Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Perubahan Perilaku Adiktif Dalam Penggunaan Facebook Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Medan T/A 2013/2014 RAMADHINA MARITA PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Abstrak
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pegaruh positif pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perubahan perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook siswa kelas X SMA Negeri 15 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jumlah subjek penelitian adalah 10 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan angket. Hasil penelitian meunjukkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook siswa kelas X SMA Negeri 15 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunaka uji t yang di peroleh dari perhitungan dengan hasil thitung = 6,37 > ttabel = 2,26. Dengan demikian terdapat pegaruh yang positif antara bimbingan kelompok terhadap perubahan perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook siswa kelas X SMA Negeri 15 Medan Tahun ajaran 2013/2014, dapat diterima. Pendahuluan Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan kemajuan manusia baik jasmani maupun rohani.Pendidikan juga merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.Hasil pendidikan dianggap tinggi mutunya apabila
kemampuannya baik dalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam masyarakat. Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi pelajar internet sudah menjadi santapan mereka sehari-hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dimana perkembangan IPTEK yang paling fenomenal yaitu jejaring sosial.situs jejaring sosial merupakan fenomena baru yang menyertai kehidupan kita sehari-hari. Fenomena baru ini terus menggeliat,berada dalam pusaran arus utama kehidupan kita,bahkan menjadi kebutuhan hidup.Beragam fasilitas yang ditawarkan oleh situs jejaring sosial terbukti memberikan banyak manfaat diantaranya,mempermudah komunikasi,ajang reunian, menambah teman, curhat, hiburan, ajang promosi, ajang jual beli, ajang mencari dukungan, sarana informasi dan memudahkan kita mengetahui riwayat seseorang. Kehadiran situs jejaring sosial membuat banyak hal menjadi berubah. Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studiyang penulis lakukan,dampak yang paling signifikan yang terjadi di kelas X SMA Negeri 15 Medan adalah perilaku adiktif atau kecanduan facebook.Siswa menggunakan facebook disaat proses belajar mengajar berlangsung sehingga mereka tidak konsentrasi dengan materi yang diberikan oleh gurunya.Setiap ada aktivitas yang terjadi didalam kelas siswa langsung menuliskan didinding facebook, sehingga banyak teman yang mengomentari dan semua fokus melihat facebook meskipun sedang dalam proses KBM,Dalam kegiatan ekstrakurikuler siswa tidak fokus mengikuti kegiatan dan cenderung lebih aktif menggunakan facebook, Siswa lebih suka menghabiskan waktunya di facebook daripada mengobrol langsung di dunia nyata, Siswa kurang berpartisipasi dalam pelaksanaan diskusi kelompok karena lebih terfokus dalam
pemakaian facebook, Kurangnya sosialisasi siswa dengan teman sebaya ketika jam istirahat disebabkan kecanduan terhadap facebook. Dari kenyataan di atas,perlu kiranya perhatian dari pihak sekolah khususnya konselor untuk menanggapi sikap adiktif dalam penggunaan facebook. Sekolah merupakan salah satu tempat pendidikan bagi siswa untuk dapat mengembangkan diri melalui layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling memiliki sembilan jenis layanan dan enam jenis layanan pendukung serta memiliki empat bidang bimbingan yang semuanya merupakan kegiatan bantuan dan tuntutan yang diberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatnya prestasi belajarnya. Melalui bimbingan kelompok diharapkan siswa yang mengalami dampak negatif dalam penggunaan facebook dapat mencari solusi bersama anggota kelompoknya untuk mengatasi dampak negatif penggunaan facebook dan siswa dapat menggunakan facebook seefektif mungkin. \ Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa penting untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh PemberianLayanan Bimbingan Kelompok Terhadap PerubahanPerilaku Adiktif Dalam Penggunaan Facebook Siswa Kelas X Di SMA Negeri 15 Medan Tahun Ajaran 2013/2014” Identifikasi masalah Siswa menjadi malas belajar,lebih banyak waktu yang terbuang sia-sia, kurangnya sosialisasi dilingkungan, menjadi ketergantungan dengan facebook. Batasan Masalah Sebagaimana yang di terangkan dalam latar belakang masalah di atas,supaya tidak terjadi kesalah pahaman dalam pengertian tentang masalah yang akan di teliti,maka penelitian ini hanya di batasi mengenai “Pengaruh Pemberian Layana Bimbingan Kelompok Terhadap Perubahan Perilaku
Adiktif Dalam Penggunaan Facebook Siswa Kelas X di SMA Negeri 15 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.” Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat dalam batasan masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Perubahan Perilaku Adiktif Dalam Penggunaan FacebookSiswa Kelas X Di SMA Negeri 15 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.” Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perubahan perilaku adiktif dalam penggunaan facebook siswa kelas X SMA Negeri 15 Medan T/A 2013/2014. Kajian Teori Pengertian Bimbingan Kelompok Menurut Sukardi (2000:48) mengatakan “bahwa layanan bimbingan kelompok memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Layanan bimbingan kelompok mempunyai tiga fungsi yaitu (1) informatif, (2) pengembangan, (3) preventif dan kreatif”. Ada berbagai pola pengertian bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995:23) yaitu: “layanan dengan pendekatan kelompok dalam bimbingan dan konseling merupakan bentuk usaha pemberian bantuan kepada orang-orang yang memerlukan”. Suasana kelompok dapat merupakan wahana dimana masing-masing anggota kelompok (secara perorangan) dapat memanfaatkan informasi, tanggapan, dan berbagai reaksi dari
anggota kelompok lainnya untuk kepentingan dirinya yang bersangkutan paut dengan pengembangan diri anggota kelompok yang bersangkutan”. Hartinah (2001:5), yang menyatakan :“Bimbingan kelompok dilaksanakan jika masalah yang dihadapi beberapa murid relatif mempunyai kesamaan atau saling mempunyai hubungan serta mereka mempunyai kesediaan untuk dilayani secara kelompok”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama membahas topik tertentu dimana siswa dilayani lebih dari satu orang. Bimbingan kelompok di institusi pendidikan menyajikan salah satu pengalaman pendidikan,disamping bermacam pengalaman yang lain seperti pengjaran didalam kelas dan keterlibatan dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Bimbingan kelompok merupakan salah satu pengalaman melalui pembentukan kelompok yang khas untuk keperluan pelayanan bimbingan.Namun,disamping kelompok yang dibentuk dalam rangka pengelolaan kegiatan bimbingan.Di sekolah juga dibentuk beberapa kelompok lain yang juga dirancang untuk memberikan suatu pengalaman pendidikan meskipun mempunyai suasana lain daripada sasaran pelayanan bimbingan. Pengertian Facebook Menurut Rizky facebook merupakan jejaring sosial (social network) yang bisa dimanfaatkan oleh para pengguna untuk saling mengenal dan berkomunikasi dalam berbagai keperluan dan juga bersifat rekreasi. Facebook bukanlah yang pertama namun saat ini, facebook adalah situs yang paling terkenal dan paling banyak digunakan oleh orang-orang dimuka bumi ini. Facebook digunakan sebagai tempat untuk mencari teman teman lama, relasi bisnis, penjualan barang dan bahkan sebagai tempat “nongkrong” dan bermain games. Menurut Buffardi dan Campbell facebook adalah jejaring sosial terpopuler,
bukan hanya dikalangan siswa tapi diseluruh dunia.Akhirnya pada tanggal 11 september 2006 facebook resmi dibuka untuk umum dengan alamat email apapun, hal ini menjadikan keanggotaan facebook semakin bertambah. Pada bulan September 2006 sampai dengan September 2007 peringkatnya naik dari posisi ke-60 menjadi posisi ke-7 sebagai situs yang paling banyak dikunjungi. Menurut Hurul Aini Facebook sendiri berarti suatu jejaring sosial yang memberi kemudahan bagi penggunanya untuk menjalin pertemanan satu sama lain atau bertemu kembali dengan teman masa lalu. Pengertian Perilaku Adiktif Menurut Hovart (http://www.psychologymania.com/2012/12/d efinisi- kecanduan.html) adiktif dan kecanduan tidak hanya terhadap zat saja tapi juga aktivitas tertentu yang dilakukan berulangulang dan menimbulkan dampak negatif. Griffiths menyatakan bahwa adiktif atau kecanduan merupakan aspek perilaku yang kompulsif, adanya ketergantungan, dan kurangnya kontrol. Cooper berpendapat bahwa adiktif atau kecanduan merupakan perilaku ketergantungan pada suatu hal yang disenangi. Individu biasanya secara otomatis akan melakukan apa yang disenangi pada kesempatan yang ada. Orang dikatakan kecanduan apabila dalam satu hari melakukan kegiatan yang sama sebanyak lima kali atau lebih. Kecanduan merupakan kondisi terikat pada kebiasaan yang sangat kuat dan tidak mampu lepas dari keadaan itu, individu kurang mampu mengontrol dirinya sendiri untuk melakukan kegiatan tertentu yang disenangi. Seseorang yang kecanduan merasa terhukum apabila tak memenuhi hasrat kebiasaannya. Kerangka Berpikir Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu proses pemberian informasi dan bantuan yang diberikan oleh seorang yang ahli atau guru pembimbing pada sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok
guma mencapai tujuan tertentu.dalam bimbingan kelompok terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan, peneliti memilih teknik diskusi karena teknik diskusi merupakan teknik yang cocok untuk masalah yang diteliti peneliti, yaitu dampak negatif penggunaan facebook. Facebook adalah situs jejaring sosial yang menghubungkan satu orang kepada orang lain sebagai sarana pertemanan. Facebook layaknya virus yang menyebar cepat keseluruh dunia yang menimbulkan efek candu bagi penggunanya. Tidak terkecuali bagi para pelajar saat ini. Layanan facebook yang cukup menarik membuat para pelajar lebih banyak meluangkan waktu mereka untuk menjelajahi fitur atau program yang disediakan facebook, sehingga muncullah dampak negatif pengguna facebook yaitu adanya sikap kecanduam siswa untuk menggunakan facebook. Siswa menjadi ketergantungan dengan menggunakan facebook, siswa merasa tidak nyaman kalau dalam sehari tidak mengakses facebook.setiap aktivitas yang dikerjakan siswa selalu memulainya dengan mengakses facebook.sehingga kurangnya minat siswa untuk belajar dan bersosialisasi.sehingga siswa menjadi kecanduan untuk menggunakan facebook. Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap masalah yang diteliti dan masih perlu di uji kebenarannya melalui penelitian dan dataa yang akan dikumpulkan dari penelitian tersebut. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Adanya pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perubahan perilaku adiktif dalam penggunaan facebook siswa kelas X SMA Negeri 15 Medan T/A 2013/2014.” Jenis Penelitian Adapun jenis dari penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu penelitian yang memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Menurut Arikunto (2006:3) eksperimen adalah
suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (kausal) antara dua faktor – faktor lain yang mengganggu. Eksperimen dilakukan dengan maksud untuk melihat suatu perlakuan. Desain Penelitian Yang dilakukan dalam penelitian ini adalah desain pre-test and post-test group desing yang polanya sebagai berikut: 𝑂1 𝑋𝑂2
Langkah-langkah Penelitian Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini,antara lain: 1) Memberikan seperangkat angket (pretest) untuk menjaring data mengenai efek penggunaan facebook. 2) Memeriksa hasil angket,kemudian menentukan siswa (subjek penelitian) yang tergabung dalam kategori kurang baik dalam menggunakan facebook. 3) Melakukan bimbingan kelompok selama 3kali pertemuan,meliputi: tahap pembentukan,peralihan,kegiatan dan tahap pengakhiran. Topik bahasan yang dibahas berbedabeda berhubungan dengan penggunaan facebook yang baik dan salah. 4) Mengobservasi keaktifan siswa yang sedang mengikuti/melakukan kegiatan bimbingan kelompok.Aktifitas yang diobservasi adalah kesungguhan dan keaktifan siswa mengikuti bimbingan kelompok. 5) Melakukan postest dengan cara membagikan angket kembali kepada siswa dan mencari informasi untuk mengetahui dampak negatif penggunaan facebook disekolah masih
dilakukan atau sebaliknya tidak dilakukan oleh siswa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok. postest dan mencari informasi tersebut dilakukan setelah satu minggu diberikan bimbingan kelompok. 6) Melakukan analisis data 7) Membuat kesimpulan Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 15 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 10 orang dan memiliki masalah dalam perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook Definisi Operasional Variabel Penelitian Setelah mengidentifikasi variabel penelitian, maka dapat dirumuskan defini operasional variabel sebagai berikut : 1. Layanan bimbingan kelompok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan layanan bimbingan yang dilakukan terhadap peserta didik secara berkelompok yang membahas topik tentang penyimpangan dan penyalahgunaan facebook, penyebab kecanduan facebook, dampak negarif penggunaan facebook siswa Dalam penggunaan facebook yang terjadi di SMA Negeri 15 Medan. 2. Sikap adiktif dalam penggunaan facebook yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketergantungan yang dirasakan oleh siswa sehingga menghabiskan banyak waktu menggunakan internet, minimal 3 jam per hari, dimana melibatkan perilaku yang berulang-ulang untuk menggunakan internet dan tidak tertarik untuk melakukan aktivitas lainnya, merasa bahwa dunia maya di layar komputer lebih menarik dan munculnya
perasaan tidak menyenangkan individu berusaha menghentikan laku tersebut.
yang ketika untuk tingkah
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui angket yang dibagikan kepada siswa. Angket dibuat dengan majukan pilihan jawaban bagi siswa. Dalam memberikan jawaban siswa hanya memberikan tanda check list (√) pada kolom atau tempat yang sudah disediakan. Uji Validitas Teknik yang digunakan untuk menghitung validitas item angket dengan menggunakan tehnik analisis Product Moment, sebagai berikut:
rxy
n( XY ) ( X )( Y )
n( X
2
) ( X ) 2 n( Y 2 ) ( Y ) 2 (Arikunto, 2003: 188)
Uji Reabilitas Untuk menguji reliabilitas angket digunakan rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut : 𝑟
11=
𝑘 𝑘−1
∑𝜎 2 𝑏 𝑉𝑡 2
1−
(Arikunto 2003:193)
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji selisih atau uji t yaitu melihat apakah ada pengurangan sikap adiktif siswa dalam penggunaan facebook setelah diberikan tindakan layanan bimbingan kelompok, dengan rumus sebagai berikut :
(Arikunto, 2003:509)
𝑀𝑑
t= (
∑ 𝑥2𝑑 ) 𝑁 (𝑁 −1)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan pengukuran pada perilaku adiktif dalam penggunaan facebook dengan menyebarkan angket sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok (pre-test) dan setelah pemberian layanan bimbingan kelompok (post-test). Selanjutnya data-data tersebut diolah dengan tahapan: mendeskripsikan data, menguji persyaratan analisis dan menguji hipotesis. Sebelum mengemukakan ketiga langkah tersebut, dikemukakan terlebih dahulu gambaran umum lokasi penelitian. Keadaan Fisik Lingkungan SMA Negeri 11 Medan Sekolah ini memiliki luas tanah 44.875 m2 dan terdiri dari 30 kelas. Sekolah SMA Negeri 15 Medan ini dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk, jauh dari kebisingan lalu lintas dan jarang untuk dijangkau kendaraan umum. Uji Validitas Berdasarkan hasil perhitungan, validitas item soal 1 diketahui rhitung = 0,811 dengan N = 30 siswa pada taraf signifikan α = 5% maka diketahui rtabel = 0361. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa rhitung lebih besar dari rtabel(0,811> 0,361). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa item soal nomor 1 angket perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengumpulan data.
Uji Reliabilias Berdasarkan hasil perhitungan yang menggunakan rumus Alpha, maka diketahui r11 = 0,98. Dapat disimpulkan bahwa angket perilaku adiktif siswa dalam penggunaan
facebook memenuhi kriteria reliabilitas sangat tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan Pre-Test angket penelitian dengan jumlah responden 10 siswa diperoleh hasil sebagai berikut: Skor terendah: 56, skor tertinggi: 89, rata-rata (M): 73,5 , dan Standar Deviasi (SD): 10,53 sedangkan berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan Post-Test angket penelitian dengan jumlah responden 10 siswa yang sama diperoleh hasil sebagai berikut: Skor terendah: 49, skor tertinggi: 77, rata-rata (M): 58,4 dan Standar Deviasi (SD): 10,63. Uji Normalitas Salah satu persyaratan analisis yang harus dipenuhi agar dapat menggunakan statistik parametrik adalah sebaran data harus berdistribusi normal tidaknya data yang dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors. Dan syarat normal yang harus dipenuhi adalah Lhitung < Ltabel pada taraf α = 0,05. Uji Hipotesis Hipotesis Penelitian ini adalah: 1. Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku adiktif dalam penggunaan facebook siswa kelas X8 di SMA Negeri 15 Medan tahun ajaran 2013/2014 2. Hipotesis Nihil (Ho) : Tidak terdapat pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook siswa kelas X8 di SMA Negeri 15 Medan tahun ajaran 2013/2014 Pengujian hipotesis ini menggunakan uji beda yaitu: syarat, jika thitung> ttabel pada taraf α = 0,05 Ha diterima Ho ditolak dan jika thitung < ttabel pada taraf α = 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima.
Harga ttabel pada N-1 = 10-1 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh sebesar 2,262, maka thitung > ttabel = 6,37 > 2,26. Maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan bimbingan kelompok terhadap perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook siswa kelas X8 di SMA Negeri 15 Medan tahun ajaran 2013/2014 dapat diterima.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan: 1. Berdasarkan hasil pre-test (sebelum diberikan bimbingan kelompok), perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook berada dalam kategori rendah dengan rata-rata (M) 73,5. 2. Berdasarkan hasil post-test, perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook menunjukkan adanya penurunan dengan rata-rata (M) 58,4. 3. Ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook siswa kelas X8 di SMA Negeri 15 Medan tahun ajaran 2013/2014. Saran Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah: 1. Bagi pihak sekolah terutama konselor sekolah hendaknya lebih memperhatikan perilaku adiktif siswa dalam penggunaan facebook di sekolah bersangkutan serta memberikan penanganan sedini mungkin kepada siswa yang bermasalah perilaku adiktif dalam penggunaan facebook. 2. Konselor diharapkan menindaklanjuti kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan mengadakan kegiatan konseling kelompok untuk penyelesaian yang lebih lanjut.
3. Bagi siswa/i yang memiliki perilaku adiktif dalam penggunaan facebook tergolong tinggi hendaknya ada rasa keinginan untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok yang diadakan oleh konselor untuk mengurangi dampak dari kecanduan menggunakan facebook. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Christakis,Nicholas A & Fowler,James.H.2010. Connected : Dahsyatnya Kekuatan Jaringan Sosial Mengubah Hidup Kita. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Dewi, Rosmala. 2012. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed Fahmi, Abu Bakar. 2010. Mencerna Situs Jejaring Sosial. Jakarta : PT Elek Media Komputindo. Hartinah,Sitti.2001. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok.Aditama Julianta,Winda.2011.Be a Smart & Good Facebookers. Jakarta : PT Elek Media Komputindo. Prayitno.1995.Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia. Prayitno. 2004. Seri Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta Prayitno & Erman Amti.2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Sukardi, Dewa Kentut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono.2008.Statistika Untuk Penelitian.Bandung :ALFABET
SJ,Oroh Fahri. 2010. Menjadi Jutawan Internet Sebelum Usia 25. Jakarta : PT Elek Media Komputindo. Tohirin,M.2007.Bimbingan dan Konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi). Jakarta : raja grafindo persada Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Jakarta: Unness Press. Winkel. W. S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo. http://blogseputarherbal.blogspot.com/2013/09 /dampak-negatif-facebook-bagi-kesehatanmental-dan-fisik.html.Diakses 6 januari 2014 http://www.psychologymania.com/2012/12/de finisi- kecanduan.html) Diakses 15 maret 2014