RAGAM TULISAN KREATIF C
Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
HAKIKAT MENULIS Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. (Rusyana 1988:191).
Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan, 1986:21).
Mengemukakan bahwa menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran (Costa 1985:103).
Merupakan suatu proses melahirkan tulisan yang berisi gagasan (Jakob Sumarjo 1997)
“Gagasan seorang penulis adalah hal-hal yang menjadi kepeduliannya” (John gardner)
Mengemukakan gagasan secara tertulis • Dituntut kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspek terkait lainnya. Misalnya penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, motivasi yang kuat, dan lain-lain. • Menurut Haris(1977;68) seorang penulis harus menguasai lima komponen tulisan yaitu: isi(materi) tulisan organisasi tulisan kebahasaan(kaidah bahas tulis) gaya penulisan mekanisme tulisan
TULISAN Fiksi •Tulisan berdasarkan imajinasi, khayalan, namun tetap berpijak kepada gagasan nyata.
Non Fiksi • Tulisan berdasarkan data dan fakta. Tulisan disampaikan dalam bahasa lugas, tidak menggunakan gaya bahasa sastra, walauppun mungkin ada sebagian yang menampilkan kesan sastra,
Lebih dalam tentang fiksi • Tulisan dalam bentuk FIKSI disampaikan dalam rangkaian katra dan kalimat yang penuh “bunga” gaya bahasa, metafora, personifikasi, hiperbola, bombastisme dan sebagainya yang dikategorikan bahasa “sastra”. • Tulisan fiksi meliputi prosa (cerita pendek, novel, roman) dan puisi (sajak, lirik, nyanyian). •
Lebih dalam tentang non fiksi • Pada tulisan NON FIKSI yang berbentuk esai, artikel, opini, kolom menampilkan kesan sastra. Tulisan yang termasuk dalam tulisan non-fiksi adalah reportase, esai, artikel, opini, kolom. Tulisan dalam bentuk ini bermuatan informasi tertentu yang dikemas dalam berita dan terikat kaidah 5W+1H (What, Why, When, Where, Who, How), memiliki analisis (pada karya ilmiah), serta pandangan pandangan penulisnya mengenai satu atau berbagai hal (pada artikel opini).
• Pada dasarnya semua tulisan terkecuali berita disebut dengan artikel, yang berarti karangan. Faktor yang membedakan adalah pemuatan artikel. Jika artikel diletakkan dalam jurnal disebut “artikel ilmiah”. Bila dimuat pada halaman opini, disebut “artikel opini”. Jika dimuat dalam halaman seni, hiburan atau majalah disebut dengan “esai”. Namun bila dimuat di kolom khusus redaksi, diberi nama “tajuk rencana”. Apabila dimuat sebagai kolom analisis di halam pertama surat kabar datau kolom pakar majalah, disebut “kolom”
MENGENAL PUISI • Menurut KBBI, puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. • Dalam sejarah kesusastraan Indonesia, puisi merupakan genre yang paling tua. Genre ini telah ditemukan dalam naskah-naskah Melayu, seperti Adat Raja-Raja Melayu dan Hikayat Sri Rama. Sebelumnya, puisi juga telah ditemukan dalam epos Mahabarata dan Ramayana yang dibawa para pedagang India sekitar abad ke-10. • Sejak saat itu, puisi (yang dulu lebih dikenal dengan pantun) berkembang di nusantara dan biasanya digunakan untuk menyampaikan amanat. Selanjutnya, fungsi puisi meluas menjadi wadah mengekspresikan pendapat/ide. Saat ini, puisi kerap digunakan untuk media kritik sosial yang mencakup realitas kehidupan masyarakat Indonesia.
PROSA • Prosa merupakan karangan bebas yang tidak terikat kaidah seperti terdapat pada puisi. Prosa termasuk ke dalam genre sastra selain drama dan puisi. Prosa dapat berbentuk fiksi dan ilmiah. Prosa fiksi mencakup cerpen dan novel/roman, sedangkan prosa ilmiah dapat berupa pidato, iklan, khotbah, dan lain-lain. • Prosa fiksi seperti cerpen dan novel banyak dijumpai di pasaran bebas. Disebut fiksi karena cerita yang diangkat dalam cerpen dan novel biasanya berupa cerita khayalan/tidak nyata. Namun, cerita-cerita tersebut tetap menggunakan tema-tema kehidupan nyata/realitas manusia, tetapi diolah dan disuguhkan dalam bentuk fiksi.
CERPEN • Cerpen termasuk karya fiksi yang terbentuk dari unsur-unsur seperti tema, penokohan, alur, latar, dan sudut pandang. Berbeda dengan roman dan novel, cerpen tidak terlihat dengan jelas. Pengarang cerpen memperoleh inspirasi dari segala peristiwa yang menyangkut pengalaman batin, fenomena sosial, maupun keadaan lingkungan hidup. Permasalahan yang biasa diangkat adalah masalah keberagaman, keluarga, cinta, konflik sosial, bahkan angan-angan pengarangnya.
NOVEL • Novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Berbeda dengan cerpen, novel memiliki alur yang lebih luas dan jelas, perwatakan lebih dalam, dan setting yang beragam. Unsur-unsur dalam novel sama dengan unsur-unsur cerpen. Pada hakikatnya, cerpen dan novel adalah karya sejenis, hanya berbeda hal panjang dan pendeknya. • Dalam kesusastraan Indonesia, sudah banyak novel yang muncul sejak 20-an, seperti novel Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Atheis, dan lain-lain. Novel Indonesia berkembang pesat denga ditandai meluasnya tema yang diangkat. Pada awalnya, tema pernovelan Indonesia hanya berkisah mengenai adat istiadat dan religuisitas saja. Namun, saat ini tema-tema seperti politik, sosial, wnaita, dan percintaan banyak dipilih para pengarang Indonesia. • Beragam tema yang diangkat membuat pengetahuan masyarakat menjadi beragam pula karena pembuatan novel selalu didasarkan pada observasi yang akurat sebagai latar belakang penguat cerita.
Unsur dan ciri khas dalam cerpem/ novel
instrinstik ekstrinstik
Unsur intrinsik • Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup: • Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita. • Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung. • Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Unsur intrinsik • Alur dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. 2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Unsur intrinsik Alur meliputi beberapa tahap: • Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita. • Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita. • Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak. • Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang. • Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
Unsur intrinsik • Perwatakan • Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui: • Dialog tokoh • Penjelasan tokoh • Penggambaran fisik tokoh
• Tokoh • Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu: • Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita • Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama • Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan • Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
Unsur Ekstrinsik • Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi: • Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi) • Latar belakang kehidupan pengarang • Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
Tuangkan apa yang ingin kau ceritakan... Tulislah apa yang tlah kau ceritakan ...