Puluhan Orangtua Antar Anak Melamar Kerja di Airlangga Career Fair UNAIR NEWS – Ibarat peribahasa “Ada Gula Ada Semut”, itulah yang dapat menggambarkan situasi di Airlangga Convention Center (ACC) kampus C, Universitas Airlangga, Kamis (31/3). Pasalnya, ribuan jobseeker memadati gedung ACC untuk mengikuti “Airlangga Career Fair XXVI 2016” yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) UNAIR. Pameran yang akan dibuka selama tiga hari tersebut menghadirkan berbagai instansi perusahan, lembaga pemberi beasiswa, serta produk kewirausahaan. Beberapa diantara pelamar kerja yang datang, ternyata ada juga yang diantarkan oleh orangtuanya. Tak tega melihat anaknya kesusahan di tengah antrian panjang, orangtua dari pelamar kerja rela menunggu anaknya hingga berjam-jam untuk mengantre dan mendaftar pada perusahaan yang mereka inginkan. Seperti yang dialami oleh Darti (54) orangtua asal Jember. Ia mengantarkan anaknya yang merupakan lulusan program sarjana (S1) Informatika, Universitas Jember (UNEJ). “Saya sudah datang ke sini sejak jam 6 pagi tadi. Ternyata sudah ada yang antre duluan,” ungkap Darti. Memang, dihari pertama ACF dibuka pada pukul 08.00 WIB. Namun untuk mengantisipasi antrean panjang karena banyaknya pengunjung, beberapa pelamar kerja datang lebih awal dibandingkan jadwal seharusnya. Hal serupa juga dialami oleh Effendi (60) asal Lumajang. Pensiunan pegawai negeri ini sudah datang sejak pukul 05.00 WIB demi mengantarkan anaknya yang merupakan lulusan S1 Ilmu Hukum UNEJ untuk melamar kerja di ACF.
“Saya di sini sejak lima jam yang lalu, tapi sampai sekarang anak saya masih belum keluar juga,” ujar Effendi. Tidak hanya orangtua pelamar kerja dari lulusan S1 saja yang mengantar. Nur Cholis (56) juga ikut mengantarkan kedua putraputrinya yang sudah lulus dari program magister (S2). “Anak saya sebenarnya sudah ada tawaran kerja, tapi tidak sesuai minat anak saya. Jadi saya antar anak saya ke event ini,” ujar laki-laki yang berasal dari Wiyung, Surabaya. Para orangtua pelamar kerja memiliki harapan yang relatif sama, agar anak mereka dapat diterima di instansi yang memang diharapkan. “Di perusahaan manapun asal anak saya suka, saya akan merestuinya” pungkas Darti. (*) Penulis: Dilan Salsabila Editor: Binti Q. Masruroh
PIH Bagikan Air Minum untuk Pengunjung Airlangga Career Fair UNAIR NEWS: Ribuan pencari pekerjaan dan mahasiswa pemburu beasiswa studi lanjut ”membanjiri” bursa kerja “Airlangga Career Fair (ACF) XXVI, Scholarship & Entrepreneur EXPO”, di Gedung Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C UNAIR Jl. Dr. Ir. Soekarno, Mulyorejo, Kamis (31/3). Mereka terpaksa harus antre berjajar hingga “mengular” sampai jauh diluar gedung. Guna membantu meringankan rasa haus di terik mentari yang menyengat itu, Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR
memberikan minuman air putih kemasan. ”Hari pertama gelaran ACF ini kami menyediakan 15 dus minuman dalam kemasan gelas transparan, tetapi hanya habis 10 dus saja,” kata Dian Wirawan Norazis, staf bagian protokol PIH UNAIR yang bersama beberapa staf lain dan security membagibagikan minuman tersebut. Menurut Dian, peringai dari mereka rata-rata senang. Maklum mereka saat itu harus rela berdiri dan antre berpanjangpanjang serta diterpa terik matahari yang menyengat. Bagi mereka yang sudah membawa bekal minuman, memang tahu diri dan tidak minta, tetapi yang tidak membawa bekal minum, rata-rata menerima uluran tangan dari PIH itu. “Terima kasih, lumayan bisa untuk mengusir rasa haus,” tutur Ridwansyah, salah seorang lulusan D3 sebuah perguruan tinggi di Surabaya yang akan memasukkan sejumlah lamaran pada ACF UNAIR kali ini. “Kebetulan saya tadi lupa belum beli, dan lebih baik ikut antre saja daripada beli air tetapi dapat antreannya belakangan. Terima kasih diberi minuman,” komentar Riyanti, seorang calon pelamar kerja asal Sidoarjo. Umar, staf PIH lainnya yang juga ikut membagikan air minum, mengatakan bahwa pada hari kedua gelaran ACF ke-26 ini yaitu Jumat (1/4) juga akan menyediakan air minum lagi kepada mereka yang akan mengunjungi “Airlangga Career Fair (ACF) XXVI, Scholarship & Entrepreneur EXPO XXVI” di Gedung ACC Kampus C Mulyorejo Surabaya. ACF ini akan berakhir pada 2 April 2016 sore.(*) Penulis: Bambang Bes
Airlangga Career Fair Jembatani Para Pencari Kerja dengan Korporasi UNAIR NEWS – Pameran kerja merupakan salah satu cara untuk meniti karir. Untuk menjembatani para peniti karir, pihak Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan Universitas Airlangga (PPKK UNAIR) mengadakan Airlangga Career Fair XXVVI 2016. Acara ACF diselenggarakan pada 31 Maret – 2 April 2016 di Airlangga Convention Center. Sejak awal acara dibuka, ribuan jobseeker telah memadati masing-masing stan perusahaan peserta ACF. Pada ACF kali ini diikuti oleh perusahaan BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta. Berbagai perusahaan tersebut diantaranya Bank Indonesia, PT Angkasa Pura, PT Kereta Api Indonesia, Bank BTN, PT Bank CIMB NIAGA, Tbk, Bank Bukopin, Bank BTPN, Mandiri, PT Blue Bird, Tbk, PERURI, PT Bank Central Asia, Tbk, Jawa Pos, dan masih banyak perusahaan lainnya. Pameran yang digelar tak hanya diikuti stan perusahaan, tetapi juga lembaga penyedia beasiswa dan kewirausahaan. Lembaga penyedia beasiswa yang mengikuti ACF kali ini diantaranya yaitu Adlink + Connex, Sun Education, IDP Education, Taiwan Education Center (TEC), Caraka Mulia, DAAD, Education USA, AUG Student Services, Konsulat Jenderal Jepang, dan IFI. Pembukaan ACF ini dihadiri oleh Wakil Rektor III UNAIR, para direktur, dekan, ketua lembaga dan unit di lingkungan UNAIR, serta para sponsor ACF 2016. Dr. drg. Elly Munadzirah, M.S., selaku Ketua PPKK UNAIR dalam sambutannya, ia berharap agar lulusan UNAIR bisa memenuhi kriteria sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan. “Saya berharap agar kerjasama yang telah dijalin antara UNARI dengan berbagai perusahaan dan penyedia beasiswa bisa terus
berlangsung. Hal ini akan lebih baik lagi jika kerjasama bisa diperluas,” tutur Elly. Wiwik Widayanti selaku Eksekutif Vice President Daerah Operasional 8 PT. KAI berharap agar melalui ACF yang diadakan UNAIR, kebutuhan tenaga kerja perusahaannya bisa dipenuhi. “Semoga event ini menjadi jembatan antara perusahaan dengan perguruan tinggi. Kami berharap agar perguruan tinggi dapat menyalurkan calon tenaga kerja. Semoga kerjasama antara KAI dan UNAIR tetap terjalin dengan baik, dan dapat meningkat di berbagai bidang,” ujar Wiwik. Wakil Rektor III Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D. mengatakan bahwa kunci terpenting yang harus dimiliki mahasiswa adalah kreativitas. Kreativitas adalah inti untuk mendorong kesuksesan, baik meniti karir, melanjutkan studi, maupun dalam berwirausaha. “Meniti karir butuh kreativitas, melanjutkan studi butuh kreativitas, untuk menghasilkan produk unggulan yang kompetitif pun juga membutuhkan kreativitas,” ujar Prof Amin. Sehingga, pada kesempatan ini Prof. Amin juga mendorong agar mahasiswa maupun alumni berupaya untuk selalu meningkatkan kreativitas yang mereka miliki. (*) Penulis: Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S.
Sumpah Profesi Bukan Sekadar
Ucapan UNAIR NEWS – Sebanyak 84 dokter hewan baru dilantik dan diambil sumpahnya oleh Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, pada Kamis (31/3). Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah dokter hewan yang dihadiri oleh jajaran pimpinan UNAIR dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia cabang Jawa Timur I. Dekan FKH UNAIR Prof. Dr. Pudji Srianto, M.Kes., Ph.D., pada kesempatan pertamanya dalam melantik dokter hewan baru tersebut menuturkan, bahwa dari 84 lulusan, 17 diantaranya merupakan penerima bantuan pendidikan Bidikmisi dengan lima orang meraih predikat cumlade. mantan ketua Ikatan Alumni (IKA) FKH UNAIR tersebut juga menyampaikan bahwa sumpah yang diambil ini merupakan bentuk bukti agar ketenangan batin dalam melaksanakan tugas sebagai dokter hewan. “Dalam waktu singkat kalian harus bisa mengamalkan ilmu kalian, tanggung jawab sebagai dokter hewan ini harus benarbenar mampu dilaksanakan dengan baik dan melaksanakan sumpah yang baru saja diucapkan,” jelas Prof. Pudji dalam sambutannya. Wakil Rektor III UNAIR selaku Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D., turut memberikan sambutan dalam prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah dokter hewan ke-156 bahwa tantangan ke depan yang akan dihadapi para dokter hewan baru akan semakin besar. “Sumpah itu janji penting, jadikanlah pegangan yang dengan itulah kalian bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” ujar Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR. Sunaryo Hadi Warsito., drh., MP., selaku ketua pantia memberikan sambutan, bahwa menjadi dokter hewan tidaklah selalu harus menunggu adanya lapangan pekerjaan, bahkan ia
menyarankan agar para lulusan ke depannya bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri. “Dunia kalian ini dekat dengan rezeki, lihatlah mulai dari kotoran, bulu, susu, daging semua jadi ladang rezeki, makanya saya akan lebih bangga kalau melihat kalian bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, buatlah piring untuk orang lain itu lebih baik dari pada berebut piring dengan orang lain,” ujarnya. Salah satu dokter hewan yang turut dilantik, drh. Andri Setiawan, turut memberikan kesempatan. Andri menuturkan tentang pentingnya kesiapan dokter hewan dalam memasuki dunia pekerjaan. Guna menyongsong era Masyarakat Ekonomi ASEAN, ia mengatakan agar para dokter hewan baru mampu memecahkan permasalahan di masyarakat. “Mari kita wujudkan kesehatan masyarakat melalui upaya kita untuk menjaga kesehatan hewan,” ujarnya yang dibarengi jargon andalan FKH UNAIR, “Viva Veteriner!”. Selamat untuk dokter hewan baru! Penulis: Nuri Hermawan Editor: Defrina Sukma S
drh. Martia Rani, Mahasiswi Bidikmisi yang Lulus dengan Predikat Cumlaude UNAIR NEWS – “Dulu waktu SMA saya tidak membayangkan bisa jadi mahasiswa, kayaknya menjadi mahasiswa itu mimpi, namun alhamdulillah melalui bidikmisi saya bisa menyelesaikan studi
hingga menjadi dokter hewan,” begitulah pernyataan drh. Martia Rani Tacharina, sembari menahan tangis haru, dokter hewan yang baru saja dilantik dan diambil sumpah pada Kamis (31/3), lulus dengan meraih predikat cumlaude. Selain meraih IPK sempurna 4.0, perempuan kelahiran Tuban, 1 Maret 1993 tersebut sangat berterima kasih kepada pihak yang selama ini mendukung langakahnya dalam menempuh studi. Sempat menyelesaikan pendidikan SMA di kota Blitar dan harus jauh dari orang tuanya yang bekerja sebagai tukang bengkel di Tuban, mengajarkannya untuk semakin mensyukuri nikmat Tuhan yang luar biasa. “Yang pasti syukur saya kepada Tuhan itu yang pertama dan kepada orang tua saya yang telah mendukung, serta kepada rakyat Indonesia, tanpa mereka semua saya bukan siapa-siapa,” ujarnya. Ditanyai perihal trik suksesnya, mahasiswa yang sempat meraih gelar wisudawan berprestasi saat menyelasaikan studi S1 tersebut mengungkapkan, bahwa dalam menempuh pendidikan profesi ia selalu menerapkan prinsip membagi ilmu pengetahuan, hal ini dilakukan angakatan.
dengan
menjadi
tutor
bagi
adik-adik
“Saya suka membagikan pengetahuan saya dengan mengajar kepada adik-adik angkatan, dengan demikian saya semakin tambah memahami ilmu yang saya ajarkan, jadi bisa bermanfaat bagi mereka dan saya pribadi,” imbuhnya. Perihal manajemen waktu kuliah dan kesibukannya selama menempuh pendidikan profesi, ia mengaku tidak begitu kesulitan. Hal tersebut didasari dengan rasa senangnya terhadap dunia penelitian, bahkan hasil penelitiannya sempat dipublikasikan dan dipresentasikan di Belanda. “Saya memang sangat menyenangi dunia penelitian, bahkan melalui penelitian juga saya pernah sempat di undang ke Belanda,” imbuhnya.
Ditanyai langkahnya ke depan, dokter hewan yang sangat menyukai dunia penelitian ini kelak ingin jadi dosen. “Saya suka mengajar, saya juga jadi asisten dosen untuk mengajari adik-adik tingkat, jadi saya cenderung ke depan ingin terjun ke dunia pendidikan,” pungkasnya. (*) Penulis: Nuri Hermawan
Berkat Vaksin Flu Burung, UNAIR Raih Penghargaan PWI Jatim UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., MCA menerima penghargaan sebagai tokoh pendidikan terpilih dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Jawa Timur dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 dan HUT ke-70 PWI. Prestasi itu diberikan karena lembaga yang dipimpinnya dalam penelitiannya berhasil menemukan vaksin flu burung (Avian Influenza/AI), dimana vaksin tersebut hingga saat ini masih banyak dibutuhkan di dalam negeri dan bahkan dipesan oleh luar negeri, diantaranya Amerika. ”Prestasi UNAIR ini sudah dicatat oleh sejarah sebagai prestasi yang luar biasa, dimana di dalam negeri vaksin flu burung ini masih sangat dibutuhkan, dan bahkan sekarang ini luar negeri yang diantaranya Amerika sudah memesan kepada UNAIR,” kata Ketua PWI Jawa Timur H. Akhmad Munir dalam sambutannya mengawali peringatan HPN 2016 di di Gedung Grahadi Jl. Pemuda Surabaya, Rabu (30/3) malam.
Selain diterima oleh UNAIR, PMI Jatim juga memberikan award serupa dalam berbagai kategori. Penghargaan untuk kategori tokoh nasional diberikan kepada Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kapolri Jenderal Pol. Drs. Badrodin Haiti, dan tokoh pengembangan sepakbola di “Pulau garam” Madura yaitu Achsanul Qosasi yaitu CEO Madura United. Kategori tokoh korporasi nasional diberikan kepada Dirut PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Suparni dan Dirut PTPN X (Persero) Ir. Subiyono, MMA.
Diantara penerima Penghargaan dari PWI Jatim, yaitu Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar (kedua dari kiri), Kepala Pelaksana BPBD Drs. Ec. Sudarmawan, MM., Rektor UNAIR, dan D Zawawi Imron, diapit Sekretaris dan Ketua PWI Jatim (paling kanan). (Foto: Bambang Bes) Tokoh daerah terpilih diberikan kepada Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Drs. Ec. Sudarmawan, MM. Tokoh Seni dan Budaya diberikan kepada budayawan “Celurit Emas” KH. D. Zawawi Imron, dan tokoh pers Budiono Darsono, perintis media online di Indonesia bersama detik.com., serta kepada tokoh Lifetime Achievement Prof. Dr. Ir. Johan Silas yang terkenal dengan program Kampung Improvement Program (KIP) yang dilaksanakan untuk perkampungan di Surabaya.
Selain itu juga disampaikan Hadiah Prapanca karya jurnalistik kepada wartawan di Jatim, yakni Piala Prapanca untuk kategori Karya Jurnalistik (cetak), jurnalistik radio, jurnalistik media online, dan jurnalistik foto. Kepada wartawan, Prof. Moh Nasih atas nama UNAIR menyampaikan terima kasih kepada PWI Jawa Timur dan pers Jatim yang ternyata juga melakukan pengamatan terhadap karya-karya penelitian di UNAIR. Ia berharap dengan penghargaan ini menambah motivasi untuk lebih giat dan bekerja keras lagi untuk menghasilkan karya-karya yang berguna untuk bangsa dan negara. (*) Penulis: Bambang Bes
UNAIR Selalu Terbuka Untuk Berbagi Informasi UNAIR NEWS – Sebagai kampus terfavorit di kalangan pelajar menengah atas, Universitas Airlangga seringkali menjadi jujukan bagi siswa SMA sederajat dalam menggali informasi seputar penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi. Tercatat sejak awal tahun 2016 hingga akhir Maret ini, UNAIR sudah menerima 39 kunjungan SMA sederajat dari berbagai daerah di Indonesia. Para pelajar yang berkunjung ke UNAIR pada akhir Maret ini datang dari SMAN 3 Kediri. Sebanyak 54 siswa dan 2 guru pendamping dari SMAN 3 Kediri berkunjung dan diterima oleh staf Pusat Informasi dan Humas UNAIR, Rabu (30/3). Mahrus Bahroni, perwakilan guru pendamping, merasa senang dengan sambutan yang diberikan oleh pihak UNAIR.
“Jujur kami sangat senang dan bangga bisa datang kemari. Saya akan lebih bangga lagi jika nantinya anak didik kami bisa menjadi mahasiswa UNAIR,” ujar Mahrus. Senada dengan Mahrus, pihak UNAIR juga merasa bangga saat ada kunjungan dari berbagai sekolah untuk menggali beragam informasi. “Bagaimana masuk UNAIR itu mudah kan? Yang sulit itu untuk menjadi mahasiswa UNAIR. Perihal kunjungan adik-adik SMA, UNAIR memang selalu terbuka untuk berbagi informasi,” canda Dr. Eduardus Bimo Aksono H, drh., M.Kes., selaku Sekretaris PIH UNAIR yang juga memberikan pemaparan seputar dunia kampus di hadapan seluruh hadirin. Selain menjadi jujukan, pihak UNAIR juga kerap mengadakan sosialisasi seputar seleksi nasional dan bersama masuk perguruan tinggi negeri ke berbagai daerah di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan oleh Dr. Hario Puntodewo Siswanto, drh., M.App.Sc., selaku pemateri asal Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB UNAIR). “Beberapa bulan lalu, saya sempat juga ke beberapa SMA di Kediri, semoga tahun depan SMAN 3 Kediri bisa kami kunjungi,” pungkasnya saat memberikan materi di Aula SC kampus C UNAIR. (*) Penulis: Nuri Hermawan Editor: Defrina Sukma S.
Sebar
Optimisme
di
Kala
Ekonomi Melambat UNAIR NEWS – Perekonomian yang melambat merupakan fenomena global yang terjadi di berbagai negara tidak terkecuali Indonesia. Namun demikian, Indonesia patut bersyukur bahwa hal tersebut tidak berdampak parah pada perekonomian Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan, Kementerian Keuangan RI Dr. Luky Alfirman dalam kuliah umum bertajuk ‘Kebijakan Fiskal Terkini’, Rabu (30/3) di Aula Fajar Notonagoro Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR). “Fundamental perekonomian Indonesia terbukti cukup kuat, sehingga dampak dari kenaikan suku bunga negara maju tidak terlalu berdampak negatif bagi kita,” ujarnya dengan nada optimis. Ia juga menegaskan bahwa daya beli masyarakat Indonesia tengah membaik. Hal ini terlihat dari data inflasi tahun 2015 yang hanya 3,35 persen, turun tajam dari 8,36 persen di tahun 2014 dan 8,38 persen di tahun 2013. Selain menebar optimisme mengenai kondisi perekonomian nasional, Luky banyak menyoroti pengeluaran fiskal terkait dengan alokasi subsidi BBM ke sektor lain yang membutuhkan. Menurutnya dana APBN yang dialokasikan untuk subsidi BBM selama ini memang tidak tepat sasaran. “Subsidi itu seharusnya untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, faktanya yang menikmati selama ini kebanyakan para pemilik kendaraan mewah,” tandasnya sambil menjelaskan bahwa di tahun 2014, 18 persen dana APBN habis untuk subsidi BBM. Namun, ia juga menyadari bahwa menghapus subsidi BBM juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Setiap kali mau naik BBM, demo. Gimana mau hapus?” tambah pria yang juga menjadi staf pengajar di UI ini.
Dalam kesempatan tersebut, Luky juga menegaskan pentingnya pengalihan alokasi dana APBN yang sebelumnya untuk subsidi BBM ke sektor lain yang memerlukan misalnya sektor infrastruktur. Kualitas infrastruktur di Indonesia yang selama ini jauh tertinggal dari negara lain menurut Luky perlu untuk untuk mendapatkan perhatian yang serius. (*) Penulis : Dylan Salsabila Editor : Yeano Andhika
Ribuan Pencari Kerja Padati Airlangga Career Fair Hari ini, Kamis (31/3) secara resmi Wakil Rektor III Universitas Airlangga, Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D., membuka Airlangga Career Fair (ACF) XXVI 2016. ACF kali ini bukan hanya menyediakan bursa kerja, namun juga pameran beasiswa dan wirausaha. Sejak pagi, ribuan pencari kerja dan beasiswa telah memadati Airlangga Convention Centre (ACC), tempat diselenggarakan ACF. ACF ini diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) UNAIR dan diikuti oleh BUMN, BUMD, Perusahaan Multinasional dan Berbagai Perusahaan Swasta. Acara ini berlangsung sejak hari ini hingga Sabtu (2/4) mendatang.
BEM FK UNAIR Jalin Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Terbaik di Asia UNAIR NEWS – Berkolaborasi dengan perguruan tinggi bergengsi dari luar negeri bisa menjadi sebuah langkah tepat untuk membumbungkan ‘bendera’ sebuah institusi lokal di kancah internasional. Itu pula yang mendasari niat Badan Eksekutif Mahasiswa, Keluarga Mahasiswa, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (BEM KM FK UNAIR) untuk menjalin kerjasama dengan National University of Singapore (NUS). Bentuk kerjasama itu disepakati kedua pihak melalui penandatangan berkas nota kesepahaman (MoU) oleh Ketua BEM KM
FK UNAIR tahun 2015 Kamal Musthofa dengan Wong Wen Kai selaku President of 67th EXCO Medical Society of Yong Loo Lin School of Medicine NUS. Penandatanganan MoU ini merupakan salah satu rangkaian acara Inter-Med Scod Meeting yang diselenggarakan di Yong Loo Lin School of Medicine NUS baru-baru ini. Selain Kamal, seluruh ketua departemen BEM KM FK UNAIR periode tahun 2015, dan Rachmat Agung Widodo selaku Ketua BEM KM FK UNAIR periode tahun 2016. Dengan disepakatinya MoU tersebut, secara legal maka mahasiswa FK UNAIR dapat berkolaborasi dengan mahasiswa asal Yong Loo Lin School of Medicine NUS, seperti pertukaran mahasiswa hingga kegiatan rutin tahunan lainnya. “Dengan
bangga
kami
mengumumkan
bahwa
kami
telah
menandatangani nota kesepahaman dengan BEM KM FK UNAIR,” tutur Wen Kai. Bagi FK UNAIR, kerjasama ini menjadi suatu pencapaian yang membanggakan. Melalui kerjasama ini, FK UNAIR mampu bersanding dengan sebuah fakultas kedokteran terbaik di Asia, yang dikenal maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekretaris Umum BEM KM 2015 Ricky Indra Alfaray mengungkapkan, acara Inter-MedScod Meeting ini merupakan langkah besar FK UNAIR yang sedang berupaya ‘goes to international’. “Acara ini memberikan peluang bagi mahasiswa FK UNAIR untuk menghimpun sebanyak-banyaknya pengalaman dari berbagai kegiatan mahasiswa di level internasional yang diagendakan dalam waktu dekat,” tutur Ricky. Dalam acara penandatanganan nota kesepahaman itu, BEM KM FK UNAIR memutarkan video profil tentang organisasi mahasiswa. Ajang Medical Science and Application Competition (MEDSPIN) yang merupakan kompetisi siswa sekolah menengah atas terbesar se-ASEAN dengan total ribuan peserta juga turut diperkenalkan
kepada delegasi NUS. (*) Penulis: Sefya Hayu I. Editor: Defrina Sukma S.