RANCANG BANGUN APLIKASI LAMPU OTOMATIS DAN MONITORING RUANGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI WEBCAM DAN INFRA MERAH
Naskah Publikasi
disusun oleh : Indrawan 09.11.2747
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
DESIGN APPLICATIONS LIGHTING AUTOMATIC AND ROOM MONITORING USING TECHNOLOGY WEBCAM AND INFRA RED RANCANG BANGUN APLIKASI LAMPU OTOMATIS DAN MONITORING RUANGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI WEBCAM DAN INFRA MERAH Indrawan Jurusan S1 Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT In the era perkembanagan times like today is in need of a technology to help facilitate perform various jobs, there are a variety of jobs in everyday life - the day we, the supplies will also is in need of technology to facilitate work on a job, a wide range of technologies it's been very much developed in the community. The need for lighting the lamp never mind a basic requirement for human life today, without lighting the lamp then the world will be dark with no light other than the moon and the sun, not just a house - a small house in need of lighting the lamp but also every corner of the place and the building - tall buildings currently also in desperate need of lighting the lamp, for example in a high rise building, so many light bulbs are in the need to illuminate every place in the building, various forms of light bulbs have very many on the market, but this time to turn on and off lights in any place or different floors of the building are still using manual switches should we go one by one to turn the lights on and off. Currently monitoring the condition of the lights are still done manually, hence the development of current computer technology to monitor, turn lights on and off can be performed centrally with the help of computers. Keywords: monitoring, switching on and off, centered.
1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu kebutuhan manusia akan teknologi semakin berkembang. Perkembangan teknologi yang sangat pesat juga sangat memudahkan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah yang ada. Salah satu contohnya yaitu dalam mengatasi masalah pada sistem keamanan baik di rumah maupun di gedung-gedung perkantoran,teknologi yang di gunakan untuk meningkatkan sistem keamanan sudah banyak beredar di pasaran,contohnya saja CCTV yang merupakan salah satu alat pengamanan yang umum di gunakan oleh masyarakat, CCTV di gunakan di berbagai tempat di lingkungan masyarakat, misalnya saja di rumah-rumah, swalayan, mini market, gedung-gedung perkantoran dan juga di tempat-tempat fasilitas umum seperti di bandara maupun stasiun kereta api. Namun harga yang cukup mahal menjadi kendala bagi masyarakat untuk menggunakan CCTV. Saat ini masyarakat lebih sering melakukan kegiatan siskamling untuk menjaga keamanan lingkungan tempat tinggalnya,namun hal itu sangat menyita waktu, dan kurang efisien, tidak semua warga masyarakat memiliki waktu untuk melakukan siskamling. Dengan perkembangan teknologi saat ini maka hal itu dapat di tangani dengan membuat sistem keamanan yang cukup menghemat biaya,waktu dan lebih efisien,sistem keamanan yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan teknologi webcam dan infra merah,dengan bantuan komputer kita dapat membuat suatu program aplikasi yang dapat menyalakan lampu secara otomatis dan mendeteksi objek menggunakan infra merah yang kemudian akan memberikan reaksi pada webcam untuk memulai merekam gambar yang dapat di pantau menggunakan bantuan komputer, hal itu dapat sangat membantu kita mengamankan suatu ruangan atau tempat tertentu tanpa harus memantau secara langsung, dan juga menghemat listrik karena lampu dan kamera akan bereaksi jika ada objek yang terdeteksi oleh infra merah, hal itu menjadi sangat penting mengingat waktu dan biaya yang cukup besar dapat kita keluarkan jika kita ingin menggunakan sistem keamanan yang di jual di pasaran saat ini. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi pokok permasalahan adalah sebagai berikut a.
:
Bagaimana merancang dan membuat simulasi rancang bangun aplikasi lampu otomatis dan monitoring ruangan memanfaatkan teknologi webcam dan infra merah
b. Bagaimana membuat sebuah
aplikasi lampu otomatis dan monitoring ruangan
memanfaatkan teknologi webcam dan infra merah menggunakan Visual basic 6.0 dan AVR Studio 4.0 c. Bagaimana agar aplikasi dapat terhubung dengan webcam, lampu dan infra merah secara otomatis d. Bagaimana membuat camera dan lampu bereaksi otomatis di saat infra merah mendeteksi sebuah objek e. Bagaimana agar aplikasi yang di buat menjadi benar-benar bermanfaat dan bisa menghemat waktu,biaya dan lebih efisien. 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang telah ada,maka batasan masalah pada penyusunan laporan skripsi yang berjudul “ Rancang Bangun Aplikasi Lampu Otomatis dan Monitoring Ruangan Memanfaatkan Teknologi Webcam dan Infra Merah ” ini adalah sebagai berikut : a. Rancang Bangun Aplikasi Lampu Otomatis dan Monitoring Ruangan Memanfaatkan Teknologi Webcam dan Infra Merah menggunakan VISUAL BASIC 6.0 dan AVR STUDIO 4.0 b. Penelitian yang dilakukan hanya dalam cakupan simulasi c. Camera yang digunakan adalah camera webcam d. Pendeteksi objek menggunakan Infrared
2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Definisi Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. 2.1.2. Syarat-syarat Sistem Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh suatu sistem, yaitu: a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan. b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
c. Adanya hubungan diantara elemen sistem. d. Unsur dasar dari proses lebih penting dari elemen sistem.
2.1.3. Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang, diantaranya yaitu sebagai berikut: 1) Sistem diklasifikasikan berdasarkan bentuknya yaitu: a) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. b) Sistem fisik adalah sistem yang tampak secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2) Sistem diklasifikasikan berdasarkan prosesnya yaitu: a) Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam tanpa pengaruh manusia b) Sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Biasanya sistem ini melibatkan interaksi menusia dengan mesin. 3) Sistem diklasifikasikan berdasarkan penentuan proses kerja dan output-nya yaitu: a) Sistem tertentu merupakan sistem yang proses kerjanya dapat ditentukan secara pasti sehingga dapat ditentukan pula keluaran yang dihasilkan. b) Sistem tak tertentu merupakan sistem yang proses kerja dan keluaran yang dihasilkan tidak dapat ditentukan karena mengandung unsur probabilitas. 4)
Sistem diklasifikasikan berdasarkan hubungan dan pengaruhnya terhadap lingkungan luar yaitu: a) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan bekerja otomatis tanpa campur tangan dari pihak luar. b) Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan pihak luar.
2.1.4. Simulasi Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifatsifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu. Dalam
ilmu
komputer,
simulasi
menunjuk
ke
pengguna
komputasi
untuk
mengimplementasikan sebuah model dari suatu sistem atau gejala dinamik. Tujuan simulasi biasanya untuk membuat pengukuran-pengukuran eksperimental atau menduga prilaku, jadi memindahkan laboratorium ke dalam lingkungan komputer. 2.1.5. Komunikasi Serial Komunikasi serial adalah pengiriman data secara serial yaitu data dikirim satu per satu secara berurutan, dikenal dua cara komunikasi data secara serial, yaitu komunikasi data secara sinkron dan komunikasi data secara asinkron. Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial, sedangkan komunikasi data serial asinkron, clock tidak dikirimkan bersama data serial, tetapi dibangkitkan secara sendiri-sendiri baik pada sisi pengirim (transmitter) maupun pada sisi penerima (receiver). 2.1.6. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler merupakan sebuah mikroprosessor (Central Procesing Unit, CPU) yang dikombinasikan dengan I/O dan memori (Read Only Memory, ROM) dan (Random Acces Memory, RAM. Berbeda dengan mikrokomputer yang memiliki bagian-bagian tersebut secara terpisah, mikrokontroler mengkombinasikan bagian-bagian tersebut dalam tingkat chip. AVR ATmega8535 merupakan seri mikrokontroler 8 bit yang berarsitektur RISC (Reduce instruction Set Computing). Inti AVR adalah kombinasi berbagai macam instruksi dengan 32 register serba guna. Register-register tersebut terhubung langsung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU) yang memungkinkan dua register independent untuk diakses dalam satu pelaksanaan instruksi dengan 1 siklus detak. Keuntungan dari arsitektur ini adalah kode program yang lebih efisien sementara keberhasilan keseluruhan sepuluh kali lebih cepat dibandingkan dengan CISC (Complex Instruction Set Computing) yang konvensional.
2.1.7. Teori Analisis Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai peguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.( Jogiyanto HM ) Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem yaitu : 1. Identify , yaitu menidentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. 2.1.8. Analisis Swot Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi. Ke empat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
2.1.9. Analisis Kebutuhan Dalam Analisis kebutuhan maka analisis ini dibagi dalam dua jenis : 1. Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya yang dilakukan oleh sistem.Kebutuhan fungsional juga berisi informasi – informasi apa saja yang harus di hasilkan oleh sistem. 2. Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem, meliputi : a. Operasional Pada bagian ini harus dijelaskan secara teknis bagaimana sistem baru akan beroperasi. Platform sistem yang dipakai didefinisikan, apakah menggunakan Windows atau linux misalnya.Perangkat untuk mengembangkan sistem juga ditentukan. Perangkat keras spesifik yang diperlukan juga ditentukan.Arsiteksur sistem juga dijelaskan. b. Kinerja Pada bagian ini dijelaskan seberapa bagus kinerja perangkat lunak yang dikembangkan dalam mengolah data, menampilkan informasi dan secara keseluruhan menyelesaikan proses bisnis yang ditanganinya.Efisien dari perangkat lunak juga dicantumkan. c. Keamanan Kebutuhan keamanan berisi penyertaan tentang mekanisme pengamanan aplikasi, data maupun transaksi yang akan diimplemantasikan pada sistem. Sistem password yang digunakan akan seperti apa dan perangkat keras spesifik untuk pengamana sistem juga dideskripsikan. 2.1.10. Sistem Perangkat Lunak Dalam pembuatan ini, penulis menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan AVR Studio 4.0. Visual Basic 6.0 adalah salah satu bahasa pemrograman yang menggunakan bahasa visual dan bekerja pada sistem operasi windows. Sedangkan AVR Studio 4.0 adalah aplikasi buatan Atmel untuk mempermudah anda dalam membuat program mikrokontroler. Aplikasi ini sudah cukup lengkap karena telah dilengkapi dengan downloader dan simulator. Sayangnya aplikasi ini secara default hanya mendukung bahasa assembler untuk membuat program
mikrokontroler. Menggunakan bahasa visual akan mempermudah programmer dalam proses pembuatan software. 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dilakukan untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh sistem untuk mengembangkan aplikasi. Analisis sistem merupakan salah satu tahapan pada tahap pengembangan sistem. Analisis sistem bertujuan untuk mencari solusi dari masalah / kelemahan yang terdapat di sistem lama. Tahap yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah,maka harus dilakukan analisis terhadap kelebihan atau kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancamannya. Panduan ini dikenal dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threat). kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jika diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain dari strategi yang berhasil. 3.2. Analisis Kebutuhan Sistem 3.2.1. Identifikasi Kebutuhan Perangkat Keras Bagian ini menjelaskan hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam proses perancangan sistem aplikasi lampu otomatis dan monitoring ruangan memanfaatkan teknologi webcam dan infra merah. Telah di identifikasi bahwa kebutuhan yang di butuhkan berupa alat dan bahan. Alat merupakan peralatan yang diperlukan agar proses perancangan alat dan pembuatan dapat berjalan, dimana penggunaan alat penelitian sangat menetukan hasil akhir. Bahan merupakan bahan yang dipersyaratkan dalam perancangan. Uraian alat perlu diinventaris agar didapat data yang menjelaskan keperluan alat dan fungsinya. Alat berbentuk perangkat keras, perangkat keras digunakan dalam proses pembuatan mekanis dan perangkaian komponen kedalam posisinya. 3.2.2. Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang diperlukan dalam pembuatan sistem dan pemrosesan data dalam sistem yang diusulkan adalah : a. Microsoft Windows XP Professional sebagai sistem operasi. b. Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrograman untuk interface. c. AVR Studio 4.0 sebagai bahasa pemrograman mikrokontroler d. PCB Design 1.54 sebagai aplikasi rancangan layout PCB
e. Ms. Office untuk pembuatan laporan. f.
Microsoft Visio 2000 sebagai aplikasi editorial format diagram
3.3. Perancangan Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan. Tahap perancangan meliputi : 1. perancangan sistem 2. perancangan mekanik 3. perancangan antarmuka/interface.
3.3.1. Blok diagram Perancangan diwujudkan dalam bentuk diagram blok seperti ditunjukkan Gambar di bawah ini : Kamera webcam Sensor infra merah pengendali
komputer
admin
Sensor cahaya lampu
Gambar 3.1 Blok diagram
3.3.2. Perancangan Mekanik Perancangan mekanik menggambarkan merancang dan mendesain simulasi cara kerja alat yang telah di buat agar kita dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara kerja alat .
Lampu
Pengendali Ruang
kamera Komputer
<- inframerah -
Pemancar Pergerakan objek
Pintu masuk Penerima
Lampu
Gambar 3.2 Perancangan Mekanik Bagan yang dibuat menggambarkan posisi bagian-bagian sebagai berikut: 1. Kamera 2. Lampu 3. Pemancar infra merah 4. Penerima infra merah 5. Pintu 6. Rangkaian alat/pengendali Disimulasikan bahwa bagan merupakan ruangan dengan satu pintu masuk. Ketika objek bergerak melewati pintu namun belum pada posisi garis merah yang menunjukan infra merah maka alat belum mendeteksi. Dan ketika objek pada melewati pintu dan berada pada posisi garis merah yang menunjukan infra merah maka alat mendeteksi objek melalui sensor infra merah yang terletak pada sisi pintu. Dua lampu dapat dinyalakan secara otomatis atau manual untuk menerangi ruangan. Kamera perekam juga dapat diaktifkan secara oromatis atau manual. 3.3.3. Perancangan Interface Perancangan interface dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi antara user dan alat yang telah di buat, dengan adanya interface maka user dapat mengendalikan alat sesuai keinginan. Perancangan interface dilakukan dengan menggunakan software Visual Basic 6.0. Interface di rancang dengan sangat sederhana agar user dapat menggunakannya dengan mudah.
LOGIN User Name Password
lOGOUT
LOGIN
Gambar 3.3 Tampilan Form Login File
Control
Capture
Help
Manual
Play
Exit
Gambar 3.4 Tampilan Form Utama
4.1. Implementasi Sistem Pada tahapan ini adalah tahapan yang sangat penting dalam pembangunan sebuah sistem, setelah dilakukan analisis dan perancangan. Implementasi sistem merupakan tindak lanjut dalam pembuatan projek yang akan digunakan. Pada bab ini juga akan di bahas tentang hasil dari pengembangan alat baik berupa bagian elektronis, pembuatan program serta membahas hasil dari pembuatan projek, yang terbagi menjadi beberapa bagian : 1. Bagian elektronis 2. Pemrograman 3. Pengujian alat 4.1.1.
Pembuatan Mekanik Pembuatan mekanik merupakan implementasi dari perancangan mekanik yang
telah di design, mekanik di buat untuk menggambarkan
simulasi cara kerja alat yang
telah di buat agar kita dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara kerja alat tanpa harus di terapkan langsung di keadaan yang nyata.
Gambar 4.1 Rancangan Mekanik
4.2. Uji Coba Sistem Uji coba sistem adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja dari sistem yang telah dibuat, dan untuk mengetahui ketidak sempurnaan system, serta untuk menganalisa untuk melakukan perbaikan selanjutnya. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen – elemen dari duatu sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian perlu dilakukan untuk mencari kesalahan – kesalahan yang mengkin terjadi. Pengujian sistem termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh. Kumpulan dari semua program yang telah diintegrasikan perlu di tes kembali untuk melihat apakah suatu program dapat menerima input dengan baik, dapat melakukan prosesnya dengan baik, dan dapat memberikan output kepada program yang lainnya. Ada dua metode dasar yang biasa digunakan dalam melakukan pengujian, yaitu : 1)
Black Box Testing. Metode pengujian yang hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi program, kemudian mengamati apakah hasil program tersebut sesuai dengan proses yang diinginkan. Uji coba black box memeriksa beberapa aspek sistem, tetapi memeriksa sedikit mengenai struktur logika internal software. Uji coba black box juga berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : -
Fungsi – fungsi yang salah atau hilang
-
Kesalahan interface
-
Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
-
Kesalahan performa
-
Kesalahan inisialisasi dan terminasi
Jika ada program yang tidak sesuai outputnya maka untuk menyelesaikannya diteruskan pada pengujian yang kedua, yaitu white box testing. 2)
White Box Testing ( Glass Box Testing ). Metode pengujian yang dilakukan dengan melihat ke dalam program untuk meneliti kode-kode program yang ada dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses yang diinginkan, maka baris-baris program, variabel dan parameter yang terlibat pada unit
tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang. White box testing sebaiknya dilakukan pada alur logika yang penting. 4.2.1. Uji Coba Alat Dalam tahap uji coba alat, kali ini alat di coba untuk di jalankan dan dengan mencoba fungsi fasilitas yang tersedia pada interface, berikut data hasil yang di terima oleh interface yang menunjukan status sensor infra merah dan sensor lampu yang terpasang berjalan dengan normal.
Gambar 4.2 Form Utama (status data normal) Sedangkan jika alat tidak bekerja dengan baik atau ada interupsi dari hardware maka akan terjadi masalah di saat merekam, ataupun fungsi beberapa fungsi tombol pada interface tidak akan bekerja dengan baik atau tidak berfungsi. Gambar berikut menunjukan adanya interupsi dari hardware yang di tunjukan oleh status sensor yang terganggu.
Gambar 4.3 Form Utama (status data tidak normal) 4.3. Pemeliharaan Sistem Walaupun telah melewati proses pengujian, bukan berarti sistem dapat terlepas dari kerusakkan sistem. Hal tersebut dapat terjadi karena kebutuhan sistem yang kurang divalidasi, kurang dikomunikasikan dan disalah artikan. Oleh karena itu, pemeliharaan sistem sangat penting dilakukan dengan tujuan: a. Untuk membuat perubahan yang dapat diramalkan untuk sistem yang ada dan membetulkan kesalahan yang dibuat selama proses perancangan sistem dan implementasi. b. Untuk memelihara bagian program yang benar dan menghindari perbaikan dibagian ini, karena hal tersebut dapat menyebabkan error pada bagian lain. c. Untuk menjamin secara keseluruhan proses pengolahan data yang bergantung pada sistem informasi agar tetap berjalan dengan baik, karena keggalan sistem dapat berakibat buruk, misalnya kehilangan data. Pemeliharaan pada sistem meliputi software dan hardware.
a. Pemeliharaan software Berikut ini hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan pada software : 1. Install anti virus pada computer 2. Lakukan scan pada hardware yang masuk ke computer seperti flasdisk, CD dan sebagainya. 3. Buatlah backup data Tujuan dilakukan backup data
adalah untuk mencegah apabila data hasil
rekaman mengalami kerusakan. Agar backup tidak mengalami kehilangan data maka backup data dilakukan secara berkala dan backup disimpan di tempat lain. b. Pemeliharaan hardware Pemeliharaan hardware dilakukan untuk menjaga agar tidak mengalami kerusakan. Pemeliharaan hardware dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1.
Jangan matikan power listrik sampai computer benar-benar mati.
2.
Lakukan pembersihan hardware dari debu secara rutin.
3.
Gunakan komputer sesuai dengan kemampuannya, jangan sampai melebihi batas kemampuan hardware, karena hardware yang bekerja terlalu keras akan mudah rusak.
5.1
Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa telah dihasilkan suatu aplikasi
simulasi sistem monitoring ruangan dengan memanfaatkan teknologi webcam dan infra merah yang akan mempermudah dalam pengawasan ruangan, baik ruangan dalam rumah maupun gedung-gedung dengan ruangan yang besar, dengan adanya alat ini pengawasan dapat dilakukan dengan efisien menggunakan bantuan komputer tanpa harus langsung melakukan pengawasan dalam ruangan tersebut. Hal ini juga menjadi sangat bermanfaat karena kita dapat melihat hasil rekaman yang dihasilkan setiap saat, sehingga jika suatu saat di butuhkan kita tidak perlu cemas untuk mencari file hasil rekaman yang ada, dengan memanfaatkan infra merah alat ini telah di setting untuk melakukan perekaman gambar di saat infra merah mendeteksi adanya objek yang melewati pintu yang telah terpasang infra merah, dan jika infra merah tidak mendeteksi adanya objek yang
melewati pintu maka infra merah tidak akan melakukan perekaman, hal ini dapat sangat menghemat media penyimpanan file hasil rekaman. Dengan menggunakan alat/komponen yang relatif murah dan mudah di dapatkan di pasaran menjadikan harga alat ini cukup terjangkau di bandingkan dengan yang sudah tersedia di pasaran saat ini yang harganya sangat tinggi. Dengan alat ini diharapkan masyarakat dapat meningkatkan keamanan di lingkungan tempat tinggal tanpa harus mengeluarkan dana yang cukup besar.
DAFTAR PUSTAKA John A. Pearce II and Richard B.Robinson, Jr. 2008. Manajemen Strategis. Salemba Empat. Hal 200 Lingga Wardhana, Mikrokontroler AVR Seri ATMega 8535 (simulasi, Hardware dan Aplikasi), Andi Offset, Yogyakarta, 2006 Retna Prastia,Catur Adi Widodo,Interfacing Port Paralel & Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0, Andi Offset,Yogyakarta, 2004