RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB
SKRIPSI
Oleh : ARIF NUR HIDAYAT NIM. 05550114
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010
46
RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Informatika (S.Kom) Oleh : ARIF NUR HIDAYAT NIM. 05550114
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB
SKRIPSI
Oleh : ARIF NUR HIDAYAT 05550114
Telah Disetujui, 04 Januari 2010
Pembimbing I
Pembimbing II
Suhartono, M.Kom
Munirul Abidin, M.Ag
NIP. 196805192003121001
NIP. 197204202002121003 Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Ririen Kusumawati, M.Kom NIP. 197203092005012002
HALAMAN PENGESAHAN RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB
SKRIPSI Dipersiapkan dan disusun oleh Arif Nur Hidayat NIM.05550114 Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Tanggal, 04 Januari 2010 Susunan Dewan Penguji :
Tanda Tangan
1. Penguji Utama
: M. Ainul Yaqin, M. Kom NIP. 197610132006041004
(
)
2. Ketua Penguji
: Zainal Abidin M.Kom NIP. 197606132005011001
(
)
3. Sekretaris Penguji : Suhartono, M.Kom NIP. 196805192003121001
(
)
4. Anggota Penguji
(
)
: Munirul Abidin, M.Ag NIP. 197204202002121003
Mengetahui dan Mengesahkan Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Ririen Kusumawati M.Kom NIP. 197203092005012002
LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Arif Nur Hidayat
NIM
: 05550114
Jurusan
: Teknik Informatika
Judul Skripsi : RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Isi dari Skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya sendiri dan tidak menjiplak karya orang lain, selain nama-nama termaktub di isi dan tertulis di daftar pustaka dalam Skripsi ini. 2. Apabila dikemudian hari ternyata Skripsi saya tulis terbukti hasil jiplakan, maka saya akan bersedia menanggung segala resiko yang akan saya terima.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.
Malang, 04 Januari 2010 Yang menyatakan,
Arif Nur Hidayat NIM. 05550114
MOTTO
“Selalu Berfikir Positif Kedapan, Tetap Semangat Dan Sukses Selalu..”
PERSEMBAHAN ÉΟŠÏm§9$# Ç≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0 Karya ini saya persembahkan kepada: Ayah Mukadji dan Ibu Nur Lailati tercinta, yang selalu mendo’akan dan tak pernah lelah untuk mencurahkan kasih sayang, membimbing, menasehati, dan memberikan motivasi serta perhatiannya yang begitu besar. Semoga Tholemu bisa menjadi putra yang bisa membuat keluarga bangga. Amin... Masq yang selalalu ngasih apa yang aq inginkan dan Adekq, kamu juga cepet lulus lo....! Tak lupa si duul’ yang selalu memberi motivasi dan inspirasi dalam hidupku, sabar ya.. Konco-conco mantan mangko kerto 41a, mat, hamdan, mas gin, rizal, kang qosim, habib, uklik, abe, andi, aziz, aan, sublab asli, three-three zero dan semua yang tak bisa sebutkan satu persatu, suwun.... Semua rekan dan sahabatku jurusan Teknik Informatika UIN Malang angkatan 2005, tetap semangat dan sukses selalu… Semua rekan seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis selama ini. Terima Kasih…
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Asma Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul: “Rancang Bangun Dan Desain Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar Berbasis Web ”. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga beliau, para sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti ajaran beliau sampai akhir zaman nanti. Terselesaikannya skripsi ini dengan baik berkat dukungan, motivasi, petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
2.
Prof. Dr. Sutiman Bambang Sumitro, S.U., D. Sc selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.
Ririen Kusumawati, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
4.
Suhartono, M.Kom selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberi masukan, saran serta bimbingan dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
5.
Munirul Abidin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Integrasi Sains dan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yang telah memberi masukan, saran dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
6.
Ayah dan Ibu,
yang selalu memberikan dorongan moral, spiritual, dan
material sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 7.
Semua Bapak dan Ibu Dosen Teknik Informatika UIN Malang yang telah mengajarkan dan memberikan banyak ilmu dengan tulus. Semoga Ilmu yang di berikan dapat bermanfaat di dunia dan akhirat.
8.
Koordinator dan
Asisten laboratorium Teknik Informatika UIN Malang
angkatan 2005 khususnya. 9.
Semua pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu, yang telah menjadi motivator demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna kecuali Allah
SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga bagi pembaca umumnya. Amin.
Malang 04 Januari 2010 Penulis
Arif Nur Hidayat
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................. v PERSEMBAHAN............................................................................................. vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi ABSTRAK ..................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4 1.3 Batasan Masalah ............................................................................................... 4 1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5 1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5 1.6 Metode Penelitan ....................................................................................... 5 1.7 Sistematika Pembahasan ........................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 9 2.1 Profil Geografis Kota Blitar ............................................................................ 9 2.1.1 Sistem Informasi Geografis dalam manajemen profil ...................... 10 2.2 Potensi Kota Blitar.......................................................................................... 12 2.2.1 Data dan Informasi Potensi Kota Blitar ............................................. 13 2.3 Sistem Informasi Geografis ........................................................................... 16 2.4 Decision Support System ............................................................................... 20 2.5 Pengertian Decision Support System ............................................................ 20 2.5.1 Komponen Decision Support System ................................................. 21 2.6 Pemodelan Sistem........................................................................................... 24 2.6.1 FlowChart .............................................................................................. 24 2.6.2 Simbol-simbol FlowChart ................................................................... 25 2.6.3 Data Flow Diagram .............................................................................. 26 2.6.4 Diagram Konteks................................................................................... 26 2.6.5 Overviw Diagram .................................................................................. 26 2.6.6 Level Diagram ....................................................................................... 27 2.6.7 Entity Relationalship Diagram ............................................................ 27 2.7 MapServer........................................................................................................ 28 2.8 PostgreeSQL ................................................................................................... 30 2.9 PHP ................................................................................................................. 37 2.10 WebGIS ......................................................................................................... 39 2.11 Chameleon .................................................................................................... 40
2.12 MapLab ......................................................................................................... 42 2.13 Dreamweaver ............................................................................................... 43 2.14 MapScript ..................................................................................................... 43 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ............................... 46 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 46 3.2 Tahap-Tahap Pembuatan Program ............................................................... 47 3.2.1 Pengumpulan Data ................................................................................ 48 3.2.2 Analisis Data .......................................................................................... 48 3.2.3 Perancangan Sistem .............................................................................. 48 3.2.4 Pembuatan Program ............................................................................. 49 3.2.5 Evaluasi Program .................................................................................. 49 3.2.6 Pembuatan Laporan Tugas Akhir........................................................ 49 3.3 Perancangan Web ............................................................................................ 49 3.3.1 Gambaran Aplikasi Peta ....................................................................... 50 3.3.2 Perancangan Basis Data ....................................................................... 52 3.3.3 Context Diagram ................................................................................... 53 3.3.4 Data Flow Diagram .............................................................................. 55 3.3.5 Entity Relational Ship ........................................................................... 58 3.4 Desain Database ............................................................................................. 60 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 67 4.1 Implementasi ................................................................................................... 67 4.1.1 Ruang Lingkup dan Perangkat Keras ................................................ 67
4.1.2 Ruang Lingkup Perangkat Lunak ...................................................... 67 4.1.3 Implementasi Peta ................................................................................. 68 4.1.4 Implementasi Desain Interface ............................................................ 69 4.2 Uji Coba Sistem .............................................................................................. 84 4.2.1 Pengujian Sistem Secara Umum ......................................................... 84 4.2.2 Functional Testing ................................................................................ 85 4.2 Pembahasan .................................................................................................... 91
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 94 5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 94 5.2 Saran ................................................................................................................. 94 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 95 LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol-Simbol FlowChart.................................................................... 25 Tabel 2.2 Prinsip-prinsip Pengembangan SIG ...................................................... 40 Tabel 3.1 Tabel Master Administrasi ................................................................... 60 Tabel 3.2 Tabel Master Berita............................................................................... 60 Tabel 3.3 Tabel Master Fasilitas ......................................................................... 61 Tabel 3.4 Tabel Master Hubungi ........................................................................ 61 Tabel 3.5 Tabel Master Jalan .............................................................................. 61 Tabel 3.6 Tabel Master Jenis Industri ................................................................ 62 Tabel 3.7 Tabel Master Jumlah Industri ............................................................. 62 Tabel 3.8 Tabel Master Kategori Berita .............................................................. 62 Tabel 3.9 Tabel Master Pertanian ....................................................................... 63 Tabel 3.10 Tabel Master Produksi Pertanian ....................................................... 63 Tabel 3.11 Tabel Master Profil ............................................................................ 63 Tabel 3.12 Tabel Master Objek............................................................................ 64 Tabel 3.13 Tabel Master Objek Wisata................................................................ 64 Tabel 3.14 Tabel Master User1 ............................................................................ 64 Tabel 3.15 Tabel Master Tanam Modal ............................................................... 65 Tabel 3.16 Tabel Master Info Industri ................................................................. 65 Tabel 3.17 Tabel Master Info Kelurahan ............................................................. 66 Tabel 3.18 Tabel Master Info Pencaharian .......................................................... 66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konfigurasi Chameleon yang digunkan dengan MapServer ............ 41 Gambar 2.2 Proses MapScript Pada WebServer ................................................... 44 Gambar 3.1 Alur proses visualisasi data Peta ....................................................... 51 Gambar 3.2 Alur kerja gambaran query posisi ..................................................... 52 Gambar 3.3 Simbol dalam DFD ........................................................................... 53 Gambar 3.4 Context Diagram .............................................................................. 54 Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Peta .................................................................. 55 Gambar 3.6 DFD Level 2 SIG Proses Profil Kota ................................................ 57 Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram............................................................. 59 Gambar 4.1 Diagram Konversi Data..................................................................... 69 Gambar 4.2 Halaman Utama ................................................................................. 69 Gambar 4.3 Profil Kota ......................................................................................... 70 Gambar 4.4 Berita ................................................................................................. 71 Gambar 4.5 Contact User ..................................................................................... 72 Gambar 4.6 Login ................................................................................................. 72 Gambar 4.7 Aplikasi Pertanian ............................................................................. 73 Gambar 4.8 Aplikasi Pariwisata............................................................................ 73 Gambar 4.9 Aplikasi Industri ................................................................................ 74 Gambar 4.10 Perkembangan Industri Dan Penduduk ........................................... 75 Gambar 4.11 GIS Kota Blitar ................................................................................ 76
Gambar 4.12 Detail Peta ....................................................................................... 77 Gambar 4.13 Keterangan Peta .............................................................................. 77 Gambar 4.14 Tanam Modal .................................................................................. 83 Gambar 4.15 Halaman Sysadmin .......................................................................... 84 Gambar 4.16 Input Hasil Survei Pertanian ........................................................... 85 Gambar 4.17 Grafik Pertanian .............................................................................. 86 Gambar 4.18 Input Hasil Survei Pariwisata .......................................................... 86 Gambar 4.19 Print Pariwisata ............................................................................... 87 Gambar 4.20 Input Hasil Survei Industri .............................................................. 88 Gambar 4.21 Grafik Industri ................................................................................ 88 Gambar 4.22 Data Jenis Industri .......................................................................... 89 Gambar 4.23 Aset Pertumbuhan Industri ............................................................. 89 Gambar 4.24 Data Informasi Industri .................................................................. 90 Gambar 4.25 Data Informasi Kelurahan .............................................................. 90 Gambar 4.26 Data Informasi Pencaharian ........................................................... 91
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran : File Map Peta Kota Blitar.
ABSTRAK Hidayat, Arif Nur. Rancang Bangun Dan Desain Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar Berbasis Web. Pembimbing: (I) Suhartono, M.Kom, (II) Munirul Abidin, M.Ag Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Profil, Potensi Pengembangan sistem informasi geografis berbasis web untuk menampilkan profil, potensi kota saat ini masih sangat terbatas, khususnya di wilayah Kotamadya Blitar. Kotamadya Blitar merupakan salah satu kota terbaik yang memiliki banyak sekali potensi kota baik dari alam maupun buatan. Sampai saat ini, Badan Pemerintahan Dan Pengembangan Daerah Kota Blitar (BAPPEDA) belum memiliki fasilitas untuk memonitoring perkembangan kota secara menyeluruh dan efisien. Hal ini disebabkan karena data masih disimpan dalam bentuk arsip maupun komputer secara manual. Oleh sebab itu Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar ini sangat diperlukan demi mengenfesiensi waktu dan mempermudah dalam input data. Penelitian ini dilakukan dengan observasi mendatangi langsung kantor Badan Pemerintahan Dan Pengembangan Daerah Kota Blitar serta Instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti : Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, Dinas Usaha Kecil Menengah (UKM), dan Dinas Komunikasi Informatika Dan Pariwisata Daerah Kota Blitar. Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota ini, akan mempermudah untuk menginformasikan dan memonitoring semua daerah yang ada. Karena dengan peta digital dalam bentuk database akan lebih mudah diolah dari pada peta digital yang dalam bentuk gambar digital biasa Dari aplikasi ini nantinya dapat mengembangkan dalam penampilan peta Kotamadya Blitar secara detail, yang didalamnya terdapat semua informasi tentang profil, potensi kota sehingga lebih mudah dalam melihat perkembangan setiap kelurahan di kawasan kota.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 5Θöθs)Ï9 ÏM≈tƒFψ$# $uΖù=¢Ásù ô‰s% 3 Ìóst7ø9$#uρ Îhy9ø9$# ÏM≈yϑè=àß ’Îû $pκÍ5 (#ρ߉tGöκtJÏ9 tΠθàf‘Ζ9$# ãΝä3s9 Ÿ≅yèy_ “Ï%©!$# uθèδuρ ∩∠∪ šχθßϑn=ôètƒ Artinya: “Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui”. (QS. Al-An’am, 6: 97) Ayat di atas menjelaskan bahwa bintang-bintang memiliki berbagai fungsi. Pada zaman Nabi, bintang-bintang tersebut dijadikan pentunjuk untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain agar tidak tersesat. Segala sesuatu yang ada di dunia ini memiliki hikmah dan fungsinya tersendiri secara rahasia. Terkadang kita hanya menikmati apa yang telah disodorkan Allah SWT melalui alam yang Dia ciptakan. Bintang, tidak hanya berkelap kelip di langit yang hitam tetapi ia juga memiliki fungsinya sendiri di balik keindahannya. Tidak hanya menjadi sebuah hiasan bintang juga berfungsi untuk menjaga langit dari para pencuri beritaNya dan sebagai penunjuk arah perjalanan.
Di langit Allah menciptakan bintang sebagai penunjuk arah perjalanan, di bumi Allah juga menciptakan gunung-gunung yang kokoh serta jalan-jalan yang luas agar manusia mendapat petunjuk dan dan mudah dalam melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Allah berfirman: ∩⊂⊇∪ tβρ߉tGöκu‰ öΝßγ¯=yè©9 Wξç7ß™ %[`$y∨Ïù $pκ#Ïù $uΖù=yèy_uρ öΝÎγÎ/ y‰ŠÏϑs? βr& zÅ›≡uρu‘ ÇÚö‘F{$# ’Îû $uΖù=yèy_uρ Artinya: “Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.“ (QS. Al-Anbiyaa’, 21: 31) Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh untuk memperberat dan memantapkan bumi agar dia tidak goncang bersama manusia, hingga mereka tidak dapat tenang di dalamnya. Karena, gunung-gunung itu tertutup di dalam air kecuali seperempatnya saja yang menjulang di udara dan mendekati matahari, agar penghuninya dapat menyaksikan langit serta tanda-tanda yang melimpah, hikmahhikmah dan petunjuk yang terkandung di dalamnya. Allah menjadikan jalan-jalan yang luas yaitu lubang-lubang di dalam gunung-gunung yang digunakan untuk menempuh perjalanan dari satu daerah ke daerah lain dan dari satu negeri ke negeri lain. Sebagaimana yang dapat disaksikan di bumi, gunung-gunung itu menjadi dinding antara satu negeri dengan negeri yang lain, Allah menjadikan di dalamnya
lubang-lubang jalan yang luas, agar manusia berjalan di atasnya dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari beberapa ayat di atas dijelaskan bahwa Allah telah menjelaskan peta sederhana kepada manusia yaitu berupa bintang-bintang di langit dan jalan-jalan sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dalam perkembangannya, pada zaman dahulu manusia hanya mengandalkan peta sederhana namun sekarang sudah berkembang menjadi teknologi website. Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran dan pertukaran informasi dan teknologi dapat dilakukan dengan cepat secara global tanpa ada batasan waktu. Teknologi World Wide Web (WWW) atau web sebagai salah satu jenis layanan yang disediakan oleh internet, merupakan jenis layanan yang paling berkembang dan banyak digunakan saat ini. Perkembangan perangkat lunak pendukung web seperti bahasa pemrograman PHP, HTML telah menambah kemampuan web dari yang semula hanya bisa menampilkan halaman-halaman statik dimana pengguna hanya bisa melihat informasi tanpa adanya interaksi antara pengguna dan web, saat ini web lebih bersifat dinamis yang memungkinkan adanya interaksi antara pengguna dan web. Akan tetapi informasi yang diberikan melalui website tersebut hanya memberikan gambaran umum potensi tiap-tiap daerah yang hanya disampaikan dalam bentuk teks dan foto pada halaman web, dan sangat minimnya informasi yang lain seperti tempat fasilitas umum, wisata, hasil kerajinan, sehingga orang merasa jenuh
jika harus membaca informasi tersubut dan masih sulit dalam membandingkan informasi tersebut. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang terkait dengan potensi daerah kota. Sehingga orang tidak akan bosan jika melihatnya, sebab informasi yang disampaikan melalui visual lebih menarik daripada yang hanya bersifat tekstual saja. Integrasi teknologi SIG dan web ke dalam aplikasi sistem informasi potensi daerah memungkinkan informasi obyek wisata dan hasil kerajinan dari tiap-tiap daerah kota dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Merancang sebuah media informasi yang dapat menginformasikan potensi-potensi daerah kota Blitar berbasis web menggunakan konsep Sistem Informasi Geografis.
1.3 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah membangun
sebuah Sistem
Informasi Geografis menggunakan media website yang dapat menampilkan peta wilayah Kota Blitar yang memiliki potensi-potensi seperti pertanian, pariwisata dan perindustrian.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi potensi daerah yang berbasis web dengan menggunakan konsep Sistem Informasi Geografi sehingga user lebih mudah dalam mendapatkan dan memahami inforamasi potensi daerah yang disampaikan melaui website serta dapat memberi masukan kepada user tentang potensi-potensi yang ada.
1.5 Manfaat Penelitian •
Membantu masyarakat untuk memperoleh informasi tentang kawasan kota yang mempunyai potensi-potensi daerah.
•
Membantu pemerintah untuk memperkenalkan potensi daerah kepada investor supaya dapat menanamkan modalnya di kota Blitar.
•
Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan diri dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.
1.6 Metode Penelitian Penyusunan laporan penelitian ini melalui beberapa metode yang dipakai, yaitu : a. Persiapan Yang termasuk dalam persiapan ini adalah diawali dengan penyusunana proposal dan mengurus perijinan dalam penelitian.
b. Pengunpulan Data Dalam pengumpulan data terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: 1. Konsultasi langsung dengan pihak yang ahli pada bidang tersebut, dalam hal ini adalah dosen pembimbing, pihak dari pemerintah Kota Blitar. 2. Studi Literatur untuk mendapatkan literatur yang telah ada yang berupa buku dan jurnal. c. Analisis Data Data yang diperoleh dari pengumpulan data di atas kemudiaan dianalilis, untuk menetapkan data mana yang dipakai dan apabila terjadi kekurangan data dapat dilakukan penambahan. d. Perancangan Sistem Setelah data terkumpul dan dianalisis kemudian dilakukan perancangan sistem yang terdiri dari perancangan database dan perancangan tampilan apalikasi. e. Evaluasi Sistem Sebelum menuju proses pembuatan aplikasi terlebih dahulu sistem yang telah disusun di perancangan sistem dievaluasi guna mengetahui kekurangankekurangan sementara dari sistem tersebut. f. Pembuatan Aplikasi
Dalam proses ini dilakukan pembuatan tampilan sistem, pembuatan database, dan penyusunan coding program. g. Pengujian Sistem Dalam pengujian sistem, aplikasi akan diuji dengan cara memasukkan data yang sudah diperoleh. Jika masih terjadi kesalahan maka akan diperiksa kembali mulai dari perancangan sistem sampai didapat hasil yang maksimal. h. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan Setelah dilakukan pengujian sistem kemudian dilakukan proses dokumentasi dan penyusunan laporan yang bertujuan untuk mempermudah pengembangan selanjutnya. 1.7 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan metodologi penelitian tugas akhir ini. BAB II Dasar Teori Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung penulisan tugas akhir ini seperti: Profil Kota Blitar, Potensi Kota Blitar, Sistem Informasi Geografis, PHP, ArcView, Chameleon, Mapserver, PostgreSQL.
Bab III Analisis Dan Perancangan Aplikasi Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan perancangan Aplikasi Sistem Informasi Informasi Geografis Potensi Daerah Kota Blitar. BAB IV Hasil Dan Pembahasan Bab ini berisi pengujian terhadap hasil pengujian dari aplikasi yang telah dibangun. BAB V Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap seluruh kegiatan tugas akhir yang telah dilakukan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Profil Geografis Kota Blitar Kota Blitar merupakan salah satu daerah di wilayah Propinsi Jawa Timur yang secara geografis terletak diujung selatan Jawa Timur dengan ketinggian 156 m dari permukaan air laut, pada koordinat 112° 14 - 112° 28 Bujur Timur dan 8° 2 - 8° 10 Lintang Selatan, memiliki suhu udara cukup sejuk rata-rata 24° C - 34° C karena Kota Blitar berada di kaki Gunung Kelud dan dengan jarak 160 Km arah tenggara dari Ibukota Propinsi Surabaya. Kota Blitar merupakan wilayah terkecil kedua di Propinsi Jawa Timur setelah Kota Mojokerto. Wilayah Kota Blitar di kelilingi oleh Kabupaten Blitar dengan batas:
•
Sebelah Utara : Kecamatan Garum dan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.
•
Sebelah Timur : Kecamatan Kanigoro dan Kecamatan Garum Kabupaten Blitar.
•
Sebelah Selatan : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.
•
Sebelah Barat
:
Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.
Kota Blitar dengan luas wilayah kurang lebih 32,58 km2 terbagi habis menjadi tiga Kecamatan yaitu :
•
Kecamatan Sukorejo dengan luas 9,93 km2.
•
Kecamatan Kepanjenkidul 10,50 km2.
•
Kecamatan Sananwetan 12,15 km2. Dari tiga Kecamatan tersebut, habis terbagi menjadi 21 Kelurahan. Dilihat dari kedudukan dan letak geografisnya, Kota Blitar tidak memiliki
sumber daya alam yang berarti, karena seluruh wilayahnya adalah wilayah perkotaan, yang berupa pemukiman, perdagangan, layanan publik, sawah pertanian, kebun campuran dan pekarangan. Oleh karena itu, sebagai penggerak ekonomi Kota Blitar mengandalkan Potensi diluar sumber daya alam, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Satu-satunya sungai yang mengalir diKota Blitar adalah sungai Lahar dengan panjang ± 7,84 km. Hulu Sungai Lahar berada di gunung Kelud menuju ke sungai Brantas. Keadaan tanah di Kota Blitar berupa tanah Regusol dan Litusol. Jenis tanah Regusol berasal dari gunung Kelud (Vulkan) sedang jenis tanah Litusol mempunyai konsistensi gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap erosi. (www.blitarkota.go.id) 2.1.1 Sistem Informasi Geografis dalam manajemen profil Profil dalam sistem Sistem Informasi Geografis
ini maksudnya yaitu
keterangan secara terperinci yang digunakan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dalam suatu kota ataupun kabupaten. Dengan memanfaatkan pendekatan
spasial dan keunggulan Sistem Informasi Geografis, pengembangan manajemen aset merupakan salah satu investasi Pemerintah Daerah untuk berbagai kepentingan strategis lainnya. Disamping sebagai sistem yang handal untuk membantu pengelolaan manajemen aset serta sebagai salah satu sarana bagi promosi potensi ekonomi daerah, manajemen aset juga merupakan pondasi bagi pengembangan sistem informasi manajemen wilayah (estate management) yang akan sangat dibutuhkan, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan kota. Pengembangan manajenen aset di daerah untuk mendukung pengelolaan kawasan kabupaten/kota akan sangat mudah dilakukan karena manajemen aset dikembangkan dengan berbasis geografis dan memberikan keuntungan ganda, bukan saja sebagai alat (tools) untuk membantu pengelolaan aset, namun juga dasar bagi pengelolaan wilayah kabupaten/kota. Dengan demikian pengembangan sistem informasi ini merupakan suatu investasi penting bagi pemerintah daerah kabupaten/kota dalam mewujudkan good corporate governance.
Dalam aplikasinya terhadap kebutuhan Sistem Informasi Geografis dalam menyediakan data mengenai lingkungan hidup sangat penting. Saat ini kebutuhan akan data dan peta profil yang menggambarkan potensi dan sangat jarang dijumpai terutama didaerah kabupaten/kota kecil. Hal ini juga disebabkan untuk membangun sebuah informasi yang handal memerlukan biaya yang cukup tinggi.
(DDA Kota Blitar: 2009)
2.2 Potensi Kota Blitar
Ìóst7ø9$# ’Îû “ÌøgrB ÉL©9$# Å7ù=à%ø9$#uρ Í‘$yγ¨Ψ9$#uρ È≅øŠ©9$# É#≈n=ÏG÷z$#uρ ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# È,ù=yz ’Îû ¨βÎ) £]t/uρ $pκÌEöθtΒ y‰÷èt/ uÚö‘F{$# ϵÎ/ $uŠômr'sù &!$¨Β ÏΒ Ï!$yϑ¡¡9$# zÏΒ ª!$# tΑt“Ρr& !$tΒuρ }¨$¨Ζ9$# ßìx%Ζtƒ $yϑÎ/ ÇÚö‘F{$#uρ Ï!$yϑ¡¡9$# t÷t/ ̤‚|¡ßϑø9$# É>$ys¡¡9$#uρ Ëx≈tƒÌh9$# É#ƒÎóÇs?uρ 7π−/!#yŠ Èe≅à2 ÏΒ $pκ#Ïù ∩⊇∉⊆∪ tβθè=É)÷ètƒ 5Θöθs)Ïj9 ;M≈tƒUψ Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah, 2: 30)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memberikan kepada manusia di bumi ini berbagai macam sarana dan berbagai jenis potensi alam untuk memenuhi kelangsungan hidup manusia. Potensi merupakan semua sumber daya yang ada atau tersedia dan yang dapat digunakan dalam upaya mengatasi masalah yang ada ataupun digunakan dalam upaya mencapai tujuan. Begitu juga dengan ayat yang ada di bawah ini:
tΒ $pκ#Ïù ã≅yèøgrBr& (#þθä9$s% ( Zπx%‹Î=yz ÇÚö‘F{$# ’Îû ×≅Ïã%y` ’ÎoΤÎ) Ïπs3Íׯ≈n=yϑù=Ï9 š•/u‘ tΑ$s% øŒÎ)uρ Ÿω $tΒ ãΝn=ôãr& þ’ÎoΤÎ) tΑ$s% ( y7s9 â¨Ïd‰s)çΡuρ x8ωôϑpt¿2 ßxÎm7|¡çΡ ßøtwΥuρ u!$tΒÏe$!$# à7Ï%ó¡o„uρ $pκ#Ïù ߉šø%ム∩⊂⊃∪ tβθßϑn=÷ès? Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Dengan adanya kekayaan alam yang melimah ruah, manusia harus dapat menjaga dan memakmurkan seluruh isi bumi. Masih banyak potensi yang belum terjamah oleh tangan manusia, oleh karena itu manusia dianugerahi akal dan pikiran untuk
dapat
menggali
potensi
alam
dan
dapat
memanfaatkan
serta
mengembangkannya demi kemakmuran alam semesta. 2.2.1 Data dan Informasi Potensi Kota Blitar: 2.2.1.1 Pertanian Lahan sawah yang ada di Kota Blitar pada tahun 2008 tidak mengalami perubahan dari tahun 2007 yaitu seluas 1.144 Ha. Sananwetan merupakan kecamatan yang memiliki lahan sawah terluas yaitu sebanyak 441 hektar atau sebesar 38,55 persen dari seluruh luas lahan sawah di Kota Blitar. Dari lahan sawah tersebut,
semuanya ditanami padi. Lahan sawah yang dapat ditanami padi dua kali atau lebih dalam setahun, seluas 543 Ha, atau 47,46 persen. Sisanya, seluas 601 ha, atau 52,54 persen hanya dapat ditanami padi satu kali. Produksi padi tahun 2008 meningkat sebesar 3.460,63 (3,49 persen) dari tahun 2007 menjadi 102.662,3 kwintal di tahun 2008. Meningkatnya produksi ini seiring dengan peningkatan rata-rata produksinya. Jadi meski luas panennya berkurang, tidak mempengaruhi produksinya. Produksi palawija terutama jagung turun drastis menjadi 8.846,27 kwintal. Hal yang sama terjadi pada tanaman hortikultura. Baik sayuran maupun buah-buahan tidak terlalu menggembirakan. Bahkan beberapa komoditi yang tahun 2007 lalu produksinya cukup baik, seperti cabai merah, kacang panjang, alpukat, dan belimbing pada tahun 2008 ini menurun produksinya. Jumlah ternak besar seperti sapi perah, sapi potong, kuda, babi, kambing, dan domba bertambah populasinya dari tahun 2007. Meskipun peningkatannya tidak terlalu besar, namun apabila konsisten dari tahun ke tahun, hal ini tentu saja akan mempengaruhi produktivitas sektor peternakan di Kota Blitar.
(DDA Kota Blitar: 2009)
2.2.1.2 Industri Produksi listrik yang dibangkitkan selama tahun 2008 sebesar 70.162.307 Kwh, meningkat dari produksi di tahun 2007. Dari produksi tersebut, listrik yang dijual kepada konsumen sebanyak 62.485.755 kwh dengan nilai penjualan Rp. 42.441 miliar. Selebihnya digunakan untuk keperluan sendiri serta susut pada proses
transmisi distribusi. Sementara itu jumlah pelanggan PLN juga bertambah dari 30.571 di tahun 2007 menjadi 31.384 di tahun 2008. AirMinum Jumlah pelanggan PDAM pada akhir tahun 2008 sebanyak 9.917 pelanggan. Daritotal pelanggan tersebut yang aktif bayar sebanyak 6.639 pelanggan atau 66,94 persen. Total produksi air minum yang disalurkan kepada pelanggan seperti kran umum, sosial, rumahtangga, pemerintah, niaga, (termasuk kebocoran) di tahun 2007 sebesar 2.031.783 m3.Tingkat kebocoran pada tahun 2007 sebesar 854.396 sebesar 42,05 persen dari seluruh produksi. Industri Jumlah unit usaha industri pada tahun 2008 sebanyak 1.932 terdiri dari industri formal sebanyak 112 dan industri non formal 1.820 usaha. Jumlah tenaga kerja yang diserap sebesar 7.360, dimana 3.223 berada pada indutri formal dan 4.137 pada industri non formal. Kenaikan jumlah industri tersebut diiringi juga oleh kenaikan nilai investasinya menjadi Rp. 14,8 miliar dan kenaikan nilai produksinya menjadi Rp. 365,4 miliar.
(DDA Kota Blitar: 2009) 2.2.1.3 Perdagangan Di tahun 2008 ada sebanyak 235 surat ijin usaha perdagangan (SIUP) yang diterbitkan oleh Dinas Perindag Kota Blitar. Bila dirinci menurut golongan usaha, usaha perdagangan besar dengan jumlah asset diatas 200 juta sejumlah 21 usaha. Perdagangan menengah dengan asset 50 sampai 200 juta sejumlah 51 usaha. Usaha perdagangan kecil dengan jumlah aset dibawah 50 juta sejumlah 163 usaha. Pengadaan dan penyaluran komoditi strategis di Kota Blitar seperti beras, tepung
terigu, gula pasir, dan minyak goreng, selama tahun 2008, dalam kondisi yang seimbang. Pengadaan beras sebesar 230.300 ton dan penyalurannya sebesar 89.690 ton. Pengadaan tepung terigu sebesar 3.660 ton dan penyalurannya sebesar 2.786 ton. Pengadaan gula pasir sebesar 3.480 ton dan penyalurannya 2.673 ton.
(DDA Kota Blitar: 2009) 2.3 Sistem Informasi Geografis Pada zaman Yunani kuno para ilmuan telah menggunakan matahari untuk menghitung jarak antara dua buah tempat yang saling berjauhan dengan memanfaatkan matahari. Dengan matahari pula para ilmuan yunani kuno telah berhasil menghitung diameter bumi, walaupun tingkat keakurasiannya masih kurang. Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan dalam bidang teknologi navigasi, manusia telah mencipkatan bererapa alat navigasi sehingga mereka tidak lagi bergantung kepada posisi bintang-bintang untuk menentukan arah, diantara adalah peta, kompas, dan GPS. Akan tetapi bukan berarti bintang-bintang tersebut sudah tidak berguna, sebab masih banyak para ilmuan yang mencoba mempelajari guna mengetahui manfaat lain dari bintang-bintang tersebut.
tΑΗ$oΨtΒ …çνu‘£‰s%uρ #Y‘θçΡ tyϑs)ø9$#uρ [!$u‹ÅÊ š[ôϑ¤±9$# Ÿ≅yèy_ “Ï%©!$# uθèδ 4 Èd,ysø9$$Î/ ωÎ) šÏ9≡sŒ ª!$# t,n=y{ $tΒ 4 z>$|¡Åsø9$#uρ tÏΖÅb¡9$# yŠy‰tã (#θßϑn=÷ètFÏ9 ∩∈∪ tβθßϑn=ôètƒ 5Θöθs)Ï9 ÏM≈tƒFψ$# ã≅Å_Áx%ãƒ
Artinya : “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui.” (QS. Yunus, 10 : 5) Dari kutipan ayat diatas menjelaskan bahwa semua yang diciptakan Allah adalah bermanfaat dan mengandung penuh hikmah. Salah salah ciptaan Allah yang dijelaskan menurut ayat diatas diantaranya adalah matahari dan bulan. Kedua ciptaan Allah tersebut merupakan suatu penanda yang dapat digunakan dalam mengetahui bilangan tahun dan bulan. Pada ayat yang lain Allah juga menjelaskan fungi dari bintang-bintang yang bersinar di malam hari, dan ayat tersebut adalah:
$uΖù=¢Ásù ô‰s% 3 Ìóst7ø9$#uρ Îhy9ø9$# ÏM≈yϑè=àß ’Îû $pκÍ5 (#ρ߉tGöκtJÏ9 tΠθàf‘Ζ9$# ãΝä3s9 Ÿ≅yèy_ “Ï%©!$# uθèδuρ ∩∠∪ šχθßϑn=ôètƒ 5Θöθs)Ï9 ÏM≈tƒFψ$# Artinya : “Dan
dialah
yang
menjadikan
bintang-bintang
bagimu,
agar
kamu
menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya kami Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang Mengetahui.”(QS. Al An'am, 6: 97) Allah SWT. telah menciptakan bintang-bintang untuk keperluan manusia yang dengan itu bisa mengambil manfaat dari cahayanya, kemunculannya, dan posisinya di kegelapan malam ketika manusia berda di tengah padang pasir dan lautan sehingga bisa menemukan jalan dalam pengembaraan. Sebagian berada di depan kita dan
sebagian lagi berada di belakang, di kiri dan di kanan. Bintang-bintang itu menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bepergian menuju kota-kota, mencari arah Ka`bah, mengenali waktu di malam hari, dan menemukan arah jalan di padang pasir dan lautan. Al-Balkhi, seorang penafsir, menyatakan bahwa kalimat
...agar kamu
menjadikannya petunjuk dalam kegelapan… bukan berarti bintang-bintang diciptakan hanya untuk memberi petunjuk kepada manusia, tetapi Allah telah menciptakan bintang-bintang untuk banyak manfaat lainnya. Apabila seseorang merenung dan memperhatikan bintang-bintang yang kecil dan besar, dimana posisi mereka, orbit, hubungan dan gerakan mereka, dan juga memperhatikan manfaat matahari dan bulan serta bagaiman mereka bermanfaat dalam kehidupan, pertumbuhan, perkembangan hewan, tumbuhan, pernyataan suci ini akan terbukti baginya. Dalam kitab tafsir Ali bin Ibrahim, disebutkan bahwa makna bintang di sini menyatakan, …Sesungguhnya kami Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang Mengetahui. Artinya, Allah SWT. telah
menunjukkan dalam ayat-ayatNya dan
menjelaskan kepada manusia yang memperoleh (ilmu) pengetahuan malalui cara perenungan. (Allamah Kamal Fiqih dan Tim Ulama: 2006)
Dari pengembangan ilmu pengetahuan perbintangan tersebut, maka muncullah suatu cabang keilmuan yang dikenal dengan sistem informasi geografis. Geographical Information System (GIS) adalah alat bantu yang sangat esensial dalam
menyimpan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan data atribut dan data spasial yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. GIS merupakan salah satu bentuk sistem informasi dengan penekanan pada informasi geografis yaitu mengenai tempat atau posisi suatu objek di permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan atau atributnya. (Nuryadin, Ruslan: 2005) GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan serta analisis statistic dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambargambar tertentu. Sistem informasi geografis mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, Sistem Informasi Geografis berkembang sangat pesat pada era 1990-an. Secara harafiah, Sistem Informasi Geografis dapat diartikan sebagai : ”Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk
menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan,
menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi
berbasis geografis”. (Atie puntodewo Dkk : 2003) Sistem Informasi Geografis menghubungkan sebuah lokasi ke informasi (seperti seseorang dengan alamat, bangunan dengan sebuah paket, atau sebuah jalan yang berada dalam jaringan jalan) dan lapisan-lapisan yang memberikan informasi kepada pemahaman yang lebih tentang bagaimana kesemuanya itu dapat saling terhubung. 2.4 Decision Support System Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif– alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. 2.5 Pengertian Decision Support System Menurut Keen dan Scoot Morton : “ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur “
Dengan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan. 2.5.1 Komponen Decision Support System o Subsistem Manajemen Basis Data Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang dibutuhkan oleh Data Base Management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan. Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain : a. Mampu mengkombinasikan sumber-sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data. b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah.
c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas. o Subsistem Manajemen Model Subsistem model dalam sistem pendukung keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model-model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data-data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan. Kemampuan subsistem model dalam sistem pendukung keputusan antara lain : a. Mampu menciptakan model-model baru dengan cepat dan mudah. b. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai. c. Mampu menghubungkan model-model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai. d. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen.
o Subsistem Dialog Subsistem dialog merupakan bagian dari sistem pendukung keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme kontrol selama proses analisa dalam sistem pendukung keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponenkomponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain : a. Bahasa Aksi (The Action Language) Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada. b. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage) Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu sistem pendukung keputusan dalam bentuk tampilan-tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan-masukan yang telah dilakukan.
c. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language) Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian sistem pendukung keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan (Kusrini, 2007). 2.6 Pemodelan Sistem Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun. 2.6.1 FlowChart Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. FlowChart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.
2.6.2 Simbol-simbol FlowChart Simbol
Nama Simbol
Keterangan
Process / Proses
Satu atau beberapa himpunan penugasan yang akan dilaksanakan secara berurutan
Input
Data yang akan dibaca dan dimasukkan ke dalam memory komputer dari suatu alat input atau data dan harus melewati memori untuk dikeluarkan dari alat-alat output
Terminal
Berfungsi sebagai awal (berisi Start) dan juga sebagai akhir (berisi End) dari suatu proses alur.
Decision
Berfungsi untuk memutuskan arah atau percabangan yang diambil sesuai dengan kondisi yang dipenuhi, yakni benar atau salah.
Output/Print
Berfungsi untuk mencetak (dan/atau menyimpan) hasil output/keluaran.
Connector/ Penghubung
Berfungsi sebagai penghubung bila diagram alur terputus disebabkan misalnya oleh pergantian halaman (misal diagram tidak cukup dalam satu halaman).
Flowline
Menunjukkan bagan arah instruksi dijalankan.
Tabel 2.1 Simbol-Simbol FlowChart (Teguh Wahyono, 2004)
2.6.3 Data Flow Diagram Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dkerjakan. 2.6.4 Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem akan dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. 2.6.5 Overview Diagram Overview Diagram adalah diagram yang menggambarkan proses dari dataflow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya/digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya, simbol ‘*’ atau ‘P (functional promitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara.
2.6.6 Level Diagram Level Diagram adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya. Dalam satu level sebaiknya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9 proses, bila lebih maka harus dilakukan dekomposisi. 2.6.7 Entity Relationship Diagram Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan oleh namanya, berhubungan dengan data didalam entitas dan hubungan antar entitas. Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang kebutuhan data untuk suatu sistem informasi, mereka akan berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang saling berhubungan daripada field-field data individu. Kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan ini disebut entitas (entities). Meskipun secara intuitif kita akan langsung tertarik untuk menganggap entitas sebagai tabel-tabel, kita tidak dapat melakukannya. Tabel merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit berukuran lebih kecil yang mengkuti aturan-aturan struktur basis data. Suatu entitas dapat berubah menjadi satu tabel, namun sering kali suatu entitas dipecah menjadi beberapa tabel. ERD adalah tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada tabel. ERD juga mengungkapkan entitas-entitas mana yang sebaikya secara konseptual dihubungkan dengan entitas yang lain. Hubungan antar entitas tidak ditentukan oleh field-field data yang sama dalam masing-masing entitas, karena selama tahap awal pengembangan sistem ini ketika ERD pertama kali
dikonseptualisasikan, field-field data yang sebenarnya tidaklah diketahui. Akan tetapi, pengguna dan para profesional sistem informasi dapat mengonseptualisasikan bagaimana record-record didalam entitas dapat berhubungan dengan record-record di entitas-entitas yang lain. Entitas-entitas didalam ERD akan memiliki nama, sama halnya seperti tabel yang memiliki nama. Relasi juga akan menghubungkan entitas-entitas sama halnya seperti garis-garis yang menghubungkan tabel-tabel melalui field-field yang sama diantara tabel. Relasi ERD akan menunjukkan jika satu record dalam satu entitas akan berhubungan dengan satu atau lebih record di entitas yang lain. 2.7 MapServer Mapserver merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) pada halaman web. Aplikasi ini pertama kali di kembangkan di Universitas Minesotta, Amerika Serikat untuk proyek ForNet (sebuah projek untuk manajemen sumber daya alam) yang didukung oleh NASA dilanjutkan dengan dikembangkan projek TerraSIP untuk manajemen data lahan Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source atau freeware seperti Shapelib yang digunakan untuk baca tulis format data Shapefile, FreeType untuk merender karakter, GDAL/OGR untuk baca atau tulis format data vektor maupun raster, dan projek 4 untuk mengganti beragam proyeksi peta. Pada bentuk paling dasar MapSever merupakan sebuah program CGI (Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan parameter tertentuterutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP akan menghasilkan
data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk peta atau dalam bentuk lain. Fitur-fitur dari MapServer diantaranaya adalah: a. Menampilkan data spasial dalam format vektor seperti Shapefile(ESRI), ArcSDE(ESRI),
PostGIS
dan
berbagai
format
fektor
lain
dengan
menggunakan library OGR. b. Menampilkan data spasial dalam bentuk format raster seperti TIFF/GeoTIFF, APPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library GDAL. c. Menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga operasi-operasi spasial dapat dilakukan dengan cepat. d. Dapat dikembangkan dengan tampilan keluaran yang dapat diatur dengan menggunakan file template. e. Dapat melakukan seleksi obyek berdasarkan nilai, titik, area, atau berdasarkan sebuah obyek spasial tertentu. f. Mendukung rendering karakter berupa font TrueType. g. Mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang dibagi-bagi menjadi sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan menampilkan gambar dapat dipercepat. h. Dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekpresi lojik atau ekspresi reguler.
i. Dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidak salin tumpang tindih. j. Konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan pada URL. k. Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly (Nuryadin, Ruslan. 2005) 2.8 PostgreeSQL
∩⊄∪ tβθè=yϑ÷ès? óΟçFΖä. $tΒ ã‡Å¡ΨtGó¡nΣ $¨Ζä. $¯ΡÎ) 4 Èd,ysø9$$Î/ Νä3ø‹n=tæ ß,ÏÜΖtƒ $oΨç6≈tFÏ. #x‹≈yδ Artinya : "Inilah Kitab (catatan) kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya kami Telah menyuruh mencatat apa yang Telah kamu kerjakan". (QS. Al- Jaatsiyah 45: 29)
Ayat diatas menjelaskan bahwa semua amal manusia tercatan dalam suatu kitab dan catatan tersebut tidak akan hilang bahkan rusak dan tidak pula tertukar, sebab semua catatan tersebut telah diatur dan tersimpan rapi. Dari sini dapat diambil pelajaran bahwa kemahabesaran Allah tidak akan bisa ditandingi. Dan manusia hanya mampu belajar apa yang diajarkan oleh Allah kepada mereka melalui Al-Qur’an, sebab ilmu Allah adalah maha luas. Sejak manusia mulai mengenal tulisan, mereka telah mencoba menulis segala hal yang dialaminya kedalam sebuah media. Seiring dengan perkembangan peradaban kemudian ditemukan kertas oleh bangsa Cina dan dijadikannya sebagai media untuk menulis. Dengan semakin banyaknya data yang harus disimpan media
kertas tidak lagi sanggup menampung, sehingga para ilmuan memikirkan suatu metode dalam penyimpanan data yang kita kenal sekarang ini dengan sebutan database. Ada banyak sekali model-model dari database tersebut diantaranya adalah PostgreSQL. PostgreSQL
atau
postgres
adalah
server
Object
Relational-Database
Management System (ORDBMS) open source. Postgres lahir dan dikembangkan oleh Univesitas of California, Berkeley(1977-1985). Postgres berawal dari kode Ingres, yang kemudian dikembangkan menjadi database server relational yang berhasil dikomersilkan oleh Relational Technologies/Ingres Corporation. Object-relational database tersbut dinamakan Postgres. Kemudian postgres diambil oleh illustra Information Technologies, untuk dikembangkan sebagai produk database komersial. Kemudian diambil alih oleh Informix dan diintegrasikan ke dalam Informix Universal Server. Pada tahu 1986-1994, postgre telah banyak digunakan untuk penelitian dan produksi aplikasi. Postgre juga digunakan sebahan bahan belajar diberbagai Universitas dan berhenti pada Postgres versi 4.2. Pada tahun 1994-1995, dua orang mahasiswa lulusan Berkeley, yaitu Jolly Chen dan Andrew Yu, menambahkan kemampuan SQL pada Postgres dan diberi nama Postgres95 dengan mengngunakan kode ANSI C. perubahan internal dilakukan pada Postgres95, untuk meningkatkan kinerja dan kemudahan dalam pengembangan sehingga Postgres95 dapat berjalan lebih cepat dibanding dengan posgres versi 4.2.
Penamabahan yang dilakukan pada Postgres95 diantaranya adalah: a. Bahasa query PostQUEL diganti menjadi SQL (implementasi pada server). subQuery belum didukung namun dapat dilakukan dengan menngunakan fungsi-fungsi SQL yang didefinisikan. Dimasukkan perintah klausa GROUP BY pada SQL. b. Tersedianya program psql untuk interactif query dengan SQL. Program psql ini menggunakan GNU readline. c. Interface object besar ditinggalkan. Mekanisme yang digunakan untuk menyimpan object besar yaitu menggunakan Inversion. d. Penghapusan system instance-level. e. Tutorial
singkat
penggunaan
fitur
SQL,
disertakan
dengan
contoh
programnya. f. GNU make digunakan untuk proses build. Postgres95 bisa dikompilasikan dengan GCC. Awal tahun 1996, dibentuk sebuah sebuah tim yang tergabung dalam sebuah komunitas yang dipersiapkan untuk menangani lonjakan permintaan yang besar, bagi sebuah database server yang open source. Sehingga dengan adanya tim tersebut PostgreSQL dikembangkan lagi dengan mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan. Dan pada tahun 1996 nama database server Postgres95 dihapus dan diganti menjadi PostgreSQL. Relaease PostgreSQL dilakukan setiap tiga hingga lima bulan, dimana tiap periode dilakukan pengembangan selama dua hingga tiga bulan.
Beberapa prestasi yang telah diperoleh oleh PostgreSQL, diantaranya adalah terpilih sebagai Best Database Management System oleh Linux Wolrd Editor’s pada tahun 1999 dan sebagai Best Database oleh Linux Journal Editor’s Choice Award pada tahun 2000. PostgreSQL menawarkan fitur-fitur yang dimiliki oleh DBMS komersial diantaranya: a. Dukungan tipe data yang banyak diggunakan pada database komersial, seperti floting point, integer, character string, money, date/time dan tipe data binary. b. Dukungan tipe data yang semakin beragam, seperti tipe data untuk geometri (seperti Point, Polygon, Circle, dan Line) tipe data jaringan (TCP/IP) untuk menyimpan data pada IP4, IP6 dan Mac Address (Lnet,cidr,maddr). c. Didukung tipe data array dan tipe data komposit serta konsep tipe data Object Identifiers (OIDS), yang digunakan PostgreSQL sebagai primary key pada beberapa table. Pada postgreSQL versi 8.x, OIDS digunakan sebagai default pada pembuatan table pada database. d. Dukungan penyimpanan binary large object (gambar, suara,vidio). Kinerja PostgreSQL sebagai server database object-relational semakin memudahkan user untuk mengimplementasikan system aplikasi yang dibuat e. Dukungan fitur Foreign Key dan referential integrity, membuat PostgreSQL banyak dipilih sebagai database server dalam pengembangan aplikasi.
f. PosgreSQL telah mengimplementasikan tipe join SQL99: inner join, left, right, full outer join, natural join, yang mempermudah proses querry. g. Dukungan fitur view dan trigger menyederhanakan proses querry yang kompleks pada sisi server. Fungsi trigger bisa ditulis dalam bahasa C, Procedural Langguage. h. Dukungan fungsi Full-text indexing. i. Tersedianya fungsi ODBC. j. Fitur rule yang dapat digunakan untuk memanipulasi data pada operasi SQL yang dilakukan, serta fungsi yang berkenaan dengan keamanan data, seperti fungsi hash cryptographic (MD5, SHAI). k. Dukungan standar regular expression (full POSIX) dan case-intensitive regular expression matching. l. Dukungan dari bahasa pemprograman pada sisi server, seperti: C, SQL, PL/pgSQL, Tcl, PERL, Python, dan ruby. m. Temporary table yang digunakan sebagai tabel temporer, dimana akan dihapus pada saat koneksi database berakhir. n. Dukungan fitur schema yang memungkinkan: 1. Banyak user menggunakan database yang sama tanpa mengganggu yang lainnya. 2. Untuk memudahkan mengorganisasikan database dalam satu program tertentu.
3. PostgreSQL 8.0 adalah PosgreSQL pertama yang bisa dioperasikan pada Microsoft Windows sebagai sever, dimana PostgreSQL berjalan sebagai salah satu service windows server. Release PosgreSQL ini bisa dijalankan pada form Windows XP, Windows 2000 maupun Windows 2003. PosgreSQL memberikan fitur dan kinerja yang lengkap untuk Administrasi sever, seperti: 1. Model keamanan untuk setiap user dan group pada objek database. 2. Akses yang bisa dibatasi ke sever berdasarkan host, nomor IP, user name, dan database tertentu. 3. Dukungan tools dalam proses backup semua ojek database bukan hanya tabel saja tetapi termasuk juga fungsi, triger, privillages, tipe, data custom. 4. Operasi backup data dan kebalikannya (restore) data dilakukan oleh user database yang mempunyai privileges superuser. 5. Dukungan backup data yang menggunakan database cluster dengan WAL archive 6. Dukungan kerberos untuk proses authentification. 7. Koneksi database yang terenkripsi dengan menggunakan SSL dan SSH. 8. Dukungan koneksi lewat TCP/IP atau local unix domain socket. 9. Dukungan database replikasi dengan menggunakan aplikasi open source DB MIRROR.
10. Dukungan Tabelspace yang memungkinkan administrator server memilih file sistem dan media penyimpanan untuk tabel tertentu dalam database. PostgreSQL berjalan di banyak platform sistem operasi, sehingga database server ini banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi, diantaranya: 1. FreeBSD (x86,Alpha). 2. BSD/OS (x8 3. 6,Sparc). 4. OpenBSD (x86,Sparc). 5. NetBSD (x86, Alpa, ARM, m68k, Power PC, Sparc, VAX). 6. Digital Unix 7. Linux (x86, Alpa, ARM, MIPS, Power PC, Sparc. s/390). 8. SCO OponServer. 9. SCO UnixWare. 10. SunOS 4 11. Sun Solaris (x86, Sparc). 12. Compaq Tru64 Unix.. 13. BeOS. 14. Windows (XP, WIN 2000, WIN 2003) Dukungan dari database pemprograman berupa library yang bisa digunakan untuk koneksi ke sever database PostgreSQL, menyebabkan pengguna database
PostgreSQL berasal dari berbagai latarbelakan penguasaan bahasa pemrograman, diantaranya: 1. Python (lewat PyGreSql/PoPy) 2. JDBC (Java Database Connectivity) 3. PHP Librar php-pgsql 4. Tcl 5. Standard SQL embeded C 6. Perl (Standard DBI/DBD) 7. Native C dan C++ API 8. ODBC (Tim Penyusun: 2005) 2.9 PHP PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software open-source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di download secara bebas dari situs resminya. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, atau Perl. (Yogyakarta: Andi, 2006)
PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung pada homepage-nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang pendukung open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page tools versi 1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0. Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website di dunia. Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo, dan Jim Winstead bekerja sama untuk menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan. Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0. Tidak berhenti sampai di situ, kemampuan PHP terus ditambah hingga saat ini versi terbaru yang dikeluarkan adalah PHP 5.0. PHP adalah bahasa server-side programming yang powerfull untuk membuat halaman web yang dinamis dan interaktif. Sintak PHP mirip dengan bahasa Perl dan C. PHP biasanya sering digunakan bersama web server Appache di beragam sistem operasi. PHP juga men-support ISAPI dan dapat digunakan bersamadengan Microsoft IIS di Windows (Sunyoto, 2007:119) Abdul Kadir (2001:1) mengatakan bahwa, menurut dokumen resmi PHP, PHP singkatan dari Hypertext Preprocesor, yang merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan di server dan di proses di server. Hasilnya akan dikirim ke client tempat pemakai menggunakan browser.
Secara khusus PHP dirancang untuk web dinamis. Artinya PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya dapat menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP memiliki fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion ataupun Perl. Kelebihan dari PHP adalah mampu membuat aplikasi web dengan koneksi database yang cukup banyak, seperti Adabas D, Dbase, Empress, FilePro (read only), Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, InterBase, FrontBase, MSQL, Direct MS-SQL, MySQL, ODBC, Oracle (OCI7 and OCI8), Ovrimos, PostgreSQL, SQLite, Solid, Sybase, Velocis, Unix dbm. (Prasetya Ambang Utomo, 2006) 2.10 WebGIS Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasioperasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan
secara online melalui jaringan intranet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data. Di lingkungan web prinsip-prinsip tersebut di gambarkan dan di implementasikan seperti pada tabel berikut :
Table 2.2 Prinsi-prinsip Pengembangan SIG GIS Prinsip Data Input Manajemen Data Analisis Data Representasi Data
Pengembangan Web Client DBMS dengan komponen spasial GIS Library di Server Client/Server
Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standart dari geografis data berbeda-beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur sistem mengikuti arsitektur ‘Client Server’. (Iwan Setiawan & Harris Noor Rabbasa) 2.11 Chameleon
Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik pada webGis. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated dengan dengan Mapserver berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open Geospatial Consortium (OGC). Gambar berikut mengilustrasikan konfigurasinya :
Gambar 2.1 : Konfigurasi Chameleon yang digunkan dengan MapServer (Sumber : Charter, Denny September 2008) DM Solution Group (Ottawa, Canada) adalah pengemgbang komponen yang re-usedable pada Chameleon. Komponen-komponen yang dikembangkan tersebut membangun Chameleon Framework. Fungsi Chameleon sebagai sebuah produk dari Open Source yang dibangun dengan bahasa pemprograman PHP. Chameleon memberikan akses yang sederhana ke beberapa fitur yang hanya bisa diakses dalam MapScript dimana telah disediakan sebuah script yang telah jadi sebagai komponen yang dapat di gunakan. Dengan Chameleon seorang yang bukan programmer memungkinkan untuk memasukan komponen pada applikasi web SIG. Chameleon terdiri lebih dari 300 script PHP yang memberikan fungsi dan akses “widgets” pada WebGIS. Kita tidak mesti mengetahui bagaimana script ini bekerja karena dibangun dengan PHP MapScript jadi disini kita dapat dengan
mudah memberikan HTML tag. Sebagai contoh penggunaan HTML Tag seperti melakukan desain untuk menambahkan peta, scalebar, legend, query tool, printing tools dan applikasi-aplikasi lainnya. Pengembang applikasi yang menggunakan Chameleon dapat melakukannya hanya dengan menambahkan Tag pada halaman HTML. Cara seperti ini disebuat dengan CWC2 tag sebuah konfigurasi untuk komponen client WebGIS. Penggunaan Tag ini memberikan metode yang sederhana dalam menambahankan sebuah halaman pada applikasi web. Gambar berikut ini menunjukan beberapa kode yang ada pada widget. 2.12 Maplab Maplab adalah aplikasi web yang dapat digunakan untuk memudahkan membangun aplikasi berbasis MapServer dan bersifat open source. Aplikasi Maplab Terdiri dari tiga modul: a. MapEdit, untuk keperluan mengatur dan membuat konfigurasi peta (file *.map). Mapedit menyediakan fasilitas pengusunan dalam antar muka grafis sehingga mudah digunakan. Selain fasilitas penyususan, disediakan juga fasilitas untuk melihat tampilan yang akan dihasilkan oleh file *. Map, sehingga bisa menghindari terjadinya kesalahan ketika membuat atau menyusun file tersebut. b. MapBrowser, untuk keperluan browsing peta, baik peta pada server lokal maupun server WMS (Web Map Service).
c. GMapFactory, untuk membuat dan memasang aplikasi berbasis MapServer secata cepat. Tampilan MapLab secara default menggunakan Java applet ROSA, sehingga membutuhkan
adanya
Java
Runtime
Environment
(JRE)
untuk
menjalankannya. 2.13 Dreamwever Dreamwever adalah salah satu jenis web editor yang dapat mengelola file PHP. Dreamweaver memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server side dan Client side. Server side digunakan untuk memproses data yang berhubungan dengan server, seperti pengolahan database. Sedangkan client side merupakan bahasa pemrograman tambahan. Dreamwever adalah editor yang komplit yang dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer. Dengan adanya program ini kita tidak akan susah-susah mentik script-script format HTML, PHP, ASP maupun bentuk program yang lain. Seperti program editor web lain, Dreamwever juga memiliki dua bentuk layar, yaitu bentuk halaman Desain dan halaman code. Hal ini akan mempermudah kita dalam menambahkan script yang berbasis PHP maupun javascript. 2.14 MapScript Php/Mapscript, atau sering disebut Mapscript saja, adalah sebuah modul yang digunakan untuk membuat fungsi-fungsi dan class-class MapServer agar dapat dijalankan di PHP3/PHP4. Sedangkan MapServer sendiri adalah sebuah service
untuk memproses dan menampilkan data spasial, lengkap dengan proyeksi-proyeksi dan
koordinatnya.
MapServer
dikembangkan
oleh
Universitas
Minnesota
(http://mapserver.gis.umn.edu) dan merupakan freeware sehingga dapat dipakai oleh semua orang secara gratis. MapScript dapat berjalan di sistem operasi windows maupun linux. MapScript dapat dijalankan pada beberapa Web Server. Secara garis besar, proses yang akan dilakukan oleh MapScript dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini:
Gambar 2.2 : Proses MapScript Pada WebServer (Sumber: Prasetyo, Daniel Hary. 2004)
Proses diawali dengan request dari client ke server. Web Server akan menjalankan fungsi-fungsi yang ada di library Mapscript. Data spasial yang akan digunakan berupa data bertipe shapefile, yang merupakan file spasial standar dari ESRI. Dengan perantara MapFile, sebagai pengatur setting dari data yang akan ditampilkan, MapScript akan membaca data spasial di shapefile ini, memprosesnya
sesuai permintaan dari client, kemudian menyimpannya kedalam bentuk file gambar (GIF,JPG, atau PNG). File gambar ini kemudian akan di load ke client dalam bentuk object Image HTML. Karena bentuk peta yang ditampilkan merupakan file gambar maka kerja client tidak berat, terutama jika dibandingkan dengan cara lain yang menggunakan activeX.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Kota Blitar berdasarkan Undang-undang nomor delapan belas ditetapkan dengan nama Kotamadya Blitar dengan luas wilayah sebesar enam belas koma satu kilometer persegi dan jumlah penduduk sebanyak tujuh puluh tiga ribu seratus empat puluh tiga jiwa. Rata-rata ketinggian Kota Blitar dari permukaan air laut sekitar seratus lima puluh enam meter. Ketinggian di bagian utara sekitar dua ratus empat puluh lima meter dengan tingkat kemiringan dua derajat sampai lima belas derajat, bagian tengah seratus tujuh puluh lima meter dan bagian Selatan seratus empat puluh meter dari permukaan air laut dengan tingkat kemiringan enol derajat sampai dua derajat. Dilihat dari Topografi wilayah Kota Blitar masih termasuk dataran rendah. Keadaan tanah di Kota Blitar berupa tanah Regusol dan Litusol. Jenis tanah Regusol berasal dari gunung Kelud (Vulkan) sedang jenis tanah Litusol mempunyai konsistensi gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap erosi. Dengan kondisi tanah yang cukup subur, masyarakat memanfaatkannya menjadi area persawahan yang luasnya mencapai seribu seratus empat puluh empat hektar dengan hasil padi per tahun rata-rata sebesar seratus dua ribu enam ratus enam puluh dua koma dua kwintal, hasil palawija per tahun rata-rata delapan ribu delapan ratus delapan puluh enam kwintal. Selain pertanian, Kota Blitar juga memiliki potensi perindustrian dan pariwisata. Industri kecil menengah sampai industri besar sebanyak
seribu sembilan ratus tiga puluh dua jenis, dengan investasi mencapai tiga ratus enam puluh lima koma empat milyar. Potensi pariwisata Kota Blitar tidak lepas dari nilainilai sejarah yang masih kental tergurat di kota yang pernah menjadi salah satu tempat berkecamukmya semangat kepahlawanan pejuang bangsa. Nama-nama besar seperti Adipati Aryo Blitar, Sang Proklamator Bung Karno, Sodancho Supriyadi, dan lain sebagainya, merupakan inspirasi yang ikut mewarnai dinamika, arah, dan kemajuan kota yang sedang tumbuh ini. Dari waktu ke waktu Kota Blitar harus dibenahi dan diperkaya guna meningkatkan potensi yang ada di Kota Blitar. Profil Kota Blitar yang didalamnya memiliki potensi baik dari alam maupun dari menusia sampai saat ini belum memiliki sistem informasi geografis yang dapat menampilkan secara detal profil kota karena data masih disimpan dalam bentuk arsip maupun komputer secara manual, dengan adanya Sistem Informasi ini diharapkan lebih mudah dan efisien untuk peyajian data profil kota terutama potensi yang ada di Kota Blitar. 3.2 Tahap-Tahap Pembuatan Program Penelitian yang dilakukan untuk merancang sistem diperoleh dari pengamatan data-data yang ada. Tahap-tahap yang dilakukan untuk penelitian guna perancangan tersebut secara terstruktur adalah:
3.2.1
Pengumpulan Data Studi Pustaka yaitu melakukan proses pengumpulan data dari Pemerintah
Kota, membaca literatur dari buku, data-data teoritis dari internet dan catatan-catatan kuliah yang berkaitan dalam penulisan laporan tugas akhir ini dengan maksud untuk dipergunakan sebagai landasan teoritis sekaligus sebagai pendukung dan penunjang penyusunan tugas akhir. 3.2.2
Analisis Data Membuat analisis terhadap data yang sudah diperoleh dari hasil observasi di
Pemerintah Kota Blitar, data observasi ini masih berupa arsip dan belum diolah, dalam proses analisis ini diharapkan memperoleh tujuan yang jelas dari perancangan sistem dengan menggunakan pemodelan. 3.2.3
Perancangan Sistem Tahap perancangan sistem bertujuan untuk mencari bentuk yang optimal dari
aplikasi yang akan dibangun dengan mempertimbangkan berbagai faktor-faktor permasalahan dan kebutuhan yang ada pada sistem seperti yang telah ditetapkan pada tahap analisis. Upaya yang dilakukan adalah dengan berusaha mencari kombinasi penggunaan teknologi, perangkat keras (hardware), dan perangkat lunak (software) yang
tepat
sehingga
diimplementasikan.
diperoleh
hasil
yang
optimal
dan
mudah
untuk
3.2.4
Pembuatan Program Membuat program dan merepresentasikan hasil desain ke dalam pemrograman
berdasarkan sistem yang sudah dirancang. Dalam pembuatan program menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, untuk menyajikan peta menggunakan chameleon dan mengguanakan postgreSQL sebagai database. 3.2.5
Evaluasi Program Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur dan sistem secara keseluruhan.
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem yang telah dibuat sudah benar, sesuai dengan karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan-kesalahan didalamnya. 3.2.6
Pembuatan laporan Tugas Akhir Pembuatan laporan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dari hasil
program. 3.3 Perancangan Web Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses perancangan aplikasi web dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan atau spesifikasi yang telah ditetapkan pada tahap analisis sistem. Dalam perancangan aplikasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu gambaran awal aplikasi peta dan gambaran awal aplikasi web.
3.3.1
Gambaran Aplikasi Peta
Gambaran aplikasi dibagi menjadi dua buah yaitu gambaran visualisasi data, gambaran query peta. a. Gambaran Visualisasi Data
Gambaran ini berfungsi untuk memvisualisasikan peta digital dari kontur kota, profil kota, jalan, sungai, potensi pertanian, potensi pariwisata, potensi perindustrian beserta atribut-atribut peta seperti peta referensi, navigasi, dan legenda. Modul ini dibangun dengan menggunakan aplikasi Chameleon sebagai media untuk mengeksekusi peta sehingga dapat tampil pada media website. Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik pada webGis. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated dengan dengan Mapserver berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open Geospatial Consortium (OGC). Fungsi Chameleon sebagai sebuah produk dari Open Source yang dibangun dengan bahasa pemprograman PHP. Chameleon memberikan akses yang sederhana ke beberapa fitur yang hanya bisa diakses dalam MapScript dimana telah disediakan sebuah script yang telah jadi sebagai komponen yang dapat di gunakan. Dengan Chameleon seorang yang bukan programmer memungkinkan untuk memasukan komponen pada applikasi web SIG.
Alur proses ini dapat dilihat pada gambar 3.1 :
Data Base Peta
Chameleon
Aplikasi
Web
Gambar 3.1 Alur proses visualisasi data Peta b. Gambaran Query Peta Modul ini berfungsi untuk menangani proses query yang dilakukan pengguna pada saat mengklik salah satu titik yang ada ada muka peta. Hasil dari query ini adalah berupa informasi mengenai titik, garis atau poligon pada peta tersebut. Informasi yang ditampilkan dalam aplikasi ini meliputi informasi mengenai jalan, sungai, profil kota dan informasi potensi kota. Modul ini dibangun dengan menggunakan tool yang sudah terdapat dalam Chameleon.
Alur kerja gambaran ini dapat dilihat pada gambar 3.2 :
Query User pada peta
Data Base Peta
Chameleon
Aplikasi
Web
Gambar 3.2 Alur kerja gambaran query posisi 3.3.2
Perancangan Basis Data Sebelum merancang basis data maka perlu dibuat terlebih dahulu data flow
digram, yang menjelaskan tentang fungsi-fungsi dan alur kerja yang terdapat dalam sistem
informasi tersebut secara logika. Data flow diagram akan dapat
menginterpretasikan Logical Model dari suatu sistem.
Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD antara lain:
Simbol
Nama Simbol
Keterangan
Proses (Process)
Merupakan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh orang atau mesin komputer, dimana aliran data masuk, ditranformasikan ke aliran data keluar.
Penyimpanan Data (Data Store)
Komponen yang berfungsi untuk menyimpan data/file adalah fungsi yang mentransformasikan data secara umum.
Sumber data / tujuan data (Entity)
Merupakan sumber atau tujuan dari arus data yang dapat digambarkan secara fisik, seseorang atau sekelompok orang atau system lain.
Aliran Data (Flowline)
Disimbolkan dengan anak panah, dimana arus data mengalir diantara proses, simpangan data, kesatuan luar, kesatuan ruang.
0 Proses
1
Data Store
Sumber Data
Gambar 3.3 Simbol dalam DFD 3.3.3
Context Diagram Context Diagram pencemaran lingkungan merupakan gambaran secara umum
untuk mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang ada Kota Blitar secara terinci.
Pada sistem informasi geografis profil darah Kota Blitar, diagram arus datanya dapat dilihat pada gambar 3.4. input profil input peta industri input peta pertanian input peta pariwisata input berita input fasilitas
Admin
1
lihat profil isi_tanam_modal lihat berita
SIG PROFIL DAERAH
tulis komentar lihat peta
+
tampil peta industri tampil berita tampil profil tampli fasilitas tampil peta pertanian tampil peta pariwisata tampil peta fasilitas tampil peta
Pengguna
tampil profil tanam_modal tampil komentar tampil berita
Gambar 3.4 Contex Diagram Pada Konteks Diagram diatas dapat dilihat bahwa proses yang terjadi dalam aplikasi SIG profil daerah Kota Blitar melibatkan dua sumber atau tujuan data yaitu pengguna, dan admin. 1.
Admin Bagian admin bertugas mengelola profil, menambah peta fasilitas, menambah
peta pertanian, menambah peta periwisata, menambah peta perindustrian, dan menambah database peta.
2.
Pengguna Sementara pengguna dari aplikasi ini dapat memproleh informasi tentang profil
Kota Blitar yang ditampilkan dengan memilih menu yang sudah disediakan. Menu yang disediakan meliputi profil potensi kota, berita terbaru tentang Kota Blitar, melihat peta beserta informasinya, dan memberikan komentar. 3.3.4 Data Flow Diagram (DFD) 1. DFD Level 1 Diagram alur data level 1 pada gambar 3.5 memuat proses-proses inti yang ada didalam sistem, yaitu proses administrasi, proses login, proses informasi, dan proses penampilan peta. input profil input peta industri input berita input peta pertanian input peta pariwisata input fasilitas
Admin
Login Admin tampil profil tampil komentar Konfirmasi Login Admin tanam_modal tampil berita tampil peta tampli fasilitas
Pengguna
5 1 Administrasi
+
tampil peta fasilitas tampil peta industri tampil berita tampil profil tampil peta pertanian tampil peta pariwisata
Login
2 10
Tanam modal
simpan_tanam_modal Simpan User Simpan Berita
Informasi 1
User
2
Berita
3
Profil
8
Komentar
4
Peta Industri
5
Peta Pariwisata
Simpan Profil Simpan Komentar
info_tanam_modal Baca Data User
lihat profil lihat Lihat beritaPeta Umum isi_tanam_modal lihat peta tulis komentar
Ambil Data Berita Ambil Data Profil Ambil Data Komentar 4
Simpan Peta Industri Simpan Peta Pariwisata Simpan Peta Pertanian Simpan Peta Fasilitas
Ambil Data Peta Industri Ambil Data Peta Pariwisata 6
Peta Pertanian
9
peta fasilitas
Proses Peta Ambil Data Peta Pertanian Ambil Data Peta Fasilitas
Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Peta
Dalam level 1 SIG profil Kota Blitar terdapat empat proses yang dilakukan oleh admin dan pengguna. a. Proses 1 adalah administrator yang menangani manajemen data yang akan ditampilkan dalam website. Data-data disimpan dalam database yang ada. Admin melakukan input data yaitu data profil, data peta fasilitas, data peta industri, data peta pertanian, data peta pariwisata, dan data tentang berita terkini. Administrator memberikan laporan ke admin berupa tampilan dari data-data yang dimasukkan, kemudian melakukan penyimpanan ke tabel database. b. Proses 2 yaitu informasi. Ini merupakan proses yang menangani semua informasi yang akan ditampilkan dalam website. Informasi tersebut diambil dari database untuk disajikan kepada pengguna yang mengakses halaman tersebut. Selain pengguna melihat semua informasi yang ada, pengguna juga dapat memberikan komentar. c. Proses 3 yaitu login user. Proses ini digunakan untuk mengecek login user untuk mendapatkan hak akses untuk mengelola content database. Setiap kali user melakukan login, data yang dimasukkan akan dicek dengan data yang ada dalam database. Apabila data tersebut sama dengan database, maka user dapat akses untuk mengelola content database. Namun, apabila tidak sama, maka sistem akan menolak user tersebut untuk masuk kedalam sistem. d. Proses 4 yaitu proses peta, ini merupakan proses yang menangani semua yang berhubungan dengan peta yang ditampilkan dalam website. Admin dapat
melakukan penambahan peta dan data peta sesuai keperluan. Dan pengguna juga dapat memperoleh informasi profil potensi kota dan dapat memberikan komentar. Untuk lebih jelasnya, proses 4 ini selanjutnya akan dijabarkan dalam DFD level 2 administrasi profil kota. 2.
DFD Level 2 6 tampil peta industri Proses Peta Industri
4
Peta Industri
3
Profil
6
Peta Pertanian
Simpan Peta Pariwisata
5
Peta Pariwisata
Simpan Peta Fasilitas
9
peta fasilitas
Simpan Komentar
8
Komentar
1
User
10
Tanam modal
Simpan Peta Industri
input peta industri
2 tampil profil input profil
tampil peta pertanian input peta pertanian
tampil peta pariwisata input peta pariwisata
Proses Profil
Simpan Profil
7 Proses Peta Pertanian
Simpan Peta Pertanian
8 Proses Peta Pariwisata
9 Admin
input fasilitas tampil peta fasilitas
Proses Peta Fasilitas
4 Input Komentar Tampil Komentar
Proses Komentar
5 Input User
Proses User
Simpan User
Tampil User 10 input_tanam_modal Prcs_346
simpan_tanam_modal
tampil_modal 3 2 input berita
Proses Berita
Simpan Berita
tampil berita
Gambar 3.6 DFD Level 2 SIG Proses Profil Kota
Berita
Pada DFD level 2 proses peta SIG Proses Profil Kota ini merupakan pengembangan dari proses peta yang terdapat pada DFD level 1. Disini dijelaskan lebih terperinci mengenai alus semua proses profil kota mulai dari proses berita, proses profil, proses komentar, proses user, proses peta fasilitas, proses peta industri, proses peta pertanian, dan proses peta perindustrian. Setiap proses melakukan penyimpanan ke databese. 3.3.5 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity
Relationship
Diagram
(ERD)
adalah
sebuah
diagram
yang
menggambarkan hubungan atau relasi antar Entity, dan setiap Entity terdiri atas satu atau lebih atribut yang mempresentasikan seluruh kondisi (fakta) dari yang kita tinjau. Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan oleh namanya, berhubungan dengan data didalam entitas dan hubungan antar entitas. Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang kebutuhan data untuk suatu sistem informasi, mereka akan berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang saling berhubungan daripada field-field data individu. Kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan ini disebut entitas (entities). Meskipun secara intuitif kita akan langsung tertarik untuk menganggap entitas sebagai tabel-tabel, kita tidak dapat melakukannya. Tabel merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit berukuran lebih kecil yang mengkuti aturan-aturan struktur basis data. Suatu entitas dapat berubah menjadi satu
tabel, namun sering kali suatu entitas dipecah menjadi beberapa tabel. ERD adalah tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada tabel. Gambar ERD Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui profil potensi Kota Blitar keseluruhan.
mast er_produksi_pertanian mast er_jumlah_industri gid3 serial id_kelurahan char(25) id_indus tri1 char(25) nama_indus tri char(25) the_geom geometry tanggal char(25) bulan char(25) tahun char(25)
mast er_jenis_indus tri id_industri c har(25) nama_indus tri c har(25) nama_produk si c har(25)
mast er_jalan gid2 nm_jln the_geom
id_produksi id_kelurahan id_prod_pertanian bany ak_produksi tanggal bulan tahun
mast er_adminis trasi gid area nm_k elura nama_kec id_kec id_kel the_geom
mast er_objek id_kategori_objek serial jnobjek char(25)
serial numeric char(20) char(20) smallint smallint geometry
gid4 nmobjek nm_k elurahan gambar the_geom desk rips i kat egori
char(25) char(25) char(100) char(25) char(25) char(25) char(25)
inf o_kelurahan id_keurahan jumah_penduduk bek erja pengangguran s arjana s lta s ltp sd
char(25) char(25) char100 char(25) char(25) char(25) char(25) char(25)
s erial c har(50) c har(50) c har(100) geometry tex t c har(100)
serial char(25)
mast er_tanam_modal kode nama_inv estor alamat _inv es tor no_telepon kec amat an jumlah_modal status ket erangan
maat er_user1 id_us er serial pass word char(50) user_nam e char(100) email char(100) lev el char(5)
mast er_prof il id_prof il serial prof il char(100) gambar char(100) is i_prof il text
inf o_indus tri
mast er_pert anian id_pert anian nama_tanaman
mast er_objek_wis ata
serial char(50) geometry
mast er_f as ilit as gid1 s erial id integer k et erangan text the_geom geometry
id_kelurahan1 nama_industri1 alamat k ary awan produk _hasil produk _perhari pemas aran
s erial c har(25) c har(25) c har(25) c har(25) c har(25) c har(25)
mast er_hubungi id_hubungi serial nama char(50) email char(100) s ubjek char(100) pesan text tanggal char(25)
serial char(30) char(40) char(13) char(40) char(14) char(40) text
mast er_berita id_berita s erial id_kategori integer judul text is i_berita text gambat c har(100) tanggal c har(25)
mast er_kategori_berita id_kategori1 kat egori
inf o_pencaharian id_keurahan1 char(25) pencaharian char(25) jumlah char(100)
Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
integer char(100)
3.4 Desain Database Dalam pembuatan program ini dibutuhkan desain database untuk menyimpan data yang akan digunakan dalam proses sistem informasi geografis profli daerah Kota Blitar. Desain database ini menjelaskan tabel-tabel dan field-field yang digunakan. Berikut adalah tabel yang diguakan untuk proses Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota. 1. Tabel Master Administrasi Tabel 3.1 Tabel Master Administrasi No 1.
Nama Field Gid
Type Data Serial
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Area nm_kelura nama_kec id_kec id_kel the_geom
numeric char(20) char(20) smallint smallint Geometry
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode no urut Menyimpan data area Menyimpan data kelurahan Menyimpan data kecamatan Menyimpan kode letak kecamatan Menyimpan kode letak kelurahan Menyimpan data titik poligon
2. Tabel Master Berita Tabel 3.2 Tabel Master Berita No 1.
Nama Field id_berita
Type Data serial
2.
id_kategori
integer
3. 4. 5. 6.
Judul isi_berita Gambar Tanggal
text text char (100) char (14)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode berita Menyimpan kode untuk membedakan setiap kategori Menyimpan data dari judul berita Menyimpan data isi berita Menyimpan data gambar Menyimpan data tanggal
3. Tabel Master Fasilitas Tabel 3.3 Tabel Master Fasilitas No 1.
Nama Field Gid
Type Data serial
2. 3.
Id keterangan
integer char (25)
4.
the_geom
geometry
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode fasilitas Menyimpan dataid Menyimpan data keterangan fasilitas Menyimpan data titik poligon
4. Tabel Master Hubungi Tabel 3.4 Tabel Master Hubungi No 1.
Nama Field id_hubungi
Type Data serial
2. 3. 4. 5. 6.
Nama Email Subjek Pesan Tanggal
char (50) char (100) char (100) text char (14)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode hubungi Menyimpan data nama Menyimpan data email Menyimpan data subjek Menyimpan data text Menyimpan data tanggal
5. Tabel Master Jalan Tabel 3.5 Tabel Master Jalan No 1.
Nama Field Gid
Type Data serial
2. 3.
nm_jln the_geom
char(50) geometry
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode jalan Menyimpan data nama jalan Menyimpan data titik poligon jalan
6. Tabel Master Jenis Industri Tabel 3.6 Tabel Master Jenis Industri No 1.
Nama Field id_industri
Type Data char(25)
2.
nama_industri
char(25)
3.
nama_produksi
char(25)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode jenis industri Menyimpan data nama jenis industri Menyimpan data nama jenis produksi
7. Tabel Master Jumlah Industri Tabel 3.7 Tabel Master Jumlah Industri No 1.
Nama Field Gid
Type Data serial
2. 3. 4.
id_kelurahan id_industri nama_industri
char(25) char(25) char(25)
5.
the_geom
geometry
6. 7. 8.
tanggal bulan tahun
char (25) char (25) char (25)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode jumlah industri Menyimpan data kelurahan Menyimpan data jumlah industri Menyimpan data nama jumlah industri Menyimpan data titik poligon jumlah industri Menyimpan data tanggal Menyimpan data bulan Menyimpan data tahun
8. Tabel Master Kategori Berita Tabel 3.8 Tabel Master Kategori Berita No 1.
Nama Field id_kategori
Type Data integer
2.
kategori
char(100)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode kategori berita Menyimpan data nama kategori berita
9. Tabel Master Pertanian Tabel 3.9 Tabel Master Pertanian No 1.
Nama Field id_pertanian
Type Data serial
2.
nama_tanaman
char(25)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode pertanian Menyimpan data nama tanaman pertanian
10. Tabel Master Produksi Pertanian Tabel 3.10 Tabel Master Produksi Pertanian No 1.
Nama Field id_produksi
Type Data Serial
2. 3. 4. 4. 6 7.
id_kelurahan id_pertanian banyak_produksi tanggal bulan tahun
char(25) char(25) char(25) char(25) char(25) char(25)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode produksi pertanian Menyimpan data nama kelurahan Menyimpan data nama pertanian Menyimpan data nama produksi Menyimpan data nama tanggal Menyimpan data nama bulan Menyimpan data nama tahun
11. Tabel Master Profil Tabel 3.11 Tabel Master Profil No 1.
Nama Field id_profil
Type Data serial
2. 3. 4.
profil gambar isi_profil
char(100) char(100) text
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode profil Menyimpan data profil Menyimpan data hambar Menyimpan data isi profil
12. Tabel Master Objek Tabel 3.12 Tabel Master Objek No 1.
Nama Field id_kategori
Type Data serial
2.
jnobjek
char(25)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode objek Menyimpan data objek
13. Tabel Master Objek Wisata Tabel 3.13 Tabel Master Objek Wisata No 1.
Nama Field gid
Type Data serial
2.
nmobjek
char(50)
3. 4.
nm_kelurahan gambar
char(50) char(50)
5.
the_geom
geometry
6.
deskripsi
text
7.
kategori
char(20)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode objek wisata Menyimpan data jenis objek wisata Menyimpan data nama kelurahan Menyimpan data gambar objek wisata Menyimpan data titik objek wisata Menyimpan data deskripsi objek wisata Menyimpan data kategori
14. Tabel Master User1 Tabel 3.14 Tabel Master User1 No 1.
Nama Field id_user
Type Data serial
2. 3. 4. 5.
Password user_name Email Level
char(50) char(100) char(100) char(5)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode id user Menyimpan data password Menyimpan data user name Menyimpan data email Menyimpan data level
15.
Tabel Master tanam modal Tabel 3.15 Tabel Master tanam_modal
No 1.
Nama Field kode
Type Data serial
2.
nama_investor
char(30)
3. 4. 5.
alamat_investor no_telepon Kecamatan
char(40) char(13) char(40)
6.
jumlah_modal
char(14)
7.
Status
char(40)
8.
Keterangan
text
16.
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode id user Menyimpan data nama investor Menyimpan data alamat Menyimpan data telepon Menyimpan data kecamatan yang dipilih investor Menyompan data jumlah modal yang ditanam Menyimpan data status pengiriman uang Menyimpan data keterangan
Master info industri Tabel 3.16 Tabel Master info_industri
No 1.
Nama Field id_kelurahan
Type Data char(25)
2.
nama_industri
char(25)
3. 4. 5.
alamat karyawan produk_hasil
char(100) char(25) char(25)
6.
produk_perhari
char(25)
7.
pemasaran
char(255)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode id kelurahan Menyimpan data nama industri Menyimpan data alamat Menyimpan data karyawan Menyimpan data produk hasil Menyompan data prduk perhari Menyimpan data pemasaran
17.
Master info kelurahan Tabel 3.17 Tabel Master info_kelurahan
No 1.
Nama Field id_kelurahan
Type Data char(25)
2. 3.
jumah penduduk bekerja
char(25) char(100)
4.
pengangguran
char(25)
5.
sarjana
char(25)
6.
Slta
char(25)
7.
Sltp
char(25)
8.
Sd
char(25)
18.
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode id kelurahan Menyimpan data penduduk Menyimpan data penduduk yang bekerja Menyimpan data pengangguran Menyimpan data penduduk sarjana Menyimpan data penduduk slta Menyimpan data penduduk sltp Menyimpan data penduduk sd
Master info pencaharian Tabel 3.18 Tabel Master info pencaharian
No 1.
Nama Field id_kelurahan
Type Data char(25)
2.
Pencaharian
char(25)
3.
Jumlah
char(100)
Fungsi Menyimpan kode sebagai primary key dan unik untuk kode id kelurahan Menyimpan data pencaharian Menyimpan data semua jumah penduduk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Implementasi Bab ini akan membahas tentang pengujian dan analisa hasil program yang
telah dibuat. Tujuan dari pegujian ini adalah untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan perancangannya. Selain itu juga untuk mengetahui
detail
jalannya
aplikasi
serta
kesalahan
yang
ada
untuk
pengembangan dan perbaikan lebih lanjut. Pada proses pengembangan aplikasi SIG Profil Daerah ini membutuhkan beberapa peralatan, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1
Ruang Lingkup Perangkat Keras
Dalam pengembangan SIG Profil Daerah Kota Blitar ini menggunakan perangkat keras Laptop Acer Aspire 5052ANWXMi dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Prosesor AMD Turion (2,2Ghz) 2. RAM 1536 MB 3. Hardisk Dengan Kapasitas 80 GB 4. Monitor 14,2” WXGA Acer Crystal Brite LCD resolusi 1280 x 800 pixels. 5. Keyboard 6. Mouse USB 4.1.2
Ruang Lingkup Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan aplikasi ini antara lain : 1. Sistem Operasi Windows XP Profesional SP2
2. Chameleon 2.5 3. P H P 4. MapSever 1.6 5. Apache 2.2.7 6. PostgreSQL 8.2.5 7. MapLab 8. Macromedia Dreamweaver CS3
4.1.3
Implementasi Peta Website sistem informasi geografis ini menggunakan framework
Chameleon sebagai media untuk menampilkan peta. Untuk menampilkan peta dari ArcView pada web diperlukan proses konversi data terlebih dahulu. Data yang berhubungan dengan pemetaan merupakan hasil konfersi dari data tipe SHP yang berasal dari ArcView ke tag SQL dengan bantuan aplikasi shp2pgsql. Data peta dari ArcView tersebut minimal terdiri dari tiga data peta yaitu *.shp, *.shx, dan *.dbf. Sehingga data dari ArcView akan tersimpan dalam bentuk taq SQL dan semua data peta yang beripe poin, line dan polygon akan di rubah kedalam format WKB (Well Known Binary). Proser konversi data melalui command prompt dengan cara masuk terlebih dahulu ke folder “bin” pada PosgreSQL yang ada di program file dan sebelum di konversi copy terlebih dahulu file peta dari ArcView ke folder bin.
Gambar 4.1 Diagram Konversi Data 4.1.4
Implementasi Desain Interface Pada sub bab ini akan dilakukan implementasi dari desain interface yang
telah dibahas pada bab 3. Berdasarkan desain interface yang telah dibahas pada bab 3, maka akan dibagi menjadi dua bagian yaitu halaman utama dan halaman sysadmin. 1. Halaman Utama Hasil implementasi interface pada halaman utama berdasarkan perancangan pada bab 3 seperti terlihat pada gambar 4.2 dibawah ini.
Gambar 4.2 Halaman Utama
Halaman utama website ini adalah untuk menampilkan berbagai menu informasi yang ada dalam sistem informasi geografis profli daerah Kota Blitar. Pada halaman ini terdiri dari beberapa menu utama antara lain: a. Beranda Halaman ini adalah halaman yang pertama kali muncul ketika user maupun admin mengakses website, yang berisi tentang tujuan dan manfaat dari sistem informasi geografis profil daerah Kota Blitar. b. Profil Tombol profil ini memuat tentang gambaran umum profil daerah kota yang didalamnya berisi gambar gedung pemerintahan kota dan penjelasan letak Kota Blitar, seperti pada gambar 4. 3 dibawah ini.
Gambar 4. 3 Profil Kota
c. Berita Pengunjung
atau
pengguna
dapat
melihat
berita-berita
yang
berhubungan dengan perkembangan Kota Blitar. Berita-berita yang ditampilkan dibagi lagi menurut kategori berita, seperti pada gambar 4. 4 dibawah ini.
Gambar 4. 4 Berita d. Contact User Halaman ini menyajikan halaman pesan untuk pengguna dan tidak perlu melakukan proses login, dimana pesan tersebut langsung masuk ke admin seperti pada gambar 4. 5 dibawah ini.
Gambar 4. 5 Contact User e. Login
Gambar 4. 6 Login Tombol login hanya dapat diakses oleh sysadmin,semua data yang ada pada web ini di olah, di kontrol oleh admin melalui tombol ini.
f.
Pertanian
Gambar 4. 7 Aplikasi Pertanian Untuk melihat data pertanian Kota Blitar maka user harus mengisi form pertanian dengan lengkap seperti yang ada pada gambar 4. 7 aplikasi pertanian di atas. g. Pariwisata
Gambar 4. 8 Aplikasi Pariwisata
Aplikasi Pariwisata merupakan form yang digunakan untuk melihat wisata-wisata setiap kecamatan ataupun kelurahan yang ada di Kota Blitar. Pengguna dapat langsung mengklik nama kelurahan. h. Industri
Gambar 4. 9 Aplikasi Industri Dalam aplikasi industri ini, sistem kerja program hampir sama dengan aplikasi petanian yaitu user harus mengisi form pertanian dengan lengkap seperti yang ada pada gambar 4. 9 aplikasi industri di atas.
Untuk melihat keterangan lebih lengkap mengenai pertumbuhan industri dan penduduk setempat, dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. 10 Perkembangan Industri Dan Penduduk Analisis perkembangan industri ini berdasarkan informasi tiap-tiap kelurahan, industri yang ada di kelurahan tersebut di data mulai dari nama, alamat, jumlah pekerja, produksi per hari, dan pemasarannya. Penduduk yang ada di kelurahan tersebut pun juga di data mulai dari banyaknya penduduk, penduduk yang bekerja dan pengangguran kemudian di prosentase mana yang lebih manyak. Menampilkan mata pencaharian penduduk seperti tani, niaga, dan guru. Menghitung tenaga terdidik dari penduduk yang tidak berpendidikan, SD, SLTP, SLTA, dan Sarjana.
i. GIS (Peta Kota Blitar)
Gambar 4. 11 GIS Kota Blitar Pada halaman ini memuat tampilan peta Kota Blitar, yang didalamnya terdapat semua informasi tentang profil kota, fasilitas, jalan kota, industri dan objek wisata. Untuk membedakan setiap legend pada peta maka untuk fasilitas menggunakan tanda gedung, pabrik dengan tanda bulet silang merah, dan untuk objek wisata menggunakan bulet warna hijau, seperti pada gambar 4.11 di atas.
Untuk melihat peta lebih terperinci, klik tanda detail kemudian pilih bulet daerah yang ada pada peta, seperti petunjuk gambar di bawah ini.
detail
Gambar 4. 12 Detail Peta
Gambar 4. 13 Keterangan Peta
Dibawah ini merupakan source program untuk menampilkan peta umum Sistem Informasi Geografis profil daerah Kota Blitar.
$szTemplate = "./blitar.php"; $szMapFile = "../map/blitar.map";
class SampleApp extends Chameleon { function SampleApp() { parent::Chameleon(); $this->moMapSession = new MapSession_RW; $this->moMapSession->setTempDir(
Di bawah ini merupakan source untuk manampilkan layer fasilitas.
LAYER NAME "Fasilitas" GROUP "Point" STATUS OFF DATA "the_geom FROM fasilitass USING UNIQUE gid" TYPE POINT CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost port=5432 password=root" LABELITEM "keterangan" PROJECTION "proj=latlong" END CLASS NAME "blitar" TEMPLATE "ttt_query.html" LABEL TYPE TRUETYPE FONT "sans"
Di bawah ini merupakan source untuk manampilkan layer industri.
LAYER NAME "Pabrik/Industri" GROUP "Point" STATUS DEFAULT DATA "the_geom FROM jumlah_industri USING UNIQUE gid" TYPE POINT CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost port=5432 password=root" LABELITEM "nama_industri" PROJECTION "proj=latlong" END CLASS NAME "industri" TEMPLATE "ttt_query.html" LABEL TYPE TRUETYPE
Di bawah ini merupakan source untuk manampilkan layer objek wisata.
LAYER NAME "Objek Wisata" GROUP "point" STATUS ON DATA "the_geom FROM tmobjekwst USING UNIQUE gid" TYPE POINT CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost port=5432 password=root" LABELITEM "nmobjek" METADATA "DESCRIPTION"
"Wisata"
"RESULT_FIELDS"
"nmobjek"
"GROUP"
"point"
"LAYER"
"Wisata"
END PROJECTION "proj=latlong" END CLASS
Di bawah ini merupakan source untuk manampilkan layer peta blitar.
LAYER NAME "peta blitar" GROUP "poligon" STATUS ON DATA "the_geom FROM administrasi USING UNIQUE gid" TYPE POLYGON CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost port=5432 password=root" LABELITEM "nm__kelura" METADATA "DESCRIPTION"
"peta_blitar"
"GROUP"
"polygon"
"LAYER"
"peta_blitar"
END PROJECTION "proj=latlong" END CLASS
j. Rencana Tanam Modal Menu rencana tanam modal,merupakan form yang digunakan oleh user yang ingin melakukan rencana kerjasama/menanamkan modalnya kepada pemerintah kota Blitar yang dirasa menguntungkan oleh user, seperti pada gambar 4.14 di bawah ini.
Gambar 4. 14 Tanam Modal 2. Halaman Sysadmin Pada halaman ini hanya bisa di akses oleh administrator dan petugas saja, Hasil implementasi interface halaman sysadmin berdasarkan perancangan pada bab 3 seperti terlihat pada gambar 4.15 di bawah ini.
Gambar 4.15 Halaman Sysadmin 4.2
Uji Coba Sistem Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah
dibangun dapat berjalan dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Sebelum melakukan uji coba sistem, terlebih dahulu mengumpulkan data-data hasil survey di lapangan yang selanjutnya dilakukan uji coba program dengan memasukkan data-data yang ada. 4.2.1
Pengujian Sistem Secara Umum Sebelum memulai untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat, karena
untuk uji coba aplikasi ini dijalankan di komputer lokal maka kita harus memastikan bahwa server lokal MapServer 2.2.7 telah aktif dan berjalan dengan normal. Hal ini sangat penting karena aplikasi hanya dapat jalan jika web sever lokal juga jalan (aktif). Setelah web server telah aktif, maka kita buka browser
Internet Explore atau browser yang lainnya dan kita ketikkan alamat URL sebagai berikut : http://localhost/blitar. Jika setelah mengakses halaman tersebut didapatkan tampilan halaman utama, artinya sistem dapat berjalan dengan lancar, kemudian dapat dilanjutkan dengan pengujian program. 4.2.2
Functional Testing Setelah
dilakukan
pengujian
tehadap
komponen-komponen
yang
mendukung jalannya aplikasi ini, selanjutya dilakukan pengujian terhadap fungsi atau kegunaan dari semua bagian dalam aplikasi. Pengujian ini dilakukan terhadap fungsi-fungsi pemrosesan data, diantaranya adalah : 1.
Pemrosesan Input Hasil Survei Pertanian Pada proses ini akan dilakukan uji coba terhadap fungsi input hasil survei
pertanian yang kemudian disimpan dalam tabel analisis pertanian. Pengujian dilakukan dengan memasukkan variable yang telah disediakan, setelah diisi lengkap kemudian klik tombol “Simpan” untuk menyimpanya. Proses input hasil survei pertanian dapat dilihat pada gambar 4.16 di bawah ini.
Gambar 4.16 Input Hasil Survei Pertanian
Setelah data di masukkan maka akan muncul halaman baru seperti pada gambar grafik 4.17 di bawah ini:
Gambar 4.17 Grafik Pertanian 2.
Pemrosesan Input Hasil Survei Pariwisata
Gambar 4.18 Input Hasil Survei Pariwisata Pengujian dilakukan dengan memasukkan variable yang telah disediakan, setelah diisi lengkap kemudian klik tombol “Simpan” untuk menyimpanya. Proses
input hasil survei pariwisata dapat dilihat pada gambar di atas dan akan tampil halaman baru.
Gambar 4.19 Print Pariwisata 3.
Pemrosesan Input Hasil Survei Industri Proses ini akan dilakukan uji coba terhadap fungsi input hasil survei
industri yang kemudian disimpan dalam tabel analisis industri. Pengujian dilakukan dengan memasukkan variable yang telah disediakan, setelah diisi lengkap kemudian klik tombol “Simpan” untuk menyimpanya. Proses input hasil survei industri dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.20 Input Hasil Survei Industri
Gambar 4.21 Grafik Industri Sysadmin juga memiliki form untuk input anaisis pertumbuhan industri yang ada di tiap kelurahan, tingkat pertumbuhan, dan pendidikan penduduk yang ada di wiayah tersebut seperti pada urutan gambar di bawah ini.
Gambar 4.22 Data Jenis Industri
Gambar 4.23 Aset Pertumbuhan Industri
Gambar 4.24 Data Informasi Industri
Gambar 4.25 Data Informasi Kelurahan
Gambar 4.26 Data Informasi Pencaharian 4.3
Pembahasan Sistem Informasi Geografis merupakan aplikasi web yang tergolong baru,
sedikit sekali orang yang mengetahui dan membuat aplikasi seperti ini. Karena ilmu seperi ini masih tergolong ilmu yang langka, kami akan menyampaikan ilmu ini sesuai dengan hadist Nabi yaitu :
ــ أــ
و
ــــا,
yang artinya
“sampaikan dariku walau 1 ayat” , diriwayatkan oleh (HR. Tirmidzi). Penelitian dan pembuatan aplikasi ini dibuat agar para masyarakat awam setidaknya tahu tentang ilmu seperti ini, meskipun hanya dasarnya saja. Dari
hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini, aplikasi Sistem
Informasi Geografis Profil Daerah kota Blitar nantinya akan lebih mempermudah masyarakat
ataupun
Pemerintah
Daerah
dalam
memonitoring
dan
mengembangkan Kota Blitar menjadi lebih baik. Kemudahan yang didapat yaitu masyarakat dapat melihat semua profil kota tanpa harus datang ke tempat yang ingin dilihat, sementara Pemerintah Daerah dapat lebih mudah mengontrol dalam perkembangan dan kemajuan kota tanpa turun ke lapangan langsung. Senada
dengan hal tersebut, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 185 yang berbunyi : $tΒ 4†n?tã ©!$# (#ρçÉi9x6çGÏ9uρ nÏèø9$# (#θè=Ïϑò6çGÏ9uρ uô£ãèø9$# ãΝà6Î/ ߉ƒÌムŸωuρ tó¡ãŠø9$# ãΝà6Î/ ª!$# ߉ƒÌム∩⊇∇∈∪ šχρãä3ô±n@ öΝà6¯=yès9uρ öΝä31y‰yδ
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”(QS Al Baqarah 2: 185) Ayat di atas menggambarkan bagaimana kemudahan itu dianjurkan oleh Allah SWT kepada manusia. Contoh lain dalam kaitannya dengan ayat diatas yaitu pada pengembangan aplikasi ini nantinya diharapkan dapat lebih rinci, nyata dan lebih baik. Sesuai penjelasan di atas, pengembangan aplikasi ini juga terkait dengan sosok manusia ulu al-albab. Sosok manusia ulu al-albab adalah orang yang mengedepankan dzikir, fikir dan amal shaleh. Serta dapat diartikan juga manusia yang berpandangan bahwa tidak terdapat kekuatan dimuka bumi ini selain Allah SWT. Pengertian ini tertuang dalam firman Allah SWT dalam AlQur’an Surat Ali ‘imran Ayat 190-191 yang berbunyi : tÏ%©!$#
∩⊇⊃∪ É=≈t6ø9F{$# ’Í<'ρT[{ ;M≈tƒUψ Í‘$pκ¨]9$#uρ È≅øŠ©9$# É#≈n=ÏF÷z$#uρ ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# È,ù=yz ’Îû :χÎ)
$tΒ $uΖ−/u‘ ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈uΚ¡¡9$# È,ù=yz ’Îû tβρã¤6x%tGtƒuρ öΝÎγÎ/θãΖã_ 4’n?tãuρ #YŠθãèè%uρ $Vϑ≈uŠÏ% ©!$# tβρãä.õ‹tƒ ∩⊇⊇∪ Í‘$¨Ζ9$# z>#x‹tã $oΨÉ)sù y7oΨ≈ysö6ß™ WξÏÜ≈t/ #x‹≈yδ |Mø)n=yz
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (191). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan siasia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS Al Baqarah 2: 185) Memahami arti sosok manusia ulu al-albab dan arti ayat diatas, seorang manusia ulu al-albab dalam menghadapi persoalan hidup tentunya tidak akan ceroboh. Manusia tersebut akan melihat persoalan itu dari berbagai segi keilmuan atau bisa diartikan mengklasifikasikannya dan mencari rujukan sumber hukum pada Al-Qur’an dan Hadist. Dalam hal ini, Sistem Informasi Geografis merupakan pencapaian dari manusia mau berfikir, berusaha dengan petunjuk Al-Qur’an dan Hadist sehingga dalam melihat suatu daerah cukup dengan aplikasi seperti ini.
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Penelitian yang dilakukan di Kantor Badan Pemerintahan Dan
Pengembangan Daerah Kota Blitar (BAPPEDA), bahwa dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota ini, akan mempermudah untuk menginformasikan dan memonitoring semua daerah yang ada. Karena dengan peta digital dalam bentuk database akan lebih mudah diolah dari pada peta digital yang dalam bentuk gambar digital biasa Dari aplikasi ini nantinya dapat menampilkan peta Kotamadya Blitar, yang didalamnya terdapat semua informasi tentang profil, potensi kota sehingga lebih mudah dalam melihat perkembangan setiap kelurahan di kawasan kota. 5.2
Saran Penulis tahu dalam aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui
Profil Daerah Kota Blitar ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan untuk penelitian selanjutnya sistem ini dapat dikembangkan menjadi lebih bermanfaat dan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah bin Muhammad. 2006.Tafsir Ibnu Kasir. Jakarta: Pustaka Iman Syafi’i. Allamah Kamal Faqih dan Tim Ulama. 2004. Tafsir Nurul Quran: Sebuah Tafsir Sederhana Menuju Cahaya Al-Quran. Jakarta: Al-Huda Al-Sheikh, Bin Ishak, Bin Abdurahman, Bin Muhammad, Abdullah, 2003, Tafsir Ibnu Katsir. Pustaka Iman Asy-Syafi’i. Muhardin. Endy, 2003, PHP Programming Fundamental dan MySQL Fundamental , ArtiVisi Intermedia. Nuryadin, Ruslan. 2005. Panduan MapServer. Bandung: Informatika. Pendit, Nyoman S. 2003. Ilmu Pariwisata sebuah pengantar perdana. Jakarta: PT. Pradnya Pramita. Penyusun, Tim. 2008. DDA Blitar dalam angka. Blitar: Bappeda. Prahasta, Eddy. 2002. Tutorial ArcView. Bandung: Informatika. Prahasta, Eddy. 2006. Membangun Aplikasi Web-based GIS Dengan MapSever. Bandung: Informatika. Sidik, Betha. 2001. Pemprograman Web Dengan PHP. Bandung:Informatika. Syafii, M, 2005. Aplikasi Database Dengan PHP 5 MySQL PostgreSQL Oracle. Yogyakarta: Andi Offesed. Tim Penyusun. 2005. Apliksi Server Database Postgresql. Jakarta:Dian Rakyat Utami, Ema. 2006. RDBMS dengan PostgreSQL di GNU/Linux. Yogyakarta: Andi Offsed.
LAMPIRAN FILE MAP PETA KOTA BLITAR MAP NAME "Blitar" STATUS ON EXTENT 624753.5 9100392 632170.291798 9109377 SIZE 575 475 #SHAPEPATH "../blitar" SYMBOLSET "../etc/symbols.sym" FONTSET "../etc/fonts.txt" IMAGECOLOR 255 255 255 UNITS DD WEB IMAGEPATH "/ms4w/tmp/ms_tmp/" IMAGEURL "/ms_tmp/" METADATA END END REFERENCE STATUS ON IMAGE "images/index.jpg" SIZE 125 100 EXTENT 624753.5 9100392 632170.291798 9109377 COLOR -1 -1 -1 OUTLINECOLOR 45 0 199 END QUERYMAP STATUS ON COLOR 73 0 221 STYLE HILITE END PROJECTION "proj=latlong" "" END LEGEND STATUS ON KEYSIZE 18 12 LABEL TYPE BITMAP SIZE MEDIUM COLOR 0 0 89 END END SCALEBAR STATUS ON COLOR 255 255 255 OUTLINECOLOR 0 0 0 BACKGROUNDCOLOR 0 0 0 IMAGECOLOR 255 255 255 UNITS KILOMETERS INTERVALS 5 SIZE 150 5 LABEL SIZE SMALL
COLOR 0 0 0 END END
LAYER NAME "peta blitar" GROUP "poligon" STATUS ON DATA "the_geom FROM administrasi USING UNIQUE gid" TYPE POLYGON CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost port=5432 password=root" LABELITEM "nm__kelura" METADATA "DESCRIPTION" "peta_blitar" "GROUP" "polygon" "LAYER" "peta_blitar" END PROJECTION "proj=latlong" END CLASS NAME "peta_blitar" LABEL TYPE TRUETYPE FONT "sans" SIZE MEDIUM MINSIZE 8 MAXSIZE 9 COLOR 255 50 0 POSITION AUTO END STYLE COLOR 255 200 200 OUTLINECOLOR 0 200 200 SIZE 5 END END END
LAYER NAME "jalan" GROUP "line" STATUS OFF DATA "the_geom FROM jalan USING UNIQUE gid" TYPE LINE CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost port=5432 password=root" LABELITEM "nm_jln" PROJECTION "proj=latlong" END CLASS NAME "jalan" STYLE COLOR 0 0 0 END END END LAYER NAME "Objek Wisata" GROUP "point" STATUS ON DATA "the_geom FROM tmobjekwst USING UNIQUE gid" TYPE POINT CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost port=5432 password=root" LABELITEM "nmobjek" METADATA "DESCRIPTION" "Wisata" "RESULT_FIELDS" "nmobjek" "GROUP" "point" "LAYER" "Wisata" END PROJECTION "proj=latlong" END CLASS NAME "Wisata" TEMPLATE "ttt_query.html"
LABEL TYPE TRUETYPE FONT "sans" SIZE MEDIUM MINSIZE 7 MAXSIZE 8 POSITION AUTO END STYLE SYMBOL 2 COLOR 100 255 0 SIZE 20 MINSIZE 12 MAXSIZE 13 END END END
LAYER NAME "Pabrik/Industri" GROUP "Point" STATUS DEFAULT DATA "the_geom FROM jumlah_industri USING UNIQUE gid" TYPE POINT CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost port=5432 password=root" LABELITEM "nama_industri" PROJECTION "proj=latlong" END CLASS NAME "industri" TEMPLATE "ttt_query.html" LABEL TYPE TRUETYPE FONT "sans" SIZE MEDIUM MINSIZE 7 MAXSIZE 8 POSITION AUTO END STYLE SYMBOL 3 COLOR 255 0 0 SIZE 10 MINSIZE 12 MAXSIZE 13 END END END
LAYER
NAME "Fasilitas" GROUP "Point" STATUS OFF DATA "the_geom FROM fasilitass USING UNIQUE gid" TYPE POINT CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost port=5432 password=root" LABELITEM "keterangan" PROJECTION "proj=latlong" END CLASS NAME "blitar" TEMPLATE "ttt_query.html" LABEL TYPE TRUETYPE FONT "sans" SIZE MEDIUM MINSIZE 8 MAXSIZE 9 POSITION AUTO END STYLE SYMBOL 4 COLOR 110 0 0 SIZE 10 MINSIZE 12 MAXSIZE 13 END END END END