LAPORAN KEGIATAN
RAMADHAN untuk KEMANUSIAAN
2011
Jl. Borobudur No. 14, Menteng Jakarta Pusat
Laporan Kegiatan Ramadhan untuk Kemanusiaan Tahun 2011
Latar Belakang Ramadhan untuk Kemanusiaan dikonsepkan sebagai cita-cita mulia bersama dalam bingkai keberagaman yang bisa memberikan makna bagi manusia dan kemanusiaan dalam kehidupan. Bersama Ramadhan kita harapkan mampu memberikan jawaban untuk merefleksikan sejauh mana penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) di tanah air. Terlebih hingga kini ketidakadilan masih terus terjadi serta hak-hak untuk keadilan bagi korban pelanggaran HAM berat masa lalu masih diabaikan oleh negara. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) sudah 3 (tiga) kali menyelenggarakan acara bertajuk “Ramadhan untuk Kemanusiaan”. Pertama, pada bulan September tahun 2008 dengan menghadirkan Orasi Budaya oleh Dr. Mochtar Pabottingi dengan judul “Problematika Muslim dalam Peradaban Kontemporer”, Orasi Kunci oleh KH Husein Mohammad dengan judul “Dari Ibadah Individual menuju Ibadah Kemanusiaan serta diselingi oleh Marawis oleh kelompok Marawis Al-Huda, Menteng, Musikalisasi Puisi oleh Sanggar dan diakhiri oleh buka puasa dan shalat maghrib bersama serta pemberian bantuan bingkisan yang berisi sembako lebaran kepada para korban pelanggaran HAM. Kedua, pada tahun 2009 yang dihadiri oleh para korban pelanggaran HAM, perwakilan NGO dan Ketiga, pada tahun 2010 dengan acara yang sama. Untuk dokumentasi kegiatan bisa mengunduh disitus (http://www.kontras.org/index.php?hal=kegiatan&id=12). Ramadhan untuk Kemanusiaan penting kembali direfleksikan ditengah situasi dan kondisi politik nasional yang tidak memihak kepada rasa keadilan korban dan nilai-nilai kemanusiaan. Hingga kini kekerasan masih terus terjadi di wilayah Papua dan sekitarnya, bahkan kekerasan seolah menjadi tradisi dalam kontestansi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), kekerasan atas nama agama, kekerasan dalam sebuah pertunjukan sepak bola dan ruang-ruang publik lainnya. Sejatinya kekerasan yang kini terjadi merupakan buah dari persoalan masa lalu yang hingga kini belum terselesaikan. Di masa lalu, corak kekerasan identik dengan laku aparat negara yang menjadi mesin represif negara terhadap warga negara yang kritis atas kebijakan pemerintah Orde Baru. Kini kekerasan telah menjalar ke ruangruang publik karena absennya penyelesaian kasus kekerasan di masa lalu. Berbagai persoalan dan situasi di atas tentu tidak bisa kita biarkan berlangsung terus-menerus, karena akan mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan merusak tatanan hidup kita bersama yang sudah lama kita jaga dan pelihara. Dengan adanya kegiatan Ramadhan untuk Kemanusiaan, diharapkan, setidaknya bisa memberikan warna baru bagi kita semua untuk kembali mengajak partisipasi publik merefleksikan berbagai persoalan kemanusiaan yang hingga kini belum terselesaikan. Ramadhan harus menjadi bulan perlawanan untuk menolak segala bentuk kekerasan atas nama apa pun, serta mendorong negara terutama Pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan kemanusiaan, baik yang terjadi di masa lalu hingga kini. Selain itu hak-hak atas pemulihan korban juga masih diabaikan oleh negara. Akses ekonomi para korban yang masih memperjuangkan keadilan akibat dampak dari peristiwa masa lalu menjadi sangat sulit.
Tujuan Kegiatan Ramadhan untuk Kemanusiaan tahun 2011 yang diselenggarakan ini, secara umum bertujuan untuk : 1. Merefleksikan berbagai persoalan kemanusiaan yang hingga kini belum selesai, baik yang terjadi di masa lalu dan masa kini; 2. Memberikan bantuan berupa bingkisan sembako kepada korban pelanggaran HAM untuk membantu meringankan bebean ekonomi menjelang perayaan Hari raya Idul Fitri 1332 H
Waktu dan Tempat Waktu Tanggal Tempat
: Bedah Buku Rabu pkl 15.00-19.30 WIB (Dilanjutkan dengan Buka Puasa) : - Jakarta : 24 Agustus dan - Dusun Talangsari, Lampung : 16 September 2011 : - Acara Bedah Buku dan Distribusi Bingkisan Lebaran untuk Korban di Jabidetabek : Halaman Kantor Kontras Jl Borobudur 14 Menteng, Jakarta Pusat - Dusun Talangsari, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Batu, Lampung untuk distribusi Bingkisan kepada Korban Pelanggaran HAM Talangsari Lampung.
Bentuk Kegiatan 1. Diskusi dan Bedah Buku : "Menggali Nilai Kemanusiaan dan HAM dari Hadji Agus Salim" Rabu (24/08/11), Ramadhan untuk Kemanusiaan yang diselenggarakan tahun ini, salah satu rangkaian kegiatannya adalah Bedah Buku “Pesan Pesan Islam” karya Hadji Agus Salim dengan tema “Menggali Nilai-Nilai Kemanusiaan dan HAM dari Hadji Agus Salim”. KontraS sebagai penyelenggara kegiatan didukung oleh Mizan dan Dompet Dhuafa. Diskusi dan bedah buku ini diawali oleh sambutan dari KontraS sebagai tuan rumah yang disampaikan oleh Wakil Koordinator I KontraS, Indria Fernida. Diskusi ini dimoderatori Ade Wahyudin (alumni SeHAMA tahun 2009), sedangkan pada acara diskusi menghadirkan tiga narasumber, antara lain : Usman Hamid (Koordinator Badan Pengurus Kontras), Agustanzil Sjahroezah dan Bonnie Triana (Pemred Historia Online). Agustanzil Sjahroezah yang merupakan cucu dari H. Agus Salim mengajak para peserta bedah buku tersebut untuk lebih mengenal sosok H. Agus Salim.Dijelaskan olehnya mengenai latar belakang kehidupan Hadji Agus Salim dan mengenai lamanya rentang waktu pembuatan buku pesan-pesan Islam yang isinya merupakan kumpulan dari materi kuliah yang sebelumnya di buat oleh H. Agus Salim. Pada kesempatan tersebut, narasumber juga menjelaskan kesulitan mengumpulkan transkrip-transkrip kuliah karya H. Agus Salim.
Sedangkan Bonnie Triana (Pemred Historia Online) memandang dari perspektif sejarah bahwa H. Agus Salim sebagai salah tokoh sejarah dalam peradaban negeri ini. Narasumber ini mengungkapkan pemikiran H. Agus Salim hingga kini masih dipakai dan harus dijadikan pegangan dalam kehidupan anak-anak muda jaman sekarang. Bonnie menyebutkan bahwa H. Agus Salim pernah menguraikan tentang konsep “Jihad”. Menurut dia bahwa Jihad itu harus dalam konteks membela diri dan bukan dalam keadaan menyerang dan tidak dalam konteks memakai fisik. Sedangkan Usman Hamid membicarakan tentang pikiran-pikiran Hadji Agus Salim tentang hubungan Islam dengan demokrasi, bagaimana melihat kedudukan perempuan dalam Islam dan bagaimana Islam mengatur kehidupan antar umat beragama. Dan menurut dia bahwa pikiran-pikiran Agus Salim dalam buku pesan-pesan Islam relevan dengan perjuangan kontras tentang kesamarataan, keadilan dan bagaimana menjalankan agama dengan baik. 2.
Pembagian Bingkisan Lebaran Untuk Korban Pelanggaran HAM
Distribusi Peket Kebutuhan Pokok lebaran untuk Korban dan Keluarga Korban Pelanggaran HAMdiharapkan dapat meringankan beban ekonomi korban dan keluarganya. Paket ini telah di distribusikan kepada 245 orang korban dan keluarga korban pelanggaran HAM yang berdomisi di Jabodetabek dan Dusun Talangsari Lampung. Pembagian bingkisan untuk korban pelanggaran HAM di wilyah Jabodetabek dilaksanakan setelah acara buka puasa bersama di Kantor KontraS. Bingkisan berjumlah 200 buah merupakan hasil dari donasi yang berhasil dikumpulkan Kontras dari para donatur yang secara rela menyumbangkan sebagian dananya untuk pembelian paket bingkisan tersebut. Bingkisan untuk Korban pelanggaran HAM berisi paket (Gula, kopi, teh,biskuit, mie, minyak goring, sarden, dan sirup). Paket bingkisan tersebut kemudian diserahkan kepada korban pelanggaran HAM yang berdomisili di wilyah Jabodetabek serta wilayah korban dampingan kasus serta warga yang berdomisili disekitar kelurahan pegangsaan, Menteng dan Bantar Gebang, Bekasi
Foto : Proses distribusi bingkisian untuk korban pelangaran HAM di Kantor KontraS Jakarta
Selnajutnya pada 16 September 2011, KontraS kembali melakukan distribusi bingkisan lebaran kepada warga korban Pelanggaran HAM Di Dusun Talangsari, Desa Rajabasa Lama kecamatan Labuhan Batu, Lampung. Kegiatan di Talangsari ini dirangkaikan dengan konsolidasi korban yang berlokasi di Mushola Dusun Talangsari. Sebelum dilakukukan distribusi bingkisan kepada korban, KontraS bekerjasama dengan Layanan Pendidikan Insani (LPI) Dompet Dhuafa menyerahkan beasiswa pendidikan kepada anak korban pelanggran HAM di Talangsari. Sedangjab tim KontraS menyampaikan update advokasi penyelesaian kasus Talangsari.
Foto : Distribusi bingkisan sembako kepada korban pelanggaran HAM di Talangsari.
Berikut adalah Laporan Rekapitulasi menerima bingkisan sembako untuk Korban dalam rangkaian kegiatan ramadhan untuk Kemanusiaan Tahun 2012
A. 1 2 3 4 5 6 7 B. 8 9 10 11 12 13 14 15 16 C 17 18 19 20 21
Kelompok Penerima Korban Pelanggaran HAM Masa Lalu Kasus Tanjung Priok Talangsari (domisili Jaodetabek) Kasus Mei 1998 Kasus Penghilangan Paksa Kasus Tri Sakti, Semanggi I dan II Kasus Peristiwa 1965 – 1966 Panti Jompo Korban Peristiwa 65 Jumlah Korban Pelanggaran HAM (dampingan kasus) Rumpin KMST JRMK Bojong Kemang Mess Papua di Kemayoran Kasus Individu Warga Pegangsaan (sekitar kantor KontraS) Sanggar Anak Akar Sanggar Anak Harapan Jumlah Korban Pelanggaran HAM Talangsari Korban domisili Desa Sidorejo dan Bandar Agung Kota Bumi Dusun Talangsari Pakuan Aji Muara Dua Jumlah Total Penerima Bingkisan Sembako
Jumlah (paket)
Tanggal Distribusi 24 Agustus 2011
12 1 56 3 3 25 4 104 24 Agustus 2011 15 10 10 10 2 3 24 15 5 94 16 September 2011 21 1 8 14 3 47 245
Laporan Keuangan Untuk menyelenggarakan kegiatan ini, KontraS membuka ruang kerjasama dengan pihakpihak atau individu yang bersedia menjadi donatur yang tidak mengikat, penerimaan donasi diterima sejauh tidak bertentangan dengan visi dan misi KontraS. Untuk menyelenggarakan kegiatan ini diperkirakan awal membutuhkan dana sebesar Rp. 21.980.000,- (Dua Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) rincian estimasi anggaran bisa dilihat pada lampiran budget. Sejak tanggal 18 Agustus 2011, KontraS menggalang dana acara Ramadhan untuk kemanusiaan. Sampai dengan tanggal 26 Agustus 2011 terkumpul sumbangan natura berupa 70 botol syrup ABC dan Dana sebesar Rp 34.600.000 (tiga puluh empat juta enam ratus ribu rupiah) dari para donatur. Dana sejumlah Rp.34.600.000 diterima kontras melalui : 1. 2. 3.
Bank Internasional Indonesia No. Rek. No. 2-072-267196 Bank Central Asia No. Rek No. 634-019-4070 Tunai/Kas Total Penerimaan Dana
Rp.
22.500.000 Nama Donatur terlampir
Rp.
2.600.000 Nama Donatur terlampir
Rp. 9.500.000 Nama Donatur terlampir Rp. 34.600.000
Dari Total penerimaan tersebut di atas, sejumlah dana yang terkumpul telah digunakan sebesar Rp. 22.203.870 (dua puluh dua juta dua ratus tiga ribu delapan ratus tujuh puluh rupiah) untuk : 1. 2.
Bingkisan Hari Raya untuk Korban di Jakarta Bingkisan Hari Raya untuk Korban Talangsari di Lampung Total Penggunaan Dana
Rp. Rp.
17.583.000 4.620.000
Rp.
22.203.870
Sehingga masih terdapat sisa dana pada rekening KontraS sebesar Rp. 12.396.130 (dua belas juta tiga ratus sembilan puluh enam ribu seratus tiga puluh rupiah) dalam bentuk tunai. Rekapitulasi Penggunaan Dana yang bersumber dari Donasi Publik Uraian Debet (Rp) Dana yang diterima 43.600.000 Pengeluaran : Pembelian Sembako Konsumsi Buka Puasa dan Acara Diskusi Bedah Buka Sewa Tenda Transportasi Biaya Distribusi ke Talangsari Lampung Total Pengeluaran Sisa Dana 12.396.130 Sumber : Laporan Keuangan KontraS
Kredit (Rp)
13.728.000 2.805.000 650.000 400.000 4.620.870 22.203.870
Daftar Donatur Ramadhan untuk Kemanusiaan - 2011 Tanggal
Donatur
Donasi
Keterangan
18-Aug-11
Zoemrotin K Soesilo
1,000,000
BII
19-Aug-11
Rebecca Gultom
2,500,000
BII
19-Aug-11
Nining Nurhaya
200,000
Kas
22-Aug-11
M Salahuddien Manggalany
22-Aug-11
Hermawan Sulistyo
500,000
BII
3,000,000
BII
22-Aug-11
Eva K Sundari
500,000
BII
22-Aug-11
Roichatul Aswidah
200,000
BII
22-Aug-11
ICTJ
1,000,000
Kas
22-Aug-11
Mizan
1,000,000
Kas
22-Aug-11
Nazaruddin Umar
1,000,000
Kas
22-Aug-11
Herinsa
1,000,000
Kas
22-Aug-11
Hermawan Sulistyo (Via Usman H)
2,000,000
Kas
22-Aug-11
Evin Sofia
500,000
Kas
22-Aug-11
Syamsul Alam Agus
100,000
Kas
22-Aug-11
Papang Hidayat
100,000
Kas
22-Aug-11
Teguh P Nugroho
100,000
Kas
22-Aug-11
Indria Fernida
200,000
Kas
22-Aug-11
Tessa
100,000
Kas
22-Aug-11
M Daud Bereuh
100,000
Kas
22-Aug-11
Abu Said Pelu
100,000
Kas
23-Aug-11
Putri Kanesia
100,000
Kas
23-Aug-11
Hendardi
500,000
BCA
23-Aug-11
Lia Marpaung
23-Aug-11
Andreas Harsono
23-Aug-11
1,000,000
BII
500,000
BCA
Benny Susetyo
1,000,000
BCA
24-Aug-11
Dompet Dhuafa
7,000,000
BII
24-Aug-11
Ezki Sujanto/ Ade Rostina
1,000,000
24-Aug-11
Edwin Partogi Monica Tanuhandaru Agus Yohannes
BII
100,000
BCA
1,000,000
Kas
In natura (70 botol syrup ABC)
24-Aug-11
Bambang Widodo Umar
500,000
Kas
24-Aug-11
Regina Astuti
100,000
Kas
5,000,000
BII
Oegroseno 24-Aug-11
Albert Hasibuan
500,000
BII
24-Aug-11
Tanti B Suryani
300,000
Kas
24-Aug-11
Kang maman
500,000
BCA
26-Aug-11
no name
300,000
BII
Total Donasi
34,600,000
Penutup Demikian laporan pelaksanaan kegiatan ini kami sampaikan, atas bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak kami ucapkan terimakasih.
Jakarta, 20 Nopember 2011 Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan
Syamsul Alam Agus Kepala Bidang Internal
Publikasi kegiatan Diambil dari salah satu pemberitaan media publik
Nasehat Agus Salim Tangkal Anggapan Islam Negatif Oleh: Wahyu Pradityo Purnomo ramadhan - Kamis, 25 Agustus 2011 | 10:46 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Islam identik dengan kekarasan dan terorisme. Itulah yang terjadi saat ini. Untuk mengembalikan kepada image Islam sebuah pandangan yang indah terus dilakukan, termasuk mensosialisasikan pesan kuliah KH Agus Salim, yang dikemas dalam sebuah buku berjudul "Pesan Pesan Islam KH Agus Salim". "Stigma masyarakat barat yang berangkapan saat ini, bahwa Islam itu negatif dan identik dengan kekerasan. Dalam buku tersebut mengandung pesan universal yang disampaikan KH Agus Salim mengenai kuliahnya yang menjelaskan ajaran-ajakar islam yang indah," kata Agustanzil Sjahroezah, seorang cucu KH Agus Salim saat diskusi di kantor Kontras, Jalan Borobudur, Mentengan, Rabu (24/8/2011). Ditambahkan Agustanzil, dalam buku tersebut lebih banyak menggali nilai-nilai kemanusiaan dan HAM dari beberapa kuliah khusus yang diberikan oleh KH Agus Salim pada tahun 1953 di Cornell University, Amerika Serikat, dimana hampir seluruh mahasiswanya beragama non muslim. "Yang menarik, sebagai mata kuliah khusus, tiap ada pertemuan mahasiswanya selalu bertambah. Ini membuktikan ketertarikan mahasiswa non muslim di Cornell University begitu tertarik dengan ajaran tentang islam yang diberikan oleh KH Agus Salim," jelas Agus Agustanzil. Agus salim yang mendapatkan ilmu agama dari Syeh Ahmad Khatib, seorang imam besar di masjdil haram, Arab, mampu menimbulkan keyakinan jika Islam itu damai dan indah dimata orang-orang barat. Bisa dibilang keagungan islam yang membuat ketertarikan masyarakat Barat, dimulai saat itu. Menurut Agus Salim dalam Al Quran ada tiga kata yang yang merupakan satu akar dengan jihad, yakni ’juhd-un yang mengarah pada pengertian kerja keras, kedua ijtihad yang lebih menunjuk kesungguhan dari segi pemikiran atau intelektualitas, ketiga, mujahadah, dalam arti mengarah pada spiritual exercise, sebuah olah rohani yang sungguh- sungguh yang biasa dilakukan kaum sufi. Kemunculan buku tentang kumpulan kuliah KH Agus Salim yang diterbitkan Nizam, dijelaskan Agustanzil, sebuah hal yang sangat relefan. Apalagi saat ini islam selalu dikaitkan dengan teroris. v "Dalam buku ini bisa diterangkan, teroris bukan ajaran islam, itu adalah pemahaman yang keliru," kata Agustanzil.[iaf]