P PROSIDING G SEMINAR R PENELIITIAN DAN N PENGELOLAAN PERA ANGKAT N NUKLIR P Pusat Teknologi Akselerator dan Prroses Bahan n Y Yogyakarta, 27 Juli 2011 1
EVA ALUASI TINGKAT T RADIASII DAN KO ONTAMIN NASI D INSTAL DI LASI RAD DIOMETAL LURGI TA AHUN 201 10 Suliyanto, Muradi, M End dang Sukesi I Pusat Teknoologi Bahan Bakar B Nuklir – BATAN, Kaw wasan PUSPIP PTEK Serponng,Tangerang E-mail:
[email protected] ABSTRAK EVALUASI E TINGKAT T RADIAS SI DAN NASI DI SI INSTALAS KONTAMIN R RADIOMETA ALURGI TA AHUN 2010 0. Evaluasi tingkat radiiasi dan ko ontaminasi di d I Instalasi Rad diometalurgi (IRM) tahun n 2010 telah h dilakukan. Evaluasi bertujuan untu uk tindakan prroteksi radiassi yang diperrlukan, agar personil dap m memberikan pat terlindung d dari bahaya radiologi. Metoda M yang g digunakan adalah mem mbandingkan n batas yang g d diizinkan de engan hasil pemantaua an daerah radiasi r dan kontaminassi IRM. Has sil p pemantauan n paparan radiasi di R-13 36, R-140 da an R-143 di bawah Nilaii Batas Dosiis ( (NBD) 25 µSv/jam. µ Pap paran radiassi di R-135 (FH), (F di atas NBD 25 µ µSv/jam tetap pi m masih di baw wah batas yang ya diizinkan n (< 150 µS Sv/jam) terha adap sumberr radiasi yang g d dikeluarkan dari hotcell. Untuk meng gurangi papa aran radiasi, maka dipasa ang sejumlah b balok Pb dan n membatassi waktu kerjja dengan su umber radiassi tersebut. R Radioaktivitas d udara R-135, R-136, R-140, di R di ba awah batas yang y diizinkan untuk zona a II yaitu < 20 3 B Bq/m (α) da an < 200 Bq//m3 (β). Rad dioaktivitas di d udara R-1 143, di bawah batas yang g 3 d diizinkan unttuk zona III yaitu ≤ 20 Bq/m B (α) dan ≤ 200 Bq//m3 (β). Rad dioaktivitas di d u udara R-135 5 relatif leb bih besar dibandingkan d ruangan la ain, tetapi h hasil analisiis m menggunaka an MCA yan ng ditemuka an hanya ra adionuklida dari d alam ya yang berumu ur p pendek. Rad dioaktivitas di permukaa an lantai R-135, R-136, R-140, di bawah batas 2 y yang diizinkkan untuk zona z II yaitu u < 0,37 Bq/cm B (α) dan < 3,7 Bq/cm2 (β)). R Radioaktivita as di permukkan lantai R-143, di bawa ah batas yan ng diizinkan u untuk zona III y yaitu 0,37-3,,7 Bq/cm2 (α α) dan 3,7-3 37 Bq/cm2 (β β). Kesimpu ulan dari eva aluasi, bahw wa t tingkat radiasi dan konta aminasi di IR RM tahun 201 10 di bawah batas yang diizinkan dan d dikendalikan n. K Kata kunci: evaluasi, rad diasi, permukaan, radioa aktivitas, udara. ABSTRACT T EVALUATIO E ON OF RA ADIATION AND CON NTAMINATIO ON LEVEL LS IN THE E R RADIOMETA ALLURGY INSTALLAT TION IN 20 010. Evalua ation of ra radiation and c contaminatio on levels in the Radiom metallurgy In nstallation (IIRM) in 201 10 has been c conducted. T evaluatio The on aims to provide p the necessary rad diation protection actions s, s that perso so onnel can be e protected from radiolog gical hazard ds. The meth hod used was t compare the to t limits allo owed by the results of monitoring m rad diation and ccontamination a areas IRM. Results R of mo onitoring of radiation r exp posure in the R-136, R-14 40 and R-143 u under Dosag ge Limit Vallue (NBD) 25 2 μSv/h. Ra adiation exposure in the e R-135 (FH H) a above NBD 25 μSv/h bu ut still below the t allowed limit l (<150 μSv/h) μ toward ds the source o radiation released fro of om hotcell. To T reduce ex xposure to ra adiation, the en mounted a n number of blocks Pb and d limit workin ng time with the radiation n source. Ra adioactivity in i a R-135, R--136, R-14, under air u the lim mit allowed fo or the zone II, ie < 20 Bq/ q/m3 (α) and < 2 Bq/m3 (β 200 β). Radioacttivity in air R-143, R under the limit allo owed for the zone III, ie ≤ 2 Bq/m3 (α)) and ≤ 200 20 0 Bq/m3 (β). Radioactivity y in air R-135 is relatively ly higher than o other rooms,, but the ana alysis using the t MCA whiich is found only o natural radionuclides f from the sho ort-lived. Ra adioactivity on o the surfac ce of the flo oor R-135, R R-136, R-140 u under the lim mit allowed for the zon ne II, ie <0.3 37 Bq/cm2 (α) ( and < 3..7Bq/cm2 (β)). R Radioactivity y on the surfa face of the flo oor R-143, under u the limiit allowed forr the zone III, i 0.37 to 3.7 Bq/cm2 (α)) and 3.7 to 37 Bq/cm2 (β). ie ( The con nclusion of th he evaluation n, t that the leve el of radiatio on and conta amination in the IRM in 2010 underr the allowed l limits and co ontrolled. air, contamiination, evalu K Keywords: uation, radiattion, surface..
Suliyantto, dkk
IS SSN 1410 – 81 178
Buku u II hal 77
PROSIDIN NG SEMINA AR PENEL LITIAN DAN N PENGELO OLAAN PER RANGKAT NUKLIR Pusat Tekno ologi Aksele erator dan Proses P Baha an Yogyakarta a, 27 Juli 201 11
PENDA AHULUAN
I
nstalaasi Radiomettalurgi (IRM)) didesain unntuk dan melakksanakan p program p pengujian pengem mbangan uji Post P Irradiatiion Examinattion (PIE), proses penngujian dilakkukan di dalam hotcell. Hotcell meerupakan suaatu fasilitas yang y didesainn untuk peenanganan bahan b radioaaktif aktivitaas tinggi dengan sistem jaraak jauh (remoote), sehinggga tidak ada kontak k langsunng dengan baahan uji. Penngamanan suumber radiasii di luar hottcell dilaksannakan dalam Glovebox (GB), ( Fumehood (FH) dan d lemari beesi berperisaii radiasi. Dessain ruangann kerja IRM dan d fasilitas untuk u pemroseesan zat raddioaktif (hotceell, GB dan FH), dilengkkapi dengan sistem ventillasi bertekanaan negatif. Unntuk menceggah kontaminaasi pada saat pemindahan zat radioakktif, maka dilakukan pembungkuusan mengguunakan plastikk khusus. Paada GB biasaanya terdapat suatu lobbang (tranfe fer port) yang y menyeddiakan plastikk pembungkuus zat radioakktif, jika dippindahkan[1]. Evaluasi beertujuan untuuk memberiikan tindakann proteksi raadiasi yang diperlukan, agar a personil dapat terlinndung dari bahaya b radioloogi. Pemanttauan atau peengukuran unntuk pengawaasan tingkat radiasi dan kontaminasi dilakukan pada p Zona-III, terutama ruaang 135/R-135, R-136 dann R140, seerta zona-III yaitu R-143. Tingkat raddiasi dan konntaminasi padda ruangan teersebut diketaahui dari hassil pemantauaan yang dilakuukan semingggu 1 kali. Pemantauan paparan p radiasi menggunaakan surveym meter padda ruang kerjja yang terdaapat sumber radiasi, serrta permukaaan luar dindding hotcell, GB dan FH H. Apabila terdapat t papaaran radisi tinggi, makaa dilakukan tiindakan proteeksi radiasi. Pemantauan radioaktivitass udara dilakuukan secara tidak t langsungg dengan menncuplik udara (air samplerr) di posisi seekitar 1,5 m dari lantai (daeerah pernapaasan/breathingg area). Pemantaauan radioakktivitas lantaai dilakukann secara tiidak langsunng dengan mengusap m peermukaan lanntai (smear test). Hasil cuplikan c konttaminan, dicaacah mengguunakan pencaacah radiasi α / β secara total (gross counting). Apabila terdapat t tinggkat kontam minasi udara atau lantai diketahui cukkup maka tinggi, p perlu dilakkukan anallisis
meenggunakan Multi M Channeerl Analyzer (MCA) agaar dapatt diketahhui unsu ur-unsur kon ntaminannya[1]. TE EORI Berdasaarkan fungsi dan risiko bahaya rad diasi, IRM dibbagi dalam em mpat zona atau u daerah kerrja, yaitu [1]: Zo ona I:daerahh tidak akktif, seperti ruang perkanntoran/adminsstrasi. Zo ona II : daerahh radiasi rendaah (D ≤ 25 Sv/jam), seperti Laboratoriuum kimia/anallisis dan daerahh operasi hotcell. Zo ona-III : daeraah radiasi sedaang (25 Sv/jjam < D ≤ 30000 Sv/jam), seperti daeraah sevice untuk hotcell, rruang penyiimpanan limbahh radioaktif daan ruang filterr. Zo ona-IV: daerahh radiasi tingggi (D >3000 Sv/jam), seperti ruang bagiaan dalam hotccell baja dan beeton, Gloveboox dan Fumeho ood. Zona I (zona putih)) tidak mend dapatkan perrlakuan khusuus dalam sisstem ventilasii nuklir. Zo ona II (zona hijau) h diantarranya: R-135,, R-136, serrta Operating area hotcell ((R-140) mend dapatkan cattu ventilasi daari zona I. Zoona III (zona kuning), yaiitu service arrea hotcell (R-143) mend dapatkan cattu ventilasi daari zona yang lebih rendah.. Zona I adaalah daerah bebas b radiasi m maupun konttaminasi. Pad da zona II, raddioaktivitas uddara yang diizzinkan < 20 Bq/m3 (α) dan d < 200 B Bq/m3 (β); sedangkan rad dioaktivitas permukaan yaang diizinkan < 0,37 Bq q/cm2 (α) dann < 3,7 Bq/cm m2 (β). Pada zona z III, rad dioaktivitas uddara yang diizzinkan ≤ 20 Bq q/m3 (α) dan n ≤ 200 Bq//m3 (β); sedaangkan radioaktivitas perrmukaan yangg diizinkan 00,37 - 3,7 Bq//cm2 (α) dan n 3,7 - 37 Bq//cm2 (β). Bila terjadi Radioaktivitas udaara melampaaui batas ttersebut, mak ka laju perrgantian udarra diperbesarr dan person nil harus meenggunakan masker m debu. Seluruh hotceell dapat meenahan radiasii hingga tinggkat paparan radiasi di daeerah kerja menjadi m lebihh rendah dan n dalam battas-batas keseelamatan. Tabbel 1, memperrlihatkan dessain tebal dann tingkat lajuu paparan radiiasi atau kem mampuan perisai radiasi paada sisi-sisi lu uar untuk dalam kap pasitas muuat maksim mum di hottcell.………… ……………… ……………
Taabel 1. Tebal dan d perkiraan laju paparan sisi-sisi s luar dinding hotcelll Posisi Dinding Sisi operasi Sisi Intervensi Sisi langit-langgit (atas) Sisi lantai Sisi tengah (intermediatee wall) Buku II hal 78
[1]
Tebal (mm) 1200 1200 950 1000
< 10 µSv/jam < 50 µSv/jam < 100 µSv/jam m < 100 µSv/jam m
operatingg area R-140 0,5 m dari dinding di R--143 0,5 m dari lantai atap di R-143 0,5 m dari dinding lantaii
900
< 500 µSv/jam m
Sisi sel di d sebelahnya
Laju Paparan
IS SSN 1410 – 81 178
Keterangan
Suliya anto, dkk
P PROSIDING G SEMINAR R PENELIITIAN DAN N PENGELOLAAN PERA ANGKAT N NUKLIR P Pusat Teknologi Akselerator dan Prroses Bahan n Y Yogyakarta, 27 Juli 2011 1
Paparan radiasi maksimuum untuk sum mber radiasi yang dikeluarrkan dari hotccell dibatasi < 15 mRem/jjam (< 150 µSv/jam). Unntuk menguraangi paparann radiasi terhaadap personil, maka sejum mlah balok-bbalok Pb dipassang di GB ataau FH. Undang Unndang nomor 10 tahun 1997 tentang ketenaganuukliran, menyyatakan: bahhwa setiap kegiatan yang berkkaitan denngan pemanffaatan tenaga nuklir wajibb memperhatiikan keselam matan, keam manan, dann ketentram man, kesehattan pekerja dan d anggota masyarakat m serta perlinduungan terhadaap lingkungann hidup [2]. Peraturan peemerintah R.I Nomor 33 tahhun 2007, tentang t kesellamatan radiaasi pengion dan keamannan sumber raadioaktif, mennyatakan: bahhwa keselam matan Radiaasi adalah tindakan yang y dilakukkan untuk melindungi m p pekerja, angggota masyaraakat, dan linngkungan hiddup dari bahhaya radiasi [3]. Pemegaang Izin, unttuk memastiikan bahwa Nilai Batas Dosis D (NBD) bagi pekerja dan masyaraakat tidak terlampaui, maka wajib melakukan [3]: a. peembagian daerrah kerja; b. peemantauan Paparan Raadiasi dan/aatau koontaminasi raddioaktif di daeerah kerja; c. peemantauan raddioaktivitas linngkungan di luar l faasilitas atau instalasi; dan d. peemantauan Doosis yang diterrima pekerja. Pasal 6 ayaat 1 Peraturann Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2007, mennyatakan: bahhwa Pemegaang Izin meerupakan pennanggung jaw wab utama keselamatan k raadiasi [3]. Berdasarkann keputusan keepala BAPET TEN Nomor 01/Ka-B BAPETEN/V--99, Daeerah pengenddalian didefinnisikan sebaggai suatu daeerah yang beerada dibawaah aturan khusus untuk tujuan proteksi terhadap radiasi penggion, dan lalu lintasnyya dikendalikkan. Ketentuuan keselamaatan kerja dimaksudkan sebagai persyaratan p b bagi mereka yang bekeerja dengan sumber raddiasi pengionn di bidang keesehatan, induustri, pendidikkan, penelitiian dan lain-laain. Sebagai ketentuan um mum dalam bekerja denggan radiasi perlu dilakuukan beberappa hal yaittu: pembatassan penyinarran, pemantauan dan peencatatan dossis radiasi, serta pengaw wasan kesehataan pekerja raddiasi. Pembataasan penyinaaran untuk tuj ujuan proteksi radiasi melipputi pembaggian daerah kerja, k dibedaakan menjadi: Daerah Pengawasann dan Daeraah Pengendalian. Daerah Pengawasann meliputi: Daerah Raddiasi Sangat Rendah daan Daerah Radiasi R Renddah. Daerah Pengendaliann meliputi: Daaerah Radiasi dan Daerah Kontaminaasi. Daerah Radiasi daapat dibedakkan menjadi: Daerah Radiiasi Sedang, dan Daerah Radiasi Tinnggi. Daerah Radiasi Sedaang, adalah daerah kerja k yang memungkinnkan seseoranng yang bekeerja secara teetap pada daeerah Suliyantto, dkk
itu menerima dosis d 15 mSvv (1500 mrem) atau leb bih dan 50 mS Sv (5000 mreem) dalam sattu tahun unttuk seluruh tubuh. Daerrah Radiasi Tinggi, adaalah daerahh kerja yaang memun ngkinkan sesseorang yang bekerja secarra tetap dalam m daerah itu menerima dosis d 50 mSvv (5000 mrem) atau leb bih dalam satuu tahun. Daeraah Kontaminaasi dapat dib bedakan menjadi: Daerah K Kontaminasi Rendah, Daaerah Kontaaminasi Seddang, dan Daerah Ko ontaminasi Tinnggi [4]. Aktivitaas sumber raddioaktif adalah h jumlah dissintegrasi nukklir yang terrjadi di sum mber per sattuan waktu. Namun, T Terlepas darii lokasi dilakukannya pengukuran, ada tigaa jenis pen ngukuran yaang berbedaa tujuannya, yaitu: Pen ngukuran Keselamataan, Pen ngukuran Pen ngawasan dann Pengukuran statistik. Pen ngukuran Keeselamatan berfungsi b untuk menu unjukkan lan ngsung atau tidak langsuung terhadap bahaya rad diologi yang nyata di lookasi tertentu u secara um mum, dan radionuklidany r ya telah diiketahui. Pen ngukuran Keselamatan dillakukan untuk k tujuan pro oteksi radiasii langsung. Bila melebih hi batas terttentu, maka tindakan yang sesuai haru us dapat diaambil dengann segera. Pengukuran Peng gawasan dilakukan untukk memeriksaa bahwa kon nsentrasi maaksimum yanng diizinkann tidak dillampaui. Keesulitan dengaan pengukuraan jenis Pen ngukuran Pen ngawasan addalah bahwa komposisi aktivitas biaasanya tidakk diketahuii. Secara umum, Pen ngukuran Penngawasan hanyya akan menu unjukkan bah hwa konsenttrasi maksim mum yang diizinkan d unttuk nuklida tertentu beluum terlampaui. Jika terlampaui, maaka penyelidikkan yang lebih h akurat dip perlukan unntuk menilaii potensi bahaya. Pen ngukuran stattistik dimaksuudkan untuk menilai kon nsentrasi aktiivitas yang ddapat mengak kibatkan pem maparan raddiasi terhadaap kelompok k besar pen nduduk, terleepas dari apaakah terlampaaui atau tidak terlampauuai terhadap batas kon nsentrasi maaksimum yangg diizinkan [5]. TA ATA KERJA Metodaa adalah digunakan yang meembandingkann batas yang ddiizinkan deng gan hasil pem mantauan daeerah radiasi dan kontaminaasi IRM. Ev valuasi dilakuukan pada setiap akhirr bulan terh hadap hasil pemantauan seetiap minggu. Namun bila terdapat haasil pantau seetiap minggu tersebut meelebihi batas yang diiziinkan, maka segera dib berikan tinddakan proteeksi radiasii yang dip perlukan. Pem mantauan papaaran radiasi diilakukan pad da R-135 (posisi FH), R--136 (posisi FH), F R140 0 (posisi A, B, B C dan GB)), serta R-143 3 (posisi A, B dan C). Pemantauan raddioaktivitas dan di udaara maupun di lantai dillakukan secarra tidak lan ngsung. Pemaantauan dilakuukan pada R--135, R-
IS SSN 1410 – 81 178
Buku u II hal 79
PROSIDIN NG SEMINA AR PENEL LITIAN DAN N PENGELO OLAAN PER RANGKAT NUKLIR Pusat Tekno ologi Aksele erator dan Proses P Baha an Yogyakarta a, 27 Juli 201 11
136, R--140 (posisi A, A B dan C), seerta R-143 (poosisi A, B daan C). 1. Bahan dan ala at : Alat Graeetz X-5-DE E yang teelah terkalibbrasi dengan skala s laju papaaran dari 0 nS Sv/h sampai 19,9 mSv/h digunakan unntuk pemantaauan paparann radiasi γ. Alat pencuuplik udara Air samplerr High volumee air sampler (buatan Stapllex) dengan kapasitas debbit pompa hissap udara sebeesar 15 - 35 lpm (liter per-menit). Filter pencupplik berbenttuk bulat terrbuat dari keertas serat kaca k (glass fiber f paper), tiipe GF-8 Schlleicher & Schuell diameteer 58 mm untuk cuplikkan udara serta diameteer 52 mm unttuk cuplikan permukaan. Alat A cacah cuplikan c Portaable Scaler Raatemeter (PSR R-8) dengan probe α dann β. Multi Channel C Analyyzer (MCA) digunakan apabila a diangggap perlu unntuk mengetahui unsur-unnsur kontaminnan yang terdaapat di dalam m cuplikan. 2. Cara kerja : Pemantauan paparan raddiasi γ dilakuukan sesuai dengan d jadwaal di posisi pantau yang teelah ditentukkan (Gambarr 1). Pengukkuran dilakuukan dengan cara mengaarahkan kepaala detektor ke medan radiasi, kemuudian catat hasil h pemantaauan paparann radiasi tersebut. Pemantaauan radioakktivitas dann di udara dimulai denngan pencupllikan udara dengan d memassang kertas fiilter udara pada p filter hollder pada alatt pencuplik uddara High volume v air saampler (Stapllex). Debit hiisap diatur 30 3 l/menit deengan waktu pencuplikan (30 menit). Setelah waktu w pencupplikan tercaapai, keluarkkan kertas filter untuuk pencacaahan radioakktivitas dan . Pencacahaan latar dilakuukan terlebihh dahulu, seebelum pencaacahan cupliikan dengan menggunakaan alat cacah cuplikan PSR R-8 terhadapp radiasi α ataau β, catat hassil cacah cupliikan tersebutt.
Gambarr 1. Posisi peemantauan tinngkat radiasi dan kontaminnasi di IRM
Buku II hal 80
Perhitunngan radioakktivitas α daan β di udaara, menggunakan rumus seebagai berikutt [6] : A Nx Ak
1 1 x V E
.(1)
den ngan : Ak k= radioaktivittas α/β dalam satuan Bq/m3 N = cacah nettoo cuplikan daalam satuan caacah per menit V = volume udaara yang dihisaap dalam satuaan m3 E =efisiensi = alaat cacah (untuuk detektor α sebesar 36,95 % dan untuk detekttor β sebesar 24,22 2 %) Pemantaauan radioakktivitas daan di lan ntai, dimulai dengan d menguusap permukaaan lantai (sm mear test) menggunakaan filter peencuplik meemutar dari titik awal kke luar mem mbentuk lingkaran (dengaan jari-jari 5 - 6 cm). Luass usapan seb besar ±100 cm2 denngan fraksii yang teccuplik/terambiil oleh filter pencuplik dittetapkan 10 %. Pencacahhan latar dilakkukan terlebih h dahulu, seb dengan belum penncacahan cuplikan meenggunakan allat cacah cuplikan PSR-8 terhadap t rad diasi α atau β, catat hasil cacah cuplikan tersebut. t Perrhitungan raddioaktivitas α dan β di perrmukaan lan ntai menggunaakan rumus seebagai berikut [6] : Ak k N
1 1 1 A E P
(2)
den ngan : 2 Ak k = aktivitas radioaktif r α ddalam satuan Bq/Cm B N = cacah nettto cuplikan daalam satuan cacah/menit (cps) A = luas perm mukaan yang ddi usap dalam satuan 100 cm2 E = efisiensi alat a cacah untuuk detektor allpha sebesar 21,34 % dan unntuk detektorr beta sebesar 222,06 %) P = fraksi yanng diambil daalam tes usap (10%). ( HA ASIL DAN PEMBAHASA AN Hasil peemantauan papparan radiasi daerah pen ngendalian IR RM yang dilakkukan setiap minggu m 1 kalli, diambil yanng tertinggi unntuk data hasiil pantau settiap bulan padda tahun 20100, terlihat pad da Tabel 2. Seluruhh ruangan yaang aktif meelakukan keg giatan seperti R-136, R1400 dan R-143,, terukur pap paran radiasi dibawah baatasan yang diiizinkan. Pap paran radiasi di R-135 (possisi FH) di attas NBD seb besar 25 µSvv/jam, tetapi m masih di bawah batas yan ng diizinkan (< 150 µSvv/jam) untuk sumber rad diasi yang dikeluarkan d ddari hotcell. Hal ini dissebabkan adaanya cuplikann bahan bakaar bekas yan ng mengandunng Cs di dalaam Fume Hoo od R-135 (Gambar 2).
IS SSN 1410 – 81 178
Suliya anto, dkk
P PROSIDING G SEMINAR R PENELIITIAN DAN N PENGELOLAAN PERA ANGKAT N NUKLIR P Pusat Teknologi Akselerator dan Prroses Bahan n Y Yogyakarta, 27 Juli 2011 1
Tabel 2. Paparan P radiaasi di IRM taahun 2010 Bulan
Paaparan radiasi (µSv/jam), rata-rata R-135
R R-136
R-140
R-143
1
19,325 ± 3,9661
0,1008 ± 0,039
0,156 ± 0,086
0,1127 ± 0,015
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
20,725 ± 3,2003 19,328 ± 3,8007 26,725 ± 7,0220 26,050 ± 3,3884 26,510 ± 1,4997 21,410 ± 0,4553 18,140 ± 1,9337 18,010 ± 4,0334 14,925 ± 3,7881 10,863 ± 0,6555 5,850 ± 0,4544
0,115 ± 0,013 0,112 ± 0,015 0,119 ± 0,012 0,116 ± 0,015 0,113 ± 0,007 0,117 ± 0,008 0,115 ± 0,007 0,1440 ± 0,014 0,114 ± 0,006 0,1221 ± 0,012 0,1009 ± 0,009
0,154 ± 0,088 0,162 ± 0,085 0,149 ± 0,083 0,153 ± 0,091 0,163 ± 0,086 0,161 ± 0,089 0,160 ± 0,086 0,159 ± 0,087 0,156 ± 0,088 0,158 ± 0,086 0,157 ± 0,089
0,1127 ± 0,010 0,1135 ± 0,018 0,1123 ± 0,018 0,1130 ± 0,012 0,1131 ± 0,010 0,1128 ± 0,014 0,1124 ± 0,013 0,1130 ± 0,015 0,1130 ± 0,012 0,1126 ± 0,011 0,1126 ± 0,013
tersebut yang ditemukan d hannya jenis radio onuklida darri alam yang berumur penndek. Hal in ni terjadi kem mungkinan kaarena sistem Ventilasi dan n A.C di dallam R-135 kurang k makssimal, sehing gga laju perrgantian udaraa harus diperbbesar.
Gambarr 2.
Sumbber radiasi dari hotcell di Fumeehood R-135.
Pemantauan Radioaktiviitas dan di udara dilakukan d setiiap minggu 1 kali, kemuddian diambill rata-rata setiiap bulan untuuk evaluasi hasil h pantau (Tabel 3). Seluruh ruanngan yang aktif a melakukan kegiatan (R-135, R-1336, R140 dann R143), terukur radiooaktivitas dii bawah bataasan yang diiizinkan 20 Bq/m3 untuk dan 200 Bqq/m3 untuk β. β Namun dem mikian radioaaktivitas di uddara R-135 relatif lebih besar dibanddingkan ruanngan lain (R R-136, R-1400 dan R-143). Berdasarrkan desain IRM seharuusnya kemunngkinan poteensi kontam minasi sedang atau melam mpaui batas yang y diizinkaan terdapat pada service R-143 R (zona III), I karena daerah ini meendapatkan caatu ventilasi dari d zona-zoona yang lebbih rendah. Untuk U mengetaahui unsur-uunsur yang ada a pada koontaminan, maka m dilakukkan analisis menggunakaan MCA. Hasil H analisiss secara kualiitatif spektrum m γ dari cupliikan udara R-135 R adalahh nuklida Pb--212, Pb-214, Tl208, Bii-214, Ac-2288 dan K-40 (G Gambar 3). Dari D hasil annalisis secara kualitatif mennggunakan MCA M
Suliyantto, dkk
Gaambar 3. Spekktrum gamma cuplikan udarra R-135 mengggunakan MC CA Pemantaauan Radioaaktivitas dan di perrmukaan lantaai dilakukan ssetiap minggu u 1 kali, kem mudian ambiil yang tertinnggi untuk daata hasil pan ntau setiap bulan b (Tabel 4) untuk dieevaluasi. Seccara keseluruuhan radioakttivitas di perrmukaan lan ntai R-135, R-136 R dan R-1140 berada di d bawah battas yang diizinnkan, yaitu < 0,37 Bq/cm2 (α) dan < 3,7 Bq/cm2 (β). Sedangkkan radioaktiivitas di perrmukaan lanttai R-143 berrada di bawaah batas yan ng diizinkan, yaitu antara 00,37 - 3,7 Bq q/cm2 (α) 2 dan n 3,7 - 37 Bq//cm (β).
IS SSN 1410 – 81 178
Buku u II hal 81
PROSIDIN NG SEMINA AR PENEL LITIAN DAN N PENGELO OLAAN PER RANGKAT NUKLIR Pusat Tekno ologi Aksele erator dan Proses P Baha an Yogyakarta a, 27 Juli 201 11
Tabel 3. Radioaktivittas (gross dan di udaraa IRM tahun 2010 2 rad.
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β
R-1135 1,595 ± 1,215 4,819 ± 0,762 2,137 ± 0,686 8,190 ± 1,156 2,118 ± 1,362 6,325 ± 2,933 2,936 ± 0,507 13,3655±2,984 2,044 ± 0,688 6,080 ± 0,823 2,570 ± 0,169 9,183 ± 0,720 1,796 ± 0,825 9,140 ± 1,904 1,728 ± 1,194 8,755 ± 1,012 1,923 ± 0,688 9,115 ± 1,172 1,128 ± 0,416 9,322 ± 1,425 1,194 ± 0,217 8,250 ± 1,543 1,834 ± 1,297 8,475 ± 1,797
Radioaktivitas udara (Bq/m3), rata-rata R-136 R-1140 0,460 ± 0,127 0,586 ± 0,310 2,670 ± 0,715 1,583 ± 0,494 0,627 ± 0,117 0,668 ± 0,329 3,245 ± 1,316 2,620 ± 0,915 0,325 ± 0,160 0,632 ± 0,292 1,378 ± 1,091 2,539 ± 0,863 0,229 ± 0,044 1,946 ± o,750 3,310 ± 0,832 4,902 ± 1,370 0,393 ± 0,115 0,735 ± 0,350 2,579 ± 0,755 1,686 ± 0,519 1,047 ± 0,428 0,921 ± 0,202 5,192 ± 1,062 2,630 ± 0,341 1,170 ± 0,305 1,794 ± 0,930 3,415 ± 1,322 2,790 ± 1,254 1,308 ± 0,671 0,846 ± 243 6,124 ± 1,330 5,470 ± 1,772 0,619 ± 0,134 1,060 ± 0,131 4,155 ± 1,057 5,364 ± 1,690 0,804 ± 0,262 1,167 ± 0,488 6,477 ± 1,686 5,360 ± 1,004 0,944 ± 0,312 0,797 ± 0,352 3,151 ± 1,509 2,680 ± 0,716 0,748 ± 0,492 0,711 ± 0,372 2,522 ± 1,626 3,096 ± 1,233
R-143 0,501 ± 0,087 1,319 ± 0,590 1,635 ± 0,789 2,698 ± 0,689 0,972 ± 0,504 4,828 ± 1,126 1,570 ± 0,416 7,130 ± 2,128 0,893 ± 0,642 1,799 ± 0,588 1,765 ± 0,405 6,284 ± 1,105 1,283 ± 0,304 7,660 ± 1,463 1,612 ± 0,675 6,457 ± 1,277 1,865 ± 0,478 9,059 ± 1,611 1,244 ± 0,160 8,554 ± 0,698 1,382 ± 0,511 4,343 ± 1,124 1,250 ± 0,369 5,615 ± 1,985
Tabel 4. 4 Radioaktivittas (gross dan di perm mukaan lantai IRM I tahun 2010 Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
rad. grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β grossα gross β
Buku II hal 82
R-1135 0,009 ± 0,007 0,029 ± 0,018 0,005 ± 0,002 0,024 ± 0,013 0,007 ± 0,004 0,035 ± 0,018 0,005 ± 0,002 0,030 ± 0,013 0,006 ± 0,002 0,025 ± 0,007 0,006 ± 0,003 0,026 ± 0,015 0,005 ± 0,001 0,030 ± 0,012 0,012 ± 0,002 0,051 ± 0,011 0,009 ± 0,001 0,034 ± 0,010 0,005 ± 0,002 0,032 ± 0,010 0,006 ± 0,002 0,019 ± 0,005 0,010 ± 0,003 0,026 ± 0,005
Radioaktivitas lantai l (Bq/m3), rata-rata R-136 R-1140 0,010 ± 0,009 0,005 ± 0,002 0,010 ± 0,009 0,026 ± 0,011 0,004 ± 0,001 0,006 ± 0,003 0,030 ± 0,028 0,035 ± 0,012 0,005 ± 0,002 0,007 ± 0,002 0,025 ± 0,004 0,031 ± 0,012 0,005 ± 0,002 0,005 ± 0,002 0,031 ± 0,027 0,036 ± 0,026 0,006 ± 0,004 0,006 ± 0,004 0,020 ± 0,005 0,023 ± 0,011 0,005 ± 0,002 0,005 ± 0,002 0,015 ± 0,008 0,012 ± 0,006 0,005 ± 0,001 0,006 ± 0,002 0,020 ± 0,008 0,019 ± 0,007 0,007 ± 0,002 0,004 ± 0,001 0,033 ± 0,002 0,029 ± 0,014 0,006 ± 0,002 0,004 ± 0,001 0,021 ± 0,013 0,040 ± 0,009 0,005 ± 0,002 0,004 ± 0,001 0,024 ± 0,008 0,030 ± 0,016 0,004 ± 0,001 0,006 ± 0,002 0,013 ± 0,005 0,016 ± 0,002 0,013 ± 0,002 0,010 ± 0,002 0,028 ± 0,009 0,018 ± 0,007 IS SSN 1410 – 81 178
R-143 0,005 ± 0,002 0,021 ± 0,015 0,007 ± 0,004 0,036 ± 0,025 0,006 ± 0,003 0,026 ± 0,009 0,005 ± 0,002 0,048 ± 0,016 0,005 ± 0,002 0,024 ± 0,014 0,006 ± 0,002 0,026 ± 0,016 0,007 ± 0,002 0,041 ± 0,009 0,006 ± 0,002 0,067 ± 0,009 0,010 ± 0,004 0,039 ± 0,014 0,004 ± 0,001 0,060 ± 0,021 0,007 ± 0,004 0,020 ± 0,004 0,011 ± 0,003 0,031 ± 0,010 Suliya anto, dkk
P PROSIDING G SEMINAR R N PENGELOLAAN PERA ANGKAT N NUKLIR PENELIITIAN DAN P Pusat Teknologi Akselerator dan Prroses Bahan n Y Yogyakarta, 27 Juli 2011 1
KESIM MPULAN Paparan raddiasi di R-1366, R-140 dann R143 di bawah nilai batas b dosis (N NBD), sedanggkan di FH R-135 melebbihi NBD. Unntuk menguraangi paparann radiasi, makka dipasang seejumlah balokk Pb di FH R-135, R dan membatasi m waaktu kerja denngan sumber radiasi tersebbut. Radioakttivitas α dan β di udara dan d permukaaan lantai R-1335, R-136, R-140 dan R--143 di baawah batas yang diizinkkan. Radioakktivitas α dann β di udara R-135 R relatif leebih besar dibandingkan d n ruangan laain, tetapi hasil h analisiss menggunakkan MCA yang y ditemuukan hanya radionuklida dari alam yang berum mur pendek. Kesimpulann dari evaluassi, bahwa tinggkat radiasi dan kontamiinasi di IRM M tahun 20100 di bawah batas b yang diiizinkan dan diikendalikan. DAFTA AR PUSTAK KA 1. TIM M LAK-PT TBN, ”Lapporan Anallisis Keselamatan Insttalasi Radiom metalurgi (IRM M)”, No. Dok. KK20J009002, revisi 6, 2006. 2. ANO ONIM, U Undang-Undan ng Repubblik Indoonesia nomoor 10 tahun 1007, tenttang keteenaganukliran, 1997. 3. ANO ONIM, Peratuuran pemerinttah RI Nomorr 33 tahuun 2007 teentang kesellamatan raddiasi penggion dan keeamanan sum mber radioakktif, 2007. 4. BAP PETEN, Kepputusan Keppala BAPET TEN Nom mor 01/Kaa-BAPETEN/V V-99, tenttang keteentuan keselam matan kerja terhadap radiiasi, 1999. 5. KIE EFER H. AND D MAUSHAR RT R., “Radiattion prottection meassurement”, Pergamon P Prress, Oxfo ford, 1996. 6. MA ARTIN A. AN ND HARBIN NSON S.A, “An “ introoduction too radiationn protectioon”, Chaapman & hall, third edition,, London, 19887.
Suliyantto, dkk
TA ANYA JAWA AB Nu ugroho Di dalam kesimpulan, k tingkat radiaasi dan kontaminasi di dawah battas dan diken ndalikan. Bagaimana metode m pengenndaliannya? Suliyanto S Dari dataa pantau tiingkat radia asi dan kontaminassi di bawaah MPC. Metode pengendaliannya dari bbatas yang diijinkan, d Bila melaampau bataas yang diijinkan d dilakukan tindakan prooteksi radiasi berupa pemasangaan Pb dann pembatas waktu pengerjaann. Bila kontam minasi melebih hi MPC, dilakukan pengukuran p m menggunakan n MCA. Bila kontaminasi melebbihi MPC, diilakukan dekontaminnasi L Kwin K P Waktu pencuuplikan udaraa 30 menit, apakah untuk memantau tidak terlaalu lama radioaktivitass udara daerahh kerja? Dalam rumuss perhitungann, yang ada effisiensi e alat saja, appakah faktor kalibrasi alaat tidak berpengaruh?? Batasan raddioaktivitas uudara daerah h kerja 20Bq/m3 (alffa) dan 200B Bq/m3 (beta) diambil dari mana? Suliyanto S Yang dibuttuhkan adalah debit udara ruang kerja yang dihisab dalam m m3 Alat cacahh dikalibrasi di PTKMR dengan efisiensi prrobe alfa 36,995% dan pro obe beta 24,22% Batasan grross alfa dann beta diambil dari perka bapeten No. 1 thn 1999
IS SSN 1410 – 81 178
Buku u II hal 83