2
RANCANG BANGUN WIRELESS SENSOR SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN METODE HALF-DUPLEK UNTUK APLIKASI PC BASE CONTROL Oleh Ali Jaya Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung Jl. By Pass Soekarno Hatta Km.1 Rajabasa, Bandar Lampung Telp. (0721) 706353, Fax (0721) 771357 , Email :
[email protected]
ABSTRACT The purpose of making prototype is how to make multiple input from thesensors to the computer. There are three component on the protopype, first is modulelecetronics sensor is used this prototype is LM 35 which can measure temperature, Second is sensor 808H5V5 which can measure humidity, third is computer fordisplaying measurement temperature and humidity from the sensor. The programuses Visual C# to display data from the sensor, this program will display real time sothat can follow any change enviroment sensor measured. The program will requestmicrokontroller which data
10
will be displayed temperature or humidity in every sampletime we set.The display will show the data from sensor temperature and sensor humiditythat applied in flour warehouse, so operator can see the history of data real time.The use of data history is analyze condition in warehouse which data, in specifictime, give anomaly condition that make flour changes in quality. Keywords :multiple input sensor, mikrokontroller,temperature, humidity,wireless
ABSTRAK Tujuan pembuatanprototipeadalah bagaimana
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
membuatbeberapamasukan dari sensorke komputer. Ada tigakomponen padaprototipe. Pertama adalahmodul SensorElecetronicsdigunakanprototi pe iniadalahLM35yangdapatmengukur suhu. Kedua adalahsensor808H5V5yangdapatme ngukur kelembaban.Ketiga adalahkomputermenampilkanpenguk uran suhudan kelembabandari sensor. Program menggunakanVisualC#untuk menampilkan data darisensor. Program iniakan menampilkanreal timesehingga yang dapatmengikuti setiapperubahansensorlingkungandiu kur. Program ini akanmeminta dimana datamikrocontrollerakan ditampilkansuhu atau kelembabandi setiapsampel waktu yang kita tetapkan. Layar akan menampilkandata darisensor suhudansensor kelembaban yangditerapkan dalamgudangtepung, sehingga operatordapatmelihat sejarahdatareal time. Penggunaansejarahdatamenganalisiskondisigudangdata yang secara spesifik memberikankondisianomaliyang membuat perubahankualitastepung. Katakunci:sensorbeberapamasukan, mikrokontroller, suhu, kelembaban,nirkabel
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pengukuran sudah banyak dirancang dan dibangun dalam banyak penelitian tetapi
hanya sebatas satu parameter pengukuran misalnya suhu saja atau kelembaban. Hal ini dikarenakan tingkat kesulitan pada pengolahan data dengan komputer dengan data sensor lebih dari satu lebih sulit jika dibandingkan dengan pengukuran data satu sensor. Tantangannyaadalah pemantauan menggunakan komputer harus real time dari sensor, artinya data sensor satu harus bergantian masuk dengan sensor lainnya secara kontinu dalam hitungan perdetik. Aplikasi di industri membutuhkan input dan output dari pemantauan komputer sangat banyak. Di antaranya untukinput mengukur suhu, tekanan, pH, flow, dan parameter-parameteranalyzerlainnya. Sedangkan output komputer dibutuhkan untuk mengendalikan motor, valve, dan actuator lainnya. Rancang bangun ini sudah sanggup untuk menerima kebutuhan Input sinyal dari sensor dan output sinyal ke aktuator yang berjumlah ratusan bahkan ribuan I/O karena menggunakan metode MIMO (Multiple Input Multiple Output) pada protokol TCP/IP. Proses komunikasi data yang terjadi antara modul-modul sensor denganservermenggunakanwireless access point/router protocol TCP/IP(WiFi). Alasan penggu-naan protokol TCP/IP (IEEE 802.11b/g/n) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz karena access point/router banyak dijual di pasaran dengan merk yang berbeda-beda sehingga memenuhi kelanjutan (continuity) suku cadang. Dalam rancang bangun ini digunakan 2 (dua) buah
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
11
software/program, yaitu program untuk sisi komputer dikembangkan dengan bantuan Microsoft ® C #© dan program untuk sisi kontroller ditulis menggunakan asm51©.
B. Tujuan Penelitian bertujuan: 1. Mendapatkan suatu prototipe wireless sensor suhu dan kelembaban yang dapat menggantikan peran kabel, tetapi tidak mengurangi sensitivitas dan keakurasiannyayang bekerja secara real time. Data disimpan di komputer dan dapat dilihat kembali (history data). 2. Komunikasi wireless yang digunakan menggunakan protocol TCP/IP, access point yang banyak dijual di pasar dengan merk-merk umum, sehingga ketersediaan (continuity) suku cadang dapat diatasi dan tidak dimonopoli oleh luar. 3. Prototipe wireless sensor suhu yang dihasilkan menggunakan metode komunikasi HalfDuplek, artinya komunikasi 2 arah antara sensor (suhu & kelembaban) dan komputer. C. Manfaat Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi industri tepung di Lampung yang pengolahannya masih semi automasi. Penelitian ini akan diujicobakan di bagian gudang penyimpanan karena pada bagian ini dibutuhkan kestabilan suhu dan kelembaban yang baik, 12
untuk menghindari penurunan kualitas akibat dari suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Secara umum, teknologi ini dapat diaplikasikan pada industriindustri yang menggunakan sistem instrumentasi (pengukuran dan kontrol) yang semi automasi atau full automasi tetapi masih menggunakan kabel sebagai media transportasi data antara sensorsensor yang ada dilapangan dengan komputer (ruang kontrol). D. Hasil Yang Didapatkan 1. Memberikan gambaran proses produksi yang sedang berjalan melalui komputermelalui pengukuran besaran-besaran fisis proses tersebut. 2. Didapatkan teknologi wireless sensor yang memanfaatkan produk- produk IT yang terbaru yang 'umum' dipasaran seperti wireless access point dijadikan sebagai media untuk komunikasi wireless. Sehingga, diperolah sistem instrumentasi yang murah dan terjamin kelanjutan suku cadangnya. 3. Melalui wireless ini akan dapat menghilangkan sejumlah besar kabel, konduit, tray, marshalling, I/O cards, biaya instalasi, biaya pemasangan kabel, pelebelan, pemotongan kabel, pengupasan kabel dan biaya uji coba - secara signifycant dapat mengurangi biaya proyek. 4. Melalui komunikasi HalfDuplek,pengembangan selanjutnya dari hasil perekayasaan
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
ini dapat digunakan untuk mengendalikan proses produksi hanya dengan komputer.
II. BAHAN DAN METODE Trend perkembangan sistem pengendalidaninstrumentasi saat iniadalah pembuatansistem pengendali yang menghubungkan dengan alat-alat pengukur yang berhubungan dengen proses ialah dengan menggunakan wireless (nirkabel). Sistem instrumentasi yang akan diterapkan tidak menggunakan kabel sehingga dapat menghemat dan mengurangi biaya pemasangankabeluntuk menghubungkan antara sistem pengendali (komputer) dengan alat-alat ukur yang ada dilapangan. Sistem
komunikasi yang akan digunakan pada aplikasi ini adalah HalfDuplek, yaitu komunikasi dua arah secara bergantian antara komputer sebagai pengendali dengan alat ukur atau sensor. Rancang bangun alat pemantau suhu dan kelembaban ini terdiri dari 3 (tiga) bagianyaitu modul sensor suhu untuk mengukur suhu, modul sensor kelembaban untuk mengukur kelembaban dan server untuk memantau perubahan suhu dan kelembaban hasil pengukuran, grafik dan komunikasi antara modul-modul sensor dengan komputer. Data suhu dan kelembaban dari sensor akan ditampilkan dengan program Microsoft C # melalui pembuatan Graphic User Interface (GUI).
Gambar 1. Blok Diagram Sistem
III. PEMBAHASAN A. Wireless Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN
dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) untuk menguji WLAN RF. Kedua perusahaan hanya mencapai 100 Kbps data rate. Karena mereka tidak memenuhi standar IEEE 8021 Mbps LAN yang tidak produk
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
13
yang dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific dan Medis (ISM band) yaitu 902- 928 MHz, 2.400-2483,5 MHz dan 5725-5850 MHz tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN komersial memasuki tahapan serius. Kemudian pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spektrum tersebar (SS) pada pita ISM, terlisensi frekuensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate> 1 Mbps. Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuatspesifikasi/standar WLAN pertama adalah kode 802,11. Peralatan yang sesuai standar 802,11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps. Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi kode 802.11g yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan teori kecepatan transfer data hingga 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling komunikasi. Misalkan saja sebuahcomputeryang mengguna-kan jaringan kartu 802.11g dapat memanfaatkan akses point 802.11b, dan sebaliknya. Pada tahun 2006, teknologi 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan 802.11b, 802.11g. Teknologi, yang dibawa dikenal istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi terbaru Wi-Fi. MIMO dibuat 14
berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. The "Pre-" menyatakan Prestandard versi 802.11n." MIMO menawarkanpeningkatan throughput, keunggulanreabilitas,dan mening-katkan jumlah klien tersambung. Tembus MIMO kekuasaan penghalang lebih baik dari lingkup yang lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan WiFi di setiap sudut kamar yang sudah ada. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara orang tua 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombangradio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802,11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data 108Mbps. B. TCP/IP TCP/IP (Transport Control Protocol/InternetProtocol) merupakan sekelompok protokol yang mengaturkomunikasi data komputerdan memungkinkan kompu-ter berbagai jenis dan berbagai vendor serta berbeda sistem operasi untuk berkomunikasi bersama dengan baik.TCP/IPini dikem-bangkan pertama kali oleh lem-baga riset Departemen Pertahanan Amerika,DARPA(Defence AdvanceResearch Project Agency). Perkembangan TCP/IP yang cepat dan diterima secara luas tidak dikarenakan rekomen-dasi DARPA, melainkan fitur-fitur
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
penting yang ada TCP/IP, di antaranya: (1) TCP/IPdikembangkan menggunakanstandar protokol yang terbuka. Tersedia secara bebas dan dikembangkan tanpa bergantung pada perangkat keras maupun sistem operasi tertentu. (2) Tidak tergantung pada spesifik perangkat jarangan tertentu. Hal ini memungkinkan TCP/IP untuk mengintegrasikan berbagai macam jaringan. (3) TCP/IPmenggunakan pengalamatan yang unik dalam skala global. Dengan demikian memungkinkankomputer dapat salingberhubungan walaupun jaringannya seluas internet sekarang ini. (4) Standarisasi protokol TCP/IP dilakukan secara konsisten dan tersedia secara luas untuk siapapun tanpa biaya. Hal ini diwujudkan dalam RFC (Request For Comment). TCP/IPterdiriatas sekum-pulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagianbagian tertentu dalam komunikasi data dan didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada LAN (Local Area Network) maupun WAN (Wide Area Network). Dengan diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan
antar-muka jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Agar TCP/IP dapat berjalan pada antar-muka jaringan tertentu,hanya diperlukan perubahan pada bagian protokol yang berhubungan dengan antar-muka jaringan. C. Prinsip Kerja 1. Diagram Alir Untukmemudahkan pembuatan program maka perlu dibuat diagram alir. Diagram alir pada sistem ini terdiri dari program utama dan program rutin baca suhu dan pelembaban. Gambar 2 adalah alur kerja dari bagian utama dalam program server rutin pembacaan suhu/kelembaban. Rutin pembacaan kelembaban adalah sama dengan rutin pembacaan suhu, tetapi rutin ini tidak akan mendapatkan kesalahan data yang masuk ke server karena adanya pengalamatan melalui IP address tersebut. IP address untuk sensor suhu adalah 192.168.1.151, sedangkan untuk sensor kelembaban adalah 192.168.1.110. Dari hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa protokolTCP/IPmampu menangani MIMO (Multiple Input Multiple Output).
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
15
Gambar 2. Diagram alir Program Utama Rutin Baca Suhu & Kelembanan
2. Cara Pengoperasian Perangkat lunak atau program sangatlah penting guna menunjang bekerjanya sistemini. Pembuatan program pemantau suhu dan kelembaban berbasis komputer menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual C# sehingga dapat diperolah tampilan yang menarik. Cara kerja program dapat dilihat dari 16
diagram alir Gambar 2, dimana program akan bekerja sebagai berikut: a. Proses yang pertama dilakukan adalah deklarasi inisialisasi komponen yang adadandapatditangkapolehservermenggunakansintak"TcpListener(IPAddress.Any,3000)". TcpListener() merupakan variabel
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
membaca sinyal wireless dengan format IP Address yang bebas, sedangkan 3000 merupakan port ethernet yang digunakan. b. Konfigurasi terhadap port I/O pada protokol TCP/IP menggunakan port 3000 ethernet sebagai I/O. Konfigurasi UART dilakukan agar mikro-kontroller dapat berkomunikasi dengan server melalui pin TXD dan RXD yang merupakan komunikasi serial. c. Program menunggu datangnya data bernilai '1' dari mikrokontroller yang sebelumnya server memberi perintah kepada mikrokontroller untuk memasukkan data ke server. Data tersebut akan ditangani oleh kelasHandleClientComm(object client). Jika server menerima data bernilai '1' maka akan memulai pembacaan suhu dan kelembaban atau komunikasi sukses. Jika bernilai '0' maka program akan memutus komunikasi antara server dengan client. d. Rutin membaca suhu dan kelembaban secara umum adalah sama. Letak perbedaannya adalahnilaiparameter pemang-
gilan fungsi IP Address untuk sensor suhu adalah 192.168.1.151,sedangkan sensor kelem-baban adalah 192.168.1.110. Dengan adanya MIMO (Multiple Input Multiple Output) maka permintaan data suhu dan kelembaban dapat dilakukan secara bersamaan. e. Pada Gambar 4, pembacaan suhudimulai dengan mengirim sinyal start untuk memulai komunikasi.Setelahitu pro-gram mengirim '1' ke microcontrolleryang merupakan perintahuntukmemulai pengukuran suhu. f. Jika program menerima data bernilai '0', maka program akan menunggu selesainya hinggamicrokoncrollermembern ilai'1'dengan memanggil rutin AcceptTcpClient. g. Setelah pengukuran selesai, data suhu akan ditampilkan di grafik dengan sumbu x adalah min-max display setting suhu dan sumbu y adalah sampling data. Data suhu juga ditampilkan dalam bentuk tabel, dengan perulangan kode dari program, waktu sampling data dan nilai data tersebut.
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
17
Gambar 3: Tampilan Menu Setting untuk Konfigurasi Suhu
h. Data hasil pembacaan suhu kemudian dikirim secara wireless ke server dengan konfigurasi port ethernet 3000, server IP 192.168.1.5, menggunakan komunikasi jaringan.
18
i.
Pembacaan data kelembaban juga memiliki langkah yang sama seperti langkah 5 hingga langkah 8.
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
Gambar 4. Tampilan Data Real Time Suhu dan Kelembaban
j.
Program pada sisi komputer dikembangkan dengan menggunakan Microsoft © Visual C # dan komponen grafik menggunakan Developper Exppress serta penyimpanan data menggunakan MySQL© . Program pada sisi komputer memiliki 2 tugas utama, yaitu: (a) Mengirim karakter '1' secara bergantian setiap n detik sampling data. Jika karakter '1' yang diterima, maka server akan mennampilkan data suhu dan kelembaban; (b) Menampilkan data suhu dan kelembaban udara dalam bentuk grafik dan tabel dengan kemampuan merekam data sebelumnya (history/log data/akuisisi data).
3. Penerapan Paket Teknologi Uji coba prototipe sistem automasi instrument menggunakan wireless telah berhasil dilaksanakan di pabrik Tapioka PT. Umas Jaya Agrotama daerah Lampung Timur. Uji coba tersebut dilakukan di bagian gudang, dasar pemikirannya adalah gudang tapioka memerlukan kondisi suhu dan kelembaban yang baik untuk menghindari penurunan kualitas dari tapioka. Penurunan kualitas dikarenakan suhu dan kelembaban yang tidak sesuai, jika suhu rendah dan kelembaban tinggi akan mengakibatkan tepung tapioka menggumpal. Sedangkan, jika suhu tinggi dan kelembaban rendah akan
mengakibatkan tepung tapioka menurun kadar keputihannya atau berubah warna. Pengembangan hasil penelitian sangat memungkinkan untuk dibuat suatu automasi proses berbasis PC dengan wireless yang dapat diterapkan di industryindustri yang ada di Lampung. Berdasarkan dari Buku Saku Diskoperindag 2011, nilai realisasi impor mesin dan peralatan provinsi Lampung Tahun 2011 pada bagian mesin pengolah data otomatis senilai US$ 1.183.294,55. Nilai yang sebesar ini diharapkan sedikit demi sedikit bisa turun dengan manfaatkan teknologi lokal yang sudah ada. Potensi penerapandi industri cukup banyak karena sebanyak 198 perusahaan industry yang ada di Provinsi Lampung, dan 33 perusahaan tapioka di Provinsi Lampung pada Tahun 2010, berdasarkan pada buku saku tersebut.
Gambar 5. Hardware Sensor Suhu
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
19
Wireless ini akan dapat menghilangkan sejumlah besar kabel, conduit, tray, marshalling, I/O cards, biaya instalasi, biaya pemasangan kabel, pelabelan, pemotongan kabel, pengupasan kabel dan biaya uji coba secara signifikan dapat mengurangi biaya proyek. Gambar 6. Hardware Sensor Kelembaban
A. Aspek Teknologi Komunikasiwirelessyangmeng gunakanteknologi 802.11n dikembangkandengan menggabungkan 802.11b, 802.11g. Teknologi, yang dibawa dikenal istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output)merupakan teknologi terbaru Wi-Fi. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data 108Mbps. Produk-produk access point yang ada sudah banyak di pasaran, dan merupakan teknologi terkini yang digunakan. Penggunaan sensor wireless belum diaplikasikan di industri dikarenakan terkendala dana dan di monopoli pihak luar yang menguasai terknologi tersebut baik dari tingkat hardware maupun software. B. Aspek Ekonomi
C. Analisis Tekno-Ekonomi Rancang bangun yang telah dibuat merupakan integrasi dari sensor suhu dan sensor kelembaban, pengolah sinyal & informasi (mikrocontroller), serta aplikasi software yang digunakan untuk GUI (Graphic User Interface) sebagai displai untuk menampilkan data suhu dan kelembaban secara real time. Pada kenyataannya, di lapangan atau dipasaran tidak ada pabrikan yang menjual suatu system pengolahan yang terintegrasi. Dengan begitu, saat ini analisis teknoekonomi ini hanya sebatas perbandingan harga sensor suhu dan kelembaban yang ada di pasar beserta perbandingan kemampuan yang dimilikinya. Harga yang ada di pasaran sekitar Rp 5 juta, sedangkan untuk aplikasi ini harga jualnya sekitar Rp 4 juta. Spesifikasi dan kemampuan masing-masing alat dapat dilihat pada tabel berikut:
Dariaspekekonomiakandiperola h sistem instrumentasi yang murah karena menggunakan produk-produkITyang 'umum' di pasar. Produk-produk tersebut sangat bervariasi harganya dari yang hanya dibawah 1 juta hingga lebih tinggi lagi. 20
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
Gambar 7. Fluke
Sekilas Fiturnya: * Tingkat akurasi superior * Fixed * Tidak menggunakan wireless * Tidak dapat membuat grafik * Tidak dapat ditambah sensor
Gambar 8. Tampilan GUI di server
Sekilas Fiturnya: * High akurasi: suhu 1 C, kelembaban 1 % RH * Mobile/dapat berpindah-pindah * Menggunakan wirelesss * Dapat membuat grafik * Dapat dikembangkan untuk menambah sensor D. Kemungkinan Diterapkan di Indutri
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan industri yang ada sekarang,denganmempertimbangkan teknologi IT dan instrumen yang sedang berkembang baik dari segi hardware maupun software. Penelitian ini merupakan penelitian awal untuk mendapatkan suatu teknologi yang terintegrasi sesuai dengan kondisi industri, pada akhirnya industri yang ingin menerapkan hasil penelitian ini
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
21
dapat merasakan dampaknya dari perubahansistem instrumentasi menggunakan kabel diganti dengan PC wireless control yang memiliki keunggulan-keunggulan seperti: 1. Dapat menyelesaikan masalah di industri dalam bidang instrumentasi yaitu kelanjutan spare part baik hardware maupun software masih dikuasai oleh luar negeri. 2. Jarak tidak menjadi masalah, tidaksepertimenggunakan kabel. Karena menggunakanprotocol TCP/IPmemungkinkan dilakukan monitor/kontrol jarak jauh jika dihubungkan dengan ISP (internet). 3. Mahalnya teknologi instrumentasi sehingga hanya perusahaanperusahaan menengah dan besarsajayang dapat memanfaatkan-nya. Padahal, manfaatnya sangat banyak diantaranya kestabilan proses, meningkatkan produksi, mutu yang baik, lebih efisien, dan mengurangi bahaya. 4. Belum termanfaatkannya produkproduk IT yang terbaru yang 'umum' di pasaran seperti wireless access point dijadikan bahanuntukkomunikasi.Sehingga,diperolehsistem instrumen-tasi yang murah dan terjamin kelanjutan spare partnya. 5. Melalui wireless ini akan dapat menghilangkan sejumlah besar kabel, konduit, tray,marshalling, I/O cards, biaya instalasi, biaya pemasangan kabel, pelebelan, pemotongan kabel, pengupasan kabel dan biaya uji coba secara significant dapat mengurangi biaya proyek. 22
6. Pengembangan penelitian dapat dibuat proses kontrol produksi hanya dengan komputer personal karena memungkinkan MIMO (multiple input multiple output). AI (analog input) sudah bias dibuat, sisanya adalah DI, DO & AO (digital & analog output) memungkinkan untuk dilakukan.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian rancang bangun yang telah dibuat, dapat diambil beberapakesimpulan: 1. Pemantau suhu dan kelembaban ini terdiri dari tiga bagian yaitu, bagian modul sensor suhu, modul sensor kelembaban dan bagian server. 2. Sensor suhu yang digunakan adalah LM 35 yang mengukur suhu dari -55 0C hingga+150 0C dan sensor kelembaban adalah 808H5V5 dengan pengukuran relatif dari 0 %R H hingga 100 %RH. 3. Komunikasi antara server dengan mikrokontroler menggunakan komunikasi Wi-Fi 80211a/b/g/n protokol TCP/IP. 4. Data yang ditampilkan pada tanggal 4 Oktober 2011 untuk suhu gudang yaitu 37 derajat Celcius dan kelembaban bervariasi antara 45 %RH dan 46 %RH, B. Saran
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
1. Untukmendapatkansuhudankele mbabanyangstabildigudangdiper lukanpengontrolan lebihlanjut,diperlukanpengontrolangudang yang dapatmempertahankan suhu dan kelembab-an yang dibutuhkan. 2. Pengembangan penelitian lebih lanjut yaitu perlu diketahui set point yang tepat untuk gudang tapioka sehinga lamanya pe-nyimpanan tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas tepung tapioka. 3. Pemantauan suhu dan kelembaban ini bisa dikembangkan untuk sistem akuisisi instrumen dengan pemantauan keadaan proses suatu produksi dengan I/O yang lebih banyak, dengan penyimpanan data hasil pengukuran dalam tabel database dan displai melalui grafik untuk memudahkan analisa proses.
DAFTAR PUSTAKA Pedoman Paktikum Aplikasi Mikroprosesor dan Interfacing. 2007. Percobaan 8, Interface Mikrokontroler dan
Komputer Secara Serial. UPT Perangkat Keras. Universitas Bina Nusantara. Triuli
Novianti. Karakterisasi Propagasi Indoor dan Outdoor pada Jaringan Sensor Nirkabel, ITS.
TP-Link User guide. 2010. TLWA500G 54M Wireless Access Point. TP-LINK TECHNOLOGIES CO., LTD Rachman Budiarto. 2008. Pembuatan Software Sistem Pergeseran Tanah Berbasis Protokol TCP/IPdenganBORLAND DELPHI 7.0 MenggunakanWi-Fi. Universitas Diponegoro. Sharp, Jhon. 2010. Step by Step Microsoft Visual C#. 2010.. Penerbit Microsoft Press. Washington. www.CEAsiamag.com.Control Engineering Asia, Juli 2011 hlm. 29. http://fayblinkz.webnode.com/news/his tory-oof-wireles-lan/
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
23