SEMINAR NASIONAL VIII SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31OKTOBER 2012 ISSN 1978-0176
EVALUASI KEGIATAN PROTEKSI RADIASI DI INSTALASI ELEMAN BAKAR EKSPERIMENTAL TAHUN 2011 Muradi, Sri Wahyuningsih Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Gedung 65 Kawasan Nuklir Serpong
ABSTRAK EVALUASI KEGIATAN PROTEKSI RADIASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL TAHUN 2011. Evaluasi kegiatan Proteksi Radiasi di Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) tahun 2011 telah dilakukan. Penggunaan zat radioaktif pada pengoperasian IEBE, dapat memberikan dampak negatif terhadap daerah kerja, lingkungan maupun pekerja radiasi. Kegiatan proteksi radiasi di IEBE meliputi: pengendalian daerah kerja; pengelolaan limbah radioaktif dan pemantauan dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi. Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi.Tingkat radiasi dan kontaminasi di daerah kerja IEBE selama tahun 2011, berada di bawah konsentrasi maksimum yang diizinkan dan dalam kondisi terkendali. Paparan radiasi pada limbah radioaktif padat yang ada di IEBE, berada di bawah konsentrasi maksimum yang diizinkan dan dikumpulkan di tempat penyimpanan sementara sebelum dikirim ke Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR). Limbah cair aktivitas rendah dari tangki DAWP dikirim ke IPLR sebanyak ± 35 m3, dilakukan pada bulan juni 2011. Paparan radiasi tertinggi ada di drum 7 sebesar 1,50 µSv/jam atau hanya 6 % dari batas yang diizinkan (25 µSv/jam). Sedangkan limbah radioaktif cair di Tangki DAWP 1 dan 2, tidak terdeteksi adanya paparan radiasi. Hasil pemantauan dosis eksterna maupun interna pekerja radiasi IEBE di bawah Nilai Batas Dosis (NBD). Dengan demikian pekerja radiasi IEBE selama tahun 2011, menerima dosis akumulasi < 50 mSv/tahun. Dapat disimpulkan bahwa, pengoperasian IEBE selama tahun 2011, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan keselamatan kerja terhadap radiasi. Kata kunci : kegiatan proteksi radiasi, pekerja Radiasi, Nilai Batas Dosis
ABSTRACT EVALUATION RADIATION PROTECTION ACTIVITIES IN THE EXPERIMENTAL FUEL ELEMENT INSTALLATION DURING 2011. Evaluation Radiation Protection activities in Experimental Fuel Element Installation (IEBE) during 2011, has been done. The use of radioactive substances in the operation of the IEBE, can negatively impact workplace, environment and radiation workers. Radiation protection activities in IEBE include: control of the work area; radioactive waste management and monitoring of radiation doses received by radiation workers. Radiation Protection is an action taken to reduce the effects of radiation damage due to radiation exposure. Radiation and contamination level in the work area of IEBE during 2011, under the maximum permissible concentrations and in controlled conditions. Radiation exposure of solid radioactive waste is in IEBE, under the maximum permissible concentration and collected in a temporary storage before being sent to the Radioactive Waste Treatment Plant (IPLR). Low-activity liquid waste from the tank DAWP sent to IPLR as much as ± 35 m3, conducted in June 2011. Highest radiation exposure in the drum no. 7 of 1.50 µSv / h or only 6 % of the legal limit (25 µSv/ h). While radioactive liquid waste in tanks DAWP 1 and 2, not detected any radiation exposure. Results of monitoring of external and internal doses of radiation workers IEBE under Dose Limit Value (NBD). Thus IEBE radiation workers in 2011, received accumulated doses <50 mSv / year. It is concluded that, IEBE operation during 2011, carried out in accordance with the provisions of the radiation safety. Keywords: radiation protection activities, radiation workers, Dose Limit Value
STTN-BATAN & PTAPB BATAN
122
Muradi, dkk
SEMINAR NASIONAL VIII SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31OKTOBER 2012 ISSN 1978-0176
PENDAHULUAN Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) adalah suatu instalasi nuklir untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan (litbang) teknologi produksi bahan bakar nuklir. IEBE dirancang mampu mengolah bahan baku yellow cake menjadi serbuk UO2 derajat nuklir dan membuatnya hingga menjadi berkas (bundle) bahan bakar nuklir tipe HWR (Cirene). Berdasarkan proses produksi, IEBE dilengkapi dengan fasilitas pemurnian dan konversi, peletisasi, pembuatan komponen dan perakitan, laboratorium kendali kualitas, bengkel mekanik, sarana dukung dan sistem keselamatan. Pemegang Izin IEBE harus menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup. Pemanfaatan sumber radiasi harus dirancang sedemikian rupa, sehingga paparan radiasi terhadap pekerja, masyarakat dan lingkungan dapat diupayakan serendah mungkin. Pelepasan radionuklida ke lingkungan khususnya berupa aerosol/ gas radioaktif diupayakan serendah mungkin dan selalu dalam keadaan terpantau untuk mencegah pelepasan yang berlebih. Radionuklida dalam bentuk padatan dan cairan tidak dilepas ke lingkungan. Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja dan masyarakat tidak melebihi batas yang diizinkan sesuai peraturan yang berlaku. Personil yang memasuki daerah ini dibatasi hanya untuk kegiatan yang terkait dengan operasional IEBE. Selain itu personil didata saat akan masuk ke dalam laboratorium, dan menggunakan perlengkapan proteksi radiasi. Proteksi radiasi merupakan suatu kegiatan yang penting dalam operasional IEBE, karena berkaitan dengan penggunaan zat radioaktif atau bahan nuklir. Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi. Dosis yang diizinkan untuk diterima oleh pekerja radiasi merupakan jumlah dosis yang berasal dari radiasi ekterna dan interna, tetapi tidak termasuk dosis yang diterima dari keperluan medis atau di luar dinas. Kegiatan Proteksi Radiasi IEBE meliputi: pengendalian daerah kerja (daerah radiasi dan kontaminasi); pengelolaan limbah radioaktif; dan pemantauan dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi.
TEORI Sistem proteksi keselamatan IEBE meliputi sistem pengungkung, sistem ventilasi dan udara buang, perlengkapan keselamatan personil, sistem
deteksi kebakaran dan penanggulangannya, peralatan dan instrumentasi proteksi radiasi dan keselamatan kekritisan nuklir. Dalam hal keselamatan radiasi, peralatan/perlengkapan dan instrumen proteksi radiasi berguna untuk mencegah terjadinya paparan dan kontaminasi yang berlebihan terhadap personil. Karena IEBE hanya menangani zat radioaktif uranium, maka instrumen pemantau dipilih yang sensitif terhadap radiasi α dan radiasi γ. Sementara radiasi netron dan radiasi β hanya penting pada saat terjadi kekritisan nuklir. Untuk pemantauan radiasi digunakan detektor jenis Geiger Muller (GM) dengan sensitifitas pengukuran dalam nSv/jam. Untuk pemantauan kontaminasi α digunakan detektor jenis proportional counter dan sintilasi ZnS(Ag). Sedangkan detektor netron tidak tersedia di IEBE. Daerah pengendalian IEBE adalah bangunan laboratorium yang di dalamnya dilaksanakan kegiatan litbang produksi bahan bakar nuklir. Personil yang memasuki daerah ini dibatasi hanya untuk kegiatan yang terkait dengan operasional IEBE. Rincian pembagian zona di IEBE adalah: Hot Room (HR) dan Cold Room (CR). Ruang-ruang HR, terdiri dari dua sub-zona, yaitu: area di mana terdapat U dan bahaya kontaminasi U (radiasi interna) dan area di mana terdapat U serbuk. Ruang-ruang CR adalah daerah bebas kontaminasi U. Dalam kegiatan operasional IEBE menangani bahan nuklir uranium yang bersifat radioaktif. Oleh sebab itu di IEBE dilakukan kegiatan proteksi radiasi yang bertujuan untuk menjaga atau menjamin agar paparan radiasi eksterna dan interna terhadap personil instalasi (pekerja radiasi), masyarakat umum dan lingkungan diupayakan serendah mungkin sebagaimana prinsip As Low As Reasonable Achieveable (ALARA)[1]. Ketentuan tentang Nilai Batas Dosis (NBD) yang diizinkan dimaksudkan untuk mengatur dengan lebih tegas nilai penyinaran dan dosis radiasi tertinggi yang masih diizinkan untuk diterima oleh personil dalam menjalankan pekerjaannya. Dosis yang diizinkan untuk diterima oleh pekerja radiasi didasarkan pada jumlah dosis yang berasal dari radiasi ekterna dan radiasi interna, tetapi tidak termasuk dosis yang diterima dari keperluan medis atau di luar dinas. NBD yang diizinkan yang dianut adalah sesuai dengan SK Kepala BAPETEN No.01/Ka-BAPETEN/V-1999, yaitu sebesar 50 mSv/tahun. Berdasarkan risiko bahaya radiasi, IEBE dibagi dalam tiga daerah kerja atau zona seperti pada Tabel 1. Batasan keselamatan radiologi pada setiap zona menurut prosedur dan metoda operasi ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 1. Pembagian Daerah Kerja Dan Fungsi Ruangan Di IEBE[1]
Muradi, dkk
123
STTN-BATAN & PTAPB-BATAN
SEMINAR NASIONAL VIII SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31OKTOBER 2012 ISSN 1978-0176 Zona
Kode
Fungsi Ruangan
Keterangan
I
CR (Cold Room)
II
CR (Cold Room)
Daerah kerja perkantoran/administrasi Daerah kerja menangani U tertutup.
bebas radiasi dan kontaminasi bahaya radiasi dan bebas kontaminasi
III
HR (Hot Room)
Daerah kerja menangani U terbuka seperti ruang konversi dan pemurnian, peletisasi, kontrol kualitas dan gudang U.
bahaya radiasi dan kontaminasi
Tabel 2. Batasan Keselamatan Radiologi di Zona Kerja IEBE[1] Zona
Kontaminasi α
Paparan radiasi γ
Keterangan
Permukaan
Udara
I
Alamiah
Bebas
Bebas
II
< 25 µSv/jam
< 3,7 Bq/cm2
< 20 Bq/m3
III
≤ 25 µSv/jam
≤ 3,7 Bq/cm2
≤ 20 Bq/m3
Berdasarkan batasan keselamatan tersebut di atas, personil yang mengoperasikan IEBE selama satu tahun dalam waktu kerja 8 jam per hari, 5 hari per minggu, tidak akan menerima dosis melampaui NBD. Zona II dan III berisiko terhadap bahaya radiasi eksterna sehingga kedua zona tersebut dibatasi tingkat paparan radiasi γ yang sama sesuai NBD, yaitu < 25 µSv/jam. Peraturan pemerintah R.I Nomor 33 tahun 2007, tentang keselamatan radiasi pengion dan keamanan sumber radioaktif, menyatakan: bahwa keselamatan radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Pemegang Izin, untuk memastikan bahwa Nilai Batas Dosis (NBD) bagi pekerja dan masyarakat tidak terlampaui, maka wajib melakukan [2]: a. pembagian daerah kerja; b. pemantauan Paparan Radiasi dan/atau kontaminasi radioaktif di daerah kerja; c. pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas atau instalasi; dan d. pemantauan Dosis yang diterima pekerja. Pemantauan Dosis Eksterna Seluruh Tubuh (DEST) Pekerja Radiasi dilakukan dengan bantuan Thermoluminesence Detector (TLD) jenis TLD HP(10) berkemampuan merekam radiasi βdan γ dengan daya tembus sinar γ setebal 10 mm dari permukaan kulit. Dosis radiasi yang terekam di TLD dibaca dengan menggunakan TLD Reader. Hasil bacaan tiap triwulan pemakaian TLD dievaluasi berdasarkan urutan DEST, dimasukkan kedalam kartu dosis masing-masing pekerja radiasi. Kemudian dari DEST setiap triwulan dijumlah untuk perorangan setiap tahunnya. Faktor utama dalam melindungi tubuh manusia dari radiasi eksterna, yaitu apabila sumber radiasi berada diluar tubuh manusia adalah waktu penyinaran, jarak STTN-BATAN & PTAPB BATAN
Permukaan: lantai, meja kerja, baju, sandal kerja dan lainnya. Permukaan kulit dibatasi 0,18 Bq/cm2.
antara sumber dan manusia, serta digunakannya penahan radiasi pengion[3]. Ketentuan NBD yang diizinkan dimaksudkan untuk mengatur dengan lebih tegas nilai penyinaran dan dosis radiasi tertinggi yang masih diizinkan untuk diterima oleh personel dalam menjalankan pekerjaannya. Dosis yang diizinkan untuk diterima oleh pekerja radiasi didasarkan pada jumlah dosis yang berasal dari radiasi ekterna dan radiasi interna, tetapi tidak termasuk dosis yang diterima dari keperluan medis atau diluar dinas. NBD yang diizinkan sesuai Keputusan Kepala BAPETEN No.01/Ka-BAPETEN/V-1999 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja terhadap Radiasi, yaitu sebesar 50 mSv/tahun[4].
METODOLOGI Pemantauan paparan radiasi di daerah kerja dilakukan dengan mengukur tingkat paparan di daerah yang terdapat sumber radiasi. Jika ditemukan paparan radiasi melebihi batas yang diizinkan, maka dilakukan pemagaran, diberi tanda bahaya radiasi dan dilarang masuk. Pemantauan radioaktivitas udara dilakukan di daerah kerja ruang-ruang HR, dengan menggunakan air sampler yang dilengkapi dengan kertas filter. Kemudian kertas filternya dicacah dengan menggunakan pencacah cuplikan α. Untuk pemantauan tingkat kontaminasi permukaan, baik secara langsung maupun dengan cara tidak langsung (smear test). Pemantauan radiasi dan kontaminasi IEBE sesuai dengan lokasi pantau ruang-ruang HR (Gambar 1). Udara buang (gas/aerosol) yang berasal dari daerah kerja dan fasilitas kerja IEBE dipantau secara kontinyu dengan αβ aerosol monitor. Limbah radioaktif di IEBE dikelola dengan cara pengumpulan, pemantauan, pemilahan, pengemasan, penampungan sementara dan 124
Muradi, dkk
SEMINAR NASIONAL VIII SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31OKTOBER 2012 ISSN 1978-0176 pemindahan untuk transportasi ke Instalasi Pengelolan Limbah Radioaktif (IPLR). Limbah radioaktif padat yang terkumpul diukur paparan radiasinya. Limbah radioaktif cair yang terkumpul di dalam tangki dilihat volumenya, bila mencapai 80 % segera ditransfer ke IPLR. Pemantauan dosis radiasi eksterna menggunakan TLD perioda pemakaian 3 (tiga) bulan, dan dibaca di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR). Pemantauan dosis radiasi interna dilakukan secara in-vivo
mengunakan alat Whole Body Counting (WBC), maupun in-vitro dengan menganalisis sample urine. Untuk perkerja radiasi yang berpotensi mendapatkan dosis radiasi interna dipantau setiap 1 (satu) tahun sekali di PTLR. Pemonitoran kontaminasi pada tubuh pekerja radiasi secara langsung dengan menggunakan alat hand and foot monitor, agar tidak terjadi penyebaran kontaminasi zat radioaktif ke luar daerah aktif.
Gambar 1. Lokasi Pantau Ruang-Ruang HR di IEBE
HASIL DAN PEMBAHASAN Pemantauan paparan radiasi γ dilakukan setiap minggu 1 kali, kemudian diambil rata-rata setiap bulan untuk dievaluasi (Tabel 3), berada di bawah batas yang diizinkan 20 Bq/m3). Tabel 3. Paparan Radiasi γ Tertinggi di IEBE Selama Tahun 2011 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
HR04 2,28 3,33 2,22 2,50 2,59 2,96 2,59 2,68 2,59 2,22 2,22 2,22
paparan radiasi γ (µSv/jam) HR05 HR22 HR23 0,50 0,20 0,23 2,96 0,15 0,15 5,90 0,29 0,18 2,22 0,17 0,19 6,66 0,17 0,15 3,70 0,19 0,19 3,70 0,15 0,18 3,51 0,12 0,16 3,76 0,15 0,23 4,88 0,18 0,14 3,97 0,19 0,15 5,57 0,14 0,18
HR24 0,28 0,15 0,17 0,25 0,19 0,20 0,24 0,21 0,23 0,25 0,20 0,20
Hasil pantau paparan radiasi γ, pada umumnya berada di bawah batasan yang diizinkan Muradi, dkk
(25 µSv/jam). Paparan radiasi di HR04 (gudang U) tertinggi terjadi pada bulan Februari 2011, sebesar 3,33 µSv/jam. Pemantauan radioaktivitas dan udara IEBE dilakukan secara tidak langsung di HR04, HR05 dan HR08. Pemantauan dimulai dengan pencuplikan udara dengan memasang kertas filter udara pada filter holder pada alat pencuplik udara dengan debit hisap diatur 30 lpm (liter per menit) dan waktu hisap 15 menit. Setelah waktu pencuplikan tercapai, keluarkan kertas filter untuk pencacahan radioaktivitas . Radioaktivitas α (gross) di udara IEBE yang tertinggi selama tahun 2011, dapat dilihat pada Tabel 4. Radioaktivitas α di udara daerah radiasi dan kontaminasi IEBE selama tahun 2011
Tabel 4. Radioaktivitas α (gross) Di Udara IEBE Yang Tertinggi, Tahun 2011 Bulan
125
Radioaktivitas α (gross) di udara,
STTN-BATAN & PTAPB-BATAN
SEMINAR NASIONAL VIII SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31OKTOBER 2012 ISSN 1978-0176
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
HR04 4,07 1,54 2,49 2,65 3,17 2,63 2,04 2,79 2,03 1,68 1,80 2,51
Bq/m3 HR05 3,40 1,78 2,54 2,83 3,14 2,69 2,09 2,53 1,95 1,65 2,50 2,38
HR08 ttd ttd ttd 1,22 0,70 1,33 0,93 0,94 0,94 1,01 1,05 1,01
Pengukuran radioaktivitas di permukaan lantai daerah kerja IEBE dilakukan secara tidak langsung dengan mengusap permukaan lantai seluas ± 100 cm2 menggunakan kertas filter berdiameter 52 mm. Pengambilan cuplikan dilakukan 1 (satu) kali dalam seminggu untuk diukur radioaktivitas α menggunakan alat cacah. Hasil pemantauan radioaktivitas α dipermukaan lantai daerah kerja aktif IEBE, bervariasi mulai dari tidak terdeteksi sampai dengan terdeteksi adanya kontaminasi. Hasil pemantauan radioaktivitas α tertinggi setiap bulannya selama tahun 2011, dapat dilihat pada Tabel 5. Radioaktivitas α tertinggi di permukaan lantai pada bulan Januari 2011 di HR05 sebesar 0,78 Bq/cm2 atau 21,08 % dari batas yang diizinkan 3,7 Bq/cm2 (daerah kontaminasi sedang). Pemantauan radioaktivitas udara buang dilakukan untuk menjamin bahwa lingkungan aman terhadap bahaya radiasi/kontaminasi dari adanya kegiatan di IEBE. Udara buang IEBE dilepas ke lingkungan setelah disaring oleh HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter.
Hasil pemantauan radioaktivitas α (gross) di udara buang IEBE tertinggi setiap bulan selama tahun 2011, dapat dilihat pada Tabel 6. Dari lepasan udara buang IEBE terpantau radioaktivitas α (gross) tertinggi 0,58 Bq/m3 pada bulan Juni 2011. Radioaktivitas α udara buang tersebut sangat kecil atau hanya 29 % dari batas yang diizinkan/MPC (2 Bq/m3). Pengelolaan limbah radioaktif meliputi limbah padat radioaktif dan limbah cair radioaktif yang ada IEBE. Limbah radioaktif padat diambil dari ruang kerja daerah radiasi dan kontaminasi, kemudian dikumpulkan di dalam drum-drum di tempat penampungan sementara sebelum dikirim ke IPLR. Hasil pemantauan paparan permukaan limbah radioaktif padat dan cair IEBE pada akhir tahun 2011, dapat dilihat pada Tabel 7. Pengiriman limbah cair aktivitas rendah dari tangki DAWP sebanyak ± 35 m3 ke IPLR dilakukan pada bulan juni 2011. Paparan radiasi tertinggi ada di drum 7 sebesar 1,50 µSv/jam. Sedangkan limbah radioaktif cair di Tangki DAWP 1 dan 2 tidak terdeteksi adanya paparan radiasi. Tabel 6. Radioaktivitas α (Gross) Di Udara Buang IEBE, Tahun 2011 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Tabel 5. Radioaktivitas α (Gross) Tertinggi Di Permukan Lantai IEBE, Tahun 2011 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Radioaktivitas α (gross) di permukaan, Bq/cm2 HR04 HR05 HR22 HR23 HR24 0,04 0,78 ttd ttd ttd ttd ttd ttd 0,04 0,04 ttd ttd ttd 0,08 0,08 ttd ttd ttd 0,05 0,20 ttd ttd ttd 0,05 0,10 ttd ttd ttd 0,06 0,10 0,04 0,02 0,01 0,01 0,03 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,04 0,02 0,01 0,01 0,01 0,17 0,06 0,10 0,26 0,33 0,06 0,04 0,01 0,01 0,04 0,07 0,05 0,04 0,01 0,04
Radioaktivitas α (gross) di udara buang, Bq/m3 0,32 0,03 0,20 0,16 0,26 0,58 0,17 0,21 0,14 0,02 0,01 0,02
Udara buang dipantau dari cerobong menggunakan αβ aerosol monitor secara kontinyu. Tabel 7. Kondisi Limbah Radioaktif IEBE Sampai Akhir Tahun 2011
STTN-BATAN & PTAPB BATAN
126
Muradi, dkk
SEMINAR NASIONAL VIII SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31OKTOBER 2012 ISSN 1978-0176 Jenis limbah
Nomor
padat
Drum 1 Drum 2 Drum 3 Drum 4 Drum 5 Drum 6 Drum 7 Drum 8 Drum 9 Drum 10 Tangki DAWP1 Tangki DAWP1
cair
Berat Netto (kg) 20,5 23,0 15,0 9,5 20,1 35,5 33,0 34,0 24,5 19,4 -
Pembacaan TLD pekerja radiasi IEBE, dilakukan di PTLR setiap triwulan selama tahun 2011 untuk pemantauan dosis radiasi eksterna. Pekerja radiasi yang menerima dosis radiasi eksterna bervariasi mula dari tidak terdeteksi sampai terdeteksi adanya Dosis Ekivalen Seluruh Tubuh (DEST) maupun Dosis Ekivalen Kulit (DEK). Hasil pemantauan dosis eksterna melalui pembacaan TLD selama tahun 2011 secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 8. Pada triwulan-I terdeteksi 3 pekerja radiasi IEBE menerima DEST, tetapi di bawah NBD (12,5 mSv per 3 bulan) dan DEK di bawah NBD (125 mSv per 3 bulan). Pada triwulan-II terdeteksi 23 pekerja radiasi IEBE menerima DEST, tetapi di bawah NBD (12,5 mSv
Volume (m3) 12,8 7,2
Paparan permukaan (µSv/jam) 0,13 0,16 0,18 0,16 0,17 0,20 1,50 0,39 0,36 0,09 ttd ttd
per 3 bulan) dan DEK di bawah NBD (125 mSv per 3 bulan). Pada triwulan-III terdeteksi 13 pekerja radiasi IEBE menerima DEST, tetapi di bawah NBD (12,5 mSv per 3 bulan) dan DEK di bawah NBD (125 mSv per 3 bulan). Pada triwulan-IV terdeteksi 26 pekerja radiasi IEBE menerima DEST, tetapi di bawah NBD (12,5 mSv per 3 bulan) dan DEK di bawah NBD (125 mSv per 3 bulan). Selama pengoperasian IEBE tahun 2011, pekerja radiasi IEBE menerima DEST per tahun jauh di bawah NBD (20 mSv), DEK per tahun juga di bawah NBD (500 mSv). Dengan demikian secara keseluruhan dosis eksterna yang diterima pekerja radiasi IEBE jauh di bawah NBD.
Tabel 8. Hasil pembacaan TLD Pekerja Radiasi IEBE Tahun 2011 Triwulan
I
II
III
IV
Jumlah TLD terdeteksi 3 0 3 8 23 0 1 2 13 0 0 0 26 0 0 0
DEST (mSv) 0,04 - 0,05 ttd 0,03 - 0,04 ttd 0,03 - 0,09 ttd 0,03 0,03 - 0,04 0,03 - 0,08 ttd ttd ttd 0,03 ttd ttd ttd
Catatan: Nilai Batas Dosis (NBD) : DEST [Hp-10]: 20 mSv/tahun atau 12,5 mSv/3 bulan DEK [Hp-0,07]: 500 mSv/tahun atau 125 mSv/3 bulan ttd = tidak terdeteksi
DEK Bidang/ (mSv) Unit 0,04 - 0,09 B3N ttd BOSP ttd BK 0,03 - 0,04 UPN 0,03 - 0,19 B3N ttd BOSP ttd BK ttd UPN 0,03 - 0,23 BPR ttd BOSP ttd BK ttd UPN 0,03 - 0,19 B3N ttd BOSP ttd BK ttd UPN B3N : Bidang Bahan Bakar Nuklir BK : Bidang Keselamatan BOSP : Bidang Op. Sarana Penunjang UPN : Unit Pengamanan Nuklir
Pemantauan dosis radiasi interna pekerja radiasi IEBE, dilakukan selama tahun 2011 melalui analisis urin (invitro) dilakukan di PTLR. Disamping itu dilakukan juga pembacaan WBC Muradi, dkk
127
STTN-BATAN & PTAPB-BATAN
SEMINAR NASIONAL VIII SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31OKTOBER 2012 ISSN 1978-0176 untuk mengetahui radionuklida di dalam tubuh pekerja radiasi IEBE, dilakukan di PTLR selama tahun 2011. Hasil pemantauan dosis interna melalui analisis urin selama tahun 2011 secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 9. Hasil analisis invitro, bervariasi antara terdeteksi sampai dengan terdeteksi dosis terikat efektif/HE (mSv) tetapi jauh di bawah batasan (50 mSv/tahun). Hasil analisis WBC 22 pekerja radiasi,
tidak terdeteksi adanya radionuklida pada pekerja radiasi IEBE. Secara keseluruhan, pekerja radiasi IEBE menerima dosis interna yang berasal dari dosis terikat efektif (HE) per tahun jauh di bawah NBD (50 mSv). Dengan demikian selama pengoperasian IEBE tahun 2011, pekerja radiasi menerima akumulasi dosis radiasi eksterna dan interna, di bawah NBD 50 mSv/tahun.
Tabel 9. Hasil Pemantauan Dosis Interna Melalui Analisis Urin Pekerja Radiasi IEBE, Tahun 2011 Perioda Januari - Juni
Juli - Desember
Pekerja radiasi IEBE yang terdeteksi 1 0 1 0 0 1
Catatan: HE : Dosis terikat efektif NBD HE : 50 mSv/tahun << : dosis kurang dari 0,01 mSv ttd = tidak terdeteksi
HE (mSv) << ttd 0,03 ttd ttd 0,05
Aktivitas Utotal (Bq) 0,001 ttd 0,04 ttd ttd 0,07
Bidang/Unit B3N BOSP BK BPR BOSP BK
B3N : Bidang Bahan Bakar Nuklir BK : Bidang Keselamatan BOSP : Bidang Op. Sarana Penunjang
KESIMPULAN Tingkat radiasi dan kontaminasi di daerah kerja IEBE selama tahun 2011, berada di bawah konsentrasi maksimum yang diizinkan dan dalam kondisi terkendali. Paparan radiasi pada limbah radioaktif padat yang ada di IEBE, berada di bawah konsentrasi maksimum yang diizinkan dan dikumpulkan di tempat penyimpanan sementara sebelum dikirim ke IPLR. Pengiriman limbah cair aktivitas rendah dari tangki DAWP sebanyak ± 35 m3 ke IPLR dilakukan pada bulan juni 2011. Paparan radiasi tertinggi ada di drum 7 sebesar 1,50 µSv/jam atau hanya 6 % dari batas yang diizinkan (25 µSv/jam). Sedangkan Tangki DAWP 1 dan 2 tidak terdeteksi adanya paparan radiasi. Hasil pemantauan dosis eksterna maupun interna pekerja radiasi IEBE di bawah Nilai Batas Dosis (NBD). Dengan demikian pekerja radiasi IEBE selama tahun 2011, menerima dosis akumulasi < 50 mSv/tahun. Dapat disimpulkan bahwa, pengoperasian IEBE selama tahun 2011, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan keselamatan kerja terhadap radiasi.
DAFTAR PUSTAKA 1. TIM LAK-PTBN, ”Laporan Analisis Keselamatan Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE)”, No. Dok. KK20J09003, revisi 6, 2007. 2. ANONIM, ”Peraturan pemerintah RI Nomor 33 tahun 2007”, tentang keselamatan radiasi pengion dan keamanan sumber radioaktif, 2007. 3. PRAYITNO B., “Evaluasi Dosis Radiasi Eksterna Pekerja Radiasi PTBN Tahun 19912006”, Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir PTBN-BATAN, ISSN 19789858, Serpong 11 September 2007. 4. BAPETEN, ”Keputusan Kepala BAPETEN Nomor 01/Ka-BAPETEN/V-99”, tentang ketentuan keselamatan kerja terhadap radiasi, 1999.
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada rekan-rekan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, yang telah membantu mulai dari persiapan, pelaksanaan kegiatan serta penyusunan makalah ini.
STTN-BATAN & PTAPB BATAN
128
Muradi, dkk