PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ARTIKEL E-JOURNAL
diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
Oleh RAHMAT AKBAR SALIM NIM. 100388201211
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan Metode Diskusi dengan Metode Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji, Pembimbing I : Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd., Pembimbing II : Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M. Kata kunci : Perbandingan Metode Diskusi, Pemecahan Masalah, Menulis Teks Eksposisi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebanyakan dari siswa mereka masih kurang memahami atau bahkan kesulitan dalam menuliskan teks eksposisi sesuai dengan struktur teks eksposisi, kesesuaian antara judul, tema dan isi kurang tepat dan menuangkan ide atau pendapat kedalam tulisan masih kurang serta penulisan masih banyak kesalahan. Maka peneliti ingin lebih dalam lagi mengetahui metode apa yang paling tepat dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Salah satu upaya yang penulis kemukakan dalam menulis teks eksposisi adalah dengan cara membandingkan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah. Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi suatu persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan temantemannya. Metode pemecahan masalah adalah suatu metode mengajar dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkannya berdasarkan data atau informasi yang akurat sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil perbandingan nilai siswa dan metode apa yang lebih tepat digunakan dalam menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan Tahun Ajaran 2015/2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik eksperimen dimana eksperimen I yaitu kelas VII E menggunakan metode diskusi sedangkan eksperimen II yaitu kelas VII F menggunakan metode pemecahan masalah. Instrumen penelitian yang berupa tes esai. Dengan bobot nilai disesuaikan dengan aspek dan kriteria. Tes yang diberikan adalah menuliskan sebuah teks eksposisi dengan menggunakan struktur yang tepat dengan tema lingkungan. Hasil penelitian ini berdasarkan pengolahan dan analisis data menunjukkan Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 > 1,991 ), maka Ha diterima dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah. Hasil nilai siswa kelas VII E yang menggunakan metode diskusi lebih tinggi dengan nilai rata-rata 75,95 dan siswa kelas VII F yang menggunakan metode pemecahan masalah dengan rata-rata nilai 70,62.
ABSTRACT
RAHMATAKBARSALIM. (2016). Comparison of Implementation Method Discussion of the Problem Solving Methods in Learning Writing Text Exposition Seventh Grade Students of Junior High School 2 Bintan District of East Bintan Bintan regency in the academic year 2015/2016. Education Department of Indonesian Language and Literature Teaching and Education Faculty of Maritime University of Raja Ali Haji, Supervisor I: Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd., Supervisor II: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M. Keywords: Comparison Method Discussion, Problem Solving Method, Writing Text Exposition. This research is motivated by the majority of their students still lack understanding or even difficulty in writing the text according to the text structure exposition exposition, concordance between the title, theme and content are less precise and ideas or opinions into writing is still lacking, and the writing is still a lot of mistakes. The researchers wanted deeper knowing what the most appropriate method of learning to write text exposition. One of the measures put forward in the written text author exposition is by comparing the method of discussion with problem solving methods. Discussion method is a method of teaching where the teacher gives an issue or problem to students, and the students were given the opportunity together to solve the problem with his friends. Problem solving method is a method of teaching by means of student faced with a problem that must be solved based on data or information that is accurate so as to get a conclusions. Objectives to be achieved by the authors of this research was to determine students' grades comparative results and what method is more appropriate to use in writing the text exposition class VII Junior High School 2 Bintan Academic Year 2015/2016. The method used in this research is the experimental method. A research technique used is the technique of experiment where I experiment is class VII E using the method of discussion while the experiment II is class VII F using methods of problem solving. The research instrument in the form of an essay test. With a weight value adjusted to the aspects and criteria. Tests were given was to write an exposition of the text by using the right structure with an environmental theme. The results of this study based on data processing and analysis of data showed Thitung> of Ttabel (2.8799> 1.991), so Ha is received it can be concluded that there are differences in learning outcomes using the method of discussion with problem solving methods. The results of the class VII E using the method of discussion is higher with average values of 75.95 and class VII F using the method of problem solving with an average value of 70.62.
1. Pendahuluan Dalam berkomunikasi dengan lawan bicara memerlukan bahasa yang baik dan sopan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menerima maupun menyampaikan informasi tersebut karena keduanya saling membutuhkan antara manusia satu dengan yang lainnya. Sesungguhnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak luput dari bantuan orang lain. Metode Pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Riyanto, 2002: 32). Bisa dikatakan juga bahwa kebanyakan siswa juga masih merasa kesulitan dalam merangkai kata-kata untuk dijadikan sebuah kalimat yang disesuaikan dengan topik yang telah Bapak, Ibu gurunya berikan. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat belajar siswa dan sedikitnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Seorang guru memiliki peranan penting dalam membantu mewujudkan pencapaian prestasi, moral, bahkan minat menulis yang baik oleh siswa tersebut. Dalam pembelajaran kurikulum 2013 dalam kompetesi dasar bahasa indonesia kelas VII yang secara keseluruhan berbasis pada teks, diantaranya adalah menulis teks eksposisi dengan indikator siswa mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam mengurutkan atau menyususn teks eksposisi sesuai struktur teks eksposisi. Kebanyakan dari siswa mereka masih kurang memahami atau bahkan kesulitan dalam menuliskan teks eksposisi sesuai dengan struktur teks eksposisi, kesesuaian antara judul, tema dan isi kurang tepat dan menuangkan ide atau pendapat kedalam tulisan masih kurang serta penulisan masih banyak kesalahan. Maka peneliti ingin lebih dalam lagi mengetahui metode apa yang paling tepat dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Oleh karena itu alasan penulis menggunakan perbandingan penerapan metode diskusi dengan pemecahan masalah adalah untuk mengetahui metode mana yang lebih efektif dalam pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan Tahun Pelajaran 2015-2016. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin lebih lanjut meneliti tentang “Perbandingan Penerapan Metode Diskusi dengan Metode Pemecahan Masalah dalam pembelajaran Menulis Teks Eksposisi siswa Kelas VII Sekolah Menegah Pertama Negeri 2 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016”.
2. Populasi dan Sampel a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 61). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu. Berdasarkan definisi di atas, populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini ada 6 lokal untuk siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan dengan jumlah 245 siswa. b. Dalam kegiatan penelitian, untuk menjangkau keseluruhan objek dalam hal ini tidak dilakukan. Untuk itu perlu digunakan teknik sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik klaster (cluster sampling). Menurut Sugiyono (2012: 65) cluster sampling adalah teknik yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Berdasarkan teknik klaster (cluster sampling) maka peneliti mengambil kelas VII E dan VII F untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Alasan peneliti memilih kelas tersebut karena kemampuan menulis kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda atau setara dan jumlah kelas sama, berdasarkan hasil data dan nilai yang diperoleh dari guru mata pelajaran bahasa indonesia. Adapun keseluruhan jumlah siswanya adalah 80 siswa. 3. Tempat penelitian Waktu Penelitian Ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan, yang beralamat di Jalan Semen Tekojo Kijang. Penelitian ini dilakukan pada semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016, yang dilakukan tiga bulan, di September-November-Desember. Diawali dengan kegiatan observasi sebagai penjajakan untuk memperoleh informasi dan gambaran terhadap permasalahan di kelas yang akan diteliti sebagai data awal untuk penelitian berikutnya.
4. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:109) menambahkan penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Peneliti berusaha menunjukkan perbandingan penerapan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan tahun pelajaran 2015/2016. 5. Teknik Penelitian Berdasarkan penggunaan metode penelitian eksperimen, maka peneliti menggunakan metode (the static group pretest-posttest) dalam penelitian ini. Menurut Sukmadinata (2010: 209) memaparkan bahwa metode (the static group pretest-posttest), desain pretest-posttest kelompok statis ini adalah satu kelompok tetapi dalam model ini ada dua kelompok yang diberi perlakuan yang berbeda dalam rumpun yang sejenis. Penelitian ini menggunakan teknik tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) bermaksud untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan sebelum dan sesudah menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah. Penelitian ini mempunyai 2 group yang sama-sama diberikan perlakuan dengan metode yang berbeda. Peneliti mengambil kelas VII E dan VII F untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Alasan peneliti memilih kelas tersebut karena kemampuan menulis kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda atau setara dan jumlah kelas sama, berdasarkan hasil data dan nilai yang diperoleh dari guru mata pelajaran bahasa indonesia. Adapun dalam proses pelaksanaannya kelas VII E menggunakan metode diskusi dan kelas VII F menggunakan metode pemecahan masalah. 6. Variabel dan Teknik Penelitian - Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah metode diskusi dengan metode pemecahan masalah. b. Variabel Terikat Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis teks eksposisi. Dengan data ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan penggunaan masing-masing metode mengajar pada kedua kelas.
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, digunakan teknikteknik sebagai berikut: -
Tes Dalam penelitian ini teknik yang dipakai sebagai instrumen pengumpulan data adalah tes. Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2006: 53). Menurut Mulyatiningsih (2012: 25) tes merupakan metode pengumpulan data peneliti yang berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang. Langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Tes awal (pretest) Tes awal dilakukan untuk mengetahui skor keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan tanpa menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah 2. Tes akhir (Posttest) Tes akhir dilakukan untuk mengetahui skor keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah 3. Tes akan dianalisis pada teknis analisis data 4. Membandingkan tes awal dan tes akhir dalam menulis teks eksposisi tanpa menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah dan sesudah menggunakan kedua metode tersebut 5. Memberikan tafsiran atau interpretasi makna hasil pengujian statistic perbandingan menulis teks eksposisi tanpa menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah dan sesudah menggunakan kedua metode tersebut 7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitaif. Analisis data ini dilakukan peneliti sendiri berdasarkan dari data yang terkumpul. Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis data-data yang berupa proses kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh dalam deskriptif kuantitatif adalah sebagai berikut. 1. Menganalisa data penelitian berupa hasil tes tulisan siswa 2. Perbandingan antardata, yaitu membandingkan data-data dari setiap informasi yang diperoleh untuk memudahkan dalam mengklasifikasi data yang sama. 3. Kategorisasi, yaitu mengelompokkan data-data ke dalam kategori tertentu. 4. Penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram. 5. Menarik kesimpulan secara induktif, yaitu data yang sudah dikelompokkan dibuat penafsiran sehingga dapat diperoleh simpulan.
8. Uji persyaratan analisis - Uji Normalitas - Uji Homogenitas - Uji Hipotesis 9. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011: 148). Instrumen penelitian ini berupa tes yang berbentuk esai yaitu menulis teks eksposisi yang diberikan kepada siswa. Tes dilakukan untuk mengetahui nilai keterampilan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan metode. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Tes yang pertama diberikan sebagai tes awal (pretest) bertujuan untuk mengetahui nilai keterampilan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum menggunakan metode. Tes yang kedua diberikan sebagai tes akhir (posttest) yang bertujuan untuk mengetahui nilai keterampilan menulis teks eksposisi siswa setelah diberi perlakuan menggunakan metode diskusi dan metode pemecahan masalah. 10. Hasil Penelitian a. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi pretest Kelas VII E Berdasarkan tabel 4.2, maka siswa yang memperoleh nilai sangat baik berjumlah 5 siswa, nilai baik berjumlah 13 siswa, nilai cukup berjumlah 17 siswa dan nilai kurang berjumlah 5 siswa. b. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi pretest Kelas VII F Berdasarkan tabel 4.3, maka siswa yang memperoleh nilai sangat baik berjumlah 1 siswa, nilai baik berjumlah 8 siswa, nilai cukup berjumlah 20 siswa dan nilai kurang berjumlah 11 siswa. c. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi posttest Kelas VII E Berdasarkan tabel 4.4, maka siswa yang memperoleh nilai sangat baik berjumlah 12 siswa, nilai baik berjumlah 22 siswa dan nilai cukup berjumlah 6 siswa. Ada peningkatan nilai setelah menggunakan metode diskusi. d. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi posttest Kelas VII F Berdasarkan tabel 4.5, maka siswa yang memperoleh nilai sangat baik berjumlah 5 siswa, nilai baik berjumlah 26 siswa dan nilai cukup berjumlah 9 siswa. Ada peningkatan nilai setelah menggunakan metode pemecahan masalah. e. Hasil Data Penelitian Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai hasil postest siswa pada kelas VII E lebih tinggi dari pada kelas VII F. Rata-rata posttest siswa pada kelompok VII E mencapai 75,95 sedangkan rata-rata posttest siswa pada kelas VII F mencapai 70,62. Hal ini menunjukkan ada perbedaan hasil belajar pada siswa kelas VII E dan VII F dalam pembelajaran menulis teks eksposisi
Berdasarkan diagram batang menunjukkan bahwa rata-rata hasil posttest kelas VII E lebih tinggi daripada posttest kelas VII F Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan di kelas VII E memberikan efek yang teramati melalui hasil posttest tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, terlihat kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII E mendapatkan hasil lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat pada nilai posttest yang telah dilakukan. Hasil posttest menunjukkan bahwa rata-rata nilai sudah mengalami peningkatan. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran, asalkan siswa benar-benar berperan aktif di dalam pembelajaran. Sehingga pemilihan metode menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhitungkan selama proses pembelajaran. f. Penyajian Hasil Data Pretest Siswa Kelas VII E Dan VII F Menulis Teks Eksposisi Sebelum Menggunakan Metode Diskusi Berdasarkan Tabel 5.1 pada kelas VII E X²hitung = 0,669633 < X²tabel =11.070 dan data berdistribusi nornal sedangkan pada kelas VII F X²hitung = 0,640884< X²tabel =11,070 dan data berdistribusi normal. (lampiran 14 dan 16) Berdasarkan Tabel 5.2, bahwa pada kelas VII E diperoleh ratarata hasil pre-test mencapai 67,850 sedangkan kelas VII F lebih rendah yaitu 61,500. ( lampiran 22 ) g. Penyajian Hasil Data Postest Siswa Kelas VII E Dan VII F Menulis Teks Eksposisi Sesudah Menggunakan Metode Diskusi Berdasarkan Tabel 5.3 hasil perhitungan, untuk kelas VII E X2hitung = 0.138264 dan α = 5% dan dk = 6-1= 5 dan daftar chi kuadrat didapat X2tabel = 11.070. Aturan untuk menguji adalah terima Ho jika X2hitung < X2tabel, maka kelas VII E berdistribusi normal. Kelas VII F diperoleh X2hitung = 0.381029 dan α = 5% dan dk = 6-1 = 5 dan chi kuadrat didapat X2tabel = 11.070. Aturan untuk menguji adalah terima Ho jika X2hitung < X2tabel, maka kelas VII F juga berdristribusi normal. h. Penyajian Deskriptif Pretest kelas VII E dan VII F menggunakan SPSS V. 20 Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini, untuk mengelompokkan nilai pretest kelas VII E dan VII F dengan menggunakan program SPSS V.20. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas VII E adalah 67,850 dan kelas VII F adalah 61,500. Artinya bahwa kemampuan dari kedua kelas tersebut hampir sama setelah melakukan kegiatan pretest dalam menulis teks eksposisi.
i. Penyajian Uji Normalitas Pretest kelas VII E dan VII F menggunakan SPSS V. 20 Uji normalitas sebagai syarat pengujian hipotesis. Uji normalitas dilakukan dengan data hasil tes awal pretest menulis teks eksposisi siswa kelas VII E dan kelas VII F Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016. 0,05 (5%). Perhitungan uji normalitas hasil tes awal pretest hasil menulis teks ekposisi yang terlihat pada kelas VII E nilai significance Kolomogrof-Smirnova adalah 0,029 dengan jumlah siswa 40 orang, sedangkan pada kelas VII F nilai significance Kolomogrof-Smirnova adalah 0,047 dengan jumlah siswa 40 orang. Persyaratan data dikatakan normal apabila significance Kolomogrofj. Penyajian Deskriptif Posttest kelas VII E dan VII F menggunakan SPSS V. 20 Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini, untuk mengelompokkan nilai posttest kelas VII E dan VII F dengan menggunakan program SPSS V.20. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas VII E adalah 75,95 dan kelas VII F adalah 70,625. Artinya bahwa kemampuan dari kedua kelas tersebut hampir sama dan ada perbedaan antara metode diskusi dan metode pemecahan masalah setelah melakukan kegiatan posttest dalam menulis teks eksposisi. k. Penyajian Uji Normalitas Posttest kelas VII E dan VII F menggunakan SPSS V. 20 Uji normalitas sebagai syarat pengujian hipotesis. Uji normalitas dilakukan dengan data hasil tes akhir posttest menulis teks eksposisi siswa kelas VII E dan kelas VII F Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016. Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan taraf signifikan = 0,05 (5%). Perhitungan uji normalitas hasil tes akhir posttest hasil menulis teks ekposisi yang terlihat pada kelas VII E nilai significance Kolomogrof-Smirnova adalah 0,044 dengan jumlah siswa 40 orang, sedangkan pada kelas VII F nilai significance Kolomogrof-Smirnova adalah 0,000 dengan jumlah siswa 40 orang. Persyaratan data dikatakan normal apabila significance Kolomogrof-Smirnova < = 0,05. Hasil uji normalitas pada data pada tabel, dapat dilihat bahwa kelas VII E significance Kolomogrof-Smirnova adalah 0,044 < =0,05 dan kelas VII F significance Kolomogrof-Smirnova adalah 0,000 < =0,05 berdistribusi normal.
l. Penyajian Uji Homogenitas Posttest kelas VII E dan VII F menggunakan SPSS V. 20 Uji homogenitas dilakukan untuk mencari varians kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji homogenitas kedua kelas dilakukan dengan taraf signifikan = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas dapat dilihat bahwa angka signifikan berdasarkan rata-rata (Based on mean) adalah 0,124 berdasarkan median (Based on median) 0,162 berdasarkan median yang disesuaikan (Based on Median and with adjusted df) 0,162 berdasarkan potongan rata-rata (Based on trimmed mean) 0,112 maka, diketahui bahwa data tersebut menunjukkan bahwa H0 diterima karena memperoleh signifikan < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas ini mempunyai varians yang sama. m. Penyajian Uji Hipotesis Postest kelas VII E dan VII F menggunakan SPSS V. 20 Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara nilai posttest kelas VII E dan kelas VII F, Uji hipotesis kedua kelas dilakukan dengan taraf signifikan = 0,05 dengan kriterian perhitungan thitung > ttabel maka Ha diterima. Hasil hipotesis diatas dengan taraf signifikan = 0,05 dapat dilihat pada tabel independent samples test bahwa nilai thitung = 2,879 sedangkan ttabel 1,991. Kriteria pengujian thitung> ttabel atau kolom signifikansi < 0,05 maka Ha diterima. Hasil perhitungan uji t pada tabel 4. Dapat diketahui bahwa thitung = 2,879 > ttabel 1,991. Karena Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 > 1,991 ), maka Ha diterima dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah. n. Uji Hipotesis Uji perbedaan dua rata- rata maka digunakan uji – t satu pihak ( pihak kanan). Karena Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 > 1,991 ), maka Ha diterima dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan.
11. Simpulan dan Saran Penerapan metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk menumbuhkan aktivitas belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan. Sebelum metode diskusi diterapkan dalam pembelajaran bahasa indonesia yaitu menulis teks eksposisi terlebih dahulu dilakukan pelaksanaan persiapan pembelajaran. Penerapan metode diskusi ini dapat melibatkan teman-teman untuk bersama-sama mempersiapkan dan mengawasi jalannya proses diskusi sehingga sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut : Pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan pada kelas VII E (pretest) sebelum menggunakan metode diskusi dengan hasil penelitian rata-rata nilai 67,85 sedangkan pada kelas VII F (pretest) sebelum menggunakan metode pemecahan masalah dengan hasil penelitian rata-rata nilai 61,50. Pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII E Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan (posttest) sesudah menggunakan metode diskusi dengan hasil penelitian rata-rata nilai 75,95. Pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII F Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan (posttest) sesudah menggunakan metode pemecahan masalah dengan hasil penelitian rata-rata nilai 70,62. Ada perbedaan hasil belajar pada siswa kelas VII E (posttest) yang menggunakan metode diskusi dengan siswa kelas VII F (posttest) yang menggunakan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran menulis teks eksposisi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan yang hasil rata-rata nilai siswa kelas VII E yang menggunakan metode diskusi 75,95 dengan siswa kelas VII F yang menggunakan metode pemecahan masalah 70,62. Berdasarkan data uji hipotesis bahwa Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 > 1,991 ), maka Ha diterima dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah. 6.1 Saran Berdasarkan penelitian, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut: Pada saat proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan metode di setiap proses pembelajaran. Guru hendaknya menggunakan metode diskusi sebagai alternatif guna meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran bahasa indonesia tentang menulis teks eksposisi. Siswa hendaknya lebih aktif mengeksplorasi kemampuan dan keterlibatannya dalam pembelajaran untuk memperoleh nilai yang lebih baik. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tidak hanya dalam pembelajaran menulis teks eksposisi akan tetapi dalam pembelajaran lainnya. Demikianlah simpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti. Semoga penelitian yang sudah dilakukan dan hasil penelitian yang sudah dipaparkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, baik bagi peneliti, guru, siswa, sekolah dan bagi pendidikan indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Abdul, Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. -------------------. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Renika Cipta Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta: Renika Cipta Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT. Indeks. Hamalik, O. 1999. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hasibuan, J.J., dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Malik, Abdul dan Shanty, Leo Isnaini. 2003. Kemahiran Menulis. Pekan Baru: Unri Press. Marahimin, Ismail. 1994. Menulis Secara Populer. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya. Pradiyanto, Hendri. 2011. Perbandingan Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode Diskusi dan Ceramah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMK Grafika Yasayasan Lektur Lebak Bulus. Jakarta: Tidak diterbitkan. Putri Perdana, Mayang. 2014. Pengaruh Metode Problem Solving terhadap hasil belajar siswa kelas VII MTs. Assyafi’iyah Gondang Pada Materi Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur, dan Luas Juring dalam Pemecahan Masalah. Tulungagung: Tidak diterbitkan. Ramdani, Deden dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Metode Diskusi Pada Siswa SMPN Kembayan. Tanjungpurra: Tidak diterbitkan.
Riyanto, M. 2002. Pendekatan dan Metode Pembelajaran. Malang: Departement Penddikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan dasar dan Menengah Proyek Peningkatan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP. Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Semi, M. Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Syaodih Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interprestasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suryoubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sutikno, M. Sobry. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran. Lombok: Holistica. Taniredja, Tukiran. 2014. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan angkasa. Wulan Sari, Agustin. 2009. Studi Komparasi Antara Metode Diskusi dengan Metode Role Playing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran PKn Kelas VII SMPN 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009. Surakarta: Tidak diterbitkan. Yamin, Martinis. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas (Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gunung Persada (GP Press).