BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara variabel independen dan variabel dependen dengan metode pendekatan cross sectional yaitu dengan jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali dan secara bersamaan (Nursalam, 2003). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau obyek dengan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga Desa Senggrong Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali yang memelihara unggas dengan jumlah populasi 425 kepala keluarga. 2. Sampel Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul, 2002). Selain itu juga dalam mengambil sampel juga memperhatikan kriteriakriteria sampling yaitu sebagai berikut :
33
34
a. Kriteria Inklusi Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Warga yang tinggal di Desa Senggrong yang berusia minimal 16 tahun yang mempunyai kartu keluarga. 2) Warga yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. 3) Warga yang memelihara unggas yang kandangnya satu rumah dengan penghuni rumah. b. Kriteria Eksklusi Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai subjek (Nursalam, 2003). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Warga yang tidak mau berpartisipasi dalam penelitian ini 2) Warga yang tidak memelihara unggas. 3) Warga yang tinggal di Desa Senggrong yang tidak mempunyai kartu keluarga. Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumusnya Nursalam (2003) yaitu : N .z 2.. p.q 2 2 n = d .( N − 1) + z . p.q
35
Keterangan : N
: Perkiraan besar populasi
n
: Perkiraan besar sampel
z
: Nilai standar normal untuk α : 0,05 (1,96)
p
: Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui diaanggap 50%
q
: 1-p (100% - p)
d
: Tingkat kesalahan yang dipilih (d : 0,10)
425.(1,96 ) .50%.50% 2 2 n = 0,10 .( 425 − 1) + 1,96 .50%.50% 2
425.3,8416.0,25 = 0,01.( 424) + 3,8416.0,25
=
408,17 4,24 + 0,9604
408,17 = 78,48 5 , 2004 = Jadi jumlah sampel yang diambil sebesar 78,48 atau dibulatkan menjadi 78 ressponden yang dalam hal ini masyarakat tersebar di Desa Senggrong Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Teknik pengambilan sampelnya yaitu dengan menggunakan teknik sampling Asidental dimana teknik penentuan sampel didasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiono, 2005)
36
C. Definisi Operasional, Variabel Penelitian, Skala Pengukuran Variabel a. Pengetahuan
b. Sikap
Perilaku Pencegahan
Definisi Segala sesuatu yang diketahui masyarakat tentang flu burung yang meliputi pengertian flu burung, penyebab flu burung, tanda dan gejala flu burung, cara penularan flu burung dan cara pencegahan flu burung. Sikap merupakan reaksi atau respon dari responden terhadap usaha pencegahan flu burung yang meliputi kepercayaan, ide, konsep, dan kecenderungan untuk bertindak.
Tindakan atau aktivitas dari responden dalam usaha pencegahan penularan flu burung yang meliputi tidak membiarkan unggas berkeliaran, menempatkan kandang atau sangkar terpisah dari rumah, memisahkan unggas yang berlainan, membersihkan kandang dan peralatannya setiap hari dan menyemprotkan desinfektan, menggunakan pelindung diri saat kontak dengan unggas, cuci tangan dan kaki setelah kontak dengan unggas, memusnahkan unggas yang sakit, memasak daging ayam sampai matang.
Alat Ukur Kuesioner terdiri dari 18 pertanyaan dengan jawaban benar dan salah. Diukur dengan skor 0 untuk jawaban salah dan skor 1 untuk jawaban benar.
Hasil Pengukuran Jumlah skor tertinggi 18, dan skor terendah 0.
Skala Interval
Kuesioner terdiri dari 10 pernyataan yang merupakan pernyataan positif (Favourable) dan pernyataan negatif (Unfavourable). Pernyataan positif diukur dengan : Sangat setuju skornya 4, setuju skornya 3, tidak setuju skornya 2, sangat tidak setuju skornya 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif di ukur dengan : Sangat tidak setuju skornya 4, tidak setuju skornya 3, setuju skornya 2, sangat setuju skornya 1. Kuesioner terdiri dari 10 pernyataan yang merupakan pernyataan positif (Favourable) dan pernyataan negatife (Unfavourable). Pernyataan positif diukur dengan : pernyataan positif : Selalu skornya 4, Sering skornya 3, Jarang skornya 2, Tidak pernah skornya 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif : Tidak pernah skornya 4, Jarang skornya 3, Sering skornya 2 dan Selalu skornya 1
Jumlah total nilai tertinggi 40, dan total nilai terendah 10.
Interval
Jumlah total nilai tertinggi 40, dan total nilai terendah 10.
Interval
37
D. Metode Pengumpulan Data dan Alat Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan cara : a. Mengurus perizinan penelitian ke Pemerintahan Kabupaten Boyolali bagian penelitian dan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. b. Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Boyolali
memberikan
surat
penelitian ke Desa Senggrong Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. c. Peneliti mengundang responden yang telah setuju untuk diberi penjelasan dan arahan oleh peneliti tentang pengisian daftar kuesioner. d. Menyebarkan kuesioner pada responden. e. Memberi penjelasan cara pengisian kuesioner dan mendampingi selama pengisian kuesioner. f. Bagi responden yang karena keterbatasan (umur dan pendidikan) tidak mampu memahami dan mengisi kuesioner maka di bantu oleh peneliti dengan model wawancara sesuai dengan isi kuesioner, diberi penjelasan seperlunya dan dituliskan oleh peneliti menurut pilihan responden. g. Kuesioner yang telah di isi, kemudian dikumpulkan langsung pada peneliti.
38
2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini untuk tiap variabel menggunakan kuesioner. Instrumen kuesioner dipilih karena kuesioner adalah salah satu media penghubung antara peneliti dengan responden. Dengan kuesioner observasi lebih terarah dan dapat memperoleh data yang benar-benar diperlukan peneliti serta dapat menghemat waktu, biaya, tenaga serta untuk efisien (Notoatmodjo, 2003). Alat kuesioner ini terbagi menjadi empat (4) bagian yaitu : a.
Bagian A digunakan untuk melengkapi tentang data karakteristik responden penelitian yang meliputi pendidikan, umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.
b.
Bagian B digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai ; pengertian flu burung, penyebab flu burung, tanda dan gejala flu burung, penularan dan pencegahan flu burung yang terdiri dari 18 pertanyaan. Pengetahuan responden diukur melalui kuesioner diungkapkan dengan pertanyaan tertulis berbentuk pilihan ganda (multiple choice question) dengan rentang jawaban 0-1 , dinilai 1 jika jawaban benar, dan dinilai 0 jika jawaban salah. Penilaian berdasarkan angka yang didapat dari jumlah jawaban yang benar. Hasil pengukuran berupa skala interval. Adapun urutan pertanyaannya adalah pengertian flu burung No. 1-2, penyebab flu burung No. 3-5, gejala flu burung No.6-9, cara penularan flu burung No. 10-14, cara pencegahan flu burung No. 15-18.
39
c.
Bagian C digunakan untuk mengetahui sikap masyarakat dalam usaha mencegah dan mengatasi penularan penyakit flu burung . Sikap diungkap dengan pernyataan yang terdiri dari 10 pernyataan dengan pilihan jawaban jika pernyataan positif (Favourable) SS : Sangat setuju nilainya 4, S : Setuju nilainya 3, TS : Tidak setuju nilainya 2, STS : Sangat tidak setuju nilainya 1 dengan nomer urut pernyataan 4, 5, 6, 7, 10 dan pernyataan negatif (Unfavourable) STS : Sangat tidak setuju nilainya 4, TS : Tidak setuju nilainya 3, S : Setuju nilainya 2, SS : Sangat setuju nilainya 1 dengan nomer urut pernyataan 1, 2, 3, 8, 9. Hasil pengukuran berupa skala interval.
d.
Bagian D tentang perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan penularan penyakit flu burung yang terdiri dari 10 pernyataan dengan pilihan jawaban jika pernyataan positif (Favourable) SL : Selalu nilainya 4, SR : Sering nilainya 3, J : Jarang nilainya 2, TP : Tidak pernah nilainya 1 dengan nomer urut 2, 5, 8, 10 dan untuk pernyataan negatif (Unfavourable) TP : Tidak pernah nilainya 4, J : Jarang nilainya 3, SR : Sering nilainya 2, SL : Selalu nilainya 1 dengan nomer urut pernyataan 1, 3, 4, 6, 7, 9. Hasil pengukuran berupa skala interval Kualitas pengumpulan data sangat dipengaruhi oleh kualitas
instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan. Instrumen disebut berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya apabila sudah
terbukti
validitas
dan
reliabelitasnya.
Karena
kuesioner
dikembangkan sendiri oleh peneliti maka sebelum kuesioner disebarkan
40
pada responden sebelumnya diuji validitas dan reliabilitasnya dulu melalui pilot study, yaitu menguji cobakan instrumen penelitian kepada 15 responden di wilayah Desa Senggrong yang diambil secara acak, dan responden yang dijadikan uji coba tidak diikutkan dalam penelitian nanti. a. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Dengan kuesioner diharapkan dapat memperoleh data yang benar-benar valid yang sangat diperlukan oleh peneliti. Sebelum instrumen ini digunakan untuk penelitian maka untuk mengetahui valid tidaknya instrumen dilakukan uji validitas pada 15 responden dengan pertanyaan yang sama dan karakteristik masyarakat yang sama pula dengan rumus korelasi product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel pada alfa 0,05 (Arikunto, 2003). Adapun rumusnya yaitu sebagai berikut :
rxy =
{N ∑
( ∑ x )( ∑ y ) − ( ∑ x )} { N ∑ y − ( ∑
N ∑ xy − x2
2
2
y2
)}
Keterangan : rxy N X Y
= Koefisien korelasi tiap item = Jumlah sampel = Score butir question (item) yang dicari validitasnya = Score total Setelah dilakukan uji validitas hasilnya adalah dari 20
41
pertanyaan variabel pengetahuan yang tidak valid ada dua (2) pertanyaan yaitu pertanyaan No.3 dan No.17, sedangkan untuk variabel sikap dan perilaku semua pernyataannya valid semua. Kuesioner yang tidak valid di drop out semua, sehingga kuesioner pengetahuan yang digunakan sebanyak 18 pertanyaan, dan 10 item pernyataan sikap dan 10 item pernyataan perilaku. Berdasarkan hasil uji kuesioner dari pengetahuan diperoleh hasil uji validitas antara 0,567 s/d 0,649, untuk uji kuesioner variabel sikap diperoleh hasil validitas dengan Corrected Item-Total Correlation antara 0,6150 s/d 0,8151, sedangkan untuk uji kuesioner variabel perilaku diperoleh hasil validitas dengan Corrected Item-Total Correlation antara 0,6087 s/d 0,7626. b. Uji Reliabilitas Reliabel adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2003). Setelah instrument valid kemudian dilakukan uji reliabilitas, dengan menggunakan dua rumus yaitu : 1)
Variabel pengetahuan menggunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson) karena hasil jawaban dari kuesioner berdikotomi 0-1 dan cara mengujicobakan instrumen hanya satu sekali saja. Adapun rumus yang dipakai untuk uji reliabilitas instrumen dikutip dari Arikunto (2006) yaitu :
42
rii =
k vt − ∑ p.q k − 1 vt
Dimana : rii
: Reliabilitas instrumen
k
: Banyaknya butir pertanyaan
Vt
: Varian total
P
: Proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1).
P
Banyaknya subjek yang skornya 1 N :
q
: Proporsi subjek yang mendapat skor 0
Dengan ketentuan jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka kuesioner reliabel, dan jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka kuesioner tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji coba kuesioner pengetahuan diperoleh nilai r hitung = 0,5819 dari jumlah 15 responden dan r tabelnya 0,514 yang berarti kuesioner ini reliabel. 2) Variabel sikap dan perilaku pencegahan menggunakan rumus alpha cronbach dengan cara membandingkan nilai r alpha cronbach
dengan nilai 0,6 dengan ketentuan bila nilai alpha
cronbach > 0,6 maka dikatakan reliabel (Arikunto, 2002). Adapun rumus yang dipakai untuk uji reliabilitas yaitu menurut Sugiono
43
(2005).
α=
k 1− ( k − 1)
∑
si 2 st 2
Dimana : α
= Reliabilitas seluruh instrumen
k
= Mean kuadrat antara subjek
∑si2 = Mean kuadrat kesalahan st2
= Varian total
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha untuk variabel sikap sebesar 0,9047 dan variabel perilaku sebesar 0,9000 dan ini lebih besar dari nilai cronbach alpha 0,6. Berarti semua kuesioner sikap dan perilaku reliabel. E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data penelitian dilaksanakan dengan tahap : a. Editing (Penyuntingan) Editing dalam penelitian ini berupa kegiatan pengecekan isian formulir dari responden apakah jawaban sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten dalam penelitian. b. Coding (Pengkodean) Tahap pemberian kode meliputi kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan dari hasil isian formulir
44
yang diserahkan kepada responden, seperti pernyataan positif untuk sikap : sangat setuju (SS) diberi skor 4, setuju (S) diberi skor 3, tidak setuju (TS) diberi skor 2, sangat tidak setuju sekali (STS) diberi skor 1 dan untuk pernyataan negatif (STS) skornya 4, (TS) skornya 3, (S) skornya 2, (SS) skornya 1. Sedangkan untuk perilaku pencegahan seperti (SL) selalu skornya 4, (SR) sering skornya 3, (J) jarang skornya 2, (TP) tidak pernah skornya 1 dan untuk pernyataan negatif (TP) skornya 4, (J) skornya 3, (SR) skornya 2, (SL) skornya 1. c. Entry data (Memasukkan data) Entry data merupakan suatu proses memasukkan data kedalam komputer dengan pengolahan data SPSS 11.0 for windows system. d. Cleansing Cleaning yaitu pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak dan data yang sudah tidak terpakai dibuang. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2003). Analisa ini digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi dan presentasi hasil perhitungan dari tiap variabel yang diteliti. Adapun deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi deskriptif mengenai demografi responden yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan
45
terakhir, umur, pekerjaan serta deskriptif mengenai pengetahuan yang terdiri dari 18 pertanyaan dan kemudian dikategorikan menjadi dua yaitu pengetahuan baik dengan skor nilai ≥ 9 dan pengetahuan kurang baik dengan skor nilai ≤ 9 dan sikap masyarakat terhadap flu burung yang terdiri dari 10 pernyataan kemudian dikategorikan menjadi dua yaitu dikatakan sikap positif jika nilai skornya ≥ 25 dan sikap negatif jika skornya ≤ 25 serta perilaku pencegahannya yang terdiri dari 10 pernyataan yang dikategorikan menjadi dua yaitu perilaku positif jika skornya ≥ 25 dan perilaku negatif jika skornya ≤ 25. b. Analisis Bivariat Analisis Bivariat ini untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas : Pengetahuan dan Sikap masyarakat tentang flu burung dan variabel terikat : Perilaku pencegahan terhadap terjadinya flu burung dengan menggunakan uji statistik. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal apa tidak harus diuji kenormalannya dulu dengan menggunakan Kolmogorof smirnov. Jika data berdistribusi normal maka rumus yang digunakan untuk mencari hubungan adalah dengan rumus Korelasi Product Moment, tetapi jika data berdistribusi tidak normal maka rumus yang digunakan adalah Rank Spearman. Berdasarkan hasil uji kenormalan dengan menggunakan kolmogorof smirnof didapatkan nilai untuk variabel pengetahuan 0,117, variabel sikap 0,155 dan variabel perilaku 0,553. Karena semua
46
hasil uji kenormalan lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Karena datanya berdistribusi normal maka uji statistik yang digunakan adalah Korelasi Product Moment. F. Etika Penelitian Sebelum
melakukan
penelitian,
terlebih
dahulu
peneliti
perlu
mendapatkan rekomendasi dari institusi dengan mengajukan permohonan ijin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi : 1. Informed consent Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian. Bila responden menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. 2. Anonimity (Tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan responden dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.
47
G. Jadwal Penelitian No.
Kegiatan Januari 1 2 3 4
1.
Pengajuan Judul
2.
Penyusunan Proposal
3.
Penyusunan Instrumen
4.
Ujian Proposal
5.
Persiapan Lapangan
6.
Ujicoba Instrumen
7.
Pengumpulan Data
8
Pengolahan dan Analisis Data
9.
Penyusunan Laporan
Februari 1 2 3 4
BULAN Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Mei 2 3
4
1
Juni 2 3
4
1
Juli 2 3
4
DAFTAR PUSTAKA
Antara/Pur. (2007). Masyarakat Jateng Diminta Waspada Flu Burung. Diambil tanggal 20 Januari 2007 dari http : // www.Republika.co.id / koran detail.asp?id : 279237 & kat_id :17. Alimul, A. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan. Jakarta : Salemba Medika. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian suatu. Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.Rineka Cipta. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Ariningsih. 1998. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Ibu Terhadap Program Pekan Imunisasi Nasional. UNDIP. Atmawinata, E. 2006. Mengenal Beberapa Penyakit Menular Dari Hewan Kepada Manusia. Bandung : Yrama Widya. Azwar, M.A. 2005. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Departemen Kesehatan. 2004. Prosedur Tetap Penanganan Penderita Flu Burung. Jakarta : Depkes. Fadilah, R. 2007. Berternak Unggas Bebas Flu Burung. Jakarta : Argo Medika Pustaka. Iwandarmansjah. (2006). Medikal Articles. Diambil tanggal 20 Januari 2007 dari http : // www. Iwandarmansjah.web.id. Marshall, F. 2004. Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan. Alih Bahasa Fransiska dan Lilian J. Jakarta : Arcan. Memed, Z.H. (2007). Flu Burung. Diambil tanggal 25 Januari 2007 dari http : // www.Litbang.go.id. Muchus, B.R. (2006). Satu Lagi Warga Boyolali Suspect Flu Burung. Diambil tanggal 25 Januari 2007 dari http : // ad.detik.com/link/peristiwa prs.Relion.od Nadesul, H. (2007). Ancaman Pandemi. Diambil tanggal 20 Januari 2007 dari http
49
: // www.Republika.co.id / koran detail.asp?id : 279237 & kat_id :17. Noor, N.N. 2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta : PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Asdi Mahasatya. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta : PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Penelitian
Ilmu
Prasetyo, B dan Jannah L, M. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Prim. (2007). Lima Pasien “Suspek” AI Masih Dirawat Di RS Moewardi, Diambil tanggal 25 Januari 2007 dari http : www.Kompas.com / utama/ news/ 0603/ 14/ 164559.htm Purwanto, H. 1999. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. Sampurno. (2007). Flu Burung :Awas Wabah Besar. Diambil tanggal 25 Januari 2007 dari http : // www.Republik.co.id / koran_detail.asp?id : 280564 & kat_id : 16. Sugiono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA. Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta : C.V Andi Offset. Yuliarti, N. 2006. Menyikapi Rahasia Penyakit Flu Burung. Yogyakarta : C.V Andi Offset. .
.
51
Lampiran 2 PERMOHONAN UNTUK MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara Dengan Hormat Yang bertanda tangan dibawah ini Saya : Nama : Nurul Aini Nim
: G2A003054
Alamat : Cekelan Rt 03 Rw 01, Kauman, Kemusu, Boyolali Adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, akan melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat tentang Flu Burung Dengan Perilaku Pencegahan Terjadi Flu Burung”. Bermaksud memohon kesediaan pada Bapak/ Ibu/ Saudara untuk dijadikan responden penelitian. Sebagai bahan pertimbangan, disampaikan bahwa penelitian ini tidak akan menimbulkan dampak yang akan merugikan responden. Identitas yang akan diberikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian saya, tidak ada ancaman apabila Bapak/ Ibu/ Saudara tidak bersedia menjadi responden atau Mengundurkan diri. Demikian permohonan saya, apabila Bapak/ Ibu/ Saudara bersedia menjadi responden, mohon kesediaannya untuk mendatangani surat persetujuan menjadi responden. Atas kesediaannya Saya ucapkan terima kasih.
Semarang, Hormat Saya
(Peneliti)
2007
52
Lampiran 3
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara ……………. Di Tempat Dengan Hormat Yang bertanda tangan dibawah ini Saya : Nama
:
Umur
: Dengan ini menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa saya bersedia
menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh Saudara Nurul Aini Mahasiswa
Fakultas
Ilmu
Keperawatan
dan
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Semarang dengan jadul “ Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat tentang Flu Burung Dengan Perilaku Pencegahan terjadinya Flu Burung” tanpa ada unsur paksaan dari manapun. Persetujuan ini Saya buat, setelah Saya mendapat penjelasan bahwa penelitian ini tidak akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi Saya, identitas yang saya berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian saja, tidak ada unsur ancaman apabila saya tidak bersedia menjadi responden atau Mengundurkan diri. Demikian persetujuan Saya buat, mudah-mudahan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih. Semarang, Tanda Tangan
2007
53
Lampiran 4 Rahasia Hanya Untuk Peneliti KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG FLU BURUNG DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN TERJADINYA FLU BURUNG DI DESA SENGGRONG KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI Isilah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jujur A. Karakteristik Responden 1. Nomor Responden
:
2. Umur
:
3. Pendidikan Terakhir Responden
:
Tidak Lulus SD SD SMP SMA Perguruan Tinggi 4. Jenis Kelamin
:
Laki-laki Perempuan 5. Pekerjaan
:
Tani Wiraswasta Karyawan Swasta PNS Lain-lain sebutkan …………………..
54
B. Pengetahuan Masyarakat Tentang Flu Burung Terhadap Perilaku Pencegahannya Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( x )! 1. Menurut Anda apakah yang dimaksud dengan flu burung? a. Suatu penyakit yang ditularkan melalui serangga b. Suatu penyakit yang ditularkan melalui unggas c. Suatu penyakit yang hanya terdapat pada ayam d. Suatu penyakit yang hanya terdapat pada ayam puyuh 3. Flu burung pada manusia disebabkan oleh apa? a. Bakteri di unggas menular ke manusia b. Jamur di unggas menular ke manusia c. Parasit di unggas menular ke manusia d. Virus di unggas menular ke manusia
5. Cairan desinfektan (pembunuh kuman) yang digunakan untuk membunuh kuman flu burung adalah….. a. Cuka asam dan sabun mandi b. Cairan pemutih pakaian (Sunclyn dan Bayclyn) c. Cuka asam dan sabun d. Sunclyn dan cuka asam 7. Tanda dan gejala flu burung yang perlu diwaspadai adalah ….. a. Ada cairan yang keluar dari hidung dan mata b. Ada darah yang keluar dari kulit c. Perdarahan diparu-paru d. Bulunya rontok
2. Hewan apa saja yang menjadi media penularan flu burung? a. Lalat, kecoa, nyamuk b. Ayam, lalat, kecoa c. Ayam, burung, angsa d. Sapi, domba, kambing
4. Cara yang digunakan untuk membunuh kuman flu burung adalah… a. Pendinginan dan pembekuan b. Pendinginan dan pemanasan c. Pemanasan dan penyemprotan desinfektan (cairan pembunuh kuman) d. Pembekuan dan penyemprotan desinfektan (cairan pembunuh kuman) 6. Gejala flu burung pada unggas adalah …. a. Panas tinggi b. Unggas mati mendadak c. Unggas kelihatan lemas d. Unggas sakit selama 1 minggu 8. Gejala flu burung pada manusia adalah …. a. Pingsan b. Perdarahan dibawah kulit c. Kematian dengan cepat bila tidak segera ditangani d. Pembengkakan di kepala
55
9. Flu burung pada manusia biasanya ditandai dengan gejala? a. Demam tinggi selama 3 bulan b. Demam tinggi selama 2 bulan c. Demam tinggi selama 1 bulan d. Demam (suhu badan diatas 380 C) selama ± satu minggu
11. Bagaimana cara penularan flu burung dari unggas ke unggas? a. Kontak langsung dengan bulu unggas b. Kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung c. Kontak langsung dengan kandang unggas d. Kontak langsung dengan kotoran unggas 13. Media yang paling sering menjadi sumber penularan flu burung ….. a. Daging ayam b. Bulu ayam c. Feses (kotoran) ayam d. Ceker atau kaki ayam
15. Bagaimana cara mencegah agar unggas tidak tertular flu burung? a. Memasak ayam yang sakit b. Memberi makan dan minum yang banyak pada unggas agar tetap sehat c. Memasukkan unggas kedalam kandang dan ditutup rapat-rapat d. Memberi vaksin pada unggas yang sehat 17. Tindakan untuk menghindari menularnya flu burung adalah ….. a. Membersihkan kandang dari kotoran unggas setiap hari b. Mengolah kotoran unggas menjadi pupuk c. Menyiram kandang dengan air d. Menutup kandang rapat-rapat
10. Bagaimana cara penularan flu burung? a. Dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia b. Dari manusia ke manusia dan dari manusia ke unggas c. Dari manusia ke unggas dan dari manusia ke manusia d. Dari unggas ke unggas dan dari manusia ke manusia 12. Penularan flu burung dari unggas ke unggas adalah ….. a. Melalui makanan dan minuman yang kotor b. Melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi virus c. Melalui makanan dan minuman yang terpisah d. Melalui makanan dan minuman yang selalu diganti 14. Bagaimana cara penularan flu burung dari unggas ke manusia? a. Kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus flu burung b. Menghirup udara yang bersih c. Makan daging ayam yang telah dimasak sampai matang d. Tidak kontak langsung dengan unggas 16. Bagaimana cara menghindari flu burung setelah kita menyentuh unggas? a. Cuci tangan dengan air b. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun c. Makan yang bergizi d. Istirahat dan makan 18. Apa tindakan Anda untuk mencegah penularan flu burung? a. Membiarkan ayam berkeliaran b. Memasukkan ayam dalam kandangnya c. Memberi makan ayam d. Memasak ayam yang sakit
56
C. Sikap Masyarakat Terhadap Perilaku Pencegahan Flu Burung Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda dengan memberikan tanda (√) pada pilihan dimana SS : Sangat setuju, S : Setuju, TS : Tidak setuju, STS : Sangat tidak setuju. No PERNYATAAN 1 Unggas yang sehat tidak perlu diberi vaksin
2
Kandang ayam tidak perlu dipisahkan dari rumah agar terjaga keamananya
3
Daging ayam sebaiknya tidak perlu dimasak sampai matang karena dapat menghilangkan kandungan gizinya Rumah dan kandang dibersihkan Setiap hari tanpa menunggu perintah dari dinas kesehatan. Menjaga kebersihan rumah dan kandang akan meningkatkan kualitas hidup keluarga saya Setiap unggas yang sakit sebaiknya dimusnahkan sebelum mati untuk menghindari penularan. Untuk mencegah flu burung, kandang dibersihkan setiap hari. Untuk mencegah flu burung, saya tidak akan memelihara unggas Setiap habis kontak dengan unggas tidak perlu cuci tangan dan kaki Ketika akan pergi ke kandang unggas harus memakai masker, sarung tangan, dan baju kerja
4 5 6 7 8 9 10
SS
S
TS
STS
57
D. Perilaku Pencegahan Flu Burung. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda (√) pada pilihan, dimana SL : Selalu, SR : Sering, J : Jarang, TP : Tidak pernah. No 1 2 3 4
5 6
7
8 9 10
PERNYATAAN Setiap ayam yang berkeliaran disekitar rumah Saya biarkan saja. Ayam Saya dikurung dalam kandang selama ada wabah flu burung akhirakhir ini. Setiap memelihara unggas, kandangnya Saya tempatkan satu rumah dengan rumah Saya. Unggas (Ayam, angsa dan itik) yang Saya miliki, Saya kandangkan dengan hewan peliharaan yang lain Kandang ayam Saya dibersihkan setiap hari Kandang ayam Saya tidak pernah di semprot obat-obatan (desinfektan/pembunuh kuman) karena itu akan mengakibatkan kematian pada ayam Saya. Saat kontak dengan unggas, saya tidak perlu menggunakan masker dan sarung tangan Saya cuci tangan setelah saya memegang, memberi makan, dan membuang kotoran unggas. Setiap ayam yang sakit maupun yang mati sebaiknya dibuang dipekarangan atau di sungai. Keluarga Saya memasak daging ayam sampai benar-benar matang
SL
SR
J
TP