ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
RANCANG BANGUN SIMULASI MOBILE IP PADA JARINGAN WLAN
Eki Ahmad Zaki Hamidi1 1
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Jalan AH. Nasution 105 Bandung Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak. Mobile IP (MIP) adalah mekanisme adelivery untuk mengirim alamat IP yang sebelumnya digunakan sehingga ketika perangkat terhubung Local Area Networks Wireless (WLAN) tidak perlu melakukan konfigurasi ulang saat bergerak. Mekanisme kerja pada rancangan ini adalah Mobile Node (MN) pada posisi awal berada di area Access Point 1 (AP 1) dengan ip address 10.1.1.1 atau pada area Home Agent (HA), hal ini memungkinkan Corresspondent Node (CN) berkomunikasi langsung dengan MN. Kemudian MN berpindah tempat pada coverage area AP 2 sehingga CN mengalami putus komunikasi dengan MN. Agar dapat tetap berkomunikasi antara CN dengan MN maka digunakan transfer data dengan tunneling. Kata kunci : Mobile IP, Local Area Networks Wireless (WLAN)
manajemen mobilitas dari berbagai 1. PENDAHULUAN Mobilitas
akses jaringan wireless.
telah
Komunikasi
merubah
pandangan orang mengenai internet.
berkembang
Seiring penambahan jumlah dan jenis
memenuhi kebutuhan dan keinginan
dari mobile device, seperti PDA,
dunia. Dengan banyaknya titik hubung
Laptop, dan telepon selular, akan
(Attachment
menambah servis internet yang bisa di
jaringan seluler, Wireless Local Area
akses oleh user yang bergerak melalui
Network
jaringan wireless yang tersebar luas.
Personal Area Network (WPAN) akan
Manajemen mobilitas adalah teknologi
membuat komunikasi lebih mudah dan
utama
pergerakan lebih banyak (Aldalaty,
yang
mendukung
secara
otomatis akses dari layanan mobile.[5]
dengan
bergerak pesat
Points/AP)
(WLAN)
dan
untuk
seperti
Wireless
2009).
Kemampuan Mobile IP yang
Teknologi dalam telekomunikasi
baik untuk aplikasi peer-to-peer yang
seluler terbaru adalah 4G dengan
interaktif
layanan IP based (yang memungkinkan
membuat
Mobile
IP
memegang peranan penting dalam
melakukan
pembicaraan
telepon
melalui internet) dan menggunakan 150
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
jaringan internet, memiliki kriteria
dan smartphone untuk WLAN/WPAN;
yang hampir sama dengan WLAN.
handphone, tablet PC dan smartphone
Dengan
inilah
untuk jaringan seluler (yang nantinya
dilakukan penelitian oleh Hyung-Yu
disebut mobile device/MD atau Mobile
Wey untuk penggabungan 4G dengan
Node/MN) akan melakukan pencarian
WLAN yang menjadikan perpindahan
AP dengan sinyal baik (Perkins, 1997).
komunikasi dari WLAN ke 4G atau
Saat MD/MN menemukan sinyal yang
sebaliknya menjadi lancar dan user
baik,
sama
pemindahan dari satu AP ke AP yang
persamaan
sekali
kriteria
tidak
merasakan
perpindahan tersebut (Wey, 2004). Perancangan
melakukan
proses
lain (handoff). Pada WLAN/WPAN, 4G
saat terhubung dengan AP yang baru,
berdasarkan teknologi pendahulunya,
MN akan melakukan konfigurasi ulang
yaitu diawali dengan teknologi 1G
(DiNicolo, 2012). Hal ini tentu akan
dengan
menyebabkan
layanan
Dilanjutkan
teknologi
MN
suara
dengan
streaming
yang
yang
dilakukan menjadi terputus, pemutusan
digital,
ini merupakan hal yang tidak boleh
kecepatan 2G yang masih kurang
terjadi untuk komunikasi. Berbeda
ditingkatkan
dengan
menyediakan
2G
analog.
layanan
dengan
penambahan
saluran radio frekuensi. Tetapi hal
jaringan
seluler,
masalah
handoff ini telah diatasi.[1]
utama yang membuat 2G menjadi 2.5G
Menghindari konfigurasi ulang
adalah mulai dikenalkan akses internet
MN saat handoff pada WLAN/WPAN,
melalui seluler.[1]
dikeluarkanlah
Setelah itu teknologi 3G dengan
ide
untuk
Mobile
Internet Protokol (Mobile IP/MIP).
fitur percakapan video, dan diperbaiki
MIP
pada teknologi
pengiriman alamat IP yang ada pada
4G yang mampu
adalah
sebuah
mengirimkan percakapan video dengan
home
kualitas yang lebih baik.[1]
digunakan sebagai alamat IP oleh MN
Semua
AP
memiliki
network(HN)
mekanisme
agar
bisa
radius
(Redi, 1998). MIP mempunyai tiga
sinyal, jika semakin jauh dari AP maka
tahapan cara kerja. Pertama, MD
kualitas sinyal semakin menurun. Saat
mencari hubungan
kualitas sinyal menjadi buruk (bahkan
jaringan WLAN/WPAN. Kedua, saat
hilang), perangkat yang berkomunikasi
hubungan
terjadi
dengan AP seperti notebook, tablet PC
memberikan
informasi
dengan sebuah
MN untuk
akan HN 151
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
terhadap
jaringan
WLAN/WPAN.
berkomunikasidengan
Ketiga,
jaringan
WLAN/WPAN
Corresspondent
menghubungi HN, dan dibalas oleh
Node
(CN)
walaupun MN berpindah tempat.
HN dengan mengirimkan alamat IP yang
nantinya
digunakan
sebagai
alamat IP oleh MD (Perkins, 1997).
3. TINJAUAN PUSTAKA 3.1. WLAN
Berdasarkan cara kerja MIP, dapat
Jaringan komputer tanpa kabel
disimpulkan bahwa saat terjadi handoff
atau yang lebih sering disebut dengan
MN tidak akan melakukan konfigurasi
istilah jaringan wireless dewasa ini
ulang. Dan dengan tidak adanya
semakin banyak dimanfaatkan oleh
konfigurasi ulang, komunikasi antara
para pengguna komputer. Hal ini
MN
disebabkan karena kemudahan dari
dengan
WLAN
tidak
akan
terputus.[1]
sistem
wireless
yang
semakin
mengurangi pengunaan teknologi kabel
2. RUMUSAN MASALAH
(wire) sebagai media untuk melalukan Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah
jangkauan serta harga peralatan yang
1) Mobile Node (MN) pada posisi awal berada di area Access Point 1 (AP 1) atau pada area Home Agent (HA),
hal
ini
memungkinkan
Corresspondent
Node
(CN)
berkomunikasi langsung dengan MN, Kemudian MN berpindah tempat pada coverage area AP 2 sehingga CN mengalami putus komunikasi
dengan
MN.
Bagaimanakah agar dapat tetap berkomunikasi antara CN dengan MN.
digunakan untuk membangun sistem wireless-pun
sudah
relatif
dapat
dijangkau oleh pengguna komputer dari kalangan perorangan atau individu sekalipun. Dan
yang tidak kalah
pentingnya
kemampuan
bersifat
ada
“mobile”,
sehingga
yang dapat
dipergunakan dimana saja.[3] Komponen jaringan
tanpa
utama kabel
pembentuk (wireless
networking) adalah Wireless Network Adapther baik yang berupa PCI Card, USB Card maupun PCMCIA, Access
2) Bagaimanakah
membuat
konfigurasi agar Mobile Node (MN)
komunikasi data. Kecepatan akses,
tetap
Point,
Repeater
dan
Antena
(optional).[3]
dapat 152
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
3.2. MOBILE IP Semakin
pesat
perkembangan
teknologi
tunneling.
bidirectional
tunnel
Yaitu dan
route
teknologi komunikasi dan informasi
optimation. Dengan adanya Mobile IP
terutama dalam bidang komunikasi
ini diharapkan akan lebih memudahkan
wireless
dalam pengaturan IP.[3]
sehingga
semakin
hari
kebutuhan akan mobile semakin tinggi.
Dalam jaringan internet yang
Sedangkan untuk setiap perpindahan
menggunakan kabel, ditetapkan bahwa
jaringan terjadi perubahan nomor IP
alamat IP mengidentifikasikan secara
(internet protocol). Dengan demikian
unik titik node yang terhubung pada
diperlukan sebuah teknologi yang bisa
internet. Karena itu sebuah sebuah note
melakukan fungsi untuk tidak merubah
harus ditempatkan pada jaringan yang
alamat IP meskipun berpindah dari
diidentifikasikan oleh alamat IP nya
suatu jaringan dengan jaringan lainnya.
dalam
Teknologi yang bisa melakukan fungsi
datagram yang ditujukan kepadanya
itu adalah Mobile IP. Dimana dalam
jika tidak, datagram yang ditujukan
teknologi
host
kepada node tidak akan terkirim.
berpindah dari jaringan satu ke lainnya
Untuk sebuah node yang merubah
maka tidak mengalami perubahan IP.
point
Dengan kata lain sebuah host akan
kehilangan
mempunyai
berkomunikasi, maka salah satu dari
ini
ketika
alamat
sebuah
yang
tetap
rangka
of
meskipun selalu berpindah jaringan.
dua
Semakin
dilakukan:
bertambahnya
host
yang
untuk
menerima
attachmentnya
tanpa
kemampuan
untuk
mekanisme
berikut
harus
berada pada suatu jaringan computer
1. Node harus merubah alamat IP
mengakibatkan kebutuhan akan IP
nya ketika node merubah titik
semakin meningkat sehingga untuk
hubungnya ke internet.
memenuhi kebutuhan itu diperlukan
2. Rute
tertentu
host
harus
adanya alokasi IP yang lebih banyak.
disebarkan ke seluruh perusahaan
Untuk itu dalam teknologi Mobile IP
penyedia internet.
ini terdapat ada dua model, yaitu untuk
Kedua alternatif ini sering tidak
mobile IP versi 4 dan mobile IP versi
dapat diterima. Alternative pertama
6. Mobile IP versi 6 ini mendukung
membuat ini menjadi tidak mungkin
adanya koneksi yang lebih cepat
bagi sebuah node untuk menjaga
karena
sambungan layer transport dan layer
didukung
dengan
adanya
153
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
yang lebih tinggi ketika node merubah
endpoint dan port number-nya. Jadi,
lokasinya. Alternartif kedua secara
ketika
jelas akan menjadi masalah. Karena ini
mobilitas
pada
internet
diperlukan sebuah mekanisme baru
protocol
suite
yang
untuk mengakomodasi mobilitas node
menghadapi dua masalah yang saling
dalam internet yang memungkinkan
berhubungan yaitu : mobile node harus
node merubah attachmentnya dengan
merubah alamat IP ketika berpindah ke
internet tanpa merubah alamat IP nya.
jaringan lain, sehingga paket data
Fitur dari mobile IP ini diantaranya yaitu :
mencoba
untuk
melakukan dibawah ada,
kita
dapat dikirimkan ke tujuan dengan benar. Untuk dapat tetap tersambung
1. Support Host yang
dengan jaringan internet, mobile node
berpindah-pindah.
harus memiliki alamat IP yang tetap.
2. Tidak ada batasan geografis
Perubahan
3. Tidak ada modifikasi
menyebabkan sambungan terganggu
terhadap nomor IP
dan akhirnya putus. Mobile IP yang
4. Keamanan jaringan terjamin.[3]
alamat
IP
akan
dirancang untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengijinkan setiap mobile node untuk memiliki dua
3.3. ALASAN MENGGUNAKAN MOBILE IP
alamat IP dan mengatur dengan baik proses binding antara dua alamat
Alamat IP dari sebuah host
tersebut. Salah satu dari alamat IP
terdiri dari dua bagian yaitu bit alamat
adalah alamat permanen home address
yang lebih tinggi menentukan jaringan
yang berada pada home network dan
dimana host tersebut terletak dan bit
digunakan untuk komunikasi endpoint,
yang lebih rendah menentukan nomer
dan
dari host tersebut.[3]
temporary care - of address yang
IP
memilih
hop
yang
lainnya
merupakan
selanjutnya
menunjukkan lokasi sekarang dimana
dengan menentukan informasi jaringan
host tersebut berada. Tujuan utama
dari alamat IP tujuan paket tersebut.
dari mobile IP adalah untuk membuat
Sebaliknya, level layer yang lebih
mobilitas dapat semakin mudah untuk
tinggi seperti TCP mengatur informasi
dikenali ke level protokol yang lebih
tentang sambungan yang disusun oleh
tinggi
seperti
TCP
dan
untuk
quadruplet yang berisi alamat IP 154
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
meminimalisasikan
perubahan
infrastruktur internet yang ada.[3]
dialamatkan ke home address MN ke alamat MN yang sekarang.
3) HA
3.4. KOMPONEN MOBILE IP
HA merupakan router pada
1) Home link atau home network Home link merupakan subnetwork dari HA. Home link mempunyai
subnet
prefiks
network yang dikirimkan oleh HA melalui router advertising. MN menggunakan home subnet prefiks untuk menentukan home address.
Home address merupakan alamat tetap pada MN ketika pada
foreign
home
link.
link
Dengan
atau home
address, proses koneksi antara MN
dapat
bergantung
berlangsung pada
lokasi
tanpa MN
ke alamat yang sesuai dengan subnet
dikirimkan
ke
prefiks
akan
home
link
menggunakan proses IP routing. Jika MN berada pada home link, metode
Mobile
IP
tidak
digunakan. Jika MN tidak berada pada home link proses metode Mobile
Ip
yang
memelihara
informasi MN pada home link yang berpindah dari home link dan memelihara informasi alamat MN yang sekarang. Jika MN berada pada
home
link,
HA
akan
berfungsi sebagai IP router yang
yang dialamatkan ke MN. Jika MN berpindah dari home link, HA akan melakukan proses tunnel paket yang dialamatkan ke home address MN ke alamat MN yang sekarang. 4) MN MN merupakan IP node
tersebut. Paket yang dialamatkan
home
link
bertugas untuk meneruskan paket
2) Home address
berada
home
digunakan
untuk
mengirim atau tunnel paket yang
yang dapat berpindah koneksi, mengubah
alamat
memelihara
IP
dan
reachability
menggunakan home address. MN mempunyai
informasi
home
address dan alamat global pada lokasi
sekarang
mengidentifikasikan pemetaan
home
yang informasi
address
atau
alamat lokasi sekarang HA dan IP node
lain
yang
sedang
berkomunikasi dengan MN. 155
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
5) Foreign link atau foreign network
3.5. MOBILE IP AGENT
Foreign link merupakan link
DISCOVERY
yang bukan merupakan home link
Movement detection dan location
MN. Foreign link ditandai dengan
discovery, dua hal yang merupakan
forign subnet prefiks.
kebutuhan
6) CoA
paling
penting
pada
mobility protocol, dialamatkan pada CoA
merupakan
alamat
Mobile IP melalui penggunaan agent
yang digunakan Mobile ketika
advertisements.
MN terhubung ke foreign link.
advertisements dibuat di atas Internet
CoA
kombinasi
Control Message Protocol (ICMP)
anatara foreign subnet prefiks dan
Router Discovery Protocol (IRDP),
interface ID yang dimiliki oleh
yang pertama kali diusulkan pada RFC
MN. MN dapat memiliki lebih
1256. IRDP terdiri dari dua macam
dari satu CoA, tapi hanya satu Coa
pesan
yang terdaftar sebagai primary
mensuport Mobile IP, sebagai berikut:
CoA pada HA. Asosiasi CoA
merupakan
Correspondent
binding. node
dan
HA
yang
IP
agent
digunakan
untuk
Router Advertisement
sengan home address untuk MN dinamakan
Mobile
Yaitu dikirimkan sebagai
sebuah oleh
pesan
router
cara
untuk
kepada
MN
yang
pada
FA
meyampaikan
mengetahui informasi lokasi MN
pesan
pada binding yang dinamakan
tersebut dapat mensupport service
binding cache.
yang
7) Correspondent node Correspondent node berupa
spesifik
bahwa
pada
router
Mobile
IP,
misalnya reverse tunneling. Pesanpesan ini disebut Mobile IP agent
computer yang merupakan Ip node
advertisements, dan dikirimkan baik
yang dapat berkomunikasi dengan
dengan cara multicast atau broadcast
MN ketika berada pada home link
IP.
atau ketika berpindah dari home
link. Correspondent node dapat juga sebagai MN.[3]
Router Solitication Yaitu pesan yang dikirimkan
oleh MN untuk meminta router yang ada
untuk
advertisement.
mengirimkan Mobile
IP
router agent
solitication diset menjadi 1. Dengan 156
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
mengirimkan solitication
Mobile MN
IP
akan
agent
mengetahui
dilayani
oleh
access
router
yang
berbeda dinamakan Vertical Handover.
apakah ada mobile agent yang dapat
Vertical
dihubungi, dan mengijinkan location
diantara provider yang sama maupun
discovery dapat
provider yang berbeda.
dilakukan dengan
handover
dapat
terjadi
lebih cepat dibandingkan jika MN harus menunggu agent advertisement yang dikirimkan secara periodik. MN dapat mengirimkan solitication. Penggunaan
pesan-pesan
ini
mengijinkan MN untuk mempelajari Mobile Agent apa saja yang terdapat dalam jangkauannya, dan service apa saja
yang
tersedia
pada
mobile
agent.[3]
Gambar 1. Horizontal Handover[3]
3.6. MOBILE IP HANDOVER Handover adalah proses dimana MN berpindah dari satu jaringan access point (home network) ke jaringan access
point
yang
lain
(foreign
network). Secara umum handover yang hanya mengalami perubahan pada link layer (layer 2 OSI) tanpa mengubah alamat
IP
dinamakan
horizontal
handover. Contohnya adalah ketika
Gambar 2. Vertical Handover pada ISP yang sama[3]
MN berpindah pada access point wireless LAN yang dilayani oleh IP access
router
yang
sama.
Pada
terminology 802.11 kedua access point berada pada Extend Sevice Set (ESS) yang sama. Sedangkan handover yang terjadi ketika MN berpindah diantara access point yang berbeda ESS dan
Gambar 3. Vertical Handover pada ISP yang berbeda[3]
157
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
Waktu selama pengiriman BU ke 3.7.
PROSES HANDOVER
HA
Menurut K. Daniel wong ( 2005 ).
Wireless
Internet
sampai
is
about
binding
acknowledgement.
Waktu route optimation
Telecommunications. Page 91: Wireless
menerima
Selang waktu dari registrasi CoA
freedom
of
movement. Managing the mobility of users is therefore one of the key
baru dengan HA dan CN sehingga metode route optimization dapat digunakan.[3]
technical challenges of wireless IP research. It would seem that a user
3.8.
should be able obtain some IP services no matter where the user is located. For example, you would like to be able to take your laptop with you to places other than where you normally use it, and still be able to obtain some IP services, even if not as rich a set of services as you might be used to.
mengidentifikasikan
bahwa
latency mempengeruhi handover delay selama
proses
handover.
Proses
handover delay meliputi:
sebuah ruangan di cakupi oleh lebih dari satu Access Point maka cakupan sel telah melakukan overlaccess point. Setiap wireless station secara otomatis akan menentukan koneksi terbaik yang akan ditangkapnya dari sebuah Access
merupakan
attribut
penting
dalam
melakukan
setting
Wireless
LAN
karena hal inilah yang menyebabkan terjadinya roaming antar overlaping sells.[3]
Waktu deteksi perpindahan Waktu
untuk
yang diperlukan MN
mendeteksi
dan memproses
perpindahan ke titik akses yang baru.
Jika ada beberapa area dalam
Point. Area Cakupan yang Overlaping
Karakteristik MIP pada wireless LAN
ROAMING
Waktu konfigurasi CoA Waktu antara proses perpindahan
dan waktu untuk mendapatkan alamat
Roaming memungkinkan para pengguna mobile dengan portable station untuk bergerak dengan mudah pada
overlapping
sells.
Roaming
merupakan work session yang terjadi ketika bergerak dari satu cell ke cell yang lainnya. Sebuah gedung dapat
IP global
dicakupi oleh beberapa Access Point.
Ketika areal cakupan dari dua atau
Waktu registrasi binding
lebih
access
point
mengalami 158
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
overlaping maka station yang berada
antara
dalam areal overlaping tersebut bisa
digunakan
transfer
menentukan
tunneling.
Dilakukan
dapat
koneksi
dilakukan,
terbaik
dengan
MN data
maka dengan
dengan
cara
seterusnya
setelah putus komunikasi dengan AP 1,
mencari Access Point yang terbaik
MN tersambung dengan AP 2 agar
untuk
Untuk
dapat tetap berkomunikasi dengan CN
meminimalisasi packet loss selama
seolah-olah MN masih berada pada
perpindahan, Access Point yang lama
posisi awal. Proses komunikasi yang
dan Access Point yang baru saling
terjadi
berkomunikasi
terhubung dengan AP 1 kemudian ke
melakukan
dan
yang
CN
koneksi.
untuk
mengkoordinasikan proses.[3]
sebelum
tunneling
CN
server 1 baru kemudian ke MN. Setelah tunneling CN terhubung ke AP
4. SIMULASI MOBILE IP Topologi dalam
mobile
yang IP
kemudian ke server 1 kemudian ke AP
digunakan
adalah
sebagai
berikut:
Gambar 4. Topologi Jaringan
Mobile Node (MN) pada posisi
1 kemudian ke router, dari router ke AP 2 kemudian ke server 2 kemudian ke AP 2 baru ke MN.
Gambar 5. Mekanisme Kerja
Perangkat
yang
digunakan
dalam
awal berada di area Access Point 1
rancang bangun simulasi ini adalah:
(AP 1) dengan ip address 10.1.1.1 atau
Laptop 1 : CN (Correspondent Node)
pada area Home Agent (HA), hal ini
Laptop 2 : MN (Mobile Node)
memungkinkan Corresspondent Node
Laptop 3 : Router, dan HA (Home
(CN) berkomunikasi langsung dengan
Agent) (in Virtual Machine)
MN. Kemudian MN berpindah tempat
Laptop 4 : Foreign Agent
pada coverage area AP 2 sehingga CN
Wifi 1 : AP 1(set ssid, turn off dhcp)
mengalami putus komunikasi dengan
Wifi 2 : AP 2(set ssid, turn off dhcp)
MN. Agar dapat tetap berkomunikasi
159
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
Adapun skema pembentukan jaringan
PC1: Mikrotik, dan HA
adalah sebagai berikut:
Wifi disambungkan ke Wifi 1, dengan Set ip wifi 10.1.1.3
Router:
Lan disambungkan ke wifi 2, dengan
OS : Mikrotik 5.18 (on VM)
Set ip lan 10.2.2.3
Interface : Ether1, C0A8:0:1::1/64 to
Copy VM Mikrotik dan HA
AP1 Via Wifi(10.1.1.3) Ether2, C0A8:0:2::1/64to AP2 Via NIC(10.2.2.3)
Set Mikrotik VM 1. Set New
Fungsi : Routing, dan DHCP(C0A8:0:1::0/64, C0A8:0:2::0/64) Home Agent: OS : Ubuntu IP : C0A8:0:1::2/64/24 to AP1 Via
Gambar 6. Setting Mikrotik
2. Membuat OS untuk mikrotik
Wifi
sebagai Router dan Home
Foreign Agent:
Agent.
OS : Ubuntu IP : C0A8:0:2::/64/24 to AP2 Via NIC Correspondent Node: OS : Microsoft Windows IP : C0A8:0:1::xx/64 (DHCP) to AP1 Via Wifi Mobile Node if in Home: OS : Microsoft Windows IP : C0A8:0:1::xx/64 (DHCP) to AP1 Via Wifi Mobile Node if in Foreign:
Gambar 7
OS : Microsoft Windows IP : C0A8:0:1::xx/64 (DHCP) to AP2 Via Wifi
5. KONFIGURASI JARINGAN 160
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
Gambar 8
ISSN 1979-8911
Gambar 11
Gambar 9 Gambar 12
Gambar 10
Gambar 13
161
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
Gambar 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan 13
Gambar 16
merupakan proses seting router dan
Gambar 16 menunujukkan konfigurasi
Home Agent.
dari Home Agent.
3. Seting network Home Agent.
4. Konfigurasi FA dan MN
Gambar 14 Gambar 17
Setelah melakukan konfigurasi HA, tidak
boleh
di
shutdown/reboot,
dilanjutkan dengan konfigurasi FA dan MN seperti tampak pada gambar 17. 5. Konfigurasi FA
Gambar 15
Gambar 14 dan 15 merupakan proses
Gambar 18 Hasil Konfigurasi FA
6. Konfigurasi MN
seting network untuk Home Agent. Seting network untuk adapter 1 1. Attached to Bridge. 2. MAC Addres yang digunakan: 0800272c114f. 4. Konfigurasi Home Agent.
Gambar 19 Konfigurasi MN
Setelah melakukan konfigurasi MN, tidak boleh di shutdown/reboot.
162
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
Gambar 20 Hasil Konfigurasi MN
Hasil dari konfigurasi MN, di masukan
3. Jalankan MN, agar keluar dari coverage Wifi- 2 FA
scipt sh ha.sh dengan tujuan cepat mendapatkan ip dari dhcp server. Serta masukan scipt sh fa.sh dengan tujuan cepat mendapatkan ip dari dhcp server. ANALISA PENGUJIAN 1. Konfigurasi
MN,
dikoneksikan
dengan wifi HA.
4. CN melakukan tes koneksi ke MN saat MN terhubung dengan Wifi-1 HA
Gambar 21 Koneksi HA
Ping ke 10.1.1.2 (server Home Agent) untuk memastikan terhubung. 2. CN melakukan tes koneksi ke MN saat MN terhubung dengan Wifi-1
Gambar 22 Hasil Koneksi
HA
KESIMPULAN Dari hasil pengujian di atas terlihat bahwa ping pada kondisi awal adalah
pada
saat
MN
terhubung
dengan wifi 1 (HA), setelah MN melakukan
perjalanan
dan
tidak 163
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
tercoverage
lagi
oleh
HA,
MN
dicoverage oleh wifi 2 (FA). Dalam
prosesnya
[3]. terlihat
bahwa terdapat request timed out, hal tersebut menunjukkan bahwa MN tidak tercoverage lagi oleh HA. Akan tetapi setelah beberapa saat, MN dapat terhubung kembali dengan CN, karena MN telah terhubung dengan wifi 2
[4].
(FA). Meskipun HA dan FA berbeda jaringan,
koneksi
tetap
dilakukan,
karena MN mendapat ip tunnel, pada saat langkah-langkah konfigurasi yang telah dilakukan sebelumnya. Sehinnga konfigurasi Mobile IP telah dapat dilakukan,
terbukti
[5].
dengan
perpindahan dari HA ke FA, MN masih bisa tetap berhubungan dengan MN.
REFERENSI [1]. Igor Novid, Zaini, Ihsan Lumasa Rimra, Teknik Elektro UNAND, Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang, ”Analisa Simulasi Mobile IPv6 (MIPv6) pada Jaringan WLAN” Jurnal Teknik Eletro ITP, Volume 3 No. 1; Januari 2014. [2]. Hero Gunawan1, Herlinawati2, Muhamad Komarudin3. “Simulasi dan Analisis Kualitas Layanan pada Jaringan Mobile WIMAX” Jurusan Teknik Elektro Universitas Universitas Lampung, ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi
[6].
[7].
Elektro, Volume: 6 No.3 | September 2012. Krisnha Prasetyo Surendro ”Menentukan Optimasi Routing dengan Pengaturan Route Advertisement pada Jaringan Mobile IPV6”. Magister Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana, InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010. Nur Hayati1, Prima Kristalina2, M. Zen S. Hadi2 “Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6”. 1Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi, 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya. Lukman Wijanarko¹, Agus Ganda Permana², Arif Rudiana³ “Simulasi Performansi Mobilitas Terminal Voice Over IP yang Didukung Mobile IP” ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, 2008. Rokhmat Wahyuanto 1, Ir. Prima Kristalina, MT 2, Haryadi Amran Darwito, S.ST 2. " Mekanisme Fast Handover untuk Proses Mobility Management di Mobile IPv6 " 1Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi, 2Dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya. Reza Firdaus, “Simulasi dan Analisis IP Transport Koneksi GPRS” Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Juni 2010.
164
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
[8]. Eki Ahmad Zaki Hamidi, Kholilatul Wardani, Annisa Firasanti, Widda Aripa, Kholidiyah Masykuroh, “ Konfigurasi Jaringan Mobile IP “ Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, Mei 2013. [9]. Martin Sauter. (2006). Communication Systems for the Mobile Information Society. New York: John Wiley and Sons. [10]. Ke-Lin Du M. N. S. Swamy. “Wireless Communication Systems”. Cambridge, University Press. 2010. [11]. Youngsong Mun & Hyewon K. Lee.(2008). Understanding IPv6. Berlin: Springer [12]. K. Daniel wong ( 2005 ). Wireless Internet Telecommunications. Boston: Artech.House [13]. M. Poikselka. (2006). The IMS IP Multimedia Concepts and Services. Chichester: Wiley. [14]. Aftab Ahmad. (2005).Wireless and Mobile Data Networks. Chichester: Wiley [15]. Charles E. Perkins, & David B. Johnson. (1996). Mobility Support in IPv6. [16]. Yi-Bing Lin & Sok-Lan Sau (2008). Charging for Mobile AllIP Telecommunications. New York: John Wiley and Sons [17]. Rajeev S. Kodli & Charles E. Perkins. (2007). Mobile Inter-Net Working for IPv6. New York: John Wiley and Sons [18]. Sudhir Dixit & Ramjee Prasad. ( 2002 ). Wireless IP and Building the Mobile Internet. Boston: Artech.House [19]. Yi-Bing Lin & Ai-Chun Pang. (2005). Wireless and Mobile All-
ISSN 1979-8911
IP Networks. New York: John Wiley and Sons [20]. Hsiao-Hwa Chen & Muhsen Guizani. ( 2006 ). Next Generation Wireless System and Network. New York: John Wiley and Sons
165