Riptek, Vol.4, No.I, Tahun 2010, Hal.: 55 - 60
RANCANG BANGUN TEKNOLOGI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) UNTUK EFISIENSI WAKTU DALAM LAYANAN CHECK OUT SUPERMARKET Rindra Yusianto * ABSTRAK Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap layanan check out di supermarket adalah efisiensi waktu. Efisiensi waktu dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun teknologi RFID untuk efisiensi waktu dalam layanan check out di supermarket. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, yaitu penelitian yang dilakukan dengan membuat sebuah prototype yang diujicoba, pre dan post test. Penelitian dilakukan di Supermarket Siranda Semarang. Supermarket tersebut masih menggunakan barcode. Implementasi teknologi ini menimbulkan permasalahan antrian di kasir baik pada saat pembacaan kode maupun transaksi pembayaran. Data diperoleh dari penelitian lapangan dan studi kepustakaan yang dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji model regresi dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil eksperimen maka diperoleh persamaan regresi ganda yang menyatakan bahwa variabel efisiensi waktu mempunyai hubungan linier terhadap variabel layanan check out di supermarket. Berdasarkan hasil uji hipotesis t diperoleh bahwa ada hubungan linier positif antara efisiensi waktu terhadap layanan check out, hal ini menunjukkan bahwa efisiensi waktu sesudah menggunakan RFID lebih cepat dan efisien. Hal ini menunjukkan bahwa semakin efisien waktu menunggu antrian dan menunggu scanning di kasir maka layanan check out supermarket juga semakin baik. Dimana dalam rancang bangun ini menggunakan RFID reader seri NLF8112WA. RFID ini diletakkan dimeja kasir dengan memanfaatkan teknologi ban berjalan.
Kata kunci: RFID, efisiensi waktu, layanan check out, supermarket Pendahuluan
Persaingan untuk meningkatkan pelayanan pelanggan supermarket di pasar global terjadi dalam kompetisi yang sangat ketat (Suryadarma et. al., 2007). Sejalan dengan itu, Widyaratna dalam Yusianto (2009) menyatakan bahwa dalam era persaingan semacam ini, kepuasan pelanggan merupakan hal yang utama. Menurut Widiawan dan Irianty dalam Yusianto (2010) salah satu penyebab ketidakpuasan seorang pelanggan atas pelayanan yang diberikan disebabkan adanya perbedaan asumsi antara manajemen supermarket dan harapan pelanggan yang sesungguhnya. Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, perlu diketahui masalah yang sering dihadapi supermarket saat ini. Menurut Muflihun dan Mohammad dalam Yusianto (2009) masalah yang sering dihadapi supermarket adalah sistem layanan check-out dalam hal ini waktu menunggu pada saat pelanggan melakukan transaksi pembayaran yang tidak efisien. Berkenaan dengan hal tersebut maka harus ada implementasi teknologi yang akhirnya mampu memberikan kepuasan atas layanan kepada pelanggan yang sekaligus memecahkan masalah yang selama ini dihadapi supermarket. Menurut Muhammad dalam Yusianto (2009), pemanfaatan teknologi informasi selain dapat digunakan sebagai media otomatisasi data dan akurasi informasi, juga memungkinkan adanya koordinasi antar bagian di supermarket, menyederhanakan proses, serta mempermudah kontrol dan perencanaan bisnis. Dimana tujuan
akhirnya adalah kepuasan pelanggan terutama dalam layanan check out. Oleh sebab itu, layanan check out dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, dalam hal ini RFID sebagai media input data dalam rangkaian aktivitas supermarket. RFID difungsikan sebagai alat komunikasi yang mampu membaca data barang dan merubah stok akhir yang pada akhirnya akan mengirimkan data ke database di bagian gudang supermarket. Pembacaan data barang dengan menggunakan RFID lebih baik daripada barcode, karena bisa dari berbagai arah tanpa penempatan yang presisi sehingga mengoptimalkan fungsi kasir. Penelitian sebelumnya dengan judul Pemetaan Preferensi Pelanggan Supermarket dengan Metode Kano Berdasarkan Dimensi Servqual yang dilakukan oleh Widiawan dan Irianty (2004) bertujuan untuk mengetahui harapan pelanggan tentang fasilitas dan layanan supermarket menurut dimensi servqual yang dipetakan ke dalam kategori Kano. Hasil dari penelitian Widiawan dan Irianty (2004) adalah dimensi tangible (fisik barang), reliability (konsistensi) dan assurance (jaminan ketersediaan barang) merupakan dimensi one dimensional artinya antara manajemen supermarket dan pelanggan memiliki presepsi yang sama. Penelitian tersebut tidak melakukan tindak lanjut (follow up) terhadap apa yang harus dilakukan manajemen berkenaan dengan dimensi one dimensional tersebut. Penelitian yang dilakukan Tarigan (2004) dengan judul Integrasi Teknologi RFID dengan Teknologi ERP
1
Rancang Bangun Teknologi RadioFrequency (Rfid) Untuk Efisiensi Waktu dalam Layanan CheckOut Supermarket Untuk Otomatisasi Data bertujuan untuk meminimalkan sistem pemasukan data yang cepat, tepat dan efisien. Dalam penelitian tersebut, pelayanan pelanggan tidak dibahas sehingga integrasi teknologi RFID hanya sebagai implementasi teknologi yang tidak mempertimbangkan sisi pelanggan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hulls (2005) dengan judul The Role of Elasticity in Supply Chain Performance menyatakan bahwa optimalisasi stok dalam rantai pasok dimaksudkan untuk meminimalkan stockouts dan meminimalkan perbedaan stok dengan sistem inventaris. Namun dalam penelitian tersebut, tidak dibahas efisiensi waktu Sedangkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Baars et. al. (2008) yang berjudul Combining RFID Technology and Business Intelligence for Supply Chain Optimization - Scenarios for Retail Logistics bertujuan untuk mengkombinasikan teknologi RFID sebagai media automaic collection dari data rantai pasok di supermarket yang terintegrasi dengan infrastruktur Business Intelligence. Dalam penelitian tersebut dijelaskan konsep dan skenario integrasi data dalam rantai pasok. Tabel-tabel data dari Goods Distribution Center, retailer, consolidator, manufacturer dan logistics dijelaskan secara detail namun tidak membahas layanan pelanggan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suhermanto et. al. (2008), menyatakan bahwa rancangan otomatisasi data dengan sistem yang terotomasi, mampu menyelesaikan kendala pada operasi manual. Otomatisasi data bertujuan untuk menjamin akurasi informasi dan ketepatan penyediaan data. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2008) yang menyatakan bahwa dalam merancang sebuah produk salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah efisiensi baik efisiensi biaya maupun efisiensi waktu. Dimana efisiensi waktu dapat diperoleh dari otomatisasi data. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam penelitian ini presepsi pelanggan berkenaan dengan layanan check out supermarket ditindaklanjuti dengan merancang bangun alat RFID dengan mempertimbangkan faktor efisiensi waktu. Bahan dan Metode Penelitian Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Lembar kuisioner dan peralatan menulis. USB to Serial RS232 Cable Seri HL-340 Tag RFID 8 ½ x 5 ½ cm yang bekerja pada frekuensi 13,56 MHz. RFID reader seri NLF8112WA dengan Serial Port RS232.
56
(Rindra Yusianto) -
-
-
Microcontroller seri 89S51. Kabel power PVC insulated copperwire. LCD 7 ½ x 2 light. Power Supply 3A 16 Volt. Trafo Step Down merk King Best Quality. Laptop Intel Atom CPU N270 1.6 GigaHertz, Memory 1 GigaByte, Harddisk WDC WD1600BEVT 160 GigaByte, Lan Card Realtek RL8102E, VGA Mobile Intel945 Express Chipset Family, Keyboard Standard 101/102 Key dan Monitor Digital Flat 1024 x 768. Ban berjalan Omron Sysdrive 3G3JV Inverter, 220 Volt, 3 Phase, 0,4 KW digital operator NPJT31335-1 Stopwatch merk Sportimer. Meteran merk ProHex type measure.
Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, yaitu penelitian yang dilakukan dengan membuat sebuah prototype yang diujicoba, pre dan post test. Penelitian dilakukan di Supermarket Siranda Jalan Diponegoro Semarang. Penelitian dilakukan bulan Januari-Maret 2009. Objek yang diamati adalah pelanggan yang sedang memilih barang di rakrak penjualan dan bagian kasir yang sedang melakukan proses pembacaan barang yang dibeli pelanggan. Proses pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, melalui penelitian lapangan dan studi literatur.Sedangkan pengujian data menggunjana Uji Validitas dan Reliabilitas Data, Uji Penyimpangan Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas), Pengujian 2 Hipotesis (Uji t), Uji Koefisien Determinasi (R ) dan Uji Beda. Berikut ini prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini : 1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi waktu dalam layanan check out di supermarket dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan jurnal-jurnal dan penelitian terdahulu yang sejenis. 2. Setelah faktor-faktor yang berpengaruh diketahui, maka dilakukan pengambilan data dengan menggunakan kuisioner. 3. Selanjutnya dilakukan tabulasi data dan penentuan faktor yang paling berpengaruh terhadap layanan check out dalam rantai pasok di supermarket. Penentuan ini tidak secara otomatis meniadakan atau menghilangkan faktor-faktor lainnya. Faktor-faktor lainnya tetap diperhitungkan dalam merancang bangun RFID dalam skala prioritas. 4. Kemudian merancang teknologi RFID untuk efisiensi waktu dalam layanan check out di supermarket dengan urutan prioritas
Riptek, Vol.4, No.I, Tahun 2010, Hal.: 55 - 60
5.
6. 7. 8. 9.
berdasarkan faktor yang paling berpengaruh. Langkah selanjutnya adalah membuat Prototyping Software dan Hardware RFID dengan memperhitungkan faktor-faktor yang berpengaruh. Untuk menguji hasil rancang bangun, dilakukan pre test terhadap prototype. Ujicoba prototype baik software maupun hardware . Untuk menguji hasil, dilakukan post test. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap prototype baik software maupun hardware.
Hasil Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas Data Hasil uji validitas dan reliabilitas penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Efisiensi Waktu Tunggu Pembayaran di kasir (X1) Efisiensi Waktu Scanning Barcode di kasir (X2) Layanan Check Out (Y)
(r hitung)
Keputusan
0,477
Valid
0,494
Valid
0,719
Valid
Koefisien Cronbach Alpha
dalam
hal ini distribusi normal. Dalam penelitian ini, hipotesis yang diuji adalah kenormalan data variabel efisiensi waktu (X) dengan menggunakan tingkat kesalahan =0,05 Hipotesis : Ho : Data variabel efisiensi waktu berdistribusi normal Ha : Data variabel efisiensi waktu tidak berdistribusi normal Hasil uji normalitas variabel efisiensi waktu (X) dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini : Tabel 2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Variabel Efisiensi Waktu (X) Deskripsi Hasil Uji Variabel Efisiensi Waktu Jumlah Sampel (N) Parameter Normal
Keputusan
0,769
Reliabel
0,868
Reliabel
Koefisien 30
Rata-Rata
8,4333
Standar Deviasi
0,89763
Signifikansi (p)
0,054
Berdasarkan tabel 2 signifikansi (p) diperoleh sebesar 0,054. Dalam hal ini, nilai p > dimana 0,054 > 0,05 sehingga Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa data efisiensi waktu berdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas Berdasarkan df = 28, dimana n = 30 dan df = n – 2 maka diperoleh r tabel sebesar 0,361. Dari hasil perhitungan pada tabel 1 di atas, diperoleh angka Corrected Item Total Correlation (r hitung) untuk variabel X1, X2 dan Y lebih besar dari 0,361. Karena r hitung > r tabel maka variabel-variabel dalam penelitian ini dinyatakan valid. Nilai Cronbach Alpha pada penelitian ini adalah 0.600 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel bila nilai Cronbach Alpha ≥ 0.600. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 1 didapatkan nilai Cronbach Alpha untuk variabel X1, X2 dan Y lebih besar dari 0,600. Sehingga semua variabel dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel dan dapat dipakai sebagai alat ukur. Uji Normalitas Uji normalitas menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen, keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji satu sampel kolmogorov-smirnov. Uji ini merupakan uji untuk membandingkan tingkat kesesuaian sampel dengan suatu distribusi tertentu dalam
Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan Nilai Tolerance dan VIF Variabel Terikat Layanan Check Out (Y)
Variabel Bebas Efisiensi Waktu (X)
Statistik Kolinieritas Toleransi
VIF
0,779
1,283
Terlihat tidak ada satu pun variabel bebas yang memilik besaran VIF lebih dari 10. Selain itu nilai toleransi untuk variabel bebas juga mendekati angka 1. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi adanya multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini. Pengujian Hipotesis (Uji t) Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini digunakan uji t. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi secara parsial yaitu masing-masing variabel bebas (otomatisasi data (X1), akurasi informasi (X2) dan efisiensi waktu(X3)) berpengaruh signifikan ataukah tidak terhadap variabel dependen (layanan check out) pada tingkat signifikansi =5%. Berdasarkan
57
Rancang Bangun Teknologi RadioFrequency (Rfid) Untuk Efisiensi Waktu dalam Layanan CheckOut Supermarket
(Rindra Yusianto)
pengolahan data menggunakan alisis uji t dimana taraf signifikansi =0,05 maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4 Hasil Analisis Uji t Variabel Terikat Layanan Check Out (Y)
H0
HA
Variabel Bebas Efisiensi Waktu (X)
Koefi sien
t hitung
p
0,374
2,083
0,047
: Ada hubungan linear antara efisiensi waktu terhadap layanan check out di supermarket. : Tidak ada hubungan linear antara efisiensi waktu terhadap layanan check out di supermarket.
Besarnya t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dengan menggunakan Derajat Kebebasan (DK) = 28, diperoleh angka t tabel sebesar 2.480. Berdasarkan tabel 4 didapatkan besarnya pengaruh variabel efisiensi waktu (X) terhadap layanan check out (Y) sebesar 0,374 dengan dignifikansi (p) sebesar 0,047. Dimana p tersebut kurang dari 0,05 (taraf signifikansi 5%) dengan t hitung sebesar 2,083 < t tabel sebesar 2,480 sehingga H0 diterima dan HA ditolak. Berarti ada hubungan linear antara efisiensi waktu terhadap layanan check out di supermarket. Sehingga peningkatan efisiensi waktu akan berpengaruh terhadap meningkatnya layanan check out. 2
Uji Koefisien Determinasi (R ) 2 Koefisien determinasi (R ) dipergunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar prosentase variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh 2 variabel terikat. Koefisien determinasi (R ) 2 dinyatakan dalam prosentase. Nilai R ini berkisar 2 antara 0 < R < 1. Tabel 5 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Variabel Terikat Layanan Check Out (Y)
Variabel Bebas Efisiensi Waktu (X3)
R
0,795
R2
0,632
Estimasi Std. Error
(selain variabel efisiensi waktu). penelitian ini, variabel lain tidak dijelaskan.
Pembahasan Layan check out di supermarket dipengaruhi oleh variabel efisiensi waktu sebesar 63,2 persen. Sehingga dalam rancangan teknologi RFID untuk efisiensi waktu dalam layanan Icheck out di supermarket mempertimbangkan seluruh variabel tersebut. Hal ini diperkuat oleh hasil model persamaan regresi berganda dimana variabel efisiensi waktu berbanding lurus dengan layanan check out. Berdasarkan hal tetrsebut, maka rancang bangun teknologi RFID harus mengakomodasi efisiensi waktu. Jika di break down, efisiensi waktu terdiri dari waktu tunggu antrian (X1) dan waktu tunggu scanning barang di kasir (X2). Dalam penelitian ini, perangkat RFID dirancang untuk dapat dipasang di meja kasir yang dikombinasikan dengan ban berjalan. Dengan ban berjalan ini, maka waktu tunggu antrian dan waktu tunggu scanning barang dikasir dapat diminimalkan. RFID dirancang sedemikian sehingga tidak menjangkau area yang telalu luas melebihi ban berjalan dan mampu membaca tag dengan kecepatan yang relatif menyesuaikan kecepatan laju ban berjalan. Pembacaan tag pada produk yang diletakkan di ban berjalan akan lebih mudah jika dibandingkan dengan pembacaan dengan menggunakan barcode. Rancangan ini mengoptimalkan layanan check out dari sisi efisiensi waktu. a.
Merancang Bangun Rangkaian RFID
Rancangan RFID pada blok diagram dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
LCD
RFID reader NLF8112 WA
Microcont roller 89S51
Serial Port RS232
Power Supply 3A 16 Volt
0,76608
2
Besarnya koefisien determinasi atau R sebesar 0,632 atau 63,2 persen. Dapat diartikan bahwa 63,2 persen variasi variabel terikat yaitu variabel layanan check out pada model dapat diterangkan oleh variabel bebas yaitu efisiensi waktu. Sedangkan sisanya (36,8 persen) dipengaruhi oleh variabel lain di luar model
58
Dalam
Gambar 1 Blok Diagram Rancangan Rangkaian RFID
USB to Serial RS232 HL-340 Server dengan Aplikasi Pos
Riptek, Vol.4, No.I, Tahun 2010, Hal.: 55 - 60
Berkenaan dengan efisiensi waktu, rancangan RFID dibuat kecil dan sesimpel mungkin. Hal ini dikarenakan RFID akan dipasang pada meja kasir di depan ban barjalan. Pada rangkaian RFID dipasang LCD sebagai media display dan monitor yang diletakkan di meja kasir. RFID diintegrasikan dengan database yang berada di server. RFID reader seri NLF8112WA berfungsi sebagai pembaca tag dirangkai dengan microcontroller seri 89S51. Fungsi microcontroller ini adalah untuk mengambil data dalam bentuk bilangan biner yang dibaca oleh RFID reader kemudian mengkonversinya ke dalam kode ASCII dan dimunculkan di LCD. Fungsi LCD ini untuk menampilkan data kode barang atau serial number yang dipancarkan tag. Selain itu, microcontroller seri 89S51 ini juga berfungsi untuk mengirimkan data ke Serial Port RS232. Serial Port RS232 digunakan sebagai media input output (I/O) yang dapat digunakan untuk melakukan komunikasi data antara RFID reader dengan database di server. Komunikasi data dari RFID secara teknis melalui Serial Port RS232 dengan koneksi USB to Serial RS232 HL-340 yang terkoneksi ke salah satu USB server. Untuk bisa dioperasikan, RFID diberikan daya dari power supply 3 ampere dengan 16 volt. Berdasarkan hal tersebut, berikut ini gambar hasil rancang bangun teknologi RFID yang difungsikan sebagai alat untuk efeisiensi waktu dalam layanan check out di supermarket.
d b a
e
c
Gambar 3 RFID dengan Power Supply 3 A 16 Volt b.
Post Test Post test dilakukan dengan menggunakan uji dua sampel berhubungan sebelum dan sesudah menggunakan teknologi RFID. Dalam penelitian ini uji dilakukan dengan membandingkan waktu rata-rata pelanggan menunggu sebelum dan sesudah menggunakan teknologi RFID. Statistik uji menggunakan Uji t dengan =0,05 dan df=29. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh t hitung sebesar 15,208 > t tabel sebesar 2,045 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000, dimana t hitung > t tabel dan p < maka H0 ditolak. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah waktu rata-rata pelanggan menunggu dalam antrian di kasir sebelum menggunakan teknologi RFID lebih lama daripada sesudah menggunakan teknologi RFID. Atau waktu rata-rata pelanggan menunggu dalam antrian di kasir sesudah menggunakan teknologi RFID lebih cepat dan lebih efisien daripada sebelum menggunakan teknologi RFID. Kesimpulan
Gambar 2 Rangkaian RFID Keterangan : a : RFID reader seri NLF8112WA b : Microcontroller seri 89S51. c : LCD 7 ½ x 2 light. d : Serial Port RS232 e : Port Power Supply 3A 16 Volt
Efisiensi waktu berpengaruh signifikan terhadap layanan check out di supermarket dengan koefisien 0,374. Koefisien dari variabel efisiensi waktu adalah bertanda positif, sehingga pengaruh variabel tersebut berbanding lurus dengan variabel layanan check out. Atau dapat dijelaskan bahwa semakin efisien waktu menunggu antrian dan menunggu scanning di kasir maka layanan check out supermarket juga semakin baik. Hasil post test rancang bangun teknologi RFID berdasarkan faktor yang berpengaruh terhadap layanan check out di
59
Rancang Bangun Teknologi RadioFrequency (Rfid) Untuk Efisiensi Waktu dalam Layanan CheckOut Supermarket supermarket menunjukkan bahwa waktu ratarata pelanggan menunggu dalam antrian di kasir sesudah menggunakan teknologi RFID lebih cepat dan lebih efisien daripada sebelum menggunakan teknologi RFID. Dimana dalam rancang bangun ini menggunakan RFID reader seri NLF8112WA. RFID ini diletakkan dimeja kasir dengan memanfaatkan teknologi ban berjalan. DAFTAR PUSTAKA Barrs,
Henning. Kemper, Hans-Georg. Lasi, Heiner. Siegel, Marc. 2008. Combining RFID Technology and Business Intelligence for Supply Chain Optimization – Scenarios for Retail Logistics. Proceedings of the 41st Hawaii International Conference on System Sciences 2008.
Hull, Bradley. 2005. The role of elasticity in supply chain performance. International Journal of Production Economics. 98 : No. 2. 301 - 314. Kurniawan,
60
Riccy. 2008. Rekayasa Rancang Bangun Sistem Perpindahan Material Otomatis dengan Sistem ElektroPneumatik. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM. 2 : No. 1. 42 - 47.
(Rindra Yusianto) Suhermanto. Islam W. Bagdja. Andy Indradjad. 2008. Otomatisasi Sistem Penyedia Data EOS MODIS Untuk Mempercepat Update Informasi Simba. Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Bandung. Desember. Suryadarma, Daniel. Poesoro, Adri. dkk. 2007. Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia. Laporan Penelitian : Lembaga Penelitian SMERU. Jakarta Nopember. Tarigan,
Zaplin Jiwa Husada. 2004. Integrasi Teknologi RFID dengan Teknologi ERP Untuk Otomatisasi Data. Jurnal Teknik Industri. 6 : No.2. 134-141.
Widiawan,
Kriswanto. Irianty. 2004. Pemetaan Preferensi Pelanggan Supermarket dengan Metode Kano Berdasarkan Dimensi Servqual. Jurnal Teknik Industri. 6 : No 1. 37-46.