perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Pembelajaran Materi Fluida Kelas XI IPA Semester Genap SMA N 4 Kota Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015) Purwandari1, Widha Sunarno2, Cari 3 1
Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]
2
Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]
3
Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian: 1). Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek. 2). Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah. 3). Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan kreativitas rendah. 4). Mengetahui adakah interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa. 5). Mengetahui adakah interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. 6). Mengetahui adakah interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. 7). Mengetahui adakah interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Hasil dari penelitian :1) Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan Fobs = 12.208 > Fα = 4,02, 2) Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah dengan Fobs = 7.826 > Fα = 4,02 3) Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kreativitas tinggi dan rendah dengan Fobs = 7.600 > Fα = 4,02 4) Ada interaksi antara inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dengan Fobs = 4.564 > Fα = 4,02. 5) Ada interaksi antara inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kreativitas dengan Fobs = 8.061 > Fα = 4,02. 6) Ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dengan Fobs = 8.910 > Fα = 4,02. 7) Ada interaksi antara inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dengan Fobs = 5.122 > Fα = 4,02. Kata kunci: Penelitian Eksperimen, Inkuiri Terbimbing Metode Eksperimen, Metode Proyek, Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreativitas.
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 1. Nilai Ulangan Harian Kesetimbangan Pendahuluan Keberhasilan suatu bangsa salah satunya Benda Tegar. terletak pada mutu pendidikan yang dapat Prosentase meningkatkan kualitas sumber daya manusia. (%) Kelas Rata-Rata Kelas Tidak Tuntas Mutu pendidikan mempunyai peran penting XI IPA 1 68,60 50 dalam kehidupan individu, berbangsa maupun XI IPA 2 70,10 43 bernegara. Pendidikan adalah proses manusia XI IPA 3 70,00 44 mengenali diri dengan potensi yang dimiliki, XI IPA 4 70,21 46 memahami apa yang sedang dihadapi dan mampu (Sumber: Buku daftar nilai guru fisika) menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai tanpa harus kehilangan identitas dirinya. Proses rata-rata ketuntasan 54% dan tidak tuntas 46%. pembelajaran disekolah merupakan bagian dari Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran proses pendidikan formal yang bertujuan untuk fisika, nilai rata-rata hasil ulangan harian memberi pengalaman belajar siswa. kesetimbangan benda tegar masih dibawah KKM Guru merupakan salah satu pihak disebabkan karena beberapa permasalahan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya sebagai berikut: 1) guru menggunakan manusia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional pembelajaran konseptual dalam penyampaian No 47 Tahun 2007 tentang standart proses materi fisika sehingga menimbulkan kejenuhan pendidikan menjelaskan bahwa guru merupakan pada siswa. 2) Kurangnya pemahaman siswa pendidik profesional dengan tugas utama terhadap apa yang diketahui dan yang belum mendidik, melatih, menilai, dan mengevaluasi diketahui terhadap materi yg diajarkan. 3) Siswa peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur kurang aktif dalam menggali informasi materi pendidikan formal, pendidikan dasar dan fisika sehingga pengetahuan yang siswa dapatkan pendidikan menengah. Berdasarkan uraian di atas hanya berasal dari guru. 4) Guru masih dominan seorang guru sebagai salah satu penunjang dan dalam pembelajaran (teacher centered learning) pelaku dalam pendidikan, sehingga guru dituntut mengakibatkan siswa kurang percaya diri dalam untuk menciptakan pembelajaran yang berpendapat. 5) Guru belum memperhatikan merangsang siswa mampu menganalisis masalah model dan metode pembelajaran yang dapat yang ada dan mencari pemecahan masalah. meningkatkan mutu pembelajaran. 6) Guru belum Secara bertahap kurikulum yang sepenuhnya memperhatikan karakterstik siswa digunakan di Indonesia mengalami perubahan sebagai salah satu penentu keberhasilan siswa. yang bertujuan untuk menyempurnakan Berdasarkan hasil observasi diatas, maka kurikulum, sehingga diharapkan dapat diperlukan perbaikan dalam proses pembelajaran meningkatkan mutu pendidikan nasional. fisika. Kondisi tersebut dapat diperbaiki dengan Kurikulum yang digunakan SMA Negeri 4 Kota memperhatikan strategi dan metode pembelajaran Madiun dalam pembelajaran adalah Kurikulum yang sesuai dengan karakter materi dan karakter Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). siswa. Salah satu strategi yang sesuai dengan Permendiknas RI No 22 Tahun 2006 menjelaskan karakter pembelajaran fisika khususnya materi bahwa untuk mendukung pencapaian tujuan fluida yaitu strategi inkuiri terbimbing. Menurut KTSP pengembangan kompetensi siswa di Sanjaya (2013: 196) “Strategi inkuiri adalah sesuaikan dengan potensi, perkembangan, rangkaian kegiatan pembelajaran yang kebutuhan, dan kepentingan siswa serta tuntutan menekankan pada proses berpikir secara kritis lingkungan. dan analitis untuk mencari dan menemukan Pelajaran fisika merupakan salah jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan”. pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa. Implementasi inkuiri terbimbing dalam Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di pembelajaran dapat menggunakan metode SMA 4 kota Madiun diperoleh hasil ulangan eksperimen dan metode proyek. harian materi kesetimbangan benda tegar kurang Implementasi inkuiri terbimbing dari KKM seperti yang terdapat pada tabel 1, terbimbing dalam pembelajaran dapat sehingga materi fisika belum maksimal dikuasai menggunakan metode eksperimen dan metode siswa. Berikut ini adalah data nilai rata-rata hasil proyek. Metode eksperimen merupakan cara ulangan harian siswa SMA Negeri 4 Kota penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan Madiun semester genap tahun pelajaran commit to user percobaan dengan mengalami dan membuktikan 2014/2015: sendiri suatu yang dipelajari (Djamarah, Azwan
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Zain, 2013: 84). “Metode proyek adalah siswa. 5) Mengetahui adakah interaksi antara pemberian tugas kepada peserta didik untuk pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan dikerjakan secar individual. Peserta didik dituntut metode eksperimen dan metode proyek dengan untuk mengamati, membaca, meneliti kemudian kreativitas terhadap hasil belajar siswa. 6) di minta untuk membuat laporan dalam bentuk Mengetahui adakah interaksi antara kemampuan makalah atau produk” (Yamin, 2013: 162). berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil Strategi inkuiri terbimbing dengan metode belajar siswa. 7) Mengetahui adakah interaksi eksperimen dan metode proyek diharapkan dapat antara pendekatan inkuiri terbimbing membantu siswa dalam mengaplikasikan teorimenggunakan metode eksperimen dan metode teori fisika yang didapat dengan langsung proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan mempraktekannya sehingga menghasilkan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. sebuah aplikasi baru hasil pengembangan Metode Penelitian pengetahuan mereka. Penelitian ini dilakukan di XI IPA SMA Pembelajaran inkuiri terbimbing dengan Negeri 4 Kota Madiun tahun pelajaran metode eksperimen dan metode proyek cocok 2014/2015. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan diterapkan dalam pembelajaran fisika karena secara bertahap dan sesuai dengan tahapanpembelajaran fisika tidak hanya mempelajari tahapan penelitian yang telah disusun. Adapun prinsip, hukum, dan konsep, namun diberikan tahap-tahap pelaksanaannya yaitu 1) Tahap aplikasi-aplikasi yang dapat mereka kembangkan persiapan, meliputi: pengajuan judul tesis, untuk kemajuan teknologi. Metode eksperimen permohonan pembimbing, pembuatan proposal, dan metode proyek diharapkan dapat membantu pembuatan instrumen, perijinan penelitian kepala siswa dalam mengaplikasikan teori-teori fisika lembaga terkait, konsultasi instrumen penelitian, yang didapat dengan langsung mempraktekannya dan validasi instrumen, 2) Tahap penelitian, yaitu sehingga menghasilkan sebuah aplikasi baru hasil semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat pengembangan pengetahuan mereka. penelitian, meliputi: uji instrumen penelitian dan Keberhasilan pembelajaran fisika selain pengambilan data yang disesuaikan dengan dipengaruhi pendekatan dan metode alokasi waktu penyampaian materi termofisika. pembelajaran juga dipengaruhi oleh faktor 3) Tahap penyelesaian, meliputi: pengolahan internal siswa. Dalam penelitian ini melihat dari data dan penyusunan laporan tesis kreativitas daan kemampuan berpikir kritis. Teknik pengambilan data dilakukan Penalaran dan pemahaman dalam materi ini dengan pemberian tes, observasi, angket dan menuntut siswa berfikir kreatif agar dapat dokumentasi. Data hasil belajar siswa diperoleh menerapkanya dalam penyelesaian permasalahan. dari hasil tes kognitif. Pada angket kreativitas Siswa yang memiliki kreativitas tinggi selalu dan tes kemampuan berpikir kritis diperoleh ingin tahu, memiliki minat yang tinggi, menyukai setelah proses pembelajaran, bertujuan untuk aktifitas yang kreatif. Siswa yang memiliki mengetahui kreativitas dan kemampuan kemampuan yang kreatif tidak hanya menerima berpikir kritis yang dimiliki siswa. Sedangkan informasi dari guru saja melainkan berusaha metode observasi dan dokumentasi diperoleh mencari dan memberikan informasi dalam proses pada saat proses pembelajaran dan praktikum belajar secara mandiri. berlangsung. Metode observasi dilakukan Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk mengambil data hasil belajar afektif dan Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar psikomotor. antara siswa yang diberi pembelajaran dengan Uji validitas pada tes hasil belajar kognitif pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan dilakukan untuk mengetahui apakah alat evaluasi metode eksperimen dan metode proyek. 2) itu layak digunakan. Hasil soal kognitif uji coba Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar kemudian dihitung validitas, reliabilitas, daya kemampuan antara siswa yang memiliki beda soal, indeks kesukaran, validitas dan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir reliabilitas. Sedangkan tes kemampuan berpikir kritis rendah. 3) Mengetahui adakah perbedaan kritis dan angket kreativitas dihitung validitas hasil belajar antara siswa yang memiliki dan reliabilitas. Teknik analisis data pada kreativitas tinggi dan kreativitas rendah. 4) penelitian ini terdiri dari uji prasyarat dan uji Mengetahui adakah interaksi antara pendekatan hipotesis. Pada uji prasyarat meliputi uji inkuiri terbimbing menggunakan metode dan uji homogenitas. Pada uji commit tonormalitas user eksperimen dan metode proyek dengan hipotesis data penelitian menggunakan uji kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar Anava 2x2x2.
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
secara langsung mulai mengamati, mengidentifikasi, mengobservasi, menganalisis dan menyimpulkan sendiri permasalahan, yang mana pemahaman yang diperoleh dengan pengalaman secara langsung jauh lebih efektif. Hal ini berbeda dengan pembelajaran fisika dengan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen. Pada metode eksperimen siswa secara kelompok melakukan percobaan dengan mempergunakan alat atau waktu lebih dari satu kali dengan mengalami dan Metode 12.208 .001 membuktikan sendiri suatu yang dipelajari, jadi Kemampuan_Berpikir_Kritis 7.826 .007 metode eksperimen lebih menekankan pada Kreativitas 7.600 .008 pelibatan secara langsung siswa untuk mengalami Metode * proses dan membuktikan sendiri hasil percobaan. 4.564 .037 Kemampuan_Berpikir_Kritis Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Akinoglu, O (2008), menunjukkan Metode * Kreativitas 8.061 .006 bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis Kemampuan_Berpikir_Kritis * 8.910 .004 proyek meningkatkan minat siswa terhadap ilmu Kreativitas pengetahuan dan teknologi, terbukti dengan Metode * meningkatnya hasil belajar siswa. Penelitian Kemampuan_Berpikir_Kritis * 5.122 .028 relevan yang lainnya dari Sadeh & Michal Zion Kreativitas (2012). Pada penelitian tersebut menunjukkan Hasil analisis tabel 2 dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa antara bahwa: inkuiri terbimbing dengan metode proyek dan 1. Hipotesis pertama: Perbedaan hasil belajar open inkuiri. antara siswa yang mendapatkan Berdasarkan penjelasan beberapa pembelajaran dengan inkuiri terbimbing penelitian tersebut dapat diperoleh penjelasan menggunakan metode eksperimen dan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode proyek. metode proyek meningkatkan hasil belajar siswa Hasil perhitungan yang dilakukan dibandingkan dengan metode eksperimen. Jadi menggunakan SPSS 17 menunjukkan H0A ditolak ada perbedaan pengaruh pembelajaran inkuiri dan H1A diterima karena nilai Fobs > Ftabel. Nilai terbimbing menggunakan metode eksperimen Fobs kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dan metode proyek terhadap hasil belajar siswa. terhadap hasil belajar sebesar 12.208 sedangkan 2. Hipotesis kedua: Perbedaan hasil belajar untuk Ftabel sebesar 4,02. Berdasarkan hasil siswa antara kemampuan berpikir kritis analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan tinggi dan rendah. bahwa hasil penelitian sesuai dengan hipotesis Berdasarkan hasil analisis menunjukkan yaitu ada perbedaan pembelajaran inkuiri F adalah 7,826 sedangkan untuk Ftabel sebesar obs terbimbing menggunakan metode eksperimen 4,02 sehingga Fobs > Ftabel maka H0A ditolak dan dan metode proyek terhadap hasil belajar siswa. H1A diterima. Hasil penelitian sesuai dengan Penggunaan pembelajaran inkuiri hipotesis yaitu ada perbedaan hasil belajar siswa terbimbing dengan metode proyek menghasilkan antara kemampuan berpikir kritis tinggi dan hasil belajar fisika yang lebih baik daripada kemampuan berpikir kritis rendah. Pada penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing penelitian ini kemampuan berpikir kritis dengan metode eksperimen. Pada pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar. Siswa yang fisika dengan inkuiri terbimbing menggunakan memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi metode proyek, guru memberikan kebebasan memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi penuh kepada siswa untuk mengembangkan pola dibanding dengan siswa yang memiliki pikirnya. Siswa menjadi lebih paham konsep kemampuan berpikir kritis rendah. Hal ini suatu materi apabila dalam proses pembelajaran disebabkan siswa yang mempunyai kemampuan tersebut menemukan sendiri atau mengalami berpikir kritis tinggi mampu menganalisis suatu secara langsung sehingga pengetahuannya dapat commit to user melalui evaluasi potensi, pemecahan masalah melekat dalam pikiran siswa. masalah, dan sintesis informasi untuk Siswa juga mengalami proses ilmiah menentukan keputusan, Berbeda dengan siswa Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas didapatkan kesimpulan bahwa data yang diperoleh terdistribusi normal dan varian datanya homogen. Karena uji normalitas dan homogenitas telah dipenuhi kemudian dilakukan uji anava. Hasil uji hipotesis seperti pada tabel 2 dibawah ini: Tabel 2. Hasil Uji Anava Source F Sig.
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan menentukan hasil belajar siswa, jadi ada yang mempunyai kemampuan berpikir kritis perbedaan antara kreativitas tinggi dan rendah rendah cenderung pasif dan malas dalam terhadap hasil belajar siswa. mengikuti pelajaran sehingga cenderung kurang dapat memahami apa yang disampaikan oleh 4. Hipotesis keempat: Interaksi antara inkuiri guru. terbimbing melalui metode eksperimen Penelitian ini sesuai dengan penelitian dan proyek dengan kemampuan berpikir dari Li-Fang, Zhang (2011). Pada penelitian kritis terhadap hasil belajar siswa. tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan Hasil analisis menunjukkan bahwa Harga kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah. Fobs 4,564 > dari Ftabel 4,02 berarti bahwa H0 Sehingga dapat diperoleh penjelasan bahwa ditolak dan H01 diterima, sehingga ada interaksi kemampuan berpikir kritis siswa berpengaruh antara inkuiri terbimbing melalui metode terhadap proses pembelajaran dan menentukan eksperimen dan proyek dengan kemampuan hasil belajar. berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa. Kelas Berdasarkan uraian penelitian tersebut eksperimen I menggunakan pembelajaran inkuiri dapat diperoleh penjelasan bahwa kemampuan terbimbing dengan metode eksperimen berpikir kritis siswa berpengaruh terhadap proses menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pembelajaran dan menentukan hasil belajar, jadi kemampuan berpikir kritis tinggi mendapatkan ada perbedaan antara kemampuan berpikir kritis hasil belajar fisika lebih baik dari pada dari pada tinggi dan rendah terhadap hasil belajar. siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Kelas eksperimen II menggunakan 3. Hipotesis ketiga: Perbedaan hasil belajar pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode siswa antara kreativitas tinggi dan rendah. proyek menunjukkan bahwa siswa yang memiliki Hasil analisis menunjukkan Fobs adalah 7,6 kemampuan berpikir kritis tinggi mendapatkan sedangkan untuk Ftabel sebesar 4,02 sehingga Fobs hasil belajar fisika lebih baik dari pada dari pada > Ftabel maka H0c ditolak dan H1c diterima. Hasil siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis penelitian sesuai dengan hipotesis yaitu ada rendah. perbedaan antara kreativitas tinggi dan rendah Metode pembelajaran dan kemampuan terhadap hasil belajar siswa. Kreativitas berpikir kritis bersama-sama memberikan berpengaruh terhadap hasil belajar. Siswa yang pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. mempunyai kreativitas tinggi dapat menciptakan Interaksi yang muncul adalah siswa yang gagasan baru dari angan-angan, ingatan, memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi baik keterangan dan konsep yang dimilikinya, diberikan pembelajaran inkuiri terbimbing sehingga dapat melahirkan ide-ide yang sesuai dengan metode eksperimen maupun metode dengan konsep ilmiah, dengan demikian dapat proyek memiliki hasil belajar yang lebih baik tercipta pula sesuatu yang baru yang sesuai dibandingkan dengan siswa yang memiliki dengan konsep fisika. Siswa yang kreatif juga kemampuan berpikir kritis rendah. akan mempunyai mental dan kepribadian yang Penelitian ini sesuai dengan hasil oleh tangguh dalam melakukan suatu percobaan, McMullen, Maureen A (2015). Pada penelitian sedangkan siswa yang mempunyai kreativitas tersebut menunjukkan bahwa Ada perbedaan rendah cenderung pasif dalam mengikuti antara kemampuan berpikir kritis tinggi dan pelajaran sehingga kurang memahami apa yang rendah. Dibuktikan dengan hasil postest dan disampaikan oleh guru, dengan perbedaan ini pretest terdapat peningkatan hasil belajar. maka penguasaan terhadap materi pelajaran bagi Kemampuan berpikir kritis memiliki peran siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih baik penting dalam proses pembelajaran. Siswa yang dibandingkan siswa yang memiliki kreativitas memiliki kemampuan berpikir kritis mampu rendah. menganalisis suatu masalah melalui evaluasi Penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Lampert, Nancy (2006). Hasil penelitian ini potensi, pemecahan masalah, dan sintesis menyimpulkan bahwa siswa yang memiliki informasi untuk menentukan keputusan sehingga kreativitas tinggi memiliki banyak ide untuk siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis mendapatkan solusi tentang permasalahan yang tinggi. diberikan guru. Guru juga berperan dalam Penelitian lain yang relevan adalah dari menumbuhkan kreativitas siswa.. Gunn, Thelma M; Grigg, Lance M; Pomahac, commit toGuy userA (2015) menyimpulkan bahwa siswa yang Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas dapat diperoleh penjelasan bahwa kreativitas memiliki kemampuan berpikir kritis mampu siswa berpengaruh terhadap proses pembelajaran menganalisis suatu masalah melalui evaluasi
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
potensi, pemecahan masalah, dan sintesis Penelitian ini sesuai dengan hasil informasi untuk menentukan keputusan sehingga penelitian dari Aktamis, H dan Omer Ergin siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis (2008), menyimpulkan bahwa ada perbedaan mampu mendapatkan hasil belajar yang lebih pada kreativitas siswa sekolah dasar. baik. Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas Berdasarkan penjelasan penelitian di atas dapat diperoleh penjelasan bahwa pada kelas eksperimen I menunjukkan bahwa siswa yang dapat diperoleh kesimpulan bahwa metode memiliki kreativitas tinggi mendapatkan hasil pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis belajar fisika lebih baik dari pada siswa yang siswa berpengaruh terhadap proses pembelajaran memiliki kreativitas rendah, sedangkan pada dan menentukan hasil belajar, sehingga ada kelas eksperimen II menunjukkan bahwa siswa interaksi antara siswa inkuiri terbimbing yang memiliki kreativitas tinggi mendapatkan menggunakan metode eksperimen dan metode hasil belajar fisika lebih baik dari pada dari pada proyek dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki kreativitas rendah, jadi ada terhadap hasil belajar. Interaksi antara inkuiri terbimbing menggunakan 5. Hipotesis kelima: Interaksi antara inkuiri metode eksperimen dan metode proyek dengan terbimbing melalui metode eksperimen dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. proyek dengan kreativitas terhadap hasil 6. Hipotesis keenam: Interaksi antara belajar siswa. kemampuan berpikir kritis dan kreativitas Hasil analisis menunjukkan H0Ac di tolak terhadap hasil belajar siswa. dan H1Ac diterima karena nilai Fobs > Ftabel. Hasil analisis data menunjukkan ada Berdasarkan tabel 4.15 hasil anava untuk interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan interaksi (AC) menunjukkan hasil statistik uji F obs kreativitas terhadap hasil belajar siswa, karena sebesar 8.061 sehingga lebih besar dari Ftabel 4,02 harga Fobs 8.910 lebih besar dari Ftabel 4,02. Hasil berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, maka ini merupakan konsekuensi dari dua keputusan dapat disimpulkan bahwa ada interaksi antara sebelumnya yaitu secara parsial dan secara inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen signifikan kemampuan berpikir kritis dan dan proyek dengan kreativitas terhadap hasil kreativitas memberikan pengaruh yang positif belajar siswa. Pada kelas eksperimen I dan kelas terhadap hasil belajar. eksperimen II menunjukkan bahwa siswa yang Siswa yang mempunyai kemampuan memiliki kreativitas tinggi mendapatkan hasil berpikir kritis tinggi dan kreativitas tinggi dalam belajar fisika lebih baik dari pada siswa yang setiap proses pembelajarannya lebih baik memiliki kreativitas rendah. dibandingkan dengan kelompok siswa yang lain. Kreativitas adalah cara berpikir dimulai Kemampuan berpikir kritis yang tinggi menjadi dari mengidentifikasi suatu masalah, modal utama untuk dapat menyelesaikan memperdalam masalah dengan mencari informasi permasalahan dalam bentuk tes ataupun nontes. menyangkut masalah tersebut, menimbulkan Kreativitas tinggi membantu menyelesaikan sebuah ide baru dari beberapa informasi yang masalah pada materi fluida statis dengan cara didapat, kemudian membuktikan dan yang baru dan kreatif. Penelitian ini dilakukan mengimplementasikan ide tersebut. Penggunaan pada siswa yang mempunyai latar belakang yang metode proyek memberikan kebebasan penuh heterogen, sehigga baik siswa yang mempunyai kepada siswa untuk menggunakan kreativitasnya tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi atau dalam menyelesaikan masalah yang mereka rendah dan tingkat kreativitas tinggi atau rendah temukan sendiri sehingga siswa dengan dapat mengerjakan soal yang diberikan guru dan kreativitas tinggi akan lebih mudah dalam menyelesaikan tugas-tugas dengan baik. Selain menerima informasi. Ketika menggunakan itu, adanya kerjasama yang baik dalam metode eksperimen guru membimbing siswa menyelesaikan tugas kelompok. Adanya dalam penyelesaian masalah, siswa yang kekompakan siswa dalam menyelesaikan tugas, mempunyai kreativitas rendah dapat menerima secara tidak langsung dapat memotivasi siswa informasi karena mendapat petunjuk yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah penyelesaian dari guru. Interaksi yang muncul dan kreativitas rendah. adalah metode proyek lebih baik jika digunakan Berdasarkan uraian diatas dapat dalam pembelajaran pada siswa yang memiliki commit todisimpulkan user bahwa ada interaksi antara kreativitas tinggi, sedangkan metode eksperimen kemampuan berpikir kritis dengan kreativitas lebih baik jika digunakan dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. pada siswa yang memiliki kreativitas rendah.
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id menunjukan adanya perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa karena Fobs = 4.564 > Fα = 4,02. 6) Ada interaksi antara kreativitas dan kemampuan berpikir kritis menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, karena Fobs = 8.910 > Fα = 4,02. 7) Ada interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa karena Fobs = 5.122 > Fα = 4,02. Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian, sebagai perbaikan dan peningkatan dalam pembelajaran fisika saran dari peneliti adalah: 1). Manajemen waktu yang baik dan persiapan menggunakan praktikum dalam pembelajaran pada penerapan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran, khususnya metode eksperimen dan proyek akan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. 2). Perumusan masalah dan langkah kerja pada inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan proyek harus diinformasikan kepada siswa secara jelas dan terarah, agar siswa dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik. 3). Perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar, sehingga dapat menambah pengetahuan guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 5). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian-penelitian berikutnya yang sejenis dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya mata pelajaran fisika. 6). Skala angket kreativitas hendaklah dibuat empat tingkatan saja yaitu selalu, sering, kadangkadang/jarang dan tidak pernah, karena antara kadang-kadang dan jarang perbedaanya sangat tipis sehingga menyulitkan responden untuk memilih satu diantara dua jawaban tersebut.
7.
Hipotesis ketujuh: Interaksi antara inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. Hasil analisis data menunjukkan ada interaksi antara inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. Fobs 5.122 lebih besar dari Ftabel 4,02, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada interaksi antara inkuiri terbimbing melaui metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. Pada deskripsi data menjelaskan bahwa siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi dan kreativitas tinggi jika diberi pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode proyek memperoleh rata-rata hasil belajar lebih baik dibandingkan yang diajar dengan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen. Penelitian yang relevan dari Josef Trna (2012). Penelitian tersebut menunjukkan ada perubahan yang signifikan mengenai hasil belajar siswa setelah diterapkannya inkuiri terbimbing terhadap gaya belajar siswa, dengan penerapan metode proyek dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada interaksi antara inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan proyek, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa.
Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan 1). Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek, karena Fobs = 12.208 > Fα = 4,02. 2) Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kemampuan Daftar Pustaka berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah, karena Fobs = 7.826 > Fα = 4,02. 3) Aktamis, H & Omer Ergin. (2008). The Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang Effect of Scientific Prosess Skills memiliki kreativitas tinggi dan kreativitas rendah, Education on Students’ Scientific karena Fobs = 7.600 > Fα = 4,02. 4) Ada interaksi Creativity, Science Attitudes and antara pendekatan inkuiri terbimbing Acedemic Archievements. Asia-Pacific menggunakan metode eksperimen dan metode Forum, 9 (4), 1-21. proyek dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa, karena Fobs = 4.564 Akinoglu, O. (2008). Assessment Of The commit to user > Fα = 4,02. 5) Ada interaksi antara pendekatan Inquiry-Based Project Implementation inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen Process In Science Education Upon dan proyek dengan kreativitas tinggi atau rendah
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Students’ Points Of Views. International journal of instruction , 1(1).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 47 Tahun (2007). Standart Proses Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Djamarah, S B & Zain.(2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesa No 22 Tahun (2006). Standart Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Eragamreddy, N.. (2013). Teaching Creative Thinking Skills. Internatonal journal of English language. (1). Gunn, Thelma M; Grigg, Lance M; Pomahac, Guy A. (2008). Can Bioethical Issues and Questioning Strategies Increase Scientific Understandings. Critical Thinking in Science Education: (42).
Sadeh, I & Zion,M. (2012). Which Type of Inquiry Project Do High School Biology Students Prefer: Open or Guided. Science Business Media. 1 (2).
Lampert&Nancy. (2006). Enhancing critical thinking with aesthetic, critical, and creative inquiry. Jurnal Internasional. (59)
Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendedikan. Jakarta: Preanada media group.
McMullen & Maureen A.. (2008). Examining Patterns of Change in the Critical Thinking Skills of Graduate Nursing Student. The journal of nursing education.
Trna. J. (2012). Implementation Of InquiryBased Science Education In Science Teacher Training. Journal of educational and instructional Student In the world (2).
Li-Fang Zhang. (2013). Contributions of Thinking Styles to Critical Thinking Dispositions. International journal of humanities and social science.
Yamin, M. (2013). Strategi dan Metode dalam Pembelajaran. Jakarta: Referensi.
commit to user
8