Rancang Bangun Sistem Manajemen Transaksi Jual Beli Menggunakan Konsep MVC (Studi Kasus : Toko Roti Hollywood) 1)
Yustina Kartika Sari, 2) Yani Rahardja S.E., M.M, 3) Jasson Prestiliano, S.T., M.Cs.
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email: 1)
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected]
Abstract
Availability of raw material is the important matter for fluency of production proses,included bakery. Manual system of purchase and sale transaction and dereliction
on managing stock of raw material, and lack of carefulnessin bill checking proses, become important problem in the production prosess. Bakery needs to minimization mistakes on the production process by implementing management purchase and sale transaction application using Model View Controller (MVC). This architecture models splits the application become three parts that is model, view and controller, each part could be developed separated one of the other part. Keyword : Information System, Raw Materials, Model View Controller
Abstrak Ketersediaan bahan baku adalah hal yang penting dalam kelancaran proses produksi, tak terkecuali pada toko roti. Sistem manual dari transaksi jual beli dan kelalaian dalam
pengelolaan persediaan bahan baku, serta kurang nya ketelitian dalam pengecekan nota-nota saat terjadi nya transaksi jual beli menjadi permasalahan penting dalam proses produksi pada toko roti. Maka dibuatlah aplikasi untuk meminimalisasi terjadi nya kelalaian dalam proses produksi dengan menerapkan aplikasi managemen transaksi jual beli menggunakan Model View Controller (MVC) . Arsitektur ini membagi aplikasi menjadi tiga bagian yaitu model, view, dan controller, masing-masing dapat dikembangkan secara terpisah antara satu dengan yang lainnya. Kata Kunci : Sistem Informasi, Bahan Baku, Model View Controller
1. Pendahuluan Bahan baku merupakan kebutuhan dasar dalam setiap perusahaan produksi. Ketersediaan bahan baku merupakan faktor penting dalam memperlancar proses produksinya. Penumpukan persediaan bahan baku dikhawatirkan akan terjadi penyusutan apabila terlalu lama penyimpanannya, sehingga mengurangi nilai dari suatu bahan baku. Sedangkan apabila terjadi kekurangan bahan baku mengakibatkan 7
terhambatnya proses produksi. Ketidaktepatan informasi mengenai banyak nya persediaan bahan baku, terselip nya nota transaksi penjualan maupun pembelian bahan baku mempengaruhi jalan nya proses jual beli dari perusahaan toko roti tersebut. Maka dari fakta – fakta lapangan tersebut, terdapat informasi bahwa sistem manual dari transaksi jual beli dan kelalaian dalam pengelolaan persediaan bahan baku, serta kurang nya ketelitian dalam pengecekan nota-nota saat terjadi nya transaksi jual beli, menghambat proses produksi dari perusahaan tersebut Salah satu pemecahan dari masalah tersebut dengan menggunakan aplikasi sistem manajemen transaksi jual beli yang memungkinkan untuk memberikan informasi mengenai banyaknya bahan baku yang harus dibeli sesuai dengan meningkatnya penjualan produk – produk tersebut. Dan memberikan jaminan keakuratan dalam proses transaksi jual beli. Serta mengurangi kelalaian dalam transaksi jual beli. Aplikasi yang dibuat menerapkan konsep Model View Controller (MVC) yang merupakan design pattern populer pada pengembangan aplikasi. MVC ditujukan untuk memisahkan business logic dari user interface, sehingga pengembang aplikasi bisa mengubah suatu bagian dari aplikasi tanpa mempengaruhi bagian aplikasi yang lain nya. Model konvensional, masih mencampur kode program antara logika proses dan interface hal ini akan membuat pemeliharaan sistem lebih sulit, dan juga rumit untuk dimodifikasi ketika akan digunakan untuk aplikasi lain. Permasalahan tersebut telah menimbulkan gagasan untuk memisahkan logika aplikasi dengan antarmuka, sehingga aplikasi yang dibangun dengan mudah dapat diganti user interface setiap saat. 2. Tinjauan Pustaka Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang masih menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba. Tujuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu kelancaran produksi. Sedangkan salah satu kendala yang dihadapi UMKM adalah dalam bidang produksi. Kelancaran produksi itu sendiri dipengaruhi oleh ada atau tidaknya bahan baku yang akan diolah dalam produksi. Bahan baku yang dibutuhkan hendaknya cukup tersedia sehingga dapat menjamin kelancaran produksi. Akan tetapi hendaknya kuantitas persediaan itu jangan terlalu besar agar modal yang tertanam dalam persediaan dan biaya-biaya yang ditimbulkannya dengan adanya persediaan juga tidak terlalu besar dan jangan pula terlalu kecil karena dapat memperlambat proses produksi [1]. Model View Controller pertama kali dipublikasikan oleh peneliti XEROX PARAC yang bekerja dalam pembuatan bahasa pemrograman Smalltalk sekitar tahun 1970-1980. MVC adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi dengan memisahkan data (model) dari tampilan (view) dan cara bagaimana memprosesnya (controller). Dalam implementasinya kebanyakan framework dalam aplikasi adalah berbasis arsitektur MVC. MVC memisahkan 8
pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi kontrol dalam sebuah aplikasi [2]. a. Model, digunakan untuk mengelola informasi dan memberitahu pengamat ketika ada perubahan informasi. Hanya model yang mengandung data dan fungsi yang berhubungan dengan pemrosesan data. Sebuah model meringkas lebih dari sekedar data dan fungsi yang beroperasi di dalamnya. Pendekatan model yang digunakan untuk komputer model atau abstraksi dari beberapa proses dunia nyata. Hal ini tidak hanya menangkap keadaan proses atau sistem, sistem, tetapi bagaimana sistem bekerja. b. View, bertanggung jawab untuk pemetaan sebuah perangkat. View biasanya memiliki hubungan 1-1 dengan sebuah permukaan layar dan tahu bagaimana untuk membuatnya. View melekat pada model dan me-render isinya kepermukaan layar. Selain itu, ketika model berubah, view secara otomatis menggambar ulang bagian layar yang terkena perubahan untuk menunjukkan perubahan tersebut. Terdapat kemungkinan beberapa view pada model yang sama dan masing-masing view tersebut dapat merenderisi model untuk permukaan tampilan yang berbeda. c. Controller, menerima input dari pengguna dan menginstruksikan model dan view untuk melakukan aksi berdasarkan masukan tersebut. Sehingga, controller bertanggung jawab untuk pemetaan aksi pengguna akhir terhadap terhadap respon aplikasi. Sebagai contoh, ketika pengguna mengklik tombol atau memilih item menu, controller bertanggung jawab untuk menentukan bagaimana aplikasi seharusnya merespon. Model, view dan controller sangat erat terkait,oleh karena itu, mereka harus merujuk satu sama lain. Gambar 1 mengilustrasikan hubungan dasar ModelView-Controller.
Gambar 1 Relasi antara model, view, dan controller
Gambar 1. Hubungan antara model, view, dan controller (Gulzar, 2002) Arsitektur MVC memiliki manfaat yaitu pemisahan antara model dan view memungkinkan beberapa view menggunakan model yang sama. Akibatnya, komponen model sebuah aplikasi lebih mudah untuk diterapkan, diuji, dan dipelihara, karena semua akses ke model berjala berjalann melalui komponen ini [3] 9
3. Metode Penelitian Metode perancangan sistem menggunakan Metode Waterfall. Metode waterfall adalah metode yang sifatnya sistematik dan sekuensial, dimana tiap tahap yang dilalui harus menanti tahap yang sebelumnya selesai dikerjakan. Metode waterfall merupakan metode yang sesuai dengan kasus yang dibahas, yakni dalam mengembangkan aplikasi tentan tentangg sistem manajemen transaksi jual beli menggunakan konsep Model View Controller. Metode ini dipilih dengan beberapa alasan karena sifatnya sistematik dan sekuensial. Pada tahun 1970-an metode ini disebut dengan siklus klasik (classic life cycle). Namun sekarang ini lebih dikenal dengan model sekuensial linier, yakni model yang membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam penegembangan aplikasi atau software (Pressman, 2001). Struktur metode waterfall terdiri dari tahapan-tahapan yang digambarkan pada Gambar 2
Gambar 2 Struktur metode waterfall (Pressman,2001)
Keuntungan dari model waterfall ini, yaitu setiap tahapan akan dievaluasi secara teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Aktivitas-aktivitas pada model ini adalah : 1. Tahap pertama adalah Rekayasa dan Pemodelan Sistem, kerena perangkat lunak adalah bagian sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen. Pengembangan dimulai dari pengumpulan semua elemen-elemen sistem seperti perangkat keras dan data. Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan informasi untuk perancangan aplikasi. 2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software (Software Requirements Analysis). Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen perangkat lunak, proses pengumpulan pengumpulan kebutuhan diintensifkan ke perangkat lunak. Hasil dari analisa ini didapatkan beberapa informasi yang digunakan sebagai kriteria dan alternatif yang nantinya akan diproses dengan menggunakan metode untuk mendapatkan informasi dalam pengambilan keputusan. 3. Desain (Design). Proses desain mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti oleh perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program. Desain ini harus didokumentasikan dengan 10
4. 5.
6.
baik dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak. Tahapan ini dimulai dengan perancangan UML, perancangan basis data, dan perancangan antar muka. Penulisan Program (Coding). Desain tadi harus diubah menjadi bentuk yang dimengerti mesin (komputer). Maka dilakukan penulisan program. Jika desain detail maka coding dapat dicapai secara mekanis. Pengujian (Testing). Testing). Setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak. Sesuatu yang dibuat harus diujicobakan agar program yang kita buat tidak terjadi error dan hasilnya harus sesuai dengan kebutuhan yang telah didefinisikan. Pemeliharaan (Mantainance). Mantainance). Pada biasa menambahkan fitur-fitur baru dalam perangkat lunak. Tahap ini pemeliharaan perangkat lunak, termaksud di dalamnya dalamnya adalah pengembangan, karena perangkat lunak yang dibuat tidak selamanya seperti itu.
Use-case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.
memasukkan input data admin
kasir
mengakses/melakukan input form transaksi penjualan
mengakses/melakukan input pada form produksi melakukan maintenance aplikasi
bagian produksi mengakses/melakukan input form transaksi pembelian
Gambar 3 Use Case Diagram
Pada gambar 3 dapat dilihat peran masing-masing aktor pada aplikasi sistem informasi transaksi jual beli. Dimana peran admin adalah mengelola seluruh data pada menu aplikasi. Tanggungjawab kasir adalah untuk melakukan input pada form transaksi penjualan. Sedangkan karyawan pada bagian produksi bertanggungjawab untuk melakukan input pada form produksi dan melakukan input pada form transaksi pembelian.
11
admin
view
model
controller
1: mengcreate tampilan user interface 2: mengcreate data tabel pada model
3: mengcreate perintah-perintah sql
.
Gambar 4 Sequence Diagram Admin
Sequence diagram merupakan diagram urutan yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. Pada gambar 4 didapatkan informasi tentang alur admin dalam menjalankan aplikasi. Admin membuat user interface pada view, kemudian membuat data tabel pada model berupa tabel yang merupakan representasi dari database. Dan memberikan perintah – perintah sql seperti select, update, insert, dan delete. kasir
view transaksi penjualan
1: melakukan tambah transaksi penjualan
2: menghapus data transaksi
3: mengubah data transaksi
Gambar 5 Sequence Diagram Kasir
Gambar 5 merupakan alur tugas kasir yaitu melakukan tambah transaksi, ubah data transaksi, dan dapat menghapus transaksi yang dibatalkan. Kasir hanya melakukan tambah,ubah dan hapus data transaksi melalui view dari transaksi penjualan yang merupakan user interface.
12
view transaksi pembelian
karyawan bag. produksi
view produksi
1: melakukan transaksi pembelian 2: melakukan pendataan pada form produksi
Gambar 6 Sequence Diagram Karyawan Bagian Produksi
Tugas seorang karyawan bagian produksi dapat dilihat dari gambar 6. Karyawan bagian produksi melakukan input data pembelian dan input data produk, mengubah inputan data barang, serta menghapus transaksi pembelian yang dibatalkan pada form transaksi pembelian dan form produksi. tambah,ubah dan hapus data transaksi melalui view dari transaksi penjualan yang merupakan user interface admin
menu
maintainance data
masukkan id dan password login mulai
invalid valid menambah,menghapu s,mengubah data s...
input data
menambah,menghapus, mengubah data ha... menambah,menghapus,men gubah data produksi
selesai
Gambar 7 Activity Diagram Admin
Gambar 7 menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dapat terjadi saat admin melakukan login. Setelah pengguna melakukan login dengan memasukkan username dan password yang benar, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan, yaitu tambah, hapus, mencari dan perbaharui data pada semua menu aplikasi.
13
form penj ualan
kasir
login invalid
valid input data
hapus data penjualan tambah data penjualan
ubah data penjualan
memberikan diskon selesai
Gambar 8 Activity Diagram Kasir
Gambar 8 menggambarkan ketika kasir mengakses form penjualan pada aplikasi. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan pengguna antara lain input data, hapus data penjualan, tambah data penjualan, ubah data penjualan, penjualan, mencari data penjualan serta memberikan diskon untuk pembelian jumlah tertentu. produksi
mulai
form produksi
form pembelian
login invalid
valid input data
menghapus, menambah,mengubah d...
hapus, menambah, mengubah d...
selesai
Gambar 9 Activity Diagram Karyawan Bagian Produksi
Gambar 9 menggambarkan aktivitas karyawan bagian produksi saat melakukan login dan beberapa tindakan yang dapat dilakukan, yaitu dapat menghapus, menambahkan, dan mengubah data pada form produksi dan form pembelian.
14
view form produksi no : varchar kode toti : varchar nama roti : varchar jumlah : varchar
model form produksi no : varchar kode roti : varchar nama roti : varchar jumlah : varchar
displayProduct() update() insert() delete()
controller form produksi update() select() insert() delete()
tambah() hapus() ubah() cari()
Gambar 10 Class Diagram Sistem
Gambar 10 menjelaskan tentang Class Diagram sistem. Tabel Produksi, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi kontrol dalam sebuah aplikasi. Dimana controller bertugas untuk memeberikan segala perintah sql berdasarkan dari user interface atau view dari form produksi. Sedankan model form produksi bertugas memrepresentasikan tabel dan atribut-atribut ya berdasarkan database. 4. Implementasi dan Pengujian Sistem Implementasi sistem merupakan hasil dari perancangan sistem yang telah dibahas pada metode dan perancangan sistem. Implementasi yang dibahas dalam bab ini meliputi implementasi sistem informasi transaksi penjualan dan pembelian dengan konsep MVC serta menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio 2010 Dalam pembahasan mengenai konsep MVC diambil contoh 3 menu, untuk menggambarkan implementasi konsep MVC pada aplikasi sistem informasi transaksi jual beli yaitu menu Manage Data, menu Produksi dan menu Transaksi. Menu Manage Data berisi informasi mengenai bahan baku,stok bahan baku,produk dan harga produk. Sedangkan form produksi berisi berisi banyaknya roti yang akan diproduksi dalam sehari. Menu Transaksi berisi informasi mengenai Penjualan berisi informasi mengenai jumlah roti yang laku dijual setiap hari, tabel Transaksi Pembelian berisi data mengenai banyaknya bahan baku yang di beli oleh toko roti apabila stok bahan baku pembuatan roti mulai berkurang.
15
Gambar 8 Form Tambah Bahan Baku
Pada gambar 8 menggambarkan form bahan baku, nama bahan baku, jenis, merk, satuan dan keterangan pada form bahan baku. Sebelum menyimpan data pada form tambah bahan baku,admin harus mengisi semua kolom. Gambar di atas merupakan contoh penambahan bahan baku kismis. Kode bahan baku dibuat random untuk mempermudah dalam penginputan data. Kode Program 1 Kode Program Form Bahan Baku
! # $ % ' # ( # ( )) , # ( )) , : /9;9/ : ) : /9;.;9/ : = 1 $ % : /?/ : ' , ) # 21 @
" * + .
'
, )
% (
% ( ))
( )) , , /01&23, 01,! 4 : /9;9/ : < : /9;9/ : ' , ) 1 $ ' : /9 /
4 56782& 9/ : : /9;9/ : ) : /9;9/ : 1 $ > : /?/ :
( " * + .
A 2$ A A
Kode program 1 merupakan potongan dari script kode controller. Pada kode program di atas menggambarkan perintah insert untuk menambahkan bahan baku pada form bahan baku. Dimana controller berfungsi untuk mengendalikan 16
perintah-perintah atau sql comment dalam aplikasi seperti select, delete, insert, update. Controller juga berfungsi untuk menghubungkan model yang merepresentasikan tabel yang digunakan digunakan dalam aplikasi ke database dan view yang merepresentasikan user interface. Bagian ini menentukan penambahan bahan baku pada database sehingga intergritas dan konsistensi data bias dijaga dan dipertahankan.
Gambar 9 Form Tambah Produksi
Gambar 9 merupakan form Tambah Produksi yang menggambarkan kode roti, nama roti dan jumlah roti yang akan diproduksi setiap hari. Karyawan bagian produksi bertugas untuk mengisi form tambah produksi saat akan memproduksi roti.
Gambar 10 Package Class Model
Gambar 10 menunjukkan package dari class model dimana terdapat model dari transaksi produksi,bahan baku,transaksi penjualan dll. Yang merepresetasikan tabel-tabel yang dipakai dalam aplikasi ke database. Model mewakili struktur data. Biasanya model berisi fungsi-fungsi atau perintah-perintah yang membantu seseorang dalam pengelolaan database seperti memasukkan data ke database, pembaruan data dan lain-lain.
17
Gambar 11 Form Tambah Transaksi Penjualan
Gambar 11 menggambarkan dari form tambah transaksi penjualan. Dimana kasir bertugas untuk melakukan input data, dari mengisi kode karyawan kemudian menambahkan jenis roti dan menambahkan jumlah roti per item nya. Total bayar dari transaksi penjualan roti langsung terakumulasi di field total bayar.
Gambar 12 Form Tambah Transaksi Pembelian
18
Gambar 12 merupakan penggambaran implementasi view dari form Tambah Transaksi Pembelian. View merupakan representasi dari tampilan atau user interface pada aplikasi sistem informasi managemen transaksi jual beli. View merupakan bentuk grafis yang secara langsung berinteraksi dengan pengguna dan diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan tampilan yang akan dibuat.
Gambar 13 Pemisahan Class MVC
Gambar 15 menunjukkan pemisahan antara model view dan controller. Pada class model dapat dilihat pada package model, yang terdiri dari bahan baku.cs, produksi.cs, transaksipembelian.cs, dan semua yang tertera di gambar. Sedang package view dapat dilihat pada gambar yang menunjukkan view dari FormBahanBaku.cs, FormDetailTransaksiPembelian.cs dan semua form yang terdapat di aplikasi tersebut. Package class controller dapat dilihat pada gambar yang menunjukkan controller dari BahanBakuController.cs, Koneksi.cs, Koneksi.cs, StokCotroller.cs dan semua yang terdapat pada aplikasi. Pengujian aplikasi dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi dari hasil implementasi. Pengujian aplikasi menggunakan teknik black box, yaitu pengujian fungsional tanpa melihat alur eksekusi program, namun cukup dengan memperhatikan apakah setiap fungsi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Hal yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.
19
No. 1
2
3
4
5
Poin Pengujian Proses Login
Proses Tambah Bahan Baku Proses Tambah Produksi Proses Tambah Transaksi Pembelian
Proses Tambah Transaksi Penjualan
Tabel 1 Hasil Pengujian Aplikasi Sistem Data Input / Kondisi Hasil Uji Username: benar Password: benar Username: benar Password: salah Username: salah Password: salah Semua field diisi dengan lengkap Ada beberapa field yang tidak diisi dengan lengkap Semua field diisi dengan lengkap Ada beberapa field yang tidak diisi dengan lengkap Semua field diisi dengan lengkap Ada beberapa field yang tidak diisi dengan lengkap Semua field diisi dengan lengkap Ada beberapa field yang tidak diisi dengan lengkap
Status
Berhasil login
valid
Login gagal
valid
Login gagal
valid
Berhasil disimpan dalam basis data Gagal Disimpan dalam basis data
valid
Berhasil disimpan dalam basis data Gagal Disimpan dalam tabel dalam basis data Berhasil disimpan dalam basis data Gagal Disimpan dalam tabel dalam basis data Berhasil disimpan dalam basis data Gagal Disimpan dalam tabel dalam basis data
valid
valid
valid valid valid
valid valid
Dari hasil pengujian aplikasi sistem transaksi jual beli yang ditunjukkan Tabel 1, semua inputan untuk menampilkan output yang berupa form penilaian berhasil melewati uji validitas. Hal tersebut mengandung arti bahwa sistem telah sesuai dengan yang diharapkan. 5. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang penerapan sistem informasi managemen transaksi jual beli menggunakan konsep MVC, proses produksi pada toko roti tersebut menjadi lebih terkendali. Lebih akurat dalam pendataan dan pengecekan report pada transaksi jual beli, sehingga tidak menimbulkan kelalaian dan lebih teliti. Memberikan informasi mengenai persediaan bahan baku yang harus segera ditambahkan. Maka pengelolaan persediaan bahan baku menjadi lebih tertata. Sistem yang dibuat dalam penggunaan aplikasi tersebut. Hal ini mempermudah pemilik toko roti dalam memperhitungkan waktu dan kuantitas bahan baku yang akan dipesan.
20
6. Pustaka [1] [2]
[3]
[4]
Eyverson Ruauw, 2011, “Pengendalian Persediaan Bahan Baku (Contoh Pengendalian pada usaha Grenda Bakery Lianli, Manado)”, ASE , Volume 7(1): 1 - 11. Shofwatul 'Uyun1, Muhammad Rifqi Ma'arif2, 2010, “Implementation Of Model View Controller (Mvc) Architecture On Building Web-Based Information System” Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2010), ISSN: 1907-5022. Hidayat Arief1, Bayu Surarso2, 2012, “Penerapan Arsitektur Model View Controller (Mvc) Dalam Rancang Bangun Sistem Kuis Online Adaptif” , Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012), ISSN: 2089-9815. Dini Hari Pertiwi, 2011, “Desain dan Implementasi Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web dengan MVC (Model View Controller) “,Jurnal Teknologi Dan Informatika (Teknomatika) , Volume1(2)
21