RANCANG BANGUN CAMERA TRAP DENGAN PENGAMBILAN GAMBAR OTOMATIS BERBASIS RASPBERRY PI 2
(Skripsi)
Oleh Frisky Volino Andreas
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
ABSTRACT
CAMERA TRAP STRUCTURE WITH THE TAKING OF THE PICTURE IS AUTOMATICALLY BASED ON RASPBERRY PI 2
By FRISKY VOLINO ANDREAS
Indonesia is a country of tropical weather that has the diversity of species of animals. Some of them are wild animals that are categorized as endangered species. Because many wild hunting practices and more airway forest as a place to live. Therefore the required supervision and protection of the species. Automation of supervision is required to facilitate the conservation of animals in the register and monitoring the spread of wild animals. Supervision automatically can be realized using the camera trap technology that can take pictures automatically. In this study using raspberry Pi 2 as the main handler, PIR sensor HC-SR501 as sensory tool infrared transmissions from the object, RTC module DS1307 as seasons, a series of IR LED help lighting in the night and flash disk as storage media pictures. The results of this research shows that the building blocks of the system can take pictures automatically with coverage distance sensors on a corner of the highest PIR sensor 0° as far as 6 meters. Life time the appliance on average during 20.8 hours. In a dark environment, the appliance is able to take a picture the object clearly with maximum distance of 3 meters and can store the results of the picture is realtime services. Key Words: camera trap, raspberry Pi 2, PIR Sensor HC-SR501, RTC DS1
ABSTRAK
RANCANG BANGUN CAMERA TRAP DENGAN PENGAMBILAN GAMBAR OTOMATIS BERBASIS RASPBERRY PI 2
Oleh FRISKY VOLINO ANDREAS
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang mempunyai keanekaragaman jenis satwa. Beberapa di antaranya adalah satwa yang dikategorikan terancam punah. Hal ini disebabkan karena banyaknya praktik perburuan liar dan semakin menyempitnya hutan sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan perlindungan terhadap satwa-satwa tersebut. Otomatisasi pengawasan satwa diperlukan untuk memudahkan konservasi dalam mendata dan memantau penyebaran satwa. Pengawasan secara otomatis dapat diwujudkan mengunakan teknologi camera trap yang dapat mengambil gambar secara otomatis. Pada penelitian ini menggunakan raspberry Pi 2 sebagai pengendali utama, sensor PIR HC-SR501 sebagai piranti pengindera pancaran infra merah dari objek, modul RTC DS1307 sebagai penentu waktu, rangkaian LED IR membantu pencahayaan di malam hari dan flashdisk sebagai media penyimpanan gambar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rancang bangun sistem dapat mengambil gambar secara otomatis dengan jarak jangkauan sensor PIR tertinggi pada sudut 0° sejauh 6 meter. Life time alat rata-rata selama 20,8 jam. Pada lingkungan yang gelap, alat ini mampu mengambil gambar objek secara jelas dengan jarak maksimal 3 meter dan dapat menyimpan hasil gambar secara realtime. Kata kunci: camera trap, raspberry Pi 2, sensor PIR HC-SR501, RTC DS1307
RANCANG BANGUN CAMERA TRAP DENGAN PENGAMBILAN GAMBAR SECARA OTOMATIS BERBASI RASPBERRY PI 2
Oleh Frisky Volino Andreas
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK Pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta Pusat, Jakarta, pada tanggal 1 Mei 1992, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari Bapak Ricky Rudy Hulsman dan Ibu Indah Yuliarsih. Penulis memasuki dunia pendidikan dimulai dari Taman Kanak-Kanak
(TK)
Akademika,
Kranggan
Permai,
Jatisampurna, Bekasi, lulus pada tahun 1998, Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 02 Pondok Ranggon, Jakarta Timur, lulus pada Tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 196, Cilangkap, Jakarta Timur, lulus pada Tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 105, Ciracas, Jakarta Timur dan lulus pada Tahun 2011. Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung melalui jalur Ujian Mandiri Lokal (UML). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dilembaga kemahasiswaan yang ada pada Jurusan Teknik Elektro yaitu menjabat sebagai anggota Divisi Sosial dan Ekonomi Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO) pada tahun 2012-2013, menjabat menjadi anggota Divisi Minat dan Bakat Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO) pada tahun 2013-2014. Penulis juga aktif menjadi pengurus pada Forum KOmunikasi Mahasiswa Kristen Fakultas Teknik (FKMK-FT) pada tahun 2013-2014. Penulis pernah menjadi asisten dalam praktikum Dasar
Elektronika, praktikum Elektronika Lanjut dan praktikum Sistem Mikroprosesor di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung pada tahun 2014-2015. Penulis juga telah melaksanakan Kerja Praktik (KP) di PT. Kreasi Dasatama, Cikarang, Jawa Barat. Mengangkat Judul “Aplikasi Transduser Tekanan Tipe Gefran Pada Mesin Ekstrusi Omipa di PT. Kreasi Dasatama, Bekasi”. Penulis pernah melaksanakan pengabdian masyarakat dalam program Kerja Kuliah Nyata (KKN) di Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, pada tahun 2015.
PERSEMBAHAN Kupersembahkan Sebuah Karya Ini Sebagai Rasa Hormat, Cinta dan TerimaKasihku Untuk :
Kedua Orang Tuaku Tercinta
Ricky Rudy Hulsman dan Indah Yuliarsih Yang Selalu Memberikan Kasih Sayang, Dukungan, Memotivasi, dan Mendoakanku.
Adikku Tercinta
Arvel Kennard Yeremia Hulsman Yang Selalu Memberikan Semangat Kepadaku
Terima Kasih Untuk Semuanya Yang Telah Engkau Berikan Kepadaku
MOTTO
“Bangga Menjadi Diri Sendiri, Tanpa Mengkhawatirkan Apa Yang Dipikirkan Orang Lain Terhadap Diri Kita, Jangan Jadikan Kegagalan Kemarin Sebagai Penghambat Hari Ini, Semangat Untuk Membuat Hari Esok Lebih Baik, Melalui Hari Ini, dan Selalu Bersyukur Setiap Saat.”
“Jadilah garam dan terang bagi dunia”. (Matius 5 :13-15)
“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” (Amsal 1 :7)
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat serta kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul : “RANCANG BANGUN CAMERA TRAP DENGAN PENGAMBILAN
GAMBAR
SECARA
OTOMATIS
BERBASI
RASPBERRY PI 2”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA TEKNIK pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Selaku manusia yang memiliki banyak keterbatasan, baik dalam hal pengalaman maupun pengetahuan, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dan kata-kata yang tidak berkenan. Dalam Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin. selaku Rektor Universitas Lampung; 2. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik; 3. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung;
4. Bapak Dr. Herman Halomoan S., S.T., M.T. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung; 5. Bapak Dr. Eng. F.X. Arinto Setyawan, S.T., M.T. selaku dosen Pembimbing Utama atas semua bimbingan, saran, motifasi, kritik dan ilmu yang berguna dalam proses penyelesaian skripsi ini; 6. Ibu Dr. Ir. Sri Ratna Sulistiyanti, M.T. selaku dosen Pembimbing Pendamping dan Ka. Laboratorium Teknik Elektronika yang menajdi sosok Ibu dan yang selalu memberikan bimbingan, saran, motivasi, kritik dan ilmu yang berguna dalam proses penyelesaian skripsi ini; 7. Ibu Dr. Sri Purwiyanti, S.T., M.T. selaku dosen Penguji atas semua motivasi, kritik, saran yang mambangun, dan bimbingannya dalam proses penyelesaian skripsi ini; 8. Bapak Dr.Eng. Lukmanul Hakim, S.T., M.SC. selaku dosen pembimbing akademik atas segala saran, bimbingan dan ilmu selama proses perkuliahan. 9. Seluruh dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung, atas pengajaran dan bimbingannya yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa Teknik Elektro Universitas Lampung; 10. Mbak Ning, Mas Daryono dan seluruh jajarannya atas semua bantuannya dalam menyelesaikan urusan administrasi di Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung; 11. Hilda Ayu Utami, S.T., yang selalu membagikan kasih sayang, motivasi dan doa yang tidak pernah habis-habisnya;
12. Bang Agung Tri Ilhami, S.T., atas canda tawa, bimbingan, ilmu, segala kebersamaan, dan menjadi sosok abang selama penulis berada di tanah perantauan; 13. Minhajjul Abidin Jaya, S.T., sebagai sahabat senasib, sepenanggungan dan seperjuangan dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini; 14. Keluargaku di Laboratorium Teknik Elektronika Universitas Lampung. Ka Ridho Audli, S.T., Ka Rahmat Hidayat, S.T., Ka Ibnu Nadhir, S.T., Ka Rudi Darmawan, S.T., Mba Layla Febri, S.T., Ka Andri Gunawan, S.T., Ka M. Jerry Jeliandra S., S.T. Ka Khoirul Abasi, S.T., Ka Rendy Oktavianus, S.T., Ka Victor Farhan, S.T., Ka Afrizal, S.T., Subastian Yusuf, Reza Naufal, Eliza Hara, M. Aji, Sivam, Winal, Faizun, Yogi, Bella, Windy, Desi, Gusti, Hafizullahudin, Nando, Reza, Roy, Arif, dan Ridho atas ilmu, canda tawa dan kebersamaannya; 15. Saudara dan sahabatku Teknik Elektro 2011: Yeremia Luhur Wiyoto, Najib, Mariyo, Gata, Oka, Ryan, Ida Bagus Made, Choirudin, Andreas, Hajri, Dirya, Rejani Fikri, Darma, Gusmau, Adit Hartanto, Apriwan Rizky, Habib, Richard, Petrus, Prasetya, Febri, Frian, Grienda dan yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selalu memberikan dukungan, semangat dan kebersamaannya sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini; 16. Keluargaku di Laboraorium Terpadu Teknik Elektro, Ka Hadi, Ka Taha, Ka Cahyono, Mba Davina, Ka Koko, Ka Cipo, Ka Aris, Ka Beta, Ka Binsar, Ka Unggul, Ka Yudi, Ka Sofyan, Ka Haki, Ka Mahendra, Ka Nanang, Mba Kiki, Ka Fendi, Teguh, Nanang, Alandani , Novitiyono atas dukungannya;
17. Abang-abangku, Bang Roni Yanuar Nainggolan , Aferdi Siswa (Kakek), Bang Yustinus, Bang Herdiawan (Sate), Bang Felix, Bang dedi (Angong), Bang David, Bang Yuki, Bang Taufiq, Bang Risky, dan lain-lain yang tidak bias disebutkan satu persatu yang telah menemani masa-masa indah, canda, tawa dan kenakalan di Kopi Kyai; 18. Nyamuk Squad Big Family buat segala doa, dukungan, canda, tawa dan segala waktu yang sangat berharga yang telah kita jalani bersama. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang dapat membangun guna perbaikan di masa yang akan datang, sehingga akan didapat hasil yang lebih baik lagi. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan dan teknologi. Bandar Lampung, 11 April 2016 Penulis,
Frisky Volino Andreas
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ....................................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xxi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3 1.3 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3 1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3 1.5 Batasan Masalah ............................................................................................ 4 1.6 Hipotesis ........................................................................................................ 4 1.7 Sistematika Penulisan .................................................................................... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Camera Trap ................................................................................................. 6 2.2 Kamera .......................................................................................................... 8 2.3 Sensor PIR (Passive InfraRed) .................................................................... 10 2.3.1 Spesifikasi Sensor PIR HC-SR501 ....................................................... 11 2.3.3 Cara Kerja Pembacaan Sensor PIR ....................................................... 13 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 15 3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................ 15 3.3 Spesifikasi Alat............................................................................................ 16 3.4 Spesifikasi Sistem........................................................................................ 18
3.5 Metode Penelitian ........................................................................................ 18 3.5.1 Diagram Alir Penelitian ........................................................................ 18 3.5.2 Perancangan Model Sistem ................................................................... 20 3.5.3 Perancangan Perangkat Keras ............................................................... 21 3.5.4 Perancangan Perangkat Lunak .............................................................. 22 3.5.5 Pengujian Sistem................................................................................... 23 3.5.6 Analisa dan kesimpulan ........................................................................ 24 3.5.7 Pembuatan Laporan .............................................................................. 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil............................................................................................................. 25 4.1.1 Perangkat Keras .................................................................................... 26 4.1.2 Perangkat Lunak ................................................................................... 28 4.2. Pengujian .................................................................................................... 30 4.2.1 Pengujian Perangkat Keras ................................................................... 30 4.2.1.1 Pengujian Mikrokomputer Raspberry Pi 2 ..................................... 30 4.2.1.1 Pengujian Perangkat Catu Daya ..................................................... 32 4.2.1.2 Pengujian Rangkaian LED IR ........................................................ 35 4.2.1.3 Pengujian Rangkaian Push Button ................................................. 36 4.2.1.4 Pengujian Sensor PIR ..................................................................... 38 4.2.1.7 Pengujian Modul RTC DS1307 ..................................................... 42 4.2.1.6 Pengujian Kamera .......................................................................... 43 4.2.2 Pengujian Keseluruhan sistem ............................................................. 45 4.3 Pembahasan ................................................................................................. 60 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 64 5.2 Saran ............................................................................................................ 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2. 1 Camera Trap ....................................................................................... 8 Gambar 2. 2 Kamera Analog .................................................................................. 9 Gambar 2. 3 Kamera Polaroid ................................................................................. 9 Gambar 2. 4 Kamera Digital ................................................................................. 10 Gambar 2. 5 Sensor PIR HC-SR501 ..................................................................... 12 Gambar 2. 6 Bagian-Bagian Sensor PIR ............................................................... 13 Gambar 2. 7 Cara Kerja Sensor PIR ..................................................................... 14 Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 19 Gambar 3. 2 Diagram Blok Keseluruhan Sistem .................................................. 20 Gambar 3. 3 Flow Chart Program python ............................................................. 22 Gambar 4. 1 Camera Trap Tampak Atas .............................................................. 26 Gambar 4. 2 Camera Trap Tampak Depan ........................................................... 27 Gambar 4. 3 (a) Realisasi Penyatuan Subsistem-Subsistem. (b) Realisasi Catu Daya. ......................................................................................................... 28 Gambar 4. 4 Dekstop Raspbian Jesiie 4.1. ............................................................ 29 Gambar 4. 5 Tampilan Awal Perangkat Lunak Python 2 ..................................... 29 Gambar 4. 6 Pengujian Raspberry Pi 2 ................................................................. 31 Gambar 4. 7 Pengujian Tegangan Pada Power Bank ............................................ 33
Gambar 4. 8 (a) Pengujian Keluaran Tegangan Pada Baterai 18650. (b) Pengujian Keluaran Tegangan Dari Rangkaian Penurun Tegangan. ................ 33 Gambar 4. 9 LED IR Saat Kondisi Lingkungan Terang ....................................... 35 Gambar 4. 10 LED IR Saat Kondisi Lingkungan Gelap ....................................... 36 Gambar 4. 11 Sensor PIR ...................................................................................... 39 Gambar 4. 12 (a) Sensor PIR Ketika Diberi Objek. (b) Tampilan Program. ........ 41 Gambar 4. 13 (a) Sensor PIR Ketika Tidak Ada Objek. (b) Tampilan Program. . 41 Gambar 4. 14 Pengaturan Raspberry Pi Terhadap Modul RTC DS1307 ............. 42 Gambar 4. 15 Penamaan Hasil Gambar Pada Flashdisk ....................................... 43 Gambar 4. 16 Hasil Pengujian Kamera ................................................................. 44 Gambar 4. 17 Proses Pengujian dan Pengambilan Data di Laboratorium Teknik Elektronika. ................................................................................... 46 Gambar 4. 18 Proses Pengujian dan Pengambilan Data di Lapangan Belakang Laboratorium Terpadu Teknik Elektro .......................................... 46 Gambar 4. 19 Grafik Daya Tahan Baterai Camera Trap ...................................... 47 Gambar 4. 20 Ilustrasi Pengujian Jarak Jangkauan Sensor PIR............................ 48 Gambar 4. 21 Grafik Jangkauan Sensor PIR Pada Camera Trap ......................... 49 Gambar 4. 22 Grafik Pengujian Kapasitas Besar Data ......................................... 54 Gambar 4. 23 (a) Hasil Gambar Pada Pagi Hari Di Dalam Ruangan. (b) Hasil Gambar Pada Pagi Hari Di Luar Ruangan. ................................... 57 Gambar 4. 24 (a) Hasil Gambar Pada Siang Hari Di Dalam Ruangan. (b) Hasil Gambar Pada Siang Hari Di Luar Ruangan. ................................. 58 Gambar 4. 25 (a) Hasil Gambar Pada Sore Hari Di Dalam Ruangan. (b) Hasil Gambar Pada Sore Hari Di Luar Ruangan. ...................................... 58
Gambar 4. 26 (a) Hasil Gambar Pada Malam Hari Di Dalam Ruangan. (b) Hasil Gambar Pada Malam Hari Di Luar Ruangan. .................................. 58
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4. 1 Tabel Hasil Pengujian Catu Daya ........................................................ 34 Tabel 4. 2 Tabel hasil Pengujian Rangkaian LED IR ........................................... 36 Tabel 4. 3 Tabel pengujian rangkaian push button ............................................... 38 Tabel 4. 4 Pengujian Sensor PIR .......................................................................... 40 Tabel 4. 5 Hasil Pengujian Daya Tahan Baterai Camera Trap ............................. 47 Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Jarak Jangkauan Sensor PIR Camera Trap ................ 49 Tabel 4. 7 Hasil Pengujian Kemampuan Pencahayaan Camera Trap ................... 50 Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Kapasitas Besar Data Dari Setiap Gambar ................ 52 Tabel 4. 9 Tabel Hasil Pengambilan Gambar Satwa Liar ..................................... 59 Tabel 4. 10 Kegiatan Pengujian dan Pengambilan Data ....................................... 61
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemanfaatan mikrokontroler untuk membantu manusia sudah diaplikasikan secara luas disegala bidang kehidupan. Hal ini disebabkan karena kemudahankemudahan dan manfaat yang ditawarkan mikrokontroler sangat besar. Salah satu kelebihannya adalah dapat membantu melakukan pengoperasian suatu alat secara otomatis atau terprogram. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan merupakan salah satu negara yang mempunyai hutan tropis terbesar di dunia. Keragaman jenis satwa maupun flora di daerah hutan tropis sangat tinggi dibandingkan pada lokasi yang lain. Beberapa di antaranya termasuk satwa yang dikategorikan terancam punah. Kondisi satwa langka terutama satwa endemik di Indonesia semakin memprihatinkan pada saat ini. Banyak terjadi praktik perburuan liar, belum lagi diperparah dengan semakin
menyempitnya hutan sebagai tempat tinggal
mereka. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan pelindungan terhadap satwa satwa tersebut. Salah satunya dengan cara memasang camera trap untuk mendata dan memantau penyebaran satwa-satwa tersebut.
2
Teknologi mikrokontroler dapat dimanfaatkan pada bidang perlindungan satwa-satwa langka dan endemik yang dilindungi oleh pemerintah. Teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan konservasi satwa-satwa tersebut dengan pembuatan camera trap satwa liar. Untuk mengoptimalkan kinerja kamera pengintai tersebut, maka kamera pengintai akan dilengkapi dengan teknologi sensor PIR (Passive Infra Red) yang berfungsi sebagai penangkap gerakan satwa sehingga camera trap dapat menggambil gambar secara otomatis. Cara kerja camera trap tersebut dengan mendeteksi panas tubuh dan gerak yang ditangkap oleh sensor inframerah. Setiap kali ada objek hidup yang melintas di depan kamera, kamera akan mengambil gambar objek tersebut. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Aliffan Wahyu Wibowo (2014) dengan judul “ Rancang Bangun Camera trap Satwa Liar Di Hutan Dengan Menggunakan Sensor Infra Merah”. Perbedaan penelitian yang dibuat dengan penelitian yang ada adalah pada jenis kamera dan mikrokontroller yang digunakan. Jika penelitian yang ada sebelumnya hanya dapat menangkap objek pada siang hari dan memerlukan intensitas cahaya yang cukup memadai untuk mendapatkan gambar objek yang baik, maka camera trap yang dibuat ini menggunakan kamera yang menggunakan infra merah sehingga baik pada siang hari maupun malam hari dapat mendapatkan gambar objek dengan baik. Pada penelitian sebelumnya menggunakan mikrokontroler Arduino UNO sedangkan pada penelitian ini menggunakan mikrokomputer raspberry Pi 2. Perbedaan lainnya adalah penggunaan panel surya dan aki sebagai sumber energi pada penelitian sebelumnya, sedangkan pada camera trap yang dibuat
3
menggunakan power bank dan baterai 18650 yang lebih mudah ditemukan sehingga pengguna kamera lebih mudah dalam melakukan penggantian baterainya.
1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat camera trap yang dapat mengambil gambar secara otomatis untuk konservasi satwa liar berbasis raspberry Pi 2.
1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membantu konservator untuk melakukan konservasi satwa liar. 2. Mengetahui penggunaan mikrokomputer raspberry Pi 2 dan aplikasinya.
1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang suatu sistem camera trap otomatis untuk konservasi satwa liar? 2. Bagaimana mengaplikasikan mikrokomputer raspberry Pi 2 sebagai pengendali sebuah sistem camera trap? 3. Bagaimana menerapkan sensor PIR sebagai devais pengindra yang nantinya
digunakan
sebagai
menggunakan infra merah?
devais
pembacaan
gerak
dengan
4
4. Bagaimana menggunakan perangkat lunak python 2 untuk memprogram mikrokomputer Raspberry Pi 2?
1.5 Batasan Masalah Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan terhadap masalah yang akan dibahas yaitu : 1. Devais pengindra pada sistem ini menggunakan sensor PIR. 2. Perangkat lunak yang digunakan untuk memprogram mikrokomputer Raspberry PI 2 adalah perangkat lunak python 2. 3. Hanya membuat sebuah sistem camera trap yang dapat mengambil gambar secara otomatis dengan membaca gerak dari sebuah objek yang ditangkap oleh sensor PIR dan hasil gambar akan disimpan pada penyimpanan. 4. Tidak membahas video sender dan pengenalan pola dari hasil gambar.
1.6 Hipotesis Camera trap dapat melakukan pengambilan gambar secara otomatis terhadap objek dengan devais pengindra berupa sensor PIR (menangkap gerak objek yang mempunyai panas tubuh dan memancarkan infra merah) dan hasil gambar dapat disimpan. Hasil data yang tersimpan di tempat penyimpanan dapat membantu konservasi satwa liar.
5
1.7 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulisan dan pemahaman mengenai materi tugas akhir ini, maka tulisan ini dibagi menjadi lima bab, yaitu BAB I
Pendahuluan Memuat latar belakang, tujuan, manfaat, perumusan masalah, batasan masalah, hipotesis dan sistematika penulisan
BAB II
Tinjauan Pustaka Berisi teori-teori yang mendukung dalam perancangan sistem camera trap otomatis untuk konservasi satwa liar.
BAB III
Metedologi Penelitian Berisi rancangan citra inframerah, meliputi alat dan bahan, langkah-langkah
pengerjaan
yang
akan
dilakukan,
penentuan spesifikasi rangkaian, blok diagram rangkaian, cara kerjanya, dan masing-masing bagian blok diagram BAB IV
Hasil dan Pembahasan Menjelaskan prosedur pengujian, hasil pengujian dan analisis.
BAB V
Simpulan dan Saran Memuat simpulan yang diperoleh dari pembuatan dan pengujian alat, dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Camera Trap Camera trap adalah kamera jauh yang dilengkapi dengan sensor gerak atau sensor infra merah (menangkap panas yang dipancarkan oleh objek) sebagai pemicu pengaktifannya. Konservasi satwa liar dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah dengan menangkap gambar hewan ketika para peneliti tidak hadir. Selain itu, dapat juga diaplikasikan untuk meneliti studi sarang ekologi, mendeteksi spesies langka, estimasi populasi hewan dan kekayaan spesies, penggunaan habitat satwa dan pendudukan struktur bangunan manusia. Camera trap merupakan kamera yang dilengkapi sensor dan pemicu otomatis sehingga dapat merekam satwa liar yang melintas di depannya. Hal ini dibutuhkan karena kebanyakan satwa liar di hutan sifatnya pemalu sehingga sulit diamati secara langsung. Oleh karena itu keberadaan camera trap sangat diperlukan untuk memantau populasi dan memahami ekologi serta perilaku mereka. Informasi mengenai satwa tersebut sangat diperlukan dalam upaya untuk pelestarian mereka.
7
Camera trap adalah perangkat optik otomatis yang mampu memberikan informasi, baik visual maupun audio-visual. Satwa liar seperti karnivora pada kawasan hutan hujan tropis seperti Indonesia memiliki beberapa karakteristik, seperti ukuran tubuh, morfologi, habitat untuk tempat tinggal perilaku dan pola aktifitas. Tingkat kesulitan pengamatannya tinggi karena umumnya pemalu dan sangat jarang ditemui. Selain itu lokasi pengamatan yang sangat terpencil dan susah diakses membuat penelitian jangka panjang. Pengamatan langsung dan kerja lapangan sangat mahal. Karena itulah, penggunaan kamera jebak sebagai alat pengamatan merupakan pilihan yang ideal (WWF Indonesia, 2015). Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak melakukan penelitian mengenai penggunaan maupun pembuatan camera trap. Beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan tentang penggunaan camera trap antara lain, Protection and Monitoring of the Endangered Species of Javan Leopard (Panthera pardus melas) in Gunung Gede Pangrango National Park, West Java, Indonesia (Ario Dkk., 2009). Macan tutul Jawa (Panthera pardus melas Cuvier, 1809) dan mangsa potensialnya di Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Rustiadi, 2015). Salah satu penelitian tentang pembuatan kamera trap adalah, Rancang Bangun Camera trap (s) Satwa Liar Di Hutan Dengan Menggunakan Sensor Infra Merah (Nugroho, 2014). Salah satu contoh camera trap diperlihatkan pada Gambar 2.1.
8
Gambar 2. 1 Camera Trap (sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kamera_jebakan, 2014)
2.2 Kamera Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Fotografi berasal dari kata dalam bahasa yunani yaitu “Photos” artinya cahaya dan “Grafo” artinya melukis, jadi fotografi adalah proses melukis dengan media cahaya. Alat untuk menangkap cahaya atau membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film adalah kamera, tanpa cahaya foto tidak dapat dibuat. Jenis-jenis kamera beserta cara kerjanya : 1. Kamera analog Kamera analog mempunyai prinsip kerja dengan menggunakan pita seluloid, dimana pita tersebut menggunakan senyawa silver halide. Zat tersebut akan menempel pada pita apabila terkena cahaya dan dengan proses pencucian, silver halide akan berubah menjadi black halide. Hasil dari master foto ini disebut klise. Kamera analog mempunyai size sebesar 35 mm. Contoh kamera analog seperti diperlihatkan pada Gambar 2.2.
9
Gambar 2. 2 Kamera Analog (sumber : http://land8hotograph.blogspot.com, 2014 )
2. Kamera Polaroid Kamera ini menggunakan paper yang ditanamkan di dalam kamera ini. Kamera ini langsung menangkap hasil foto ke paper sehingga tidak memerlukan proses pencucian film. Contoh kamera Polaroid adalah seperti diperlihatkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2. 3 Kamera Polaroid (sumber : http://land8hotograph.blogspot.com, 2014)
10
3. Kamera Digital Hasil foto dari kamera ini dikemas dalam bentuk file mentah yang di simpan dalam memory card. Contoh kamera digital seperti diperlihatkan pada Gambar 2.4.
Gambar 2. 4 Kamera Digital (sumber : http://land8hotograph.blogspot.com, 2014 )
Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak melakukan penelitian menggunakan kamera. Beberapa penelitian yang menggunakan kamera antara lain adalah Pengembangan Robot Pendeteksi Objek Berdasarkan Warna Dengan Sensor Kamera Sebagai Media Pembelajaran (Setiawan, R., 2012). Rancang Bangun Konveyer Penyortiran Barang Dengan Pengenalan Pola Bentuk Dan Warna Menggunakan Webcam (Hutabarat R., 2013). Rancang Bangun Penstabil Kamera Untuk Foto Udara Berbasi Wahana Udara Quadcopter (Hidayat R., 2014).
2.3 Sensor PIR (Passive InfraRed) Sensor PIR adalah sebuah sensor yang menangkap pancaran sinyal inframerah yang dikeluarkan oleh mahluk hidup maupun benda. Sensor PIR terbuat dari bahan kristal yang akan menimbulkan beban listrik jika terkena panas dan
11
pancaran sinyal infra merah dengan nilai panjang gelombang tertentu. Perubahan intensitas pancaran dari sinyal inframerah ini akan menyebabkan perubahan beban listrik pada sensor. Sehingga PIR dapat dijadikan sensor untuk mendeteksi keberadaan manusia ataupun mahluk hidup lainya (Tsaqif dkk, 2010). Beberapa studi mengenai sensor PIR telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah melakukan studi penelitian tentang sistem pemantau ruangan jarak jauh dengan sensor passive infrared berbasis mikrokontroler AT89S52. Dalam penelitian tersebut dihasilkan sistem keamanan yang dapat mendeteksi orang dan akan mengirimkan pesan ke telepon seluler pemilik (Gifson dkk, 2009). Yeni Marnis melakukan penelitian untuk membuat sistem pengaman ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan sensor PIR KC7783R sebagai detector inframerah yang dipancarkan tubuh manusia. Ketika sensor mendeteksi kehadiran
seseorang
memasuki
ruangan,
maka
mikrokontroler
akan
mengaktifkan alamat suara peringatan yang telah disimpan di dalam IC ISD2560 dan suara peringatan akan terdengar melalui speaker (Marnis, 2011).
2.3.1 Spesifikasi Sensor PIR HC-SR501 Sensor PIR HC-SR501 yang diperlihatkan pada Gambar 2.5 mempunyai spesifikasi : 1. Menggunakan BISS0001 pemrosesan sinyal IC. 2. Tegangan kerja 5V-20V. 3. Konsumsi daya 65mA. 4. Keluaran TTL 3,3V. 5. Waktu tunda dapat disesuaikan (0,3 detik- 10 menit).
12
6. Waktu kunci 0,2 detik 7. Metode pemicu L (menonaktifkan dan mengaktifkan pemicu). 8. Perkiraan sudut 120o menghasilkan jarak 7 meter. 9. Dapat bekerja di suhu -15oC-70oC. 10. Mempunyai dimensi 32mm x 24mm, jarak antara sekrup 28mm dan diameter lensa 23mm.
Gambar 2. 5 Sensor PIR HC-SR501 ( sumber : : http://electronical-instrument.blogspot.com/2010/07/sensor-passive-infra-red-pirpada-pintu.html, 2010)
2.3.2 Bagian-Bagian Sensor PIR Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian pada Gambar 2.6, yaitu :
Lensa Fresnel
Penyaring infra merah
Sensorpyroelektrik
Penguat amplifier
Komparator
13
Gambar 2. 6 Bagian-Bagian Sensor PIR (Sumber : http://sainsdanteknologiku.blogspot.co.id/search/label/SENSOR, 2011 )
2.3.3 Cara Kerja Pembacaan Sensor PIR Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3). Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, logika 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan logika 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat
14
terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia). Sensor PIR memiliki jangkauan jarak yang bervariasi, tergantung karakteristik sensor. Proses penginderaan sensor PIR diperlihatkan pada Gambar 2.7. Umumnya, sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter. Sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detector.
Gambar 2. 7 Cara Kerja Sensor PIR (Sumber : http://sainsdanteknologiku.blogspot.co.id/search/label/SENSOR, 2014 )
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan oktober 2015 hingga maret 2016 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Alat dan bahan sebagai berikut : 1. Raspberry PI 2 2. Sensor PIR HC-SR501 3. Kamera Raspberry PI NO IR 4. RTC DS1307 5. Rangkaian LED IR 6. Rangkaian Push Button 7. Power Bank 8. Baterai 18650 9. Kabel Penghubung 10. Mikro SD 32 Gb
16
11. Flashdisk 12. Laptop Asus X450JF 13. Perangkat Lunak python
3.3 Spesifikasi Alat Spesifikasi alat adalah sebagai berikut : 1. Oleh karena kebutuhan daya pada alat ini cukup besar, maka perlu dirancang catu daya yang besar juga. Catu daya menggunakan dua sumber yaitu, power bank 10000 mah dan baterai 18650 yang dirangkai sehingga mencapai 16 V. Pertimbangan lain penggunaan dua sumber catu daya adalah mudah dibawa-bawa dan digunakan. 2. Raspberry Pi 2 sebagai pemroses data. Raspberry Pi 2 ini adalah mikrokomputer dengan spesifikasi yang tinggi sehingga dapat memproses gambar maupun video secara cepat. 3. Kamera raspberry Pi 2 tanpa filter IR 5MP sebagai pengambil gambar objek. Pemilihan kamera tersebut dikarenakan cocok dengan raspberry Pi yang digunakan dan mempunyai kualitas baik pada siang dan malam. 4. Sensor PIR HC-SR501 sebagai devais pengindra panas dan gerak objek. Karena objek yang akan diambil merupakan mahluk hidup yang mempunyai panas tubuh dan jarak jangkauan PIR yang cukup jauh, maka sensor yang PIR merupakan yang paling efektif untuk digunakan dalam penelitian ini. 5. Rangkaian Push Button sebagai tombol pengatur alat. Penggunaan push button dapat memudahkan pengguna alat ini dalam mengoperasikannya.
17
6. RTC DS1307 sebagai penentu clock pada raspberry Pi 2. Karena dapat membantu dalam pengambilan data di lapangan, hasil foto akan disertakan penamaan waktu dan tanggal yang sama dengan saat objek diambil datanya. 7. Rangkaian LED IR sebagai pembantu alat ini dalam pencahayaan pada malam hari. Hal ini dikarenakan waktu objek melintasi alat ini tidak menentu dapat di siang hari maupun di malam hari, maka ketika malam hari dibutuhkan bantuan pencahayaan yang tidak mengganggu objek dalam beraktifitas. 8. Mikro SD 32 Gb sebagai hardisk operating system pada raspberry Pi 2 dan penyimpanan internal raspberry Pi 2. 9. Flashdisk sebagai penyimpanan eksternal dari hasil gambar objek. Karena akan memudahkan dalam pengambilan dan pemindahan data dari raspberry Pi ke komputer konsevator. 10. Kabel Penghubung sebagai penghubung raspberry Pi dengan modul dan rangkaian-rangkaian lainnya. 11. Laptop Asus X450JF sebagai media pemrograman. 12. Perangkat lunak Python untuk memrogram raspberry Pi 2. Perangkat lunak ini cocok dengan raspberry Pi dan sudah sangat sering digunakan sehingga banyak literatur-literatur yang dapat membantu penelitian ini.
18
3.4 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem adalah sebagai berikut : 1. Mampu mengambil gambar objek secara otomatis dengan devais pengindra sensor PIR HC-SR501 yang akan mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal : hewan ) melewati sumber infra merah yang lain (misal : pohon). Sensor akan membandingkan pancaran infra merah sehingga dapat mengambil gambar objek secara otomatis, pada malam hari rangkaian led akan menyala secara otomatis ketika ada objek yang tertangkap oleh sensor PIR. 2. Dapat melakukan penyimpanan data secara internal dan eksternal.
3.5 Metode Penelitian Pada penelitian dan perancangan tugas akhir ini, langkah-langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :
3.5.1 Diagram Alir Penelitian Diagram alir penelitian ini dibuat untuk memperjelas langkah-langkah kerja yang akan dilakukan dalam penelitian, diperlihatkan pada Gambar 3.1.
19
M u la i
K o n s e p / Id e P e r a n ca n g a n S is te m
S tu d i L ite r a tu r
P e n e n tu a n S p e s ifik a s i S is te m
Tidak
A p a ka h T e r s e d ia ?
Ya P e r a n ca n g a n S is te m
P e n g u jia n S is te m
Tidak
A p a ka h B e r h a s il ?
Ya P e n g a m b ila n D a ta
A n a lis is
K e s im p u la n
S e le s a i
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian
20
3.5.2 Perancangan Model Sistem Secara keseluruhan sistem dapat dilihat pada Gambar 3.2
Modul RTC DS1307
Power Bank dan Baterai 18650
Rangkaian LED IR
Kamera Raspberry No IR
Raspberry PI 2
Sensor PIR
Flashdisk
Gambar 3. 2 Diagram Blok Keseluruhan Sistem Dari blok diagram terlihat bahwa catu daya alat menggunakan power bank dan baterai 18650. Raspberry Pi 2 sebagai pengendali utama dari subsistemsubsistem, dimana sistem bekerja jika sensor PIR menangkap keberadaan objek, maka raspberry Pi akan memerintahkan kamera mengambil gambar objek dan rangkaian LED IR akan menyala apabila lingkungan gelap. Hasil pengambilan gambar tersebut akan tersimpan ke flashdisk dengan nama gambar yang sesuai dengan waktu pengambilan gambar tersebut. Modul RTC DS1307 berfungsi sebagai pengatur waktu pada raspberry Pi sehingga hasil pengambilam gambar akan dinamakan sesuai waktu pengambilan gambar (realtime).
21
3.5.3 Perancangan Perangkat Keras 1. Perancangan Raspberry Pi 2 Mikrokomputer raspberry Pi 2 merupakan sebuah mini komputer yang berjalan dengan sistem operasi linux. Mikrokomputer ini dapat menjalankan perangkat lunak python sehingga dapat diisi dengan program yang dapat mengolah masukan dari rangkaian PIR, kemudian akan diproses dan menghasilkan keputusan yang akan dikirim ke kamera. 2. Perancangan Sensor PIR Sensor PIR dibutuhkan untuk menangkap panas tubuh satwa yang lewat di depan kamera. Sensor ini akan menghasilkan masukan digital yang dikirim ke raspberry Pi 2 untuk diproses. Keluaran sensor akan mengindikasikan adanya satwa yang harus dicapture menggunakan kamera. 3. Perancangan Rangkaian LED IR Pengambilan foto pada malam hari dibantu dengan menggunakan alat pencahayaan tambahan. Alat pencahayaan tambahan ini dibuat menggunakan LED IR sehingga saat pengambilan foto tidak mengganggu aktifitas dari objek yang sudah berada pada area jangkauan sensor PIR. 4. Perancangan Catu daya Sumber tenaga dari alat ini, terdiri atas 2 sumber yaitu menggunakan power bank sebagai sumber untuk raspberry Pi 2 dan baterai 18650 sebagai sumber untuk rangkaian LED IR.
22
3.5.4 Perancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan pada camera trap ini yaitu python. Perangkat lunak ini berfungsi untuk memprogram mikrokomputer raspberry Pi 2. Sistem kerja mikrokomputer ini adalah untuk mengoperasikan komponen-komponen pendukung, sepenuhnya dapat diatur menggunakan perangkat lunak ini. Diagram alir program python diperlihatkan pada Gambar 3.3. Mulai
Int PIR = A0
Sensor PIR, Kamera
Baca PIR
Tidak Ketika Ada Objek
Ya
Kamera Aktif
Simpan Foto
Selesai
Gambar 3. 3 Flow Chart Program python
23
3.5.5 Pengujian Sistem Uji coba sistem ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari alat yang telah dibuat. Adapun pengujian dilakukan secara perbagian serta secara keseluruhan, diantaranya adalah : 1. Uji Laboratorium Pengujian laboratorium dilakukan untuk mengetahui kemampuan perangkat, apakah dapat berfungsi dengan baik atau tidak sebelum melakukan percobaan di lapangan. Pengujiannya antara lain : a. Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi program, kemudian mengamati apakah hasil program tersebut sesuai dengan proses yang diinginkan, dengan memeriksa beberapa aspek sistem, memeriksa sedikit mengenai struktur logika internal perangkat lunak, dan dengan pengujian yang dilakukan dengan melihat ke dalam program untuk meneliti kode-kode program yang ada dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses yang diinginkan, maka baris-baris program, variabel dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicoba satu persatu dan diperbaiki, kemudian dicompile ulang. b. Pengujian Perangkat Keras Pada tahap uji coba perangkat keras, perangkat keras antara lain, mikrokomputer raspberry Pi 2, rangkaian sensor PIR, dan rangkaian
24
LED IR, dicoba untuk dijalankan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat, apakah sesuai dengan prosedur atau tidak.
2. Uji Lapangan Uji lapangan dilakukan untuk dapat mengetahui sistem secara keseluruhan dapat bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menjalankan kamera sebagaimana mestinya, dimana melihat sensitifitas sensor PIR terhadap objek yang melewati camera trap tersebut. Pengujian dapat dikatakan berhasil apabila camera trap dapat melakukan pengambilan gambar secara otomatis tehadap objek yang melewati sensor PIR dan hasil pengambilan gambar dapat disimpan ke dalam flashdisk.
3.5.6 Analisa dan kesimpulan Analisa dan kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengujian dari alat ini dengan nilai dari literatur yang ada.
3.5.7 Pembuatan Laporan Akhir dari tahap penelitian ini adalah pembuatan laporan dari semua kegiatan penelitian yang telah di lakukan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Telah terealisasi rancang bangun camera trap berbasis raspberry Pi 2 yang mampu mengambil gambar secara otomatis dengan devais pengindera sensor PIR mampu menangkap objek dengan jarak maksimal 6 meter pada sudut 0° dan 30°. 2. Camera trap
mampu menyala selama 20,8 jam dengan persentase
perbedaan dengan teori sebesar 89,77 %. 3. Camera trap mampu mengambil gambar pada siang hari dan malam hari. Pada siang hari besar data rata-rata sebesar 464 Kb dan mampu menyimpan gambar sebanyak 16379 gambar pada flashdisk 7,6 Gb , jika pada malam hari mempunyai besar data rata-rata sebesar 253 Kb dan mampu. menyimpan gambar sebanyak 30039 gambar. 4.
Penyimpanan data hasil pengambilan gambar dapat tersimpan secara realtime, pada penyimpanan internal dan eksternal.
65
5.2 Saran Dalam pembuatan camera trap ini terdapat beberapa saran untuk perbaikan penelitian yang akan datang : 1. Menggunakan mikrokomputer atau mikrokontroler yang mempunyai daya yang kecil sehingga waktu hidup kamera akan semakin panjang. 2. Menggunakan pengolahan citra agar pengambilan gambar dapat difokuskan kepada objek-objek tertentu saja. 3. Menggunakan komunikasi nirkabel untuk penerimaan data yang akan ditampilkan ke komputer. 4. Menggunakan jumlah LED IR yang lebih banyak atau mengganti LED yang mempunyai daya lebih besar, sehingga pencahayaan pada malam hari akan semakin baik. 5. Penempatan tombol-tombol atau rangkaian push button dipindah posisinya atau dengan menambahkan atap pada camera trap agar rangkaian didalamnya tidak terkena air pada saat hujan.
DAFTAR PUSTAKA
Ario, A., Hidayat, E. & Supian, 2009. Protection and Monitoring of the Endangered Species of Javan Leopard (Panthera pardus melas), Jawa Barat: Conservation International Indonesia. Gifson, A. & Slamet, 2009. Sistem Pemantau Jarak Jauh Dengan Sensor Passive Infrared Berbasi Mikrokontroler. TELKOMNIKA, 7(3), pp. 201-206. Hidayat, R., 2014. Rancang Bangun Penstabil Kamera Untuk Foto Udara Berbasis Wahana Udara Quadcopter , Bandar Lampung: Universitas Lampung. Hutabarat, R. H., 2013. Rancang Bangun Konveyer Penyortiran Barang Dengan Pengenalan Pola Bentuk Dan Warna Menggunakan Webcam , Bandar Lampung: Universitas Lampung. Marnis, Y., 2011. Implementasi Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) KC7783R Pada Sistem Pengaman Ruangan Berbasis Mikrokontroler Dengan Keluaran Suara, Padang: Universitas Andalas. Rustiadi, A. & Prihatini, W., 2015. Macan tutul Jawa (Panthera pardus melas Cuvier, 1809) dan mangsa potensialnya di Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON, Volume 1, pp. 236-241. Sadad, R. T. A. & Iswanto, 2010. Implementasi Sensor Pyroelectric Infra Red (PIR) Sebagai Pewaktu Televisi. JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA, 13(2), pp. 130-136. Setiawan, R., 2012. Pengembangan Robot Pendeteksi Objek Berdasarkan Warna Dengan Sensor Kamera Sebagai Media Pembelajaran,Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Team, T., 2015. WWF Indonesia. [Online] Available at: http;//www.wwf.or.id [Accessed 2 September 2015]. Wibowo, A. W., 2014. Rancang Bangun Camera trap (Camera Trap) Satwa Liar Di Hutan Dengan Menggunakan Sensor Infra Merah, Yogyakarta: AMIKOM Yogyakarta.