RANCANG BANGUN PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM (VERS) YANG DIPASANG PADA BOGIE KERETA API
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012
SISTEMATIKA LAPORAN • • • •
BAB I PENDAHULUAN BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE • BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
PENDAHULUAN
semakin menipisnya persediaan sumber energi bahan bakar fosil PEMANASAN GLOBAL
VERS (Vibration Energy Recovery System)
GETARAN
GETARAN
EKSITASI
VERS
LISTRIK BANGKITAN
• salah satu alat transportasi umum yang penting di indonesia •Menggunakan bahan bakar minyak ( solar ) untuk menggerakkan lokomotif dan generator untuk mensuplai kebutuhan listrik semua gerbong
RUMUSAN MASALAH • Bagaimana merancang Protipe VERS yang dapat memanfaatkan getaran pada sistem suspensi kereta api agar menghasilkan energi listrik. • Bagaimana menentukan material yang tepat pada Prototipe VERS agar mampu beroperasi dengan baik.
TUJUAN • Merancang dan membangun Prototipe VERS pada sistem suspensi yang dipasang pada bogie kereta api . • Mengetahui pemilihan material yang tepat pada Prototipe VERS agar berfungsi dengan baik dan biaya pembuatannya dapat terjangkau di kalangan industri menengah ke bawah.
BATASAN MASALAH • Kecepatan kereta api bernilai konstan. • Berat gerbong dalam kondisi ber- penumpang, yaitu 40 ton. • Kecepatan naik turun suspensi V = 0,175 m/s, kecepatan maksimum yang diperoleh dari Simulink MATLAB dan mendekati data PT KAI, dimana V= 0,15 m/s. • Dimensi Prototipe VERS disesuaikan dengan space kosong pada bogie kereta api. • Getaran-getaran yang timbul selama alat bekerja tidak diperhitungkan. • Kuat medan magnet , jumlah lilitan dan diameter kawat kumparan pada generator elektrik disesuaikan dengan yang ada dipasaran.
MANFAAT PENELITIAN 1. Menyediakan sumber energi alternatif bagi industri yang bergerak dalam bidang transportasi, khususnya kereta api. 2. Menyediakan data kekuatan dan dimensi material dari VERS pada sistem suspensi yang dipasang pada bogie kereta api.
3.Membantu mahasiswa untuk dapat memahami dan mengerti secara langsung aplikasi nyata dari ilmu teoritis yang didapat dalam perkuliahan.
KAJIAN PUSTAKA • Penelitian Terdahulu
MIT (Massacusetts Institute of Technology) kembangkan sistem peredam kejut sekaligus penghasil listrik untuk kendaraan
• Prinsip Kerja
Prototipe peredam kejut yang mereka buat memanfaatkan gerakan naik turun piston pada sistem hidrolik yang mendorong cairan pelumas untuk memutar turbin yang terpasang di dalamnya dan menggerakkan generator. Generator inilah yang nantinya akan menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkannya juga disimpan dalam baterai atau digunakan langsung untuk peralatan elektrik di kendaraan
KAJIAN PUSTAKA • BOGIE KERETA API
•
• •
Fungsi bogie : Meningkatkan kecepatan dan kenyamanan kendaraan, memudahkan perjalanan melalui tikungan, dan meningkatkan kapasitas muat 1 gerbong kereta api terdiri atas 2 bogie 1 bogie terdiri atas 4 roda, 8 pegas ulir roda, dan 4 pasang pegas ulir bogie (pegas ayun)
KAJIAN PUSTAKA • Generator Listrik
• •
Generator merupakan alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik Syarat : ada perubahan fluks magnetik yang terjadi dengan menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan menggunakan energi dari sumber lain maka akan timbul arus listrik.
Spur Gear (Roda Gigi Lurus)
• Data yang diperlukan : 1. sudut kontak (), 2. velocity ratio (i), 3. putaran roda gigi (n), 4. diametral pitch (P) dan 5. jarak pusat poros (c).
• Diameter roda gigi (d):
Ntp dp P Ntg dg P • Jarak pusat poros (c):
dp dg c 2 •
dimana : dp = diameter pinion dg = diameter gear
• Torsi pada poros (T): HP 63000 T np
• Gaya tangensial (Ft): Ft
2T dp
• Gaya bending (Fb): Fb So x b x
Y P
• Pitch line velocity (Vp): Vp
d n 12
:
• Beban dinamis (Fd): 600 Vp Fd Ft 600 untuk 0 Vp 2000 ft/min Fd
1200 Vp Ft 1200
untuk 2000 Vp 4000 ft/min 78 Vp Fd Ft 78
• Lebar gigi (b): syarat agar roda gigi aman: dimana: Fw
Fd
Fw dp b Q K
Dimana :
•
2 dg Q dp dg
Berat roda gigi (w):
w b •
4
dp 2
Analisa Kekuatan (metode AGMA) Terhadap patahan: Syarat:
T Sad AMAN
Ft Ko P Ks Km Kv b J
T
• dimana: Ft = gaya tangensial (lb) Ko= faktor koreksi beban lebih P = diametral pitch Ks = faktor koreksi ukuran Km= faktor distribusi beban Kv = faktor dinamis b = lebar gigi (in) J = faktor bentuk
Sat K L Sad KT K R
• dimana: Sat= tegangan ijin material (psi) KL = faktor umur KT = faktor temperatur KR = faktor keamanan
• Analisa Kekuatan (metode AGMA) Terhadap keausan :
syarat: c Cp
Ft Co Cs Cm Cf Cv d b I
• dimana: Cp=koeffisien elastis bahan Ft = gaya tangensial (lb) Co= faktor keausan Cs= faktor ukuran Cm=faktor distribusi beban Cf = faktor kondisi permukaan Cv= faktor dinamis d = diameter pinion (in) b = tebal gigi (in) I = faktor bentuk
CL CH Sad Sac CT CR
•
dimana: Sac= tegangan kontak ijin (psi) CL = faktor umur CH = faktor perb. pengerasan CT = faktor temperature CR = faktor keamanan
•
Analisa Tegangan Bending (metode Lewis)
S o .b.Y Fd Kt.P •
dimana : So = Tegangan statis (psi) b = Lebar gigi (in) Y = Lewis form factor Kt = Faktor temperatur P = Diametral pitch
Poros
• Untuk setiap arah gaya yang digambarkan dengan arah ke atas bernilai positif (+), dan untuk setiap arah gaya yang digambarkan dengan arah ke bawah bernilai negatif (-). Sedangkan untuk momen yang putarannya CCW (berlawanan arah jarum jam) bernilai positif (+), dan untuk momen yang putarannya CW (searah jarum arah jarum jam) bernilai negatif (-).
•
Menghitung diameter poros Teori kegagalan MSST + Saderberg •
•
Endurance Limit:
•
dimana: Se = endurance limit Kf = faktor konsentari tegangan S’n = endurance limit of material CR = faktor keandalan CF = faktor pengerjaan permukaan CS = faktor koreksi ukuran CW = faktor koreksi pengelasan
Dimana : SF = faktor keamanan Syp = Tegangan yang diijinkan Se = Endurance limit M = Resultan Momen terbesar T = Torsi poros D = diameter poros
Pasak
• Pemeriksaan dengan menggunakan tegangan geser
• Pemeriksaan dengan menggunakan tegangan kompresi
Bantalan (Bearing)
• Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerak bolak-balik dapat berlangsung secara halus, aman dan masa pemakaian dapat lebih lama.
• Beban ekuivalen dari bantalan P= ( X . V . Ft + Y . Fa ) Dimana : P = beban ekuivalen (lb) Fr = beban radial (lb) X = konstanta radial ( tabel ) V = faktor putaran = 1 untuk ring dalam berputar Fa = beban aksial (lb) Y = konstanta aksial (tabel )
• Umur bantalan
dimana :
L10 = umur bantalan dalam jumlah putaran L10 h = umur bantalan dalam jam kerja
C P b
n
= beban dinamis (lb) = beban equivalen (lb) = konstanta tergantung pada type bantalan b = 3, untuk bantalan ball bearing b = 10/3, untuk bantalan roller bearing = putaran poros
METODOLOGI PENELITIAN • Dalam rancang bangun mekanisme pemanen energi yang dipasang pada bogie kereta api, dikerjakan melalui tahapan sebagai berikut : a. Tahap Kajian Pustaka b. Tahap Desain dan Perancangan Produk c. Tahap Perhitungan d. Analisa data dan hasil
• Flowchart Penelitian Secara Umum Mulai
Kajian Pustaka
Survey Lapangan dan Pengambilan Data- Data
A Analisa Hasil
Proses Pemodelan Sistem dan Penurunan Rumus
Proses Perancangan dan Perhitungan dimensi dan Kekuatan Material Prototipe VERS
Proses Pembuatan Prototipe VERS
A
Kesimpulan dan Saran
Selesai
• Flowchart Perancangan Produk Mulai
Kecepatan input
B Penentuan dimensi prototipe VERS
Penentuan mekanisme Prototipe VERS
Perhitungan dimensi dan kekuatan material dari Prototipe VERS (poros, roda gigi, bearing, dan pasak)
Pembuatan Prototipe VERS Menentukan rasio gigi dengan membandingkan putaran input dengan putaran output yang diinginkan Kesimpulan
B
Selesai
• Bagan Alur Alat Pemanen Energi Pada Bogie Kereta Api
Prototipe VERS
Proses Assembly VERS
Pemasangan VERS pada Bogie Kereta Api
Prototipe VERS • Pada alat ini terdapat beberapa komponen utama, antara lain: 1. Generator 2. Gear Box yang terdiri atas: a. Spur Gear (Roda Gigi Lurus) b. Bevel Gear (Roda Gigi Kerucut) c. Rack (Gigi Lurus) d. One Way Gear e. Poros f. Bearing (Bantalan) g. Pasak
Susunan Roda Gigi pada Gearbox
Analisa dan Perhitungan • Perhitungan Roda Gigi 1. Spur Gear 2. Bevel Gear
Contoh Perhitungan Kekuatan Bahan Roda Gigi Perancangan Pasangan Spur Gear • Spesifikasi Roda Gigi 1 dan 2 (asumsi) Jenis Roda Gigi Ratio kecepatan ( rv) Sudut kontak ( Ø ) Bahan Roda Gigi 1 dan 2 Diameter Roda Gigi 1 (dp) Diameter Roda Gigi 2 (dg) Putaran Roda Gigi 1 (np) Putaran Roda Gigi 2 (ng) Diametral Pitch (P)
: Spur Gear : 2,9 : 20 o : PolyAcethal (POM) : 3,425 inch : 1,18 inch : 66,88 rpm : 193,952 rpm : 15 (untuk d= 3 inch, P = 12-20)
Contoh Perhitungan Kekuatan Bahan Roda Gigi • • •
•
Menghitung Jumlah Gigi (Nt) Jumlah Gigi Roda Gigi 1 (Ntp): dp x P = 3,425 x 15 = 51,375 = 52 gigi Jumlah Gigi Roda Gigi 2 (Ntg): dg x P = 1,18 x 15 = 17,7 = 18 gigi
Perhitungan Torsi Pinion (T) T=
•
Hp 63000 0,027 63000 25,43lbin np 66,88
Kecepatan keliling (Vp)
Vp
. np . d p 12
66,88 3,425 12
59,938 ft min
•
Gaya-gaya yang bekerja pada Roda Gigi:
•
Gaya tangensial (Ft)
•
2T 2 25,43 14,85 lb. dp 3,425 Gaya Normal (Fn ) Ft
Fn •
Ft 14,85 15,8 lb. cos cos 20
Gaya Radial (Fr)
Fr Ft. tan 14,85. tan 20 5,41lb. •
Gaya Dinamis (Fd) Gaya dinamis ditentukan berdasarkan kecepatan kelilingnya, yaitu untuk 0 Vp 2000 ft /min. maka gaya dinamisnya:
Fd
600 V p 600
600 59,938 Ft 14,85 16,33 lb. 600
• Perhitungan tebal roda gigi (b): Ditentukan berdasarkan beban keausan Buckingham: Rumus:
Fw d p b Q K
Dimana: K= faktor keausan beban (wear load factor) Q
2 Nt g Nt p Nt g
2 18 0,514in 52 18
Dari tabel katalog polimer didapat data-data untuk polyacethal (POM):
Safe static stress Wear Load Factor
: So = 5400 Psi : K = 20
•
Gaya dinamis Fd = Fw (allowable wear load) Sehingga tebal gigi: Fd 16,33 b 0,55 in. d p. Q . K 3,425 0,514 20
• Pengecekan Roda Gigi Dengan Metode Lewis Persamaan Lewis: Y 0,41 Fb S b Fb 5400 0,55 106,272 lb. P 15 Keterangan: Fb = beban bending yang diijinkan (lb) S = So = tegangan statik yang diijinkan = 5400 psi Y = faktor bentuk Lewis = 0,41 (dari katalog polymer) maka: Fb > Fd, maka perencanan roda gigi adalah AMAN
• Pengecekan Roda Gigi Dengan Metode AGMA Tegangan desain maksimum yang diijinkan (Sad): Rumus: S at K L S ad KT K r Keterangan: Sat = tegangan yang diijinkan dari bahan = 5400 psi Dari tabel katalog polymer (lihat lampiran) KL = faktor umur = 1 Dari tabel 10-8 dengan harapan roda gigi dapat dipakai lebih dari 106 putaran KT = faktor temperatur = 1, untuk temperatur operasi dibawah 250F KR = faktor keamanan atau ketahanan = 1,33 Dari tabel 10-10 dengan kondisi desain normal
• Maka : S ad
5400 1 4060,15 psi 1 1,33
• Tegangan pada akar gigi: Rumus:
Ft K 0 P K S K m t Kv b J Keterangan: Ft = gaya tangensial = 5,41 lb. Ko = faktor koreksi beban lebih (over load) = 1,25 Dari tabel 10-4 dengan kondisi light shock dan beban merata Ks = faktor koreksi ukuran = 1 untuk spur gear Km = koreksi distribusi beban = 1,25 Dari tabel 10-5 dengan kondisi face width (b) dibawah 2 in. Kv = faktor dinamis = 0,93 Dari gambar 10-21 diambil kurva 3 untuk spur gear yang dibuat dengan mesin hobbing atau shaping J = Faktor bentuk/geometri = 0,2 Dari gambar 10-23 dengan kondisi Nt,p = 52 gigi dan Nt,g = 18 gigi
• maka: t
5,41 1,25 15 1 1,25 = 953,4 psi 0,93 0,72 0,2
• Sad > t, maka perencanaan roda gigi AMAN dari kerusakan
• Pengecekan Keausan Roda gigi Dengan Metode AGMA Rumus:
c Cp
Ft Co C s C m C f Cv d b I
Keterangan: c = jumlah tegangan kontak (Contact stress number) Cp = koefisien yang tergantung dari sifat elastis bahan. Dari tabel katalog polymer, untuk bahan dari polyacethal, Cp = 1500. Co = faktor beban lebih = Ko = 1,25 Dari tabel 10-4 dengan kondisi light shock dan beban merata Cv = faktor dinamis = 1 Dari gambar 10-27. Dipilih kurva 1 dengan harapan beban dinamis yang timbul adalah relatif kecil. Cs = faktor ukuran = 1 Cm = faktor distribusi beban = 1,2, dari gambar 10-31 I = faktor geometri = 0,2 Dari gambar 10-32 ,Ntp = 52 Cf = faktor kondisi permukaan = 1 untuk kondisi permukaan tidak terlalu baik dan kemungkinan ada tegangan sisa.
•
maka: c 1500
5,41 1,25 1 1,2 1 6045 psi 1 3,425 0,72 0,2
Kondisi yang harus dipenuhi untuk evaluasi: C
C
H c S ac L CT C R
Keterangan: Sac = tegangan kontak yang diijinkan = 8000 psi Dari tabel katalog polymer CL = faktor umur = 1 Gambar 10-33, dengan harapan roda gigi dapat dipakai lebih dari 107 cycle. CH = faktor perbandingan kekerasan = 1,02 Karena material yang digunakan sama (gambar 10-34) CT = faktor temperatur = 1 untuk temperatur kerja tidak lebih dari 250F CR = faktor keamanan = 1,33 untuk kondisi normal (tabel 10-16) maka:
1 1,02 c 8.000 c 6135,34 psi 1 1 , 33
Dengan kondisi tersebut maka perencanaan roda gigi AMAN dari keausan.
CONTOH PERHITUNGAN POROS 1 Dari perhitungan sebelumnya diperoleh data-data sebagai berikut: • One Way Gear • Bahan : Steel • Diameter (d1) : 1,97 in 0,05 m • Tebal gigi (t) : 0,59 in 0,015 m • Massa Jenis (ρ) : 7861,1 kg/m3 • Asumsi diameter poros (d2) : 0,01 m •
•
Volume (V)
= La x t = ¼ π (d12 – d22) x t = ¼ π (0,052 – 0,012) x 0,015 = 27,1. 10-6 m3 Berat One Way Gear (W) = m.g = ρxVxg = 7861,1 kg/m3 x 27,1. 10-6 m3 x 9,81 m/s2 = 2,06 N = 0,46 lb ,dimana 1N = 0,22481 lb
CONTOH PERHITUNGAN POROS 1
• • • • • •
Spur Gear 1 Bahan Diameter (d1) Tebal gigi (t) Massa Jenis (ρ) Asumsi diameter poros (d2)
• Volume (V)
• Berat Spur Gear 1 (W)
: Polyacethal (POM) : 3,425 in : 0,71 in : 0,051 lb/in3 : 0,39 in = = = = = = =
La x t ¼ π (d12 – d22) x t ¼ π (3,4252 – 0,392) x 0,71 6,455 in3 ρxV 0,051 lb/in3 x 6,455 in3 0,33 lb
• Dimana :
A = Bearing B = One Way Gear C = Spur Gear 1 D = Bearing Dari perhitungan sebelumnya diperoleh data-data sebagai berikut: WB = 0,46 lb FnC = 15,8 lb FnB =27,5 lb Wc = 0,33 lb FtB = 25,82 lb FtC=14,85 lb
FBD Bidang Vertikal
•
ΣMA = 0 (CCW +) - (FtB + WB)0,6 + (Fnc – Wc)1,4 + 2,2 Dv = 0 -(25,82 + 0,46)0,6 + (15,8 -0,33)1,4 + 2,2 Dv = 0 Dv = - 2,7 (arah kebalikan)
•
ΣFy = 0 Av – FtB –WB + Fnc – Wc + Dv= 0 Av - 25,82 – 0,46 + 15,8 - 0,33 + (-2,7) = 0 Av = 13,51 lb
•
Potongan 1-1 ΣM1 = 0 (CCW+) M1= Av . x1 M1= 13,51 . x1
Untuk x1 = 0 M1 = 0 lbin Untuk x1 = 0,6 M1 =8,11 lbin •
Potongan 2-2 ΣM2 = 0 (CCW+) M2 + (FtB+ WB)x2 + Av(0,6+x2)=0 M2 + (25,82+ 0,46)x2 + 13,51(0,6+x2)=0 M2 = 8,11 – 12,77 x2 Untuk x2 = 0 M2 = 8,11 lbin Untuk x2 = 0,8 M2 = -2,11 lbin
•
Potongan 3-3 ΣM3 = 0 (CW+) M3= Dv . x3 M3= -2,7 . x3
Untuk x3= 0 M3 = 0 lbin Untuk x3 = 0,8 M3 = -2,1 lbin
FBD Bidang Horizontal
•
ΣMA = 0 (CCW +) - FnB.0,6 + Ftc 1,4 + 2,2 DH = 0 -27,5. 0,6 + 14,85. 1,4 + 2,2 DH = 0 DH = -1,95 (arah kebalikan)
•
ΣFy = 0 AH – FnB + Ftc + DH= 0 AH – 27,5 + 14,85 + (-1,95) = 0 AH = 14,6 lb
•
Potongan 1-1 ΣM1 = 0 (CCW+) M1= AH . x1 M1= 14,6 . x1 Untuk x1 = 0 M1 = 0 lbin Untuk x1 = 0,6 M1 =8,76 lbin
•
Potongan 2-2 ΣM2 = 0 (CCW+) M2 + FnB,. x2 - AH(0,6+x2)=0 M2 + 27,5. x2 - 13,51(0,6+x2)=0 M2 = 8,76 – 12,9 x2 Untuk x2 = 0 M2 = 8,76 lbin Untuk x2 = 0,8 M2 = -1,56 lbin
•
Potongan 3-3 ΣM3 = 0 (CW+) M3= DH . x3 M3= -1,95 . x3
Untuk x3= 0 M3 = 0 lbin Untuk x3 = 0,8 M3 = -1,56 lbin
•
Diagram Momen Bidang Vertikal
•
Diagram Momen Bidang Horizontal
• Momen di titik B
MB = = = 11,94 lbin
• Momen di titik C
MC = = = 2,6 lbin
Diambil Momen terbesar di titik B: M = 11,94 lbin
• Torsi = 25,43 lbin
Data bahan poros ASTM A47 • • • • • • • • •
Sy = 35 ksi Su = 53 ksi S’n ≈ 0,5 x Su ≈ 0,5 x 53 ksi ≈ 26,5 ksi Survival rate 95 % DMF = 1,64 CR = 1 – 0,08 DMF = 1 – 0,08 x 1,64 = 0,87 CS = 0,7 CF = 0,76 CW = 1 CT = 1
•
Working endurance limit Se = CR . CS . CF . CW. CT . S’n = 0,87 x 0,7 x 0,76 x 1 x 1 x 26,5 ksi = 12,26 ksi
•
Faktor keamanan = SF = 2
Perhitungan Diameter Poros
• Teori kegagalan MSST + Saderberg 0,5
=
0,5
= D³ = 0,025 in³ D = 0,3 in D = 8 mm (diameter minimum poros)
Maka besar diameter poros yang digunakan = 12 mm
Perancangan Bearing (Bantalan)
• Perencanaan Umur Bantalan Direncanakan minimal gerbong kereta api dioperasikan selama 12 jam setiap hari, dan umur bantalan selama 3 tahun maka didapatkan :
•
Umur Bantalan (L10) = 12
• •
= 13104 jam Jenis : Rolling Ball Bearing Merek : SKF
jam hari
x7
hari hari x 52 x 3 tahun min ggu min ggu
Contoh Perhitungan Bearing
• Resultan gaya pada Bantalan (FrA)
FrA ( AH ) 2 ( AV ) 2 (14,6) 2 (13,51) 2 19,9lb • Asumsi : Faktor Rotasi (V) = 1,2 ,dimana ring luar berputar Karena tidak ada pengaruh gaya aksial, maka : Fa 0e V .FrA
Sehingga : X = 1 ; dan Y = 0 • PA
= X. V . Fr + Y. Fa = 1. 1,2 . 19,9 = 23,88 lb
Perencanaan Jenis Bantalan Diameter Poros 1 (D1) = 12 mm
10 6 C L10 60.n P
b
,b=3, untuk roller ball bearing
1 b
60.n C L10 6 P 10 1 3
60 66,88 C 13104 23,88 6 10 C 89,5lb C 0,398kN
• • • • • • •
Dari tabel SKF, didapatkan jenis bearing 61800 Diameter Dalam (d) = 10 mm Diameter Luar (D) = 19 mm Tebal (B) = 5 mm Beban Statis (Co) = 0,585 kN Putaran maksimum (n max) = 48.000 rpm Massa = 0,0055 kg
PERANCANGAN PASAK • • • • • • • •
Contoh Perhitungan Pasak Bahan = Alumunium Alloys 2014 Diameter poros = 0,47 in Syp = 14 ksi Ssyp = 0,58 x 14000 lb/in² = 8120 lb/in² SF = 1,5 Torsi = 25,43 lbin Dari tabel 7-7 pada lampiran diperoleh: W = 1/8 in H = 1/8 in
dimana : W = lebar pasak (in) H = tinggi pasak (in) L = panjang pasak (in)
•
Pemeriksaan dengan menggunakan tegangan geser
L L L L
0,16 in
• Pemeriksaan dengan menggunakan tegangan kompresi
,dimana Ft = 2 T/dp L L
L L
0,185 in
Agar aman dipakai L
0,185 in, yaitu L = 0,2 in
KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan 1. 2. 3.
4.
5.
6.
7.
8.
Putaran input pada one way gear adalah 66,88 rpm. Roda gigi yang digunakan adalah spur gear dan bevel gear. Diameter spur gear: Roda gigi 1 = 3,425 in. Roda gigi 2 = 1,18 in. Diameter bevel gear: Roda gigi 3 = 4,37 in. Roda gigi 4 = 1,18 in. Roda gigi 5 = 4,5 in. Roda gigi 6 = 1,18 in. Diameter poros yang digunakan: Poros 1 = 0,47 in. Poros 2 = 0,39 in. Poros 3 = 0,39 in. Poros 4 = 0,39 in. Jenis bantalan yang digunakan adalah single row deep groove ball bearing dengan merk SKF type 61800 dan 628/8-2Z. Pasak yang digunakan adalah tipe square key dengan panjang: Pada poros 1 = 0,2 in. Pada poros 2 = 0,25 in. Pada poros 3 = 0,3 in. Pada poros 4 = 0,35 in. Putaran output yang dihasilkan sebesar 2726,96 rpm.
Saran Untuk generator yang digunakan pada VERS seharusnya menggunakan generator yang aktual agar diperoleh energi bangkitan yang maksimal.
TERIMA KASIH Mohon saran dan kritik demi kesempurnaan Tugas Akhir ini