Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
E2593 V23
KATA PENGANTAR Kerangka Acuan ANDAL (KA ANDAL)
ini merupakan pemenuhan
kewajiban
Konsuttan datam Pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan
2
(Paket
t2}12r, sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak No.: HK.02.03/BtTLKJ/V/898 tanggat 28'Mei 2012 antara Pejabat Pembuat Komitmen C7
Kegiatan Pembinaan Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jatan Satuan Kerja
Direktorat Bina Teknik dengan PT STADIA.
Di datam KA ANDAL ini diuraikan secara rinci seturuh kegiatan yang akan ditaksanakan
oteh Konsuttan datam rangka petaksanaan
Sistematika penutisan KA ANDAL ini mencakup
1. BAB 2. , BAB 3. ' BAB 4. BAB
pekerjaan.
:
Pendahutuan Ruang Lingkup Studi
Metode Studi Petaksanaan Studi
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang tetah mernberikan bantuan atas tersusunnya laporan ini, semoga hasitnya memenuhi harapan
pemberi tugas dan bisa dimanfaatkan secara optimaI sesuai kebutuhan.
Konsuttan Petaksana, PT. STADIA
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M'ANDAL)
dengan
Pekerjaan Pengusunan Dokumen Lingkungan
2 e;ket c7/2012)
KTRANGKA ACUAN AITDAL
&AruXSX
DAFTAR ISI Hataman
1GTA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
IV
DAFTAR GAMBAR
Vi t
BAB
PENDAHULUAN
I
1.1. 1.2.
BE|-AKANG........... ...1 TUJUAN DAN ATANFMT KEGIATAN .. | - 2 .2.1 Tujuan Kegiatan .... .. . . | - Z 1.2.2 Manfaat Kegiatan.... ..:..... ...1- 2 PERATUMN PERNDANG.UNDANGAN YANG BERI-AKU. .. I - 2 |-ATAR
1
1
1.3.
BAB
II 2.1.
RUANG LINGKUP STUDI LINGKUP RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DITEI.AAH DAN ALTERNATIF KOMPONEN RENCANA
KEGIATAN
2.1.1 Status dan Lingkup Rencana Kegiatan 2.1.2 Pelaksanaan Kegiatan Proyek
2.3.
1
1
...... ll - 8 ..... ll - 8
Konstruksi.. 2.1,2.? Pekerjaan Tahap Konstruksi ......ll - 14 2.1.2,3,Pekerjaan Tahap Pasca Konstruksi ,..... lll - 18 LINGKUP RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL II - 19 2.2.1 lktim.. .ll - 19 2.2.2 Kuatitas Udara dan Kebisingan.. ...U - 22 2.2.3 Geografis .. ll - 23 2.2.4 Sosial Ekonomi ......:. ..ll - 25 PEL|NGKUPAN...... ....... ..il-33 2.3.1 Proses Petingkupan...... ......ll - 33 2.3.2 Hasit Proses Petingkupan...... U - 64 2.3.2.1 Dampak Penting Hipotetik. ......i ll - 64 2.3.3 Lingkup Mtayah Studi dan Batas Waktu Kajian. ll - 65 2..1.2.1 Pekerjaan Tahap Pra
2.2.
....II yang Akan Ditetaah.. ll ,
Kerangka Acuan Anallsis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
- tl -
1".
Dafrar
Isi
BAB III 3.1
METODE STUDI .
3.2.
PENDEKATAN
STUDI
.......
1
METODE PENGUMPUI.AN. ANALISIS DAN LOKASI PENGUMPULAN
DATA.
..lll -2
Masyarakat 3.2.2 Ketancaran Latu lintas 3.2.3 Kerusakan Jatan 3.2.4 TimbutnyHKecetakaan 3.2.5 Penurunan Kuatitas Udara 3.2.6 Peningkatan Kebisingan 3.2.7 Peningkatan Air Larian 3.2.8 Penurunan Kuatitas Air Permukaan .. 3.2.9 Gangguan Terhadap Biota Darat 3.2.10 Gangguan Terhada Utititas ....:... 3.2.1 Perubahan
,
.. III -
Persepsi
..... lll - 3 . lll - 4
.......lll .....,.lll
-7 -7
... lll - 8
.....lll .
-9
lll - 9
3.3.
..... lll - 1 1 ..lll - 13 ...lll - 13 3.Z.ll Peningkatan Kesempatan Kerja dan Kesempatan Berusaha lll - 14 3.2.12 Peningkatan Timbulan Sampah .."..... ...lll - 15 ....lll - 15 3.2.13 Timbqlan Ceceran METODE PERKIRMN DA/VIPAK PENTING. ....III - 16
3'4'
METODE EVALUAST
BAB IV 4.1.
DAt1pAK..........b..
PELAKSANAAN STUDI
PEMMKARSA.... TIM STUDI BIAYA STUDI... JADWAL KEGIATAN IDENTITAS )
4.2.
4.3. 4.4.
.... ilr - 21
Kerangka Acuan Analisis
Dampk Ungkungan Hidup (KA-ANDAL)
.......IV - 1 .IV -
1
-
3
...
IV
.......IV - 3
'lll -
Dafrar
Isi
DAFTAR TABEL Judul (lsi) Tabel
Halaman
2.1.
Witayah Administrasi Ruas Jatan Bantat-Mukomuko
il-1
z.z.
Witayah Adrninistrasi Ruas Jatan Sebtat-lpuh
|-z
2.3.
Skata/Besaran Jatan Bantbt-Mukomuko
il-3
2.4.
Skala/Besaran Jatan Sebtat-lpuh
il-3
2.5.
Data Teknis Kegiatan
lt-10
2.6.
Jadwal Petaksanaan Peningkatan Ruas Jalan Bantat-Mukomuko dan Ruas Jatan Sebtat-lpuh
ll-11
2.7.
Jumtah dan Komposisi Tenaga Kerja (Kontraktor) Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Proyek
il-12
t.6:
Jumlah Atat Berat yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Proyek
il-13
2.9.
Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Bengkuku Utara
il-20
2.10.
Banyaknya Curah Hujan
7.11.
Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Mukomuko
n-21
7.1?,
Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Mukomuko
u-22
2.1 3.
Jumtah Kelurahan/Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara
lt-26
7.14.
Luas Witayah, Penduduk dan Kepadatan Pertduduk Menurut Kecamatan
il-27
No.
Tabet
di Kabupaten Bengkulu Utara
il-20
di Kabupaten Bengkutu Utara 2.15.
Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga Menuil* Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara
2.16.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Rasio per Kecamatan Kabupaten Bengkulu Utara
2.17.
Jumlah Kelurahan/Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Mukomuko
il-29
2.18.
Luas Wtayah, Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
il-30
lt-28
Di
lr-28
di Kabupaten Mukomuko 2.19.
Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Mukomuko
il-31
2.20.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Rasio per Kecamatan Di Kabupaten Mukomoku
il-32
2.21.
Matrik ldentifikasi
il-36
Dampak Potensiat Peningkatan Ruas Jalan Bantat-
Mukomuko dan Ruas Jatan Sebtat-lpuh
2.72.
Evatuasi Dampak Potensial Menjadi Dampak Penting Hipotetik
Kenngka Aaran Analisis
Mmpk
Ungkungan Hidup (ICA-ANDAL)
il-50
T* I |:
Dafrar
Isi
2.23.
Kemungkinan dan Besarnya Akibat
il-57
2.24.
Prioritas Dampak Penting Tahap Konstruksi
il-59
7.25.
Kemungkinan dan Besarnya Akibat Kegiatan Tahap Konstruksi
il-61
2.26.
Prioritas Dampak Penting Tahap Pasca Konstruksi
lr-60
2.27.
Kemungkinan dan Besarnya Akibat Kegiatan Tahap Pasca Konstruksi
il-61
3.1
Metode Pengumputan Data Persepsi Masyarakat
ilt-4
3.7.
Jenis Kendaraan yang .pjsurvai
ill-6
J.3.
Lokasi dan Jenis Survai Latu lintas di
3.4.
Metode Pengumputan Data Hidrotogi
ill-10
3.5.
Metode Pengumputan Kuatitas Badan Air Penerima
ilt-11
3.6.
Metode Pengumpulan Data Kesempatan Kerja dan Berusaha
ilt-14
3.7
Kriteria Tingkat Besaran Dampak
ilt-23
3.8.
Kriteria Tingkat Pentingnya Dampak
ilt-23
3.9.
Kriteria Penentuan Dampak Penting
.
|t-7
Mtayah Studi
ill-23 e
3.1 0.
Ringkasan Merode Studi
tlt-26
4.1.
Tim Studi A ADAL Pehingkatan Ruas Jatan Bantat-Mukomuko dan Ruas Jatan Sebtat-lpuh
tv-1
4.2:,
Tenaga Ahti Studi A ADAL Peningkatan Ruas Jalan Bantal-Mukomuko
tv-2
dan Ruas Jatan Sebtat-lpuh 4.3.
Rincian Biaya Penyusunan Studi ANDAL, RKL/RPL
tv-3
4.4.
Jadwal Pelakanaan Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan BantatMukomuko dan Ruas Jatan Sebtat-lpuh
1V-4
Kerangka Acuan Analisis Dampak Ungkungan Hidup (M-ANDAL)
Dafrar
Isi
DAFTAR GAMBAR Halaman
,lsi) Gambar
No.
Gambar
il-4
2.1.
Basic Desain Potongan Metintang Tipe I dan ll
2.2.
Basic Desain Potongan Metintang Tipe
2.3.
Basic Desain Potongan Metintang Tipe V
il-6
2.4.
Gambar Peta Lokasi Kegiatan
u-7
2.5.
Pengumuman di Media Masa Peningkatan ruas jatan Bantal-
il-9
lll dan lV
il-5
Mukomuko dan Seblat-lpuh 2.6.
Lokasi Quarry untuk Ruas Jalan Bantal-Mukomuko pada Sta. 19+900
il-1 5
2.7.
Lokasi Quarry untuk Ruas Jatan Sebtat-lpuh pada Sta. 9+800
il-1 5
2.8.
Bagan
Atir Dampak Penting Peningkatan ruas jatan Bantal-Mukomuko
il-39
dan Sebtat-lpuh 2.9.
3.1 .
Bagan
Alir Proses Petingkupan
1t,63
Batas Witayah Studi Ruas Bantat-Mukomuko
il-68
Peta Rencana Pengambitan Sampting Ruas Banta[-Mukomuko
il-69
Peta Rencana Lokasi Quarry Ruas Bantat-Mukomuko
il-70
Batas Witayah Studi Ruas Sebtat-lpuh
il-71
Peta Rencana Pengambitan Sampting Ruas Sebtat-lpuh
u-72
Peta Rencana Lokasi Quarry Ruas Seblat-lpuh
il-73
Skema Pendekatan Studi AMDAL Proyek Peningkatan ruas jatan
ill-2
Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh
Kerangka Acuan Analisis Dampak Ungkungan Hidup (M-ANDAL)
Pekerjaan Pengusunan Dokumen Lingkungan
2
(Paket
c7/20r2)
KERANGKA ACUAN ANDAL
BAB-KPENDAHULUAN
i
,
Pendahuluan
1.1.
LATAR BELAKANG i*I
Jatan sebagai satah'satu bentuk prasarana transportasi memitiki peran penting datam perkembangan sosial ekonomi witayah. Pada tahap awat,
:
infrastruktur jalan mampu membuka keter-isolasi-an daerah untuk mendukung pertumbuhan. Pada tahap setanjutnya infrastruktur jatan akan dibutuhkan untuk metayani tuntutan akibat pergerakan akibat pertumbuhan ekonomi di witayah tersebut. Setain itu, jatan juga berperan penting datam membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasionat.
Untuk mewujudk"an peran tersebut, Pemerintah metatui Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota bermaksud mengembangkan perekonomian dan mengurangi kemiskinan serta mendukung semua aspek
kehidupan masyarakat datam bidang transportasi, pariwisata dan keamanan ., metatui petaksanaan kegiatan pembangunan dan/atau peningkatan
'jalan
di Provinsi Bengkutu yang akan dibiayai metatui
pinjaman Bank Dunia (World Bank) mdtatut Western lndonesio Nationot Road lmprovement Project (WlNRlP) Ruas jatan yang akan dibiayai metalui pinjaman Bank Dunia
(World Bank)
Western lndonesia National Road lmprovement Projecf (WlNRlP) datam AWP
- 2 adatah ruas jatap Bantal - Mukomuko (+ 50,1 Km) dan datam - 3 adatah
- lpuh (+ 30 km) yang akan di lebarkan mengikuti standar jalan nasional dengan lebar 7 m dengan total Rumija 14rn sehingga diperlukan tambahan lahan di luar Rumija yang telah ada.
AWP
ruas jalan Seblat
Metatui peningkatan ruas jatan Bantal Muko-Muko (+ 50,1 Km) dan Sebtat -
lpuh (+ 30 km) ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang maksimal
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
t-l
Pendahuluan
bagi masyarakat pengguna dan masyarakat sekitarnya. Bagi masyarakat yang terkena proyek peningkatan jatan ini dapat memberikan peningkatan datam kehidupan sosial ekonominya. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 (Pasat
22), dimana setiap
usaha
dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan wajib
memitiki AMDAL. Kegiatan yang
wajib
memiliki Ai\ADAL menurut Peraturan Menteri 'Eingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006, ditetapkan berdasarkan
:
Potensi dampak penting dan Ketidakpastian kemampuan
teknotogi yang tersedia untuk menanggutangi dampak penting negatif yang akan timbut.
1.2.
TUJUAN DAN MANFAAT
KEGATAN
^
1.2.1. Tujuan Kegiatan Tujuan dari proyek peningkatan ruas jatan di provinsi Bengkutu ini adatah untuk meningkatkan perekonomian dan mengurangi kemiskinan serta
, .
mendukung semua aspek kehidupan masyarakat datam bidang transportasi, pariwisata dan keamanan.
1.2.2. Manfaat Kegiatan
Manfaat utama dari kegiatan pembangunan peningkatan ruas jatan di Provinsi Bengkutu ini adtah adatah ' untuk meningkatkan sarana transportasi antara Bengkutu ke Sumatera Barat lewat jatur lintas barat. Manfaat lainnya adalah perbaikan sarana transportasi keseturuhan.
1.3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANYANG
BERLAKU
Petaksanaan studi AMDAL Peningkatan Ruas Jatan Bantat - Mukomuko (+
50,1 Km) dan ruas jatan Sebtat - lpuh (* 30 km) ditakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oteh pemerintah.
Beberapa peraturan perundang-undangan datam upaya pengelolaan sumberdaya alam dan tingkungan hidup yang retevan adatah sebagai berikut : Kerangka Acuan Analisis Dampa| Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
r E;
.E E
t,.
-i:
,::
A. Undang-Undang 1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar PokokPokok Agraria (Lembaran Negara Repubtik Indonesia Tahun 1960
Nomor 104 dan Tambahan Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor 20431. Penggunaan lahan kegiatan peningkatan ruas jatan Bantal Muko-Muko dan Seblat - lpuh mengacu pada peraturan ini. 2. Undang-Undan$No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Atam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Repubtik Indonesia
Tahun 1990 Nomar 49 dan Tambahan Lembaran Negara Repubtik lndonesia Nomor 3419\. Pemrakarsa kegiatan pertu untuk mengacu pada peraturan ini ketika berurusan dengan konservasi dan ekosistem sumber daya atam di sekitar peningkatan ruas jatan Bantat Muko-Muko dan Sebtat - lpuh. 3. Undang-Unding No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repubtik lndonesia Tahun 2004 Nomor 125). Kegiatan pehingkatan ruas jal,an Bantal Muko-Muko dan Sebtat - lpuh harus memperhatikan peraturan ini terutama dalam hat kebijakan datam pemerintahan daerah tentang pembangunan regionat.
4. Undang-Undang No. 26 Tahun 2OO7 tentang Penataan Ruang (Lembaran negara Repubtik Indonesia nomor 68, Tahun 2007\. Lokasi;kegiatan harus sesuai dengan rencana tata ruang yang tetah ada.
5. Undang-Undang No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta sebagai lbukota Negara Kesatuan Repubtik Indonesia (Lembaran Negara Repubtik Indonesia Tahun 2007
Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor 47441. Berhubungan dengan penyediaan infrastruktur kota Jakarta sebagai ibukota Negara
.
6. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan lnformasi
Pubtik (Lembaran Negara Repubtik Indonesia Tahun 2008 No 61, Tambahan Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor. 4846). Berkenaan dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
l-3
pemerintah daerah dan hak dan kewajiban masyarakat umum untuk memberikan, memperoteh dan menggunakan informasi.
7. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengetotaan Sampah (Tambahan Lembaran Negara Repubtik lndonesia Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor 4851).
Sebagai acuan untuk menjaga kebersihan lingkungan
dan
pengetotaan saEpah yang ditimbutkan dari kegiatan proyek.
8. Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jatan (Lembaran Negara. Repubtik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96 dan Tambahan Lembaran Negara Repubtik lndonesia Nomor 5025.
Kegiatan mobitisasi peratatan dan management latu tintas pada peningkatan ruas jatan Bantal Muko'Muko dan Sebtat - lpuh. 9. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Pertindungan dan Pengetotaan'Lingkungan Hidup., Kegiatan yang akan dilakukan harus mengikuti peraturan tentang pengetotaan lingkungan hidup yang tetah ditetapkan.
B. Peraturan Pemerintah 1. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Anatisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Repubtik
lndonesia
Tahun 1.999 No 59, Tambahan Lembaran negara Repubtik Indonesia
No. 3838). Kegiatan yang menimbutkan dampak harus ditengkapi dengan dokumen A
Anatisis Mengenai Dampak Lingkungan
^DAL. harus ditaksanakan terhadap dampak-dampak yang disebabkan oleh kegiatan'kegiatan proyek.
2. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendatian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Repubtik lndonesia Tahun 1999 No 86, Tambahan Lembaran negara Repubtik Indonesia No
3853). Peraturan-peraturan ini berhubungan dengan pengendatian emisi dan potutan yang dihasitkan peningkatan ruas jatan Bantat Muko-Muko dan Sebtat - lPuh
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
IA
i:
F F E
i:
Pendahuluan :;
3. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembar Negara No. 45 tahun 2004, Tambahan Lembar Negara No. 4385). Penggunaan lahan untuk kegiatan proyek akan
mengikuti peraturan ini 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan pemerintafi"iDaerah Kabupaten/Kota. Sebagai acuan kewenangan petaksanaan dan pengawasan pengetotaan dan pemantauan [ingkungan
5. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008, Tentang Rencana Tata Ruang Nasional (Lembaran Negara Repubtik lndonesia Tahun 2008
Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Repubtik lndonesia Nomor
4833. Lokasi,kegiatan harus sesuai dengan rencana tata ruang yang tetah
ada.
'
r3
C. Keputusan/Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup 1. Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup
No.
KEP-
tentang Baku Tingkat Kebisingan. Kebisingan harus diketota dan dipantau untuk memenuhi baku mutu kebisingan
48/MENLH 11111996
yang b€rtaku.
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 2005
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Petaksanaan Rencana Pengelotaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Petaksanaan rencana pengetotaan dan
pemantauan [ingkungan (RKL-RPL) ditaporkan secara berkala megikuti petunjuk yang tertera di peraturan ini 3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Anatisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup. Peraturan
ini,
menggantikan peraturan sebelumnya yaitu
keputusan No. 09 Tahun 2000, tentang pedoman datam penyusunan dokumen KA, ANDAL, RKL, RPL dan Ringkasan Eksekutif. Kgrangka Acuan Anatrlsr.s Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
l-5
Pendahuluan
4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012
tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Ditengkapi dengan Anatisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Kegiatan peningkatan ruas jatan Bantal Muko-Muko dan Sebtat - lpuh
menyebabkan dampak penting terhadap lingkungan, sehingga harus menyiapkan dokumen AMDAL sesuai
dipertimbangkan
"
dengan peraturqn ini.
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2008
tentang Tata Kerja Komisi Penitai Anatisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Dokumen AMDAL harus dinitai oteh Komisi Penitai AMDAL sesuai
tata kerja yang bertaku. -'
D. Keputusan Menteri Perhubungan 1. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 69 Tahun 1993 tentang
di Jatan. Aktivitas proyek yang akan memobilisasi atat-atat berat dan management tatu [intas Penyetenggaraan Angkutan Barang
dengan menggunakan jatan umum, imptementasinya akan merujuk pada peraturan ini.
E. Keputusan'Kepala Bapedal 1. Keputusan Kepala BAPEDAL
No.
056/BAPEDAL/03/1994 tentang
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. Skata ukuran dampak
yang
dinyatakan datam Anatisis Mengenai Dampak Lingkungan
mengacu pada peraturan ini.
2. Keputusan Kepata BAPEDAL
No.
ZggIBAPEDAL/11/1996 tentang
Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial datam Penyusunan AMDAL. Komponen sosial merupakan bagian yang dikaji datam penyusunan anatisis mengenai dampak lingkungan peningkatan ruas jatan BantaI Muko-Muko dan Sebtat - lpuh
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan l,lidup (KA-ANDAL)
l-6
Pendahuluan
3. Keputusan Kepata BAPEDAL No. 08 Tahun 2000 tentang Ketertibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi datam Proses Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan. Proses petibatan masyarakat dan keterbukaan informasi yang ditaksanakan datam proses AMDAL harus mengacu kePada Peraturan ini.
F. Keputusan DirjentPerhubungan Darat 1. Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No. SK. 726lAJ.307|DRJD/2004 tentang Pedoman Teknis Penyetenggaraan Angkutan Atat Berat Di
Jalan. Jika aktivitas akan memobilisasi atat-atat berat dengan menggunakan jatan umum, imptementasinya akan merujuk pada peraturan ini.
Keiangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA'ANDAL)
Pekerlaan Pengusunan Dohumen Llngkungan
2
(Paket c7/2012)
KERAI{GI{A ACUAN AITDAL
BAE-trCuANG-liNGCuP Cfuori
..i
Ruang Lingkup Studi
2.1
LINGKUP RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DITELMH DAN ALTERNATIF KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
2.1.L Status dan Lingkrp'R"n.una Kegiatan Yang akan Ditelaah Datam rangka peningkatan jatan di witayah Provinsi Bengkutu, maka Pemerintah Repubtik Indonesia datam hat ini Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderat Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum Repubtik
,
Indonesia mengambit Langkah-tangkah kongret, satah satunya adatah rencana peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan ruds jatan Sebtat-lpuh.
Studi AMDAL
ini ditakukan setetah kajian teknis rencana peningkatan ruas
jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh. Sehingga uraian kegiatan datam AMDAL ini mengacu pada kajian tersebut. Kegiatan, secara administrasi termasuk datam witayah Kabupaten Bengkutu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Berikut adatah nama-nama desa yang dital.ui rencana peningkatan ruas jatan Bantal-Mukomuko dan Sebtat-lpuh:
.r
Tabel 2.1
Wilayah Administrasi Ruas Jalan Bantal-Mukomuko
Koto Jaya
Pondok Lunang Dusun Baru V Koto
Sari Butan
Air Kasai
Sidodadi Pasar penarik
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ll-1
Bandar Jaya
Teramang Jaya Sidomakmur Pernyah
Pondok Baru
Tabel 2.2 Wilayah Administrasi Ruas Jalan Seblat-lpuh
Bengkulu Utara
Putri Hijau
Ps
Sebtat
Kota Bani Mukomuko
lpuh
Medan Jaya Pulau Makmur Putau Baru
Air Butuh Rami Mutya
Air rami Pantai Indah
Sumber: Konsultan
Kegiatan rencana peningkatan ruas jatan Banta[-Mukomuko terletak di kabupaten Mukomuko dan ruas jatan Sebtat-lpuh yang tertetak di kabupaten Bengkutu Utara dan Kabupaten Mukomuko, tetah ditengkapi dengan trace
jatan yang tetah diresmikan, sehingga tetah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Witayah Bengkutu 2012'2037.
Skata/besaran kegiatan rencana peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh adatah sebagai berikut:
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA'ANDAL)
Tabel 2.3 Skala/Besaran jalan Bantal-Mukomuko
Tabel 2.4 Skala/Besaran jalan Seblat-lPuh
Kerangka Acuan Analists Danpak Ling4u ngan Hidup (KA-AN DAL)
.AruAb?"'v-
u41furvq$-alh' -l 66c,1 gtu{(tfu
*fi Yrr%
0
r-r
+
fui^iey
a I I
L-
g
E
EF (E
i
s€ gEE
FE:g q6
Ed t! .!f
r.
,OTF o= E
f
I (J r(
lil
z
i*
tv oo (o
d
U
t5 rJg o o
to
PE
t(i r?
---{s
,si
-.}
=d
2 T
(t
rJ) e tsd
56 -*_----:k ^q
\1
3
.=
O)
.= .J
(B
= .e
€
{o i:(|)
\<
:
e\e _--+g. I
#
Fe
t{
5t
!lCN
t;
ri\
gfi 8sE (\,1
l?
Efi CD
6
EEi
CE g=E
^i il Fre h 6€E iiE=.8
eo !,
o
EH-
I ;'{Pb I
o TLfi d<5 <
!td
t{8 I.<
z
fr a ut5
vU
e^--t^ El! AV'
ttl G
,9.c E t:
",TFE E5 og G"
rlt
co
8s TT
.-lis Efi o (og FF
,5
8E
------*
-i
{
z s{ S
.Y .F
(u
Ot .r< O)
!
r<
(!
$
o
s6G
: {a o
6 fu .0)
------+o tfi f
ct
t
t
t\l Ia r
ff idl (I
Ea
!tF
Cs
n*r
(J3
s€ ;E
Frt rX
P
T'F>g €FgH
e=g
E
E5 og s
trl
Bs NE l-
E# o
----------is
Pt
r-f ^4 15s
I
*-*4
'.t q
= T
.F $ B)
tl t. .l
-J (g
tl /l
o o o $
q G
q !u
t,
9Yi1eM
9\+.!-t,1/+tu^
kr**)
.-q g
ag
3 .g
i "r"l EF
-o
'$ iE gEEfr iEgt 8",
!
.d
-o
E C'
ul
899 59F
(o
t,ro
F
o-
il
il|
dr t,,
-,,
i! i
i!{! I
i
i
."
i,[ffi
tiit iltitl
i d J { r {t
E
i
ti i r3 ti *I
.,i
i; ti;l
li l{
li{ir
:
tI
;l
r u
! ? l $ I
i iriii IIEII
i:s
ct
= E
+, (d
o.
{6 'o
g5 (o
co rtl
C (g (€
vl
E
c t,ct
gE --E ?g
r{g
58
F! ('; f
o
.Y J
E
o
J f
=.!
-.}
c(o
q
cag
s
o
=
G'
ttl
.Y
J L
o
tU
t
O)
ct
*t (g
{
ol)
o l< ttl (o
€
v)
+
vo (o
+t
o-
'\*J
(g
G
d
LJ v>
h (U
4.,
t(
U)
(u
X ot) cIU Eo (n
(g
o
r<
O) rU
Y
Ruang Lingkup Studi
2.1,2, Pelaksanaan Kegiatan ProYek Kegiatan peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Seblat-lpuh merupakan
satah satu upaya datam melancarkan jatur transportasi di [intas barat sumatera. Pada sub-bab ini akan dijetaskan uraian rencana kegiatan peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh dengan besaran berdasarkan rencana kegiatan, datam penutisan taporan
ini,
petaksanaan
kegiatan peningkaf4n ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh akan dibagi menjadi terdiri dari 3 tahapan utama yaitu Tahap Pra Konstruksi, Tahap Konstruksi dan Tahap Pasca Konstruksi. Uraian masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:
2.1.2.1. Tahap Pra Konstruksi
:
1. Perizinan Kegiatan yang ditakukan pada tahap persiapan adatah kegiatan pengurusan
perijinan yarig terkait dengan rencana peningkatan ruas jatan BantatMukomuko dan Sebtat-lPuh.
2.
Sosialisasi
Sosiatigsi metatui media tetah ditaksanakan metatui pener'bitan di koran Metropotis pada tanggal 16 Mei 2012, Sosiatisasi dengan masyarakat Kabupeten
26 Juni
di
Aula Kecamatan lpuh Mukomuko. Notuten dan foto-foto public hearing disajikan
ditaksanakan pada tanggal
Ruang
datam lampiran.
Kerangka Acuan Analrsrs Dampak Ling4ungan Hidup (M'ANDAL)
ll-8
Gambar
2.5.
Pengumuman
di
Media Masa peningkatan ruas jalan Bantal-
Mukomuko dan Seblat-lpuh
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
it,
-
Ruang Lingkup $tudi
3.
Koordinasi
Koordinasi ditakukan sebagai upaya persiapan agar kegiatan berjatan dengan baik, koodinasi ditakukan antara lain kepada :
o
ini dapat
P2JN Provinsi Bengkutu, terkait dengan manajemen latu lintas pada
tahap konstruksi maupun operasi ruas jalan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh.
.
Satuan PotisilPamong Praja, terkait dengan keamanan dan ketertiban masyarakat di sekitar tokasi peningkatan ruas jalan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh.
.
Aparat Pemerintah Provinsi Bengkulu
dari tingkat
kabupaten,
kecamatan, desa, kampung, tokoh masyarakat, dan dusun setempat yang terkena dampak dari kegiatan peningkatan ruas jatan BantatMukomuko dan Sebtat-lpuh.
.
Badan Lingkungan Hidup Bengkulu, terkait de"ngan minimatisasi dampak
dari kegiatan peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Seblat-lpuh ke tingkurilan sekitar.
4.
Perencanaan Teknis
A. Data Teknis Secara.;ringkas data teknis rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Bantat-Mirkomuko dan ruas jatan Sebtat-lpuh dapat ditihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5. Data Teknis Rencana Kegiatan Uraian
No. 1.
Lebar Rumija
2.
Type jatan
3.
Jumtah lajur
4.
Lebar badan jatan
5.
Lebar bahu jatan
6.
Jenis Perkerasan
Sumber
:
PZJN Provinsi
Bengkulu, 2012
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Satuan
Ukuran
Meter
9-10
I
212 UD z
Meter , Metet
6
1,00 - 1,50 Ftexibte
Ruang Lingkup $tudi
Pada saat ini rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jatan Banta[-Mukomuko
dan ruas Jalan Sebtat-lpuh baru datam tahap Perencanaan Teknik Akhir (Detai I Enginee ri ng Designl. Untuk petaksanaan konstruksinya diperki rakan
akan ditaksanakan pada tahun 2013 dengan masa konstruksi setama 6 butan. Setanjutnya untuk jadwat petaksanaan Peningkatan Ruas Jatan Bantat-Mukomuko'dan ruas Jatan Sebtat-lpuh disajikan datam Tabel 2.6
berikut: .lp
'
Tabel 2.6
Jadwal Pelaksanaan Peningkatan Ruas Jalan Bantal-Mukomuko dan ruas Jalan Seblat-lpuh
B. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan pekerjaan ditakukan dengan cara menutup satu lane jatan
eksisting sehingga arus talu lintas masih tetap dapat berjatan meskipun
hanya satu lane. Kelengkapan standar yang akan digunakan datam petaksanaan konstruksi antara [ain: moveable concrete barrier, rotory lamp, fleshing lomp, traffic cone, wolky-talky, petugas pembawa bendera dan kelengkapan tainnya).
C. Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dan Peralatan
1.
Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Kebutuhan sumberdaya manusia pada tahap konstruksi Peningkatan Ruas Jatan Bantat-Mukomuko dan ruas Jatan Sebtat-lpuh diperkirakan
t
50 orang. Adapun komposisi dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
ditunjukkan Tabel 2.7. Kerangka Aeuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ll-11
Ruana Linakup Studi
Tabel 2.7. Jumlah dan Komposisi Tenaga Kerja (Kontraktor) Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Proyek
Jumlah (orang)
Komposisi Tenaga Kerja
No. 1
General Superintendent
2.
Site Engineer
3
Pelaksana Utama
1
4
Petaksana Struktur Jembatan
1
5
Assisten Pretaksanan Struktur Jembatan
1
6
Petaksana Peningkatan Jatan
1
7
Assisten Petaksana Peningkatan Jatan
1
8
Petaksana Geodesi
9
Assisten Pelaksana Geodesi
1
10
Bagian Engineering
1
11
Draftman
1Z
Estimator
13
Administrasi teknik dan Teknisi laboratorium'
14
Admiqlstrasi Umum
15
Logistik
/
/
1
Manajer Proyek
/
Wakit G.5
/ pengukuran
1
:
Quantity Engineer
/ Keuangan
16
/ Pergudangan Peratatan / Pemetiharaan
17
Keamanan
18
Operator atat berat
19
Pekerja (Buruh tapangan)
1
1
1 1
1 1
Atat Berat
1
2
/
driver
2
+N sv
Jumlah
Bengkulu,20l2
JN Prov. Benskulu.2012
-. k'ry,) W |.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
r--z
)-
64,oa/r^k^ !%,
Ruang Lingkup Studi
2. Kebutuhan Peralatan Perkiraan kebutuhan atat berat datam kegiatan Peningkatan Ruas Jatan Bantat-Mukomuko dan ruas Jatan Sebtat-lpuh, disajikan pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Jumtah dan Alat Berat Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Proyek Jenis Peralatan
No.
Jumlah
t
4-7 m
10
1
DumpTruck
2
Vibratory Rotter 9 - 20 ton
z
3
Tandem Rotter
2_
4
Motor Grader
1
5
Excavator
1
6
Pneumatic Rolter
1
7
Wheel Loader
8
Water tanker
1
9
Asphatt Paner
1
10
Asphatt Sprayer
1
11
Agigutor Truck Mixer
5
12
Skipform Concrete Paner
1
13
Air Compressor
z
14
Generator set 25 - 3000 KVA
2
15
Butdozer
1
16
Flat Bed Truck
1
a I
Bengkutu, 2012
5.
Pembebasan lahan
Pada rencana Peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh
tidak ada pembebasan lahan. Hat ini karena rencana peningkatan ruas jalan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh masih pada lahan Rumija yang tersedia.
Untuk beberapa segmen yang rumijanya telah dimanfaatkan oteh warga sebagai tempat usaha akan ditakukan penertiban.
Penertiban ini ditakukan dengan cara musyarawah dan kekeluargaan.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M'ANDAL)
F= i?
i t:j ::
Ruang Lingkup Studi
2.1.2.2.
Tahap Konstruksi
Komponen kegiatan pada tahap konstruksi (petaksanaan pekerjaan fisik)
Peningkatan Ruas Jatan Bantat-Mukomuko dan ruas Jatan Sebtat-lpuh metiputi komponen kegiatan sebagai berikut: A. Penerimaan Tenaga Kerja
Penerimaan tenaga kerja
ini mencakup pengadaan tenaga kerja oleh
Kontraktor 'Pretaksana yang akan dipakai untuk petaksanaan proyek. Jumtah tenaga kerja yang dibutuhkan
t
50 orang dengan kuatifikasi
seperti yang dibutuhkan proyek (tihat Tabet 2.7). Penerimaan tenaga
kerja dilakukan dengan cara mendatangkan tenaga kerja lama
/ sudah
dimitiki oteh Kontraktor serta metakukan penerimaan tenaga kerja baru. Proses penerimaan tenaga kerja baru didasarkan atas kuatifikasi dan jumtah yang dipertukan. Waktu pelaksanaannya bertahap sesuai jadwat kegiatan B.
konstruksi.
,.
Mobilisas[ Alat Berat dan Material Mobitisasi atat berat mencakup pengadaan peratatan yang akan dipakai
untuk petaksanaan proyek, Peningkatan kantor direksi, Peningkatan gudang, penyediaan lapangan penumpukan materiat. Jenis peratatan
berat untuk petaksanaan kegiatan Peningkatan Ruas Jatan
Bantat-
Mu(omuko dan ruas Jatan Sebtat-lpuh dapat ditihat kembati pada Tabel
2.8, sedangkan materiat yang dibutuhkan antara lain
;
batu kati, baja
tutangan, semen, pasir, batu pecah dan lain - tain.
-
atat berat dari Kota Bengkulu ke lokasi proyek ditakukan dengan Flot Bed Truck atau Boogy Trailler. Sedangkan
Mobitisasi
atat
pengangkutan material ditakukan dengan menggunakan Dump Truck
dengan bak tertutup dengan terpat, sesuai tatacara pengangkutan material di jatan, dari lokasi penambangan (quarry) yang terdekat dari masing-masing ruas jatan yang akan ditingkatkan.
Mobitisasi peratatan dan material ditakukan secara bertahap sesuai dengan jadwat kegiatan konstruksi dan kebutuhan di lapangan.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Ruang Lingkup Studi
Gambar 2.6. Lokasi Quarry untuk ruas Jalan Bantal-Mukoinuko pada STA 19+900
Gambar 2.7. Lokasi Quarry untuk ruas Jalan Seblat-lpuh pada STA 9+800
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
RUang Lingkup Studi
c.
Pengoperasian Kantor: Proyek, Gudang dan Penginapan Karyawan Kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan yang akan digunakan
di sekitar
rencana kegiatan (datam ruas Jatan Bantat-Mukomuko dan ruas Jatan Sebtat-lpuh). Kantor proyek akan digunakan untuk aktifitas kantor karyawan / petaksana proyek. Untuk berada pada tokasi
penginapan parh pekerja lapangan (tenaga kontraktor) akan dibuatkan barak untuk penginapan yang bersifat temporer. Buangan timbah padat t
dan timbah cbir dari kegiatan
di kantor proyek
menimbulkan dampak
menurunnya kuatitas air permukaan dan sanitasi lingkungan sekitar.
D. Pembersihan Lahan (Land Clearingl
Datam petaksanaan peningkatan jatan secara spesifik tidak ada komponen kegiatan pembersihan lahan. Dalam hal ini, pembersihan hanya bersifat menyiapkan badan jatan dari air dan tanah yang akan ditakukan iapis utang. Sehingga tidak ada pegrbersihan lahan terhadap
vegetasi, rumah penduduk, bangunan pagar, dan bangunan fasil,itas umum maupun fasititas sosiat. E.
Pekerjaan Drainase Samping
Pekerjaan drainase bertujuan menyaturkan limpasan
jatuh pada area Peningkatan
air hujan yang
Ruas Jatan Bantat-Mukomuko dan ruas
Jatan Sebtat-lpuh pada musim hujan. Drainase ini dibuat kanan'kiri dan
diatirkan atau dibuang ke badan air permukaan terdekat. Pekerjaan
pembuatan saturan drainase metiputi pekerjaan gatian tanah, pekerjaan pasangan batu. Gatian tanah ditakukan pada tokasi rencana saturan untuk saturan terbuka
/ tertutup.
F. Perkerjaan Perkerasan Jalan
Perkerasan |'entur metiputi pengadaan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan, penggitasan, dan pemadatan agregat dan campuran aspal panas di atas permukaan yang telah disiapkan dan tetah diterima sesuai spek.
Pekerjaan perkerasan lentur peningkatan jatan metiputi:
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Ruang Lingkup Studi
1.
Pekerjaan Lapis Pondasi (Sub Base) Petaksanaan lapis pondasi pada dasarnya sama dengan pekerjaan
timbunan. Pengangkutan materiat subbose dari lokasi sumber material (quarry) menggunakan dump truck dan penghamparan material di atas tanah dasar (subgrade) ditakukan dengan menggunakan Motor Grader. Pemadatan pertapis ditakukan dengan
Vibratory Roller dan Pneumatic Tire Roller, dan bila pertu ditakukan penyempr6tan air dengan Water Tank Truck. 2. Pekerjaan Lapis ATB, Binder Course don Wearing Course
Petaksanaan pekerjaan Lapis perkerasan
ini terdiri
dari
pengangkutan material aspat, penghamparan dan pemadatan. Setain
juga penyemprotan lapis resap pengikat diatas lapisan subbose dan tapis pengikat diantara tiap jenis tapisdn aspal dengan menggunakan Asphalt Sprayer. ::
t;
Pengaqgkutan materiat aspat dari lokasi Aspholt Mixing Plont (AMP)
ditakukan dengan menggunakan dump truck dengan bak tertutup. Penghamparan material aspal ditakukan dengan Asphalt Finisher
sampai dengan ketebatan'
/
etevasi yang tetah direncanakan.
Pemadatan awal ditakukan dengan menggunakan peratatan Tandem
Roller dan ditajutkan dengan proses pemadatan , akhir dengan inenggunakan Tire Roller. Komponen kegiatan ini berpotensi I
menimbutkan dampak penurunan kuatitas udara.
G. Pekerjaan Pemasangan Sarana Pelengkap dan Penunjang
ini adalah ; pemasangan rambu - rambu dan marka jatan, instalasi penerangan dan lain - tain. Utititas umum seperti kabet tetepon, listrik, pipa air minum apabita terganggu, maka akan dipindahkan dengan berkoordinasi dengan pengetota infrastruktur
Yang termasuk datam kegiatan
tersebut (PLN, Tetkom, PDAM, dtt).
Kerangka Aalan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
il-L7
Ruang Lingkup Stadi
2.1.2.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap Operasi)
A.
Pengoperasian Jalan
Pengoperasian jatan disini adatah meningkatnya petayanan terhadap pengguna jatan setetah pekerjaan konstruksi selesai ditakukan secara
bertahap.
B. Pemeliharaan Jalan Secara garis'Tesar pemetiharaan jatan diktasifikasikan datam
2
(dua),
yaitu: pemetiharaan rutin dan pemetiharaan berkata. Pemetiharaan
J
rutin antara lain adatah pengembatian kondisi untuk perkerasan, bahu jatan, pembersihan saturan samping, pertengkapan jatan dan jembatan, pemotongan rumput dan inspeksi. Pekerjaan pemetiharaan rutin perkerasan beraspal adatah untuk mempertahankan permukaan jatur tatu-tintas, sehingga kerataannya konsist'en dengan mutu permukaan rata-rata sebelumnya. Pemetiharaan rutrin drainase mencakup: pembuangan endapan, sampah, rumput, semak dan bahan-bahan tain
yang mengganggu ketancaran air pada saturan samping, gorong-gorong
* '
dan sistem drainase tain yang ada. Pemetiharaan rutin pertengkapan jatan mencakup pembersihan, perbaikan rambu jatan, patok pengaman dan patok kitometer yang rusak dan pengecatan kembati huruf yang tak
terbaca pada rambu jatan. Petaksanaan pemetiharaan rutin berpotensi meriimbutkan dampak gangguan latu lintas bagi pengguna jalan. Sedangkan pemetiharaan berkata adalah: perbaikan kerusakan jatan 9i Fi:
ll :i E
i:
ii!:: i:l:
E
ii
yang bersifat kerusakan berat yang ditakukan tidak setiap tahun. Jenis
berupa petapisan utang permukaan jalan atau overlay. Setain petapisan utang, jenis pemeliharan berkala lainnya antara tain: perbaikan guardrail, perbaikan rambu-rambu jalan dan perbaikan
ini dapat
perbaikan slope protection.
E
E E
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Ruang Lingkup Stttdi
2.2.
LINGKUP RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
2.2.1.lktim
1. Kabupaten
Bengkulu Utara
Banyak curah hujan sangat dipengaruhi oteh iktim, kondisi geografis dan
perputaran arus udara. Akibat dari kondisi yang demikian, maka jumtah
curah hujan yang tercatat dimasing-masing stasiun pengamatan ataupun BPP/BlP tidak saifrra.
Data jumtah curah hujan
di Kabupaten
Bengkutu Utara pada tahun 2009
sampai dengan butan Desember setiap butannya berkisar 118-661 ffirn, dengan rata-rata setiap butannya 382,5 mm. Pada tahun 2009
ini,
curah
hujan yang tinggi terjadi pada Butan Nopember dan Butan Desember yaitu 655 mm dan 661
mm.
:
Ditinjau dari 'jumtah hari hujan, menurut data yang diperoteh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Bengkuiu Utara, sampai dengan
butan Desember 2009 berkisar antara 11-27 hari dengan rata-rata tiap butannya sebanyak 17 hari. Hari hujan pada tahun 2009 sebanyak 205 kali,
tebih banyak dibandingkan tahun 2008 yang sebanyak 192 kati.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
il-19
Ruang Lingkup Studi
Tabet 2.9. Hujan di Kabupaten Bengkulu Utara Banyaknya Hari HARI HUJAN (KAI-I) RAINDAYS (TIMES)
BU LAN A400 N
TAHUN I 2007
YEA}75
2008
20tJg
Jsruari / JanuarT,
74
19
9
l9
Febnrari / February
15
zo
l1
1-5
Matet / March
l4
22
1a
17
19
1A
16
.t
April / April Mei / May
9
l1
8
l.t
IJ
l3
II
lvni / June Juli / July
I)
15
16
IJ
IJ
t6
II
t2
Agustus / August
2
2
11
l)
12
22
i6
27
21
25
27
September / September
o
6
Oktober / October
z5
4
Nopember /.lVovember
19
Desomber /-December
11
27
18
81
149
201
JUMLAH TOTAL
Sumber
:
Kabfrpoten Bengkulu Utara Dalom Angka 2010
Tabet 2.1O. Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Bengkulu Utara CURAH HUJAN (MM) RAINFALL (A4M)
BUL,AN MOON
TAHUN / YEARS zo06
2007
2008
Januari / January
195
467
161
320
Februri / February
141
398
r86
188
Mret/ March
12,3
364
439
198
260
398
aa Aa
582
2005
Apil / April Mei / May
127
727
250
147
261
Jvri / June
ls4
134
399
306
z3s
Jt:li / July
267
zot
389
255
LWJ
Agushrs / August
JI
JI
215
508
279
September / September
5i
51
247
343
510
Oktober / October
44
44
644
742
500
Nopember /.4/ovember
207
20'1
256
t49
655
Desember / December
z4J
626
457
535
661
I I04
2.192
4.5 18
4.O 13
4.590
JU M LAH TOTAL
Sumber
: Kobupaten Bengkulu Utara Dalam Angko 2010
Kerangka Acqan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Ruang Lingkup Studi
2.
Kabupaten Mukomuko Banyak curah hujan sangat dipengaruhi ol.eh
iklim, kondisi geografis,
dan
perputaran arus udara. Sebagian witayah Kabupaten Mukomuko merupakan daerah pesisir, sehingga udara di daerah ini sangat dipengaruhi oteh angin [aut.
di Kabupaten Mukomuko pada tahun 2009 cukup tinggi yaitu sebanyak 2.441. rnm dan tertinggi pada butan Desember yaitu 412 mm
Curah hujan
sedangkan yangterendahnya pada butan Juni 102 mm. Dengan rata-rata
curah hujan 203,42 mm/bulan.
Hari hujan setama tahun 2009 sebanyak2lT hari dengan rata-rata 18 hari hujan per butan. Hari hujan pating banyak pada butan Desember sebanyak 24 hari dan pating sedikit pada butan Aprit yaitu t hari.
:
'
Tabel 2.11.
Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten lriuklmuko HARI HUJAN (KALI)
t.\
RAINDAYS (IMES) BULAN
TAHUN
MONTH
YEAR
2008
2009
Q1. Januar(January
IJ
02. Pebruari/February 03. M4fet/March 04. epritiAprit
to
O5. Mei/May
06. Juni/June 07. Juli/July 08. Agustus/August o9. September/September
11 1/
Y
16
17
IJ
t6
12
20
1A
23
1A
1O. Oktober/actober
12
23
1. 12.
l5
21
170
217
1
November/November Desember/December JUMLAH TOTAL
Sumber
: Kabupaten Mukomuko Dalam Angka 2UA
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkqngan Hidup (KA-ANDAL)
lt-2L
Ruang Lingkup Studi
Tabel 2.12. Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Mukomuko cURAH HUJAN (mm) RAINFALL (mm)
BUIAN TAHUN
MONTH
\/EAD
2008 01. Januari/Ja
nuaft
2009
141
02. Pebruari/February
130
132
03. Maret/March
220
217
04. April/April
166
164
O5. MeilMay
145
147
06. )uni/June
95,
102
07.
161
1<7
08. Agustus/Augusf
230
z5l
09.
280
162
Juli/July
Septem
berbepfember
230 240 390
10. Oktober/October 11. NovemberlNovember 12. Desember/December JUMLAH
2.428
225 236 412
2.441.
TOTAL
Sumber :'Kabupaten Mukomuko Dalam Angka
2UA
2.2.2. Kualitas Udara dan Kebisingan
1. Kualitas Udara Ambient Untuk mengetahui kondisi kuatitas udara pada saat penyusunan dokumen
dengan jumtah titik sampting ditakukan di 3 (tiga) titik ^DAL, pengukuran. Titik ini diambil untuk mewakiti kuatitas udara:
A
. . .
Kawasan sepi (perkebunan) Kawasan sedang (pemukiman) Kawasan ramai (pasar/pusat kegiatan)
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ll-22
Ruang Lingkup Studi
2.
Kebisingan Kebisingan dapat diartikan sebagai bentuk suara yang tidak diinginkan atau
bentuk suara yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya. Secara umum kebisingan dapat diartikan sebagai suara yang dapat menimbutkan gangguan
/
kerugian terhadap manusia dan lingkungannya.
Titik sampting ini ciiamblt untuk mewakiti kebisingan:
. . .
Kawasan sepi(perkebunan) Kawasan sedang (pemukiman) Kawasan ramai (pasar/pusat kegiatan)
2.2.3.Geografis
J
L
Kabupaten Bengkutu
Utara
4
Kabupaten Bengkutu Utara merupakan satah satu daerah
di witayah
propinsi Bengkutu. Daerah ini ber lbukota di Argi Makmur. Luas Kabupaten
. *,
Bengkutu Utafa adatah 4.424,60 Km2. Yang terdiri dari 12 Kecamatan dan
tertetakantara 101 32' - 102 8' BTdan 215-4
LS.
Kondisi geografisnya sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian
dibawah 50 m dpt terdapat dibagian barat membujur searah pantai dari
setatan ke utara, sedangkan dibagian timur topografinya berbukit
bukit
-
dirngan ketinggian 541 m dpt. f,
Kabupaten Bengkutu Utara berbatasan dengan
:
a. Sebetah Utara dengan Kabupaten Mukomuko b. Sebetah Setatan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah c. Sebetah Timur dengan Prop Jambi, Kab. Lebong dan Kab. Kepahiang d. Sebetah Barat dengan Samudera Indonesia. Kondisi tanah di Kabupaten Bengkutu Utara terdiri dari
a.
Latasol
29,01%
b.
Asosiasi Latasol dan PMK
1,42%
c. Asosiasi PMK dan Latosott d. Padsotik Merah Kuning
25,36%
e.
3,15%
f
Aluvial
. Organosol dan lain'tain
:
1,16%
39,90%
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ll23
Ruang Lingkup Studi
Dari sisi hidrotOgis, Kabupaten Bengkutu Utara memitiki banyak Sungai yang berhutu di sisi timur bukit barisan dan mengatir ke Samudera lndonesia. Diantara sungai-sungai yang ada beberapa sungai yang dapat ditayari oteh Kapal dengan bobot mati 25 ton.
2.
Kabupaten Mukomuko
Kabupaten
Mukenuko berdiri pada tanggal 25 Februari 2003'
Dibentuk berdasarkan uu Rl No.3 Tahun 2003, sebagai pemekaran dari witayah Kabupaten Bengkutu Utara. Posisinya berada pating utara
dari Provinsi Bengkutu. secara astronomis, posisi tersebut berada 101001'15,1u - 101051'29,6" Bujur Timur dan 02016'32' - 03007'46" Lintang Setatan. Kabupaten ini memitiki luas 4.036,7 km2 dan beribukota di Kota Mukomuko, YdnB berjar6k 270 km dari ibukota Provinsi Bengkutu.
pada saat be6diri, Kabupaten Mukomuko terdiri dari [ima kecamatan. Namun seiring dengan perkembangan otonomi daerah dan untuk mendekatkan petayanan pubtik, tima kecamatan tersebut dimekarkan sehingga pada tahun 2009 tetah terbentuk 15 kecamatan.
Kondisi geografis Kabupaten Mukomuko didominasi dataran rendah yang teufdapat di bagian barat membujur searah pantai dari Setatan ke
utara, sedangkan di bagian timur topografinya berbukit'bukit terutama witayah Kecamatan Matin Deman, Kecamatan Teras Terunjam, Kecamatan Setagan Raya, Kecamatan 'V Koto, dan Kecamatan Air Manjunto. Ketinggian witayahnya berkisar antara 0 180 m di atas permukaan [aut. Berikut ini adatah batas-batas Kabupaten Mukomuko
a. Sebetah b. Sebetah
:
utara dengan Provinsi Sumatera Barat selatan dengan Kabupaten Bengkutu Utara
c.
Sebetah timur dengan Provinsi Jambi
d.
Sebetah barat dengan Samudera Hindia
Kerangka Acuan Anatisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Ruang Lingkup Studi
Dari sisi hidrotogis, Kabupaten Mukomuko memitiki beberapa sungai
di sisi timur Bukit
besar yang berhutu
Samudera Hindia. Sungai induk
Barisan dan mengatir ke
di kabupaten ini adatah Sungai
Manjuto, Sungai Setagan, Sungai Air Dikit, Sungai Teramang, dan Sungai
Air lpuh.
Panjang
total
Air
Bantat, Sungai
sungai di Kabupaten
Mukomuko adatah. 43,750 km hingga 62,500 km, setebihnya adatah anak sungai. Sebagian sungai-sungai tersebut merupakan sumber air
kebutuhan masiErakat setempat dan sumber irigasi sawah. Sumber irigasi yang terbesar berasal dari bendungan yang cukup terkenal di kabupaten ini yaitu bendungan Air Manjunto yang pengoperasiannya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggat 1 Juti 1989. l
Z,2.4.Sosial Ekonomi
1. Kabupaten
B6ngkulu Utara
a. Administrgsi Kabupaten Bengkutu Utara pada awatnya dibentuk Berdasarkan Undang-
$
undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 tentang Pemerintahan Kabupaten Datam Lingkungan Propinsi
Pada waktu
itu
di
Kotamadya Bengkutu Sumatera selatan.
lbukotanya ditetapkan
di
Kotamadya Bengkutu dan
terdi.ri dari 9 (sembitan) Kecamatan , 24 (dua puluh emprat) Marga, 296 (dua ratus sembitan putuh enam) Desa. Kemudian Berdasarkan PPNo. 23
tahun 1976, Kabupaten Bengkulu Utara dibentuk menjadi 340
Desa
Definitif dan 7 Keturahan datam 9 Kecamatan. Selanjutnya pada PP Nomor 46 Tahun 1986 tentang perluasan Witayah Kotamadya Bengkutu, bahwa sebagai witayah Kabupaten Bengkutu Utara
di
Kecamatan Tatang Empat dan Pondok ketapa termasuk kedatam
witayah Kabupaten Bengkutu Utara yang dutunya 969.120 Hektar, sekarang menjadi 958.524 Hektar. PP Nomor. 11 Tahun 1982 tentang pembentukan Kecamatan Kota Arga
Makmur menjadikan Kabupaten Bengkutu Utara memitiki 10 Kecamatan.
Dan pada Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1gg1 menetapkan
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ll-zs
Ruang Lingkup Studi
perwakitan Padang Jaya dan Putri Hijau menjadi Kecamatan Induk, sehingga jumtah Kecamatan Kecamatan
,
di Kabupaten
Bengkutu Utara menjadi 12
10 Kecamatan Perwakilan, 340 desa dan 7 Keturahan.
Berdasarkan PP Rl No:47 tahun 1999 tentang pembentukan kecamatan
Teras Terunjam diwitayah kabupaten daerah tingkat
!l Bengkutu
Utara
datam witayah' propinsi Daerah Tingkat I Bengkutu, maka jumthh Utara menjadi 13 kecamatan. kecamatan .gi kabupaten Bengkutu Setanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2001
Tentang Pendefinitifan Kecamatan Pembantu Dalam
Kabupaten
Bengkutu Utara dan Perda Nomor 21 tahun 2001 Tentang Pembentukan
Kecamatan Dalam Kabupaten Bengkutu Utara maka pada tahun 2001 Kabupaten Bengkutu Utara tetah memitiki 22 kecamatan yang terdiri
dari 7 keturahan, 388 desa definitif dan 3 desa persiapan. Kemudian' Kabupaten Bengkutu Utara dimekarkan
tagi menjadi
2
Kabupaten, yaitu Kabupaten Muko-muko dan Kabupaten Bengkutu Utara berdasarkSn UU No. 23 Tahun Tahun 2003. Kondisi terakhir, Bengkutu
Utara dimekarkan tagi menjadi Kabupaten Bengkutu Utara
dan
Kabupaten Bengkutu Tengah berdasarkan UU No.24 Tahun 2008.
Tabel 2.13. Jumlah Kelurahan
/ Desa Menurut
Kecamatan di kabupaten Bengkulu Utara Keluratran Desa Desa Persiapan Jumlah Total Depenitip Pra Villages
KECAMATAN "sub Dirt i",
1.
Villases 6
6 34
Enggano
2. Kerkry 3. AirNapal 4. Air Besi
35 11
17
t7
ll
25 22
2a
BdikNan
15
15
8. Giri Mulya 9. Padang Jaya 10. Ketahun 11. Napal Putih 12. Putri Hijau
5
5.
ArgaMalanur
6. Lais 7.
L5
10
10
l9
z5
18
18
19
19
207
216
Kab. Bengkulu Utara N ort h B englat lu Regen cy
Sumber: Kabupaten Bengkulu Utara Dalom Angka
s-
firtla4-)8"A^
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
2010
-
fiat,^9 Yk
n
\furu-
Ruang Lingkup Studi
b. Kependudukan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bengkutu Utara berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1980 dan 1990 adalah 6,75 %
. Setanjutnya
datam
kurun waktu 10 tahun terakhir taju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bengkulu Utara mengatami penurunan. Dari hasit sensus penduduk tahun 2000, pettumbuhan penduduk Bengkutu Utara tahun 1990 - 2000 adatah sebesar 3.24%. ,ri*
t
Penduduk Kabupaten Bengkutu Utara tahun 2009 sebanyak 253.052
Jiwa. Pada tahun 2008 Kabupaten Bengkulu Utara
mengatami
pemekaran kabupaten, sehingga tuas witayah yang dutunya 5.548,54 Km2 menjadi 4.474,6A KmZ. Berdasarkan kondisi terakhir
ini, maka
kepadatan penduduk Kabupaten Bengkutu Utara adatah 57,2 Jiwa lKmZ. Kepadatan penduduk tertinggi, terdapat dlkecamatan kota Arga Makmur
yaitu 47,7 Jiwa/Km2. t\
Tabel 2.14.
j
Luas Wilayah, Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
di kabupaten Bengkulu Utara
Wilayah Jumlah Kepadatan Penduduk Areas Penduduk Population Density per sq (Y.to?l value of Per sq (kr2) Pooulation ti ' ::;'2r.,.,. 4
Luas
KECAMATAN .,silb Dtstict -'-"-' i-* 1'. ,1.,:'''fr..-;'..':,1.:,'' ,
Disfr,ics
1. Enggano
400,60
2.322
5,8
2. Ke*ap 3. AirNapal
762,41
23.245
't2332
10.521
85,3
4.
Air Besi
139,17
9.908
'71
5.
Arga Malcrnur
.
1
43,1
)
100,00
44.772
6. Lais
335,51
t6.752
49,?
7. BatikNau
326,11
t0.322
3l:7
8. Giri
Mdya
447,7
89,03
13.798
155,0
9. Padang Jaya
178,35
26.074
146,2
10. Ketatrun
496,59
38.217
77,0
11. Napal Putih
960,09
16.325
t7,0
t.1t3,42
40.796
36"6
4.424,60
253.052
57,2
12.
Puhi Hijau
Kab. Bergkulu Utara N ort h B englat Iu Regan cy
Sumber: Kabupaten Eengkulu Utara Dalam Angka 20lQ
*r,rW7^-^ Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ll-27
Ruang Lingkup Studi
Tabel 2.15. Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan di kabupaten Bengkulu Utara KECAMATAN Sub
Distict tr1...:,,,
::' .
1. Enggano
2. 3.
AirNapal .y
4.
Air Besi
Kerlcry
Rumatr Tangga Households
.:-':.2
iumlah PenduduV Value
Of
P
Rata-rata Anggota
Rumah Tanggal Average Households
726
2322
3,20
5.522
23.245 10.52r 9.908
4,21
5. Arga Malanur
11.415
44.772
3,96 3,93 3,92
6. Las
4.43
16.752
3,'77
.3.135
10.322
??o 4,04 3,63
7.
BdikNar
8. Giri Mulya
2.660 2.522
3.415
13.798
9. Padang Jaya
7.176
10. Ketalum
10.276 4.985 9.820
26.074 38.217
11. Napal 12.
Rrtih
Puti Hijat Kab. BengkuluUtra
North BenskaluRepency
66.095
3,72 3,27 4,15
r6.325 40.796
2s3.052
:
3,83
Sumber: Kabupoten Bengkulu lJtara Dalam Angkg 2010
h
Tabel 2.16.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Rasio Per Kecamatan di kabupaten Bengkulu Utara KECAIvtATAN Sub
Dtstrtct
2. Ked
Laki-laki Perempuan Jurnlah
Male
Female Total
Ser<
Rasio
Sa Ratio
11.792
11.453
23.245
102,96
5.271
5.250
10.521
100,40
5.018
4.890
9.908
102,62
22.861
21.911
44.772
10434
6. Lais
8.551
8.201
16,752
104,27
7. Batik Nau
5.360
4.962
10.322
108,02
Giri Mulya
7.329
6.469
13.798
1l?ro
9, Padarg Jaya
13.431
t2.643
26.074
106,23
10. Ketalrun
20.386
17.831
38.217
I t41i
8.
11. Napal Putih
12.
Pufi Hijau
Utra Distict
Kab. Bengkulu Sub
8.690
7.635
t6.325
1
21.638
19.158
40.796
11)
131.635
t21.417
253.052
r3,82 AA
108,42
Sumber: Kabupaten Bengkulu Utaro Dalom Angka 2010
Kerangka Acuan Analisis Dampak Ungkungan Hidup (M-ANDAL)
ll-28
Ruang Lingkup Studi
2.
Kabupaten Mukomuko
a. Administrasi 03 Kabupaten Mukomuko dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor Tahun 2003. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten
Bengkutu Utara.. Pada tahun 2009, Kabupaten Mukomuko
-
terdiri atas :
.E
15 kecamatan 148
desa l
3 keturahan
Adapun distribusi desa tersebut untuk masing'masing kecamatan adalah lpuh 16 desa, Air Rami 12 desa, Matin Deman 7 desa, Pondok Suguh 11
desa, Sungai Rumbai 9 desa, Teramang Jala 13 desa, TerasTerunjam 8 desa, Penarik 14 desa, setagan Raya 12 desa, Kota Mukomuko 6 desa dan 3 ketuqahan, Air Dikit 7 desa, XIV Koto 8 desa, Lubuk Pinang 7 desa, Air Manjunto 8 desa, dan V Koto 10 desa. :
Tabet 2.17.
/ Desa Menurut Kecamatan di kabupaten Mukomuko recavanan Keturahan t:;;'.n,, "7.7;:::" 'il:i
Jumlah Kelurahan sub
District a1
Viilages
lai
1.7i
l;t -_----
o1:' tpuh 1
02. Air Rami 03. Malin Deman
7
04. Pondok Suguh
11
05.
11
Sungai Rumbai 13
06. Teramang JaYa a
a
14
14
12
12
1. Air Dikit
7
7
12. Xlv Koto
a
a
7
7
-
10
10
3
148
3
129
07. TerasTerunjam 08.
Penarik
09.
Selagan
RaYa
1O. Kota Mukomuko 1
1
3. Lubuk Pinang
14. Air Manjunto 1
5. V Koto
Kabupaten
Mukomuko
Mukomuko RegenQl
Sumber: Kabupaten Mukomuko Dalam Angka 2010
-toos Kerangia Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (I(I'ANDAL)
l
Ruang LingkuP Studi
b.
Kependudukan
145'350 jiwa' Penduduk Kabupaten Mukomuko tahun 2009 sebanyak ini' maka Luas Kabupaten Mukomuko 4.036,7 km]. Berdasarkan kondisi
jiwa/kmz' kepadatan penduduk Kabupaten Mukomuko adatah 36,05 Koto yaitu Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan XIV 14,14 jiwa/krhz sedangkan terendah di Kecamatan Air Rami sebesar 10,40 jiwa/kmZ.
't
tangga' Jumtah rumah tangga Pada tahun 2009 sebanyak 39-325 rumah 3,7 orang' Dengan demikian rata-rata anggota rumah tangga sebesar masih tebih banyak dibanding jumtah
Jumtah penduduk taki-taki
penduduk perempuan, masing-masing adatah 75.432 jiwa, sehingga sex rationya sebesar 107,61' Tabet
jiwa dan 70'098
2.18. :
Kecamatan Luas Wilayah,'Penduduk danKepadatan Penduduk Menurut
Luas WilaYah
KECAMATAN Sub District
Districts Aree per sq
(km')
Jumlah
Penduduk PoPulation
Penduduk
Population Denstty persg (iwa/kmr)
01. lpuh
198.1
1
16.056
81,05
02. Air Rami
964.60
10.034
10,40
o3..lt alin Deman
ZV',YY
5.372
18,34
04. Pondok Suguh
219,98
B,BO2
40,01
05. Sungai Rumbai
511,30
6.249
12,22
06. Teramang JaYa
285,72
9.385
32,85
07. Teras Terunjam
144,36
6.962
48,23
08. Penarik
zvo,o4
17.675
55Y,VU
8.509
25,10
227,OQ
12.775
56;28
09. Selagan
RaYa
10. Kota Mukomuko
5.896
1. Air Dikit
91,00
12. XIV Koto
77,OO
1 1
92,70
12.0O7
1
1
3. Lubuk Pinang
14. Air Manjunto 1
5. V Koto
Kab. Mukomuko
.099
144,1 4 I
zY,>5
127,29
6.62)
169,00
5.884
34,82
4.036,70
145.530
36,05
Mukomuko Regenqr 35
Sumber: Kabupaten Mukomuko Dalam Angka 2010
Keranska
Acr;n Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA'ANDAL)
Ruang Lingkup Studi
Tabel 2.19. Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Mukomuko KECAMATAN
Rumah Tangga
Sub Dirtrid
Households
Jumlah
Rata-rata Anggota
Penduduk
Rumah Tangga
Value
of
Avenge Households
Population
't
lpuh
4.245
16.056
02. Air Rami
2.948
10.034
a4
03. Malin Deman
1.402
5.372
<x
04. Pondok Suguh
2.39s
8.802
05. Sungai Rumbai
1.947
6.249
06. Teramang Jaya
2.689
9.385
07. Teras Terunjam
1.855
o.voz
5,6
08. Penarik
4.859
17.675
?6
09. Selagan Raya,
2.O84
8.509
4,1
10. Kota Mukomuko
3.593
12.775
11. Air Dikit
1.396
5.896
4,2
2.684
11.099
A1
3. Lubuk Pinang
3.126
12.O07
?R
14. Air Manjunto
2.401
8.825
3,7
1.701
5.884
3,5
39.325
145.530
3,7
01.
12. XIV 1
1
Koto
'\
5. V Koto
Kab. Mukomuko
3,2
Mukomuko Regency
Sumber: Kabupaten l{ukomuko Dalam Angka 2010
Kerang4a Aeuan Analisis Dampiak Lingkungan Hldup (r.I/.'ANDAL)
ll-3J
Ruang Lingkup Studi
Tabel 2.20. Jumlah penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Rasio Per Kecamatan di Kabupaten Mukomuko
Lakilaki Male
Sek
Rasio
PeremPuan
Jumlah
Female
Total
Sex Ratrb
8.1 51
7.905
16.056
103,1
5.440
4.594
10.034
118,42
03. Malin Deman
2.861
z.)l
5.372
113,94
04. Pondok Suguh
4.499
4.303
8.802
104,55
05. Sungai Rumbai
3.177
3.O72
6.249
103,42
06. Teramang Jaya
4.872
4.513
v.56)
1n7 0q
07. Teras Terunjam
3.642
3.320
6.962
109,70
08. Penarik
9.224
8.451
f7.675
4.438
4.O71
8.s09
6.440
o.55f,
12.775
1. Air Dikit
3.092
2.8M
5.896
12. XIV Koto
5.796
5.303
11.099
't
og,3o
36
5.871
12.OO7
1
04,51
14. Air Manjunto
4.683
4.142
8.825
1
13,06
15.VKoto-
2-981
2.903
5.884
,102,69
75.432
70.098
145.530
107.61
KECAMATAN
SUB DISTRICT
01. lpuh 02. Air Rami
1
.!-
t
09. Selagan
RaYa
10. Kota Mukomuko h 1
1
3. Lubuk Pinang
6.1
I
1
09,1 5
109.01 101
,66
110.27
I
Kab, Mukomuko
Mukomuko Regency 2007
71.259
Sumber: Kabupaten Mukomuko Dalom Angka 2010
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KI-ANDAL)
ll-32
Ruang Lingkup Studi
2.3.
PELINGKUPAN
2.3.1 Proses Pelingkupan
awal untuk menentukan tingkup
Petingkupan merupakan suatu proses
permasatahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait dengan rencana kegiatan peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-
lpuh. Petingkupan umumnya ditakukan metatui tiga tahap yaitu: ldentifikasi dampak potensiat,.."6vatuasi dampak potensia[ dan ktasifiksi dan skata prioritas dampak penting hipotetik, seperti yang tertera di bawah ini;
A ldentifikasi Pada tahap
Dampak
ini kegiatan pelingkupan
dimaksudkan untuk rnengidentifikasi
segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder dan seterusnya) yang
secara potensiat akan timbut sebagai akibat adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Pada tahapan ini hanya diinventarisasi dampak potensiat yang mungkin akan timbul tanpa mernperhatikan besar/kecitnya dampak, atqp penting tidaknya dampak. Dengan demikian pada tahap ini
betum ada upaya untuk menilai apakah dampak potensial tersebut merupakan dampak besar dan penting.
ldentifikasi dampak potensial diperoteh dari serangkaian hasil konsuttasi dan diskusi dengan pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab, masyapakat yang berkepentingan serta ditengkapi dengan hasit pengamatan
lapangan (observasi). Setain
itu
identifikasi dampak potensiaI juga
ditakukan dengan menggunakan metode-metode identifikasi dampak sebagai berikut
:
. . .
Matrik interaksi sederhana:
-
Komponen Rencana Kegiatan Yang Akan Diteloah
Konsuttasi pubtik
Bagan Atir
Berdasarkan uraian rencana kegiatan pada
sub Bab 2.1,
komponen kegiatan yang akan ditetaah adatah sebagai berikut
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA'ANDAL)
:
maka
Rttang Lingkup Studi
Tahpp. Pra Konstruksi
1.
Perizinan
2.
Sosiatisasi
3.
Koordinasi
4.
Perencanaan Teknis
5.
Penyiapan La$an
Tahap Konstruksi
1.
Mobitisasi Tenaga Kerja
2.
Mobitisasi A[at Berat dan Material
3.
Pengaturan Latu Lintas
4.
Pekerjaan Konstruksi Jatan
5.
Pemasangin/Pembangunan Utititas
6.
Demobitisasi Atat Berat dan Material
7.
Demobitisasi Tenaga Kerja
Tahap 9perasi ?
1.
Operasionat Jatan
2.
Pengaturan latu lintas
3.
Perawatan Jatan
4.
Perawatan Util,itas
-
Komponen lingkungan yang terkena dompak Komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak dan akan ditetaah sebagai berikut
-
:
Penurunan Kuatitas Udara
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ll-34
Ruang Lingkup Studi
-
PeningkatanKebisingan Peningkatan kuantitas Air Larian Peningkatan Kuatitas Air Peningkatan timbutan SamPah
Timbutnya Ceceran Gangguan=terhadap Biota Darat
Peningkatan Biota Darat Peru bahan Persepsi- Masyarakat
Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha Gangguan Kesehatan MasYarakat
Timbutnya Kecetakaan Gangguan Latu Lintas
Ketanc5ran Lalu [intas Gangguan terhadap Utititas
Peningkatan Utititas Kerusakan Jatan P,€nin
gkatan kondisi j alan
Gangguan Estetika
Peningkatan Estetika
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
ll-3s
x x x
x
sPtlllln uelP^\eJa( rA
r!
ue'lEr ueleMeJec
o
x
><
x x
><
x
CL
s5
g
o
CL
sPlurl nlpl ueJnlP8uac
tg ao
uPlPr lPuolseJedc
I
o €o ra
'rU
C,
t
]PJeg
o J
=o I
J
5
=o cat c6
x
efiay e8euel lseslllqoula(
E f
x x x
Jul :t
lslv
lsPslllqoua(
x
X
X
><
uelef l$lnJlsuoy uee$e1e. X
x
X
x
selllBn ueun8uequed Tue8ueseuaq
ul
c o
Y
x
x x
CL
€.o(t
selul'l n1e1 uernle8ua. X
x
lepalsw uep lPrag lPlv tsPslllqou X
><
F
G
x x
><
tU
Jq Ni NC ar
tA &
o +,
xo .|gE' l- c+
o.
o o
slu)lal uPPuPtruele(
x
rseurpJoo)
x
!ses!'lELso(
x
uPu!zue(
x
vl
tU
C
X
x
ut
J J
o-
ta
X
uedefue.
uPrlP-l
c o Y
o
x x
e[:ay e8euef ]seslllqog
|g CL
tg |g
r
J
|u
1
o. E
oIE
(d
ra
aO
q
tE
J
L
C
c.g
vl
o UI o
o
g -v
C'
=
z T s
Y c o c o
CL
E o :<
o
cC' oo c
-
3 J
L (d
c o
E
U
Y
{o
ct
o
tu on
(€
:< (U
L =
o
o-
(t)
rtl (6
! !,
-(o
:<
:<
.o
(d
u u|It aO
J dl
o
a-
J dl
.Y (d
oE
L
(d
:< (d
c.
o-
o-
o
€
att
e ((t
-o E
+) .o
u(o
I ao
L
o
o.U u(! o (o U v (o
o
L)
(o
co
co (o
J dl C e
-o
o.
F
o
(o
E
(o
+, (o
J
on
brt
c
C
orl (o
(9
o
! (t '!'r
o
(o
:<
(o
.o
=q
E
L
.It r,/l
rn
(o
+,
f L
-o
(g
(!
J
g (o I' f
c o c
P
ao
ul
5
-(c
o) rh q)
L
o(o
(o
-o L O)
o-
C (o
o)
f, i
o O)
{ \(! J
= a U) a4
o
$ q
u(o (g l<
o !!
n
><
o
dl
{
Q)
.o
-
o-
s!
sp]!llln
UEIPMP
efiay e8eua1 tsesl
sellllln ueun8uequad
7
lepalew uep lPJeg lelv lsPstl
efiay e8euel
'-r
z T s e
S 'o .F
$
o) O)
.s *J
\a G a) U)
a g
q
{
!o O)
!! .q)
F
u ol z
=g F€ Hs=
I
= -4,
ol
I
E dl
I
I
t
I I
I
-.l
)
I
I.l n xl t.
E
*l F]
l= l= lo
li
fl
l; ti l! I l.
tcl
TT-
ll_T-
t--
l= t< tz sz IH t=
5
q o
z
"l =l bl
F
It
I
ff-
q
lE: lna
6dl
E
l9
_l
.l t-"1 IEE
z
1
I I
I I I
LI
z
?9 eu5
I
t-
I
.k= 'E=
zq
F
Ei
,
z
t? tz
PE
.o<
{,n
F
=g
=
:
i:
t9 tz t<
d
5
s^= 6<
ylY :
z
IU l4
ts t5
lfi
I ur::ii::l iJa
II
5i.i;;r li::i:'; tP.i(A:ljl! I Cil.ri oi,i;1
I v,:':i II Cl'.:r i (oiiLl i
F:
t:.j
I (o:,tt: It::F,:;:r
3 z
T g
:
b T
(! r<
bt
l;
H *T-
a a4
\o v)
t- l T
t._
llr
J f< $
I
t.-
lo
IE to
I
l=" I
I
t_ I E.IFlg ld I
t I I
rl tJ le
qc
o f q !! O)
!! .o
gJ I
g -o
o vl
c(o
E o
s
= E
o
l( f
= -(L6 C (o
6
C
s.6 an
IE
J
C
tu
o
-v' ott
C C
o
CL
oo
c C
o
-i !
a s s
CL
l.
o
a E (6 o = c(6
\\ q +q
x'\
\ R \ a
oo
t (B
-.1
l<
o o
(6
co
.e
€
$
c.i
$ f,
o|o
!U
E (6
('
g a)
Ruang Lingkup
Stuli
Berdasarkan matriks identifikasi
dan bagan atir di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa dampak potensial sebagai berikut: Tahap Pra Konstruksi
-
Perubahan PersePsi MasYarakat
Tahap Konstruk3i Penurunan Kuatitas Udara
-
PeningkatanKebisingan Peningkatan Kuantitas Air Larian Penurunan Kuatitas Air Peningkatan Timbulan SamPah
Timbutnya Ceceran Gangguan TerhadaP Biota Darat
:
Perubahan Persepsi MasYarakat
-
Peningkatan Kesempatan Kerja Dan Berusaha
'
Gangguan,.Kesehatan
Timbutnya Kecetakaan Gangguan Latu Lintas Gangguan terhadap utititas Kerusakan Jatan Gangguan Estetika :
Tahap Operasi
-
Penurunan Kuatitas Udara
Peningkatankebisingan Peningkatan Kuantitas Air Larian Peningkatan Biota Darat Perubahan Persepsi MasYarakat Gangguan Kesehatan
Timbutnya kecetakaan Ketancaran latu [intas Peningkatan utilitas Peningkatan Kondisi Jalan Peningkatan Estetika
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ll-40
Rulng,lingkltp
-
sty4i
B. Evaluasi
,
DamPak Potensial
petingkupan pada tahap
ini bertujuan untuk menghitangkan/meniadakan
dampak potensiat yang dianggap tidak retevan atau tidak penting, sehingga diperoteh daftar prioritas dampak penting yang dipandang perlu dan
retevan untuk ditetaah secara mendatam datam studi ANDAL. Daftar dampak penting potensial ini disusun berdasarkan pertimbangan atas haLhat yang dianggap penting oteh masyarakat di sekitar rencana kegiatan, instansi yang bdttanggung jawab dan tim studi. Pada tahap ini daftar dampak penting yang dihasitkan betum tertata secara sistematis.
ini adatah diskusi antar tenaga ahti. Kegiatan identifikasi dampak besar dan penting ini ditakukan oteh pemrakarsa rencana kegiatan (bersama dengan tim konsuttan penyusun
Metoda yang digunakan pada tahap
J
AMDAL), dengan mempertimbangkan hasil konsuttasi dan diskusi dengan instansi yang bertanggung jawab serta masyArakat yang berkepentingan.
Kriteria yang digunakan datam menentukan evatuasi dampak potensial terdiri dari empat pertanyaan, yaitu : r$
1. Apakah beban terhadap komponen tingkungan ter:tentu sudah tinggi?
* '
hat
ini tertihat dari anatisis data sekunder dan hasit pra survei
2. Apakah komponen tingkungan tersebut memegang peranan datam kehidupan sehari-hari masyarakat (nitai sosial dan ekonorni) dan terhadap komponen tingkungan lainnya (nitai ekotogis) sekitar? hat ini tertiHat dari hasil Pra survei
3. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang komponen tingkungan tersebut? hat ini tertihat dari hasil konsuttasi masyarakat
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang ditanggar oleh dampak tersebut? hat ini tertihat dari peraturan-peraturan yang menetapkan baku mutu lingkungan
Setiap dampak potensiat ditapis dengan empat pertanyaan satah satu pertanyaan dijawab dengan
di atas, jika
"ya" atau "tidak diketahui"
maka
dikaji datam ANDAL. Setetah diadakan diskusi dengan antar tenaga ahti, maka terdapat beberapa dampak komponen tingkungan tersebut
potensiat yang dihitangkan. Berikut adatah evatuasi dari dampak'dampak potensiat menjadi dampak penting Hipotetik
.
Kirangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
Ruang Lingkup Studi
1, Tahap Pra Konstruksi Perubahan Persepsi Masyarakat Bersumber dari kegiatan sosiatiasi. Pada kegiatan sosialisasi persepSi
ini dapat merupakan dampak positif atau dampak negative. O[eh sebab itu datam kegiatan merupakan reaksi awat dari masyarakat. Reaksi
sosiatisasi dibutuhkan suatu penjetasan yang gambtang, transparan dan
mudah dimengerti oteh peserta. Diharapkan seusai sosiatisasi, Desa dan
BPD serta LSM yang ada dapat memberikan penjelasan kepada penduduk tentang maksud dan tujuan kegiatan.
2. Tahap Konstruksi
a.
Penurunan Kualitas
Udara
:
Penuruhan kuatitas udara bersumber dari mobitisasi material-atat
berat, kegiatan pembangunan, pengaturan latu tintas demobhisasi
atat berat. Kondisi kuatitas udara Bengkutu
dan
dapat
dikatakan baik.
Komponen udara ambien di jatan-jatan yang akan ditatui peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh saat ini merupakan komponen lingkungan yang essensial bagi kehidupan ; kuatitas udara akan
rnasusia, sehingga dengan rendahnya menyebabkan terpaparnya potutan ke tubuh manusia sehingga menimbutkan gangguan kesehatan. Hat ini menjadi masukan dari masyarakat untuk ditangulangi secara
cermat.
i
Perbandingan penurunan kualitas udara dengan peraturan baku mutu yang ada, ditakukan sebagai kontro[ agar kuatitas udara yang
menimbulkan dampak dampak seperti gangguan kesehatan masyarakat, gangguan kenyamanan dan akan menyebabkan persepsi
negatif dari masyarakat (keresahan). Berdasarkan hal-hat diatas, maka dampak penurunan kuatitas udara
dapat digotongkan sebagai dampok penting hipotetik.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ll-42
Ruang Lingkup Studi
b.
Peningkatan Kebisingan
dari mobitisasi materiat-atat berat, kegiatan pembangunan, pengaturan latu [intas dan Peningkatan kebisingan bersumber demobitisasi
alat berat. Kondisi kebisingan ambien pada jalan di
Bengkutu dapat dikatakan baik.
Komponen kebisingan
di jal.an-jalan yang akan ditatui peningkatan
ruas jatary Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh saat
ini
merupakan
komponen [ingkungan yang essensiaI bagi kehidupan masusia,
terkait dengan kesehatan dan tingkat kenyamanan serta bertanjut kepada produktivitas
kerja.
Pada saat konsultasi pubtik dampak ini
tidak menjadi masukan, karena masyarakat tetah terbiasa dengan kebisingan di jal.an raya. Perbandingan peningkatan kebisinganjd"ng"n peraturan baku mutu
yang ada, ditakukan sebagai kontroL agar kebisingan yang menimbulkan dampak dampak seperti gangguan kesehatan t\
masyarakat, gangguan kenyamanan dan akan menyebabkan persepsi
negatif dari masyarakat (keresahan). Berdasarkan hat-hal diatas, maka dampak peningkatan kebisingan
tidak dopat digolongkon sebagai dampak penting hipotetik.
c. P,eningkatan Kuantitas Air Larian Peningkatan kuantitas
air tarian
bersumber dari penutupan akibat
peningkatan ruas jatan, sehingga akan metimpaskan air hujan ke jatan-jatan atau kali sekitar rencana peningkatan ruas jatan Bantat-
dari air tarian ini jatan dan kecetakaan latu lintas. Melihat potensi
Mukomuko dan Sebtat-lpuh. Dampak turunan adatah kerusakan
air larian tersebut saat ini tidak ada, serta tidak ada peraturan yang
mengatur hat tersebut dan juga tidak dikhawatirkan datam sosialisasi dengan masyarakat, maka dampak tersebut menjadi tidak dampak penting hipotetik.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Ruang Lingkup Studi
d.
Penurunan Kualitas Air
pekerja. Air timbah pekerja di kelota di MCK portabte sehingga tidak mencemari
Bersumber dari kegiatan kegiatan domestik
perairan sekitar, sehingga tidak ada petangaran peraturan tentang Baku Mutu Kuatitas Air. Metihat kondisi kuatitas air tersebut saat ini
sudah metebihi baku mutu, tidak memegang peranan penting bagi
kehidupan masyarakat, dan tidak dikhawatirkan datam sosiatisasi
, , niasyarakat, maka dampak dengan "t
ini tidak dijadikan
dampak
penting hipotetik, e. Peningkatan Timbulan Sampah Kegiatan peningkatan ruas jatan Bantal-Mukomuko dan Sebtat-lpuh, menimbutkan timbutan sampah konstruksi berupa sisa-sisa materiat.
ini
mengakibatkdn dampak turunan berupa gangguan estetika, hat ini disebabkan karena jatan-jatan yang ditatui merupakan jatan lintas Bengkutu menuju Sumatera Barat. Metihat
Timbutan sampah
h
potensi timbutan sampah tersebut saat ini tidak ada,
namun
memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat, dan ada
peraturan yang mengatur ha[ tersebut yaitu UU No.18 tahun 2008
serta
dikhawatirkan datam sosialisasi dengan masyarakat, maka keberadaan sampah dapat dijadikan dampak penting \ipotetik. t
f. fipbulnya Ceceran Adanya ceceran bersumber
Dampak
dari
kegiatan pembersihan lapangan.
ini hanya terjadi pada musim hujan dan
menimbutkan
I
tintas. Metihat potensi ceceran tersebut saat ini tidak ada, tidak memegang
dampak lanjutan berupa kecetakaan terutama talu
peranan penting bagi kehidupan masyarakat, namun ada peraturan
yang mengatur hal tersebut dan dikhawatirkan datam sosialisasi dengan masyarakat, maka dampak
ini tergotong dampok penting
hipotetik.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
ll44
g.
Gangguan Terhadap Biota Darat
Bersumber dari kegiatan mobitisasi kendaraan dan peratatan serta
kegiatan peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Seblat-lpuh,
dimana kegiatan ini akan menimbutkan gangguan terhadap biota darat, berupa tanaman yang ada di tepi jatan-jalan yang ditatui. Berdasarkan' data pengamatan pada survey pendahutuan, tanamah-
tanaman tersebut memitiki fungsi penghijauan dan estetika, dengan .F
demikian dampak ini merupakan dampak penting hipotetik.
h.
Perubahan Persepsi Masyarakat Merupakan akumutasi
dari sqturuh dampak penting.
Pengetotaan
terhadap seluruh kegiatan pada tahap konstruksi ruas jalan BantatMukomuko dan Seblat-lpuh bita tidak ditangani dengan baik, akan menimbutkan dampak sisa yang bertu'iirt sampai pada tahap pasca
konstruksi. Pengetolaan terhadap semua [egiatan dan dampak yang timbul yang tidak ditangani dengan baik akan berubah menjadi r.
keresahan masyarakat. Keresahan masyarakat menjadi sangat
penting karena tingkatan selanjutnya bias menjadi kemarahan masyarakat, terutama jika kemacetan sebagei dampak utama tidak tertangani, sehingga dampak dari kegiatan ini sangat berpengaruh datam kehidupan masyarakat maka persepsi masyarqkat
di daerah
iili dampak penting hipotetik.
i.
Peningkatan Kesempatan Kerja dan berusaha
Pada tahap konstruksi, dampak positif yang timbut adatah pada komponen tenaga kerja dan pengusaha. Dampak pada komponen ini
mempunyai dampak lanjutan seperti meningkatnya pendapatan
masyarakat.
Berdasarkan
hasit pra suryey,
masyar'akat
ini dapat menampung tenaga kerja [oca[ yang ada dan dapat ikut mengambit petuang berusaha. Dari mengharapkan kegiatan
pengamatan, kegiatan konstruksi akan mempergunakan atat-atat
yang memertukan keahtian kl"iusus, yang mungkin tidak dimitiki tenaga kerja locat. Kebutuhan tenaga kerja [oca[ hanya pada jenisjenis pekerjaan tertentu. Apabita dampak ini dapat diketota dengan Kerqngka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
baik, akan memberikan rasa aman kepada masyarakat petaksana kegiatan. Namun sebatiknya apabita hal
dan
ini tidak diketota
dengan baik, akan menimbulkan keresahan masyarakat. Atas dasar
ini
maka dampak kesempatan kerja dan termasuk datam dampak penting hipotetik. pemikiran
j.
berusaha
Gangguan Kesehatan Kegiatan.*J
dapat berakibat terhadap kesehatan masyarakat,
maupun
kenyamanan hidup bagi masyarakat yang tinggat di witayah dampak. Kemungkinan yang dapat terjadi dari ceceran materiat di jatan yang
ditintasi adalah timbulnya debu pada saat kering, dan jatan menjadi ticin bita basah (misat oteh sebab hujan). Debu yang bertebihan akan mempengaruhi kejadian penyakit sattlran pernafasan; sementara keadaan licinnya jatan dapat menimbutkan kejadian kecelakaan latu
lintas yang dapat menimbutkan cedera dan atau kematian. Dengan
yang demikian
itu,
maka dampak terhadap kesehatan masyarakat merupakan dampak komutatif,, sehingga tidak dianggap kondisih
menjadi dampak penting hipotetik. k. Timbulnya Kecelakaan
Bersumber akibat ceceran material saat hujan, sehingga I ffie,nimbutkan potensi kecetakaan terutama pengendara sepeda motor. Dengan kondisi yang demikian itu, maka dampak terhadap ini dianggap menjadi dampak penting hipotetik. l. Gangguan Lalu Lintas Bersumber dari mobilisasi material dan atat berat. Mengingat latu
lintas yang metewati ruas jatan ini tidak padat dan kegiatan konstruksi jatan dil.akukan dengan meningkatkan satu ruas, tidak ditutup semuanya. Dengan kondisi yang demikian itu, maka dampak terhadap ini dianggap tidak menjadi dampok penting hipotetik.
Kerqngka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
Ruano Linokup Studi
m. Gangguan Terhadap Utilitas Bersumber dari kegiatan petebaran
jalan. Berdasarkan hasil survey
pendahutuan dan sosiatisasi tidak terdapat kekhawatiran mengenai
utititas, maka dampak ini tidak digotongkan menjadi
dampak
penting Hipotetik.
n.
Kerusakan iatan
Dengan .qdanya pengangkutan materiat
dan kemacetan yang
ditimbutkan, maka semua itu berpotensi menimbutkan kerusakan jatan, hat ini menjadi dampak penting hipotetik.
o.
Gangguan Estetika
Kegiatan pembangunan, berpotensi menimbutkan gangguan estetika
lingkungan. Kondisi tingkungan terrtfama masatah estetika
pada
awat kegiatan akan menurun, dan akan semakin membaik dengan selesainya pekerjaan peningkatan ruas jhtan
tersebut.
Walaupun
sifatnyb hanya sementara dan akan semakin membaik, namun komponen estetika lingkungan ini merupakan dompak penting hipotetik.
3.
Tahap Operasi / t a. Pgnurunan Kualitas Udara
Terdiri dari parameter CO, temperatur, NO2, SOz dan Pb bersumber
dari kegiatan operasional ruas jatan Bantat-Mukomuko dan ruas jatan Sebtat-lpuh, pengaturan latu tintas, dan perawatan jatan. Pencemaran udara yang ditimbutkan diperkirakan akan menurunkan
kuatitas udara saat
ini,
sehingga dampak
ini
menjadi dampak
penting hipotetik.
b.
Peningkatan Kebisingan Bersumber dari operasional Jatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan ruas jatan Sebtat-lpuh yang akan ditewati oteh kendaraan sehingga
dapat mencapai dua kati lipat dari jumtah kendaraan yang metewati
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
jatan-jatan sepanjang rencana peningkatan jalan saat
ini.
Dengan
adanya penambahan kendaraan akan meningkatkan kebisingan, sehingga dampak ini menjadi dampak penting hipotetik.
c.
Peningkatan Kuantitas Air Larian
Berkurangnya tutupan lahan, akan meningkatkan kuantitas air
tarian, dengan demikian maka akan mengurangi air larian
Oan
menjaga !6gnservasi air tanah. Dampak ini merupakan dampak negatif, sehingga dampak ini menjadi dampak penting hipotetik.
d.
Peningkatan Biota Darat Bersumber dari perawatan tanaman, sehingga diharapkan kondisinya
tebih baik daripada kondisi sebetum peningkatan. Dampak ini merupakan dampak positif dan dagat dikendalikan, sehingga dampak,ini tidak menjadi dampak penting hipotetik-
e.
Perubahan Persepsi
Masyarakat
'
,
h
Denganberoperasinya jatan ini yang bertujuan mempercepat taju
perekonomian masyarakat sekitar, diharapkan akan merubah persepsi masyarakat menjadi tebih
baik.
Dampak
ini
merupakan
dampak positif dan dapat dikendatikan, sehingga dampak ini menjadi dompak penting hipotetik.
f.
',
Cibngguan Kesehatan
Gangguan kesehatan terutama bagi masyarakat sekitar, disebabkan paparan potutan dari kendaraan.yang mengunakan ruas jatan Bantat-
Mukomuko dan ruas jatan
Sebtat'lpuh.
Dampak
ini
tetah
diminimalisasi dengan adanya pemakaian penanaman pohon (RTH)
dan pemerikasaan teratur, namun demikian kemampuan
'putih
manusia yang berbeda beda menyebabkan dampak Dengan demikian dampak ini menjadi dampak penting hipotetik.
g. Timbulnya
Kecelakaan
Dengan peningkatan ruas
jalan
Bantat-Mukomuko dan ruas jatan
Sebtat-lpuh, diperkirakan akan meningkatkan arus latu lintas dan
Kerangka Aann Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KAANDAL)
Ruans Linakuo Studi
kecepatan pengguna jatan, sehingga akan menimbutkan dampak peningkatan kecelakaan latu tintas. Dampak
ini merupakan
dampak
utama dan menjadi dampak penting hipotetik.
h.
Kelancaran lalu lintas
Dengan peningkatan ruas
jalan
Bantat-Mukomuko dan ruas jatan
Sebtat-lpuh, diharap ruas jatan Bantat'Mukomuko dan Sebtat-lpuh
akan akqp mempercepat arus barang dan orang, sehingga pota latu tintas menjadi tebih
baik.
Dampak
ini merupakan dampak
utama
dan menjadi dampa.k penting hipotetik.
t. Peningkatan utilitas Bersumber dari perawatan utititas, sehingga diharapkan kondisinya
tebih baik daripada kondisi sebetum p,eningkatan ruas jatan BantatMukomuko dan Seblat-lpuh. Dampak
ini merupakan dampak positif
dan dapat dikendatikan, sehingga dampalo ini tidak menjadi dampak
penting hipotetik.
j.
Peningkatan Kondisi Jalan Bersumber dari pera*atan
jatan, sehingga diharapkan
kondisinya
tebih baik daripada kondisi sebetum peningkatan ruas jalan ruas
jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh. Dampak
ini
merupakan
$:ainpak positif dan dapat dikendatikan, sehingga dampak
ini tidak
mbnjadi dampak penting hipotetik. k. Peningkatan Estetika Setesainya kegiatan konstruksi menyebabkan kondisi Iingkungan yang bersih dan
baik.
Baik buruknya estetika tingkungan tergantung
kepada kegiatan pemerintah dan masyarakat. Apabita kondisi estetika dapat diperbaiki dan dirawat dengan baik maka estetika lingkungan menjadi
baik.
Karena sifatnya yangsementara dan
subjektif, maka komponen estetika tingkungan tidak termasuk dampak penting hipotetik.
Untuk tebih jetasnya evatuasi dampak potensial menjadi dampak penting hipotetik adatah sebagai berikut: Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
.!< (o
(d
x(!
p
l!
I(o
tl(o
s(g
(o
I(d
l< (o
(g
L
l< (g
tg
!
i< (o
J
L
J
J
-:<
{
.J(t'
.:<
lg
ag
J
I
ia
.:<
L(o
!
(o
.6
|!
{
,!
:o
(tt
ad
E v
!
-
!
I'u
J(!
.('
(d
l< (o
v(o
ci
N N
ltoo F
tl I(! !
(u
{.,
o
L (tt
E
-:a (d
E
J< (o
!
j
I
(o
att
((t
xto
o.
v.E
o E |g
6
'-r
(o
vt
|!
FE
C(d (!lz
FE
(d E< Cq EE J(! o0= Qo. LP +fo
* u€ €'F s €'Fgse f;'FgsE E E gx € g5 E ;$E g8E 88E 83E 888
IE
t!
(g
L(o L
(o
=
p dJ J ad L
(d
vatt
(o
(o
L
(o (g
c(o QJ:]
(u !=
o- :< CLF
l< .O L
rd
rd
(g
lg
(!
rg
=
=
=
=
e
E a! t-ll P-
L
LL
(U(U
s
5 'o
aou(o
T
,:< (It
r<
$
L
|!
=
J $ c a q
=o .n
=
an
o)
fit
J 3
f
(5
tn
v,
ll
o
F
C,
Y
(5
IU
o.
(t'
CL
stttd F
'ro (d
ta
N (lJ
o-
v, (5 tt rO
o o r/',
o
c L
o o
:<
(o
(J
o L o
o-
:<
!!
on (o
o,
F
.o
-o
c o Y
(!
o.
(o IA
E(o
-o
qJ
CL
.l'
G
(g
-(o
J
{
'6
=
-i q
e $ g
*.Y:+ >
o)
{ -J
A<
:+ G
a 6 q
= G
rn
(!
a
o
J
+l
t! J
{!!o,
!
cl L co
.! -:-
u.g
58 Otu ==
l
.L
(o
U (!
otl
o
o-
SE
q,
Y
f, z T s
t $ <
$ b (g q
(0
q
o
q !s !u .q)
Y
1
o e 1
s :+ .Y
>
(! i! C
{
f
f<
O)
5
'= J
o
(g
J
;s
\
.A
!
.o
(!
o
co
q
t)(6
6
(o
r<
vl
E
oo
!9
1
3 $ s
5
*s:s { g t
Ot
-J r<
a
:+ G
oq
o
S
t! .D o .!
(o +J
o
|q
J
{
:<
otl
c Fo 6
(!
e 5o E
o
o
(g
(o
-)
U)
(o
J
Y
|It
o
'o
tn (t
'U .|rJ
o
otl
o
o-
L
o
o
-
'-}
a = s s.
*.>sY (U
O)
{ '= *J {o
Cr)
= o
€ (E
o v, (o I +J
!! O) q)
Y (o
t!
g = o
o-
Ruana Linakuo Studi
Berdasarkan uraian
di atas, maka
dapat disimputkan bahwa damPak
penting hipotetik adatah: Tahap Pra Konstruksi
-
Perubahan Persepsi Masyarakat
Tahap Konstruksi
-
Penurunan Kuatitas Udara .-t Peningkatan Timbutan Sampah
Timbutnya Ceceran Gangguan Terhadap Biota Darat
Perubahan Persepsi Masyarakat Peningkatan Kesempatan Kerja Dan Berusaha
Timbutnya
Kecetakaan
.
,.
Gangguan Latu Lintas Gangguan terhadap utititas Kerusakan*Jatan Gangguan Estetika
Tahap Operasi
-
C
Penurunan Kuatitas Udara
Peningkatankebisingan penifi'gkatan Kuantitas Air Larian Perubhhan Persepsi Masyarakat Peningkatan Kesempatan Kerja Dan Berusaha Gangguan Kesehatan
Ketancaran latu tintas
Kasifikasi dan Prioritas Dampak Penting
Petingkupan
yang ditakukan pada
tahap ini bertujuan
untuk
mengetompokkan/ mengorganisir dampak penting yang tetah dirumuskan
dari tahap sebetumnya dengan
maksud
agar diperoteh ktasifikagi dan
prioritas dampak penting hipotetik yang akan dikaji tebih tanjut datam
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Ruang Lingkup Studi
dokumen AMDAL. Datam metakukan ktasifikasi dan prioritas, perlu diperhatikan hal sebagai berikut:
.
Kebijakan atau peraturan yang menjadi dasar untuk arahan kajian AMDAL setanjutnya, seperti standar/baku mutu dan lain-tainnya
.
Konsep saintifik dari kajian yang akan ditakukan
Dampak penting Hipotetik tersebut dirumuskan metalui dua tahapan.
Pertama, segenEp dampak besar dan penting diketompokkan menjadi beberapa ketompok menurut keterkaitannya satu sama [ain. Kedua,
dampak penting yang. berkelompok tersebut setanjutnya diurut berdasarkan kepentingannya.. Metode prioritas dampak penting hipotetik
adatah memprakirakan besarnya petuang terjadinya dampak memperkirakan besarnya akibat yang mungkin
terjadi.
dan
Petuang kejadian
dibuatkan suatu gradasi nitai yang mewakili gradasi besarnya konsekuensi, seperti pada tabel di bawah
ini.
p
,h
Tabel 2.23. Kemungkinan dan Besarnya Akibat
Teknis Penyusunan KA-ANDAL, KNLH Rl,
Berikut adatah pengktasifikasian dari dampak penting hipotetik berdasarkan evatuasi dampak potensiat.
Tahap Pra Konstruksi
1.
Perubahan Persepsi Masyarakat
Kerangka Acuan Analisls Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Ruano Linqkup Studi
Tahap Konstruksi
1.
Penurunan Kuatitas Fisika Kimia Lingkungan
a. Penurunan Kuatitas Udara
2.
Gangguan Sanitasi
a. Peningkatan Timbutan Sampah b. Timbutnya Ceceran
c. Gangguan'Estetika
3.
Gangguan Biota Darat Dan Utititas
a: Gangguan Terhadap.Biota Darat b. Gangguan terhadap utititas
4. Perubahan
Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat
a. Perubahan Persepsi Masyarakat b. Peningkatan Kesempatan Kerja Dan Berusaha
5.
Gangguan
Lalu Lintas
Dan Jatan
a. Gangguan Latu Lintas b. Kerusakbn Jalan c. Timbutnya Kecetakaan Tahap Operasi
1.
Penurunan Kuatitas Fisika Kimia Lingkungan
a. Pengrunan Kuatitas Udara ?
b. fl€qingkatan Kebisingan
c. Peningkatan Kuantitas Air Larian d. Penurunan Kuatitas Air
2.
Perubahan Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat
a. Perubahan Persepsi Masyarakat b. Peningkatan Kesempatan Kerja Dan Berusaha
3. 4.
Ketancaran latu lintas Gangguan Kesehatan Dan Sanitasi,Lingkungan
a. Gangguan Kesehatan Setetah didapat beberapa dampak penting hipotetik pertahapan kegiatan,
maka dampak-dampak tersebut akan diurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya, sehingga dapat ditihat sebagai berikut: Kerangka Acu an Analisis Dampak Ungkungan Hidup (rl!*AN DAL)
Ruang Lingkup Studi
1. Tahap Pra konstruksi: karena hanya ada satu dampak yaitu Perubahan Persepsi Masyarakat, maka otomatis dampak ini menjadi prioritas dampak penting hipotetik pada tahap ini
2. Tahap Konstruki: terdapat tima dampak dan penentuan prioritas adatah sebagai berikut:
Tab6l 2.24.
Prioritas Dappak Penting Hipotetik Tahap Konstruksi
Penurunan Kualitas Fisika Kimia Lingkungan (PKFKL) Kemungkinan
X
Besarnya Dampak
20
2
,12
5
15
3
15
4
25
1
X
Gangguan Sanitasi (GS) Kemungkinan Besarnya Dampak
X X
Gangguan Biota Darat dan Utilitas (GBDU) Kemungkinan Besarnya Dampak
X X
Perubahan Kondisi Sosial Dan Ekonomi ltAasyarakat (PKSEM)
i
'
Kemungkinan Besarnya Dampak
X
X
Gangguan Lalu Lintas Dan Jalan (GLLJ) Kemungkinan
X
Besarnya Dampak
X
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KAANDAL)
Ruang Lingkup 5tudi
Tabel 2.25. Kemungkinan dan Besarnya Akibat Kegiatan Tahap Konstruksi
: terdapat empat dan penentuan : sebagai berikut:
3. Tahap operasi
prioritas adatah
Tabet 2.26.
Prioritas Dbmpak Penting Hipotetik Tahap Pasca Konstruksi
Perubahan Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat (PKSEM) Kemungkinan
X
Besarnya-Dampak
X
16
.3
20
2
20
1
12
4
Penurunan Kualitas Fisika Kimia Lingkungan (PKFKL) Kemungkinan
X
Besarnya Dampak
X
Kelancaran lalu lintas (KLL) Kemungkinan
X
Besarnya Dampak
X
Gangguan Kesehatan Dan Sanitasi Lingkungan (GKSL) Kemungkinan Besarnya Dampak
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (IzG-ANDAL)
X X
Tabel 2.27. Kemungkinan dan Besarnya Akibat Kegatan Tahap pasca Konstruksi
- tabet di atas, maka tertihat bahwa prioritas dan ktasifikasi dampak penting hipotetik adalah : Berdasarkan tabet
l
Tahap Pra Konstruksi
1. Perubahan
Persepsi Masyarakat
Tahap KonstFuksi 1. Gangguan Lalu Lintas Dan Jalan
a. Gangguan Latu Lintas b. Kerusakan Jalan c. Timbutnya Kecetakaan 2. Penurunan Kualitas Fisika Kiniia Lingkungan a. P'brlurunan Kualitas Udara b. Peningkatan Kebisingan c. Peningkatan Kuantitas Air Larian 3. Gangguan Biota Darat Dan Utilitas
4.
a. Gangguan Terhadap Biota Darat b. Gangguan Terhadap Utititas Perubahan Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat
5.
a. Perubahan Persepsi Masyarakat b. Peningkatan Kesempatan Kerja Dan Berusaha Gangguan Estetika Gangguan Sanitasi a. Peningkatan Timbutan Sampah b. Timbutnya Ceceran c. Gangguan Estetika
Kerang4a Acuan Analisis Dampak Ling4ungan Hidup (KA-ANDAL)
Ruang Ungkup Studi
Tahap Pasca Konstruksi 1. Kelancaran lalu lintas
2.
Penurunan Kualitas Fisika Kimia Lingkungan
a. Penurunan Kuatitas Udara b. Peningkatan Kebisingan c. Peningkatan Kuantitas Air Larian d. Penurunan Kuatitas Air 3. Perubahan .-q !(ondisi Sosial Dan Ekonomi lvlasyarakat
4.
a. Perubahan Persepsi lvtasyarakat Gangguan Kesehatan Dan Sanitasi Lingkungan a. Gangguan Kesehatan
Proses petingkupan untuk kegiatan penyusunan AA,IDAL peningkatan ruas
ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lp+, secara rinci dapat ditihat pada gambar berikut:
t
Kerangka Acuan Analisls Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
E
E ',-,8,
,1E- F E
?F 3
Fu=
-l
dEi a'*, €,Efuffigs*Effigu'BEge ' Bt' 'ff'. - " * H'gE.ori
C-
.! oJ
bn
-
5 o
A o
c d '6 J
'a
I
,E. Eg
E*Ec
t-
ol-
5
(o
on (o
co c
Fi (o
o
E
('d : :g:
,.6
-.-6 -Ee st96 x;
:i
= E SZ rii eecNc
st
E5
a
c F
Ie
-st.st EEE 8.: tP P P'a it €'=.=
e€cggE &SE€E e q':.'..t4,
{ {-q8
.=..
1
* c-id+d
T
:
b .L
a
{---
O)
.J
s c vt .a't
(!
a O !D
o o
,q)
Ruang Ling:kup $tudi
2.3.2 Hasil Proses Pelingkupan Hasil proses petingkupan mencakup dampak penting hipotetik, tingkup witayah
studi dan batas waktu kajian.
2.3.2.1.
Dampak Penting Hipotetik
Setetah metatui tahapan petingkupan dengan menggunakan metoda mattik
interaksi dan bagan atir, dampak penting hipotetik yang timbul sebagai akibat dari reni'5na kegiatan adatah:
1. Perubahan
Persepsi Masyarakat
;
bersumber dari semua kegiatan
peningkatan ruas jatbn Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh. Parameter yang diukur pendapat-sikap masyarakat beserta harapan dan kekhawatiran masyarakat.
2.
Gangguan Latu Lintas/Ketancaran latu Lfntas
lintas
; dampak terhadap tatu
dari kegiatan mobitisasi atat dan kendaraan, fisik jatan. Parameter yang diukur adalah kondisi
bersumber
pembangunan
kecepatar\ tatu tintas.
tintas bersumber dari kegiatan mobitisasi atat dan kendaraan (kemacetan), pembangunan fisik jatan.
3. Kerusakan Jatan; dampak terhadap latu
Parameter yang diukur adatah kondisi fisik jatan.
; bersumber dari pembangunan fisik ruas jatan Bantat:Mukomuko dan sebtat-lpuh dan kemacetan yang terjadi. Parameter yang diukur adatah potensi kecetakaan latu tintas dan
4. Timputnya Kecetakaan
kecetakaan kerja. 5.
Penurunan Kuatitas Udara; darnpak terhadap kuatitas udara ini bersumber dari kegiatan mobitisasi atat dan kendaraan, kegiatan peningkatan fisik Jatan ruas jatan Bantal-Mukomuko dan sebtat-lpuh dan demobitisasi atat dan kendaraan.
6. Peningkatan
Air Larian
;
bersumber dari penutupan tahan dari
RTH
menjadi jatan. Parameter yang diamati votume air limpasan dari tokasi ke sumur resapan dan drainase.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Rtlang Lingkup
Studi
7.
,
Gangguan Terhadap Biota Darat
; bersumber dari kegiatan
peningkatan
ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh. Parameter yang diamati adatah jenis - jenis tanaman yang akan diretokasi
8.
; bersumber dari kegiatan peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh. Parameter yang diamati Gangguan Terhadap Utititas
adatah jenis - jdnis tanaman yang akan diretokasi
g.
Peningkatan.cKesempatan
Kerja dan Berusaha
mobitisasi dan demobitisasi tenaga
kerja.
;
bersumber dari
Parameter yang diukur
jumtah angkatan kerja dan angka penganguran
Timbutan Sampah ; bersumber dari sisa'sisa bahan konstruksi yang jika tidak diketota dengan baik akan berdampak kepada
10. Peningkatan
J
estetika. Parameter yang diamati adatah potensi timbutan sampah dan tokasi petetakannya serta penangandfl old;r'
ll.Timbutnya ceceran ; bersumber dari sisa-sisa bahan konstruksi dan lumpur ygng jika tidak diketota dengan baik akan berdampak kepada estetika dan kecetakaan tatu tintas. Parameter yang diamati adatah
t,
potensi timbutan ceceran dan penanganannya.
l2.Penurunan Kualitas Air; bersumber dari kegiatan domestik pekerja dan karyawan.
t' 2.3.3 Lingkup Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian Penentuan batas witayah Studi Anatisis Dampak Lingkungan Kegiatan ruas jalan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh ditekankan pada pertimbangan luas daerah
yang terkena dampak kegiatan proyek pada setiap tahapan kegiatan. Batas witayah studi merupakan resultante dari batas kegiatan proyek, batas ekotogis, batas sosiat dan batas administrasi dengan memperhatikan batas teknis yang
metiputi keterbatasan sumberdaya, waktu, dana, teknik dan metoda tetaahan.
Dasar penentuan witayah studi secara rinci dapat dikemukakan berikut:
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
sebagai
Suang ffi
Lingkupstudi 1. Batas ProYek
- seturuh areal yang diperuntukkan ruas Batas kegiatan proyek mencakup jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh.
2.
Batas Ekologis
Batas ekotogis adatph ruang persebaran'dampak dari
kiri dan kanan
ruas
jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh dengan radius 100 m. Perkiraan sebaran dampakFsuatu rencana kegiatan berdasarkan media transportasi
timbah (air, udara), dimana proses atami yang terjadi datam ruang tersebut diperkirakan akan mengatami perubahan mendasar. Subekosistem binaan yang menonjot di sekitar tapak kegiatan adatah kegiatan
transportasi, rumah
J
/
permukiman, perkantoran, fasititas umum, pusat
perbetanjaan & Pertokoan.
3.
Batas Sosigl
:
Batas sosial adatah ruang disekitar tapak rencana'kegiatan yang merupakan
tempat berhrigsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nitai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosiat),
t,
sesuai dengan proses dinamika sosiat suatu ketompok masyarakat, yang
diperkirakan akan mengatamf perubahan mendasar akibat rencana ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh. Mengingat dampak lingkungan hidup genyebar tidak merata, batas sosial ditetapkan den{an membatasi yaitu beberapa Rukun Tetangga (rata-rata 200 meter dari jatan) yang tersebar di disepanjang rencana jatan. Batas sosial ini ditetapkan dengan memperhatikan hasit identifikasi komunitas masyarakat yang terdapat
datam batas proyek, ekotogis serta komunitas masyarakat yang berada dituar batas proyek dan ekotogis namun berpotensi terkena dampak yang mendasar dari peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh
melalui penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasititas umum
darr
fasititas sosiat.
KQrangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ll-66
r'.:'.
Ruang Lingkup Studi
4.
Batas Administratif
Batas administratif dimaksudkan sebagai ruang dimana masyarakat dapat secara letuasa metakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang bertaku. Batas ruang dimaksud berupa batas ruang yang berbatasan kelurahan yang iengan
ditatui peningkatan"ruas jatan Bantal-Mukomuko dan Sebtat-lpuh.
5.
Batas
Waktu{hjian
Batas waktu kajian adatah setama kegiatan pengoperasian ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh bertangsung.
t
Kerangka Acuan Analisis Dampak Ungkungan Hidup (M-ANDAL)
ll47
rg
'6
[^
(t
(U
L
IE
co (o
o
o-
c)
.u) .g =, rJ=ro
a
o:tn c.l _v
o
frt 9 gl E
v)' v1 ro(q(E
c,
^-
LL'
PPP
ro(Dro
m il :lJ ,l
'4f
:1
--r
d T o.
€ -}
br o.)
.J (U
a E
a .e s)
o o SE
ct
e q)
v
E
(o
a
c.6 (o
-o
P
c
c '.4
(.,
fL
u
rg
c,tt u o d .tt
go
c(o
af1
c C ru
f,
-
o
o
6ro (/)
.., !
.=
v)
zl lll
rn
g(:
p
a-
(?-
f,
u)
rn
L
"ij
(9l =rc IIJI J -rl \a
V
;a
co
EE ru(o
-io
{q -l. =
=a.
:
t e
(0 Or I I
I I
.J (g
i
s
I
'*l
.1 q
(!
hl
uil
^'t
sl st '\i \l NI YI
Frl
NI ql
f\)
o t! $
v1
tc'
ld
o
(g (d
U C
o
d, 16 {D
E-
l.-) tLj
lq \.)
-
a T (E
= ! $ O <4
.e (U
G
O)
s! q)
ag qI
g
HH$
N l
E
g
:l
,ih ttet
+, .|u
€
,o {ir r4,
a.
--}
q
sr< 3 .F
$ Or
.J (!
\
$
a
q
a
{ {o!! o .o
.= fi (o
+,
o
hifr
.E6 .9 -c]
*E -Ytuu :
N N
=
tEo frhront J
h H.'A
6
.: di iE
:rl (oro:= El 's (o Y(o ('I tutr)(o(E Jl :a Y,
I ts* ts Lr1
ql
* foe
E |g
vr tg
lt
E
,o
cfE
tl tr
o
E.
|E
o
o-
--}
{
z-|
{
= .Y
t
$
! (U
q $
a o
r<
O) f0 !o
v, t! lz o
cIE cu 'E
o E
,t'
o
o-
-]
{ =
s
=t (U
Ot
{.S (E
$ .D (U
o (! v6
o
Y
t
Pekerjaan Pengusunan Dokumen Lingkungan
2
(Paket c7/2012)
KERANGI{A ACUAN ANDAL
EA&Iffi METODE STUDI
!
i
Metode Studi
3.1.
PENDEKATAN STUDI."i
Pada tahap awal pendekatan studi ditakukan dengan mengacu pada pertimbangan tiga aspek. Tiga aspek itu adatah
:
1.
Rencana kegiatan proyek,
2.
Kondisi ekotogis (tingkungan) areal sekitar proyek
3.
Pertimbangan dasar hukum yang bertaku.
Ketiga komponen data utama tersebut dipergunakan sebagai kajian dalam proses petingkupan untuk menetapkan dampak penting. Dampak penting yang telah ditetapkan masih bersifat sementara dan tentunya masih dapat
berkembang setetah data primer dan data pengamatan lapangan secara
intensif tetah ditakukan. Dampak penting berguna untuk menuntun dan mengarahkan pota kajian dan penetitian, sehingga studi dapat terfokus dan tidak melebar. Setain itu, dilakukan pemitihan komponen kegiatan dan
komponen lingkungan yang akan ditetaah, tingkup witayah studi, serta metodologi studi. Dengan disepakatinya keempat komponen tersebut, diharapkan objek dan metode studi akan tebih terarah. Penetitian lapangan ditakukan untuk mendukung kajian dan anatisis tebih
cermat. Dari data
ini
ditakukan identifikasi, prediksi dan evatuasi dampak, yang berguna untuk mendapatkan masukan dampak-dampak
mana yang pertu diketota sehingga sasaran akhir berupa rencana pengetotaan dan pemantauan dampak dapat dicapai. Untuk tebih jetasnya, pendekatan studi disajikan pada Gambar. 3.1.
Kerangka Acuan Analisis
Dampk Lingkungan Hidup (IG-ANDAL)
lll-l
Metode Studi
Pengumpulan Data dan lnformasl Tentang :
o Rencana Usaha dan/atau kegiatan . Rona Lingkungan hidup r Kegiatan lain di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan o Saran, tanggapan dan pendapat masyarakat
Proyeksi perubahan rona lingkungan hidup' sebagai akibat adanya rencana
Penentuan besaran dan sifat penting dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh rencana dan/atau kegiatan
Evaluasi dampak penting terhadap
lingkungan hidup
Rekomendasi /saran tindak lanjut untuk pengambil keputusan perencanaan dan pengelolaan lingkungan hidup berupa : Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan
. .
Gambar. 3.1. Skema Pendekatan Studi A ADAL Proyek peningkatan ruas jalan Bantal-
Mukomuko dan Seblat-lpuh.
3,2.
METODE PENGUMPUI.AN, ANALISIS, DAN LOKASI PENGUMPULAN DATA
Metode studi yang digunakan datam Anatisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Proyek peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh
didasarkan pada metode penetitian yang metiputi pengumputan dan analisis data, prakiraan dampak besar dan penting serta evatuasi dampak besar dan penting.
Kenngka Aanan Analisis Dampk Lingkungan Hidup (ICA-ANDAL)
Metode Studi
Data primer merupakan data yang' diukur atau diambit langsung di lapangan termasuk pekerjaan anatisis sampel
di laboratorium.
Sedangkan
data sekunder diperoleh dengan memanfaatkan data dari berbagai sumber seperti; literatur, laporan-taporan hasit penetitian terdahutu, dokumen atau taporan dari dinas/ instansi terkait serta informasi yang diperoteh dari pihak lain yang terkait. Kajian tentang rencafia kegiatan dan rona tingkungan hidup awal menjadi dasar datam prakiraan dan evatuasi dampak besar dan penting terhadap
tingkungan hidup. Metode studi yang digunakan datam kajian ANDAL
tersebut metiputi metode pengumputan dan anatisis data, dan metode prakiraan dampak penting
Proyek peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan sebtat-lpuh akan berdampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap komponen
geofisik-kimia, biotogi serta sosia[ dan kesehat'an masyarakat di sekitarnya. Dengan memperhatikan cakupan witayah studi dan kegiatan
"
proyek maka akan ditakukan pengambitan sampet sebagai gambaran rona lingkungan awat di sekitar lokasi kegiatan konstruksi Jatan ini. Komponenkomponen tingkungan adatah sebagai berikut;
3,2,1. Perubahan Persepsi Masyarakat
1. Metode Pengumpulan
Data
data tentang persepsi masyarakat ditakukan untuk metihat sejauh mana pengaruh Kegiatan peningkatan ruas jatan Pengumputan
Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh,terhadap masyarakat sekitarnya.
Metode yang dipergunakan datam pengambitan data melalui pendekatan patisipatif (participotory approachl yang metibatkan masyarakat yang diduga terkena dampak baik tangsung maupun tidak tangsung. Petaksanaannya dengan wawancara secara mendatam dan
terstruktur (indepth interiview) dengan bantuan kuisioner. Jumtah responden adalah 10% dari masyarakat yang terkena dampak (kampung), yaitu sebanyak kurang tebih 100 responden. wawancara
juga ditakukan dengan pihak tain seperti dengan Kerangka Aatan Analisis Dampak Ungkungan Hidup (M-ANDAL)
tokoh-tokoh
Metode Studi
masyarakat yang ada disekitar lokasi secara tidak terstruktur. Data
sekunder diperoteh dari petugas kelurahan, kampung atau desa tempat kegiatan bertangsung. Berikut adatah metode pengumputan data persepsi masyarakat; Tabel 3.1. Metode Pengumpulan Data Persepsi Masyarakat
I#i##
Persepsi
masyarakat
Masyarakat
terhadap proyek
Pemahaman tertradap kegiatan peningkatan ruas jatan BantatMukomuko dan Sebtatlpuh
dan tingkungan
Sikap dan tanggapan
Persepsi
I
Masyarakat sekitar proyek
2.
v Wawancara/tabulasi
Kuesioner
v
Metode Analisis Data Anatisis data
dai informasi tentang kondisi
sosiat, ekonomi dan budaya
masyarakat ditakukan dengan pendekatan trianggulasi, yaitu suatu 'pengumputan data pendekatan dengan memanfaatkan tiga teknik metatui studi pustaka, pengamatan (observasi) dan wawancara.
3.
Lokasi Pengumputan data primer ditakukan di sepanjang Proyek peningkatan
ruas jatan Bantal-Mukomuko dan Sebtat-lpuh yang metiputi sebagian
dari Kabupaten Bengkutu Utara dan sebagian di Kabupaten Mukomuko
3,2.2.Kelancaran Lalu Lintas
1. Metode Pengumpulan
Data
Untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi latu lintas eksisting
dan kepertuan tahap identifikasi masatah dan' anatisis,
maka
pengumpulan data primer tetah ditakukan secara langsung pada studi dengan tujuan memperoteh informasi penting berkaitan dengan pola
perjatanan pada daerah studi. Petaksanaan waktu survai dipitih
Kerangka Acuan Analisis Danryk Lthgkungan Hidup (M-ANDAL)
Metode Studi
berdasarkan pertimbangan hari-hari dimana penduduk dianggap melakukan puncak kegiatan
rutin. Untuk studi talu lintas proyek
peningkatan ruas jalan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh metakukan survai lapangan pada hari kerja dan
ini
jam sibuk. Survai
lapangan yang akan ditakukan didasarkan pada kebutuhan adatah
-
akan
:
Survai Inventarisasi jaringan jatan Survai Pencacah-5n votume tatu tintas pada simpang Survai Kecepatan kendaraan pada ruas jatan utama Survai Kinerja Simpang
A. Survai lnventorisasi Jalan
;
Survai Inventarisasi Jatan ditakukan
untuk mengetahui dan mengenat gambaran dimensi pada ruas jatan
di sekitar
kawasan studi. Gambaran tentang. dimensi
jatan ini
penting unttlk mempermudah datam penghitungan kapasitasnya, agar segera dapat mengantisipasi jatan jatan yang tidak kuat menerima akibat adanya beban tambahan dari bangkitan dan
tarikan akibat proyek peningkatan ruas jalan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh.
B. Survoi Pencacahan volume lalu lintas poda ruas lalu lintas Pelaksanaon survai votume
latu lintas ditaksanakan' dengan
;
dua
maksud, yaitu: Pengumputan data votume tatu lintas sebagai dasar petaksanaan proses validasi dan'kal.ibrasi model transportasi yang
tetah dikembangkan. Untuk kepertuan ini, maka votume latu lintas yang akan diukur adatah actual ftow, yaitu votume latu lintas yang
diusahakan sedekat mungkin dengan nitai demand. Pelaksanaan survai ini adatah pada suatu
titik yang mewakili
ruas jatan dengan
menggunakan teknik pencacahan terktasifikasi (Classified Traffic
Countl, Pengumputan data votume tatu tintas sebagai parameter proses penitaian kinerja jaringan jatan dan [atu [intas. Untuk
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
Metode Studi
selain survai votume tatu lintas ruas jatan sebagaimana disebut pada poin di atas, maka dipertukan pula kepertuan
ini,
pencacahan volume tal,u tintas
di
simpang dengan menggunakan
teknik pencacahan gerakan berbetok yang terktasifikasi (Classified Turning lAovement Counting). Survai volume latu lintas ditakukan datam kondisi sibuk pagi, sibuk siang dan sibuk sore. Pada survai tatu tintas ditakukan pencacahan pada jenis kendaraan, kategori
jenis kendaraan yang disurvai tersebut dapat ditihat datam tabet berikut ini. Tabet 3.2. Jenis Kendaraan Yang di Survai
Sedan, Station Wagon,
Jip, Angkutin Pedesaan
Kendaraan Sedang {Bus3/n, Truk sedang) Kendaraan Besar (Bus Besar, Truk Besar) Sepeda Motor
C. Survai Kecepaton Kendaraan ; Survoi kecepatan kendaroan ditakukan pada ruas jatan utama di witayah studi. Survai ini ditaksanakan pada jam-jam puncak, yaitu pagi dan sore. Teknik petaksanaan survai kecepatan dan waktu perjatanan adatah dengan menggunakan metode floating car. Dengan metode ini diharapkan akan diperoteh kecepatan dan waktu perjatanan rata'rata dari ruas
jatan.
2. Metode Analisis Data a. Anatisis Mobititas dengan mengunakan parameter VCR
yang
menyatakan tingkat kejenuhan ruas jatan terhadap kapasitasnya.
b. Anatisis Aksesbititas
dengan mengunakan parameter waktu tempuh
dan kecepatan perjatanan (travel time dan travel speedl setetah memperhitungkan hambatan pada ruas dan simpang.
Kerangka Acuan Anatisis
)ampak Ungkungan Hidup (KA-ANDAL)
Metode Studi
3.
Lokasi
Tabet 3.3. Lokasi dan Jenis Survai Lalu Lintas Di Witayah Studi
Jatan-jatan utama di witayah studi
lalu lintas pada ruas
3.2.3. Kerusakan Jalan
1. Metode PengumPulan Data Metode pengambitan sampet ditentukan dengan cara stratified purposive sampling terhadap jatan-jatan yallg ditewati rencana peningkatan jatan. Parameter-parameternya metiputi: jenis lapisan jatan, volume latu tintas, drainase, dan intensitas *rujan' Dari setiap variabet tersebut akan diberi skor dengan kategori sangat baik sampai dengan kategori sangat jetek.
', 2. M"tode AnaHsis Data Metode anatisis data: menggunakan tabet skor dengan kategori sangat baik sampai dengan kategori sangat jel'ek'
3.
Lokasi
Titik'titik
3
tokasi pengukuran terdiri dari:
a.
RuasBantat-Mukomuko
b.
Ruas Sebtat-lPuh
.2.4.Ti mbu lnYa Kece lakaan
1. Metode PengumPulan Data Metode pengumputan data timbutnya kecelakaan adatah data sekunder tentang rekapan data kecetakaan setama setahun terakhir di jatan
rencana peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat'lpuh. Setain itu juga ditakukan wawancara terhadap masyarakat mengenai kecelakaan latu tintas' (KA-ANDAL) Kerauka Aatan Anatlsls Dampak Lingkungan Hidup
ilt-7
Metode Studi
2. Metode Analisis Data di Menganatisis lokasi dan sebab terjadinya, serta potensi kecetakaan
peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh. 3. Lokasi
Lokasi pengumputan data adatah pada Polres dan Masyarakat di Kabupaten Bengkuty Utara dan Kabupaten Mukomuko'
3.2.5. Penurunan Kualitas Udara
1. Metode PengumPulan Data
a.
pengumputan data primer: metakukan pengambitan sampel udara
b.
"mbien Pengumputah
'
secara langsung di
tapangan'
:.
menggunakan laporan hasil putda Provinsi pemantauan tingkungan yang telah, ditakukan dt"h Bengkutu din data iktim yang dikumputkan dari Stasiun Badan
data sekunder:
Meteorotogi dan Geofisika (BMG) terdekat' I
c.
parameter yang dianatisis: Debu (TSP); Sutfur Dioksida
(SOz);
(co); dan
Timah
Nitrogen Dioksida lNoz); Karbon Monooksida Hitam (Pb).
d. Atat yang digunakan: air impigner untuk gas dan high volume air sampler (Hi-VoU untuk debu.
e. Metode pengambitan contoh kuatitas udara ambien mengacu kepada SNI 19'1 125'1989.
f.
Sampet setanjutnya dianatisis
di
laboratorium lingkungan hidup
yang sudah terakreditasi.
2.
Metode Analisis Data Metode anatisis data: menggunakan tabet, grafik dan membandingkan dengan baku mutu kuatitas udara yang bertaku
Ermgki
Acum Analisis Danpak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
ilt-8
Metode Studi
3. Lokasi Titik-titik lokasi:
a.
Pada Ruas Bantat-Mukomuko
b.
Pada Ruas Sebtat-lpuh
3.2.6.Peningkatan Kebisingah
1. Metode Pengumpulan
a.
Data
Pengumputan data primer: dengan cara pengukuran kebisingan langsung di lapangan.
b. Parameter yang dianatisis: tingkat kebisingan. c. Atat yang digunakan: sound level meter d. Metode pengambitan contoh tingkat kebisingad mengacu kepada sNt 7119.6.2@5
2. Metode Analisis Data
Metode anatisis data: menggunakan tabel dan grafik serta membandingkannya dengan baku mutu kebisingan yang bertaku. 3. Lokasi Pengambilan Data
Titik-titik lokasi pengukuran kebisingan terdiri dari: a. Pada Ruas Banta[-Mukomuko
!
b. Pada Ruas Sebtat-lpuh
3.2.7. Peningkatan Air Larian
.
1. Metode Pengumpulan
Data
Penetitian aspek hidrol,ogi ditekankan kepada parameter debit limpasan dan saturan drainase. Pengukuran debit ditakukan pada musim hujan dengan cara mengukur penampang saturan drainase dgn kecepatan air yang mengatir. Luas penampang diperoteh dengan cara
membagi lebar saturan drainase ke datam beberapa segmen dan di Kerangka Acuan AnalHls
Dampk Lingkungan Hidup (I(A-ANDAL)
Metode Studi
setiap segmen akan ditakukan pengukuran kedataman.
Untuk
mengetahui kecepatan atiran akan digunakan metode pengukuran kecepatan dengan menggunakan current meter. Letak dan lokasi pengukuran debit diusahakan dapat menggambarkan kondisi perairan
yang ada
di areal proyek.
Secara
rinci metode pengumpulan data
hidrotogi dapat ditihat pada tabet berikut.
i Tabel 3.4. Metode Pengumpulan Data Hidrologi
i++i$,ffi;t
Hidrotogi
Penggunaan lahan
2.
-
AIgt
Sumber Air
Debit curah hujan Catchment Area
m3/dt
mm/hari Ha
Koefisien Lahan
Data Sekunder Pengukyran Data Sbkunder Data Sekunder Data Sekunffer
Wawancara
Current meter Wawancara Pustaka Pustaka
Metode Analisis Data Debit saturan drainase dianatisa dengan menggunakan persamaan
:
Qsaluran = Qhujan
(c"r"d)
=AV
3,6
Dimana :
q=
(= I A= \/ = Dari hasiI
Debit aliron maksimal 1m3ldetikl Coefisien run off (empiris 0,2A - 0,90) lntensitas curah hujan mal<simol (mm /jam) Luas tangkapan
air hujan
(m2)
Kecepatan alir droinase
perhitungan
ini
akan dibandingkan dengan kapasitas
drainase, sehingga dapat ditentukan dampak pembangunan terhadap aspek hidrotogi.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ICA-ANDAL)
lil-t 0
Metode Studi
3. Lokasi Lokasi pengukuran hidrotogi ini adatah di drainase sekitar rencana peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh pada musim hujan.
3.2.8. Penurunan Kualitas
{ir
Permukaan
1. Metode PengumPulan Data
air permukaan ditakukan di badan air permukaan yang direncanakan menjadi badan air penerima' Data
pengambitan contoh kuatitas
tersebut merupakan data tentang kondisi air permukaan saat ini dan dapat digunakan untuk memperkirakan kuatitas air permukaan di masa mendatang jika kegiatan peningkatan jatan set6sai'
; 2.
Metode Analisis
Tabel
3.5. Metdde
coD
1
z.
3.
Data
BOD
mg/t
mgi
t
Ll
Pengumpulan Kualitas Badan Air Penerima
Ditakukan pengambilan air dan diawetkan samPai PH 2 dan disimpan datam suhu
Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan titrimetri sesuai dengan SNI
40c
06.6989.1 5-2004
Ditakukan pengambitan air dan di aerasi, dilakukan Pengukuran DO1 dan samPe[ air di masukkan datam
Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan
botol getap, diawetkan
titrimetri
sesuai dengan SNI
sampai 5 hari datam suhu 4 oC tatu ditakukan pengukuran DO5
06.2503-1 991
Ditakukan pengambitan air dan diawetkan samPai PH 2 dan disimpan datam suhu
Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan MS sesuai dengan SNl 06-2481'
40C
1991
Ditakukan pengambitan air dan diawetkan sampai PH 2 dan disimpan datam suhu
Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan AAS sesuai dengan SNI 066989.29-2005
Logam Berat
Boron (B)
Flourida (FI)
mg/t
mg/t
40C
Kadmium (Cd)
mg/t
Ditakukan pengambitan air dan diawetkan sampai pH 2 dan disimpan dalam suhu 40C
feraign
ncuan Anatisis Danpak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan MS sesuai dengan SNI 066989.16-2A0/. ilt-lr
Metode Studi
+f,ffiiii Kobalt (Co)
Khromium VI (Cr 6+)
mg/l
mg/t *i
lvlangan (Mn)
Nikef
Temboga (Cu)
Arsen (As)
Timbal (Pb)
4.
TSS
mg/t
mg/t
mg/t
rng/t
mg/t
mg/t
Ditakukan pengambitan air dan diawetkan samPai PH 2 dan disimpan datam suhu
Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan MS sesuai dengan SNl 06'2471-
40C
't991
Ditakukan pengambitan air dan diawetkan samPai PH 2 dan disimpan datam suhu 40C
Anatisis di taboratoriun dengan mengunakan MS sesuai dengan SNI 066989.53-2005
Ditakukan pengambilan air dan diawetkan samPai PH 2 dan disimpan datam suhu
Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan MS sesuai dengan SNI 06'
40C
6989.41 -2005
Ditakukan pengambitan air dan diawetkan sampai pH 2 dan disimpan datam suhu 40C
Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan MS sesuai dengan SNI 066989.1 8-2004
Ditakukan pengambitan air dan diawetkan sampai pH 2 dan disimpan datam suhu
Anatisis di taboratoriun .flengan mengunakan AAS sesuai dengan SNI 05-6989.6-
40C
?.004
Ditakukan pengambitan air dan diawetkan sampai pH 2 dan disimpan datam suhu
Anafr sis
40C
Ditakukan pengambitan air dan diawetkan sampai pH 2 dan disimpan datam suhu
Analisis di laboratoriun dengan mengunakan AAS sesuai dengan SNI 06-6989.8-
40C
2004'
Ditakukan pengambitan air dan disimpan datam suhu
Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan neraca anatitik sesuai dengan 5Nl
40C
Ditakukan pengambitan air dan diawetkan sampai pH < 5.
Minyak Lemak
mg/t
2,
disimpan dalam suhu
4oC datam wadah
potyetetine
6.
7.
Deterjen
KMnOr
mg/t
mg/l
di taboratoriun
dengan mengunakan MS sesuai dengan SNI 06-6989.8200/.
Dilakukan pengambitan air, disimpan datam suhu 4oC datam wadah polyetetine Ditakukan pengambitan air, disimpan datam suhu 4oC dalam wadah polyetetine
Itlutu
Kerangka Acuan Analisis Dampak Ungkungan Hidup (M-ANDAL)
M-6989.27-20M Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan
spektrofotometer sesuai dengan SNI 05-6989.54-2004 Anatisis di laboratoriun dengan mengunakan
spektrofotometer sesuai dengan
sNl 06-6989.39-2005
Anatisis di taboratoriun dengan mengunakan
spektrofotometer sesuai dengan SNI 06-6989.30-2005
Metode Studi
3.
Lokasi
Penentuan tokasi pengambitan contoh air permukaan ditakukan berdasarkan SNI 6989.57:2008. Lokasi pengambitan contoh data kuatitas air permukaan akan ditakukan pada lokasi sebagai berikut:
. .
Pada Ruas Bantat-Mukomuko Pada Ruas Sebtpt-lPuh
3.2.9. Gangguan Terhadap Biota Darat
1.
Metode PengumPulan Data Metode pengumputan data yang ditakukan adalah inventarisasi dengan mengunakan metode jatur atau lines method terhadap biota darat (tanaman) yang berada di sepanjang jatan ini.
2.
Metode Analisis Data
Metode anatisa data yang digunakan adatah ktasifikasi jenis, kondisi tanaman, dan pengetompokan sesuai dengan fungsinya (ekologis, ekonomis, atau estetis).
3.
Lokasi
Lokasi pengamatan tanaman ditakukan pada pedistrian
ljtan
ruas
jatan Bantal-Mukomuko dan Sebtat-lpuh.
3.2.10.
Gangguan Terhadap Utilitas
1. Metode
PengumPulan Data
Metode pengumputan data yang ditakukan adatah inventarisasi jaringan utititas dan rambu tatu lintas yang berada di bawah tanah dan di atas tanah sepanjang rute peningkatan ruas jatan Bantat-Mukomuko
dan Sebtat-lpuh dengan pengamatan berkoordinasi dengan pemitik utititas seperti PDAM, Telkom, PLN, dan lain'tain.
tcermgka lcuan Anatisis Danpak Ungkungan Hidup (KA-ANDAL)
ilt-l3
Metode Studi
2. Metode Analisis Data
Metode analisa data yang digunakan adatah letak utititas, fungsi utititas, dan kondisi utititas. 3. Lokasi
Lokasi pengamatan utititas dilakukan pada
ruas jatan Bantat-
Mukomuko dan Sebtat-lpuh.
3.2.11.
Peningkatan Kesempatan Kbrja dan Kesempatan Berusaha.
1. Metode Pengumpulan
,
Data
Metode pengumputan data kesempatan kerja dan kesempatan berusaha ditakukan dengan cara wawancara* terhadap masyarakat sekitar. Disamping itu juga dipertukan data sekunder dari tingkat keturahan/Desa untuk mengetahui jumtah tenaga t<eria yang tersedia.
Berikut adatah
u metode pengumputan data kesempatan kerja
dan
berusahal
o
,abel 3.6. Metode Pengumpulan Data Kesempatan Kerja dan Berusaha
ffiffiffi Ketenagakerjaan
Kesempatan
kerja
+rt+ffi
: I : r: ;.:r. ,i-r::,:.i" ,i :'rL::1:,:::-rll:1",_ i
-''libf"r5if;
.Alat
1.'"';.:-'1;'';.
Tingkat kesempatan kerja Struktur tenaga kerja Mobititas tenaga kerja
Kesempatan
Tingkat kesempatan
berusaha
berusaha
a/
m
Wawancara dan Studi Pustaka
Kuesioner dan data sekunder
tulobititas pedagang
2.
Metode Analisis Data Anatisis data kesempatan kerja dan kesempatan berusaha ditakukan dengan cara anatisa tabutasi.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
ilt-t4
Metode Studi
3. Lokasi di sepanjang Proyek ruas jatan Banta[-Mukomuko dan Sebtat-lpuh yang ditewati di Kabupaten
Pengumputan data primer ditakukan
Bengkutu Utara dan Kabupaten Mukomuko.
3.2.12. Peningkatan Timbulan Sampah 1. Metode Pengumprlan Data
Metode pengumputan data timbah padat dittakukan secara visual terhadap timbunan sampah yang ada serta kaitannya dengan nitai-nitai estetika dan lokasi yang perkirakan [okasi tejadinya penimbutan sampah.
2. Metode Analisis
Data
:
Metode anatisis data terhadap timbah padat adatah dengan metihat banyaknya timbutan sampah yang tidak terketota'dengan baik, anatisis
manajemen o pengetotaan sampah,
dan lokasi
timbutan
sampah,sehingga dapat dicari sotusinya.
3.
Lokasi
Lokasi pengumputan data timbah padat adatah pada lokasi yang perkirakan terjadinya penimbutan sampah.
3.2.13.
Timbulan Ceceran
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumputan ditlakukan secara visual terhadap [okasi dan kondisi jatan yang dapat menimbutkan ceceran. 2. Metode Analisis Data
Metode analisis data terhadap ceceran adatah dengan metihat potensi
lokasi timbulnya ceceran, dampak yang ditimbutkannya, anatisis manajemen pengetotaan ceceran, sehingga dapat dicari sotusinya.
3.
Lokasi
Lokasi pengumputan data timbah padat adatah pada lokasi yang perkirakan lokasi tejadinya penimbutan ceceran. Kerangka Acuan Analisis Dampak Ungkungan Hidup (M'ANDAL)
ilr-t5
Metode Studi
3.3.
METODE PERKIRAAN DAiAPAK PENTING
Prakiraan akan ditakukan secara cermat terhadap dampak dari rencana
kegiatan Proyek ruas jalan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh terhadap tingkungan hidup pada konstruksi. Tetaahan
ini ditakukan dengan cara
menganatisis perbedaan antara kondisi kuatitas tingkungan hidup yang
diperkirakan dengan adanya rencana kegiatan, dan kondisi kuatitas tingkungan hidup yarfE diperkirakan tanpa adanya rencana kegiatan dengan menggunakan metode prakiraan dampak baik dengan metode
format maupun non format. .Adapun metode'metode tersebut dapat ditihat sebagai berikut
:
a. Matematis Datam metode
ini,
hubungan sebab akibat yang menggambarkan
besarnya dampak yang diakibatkan adanya Proyek peningkatan ruas
jatan Bantat-Mukomuko dan Sebtat-lpuh terhadap lingkungan. Kondisi ini dapat dirurfruskan secara kuantitatif dengan permodelan atau
dengan menggunakan baku mutu yang tetah ditetapkan. Komponen/subkomponen/ parameter lingkungan yang akan didekati
dengan metode
ini terutama yang memitiki baku mutu matematis
seperti kualitas udara
.
Berikut adatah perhitungan matematis yang
ditakukan terhadap komponen lingkungan
4.
:
Lalu Lintas
Bangkitan tatu Lintas dengan adanya kegiatan adatah
Besar dampak
:
(smp/jam; = (vot. latu lintas + bangkitan)- vot. latu |'intas tanpa proyek.
5. Kualitas Udara Metode prakiraan dampak yang akan digunakan untuk kuatitas udara dan kebisingan metiputi metode formal dan non format. Metode formal yang digunakan adatah model matematik baik urrtuk Kerangka Aanan Analisis Dampak Ungkungan Hidup (M-ANDAL)
ilr- t6
Metode Studi
pendugaan dampak gas potutan, debu maupun kebisingan. Modet
yang dimaksud adatah: Untuk menentukan kondisi udara dengan menggunakan rumus matematis dan tergantung dari pembakaran bahan bakar yang ditakukan baik oteh kendaraan tetap maupun
tidak tetap. Ci = Q/U.W.D {
Dimana: C1 = konsentrasi porameter j = kecepatan emisi porameter i (gldetik, atou l4ldetik) aj U = kecepotan angin I lsumbu x (m/ detik) w = lebor box dengan arah J arah angin (m) D = tinggi box dengon arah J orah angin (m)
6.
Kebisingan
Modet yang akan digunakan untuk perkiraan"dampak kebisingan adatah Modgt Inverse Square Law (Lee, Shun Dar Lin,1999), untuk sumber
titik (point source) Yaitu
Sumber
titik
:
:
Lpt - Lpt = 20 log (r2lr1)
Dimana:
=Tingkat kebisingan untuk sumber 1 dengan jorak rr dari su'mber 1 Lpz =Tingkat kebisingan untuk sumber 2 dengan jarok rz dari sumber 2
lp,
Sedangkan untuk sumber kebisingan bergerak (line source)
digunakan rumus(Rau &, Wooten, Environmental lmpact Analysis
Handbook, 1980\ sebagai berikut
Leq(n)
= Lo= * 1o
:
bs[#)*., o r"s[f,)*" -r s
dimana: L"q1n1t = lntensitos kebisingon kendaroan poda kecepoton tertentu, Loz = Reference mean enerw untuk tiap jenis kendaraon, dBA Nt = Jumloh kendaraon yang lewat pada woktu tertentu St = Kecepaton kendaraan, km/ jam
d d
dBA
= Jorak dari sumber bising, meter = Faktor
Kerangka Acuan Analisls Danpak Lingkungan Hidup (M'ANDAL)
lll-r 7
Metode Studi
7.
Kerusakan Jalan
Perhitungan perkerasan jatan biasanya menggunakan rumus pembebanan kendaraan equivaten dari single oxle load yang dsebut 18 - Kip ESAL, dimana angka
ini merupakan desain perkerasan jatan
pada beban tatu tintas datam setang umur rencana yang didatamnya
mengandung unsur jumtah kendaraan : Kendaraan/hari/ smp/hari/jam,-i umtuk masing-masing jenis kendaraan ( mutai ringan - berat, termasuk truk ), damage foctor (df) yaitu faktor yang mempengaruhi kuatitas badan jatan; dimana kendaraan fruk
termasuk yang mempunyai df yang tinggi (1.5 x kendaraan umum/pribadi). Dalam kondisi bahwa suatu ruas / section jatan beban ESAL nya tebih besar dari jumtah desain rencana maka ruas tersebut akan mengatami penurunan kuatitas badan jatan sekatigus berpengaruh langsung terhadap umur jatan [ersebut. Gambaran besaran darlpaknya bisa dikatkutasi dengan rumus : Lt = Lo/ (Pat/Pao) dimana: Lt, Lo Pat,
Pao
dimana:
w= n=
lJmur perkerasan jalon selamo dan sebelum kegiaton mobilisasi peralatan berat terutamo dump truk berlangsung. 'Perkerasan jalan selama dan sebelum kegiaton mobilisasi peralotan berat terutama dump truk berlangsung. Pa = f (w.n)
= =
Berat kendaraan yang melewati badan jalan tersebut (ton).
Jumlah kendaraon yang melewoti bodon
iolan
tersebut
(kendaraan/ hari).
8. Air Larian Qsaluran = Qhujan
(c"t".a)
;
=AV
3,6
Dimana:
= Debit aliran maksimal (m3 tdetiX) c = Coefisien run off (empiris 0,20 - 0,90) I = lntensitos curah hujan maksimal (mm/jam) A = Luos tongkapan air hujan (mz) v = Kecepoton alir drainase
a
ferangka Acuan A,natisis Dampak Lingkungan Hidup (IA-ANDAL)
ilt-l8
'
Metode Studi
jika Qhuion > Qsoluran = baniir jika Qhujan < Qsaluran = tidak banjir sedangkan untuk genangan, dapat dihitung dengan rumus berikut
(lg,*r u=T
:
-ZQo*r)
keteranqon :
G = Lttos genapgan (Ha) Qn Qk
= =
Debit alirhn masuk (m3/dt) debit aliran keluar (m3ldt) waktu hujanlhari
T = D = tin*9j genongon
9.
Kualitas Air Permukaan
Untuk menduga beban Pencemaran yang altan masuk ke badan air penerima, digunakan rumus
.
:
Beban pqncemaran:
(= Qr+ Qz Dimana:
c3 =
konsentrosi oir sungai setelah bercompur dengan oir limbah deblt oir sungoi setelah bercampur dengon oir limbah (data sekunder)
Q3 = C2 ="konsentrasi
oir sungai sebelum bercampur
dengan
oir
limbah
(pengukuran)
aZ =
Cl =
sungai sebelum bercompur dengan data sekunder) debit
oir
konsentrosi
air
air
limboh (pengukuran dan
limbah sebelum bercompur dengon
air sungai (dato
sekunder)
Ql =
debit air limbah sebelum bercompur dengon air sungoi (dato sekunder)
b. Analogi Dampak kecetakaan, gangguan utititas dan timbutnya ceceran mengacu pada pada anatogi pada kegiatan peningkatan jatan yang pernah ditakukan, sehingga dapat 'dijadikan pertimbangan datam mempertimbangkan tingkat penting dan besarnya dampak.
Xermg*a Acuan Analisis Dampak Ungkungan Hidup (M-ANDAL)
llt-r 9
Metode Studi
c. Penilaian Para Ahli Prediksi dampak akan ditakukan berdasarkan pengataman dan pengetahuan para ahti apabita terdapat parameter yang sangat terbatas datanya atau informasinya sangat kurang. Dalam hal ini' pendekatan penitaian para ahti datam memprediksi dampak seperti persepsi masyarakat, kesempatan kerja dan berusaha, dan gangguan biota darat akf,h ditakukan metatui penitaian para ahti yang mendasarkan pada
nitai rata (means) dengan memperhatikan tata
nitai, adat istiadat dan budaya masyarakat sekitar. Datam menentukan penitaian penting tidaknya suatu dampak yang akan ditimbutkan oteh rencana kegiatan, maka SK Kepata Badan Pengendatian Dampak Lingkungan No. KEP;056 tahun 1994 akan menjadi acuan datam pertimbangan. Setain itu, penilaian tingkat penting dampak dapat digunakan puta baku mutu $ebagai standar.
dhtam metakukan telaahan tersebut di atas akan diperhatikan puta dampak yang bersifat tangsung dan atau tidak
Setain
itu,
tangsung. Dampak langsung adalah dampak yang ditimbutkan secara langsung oteh adanya rencana kegiatan. Sedang dampak tidak tangsung adatah dampak yang timbul sebagai akibat berubahnya suatu
komponen tingkungan hidup dan/atau kegiatan primer oteh adanya rencana kegiatan Datam kaitan ini maka akan diperhatikan mekanisme atiran dampak pada berbagai komponen lingkungan hidup sebagai berikut
a.
:
Kegiatan menimbutkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen sosiat;
b. Kegiatan menimbutkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen fisik'kimia, kemudian menimbutkan rangkaian dampak lanjutan berturut-turut terhadap komponen biologi dan sosiat;
Kerangka Acuan Analisis Danpak Lingkungan Hidup (I(A-ANDAL)
ilt-20
Metode Studi
c.
Kegiatan menimbutkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen biotogi, kemudian menimbutkan rangkaian dampak
lanjutan pada komPonen sosiat;
d. Kegiatan menimbutkan dampak penting yang bersifat langsung pada aspek fisik-kimia dan setanjutnya membangkitkan dampak pada komponen sosial
e.
Dampak penti6g berlangsung sating berantai diantara komponen
itu sendiri. Dampak penting pada butir a, b, c dan d yang tetah diutarakan
sosiat f
.
setanjutnya menimbutkan dampak batik pada rencana kegiatan.
3.4.
METODE EVALUASI DA,VTPAK
Dalam bab ini akap diuraikan mengenai hasil,
tet#han dampak besar dan
penting dari rencana kegiatan. Hasil evatuasi ini setanjutnya menjadi masukan bagi inptansi yang bertanggung jawab untuk memutuskan ketayakan tingkungan hidup dari rencana kegiatan sebagaimana dimaksud datam PP. Nomor 27 Tahun 1999.
a.
Telaahan terhadap dampak penting
Sifat Dampak Sifat dampak dibedakan atas dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif adatah jenis dampak yang timbut dan yang menguntungkan bita ditinjau dari segi tingkungan hidup terrnasuk kehidupan manusia. Sedangkan dampak negatif adatah dampakdampak yang timbul dan yang merugikan bita ditinjau dari segi tingkungan hidup, termasuk kehidupan manusia. Besaran Dampak Besaran dampak dapat dibedakan atas tiga kategori, yaitu besar,
sedang dan kecit, yang penentuannya didasarkan atas besarnya
perubahan kuatitas lingkungan hidup yang timbul sebagai akibat kegiatan konstruksi atau besarnya perubahan kuatitas lingkungan hidup sebelum dan setetah adanya kegiatan pembangunan, baik
dikaji secara kuantitatif dan/atau kuatitatif. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA'ANDAL)
llt:21
Metode Studi
1)
Besaran dampak dikategorikan besar, bila perubahan kondisi tingkungan hidup yang terjadi karena kegiatan, mencapai tebih
dari
30%
kondisi lingkungan hidup semula.
2) Besaran dampak dikategorikan sedang,
bita perubahan kondisi
tingkungan hidup yang terjadi karena kegiatan, mencapai nitai nitai 10-30o/o dari kondisi lingkungan hidup semula . 3) Besaran dampak dikategorikan kecit, bita perubahan kondisi tingkungan*'hidrp yang terjadi karena kegiatan, kurang dari 107o kondisi tingkungan hidup semuta.
Tingkat Kepentingan Dampak
Kriteria tingkat pentingnya dampak mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal No. 56 tahun 1994 tentdng Pedoman Mengenai Ukuran Dafnpak Penting, dimana dampak Yang timbut karena kegiatan kegiatan dapat dikategorikan penting dan tidak penting seperti daplat ditihat pada tabet berikut berturut turut dengan mempertimbangkan 6 (enam) faktor penentu dampak penting seperti
:
a) Jumtah
penduduk yang terkena dampak
b)
Luas sebaran dampak
c)
lniensitas dan lamanya dampak
d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang
terkena
dampak
e)
Sifat kumutatif dampak
f)
Berbatik atau tidak berbatiknya dampak
Akhirnya tangkah setanjutnya ditakukan tetaah evatuasi secara hoListik terhadap dampak-dampak penting yang terjadi dengan menggunakan metode matriks Leopotd-Lohani Than.
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan HMup (ru'ANDAL)
ilt-22
Metode Studi
Tabet 3.7.
Kriteria Tingkat Besaran DamPak
-i
Tabet 3.8.
Kriteria Tingkat Pentingnya Dampak
Tabet 3.9. KriteYia Penentuan Dampak Penting
Pd =PllPZ
Pl
= Penduduk yang terkena damPak P2 = Pendudukyang menikmati manfaat Luas persebaran dampak (L) L = L1lLZ
Ll = Luas persebaran
W
dampak
< lOMo Tidak mengalami perubahan mendasar
=til'l/WZ
W1 = Lamanya dampak bertangsung
terkena dampak (DL)
DL = SR/PR SR = Dampak Sekunder
Tidak dapat
kumutatif, diasimitasi kan (tidak berbatik)
Xerangia Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA'ANDAL)
ilt-23
Metode Studi
Tetaahan secara hotistik atas berbagai komponen lingkungan hidup yang diprakirakan mengatami perubahan mendasar sebagaimana dikaji pada petingkupan isu pokok. Yang dimaksud dengan evatuasi dampak
yang bersifat hotistik adatah tetaahan secara totatitas terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup yang dimaksud pada petingkupan isu pokok dengan sumber rencana kegiatan penyebab dampa(', Beragam komponen lingkungan hidup yang terkena
dampak penting tersebut (baik positif maupun negatif) ditetaah sebagai satu kesatuan YSng sating terkait dan sating pengaruhmempengaruhi, sehingga diketahui sejauh mana perimbangan dampak besar dan penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif.
Tetaahan
ini akan menggunakan metode Leopotd yang dimodifikasi
oteh Lohani Than.
b. Telaahan
sebagai dasar pengelolaan ,x
1) Kausatif Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana kegiatan dan
rona lingkungan hidup dengan dampak positif dan negatif yang mungkin timbut. Misatnya mungkin saja dampak besar dan penting timbul dari rencana kegiatan itu dilaksanakan di suatu lokasi yang tertatu padat manusia, atau pada tingkat pendapatan dan pendidikan yang tertampau rendah, bentuk teknotogi yang tak sesuai dan
sebagainya;
i
2) Ciri dampak Ciri dampak penting akan dijetaskan, datam arti apakah dampak penting baik positif atau negatif akan bertangsung terus setama rencana kegiatan
itu
bertangsung
nanti atau antara
dampak-
dampak satu dengan dampak yang lainnya akan terdapat hubungan
timbal baik yang antagonitis dan sinergistis. Apabita dimungkinkan uraian kejetasan tentang waktu ambang batas (misat : baku mutu tingkungan) dampak besar dan penting mutai Kenngka Acuan Analgs Danpak Lingkungan Hidup (I(A-ANDAL)
timbul,
apakah
ul-24
Metode Studi
ambang batas tersebut akan dimutai timbuI setetah rencana kegiatan ditaksanakan atau akan terus bertangsung sejak masa pra-
konstruksi dan akan berakhir bersama setesainya kegiatan atau
mungkin akan terus bertangsung, umpamanya tebih dari satu generasi.
3) Ketompok masyarakat Ketompok mas\rarakat yang akan terkena dampak negatif dan
ketompok yang akan terkena dampak
positif.
ldentifikasi
kesenjangan antara perubahan yang diinginkan dan perubahan yang mungkin terjadi akibat rencana kegiatan pembangunan.
Rekomendasi Kelayakkan Lingkungan Rekomendasi ketayakkan lingkungan hidup didasarkan. pada uraian tentang
rencana kegiatan dan memperhatikan kondisi Rona Lingkungan Hidup Awat,
serta dengan mempertimbangkan kajian Prakiraan Dampak Penting dan Evatuasi Dampak Penting akibat kegiatan Proyek ruas jalan BantatMukomuko dan Sebtat-lpuh. Jika dampak-dampak negatif penting yang akan
terjadi masih dapat dikurangi, dicegah dan ditanggutangi, dan dampak positif penting masih dapat dikembangkan dengan pengelotaan lingkungan melal,ui pendekatan teknotogi, pendekatarr sosial ekonomi dan pendekatan institusi, maka kegiatan tersebut tergotong lavak secara aspek tinqkunean
hidup untuk dilakanakan dengan syarat melaksanakan Pengetolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan hidup sesuai dengan dokumentasi
Rencana Pengetotaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL).
Kerangka Acuan Analisis Danpak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
ut-25
Ce
EE*. * *E
* *
d-
ry
gEeEc'E'gF'eFssgEu (! n5
o .E M
E-oc oq oE
E Eg o oo c,
Jc,
o-
Fo-
o\c (.B -611
rg
>
*E 9E
+
JFsEE' EE
;IFH EA E€ gEIEExFE 39*:E -lJ-AY?
HE ;1F
F_
[aa'
,dl€E 3 E
gH$=gfi
e=is EsE flE $|!.5E
q .oO
tg
.O
0J
Et/r
t6 oc v6 EA =.q 9-q-
o ";€ tno
5{ -oE
J6 Et oo* (6=
q= = =&,e
TE 'o
E
:99a --a;
EHg:tgececEBE
ltl=
F
Elg*5€s
*slietE* s erE
=vA'i
:I€EE-Ef El4lt'rr F H tEFgE >g'o F HqFHggE* HH:* E
5E
g Hq a v F 9.
,=8tr
J
tn C d.
6 q=
ee .d
C)
E9 i<
v
0, '.!cc.6 >
-E
-5
'E -E *6;ii
L
e5'
S'Q
p'
AT
T = :(
e
t1
^.,8(6^
..= Lcg
E TE
E t* H gF gEB
b€ F s E -*onE€ li o,rE€ d- I xi.! g
*e*ssIEEE 5:i5EA
tr€
TF€E H6nn 6666
$
$EEfr
E
*N\s F S'
\ 6 .\ * FS
N
IA
A-
€.oc
.s
a6
{p \
l< (o
\d!\
J
ag
.5
**
J
tti
f o,l
fi E
c |€
-) c|g
D{l
ttt
x,
o, :<
N
-
F
F
v
co ot co cr! o. F
g
E J
d
o. !, |!
l< ('
c |!
rd
E-6 =v
*€Eg FE "g
Eis
u .! 5#* tU t firu 16 c.! Jd) c, gfi
:
sf;€€ 9.8
IA
6c
E'
(! > c
J lf.o =
8€ E eF c e -c,
EE lF. sit* FH- a
.lt
x'
g
EE Hl=€€EE EEt g dlFii s = tst E
o
A con PE
.y
€ a5t E EE El -o F;|F5" E' g g-*;
1g'
El
FlEi.9
(!
." 66
l.
COJI 0c c frt
,
s.FEE
FgEgFS$iE fli 99a -*;o 3= " AB
ele ale Fl8-
s-e
+ be
Y
o\
Or
"rS
.:<16
6t' ctto
trlz
E
E AIe cl o =
9.F€3
sHg,Esggsage
*
El-so
n.=l* f! -:t
6 bl:< I 8tS oa:
ia
tG
€g cHE tui 6
c-o 6(l)
gh '?
J.V c=.6 o,o{ rd=
E !s-c
q*$
E5E
=
E.e
s$nEa EgEEEg
F;
!
E
vo 5
t=lgr :<
:f
co
{
x
.c
E
o_.E
*.gt, t EtE€ .' gr.: co &E* sE
_,4
T
*e=E*
S
t1
o bo
.=
.?E
'zt
.ti
E
5L
.Es
g
fiE€s qg
='X FE
E
r5 ml<
s5€sEg 6;iJji 5:=v: c
gEg#EE
.lJ
*is * \ x.\ \{ d
FS
.O
orl u,
uag (o
\q
t s
:< ro
-
!!s
C(E o10
o-=
vt
o
:<
(o +) (o
i<
otl
E OJ o-
R
r\
$;{
\
N
s
\d *. i' N
vi't
!!
cdr
DO
.Y
E HF. iE Fg
(6
> c CFtr6i e
Cd!
orc
SE E E9 ---, r
g
oo c
i.u
A:i*58
S.g s'rfE
"ri* *r E'E IF rii
.Yl6:
8eE+ Er €lz:gF; F*.{
8IE
$eE-€F; -;gE aOAOc
€
HSE* sEEEgg
(6
v
E
o\ o\
=/-J
€*..*.
gEFFFEEE
cgl oc
dE o\tro_ E E9
E
55 ;lF: F 6r .-o E^.€E =
=F
(' >
-
\o
6
+-€Eo €t* E 3E gA€F
d
z,
dt 1J
o
Elts ?Fre .El€t os'Ei€ gH!* Fl-ry=*oh=>j<Sr!^ hil:< ts^h 6 Cl ts . dri. |5c H{*€rs_lE€gEgHg *iv6 6'ci A 6c
rE
6'a Bg
d
C(t
(d
:<
J.-
o(! >d
oc a-6d
FS
F=E 9 5St EE!.
Eeg o0 .rt
2e -6 -EE (!O cct
o. (! E E c) o-
o o
6= l<5 fJ gql |!C
'o =!J ao
:tr
;qa
F
T = s.
(!d)
FG
*6 Fco
g6 ..rr q " u)o' t b F€
5o
\
cE GL
?6!
s 5
-o
: X -: 6
EiE
*.F F-= #.9:_? rJt 6'=J
eP
s .ii
"> g9 !cZ
*
iH *=
N
eF HE
E€*E
6
\
61 N
'\!
OO
*
L
:s
6
A 'i:(n
N
rd
+,
xd
(o
\ fi
:< .d
c L
$
\
P (d L (o
6
.U
o co
E
\d
s h
v
T
6
COA
fa
F F9 xtE st F SEE s';fE gE E
gFsgH
aOAOc
s
(o >r
oD C
COO AC
on C
i.!
.6 >\
coo OC
E
-C
L6
xs E gE E jF: i* EE Fx 6- SEF Er:Y =-
6E E 39 E ctrtrO e ec. +
E
F
5c F;lF: EI .E = =31:ExEE e'xf* E7E 8Eg.e;" -s.*
+
:-15
ElzEtEE Et,L EPE_ €a FItFSI" EIE*E
E
* saE?..9
gfss qeease
aHgs$:csEsEiE
*ag
I 0.,
16
e
oo
o
EO oc Jrg E=.6 9q-
(!
t
= c=
OD
6
=ds
Eq o
3 .!
J
c(! E
6
ui e^
b.H k(U
r!
nt
EA 6,c,,
9v
2:
oO a!-
]
J tll E
o
$
:) o-
T s.
E 5
..€
.3 rd
-?5P luL
hE: .E EEE
CO
E
A
Pn
:
F
= 6
6=6
0J
E5F
..=
E E
Efr dE
s; g= 8a
*x
o
tl
a
(g
oo.=
6'ij t9:)
xN
'c :<
=0 o,)|q
$ \ x.\ { s\ F A H
ag
(o
F
(d
af
\\ q *x
*ss
U' .d.g
o_..c
Eg o=
oq) >< cct
.s
\
R s U
\N
F t s
:-EE;Eu ap*t e;-r € cgE ECFSEEE
AaaAGc
5 E 6g tE 59 3E E qor! E r6 FC, E - E g_ !E ;lBeEE-
E|:r€Es
eeE*
Elssi$c,$s;E* E|5. a::E $FE 5g (lJ
rOO 'E tn oc v6 =ct E9-q-
tc= <E o.
a
6
Si
CE sF
€q
E;e$c€ EfiE
EHae€ag
EF
H$
,6 E -.t
:* ;9 3:-
E;ffiE
g EE
€
gEs
gs$
tr
€ =t,
E
$
T s,
*sr+
EE3Es$ fi gEE E EE
F
d\ \ x.\ {
x
FS
F
c(o
\ 6 *d N
o (, o L' (o
E
F
d
$
\
F
\do xxl F
q;:
Pekerjaan Pengusunan Dokumen Lingkungan
2
(Paket c7/2012)
KERANGKA ACUAN ANDAL
PELAKSANAAN STUDI
Pelaksanaan Studi
4.1.
IDENTITAS PEMMKARSA
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik, Direktorat
Nama Instansi {
Jenderat Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum
Penanggung Jawab
lr. Herry Vaza, M.Eng.Sc
Jabatan
Kasubdit Teknik Lingkungan dan Kesetamatan Jalan
Atamat Kantor
Gedung Sapta Taruna Lafitai lV Jatan Pattimura No. 20 Kebayoran Baru
Jakarta Setatan - 12110
4:2.
Tetepon
(021 ) 72466s4
Faksimiti
(021 ) 727e0022
Tltvt STUDI
Nama Perusahaan
PT. STADIA
Jenis Usaha
Konsultan Manajemen Lingkungan
Atamat
Graha Deswana Btok-B2
Jt. WR. Supratman No.
19
Ciputat 15412 Tetepon/Fax
(021 ) 7407318
Penanggung Jawab
lr. Dadan
Jabatan
Direktur
Tim Penyusun
Lihat Tabet 4.1
Rusli
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
tv-i
o
:<
E
N
-) a-
AE FS AE rY
gE =8 -o J
J8 do gO
3
g I
tU
lt
o rtl u |g f g,
=: 6:
e.i
,d3
:<
l- \O :< Gl -O
= F
de Q.; <: =B fi-o =o
(g
.,c
E& (Uo
Y,
Z,
gs
l-
o -o o ltl aa
o0
IE
5& P.; ooZ, <2. Y.
d,
crg
'c,
o 5 = E
o 5
J
J J
J=|!
:F v6
vo:f
c :c
(o oD
ql
0n
o o
=r!
J
cct
o 6
J
c
= E
J
F =
-
vl
J
G'
J
tn
+, o ttl C C o o E :<
j
;
!
-c.
:J (g L
6
C,
otl
tl
(6
?
C (6
o
F
-(€
.c
tn (o tn o tn
f
E
C
l
ttl t-
u'
oE
CL
c
c c.i -.
u(g J
o,
6t/l Eg
'd,
c,
l-
(o
tn (o
cIE .o
cIU
J ul E
lz ul c C a
o-
o
o
= €:
+J
|g
CL
c o
J
= ItJ
otl
(o .o
o o tE
-)
v,
E
=
IJ Lrl
=,d
P
.o
ttl
oE
OJ
o
5
F +j o
:o to 'tr
o
ttl
d
=(€ o (g
J
r,n
't-
|/r l-
o vl o
T
5
c
.Y
t
o
C' tU!
|!
c o F
o
J
\o
C (5
5 E
.6 lr1
.(t
l< q)
o
o
rF
rn
o
+J (6
z
E L
lrl
=C(g
'>
atl
vl
F
-) CL
!VE atr
XrE rd rg F-t rUl .rU ,f
E
I
c !to ,F 'o
o C o
_cL
EU i=* EV dl
v,
f
3.: =N dq *:. E< .- *:< 6.; F''a" oo-g trB cLg l-
a\
J
j
=o +J E (o L
a q q
\o
(o
o o
{!!
5!
.o
Y
'T Pelaksanaan Sfudi
4.3.
BIAYA STUDI
Biaya merupakan satah satu faktor penentu yang cukup penting datam
petaksanaan AMDAL Peningkatan ruas
jatan Bantat-Mukomuko
dan
ruas jatan Sebtat-lpuh karena sangat menunjang ketancaran studi tersebut. Adapun rincian biaya penyusunan studi AMDAL dengan prosentase disajikan pada Tabel 4.3. berikut:
'*i
Tabet 4.3.
Rincian Biaya Penyusunan Studi ANDAL' RKL/RPL
20
Honorarium
4.4.
Tunjangan Lapangan dan UPah
7
Bahan dan Atat
10
Transport
z
Pengumpulan Data Sekunder
5
Analisis Laboratorium
15
Penggandaan Laporan
13
Lain-tain
8
- Presentasi
5
- Overhead
'15
JADWAL KEGIATAN
Datam menyusun jadwat kegiatan, konsuttan mempertimbangkan beberapa ha[, antara lain:
a. Tertaksananya semua
kegiatan
mengoptimatkan petaksanaan
pokok yang dipertukan dan kegiatan penunjang seefisien
mungkin
b.
Terpenuhinya hasit yang optimal dalam setiap kegiatan
c. Efisiensi kerja para pakar Secara
rinci kegiatan-kegiatan yang akan ditakukan berikut waktu
petaksanaannya digambarkan secara jelas dalam Tabel 4.4. berikut Kerangka Acuan Analisis Damp4k Lingkungan Hidup (M-ANDAL)
:
IV-J
I
s:J
o-
T +,
g oo
I .q
VI
gc td ta ttt
Y d N
f
c|!
'ct
o
=
j
L f E
d
o l< 5
J i.g =
!
E
d
C
.o
CO
C,
a J(t' \ttn to dr=
d
5d, rE
FE
$ .U
L
N
b,)
c
C
o
o-
C .E
o o .Y o
d
f,
oC (o (€
J &
C
dd
|!
:l
v
ta
d j
.E
o
o,
o
s
.a
c
d
i
f E
u) e A
(g
v)
z
a
o
d
0r
c
it
a
c
T
c
F
d
{ d
E
v
d E
!
o
t
o
O)
\a
F
a
d d c
q
-J d
E a
'o
.z
9l
.9
..9 F
z j
q
,l
t6
E=(g
e g
c
L
o
d
t4 (u
= (q
q !! (!
o
o-
.q)
b0
I
g
!
Y
3
? d
Y
ta! d
F?
$ N
* al -J
z sg
,J
e F
.ql
F 00 .q
I
!z F
j
v
(o
)v
t zz I f sz v v
rl
o o
o
J d
z r ll
w
v v
v
E
d 6
d
o
B 6
U) o j
o (o $
14
o q)
o-
z
J
d
o o
o ^o
g
E 6
E
F
n
)r
t
g C
J;
7
J
O)
€ d J
-J
z { I Is Hz nz v
.e
?
G
n )4 v
$
=o
F
r d
(!
;
G
o O)
!!