SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011
RANCANG BANGUN APLIKASI PENGATURAN DAN PENGENDALIAN SUHU RUANG SERVER BERBASIS WEB SERVICE DAN SMS GATEWAY Alexander Rahardjo1, Umi Laili Yuhana2, Ary Mazharuddin Shiddiqi2. Mahasiswa Teknik Informatika1, Dosen Teknik Informatika2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email :
[email protected]
Abstrak - Aplikasi client-server mulai diterapkan oleh hampir semua perusahaan maupun institusi dan server secara tidak langsung memegang seluruh proses bisnis di dalamnya. Oleh karena itu server menjadi elemen penting yang harus dijaga. Faktor sistem pendingin merupakan faktor utama yang harus dijaga karena memiliki ketergantungan yang besar dengan listrik dan kinerja mesin sistem pendingin, yang berbeda dengan faktor-faktor lain seperti intensitas cahaya dan kelembaban yang telah diatur sedemikian rupa pada awal merencanakan pembangunan ruang server. Aplikasi yang dibuat dalam tugas akhir ini mampu berfungsi sebagai pengatur dan pengontrol seluruh suhu ruang server yang dapat menampilkan suhu ruang server dan memberikan peringatan secara otomatis kepada administrator ruang server melalui sistem SMS Gateway apabila suhu melebihi batas yang telah ditentukan sebelumnya. Pengaturan suhu ruang server yang diakomodasi oleh sebuah aplikasi pada sebuah server dilakukan dengan komunikasi melalui webservice dengan seluruh ruang server yang tentunya akan memudahkan pengaturan seluruh ruang server. Administrator ruang server dapat melakukan pengaturan dan pengendalian terhadap seluruh suhu ruang server melalui situs web dan SMS. Aplikasi juga memberikan informasi kondisi sensor pada masing-masing ruang server dengan melakukan pengecekan terhadap keabsahan data. Aplikasi pengaturan dan pengendalian suhu ruang server ini dapat membantu administrator dalam melakukan manajemen seluruh data yang berkaitan dengan ruang server terutama suhu ruang server sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dini terhadap masalah suhu dalam ruang server. Kata kunci: Suhu, Ruang Server, Web service, SMS Gateway. 1.
Pendahuluan Aplikasi client-server mulai diterapkan oleh hampir semua perusahaan maupun institusi sehingga server yang ada pada perusahan atau institusi secara tidak langsung memegang seluruh proses bisnis dari sebuah perusahaan maupun institusi. Oleh karena itu server menjadi elemen penting yang harus dijaga. Hal yang perlu diperhatikan adalah arsitektur ruangan tempat server diletakkan, yang meliputi mengatur letak
dan jumlah jendela, mengatur intensitas cahaya yang masuk pada ruangan server, mengatur kelembaban ruangan server, hingga mengatur sistem pendingin ruangan untuk memastikan server tetap bekerja dengan baik dan optimal. Semua faktor tersebut memegang peranan besar terhadap eksistensi server sebagai elemen bisnis inti. Sistem pendingin merupakan faktor yang sangat vital karena faktor sistem pendingin masih memiliki ketergantungan yang besar dengan listrik dan kinerja mesin sistem pendingin, berbeda dengan faktor lainnya yang telah diatur sedemikian rupa pada awal merencanakan pembangunan ruang server. Oleh karena itu ruang server harus dijaga agar tetap dingin agar kinerja server tetap baik meski menangani ratusan ribu bahkan jutaan transaksi setiap harinya. Namun fakta yang sering terjadi adalah administrator dari ruangan server tersebut sulit untuk memantau secara terus menerus stabilitas suhu ruangan untuk memastikan server tetap berada pada kinerja yang baik dan tidak merusak server tersebut. Oleh karena itu diperlukannya sebuah sistem terintegrasi yang berfungsi sebagai pengatur dan pengontrol seluruh suhu ruang server, yang dapat menampilkan suhu ruang server dan memberikan peringatan secara otomatis kepada administrator ruang server apabila suhu ruang server melebihi batas yang telah ditentukan sebelumnya. Pengaturan suhu ruang server yang diakomodasi oleh sebuah server akan memudahkan manajemen seluruh ruang server. Penulis mengusulkan sebuah sistem berbasis Web service dan SMS Gateway. Aplikasi ini dilengkapi dengan sebuah aplikasi untuk pemantauan suhu ruang server. Aplikasi ini membutuhkan suatu metode komunikasi dengan aplikasi pada server di setiap ruangan. Diantara semua pilihan metode komunikasi yang ada, web sevice dipilih karena penggunaannya yang lebih efisien. Web service memiliki tingkat keamanan yang baik dan komunikasi web service tidak terjadi terus menerus namun berdasarkan permintaan dari klien sehingga komunikasi tidak akan membebani server [1]. Web service dapat dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan integrasi sistem informasi dalam suatu perusahaan maupun institusi karena sebuah perusahaan berskala besar merupakan sebuah perusahaan yang di dalamnya terdapat beberapa entitas/unit yang memiliki fungsi khusus [2].
1
Alexander Rahardjo - 5107100117
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011 SMS Gateway pada aplikasi ini diterapkan sebagai penghubung antara administrator ruangan dengan server pengontrolan untuk melakukan pengaturan terhadap server-server pada suatu ruangan, memperoleh data suhu terbaru, mengirimkan perintah kepada server pengontrolan, dan memberikan peringatan kepada administrator ruangan apabila suhu ruang server melebihi batas melalui SMS (Short Message Service). Hal tersebut disebabkan karena SMS Gateway merupakan teknologi yang dapat menjembatani antara teknologi bergerak/mobile (GSM atau CDMA) dengan layanan sistem informasi [3] dan SMS merupakan salah satu layanan yang tersedia pada teknologi bergerak yang paling banyak digunakan oleh pelanggan teknologi seluler karena dari segi biaya relatif murah [4]. 2.
Dasar Teori Berikut adalah penjelasan dari dasar teori yang menjadi dasar pembuatan aplikasi ini. 2.1 Ruang Server Ruang Server adalah suatu jenis ruang yang berisi instalasi komputer server baik tunggal maupun jaringan atau tempat perangkat utama komputer server diletakkan. Lokasi penempatan server juga merupakan salah satu hal penting dalam sebuah jaringan. Pemilihan lokasi yang baik tentunya akan memperhatikan aspek-aspek keamanan dari perangkat server yang dibangun. Hal tersebut penting karena server adalah pusat data yang penting dalam sebuah system jaringan karena datadata tersebut memiliki nilai yang tinggi bagi suatu perusahaan atau instansi. 2.2 Sistem Pemantauan Suhu Ruang Server Sistem Pemantauan Suhu Ruang Server merupakan suatu sistem yang berguna untuk memonitor suhu ruang server pada suatu instansi atau perusahaan. Suatu sensor diletakkan pada sebuah ruangan yang ingin diketahui suhunya. Namun pada sistem pemantauan yang ada selama ini hanya berupa sebuah sensor yang terintegrasi pada suatu ruang server dan memberikan peringatan berupa suara dan lain sebagainya. Sistem pemantauan suhu ruang server yang ada pada saat ini membutuhkan peran administrator yang cukup besar, karena administrator harus berada pada lokasi dimana sistem tersebut bekerja. Hal ini menimbulkan ketidakefisienan waktu dan tempat terutama bagi administrator ruang server. Sistem yang ada saat ini juga bersifat independen/berjalan sendiri-sendiri, yang artinya belum ada hubungan antar sistem pada setiap ruang server dalam suatu instansi. Hal tersebut membuat pengaturan dan pengontrolan seluruh ruang server menjadi kurang efektif sehingga sistem yang lama kurang cocok untuk diaplikasikan pada suatu instansi atau perusahaan yang berskala besar
dimana memiliki ruang server yang lebih dari satu dan tentunya memiliki jumlah server yang besar pula.
Gambar 2.1 Sensor Suhu Ruang Server [5]
2.3 SMS Gateway SMS Gateway merupakan teknologi yang dapat menjembatani antara teknologi bergerak (GSM atau CDMA) dengan layanan sistem informasi [3] dan SMS merupakan salah satu layanan yang tersedia pada teknologi bergerak yang paling banyak digunakan oleh pelanggan teknologi seluler karena dari segi biaya relatif murah [4]. Short Message Service (SMS) adalah layanan pesan singkat berbasis tulisan (teks) dengan media komunikasi ponsel. Pesan teks yang biasa digunakan adalah huruf, angka, atau karakter alfanumerik. Satu paket pesan teks biasanya berkapasistas 160 karakter huruf latin. SMS ini pada awalnya adalah bagian dari standar teknologi seluler GSM (Global System for Mobile Communications), yang kemudian juga tersedia di teknologi CDMA (Code Division Multiple Access), telepon rumah PSTN, dan lainnya. SMS terdiri dari 2 layanan dasar, yaitu[6]: 1. Short Message Mobile Terminated (SMMT). 2. Short Message Mobile Oriented (SMMO). Alur pengiriman SMS pada standar teknologi GSM adalah sebagai berikut: [7]
Gambar 2.2 Alur Pengiriman SMS Standar Teknologi GSM
Dibalik tampilan menu message pada ponsel sebenarnya adalah AT Command yang bertugas mengirim atau menerima data ke atau dari SMSCenter. AT Command tiap-tiap perangkat SMS bisa berbeda-beda, tetapi pada dasarnya sama. 2
Alexander Rahardjo - 5107100117
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011 Beberapa AT Command yang penting untuk SMS yaitu: • AT+CMGS : untuk mengirim SMS • AT+CMGL : untuk memeriksa SMS • AT+CMGD : untuk menghapus SMS Data yang mengalir ke atau dari SMS-Center harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas beberapa Header. Header untuk kirim SMS ke SMS-Center berbeda dengan SMS yang diterima dari SMS-Center. Maksud dari bilangan heksadesimal adalah bilangan yang terdiri atas 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Contoh kode PDU: 07912618485400F901000C912618927533730000 05E8329BFD06 Gambar 2.3 Kode PDU
Gambar 2.3 mengenai kode PDU diatas adalah SMS yang berisi pesan “hello”. 2.4 GSM Communication Library (GSMComm) GSM Communication Library (GSMComm) merupakan sebuah library untuk ponsel GSM, terutama untuk membuat program yang terkait dengan SMS. Berikut adalah komponen-komponen yang merupakan bagian dari GSMComm[8]: PDU Converter (PDUConverter.dll) PDU Converter digunakan untuk membuat dan melakukan decode SMS. GSM Communication (GSMCommunication.dll) GSM Communication digunakan untuk berkomunikasi dengan modem / telepon seluler. GSMCommShared (GSMCommShared.dll) GSMCommShared digunakan dalam implementasi sharing GSMComm. GSMCommServer (GSMCommServer.dll) GSMCommServer digunakan untuk implementasi remoting. 2.5 Web service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu situs web untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi,
maupun bahasa compiler. Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya. Format pesan dari suatu layanan agar dapat dibaca oleh layanan lain membutuhkan suatu bahasa yang mampu mendeskripsikan pesan tersebut. Bahasa yang dimaksud adalah Web Service Description Language (WSDL) yang bertugas seperti jembatan penghubung antar layanan. Suatu layanan dapat berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan teknologi pengiriman pesan yang fleksibel yaitu Simple Object Access Protocol (SOAP). Empat komponen penting pada Web Service adalah XML (Extended Markup Language), SOAP (Simple Object Access Protocol), WSDL (Web Service Description Language) dan UDDI (Universal Description, Discovery and Integration).
Gambar 2.4 Arsitektur Web Service [9]
Gambar 2.4 di atas menunjukkan struktur web service secara umum dan penjelasan tiap komponen adalah sebagai berikut. 2.5.1 Simple Object Access Protocol (SOAP) Simple Object Access Protocol adalah suatu protokol pengiriman pesan yang fleksibel berbasis XML dengan menggunakan protokol HTTP. Protocol SOAP digunakan untuk menentukan format atau mekanisme agar dokumen XML yang digunakan untuk bertukar informasi saling dapat memahami. SOAP memungkinkan terjadinya proses request dan response antara sebuah sistem web service dengan aplikasi yang memanggilnya. Struktur pesan SOAP hampir sama dengan struktur HTML yang memiliki tag html, head, dan body. Struktur dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: envelope, header, dan body [10]. 2.5.2 Web Service Description Language (WSDL) WSDL merupakan bahasa standar yang menyediakan mekanisme untuk mendeskripsikan Layanan yang disediakan oleh Web service, lokasi 3
Alexander Rahardjo - 5107100117
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011 keberadaan layanan tersebut dan bagaimana cara memperolehnya, secara terstruktur dalam format XML. Dengan telah dideskripsikannya suatu web service maka fungsi dan layanan yang ada pada web service dapat diketahui. WSDL mendeskripsikan layanan dengan menggunakan elemen sebagai berikut[10]: type, message, port type, binding, port, service, dan operation. 2.5.3 Universal Description Discovery and Integration (UDDI) UDDI merupakan sekumpulan spesifikasi yang menunjukkan registry informasi mengenai Web service. UDDI menyediakan mekanisme untuk mempublikasikan informasi mengenai bisnis dan layanan pada satu lokasi (tempat penyimpanan) yang dikelola secara terpusat dan melakukan query mengenai informasi tersebut secara dinamis dan programatis. Tempat penyimpanan (direktori) pada UDDI bertindak seperti „Yellow Pages‟ dimana layanan dikategorikan sesuai tujuan utamanya. Jadi setelah sebuah web service selesai dibuat, dengan menggunakan UDDI web service tersebut dapat didaftarkan agar dapat ditemukan. 2.5.4 ASMX ASMX merupakan teknologi Web service yang diimplement di .NET (ASMX berjalan diatas IIS) dan digunakan untuk skenario messaging cross platform, message dibunngkus menggunakan SOAP (XML). 2.5.5 Windows (WCF)
Communication
Foundation
serta mampu beroperasi dengan investasi yang ada (Mike Liu, 2008). WCF merupakan cara termudah membuat dan mengkonsumsi layanan pada platform Microsoft maupun .NET. Dengan menggunakan WCF, pengembang dapat fokus pada aplikasi mereka daripada fokus ke protokol komunikasi, karena WCF melakukan enkapsulasi terhadap teknologi dan pekerjaan teknis, sehingga pengembang bisa lebih produktif (Steve Resnick, 2008). Seperti tampak pada gambar 2.5, WCF mendukung berbagai teknologi seperti: Web service, Binary .NET to .NET communication, Distributed Transaction, Queued Messaging, RESTful Communication, serta mendukung WS-* Spesification. Karena WCF mendukung komunikasi melalui Web Service maka WCF akan dapat saling beroperasi dengan aplikasi platform lain yang mendukung SOAP. Selain itu WCF juga mendukung spesifikasi WS-* sehingga menyediakan kehandalan, keamanan, dan transaksi ketika berkomunikasi dengan platform lain yang juga mendukung spesifikasi WS-* (David Chappel, 2007). WCF tidak mengharuskan untuk menggunakan protokol HTTP, tetapi juga bisa menggunakan TCP. Pertukaran message pun bisa menggunakan selain SOAP, tetapi bisa juga menggunakan XML sederhana ataupun JSON. 2.6 Deteksi Pencilan Dalam proses pengiriman data suhu, dapat ditemukan nilai data yang bervariasi (beragam). Keberagaman data ini, di satu sisi memang disebabkan oleh perubahan suhu, namun di sisi yang lain keberagaman data dapat disebabkan oleh kerusakan sensor suhu tersebut, terutama data yang ditemukan benar-benar berbeda dengan data yang sebelumnya. Dengan kata lain terdapat data yang berbeda dengan pola keseluruhan data. Melalui data yang berbeda tersebut dapat dilihat kondisi sensor suhu karena suatu suhu ruangan memiliki kenaikan yang linear dan perlahan. Data yang berbeda ini disebut sebagai outlier atau data pencilan. 2.6.1 Boxplot
Gambar 2.5 Windows Communication Foundation [11]
Windows Communication Foundation (WCF) merupakan salah satu teknologi baru dari Microsoft yang memungkinkan aplikasi dalam lingkungan terdistribusi berkomuniksi satu sama lain. WCF adalah model pemrograman lengkap untuk membangun aplikasi berorientasi layanan. Teknologi ini memungkinkan pengembang untuk membangun solusi aman, handal, dan mendukung transaksi, yang dapat terintegrasi lintas platform
4
Alexander Rahardjo - 5107100117
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011
Gambar 2.6 Ilustrasi Boxplot
Boxplot yang diilustrasikan pada gambar 2.6 merupakan ringkasan distribusi sampel yang disajikan secara grafis yang dapat menggambarkan bentuk distribusi data (skewness), ukuran tendensi sentral dan ukuran penyebaran (keragaman) data pengamatan. Terdapat 5 ukuran statistik yang dapat dibaca dari boxplot, yaitu: [12] nilai minimum: nilai observasi terkecil Q1: kuartil terendah atau kuartil pertama Q2: median atau nilai pertengahan Q3: kuartil tertinggi atau kuartil ketiga nilai maksimum: nilai observasi terbesar. Selain itu, boxplot juga dapat menunjukkan ada tidaknya nilai outlier dan nilai ekstrim dari data pengamatan. Metode Boxplot ini merupakan yang paling umum digunakan untuk mendeteksi adanya data pencilan yakni dengan menggunakan nilai kuartil dan jangkauan. Kuartil 1, 2, dan 3 akan membagi sebuah urutan data menjadi empat bagian. Jangkauan (IQR, Interquartile Range) didefinisikan sebagai selisih kuartil 1 terhadap kuartil 3, atau IQR = Q3 – Q1. Data-data pencilan dapat ditentukan yaitu nilai yang kurang dari 1.5*IQR terhadap kuartil 1 dan nilai yang lebih dari 1.5*IQR terhadap kuartil 3. Langkah-langkah mencari data pencilan adalah sebagai berikut: 1. Urutkan dari kecil ke besar data yang akan dicari pencilannya. 2. Hitung nilai Q1 dan Q3, dengan rumus: Q1 = (1/4)(n+1) Q3 = (3/4)(n+1)
3.
Gambar 2.7 Rumus Mencari Nilai Kuartil 1 dan Kuartil 3
Hitung nilai IQR, dengan rumus: IQR = Q3 – Q1
4.
Gambar 2.8 Rumus Mencari Nilai Interkuartil
Tentukan batas atas dan batas bawah:
BatasAtas = Q1 – 1.5*IQR BatasBawah = Q3 + 1.5*IQR
5.
Gambar 2.9 Rumus Mencari Nilai Batas Atas dan Batas Bawah
Cari data yang berada di luar range tersebut. Melalui pencarian data pencilan dengan menggunakan metode Boxplot ini, maka akan dapat dideteksi keabsahan data yang dikirim oleh sensor suhu pada tiap ruang server sehingga apabila ditemukan suatu data pencilan dalam kurun waktu
tertentu maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kerusakan pada sensor ruangan tersebut. 3.
Analisis dan Perancangan Berikut adalah penjelasan mengenai analisis dan perancangan perangkat lunak dari aplikasi pengaturan dan pengendalian suhu ruang server. 3.1 Analisis Pada bagian ini dibahas dasar-dasar analisa yang akan digunakan untuk melakukan perancangan dan implementasi perangkat lunak. 3.1.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Perangkat lunak pengaturan dan pengendalian suhu ruang server berbasis web service dan SMS Gateway ini dikembangkan untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna terutama dalam suatu instansi atau perusahaan yang memiliki ruang server dimana perangkat lunak ini bertugas untuk mengatur dan mengolah data berupa suhu ruang server sebagai tindakan pencegahan dini terhadap ketidakstabilan suhu ruangan server. Mengingat aplikasi bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya dan untuk kepentingan internal perusahaan, maka aplikasi ini dibangun berbasis situs web yang berjalan di atas platform .NET. Aplikasi memiliki sebuah web service yang akan berkomunikasi dengan server pada ruangan yang telah dilengkapi dengan sensor suhu. Aplikasi akan mengolah data suhu dari server pada ruangan yang didapatkan melalui sensor suhu, kemudian data tersebut ditampilkan melalui sebuah situs web yang dapat diakses oleh administrator ruangan sehingga dapat memonitor suhu pada tiap ruang server melalui aplikasi ini. Apabila terdapat suhu ruang server yang melebihi batas, maka aplikasi ini secara otomatis akan memberikan peringatan kepada administrator ruangan melalui surat elektronik (email) dan SMS sehingga pada akhirnya administrator dapat memberikan perintah kepada server pengontrolan yang kemudian akan dibaca oleh aplikasi pada ruangan yang dimaksud untuk direspon dan dieksekusi oleh aplikasi dalam ruang server tersebut. Data suhu yang diperoleh juga diolah dan diidentifikasi sehingga dapat diketahui keabsahan data yang diberikan oleh sensor, sehingga administrator ruangan dapat mengetahui apabila sensor suhu pada setiap ruangan mengalami kerusakan. 3.1.2 Use Case Diagram Melalui gambar diagram use case pada gambar 3.1 dapat diketahui bahwa aktor pada aplikasi ini secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu: Super Admin dan Admin Ruangan. Gambar diagram use case ini juga menggambarkan fiturfitur yang terdapat dalam aplikasi pengendalian dan pengaturan suhu ruang server ini.
5
Alexander Rahardjo - 5107100117
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011 web menggunakan teknologi ASP.NET C# 3.5 sebagai halaman depan dan pada sisi halaman admin menggunakan teknologi LINQ sebagai penghubung dengan basis data. Aplikasi ini memiliki web service yang dibangun menggunakan teknologi Windows Communication Foundation (WCF) yang memiliki peran sebagai penyedia layanan transfer data dan penghubung aplikasi ini dengan aplikasi lain yang berada pada ruang server.
System Manajemen Data Admin Ruangan Manajemen Data Server Manajemen Data Ruang Server Manajemen Data SMS
Super Admin
Melihat Data Suhu Seluruh Ruang Server Konfigurasi SMS Gateway Konfigurasi Email Memberikan Peringatan Kepada Admin Melalui SMS Memberikan Perintah Kepada Ruang Server Memberikan Peringatan Kepada Admin Melalui Email
Sistem
Manajemen Profil
User
3.2.2 Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak Perangkat lunak ini memiliki arsitektur yang terdiri dari layer-layer, yaitu: Presentation Layer, Web service, Service Layer, Business Logic Layer, Data Access Layer, Domain Model. Berikut adalah gambar 3.3 yang menunjukkan layer-layer tersebut.
Manajemen Log
Memberikan Perintah Kepada Ruang Server Melalui Website
Memberikan Perintah Kepada Ruang Server Melalui SMS
Presentation Layer (ThermoControl.Web,ASP.NET)
Web Services (ThermoControl.Webservice, WCF)
Domain Model (ThermoControl.DataAccess.Model)
Manajemen Suhu Ruang Server Melalui SMS Admin Ruangan Manajemen Suhu Ruang Server Melalui Website Melihat Log Data Suhu Ruang Server
Gambar 3.1 Diagram Use Case Perangkat Lunak
Service Layer (ThermoControlService)
Business Logic Layer (ThermoControl.Logic)
3.2 Perancangan Perancangan perangkat lunak ditujukan untuk memberikan gambaran umum mengenai aplikasi yang akan dibuat. Hal ini merupakan tahap sebelum melakukan implementasi aplikasi.
Data Access Layer (ThermoControl.DataAccess, Linq)
3.2.1 Perancangan Arsitektur Sistem
MySql Database
Gambar 3.3 Arsitektur Perangkat Lunak
3.2.3 Perancangan Basis Data Super_Admin sa_id sa_username sa_password sa_name sa_address sa_telpnum sa_photopath sa_email
Inbox in_id in_message in_time in_telpnum
int
varchar(160) datetime varchar(20)
Sent st_id st_message st_time st_telpnum
int varchar(160) datetime varchar(20)
int varchar(20) varchar(20) varchar(50) varchar(100) varchar(20) varchar(100) varchar(50)
Admin_Ruang_Server ad_id rs_id ad_username ad_password ad_name ad_address ad_telpnum ad_photopath ad_email
int int varchar(20) varchar(20) varchar(50) varchar(100) varchar(20) varchar(100) varchar(50)
Log_Room_Action log_id log_room_name log_admin_name log_current_suhu log_action log_sensor_status log_time
int varchar(20) varchar(50) int varchar(20) varchar(10) datetime
Server se_id int rs_id int se_ip varchar(20)
Ruang_Server rs_id rs_nama rs_suhu_batas rs_suhu_toleransi rs_server_status
Gambar 3.2 Arsitektur Sistem
Gambar 3.2 merupakan perancangan arsitektur sistem dimana perangkat lunak berbasis
int varchar(20) int int char(1)
Gambar 3.4 Physical Data Model (PDM)
6
Alexander Rahardjo - 5107100117
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011 Basis data yang digunakan pada aplikasi ini adalah MySQL dan gambar 3.4 merupakan perancangan basis data pada aplikasi ini dalam bentuk Physical Data Model. 3.2.4 Perancangan Diagram Kelas Perancangan Diagram Kelas perangkat lunak pada layer Business Logic adalah tampak seperti pada gambar 3.5.
sebuah aplikasi yang terintegrasi dengan aplikasi lain yang terletak pada masing-masing ruang server yang bertugas untuk membaca suhu ruang server dan mengirimkannya kepada aplikasi pengaturan dan pengendalian suhu ruang server ini. Aplikasi pengaturan dan pengendalian ini bertugas untuk mengolah data suhu yang dikirimkan. Gambar 3.7 memberikan gambaran integrasi antara kedua aplikasi tersebut. Aplikasi Dalam Ruang Server •menyediakan data suhu •eksekutor perintah
Aplikasi Pengaturan dan Pengontrolan Suhu Ruang Server • manajemen suhu ruang server • manajemen user • manajemen peringatan • pemberi perintah
Webservice
Gambar 3.7 Diagram Integrasi
4.
Gambar 3.5 Diagram Kelas Aplikasi
3.2.5 Perancangan Layanan Layanan pada aplikasi ini melalui sebuah web service berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi ini dengan aplikasi lain yang terletak pada masing-masing ruang server. Berikut adalah gambar 3.6 yang menerangkan interface dari kelas layanan. Melalui interface layanan dapat dilihat layanan yang diberikan oleh aplikasi ini yang dapat diakses oleh aplikasi lain yang terletak pada ruang server.
Implementasi Berikut adalah implementasi aplikasi berdasarkan perancangan yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Aplikasi merupakan sebuah perangkat lunak yang mampu melakukan pengaturan dan pengendalian data suhu ruang server dan manajemen data yang berkaitan, seperti data admin ruangan, data server, data ruang server, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa gambar yang menunjukkan hasil implementasi aplikasi tersebut. Gambar 4.1 merupakan gambar antarmuka halaman login dimana merupakan halaman pertama yang muncul saat menjalankan aplilkasi. Gambar 4.2 hingga 4.4 merupakan gambar antarmuka aplikasi dimana pengguna masuk sebagai super admin. Pada gambar 4.4 menunjukkan dimana super admin dapat melakukan konfigurasi SMS Gateway melalui halaman tersebut. Sedangkan pada gambar 4.5 hingga 4.7 merupakan gambar antarmuka aplikasi dimana pengguna masuk sebagai admin ruangan. Admin ruangan dapat melakukan manajemen perintah dan suhu pada halaman tersebut
Gambar 3.6 Interface Service
3.2.6 Perancangan Integrasi Sesuai dengan perancangan arsitektur yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya menunjukkan bahwa aplikasi pengaturan dan pengendalian suhu ruang server ini merupakan
Gambar 4.1 Antarmuka Halaman Login
7
Alexander Rahardjo - 5107100117
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011
Gambar 4.2 Antarmuka Halaman Dashboard
Gambar 4.7 Antarmuka Halaman Manajemen Suhu Ruang Server
5.
Uji Coba Uji Coba dibagi menjadi dua macam, yaitu uji coba aplikasi dan uji coba integrasi. 5.1 Uji Coba Aplikasi Hasil Uji coba untuk aplikasi ini terdapat pada tabel 5.1 berikut. Tabel 5.1 Evaluasi Uji Coba Gambar 4.3 Antarmuka Halaman Dashboard
Gambar 4.4 Antarmuka Halaman Konfigurasi SMS Gateway Aktif
No.
ID Use Case UC-001
ID Uji Coba UJ-01
Hasil Uji Coba Berhasil
1.
2.
UC-002
UJ-02
Berhasil
3.
UC-003
UJ-03
Berhasil
4. 5.
UC-004 UC-005
UJ-04 UJ-05
Berhasil Berhasil
6.
UC-006
UJ-06
Berhasil
Gambar 4.5 Antarmuka Halaman Dashboard
Gambar 4.6 Antarmuka Halaman Manajemen Perintah Ruang Server
8
Catatan Perlunya pesan sukses ketika memasukkan dan mengubah data yang tampilan akan lebih baik Perlunya pesan sukses ketika memasukkan dan mengubah data yang tampilan akan lebih baik Perlunya pesan sukses ketika memasukkan dan mengubah data yang tampilan akan lebih baik Perlunya tampilan grafik yang lebih baik Aktif dan non aktif tombol berjalan lebih baik pada Internet Explorer 8.0
Alexander Rahardjo - 5107100117
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011 7. 8.
UC-007 UC-008
UJ-07 UJ-16
Berhasil Berhasil
9.
UC-009
UJ-13
Berhasil
10.
UC-010
UJ-17
Berhasil
11.
UC-011
UJ-08
Berhasil
12. 13.
UC-012 UC-013
UJ-09 UJ-10
Berhasil Berhasil
14.
UC-014
UJ-14
Berhasil
15. 16.
UC-015 UC-016
UJ-11 UJ-15
Berhasil Berhasil
17.
UC-017
UJ-12
Berhasil
Fitur ini memerlukan pengembanga n karena pengiriman SMS masih kurang baik Uji coba dilakukan pada sistem, tidak berkaitan langsung pada peramban Uji coba dilakukan pada sistem, tidak berkaitan langsung pada peramban Fitur penggantian kata sandi masih standar, untuk pengembanga n ke depan dapat dibuat lebih kompleks Aktif dan non aktif tombol berjalan lebih baik pada Internet Explorer 8.0 Uji coba dilakukan pada sistem, tidak berkaitan langsung pada peramban Uji coba dilakukan pada sistem, tidak berkaitan langsung pada peramban Perlunya tampilan grafik yang lebih baik
Berdasarkan tabel 5.1 dapat disimpulkan bahwa antara desain perancangan perangkat lunak pengaturan dan pengendalian suhu ruang server ini, implementasi, dan uji coba yang telah dilakukan, memilik kesesuaian, dan telah berjalan dengan baik jika melihat hasil uji coba yang semuanya berhasil. Uji coba telah dilakukan dengan menggunakan tiga peramban yang berbeda dan secara garis besar fungsi dari perangkat lunak berjalan dengan baik hanya saja terdapat sedikit perbedaan dari tampilan antara ketiga peramban tersebut yang tidak mengurangi fungsi utama dari perangkat lunak. 5.2 Uji Coba Integrasi Berdasarkan uji coba integrasi menunjukkan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan baik dan aplikasi pada ruang server dapat melakukan komunikasi dengan baik dengan aplikasi ini melalui web service yang disediakan aplikasi ini. Berikut adalah beberapa gambar yang menunjukkan hasil uji coba integrasi ini. Pada gambar 5.1 dan 5.2 menunjukkan bahwa data suhu pada ruang server telah berhasil dikirim kepada aplikasi ini yang ditampilkan dalam bentuk sebuah gauges.
Gambar 5.1 Tampilan Data Suhu Berupa Gauges pada Aplikasi Web.
Gambar 5.2 Tampilan Data Suhu pada Aplikasi Ruangan [13]
Gambar 5.3 dan 5.4 berikut adalah tampilan ketika Admin Ruangan memberikan sebuah perintah kepada ruang server dan tampilan pada aplikasi ruangan.
9
Alexander Rahardjo - 5107100117
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011 pada gambar tersebut ditunjukkan bahwa data suhu tidak stabil, cenderung naik turun secara signifikan.
Gambar 5.3 Hasil Uji Coba Memberikan Perintah Shutdown Gambar 5.7 Data Suhu Tidak Stabil
Gambar 5.4 Pesan Shutdown pada Aplikasi Ruangan [13]
Gambar 5.5 dan 5.6 berikut adalah tampilan ketika data suhu ruang server yang dikirim adalah normal atau absah. Berdasarkan grafik pada gambar tersebut ditunjukkan bahwa data suhu stabil.
Gambar 5.5 Data Suhu Stabil
Gambar 5.6 Kondisi Sensor Ruang Server Normal
Gambar 5.7 dan 5.8 berikut adalah tampilan ketika data suhu ruang server yang dikirim adalah tidak normal atau tidak absah. Berdasarkan grafik
Gambar 5.8 Kondisi Sensor Ruang Server Rusak
6.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan selama perancangan, implementasi, dan proses uji coba perangkat lunak yang dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: a. Aplikasi ini telah dapat mengimplementasikan sebuah sistem manajemen yang mampu memenuhi kebutuhan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh suatu instansi atau perusahaan untuk menunjang proses pengaturan dan pengendalian data suhu ruang server. b. Aplikasi telah terbukti mampu melakukan manajemen dan pencegahan dini bagi server pada suhu ruang server yang bermasalah dengan memberikan peringatan kepada administrator dan mengubah status ruang server sesuai dengan permintaan administrator berupa standby maupun shutdown. c. Aplikasi berhasil melakukan integrasi dengan aplikasi ruang server melalui web service yang disediakan oleh aplikasi ini dengan baik. d. Aplikasi pengaturan dan pengendalian suhu ruang server telah memenuhi analisis kebutuhan bisnis sehingga aplikasi serta integrasinya dengan aplikasi pada ruang server sudah dapat diimplementasikan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki skala ketersediaan ruang server dalam jumlah besar. 10
Alexander Rahardjo - 5107100117
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011
7.
Daftar Pustaka
[1] Samsurizal [Internet]. 2010 [ditulis tanggal 5 Juli 2010; diakses tanggal 1 Oktober 2010]. Berasal dari: http://soasamz.blogspot.com/2010/07/servicecontracts.html [2] Ghoffar Setiawan. Penerapan Service Oriented Architecture Menggunakan Web Service Pada Sistem Informasi Akademik. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2007. [3] Wiyarsih [Internet]. 2008 [ditulis tanggal 11 Juni 2008; diakses tanggal 2 Oktober 2010]. Berasal dari: http://wiyarsih.staff.ugm.ac.id/wp/ [4] Hombar Pakpahan [Internet]. 2010 [diakses tanggal 1 Oktober 2010]. Berasal dari: http://ilmucomputer2.blogspot.com/search/lab el/Pengertian%20SMS [5] Servers Check [gambar dari internet]. 2010 [diakses tanggal 12 Desember 2010]. Berasal dari: http://www.serverscheck.asia/sensors/ [6] Ariza Novianti, Ami Fauzijah. Sistem Informasi Sekolah Dasar Berbasis SMS. 20 Juni 2009; A-41. [7] Prasimax [Internet]. 2010 [diakses tanggal 30 November 2010]. Berasal dari: http://www.mikron123.com/index.php/Aplika si-SMS/Teori-Dasar-SMS.html [8] Stefan Mayr [Internet]. 2004 [diakses tanggal 2 Oktober 2010]. Berasal dari: http://www.scampers.org/steve/sms/index.htm [9] Wikipedia [gambar dari internet]. 2010 [diperbaharui tanggal 1 November 2010; diakses tanggal 8 Desember 2010]. Berasal dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Web_service [10] Dwi Rusiawan. Tinjauan Aspek Keamanan Sistem Web Service. Bandung: Institut Teknologi Bandung; 2003. [11] Agus Kurniawan [gambar dari internet]. 2009 [ditulis tanggal 19 Agustus 2009; diakses tanggal 8 Desember 2010]. Berasal dari: http://blog.aguskurniawan.net/post/Introductio n-to-Windows-Communication-Foundation(WCF).aspx [12] Soemartini. Pencilan (Outlier). Bandung: Universitas Padjajaran; 2007. [13] Eky Pratama Halim. Rancang Bangun Aplikasi Pemantauan Suhu Ruang Server Menggunakan Pengendali Mikro Sensor Suhu. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember; 2010.
11
Alexander Rahardjo - 5107100117