilai kinerjanya, maka
3.1.7 Tampilan Menu Hasil Matrik Penilaian Menu ini merupakan menu hasil penilaian, pada menu ini terdapat beberapa hasil yaitu;
dilakukan penjumlahan tiap baris dari nilai kriteria.
Gambar
16
akan
menampilkan
penjumlahan tiap baris nilai kriteria.
jumlah matrik berpasangan, perhitungan prioritas nilai kriteria, penjumlahan tiap baris nilai kriteria,
pengujian
perbandingan
alternatif
konsistensi, berpasangan
hasil satiap
karyawan dan nilai score akhir penilaian karyawan. Berikut ini salah satu contoh tampilan menu hasil matrik penilaian berpasangan dapat dilihat pada gambar 14.
Gambar 16. Tampilan Penjumlahan Tiap Baris Nilai Kriteria Stelah tiap baris nilai kriteria dijumlahkan, maka dilakukan pengujian konsistensi. Gambar 17 merupakan tampilan pengujian konsistensi.
Gambar 14. Tampilan Matrik Berpasangan
Setelah diketahui matrik berpasangan, berikutnya adalah dilakukan perhitungan nilai kinerja. dapat dilihat pada gambar 15. Gambar 17. Tampilan Pengujian Konsistensi Rancangan Sistem Pengukuran Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP... (Qoriani Widayati)
143
Langkah berikutnya adalah menampilkan perbandingan
alternatif
berpasangan
setiap
karyawan. Tampilannya dapat dilihat pada gambar 18.
1) Penelitian ini menghasilkan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. 2) Penerapan AHP dalam proses penilaian kinerja karyawan dapat menilai karyawan secara lebih objektif. 3) Hasil dari penelitian ini adalah nilai kinerja yang berupa score.
DAFTAR RUJUKAN Gambar 18. Tampilan Hasil Perbandingan Alternatif Berpasangan Setiap Karyawan
Langkah terakhir adalah menampilkan nilai score akhir dari penilaian. Tampilannya dapat dilihat pada gambat 19.
Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta. Kusrini, 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi. Yogyakarta. Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Andi. Yogyakarta. Setiawan, Alexander dan Isa Irawan, Robin WIJAYA. Perancangan dan pembuatan Aplikasi Decision Support System pada departemen HRD dan Pembelian dengan Menggunakan Metode AHP. Jurnal. (http://fportfolio.petra.ac.id/user_files/04021/Jurnal%20alex%20DSS.pdf., diakses Tanggal 1 Maret 2012.
Gambar 19. Tampilan Nilai Score Akhir Penilaian
4.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
SIMPULAN Dari hasil, analisis dan pembahasan yang
telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
144
Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.2, Agustus 2013: 133 - 144