PERSEPSI MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNISMA UKM SENAM TERHADAP SISTEMATIKA, KOMPLEKSITAS DAN INTENSITAS SENAM AYO BANGKIT DAN SENAM AYO BERSATU DI FKIP UNISMA BEKASI Rahmat Pamuji *)
ABSTRAK
Mengenai penggunakan prinsip-prinsip mekanik dan menganalisa suatu gerakan yang baik dan tepat untuk dimengerti oleh setiap orang sangat penting untuk memperoleh suatu gerakan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, sangat perlu untuk mengembangkan keilmuan dari suatu cabang olahraga. Salah satu upayanya adalah dengan menganalisa gerakan-gerakan dalam cabang olahraga senam untuk menggunakan tenaga seefisien mungkin dapat menghasilkan gerakan yang efektif. Berkenaan dengan hal tersebut maka muncul masalah penelitian yaitu; bagaimana tanggapan dari mahasiswa Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas? dan bagaimana tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas?. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji untuk mengungkap tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai tangapan gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas dan untuk mengungkap tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai persepsi gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif karena ingin mengetahui gambaran Persepsi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Terhadap Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket tertutup. Adapun populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai sumber informasi yaitu Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam sebanyak 120 orang sedangkan sampel yang diambil sebanyak 30 orang. Dalam teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan random sampling. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Persepsi gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas menunjukan tingkat persetujuan dari 30 responden diketahui hasil penyekoran angket adalah berjumlah 2953 dengan nilai persentase sebesar 78,75%. 2) Persepsi gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas menunjukan tingkat persetujuan dari 30 responden diketahui hasil penyekoran angket adalah berjumlah 3010 dengan nilai persentase sebesar 80,27%. kata Kunci : Persepsi, Sistematika, Kompleksitas dan Intensitas
[Type text]
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Karena dengan hidup sehat seseorang dapat bekerja apa saja sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Olahraga merupakan salah satu cara untuk membina kesehatan secara preventif yang bersifat aktif. Khususnya meningkatkan derajat sehat yang diperlukan untuk kerja atau kegiatan fisik lainnya yang sering disebut dengan derajat sehat dinamis. Giriwijoyo (1992:12) menjelaskan bahwa : “Derajat sehat dinamis adalah normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu kerja atau olahraga.”. Olahraga yang dilakukan secara teratur dan terukur dengan tahapan yang tepat, dapat mengakibatkan peningkatan fungsi alat-alat tubuh ke arah yang lebih baik dari pada mengembangkan struktur tubuh. Hal ini sesuai yang dikemukan oleh Giriwijoyo (1992:16) bahwa : “Mengembangkan kemampuan fungsional tubuh memberikan hasil yang nyata dari pada mengembangkan struktur tubuh”. Pada saat ini banyak orang yang melakukan olahraga senam untuk menjaga kesehatan jasmani. Jenis olahraga ini sangat memasyarakat dan banyak diminati karena olahraga senam tersebut mudah dilakukan dan tidak banyak memakan banyak biaya. Sesorang dapat melakukan olahraga senam dengan benar dan teratur akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan fungsi alat-alat tubuh. Sejalan dengan partumbuhan jaman yang semakin pesat, semakin banyak pula jenis senam yang bermunculan. Tetapi juga tidak menutup kemungkinan dengan lebih banyak bentuk dan ragam variasi gerakan yang diciptakan kemungkinan besar banyak sekali gerakan- gerakan yang kurang sesuai dengan ketentuan, kaidah gerak pada tubuh dengan keadaan tersebut, senam yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ini banyak bermunculan bentuk- bentuk senam baru misalnya; Senam Tegar, senam Aerobik Dangdut, senam PORPI, senam Gending, senam Discorobik, senam Santri, senam Pramuka, SKJ 2000, senam Ayo Bersatu dan terakhir senam Ayo Bangkit. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui tentang gerakan senam yang diajarkan atau dilatihkan oleh instruktur selalu diikutinya, ketidaktahuan tentang manfaat dan fungsinya dari gerakan yang dilakukan tersebut dapat menyebabkan cedera. Apabila terjadi kesalahan pada saat pemberian gerakan akan terjadi cedera pada otot, tulang dan sendi, dan dapat
[Type text]
menimbulkan kecacatan seumur hidup. Karena, tulang dan sendi merupakan kerangka dari tubuh manusia yang mempunyai fungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah, melindungi organ dalam, gudang kalsium dan pospor. Atas dasar itulah penulis mengambil keputusan bahwa penelitian ini mengenai : “Persepsi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Terhadap Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu.”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Persepsi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai gerak senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu Ditinjau Dari Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas.
B. Masalah Penelitian Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dianggap penting untuk diteliti lebih lanjut sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas. 2.
Bagaimana tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas.
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengungkap tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas. 2. Untuk mengungkap tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas. D. Kegunaan Penelitian Setelah penelitian ini selesai dan mencapai tujuan dengan baik, maka hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam yang melakukan olahraga senam.
[Type text]
2. Sebagai bahan masukan bagi semua pihak yang ada kaitannya dengan perkembangan olahraga terutama guru olahraga itu sendiri, Untuk lebih memasyarakatkan olahraga senam khususnya senam Ayo Bangkit dan senam Ayo Bersatu. E. Pembatasan Penelitian Untuk menghindari timbulnya berbagai macam penafsiran yang terlalu luas, maka penulis akan membatasi penelitian. Pembatasan masalahnya sebagai berikut : 1. Menganalisa gerak Senam Ayo Bangkit dan senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika kompleksitas, terhadap intensitas. 2. Sampel yang digunakan Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam TINJAUAN TEORITIS OLAHRAGA Olahraga sebagai suatu kegiatan yang menggunakan jasmani, pikiran dan kemauan.kegitan olahraga telah ada dan berkembang diseluruh dunia, .ketika kehidupan yang makin pesat serta dengan berbagai kegiatan, olahraga muncul sebagai suatu kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat banyaknya masyarakat yang menggunakan waktu senggang mereka sebaik mungkin dengan berolahraga mulai olahraga yang paling ringan sampai olahraga yang paling berat. Di dalam deklarasi (ICSPE) International Council of Sport and Physical Education yang dikutip Moelooek (1984:18), menjelaskan tentang olahraga sebagai berikut : 1.
Setiap kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan diri sendiri atau dengan orang lain, atau konfrontasi dengan unsur-unsur alam disebut olahraga.
2.
Kalau kegiatan ini meliputi pertandingan, maka kegiatan itu harus dilaksanakan dengan semangat atau jiwa sportif. Giriwijoyo (1992:14) menjelaskan sebagai berikut : ”Olahraga ialah serangkaian gerak
raga yang teratur dan terencana yang dilakukan seseorang secara tersendiri maupun kelompok, dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Sedangkan Lutan (1996:57) menjelaskan bahwa : “ Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu”. Lebih lanjut M.Ali (1994:3), menjelaskan bahwa : ”Olahraga ialah kegiatan jasmani atau raga yang menggunakan energi yang digunakan untuk melakukan kegiatan jalan dengan kecepatan tiga setengah kilometer per jam (3,5 km/jam) = 60 m/menit”.
[Type text]
Menyimak beberapa pengertian olahraga yang dikemukakan beberapa ahli tadi, sulit untuk memberikan batasan olahraga dikaitkan dengan kemajuan jaman yang semakin berkembang akan tetapi perlu digaris bawahi bahwa olahraga pada dasarnya bertujuan sama, yaitu dapat membina jasmani dan rohani. Namun, dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan mengenai pengertian olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan yang mengolah raga atau mengolah jasmani yang teratur dan terencana yang besifat pertandingan atau perjuanan terhadap diri sendiri atau orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. B. Senam Senam adalah suatu aktivitas tubuh. Senam dapat dilakukan oleh semua orang, baik tua maupun muda serata pria maupun wanita. Senam berguna untuk meningkatan kebugaran jasmani secara utuh Pada saat ini senam mulai banyak digemari oleh masyarakat, karena mereka mempunyai keyakinan bahwa dengan melakukan senam tubuh menjadi kuat lentur serta indah. Hidayat (1999:3), membagi unsur-unsur senam menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut: 1. Unsur Calestetic, adalah latihan tubuh tanpa menggunakan alat (latihan beban) untuk meningkatkan kelentukan, keluwesan, dan memelihara keterampilan. 2. Unsur Tumbling, adalah unsur latihan ketangkasan dimana badan berputar dan atau melenting. Senam merupakan olahraga yang tidak diperuntukkan bagi anak-anak usia sekolah atau kaum wanita saja, sebaliknya senam bagi siapa saja bahkan senam merupakan olahraga seumur hidup. 3. Unsur Akrobatik adalah unsur latihan yang mengabungkan calestetic dan tumbling. Gerakangerakan tersebut ditampilkan hanya di lantai seperti pada alat lantai senam artistik. Kedua unsur tersebut merupakan pedoman dalam melakukan latihan senam baik senam pertandingan maupun senam irama atau senam khusus. Kata senam merupakan terjemahan dari kata “Gymnastik” (bahasa Belanda) dari kata “Gimnos” (bahasa Yunani) yang berari telanjang, yang maksudnya agar tidak terganggu gerakan. Agar pengertian senam lebih jelas maka perlu di jelaskan mengenai ciri- ciri dari gerakan senam, sehingga gerakan itu disebut sebagi latihan senam. Sedangkan menurut FIG (Federation Internasionale de Gymnastique) yang dikutip oleh Supardi (2001:5) membagi menjadi enam kelompok antara lain :
[Type text]
1. Senam artistik. 2. Senam rimik sportif. 3. Senam umum. 4. Senam aerobic sport. 5. Senam akrobatik dan 6. Senam trampoline. C. Perbedaan Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu Senam Ayo Bangkit dan Senam Ayo Bersatu dapat dibedakan dari kedua jenis senam tersebut antara lain : Tabel 2.1 Perbedaan BPM, Waktu Pelaksanaan dan Jumlah Latihan Antara Latihan Senam Ayo Bangkit dan Senam Ayo Bersatu Senam Ayo Bangkit 1. Ketukan Musik
1. Ketukan Musik
Pemanasan 125 BPM
Pemanasan 125 BPM
Inti 130 - 135 BPM
Inti 135 BPM
Pendinginan 120 BPM
Pendinginan 118 BPM
2. Waktu Pelaksanaan
2. Waktu Pelaksanaan
Pemanasan 5 Menit 21 Detik
Pemanasan 7 Menit
Inti 8 Menit 04 Detik
Inti 5 Menit
Pendinginan 3 Menit 05 Detik
Pendinginan 5 Menit
3. Jumlah Latihan
[Type text]
Senam Ayo Bersatu
3. Jumlah Latihan
Pemanasan 11 Latihan
Pemanasan 13 Latihan
Inti 4 Latihan
Inti 6 Latihan
Pendinginan 4 Latihan
Pendinginan 7 Latihan
Gerakan Peralihan 5 Kali
Gerakan Peralihan 4 Kali
Metode Penelitian Suatu metode diperlukan untuk memecahkan permasalahan dan mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti. Pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam sebanyak 120 orang. sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam sebanyak 30 orang..
Hasil Pengolahan dan Analisis Data Tabel 4.2 Data Hasil Penelitian Tiap Sub Komponen Mengenai Persepsi Mahasiswa FPOK Peserta UKM Senam Terhadap Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu
Jumlah
Skor
Skor
Persentase
Soal
Aktual
Ideal
(%)
Sistematika a. Latihan teknik
3
359
450
79,78
b. Irama gerakan
2
232
300
77,33
c. Kesesuaian gerakan
2
235
300
78,33
3
353
450
78,44
2
239
300
79,67
Aspek Fisik a. Latihan Fisik
3
358
450
79,56
b. Kondisi Fisik
7
823
1050
78,38
c. Tingkat Kelelahan
3
354
300
78,67
Komponen
Sub Komponen
Kompleksitas a. Variasi gerakan b. Tingkat kesulitan
[Type text]
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut di atas mengenai Persepsi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Terhadap Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu terlihat bahwa komponen sistematika yang terdiri dari sub komponen latihan teknik memiliki skor sebesar 359 dengan 3 butir pertanyaan, irama gerakan memiliki skor sebesar 232 dengan 2 butir pertanyaan dan kesesuaian gerak memiliki skor sebesar 235 dengan 2 butir pertanyaan. Dari komponen kompleksitas yang terdiri sub komponen variasi gerakan memiliki skor sebesar 353 dengan 3 butir pertanyaan dan tingkat kesulitan memiliki skor sebesar 239 dengan 2 butir pertanyaan. Sedangkan komponen intensitas yang memiliki sub komponen latihan fisik memiliki skor sebesar 358 dengan 3 butir pertanyaan, kondisi fisik memiliki skor sebesar 823 dengan 7 butir pertanyaan dan tingkat kelelahan memiliki skor sebesar 354 dengan 3 butir pertanyaan. Kesimpulan yang didapat dari tabel 4.2 dan penjelasan di atas mengenai
Persepsi
Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Terhadap Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu bahwa komponen sistematika yang terdiri dari sub komponen latihan teknik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 79,78%, irama gerakan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 77,33% dan kesesuaian gerak memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 78,33%. Dari komponen kompleksitas yang terdiri sub komponen variasi gerakan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 78,44% dan tingkat kesulitan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 79,67%. Sedangkan komponen intensitas yang memiliki sub komponen latihan fisik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 79,56%, kondisi fisik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 78,38% dan tingkat kelelahan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 78,67%.
[Type text]
Tabel 4.3 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Sistematika No Norma
Skor
Penilaian 1
Kriteria
Aktual
841 – 1050
Sangat Baik
2
631 – 840
3
421 – 630
Cukup
4
211 – 420
Kurang
5
0 – 210
Sangat
826
Baik
Kurang Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor aktual komponen sistematika sebesar 826 yang berada pada norma penilaian 631 – 840, sehingga nilai 826 termasuk dalam kriteria baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bangkit Ditinjau Dari Sistematika menunjukkan tanggapan yang baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam. Tabel 4.4 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Kompleksitas
No Norma Penilaian
[Type text]
Skor Aktual
Kriteria
1
601 – 750
2
451 – 600
3
301 – 450
Cukup
4
151 – 300
Kurang
5
0 – 150
Sangat Kurang
Sangat Baik 592
Baik
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa skor aktual komponen kompleksitas sebesar 592 yang berada pada norma penilaian 451 – 600, sehingga nilai 592 termasuk dalam kriteria baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bangkit Ditinjau Dari Kompleksitas menunjukkan tanggapan yang baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Tabel 4.5 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Intensitas
No Norma Penilaian
Skor Aktual
Kriteria
1
1561 – 1950
2
1171 – 1560
3
781 – 1170
Cukup
4
391 – 780
Kurang
5
0 – 390
Sangat Kurang
Sangat Baik 1535
Baik
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa skor aktual komponen intensitas sebesar 1535 yang berada pada norma penilaian 1171 – 1560, sehingga nilai 1535 termasuk dalam kriteria baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bangkit Ditinjau Dari Intensitas menunjukkan tanggapan yang baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam. X1 P=
x 100% Xn 3010
P=
x 100% 3750
[Type text]
= 80,27%
Dari komponen kompleksitas yang terdiri sub komponen variasi gerakan memiliki skor sebesar 361 dengan 3 butir pertanyaan dan tingkat kesulitan memiliki skor sebesar 247 dengan 2 butir pertanyaan. Sedangkan komponen aspek fisik yang memiliki sub komponen latihan fisik memiliki skor sebesar 357 dengan 3 butir pertanyaan, kondisi fisik memiliki skor sebesar 845 dengan 7 butir pertanyaan dan tingkat kelelahan memiliki skor sebesar 360 dengan 3 butir pertanyaan. Kesimpulan yang didapat dari tabel 4.7 dan penjelasan di atas mengenai Analisa Gerakan Senam Ayo Bersatu Ditinjau Dari Sistematika, Kompleksitas, Dan Intensitas bahwa komponen sistematika yang terdiri dari sub komponen latihan teknik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 80,44%, irama gerakan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 79,33% dan kesesuaian gerak memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 80,00%. Dari komponen kompleksitas yang terdiri sub komponen variasi gerakan memiliki
[Type text]
persentase perolehan skor yaitu sebesar 80,22% dan tingkat kesulitan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 82,33%. Sedangkan komponen intensitas yang memiliki sub komponen latihan fisik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 79,33%, kondisi fisik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 80,48% dan tingkat kelelahan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 80,00%. Tabel 4.8 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Sistematika
No Norma Penilaian
Skor Aktual
Kriteria
1
841 – 1050
2
631 – 840
3
421 – 630
Cukup
4
211 – 420
Kurang
5
0 – 210
Sangat Kurang
Sangat Baik 840
Baik
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa skor aktual komponen sistematika sebesar 840 yang berada pada norma penilaian 631 – 840, sehingga nilai 840 termasuk dalam kriteria baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bersatu Ditinjau Dari Sistematika menunjukkan tanggapan yang baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam.
[Type text]
Tabel 4.9 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Kompleksitas
No Norma Penilaian
Skor Aktual
Kriteria
608
Sangat Baik
1
601 – 750
2
451 – 600
Baik
3
301 – 450
Cukup
4
151 – 300
Kurang
5
0 – 150
Sangat Kurang
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa skor aktual komponen kompleksitas sebesar 608 yang berada pada norma penilaian 501 – 625, sehingga nilai 608 termasuk dalam kriteria sangat baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bersatu Ditinjau Dari Kompleksitas menunjukkan tanggapan yang sangat baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam
Tabel 4.10 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Intensitas
No Norma Penilaian
[Type text]
Skor Aktual
Kriteria
1562
Sangat Baik
1
1561 – 1950
2
1171 – 1560
Baik
3
781 – 1170
Cukup
4
391 – 780
Kurang
5
0 – 390
Sangat Kurang
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa skor aktual komponen intensitas sebesar 1562 yang berada pada norma penilaian 1301 – 1625, sehingga nilai 1562 termasuk dalam kriteria sangat baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bersatu Ditinjau Dari Intensitas menunjukkan tanggapan yang sangat baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka penulis dapat menyimpulkan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Persepsi gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas menunjukan tingkat persetujuan dari 30 responden menyatakan bahwa Persepsi Gerakan Senam Ayo Bangkit yang ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas menunjukan kriteria baik untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan senam tersebut. 2. Persepsi gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas menunjukan tingkat persetujuan dari 30 responden menyatakan bahwa Persipsi Senam Ayo Bersatu yang ditinjau dari sistematika menunjukan kriteria baik, sedangkan kompleksitas dan intensitas menunjukan kriteria sangat baik untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan senam tersebut.
Saran Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagi para pembina dan guru pendidikan jasmani serta pembaca pada umumnya, supaya menganjurkan kepada siswanya untuk melaksanan Senam Ayo Bangkit dan Senam Ayo Bersatu, agar kebugaran jasmani dari siswa akan lebih baik. Akan tetapi, sebelum melakukan kedua senam tersebut hendaknya terlebi dahulu harus mengetahui sistematika, kompleksitas dan keterlibatan aspek fisik agar dalam pelaksanaannya tidak mengalami kesulitan.
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA Adisapoetra, Iskandar. Z. (1999). Olahraga dan Kesehatan Jasmani. Jakarta : PPPITTOR (Pusat Pengkajian Pengembangan IPTEK Olahraga). Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Atmaja, Supardi Udung. (2001). Senam (Penegertian, Macam, Sejarah dan Organisasinya). DIKTAT. Bandung : FPOK – UPI. Budi Raharjo (1991), Penanggulangan Cedera dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan. FOMI. (2002). Senam Ayo Bersatu. DIKTAT. Jakarta : Penerbit FOMI. FOMI. (2004). Senam Ayo Bangkit. DIKTAT. Jakarta : Penerbit FOMI. Giriwijoyo Y.S Santoso (1992), Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK – IKIP. Harsono (1988). Coaching : Aspek-aspek psikologis dalam Coaching, Jakarta : CV. Tambak Kusuma. Hidayat Imam. (1999). Biomekanika. Bandung : FPOK IKIP. Ibrahim dan Sudjana. (2004), Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Penerbit Sinar Baru Algensindo. Luthan, Rusli. (1996). Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB dan FPOK – IKIP. Mahendra, A. M.A (1994), Senam. Bandung : FPOK – UPI. Moeloek, Dangsina. (1984). Kesehatan Dan Olahraga. Jakarta : FKUI. M. Ali (1994). Pengetahuan Olahraga. Jakarta : Balai Pustaka. Nurhasan. (2000), Tes Dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung : FPOK –UPI. Poerwadarminta W.J.S (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Sajoto. (1990), Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang : Dahara Prize. Setiawan, Iwan. (1992), Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB dan FPOK – IKIP.
[Type text]
Soekarno Muryati (1976). Teori dan Praktek Senam Dasar. Yogyakarta : Penerbit PT. Intan Pariwara. Supardi Udung Atmaja. (2001). Senam (Pengertian, Macam, Sejarah dan organisasinya). Diktat. Bandung : FPOK – UPI Bandung. Supandi (1992). Kesehatan Olahraga. Jakarta : Penerbit PT. Grafindo. Surakhmad, Winarno. (1998) Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung : Penerbit Tarsito. *) Rahmat Pamuji. Dosen Penjaskesrek FKIP UNISMA Bekasi
[Type text]