Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
DESKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS RISET PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR II MATERI LISTRIK DINAMIS DI JURUSAN KIMIAA SEMESTER II (Rajiun1, Asri Arbie2, Citron S. Payu3) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo Email:
[email protected]
ABSTRAK Rajiun. NIM. 421 411 017. Judul Skripsi “Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Riset Pada Mata Kuliah Fisikadasar Ii Materi Litrik Dinamis Di Jurusan Kimia Semester II”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisiska. Jurusan Fisika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Gorontalo. 2015. Pembimbing I Drs. Asri Arbie,M.Si dan pembimbing II Citron S.Payu, S.Pd,M.Pd Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di Jurusan Kimia Universitas Negeri Gorontalo tahun ajaran 2014/2015 semester genap. Dengan jumlah mahasiswa 38 orang untuk kelas kimia B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas dan hasil belajar mahasiswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis riset pada materi listrik dinamis. Instrumen yang dilakukan pada penelitian ini yang itu instrumen tes. Lembar observasi berisi tentang aktivitas dosen dan mahasiswa yang terlihat pada saat pembelajaran berlangsung dengan melalui langkah-langkah model pembelajaran berbasis riset. Penelitian ini menunjukan bahwa pengamatan aktivitas mahasiswa untuk setiap pertemuan didominasi oleh kategori sangat baik dan baik berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dan untuk hasil belajar dari 32 mahasiswa yang mengikuti tes, yang memperoleh nilai tuntas adalah sebanyak 28 orang dengan persentase 87,5 %, sedangkan yang memperoleh nilai tidak tuntas sebanyak 4 orang dengan persentase 12,5%. Dengan demikian penerapan model pembelajaran berbasis riset dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa khususnya materi listrik dinamis.
Kata kunci: Pembelajaran berbasis riset, Aktivitas mahasiswa dan Dosen, Hasil Belajar
Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
ABSTRACT Rajiun. 421 411 017. Description of the research Base learning model implementation on basic of physics II subject, dynamic electricity material at department of chemical, semester II. Study Program of Physic Education, Department of Physic. Faculty of Mathematics and Natural Science. State University of Gorontalo. The principal supervisor was Drs. Asri Arbie, M.Si, and Co- Supervisor was Citron S. Payu, S.Pd, M.Pd. This was a descriptive qualitative research, conducted at the Department of Chemical of State University of Gorontalo in academic year 2014/2015. The student were 38 participants of Chemical Class B. This research aimed at knowing the description of the activity and the student learning achievement through the implementation of research based learning model on the basic of physic II subject, dynamic electricity material. The instrument used test, the observation sheet about lecturers and students activity that was directly seen on learning process trough research based learning model. This result showed that students’ activity an each meeting was dominated by the category of very good and good based on the research. The result from 32 students who followed the test, were about 28 students or 87.5%. while there were 4 students with the percentage 12.5% who did not complete. Therefore, the implementation of research based learning model increased students learning achievement especially on dynamic electricity topic.
Keywords; the Research Based Learning Lecturers and Students Activity, Learning Achievement.
Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu jalan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang telah terencana dan tersistematik. Oleh karena itu, betapa pentingnya pendidikan dalam kehidupan baik secara individu terhadap pencipta, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga dengan melihat peran dan pengaruh pendidikan dalam kehidupan maka berbagai macam cara dan usaha yang harus dilakukan. Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut tujuan pendidikan. Tujuan pedidikan minimal diarahkan kepada pencapaian empat sasaran yaitu: (1) pengembangan segi-segi kepribadian,(2) pengembangan kemampuan kemasyarakatan, (3) pengembangan kemampuan melanjutkan studi, dan (4) pengembangan kecakapan dan kesiapan untuk bekerja. Interaksi antara peserta didik dan pendidik dan sumber-sumber pendidikan tersebut dapat berlangsung dalam situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan. Dalam pergaulan antara peserta didik dengan para pendidik yang dikembangkan terutama segi-segi efektif: nilai-nilai, sikap, minat, motivasi, disiplin diri, dan kebiasaan (Sukmadinata, 2007:24) Dari uraian di atas dapat diperoleh bahwa pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawancara, keterampilan,dan mengembangkan bakat serta kepribadian pada setiap individu. Melalui pendidikan, manusia berusaha mengembangkan dirinya menghadapi perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan dan perkembangan seorang pelajar bergantung pada dua unsur yang saling mempengaruhi, yaitu bakat yang dimiliki sejak lahir dan lingkungan yang mempengaruhinya. Mahasiswa merupakan salah satu komponen yang turut menentukan kualitas pendidikan tinggi. Oleh karena itu, kualitas pendidikan tinggi ditentukan oleh kualitas mahasiswa. Kualitas mahasiswa antara lain terkait dengan aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Bagi mahasiswa belajar merupakan aktivitas penting di antara berbagai aktivitas yang dilakukannya, baik di kampus maupun luar kampus. Oleh sebab itu, setiap mahasiswa perlu memiliki kemampuan dalam belajar. Dalam sistem pendidikan tinggi kedudukan mahasiswa bukan sebagai penerima ilmu pengetahuan saja, melainkan sebagai proses pengetahuan melalui aktivitas penalaran, penemuan, kreativitas serta gairah untuk meneliti. Sistem pendidikan akan berfungsi apabila mahasiswa sadar akan fungsinya sebagai pembelajar, pemikir, dan pemprakarsa serta pejuang untuk kelak dalam mengemban misi pembangunan nasional. Salah satu hasil akhir yang diharapkan yang akan dicapai pada proses perkuliahan di perguruan tinggi adalah mahasiswa yang mandiri, termasuk mandiri dalam belajar. Mahasiswa diharapkan tidak hanya tergantung pada dosen, dalam arti mahasiswa harus aktif dalam proses belajar. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, peranan dosen sangat menentukan. Dosen harus mempunyai strategi agar mahasiswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta tepat pada tujuan yang diharapkan. Keberhasilan Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
seorang dosen dapat dilihat pada hasil yang dicapai mahasiswa pada saat proses pembelajaran. Mata pelajaran fisika saat ini merupakan mata pelajaran yang belum mendapatkan ketertarikan yang lebih berarti pada diri sebagian mahasiswa. Anggapannya mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami karena terdapat banyak rumus matematis didalamnya. Salah satu faktor yang menyebabkan materi pelajaran fisika sulit dipahami mahasiswa, diantaranya penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dalam pembelajaran. Indikatornya dapat dilihat dari hasil belajar mahasiswa yang kurang memuaskan. Pembelajaran yang biasa diterapkan selama ini menggunakan model pembelajaran konvensional dimana pembelajaran berpusat pada dosen, mahasiswa pasif dan kurang terlibat dalam pembelajaran, hal ini menyebabkan mahasiswa mengalami kejenuhan yang berakibat pada keaktifan belajar. Keaktifan belajar akan tumbuh dan terpelihara apabila kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara bervariasi, baik melalui variasi model maupun metode pembelajaran. Untuk itu, diperlukan model pembelajaran yang tepat, guna menciptakan suasana belajar yang baik sehingga berdampak pada hasil belajar yang diharapkan. Jadi, pada model yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar adalah model pembelajaran berbasis riset. Pembelajaran berbasis riset adalah model pembelajaran yang bersifat otentik dengan sudut pandang formulasi permasalahan, penyelesaiaan masalah, dan mengkomunikasikan manfaat penilitian. Oleh karena itu, pembelajaran berbasis riset, sangat tepat diterapakan dalam pembelajaran fisika. Ciri utama pembelajaran fisika adalah pembelajaran yang sistematis mulai dengan fakta, konsep, prinsip, sampai dengan prosedur, sangat dekat dengan kegiatan-kegiatan riset (Umar, dkk 2011:12). Sehingga model pembelajaran ini sangat efektif untuk diterapkan pada mata kuliah Fisika Dasar II dan digunakan dalam perangkat pembelajaran karena model Pembelajaran Berbasis Riset pada dasarnya lebih mendorong mahasiswa untuk aktif dalam memperoleh pengetahuan. Dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam belajar. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan ketertarikan mahasiswa terhadap mata kuliah Fiska dasar II yang kemudian dapat mendorong mahasiswa untuk meningkatkan hasil belajar. Selain itu, penelitian ini juga merupakan salah satu bagian penelitian dari Ibu Nova E. Ntobuo, S.Pd, M.Pd selaku dosen di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Gorontalo. Pembelajaran berbasis riset belum diterapkan pada universitas negeri gorontalo, khususnya pada fakultas MIPA. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian, dimana dalam penelitian ini akan dilihat gambaran penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar materi listrik dinamis, dengan formulasi judul :“Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II”
Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
1. Pembelajaran Berbasis Riset Filosofi Pembelajaran Berbasis Riset Menurut Lockwood (dalam Trianahsih 2012:2), bahwa “Research Based Learning yaitu: “a system of intruction which used an authentic learning, problem-solving, cooperative learning, hands on, and inquiry discovery approac, guided by contructivist philosophy,” yang dapat diartikan bahwa pembelajaran berbasis riset adalah petunjuk dari suatu sistem dimana menggunakan pembelajaran yang autentik, dengan penyelesaian masalah, pembelajaran bersama (kelompok), proses kegiatan yang memerlukan pemikiran serta tindakan langsung, dan penemuan dari hasil rasa ingin tahu, yang berdasarkan filosofis kontruktivisme. Menurut Widayati (2010:4), menyatakan bahwa pembelajaran berbasis riset didasari filosofi konstruktivisme yang mencakup 4 (empat) aspek yaitu: pembelajaran yang membangun pemahaman mahasiswa, pembelajaran dengan mengembangkan prior knowledge, pembelajaran yang merupakan proses interaksi sosial dan pembelajaran bermakna yang dicapai melalui pengalaman nyata. Riset merupakan sarana penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Komponen riset terdiri dari: latar belakang, prosedur, pelaksanaan, hasil riset dan pembahasan serta publikasi hasil riset. Kesemuanya itu memberikan makna penting yang dapat dilihat dari beberapa sudut pandang: formulasi permasalahan, penyelesaian permasalahan, dan mengkomunikasikan manfaat hasil penelitian. Hal tersebut diyakini mampu meningkatkan mutu pembelajaran. PBR merupakan metode pembelajaran yang menggunakan authentic learning, problem-solving, cooperative learning, contextual (hands on & minds on, dan inquiry discovery approach yang dipandu oleh filosofi konstruktivisme” Menurut Green (2007:2), Research-based learning is a multi-faceted concept referring to a variety of learning and teaching strategies that link research and teaching. Good practice in research-based learning may include: Research outcomes informing the curriculum Research-process based methods of teaching and learning Learning to use the tools of research Developing an inclusive research context Menurut Arifin bahwa: “Langkah model pembelajaran berbasis riset yang digunakan adalah langkah, yaitu ada tiga pengelompokan langkah utama yang harus ada dalam tahapan Penelitian Berbasis Riset: (1) Exposure stage, Coureses in this exporsure stage, developing and acquanting students to branches of the respective discipline, developing analytical and technical tools of the appropriate discipline, and exposing student to recent done by the research, (2) Experience stage, Enriching students with advance knowladge, interdiscriplinary course, facilitating students to learn and work, a good command on communication skills, (3) Capstone stage, this capstone experience is served in the student’s final project. Dapat diambil kesimpulan tiga langkah pembelajaran berbasis riset adalah (1) tahap pengenalan, (2) tahap tindakan, dan (3) tahap penyajian data.” (dalam Trisnasih 2012:2)
Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
Kemudian langkah-langkah pemecahan masalah di atas dimodifikasi kembali lebih spesifik. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut. a. Merumuskan masalah. Setelah merasakan atau menemukan masalah dan mengenali karakteristiknya, selanjutnya dibuat rumusan masalah. (Dewey dalam Ali dan Asrori, 2014:30). b. Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban terhadap masalah yang bersifat sementara dalam arti belum final, dan masih memerlukan pengujian (Dewey dalam Ali dan Asrori, 2014:30). c. Mengumpulkan data. Kegiatan pengumpulan data dilakukan terhadap sampel riset yang telah ditentukan yang pemilihannya dengan menggunakan metode penyampelan yang tepat (Dewey dalam Ali dan Asrori, 2014:30). d. Menguji hipotesis. Berdasarkan data yang tekad dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Teknik pengujian hipotesis disesuaikan dengan jenis data dan metode riset yang digunakan (Dewey dalam Ali dan Asrori, 2014:30). e. Merumuskan kesimpulan. Hasil pengujian hipotesis, apakah menerima atau menolak merupakan dasar dalam membuat kesimpulan hasil riset (Dewey dalam Ali dan Asrori, 2014:30) 2. Aktivitas Belajar Untuk melihat aktivitas belajar dalam matakuliah fisika dasar dengan materi pelajaran hukum Coulmb perlu dengan menerapkan pembelajaran berbasis riset. Lebih lanjut menurut Sutikno (dalam Harsono 2013:4), mengatakan bahwa agar tercipta hasil belajar yang baik, dianjurkan agar mahasiswa membiasakan diri menggunakan komunikasi dalam berbagai hal, yaitu komunikasi tidak hanya dalam kalangan mahasiswa dengan dosen saja, melainkan komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Menurut Sardiman (dalam Harsono 2013:4) mengatakan bahwa aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama proses belajar mengajar berlangsung, dimana kegiatan tersebut meliputi, keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat hal-hal penting, mendengarkan dosen saat menjelaskan materi pelajaran. Jadi aktivitas belajar yaitu suatu proses atau tindakan belajar mengajar yang melibatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa baik secara jasmani maupun rohani untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3. Hasil belajar Menurut Siregar (dalam Hendriyani, 2010:30) menyatakan hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil adalah perolehan atau sesuatu yang diperoleh dari usaha atau pikiran. Belajar adalah merupakan suatu proses yang terjadi dalam jiwa anak, karena adanya pengaruh yang di berikan oleh pendidik, sehingga dengan adanya pengaruh ini maka tingkah laku anak mengalami perubahan. Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan
Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Menurut Suprijono (2012: 5-7) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Sementara menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Hasil belajar biasanya dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi yang betujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai di mana tingkat kamampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. HASIL PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian deskripsi untuk memperoleh gambaran aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II. Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Negeri Gorontalo, Fakulatas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Jurusan Kimia, a dengan menggunakan model pembelajaran berbasis riset. Model pembelajaran ini dipilih untuk melihat Aktivitas mahasiswa yang muncul selama proses pembelajaran. Selain itu, mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuan, menemukan sendiri apa yang seharusnya ingin diketahui selama proses pembelajaran berlangsung maupun diluar proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan. Indikator Aktivitas setiap pertemuan disesuaikan dengan mekanisme pembelajaran. Pada penelitian ini, memiliki sepuluh aktivitas yang diamati, yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan telaah teks, melakukan percobaan dan mengambil data, menganalisis data, menguji hipotesis, menyyimpulkan dan memprentasiskannya. Berdasarkan penelitian, dapat dilihat rata-rata persentase capaian Aktivitas mahasiswa jurusan Kimia, selama 3 kali pertemuan sebagai berikut: Tabel 1. Rata-rata hasil pengamatan aktivitas mahasiswa pertemuan 1, 2 dan 3 Kelas Kimia B
INDIKATOR
Merumuskan masalah Merumuskan hipotesis Melakukan telaah teks Melakukan percobaan Mengumpulkan
Persentase Mahasiswa yang Memperoleh Skor Sesuai Kriteria Penilaian (%) * SB B C K (1) (2) (3) (4) (5) PERTEMUAN I 41.38
51.72
6.9
0
100.00
34.48
62.07
3.45
0
100.00
48.28
41.38
10.34
0
100.00
55.17
37.93
6.9
0
100.00
27.59
68.97
3.45
0
100.01
Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
data Menganalisis data Menguji hipotesis Menyimpulkan Menyusun laporan
PERTEMUAN II 53.13 21.88 25
0
100
28.13 28.13
0 0
100 100
0
100
100
65.63 65.63
6.25 6.25
0 0 PERTEMUAN III
Mempresentasikan 41.18
44.12
14.71 0.00
100
Berdasarkan Tabel 1 di atas menunjukkan keseluruhan aktivitas yang dilakukan mahasiswa dalam pembelajaran riset, untuk aktivitas merumuskan masalah (41,38%) sangat baik yang terdiri dari 12 orang mahasiswa, (51.72%) baik yang terdiri dari 15 orang mahasiswa, (6,90) cukup yang terdiri dari 2 orang mahasiswa, dan (0) kurang. Untuk merumuskan hipotesis (34,48%) sanagat baik yang terdiri dari 10 orang mahasiswa, (62,07) baik yang terdiri dari 18 orang mahasiswa, (3,45%) cukup yang terdiri dari 1 orang mahasiswa, dan (0) kurang. Untuk aktivitas melakukan telaah teks (48,28%)sangan baik yang terdiri dari 14 orang mahasiswa, (41,38%) baik yang terdiri dari 12 orang mahasiswa, (10.34) cukup yang terdiri dari 3 orang mahasiswa, dan (0%) kurang. Untuk aktivitas melakukan percobaan (55,17%) sangat baik yang terdiri dari 16 orang mahasiswa, (37,93%) baik yang terdiri dari 11 orang mahasiswa, (6,90%) cukup yang terdiri dari 2 orang mahasiswa, dan (0) kurang. Untuk aktivitas mengumpulkan data (27,59%) sangat baik terdiri dari 8 orang mahasiswa, (68,97%) baik yang terdiri dari 20 orang mahasiswa, (3,45) cukup yang terdiri dari 1 orang mahasiswa, dan (0) kurang. Untuk aktivitas menganalisis data (53.13%) sangat baik yang terdiri dari 17 orang mahasiswa, (21.88%) baik terdiri dari 7 orang mahasiswa, (25%) cukup terdiri dari 7 orang mahasiswa , dan (0) kurang. Untuk menguji hipotesis (28,13%)sanagat baik terdiri dari 9 orang mahasiswa, (65,63%) baik terdiri dari 21 orang mahasiswa, (6,25%) cukup terdiri dari 2 orang mahasiswa, dan (0) kurang. Untuk aktivitas menyimpulkan (28,13%)sangan baik terdiri dari 9 orang mahasiswa, (65,63%) baik terdiri dari 21 orang mahasiswa, (6,25%) cukup terdiri dari 2 orang mahasiswa, dan (0) kurang. Untuk aktivitas menyusun laporan (100%) sangat baik terdiri dari 32 orang mahasiswa dimana semua mahasiswa berperan dalam penyusunan laporang, (0%) baik, (0%) cukup, dan (0%) kurang. untuk aktivitas mempersentasikan (41,18%) sangat baik terdiri dari 14 orang mahasiswa, (44.71%) baik terdiri dari15 orang mahasiswa, (14,71) cukup terdiri dari 5 orang mahasiswa, dan (0) kurang. Hasil Belajar
Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
Untuk mengukur hasil belajar pada materi listrik dinamis yang dilaksanakan selama 3 nkali pertemuan melalui penerapan model pembelajaran berbasis riset, maka pada akhir pembelajaran dilakukan penilaian atau evaluasi tertulis menggunaka soal essay sebagaimana terdapat pada lampiran 4. Soal yang diberikan terdiri dari 6 butir soal dengan skor maksimum yang dicapai oleh masing-masing mahasiswa yaitu 58.5 dari 68.5 skor tertinggi. Sesuai dengan penelitian hasil belajar mahasiswa kelas kimia B Jurusan kimia FMIPA pada materi listrik dinamis mahasiswa yang tuntas yaitu sebanyak 28 sedangkan tidak tuntas 4 karena skor yang mereka peroleh dibawah yang telah ditentukan dan 6 orang tidak mengikuti tes hasil belajar. belajar mahasiswa secara individual dan secara klasiskal dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Ketuntasan Individual . Adapun hasil belajar mahasiswa dalam bentuk ketuntasan individu dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini:
Gambar 3. Hasil belajar mahasiswa secara individual Berdasarkan diagram yang ditunjukkan pada Gambar 3 di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memperoleh hasil belajar yang sangat baik. Namun, masih terdapat 4 mahasiswa yang hasil belajarnya tidak tuntas dari 32 mahasiswa yang mengikuti tes hasil belajar, artinya hanya 28 orang mahasiswa yang tuntas. Mahasiswa yang hasil belajarnya tidak tuntas ini disebabkan karena pada saat proses belajar mengajar berlangsung mahasiswa tidak memperhatikan dengan baik sehingga berdampak pada hasil belajar namun untuk secara keseluruhan hasil belajar mahasiswa sangat baik. 2. Ketuntasan klasikal Pada ketuntasan klasikal dapat dilihat dengan jumlah mahasiswa yang tuntas dengan dalam menjawab soal essay dibagi dengan jumlah keseluruhan
Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
mahasiswa. Adapun ketuntasan mahasiswa dalam bentuk ketuntasan klasiskal dapat dilihat pada Gambar diagram 15 sebagai berikut:
Gambar 4. Hasil belajar mahasiswa secara klasikal. Berdasarkan Gambar 4 di atas yang maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa kelas Kimia B di Jurusan Kimia Universitas Negeri Gorontalo melalui model pembelajaran berbasis riset dapat dikatakan sangat baik hal ini dapat dilihat pada Gambar grafik di atas dimana yang tuntas yaitu 87% dan persentase mahasiswa yang dikategorikan tidak tuntas yaitu 12,5%. Hal ini dikarena saat proses belajar mengajar berlangsung mahasiswa tidak memeperhatikan dengan baik. SIMPULAN Pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa dapat dikategorikan dengan persentase hasil pengamatan untuk setiap pertemuan yaitu untuk pertemuan 1 sangat baik (41,38%), baik (52,41%), cukup (6,21%) , pertemuan 2 sangat baik (52,35%), baik (38,29%), cukup (9,38%), pertemuan 3 sangat baik (41,18%), baik (44,12%), cukup (14,71%) Hasil belajar mahasiswa yang diperoleh melalui penerapan model pembelajaran berbasis riset berbeda-beda, dimana setiap mahasiswa memiliki nilai bervariasi ada yang yang memiliki nilai tinggi dan ada juga yang memiliki nilai rendah. Akan tetapi secara umum hasil belajar mahasiswa sanagat baik walaupun ada beberapa mahasiswa yang belum tuntas. Dengan persentase mahasiswa yang tuntas yaitu 87,5% dan tidak tuntas 12,5%. Dengan demikian tes hasil belajar mahasiswa mendapatkan persentase capaian sangat baik.
Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II
SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran berbasis riset hendaknya dapat diterapkan pada mata kuliah fisika dan mata pelajaran lainnya sebagai alternative untuk mencegah kebosanan dalam proses pembelajaran. 2. Dengan adanya penelitian diharapkan dapat menjadi referensi serta dapat memberikan informasi kepada Dosen fisika dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa selama kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Atmoko, Beny Tri. 2013. Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Adaptif dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Jurusan TTTL SMK Negeri 1 Magelang. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Chodijah, Siti., A.Fauzi, dan R.Wulan. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiry yang dilengkapi Penilaian Portofolio pada Materi Gerak Melingkar. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1(2012) 1-19 Hamalik, Oemar, 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung; Bumi Aksara Hendriyani, Iin. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Tandur terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta Isnaini, Iin. 2012. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ilmu Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya Widyawati, Tri Diah dkk. 2010. Pedoman Umum Pembelajaran Berbasis Riset (PUPBR). Kerjasama antara Pusat Pengembangan Pendidikan, Kantor Jaminan Mutu, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM. Universitas Gadjah Mada.
Rajiun: Deskripsi penerapan model pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah fisika dasar II materi listrik dinamis di Jurusan Kimia semester II