RANCANG BANGUN FOOTSWITCH PEDAL EFEK GITAR LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Kristian Tengker 07.11.1390
Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
DESIGN OF ELECTRIC GUITAR EFFECTS PEDAL FOOTSWITCH WHICH ATMEGA16 MICROCONTROLLER BASED
RANCANG BANGUN FOOTSWITCH PEDAL EFEK GITAR LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16
Kristian Tengker Sudarmawan Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
In the music world, particularly in the use of electric guitar sound effects is very important to get the guitar sound character special liking guitar players themselves. It can be obtained by using different types and characters sound guitar effects pedal is widely available in the market. The problem is when an electric guitar player to get the kind of sound that is a combination of different types of guitar effects, it will be difficult to select and activate guitar effects simultaneously. Therefore, designed a system tool entitled "DESIGN OF ELECTRIC GUITAR EFFECTS PEDAL FOOTSWITCH WHICH ATMEGA16 MICROCONTROLLER BASED". This tool works to select and set the input and output of guitar effects to be used. The design tool uses a number of relays as switches controlled by the microcontroller program with input from the buttons on the tool. By simply selecting and pressing one button that has been programmed, the guitar player will get the choice and combination effects of different guitars as their wish. Footswitch on guitar effect with ATMEGA16 microcontroller basis can help guitar player because its not necessary to switch off or switch on pedal effect one by one. With only push one button on a series of guitar effect with microcontroller ATMEGA16 basis will activate one sound character or several pedal effect together. Keywords: Microcontroller, guitar effects pedal, footswitch, ATMEGA16.
1.
Pendahuluan
Perkembangan dunia musik sangat pesat dari tahun ke tahun, hal itu juga diiringi dengan perkembangan instrumen-instrumen yang digunakan untuk memainkan musik. Salah satu instrumen musik yang paling terkenal dan sangat umum digunakan adalah gitar listrik. Setiap pemain gitar listrik tentu saja selalu mengharapkan gitar listrik yang dimainkan bisa menghasilkan suara gitar yang sesuai dengan keinginan pemain gitar listrik tersebut. Untuk mendapatkan karakter suara gitar listrik yang diinginkan bisa dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, mulai dari jenis dan karakter gitar listrik yang digunakan, cara memainkan gitar listrik, peralatanperalatan pendukung penting lainnya seperti amplifier dan peralatan efek gitar, sampai dengan kemampuan untuk mengatur dan
menyesuaikan peralatan-
peralatan pendukung gitar listrik. Pedal efek gitar adalah salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk memproses suara gitar listrik agar dapat menghasilkan suara gitar yang unik sesuai dengan karakter jenis pedal efek gitar tersebut. Pedal efek gitar dirancang untuk diletakkan di lantai dan dikendalikan dengan menggunakan kaki. Pedal efek gitar yang sederhana pada umumnya memiliki satu footswitch dan beberapa knob potensiometer untuk mengatur karakter suara keluaran dari pedal efek gitar tersebut. Pada umumnya, input pedal efek gitar dihubungkan ke output gitar, sedangkan output pedal efek gitar dihubungkan ke input pedal efek gitar lain atau bisa juga langsung dihubungkan ke input amplifier gitar Pemain gitar listrik dapat menggunakan lebih dari satu pedal efek gitar secara bersamaan agar dapat menghasilkan karakter suara gitar yang dinginkan. Namun,
permasalahan
muncul
ketika
pemain
gitar
listrik
ingin
mendapatkan jenis suara yang merupakan gabungan dari berbagai jenis efek gitar tersebut, maka akan sulit untuk memilih dan mengaktifkan efek-efek gitar tersebut secara bersamaan karena pemain gitar listrik harus menekan tombol footswitch yang akan digunakan secara bergantian Oleh karena itu dirancanglah sebuah sistem alat dengan judul “RANCANG BANGUN FOOTSWITCH PEDAL EFEK GITAR LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16”. Alat ini dapat merubah konfigurasi input dan output rantai sinyal sejumlah pedak efek gitar secara cepat dengan hanya menekan satu tombol. Perancangan alat ini mengunakan sejumlah relay sebagai sakelar-sakelar yang dikendalikan oleh program di dalam mikrokontroler dengan
1
2
input dari tombol-tombol pada alat ini. Dengan hanya memilih dan menekan salah satu tombol yang telah diprogram, maka pemain gitar akan mendapatkan pilihan dan gabungan efek-efek gitar yang berbeda sesuai dengan keinginan.
2.
Landasan Teori
2.1.
Mikroprosesor dan Mikrokontroler Mikroprosesor ialah suatu chip (rangkaian terintegrasi yang sangat
komplek) yang berfungsi sebagai pemroses data dari input yang diterima pada suatu sistem digital. Mikroprosesor merupakan CPU (Central Processing Unit) yang dipaket menjadi satu keping chip. Mikroprosesor membutuhkan komponen eksternal tambahan seperti memori, pengolah analog ke digital, dan perangkat komunikasi serial. Oleh karena itu, dikembangkanlah chip yang di dalam kemasan tersebut sudah terdapat mikroprosesor, I/O pendukung, memori, bahkan ADC (Analog digital Converter) yang dikenal dengan istilah mikrokontroler. Menurut Putra (2010, h. 11), mikrokontroler adalah versi mini dan untuk aplikasi khusus dari mikrokomputer atau komputer. Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh, tidak memerlukan komponen-komponen eksternal khusus untuk komunikasi periferal seperti ADC, RAM, Timer/Counter dan lain lain. Tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi, mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk satu aplikasi saja.
2.2.
Mikrokontroler ATMEGA16 ATMEGA16 merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan ATMEL,
dengan teknologi mikrokontroler berjenis AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) yang
berbasis
arsitektur
RISC
(Reduced
Instruction
Set
Computer).
Mikrokontroler AVR memiliki keunggulan kecepatan frekuensi kerja 12 kali lebih cepat dibandingkan dengan mikrokontroler pendahulunya yang berjenis MCS. Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM internal.AVR juga mempunyai InSystem Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. ATMEGA16. ATMEGA16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses.
3
Blok diagram dari ATMEGA16 dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini:
Gambar 2.1 Diagram blok mikrokontroler AVR ATMEGA16 (Sumber : ATMEGA16 Datasheet)
Fitur-fitur lengkap yang dimiliki oleh mikrokontroler ATMEGA16 adalah sebagai berikut :
32 saluran I/O yang terdiri dari 4 port (Port A, Port B, Port C, dan Port D) yang masing-masing terdiri dari 8 bit.
4
ADC 10 bit(8 pin di Port A.0 sampai dengan Port A.7).
2 timer/counter 8 bit.
1 timer/counter 16 bit
4 channel PWM
6 Sleep Modes : Idle, ADC Noise Reduction, Power Save, Power Down, Standby and Extended Standby.
Komparator analog.
Watchdog Timer dengan osilator.internal 1 MHz.
Memori 16 KB Flash.
Memori 512 byte SRAM.
Memori 512 byte EEPROM.
Kecepatan maksimal 16 MHz.
Tegangan operasi 4,5 Volt DC sampai dengan 5 Volt DC.
32 jalur I/O yang dapat diprogram.
Intrupsi Internal dan Eksternal.
Komunikasi serial menggunakan Port USART dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
Pemerograman langsung dari port paralel komputer.
Konfigurasi pin dari ATMEGA16 dengan kemasan 40 pin Dual In Line Package (DIP) dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut :
Gambar 2.2 Konfigurasi pin AMEGA16 kemasan PDIP (Sumber : Atmega16 Datasheet)
5
2.3.
Relay Relay merupakan komponen output yang sering digunakan pada
berbagai peralatan elektronika. Relay berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik yang dikontrol dengan memberikan tegangan dan arus tertentu pada koilnya. Berdasarkan jenis tegangan untuk menggerakkannya, relay terbagi menjadi relay DC dan relay DC. Sedangkan berdasarkan kutub (Pole), relay terdiri dari bermacam-macam jenis, relay yang paling umum digunakan adalah relay Single Pole Single Throw (SPST), relay Single Pole Double Throw (SPDT) dan relay Double Pole Double Throw (DPDT).
Gambar 2.3 Simbol relay Single Pole Single Throw (SPST) (Sumber : Charles Platt, 2012. Encyclopedia of Electronic Components Volume 1)
Gambar 2.4 Simbol relay Single Pole Double Throw (SPDT) (Sumber : Charles Platt, 2012. Encyclopedia of Electronic Components Volume 1)
Gambar 2.5 Simbol relay Double Pole Double Throw (DPDT) (Sumber : Charles Platt, 2012. Encyclopedia of Electronic Components Volume 1)
Pada dasarnya relay adalah sebuah kumparan yang dialiri arus listrik sehingga kumparan mempunyai sifat sebagai magnet. Magnet sementara
6
tersebut digunakan untuk menggerakkan suatu sistem sakelar yang terbuat dari logam sehingga pada saat relay dialiri arus listrik maka kumparan akan menjadi elektromagnet dan akan menarik logam tersebut, saat arus listrik diputus maka logam akan kembali pada posisi semula.
2.4.
Transistor Transistor adalah salah satu komponen semikonduktor yang dapat
digunakan pada rangkaian elektronika sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan ataupun modulasi sinyal. Transistor memiliki dua tipe dasar yaitu transistor bipolar (BJT) dan transistor unipolar (FET). Terdapat dua jenis kontruksi dasar BJT, yaitu jenis N-P-N dan jenis P-N-P. Untuk jenis N-P-N, BJT terbuat dari lapisan tipis semikonduktor tipeP dengan tingkat doping yang relatif rendah, yang diapit oleh dua lapisan semikonduktor tipe-N. Kaki-kaki transistor BJT terdiri dari basis (base), emitor (emitter) dan kolektor (collector).
Gambar 2.6 Simbol transistor (Sumber : Charles Platt, 2012. Encyclopedia of Electronic Components Volume 1)
Transistor bipolar menggunakan dua polaritas Transistor memiliki dua tipe dasar yaitu transistor bipolar (BJT) dan transisitor unipolar (FET). Transisitor bipolar menggunakan dua polaritas pembawa muatan yaitu elektron dan lubang untuk membawa arus listrik. Dalam transistor bipolar, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dan ketebalan lapisan ini diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. Sedangkan transistor unipolar (FET) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit lapisan pembatas dikedua sisinya dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan.
7
2.5.
BASCOM-AVR BASCOM-AVR adalah salah satu dari sekian banyak perangkat lunak
yang digunakan untuk pemrograman mikrokontroler, BASCOM-AVR merupakan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh MCS Electronics. Bahasa pemmrograman yang digunakan BASCOM-AVR adalah bahasa BASIC. BASCOM-AVR bekerja di bawah sistem operasi windows. Penggunaan
dan pengoperasian BASCOM-
AVR cukup mudah dalam penulisan program, ringkas, dan cepat dimengerti oleh pemula. BASCOM-AVR mendukung pemrograman untuk mikrokontroler berjenis AVR seperti ATMGA8535, ATMEGA8, ATMEGA16, ATMEGA32, dan lain-lain. Program yang akan dibuat ditulis di text editor yang ada pada BASCOMAVR,
jika tidak terdapat kesalahan dalam penulisan program maka program
yang ditulis dapat langsung di-Compile dan akan menghasilkan file dengan ekstensi .HEX. File .HEX tersebut adalah file yang nantinya akan dimasukkan ke dalam mikrokontroler.
2.6.
PONYPROG2000 PONYPROG2000 adalah perangkat lunak berbasis sistem operasi
windows yang berfungsi untuk meng-upload hasil compile program yang berekstensi .HEX. dari komputer ke chip mikrokontroler. PONYPROG2000 diciptakan oleh Claudio Lanconelli, dan dapat diunduh secara gratis (Freeware) di http://www.LancOS.com. Pengisian program ke mikrokontroler dari komputer dapat dilakukan melalui port paralel atau port serial komputer.
2.7.
Gitar Listrik Gitar listrik adalah instrumen musik yang cukup popouler, dan memiliki
beragam bentuk dan karakter suara. Gitar listrik memiliki senar yang terbuat dari logam tahan karat untuk menghasilkan getaran suara. Getaran yang dihasilkan dari gitar listrik kemudian ditangkap dan diubah manjadi arus listrik oleh magnetic pick-up. Arus listrik yang dihasilkan dari magnetic pick-up gitar listrik masih sangat lemah sehingga gitar listrik memerlukan amplifier dan speaker agar dapat didengar. Bagian penting pada gitar listrik yang berperan merubah getaran senar menjadi arus listik adalah pick-up. Pick-up adalah
adalah perangkat yang
berfungsi sebagai transduser yang menangkap getaran mekanik dari dawai dan mengubahnya menjadi sinyal elektrik yang kemudian diteruskan ke penguat suara. Prinsip dasarnya adalah dengan memanfaatkan induksi elektromagnet, yang mana getaran senar mempengaruhi garis-garis gaya elektromagnetik.
8
3. Perancangan Sistem
3.1.
Perancangan Perangkat Keras Perancangan merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan
alat ini, yang pada prinsipnya perancangan dan sistematika yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan proses dalam pembuatan alat. Setiap bagian-bagian dari sistem footswitch pedal efek gitar listrik
dibagi menjadi
beberapa bagian kecil diagram blok untuk kemudian dihubungkan menjadi satu blok rangkaian utuh. Adapun diagram blok dari perancangan perangkat keras footswitch pedal efek gitar listrik berbasis mikrokontroler ATMEGA16 dapat dilihat seperti gambar berikut ini:
Gambar 3.1 Blok diagram pedal efek gitar listrik berbasis mikrokontroler ATMEGA16
Cara kerja dari pedal efek gitar listrik berbasis mikrokontroler ATMEGA16 berdasarkan blok diagram alat pada gambar 3.1 diatas yaitu saat power supply dinyalakan akan membuat minimum sistem ATMEGA16, seven segmen display juga dalam posisi menyala. Pada saat tombol tertentu pada blok rangkaian push button ditekan, maka akan merubah kondisi pada port input mikrokontroler ATMEGA16. Selanjutnya mikrokonteroler akan menjalankan program sesuai dengan perintah yang telah ditanamkan pada mikrokontroler
9
tersebut untuk mengaktifkan driver relay dan juga menapilkan indikator pada display seven segmen. Pada rangkaian driver relay, sinyal output dari gitar listrik akan diinputkan ke pedal-pedal efek gitar yang ingin digunakan berdasarkan program dari rangkaian mirokontroler ATMEGA16. Ketika dalam keadaan aktif, relay-relay akan berfungsi sebagai sakelar untuk menyambungkan sinyal output dari gitar ke input pedal efek gitar dan kemudian meneruskan sinyal output dari pedal efek gitar ke input pedal efek gitar lainnya atau dapat juga langsung dumpankan ke penguat gitar (Amplifier), tergantung dari program yang telah diisi di rangkaian mikrokontroler ATMEGA16. Sedangkan ketika relay dalam keadaan tidak aktif , maka relay – relay akan langsung melewatkan sinyal output gitar tanpa melalui tanpa melalui input dan output dari pedal efek gitar.
3.1.1.
Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA16 Mikrokontroller ATMEGA16 memiliki 32 saluran I/O yang terdiri dari 4
port (Port A, Port B, Port C, dan Port D) yang masing-masing terdiri dari 8 bit. Dalam perancangan alat ini pin-pin yang digunakan adalah sebagai berikut :
PA.0 sampai dengan PA.7 digunakan untuk rangkaian driver relay
PB.0 sampai dengan PB7 digunakan untuk rangkaian push button
PC.0 sampai dengan PC.7 digunakan untuk display seven segmen
Pin 12 (X-TAL2) dihubungkan ke kaki kristal eksternal
Pin 13 (X-TAL1) dihubungkan ke kaki kristal eksternal
Pin 11 (GND) dihubungkan sebagai ground power supply
Pin 10 (VCC) dihubungkan ke tegangan positif 5 Vdc power supply
Gambar 3.2. Rangkaian mikrokontroler ATMEGA16
10
3.1.2.
Rangkaian Driver Relay Rangkaian
driver
relay
berfungsi
untuk
menghubungkan
antara
rangkaian digital dan relay. Level logika rangkaian digital keluaran dari pin PA.0 sampai pin PA.7 dari rangkaian mikrokontroler ATMEGA16 adalah 0 dan 1, dengan level tegangan 0Vdc untuk logika 0, dan 5Vdc untuk logika 1. Oleh karena itu diperlukan suatu rangkaian driver atau interface bila digunakan untuk menggerakan relay. Rangkaian driver relay dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 3.3. Rangkaian driver relay
Cara kerja rangkaian driver relay adalah memanfaatkan transistor sebagai sakelar yang berfungsi untuk mengatur arus yang masuk ke lilitan relay. Keluaran dari rangkaian mikrokontroler ATMEGA16 akan diumpankan ke kaki basis transistor melalui resistor. Transistor berfungsi sebagai saklar terbuka ketika masukan berlogika 0, sehingga akan membuat relay dalam kondisi off. Sedangkan ketika masukan berlogika 1 maka transistor berfungsi sebagai saklar tertutup sehingga relay akan berada pada kondisi on karena mendapatkan suplai arus dari power supply.
11
Pada rangkaian tersebut Relay berfungsi sebagai penghubung dan pemutus sinyal audio dari pedal efek gitar. Output dari gitar listrik akan dialirkan ke input pedal efek gitar yang dikendalikan oleh sakelar-sakelar pada relay, kemudian sinyal output dari efek gitar akan di umpankan ke penguat gitar (Amplifier).
3.1.3.
Pedal efek gitar Pedal efek gitar adalah salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk
memproses suara gitar listrik agar dapat menghasilkan suara gitar yang unik sesuai dengan karakter jenis pedal efek gitar tersebut. Pedal efek gitar dirancang untuk diletakkan di lantai dan dikendalikan dengan menggunakan kaki. Pedal efek gitar yang sederhana pada umumnya memiliki satu footswitch dan beberapa knob potensiometer untuk mengatur karakter suara keluaran dari pedal efek gitar tersebut.
Gambar 3.4 Contoh pedal - pedal efek gitar Sumber : http://www.musicman.ie/effects_devices.htm
3.1.4.
Rangkaian Push Button Rangkaian push button adalah rangkaian tombol-tombol input bagi
rangkaian mikrokontroler ATMEGA16. Rangkaian push button terdiri dari delapan buah sakelar push button yang berfungsi untuk merubah kondisi input di Port B rangkaian mikrokontroler ATMEGA16 menjadi logika 0 ketika tombol tertentu ditekan, dan memberikan logika 1 ketika tombol tidak ditekan.
Gambar 3.5 Rangakaian push button
12
3.2.
Perangkat Lunak
3.2.1.
Flowchart Flowchart
adalah
bagan-bagan
yang
mempunyai
arus
yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma pemrograman. Flowchart untuk sistem kerja mikrokontroler pada footswitch pedal efek gitar listrik berbasis mikrokontroler ATMEGA16 ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.10 Flowchart rangkaian footswitch pedal efek gitar listrik
13
4. Hasil Dan Pembahasan
4.1.
Pengujian Alat Utuh Pengujian footswitch pedal efek gitar listrik dilakukan dengan memasang
efek-efek gitar, input dari gitar listrik, dan output ke amplifier gitar. Cara pemasangan alat untuk pengujian dilakukan seperti gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 Cara pemasangan alat untuk pengujian
Rangkaian
footswitch
pedal
efek
gitar
berbasis
mikrokontroler
ATMEGA16 ini agar dapat digunakan untuk mengkonfigurasi sampai delapan efek gitar listrik, namun untuk pengujian kinerja rangkaian hanya menggunakan empat buah pedal efek yang memiliki karakter suara yang berbeda. Pedal efek yang digunakan untuk pengujian antara lain:
Input efek A menggunakan pedal efek jenis Chorus
Input efek B menggunakan pedal efek jenis Overdrive
Input efek C menggunakan pedal efek jenis Fuzz
Input efek D menggunakan pedal efek jenis Distortion
14
Pada saat pengujian. Semua bagian bekerja normal. Ketika salah satu tombol ditekan, bagian relay bekerja normal, lampu led indikator menyala, dan seven segmen menampilkan angka sesuai dengan tombol yang ditekan. Ketika salah satu tombol ditekan, sakelar yang terdapat pada relay bekerja normal menghubungkan input
dari gitar
ke input
pedal
efek
gitar
kemudian
menghubungkan output dari pedal efek gitar ke amplifier gitar sesuai dengan program yang telah ditanamkan pada mikrokontroler ATMEGA16.
Gambar 4.2 Pengujian alat utuh
Gambar 4.3 Tampilan seven segmen dan led indikator ketika tombol 3, 5, dan 7 ditekan
15
4.2.
Pengujian Sinyal Audio Pengujian sinyal audio bertujuan untuk melihat sinyal keluaran dari
rangkaian footswitch pedal efek gitar berbasis mikrokontroler ATMEGA16. Pengujian dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak perekam suara yang dapat merekam dan menampilkan gambaran sinyal audio yang masuk. Pengujian sinyal audio dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Adobe® Audition® 3.0 yang merupakan perangkat lunak keluaran dari Adobe®. Hasil pengujian sinyal audio menggunakan perangkat lunak dapat dilihat pada gambar 4.11 berikut ini:
Gambar 4.4 Hasil pengujian sinyal audio
Bagian sinyal audio yang berada di tanda garis merah A adalah sinyal audio ketika tidak ada
efek gitar yang diaktifkan. Bagian sinyal audio yang
berada di tanda garis merah B adalah bentuk sinyal audio ketika pedal efek pada input A rangkaian footswitch pedal efek diaktifkan, pedal efek yang digunakan memiliki karakter suara jenis chorus. Bagian sinyal audio yang berada di tanda garis merah C adalah bentuk sinyal audio ketika pedal efek pada input B rangkaian footswitch pedal efek diaktifkan, pedal efek yang digunakan memiliki karakter suara jenis overdrive . Dari hasil pengujian sinyal audio, alat telah bekerja semestinya. Akan tetapi, rangkaian pedal efek gitar berbasis mikrokontroler ATMEGA16 masih memiliki sedikit kelemahan, yaitu ketika melakukan perpindahan dari pedal efek yang berkarakter low gain ke pedal efek yang berkarakter high gain terdapat lonjakan sinyal audio. Lonjakan sinyal audio terjadi ketika perpindahan sinyal dari pedal efek menimbulkan suara dentuman pada speaker output. Suara dentuman tersebut timbul karena adanya gesekan ketika sakelar-sakelar relay yang merupakan sistem mekanis berpindah.
16
5. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan: Rangkaian pedal efek gitar berbasis mikrokontroler ATMEGA16 dapat membantu dan mempermudah pemain gitar listrik karena tidak perlu mematikan atau menghidupkan pedal-pedal efek satu per satu. Hanya dengan menekan salah satu tombol pada rangkaian pedal efek gitar berbasis mikrokontroler ATMEGA16 akan mengaktifkan karakter suara salah satu atau beberapa pedal efek gitar secara bersamaan. Meskipun telah bekerja semestinya, rangkaian pedal efek gitar berbasis mikrokontroler ATMEGA16 masih memiliki sedikit kelemahan, yaitu ketika melakukan perpindahan dari pedal efek yang berkarakter low gain ke pedal efek yang berkarakter high gain terdapat lonjakan sinyal audio. Lonjakan sinyal audio tersebut menimbulkan suara dentuman pada keluaran amplifier sehingga akan sedikit mengganggu kualitas audio keluaran dari rangkaian pedal efek gitar berbasis mikrokontroler ATMEGA16.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, C. 1997. Do-it-Yourself Projects for Guitarists. Minnesota: Hal Leonard Corporation, 1997. Anonim, 2013. Kode Warna Resistor. (ON LINE). http://komponenelektronika.biz/kode-warna- resistor.html. 5 Juni 2014. Boscorelli, N. 1999. The Stomp Box Cookbook, Second Edition Build Advance Effects For Electric Gutar and Bass. U.S.A: Guitar Project Books Iswanto. 2008. Design Dan Implementasi Sistem Embeded Mikrokontroler ATMega8535 dengan Bahasa Basic. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Koch, M. 2001. Building Electric Guitar. Austria: Martin Koch. Lenaire, G. 2013. How To Chain Your Guitar Effects Pedals – Part 1. (ON LINE). http://www.rolandus.com/blog/2013/03/06/how-to-chain- yourguitar-effects-pedals/. 7 Mei 2013. Putra, A E. 2010. Tip Dan Trik Mikrokontroler AT89 Dan AVR: Tingkat Pemula hingga Lanjut. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Platt, C. 2009. Make: Electronics. Canada: O’Reilly Media, Inc. Platt, C. 2012. Encyclopedia of Electronic Components Volume 1. Canada: O’Reilly Media, Inc. Setiawan, A. 2011. 20 Aplikasi Mikrokontroler ATMega16 Menggunakan BASCOM-AVR. Yogyakarta: ANDI. Waluyanti, S., dkk. 2008. Teknik Pembinaan SMK.
Audio
Video. Jakarta: Direktorat
Waring, D. And Raymond, D. 2001. Make Your Own Electric Guitar and Bass. New York: Sterling Publishing Co., Inc.
97