Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
E2593 V5
PEMERINTAHPROVINSI BENGKULU
I I
. BADAN LINGKUNGAN HIDUP Alamat :, Jalan Pembangunan Nomor 1 Bengkulu Telepon (0736) 24016 Pesawat: 180- 182 Faks (0736) 24016
BENGKULU
I I
(I '--
I
~( II I I I
Bengkulu, j November 2011 Nomor Lampiran Perihal
660/ &t IBLH.II/20 11
Kepada Yth.
Rekomendasi atas UKL-UPL Kegiatan PeningkatAtt JtuasJalan Pasar Pedati - Ketkap oleh Satuan Kelja Direktomt Bina Teknik Direktorat Jende:ral Bina Marga Kementerian Pekeljaan Umum Rl di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu
Kasubdi( TelQiik Lingkungan Satuan K~Jija Dirtktoraf Bina Teknik Ditektorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI di JAKARTA
Menindak:Ianjuti surat Saudara Nomor UM.Ol03/127.03/596/2011 bulan Oktober 2011 perihal Penyampaian dan Permohonan UKL-UPL Ruas Jalan Pasar Pedati-Kerkap
Provinsi
Bengkulu
dan
Surat
Kami
Nomor
660/777.IIl3LH.Il/2011 tanggal 2 November 2011 Perihal lJKL-UPL Kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap oleh Satuan Keija Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Utnum RI di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu, bersama ini diberitahukan.bahwa berdasarkan hasilevaluasi teknis dan perbaikan
t
yang telah dilakukan, maka terhadap UKL-UPL untuk kegiatan Kegiatan
I I I I I I I
Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI di
Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap oleh Satlian Kerja Direktorat Bina
Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu tersebut secara teknis dapat disetujui. UKL·UPL yang telah disetujui merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat rekomendasi ini qan menjadi aeuan bagi penanggung jawab kegiatan dalam menjalankan kegiatannya dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila tel]adi pemindahan 1okasi kegiatan, desain dan/atau proses dan/atau kapasiti.l$ dan/atau bahan bakti dan/atau bahart penolong atas usaha ~an/atau kegia,tan, teljadi l:>encana alam dan/atau lainnya yang menyebabkan
perubahan iingkungan yang sangat mendasar .baik sebelum maupun saat pe!aksanaan kegiatan, maka pe1llillggungjawab ·kegiatan wajib ·tnenyusun UKL.
lr' I I I I I I
UPL atau AMDAL baru sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang betlaku. Penanggung jawab Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rl wajib melakukan se]uruh ketentuan yang termaktub dalam UKL-UPL dan bertanggungjawab sepenuhnya atas pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan dari kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap oleh Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekeljaan Umtun Rl di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu Penanggung jawab Satuan Ketja Direktorat Bina Teknik Ditektorat
t
I I ~1
"'
Jenderal Bina Marga Kementerian Pekeljaan Umum Rl wajib melaporkan pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang tercantum dalam UKL-UPL tersebut kepada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu setiap 3 (tiga)
bulan sekali terhitung sejak tanggal diterbitkm.mya surat
rekomendasi ini. Selanjutnya Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang wajib dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan yang tercantum dalam perizinan sebagaimana dimaksud. Demikian disampaikan, atas perhatim.mya diucapkan terimakasih.
l I I I I I I I
Tembusan disampaikan kepada Yth: 1. Bapak PLT. Gubemur Bengkulu sebagai laporan 2. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkulu Utara di Arga Makmur 3. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkulu Tengah di Karang Tinggi
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
BADAN LINGKUNGAN HIDUP Alamat : Jalan Pembang unan Nomor 1 Bengkulu Telepon (0736) 24016 Pesawat : 180 - 182 Faks (0736) 24016 BE NGKULU
.
I
~I
I I
t
I I i· I
\:
II I I I I... I I '
Beng~lu, 2 November 201 1
Nomor Lampi ran
660/ ttf. I /BLH.JI/1011
Kepada Yth.
P~rihal
UKL-UPL Kegiatan Pcningk;~tan . Ruas Jalat1 Pas'ar ~etlati - Kerkap oleh Satuan Kerja Direktorat Biha Teknik Direktorat Jcndcral Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Ri di Kabupatcn Berigkulu Utara dan Kabupaten BengkUlu Tengah Provinsi Bengkultf .
KasuMit .Teknik Lingkungan Sittullb K;erja· Direktorat Bina Tekiiik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI
di JAKARTA . . ·-
Menindaklanjuti surat Saudara Nomor UM.OI03/l27.03/59612011 bulan
Oktober 2011 perihal Pcnyru.npaian dan Permohonan UkL-UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap Provinsi Bengkulu, bersan1a ini diberitahukan bahwa berdac;:arkan
hasil evaJuasi teknis ya11g telah dHakukM, maka terhadap UKL-UPL untlik kegiatan Kegiatan Peningkatap. Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap oleh Satuan Ketja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga· Keptentenan
Peketjaan Umum RI di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaleo Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu masih memerlukan perbaikan sebagai berik-ut: I. Yang menandatangani Kata Pengantar adalab pemrakarsa kegiatan bukan
konsultan peny\ISunnya 2. Agar istilab yang mcuggunak:an istilab asing agar dibuatkan semacarn daftar yang memberikan pengertian atau definisi lerhadap haJ yang dimaksud di dalam halamail Lnmpiran. Karena dokumen ini untuk di.ketahui secara umum
dan orang a warn 3. Hasil uji laboratoriun1 dimasukan dalam lampiran 4. Untuk institusi pcnerima taporan tcrbadap pengelolaan dan pematauan lingkungan hidup ditambah~an Dinas PU Provinsi dan Kabupalen yang terkait dan Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten yang 'terkait
i}! I I I I I I '
r
f'
I I
1. I
t I I I I I I I ...
5. Berdasarkan Kepmen LH Nomor 48 TahW1 1996 tentang Baku Mutu Tingkat kebisingan pelaporan dilakukan 3 bulan sekali . 6, Masih ada penulisan yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), agar d.iperiksa lagi dan diperbaiki. 7. Gunakan Data terbaru untuk sensus, jumlah, kepadatan, sex ratio dan data kependudukan lainnya, karena pada langgal 26 September 2011
telah
dikeluarkan buku Provinsi Beog.kulu Dalam Angka 2011 oleh BPS Provinsi Beng.kulu 8. Parameter yang dipantau ada parameter dctcrjcn tetapi dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk parameter deterjeu tidak dimasukan 10. Hal. III-16, Bel urn lertulis jLUD!ah jemaal1 haji yang bcrangkat ke Tanah Suci l L Hal. lii-19 -9.2 Angkutan darat. Apa maksudnya? 12. Ballii-19, ... dapat dilihat table ..... , Mohon dilcngkapi 13. Hal. V -12, masih tertulis Kabupaten Deli Scrda.ng, to long diperbaiki 14.Hal V-17, Dinas Pasar, Kebersillan dan Pertamanau lidak tennasuk daalm Pemda Provinsi Bengkulu 15. Hal TV -17, terdapat dampak potensial berbahaya yaitu potensi longsor dan tebing tapi dalam do.kttrnen tidak djballas cara pengelolaan dan pemantauannya Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimak:asih.
I I I ' I I I I
{
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA TEKNIK Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Gd. Sapta Taruna Lt. IV, Jakarta Selatan 12110. Tlp.(021)
7246654,
7245752,
Fax.(021)
72790022,
7246973
SURATPERNYATAAN No.
Dalam
rangka
mencegah,
Meminimalkan dan/atau
menanggulangi dampak
lingkungan hidup yang akan terjadi akibat Pekerjaan Pembangunan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap sepanjang 23,5 km di Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu, serta sesuai dengan tugas kewenangannya, Direktorat Bina teknik,Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum akan melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dalam bentuk memasukkan rekomendasi UKL- UPL ke dalam Detail Design.
I I I I
~ I I I I I I I
Pada Tahap
selanjutnya,
yaitu
tahap
Pelaksanaan
peke~aan
fisik,
pelaksanaan
rekomendasi UKL dan UPL akan dilakukan oleh pelaksana pekerja fisik " Satker Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Bengkulu"
Demikian pernyataan ini kami buat, sebagai penegasan untuk mendukung pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pekerjaan Pembangunan Jalan sepanjang 23,5 km di Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu.
Jakarta , 19 Desember 2011 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Plh Kasubdit Teknik Lingkungan
lr. Herrv Vaza. M.Eng.Sc. NIP.196202041987031002
I I I I I I I
£aporan )l{liir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
KATA PENGANTAR
¥
{ I I I I
~. I I I I I I I
Laporan Akhir ini merupakan laporan ketiga dalam kegiatan Penyusunan Dokumen UKL - UPL3, tahun anggaran 2011.
Pada Laporan Akhir disampaikan identitas pemrakarsa, rencana usaha dan/atau kegiatan, rona lingkungan hidup, dampak lingkungan yang akan terjadi, program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pekerjaan Umum Sub.Dit. Teknik Ungkungan, Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dengan PT. BLANTICKINDO ANEKA.
Kepada semua pihak yang turut membantu menyusun Laporan Antara ini disampai"kan terima kasih.
Jakarta, September 2011
PT. BLANTICKINDO ANEKA
I I I I I I I
£aporan~ir UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
DAFTAR lSI KATA PENGANTAR ••••••••••.••.••.•..••.•...•....•.•••.•.•••.••••••.•.••...•••••.•••..•••••••.••••.••••••.••••••••.... DAFTAR lSI ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••.•••••••••••••••••.••••••••••••...••......•...•.•....•......•••••.••.. DAFTAR TABEL ............................................................................................................ DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... BAB I
'=
I I I I I I I
BAB II
vii
IDENTITAS PEMRAKARSA DAN PENYUSUNAN DOKUMEN UKL- UPL 1.1.
ldentitas Pemrakarsa ........................................................................
1-1
1.2.
ldentitas Penyusunan Dokumen UKL- UPL ..................................
1-1
1.3.
Peraturan ............................................................................................
1-2
1.3.1. Undang-undang ....................................................................
1-2
1.3.2. Peraturan ................................................................................
f-2
1.3.3. Peraturan Menteri ................................................................
1-3
1.3.4. Keputusan Menter! Menteri ..............................................
1-3
1.3.5. Keputusan Kepala BAPEDAL ...............................................
1-3
( I I I I
li
v
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN 2.1.
Nama Rencana Dan/Atau Kegiatan ........................................... .
11-1
2.2.
Lokasi Rencana Dan/Atau Kegiatan ....................................... ..
11-1
2.2.1. Lokasi Secara Administratif ...........................................
11-1
2.2.2. Kegiatan Lain di Sekitar ..................................................
11-4
Skala Usaha Dan/Atau Kegiatan .....................................................
11-8
2.3.1. Data Teknis ..............................................................................
11-8
2.3.2. Jadwal Kegiatan .................................................................... .
11-12
2.3.3. Metode Pelaksanaan .......................................................
11-12
2.3.4. Kebutuhan Sumber Daya Dan Peralatan ........................
11-12
2.3
2.4.
Garis Besar Komponen Rencana Usaha Dan /Atau Kegiatan .....................................................................................
11-17
2.4.1. Tahap Pra Konstruksi.. .....................................................
11-17
2.4.2. Tahap Konstruksi ..............................................................
11-18
ii
---
I I I I I I I
~
I I I I I I I
--- - -
-------------------------
£apom:n)f.~ir UKl- UPl Ruas Jaian Pasar Pedati- Kerkap
2.4.3. Tahap Pasca Konstruksi (Tahap Operasi) ........................ .
BAB Ill
Komponen Fisik- Kimia ............................................................
111-1
3.1.1.
lklim ..............................................................................
Ul-1
3.1.2.
Kualitas Udara dan Kebisingan ................................. ..
111-2
3.1.3.
Topografi ......................................................................
lll-4
3.1.4.
Geologi Tanah ..............................................................
111-4
3.1.5.
Kualitas Air Permukaan ................................................
fff-5
3.1.6.
Penggunaan Lahan ......................................................
111-9
3.1. 7.
Kondisi Drainase Eksisting .......................................... ..
'm-"11)
Komponen Biologi .....................................................................
111-10
3.2.1.
Flora Darat ...................................................................
111-10
3.2.2.
Fauna Darat .................................................................
111-11
3.2.3.
Biota Perairan ..............................................................
\l't-12
3.3.
Komponen Sosial Ekonomi, Sosial Budaya Oan Kesehatan .... ..
111-13
3.4.
Komponen Kesehatan Masyarakat ..........................................
11/-23
3.2.
BAB IV
11-21
RONA LINGKUNGAN HIDUP 3.1.
{ I I I I
-
DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI 4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
Komponen Kegiatan Sebagai Sumber Dampak....................... ..
IV-1
4.1.1.
Tahap Pra Kontruksi .....................................................
IV-1
4.1.2.
Tahap Kontruksi ...........................................................
. IV-1
4.1.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap operasi).........................
\\/-'!
Jenis Dampak lingkungan Yang Akan Terjadi............................
IV-4
4.2.1
Tahap Pra Kontruksi......................................................
JV-4
4.2.2
Tahap Kontruksi............................................................
IV-4
4.2.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap operasi) .........................
LV-6
Ukuran Yang Menyatakan Besaran Dampak .............................
IV-7
4.3.1.
Tahap Pra Kontruksi......................................................
IV-7
4.3.2.
Tahap Kontruksi ......................................;.....................
IV-7
4.3.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap operasi) ........................
IV-9
Hal-Hal Lain Untuk Menjelaskan Dampak Yang Terjadi ............
iii
IV-10
I I I I I I I
£apomn JL{Iiir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
BAB V
~ I I I I I I I
Tahap Pra Kontruksi. .....................................................
IV-10
4.4.2.
Tahap Kontruksi ............................................................
IV-10
4.4.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap operasi) ....................•.....
IV-13
4.5.
Ringkasan Dampak Dalam Bentuk Tabulasi ............................. .
IV-14
4.6.
Dampak lingkungan Hidup Ruas Jalan Pasar Pedati-Kerkap ..•..
IV-18
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 5.1.
5.2.
t I I I I
4.4.1.
5.3.
Pengelolaan Lingkungan Hidup..................................................
V-1
5.1.1.
Tahap Pra Kontruksi.. ................................................•...
V-1
5.1.2.
Tahap Kontruksi ............................................................
V-2
5.1.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap operasi) ............•..•..........
\1-22
Pemantauan lingkungan Hidup .................................................
V-36
5.1.1.
Tahap Pra Kontruksi.. ....................................................
V-36
5.1.2.
Tahap Kontruksi ............................................................
V-37
5.1.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap operasi) ......................... .
"1-56
Pengelolaan Dampak Lingkungan Hidup dan Kegiatan lain di sekitar Terhadap Ruas }alan Pasar Pedati - Kerkap .................
BAB VI
V-64
TANDA TANGAN DAN CAP Tanda Tangan dan Cap ..........................................................................
iv
Vl-1
I I I I I I I
£apomn Jlfi.!iir UKL- UPI. Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
DAFTAR TABEL
,
{ I I I I
~
I I I I I I I
Tabel2.1.
Rona Lingkungan Hidup dan Kegiatan Lain Di Sekitar Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap............................................... .. II - 4
Tabel2.2.
Data Teknis Rencana Kegiatan........................................................... II- 8
Tabel2.3.
Jadwal Pelaksanaan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.................................................................................... II - 12
Tabel3.1.
Data Curah Hujan dan Hari Hujan Tahun 2006 sampai 2010 ....... Ill- 1
Tabel3.2.
Hasil Ana !isis Kualitas Udara ...................................................... .. ll1 - 2
Tabel3.3.
Hasil Analisis Tingkat Kebisingan ............................................... .. Ill - 2
Tabel3.4.
Hasil Analisis Kualitas Air Permukaan ........................................•. fff- 6
Tabel3.5.
Hasil Pengukuran Debit Sesaat .................................................... Ill - 9
Tabel3.6.
Jenis Vegetasi Dominan Pada Kawasan Perkampungan dan Pertanian....................................................................................... Ill - 11
Tabe\3.7.
Jenis Satwa liar Yang Dijumpai di Tepi Jalan ............................. .. Ill- 11
Tabel3.8.
Jenis lkan Menurut Tangkapan Para Penduduk ........................ .. Ill - 12
Tabel3.9.
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Masing-Masing Kecamatan Di Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu T engah .................. ....... ....... ............................. ..... Ill - 1.4
Tabel3.10.
Banyaknya Angkatan Kerja , Bukan Angkatan Kerja Dan Siap Bekerja Dalam Kabupaten Bengkulu Utara ....... ............ 1\1 -15
Tabel3.11.
Matapencaharian Responden ................................................... .. Ill - 20
Tabel3.12.
Penghasilan Responden Per Bulan .............................................. Ill- 21
Tabel3.13.
Pendidikan Terakhir Responden .................................................. Ill - 21
Tabel3.14.
Akses Ke Tempat Kerja .................................................. .............. \!\- 21
Tabel3.15.
Pend apat Responden Tentang Rencana Peningkatan .............. ... Ill- 22
Tabel3.16.
Banyaknya Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu Dan Puskesmas Keliling Per Kecamatan di Kabupaten
v
I I I I I I I
f I I I I
Laporan ~frir UKL- UPL Ru as Jal an Pasar Pedati- Kerkap
Bengkul u Utara dan Bengkulu Tengah .............. ......................... . Ill - 23 Tabe14.1.
Matrik Ringkasan Dampak Yang Terjadi ...................................... IV - 15
Tabe1 4.2.
M atrik Rlngkasan Dampak Yang Terjadi (Lanjutan-1) .................. IV - 16
Tabel 4.3.
M atri k Ringkasan Dampak Yang Terjadl {Lanjutan-2) .................. IV - 17
Tabel 5.1.
Baku M utu Kualitas Udara Ambient ............................................ V- 3
Tabel 5.2.
Baku M utu Tingkat Kebisingan .................. ...... ........................... . V - 4
Tabel5.3.
Baku M ut u Kualitas Air Permukaan Untuk Para meter Kunci Kelas I dan II ................................................................................. V- 7
Tabe1. 5.4.
Jenis - Jenis Veget asl Yang Dapat Digunakan Unt uk Pengelolaan Kualitas Udara .......................................... .... V - 23
Tabei S.S.
Jenis - Jenis Vegetasi Yang Dapat Digunakan Untuk Pengelolaan Kebisingan ............................................... ..... V - 27
Tabel 5.6.
Jenis dan Penempat an Rambu di Ruas Jalan Pasar Pedati Kerkap, Arah Pasar Pedat i - KerekaJ) ..................................... ..... V - 31
Tabel5.7.
Jenis dan Penempat an Rambu di Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap, Arah Kerkap- Pasar Ped at i ......................... ..... V - 32
Tabel 5.8
M etode, Peralatan Sampling dan Analisis Kualit as Udara ....... ... V- 38
Tabel 5.9.
M etode Analisis Kualitas Air Permukaan .................................. ... V - 42
~ I I I I I I I
vi
I I I I I I I
( I I I I
Laporan }l~ir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Peta lokasi Rencana Dan/Atau Kegiatan .........................................
11-3
Gambar 2.5
Segmentasi Jalan Pasar Pedati- Kerkap ......................................... .
11-9
Gam bar 2.6
Segmentasi Jalan Pasar Pedati - Kerkap .........................................
II- 10
Gambar 2.7.
Tipikal Potongan Melintang Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap .........................•...............................................
Gambar 3.1.
Peta Lokasi Pengambilan Sampel Uji Kualitas Udara dan Kebisingan serta Kualitas Air Sungai ................................................
lll-3
Gambar 5.1.
Skema Pengelolaan Kualitas Udara dan Kebisingan .................... .
V- 25
Gambar5.2.
Contoh perambuan untuk kawasan rawan kecelakaan .............. .
V-Z9
Gambar5.3.
Contoh : Perambuan Sementara Selama Pelaksanaan
Gambar 5.4.
Proyek Jalan ........................................................................................
\1 -30
Contoh Penanganan Lereng...............................................................
V- 66
lc
I I I I I I I
11-11
vii
I I I I I I
-
. .
I
Babl
IJ I I
·a
·
ld·,~~Ul. ~-~,·~}~ DBlmr~~~-~it~lj}~ o~ fWu.IJBJ~u.
• dan Pmyusm · bmen ,!~ , .. UPL I . I . I I I
I I I
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan~ UKl- UPL Ruas Jaian Pasar Pedati- Kerkap
BABI IDENTITAS PEMRAKARSA DAN PENVUSUN DOKUMEN UKL- UPL 1.1.
IDENTITAS PEMRAKARSA Nama lnstansi
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik, Direktorat
Jenderal
Bina
Marga,
Kementerian Pekerjaan Umum Penanggung Jawab
lr. Herry Vaza. M.Eng Sc.
Jabatan
Kasubdit
Teknik
Lingkungan
&
Keselamatan Jalan Alamat Kantor
Gedung Sapta Taruna Lantai VI Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan - 1211 0
1.2.
Telepon
(021) 7246654
Faksimil
: (021) 7246654
IDENTITAS PENYUSUN DOKUMEN UKL-UPL Nama Perusahaan
: PT Blantickindo Aneka
Penanggung Jawab
: Syafik Fahmi SE MM
Jabatan
: Direktur Utama
Ketua Tim Penyusun UKL-UPL : lr. Wisoko Alamat Kantor
: Jl. Wijaya II Kel. Pulo Kec. Keba'Jman Baru, Jakarta 12180
Teiepon
: (021) 7247489
Faksimil
: (021) 7247489
Anggota Tim Penyusun : 1.
lr. Affino Samulano
: Ahli Hidrologi
2.
Sahlur SSi
: Lingkungan
3.
lr. M. Askhari
: Ahli Jalan/Jembatan
I-1
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan JL{Iiir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati · Kerkap
4.
Drs. Edwir lrfan MSc
: Ahli Sosial
5.
Drs. Muflizah
: Ahli Biologi
1.3.
PERATURAN
1.3.1.
Undang- Undang 1)
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
2)
Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
3)
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4)
Undang-Undang No.38 Tahun 2004 tentang Jalan.
5)
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
6)
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan.
7)
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
8)
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
9)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 45 Tahun 2009, Tentang Perikanan.
1.3.2. Peraturan Pemerintah 1)
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Untas Jalan.
2)
Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun
1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 3)
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
4)
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah.
5)
Peraturan Pemerintah Rl
Nomor : 82 Tahun 2001
Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 6)
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
7)
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan.
I-2
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan~ UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
8)
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
9)
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
10) Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. 11) Peraturan Pemerintah Rl Nomor : 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumberdaya Air.
1.3.3.
Peraturan Menteri 1)
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2006 Tentang Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi AMDAL.
2)
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/PRT/M/2008 tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau kegiatan Bidang Pekerjaan
Umum
Pengelolaan
Yang
Wajib
Lingkungan
Hidup
Dilengkapi dan
Dengan
Upaya
Upaya
Pemantauan
Lingkungan Hidup. 3)
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 Tentang
Upaya Pengelolaan
Lingkungan
Hidup dan
Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup
1.3.4. Keputusan Menteri 1)
Keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hid up
No.
48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. 2)
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 17/PKTS/M/2003 tentang Penetapan Jenis Usaha dan I atau Kegiatan Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah Yang Wajib Dilengkapi Dengan Upaya Pengelolaan Ungkungan dan Upaya Pemantauan lingkungan Hidup.
1.3.5.
Keputusan Kepala BAPEOAL 1). Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Nomor : 124112/1995 Tentang Panduan Kajian Aspel<
!!;~~!!S~?~2 ,JJ.I'flio!opM,Kel.,..,.,.~/(...,..,._l,l.oo>a_
T.-.(!11Zf)THT
__
l-3
I I I . I I I I
Laporun .fl.i..liir UKt- UPL Ruas Ja!an Pasar Pedati - Kerkap
Kesehatan Masyarakat Dalam Penyusunan AMDAL. Sebagai acuan dalam menelaah aspek kesehatan masyarakat 2). Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Nomor : KEP-299/11/Tahun 1996 Tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL. Sebagai acuan dalam menelaah aspek sosial.
I· I I I
Jl I I I I I I I I
\
1- 4
I I I I I I I I
I
.I
: RencJiaU . I I } I I I I I I I
I I I I I I I
Laporan Jl.ftliir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
BAB II
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN 2.1.
Nama rencana usaha dan/atau kegiatan adalah Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap. Kondisi jalan eksisting atau sebelum ada peningkatan adalah sebagai berikut:
I' I I I I I I I I I I I I
NAMA RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
a.
Panjang Jalan
21 ,2 Km
b.
Type jalan
212 UD
c.
Rumija
8,00 sampai 10,00 m
d.
Lebar perkerasan
6,66m
e.
Lebar lajur lalu lintas
2 x 3,00m
f.
Jumlah lajur
21ajur
g.
Lebarbahu
1,50 sampai 2,00 meter (bervariasi)
h.
Kondisi jalan
Sedang
i.
Tipe perkerasan
Flexible
2.2.
LOKASI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
2.2.1.
Lokasi Secara Administratif Ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara Propinsi Beng\<.u\u. Desa-desa yang dilalui ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Pondok Kelapa adalah Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang Betuah, sementara yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Air Napal adalah Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap. Titik awal (Sta 0) atau dari kota Pusat Kota Bengkulu terletak pada Km 6 + 100 berada pada Jembatan Sungai Hitam yang membatasi antara wilayah Kota Bengkuiu dengan wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. B-1
I I I I I I I
Lapotr~n~ UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedatl- Kerkap
Dengan koordinat 102"15'39,2" Bujur Timur dan 3°45'17 ,1" Untang Selatan. Sementara titik akhir (Sta 21+200) atau dari kola Bengkulu terletak pada Km 29+150 berada pada persimpangan jalan ke Argamakmur jalur timur dengan koordinat 102°25'38" Bujur Timur dan 3"31'56,8" Lintang Selatan. dikenal dengan seburan Simpang Polwan. Untuk lebih jelasnya lokasi rencana Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap dapat dilihat pada Gambar 2.1.
I.
II !
I
I I I I I I I I I I
U-2
I I I. I I I I
Gambar 2.1. Peta Lokasi Rencana Kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap LAMPIRAN 7A. KE
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR
TANGGAL: 31 DESMBER 2009 . PROVINSI SUMSEL
PROVINSI BENGKULU (13) REPUBLIK INDONESIA
I I I I I I\ I I I I I I I
: 630 I KPTS I M/2009.
JL. STRATEGIS NASIONAL RENCANA (TERSAMBUNG) JL STRATEGIS NASIONAL RENC. (Bim.TERSAMBUNG) JALAN ARTER! JALAN KOLEKTOR 1 JALAN KOLEKTOR 2 JALAN KOLEKTOR 3
............
PKN (PUSAT KEGIATAN NASIOANAL) PKW (PUSAT KEGIATAN WILAYAH) 5TH, PERTAMA
INSERT KOTA BENGKU
PKW (PUSAT KEGIATAN WILAYAH) 5TH. KEDUA
PKSN (PUSAT KEGIATAN STRATE GIS NASIONAL) 5TH. PERTAMA 17"\1 PKSN (PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL) ~ 5TH. KEDUA.
@
NO.RUAS - - BATAS PROVINSI - - - BATAS KABUPATEN
Lokasi Ruas Pasar Pedatl - Kerkap
~
IBUKOTA PROVINSI
~
KOTA
©
IBUKOTA KABUPATEN
0
IBUKOTA KECAMATAN
DAERAH TWUAN WISATA NASIONAL IINTERNASINAL:
PROVINSI SUMSEL
•
WISATA ALAM /SUNGAVDANAU/GUNUNG IT, NASIONAL
(6]
WISATA BUDAYA
~~~
WISATA PANTAI
Ill
WlSATA MUSEUM I PENDIDIKAN
KETERANGAN
llANOAR UDARA KLAS II PUSAT PENYEBARAN PRIMER llANDAR UOARA KLAS HI PUSAT PENYEBARAN SEKUNOER BANDAR UDARA KLAS Ill/ PIJSAT PENYEBARAN TERSIER llANDAR UDARA KLAS W
PELABUHAN INTERNASIONAl PEtABUHAN NASIONAL PELABUHAN REGIONAl
MENTERI PEKERJAAN UMUM, Skala :
,.......,
0 5
20
40 Km.
PROV. ~G
~~ ( DJOKO
KIR~TO
)
I I I I I I
£aporan jl.~r UKL- UPl Ruas Jaian Pasar Pedati - Kerkap
2.2.2.
Kegiatan Lain Di Sekitar
Dari hasil pengamatan lapangan oleh tim penyusun, terlihat bahwa kegiatan lain di sekitar ruas jalan Ps Pedati - Kerkap bervariasi yaitu berupa kebun kelapa sawit, kebun campuran, kebun karet, kebun kelapa, permukiman, kantor pemerintahan dan lain-lain, yang dapat dilihat pada peta stripmap terlampir. Kegiatan fain yang berada culi'.up jauh dari ruas jalan Ps Pedati - Kerkap namun berpengaruh terdahap keberadaan ruas jaian lnl adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Rona Lingkungan Hidup dan Kegiatan Lain Di Sekitar Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap Kanan Jalan
Kiri Jalan
I I I I I I I I I I I I
0+000 sd 6+000 6+000 sd 6+250
2+000 sd 2+150 2+150 sd 2+480
6+250 sd 6+400
Permukiman penduduk
2+480 sd 2+675
0+000 sd 0+050
6+400 sd 6+575 6+575 sd 6+800 6+800 sd 8+400 8+400 sd 8+575 8+575 sd 9+150 9+150 sd 9+190 \
Sta
Uraian Kebun campuran: mangga, kelapa, jambu dll Permukiman penduduk Toko, kios, waruna
Sta
9+190 sd 9+200 9+200 sd 10+000
Kebun campuran: kalapa, oisana, singkona Permukiman penduduk Kebun campuran: sawit, kelapa, pisano dll Belukar: pandan, kirinyuh alanQ-alang dll Kebun campuran: sawit, kelapa, pisang dll Ali ran sungai Air Sekotona Kebun campuran: kelapa, pisang dll Permukiman penduduk
Kebun campuran: sawit, kelapa, pisang dll 0+800 sd 10+940 Permukiman penduduk Kebun campuran: sawit, 0+940 sd 11+140 kelapa, pisana dll 1+140 sd 11+600 Permukiman penduduk 0+000 sd 10+800
1+600 sd 11+670 Aliran Sungai Lemau 1+670 sd 12+010
Kebun kelapa tepi pantai landai
2+010 sd 14+020 Permukiman penduduk
Uraian Permukiman penduduk
0+000 sd 2+000 Kebun kelapa saW.\ Permukiman oenduduk Kebun campuran: kalapa, pisang, singkonQ
2+675 sd 3+390
Permukiman penduduk
3+390 sd 3+430
Polsek Pondok Kelaoa Permukiman pemludu\t
3+340 sd 4+400 4+400 sd 4+480 4+480 sd 5+950 5+950 sd 6+000 6+000 sd 6+085 6+085 sd 6+095 6+095 sd 6+275 6+275 sd 6+580 6+580 sd 6+610 6+610 sd 6+800 6+800 sd 8+000 8+000 sd 8+080 8+080 sd 8+400
SMP Negeri 1 Pondok Kelapa Permukiman penduduk Toko, kios dan warung Terminal Pasar Pedati Jalan ke Tala119 Boseng Agen Damri, toko, kios, warung Permukiman-oendudul< SD Negeri 02 Pondok Kelaoa Permukiman pendudi.Jk Kebun campuran: sawit, kalapa, oisana, dll Permukiman penduduk dan ialan masuk Kebun campuran: sawit, kalapa, Pisang, dll
11-4
I I I I I I I '
£aporanJl{mr UKl- UPL Ruas .!alan Pasar Pedati- Kerkap Kiri Jalan Sta
KananJalan
Sta
Uraian
~4+020 sd 14+100 SPBU
8+400 sd 8+830
M4+100 sd 15+000 Permukiman
8+830 sd 9+070
Kebun campuran: sawit, kelapa, pisang dll 6+400 sd 16+800 Kebun kelapa sawit Kebun campuran: sawit, 6+800 sd 17+120 kelapa, pisang dll
5+000 sd 16+400
7+120 sd 17+200 Permukiman penduduk 7+200 sd 17+400
Kebun campuran: sawit, kelapa, singkong
~7+400 sd 19+140 Permukiman penduduk 19+140 sd 19+150
Kantor Kades Bembah
Pasar
~9+150 sd 19+200 Kebun kelapa sawit
,9+200 sd 20+345
1
I I I I I I I I I I I I
Kebun campuran: sawit, kelapa, pisang dll
~0+345 sd 20+355 Aliran sungai Air Kerkap
~0+355 sd 20+500
Kebun campuran: sawit, kelapa, pisang dll
20+500 sd 20+520 Kantor Kades Tepi Laut 20+520 sd 20+800 Permukiman penduduk Kebun campuran: sawit, 20+800 sd 21+000 kelapa, pisang dll 21+000 sd 21+100 Permukiman penduduk 21+100 sd 21+200 Kios, toko, warung 21+200
flj
Patung Polwan
!'!.:~~!!S~?~.E Jl.""""li.Koli"uk>.JC-.~.e....- ~{(ll1)1U1. .
9+070 sd 9+150 9+150 sd 9+190 9+190 sd 10+000 10+000 sd 10+800 10+800 sd 10+940 10+940 sd 11+050 11+050 sd 11+060 11+060 sd 11+600 11+600 sd 11+670 11+670 sd 11+820 11 +820 sd 12+000
Uraian Permukiman penduduk {ada balai dusun) Kebun campuran: sawit, kalaoa, oisant., f!Ho Permukiman penduduk dan ialan masuk Aliran sunaai Air Sekotong Permukiman penduduk Kebun campuran: sawit, kalapa, pisan!:l, f!Ho Permukiman penduduk dan ialan masuk Kebun campuran: sawit, kalapa, pisang, dll Jalan ke Sidorejo Permukiman {ada warunal
penduduk
Aliran Sungai Lemau Kebun campuran: sawit, kalaoa, pisano, dll Permukiman penduduk
Masjid Baitus Sadiqin & MIN Pondok Kelaoa 12+100 sd 12+620 Permukiman penduduk Kebun campuran:: kelapa, 12+620 sd 12+800 keladi, pisano, dll 12+800 sd 13+230 Tepian Sungai Lemau Kebun campuran:: kelapa, 13+230 sd 13+360 keladi, Pisano, dll 13+360 sd 14+900 Permukiman Kebun campuran: sawit, 14+900 sd 16+400 kelaPa, Pisano, dll 16+400 sd 16+650 Kebun kelapa sawil 16+650 sd 16+680 Permukiman oenduduk 16+680 sd 15+800 Kebun kelapa sawit Kebun campuran: sawit, 16+800 sd 17+400 kelapa, pisang, dll 17+400 sd 17+600 Permukiman k Budaya eagar Masjid 17+600 sd 17+650 Padang batuah 17+650 sd 19+150 Permukiman Penduduk 19+150 sd 19+200 Kebun kelapa sawit Kebun campuran: sawit, 19+200 sd 20+345 kelapa, pisang, dll 20+345 sd 20+355 Aliran sunoai Air Kerkao Kebun campuran: sawit, 20+355 sd 20+500 kelapa, pisano, dll 20+355 sd 20+800 Permukiman oenduduk Kebun campuran: sawit, 20+800 sd 20+900 kelapa, pisano, dll 12+000 sd 12+100
D-5
I I I . I I I I
I' I I I I I I I I I I I I
Lapuran )f.q,ir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Peclati - Kerkap
Kiri Jalan
Kanan Jalan Uraian
Sta
Sta
21+000 sd 21+100 21+100 sd 21+200 21+200
um.n
Pennukiman penduduk (ada masjid) Kios, toko warunn Patung Polwan
Sumber: Data primer pengamatan lapangan, 2011
2.2.2.1. Pertambangan Batubara Pertambangan batubara berada di kawasan Ketahun Bengkulu Utara. berjarak lebih dari 50 km dari Pasar Kerkap pada Simpang Jalan ke Argamakmur
(Sta
21+200).
Batubara
yang
dihasilkan
oleh
pertambangan batubara dari lokasi tambang diangkut ke Pelabunan Batubara di Pulau Baai Kota Bengkulu. Pengangkutan batubara dari lokasi tambang ke pelabuhan batubara tersebut melalui ruas jalal\ '?
Kerkap. Pengangkutan batubara berpotensi menimbulkan
dampak selain gangguan lalu lintas bagi pengguna jalan yang lain, ju9a berdampak kerusakan ruas jalan. Jika armada angkut yang digunakan melebihi kapasitas jalan (lebih dari 8 ton). maka kerusakan ruas jalan tidak dapat dihindarkan lagi. Contoh foto armada pengangkutan batubara yang sedang lewat di Sta 8+900 dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan di Sta 16+500 pada Gambar 2.3.
Gambar 2.2. Armada Pengangkutan Batubara Yang Sedang Lewat dl Sta 8+900
0-6
I I I . I I I I
Laporan~ UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
Gambar2.3. Armada Pengangkutan Batubara Yang Sedang Lewat dl Sta 16+500
I'
I I I I I I I I I I I I
2.2.2.2. Pertambangan Batu (Quarry) Pertambangan batu berada di tepi jalan antara Lais ke Argamakmur, berjarak ±10 km dari Simpang Lais. Berbagai jenis batu yang dihasilkan oleh pertambangan tersebut dapat dimanfaatkan untuk peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap. Di samping kualitasnya memaaai, jaraknya pun tidak terlalu jauh dari lokasi kegiatan. Foto kegiatan pertambangan batu dapat dil\hat pada Gambar 2.4.
Gambar2.4. Keglatan Tambang Batu di Tepl Jalan Lals - Argamakmur Km 10
· UJ . .......... - ·- ·- --
PT. BLANTICKINDO ANEKA
"--
~. ,..."'"' ~
~fiii\!TI#1-
.......
~~
0 -7
I I I I I I I
£a1J07'anjl~r UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - l<erkap
SKALA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
2.3.1.
Data Teknis Skala usaha dan/atau kegiatan dinyatakan dengan panjang ruas jalan yang akan ditingkatkan yaitu 21,200 km, dimulai dari batas antara Kota Bengkulu dengan Kabupaten Bengkulu Tengah. Peningkatan ruas jalan yang akan dilakukan berupa peningkatan lapis perkerasan tanpa ada penambahan Iebar badan jalan maupun bahu jalan, Secara ringkas data teknis rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap dapat dilihat pada Tabel2.2. Tilbel2.2. Data Teknis Rencana Kegiatan
I' I I I I I I I I I I I I
2.3.
No
Uraian
Satuan
Ukuran
1.
Rumra
Meter
8,00-10,00
2.
Lebar Perkerasan Jalan
Meter
6,00
3.
Lebar Bahu Jalan
Meter
1 00 sam ai 1,50
4.
La is Perkerasan
a.
AC-WC
em
4,00
b.
AC-BC
em
5,00
em
15,00
5.
2
4.
5.
Jenis Perkerasan
Flexible
Sumber: P2JN Provinsi Bengku/u, 2011
\.
flj~
T. BLANTICKINDO ANEKA
,._o-¢0BICilall¢-<;~~
lli\IOPitiW.P>Jlo.&c.._,........ _
~(WIJ'fU'J'4'1
_,.,hlilu
ll-8
I I I . I I I I
Gambar 2.5. Tipikal Potongan Melintang Peningkatan Jalan Pasar Pedati - Kerkap Tipe I dan II (Sumber: P2JN Bengkulu, 2011)
RENCANA Bahu Jalan PERKERASAN Bahu Jalan / L 100 .....,/>~"-v-------600 - - - - - - - - - > /v~ 100 /v
I' I I I I I I I I I I I I
r -
- - - l \
I
\
I /
/
\ 1 /i 100 - 150 7~150 - 200 /-,t'L'----------600 - - - - - - - / + / 150 - 200 7i 100- 150 Saluran Bahu Jalan PERKERASAN Bahu Jalan Saluran
EXISTING
;Y
I I I I I I I I I I I I I\ I I I I I I I
Gambar 2.7. Tipikal Potongan Melintang Peningkatan Jalan Pasar Pedati - Kerkap Tipe Ill dan IV (Sumber: P2JN Bengkulu, 2011)
RENCANA Bahu Jalan
PERKERASAN
Bahu Jalan
100~-------------600------------~r100
-
-
' - - - - AC - we (t=4 em) ' - - - AC- BCL (t=7 em) ' - - ACCA(t=15cm) L___ ACC B (t=20 em)
100 - 150 Saluran
150 - 200 -;;1'---------600 -------~150 - 200 Bahu Jalan
PERKERASAN
EXISTING
Bahu Jalan
100 - 150 Saluran
I I I I I I I
Gambar 2.8. Tipikal Potongan Melintang Peningkatan Jalan Pasar Pedati - Kerkap Tipe V (Sumber: P2JN Bengkulu, 2011)
'
I I I I I I I I I I I I I
RENCANA Bahu Jalan PERKERASAN Bahu Jalan /~ 100 _...,/,j<--v-------600 --------?!'/v'--1 00 -;/
.....
,..... I
.....
/
....
~
/I I
I
I
I
I
I
I
- - - - 1 - - -
=
___ l ___ _
~
~
~
~
AC- we (t=4 em) AC- BCL (t=5 em)
~
/~ 100 - 150 :;~150 - 200 /"'/'---------600 - - - - - - - / + v 150 - 200 7~ 1oo - 150 :;/ Saluran
Bahu Jalan
PERKERASAN
EXISTING
/
Bahu Jalan
Saluran
I I I I : I I I
£aporan~ UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati • Ker kap
2.3.2. Jadwal Kegiatan
I
Pada saat lni rencana keglatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati Kerkap baru dalam tahap Perencanaan Teknik Akhir (Detail Engineering Design).
pelaksanaan
konstrukslnya
diperkirakan
akan
dilaksanakan pada tahun 201 2 - 2013 dengan masa konstruksi selama 20 bulan. Selanjutnya unruk jadwal pelaksanaan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap disajikan dalam Tabel 2.3 berikut: Tabel2.3 Jadwal Pelaksanaan Penlngkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap No.
I I I I I I I I I I I I
Untuk
1-
Uralll'l Pt"ktrjlll'l
I
2
J
4
s
Tahonke 1 6 1i 8.1_ 9_l_l!U_IU. U
~·~
1
U!"!'o:JI':'I
2
Orcl:-:ist
1
PeY.er-~an
•
:>e)eb• r. .., >•rlo:•raul"'o d an &ahu li iAn
s
~ l!-k4!fJU:'t ~M
I
2
)
•
TihunMl.
s
•
7
••
-
1-
~\:~.•M'"' .:0S!)II
7
>e:C~,ti¥11 S:r.ilrl•.lf
I
:tente-•~.att.:m
'
:>t:-~~thh¥U "'' ~U":It"\
t'r.- "#ll"Qf
1-·
2.3.3. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan cara menutup satu line ja'ran eksisting sehingga arus lalu lintas masih tetap bisa berjalan meskipun hanya satu lane. Kelengkapan standar yang akan digunakan dalam pelaksanaan konstruksi antara lain: moveable concrete barrier, rotary lamp, fleshing lamp, traffic cone, walky-talky, petugas pembawa bendera
dan kelengkapan lainnya).
Kebutuhan Sumber Daya Manuala Dan Peralatan
2.3.4.1. Kebutuhan Sumber Oaya Manusia Kebutuhan sumberdaya rnanusia pada tahap konstruksi Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Keri
PT. BLANTICKINDO ANEKA
........... ____-· ......,....._...._.,_ ~ · -$ .......· -~ ~,...nc_
1·-
-
$umber. P2JN Provmst Bengkulu, 201 1
2.3.4.
11
r-
To:-.ah
6
JD II
D - 12
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan}f.~ir UKl- UPL Ruas Ja!an Pasar Pedati - Kerkap
komposisi dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan ditunjukkan Tabel
2.5. Tabel 2.4. Jumlah dan Komposisi Tenaga Kerja (Kontraktor) Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Proyek No.
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19
Komposisi Tenaga Kerja General Superintendent Site Engineer I Manajer Proyek I Wakil G.S Pelaksana Utama Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Ke~a Karyawan Pelaksana Peningkatan Jalan Assisten Pelaksana Peningkatan Jalan Pelaksana Geodesi I Pengukuran Assisten Pelaksana Geodesl Bagian Rumah Tangga Base Camp Draftman Estimator I Quantity Engineer Tata usaha Keuangan Logistik I Pergudangan Peralatan I Pemeliharaan Alat Berat Keamanan Operator alat berat I driver Tenaaa Keria Pembantu (Heloerl Jumlah
Jumlah
1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2
3 3 2 2
3 6
5 13
56
Sumber. P2JN Provms1 Bengku/u, 2011
Kebutuhan sumber daya manusia tersebut terbanyak adalah tenaga pekerja lapangan yang pada umumnya mereka dalam manajemen proyek termasuk tenaga lepas dari kontraktor, namun mereka ir.i
~ooah
menjadi satu tim dari kontraktor. Sedangkan untuk tim proffesional baik kontraktor/konsultan supervisi maupun direksi adalah tenaga tetap dari masing-masing perusahaan atau instansi. Tugas dan tanggung jawab dari tenaga kerja/jabatan sebagaimana disajikan pada Tabel2.6. secara garis besar diuraikan sebagai berikut : 1.
General Superintendent Memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan pekerjaan konstruksi peningkatan ruas jalan, baik secara fisik, administrasi dan finansial. Pendidikan minimum
dipersyara\~a?r
S1
Teknik Sipil,
11-B
I I I
£aporan jll.~ir UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
2.
Bertugas mewakili General Superintendent apabila tidak ada di tempat.
Selain
itu membatu General Superintendent dalam
memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan
I
pekerjaan konstruksi peningkatan ruas jalan, baik secara fisik, administrasi dan finansial. Pendidikan minimum dipersyaratkan S1 Teknik Sipil,
I I I I, I I I I I I I I I I I I
Wakil General Superintendent
3.
Manajer Proyek Bertugas di lapangan untuk memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan fisik di lapangan. Manajer proyek harus tiffgga/ di lapangan selama melaksanakan tugasnya dalam kegiatan peningkatan jalan. Pendidikan minimum dipersyaratkan S1 Teknik Sipil,
4.
Site Engineer Bertugas di lapangan untuk membantu Manajer Proyek dalam menjabarkan seluruh desain termasuk UKL dan UPL, agar dapat dilaksanakan di lapangan. Site Engineer harus tinggal di
\afl~
selama melaksanakan tugasnya dalam kegiatan peningkatan ruas jalan. Pendidikan minimum dipersyaratkan adalah S1 Teknik Sipil, 5.
Pelaksana Utama Bertugas di lapangan untuk membantu Manajer Proyek dalam melaksanakan seluruh desain, berdasarkan program yang telah dibuat oleh Site Engineer, Pelaksana Utama harus tinggal di lapangan
selama
melaksanakan
tugasnya
dalam
kegiatan
peningkatan ruas jalan. Pendidikan minimum dipersyaratkan 03 Teknik Sipil, 6.
Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup Bertugas di lapangan untuk membantu Manajer Proyek dalam melaksanakan program UKL dan UPL, berdasarkan dokumen UKL dan UPL yang telah disetujui oleh instansi yang berwewenang, Dalam hal ini termasuk menyusun laporan berkala yang \Yc!ii't.Y3 disampaikan kepada instansi penerima laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan pelaksanaan pemantauan lingkungan hidup. Pelaksana Pengelolaan lingkungan Hidup harus tinggal di lapangan selama melaksanakan tugasnya dalam kegiatan peningkatan ruas jalan. Pendidikan minimum dipersyaratkan S1 Teknik Lingkungan.,
UJ
~~~~~?~~ T.......,_ jim} 'fUT_,
Jt.~tf.Kiti,~.,!Coc.~S.U.~~
D-14
I I I
£aporan .JL{Iiir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati - 1\erkap
7.
Ke~a
(K3)
Bertugas di lapangan untuk membantu Manajer Proyek dalam melaksanakan seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan masalah K3, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
I
K3 harus tlnggai dl iapangan selama melaksanakan
Pelaksana
tugasnya dalam kegiatan peningkatan ruas jalan. Pendidikan
I I I
minimum dipersyaratkan D3 Teknik Sipil atau Teknik Mesin,
8.
Pelaksana Peningkatan Jalan Bertugas di lapangan untuk membantu Pelaksana Utama dalam melaksanakan tugas perkerasan badan jalan sesuai arahan Pelaksana Utama. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dimantu oleh Asisten Pelaksana Peningkatan Jalan, Selain itu Pelaksana Peningkatan Jalan termasuk asistenya harus tinggal di
I' I I I I I I I I I I I I
Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan
lapangan
selama
melaksanakan
tugasnya
dalam
kegiatan
peningkatan ruas jalan. Pendidikan minimum dipersyaratkan SMK Teknik Sipil, 9.
Pelaksana Pengukuran (Geodesi) Bertugas di lapangan untuk membantu Pelaksana Utama dalam melaksanakan tugas pengukuran dan pemetaan sesuai arahan Pelaksana Utama. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dibantu
oleh
Asisten
Pelaksana
Pengukuran.
Pelaksana
Pengukuran termasuk asistennya harus tinggal di lapangan selama melaksanakan tugasnya dalam kegiatan peningkatan ruas jalan. Pendidikan minimum dipersyaratkan SMK Teknik Sipil, 10. Bagian Rumah Tangga Base Camp Bertugas di lapangan untuk membantu Site Manajer dalam mengoperasikan seluruh bangunan base camp (kantor proyek, gudang, bengkel dan penginapan karyawan). Meliputi kebersihan, perawatan bangunan sampai pada penyediaan makanan bagi tenaga
ke~a.
Pendidikan minimum dipersyaratkan SLTA,
11. Draftman Bertugas di lapangan untuk melayani para tenaga ahli apabila mereka membutuhkan gambar desain teknis, peta maupun gambargambar lain yang berkaitan dengan proyek peningkatan ruas jalan. Draftman harus menginap di lapangan. Pendidikan minimum dipersyaratkan SLTA,
UJ
PT. BLANTICK1NDO ANEKA l'i..-c-<>
-o-r<>~~
Jl. ...,.. .. lbiPulo.ICK..~S....~:w. ~jWI}TZn-
II- 15
I I I
I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan.Jl~ UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
12. Estimator/ Quantity Engineer Bertugas di lapangan untuk membantu Site Manajer dalam mengestimasi bahan-bahan atau material kebutuhan proyek, Mereka
harus
tinggal
di
lapangan.
Pendidikan
minimum
dipersyaratkan S1 feknlk Sipil. 13. Tata Usaha Bertugas di lapangan untuk membantu Site Manajer dalam meiaksanakan jalannya administrasi atau manajemen proyek, Mereka
harus
tinggal
di
lapangan.
Pendidikan
minimum
dipersyaratkan SMK Administrasi. 14. Keuangan Bertugas di lapangan untuk membantu Site Manajer dalam mengelola keuangan proyek, Mereka harus tinggal di lapangan. Pendidikan minimum dipersyaratkan SMK Administrasi. 15. Logistik.Pergudangan Bertugas di lapangan untuk membantu Site Manajer dalam mengelola atau menyediakan bahan-bahan atau materia\ 'fi!d'!9 dibutuhkan oleh proyek, Mereka harus tinggal di lapangan. Pendidikan minimum dipersyaratkan SMK Administrasi. 16. Peralatan/Pemeliharaan Alat Berat Bertugas di lapangan untuk membantu Site Manajer dalam mengelola atau menyediakan atau menelihara peralatan berat yang digunakan oleh proyek, Mereka harus tinggal di lapangan. Pendidikan minimum dipersyaratkan SMK. 17. Keamanan Bertugas di lapangan untuk membantu Site Manajer dalam hal mengamankan seluruh bangunan atau barang-barang milik proyek. Mereka
harus
tinggal
di
lapangan.
Pendidikan
minimum
dipersyaratkan SLP. 18. Operator Alat Berat/Driver Bertugas di lapangan untuk membantu Site Manajer dalafl'l 'rial mengoeprasikan alat-alat berat seperti buldoser, loader, motor grader, dump truck dan lainya .. Mereka harus tinggal di lapangan. Pendidikan minimum dipersyaratkan SLP.
II- 16
I I I
I I I I I I I I I I I I I I I I I
Laporan JWiir UKl- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati - Kerkap
19. Tenaga Kerja Pembantu (Helper) Bertugas di lapangan untuk membantu siapa saja yang perlu bantuan. Mereka harus tinggal di lapangan. Pendidikan tidak dipersyaratkan .. 2.3.4.2. Kebutuhan Peralatan Perklraan
kebutuhan
alat
berat
daiam
melaksanakan
kegiatan
Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap, disajikan pada Tabel
2.7. Tabel2.5 Jumlah dan Alat Berat Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Proyek Jenis Peralatan
No. 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jumlah
Dump Truck 4 - 7 mJ Vibratory Roller 9 - 20 ton Tandem Roller Motor Grader Excavator Pneumatic Roller Wheel Loader Water tanker Asphalt Paner Asphalt Sprayer Agigutor Truck Mixer Skipform Concrete Paner Air Compressor Generator set 25-3000 KVA Buldozer Flat Bed Truck
4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2
1 1
Sumber. P2JN Provmst Bengkulu, 2011
2.4.
GARIS BESAR KOMPONEN RENCANA USAHA DAN /ATAU KEGIATAN
2.4.1.
Tahap Pra Konstruksi Pada tahap pra konstruksi kegiatan yang dilaksanakan adalah ; Survei lapangan yang meliputi survei topografi, survei tanah dan survei hidrologi.
Survei-survei
ini
dilakukan
untuk
perencanaan
akhir
Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap. Untuk pelal<sanaan kegiatan ini tidak diperlukan pengadaan tanah karena rencana kegiatan hanya berupa peningkatan tanpa ada pelebaran atau penambahar. ~ 11-17
I I I
I I I I
1\ I I I I I I I
I I I I I
Laporan~ir UKl- UPl R:uas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
2.4.2.
Tahap Konstruksi Komponen kegiatan pada tahap konstruksi atau pelaksanaan pekerjaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut:
2.4.2.1. Penerimaan Tenaga Kerja Penerimaan tenaga kerja konstruksi mencakup pengadaan tenaga kerja oleh Kontraktor Pelaksana yang akan dikerahkan untuk pelaksanaan proyek. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan ± 56 orang dengan kualifikasi seperti yang dibutuhkan proyek (lihat Tabel 2.5). Penerimaan tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara mendatangkan tenaga kerja lama I sudah dimiliki oleh Kontraktor serta melakukan
pene.~
tenaga kerja baru. Proses penerimaan tenaga kerja baru didasarkan atas kualifikasi dan jumlah yang diperlukan. Waktu pelaksanaannya adalah bertahap sesuai jadwal kegiatan pekerjaan konstruksi.
2.4.2.2. Mobilisasi Alat Berat dan Material Mobilisasi alat berat mencakup pengadaan peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proyek. Jenis peralatan berat untuk pelaksanaan kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap dapat dilihat kembali pada Tabel 2.6. Material konstruks1 yang dibutuhkan antara lain berupa : batu kali, baja tulangan, semen, pasir, batu pecah dan lain -lain. Mobilisasi alat - alat berat ke lokasi proyek dilakukan dengan Flat Bed Truck atau Boogy Trailler, sedangkan pengangkutan material da~;>at dilakukan dengan menggunakan Dump Truck dengan bak tertutup, sesuai tatacara pengangkutan material di jalan. Mobilisasi peralatan dan material dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal kegiatan konstruksi dan kebutuhan di \apangan.
2.4.2.3. Pengoperasian Kantor Proyek, Gudang dan Penginapan Karyawan Kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan yang akan digunakan berada pada lokasi di sekitar rencana kegiatan (dalam ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap). Kantor proyek akan digunakan untuk aktifrtas kantor JI-lll
I I I
£apomn)l#ir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
karyawan I pelaksana proyek. Untuk penginapan para pekerja lapangan (tenaga kontraktor) akan dibuatkan barak untuk penginapan yang bersifat temporer yang ramah lingkungan. Buangan limbah padat dan limbah cair dari kegiatan di kantor proyek menimbulkan dampak
I
menurunnya kualitas air permukaan dan sanitasi !ingkungan sekitar.
I I I
2.4.2.4. Pembersihan Lahan (Land Clearing) Dalam pelaksanaan peningkatan jalan secara spesifik tidak ada komponen kegiatan pembersihan !ahan. Dalam hal ini, peml>ersihan hanya bersifat menyiapkan badan jalan dari air dan tanah yang akan dilakukan lapis ulang. Sehingga tidak ada pembersihan !ahan terhadap vegetasi.
2.4.2.5. Kebutuhan Air
I I I I I
I I I I I
I I
Pada tahap konstruksi kebutuhan air secara spesifik diperlukan untuk kebutuhan air pekerja dan kebutuhan air pekerjaan konstruksi termasu'K penyiraman dan perkerasan jalan. Kebutuhan air untuk tahap konstruksi dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel2.6 Kebutuhan Air Tahap konstruksi Kebutuhan
uraian
No
volume
Air (liter/hari)
1
Pekerja
56 orang
2
Kegiatan Konstruksi
21.200x 6 Jumlah Total
=127.200 m~
Jumlah (iler I hari)
100
5.600
0,5
63.600
19..2110
2.4.2.6. Pekerjaan Drainase Samping Pekerjaan drainase bertujuan menyalurkan limpasan air hujan yang jatuh pada area Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap pada musim hujan. Drainase ini dibuat kanan-kiri dan dialirkan atau dibuang ke badan air permukaan terdekat. Pekerjaan pembuatan saluran Bll-19
I I I
'I I I
£aporan JIR.fiir UKl-- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati - Kerkap
drainase meliputi pekerjaan galian tanah,
Galian tanah dilakukan pada lokasi rencana saluran untuk saluran terbuka I tertutup.
2.4.2.7. Pekerjaan Perkerasan Jalan Perkerasan lentur meliputi pengadaan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan, penggilasan, dan pemadatan agregat dan campuran aspal panas di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah diterima sesuai spek. Pekerjaan perkerasan lentur peningkatan jafan adatah sebagai berikut : 1.
Pekerjaan Lapis Pondasi (Sub Base)
Pelaksanaan lapis pondasi pada dasarnya sama dengan pekerjaan
I' I I I I I I I I I I
timbunan. Pengangkutan material subbase dari lokasi surnber material (quarry) menggunakan dump truck dan penghamparan material di atas tanah dasar (subgrade)
I
dilakukan aengan
menggunakan Motor Grader. Pemadatan perlapis dilakukan dengan Vibratory Roller dan Pneumatic Tire Roller dan bila perlu dilakukan
penyemprotan air dengan Water Tank Truck.
2.
Pekerjaan Lapis ATB, Binder Course dan Wearing Course
Pelaksanaan
pekerjaan
lapis
perkerasan
ini
terdiri
dari
pengangkutan material aspal, penghamparan dan pemadatan. Selain juga penyemprotan lapis resap pengikat diatas lapisan subbase dan lapis pengikat diantara tiap jenis lapisan aspal aengan menggunakan Asphalt Sprayer. Pengangkutan material aspal dari lokasi AMP (Asphalt Mixing Plant) dilakukan dengan menggunakan dump truck dengan bak tertutup. Penghamparan material aspal dilakukan dengan Asphalt F~her sampai dengan ketebalan I elevasi yang telah direncanakan. Pemadatan
awal
dilakukan dengan menggunakan
peralatan
Tandem Roller dan dilajutkan dengan proses pemadatan akhir
dengan
menggunakan
Tire
Roller.
Kegiatan
ini
berpotensi
menimbulkan dampak penurunan kualitas udara.
!!:~~!!E~?2!.~ Jtll'f8:'p .. K..t,.,...K.o<:..~Bartt.-5. ~fl1Z1}1UT>dfl
I
pekerjaan pasangan batu.
D-lO
I I I I I I I
£aporan )t~ir U!
2.4.2.8. Pekerjaan Pemasangan Sarana Pelengkap dan Penunjang Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah ; pemasangan rambu- rambu dan marka jalan, instalasi penerangan, pemasangan pagar pembatas dan lain - lain. Utilitas umum seperti kabel telepon, listrik, pipa air minum
apabila
terganggu,
maka
akan
dipindahkan
dengan
berkoordinasi dengan pengelola infrastruktur tersebut (PLN, Telkom, PDAM, dll).
2.4.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap Operasi)
2.4.3.1. Pengoperasian Jalan Pengoperasian jalan disini adalah dibukanya jalan untuk melayani pengguna jalan setelah pekerjaan konstruksi selesai dilakukan secara bertahap.
I I I I I I I I I I I I
2.4.3.2. Pemeliharaan Jalan Pemeliharaan jalan secara garis besar diklasifikasikan dalam 2 (dua), yaitu: pemeliharaan rutine dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan rutine antara lain adalah pengembalian kondisi untuk perkerasan, bahu jalan, pembersihan saluran samping, perlengkapan jalan dan jem'i>a+..ar., pemotongan rumput dan inspeksi. Pekerjaan pemeliharaan rutine perkerasan beraspal adalah untuk mempertahankan permukaan jalur lalu-lintas sehingga kerataannya konsisten dengan mutu permukaan rata-rata
sebelumnya.
Pemeliharaan
rutine
drainase
mencakup:
pembuangan endapan, sampah, rumput, semak dan bahan-bahan lain yang mengganggu kelancaran air pada saluran samping, gorong-gorong dan sistem drainase lain yang ada. Pemeliharaan rutin
perlengk~an
jalan mencakup pembersihan, perbaikan rambu jalan, patok pengaman dan patok kilometer yang rusak dan pengecatan kembali huruf yang tak terbaca pada rambu jalan. Pelaksanaan pemeliharaan rutin akan berpotensi menimbulkan dampak terhadap gangguan lalu lintas bagi pengguna jalan, tetapi dampak ini berskala kecil dan bersifat sementara. Untuk ini pengelolaan dampak dapat menggunakan SOP pelaksanaan pekerjaan
peningkatan
jalan.
Sedangkan
pemeliharaan
~alta
merupakan perbaikan kerusakan jalan yang bersifat kerusakan berat PT. BLANTICKINDO ANEKA ~c~<>-<>
_ _ c_,_!';(IIUI1l)INI'
.II. .....,... .. K4ll. l'ulo.K.K.K$,.,...,B.:u. ~(OZ1)7UTUII
~,...,
lll-21
I I I
I
£aptmm .Jli..liir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
yang dilakukan tidak setiap tahun. Jenis perbaikan ini dapat berupa pelapisan ulang permukaan jalan atau overlay. Selain pelapisan ulang, jenis pemefiharan berkala lainnya antara fain: perbaikan guardrail, perbaikan rambu-rambu jalall dan perbaikan slope protection.
I I I I I I I I I I I I I I I
n-22
I I I
i
:I I I I I
Babm .. : Rona Lingkungan Hi
"!! .
I I I I I
I I I
.· ' '
~
.
t ~
I I I
Laporan jl~ir UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
BAB Ill RONA LINGKUNGAN HIDUP
I I I I I I I I I I I I I I I I I
3.1.
KOMPONEN FISIK- KIMIA
3.1.1.
lklim Kondisi iklim di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu secara umum bertemperatur sedang, suhu tertinggi terdapat pada bulan Mei dengan rata-rata 24,5° C, Ratarata suhu udara tertinggi per tahun adalah 29,7°C dan rata-rata terenoah per tahun 20,4°C. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, rata-rata curah hujan (CH) sebesar 254,53 mm per bulan dengan jumlah hari hujan (HH) rata-rata 11 ,85 per bulan. Curah hujan tertinggi 626 mm terdapat pada bulan Desember 2006 dengan hari hujan sebanyak 27 hari. Curah hujan terendah sebesar 0 mm terjadi pada bulan Januari 2007 hujan dengan hari hujan sebanyak 0 hari. Data curah hujan dan hari hujan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel2.1. Tabel3.1. Data Curah Hujan dan Hari Hujan Tahun 2006 sampai 2010
I I
Tahun Bulan Janu2ri
I I
februart Maret
I
c~
195 127
123 206
15
14
250 195 195 393 82
0 8
0
165 I 259 I 15
CH
HH
13 6 9 9
396 105
14
I
13 23 24 17 16 8 15
11
218 393
328
9
424
355
17
115 79
7 5 b
307 280 201 349
257
17
11
116
9
15
313
B
208
13 ! 383 7 I 74
2 7 2
31
2
305
11
51 44 357
6
74 158
141 219
177
7
372
246 543
12
321
14
409
373
"
361
127 134 267
Agustus September Nopember Desember
14
HH I
CH
HH
11
April Mei Juni Juli
Oktober
HH
CH
IIH
CH
626
l
6 9
4
254
10
19 27
369
15 16
356
I
2010
2009
2008
2007
2006
h
8 8 13 18 23
304
17 5
123 3')8 350
22 9
250
16
Sumber: BKMG Stasiun Klimatologi Kill Pu/au Baai Bengku/u, 2011
~~~~~?~~ JLWio;pli(K#t--/KJK:.~-.w.u~ T~(fmJ
n4'14!f
ffi-1
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Laporanjl.~ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
3.1.2.
Kualitas Udara dan Kebisingan
3.1.2.1. Kualitas Udara Untuk mengetahui kondisi kualitas udara pada saat pen)IUS\lT!an dokumen UKL-UPL ini telah dilakukan pengambilan sampel untuk kualitas udara pada tanggal 13 Agustus 2011, dengan jumlah titik sampling dilakukan di 1 (satu) titik pengukuran. Titik ini diambil untuk mewakili kualitas udara kawasan permukiman, pada peta tergambar dekat Sta 12+1 00. Parameter kualitas udara yang diukur meliputi Karbon Monooksida (CO) dan TSP (Debu). Parameter yang dianalisis masih berada di bawah nilai ambang batas (NAB) yang berlaku. Hasil analisis kualitas udara disajikan pada Tabel 3.2. Tabel3.2 Hasil Analisis Kualitas Udara No
1 2
Parameter Karbon Monooksida (CO) TSP (Debu)
Metode
Hasil Anallsis
Sat.
Analisis
(U-1)
IIIAB *)
Pararosanilin
!JQim•
286,438
11®.000
Gravimetri
!JQ/m"
55,4
230
Sumber . Has1/ Ana/ISIS UPT Laboratonum Ungkungan H/dup, BLH Pemenntah Provms1 Bengkulu. 2011 Keterangan : U- 1 : Depan Masjid Baitus Sadiqin!MIN Pondok Kelapa (Sta 12+100) *)NAB: Nilai Ambang Balas berdasarkan Baku Mutu PP No. 41 Tahun 1999
3.1.2.2. Keblsingan Kebisingan dapat diartikan sebagai bentuk suara yang tidak diinginkan atau bentuk suara yang tidak sesuai dengan tempat dan w'i!Mtvm,-a. Secara umum kebisingan dapat diartikan sebagai suara yang dapat menimbulkan gangguanlkerugian terhadap manusia dan lingkungannya. Untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kebisingan sebagai akibat aktifitas yang terjadi di jalan Pasar Pedati-Kerkap terhadap pemukiman yang berada di sekitarltepi jalan di Sta 12+1 00, telah dilakukan pengukuran dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel3.3 Hasil Analisis Tingkat Kebisingan No
Lokasl Pengukuran
Kawasan
1.
Depan Masjid Baitus Sadiqin/MIN Pondok Kelapa (Sta 12+1 00)
Permukiman
Tingkat Kebisingan(dB& 52,3
Billlllllutu*) {lEA) 55
.. . Hasil Anal/SIS UPT Laboratonum Ungkungan Hldup, BLH Pemenntah Provms1 Bengkulu,
Sumber 2011 Keterangan : *) Kep.MNLH No.4BIMNLH/1111996 (untuk kawasan pemukiman =55 dBA dan untuk kawasan perrfagangan = 70 dBA).
lli-2
Laporan.ft~ir UKL - UPL Ruas Jalan Pasar Pedat i • Kerkap
Oamblr 3.1. Ptta l.oklll Pengambllan lampel UJII
LokM P«~u•mbtlan ..mpol uJI ki.Mittaa a ir 81.JrQ81
fll ~~~ rn . . . . . ~~~?~~EKA
III · 3
-, '1#1-', ...
- - -··- - - - - - - - ---- - - ---··- /
r----------------------------------
I I I I I I I
Laporan )l.fjiir UKl- UPl Ruas Jal;:m Pasar Pedati - Kerkap
3.1.3.
Topografi Dari pengamatan lapangan, diperoleh bahwa kondisi topografi ruas jalan Pasar Pedati -
Kerkap, dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
jenis
topog rafi, yaitu :
3.1.3.1. Topografi Datar Topografi datar dengan kemiringan berkisar antara 0 persen hingga 10 persen, berada dari Sta 0 sampai Sta 14 dan dari Sta 18 sampai Sta 21+200. Ketinggian 5 m sampai 10 m dan 40 sampai 45 m di atas permukaan laut. Pada areal kiri dan kanan jalan ditempati oleh kawasan permukiman, perdagangan, kebun kelapa sawit, kebun campuran, pertanian baik lahan basah maupun lahan kering serta sedikit belukar.
3.1.3.2. Topografi Landai
I I I I I I I I I
I I I
Topografi landai dengan kemiringan antara 10 sampai 30 persen, berada dari Sta 14 sampai Sta 18. Ketinggian berkisar antara 10 m sampai 50 m di atas permukaan !aut. Pada areal kiri dan kanan ja'lan ditempati oleh kawasan permukiman, peragangan, kebun kelapa sawit, kebun campuran serta sedikit belukar.
3.1.4.
Geologi dan Tanah Untuk kajian geologi selain dilakukan analisis Peta Geologi Berskala 1 : 250. 000 Lembar Bengkulu terbitan Puslitbang Geologi (1982) dan lembar Sidikalang terbitan Puslitbang Geologi (1983), serta dilal'
3.1.4.1. Sta 0 sampai Sta 14 Pada Sta 0 sampai Sta 14 ditempati oleh endapan aluvium sungai dan pantai (Qa), terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung dan lumpur yang belum kompak. Endapan aluvium tersebar di dataran rendah di sekitar sungai besar dan pantai landai.
m-4
I I I I I I I j I J·
£aporan~ UKL - UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
3.1.4.2. Sta 14 sampal Sta 21+200 Pada Sta 0 sampai Sta 21+200 ditempati oleh satuan batuan yang terdiri dari
I I I
aneka
bahan,
breksi,
batugamping
terumbu,
batulempung tufan, batuapung, dan kayu tekersikan. Satuan batuan ini menempati areal dengan topografi datar sampai landai dengan elevasi lebih dari 10 m di atas permukaan laut. Hanya ada satu tempat pada tebing jalan yang curam terdapat gejala longsoran yaitu di Sta 16+000 (Gambar 3.3.). Jika dikorelasi dengan Peta Geologi lembar Bengkulu (Gafoer, Amin & Pardede. 2007). maka satuan batuan ini termasuk dalam Formasi Bintunan (QTb) Jenis tanah di wilayah studi termasuk jenis Andosol dan as.oooiasi andosol dengan podsolik merah kuning ang tertutup oleh humus tebal sehingga memudahkan air untuk meresap ke dalamnya. Bahkan induk
I•I I I I I I I I
konglomerat
tanah ini berasal dari letusan gunung berapi purba, kondisi tanah bersifat asam dengan pH antara 4,5 sampai 5,6.
Gam bar 3.2 Baglan Tepl Jalan Yang Rawan Longsor dl Sta-16+900
3.1.5.
Kualitas Air Pennukaan Untuk memperoleh gambaran tentang kondisi kualitas air permukaan telah dilakukan pengambilan sampel uji air permukaan pada tanggal 13 Agustus 201 1, dengan lokasi sampling sebanyak 1 (satu) titik, yaitu
III - 5
I I I I I I I
£aporan Jitliir UKl- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati- Kerkap
Sungai Lemau. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kondisi kualitas air permukaan tersebut menunjukkan bahwa kecuali BOD, parameter lain analisis masih berada di bawah ambang batas kualitas air permukaan menurut Peraturan Pemerintah Rl No. 82 Tahun 2001, untuk kualitas air permukaan kelas II. Hasil analisis kualitas air permukaan secara rinci dapat dilihat pada Tabel3.4. Tabel3.4. Hasil Analisis Kualitas Air Permukaan
No
Parameter
A
Fisika Zat Padat Tertarut (TDS) Zat Padat Tersuspensi (TSS) Kimia pH BODs COD Sulfat Khlorida Amonia Minvak dan lemak
1 2 B
I I I I I I I I I I I I
1 2 3 4 5 6 7
Satuan
Hasil Analisis
mg/1 mg/1
62 9
1.000 50
1.000 50
-
7,6 6,8 12,8 3 5,5 0,04 0,259
6-9 3 25
6-9 2 10 400 600 0,05 1
mg/1 mg/1 mg/1 mg/1 mg/1 mg/1
BakuMutu1 Kelas II Kelasl
-
1
Sumber . Hasll AnaiiSIS UPT Laboratonum LJngkungan Hldup, BLH Pemenntah Provms1 Bengkulu, 2011 Keterangan :NAB: Nilai Ambang Batas sesuai baku mutu PP No. 82 Tahun 2001
Dari hasil analisis UPTD Laboratorium Lingkungan BLH Provinsi Bengkulu dapat dijelaskan bahwa kondisi kualitas air permukaan pada saat ini adalah sebagai berikut :
1.
Zat Padat Tersuspensi (TSS) dan Zat Padat Terlarut (TDS) Padatan
tersuspensi
(TSS)
menyebabkan kekeruhan air,
adalah
padatan
yang
dapat
tidak terlarut dan tidak dar;>at
mengendap secara langsung. Padatan terlarut (TDS) terdiri dari senyawa organik dan anorganik. Padatan terlarut dan padatan tersuspensi merupakan bahan pencemar yang umum didapatkan di perairan yang masih alami. Bahkan di perairan yang relatif bersih bahan pencemar pun juga didapatkan padatan tersuspensi 'oerupa lempung dan lanau yang berasal dari proses pengikisan erosi. Perairan dengan padatan yang tinggi menyebabkan penetrasi cahaya matahari terganggu, aktifttas fotosintesa, jasad nabati
!'!:~~~?2~ JI.""""'&KolltiVA«.o:c.~-~
T....,.,-.(nt}7Ul-
IH-6
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£apomnft~ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
perairan terganggu dan mengakibatkan perairan
itu kurang
produktif. Kandungan
padatan
tersuspensi
(TSS)
sebesar
9
mgll,
menunjukkan bahwa kualitas air sungai masih jauh di bawah baku mutu (50 mg/1) air permukaan. Nilai konsentrasi TSS ini berkaitan dengan aliran partikel-partikel terlarut dalam air, misalnya tanah liatllumpur serta jasad renik lainnya. Kandungan TDS menuniukkan sebesar 62 mg/1, menunjukkan bahwa masih jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan. 2.
Derajat Keasaman {pH) Derajat
keasaman
(pH)
memberikan
petunjuk
mengenai
keseimbangan asam dan basa perairan. Nilai pH yang normal berkisar antara 6 - 9. Dari hasil pengukuran menunjukkan nilai pH sebesar 7 ,6, masih berada di antara kisaran yang ditetapkan. HaJ ini menunjukkan bahwa kadar keasaman perairan ketiga sungai tersebut masih tergolong normal karena tingkat keasamannya masih dalam kisaran baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, yaitu 6- 9. 3.
Kebutuhan Oksigen Biologis (BODs) Pengujian kadar BODs adalah bertujuan untuk mengetahui jumlah oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk menguraikan bahan - ba'han organik menjadi senyawa-senyawa yang lebih stabil. Kebutuhan BODs adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses mikrobiologis yang terjadi dalam air. Pemeriksaan
BOD5
diperlukan
untuk
mengetahui
adanya
pencemaran oleh bahan organik di perairan. Dengan demikian BOD menunjukkan jumlah
oksigen
terlarut yang dibutuhkan oleh
organisme hidup untuk mengurai bahan - bahan buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan - bahan buangan tersebut. Nilai BOD yang berada di atas ambang batas air
ill-7
I
Laporanftqdr UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati • Kerkap
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
permukaan, mengindikasikan banyaknya bahan organik yang ada di dalam perairan seiring dengan tingginya padatan suspensi yang masuk ke perairan sungai dan danau, serta pergerakan aliran air sungai yang memungkinkan terjadinya difusi oksigen yang tinggi dan dapat mendukung aktivitas mikroorganisme pengurai. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, maka berarti kandungan bahan bahan buangan membutuhkan oksigen tinggi. Nilai baku mutu untuk perairan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, untuk kualitas air permukaan kelas II adalah 3 mg/1 dan kelas I adalah 3 mg/1. Hasil pemeriksaan untuk perairan tersebut adalah 6,8 mg/1 (melewati ambang batas kualitas air permukaan
ke~as
ll
yaitu 3 mg/1). Hal ini menunjukkan bahwa BOD5 sudah melampaui nilai ambang batas yang berlaku, karena telah tercemar oleh air limbah domestik dari permukiman sekitar serta air limbah dari perkebunan di kawasan hulu.
4.
Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) Pemeriksaan COD diperlukan untuk mengetahui jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk proses oksidasi secara kimiawi. Nilai COD dapat digunakan memperkirakan beban pencemaran yang berasal dari zat - zat organic maupun anorganik yang terdapat dalam air. Oleh karena itu hasil pemeriksaan COD biasanya menghasill
5.
Minyak dan Lemak Dari pemeriksaan, kadar minyak dan lemak sebesar 0,259 mg/1, dari data hasil pemeriksaan di perairan tersebut kadar minyak dan lemak masih di bawah ambang batas yang telah ditetapkan (1 mg/1).
PT. BLANTICKINDO ANEKA l'UIIIIM!OO _ _ <>_O_~~t:aeiii.'Wfr
Jt -..... Ko!LPu$o.¥M.~a.n.. ,.,._,.,._,
.,.,.....,....,. (JmJ
no,_
lli-1
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan .Jif#iir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Selain pengujian kualitas air permukaan juga dilakukan pengukuran debit sesaat pada tanggal 13 Agustus 2011 di lokasi yang sama dengan hasil sebagaimana disajikan pada Tabel3.5.
Tabel3.5.
Hast'I Pengu kuran Db' e 1t Sesaat
No
Parameter
Satuan
-·"
Lebar aliran Kedalaman aliran Kecepatan aliran Debit
1 2
3 4
m m m/detik m3 /detik
S. Lemau Sta 11+800 61,2 2,50 0,55 84,15
Sumber. Data pnmer has11 pengukuran lapangan, 2011
3.1.6.
Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di sekitar rencana kegiatan peningkatan ruas jalan Pasar Pedati- Kerkap, merupakan :
3.1.6.1. Sisi Kiri Jalan (dari arah Pasar Pedati- Kerkap): 1.
Permukiman penduduk
2.
Kebun campuran
3.
Kebun kelapa sawit
4.
kebun kelapa
5.
Pertanian
6.
Belukar
7.
Perdagangan
3.1.6.2. Sisi Kanan Jalan {dari arah Kerkap ke Pasar Pedati): 1.
Permukiman penduduk
2.
Kebun campuran
3.
Kebun kelapa sawit
4.
Pertanian
5.
Belukar
6. Terminal angkot 7.
Perdagangan
PT. BLANTICKINDO ANEKA ~o--o__,,_,.o;~~
.JI• .,..,. .. K.t.Pafo..Kfi.~S....._.._sw
T......,.u.(fn1}7UidU
m-9
,-------------------
I I I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I
£aporan)f{mr UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - l<erkap
3.1.7.
Kondisi Drainase Eksisting Dari hasil peninjauan lapangan, serta didukung oleh data-data yang tersedia maka dapat diidentifikasi beberapa saluran-saluran drainase maupun sungai yang akan terpotong oleh rencana kegiatan peningkatan ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan adanya bangunan silang/gorong-gorong yang berfungsi untuk mengalirkan badan air yang terpotong tersebut. Pada umumnya kondisi bangunan silang yang ada ditinjau dari segi hidrologi dan kapasitas bangunan, masih mampu mengalirkan debit limpasan yang terjadi, sedangkan kecepatan aliran dari bangunan silang (gorong- gorong) cukup lancar. Namun demikian saluran drai.nase eksistin kebanyakan kurang terawat dengan baik, ditandai dengan adanya sedimen dan tumbuh gulma.
3.2.
KOMPONEN BIOLOGI
3.2.1.
Flora Darat Jenis-jenis vegetasi yang dtanam di sepanjang kiri kanan jalan yang didominasi
oleh
tanaman
pelindung
seperti
Mahoni
(Swietinian
mahagom), Angsana (Pteropus indicus), Akasia mangium (Acacia mangium) dan Akasea daun panjang (Acacia auriculfformis). Sementara
jenis vegetasi yang ditanam di pekarangan rumah dan kebun antara lain jenis Mangga (Mangifera indica), Rambutan (Nephelium sp), Nangka (Arthocarpus integra), Kakao (Cocoa sp), Kelapa (Cocos nucffera) dan
tanaman-tanaman
kembang
penghias
pekarangan,
Durian (Durio
zibethinus), Nenas (Annanas comusus), Pinang (Palma sp), Kelapa
Sawit (Eiaeis guineensis), Bambu (Bamboosa sp), Terap (Arthocarpus sp), Sengon (Aibazia fa/cataria), Aren (Arenga pinata), Kemiri (Aieurites sp ) dan Petai (Parkia speciosa). Jenis vegetasi pada kawasan perkampungan dan perkebunan yang dijumpai di kiri kanan ruas jalan Pasar Pedati- Kerkap dapat dilihat pada Tabel 3.6.
PT. BLANTICKINDO ANEKA ~9 ~o ~Q
- . - w f c Et!!!HaMK:I:tliiSIUAWT
.II.~II,KAII..l'u#u.ll:or<:.~- ... ~T.......,__ (lm) TUUIM
m-10
I I I I I I I I I I I I I I I I I
'
I
£aporanjl~ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
Tabel3.6. Jenis Vegetasi Dominan Pada Kawasan Perkampungan dan Pertanian Nama llmiah
1
Mahoni Swietinian mahagoni Angsana Pteropus indicus Akasia mangium Acacia mangium 4 Akasea daun panjang Acacia auriculiformis), Mangga 5 Manaifera indica Rambutan Nephe/ium sp 6 7 Nangka Arthocarpus integra Kakao Cocoasp 8 Cocos nucifera) 9 Kelapa Durian Durio zibethinu 10 Pinang Pa/masp 11 Kelapa Sawit 12 Elaeis guineensis Bamboosasp 13 Bambu Terap 14 Arthocarpus sp Albazia fa/cataria 15 Sengon 16 Aren Arenga pinata) Pi sang 17 Musa paradisiaca 18 Cempedak Arthocarpuscampedens Jambu air Shirigium Aquae 19 20 Pepaya Carica papaya Karet Hevea braziliensis 21 22 Ubi kavu Manihot utilissima Petai Parkia speciosa 23 24 Jerina Phitellobium jiringa Nenas Annanas comusus 25 26 Jambu biiih Psvdium auajava Kemiri Aleurites sp 27 28 Suren Toona sureni Sumber. Data Pnmer, hasil pengamatan lapangan, 2011
2 3
3.2.2.
Fauna Darat Pengamatan fauna dilakukan dengan metode penjelajahan di sekitar lokasi rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap. Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dengan melakukan pencatatatan jenis - jenis fauna. Seperti diketahui lokasi rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap terletak di daerah yang sudah lama terbuka dengan aktivitas operasional jalan, sehingga jarang dijumpai fauna yang spesifik, yang ada adalah hewan piaraan masyarakat seperti: anjing, kucing, kambing, ayam dan sapi. Sedangkan
fauna liar meliputi kelompok ; insecta (serangga), Aves
(burung) dan reptilia. Jenis - jenis fauna liar yang ditemui di sekitar
-.-a-
PT. BLANTICKINDO ANEKA ~"'-"~"'-"-~ .II.~Mj;wp~/Gol.Pvf<>.ltD<:-~.... T~(t!n)TUTUII
I I
Nama Lokal
No
lll-11
I I I I I I I I I I I I I I I I I
Laporan JL{Iiir UKL- UPL Ruas .!alan Pasar Pedati- Kerkap
lokasi rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap diperlihatkan pada Tabel3.7. Tabel3.7.
J ems · Satwa L'sar Y ang o··IJUmpal. d'I Tep1'Ja Ian No. A
Nama Lokal Nama llmiah Mamalia Mustela hamakeri Musang Tupai Tupaica javanica Tikus Rattus sp Kera ekor panjanQ Macaca fascilularis Reptilia dan Amphibia Ular Hijau Elaphe oxycephala Mabouia multifasciata Kadal Gecko gecko Tokek Bunglon Draco folans Rana sp Katak Aves (Burung) Perenjak Locustella sp. Pipit Lonchura striata Passer montanus Gereja Layang-layang Hirundo rustica Serangga Capung Ordo Odonata Kepik Deluyola guttata Semut Oecophulla sp. Valanga sp. Belalang Kupu-kupu Lepidoptera
1. 2. 3.
4. B
1. 2.
3. 4. 5.
c
1.
2. 3. 4. D 1. 2. 3. 4. 5.
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidal< dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Sumber. Data Pnmer, hasil pengamatan /apangan, 2011
3.2.3.
Biota Perairan Untuk
menilai
kualitas
perairan
melalui
kemampuannya
dalam
mendukung komunitas biota perairan. Dari hasil wawancara dengan penduduk setempat dapat diketahui jenis-jenis nekton atau ikan di Sungai Lemau secara rinci disajikan pada Tabel3.8.
Tabel3.8 Jenis lkan Menurut Tangkapan Para Penduduk Nama Daerah
No.
1
Baung
Macronex nicrocantus
Biawan
Rasbora vailanti
Gabus
Ophyocephalus striatus
Jelawat
laptobarbus hoeveni
La is
Silurades hypothalanus
6
Lancing
Pangasius micronema
7
Lele (Keli)
Clarias pangilatus
_ _ _,
-o--.rtv
~tl:li!$I.UM'r
Jl."""""ilifJII.Fvki.I(.K..~a-....,._,.~ T~
Nama Latin
2 3 4 5
PT. BLANTICKINDO ANEKA ~t>
I
Keterangan
pq!J '!MTUIII
lli-12
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Lapora.njl~ UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati • Kerkap
8 9 10 11 12
Salap Seluang Sepal Sili Sumpit
Puntius schawanfeldi Rasbora panciperporata Trichogaster tricopterus Microphis brachyrous Taxotes chatareus
Sumber. Data Pnmer, wawancara, Agustus 2011
3.3.
KOMPONEN SOSIAL EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN KESEHATAN Kabupaten Bengkulu Utara merupakan sa!ah satu daerah di wilayah propinsi Bengkulu. Daerah ini ber lbukota di Arga Makmur. Luas Kabupaten Bengkulu Utara adalah 4.424,60 Km2. Yang terdiri dari 12 Kecamatan dan terletak antara 101° 32' - 102°8' BT dan 2°15-4° LS. Kondisi geografisnya sebagian besar merupakan dataran derigan ketinggian kurang dari 150 m dpl terdapat dibagian barat membujur searah pantai dari selatan ke utara, sedangkan dibagian timur topografinya berbukit - bukit dengan ketinggian 541 m dpl Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berbatasan dengan : a.
Sebelah Utara dengan Kabupaten Mukomuko
b.
Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah
c.
Sebelah Timur dengan Prop Jambi, Kab. Lebong dan Kab. Kepahiang
d.
Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia .
Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu daerah di wilayah propinsi Bengkulu. Daerah ini ber ibukota di Karang Tinggi. Luas Kabupaten Bengkulu Tengah adalah 1.123,94 Km2. Yang terdiri dari 10 Kecamatan, 112 Desa Definitif dan 1 Kelurahan Kondisi geografisnya sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian dibawah 150 m dpl, sedangkan dibagian timur topografinya berbukit - bukit dengan ketinggihan 541 m dpl. Kabupaten Bengkulu Tengah berbatasan dengan: a.
Sebelah Utara dengan Kabupaten Berigkulu Utara.
b.
Sebelah Selatan dengan Kab. Seluma.
c.
Sebelah Timur dengan Kabupaten Kepahiang
d.
Sebelah Barat dengan Kota Bengkulu
!!:~~.!S~?~~ Jf."""""j(IU(..t>ala.KA~c.~$ww.<.~iotari:o
T...,.__ flU'~) TMl#/1
III-13
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan Jl{/iir UK!.- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati - l<erkap
Tabel 3.9. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Masing-Masing Kecamatan Di Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah No
1 2
Kecamatan
Luas Wilayah {km')
Bengkulu Utara AirNapal La is
4.424,60 123,32 335,51
Jumlah Penduduk p L Total 131.635 5.271 8.551
121.417 5.250 8.201
253.052 10.521 16.752
Bengkulu 1.123,94 48.953 45.153 94.106 TenQah Pondok Kelapa 165,20 1 14.623 13.512 28.135 Sumber: Kabupaten Bengkulu utara dan Bengku/u Tengah Dalam Angka 2010
3.3.1.
Kepadatan Penduduk (J" 57,2 85,3 499 83,72 170,3
Penduduk Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bengkulu
Utara berdasarkan
Sensus Penduduk Tahun 1980 dan 1990 adalah 6,75 % . Selanjumya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bengkulu Utara mengalami penurunan. Dari hasil sensus penduduk tahun 2000, pertumbuhan penduduk Bengkulu Utara tahun 1990 - 2000 adalah sebesar 3.24 %. Penduduk Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2009 sebanyak 253.052 Jiwa.
Pada tahun 2008 Kabupaten Bengkulu Utara mengalami
pemekaran kabupaten, sehingga luas wilayah yang dulunya 5.548,54 Km2 menjadi 4.424,60 Km2. Berdasarkan kondisi terakhir ini, maka kepadatan penduduk Kabupaten Bengkulu Utara adalah 57,2 Jiwa/Km2. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kecamatan kota Arga Makmur yaitu447,7 Jiwa/Km2. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bengkulu Tengah berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 adalah 6,75 % . Selanjutnya dalam kurun waktu 9 tahun terakhir laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bengkulu Tengah mengalami kenaikan. Dari hasil sensus penduduk tahun 2000, pertumbuhan penduduk Bengkulu Tengah tahun 2000 adalah sebesar 3.24 %. Penduduk Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2009 sebanyak 94.106 Jiwa. Berdasarkan kondisi terakhir ini, ma'Ka kepadatan penduduk Kabupaten Bengkulu Tengah adalah 61,25 Jiwa/Km2. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kecamatan kota Pondok Kelapa yaitu 438,03 Jiwa/Km2.
!!:~~~~?~~ Jf."""""II(IC.t""*"ICo>c.,~,._Jilobrto~
,....,..,..jlrn)l'HT-
ill-14
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan jl~ir UKl- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati-
3.3.2.
"~;·:,;c..,
Tenaga Kerja Yang termasuk kategori tenaga karja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Dependency Ratio atau Tingkat Ketergantungan Umur penduduk kabupaten Bengkulu Utara tahun 2008 sebesar 48,21. Hal ini menggambarkan bahwa seorang penduduk yang berusia produktif 1564 tahun harus menanggung sebanyak 48 orang penduduk yang berusia non produktif . Pencari kerja yang terdaftar di Dinas Nakectrans Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2009 sebanyak 1.037 Orang, jumlah tersebut didominasi oleh tamatan SMU sederajat (68 Orang}, Sa~ana (420 Orang) dan
Sa~ana
Muda (279 Orang).
Tabel3.10. Banyaknya Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja Dan Siap Bekerja Dalam Kabupaten Bengkulu Utara Tingkat Pendidikan Tidak!Belum Tamat SD Sekolah Dasar SMTP SMU STM SPMA SMEA SMA Sarjana Muda Sari ana Bengkulu Utara
Laki-Laki
3 12 94
46 1
6 31 75 174 442
Perempuan
Jumlah
4
1
4 75 15 0 14 37 204 264 595
16 169 61 1
20 68 279 420 1037
Sumber: Kabupaten Bengku/u Utara Dalam Angka 2010
Total Dependency Ratio atau Tingkat Ketergantungan Umur penduduk kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2009 sebesar 48,21. Hal ini menggambarkan bahwa seorang penduduk yang berusia produ'KYIT "1564 tahun harus menanggung sebanyak 48 orang penduduk yang berusia non produktif 0-14 tahun dan 65 tahun keatas (penduduk usia muda dan tua). Pencari ke~a yang terdaftar di TTS Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2009 sebanyak 1.277 Orang, jumlah tersebut didominasi oleh tamatan SMU sederajat (612 Orang), Sarjana (992 Orang) dan Sa~ana
Muda (784 Orang).
m-15
I I I I I I I I I I I I I I I I I
I
£aporanjl~ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- !<erkap
3.3.3.
Pendidikan Pembangunan bidang pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Partisipasi masyarakat yang tinggi terhadap pendidikan harus diikuti dengan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Di Kabupaten Bengkulu Utara, sarana dan prasaranan pendidikan sudah cukup memadai, walaupun demikian masih perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Fasilitas Pendidikan menurut jenjang pendidikan di kabupaten Bengkulu Utara sudah cukup lengkap, karena wilayah ini sudah ada Taman Kanak-Kanak, Sekolah dasar, SMTP, SMTA Umum (SMU), SMTA Kejuruan, dan Sekolah Tinggi atau Universitas sendiri. Kabupaten Bengkulu Utara memiliki 209 SD, 62 SMTP, 22 SMTA Umum, 8 SMTA Kejuruan, 2 Universitas (UNIHAZ Cabang Arga Ma'mmr serta UNRAS), Sarana dan Prasarana pendidikan di Kabupaten Bengkulu Tengah sudah cukup memadai, walaupun demikian masih perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.
pendidikan di kabupaten Bengkulu Tengah sudah cukup lengkap, karena wilayah ini sudah ada Taman Kanak-Kanak, Sekolah dasar, SMTP, SMTA Umum (SMU), SMTA Kejuruan, dan Sekolah Tinggi atau Universitas sendiri. Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki SD, SMTP, SMTA Umum, SMTA Kejuruan, dan belum memiliki perguruan tingg·l,
3.3.4.
Agama Sarana dan prasarana tempat peribadatan akan sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan keagamaan. Di kabupaten Bengkulu Utara terda.pat 504 Masjid, 142 Mushollah!Langgar, 36 gereja, 1 Wihara dan 1 buah Pura. Jumlah Jemaah Haji yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada tahun 2009 yakni sebanyak 2.472 Jemaah. Dari keseluruhan Jemaah semuanya kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan selamat. Kerukunan umat beragama di kabupaten Bengkulu Tengah cukup 'calk. Dipandang dari sudut sarana peribadatan, di kabupaten Bengkulu Tengah terdapat 187 Masjid, 58 Mushollahflanggar, 1 gereja, D Wihara dan 1 buah Pura. Jumlah Jemaah Haji yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada tahun 2009 yakni sebanyak Jemaah.
PT. BLANTICKINDO ANEKA ~o--o ~»IUIIItQliiEJif<>
ii!DlHillllli:J::fliiiJIU;UIJ
./l..Mfo!pM,HitLAJ<>.JI'.o
1lllp.,H'"-(IIn)7U14fil
I I
Fasilitas Pendidikan menurut ienj,ang
W-16
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporanjl~r UKL- UPI. Ruas Jalan Pasar Pedati- l<erkap
3.3.5.
Perkonomian Wilayah
3.3.5.1. Pertanian Pertanian merupakan sektor yang penting, karena memiliki peran yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap peningkatan PDRB Kabupaten Bengkulu Utara, terutama sub sektor tanaman bahan makanan, yaitu padi dan palawija. Pada tahun 2009, sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 38,13 persen terhadap total PDRB Kabupaten Bengkulu Utara. Sektor pertanian mencakup lima sub sektor, yaitu Pertanian Tanaman Pangan,
Perkebunan,
Perhutanan,
Peternakan,
dan
Perikanan.
Pertanian tanaman pangan meliputi padi, palawija, sayur-sayuran oan buah-buahan. Pada tahun 2009, produksi padi ladang sebesar 3.992 Ton, sedangkan produksi padi sawah sebesar 79.072. Tanaman palawija yang diusahakan di Kabupaten Bengkulu Utara adalah tanaman jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai. Tanaman palawija yang banyak diusahakan petani adalah tanaman jagung. Pada tahun 2009, luas panen tanaman jagung seluas 4.028 Ha dengan produksi sebanyak 13.263 Ton. Tanaman sayur-sayuran yang diusahakan di Kabupaten Bengkulu Utara diantaranya kacang panjang, cabe, terung, buncis, dan lain-lain. Namun produksi tanaman ·10·1 pada umumnya berfluktasi. Hal yang sama juga terjadi pada tanaman buahbuahan. Sub sektor perkebunan memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan di kabupaten Bengkulu Utara. Hal ini dapat kita liha:t pada beragamnya jenis tanaman yang diusahakan oleh masyarakat., dan umumnya kondisinya adalah tanaman muda dan tanaman rnenghasilkan. Jenis tanaman yang banyak diusahakan terutama adalah karet, kopi dan kakao. Hutan adalah kekayaan lainnya yang dimiliki oleh kabupaten Bengkulu Utara. Secara Keseluruhannya ada 193.085 He'K'tar hutan di Kabupaten ini yang digunakan sebagai hutan produksi, hutan lindung, hutan suakalwisata, hutan konvensi dan kegunaan lainnya. Produksi hasil hutan ini antara lain meliputi kayu, rotan damar, serta sarang burung walet.
!!~~:!S~?~!..~ Jl.~;t;l(l,l_,...,.Jilo.<;_l(.,.,.-.,~---$olllllon
1Wp./F«.(nt)TU14t
W-17
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£apomnJI.t6ir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
Sub sektor peternakan mencakup temak besar dan unggas. Umunya ternak yang diusahakan di Kabupaten Bengkulu Utara adalah sapi, Kerbau, Kambing dan jenis unggas. Populasi ternak itu setiap tahun senatiasa meningkat. Demikian juga produksi dagingnya.Sub sektor perikanan meliputi perikanan darat dan perikanan laut. Pada Tahun
2009 produksi perikanan darat mencapai 647.872.240 ton untuk kolam, 4.937.400 ton untuk perikanan sawah dan 750.960 ton untuk tambaiL Sektor pertanian mencakup lima sub sektor, yaitu Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Perhutanan, Peternakan, dan Perikanan. Sektor ini merupakan sektor utama pendukung Pembangunan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Lebih Kurang 78 persen penduduk Kabupaten ini bergerak disektor tersebut. Selain itu 10,5 persen luas wilayah Beng'Kulu Tengah adalah lahan pertanian dan perkebunan. Pertanian tanaman pangan meliputi padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan. Padi merupakan tanaman pokok bagi petani. Secara umum produksi padi di Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2007 mencapai 118.583 ton untuk padi sawah dan 8.837 untuk padi lading. Selain kenaikan produksi padi, produksi palawija secara umum juga menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Tanaman palawija ini terdiri dari jagung, kedele, ubi kayu, ubi jalar. kacang tanah dan kacang hijau. Pada umumnya tanaman ini ditanam di lahan bukan sawah (lahan Ker1ng). Produksi sayur-sayuran di kabupaten Bengkulu Tengah terutama adalah kcang panjang, cabe, dan terung. Namun produksi tanaman ini pada umumnya berfluktasi. Hal yang sama juga
te~adi
pada tanaman buah-
buahan. Sub sektor perkebunan memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan di kabupaten Bengkulu Tengah. Hal ini dapat kita lihat
pada
beragamnya
jenis
tanaman yang
diusahakan
oleh
masyarakat., dan umumnya kondisinya adalah tanaman muda dan tanaman menghasilkan. Jenis tanaman yang banyak diusahkaan terutama adalah karet, kopi dan kakou. Hutan adalah kekayaan lainnya yang dimiliki oleh kabupaten Bengkulu Tengah. Secara Keseluruhannya ada 226.116,07 Hektar hutan di Kabupaten ini yang digunakan sebagai hutan produksi, hutan lindung, hutan suakalwisata, hutan konvensi dan kegunaan lainnya. Produksi hasil hutan ini antara lain meliputi kayu, rotan damar, serta sarang
ill-IS
I I I. I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan }lijiir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
burung walet. Sub sektor peternakan mencakup ternak besar dan unggas. Umunya ternak yang diusahakan di Kabupaten Bengkulu Tengah adalah sapi, Kerbau, Kambing dan jenis unggas. Populasi ternak itu setiap tahun senatiasa meningkat. Demikian juga produksi dagingnya. Sub sektor perikanan meliputi perikanan darat dan perikanan laut. Pada Tahun 2007 produksi perikanan darat mencapai 62.512,94 ton sedangkan produksi perikanan laut sebesar 7.428,7 ton.
3.3.5.2. Perindustrian Perindustrian yang dikembangkan di kabupaten bengkulu
Utara
terutama adalah industri kecil, baik formal maupun non formal. Adapun jenis usaha yng dikembangkan dikelompokan menjadi 4 Yaitu industri logam, mesin elektronik industri kimia, aneka industri dan industri hasil pertanian. Air minum yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM)
berdasarkan
Kabupaten
jenis pelanggan
Bengkulu
Utara
pada
mencapai 3.158.182
tahun
2009
M3. Volume
penyaluran air ini selalu menunjukan peningkatan dari tahun ke ketahun seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan. Dalam hal ini pelanggan terbanyak adalah katagori Rumah Tempat Tinggal. Listrik yang terjual selama tahun 2009 di Kabupaten Bengkulu Utara mencapai 34.590.969 Kwh. lni digunakan untuk memenuhi kebutu'nan pelanggan baik untuk keperluan rumah tangga, industri maupun k.eperluan umum. Pertambangan yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara diantaranya adalah batu bara. Produksi batu bara pada tahun 2009 mencapai 888.88 ton. Batu bara ini selanjutnya dipasarkan untuk. keperluan ekspor maupun luar negeri. Untuk jenis tambang Emas dan Perak produksi sampai bulan April 1995, dan setelah bulan itu perusahan pertambangan tidak lagi berproduksi. Perindustrian yang dikembangkan di kabupaten bengkulu Tengah terutama adalah industri kecil, baik formal maupun non formal. Aoapun jenis usaha yng dikembangkan dikelompokan menjadi 4 Yaitu industri logam, mesin elek.tronik industri kimia, aneka industri dan industri hasil pertanian.
!!:~~~~?~~~ JL~&Kooi.~/I'.K.~ ....... ~~
T.....,....,.f11:17)72na#
W-19
I I I I I I I I I I I I I I I I I
I
£aporan )If(/iir UKl- UPl Ruas Jaian Pasar Pedati - l<erkap
3.3.5.3. Perhubungan Jalan merupakan perekonomian,
pembangunan
paling utama
dan
untuk kelancaran
sektor lainnya di
Kabupaten
Bengkulu Utara. Pada tahun 2008 panjang jalan di Kabupaten Bengkulu Utara : Diaspal
= 398,3 Km, Kerikil/ Koral = 175,5 Km, Tanah = 50,8
Km. Sarana Angkutan Darat yang diuji di Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari Bus Penumpang Umum 42 buah, Bus Umum 149 buah, Bus Swasta 42 buah dan mobil barang umum 998 buah, dan mobil barang swasta 2.629 buah. Pada tahun 2009 panjang jalan di Kabupaten Bengkulu Tengah : @ Diaspal
=179.51Km@ Kerikil/ Koral= 116.215 Km@ Tanah =60.075
Km. Sarana Transportasi Darat yang diuji di Kabupaten Beng'Ku'ru Tengah terdiri dari Bus Penumpang Umum 0 buah, Bus Umum 60 buah, Bus Swasta 0 buah dan mobil barang umum 121 buah, swasta 282 buah. 3.3.5.4. Pekerjaan Utama Responden Jenis pekerjaan dikelompokkan dalam 8 kategori, yaitu (a) petani, (b) pedagang, (c) Karyawan, (d) pegawai negeri, (e) wiraswasta, (f} ourull, (g) tukang, (h) guru, (i) Lain-lain. Kategori jenis pekerjaan yang dimiliki oleh responden cukup bervariasi sehingga rentang mata
pencaM~;i.an
tersebut cukup menggambarkan realitas sosial di wilayah tersebut. Pekerjaan utama responden yang terbesar adalah sebagai petani sebesar 34%; disusul pedagang (21%); wiraswasta (16%); buruh (13%);
pegaWai negeri (9%) dan guru (7%) .. Secara rinci pekerjaan atau matapencaharian responden dapat dilihat pada Tabel3.10. Hal ini dapat dipahami karena sepanjang rencana peningkatan ruas jalan banyak terdapat kawasan pertanian. Responden lain memiliki pekerjaan sebagai pedagang~asa
baik seperti, warunglkios, toko, jasa bengkel.
Tabel 3.11. Matapencaharian Responden No
Kate ori
1
Petani 2 Pedagang 3 Wiraswasta Buruh 4 5 Pegawai negeri 6 Guru Jumlah Sumber: Hasil Survai, 2011
PT. BLANTICKINDO ANEKA ,.,_,,.._.,~"-"~~ Jt~.;J
r....,.u.tN'JJn'"'"'
I I
sarana yang
Persentase
Frekwensi %
34 21
34 21
16 13 9 7
16 13
100
100
9
7
m-20
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan .JL{/i.ir UKL- UPl Ruas Jai<m Pasar Pedati- Kerkap
3.3.7.
Pendapatan Responden Dilihat
dari
tingkat
pendapatan,
Responden
yang
memiliki
pendapatanlbulan sekitar < Rp 500.000 sekitar 32 %; disusul responden dengan pendapatanlbulan Rp 500.000,- - Rp 1.000.000,- sekitar 23 %. Tingkat pendapatan sebagian besar responden masih tergolong rendah yang
berimplikasi
terhadap
masih
rendahnya
taraf
kehidupan
masyarakat sekitar..
label 3.12. Penghasilan Responden Per Bulan Kategori
No 1
< 500.000
2
500.000- 1.000.000 1.000.000- 1.500.000 1.500.000- 2.000.000 2.000.000-2.500.000 > 2.500.000
3 4 5 6
Jumlah
Jumah
Frekwensi (%)
32 23 19 14 7 5 100
32 23 19 14 7 5 100
Sumber: Hasil Survai, 2011
3.3.8.
Pendidikan Responden Yang dimaksud pendidikan disini adalah pendidikan formal yang pet"nah diikuti oleh responden. Sebagian besar responden berpendidikan setingkat SMP; disusul yang berpendidikan SO. Gambaran rinci tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 3.18 Tabel3.13. Pendidikan Terakhir Responden Jumlah
Frekwensi
Tidak Sekolah
18 24
18 24
SMP SMA Akademi PT
33
33 14 9
Kategori
No 1 2 3 4 5 6
so
14 9 2
Jumlah
100.00
2 100,00
Sumber: Hasil Survai, 2011
3.3.9.
Akses Ke Tempat Kerja Sebagian besar responden berjalan kaki menuju tempat kerja. Seperti gejala umum di wilayah lain, maka kepemilikan kendaraan sepeda motor juga menjadi pemandangan yang banyak dijumpai di wilayah penelitian.
ID-21
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan)t(liir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Sebagian besar responden memanfaatkan sepeda motor untuk kegiatan sehari-hari terutama untuk
beke~a.
Disusul kemudian responden yang
hanya berjalan kaki ke tempat kerja mengingat jarak antara rumah dengan tempat kerja tidak terlalu jauh. Tabel3.14. Akses Ke Tempat Kerja No 1
Kategori Jalan Kaki Sepeda Sepeda motor Mobil pribadi Angkutan umum Jumlah
2 3 4 5
Jumlah
Frekwensi
43 14 23 4
43 14 23 4 16
16 100
100
Sumber: Hasi/ Swvat, 2011
3.3.1 0. Persepsi Masyarakat Terhadap Peningkatan Jalan Aspek paling penting untuk menyukseskan rencana peningkatan ruas jalan adalah dukungan optimal dari
seluruh.
Hal ini terutama
menyangkut pemahaman warga terhadap manfaat dari rencana pembangunan jalan tersebut. Seluruh responden menyatakan setuiu terhadap rencana peningkatan jalan. Alasan utama yang dikemukakan bahwa jalan tersebut ssangat bermanfaat bagi kemudahan aksesibilitas masyarakat untuk berbagai kepentingan. Tabel3.15. Pendapat Responden Tentang Rencana Peningkatan Jalan Jumlah Kategori % No 1
2
Setuju Tidak setuju Jumlah
100
-
100 -
100
100
Sumber: Has/1 Surva1, 2011
3.3.11. Persepsi
Responden
Tentang
Dampak
Pembangunan
Jalan
Terhadap Kesempatan Kerja Masalah
ketenagake~aan
masih menjadi masalah utama di wnaya'n
studi. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa responden menyatakan bahwa pengganguran merupakan merupakan masalah utama di wilayah studi mengingat kurangnya kesempatan kerja di wilayah tersebut.
m-22
I I I I I I I I I I I I I I I I I
I
£aporan)l~ir UKl- UPL Ruas Jalan Pasa:r Pedati- l<erkap
Adanya
peningkatan
mengikutsertakan tenaga
3.4
ke~a
ruas
lokal untuk
jalan beke~a
diharapkan
dapat
di proyek.
Komponen Kesehatan Masyarakat Kesehatan penduduk merupakan salah satu bagian dari tujuan pembangunan. Peningkatan kesehatan penduduk suatu wilayah akan mempengaruhi sumber daya manusia yang ada pada wilayah tersebut, dan mempengaruhi sektor-sektor yang lain yang akan memajukan pembangunan daerah. Untuk menunjang kesehatan penduduk, maka sangat diperlukan sarana dan prasarana kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas,tenaga medis, dan lain-lain. Pada tahun 2009 di Kabupaten Bengkulu Utara sudah terdapat 2 (dua) buah Rumah Sakit, yaitu di Kecamatan Arga Makmur (satu buah Rumah Sakit Umum dan satu buah Rumah Sakit swasta) , 18 Puskesmas, 102 Puskesmas Pembantu, 25 Puskesmas Keliling, 334 Posyandu dan 21 Pos Obat. Disetiap kecamatan,
minimal sudah terdapat satu
puskesmas. Pada tahun 2009 di Kabupaten Bengkulu Tengah belum memiliki fasilitas Rumah Sakit Umum, hanya memiliki Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Posyandu dan Pos Obat
Tabel3.16. Banyaknya Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling Per Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah No A 1
Kab/ Kecamatan Bengkulu Utara
Air Napal 2 Lais B Bengkulu Tengah 1 Pondok Kelapa Sumber: Has!/ SuNBI, 2011
Rumah Sa kit
Puskesmas
2
-
18 1 1
1
-
!.!:~~~~?~~ Jf.~«K
r,(p..F.u;.(U'IJ77C4.11
I I
rencana
Pustu Puskesmas Keliling 25 102 1
4 8
2
20
28
19
3
7
4
ill-23
I I
'I I I I I I I I I I I
I. '
I I I ·a .
I I
I I I I I I I I I I I I I I I I I
I
Laporan}f.~r UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- l<erkap
BAB IV DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI 4.1.
KOMPONEN KEGIATAN SEBAGAI SUMBER DAMPAK
4.1.1.
Tahap Pra Konstruksi Survel Topografi, Tanah dan Hidrologi Pada tahap pra konstruksi komponen kegiatan yang dilaksanakan adalah survei lapangan yang meliputi survei topografi, survei tanah dan survei hidrologi. Survei topografi, survei tanah dan survei hidrologi a'Kan menimbulkan dampak timbulnya persepsi masyarakat terhadap proyek.
4.1.2.
Tahap Konstruksi
4.1.2.1. Penerimaan Tenaga Kerja Penerimaan
kerja
untuk pelaksanaan
peningkatan jalan
diperlukan tenaga ke~a ±56 orang tenaga kerja pembantu (lihat Tabel 2.2). Komponen kegiatan ini berpotensi menimbulkan dampak positif yaitu timbulnya kesempatan kerja dan peluang berusaha, Namun lain
berpotensi
menimbulkan
dampak
negatif
yaitu
a·, s·lsi
timbulnya
k.ecemburuan sosial.
4.1.2.2. Mobilisasi Alat Berat dan Material Mobilisasi alat berat dan material untuk pelaksanaan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap ini diperlukan berbagai peralatan berat (lihat Tabel 2.3) dan material (batu kali, baja tulangan, semen, pasir, batu pecah dan lain menimbulkan
dampak
lain). Komponen kegiatan ini berpotensi penurunan
kualitas
udara,
peningkatan
kebisingan, rusaknya ruas jalan dan terganggunya lalu lintas terutama yang akibat dari pengangkutan material.
PT. BLANTICKINDO ANEKA ~<;>-<>~<>~o~C!ii!IIA.'Wif
.R,. """'"'lt,K..t.
,.__lb,c_~-.._..--.
~{fmj12'i74M
I I
tenaga
IV- 1
I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan }f.{liir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
4.1.2.3. Pengoperaslan Kantor Proyek, Gudang dan Penginapan Karyawan Kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan yang akan digunakan berada pada lokasi di sekitar rencana kegiatan (dalam Ruas Jalan Pasar Pedati -
Kerkap). Kantor proyek akan digunakan untuk aktifitas
manajemen dan administrasi pada pelaksana proyek. Untuk pengirTapan para pekerja lapangan (tenaga kontraktor) akan dibuatkan barak untuk penginapan
bersifat
temporer
yang
ramah
linglr-~.
Pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan berpotensi menimbulkan dampak penurunan kualitas air permukaan dan sanitasi lingkungan di sekitar. 4.1.2.4. Pembersihan lahan (Land Clearing) Pembersihan hanya bersifat menyiapkan badan jalan agar bersih dari air dan tanah yang akan dilakukan lapis ulang. Untuk itu tidak dilakukan pembersihan lahan dari vegetasi, sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup di sekitar.
4.1.2.5. Pekerjaan Drainase Pekerjaan drainase bertujuan menyalurkan air pada waktu pelaksanaan konstruksi maupun pasca konstruksi, terutama di musim hujan. S"ls,em draianse eksisting yang terganggu akibat
peke~aan
penimbunan,
dibuatkan drainase sementara guna menyalurkan air yang berasal dari jalan apabila turun hujan. Setelah pekerjaan tanah selesai selanjutnya dibangun drainase yang permanen. Pekerjaan pembuatan saluran drainase meliputi pekerjaan galian tanah dan pekerjaan beton. Galian tanah dilakukan pada lokasi rencana saluran untuk saluran terbuka dan pengecoran
beton
dilakukan
untuk pembuatan
saluran tertutup.
Komponen kegiatan ini berpotensi menimbulkan terganggunya aliran air atau timbulnya genangan air.
4.1.2.6. Perkerjaan Perkerasan Jalan Yang termasuk peke~aan lapis perkerasan adalah perkerasan lentur dan
perkerasan
pemrosesan,
I I
yang
kaku.
Perkerasan
pengangkutan,
lentur
penghamparan,
meliputi
pengaaaan,
penggilasan
dan
I I I I I I I I I I I I I I I I I
I I I
Laporan)I~r UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
pemadatan agregat dan campuran aspal panas di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah diterima sesuai perician yang ditunjuk dalam gambar desain.
melipu~1
Pekerjaan perkerasan lentur jalan
sub
pekerjaan lapis pondasi bawah (Agregat kelas 8), sub pekerjaan lapis pondasi atas (Agregat Kelas A dan ATB) dan sub pekerjaan lapis permukaan (AC Binder dan AC Wearing). Komponen kegiatan ini berpotensi
menimbulkan
dampak
penurunan
kualitas
udara.,
peningkatan kebisingan dan terganggunya lalu lintas.
4.1.2. 7. Pekerjaan Pemasangan Saran a Pelengkap dan Penunjang Pekerjaan pemasangan sarana pelengkap dan penunjang meliputi pemasangan rambu-rambu dan marka jalan, instalasi penerangan dan lain - lain. Komponen kegiatan ini berpotensi menimbulkan dampak terganggunya lalu lintas bagi pengguna ruas jalan Pasar Pedati' Kerkap.
4.1.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap operasi)
4.1.3.1. Pengoperasian Jalan Pengoperasian Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap (dengan kondisi yang sudah ditingkatkan) adalah peningkatan pelayanan bagi pengguna jalan dengan persyaratan teknis standar jalan yang telah memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku. Pengoperasian jalan berpotensi menimbulkan
dampak
negatif
yaitu
pengguna
jalan
memacu
kendaraannya lebih tinggi yang pada akhirnya akan menimbulkan kecelakaan. Selain itu dengan peningkatan kepadatan kendaraan maka akan terjadi penurunan kualitas udara karena peningkatan kadar debu dan gas pencemar di udara serta peningkatan kebisingan. Terlebih bahwa kondisi jalan dari Pasar Pedati - Kerkap mulai dari Sta 6 menanjak
terus,
kendaraan
yang
lewat
harus
memperbesar
pembakaran (memperbesar gas), dampak sehingga penurunan 'Kua'itras udara dan peningkatan kebisingan tidak dapat dihindarkan.
lV-3
I I
.I
£aporan )f.{liir UKl- UPL Ruas Ja!an Pasar Pedati - Kerkap
4.1.3.2. Pemeliharaan Jalan Secara garis besar pemeliharaan jalan diklasifikasikan dalam 2 (dua), yaitu: pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan rutin
I
antara lain adalah pengembalian kondisi untuk perkerasan, bahu jalan,
I I I I I I I I I I I I I
pemotongan rumput dan inspeksi. Sedangkan pemeliharaan berkala
I I I
pembersihan saluran samping, perlengkapan jalan dan jembatan, adalah: perbaikan kerusakan jalan yang bersifat kerusakan hera\ '§al'\9 dilakukan
tidak
setiap
tahun.
Pemeliharaan
jalan
berpotensi
menimbulkan dampak terganggunya lalu lintas bagi pengguna jalan Pasar Pedati - Kerkap.
4.2.
JENIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG TERJADI
4.2.1.
Tahap Pra Konstruksi Jenis dampak lingkungan yang terjadi pada tahap pra konstruksi yaitu timbulnya persepsi masyarakat terhadap proyek sebagai akibat dari survei.
4.2.2.
Tahap Konstruksi
4.2.2.1. Komponen Fisik-Kimia 1.
Penurunan Kualitas Udara Penurunan kualitas udara karena peningkatan debu dan gas CO terjadi sebagai akibat dari a. Mobilisasi alat berat dan material, b. Pekerjaan perkerasan jalan
2.
Peningkatan Kebisingan Peningkatan kebisingan terjadi sebagai akibat dari a. Mobilisasi alat berat dan material, b. Pekerjaan perkerasan jalan
3.
Penurunan Kualitas Air Permukaan Penurunan kualitas air permukaan terjadi sebagai akibat dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan,
lV-4
I I I
£aporan~r UKl- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati- Kerkap
4.
Terganggunya aliran air atau timbulnya genangan air terjadi sebagai akibat dari pekerjaan drainase yang mengakibatkan tertutupnya
I I I I I I I I I I I I I I
I I I
Terganggunya Aliran Air/Timbulnya Genangan Air
saluran I drainase eksisting.
5. Kerusakan Ruas Jalan Kerusakan ruas jalan di sekitar terjadi sebagai akibat dari mobilisasi alat berat dan material untuk pekerjaan konstruksi.
4.2.2.2. Komponen Biologi Gangguan Kehidupan Biota Perairan Gangguan kehidupan biota perairan merupakan dampak turunan aar'1 penurunan kualitas air permukaan atau merupakan dampak ytak langsung dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan pengif18(Jan karyawan,
4.2.2.3. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1.
Timbulnya Kesempatan Kerja Dan Peluang Berusaha Timbulnya kesempatan kerja dan peluang berusaha sebagai akibat dari mobilisasi tenaga kerja
untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi.
2.
Timbulnya Kecemburuan Sosial Timbulnya kecemburuan sosial sebagai akibat dari penerimaan tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi.
3.
Terganggunya Lalu Lintas Terganggunya lalu lintas sebagai akibat dari
a.
Mobilisasi alat
berat dan material, b. Pekerjaan perkerasan jalan, c. Pekerjaan pemasangan sarana pelengkap dan penunjang
lV-5
I I I
£aporan )f.~Jiir UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
4.2.2.4. Komponen Kesehatan Masyarakat 1.
Gangguan kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan dari
I I I I I I I I I I I I I I
I
Gangguan Kesehatan Masyarakat penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan, atau dampak tak langsung dari mobiulisasi alat berat dan materiat serta pekerjaan perkerasan jalan.
2.
Penurunan Sanitasi lingkungan Penurunan sanitasi lingkungan sebagai akibat dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan
4.2.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap Operasi)
4.2.3.1. Komponen Fisik-Kimia
1.
Penurunan Kualitas Udara Penurunan kualitas udara karena peningkatan kadar debu dan gas CO karena peningkatan kepadatan lalu lintas sebagai aki'oa't oari pengoperasian jalan pasca konstruksi.
2.
Peningkatan Kebisingan Peningkatan kebisingan terjadi karena peningkatan kepadatan lalu lintas sebagai akibat dari pengoperasian jalan pasca konstruksi.
4.2.3.2. Komponen Soslal Ekonomi dan Budaya 1.
Peningkatan Kecelakaan lalu lintas Peningkatan
lalu
lintas
sebagai
akiba't
aari
pengoperasian jalan pasca konstruksi.
2.
Gangguan lalu lintas Gangguan lalu lintas bagi pengguna jalan terjadi sebagai akibat dari pekerjaan pemeliharaan jalan.
UJ !!:~~:!S~?~2 Jt~Jt,/(AI'Dto.Kioo<".~--~
T......,... (A'ltJ7U741111
I I
kecelakaan
IV-6
I I I
£aporan Jl{liir U!
4.2.3.3. Komponen Kesehatan Masyarakat Terganggunya Kesehatan Masyarakat Gangguan kesehatan masyarakat sekitar terjadi sebagai dampak
I I I I I I I I I I I I I I
I I I
turunan dari penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan atau dampak tak langsung akibat dari pengoperasian jalan.
4.3.
UKURAN YANG MENYATAKAN BESARAN DAMPAK
4.3.1.
Tahap Pra Konstruksi Besaran
dampak persepsi positif masyarakat terhadap rencana
peningkatan ruas halan yaitu 100 % anggota masyarakat yang diwawancarai setuju dan mendukung rencana peningkatan ruas ja'lan tersebut.
4.3.2.
Tahap Konstruksi
4.3.2.1. Komponen Fisik*Kimia 1.
Penurunan Kualitas Udara Besaran dampak penurunan kualitas udara adalah peningkatan kadar debu di udara dari semula berkisar antara 55,4 f!Qfrn-•, al'
2.
Peningkatan Kebisingan Besaran dampak peningkatan kebisingan semula berkisar antara 52,3 dBA dBA, menjadi sekitar 78 dBA (melewati ambang oatas kawasan perdagangan 70 dBA).
3.
Penurunan Kualitas Air Permukaan Besaran dampak penurunan kualitas air permukaan sebagai akibat timbulnya limbah cair domestik dari karyawan sebanyak 4 m3 /hari dan oli bekas dari perawatan mesin alat-alat berat sebanyak 150 liter per bulan. Parameter yang akan mengalami
pengi~W..'OI\
adalah BOD, COD, TSS, detergent, amonia, minyak dan lemak serta koliform.
lV-7
I I I
£aporan .Jl{/iir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
4.
Besaran dampak terganggunya aliran air atau timbulnya genangan air adalah luas dan kedalaman genangan air yang tidak diinginkan selama
I I I I I I I I I I I I I I
I I I
Terganggunya Aliran Air/Timbulnya Genangan Air
peke~aan
konstruksi berlangsung, yang sebelum dilakukan
pekerjaan drainase tidak ada gangguan atau genangan air.
5.
Rusaknya Ruas Jalan Besaran dampak rusaknya ruas jalan di sekitar adalah panjang dan Iebar kerusakan pada ruas jalan yang sebelum ada mobilisasi alat berat dan material tidak te~adi kerusakan ruas jalan.
4.3.2.2. Komponen Biologi Gangguan Kehidupan Biota Perairan Besaran dampak gangguan kehidupan biota perairan yaitu penurunan populasi biota perairan terutama ikan.
4.3.2.3. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1. Timbulnya Kesempatan Kerja Dan Peluang Berusaha Besaran
dampak timbulnya
kesempatan
kerja
dan peluang
berusaha yaitu besar lowongan pekerjaan yang dapat diisi oleh tenaga kerja setempat dan besar peluang usaha yang aapat dimanfaatkan oleh usahawan setempat.
2. Timbulnya kecemburuan sosial Besaran dampak timbulnya kecemburuan sosial adalah jumlah anggota masyarakat setempat yang ingin bekerja pada proye'K ·1n'1 namun tidak dapat memanfaatkan kesempatan kerja yang ada.
3.
Gangguan lalu Lintas Besaran dampak terganggunya lalu lintas adalah tingkat gangguan perjalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan Pasar Peaa'ti Kerkap.
IV-I
I I
£aporanjl~ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
4.3.2.4. Komponen Kesehatan Masyarakat
.I
1.
Gangguan Kesehatan Masyarakat Besaran dampak gangguan kesehatan masyarakat adalah keluhan
I
masyarakat berkaitan dengan peningkatan gangguan pernafasan
I I I I I I I I I I I I I .I
kenyamanan akibat peningkatan kebisingan.
dan iritasi mata akibat peningkatan debu di udara, gangguan
2.
Penurunan sanitasi lingkungan Besaran dampak penurunan sanitasi lingkungan adalah jumlah sampah non 83 yang ditimbulkan oleh pengoperasian karrtor proyek, gudang dan penginapan karyawan
4.3.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap Operasi)
4.3.3.1. Komponen Fisik-Kimia
1.
Penurunan Kualitas Udara Besaran dampak penurunan kualitas udara adalah peningkatan kadar debu di udara dari semula berkisar antara 55,4 !!91m3 meningkat sampai di atas 200
mendekati ambang batas 230
~-tQfm•.
2.
Peningkatan Kebisingan Besaran dampak peningkatan kebisingan semula berkisar antara
50,5 dBA meningkat menjadi sekitar 78 dBA (melewati ambang batas kawasan perdagangan 70 dBA).
4.3.3.2. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
1. Peningkatan Kecelakaan Lalu Lintas Besaran
dampak
peningkatan
kecelakaan
lalu
lintas
yaitu
peningkatan frekwensi atau angka kecelakaan pada tahap pasca konstruksi akibat para pengguna jalan memacu kendaraannya terlalu tinggi .
flj PT. BLANTICKINDO ANEKA ~0-0_<>_¢~~'UI4f
Jt~Jf,./(..t_Ao!fo......,.IW>sJ'<"""' ....... ~~
TlllpA'-.. ttmJ 'TU14f
I I
~-tQfm•
IV-9
I I
£aporan)l{liir Ul
2.
Gangguan Lalu Lintas Besaran dampak terganggunya lalu lintas adalah tingkat gangguan perjalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan sebagai a'KI'oat pemeliharaan jalan.
I I I I I I I I I I I I
I I I I
4.3.3.3. Komponen Kesehatan Masyarakat Gangguan Kesehatan Masyarakat Besaran dampak gangguan kesehatan masyarakat adalah keluhan masyarakat berkaitan dengan peningkatan gangguan pernafasan dan iritasi mata ak.ibat peningk.atan debu di udara, gangguan kenyamanan akibat peningkatan kebisingan.
HAL-HAL LAIN UNTUK MENJELASKAN DAMPAK YANG
4.4.
TERJADI 4.4.1.
Tahap Pra Konstruksi
4.4.1.1. Komponen Soslal Ekonomi dan Budaya Persepsi Positif Masyarakat Merupakan dampak langsung yang terjadi pada waktu dilakukan survei topografi, survei tanah dan survei hidrologi. Masyarakat yang meiitlamya menyambut
gembira
dan
bersersepsi
positif
terhadap
rencana
peningkatan ruas jalan. Dampak terjadi selama tahap pra koo'i>\s'U\\.'i>i, karena pada tahap konstruksi harapan masyarakat telah menjadi kenyataan.
4.4.2.
Tahap Konstruksi
4.4.2.1. Komponen Fisik-Kimia 1.
Penurunan Kualitas Udara Dampak penurunan kualitas udara merupakan dampak langsung, terjadi ketika dilakukan mobilisasi alat berat dan material bangunan. Mobilisasi alat berat dilakukan dengan trailler (long vehicle) yang apabila pembakaran pada mesinnya tidak sempurna akan terjadi pencemaran udara. Sementara pengangkutan material konstruksi
!!:~~~~?~~ A~JI,K
lV-10
I I
Lapomn)f.~ir UKL- Ul'l Ruas Jaian Pasar Pedati- l<erkap
dalam bentuk curah seperti pasir, ketika diangkut sebagian ada
1 I I I I I I I I I I I I I I
.I I I
yang tercecer jika tertiup angin akan menjadi debu. Selain itu penurunan kualitas udara akibat memasak campuran aspal dengan kayu bakar atau minyak bakar sehingga terjadi debu dan gas pencemar.
2.
Peningkatan Kebisingan Peningkatan kebisingan merupakan dampak langsung, terjadi sebagai akibat pengoperasian alat pengangkut alat berat dan dump truk pengangkut material. Selain itu sebagaai akibat pengoperasian alat-aiat berat pada pekerjaan perkerasan jalan seperti kOffi9aldor dan lain-lain.
3.
Penurunan kualitas air permukaan Penurunan kualitas air permukaan merupakan dampak langsung, terkadi sebagai akibat dari timbulnya limbah cair domes'il'K oari karyawan dan oli bekas dari perawatan mesin alat-alat berat yang masuk ke sungai atau badan air atau danau di sekitar.
4.
Terganggunya aliran air/tlmbulnya genangan air Terganggunya aliran air atau timbulnya genangan air merupakan dampak langsung, terjadi karena ketika dilakukan gali urug pada pekerjaan drainase samping, saluran drainase alami yang telah ada kemungkinan tertimbun, sehingga terjadi gangguan aliran air a1a.u timbulnya genangan air.
5.
Kerusakan ruas jalan Kerusakan ruas jalan merupakan dampak langsung, terjadi akibat mobilisasi alat berat dan material dengan menggunakan k.endaraan dengan berat melebihi daya dukung jalan.
4.4.2.2. Komponen Blologi Gangguan Kehidupan Biota Perairan
lV-11
I I
£aporan .Jl~ir UKL- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati- !<erkap
Gangguan kehidupan biota perairan yaitu penurunan populasi biota perairan terutama ikan merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air permukaan (sungai) khususnya peningkatan kadar zat padat tersuspensi (TSS) serta minyak dan lemak.
I I I I I I I I I I I I
4.4.2.3. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1.
Timbulnya Kesempatan Kerja Dan Peluang Berusaha Timbulnya kesempatan kerja merupakan dampak langsung, terjadi berkaitan dengan adanya lowongan pekerjaan yang dapat diisi oleh tenaga kerja setempat. Sementara peluang usaha merupakan dampak
langsung,
katena
adanya
peluang
yang
dapat
dimanfaatkan oleh usahawan setempat seperti suplayer atau «>Ub kontraktor.
2.
Timbulnya Kecemburuan Sosial Timbulnya kecemburuan sosial merupakan dampak langsung, terjadi karena ada sejumlah anggota masyarakat yang berke.lng·man untuk dapat
bekerja pada
proyek ini
namun
tidak dapat
memanfaatkan kesempatan kerja yang ada karena kesempatan kerja yang terjadi sangat terbatas. 3.
Terganggunya Lalu lintas Terganggunya lalu lintas berupa gangguan perjalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan merupakan dampak langsung, terjadi akibat mobilisasi alat berat dan material serta pekerjaan perkerasan jalan.
4.4.2.4. Komponen Kesehatan Masyarakat 1.
Gangguan Kesehatan Masyarakat Gangguan kesehatan masyarakat berupa keluhan masyarakat merupakan
dampak
turunan
berkaitan
dengan
peningkatan
gangguan pernafasan dan iritasi mata akibat peningkatan debu di udara, gangguan kenyamanan akibat peningkatan kebisingan.
lV-12
I I
I I
Laporan )1{/iir UKL- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati - Kerkap
.,
2.
Penurunan Sanitasi Lingkungan Penurunan sanitasi lingkungan merupakan dampak langsung, terjadi akibat sampah non 83 seperti potongan plastik, kertas dan
I I I I I I I I I I I I
I
dedaunan yang ditimbulkan oleh pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan
4.4.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap Operasi)
4.4.3.1. Komponen Fisik-Kimia 1.
Penurunan Kualitas Udara Dampak penurunan kualitas udara karena peningkatan debu dan gas pencemar merupakan dampak langsung, terjadi sebagai a'Ki'oat peningkatan kepadatan lalu lintas pasca konstruksi.
2.
Peningkatan Kebisingan Peningkatan kebisingan merupakan dampak langsung, terjadi sebagai akibat terjadi sebagai akibat peningkatan kepadatan 'a\u lintas pasca konstruksi.
4.4.3.2. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1.
Peningkatan Kecelakaan Lalu Lintas Peningkatan kecelakaan lalu lintas yaitu peningkatan frekwensi atau angka kecelakaan pada tahap pasca konstruksi. Merupakan dampak langsung yang
te~adi
akibat dari para pengguna ja(an
memacu kendaraannya terlalu tinggi sehingga melewati batas kecepatan yang diizinkan.
2.
Gangguan Lalu lintas Gangguan lalu lintas berupa gangguan perjalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan merupakan dampak langsung, yang terjadi sebagai akibat dari pemeliharaan jalan pasca konstruksi.
IV-13
I I
I I .I
£apomn~ UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati • l<erkap
4.4.3.3. Komponen Kesehatan Masyarakat Gangguan Kesehatan Masyarakat Gangguan
I I I I I I I I I I I I I I .. I I I
kesehatan
masyarakat
berupa
keluhan
masyarakat
merupakan dampak turunan berkaitan dengan penlngkatan gangguan pernafasan dan iritasi mata akibat penlngkatan debu di udara. gangguan kenyamanan akibat peningkatan kebisingan.
4.5.
RINGKASAN DAMPAK DALAM BENTUK TABULASI Ringkasan dampak yang akan terjadi disajikan dalam bentuk tabulasi dapat dilihat pada Tabel 4.1. berlkut ini.
IV - 14
Laporan .fl.k.li:ir UKL - UPL Ruas Jalan Pasar Pedat i- Kerkap
Tlbt14.1. M1trlk Rlngk111n D1mpak Y1ng Terj1dl Sumber Dampak Tahap Pra Konstruksl Survei topografi, tanah dan hidrologi
No
I
II 1
TahaD Konatruksi Penerimaan tenaga ke~a
2 Moblllsasi alai be rat d;111 m<~terial
UJ
Keterang1n
Betaran Dampak
Timbulnya persepsi positif masyarakat
100 % anggota masyarakat yang diwawancarai setuju dan mendukung rencana peningkatan ruas jalan tersebut.
Merupakan dampak laogsung
a. Timbulnya kesempatan kerja dan peluang berusaha b. Tlmbulnya kecemburuan sosial
a. Besar lowongan pekerjaan yang dapat diisi oleh tenaga ke~a setempat dan besar peluang usaha yang dapat dimanfaatkan oleh usahawan setempat. b. Jumlah anggota masyarakat yang ingin bekerja pada proyek ini namun tidak dapat memanfaatkan kesempatan kerja yang ada. a. Peningkatan kadar debu di udara dart semula berkisar antara 55,4 llQim' meningkat sampai di atas 200 1-lQfm'. b. Peningkalan kebislngan semula berldsar antara 52,3 dBA. menjadi sekilar 78 dBA (metewati ambang batas kawasan perdagangan 70 dBA). c. P:anjang ruas jalan yang rusak d. Tingkat gangguan perjalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan. e. Keluhan masyarakal berkaitan dengan peningkalan gangguan pemafasan dan lr!tasi mala akibat peningkatan debu di udara dan gangguan kenyamanan akibat peningkatan kebisinqan
a. Merupakan dampak langsung b. Merupakan dampak langsung
a. b. c. d. e.
-----
!'.!:~~'!!~~~9~A1~.~~
Jtnlt Dampak
Penurunan kualilas udara Peningkatan kebisingan Kerusakan jalan Gangguan lalu lintas Gangguan kesehatan masyarakat
a. Merupakan dampak langsung b. c. d. e.
Merupakan dampak langsung Merupakan dampak langsung Merupakan dampak langsung Merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara dan peningkatan keblslngan.
I I '
I
IV- 15
JI. MfiltiJo,.. A ilooi."- JC ,_~.. tlll}la41..,
....-
-
~-
Laporan )1~ir UI
Tabel4.1. Matrlk Ringkaaan Dampak Yang TerJadl (Lanjutan-1) No II 3
Jenls Dampak
Pekerjaan drainase
Timbulnya gangguan aliran air (timbulnya genangan air)
5
Peke~aan perkerasan jalan
a. b. c. d.
PT. BLANTICKINDO ANEKA
---(lo
,u.o...oo --...jjol!(lo ;,c~;~,...t«..t('llla,lfw,.otoa.wM!Ittlt;..llt.,.tti~
-"- 0
Jl ..... 1oU.,...'u, il'l tJ 'lo1$
Besaran Dampak
Keterangan
I
I
a. Penurunan kualitas air permukaan b. Gangguan kehidupan biota perairan c. Penurunan sanitasi lingkungan
4
r··e U l
1
Sumber Dampak Tahap Konstruksl Pengoperasian kantor, gudang dan penginapan karyawan
Penurunan kualitas udara Peningkatan kebisingan Gangguan lalu lintas Gangguan kesehatan masyarakat
a. Timbulnya limbah cair domestik dari karyawan sebanyak 4 m'lhari dan oli bekas dari perawatan mesin alat-alat berat sebanyak 150 liter pe bulan. Patameter yang akan mengalami pengingkatan adalah BOD, COO, TSS, detergent, amonia, minyak dan lemak serta koliform. b. Penurunan populasi biota perairan terutama ikan. c. Jumlah sampah non B3 yang ditimbulkan oleh pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan kaJYawan Luas dan kedalaman genangan air yang sebelum dilakukan peke~aan drainase tidak ada gangguan atau aenanaan air. a. Peningkatan kadar debu di udara dari semula berkisar antara 55,4 J.IQ/m' meningkat sampai di alas 200 J.IQ/m'. b. Peningkatan kebisingan semula berl
IV- 16
a. Merupakan dampak langsung b. Merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air permukaan c. Merupakan dampak langsung
I
Merupakan dampak langsung
a. Merupakan dampak langsung b. Merupakan dampak langsung c. Merupakan dampak langsung d. Merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan dan penurunan kualitas air permukaan
I
'
I :
U KL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
Tabel4.1. Matrfk Ringkasan Dampak Yang Terjadl (L.anjutan-2) No Sumber Dampak II Tahap Konstruksl 6 Pekerjaan pemasangan sarana
Jenle Dampak Gangguan lalu lintas
Tingkal gangguan perjalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan.
Merupakan dampak langsung
1 Pengoperasian jalan
a. Penurunan kuarrtas udara b. Peningkatan kebisingan c. Peningkatan kecelakaan lalu lintas d. Gangguan kesehatan masyarakat
a. b. c. d.
21Pemeliharaan jalan
Gangguan la!u lintas
a. Peningkalan kadar debu di udara dari semufa bet1c:lsar antara 55,4 119/m' maningkat sampal di atas 200 11~'rn'. b. Peningkatan kebisingan semula ber1
pelengkap dan penunjang
Ill
Kewrangan
Beu111n Dampak
Tahap Pasca Konstruksl (Operas!)
m
Merupakan darnpak langsung Merupakan dampak langsung Merupakan dampak langsung Merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara dan peningkatan keblsingan
Merupakan dampak langsung
!!!l~TICKIND_O AN_l!:I(A
•,...._,...lUI'.-. ..,.~u,.. c
IV - 17
---- - .-..
I I I. I I I I I I I I I I I I I I
UKL- UP!. Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
4.6.
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP RUAS JALAN PASAR PEDATI -KERKAP Selain dikaji dampak yang terjadi akibat kegiatan peningkatan Ruas Pasar Pedati -
Kerkap terhadap lingkungan hidup sebagaimana
tertuang dalam butir 4.1 sampai but\r 4.4. tersebut di depan, maka dikaji pula dampak lingkungan hidup di sekitar terhadap Ruas Ruas Pasar Pedati - Kerkap sebagai berikut : 4.6.1.
Dampak Genangan Air Terhadap Ruas Jalan Dampak genangan air berpotensi terjadi di Sta 12+750 sampai 13+300, karena di sebelah kanan terdapat aliran Sungai Lemau yang sejajar dengan ruas jalan. Jarak antara aliran sungai dengan ruas jalan kurang dari 5 meter dan perbedaan elevasi permukaan jalan dengan permukaan aliran kurang dari 3 m. Apabila permukaan air sungai tersebut naik sampai 3 meter, maka ruas jalan Sta 12+750 sampai 13+300 tersebut akan tergenang air. Sampai pada saat ini belum ada pencegahan seperti pemasangan tanggul sungai untuk mencegah agar supaya air tidak mengalir ke ruas jalan.
4.6.2.
Dampak Potensi Longsoran Tebing Jalan Terhadap Ruas Jalan Di Sta 16+900 sebelah kanan jalan terdapat tebing jalan dengan panjang yang berpotensi longsor ±20 m. Tempat yang berpotensi longsor belum dilakukan penanganan, selain itu drainase eksiting yang kurang terawat dan ditumbuhi gulma. Posisi tebing jalan yang rawan longsor tersebut berada pada tikungan jalan yang cukup tajam.
!!;~~~-S~?~K! JI• ......,..~X:.No.IW<:.~~.,.,.~
r...-, FJJ rurM~~
I I
N-18
I I
., I I I I I I .
1 1 I I I I I I I I I
'
'
,bV · . Program Pengelolun dan • Pemantauan Lingkungan Hidup · ~
I I
'I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan)l~r UKl- UP!.. Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
BABV
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 5.1.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
5.1.1.
Tahap Pra Konstruksi Komponen Sosekbudkesmas Timbulnya Perepsl Masyarakat a.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah survei topografi, survei tanah dan survei hidrologi
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak persepsi masyarakat adalah jumlah atau presentasi anggota masyarakat yang berpersepsi \}ositif terhadap proyek.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mengoptimalkan dampak positif berupa persepsi masyarakat.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya yang akan terkena dampak mengenai manfaat dari peningkatan ruas !,alan Pasar Pedati - Kerkap dan sosialisasi rencana upaya pengelolaan dampak negatif yang kemungkinan akan timbul.
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Permukiman di sepanjang ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa ?onao'K Kelapa dan Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa
"•
Ul
!!~~~~?~~ Aill1ioJ"fiii,K«LI'uk>."--~--"'bri> ~(lmJ7UT4U
V-1
I I
£apqran .Jl{/iir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
., I I I I I I I I I I
I I I I I I I
Kabupaten Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Selama tahap pra konstruksi tengah berlangsung.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina I "*'.r;o.W... Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan
Lingkungan
Hidup
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab.
Bengkulu
Provinsi
Utara,
Bengkulu,
Kab.
Dinas
PU
Bengkulu
Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
5.1.2
Tahap Konstruksi
5.1.2.1. Komponen Fisik-Kimia 1.
Penurunan Kualitas Udara (Peningkatan dsebu dan Gas Pencemar) a.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalan 1). Mobilisasi alat berat dan material, 2). Pekerjaan perkerasan jalan
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak penurunan kualitas udara adalah nilai ambang batas dart parameter kualitas udara ambient yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
1999 (lihat Tabe/5.1.).
V-2
£aporan)f~ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Tabel5.1 Baku Mutu Kualitas Udara Ambient
No 1
2 3
4 5
Parameter Sulfur Dioksida (S02) Nitrogen Dioksida (N02) Karbon Monooksida (CO) Timbal (Pb) TSP (Debul
Satuan
Baku Mutu *)
IJQ/m 1Jglm3 3 1JQim IJQ/ma
900 400 30.000
1m
2
3
230
Sumber : PP 41 Tahun 1999.
I I I I I I I I I I I I I I I
c.
Tujuan Pengelolaan lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif penurunan kualitas udara yang terjadi karena meningkatnya kadar de'ou dan gas pencemar.
d.
Upaya Pengelolaan Llngkungan Hidup 1). Dalam mengangkut material curah dari sumbernya (quany) ke lokasi proyek kendaraan pengangkut material di\en~api dengan penutup dari terpal. 2). Pembatasan volume material agar tidak melebihi kapasitas kendaraan pengangkutnya. 3). Memasang rambu/peringatan agar kendaraan penganqkut material mengurangi kecepatan apabila memasuki lokasi proyek. 4). Memberikan
peringatan
dan
sanksi
kepada
sopir
kendaraan pengangkut material jika terbukti melanggar ketentuan rambu lalulintas maupun batas kecepatan. 5). Melakukan penyiraman secara berkala Jahan tempat kegiatan untuk mengurangi kadar debu di udara {terutama di musim kemarau). 6). Kendaraan proyek yang akan keluar areal proyek .. ban kendaraan terlebih dulu dicuci (disemprot air) untuk membersihkan dari kotoran (tanah /lumpur) sehingga tidak terbawa ke luar areal proyek Galan eksisting). 7). Apabila masih terjadi ceceran pada jalan eksisting segera dibersihkan.
V-3
I I .I I I I I I I I I I I I I I I .. I I I
£aporan)l~r UKL- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati- Kerkap
8). Apabila
terjadi
kerusakan
permukaan
jalan
segera
diperbaiki. 9). Peralatan
dan kendaraan pengangkut material yang
digunakan dalam kondisi laik jalan, untuk mengurangi pencemaran dan emisi gas buang. 10). Melengkapi
peke~a
lapangan
dengan
masker
dan
peralatan keselamatan kerja (safety helm, dll).
e.
lokasi Pengelolaan lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan di area tapak proyek terutama yang berdekatan dengan kawasan permukiman, perdagangan, tempat ibadah dan bangunan sekolah. Yaitu pada seluruh ruas jalan Pasar Pedati dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200 ditambah ruas jalan Pasar KerkapLais - Lais Argamakmur Km 10.
f.
Periode Pengelolaan lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama mobilisasi alatalat berat dan material serta pekerjaan perkerasan jaian sebagai sumber dampak tengah berlangsung.
g.
lnstitusi Pengelolaan lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina le"-r;>,W;.
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
V-4
I I
£aporan}l~r UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
2.
Peningkatan Kebisingan a.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalan "1).
I I I I I I I I I I I I I
I I I I
Mobilisasi alat berat dan material, 2). Pekerjaan perkerasan jalan. b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak tingkat kebisingan adalah baku mutu
tingkat
kebisingan
yang
telah
ditetapkan
dalam
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep48/MNLH /11/1996 (Tabe/5.2.). Tabel 5.2 Baku Mutu Tingkat Kebisingan No
Peruntukan
Satuan
Baku lllulu "'}
60 65 55
1 Pemelintahan dan Fasilitas Umum dBA 2 Perkantoran dan Perd~aflgan dBA 3 Perumahan dan Pemukiman dBA 4 Perdagangan dan Jasa dBA 5 Ruang terbuka Hijau dBA 6 Rekreasi dBA 7 lndustri dBA Sumber: Kepmen LH No.: Kep-48/MenLH/1111996.
c.
7'0 50
70 70
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif peningkatan kebisingan yang terjadi akibat kegiatan pengangkutan material dan
pengoperasian alat
berat dalam
pelaksanaa~>
fQ
Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap. d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Dalam
pengaturan
I
menyusun
jam
ke~a
perlu
berkoordinasi dengan masyarakat setempat melalu·l \o'Kon -
tokoh masyarakat atau
gangguan
kebisingan
di
desa saat
guna mengurangi masyarakat
sedang
beristirahat.
V-5
---------------------------------
I I
Laporan}l{liir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
2). Menggunakan kendaraan dan kendaraan proyek dalam kondisi baik (tidak menimbulkan kebisingan). 3). Pekerja proyek diwajibkan menggunakan pelindung telinga
I I I I I I I I I I I I I I I I I
(ear plug) dan peralatan keselamatan kerja (safety helm,
sepatu boot, dll).
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan di area tapak proyek terutama yang berdekatan dengan kawasan permukiman, perdagangan, tempat ibadah dan bangunan sekolah. Yaitu pada seluruh ruas jalan Pasar Pedati dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200 ditambah ruas jalan Pasar Kef'KapLais- Lais Argamakmur Km 10.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan secara kontinyu selama komponen kegiatan mobilisasi alat-alat berat aan material serta
peke~aan
perkerasan jalan sebagai sumber
dampak tengah berlangsung.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga oan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengk.ulu, Kab. Bengk.ulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Ul
!!~~~?~~ Jtm}ll)'oiii.Kill.,..,...lf.ft:,~a-~~
T...,e. jQJJ 724UIS
V-6
I I .I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan)liJiir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati • Kerkap
3.
Penurunan Kualitas Air Permukaan a.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak. aca'Jan pengoperasian
kantor
proyek,
gudang
dan
penginapan
karyawan.
Tolok Ukur Dampak
b.
Tolok ukur dampak dampak kua litas air permukaan adalah PP
82 Tahun 2001, untuk kualitas air permukaan kelas II (lihat Tabe/5.3.)
Tabel5. 3 Baku Mutu Kualitas Air Permukaan Untuk Parameter Kunci Kelas Idanil
No
Parameter
A
Satuan
BakuMulu Kelasl Kelasl
FISIKA
1
2
B 1
Jumlah padat terlarut Jumlah padat tersuspensi KIMIA pH
1.000 50
6-9
6-9
0,5
2 Amonia bebas (NH3 -N) Oksigen terlarut (DO) Minvak Lemak Deterjen 6 BODs 7 COD 8 Detergent c MIKROBIOLOGI 1 Fecal coliform 2 Total coliform
1.000 50
3 4 5
6
4
1
1 0,2
0,2 2 10 200 MPNf100ml MPN/100ml
100 1000
3 25
200 WDD
5000
Sumber: PP 82, Tahun 2001
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkunga n Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif penurunan kualitas air permukaan yang terjadi akibat pengoperasian kantor proyek, gudang dan pengi napan karyawan.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Menyediakan tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) yang memenuhi
.,
[lj !!:~~~?~~ Jt~.I.Kri.Aifo.Kft.~---~(lm}nD'
persyaratan
kesehatan.
Urin
dan
tinja
V-1
I I
£aporan }l~ji:ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
dimasukkan ke kloset yang diteruskan ke tangki septik (septic tank) yang ramah lingkungan dan memenuhi persyaratan kesehatan. 2). Oli bekas yang timbul dari perawatan mesin-mesin alat berat termasuk genset ditampung dalam drum khusus secara
I I I I I I I I I I I I
periodik
1 bulan
sekali
diserahkan
kepada
pengusaha pengolah ali bekas yang mempunyai izin. Oli bekas
dapat
dicampur dengan
arang
terbuat
dari
pembakaran biomassa. Bahan bakar baru ini dapat digunakan pada industri bata, genting dan gerabah yang dilakukan oleh rakyat. e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan di area kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan. f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan sebagai sumber dampak tengah berlangsung. g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina ~~~
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
V-S
I
I
Laporan Jl{/iir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
4.
Terganggunya Ali ran Air atau Terjadi Genangan a.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak aoa\an
I I I I I I I I I I I I I I.. I I I
peke~aan
drainase yang mengakibatkan tertutupnya saluran I
drainase eksisting.
b.
Tolok Ukur Dampak Luas dan kedalaman genangan air yang tidak diinginkan berada di sekitar tapak proyek selama kegiatan konstruksi bertangsung, yang sebelum dilakukan pekerjaan drainase tidak ada gangguan atau genangan air.
c.
Tujuan Pengelolaan lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi
dan
mengendalikan
dampak
negatif
terganggunya aliran air atau terjadinya genangan air akibat pekerjaan drainase baru.
d.
Upaya Pengelolaan lingkungan Hidup 1). Menyiapkan
saluran
drainase
sementara,
agar
air
permukaan di sekitar lokasi kegiatan dapat tetap mengalir ke saluran yang masih dapat berfungsi. 2). Memastikan saluran drainase tidak tersumbat (buntu), terutama pada jam istirahat (sore) sehingga jika pada malam hari turun hujan tidak
te~adi
genangan air di badan
jalan atau daerah sekitar proyek. 3). Melaksanakan kegiatan konstruksi di musim kemarau.
e.
lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada lokasi proyek yang berelevasi rendah seperti Sta 12+700 sampai Sta 13+300.
V-9
I I
£aporan.ft.~ UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
f.
Periode Pengelolaan lingkungan Hidup Pengelolaan
dilakukan
pada
tahap
konstruksi,
selama
pembuatan saluran drainase yang permanen telah selesai
I I I I I I I I I I I I I I.. I I I
dibuat. g.
lnstitusi Pengelolaan lingkungan Hidup
1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Proli1nsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara. 5.
Kerusakan Ruas Jalan a.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah mobilisasi alat berat dan material
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak adalah panjang dan Iebar kerusakan pada ruas jalan yang sebelum ada mobilisasi alat berat dan material tidak terjadi kerusakan ruas jalan.
c.
Tujuan Pengelolaan lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif rusalmya jalan umum akibat mobilisasi alat-aiat berat dan material konstruksi .
V-10
- - - - - -- -- - - - - - · - -
I I
Laporan ,.n.{fiir UKL - UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
d.
.I
Upaya Pengelolaan Llngkungan Hidup 1). Pembatasan volume material agar tidak melebihi kapasitas kendaraan pengangkutnya. 2). Pembatasan volume material agar bobot total kendaraan
I I I I
berikut material tidak melebihi tonase kelas jalan. 3). Memberikan kendaraan
pengangkut
dan
sanksi
material
kepada
apabila
sopir
kapasitas
muatannya melebihi ketentuan yang ditetapkan. 4). Kendaraan proyek yang akan keluar areal proyek, ban kendaraan terlebih dulu dicuci (disemprot air) untuk membersihkan dari kotoran (tanah /lumpur) sehingga tidak terbawa ke luar areal proyek (jalan eksisting). 5). Apabila masih terjadi ceceran pada jalan eksisting segera
I·
dibefsihkan. 6). Apabila
I I I I I I I I I I I I
peringatan
terjadi
kerusakan
permukaan
jalan segera
diperbaiki. e.
Lokasi Pengelolaan Llngkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan di jaringan jalan yang digunakan untuk mobilisasi alat-alat berat dan material konstruksi, Yaitu pada seluruh ruas jalan Pasar Pet:acfli dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200 ditambah ruas jalan Pasar Kerkap- Lais- Lais Argamakmur Km 10.
f.
Periode Pengelolaan Llngkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan secara kontinyu selama komponen kegiatan mobilisasi alat-alat berat dan material sebagai sumber dampak tengah berlangsung.
g.
lnstltusl Pengelolaan Lingkungan Hldup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
•.
V-II
I I
£aporan )l{liir UKL- UPl Ruas Jaian Pasar Pedati- Kerkap
3). Penerima Laporan
"I I I I I
Satuan Ke~a Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup ?rovinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
5.1.2.2. Komponen Biologi Gangguan Kehidupan Biota Perairan a.
I I I I I I I I I I I I
Sumber Dampak Merupakan
dampak
turunan
dari
menurunnya
kualitas
air
permukaan atau sebagai dampak tak langsung dari pengoperas·lan kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak adalah populasi biota perairan di perairan dekat dengan pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif menurunnya populasi biota perairan yang terjadi sebagai akibat tak langsung dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dilakukan dengan mengelola dampak primernya yaitu pengelolaan kualitas air permukaan.
V-12
I
Laporan JlR.fiir Ul
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di area kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan kantor proyek,
I I I I' I I I I I I I I I .. I I I
gudang dan penginapan karyawan sebagai sumber dampak tenq.ah berlangsung.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3}
Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Prov'msi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
5.1.2.3. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1.
Timbulnya Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha a.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadio sumber dampak adalah penerimaan tenaga kerja untuk pelaksanaan konstru'Ksi f1s"I'K kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.
b.
Tolok Ukur Dampak
1). Jumlah angkatan kerja setempat yang diterima di proyek.
!!':~~~?~~ J1. ~--~,.,..X.C.~/Utf'U.--s.~Nn T~
(ITZJJ 'IKI4a
V-B
I I
Laporan Jt(liir UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- l<erkap
2). Tidak terjadi kecemburuan sosial masyarakat setempat
.I I I I I
I'
terkait dengan kegiatan mobilisasi atau penerimaan tenaga kerja. 3). Tidak terjadi gangguan kamtibmas dari masyarakat. c.
Tujuan Pengelolaan lingkungan Hidup Tujuan
pengelolaan
lingkungan
hidup
adalah
untuk
meningkatkan dan memaksimalkan dampak positif kesempa'tan kerja dan peluang berusaha yang terjadi akibat mobilisasi tenaga kerja untuk pe!aksanaan konstruksi fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap. d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan 1). Mensyaratkan
kepada
kontraktor
pelaksana
untuk
berkolaborasi dengan kontraktor lokal atau badan usana
I I I I I I I I I .. I I I
lokal seperti koperasi dalam penyediaan alat angkutan atau pengadaan material 2). Memberikan informasi adanya penerimaan tenaga kerja melalui Pemerintah Kecamatan atau Desa setempat 3). Memberi upah gaji tidak kurang dari standar Upah Minimum Kabupaten yang berlaku saat ini. e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan di wilayah-wilayah desa yang dilalui oleh ruas jalan Pasar Pedati- Kerkap, yaitu Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten
~'U\\.1
Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napa! Kabupaten Ben,9kulu Utara.
f.
Periode Pengelolaan lingkungan Hidup Pengelolaan dilaksanakan pada saat mobilisasi tenaga kerja sebelum pekerjaan konstruksi fisik dimulai.
v -114
I I
Laporan fl.{liir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
g.
.I
I I I I I I I I I I I I I I.. I I I
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
2)
Pengawas
: Kontraktor/Sub Kontraktor) :
Konsultan
Supervisi
dan
M:jNN
Provinsi Bengkulu 3)
Penerima Laporan : Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara. Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
2.
Timbulnya Kecemburuan Sosial a.
Sumber Dampak Mobilisasi Tenaga Kerja atau penerimaan tenaga kerJa untuk pelaksanaan konstruksi fisik kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.
b.
Tolok Ukur Dampak Sebagai tolok ukur dampak adalah jumlah anggota masyarakat setempat yang ingin bekerja pada proyek ini namun tidak dapat memanfaatkan
kesempatan
kerja
yang
ada
dan
juga
kesempatan kontraktor lokal atau badan usaha berupa koperasi yang tidak diberi kesempatan untuk berkolaborasi dengan kontraktor pelaksana.
c.
Tujuan Pengelolaan lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi
mengendalikan
dan
dampak
negatif
kecemburuan sosial yang terjadi akibat mobilisasi tenaga kerja untuk pelaksanaan konstruksi fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan 1). Mengharuskan
kepada
Kontraktor
pelaksana
proyek,
Suplayer dan Konsultan supervisi untuk memberi prioritas
V-15
I I
£aporan.JL~ UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
penerimaan tenaga
.I
kerja
proyek yang
berasal dari
masyarakat setempat yang memenuhi kualifikasi. 2). Mensyaratkan
kepada
kontraktor
\Yi'l..""'
pelaksana
berkolaborasi dengan kontraktor lokal atau badan usaha
I I I I
lokal seperti koperasi dalam penyediaan alat angkutan atau pengadaan material 3). Memberikan informasi adanya penerimaan tenaga kerja melalui Pemerintah Kecamatan atau Desa setempat. 4). Melakukan
kepada
masyarakat
bahwa
kesempatan kerja yang ditimbulkan sangat terbatas.
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan di wilayah-wilayah desa yang dilakui oleh ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap, yaitu Desa P'*-il>.
I·
Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang
I I I I I I I I I I I I
sosialisasi
Betuah
Kecamatan
Pondok
Kelapa
Kabupaten
Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara. f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilaksanakan pada saat mobilisasi tenaga kerja sebelum pekerjaan konstruksi fisik dimulai.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3)
Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Din as
Perhubungan
Provinsi
•.
!!~~~~?~,E .JI.Wi\17ltN,IGot.A>Io.K<.e.~a-.~-. ~fii'Z1)1'UT411
v -1!6
I I
£aporan .Jl~ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah
'I
dan Kab. Bengkulu Utara
3.
I I I I
Terganggunya Lalu Lintas a.
Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adatafl 1). Mobilisasi alat berat dan material, 2). jalan, 3).
Pekerjaan perkerasan
Pekerjaan pemasangan sarana pelengk.a? -;!.an
penunjang.
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok Ukur Dampak adalah tingkat gangguan perjalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan.
1\ I I I I I I I I I .. I I I
Sumber Dampak
c.
Tujuan Pengelolaan lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif gangguan lalu lintas yang terjadi akibat kegiatan keluar-masuknya kendaraan proyek dan kemungkinan adanya penyempitan jaran dalam pelaksanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Menerapkan
traffic
management
dalam
pelaksanaan
proyek. 2). Pelaksanaan pekerjaan dilakukan di luar peak hour jalan Pasar Pedati - Kerkap (akhir pekan) 3). Pemasangan rambu lalu lintas sementara terkait dengan keberadaan proyek (spesifikasi perambuan mengmuti standart perambuan sementara)
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan dilakukan pada ruas jalan yang sedang dilakukan
pekerjaan perkerasan dan jalur pengangkutan
I I
£aporan Jl{liir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
material. Yaitu pada seluruh ruas jalan Pasar Pedati dari Sta
.I
0+000 sampai Sta 21+200 ditambah ruas jalan Pasar KerkapLais- Lais Argamakmur Km 10.
I I I I 1\
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan selama mobilisasi alat berat dan material,
peke~aan
perkerasan
jalan
serta
peker]aan
pemasangan sarana pelengkap dan penunjang sebagai sumber dampak berlangsung.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan PZJNN Provinsi Bengkulu
I I I I I I I I I I I I
',
3)
Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina 1 e'Knil<
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
5.1.2.4. Komponen Kesehatan Masyarakat 1.
Gangguan Kesehatan Masyarakat a.
Sumber Dampak Gangguan kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan dari menurunnya kualitas udara dan meningkatnya ket>isingan atau dampak tak langsung akibat dari mobilisasi alat berat dan material serta peke~aan perkerasan jalan.
:!~~~?~~ JL~.II;KM.Pvfo.KM:.~S.W...~~ (W1J nn~•
r...,-.
V-IS
I I
£aporan )ff{fi.ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
b.
.I I I
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak adalah keluhan masyarakat berkaitan dengan meningkatnya gangguan pernafasan dan iritasi mata akibat meningkatnya debu di udara, gangguan kenyamanan akibat meningkatnya kebisingan.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif gangguan kesehatan
masyarakat
yang
terjadi
akibat
kegiatan
pengangkutan material dan pengoperasian alat berat dalam pelaksanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Peda't1 Kerkap.
d.
I I I I I I I I I I I I
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Mengelola dampak primernya yaitu menurunnya kualitas udara dan meningkatnya kebisingan.
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan di area tapak proyek terutama yang berdekatan dengan kawasan permukiman, tempat ibadah, dan rumah, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang
Betuah
Kecamatan
Pondok
Kelapa
Kabupaten
Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napa! Ka'oupa'l:en Bengkulu Utara.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama mobilisasi alatalat berat dan material serta pekerjaan perkerasan ja'lan sebagai sumber dampak tengah berlangsung.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1). Pelaksana PT. BLANTICKINDO ANEKA ~"-"-"~~~~ JI.Dilt!p,ll/{gAJ#o.lf.K.~Bwll...-.sT~ Fl'J 'nQ,f,_
:
Kontraktor/Sub Kontraktor)
V-19
I I
£aporan Jl{liir Ul
2). Pengawas
.I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Tell:nik. Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
2.
Penurunan Sanitasi Lingkungan a.
Sumber Dampak Sebagai sumber dampak adalah pengoperasian kantor
Pf~K,
gudang dan penginapan karyawan
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak adalah jumlah sampah non 83 yang ditimbulkan oleh pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif penurunan sanitasi lingkungan yang terjadi akibat pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Melarang
karyawan
yang
membuang
sampah
pada
sembarang tempat 2). Menyediakan bak sampah pada setiap ruangan, setelah bak sampah penuh maka sampah yang ada dalam bak
-----
I I
£aporan~ UKl - UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
tersebut ditimbun pada tempat penimbunan sampah
.I
sementara (TPS) 3). Bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan
I I I I I I I I I I I I I I I .. I I
Provinsi Bengkulu untuk mengangkut sampah ke Tempat Penimbunan Akhir (TPA) yang ditentukan oleh Pemerintah setempat, secara berkala 3 hari sekali.
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan di area kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hldup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan sebagai sumber dampak tengah berlangsung.
g.
lnstltusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan Ke~a Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Ungkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah. Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu lengah dan Kab. Bengkulu Utara.
UJ
!!:~~~~~~ ,.....-....,qnn....
. . . . . ,_.
.ll ...... .lt-.-- ~-
v -21
-----------------------------------------------------------------
I I I I I I I
£aporan .Jl{/iir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
5.1.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Operasi)
5.1.3.1. Komponen Fisik-Kimia 1.
Penurunan Kualltas Udara a.
Sumber Dampak Pengoperasian jalan yang meningkatkan kepadatan kendaraan sehingga menimbulkan emisi gas buang kendaraan bennotor khususnya CO, N02 , S02, Pb dan debu, yang mempengaruhi areal pemukiman penduduk, fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah yang berada di ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap.
b. Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak menurunya kualitas udara adalah nilai ambang batas dari parameter kualitas udara ambient yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
I I I I I I I I I I I I
1999 (lihat Tabel5.1. di depan).
c.
Tujuan Pengelolaan lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif penurunan kualitas udara yang terjadi akibat pengoperasian ruas jalan Pasar Pedati- Kerkap.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Melakukan penanaman pohon di sekitar tapak proyek untuk mengurangi penyebaran polutan. Agar pohon - pohon tersebut dapat berfungsi sebagai barrier maka pohon - pohon tersebut ditanam rapat dari bawah ke atas. Hal ini dapat dilakukan dengan penanaman tumbuhan jenis tertentu yang berdaun lebat. Jenis vegetasi yang dapat
berfungsi sebagai barrier
antara lain : 1). Vegetasi jenis pohon rendah, sebagai barrier tingkat dua yang ditanam dibelakang tumbuhan barrier tingkat satu antara lain : kembang merak (Euphorbiapulcherima),
V-22
-
I I
------~~~~~~~~~~~~~~~----------
£aporan)l~ir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
fillisium (Fillicium decipiens), tanjung (Mimusop sp), bungur (Lagerstroemia spesiosa)
2). Vegetasi jenis pohon tinggi sebagai barrier tingk.at tiga: Tembesi (Samanea saman),- asam (Tamarindus indica), mahoni (Swietenia mahagom) dan lain -lain. Vegetasi ini selain berfungsi mengurangi pencemaran juga
I I I
berfungsi meredam kebisingan, memberi rasa sejuk dan menambah keindahan. Jenis vegetasi pelindung lainnya yang dapat digunakan untuk pengelolaan kualitas udara disajikan pada Tabel 5.4. Secara skematis upaya pengelolaan kualitas udara dengan penanaman jenis vegetasi disajikan pada Gambar5.1.
I' I I I I I I I I I I I I
Tabel5.4. Jenis- Jenis Vegetasi Yang Dapat Digunakan Untuk Pengelolaan Kualitas Udara No.
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18
19
20 21
22 23 24 25 26 27
Nama llmiah Acalypha microphy/la Aqave americana Allamanda cathartica Al/~qia exelsa Altemathera ficodes Amherstia nobilis Axonopus compressus Arundinata pumilla Bambusa multiplex Bambusa vulgaris Barringtonia asiatica Bauhinia purpurea Bougeniella glabra Brownea capitella Carmona retusa Cassia biflora Cassia siamea Chlorophylum bichetti Chrysalidocarpus lutescens Clerodendron thomsonae Coccos nucifera Dialium indum Dillenia phipinensis Duranta repens Duranta variegata Ficus benyamina Ficus glabela
~~~~~?~!.~ ..if.,..,..M,ICM..AA>.Ib<:.~S....~s--.. T~ (IP;HJ 1'MT4_,
Nama Daerah Teh-tehan Agave america AI amanda Rasamala Kriminil merah Bunga ratu Rumput paitan Bambu pangkas Bambu cina Bambu jepang Keben I butun Bunga Kupu-kupu Bougenvil ungu Bunga Lampion Serut Casia golden Johar Lili paris tepi daun putih Palem kuning
Keluarga Euphorbiaceae Agave ceae Apocynaceae Hammamelidaceae Amaranthaceae Leguminosae Graminae Graminae Graminae Graminae Myrtaceae Leguminoceae Nictaginaceae Leguminoceae Boraginea Leguminosae Leguminosae Liliaceae
Nona makan sirih
Verbenaceae
Kelapa Asam Kranji
Palmae Leguminoceae Dilleniaceae Verbenaceae Verbenaceae Moraceae Moraceae
~
s kuning Terang bulan Beringin Ficus glabela
Palmae
V-23
I
£aporan )f.{liir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
No.
Nama Daerah
28 29 30 31
I I I
Kelua a
Dollar Garnal Soka kecil Bambu Kuning
32 33
34 35 36
37
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Secara umum lokasi pengelolaan lingkungan untuk meminirnasi dampak
I I I I I I I I I I I I
penurunan
kualitas
udara
adalah
dengan
melaksanakan penanaman pohon di seluruh ruas jalan proyek ini, dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan secara terus rnenerus selama ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap dioperasikan.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengl
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
!!:.~~~~?~K! r.-.
Jl.~ .. l'tlll.PtlkJ..IIft.~Ban!!.-s-..
pn:tJ1'Uun
V-24
I
£aporan)l~r UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Gambar 5.1. Skema Pengelolaan Kualitas Udara dan Kebisingan .
~-------lTerdispersi
ke atmosfir
Emisi gas buang kendaraan ~~~nm~o~t~ocL_
I I I I I I I I I I I I I
__________~/
Poho11 Tillggi Rambatan bisine
RUMIJA ..... .
Jenis- jenis tanaman yang disarankan : Perdu : Teh-tehan, bluntas, pangkas kuning (atau yang lain lihat Tabel 5.1) Pohon rendah : Kembang merak , filisium, angsana, turi, akasia, dll. Pohon tinggi : Tembesi, asam, mahoni, cemara laut, flamboyant. Kiara payung, dll Keterangan : 1. Ditanam di area yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. 2. Penanaman pohon dilakukan dengan menambah kerapatan karena pada sisi jalan sudah ada tanaman penghijauan baik dikiri maupun kanan.
2.
Peningkatan Kebisingan
a.
Sumber Dampak Pengoperasian jalan yang meningkatkan kepadatan kendaraan sehingga menimbulkan suara I bunyi yang berasal dari suara mesin kendaraan bermotor yang melintas di ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap.
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak peningkatan kebisingan adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep48/MNLH/1111996 (Tabel 5.2. di depan).
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif peningkatan
V-25
I
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Laporan )lkjiir UK!..- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
kebisingan yang
te~adi
akibat pengoperasian jalan Pasar
Pedati- Kerkap. d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
lingkungan
dilakukan
dengan
penanaman
vegetasi di sekitar ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap (bariei) sebagaimana pada pengelolaan kualitas udara. Penanaman vegetasi
terutama
yang
berbatasan
langsung
pemukiman serta area sensitif seperti fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah (lihat Tabel 5.5. dan Gambar 5.1 ). e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lahan di sekitar tapak proyek yang berbatasan langsung dengan pemukiman penduduk serta area sensitif seperti fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadan, sebagaimana telah disampaikan pada lokasi pengelolaan lingkungan untuk meminimasi dampak menurunnya 1<-ua'.i\as udara.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap dioperasikan.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hldup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2.JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
V-26
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan)l~ir UK!..- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Tabel5.5. Jenis- Jenis Vegetasi Yang Dapat Digunakan Untuk Pengelolaan Kebisingan N o.
Nama llmiah
Nama Daerah
1.
Acacia mangium
2.
Bamboosa sp.
Volume Jarak dari kerimbunan sumber daun (m') dampak(m)
Akasia mangium Bambu pringgodani Johar Anaknakal Soka Kekaretan Sebe Likuan-Yu
Ketinggi an penguku ran-(m)
114,39
30,20
4,00
n(dBA) 4,1
122,03
16,40
2,50
4,9
Casia siamea 60,74 1,20 9,80 Durant repens 1,68 9,80 1,20 lxora javanica 1,350 11,20 1,20 Hevea sp 1,105 4,60 1,20 Heliconia sp. 1,792 1,20 3,20 Vermenia 2,464 8,20 1,20 obtusifolia .. .. Sumber: Pedoman Mit1gas1 Dampak Kebtsmgan Akibat Lalu Untas Jalan, 2004 DPU
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Rata-lata n!duksi kebisinga
0,3 0,8 0,9 0,9 3,4 2,3
5.1.3.2. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1.
Peningkatan Kecelakaan Lalu Lintas a.
Sumber Dampak Sumber dampak adalah pengopersian jalan Pasar Pedati Kerkap (dengan tingkat pelayanan jalan yang sudah bail
b.
Tolok Ukur Dampak
\
Tolok ukur dampak adalah meningkatnya frekwensi atau angka kecelakaan pada tahap pasca konstruksi akibat para pengguna jalan memacu kendaraannya terlalu tinggi.
c.
Tujuan Pengelolaa Lingkungan Hidup Tujuan
pengelolaan
adalah
untuk
mencegah
dan/atau
meminimalkan terjadinya kecelakaan akibat pengoperasian Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap.
V-27
----
I I I I I I I I I I I I I I I I I-. I I I
---------
------------------------------------------------~
£.aporan jl.~ir UK!.- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Pemasangan rambu peringatan kondisi jalan (tanjakan, tikungan, penyempitan) 2). Pemasangan
rambu
pemberitahuan
adanya
fasilitas
umum, seperti: sekolahan; tempat ibadah dan pasar sehingga akan banyak penyeberang jalan 3). Pemasangan rambu pengurangan kecepatan 4). Pembuatan zebra cross dan traffic light e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi
pengelolaan
lingkungan
hidup
adalah
kawasan
permukiman, tempat ibadah, gedung sekolah dan kawasan perdagangan
serta
kawasaan
yang
rawan
kecelakaan,
khususnya yang belum dipasang rambu-rambu lalu lintas atau pemah ada rambu namun sudah rusak, sebagaimana disajikan pada Gambar 5.2., Tabel 5.6 dan tabel 5.7.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap dioperasikan.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan PZJNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina I elt.l\il<
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
V-28
I I .I
I I I I I I I I I I I I I I I' I I
'·
Lapomn.ft{mr UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
Gambar 5.2. Contoh perambuan untuk kawasan rawan kecelakaan
~ I) Tikungan ke Kiri
<0 ~ 2) Tikungan ke Kancm
3) Tikungan Tajam ke Kanan
€1 ~ 4) Tikungan Tajam ke Kiri
5) Tanjakan Curam
6) Turunan
¢i ~ 7) Tikungan Ganda
10) Rawan Longsor
8) Awas Anak-anak
11) Banyak Penyeberang Jalan
9)Hatt-hali
12)K~
Mamun m
13) Banyak Tikungan
~!!;~~~?~~A .!!;""'" ..-.--. r.....-aiWV rHt•• ............--..-
14) Jalan Menanjak
V-29
I I
.lAporan)f.~ UKl- UPl Ru as Jalan Pasar Pedati- Kerkap
.,
Gambar 5.3 Contoh Rambu Lalu lintas Yang Akan Dipasang
I I I I I'
I I I I I I I
\.
:a I I I I
!'!~~~~~E T.,..__
Jl. ....... -.""""~~----,_, .. fWII~
v- 30
I I I I I I I
£aporan )f.ftliir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati • Kerkap
Tabel 5.6 Jenis dan Penempatan Rambu di Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap, Arah Pasar Pedati - Kerekap Batas Kota No. Bengkulu sbg Sta 0 **) 0 + 800 1. 4 +450 2.
I' I I
Kode Rambu
Keterangan
Tikungan ke kiri 1 Zebra Cross Rumah sekolah SMP Ban yak penyeberang jalan - - -11 - - - -· Tikungan ke kanan 3:- 5 + 500 2 . 6 + 050 4. Zebra Cross Kawasan pergadangan 11 Banyak penyeberang jalan Pembatasan kecepatan kendaraan 12 . 6 + 100 5. Zebra Cross -Kawasan perdagan_gan 6 + 300 6. 4 ~~an~am~kiri _________ :------· 6 +700 Tikungan tajam ke kanan 7. 3 8+ 500 Banyak tikungan 13 8. Hati-hati 9 9 + 350 Tikungan tajam ke kiri Permukiman 9. 3 ~embatan PJr Sekotong -Permukiman 9 +800 3 10. Tikungan tajam ke '5anan 11 +sao- Banyak tikungan 13 Permukiman 11. Hati-hati 9 Jembatan Sungai Lemau . Peringatan rawan kecelakaan 1----11 + 900 12. Tikungan ~ajam ke kiri 3 12 + 100 Tikungan tajam ke kanan 13. 4 c£.~rmukiman 12 + 500 Tikungan tajam ke kiri 14. 3 -4-- r--· 13 + 500 Tikungan tajam ke kanan 15. 1--··· 2-14 + 100 Tikungan ke kanan 16. 17.- - - -14- -+·400 Tikungan ganda 7 15 + 700 18. Tikungan ke ~iri 1 2 -- r--16 + 500 Tikungan ke kanan 19. 10-20. 16 + 800 Rawan longsor 17 + 500 Tikungan ganda 7 21. -Tikung
-
-~·-··
~---
I I I
Jenis Rambu
~--·--··
\
I I I I I I I
-
v -31
I I I I I I I I'
I I I I I I I I I
I
£aporan )lijiir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Tabel 5.7 Jenis dan Penempatan Rambu di Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap, Arah Kerkap - Pasar Pedati
No. 1.
~--~-3. 4. 5.
Batas Kota Bengkulu sbg Sta 0 **) 23 +450
21 + 100 20 + 800 20 + 700 20 + 400
Jenis Rambu Zebra Cross Banyak penyeberang jalan Pembatasan kecepatan Tikungan ke kiri Turunan Tikungan ke kanan Tikungan ganda Hati-hati Peringatan rawan kecelakaan Pemasangan cermin cembung Tikungan ke kiri Tikungan kekanan Ti_kungan 9.'1!:1da Tikungan ganda ... Rawan longsor Tikungan tajam ke kiri Tikungan ke kanan Tikungan ganda Tikungan ke kiri
Keterangan
-
Kawasan perdagangan
11 12 1 6 2 7 9 -
-
------
Jembatan Air Bintunan 1 --2 ··7 ·-· 7 11. 10 -12. 4 ----2 13. -----------· 14. 7 -__ - · · -1- - - · 15. ·------Banyak tikung~------------- - - - -13 - - - · r------·-·---·-··--~Rawan lo_!!g_sor 17. 10 -. ·--Banyak tikungan 13 Permukiman 18. Hati-hati 9 Peringatan r~an kecelaka_'!_fl__ _____ - - - - - - c - - c--11 + 200 Banyak tikungan 19. 13 9 __ Hati-hati --20. 9+ 900 Tikungan ke kiri . ___ 1 -----_]iklj!_l_gan ke kanan __________ 9+ 400 21. 2 '-------;-.,--- ------ ··-------8+ 550 Banyak tikungan 13 22. - ·----Tikungan tajam ke kiri 6 + 700 4 23. Tikungan t~am ke kanal"l__ _ _ _ _ Permukiman 6 +400 24. 3 !-· Kawasan pergadangan6+ 100 Zebra Cross 25. Banyak penyeberang jalan Pembatasan kecepatan kendaraan - - - - r.: ------f-26. -- 6 + 050 Zebra Cross Kawasan~aga~~ Tikungan ke kiri 27. 5 + 100 1 Rumah sekolah SMP4 +450 Zebra Cross 28. Banyak t~en}'eberang jalan 11 0 + 900 Tikungan ke kanan 2 29. Keterangan: Dasar penentuan rambu adalah stnpmap **) : Batas Kota Bengkulu dengan Kabu. Bengkulu Tengah sebagai Sta 0+000
6.
7. 8. 9. 10.
20 + 300 19 + 700 18 + 850 18 + 700 17 + 600 16 + 900 16 + 600 15 + 050 14 + 600 12 + 500 12 + 100 12 + 400 11 + 700
"-~··--
-
·------------~-~-----
-
-
PT. BLANTICKINDO ANEKA ~<>-olll!$llliiiGc-.rc~COI
Tl'lpJI"aor. (!nt) 1'NF41
I I
Kode Rambu
v -32
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan. )l.~ir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
2.
Gangguan Lalu Lintas a.
Sumber Dampak Pemeliharaan jalan yang berakibat terganggunya lalu lintas bagi pengguna ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap.
b.
Tolok Ukur Oampak Tolok ukur dampak adalah tingkat gangguan perjalanan yang dirasakan
oleh
para
pengguna
jalan
sebagai
a\l.ibat
pemeliharaan jalan. c.
Tujuan Pengelolaa Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi
dan
mengendalikan
dampak
negatif
terganggunya lalu lintas. d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Menerapkan
traffic
management dalam
pelaksanaan
proyek. 2). Pelaksanaan pekerjaan dilakukan di luar peak hour jalan Pasar Pedati- Kerkap (akhir pekan) 3). Pemasangan rambu lalu lintas sementara terkait dengan keberadaan proyek (spesifikasi perambuan mengikuti standart perambuan sementara) e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan dilakukan pada lokasi sebelum dilakukan pemeliharaan jalan dan pada jalur pengangkutan material.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pekerjaan pemeliharaan ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap tengah berlangsung.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
: Kontraktor/Sub Kontraktor)
V-33
I I I I I I I
1\ I I I I I I I I I I I I
Laporanfl.~ UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina T eknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
5.1.3.3. Komponen Kesehatan Masyarakat Gangguan Kesehatan Masyarakat a.
Sumber Dampak Gangguan kesehatan masyarakat sekitar terjadi sebagai dampak turunan
dari
menurunnya kualitas udara dan meningkatnya
kebisingan atau sebagai dampak tak langsung akibat dari pengoperasian jalan.
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak adalah keluhan masyarakat berkaitan dengan meningkatnya gangguan pernafasan dan iritasi mata akibat meningkatnya debu di udara, gangguan kenyamanan akibat
\
meningkatnya kebisingan.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif terganggunya kesehatan masyarakat yang
te~adi
akibat pengoperasian Ruas
Jalan Pasar Pedati- Kerkap setelah dilakukan peningkatan.
UJ
~~~,!S~?~~ JtW§;qoolf,f(',o(_I"UUQ.H.e.~-JoA,rn.~ ~/Wt)'fMUtl
v -34
I I I I I I I
£aporan )l{lii1' Ul
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Mengelola dampak primernya yaitu penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan.
e.
Lokasl Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di area tapak proyek terutama yang berdekatan dengan kawasan permukiman, tempat ibadah dan rumah sekolah, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napa! Kabupaten Bengkulu Utara.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap dioperasikan.
g.
1 I I I I I I I I I
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Badan
Direktorat Bina Teknik
Jenderal Bina Marga dan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU
\
Provinsi
Bengkulu,
Kab.
Bengkulu
Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
PT. BLANTICKlNDO ANEKA Jt
~&XM.I"uuo.lf.ec.~&wu.--
~fi"NJ7U'UU
v -35
I I I I I I I
£aporan jl~ir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
5.2.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
5.2.1.
Tahap Pra Konstruksi Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya Timbulnya Persepsi Masyarakat a.
Persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap. b.
Sumber Dampak Komponen
kegiatan
yang
menjadi sumber dampak adalah
pekerjaan survei topografi, survei tanah dan survei hidrologi.
1\ I I I I I I I I I I I I
Jenis Dampak Yang Dipantau
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana timbulnya persepsi positif masyarakat setempat terhadap Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap dapat dioptimalkan.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Jumlah atau presentasi anggota masyarakat yang berpersepsi positif terhadap Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Data dikumpulkan melalui wawancara terhadap anggota masyarakat dengan menggunakan kuisioner. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi. 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Pemantauan dilakukan permukiman atau desa-desa yang dilalui oleh ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut
UJ
!!;~~~~?~.!.~ Jt~lll{al'vlo..Kloc.~ ...... ~-""'-" fmt'} 721T4d
T*""'-
V-36
I I
Laporan)I~ UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- l<erkap
dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napa! Kabupaten Bengkulu Utara.
I I I I I I I I I I I I I I I I I I
3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan : Jangka waktu pemantauan dilakukan selama tahap pra konstruksi dengan frekwensi cukup sekali saja. f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan
Lingkungan
Hidup
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi
Bengkulu,
Kab.
Bengkulu
Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara. 5.2.2.
Tahap Konstruksi
5.2.2.1. Komponen Fisik-Kimia 1.
Penurunan Kualitas Udara a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah penurunan kualitas udara karena meningkatnya kandungan debu, Timbal (Pb) dan gas pencemar {S02 , N02 dan CO) di udara.
b.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah 1). Mobilisasi alat berat dan material, 2). Pekerjaan perkerasan jalan.
m
PT.BLANTICKINDOANEKA 1'1..-0_0_0~<>
$CDMQIIIIC~
Jl.~,!llf*.lllul>n.I!Jr
V-37
,--------------------
I I
£aporanjl~ Ul
c.
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui
I
sejauh
mana
keberhasilan
dan
effektivitas
pengelolaan
lingkungan penurunan kualitas udara akibat mobilisasi alat
I I I I I I I
berat dan material serta pekerjaan perkerasan jalan.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungann hidup yang dipantau adalah kandungan debu, Timbal (Pb) dan gas pencemar di udara seperti 80 2 , N02 dan CO.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan, selanjutnya dilakukan analisis di laboratorium lingkungan hidup. Analisis data dilakukan dengan metode perbandingan antara hasil pemantauan dengan baku mutu yang telah ditetapkan (Tabel 5.1. di depan). Metode analisis, peralatan yang digunakan diperlihatkan Tabel 5.8.
1 I I I I I I I I I
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tabel5.8. Metode, Peralatan Sampling dan Analisis Kualitas Udara Metode Samplin!l Jenis Peralatan Sampling Gas detection Gas Sampler
1
so2
Waktu Penguk uran 1 jam
2
NOz
1 jam
Gas detection
Gas Sampler
3
co
1 jam
Gas detection
Gas Sampler
4
Pb
1 jam
Dust detection
Dust Sampler
5
Debu
1 jam
Dust detection
Dust Sampler
No
Param eter
Metode Analis Analisis
Peralatan
Spektrofotomet rik Ana !isis Saltzman Non Dispersive Infra Red (NDIR) Spektrofotomet rik Gravimetrik
Spektrofoto meter Spektrofotomet er NO\R ll.nalyzer
Spektrofoto meter Timbangan analitik
v -38
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan)l~ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
2). Lokasi Pemantauan Ungkungan Hidup Lokasi pemantauan kualitas udara dilakukan di 3 titik sesuai dengan pengambilan sampel kualitas udara pada rona awallingkungan, yaitu : a.
Titik satu (UA1) diambil di SMP Negeri Pondok Kelapa (Sta 4+450), titik ini diambil untuk mewakili kualitas udara kawasan permukiman
b.
Titik dua (UA2) diambil untuk mewakili kondisi lingkungan di lokasi fasilitas ibadah, sekolah dan permukiman (Sta 12+100).
c.
Titik tiga (UA3) mewakili kawasan perdagangan yaitu di Pasar Kerkap (Sta 22+800)
3)
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Pemantauan
dilakukan
selama
masa
konstruksi
berlangsung dengan frekwensi 3 (tiga) bulan sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3)
Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Tel\nik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Ungkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
2.
Peningkatan Kebisingan a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah tingkat kebisingan terutama yang terjadi di permukiman penduduk.
!!';~~~~?2~ .JL.,.... K
r..,_.,.... F"J""'"••
v -39
I I I I I I I I I
£aporan}l~ir UKL- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati- Kerkap
b.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah 1). Mobilisasi alat berat dan material, 2). Pekerjaan perkerasan jalan
c.
Tujuan Pemantauan Lingkunga Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan peningkatan kebisingan akibat mobilisasi alat-alat berat dan material konstruksi serta pekerjaan perkerasan jalan.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah tingkat kebisingan.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data_:
I I I I I I I I I I I
Pengumpulan data dilakukan melalaui pengukuran tingkat kebisingan di lapangan dengan menggunakan peralatan Sound Level Meter. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara hasil pengukuran dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor : Kep-481MenLH/1111996
(Baku
mutu
kebisingan dapat dilihat pada Tabel 5.3). 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan kebisingan dilakukan di 3 titik sesuai dengan titik pemantauan kualitas udara pada rona awal lingkungan. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Pemantauan
dilakukan
selama
masa
konstruksi
berlangsung dengan frek.wensi 3 (tiga) bulan sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
!.!:~~~~?~~ .II. "\\IPI;IIli!LI'Wo.tf-.~IJ-._,_.$$all ~AA-{In1}TUTU.
: Kontraktor/Sub Kontraktor)
V-40
~-~~------------------------------------
I I
£aporan Jl{/iir UKl- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati- Kerkap
2)
Provinsi Bengkulu
I I I I I I I
3)
I I I
Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
3.
Penurunan Kualitas Air Perrnukaan a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah penurunan kualitas air permukaan karena meningkatnya kadar TSS, TDS, BOD, COD,
-I I I I I I I I
Konsultan Supervisi dan P2JNN
Pengawas
Amonia, Deterjen, Minyak dan Lemak serta koliform.
b.
Somber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi somber dampak adalah pengoperasian
kantor
proyek,
gudang
dan
penginapan
karyawan.
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan
menurunnya
pengoperasian
kantor
kualitas proyek,
air
gudang
permukaan dan
akibat
penginapan
karyawan.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah kandungan TDS, TSS, pH, BOD, COD, DO, Amonia, Deterjen, Minyak dan Lemak serta koliform.
v -41
I I
£aporan)l~ir UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data_:
I
Pengambilan sampel air permukaan pada setiap titik dilakukan dengan menggunakan alat Karemer Water
I I I I
Sampler dan ditampung dalam alat penampungan air
(jerigen), sehingga untuk satu kolom air akan diwakili oleh satu jerigen sampel air. Untuk menjaga agar sampel air yang telah diambil tidak terkontaminasi dan rusak selama pengangkutan maka sampel air tersebut diawetkan sesuai dengan parameter yang dianalisis dan jerigen-jerigen air tersebut dimasukkan dalam Coo/ Box yang berisi es. Parameter-parameter kualitas air yang mudah berubah dan tidak dapat diawetkan seperti pH dan oksigen terlarut (DO)
I
diana!isis di lokasi pada saat pengambi!an sampel (in situ). Sedangkan untuk parameter-parameter kuiitas air yang lain
I
akan dianalisis di laboratorium (Tabel 5.7.). Selanjutnya hasil analisis dibandingkan dengan baku mutu menurut PP
·I
82 Tahun 2001 kualitas air sungai kelas I (Lihat Tabel 5.3).
Tabel 5.9. Metode Analisis Kualitas Air Permukaan
I I I I
I I I I I
Parameter Yang Diukur Amonium
Rentang
Satuan
5-60/50
mg/l
Kolometri dengn Nessler
0,005-0,25
mg/l
mg/l
Kolorimetri dengan perak dietil ditiokarbamat lnkubasi pada temperatur 5 hari 20 c. Refluks secara tertutup
mg/l
Titrimetri
BOD COD Oksigen terlarut pH Koli tinja
mg/l 5-50
1-14
20-60 koloni/ 100mL
-
TDS
Jml/100 mL Jml/100 mL mg/l
TSS
mg/l
Koli total
Teknik Pengujian
°
Elektrometri Saringan membran Tabung fermentasi Gravimetri Gravimetri
Spesifikasi Metoda Permujian SNI19-16551989 SNI19-26011992 SNl 06-25031991 SNI 06-25041991 SNI 06-24241996 SNI 06-11401989 SNI19-39561995 SNI19-41581995 SNI 06-11361989 SNI 06-1~'351989
V-42
I I
I I I I I I I ·I
Laporan )f.{liir UKl- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati- Kerkap
Spesifikasi Parameter Yanjj Diukur Deterjen Minyakdan Lemak
Rentang
Satuan
Teknik Pengujian
Metoda Pengujan 0,01-2 SNI 06-2476Spektofotometri dengan !JQ/L 1991 biru metilna 1-50 mg/L Ekstraksi dengan SNI 06-41591996 Petroleumeter Keputusan Menten Negara Lmgkungan Hidup Rl Nomor 37 Tahun 2003 tentang
Sumber Data. Metode Ana/isis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Sampel Air Permukaan
2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Sungai yang terdekat dengan kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan sebelah hulu sebanyak 1 titik dan sebelah hilir 1 titik, yaitu Sungai Sekotong dan Sungai Lemau. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Pemantauan
dilakukan
selama
masa
konstruksi
berlangsung dengan frekwensi 6 (enam) bulan sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
1 I I I I I I ..I
I I
3)
Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
4.
Terganggunya Aliran Air atau Terjadi Genangan a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Terganggunya aliran air atau terjadinya genangan di lokasi proyek dan pemukiman sekitamya.
v -43
I I I I I I I I I I
£aporanjl~r UKl- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati- Kerkap
b.
Sumber Dampak Sebagai sumber dampak adalah
peke~aan
drainase samping
yang mengakibatkan tertutupnya saluran I drainase eksisting. c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hldup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya aliran air atau terjadinya genangan air akibat pekerjaan drainase samping.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Luas dan kedalaman genangan air dan waktu terjadinya genangan air di lokasi proyek dan permukiman penduduk terdekat
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hldup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Pemantauan ada atau tidaknya genangan dilaku'Kan dengan peninjauan di lapangan, serta mendapatkan I menampung informasi yang berasal dari tingkungan masyarakat.
I I I I I I I I I
2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Pemantauan dilakukan di lokasi proyek dan area sensitif berupa pemukiman penduduk dan fasilitas umum, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah serta Desa '?asar Bembah,
Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap
Kecamatan Air Napa! Kabupaten Bengkulu Utara. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan : Pemantauan
dilakukan
selama
masa
konstruksi
berlangsung dengan frekwensi pada setiap saat ketika turun hujan lebat, meliputi .
!!~~~~?~~.~_,.,._,
~fi,W}nc.-
v -44
I I I I I I I I I
£apuran Jf.{liir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
f.
1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3}
Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
5.
Kerusakan Ruas Jalan a.
·I
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah rusaknya ruas jalan di sekitar lokasi proyek dan permukiman sekitamya.
b.
I I I I I I I I I
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Sumber Dampak Sebagai sumber dampak adalah mobilisasi alat berat dan material konstruksi melalui ruas jalan di sekitar.
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan 1ingkungan rusaknya ruas jalan akibat mobilisasi alat berat dan material konstruksi.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah lokasi dan panjang ruas jalan yang rusak akibat mobilisasi alat berat dan material konstruksi.
V-45
I I I I I I I I I I
£aporan Jl{/iir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
e.
1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Pemantauan ada atau tidaknya rusaknya ruas jalan dilakukan
dengan
peninjauan
di
lapangan,
serta
mendapatkan I menampung informasi yang berasal dari lingkungan masyarakat. 2). Lokasi Pemantauan Ungkungan Hidup: Pemantauan dilakukan di lokasi proyek dan jaringan jalan di sekitar yang digunakan untuk mobilisasi alat berat dan material konstruksi, sepanjang ruas jalan dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan : Pemantauan
dilakukan
masa
selama
konstruksi
berlangsung dengan frekwensi pada setiap saat jika diperlukan.
f.
., I I I I I I I I I
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan PZJNN Provinsi Bengkulu
3)
Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina Telmik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Ungkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
!'!~~~?~Kf Jl~.ll;l'!.l!ILI"uuo.ft8~ ..... ~u...
r..,.u Wl1J
nn••
v -46
I I
£apomn)lqm. UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
5.2.2.2. Komponen Biologi Gangguan Kehidupan Biota Perairan
I
a.
Jenis dampak yang dipantau adalah gangguan kehidupan biota
I I I I I I
perairan khususnya ikan (nekton).
b.
Sumber Dampak Sebagai
sumber dampak merupakan
dampak turunan
dari
penurunan kualitas air permukaan atau dampak tak langsung dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya kehidupan biota perairan akibat tak langsung
dari
pengoperasian
kantor
proyek,
gudang
dan
penginapan karyawan.
·I 1 I I I I I I I I I
Jenis Dampak Yang Dipantau
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah jenis ikan yang berada di sungai yang terkena dampak.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data: Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan penduduk setempat yang biasa menangkap ikan di sungai. Hasil wawanxara dianalisis secara tabulasi dan dibandingklan dengan rona lingkungan hidup awal. 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Pemantauan dilakukan di sungai-sungai yang terkena dampak yaitu Air Sekotong dan Sungai Lemau sesuai dengan titik pemantauan kualitas air permukaan .. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan: Pemantauan dilakukan selama masa konstruksi berlangsung dengan frekwensi pada setiap 6 (enam) bulan sekali.
UJ
PT. BLANTICKINDO ANEKA ~0-<>~<>-0~~
Jl.~ltx:.LI"'*.~"""""",...... T....-(llllf}T.H74D
....... ~w..sm
V-47
I I
£aporan}l~ir UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati • Kerkap
f.
I I I I I I· I I
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3)
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara. 5.2.2.3. Komponen Soslal Ekonomi dan Budaya 1.
Timbulnya Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah timbulnya kesempatan
.I I I I I I I I I I
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Penerima Laporan
kerja dan peluang berusaha yang diperoleh penduduk setempat dengan
adanya
mobilisasi tenaga
kerja
pada kegiatan
Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap. b.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak terjadinya kesempatan
kerja
dan
peluang
berusaha
adalah
mobilisasi/penerimaan tenaga kerja untuk pelaksanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap. c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan kesempatan kerja dan peluang berusaha akibat mobilisasi tenaga kerja untuk pelaksanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.
V-48
I I
£aporan)f.~ir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
d.
Jumlah tenaga kerja dari penduduk setempat yang diterima I
I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau terserap oleh
proyek dan usahawan lokal yang dapat
memanfaatkan peluang berusaha terkait dengan proyek peningkatan ruas jalan Pasar Pedati- Kerkap. e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Data dikumpulkan melalui pencatatan jumlah tenaga
ke~a
yang terdapat di proyek dan jumlah tenaga kerja dan usahawan yang berasal dari masyarakat setempat. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi. 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Pemantauan dilakukan pada desa-desa yang dilalui oleh ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa
Padang
Betuah
Kecamatan
Pondok
Kelapa
Kabupaten Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan: Jangka waktu pemantauan kesempatan kerja dan peluang berusaha dilakukan selama
peke~aan
tisik Peningkatan
Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap tengah berlangsung dengan frekuensi pemantauan dilakukan 6 bulan sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3)
Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU
V-49
I I
£apqran}l~ir Ul(l- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara,
I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
2.
Timbulnya Kecemburuan Sosial a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah timbulnya kecemburuan sosial bagi tenaga
kerja
setempat yang tidak dapat
memanfaatkan kesemapatan kerja yang terjadi. b.
Sumber Dampak Sumber dampak terjadinya kesempatan kerja dan peluang berusaha adalah mobilisasi tenaga kerja untuk pelal<sanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.
c. Tujuan Pemantauan lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan kecemburuan sosial akibat mobilisasi tenaga kerja untuk pelaksanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati Kerkap.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Jumlah tenaga kerja dari penduduk setempat yang tidak diterima I terserap oleh proyek dan bersikap cemburu.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Data dikumpulkan melalui wawancara dengan penduduk setempat terutama angkatan kerja. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
v -50
I I
£aporan)l~ir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Pemantauan dilakukan pada desa-desa yang dilalui oleh
I
ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan
I I I I I' I I
Desa
Betuah
Kecamatan
Pondok
Kelapa
Kabupaten Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara .. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan : Jangka waktu pemantauan kecemburuan sosial dilakukan selama pekerjaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap tengah berlangsung dengan frekuensi pemantauan 6 bulan sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3)
.I I I I I I I I I I
Padang
Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
3.
Gangguan Lalu lintas a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah terganggunya lalu lintas di ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap dan jaringan jalan sekitar.
v -51
I I
£aporan )f.~ir UKl- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati- Kerkap
b.
Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah 1)
I I I I I I I
Sumber Dampak Mobilisasi alat berat dan material, 2) Pekerjaan perkerasan jalan, 3) Pekerjaan pemasangan sarana pelengkap dan penunjang
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya lalu lintas akibat mobilisasi alat berat dan material,
peke~aan
perkerasan jalan serta pekerjaan
pemasangan sarana pelengkap dan penunjang.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah peristiwa terjadinya gangguan lalu lintas.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data:
-1 I I I I I I I I I
Pengumpulan langsung
di
data
dilakukan
lapangan
dengan
melalui
pengamatan
parameter
peristiwa
terjadinya gangguan lalu lintas. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi. 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Pemantauan dilakukan pada ruas jalan yang sedang dilakukan pekerjaan perkerasan dan jalur pengangkutan material, yaitu dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi pemantauan : Jangka waktu pemantauan dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung dengan frekwensi setiap saat jika diperlukan.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
: Kontraktor/Sub Kontraktor)
v -52
-
I I I I I I I I I I
£aporanjf.~ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3)
Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
5.2.2.4. Komponen Kesehatan Masyarakat 1.
Gangguan Kesehatan Masyarakat a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah gangguan kesehatan masyarakat berupa terganggunya pernafasan, terjadinya iritasi mata
-1
I I I I I I I I I
---------------------~
dan
terganggunya
kenyamanan
serta
kesulitan
mmendapatkan air bersih.
b.
Sumber Dampak Gangguan kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan dari menurunnya kualitas udara, rneningkatnya kebisingan dan menurunnya
kualitas
air
permukaan
atau
dampak
tak
klangsung dari mobilisasi alat berat dan material konstruksi, pekerjaan perkerasan jafan, pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan fingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan hidup kesehatan masyarakat yang telah dilakukan.
!!:~~1S~?~!.K! .Jt~ .. K&~KoPc:.~a....-~~ ~(RI')TUTifH
v -53
I I I I I I I I I
£aporan )'1.{/iir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah keluhan masyarakat atas terganggunya
iritasi mata,
kenyamanan dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih. e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data: Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara dengan masyarakat setempat menggunakan kuisioner. Selain itu mengevaluasi surat aduan dari masyarakat. Selanjutnya
Data
yang
terkumpul
dianalisis
secara
tabulasi. 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Pemantauan dilakukan pada permukiman penduduk yang dilalui oleh ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa
·I ·t I I I I I I I I I
pemafasan,
dan Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napa! Kabupaten Bengkulu Utara. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi pemantauan : Jangka waktu pemantauan dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung dengan frekwensi setiap saat jika diperlukan.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3)
Penerima Laporan: Satuan Kerja Direktorat Bina Teknilt; Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU
flj ~~~~~?~~ AWjloyl>M;K
.....,._ IIWJ 7UYfft
v -54
I I
£aporan}f.~ir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara,
I I I I I I I
Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
2.
Penurunan Sanitasi Lingkungan a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah penurunan sanitasi lingkungan akibat terjadinya sampah domestik atau non 83.
b.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak penurunan sanitasi lingkungan sebagai akibat dari sampah domestik atau non 83 yang timbul dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan sanitasi lingkungan yang telah dilakukan.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah jumlah
I I I I I I I I
sampah domestik dan penanganan sampah domestik yang terjadi.
e.
Metode Pemantauan Ungkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data: Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
melakukan
pengamatan langsung di lapangan serta wawancara dengan
masyarakat setempat dengan
menggunakan
kuisioner. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi. 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup :
V-55
I I I I I I I I I
£aporan.Jl{nir UKl- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
Pemantauan dilakukan pada ruang kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan serta TPS. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi pemantauan : Jangka waktu pemantauan dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung dengan frekwensi setiap hari sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1)
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2)
Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3)
Penerima Laporan
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu
-I 'I I I I I I I I I I
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
5.2.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Operasi)
5.2.3.1. Komponen Fisik-Kimia 1.
Penurunan Kualitas Udara a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah penurunan kualitas udara akibat dari meningkatnya kadar debu, tim bat dan gas pencemar (S02, N02 dan CO).
b.
Sumber Dampak Pengoperasian jalan yang meningkatkan kepadatan kendaraan sehingga menimbulkan emisi gas buang kendaraan bermotor khususnya CO, N02 , 802 , Pb dan debu, yang mempengaruhi
PT. BLANTICKINDO ANEKA "-- Q _ , - " '
-..;;$1B1lp
~~
A~I«.Kf(.l'ufo.Kw<:.~s-...w...~ ~(WJ)TNUD
v -56
I I
Laporan }f{liir UKl- UPl Ruas Jaian Pasar Pedati- Kerkap
areal pemukiman penduduk, fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah yang berada di ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap.
I I I I I I I
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan penurunan kualitas udara yang telah dilakukan.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah kandungan debu, timbal dan gas pencemar (S02, N02 dan CO) di udara.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1)
Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan, selanjutnya dilakukan analisis di laboratorium lingkungan hidup. Analisis data dilakukan dengan metode perbarldil\gan antara hasil pemantauan dengan baku mutu yang telah ditetapkan (Tabel5.1. di depan). Metode analisis, peralatan yang digunakan diperlihatkan Tabel5.6. di depan.
2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
I I I I I I I I I
Di sepanjang ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap sebanyak 3 lokasi yaitu permukiman penduduk 1 titik, tempat ibadah 1 titik dan rumah sekolah 1 titik. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Pemantauan dilakukan selama ruas jaian Pasar Pedati Kerkap dioperasikan dengan frekwensi 6 (enam) bulan sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3}. Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
v -57
I I
I I I I I I I I
Laporan jf.{(Pir UKl- Uf'l Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
2.
Peningkatan Kebisingan a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah peningkatan kebisinagn akibat meningkatnya kepadatan kendaraan serta kondisi jalan yang menanjak.
b.
Sumber Dampak Pengoperasian jalan yang meningkatkan kepadatan kendaraan sehingga meningkatnya kebisingan yang mempengaruhi areal pemukiman penduduk, fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah yang berada di ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap.
I I I I I I I I I
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan peningkatan kebisingan adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan meningkatnya kebisingan akibat pengoperasian Jalan Pasar Pedati- Kerkap.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah tingkat kebisingan.
v -58
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Lapcrran )1(,/iir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data: Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tingkat kebisingan di lapangan dengan menggunakan peralatan Sound Level Meter. Analisis data dilakukan dengan metode perbandingan antara hasil yang pengukuran dengan baku mutu
sesuai
KepMen
Lingkungan
Hidup
No.
48/MNLH/11/1996 (Tabel5.2. di depan). 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Di sepanjang ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap sebanyak 3 lokasi yaitu permukiman penduduk 1 titik, tempat ibadah 1 titik dan rumah sekolah 1 titik. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Pemantauan dilakukan selama ruas jalan Pasar Pedati Kerkap dioperasikan dengan frekwensi 3 (tiga) bulan sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
v -59
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
£aporan }l~ji:ir UKl- UPl Ruas Jaian Pasar Pedati- Kerkap
5.2.3.2. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1.
Peningkatan Kecelakaan Lalu Lintas a.
Jenis Oampak Yang Oipantau Jenis dampak yang dipantau adalah peningkatan kecelakaan lalu lintas akibat dari rawan kecelakaan.
b.
Sumber Oampak Sumber dampak adalah pengopersian jalan Pasar Pedati Kerkap (dengan tingkat pelayanan jalan yang lebih baik), yang akan membawa kecenderungan pengguna jalan memacu kendaraannya dengan kecepatan lebih tinggi.
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan jenis dampak adalah untuk mengetahui sejauh mana keeffektifan pengelolaan yang telah dilakukan dalam menangani dampak meningkatnya kecelakaan lalu lintas.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah tingkat dan kefatalan korban kejadian kecelakaan lalu lintas.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hldup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan di lapangan dengan parameter tersebut di atas. Analisis data dilakukan dengan metode perbandingan antara hasil pencatatan kejadian pada saat periode pemantauan dengan periode sebelumnya 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Pemantauan dilaksanakan di lokasi-lokasi yang rawan kecelakaan, antara lain: di depan lokasi fasilitas umum (pendidikan, ibadah, perdagangan/ pasar) dan tikungan tajam.
v -60
I I I I I I I I I I
-I I I I I I I I I I
Lapomn Jl{liir UKL- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
3). Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan : Jangka waktu pemantauan dilakukan adalah selama Ruas Jalan Pasar Pedati -
Kerkap dioperasikan,
dengan
frekuensi setiap saat ketika diperlukan.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
2.
Gangguan Lalu Lintas a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah gangguan lalu lintas di ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap.
b.
Sumber Dampak Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah peme!iharaan jalan yang berak.ibat terganggunya lalu lintas bagi pengguna jalan.
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengefofaan lingkungan terganggunya lalu lintas akibat pemeliharaan jalan.
v -61
I I I I I I I I I I
-I I I I I I I I I I
£aporan )l{liir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah peristiwa terjadinya gangguan lalu lintas.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
langsung
di
lapangan
dengan
acuan
parameter tersebut di atas. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi. 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Pemantauan dilakukan pada ruas jalan Pasar Pedati Kerkap yang sedang dilakukan pekerjaan pemeliharaan jalan dan jalur pengangkutan material. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi pemantauan : Jangka waktu pemantauan dilakukan selama pemeliharaan jalan tengah berlangsung dengan frekwensi setiap saat ketika diperlukan.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara.
v -62
I I I I I I I I I I .I
Laporan )f.k/iir UKl- UP!. Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
5.2.3.3. Komponen Kesehatan Masyarakat Gangguan Kesehatan Masyarakat a.
Jenis
dampak yang
dipantau
adalah
gangguan
kesehatan
masyarakat berupa terganggunya pemafasan, iritasi mata dan kenyamanan. b.
Sumber Dampak Terganggunya kesehatan masyarakat berupa gangguan pernafasan dan iritasi mata merupakan dampak turunan dari menurunnya kualitas
udara,
meningkatnya
sementara kebisingan.
gangguan Atau
kenyamanan
dampak
tak
akibat
langsung
pengoperasian ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap. c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya
kesehatan
masyarakat yang
telah
dilakukan . d.
I I I I I I I I I
Jenis Dampak Yang Dipantau
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah keluhan masyarakat atas terganggunya pernafasan, iritasi mata dan kenyamanan.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Metode Pengumpulan dan Analisis Data: Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
cara
melakukan
pengamatan langsung di lapangan serta wawancara dengan masyarakat
setempat
menggunakan
kuisioner
dan
mengevaluasi surat aduan dari masyarakat. Selanjutnya Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi. 2). Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Pemantauan dilakukan pada permukiman penduduk yang dilalui oleh ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap, meliputi Desa PT. BLANTICKINDO ANEKA lloo<:-_,..,.,.., _ _,_
~o-o~e-..ro~~ ..lt~l!.lt.ol.
__
~IIW)TUT4H
V-63
I I I I I I I I I ·t
Laporan}l{ftir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara .. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi pemantauan : Jangka waktu pemantauan dilakukan selama ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap dioperasikan dengan frekwensi setiap saat ketika diperlukan.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JNN Provinsi Bengkulu
3). Penerima laporan
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU
.I I I I I I I I I I
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
5.3.
PENGELOLAAN
DAMPAK
LINGKUNGAN
HIDUP
DAN
KEGIATAN LAIN Dl SEKITAR TERHADAP RUAS JALAN PASAR PEDATI- KERKAP 1.
Dampak Longsoran Tebing Terhadap Ruas Jalan a.
Sumber Dampak Adanya tempat-tempat yang scara geologi terdapat batuan yang lemah dan mudah longsor apabila kemiringannya curam, berakibat terjadinya longsoran bahu dan atau badan jalan serta tebing jalan pada Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.
v -64
I I I I I I I
Lapomn )f.l(jiir UKL- UPL Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
b. Tolok Ukur Dampak Panjang tebing jalan yang berpotensi longsor. c. Tujuan Pengelolaan lingkungan Hidup Tujuan
adalah
untuk
mencegah
dan/atau
meminimalkan terjadinya longsorang tebing jalan akibat kondisi alam. d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan 1). Membuat terasering pada berpotensi
longsor yang
lereng tebing jalan yang di\engkapi
dengan
saluran
drainase 2). Memasang dinding penguat tebing setinggi 1 m pada kaki
I I I I I I I I I I I I I
pengelolaan
tebing jalan yang berpotensi longsor. 3). Memperbaiki saluran drainase yang telah ada agar dapat berfungsi secara normal 4). Pemasangan rambu peringatan adanya potensi longsoran tebing jalan pada jarak 200 m sebelum lokasi potensi longsor tersebut. e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan di lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi longsoran tebing jalan Sta 16+900.
d.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilaksanakan selama dioperasikannya Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.
e.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi
U1
!!:,~~~~?~K! Jt"'Vq;lfM;K«hfo.16oo;;._~S.u..~~ ~(O;H)TU141
v -65
I I I I I I I I I I
-I I I I I I I I I I
£aporan )f.{liir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati- Kerkap
Bengkulu Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Lereng asli
embantu '' Ll:l\eng yang dibentuk ''
I
' ' Perkerasan jalan
Gambar 5.4. Contoh Penanganan/Terasering
2.
Oampak Pengangkutan Batubara Terhadap Ruas Jalan
a.
Sumber Dampak Pengangkutan batubara hasil penambangan, jika dilakukan dengan menggunakan truk melebihi kapasitas jalan 8 ton, berdampak terjadinya kerusakan ruas jalan.
b. Tolok Ukur Dampak Panjang ruas jalan yang rusak karena dilalui oleh armada pengangkutan hasil tambang. c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan
pengelolaan
adalah
untuk
mencegah
dan/atau
meminimalkan terjadinya dampak kerusakan Ruas Jalan Pasar
fl) ~~~~?~~ r...,-..... nuJl.~&l
11m)
v- 66
I I I I I I I I I
£apomn jJ.~ir UKl- UPl Ruas Ja!an Pasar Pedati- Kerkap
Pedati - Kerkap oleh karena dilaluii armada angkut hasil tambang. d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Mengharuskan para pemilik usaha pengangkutan batubara untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup sebagai berikut: 1)
Pembatasan
volume
batubara
agar
tidak
melebihi
kapasitas kendaraan pengangkutnya. 2). Pembatasan volume batubara agar bobot total kendaraan berikut material tidak melebihi tonase kelas jalan. 3). Memberikan kendaraan
peringatan pengangkut
dan
sanksi
material
kepada
apabila
sopir
kapasitas
muatannya melebihi ketentuan yang ditetapkan. 4). Kendaraan pengangkut batubara yang akan k.eluar areal pertambangan,
ban
kendaraan
terlebih
dulu
dicuci
(disemprot air) untuk membersihkan dari kotoran (tanah /lumpur)
sehingga
tidal<
terbawa
ke
luar
areal
pertambangan (ialan eksisting). 5). Apabila masih terjadi ceceran pada jalan eksisting segera dibersihkan. 6). Apabila
terjadi
kerusakan
permukaan
jalan
segera
diperbaiki.
I I I I I I I I
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan di sepanjang Ruas Jalan Pasar Pedati Kerkap.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilaksanakan selama dioperasikannya Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Pelaksana
Pemilik
Usaha I Kegiatan
Pengangkutan Hasil Tambang
UJ
:!:~~~~?~!.~ JI.~II;,KR.hlo.~~a..._~~
T'*""""'-fll;l1Jnn4W
v- 67
I I I I I I I I'
I. I
I' I I I I I I I
Laporan jl.~ir UKL - UPL Ruas Jalan Pasar Pedati • Kerkap
2). Pengawas
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
3). Penerima Laporan
Satuan
Ke~a
Direlctorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Kab. Bengkulu Utara dan Kab. Bengkulu Tengah, Dinas PU Provinsi Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara, Dinas
Perhubungan
Provinsi
Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
v -68
I I -I .I
I I I I _,
Bah VI I ., T. 1aDda11·angan dan c ~ ap 1
'I
I I I I I I I I I
I I I I I I I I I
Laporan }f.{liir UKl- UPl Ruas Jalan Pasar Pedati-
"~"''··~·~
BABVI
TANDA TANGAN DAN CAP Demikian Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hiaup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap ini, kami buat sesuai dengan Lampiran II Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 13 Tahun 2010 Tanggal 7 Mei 2010 Tentang Format Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL), untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,
Oktober 2011
Ka. Sub.Dit. Teknik Lingkungan & Keselamatan Jalan, Dit.Jen Bina Marga
·I
.I
I I I I I I I I I
lr. Herrv Vaza. M.Eng SE.
NIP:19620204 198703 1002
PT. BLANTICKINDO ANEKA ~o-o~o~<>~~'Wfr
..n..,...a;Kei.A#I.hc:..~-~ T~(ni)1U14t
VI- 1
I I
I I I I I I I ·1 ·1 I I I I I I I I I
Lampiran 1 Strip Map Ruas Jalan Pasar Pedati Kerkap
I I
PRELIMINARY RIGHT OF WAY (ROW) INVENTORY SURVEY PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
.I
Masjid AI STA 0+400
S TA h400
.I I I I
:
.-,~,
STA 3+600
~
'
~~-~~
:' --... ;t: ;-
t
.
-
~
-t=ii'i<-·
~
STA 5•300
.....
I I I I I I I I I I I
STA 2+700
.;~
<=::::~
• • ;·
.
- ~·
....
-
-~··~~-
LEGENDA:
4\ ~
{
,.... . .. ... _,_,
~,:t.'l
Perkebunan Semak/Belukar Masjid/Musholla
~
'
:
Sekolah
iu•.;, Kantor
""" ,!:. .,
0,..;
Pertokoan Pemuk<m an Makam
.,-.
" ../.!..
• <
Jembatan Sungai/Kah
[J
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT S ATUAN ~
K ER JA
w-... ·.._ =-t ti A
BINA
O I R EK T ORAT
T EK NIK e•N A.
~>-..or•,.. )O~·~••"'·J-~-11 ' '11 f"tlttiHJn•~
TE K N I K , .. C'~Ql))7h0lln
UKL- UPL RUAS PASAR PEDATI - KERKAP
201 1
I I
PRELIMINARY RIGHT OF WAY (ROW) INVENTORY SURVEY PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
.I
Pemukiman STA 10+700
.I
I I I
STA 1 :000
~·
I I I I I I I I I
~~T
- "'. -it,-~~·..
-.,.~-
~{
··- ·--
.... ~~~ -
- -
Pemukiman
LEGENDA: ~
Petkebunan Semak/Belukar MasjidiMusholla Sekolah
"'T
Kantor
..
Pertokoan
"""'" .l!. .<
f} Pemukiman Makam
Jr 'f'<
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Jembatan
OIREKTO RA T SA T U A N
Sungai/Kaii
f<ER J A
BINA
OIR EK TOFt -.T
;.. ~ T- ~1 \V. J l ,.~....,""' ... H~·..
·-·.MI ,..tiot..I.C,.,. 17 ~ 11)
TEKNIK 6 1H A
T E.t
lilp i,I WI)l?-=w '•l {W1)7l~V
UKL- UPL RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
2011
I I I I I I I
PRELIMINARY RIGHT OF WAY (ROW) INVENTORY SURVEY PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI - KERKAP Masjd STA 17+300
POM Bensin STA 12+600
STA 16+200
I I
<==:::J
.I I I I I I I I I I
STA 1
Jalan Beniku 12+900
Puskesmas Tj Sakt1
Jembatan
12 +700
.
LEGENDA:
~-!.
- . ·-·
Perkebunan Semak/Belukar Masjid/Musholla
~~
Sekolah
...;.,...,. ;._
.
~
...'
0
l ri g~si
STA 16+000
K EM E NT E RIAN PEKERJAAN UMUM Kantor Pertokoan Pemukiman
~ Makam
1t
... <
Jembatan
DIR E K TORAT $ AT U AN
SungaVKali
G4; . . . . . t...-u
K ER J A N. A ••11-rt ...
B I NA
O I REt
lO ·~~" ·-·
TE KNIK SINA
TEKN I I<
. , . _ ...,_• ., U l lC. TelO:l.f?....lo' ' •• lOlii '1'tOCI11
UKL - UPL RUAS PASAR PEDATI - KERKAP
2011
I I
PRELIMINARY RIGHT OF WAY (ROW) INVENTORY SURVEY PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI - KERKAP
I
Masjid
Pemukiman
SRI
STA 18+000
STA 19+600
STA 20+700
~ ~--'
I I I I
.;-r- .. . ~~·
..~
"!" . ..
Kantor Desa Tepi Laut STA 19+400
Ma•J•d STA 18+600
antor Oesa Pasar Kerka STA 20+400
MTs Kerkap STA 21+100
1\ I
1 ,{ \
<==::::~
·I .I
I I I I I I I I. I I I
c•. )
STA
1\lo ~ru
r . . _~···-- ·-· .
~
__ Perkebllnan -......_-
-
STA 19+500 \
Jembatan Air Kerkap STA 19+100
.
LEGENDA:
~ !
-
Perkebunan Semak/Belukar Masjid/Mushofla
"~~--:~ Sekolah
----'
'
-
. ;..w.. .,..,;
.&
Kantor Penokoan
Q Pemukoman r. ' I
Makam
..
Masjid
SO 01 Ke11
STA 19+900
STA 20+700
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
i'l" ..IJ,. Jembatan Sunga~ali
O I REKTORAT T UAN I<EAJA [ ] .;..,SA.._,_._>. J "'.a. P"'"......,"''
BINA
OIREKTORAT
... 5~-.., · J~~n·"o
a ~,.,..
TE KNIK BINA
II•
tOt~ II?~
TEKNIK. ,......eru n.noon
'
UKL - UPL RUAS PASAR PEDATI· KERKAP
2011
de)IJa)l- !lepad Jesed ue1er sen~
ue~e)i6U!Uad eue~ua~
1>1n uese)I6U!H li!J~ew
z ueJ!dwe1
I I I I I I I I I I_
1 1 I I I I I I I I
I I I I I I I I I
Lampiran-4 : Matrik Ringkasan UPL Rencana Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati-Kerkap Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara Prov. Bengkulu No
Jenis Dampak Yang Dipantau
Sumber Dampak
Komponen Sosekbud-kesmas Timbulnya Pekerjaan survei topografi, survei tanah dan survei persepsi hidrologi. masyarakat
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Mengetahui sejauh timbulnya mana persepsi positif masyarakat setempat terhadap Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap dapat dioptimalkan.
Jumlah atau presentasi masyarakat anggota yang berpersepsi positif terhadap Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
melalui Data dikumpulkan wawancara terhadap anggota masyarakat dengan menggunakan kuisioner. 8elanjutnya data yang terkumpul secara dianalisis tabulasi.
Mengetahui sejauh keberhasilan mana effektivitas dan pengelolaan lingpenurunan kung an kualitas udara
Kandungan debu, Timbal (Pb) dan gas pencemar di udara seperti 802, N02 dan CO.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan, selanjutnya dilakukan analisis di laboratorium lingkungan hidup. Analisis data dilakukan dengan metode perbandingan antara hasil pemantauan dengan baku mutu yang telah ditetapkan
·I
I I I I I I I I I
t
Komponen Fisik-Kimia 1 Penurunan kualitas udara karena Peningkalan kandungan debu, Timbal (Pb) dan pencemar gas {802, N02 dan CO) di udara.
1.
2.
Mobilisasi alai berat dan material Pekerjaan perkerasan jalan
Metode Pemantauan Lingkungan Lokasi Pemantauan Metode Pengumpulan dan Lingkungan Hidup Analisis Data TAHAP PRA KONSTRUKSI Permukiman atau desa-desa yang dilalui oleh ruas jalan Pasar Pedati Kerkap, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Des a Padang Betuah Kecamatan Kelapa Pondok Kabupaten Bengkulu Tengah serta Oesa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napa! Kabupaten Bengkulu Utara. TAHAP KONSTRUKSI Lokasi pemantauan kualitas udara dilakukan di 3 titik dengan sesuai pengambilan sampel kualilas udara pada rona awal lingkungan, yaitu : a. Titik satu (UA1) diambil di 8MP Negeri Pondok Kelapa (Sta 4+450), titik ini diambil untuk mewakili kualitas udara kawasan permukiman b. Titik dua {UA2) diambil untuk mewakili kondisi lingkungan di lokasi fasilitas ibadah, sekolah dan permukiman (8ta 12+1 00). c. Titik tiga (UA3) mewakili kawasan
lnstitusi Pemantauan Periode Pemantauan
Pelaksana
Lingkun~ an
Hid up
Pengawas
Penerima laporan
pra Selama tahap konstruksi dengan frekwensi cukup sekali saja.
Kontraktor/8ub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
8atuan Ke~a Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Selama masa konstruksi berlangsung dengan frekwensi 3 (tiga) bulan sekali.
Kontraktor/8ub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
8atuan Kerja Direklorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
No
2
Jenis Dampak Yang Dipantau
Peningkatan kebisingan
Sumber Dampak
1.
2.
Mobilisasi ala! berat dan material Pekerjaan perkerasan jalan
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan peningkatan kebisingan
Tingkat kebisingan.
3
Penurunan kualitas air permukaan
Pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
Mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan Penurunan kualitas air permukaan
Kandungan TDS, TSS, pH, BOD, COD, DO, Amenia, Detergent, Minyak dan Lemak serta koliform.
4
Terganggunya Aliran Air atau Terjadi Genangan
Pekerjaan drainase samping yang mengakibatkan tertutupnya saluran I drainase eksisting.
Mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya a;iran air atau terjadinya genangan air
Luas dan kedalaman genangan air dan waktu terjadinya genangan air
Metode Pemantauan Lingkungan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Analisis Data Lingkungan Hidup perdagangan yaitu di Pasar Kerkap (Sta 22+800) Pengumpulan data dilakukan melalaui pengukuran tingkat kebisingan di lapangan dengan menggunakan peralatan Sound Level Meter. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara hasil pengukuran dengan baku mutu yang berlaku Pengambilan sampel air permukaan pada setiap titik dilakukan dengan menggunakan alat Karemer Water Sampler dan ditampung dalam ala! penampungan air Oerigen), sehingga untuk satu kolom air akan diwakili oleh satu jerigen sampel air. Untuk menjaga agar sampel air yang telah diambil tidak terkontaminasi dan rusak selama pengangkutan maka sampel air tersebut diawetkan sesuai dengan parameter yang dianalisis dan jerigen-jerigen air tersebut dimasukkan dalam Cool Box yang berisi es. Parameter-parameter kualitas air yang mudah berubah dan tidak dapat diawetkan seperti pH dan oksigen terlarut (DO) dianalisis di lokasi pada saat pengambilan sampel (in situ). Sedangkan untuk parameter-parameter kulitas air yang lain akan dianalisis di laboratorium (Tabel 5.7.). Selanjutnya hasil analisis dibandingkan dengan baku mutu menurut PP 82 Tahun 2001 kualitas air sungai kelas II dan dan danau kelas I Pemantauan ada atau tidaknya genangan dilaku kan dengan peninjauan di lapangan, serta mendapatkan I menampung informasi yang berasal dari lingkungan masyarakat
lnstitusi Pemantauan Periode Pemantauan
Pelaksana
Lingkun~ an
Hidup
Pengawas
Penerima laporan
Lokasi pemantauan kebisingan dilakukan di 3 titik sesuai dengan titik pemantauan kualitas udara pada rona awallingkungan.
Selama masa konstruksi berlangsung dengan frekwensi 3 (tiga) bulan sekali.
KontraktoriSub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Sungai yang terdekal dengan kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan sebelah hulu sebanyak 1 titik dan sebelah hilir 1 titik, yaitu Sungai Sekotong dan Sungai Lemau.
Selama masa konstruksi berlangsung dengan frekwensi 6 (enam) bulan sekali.
KontrakloriSub Kontraklor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Lokasi proyek dan area sensitif berupa pemukiman penduduk dan fasilitas umum, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa
Selama masa konstruksi berlangsung dengan frekwensi pada setiap saat ketika turun hujan leba!.
KontraktoriSub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
2
I I .I
No
Jenis Dampak Yang Dipantau
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Llngkungan Hidup
Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
.I I I I I I
I I
I I I I I I I
5
Kerusakan Jalan
Ruas
Komponen Biologi Terganggunya kebiota hidupan perairan khususnya ikan (nekton).
Mobilisasi alai berat dan material konstruksi melalui ruas jalan di sekitar.
Mengetahui sejauh keberhasilan mana dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan rusaknya ruas jalan
Lokasi dan panjang ruas jalan yang rusak
Merupakan dampak turunan dari Penurunan kualitas air permukaan atau dampak tak langsung dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
Mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya kehidupan biota perairan
Jenis ikan yang berada di sungai yang terkena dampak.
Pengumpulan data dilakukan wawancara dengan melalui penduduk setempat yang biasa menangkap ikan di sungai. Hasil wawanxara dianalisis secara tabulasi dan dibandingklan dengan rona lingkungan hidup awal.
Mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya lingpengelolaan kung an kesempatan kerja dan peluang berusaha
Jumlah tenaga kerja dari penduduk setempat yang dilerima lterserap dan oleh proyek usahawan lokal yang dapat memanfaatkan peluang berusaha
dikumpulkan melalui Data pencatatan jumlah tenaga kerja yang terdapat di proyek dan jumlah tenaga kerja dan usahawan yang berasal dari masyarakat setempat. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
sejauh Mengetahui keberhasilan mana dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan kecemburuan
Jumlah tenaga kerja dari penduduk setempat yang tidak diterima I terserap oleh proyek dan bersikap cemburu.
dikumpulkan melalui Data wawancara dengan penduduk setempat terutama angkatan kerja. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1 Timbulnya kesem- Penerimaan tenaga kerja patan kerja dan untuk pelaksanaan fisik peluang berusaha Peningkalan Ruas Jalan diperoleh Pasar Pedati - Kerkap yang penduduk setempat
2
Timbulnya kecemburuan sosial bagi tenaga kerja setempat yang tidak memandapat
Metode Pemantauan Lingkungan Lokasi Pemantauan Metode Pengumpulan dan Lingkungan Hidup Analisis Data Betuah Padang Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Tengah Bengkulu serta Des a Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara. Pemantauan ada atau tidaknya Lokasi proyek dan rusaknya ruas jalan dilakukan jaringan jalan di yang dengan peninjauan di lapangan, sekitar untuk serta mendapatkan I menampung digunakan informasi yang berasal dari mobilisasi alat berat dan material konslingkungan masyarakat. truksi, sepanjang ruas jalan dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200.
Penerimaan tenaga kerja untuk pelaksanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan
Pelaksana
Pengawas
Penerima laporan
masa Selama konstruksi berlangsung dengan frekwensi pada saat setiap jika diperlukan.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Sungai-sungai yang terkena dampak yaitu Air Sekotong dan Sungai Lemau sesuai dengan titik pemantauan kualitas air permukaan.
masa Selama konstruksi berlangsung dengan frekwensi pada setiap 6 (enam) bulan sekali.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Desa-desa yang dilalui oleh ruas jalan Pasar Pedati meliputi Kerkap, Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan De sa Padang Betuah Kecamatan Kelapa Pondok Kabupaten Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Kerkap Pasar Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara. yang Desa-desa dilalui oleh ruas jalan Pedati Pasar Kerkap, meliputi Desa Pekik NvarinQ,
Selama pekerjaan fisik Peningkalan Ruas Jalan Pasar Pedati tengah Kerkap berlangsung dengan frekuensi pemantauan dilakukan 6 bulan sekali.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Selama pekerjaan fisik Kontraktor/Sub Ruas Kontraktor Peningkatan Jalan Pasar Pedati berlangsung Kerkap frekuensi denQan
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. BenQkulu TenQah dan Kab.
3
I No
I I I I I I ~I
I I I I I I I I
3
Jenis Dampak Yang Dipantau
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Parameter Ungkungan Hidup yang Dipantau
Metode Pemantauan Lingkungan Lokasi Pemantauan Metode Pengumpulan dan Lingkungan Hidup Analisis Data Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang 8etuah Kecamalan Pondok Kelapa Kabupaten 8engkulu Tengah serta Desa Pasar 8embah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napa! Kabupaten 8engkulu Utara. Pengumpulan data dilakukan Pemantauan melalui pengamatan langsung di dilakukan pada ruas lapangan dengan parameter jalan yang sedang peristiwa lerjadinya gangguan lalu dilakukan pekerjaan lintas. Data yang terkumpul perkerasan dan jalur pengangkutan madianalisis secara tabulasi. terial, yaitu dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200.
faatkan kesempatan kerja yang terjadi.
sosial
Terganggunya lalu 1) Mobilisasi alat beral dan material lintas di ruas jalan Pasar Pedati - 2) Pekerjaan perkerasan jalan Kerkap dan jaringan jalan 3) Pekerjaan pemasangan saran a pelengkap dan sekitar. penunjang
Mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya lalu lintas
Peristiwa terjadinya gangguan lalu lintas.
Mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan hidup kesehatan masyarakat yang telah dilakukan.
Keluhan masyarakal alas terganggunya pernafasan, iritasi mala, kenyamanan.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara dengan masyarakal setempat menggunakan kuisioner. Selain ilu mengevaluasi sural aduan dari masyarakat. Selanjutnya Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
Komponen Kesehatan masyarakat 1 Gangguan kese- Merupakan dampak turunan halan masya-rakat dari penurunan kualitas berupa tergang- udara, peningkalan gunya per- kebisingan dan penurunan nafasan, terjadinya kualitas air permukaan atau iritasi mata dan dampak tak klangsung dari terganggunya ke- mobilisasi ala! beral dan nyamanan material konstruksi, pekerjaan perkerasan jalan,.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan
Pelaksana
Pengawas
Penerima laporan 8engkulu Utara
pemantauan dilakukan 6 bulan sekali.
selama kegiatan konstruksi berlangsung dengan frekwensi seliap saat jika diperlukan.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat 8ina Teknik Direktoral Jenderal Bina Marga dan 8LH Prov. 8engkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. 8engkulu Utara
Permukiman penduduk yang dilalui oleh ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang 8etuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten 8engkulu Tengah serta Desa Pasar 8embah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napal Kabupalen 8engkulu Ulara. Ruang kantor proyek, gudang dan pengin apan karyawan serta TPS.
Selama kegiatan konstruksi berlangsung dengan frekwensi setiap saat jika diperlukan.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direkloral 8ina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan 8LH Prov. 8engkulu, Kab. 8engkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Di sepanjang ruas jalan Pasar Pedati -
Penurunan sanitasi lingkungan akibat terjadinya sampah domestik atau non 83.
Akibat dari sampah domeslik atau non 83 yang limbul dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan
Mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan sanilasi lingkungan
Jumlah sampah domestik dan penanganan sampah domestik yang lerjadi.
Pengumpulan data dilakukan dengan rnelakukan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara dengan masyarakat setempat dengan menggunakan kuisioner. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi. TAHAP PASCA KONSTRUKSI (OPERAS!)
Selama kegiatan konstruksi berlangsung dengan frekwensi setiap hari sekali.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal 8ina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. 8engkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Komponen Fisik·Kimia 1 Penurunan kualitas udara akibat
Pengoperasian jalan yang rneninQkatkan kepadatan
Mengetahui sejauh mana keberhasilan
Kandungan timbal dan
Pengumpulan data dilakukan denoan cara penQambilan sampel
Selama ruas jalan Pasar Pedati - Kerkao
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Bina Teknik
2
debu, gas
Direktorat Direktoral
4
I I No
I I I I I I I I
~
I I I I I I I
2
Jenis Dampak Yang Dipantau
Sumber Dampak
2
Metoda Pemantauan Lingj
Tingkat kebisingan.
Pengumpulan data dilakukan ling kat dengan pengukuran kebisingan di lapangan dengan menggunakan peralatan Sound Level Meter. Analisis data dilakukan metode dengan perbandingan antara hasil yang pengukuran dengan baku mutu sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hid up No. 48/MNLH/11/1996 (Tabel 5.2. di depan).
Di sepanjang ruas jalan Pasar Pedati Kerkap sebanyak 3 lokasi yaitu permukiman penduduk 1 titik, tempat ibadah 1 titik dan rumah sekolah 1 litik.
Selama ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap dioperasikan dengan frekwensi 6 (en am) bulan sekali.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Mengetahui sejauh mana keeffektifan pengelolaan yang telah dilakukan dalam menangani dampak Peningkatan kecelakaan lalu lintas.
Tingkat dan kefatalan korban kejadian kecelakaan lalu lintas .
Pengumpulan data dilakukan dengan car a pengamatan di parameter lapangan dengan tersebut di alas. Analisis data dilakukan dengan metode an tara perbandingan hasil pencatatan kejadian pad a sa at periode pemantauan dengan periode sebelumnya
Lokasi-lokasi yang raw an kecelakaan, antara lain: di depan lokasi fasilitas umum (pendidikan, ibadah, perdagangan/pasar) dan tikungan tajam.
SSelama Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap dioperasikan, dengan frekuensi setiap saat ketika diperlukan.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya lalu linlas
Peristiwa terjadinya gangguan lalu lintas.
Pengumpulan data dilakukan cara melakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dengan acuan parameter tersebut di atas. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
Pad a ruas jalan Pedati Pasar Kerkap yang sedang dilakukan peke~aan pemeliharaan jalan dan jalur pengangkulan material.
Selama pemeliharaan jalan tengah berdengan langsung frekwensi setiap sa at ketika diperlukan.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
Mengetahui sejauh keberhasilan mana dan efektivilas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya kesehatan masyarakat
Keluhan masyarakat alas terganggunya pernafasan, iritasi mala dan kenyamanan.
Pengumpulan data dilakukan car a dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan wawancara serta dengan masyarakat setempat mengkuisioner gunakan dan mengevaluasi sural aduan dari masyarakat. Selanjutnya Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
Permukiman penduduk yang dilalui oleh ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Des a Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah
Selama ruas jalan Pasar Pedali - Kerkap dioperasikan dengan frekwensi setiap sa at ketika diperlukan.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Saluan Ke~a Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara
dari Peningkatan kadar debu, timbal dan gas pencemar (SOz, NOz dan CO).
kendaraan
Peningkatan kebisingan akibat Peningkatan kepad alan kendaraan serta kondisi jalan yang menanjak.
Pengoperasian jalan yang Mengetahui sejauh meningkatkan kepadatan mana keberhasilan kendaraan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan Peningkatan kebisingan
Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1 Peningkatan Pengopersian ruas jalan kecelakaan lalu Pasar Pedati - Kerkap lintas akibat dari (dengan ling kat pelayanan rawan kecelakaan. jalan yang lebih baik), yang akan membawa kecenderungan pengguna jalan memacu kendaraannya dengan kecepatan lebih tinggi. Terganggunya lalu Pemeliharaan jalan yang lintas di ruas jalan berakibat terganggunya lalu Pasar Pedati - lintas bagi pengguna jalan. Kerkap
Komponen Kesehatan Masyarakat Terganggunya ke- Terganggunya kesehatan sehatan masya- masyarakat berupa rakat berupa gangguan pern afasan dan terganggunya per- iritasi mala merupakan nafasan, iritasi dampak turunan dari mata dan kenya- Penurunan kualitas udara, man an. sementara gangguan kenyamanan akibat Peningkatan kebisingan. Atau dampak tak langsung pengoperasian ruas jalan Pasar Pedati - Kerkap
lnstitusi Pemantauan Li119_kun& an Hidup
Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau pencemar (SOz, NOz dan CO) di udara.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan pemenurunnya kualitas udara
Pelaksana
Pengawas
Penerima laporan Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Ulara
5
I I I I I I I
No
Jenis Dampak Yang Dipantau
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan lingkungan Hidup
Parameter Lingkungan Hidup yang Dlpantau
Metode Pemantauan Lingkungan Metode Pengumpulan dan lokasi Pemantauan llngkungan Hidup Analisis Data serta Des a Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napa! Kabupaten Bengkulu Utara..
lnstitusi Pemantauan Llngkungan Hidup Periode Pemantauan
Pelaksana
Pengawas
Penerima laporan
I I I
I I I I I
6
- !Jepad Jesed ueter sen~ u~e)i6U!U9d
I I I I I I I I 1 1.
(1~n)
1
d~Ja~
ue6un)i6U!1 ueetota6uad e~edn £ ueJ!dwe1
1
I I I I
I" II I
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
"'
~ ~
Menjelang Kawasan Sekolahan di pasang rambu kejut
Menjelang Kawasan Sekolahan di pasang rambu kejut
STA
STA
STA
STA
·> <
I
I
STA
LEGENDA:.
<S>
0
~
0
STA
Tikungan ke kiri
<S>
Tikungan ke kanan
~
Tikungan ganda
Tikungan tajam ke kiri
~
Banyak tikungan
Tikungan tajam ke kanan
(>
Jatuhan batu
Tikungan ganda
STA 1+000
e
@
STA 2+500
Banyak anak-anak
<S>
Hati-hati
<@:>
Batas kecepatan maksimum 40 km Akhir batas kecepatan
STA
STA 4+000
STA
)
STA 1+500
<S>
STA 4+000
I
Tanjakan Turunan
STA
I
~
Rambu Kejut
Zebra Cross
I
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT SATUAN Gd.
~
KERJA
BIN A
DIREKTORAT
TEKNIK BINA
TEKNIK
Twuna Lt. IV, JL. Patllmur& No_ 2\l Kebayoflln aa.u -Jakarta Selatan 121HI. Tlp {1121}7246654, l'lhl (021) 727901!22
UKL · UPL RUAS PASAR PEDATI- KERKAP 2011
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
\
\ \ ·' \ \
\lJ
\
.~
~
I
I
it•
---1.
~
i
\
\ ·&
·1
[fJ
I -/
\b .......
1
....-($
---
I
•
........... .......... ..........
\
..........
e9DETAILD SK/!I.A
LEGENDA:
<S>
Tikungan ke kiri
<S>
Tlkungan ke kanan
~
Tlkungan ganda
~
Tlkungan tajam ke kiri
~
Banyak tlkungan
~
Tikungan tajam ke kanan
(>
®
Jatuhan batu
@
0
Tikungan ganda
<S>
Banyak anak·anak
<8>
Hati-hatl
~
Balas kecepatan maksimum 40 km Akhir batas kecepatan
~
Tanjakan Turunan
Zebra Cross
.......
ms
I
Rambu Keful
gJ
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM D I REKTORA T
B I NA
TE KN I K
S>.TUAN KERJA 011\E K T OR>.T BINA TE KN IK c.e. -...~~~ ,,.._ ~ ""· Jl f'ltlll'".,... NO. 'lO .......,_ . _ • »an. a.-.. ; 2110. ,_ (02t)'"'"~ , .. (Qltl fVIOCo%2
UKL- UPL RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
2011
--
- ----
--
-
--
- - ----
-
--
- -
-
- - -- -
-
-
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
~
~&J
.
\ \ .. \ \
~
....
..
.·-;,
. .
.. '·,
.
.. ;
-
'
'
..
..
..
(/)
~
.......
'
..
"'
.· . .
- ...·. ·--,: ·
~ , .. ~ k.w_J
'
- .
I
!
E:)~AIL A
200
· ~·
.
...
..
\ .\
-- ,
~ \ \ I
IllS
'
LEGENDA:
<S>
0
Tikungan ke kiri
<S>
Tikungan ganda
Tikungan ke kanan
~
Tikungan ganda
~
Tikungan tajam ke klri
~
Banyak tikungan
~
Tikungan tajam ke kanan
(>
Jatuhan batu
<S>
<J>
e
@
Banyak anak-anak
Hati-hati Balas kecepatan maksimum 40 km Akhir batas kecepatan
<e> ~
I
Tan]akan Turunan
Zebra Cross
I
Rambu Kejut
~
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIRE K TORAT SATUAN Goii. S.,U
KER J A
1. - Uft/, A..
BINA
DIREKTORAT
~., ,__,. ....,...
... .
.w...ru ..... U110
T EKNI K BINA
TEKNIK
,..f\llitf~'-•(IIQ,)JtnCIOU
UKL - UPL RUAS PASAR PEDATI - KERKAP 2011
I I
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
I I I I I
I
I'
I I
I I I I I I I I I I I I
100
I
100
200
0
®
rt:,--_ : -': ~-~~:~:-"'< ~- -~ ~- ---~,-- -_-·~:: {
..
:
.-.-·~--;·,-:;~-.-~~
I
I
..
"'~
•-"
..- -
@
.... - , -
,
j..:'~;[,·_ ·.... . -:~ ~-~:=,· --•r·•· ~-~· ,~..,_" ..,~.,.-.· • ....
r .:. ..
I I I
-;:_:=~,~
'·· • .
•
~:
-~---~ ~---
.
.~
r
,.
.• -. - •• , •.. , ..•• ,.
•
. ,._ I I
-
':
'n_-.-1 I I
lsEKoLAHI
I 200
1
so 1 so 1
50 1
so 1
50
1
so 1
100
1
100
1
C)~TAILB
LEGENDA:
<S>
0
Tikungan ke kin
<S>
Tikungan ke kanan
~
~
Tikungan tajam ke kin
~
Tikungan tajam ke kanan
(:>
Tikungen ganda Tikungan ganda Banyak tikungan Jatuhan batu
<S>
e
@
Banyak anak-anak
<8>
Hali-ha!i
~
Balas ke.:epatan makslmum 40 km Akhir batas kecepatan
~
Tanjakan
I
Rambu Kejut
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREK T ORAT S A TUAN
Turunan
Zebra Cross
K E R J A
BINA
O IREKTORAT
TEKNIK BINA
TEKNIK
CW S.0. l . . - U. H. A. ~ *' .. .....,__ ..... . ...,...,..._ , l ltO. "-fU\}'1~. f- f031)7'2:79002'r
UKL- UPL RUAS PASAR PEDATI- KERKAP 2011
I I I -1 I I I
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
""
t I I I I I I I I I I I I
.
~~
\
-.f.:~. ~. :- -::".";
.. -.._.:::·:
~- !,."· •
·.·.·
\ . ·-· ~ ·· ~·- .. .:.·--·
\
•
\
-r~
-I
..
.... .....
'
'
'
·.
'
\
\
/
\
/
/ /
/ / / /
\
C9 ~AIL C
LEGENDA:
<S>
Tikungan ke kiri
<S>
Tikungan ke kanan
~
Tikungan ganda
~
Tikungan tajam ke kiri
~
Banyak tikungan
~
Tikungan tajam ke kanan
(>
Jatunan batu
0
Tikungan ganda
<S>
e
@
Banyak anak-anak
~
Hati-hati
<%>
Bal as kecepatan makSimum 40 km Akhfr batas kecepatan
~
Tanjakan Turunan
Zebra Cross
I
Rambu Kejul
[J
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT $ATUAN Grl. &we-
t - . lL
K E RJA
N , Jl.. , .,..,._ ,_
n
B I NA
DIREKTORAT l(oo~otlofl ~ •
TEKNIK BINA
TEKNIK
JM.-. l el•lwl121 !0. ~ lot 1 ~4"... ,_.(Jt1) 7'27'90072
UKL - UPL RUAS PASAR PEDATI - KERKAP 2011
I I
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
I I I I I I I I I I I I I I I I
"'
Menjelang jembatan dilakukan pengelolaan dengan menjaga ketinggian tanaman agar pandang pengemudi tidak terganggu
STA
STA
Menjelang jembatan dilakukan pengelolaan dengan menjaga ketinggian tanaman agar pandang pengemudi tidak terganggu
STA 7+000
STA
STA
STA 12+000
<:=== STA
STA
STA
STA
STA 9+000
B LEGENDA:
<S>
<:(;> <$) ·~
Tikungan ke kiri Tikungan ke kanan Tikungan tajam ke kiri Tikungan tajam ke kanan
<S>
~ ~
()
Tikungan ganda Tikungan ganda
<S>
Banyak anak-anak Hati-hati
Banyak tikungan
®
Balas kecepatan maksimum 40 km
Jatuhan batu
@
Akhir batas kecepatan
STA 1
STA 1
D ~ ~
I
Tanjakan
Turunan
Zebra Cross
I
Rambu Kejut
B
[]
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT SATUAN
K E R J A
BIN A
DIREKTORAT
TEKNIK BINA
TEKNIK
Gd. Sllpla TaruM Lt. IV, JL. Pal!.lmum No. 20 Kllbayaran Saru • Jilkllrta Sulabln 12110. Tip (02.1)7246654, Fax {021) 1279otl22
UKL- UPL RUAS PASAR PEDATI- KERKAP 2011
I I
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
I I I I I I I I I I I I I I I I I
STA 12+000
STA 12+500
STA 13+000
STA 13+500
STA 14+000
STA 14+500
0 -
1-:-'-,.-
.,
,~.,
'l
STA 15+000
STA 16+000
STA 15+500
01
l"<s>
STA 16+500
STA 17+000
STA 17+500
STA 18+000
I
'!>
<
< '
LEGENDA: Tikungan ke
kin
§>,"
.. ' ......
STA 12+000
<S>
STA 12+500
<S>
Tikungan ganda
<:?;> Tikungan ke kanan
~
Tlkungan ganda
~
Tikungan tajam ke kiri
~
Banyak tikungan
Tikungan tajam ke kanan
(>
Jatuhan batu
<0
>
1--
STA 13+000
"'
STA 13+500
<S>
e @
.....
.. STA 14+000
Banyak anak-anak Hati-hati Balas kecepa!an maksimum 40 km Akhir batas kecepatan
'"
..
''
STA 14+500
~ ~
I
Tanjakan Turunan
Zebra Cross
,~,,
......
. .. ' . '
STA 15+500
STA 15+000
I
Rambu Keju!
,<e,
"
'
STA 16+000
.
...'
.. . . ' .
STA 16+500
. .... STA 17+000
. ''
'''
...
STA 17+500
STA 18+000
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DJREKTORAT SATUAN
KERJA
BINA
DIREKTORAT
Gd. Sapllll Tiiii'UIIii Lt. IV, JL. Patllmura No. 20 Ket>ayonm Ban!·
Ja~arta
TEKNIK BINA
TEKNIK
Sela!8n12110. Tip {02'1)7246854, Fax {021} 72790022
UKL- UPL RUAS PASAR PEDATI· KERKAP 2011
r------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I I
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
I I I I I I I
!
)>
Menjelang jembatan dilakukan pengelolaan dengan menjaga ketinggian tanaman agar jarak pandang pengemudi tidak terganggu
STA 18+000
I I I I I I I I I
STAt~TA19+000
<$>....... . .
STAT500 ......
~
~rooo
. ..
STA 20+500
STA 21+000
....
<
<~:::::JI
{~
··············~···········
STA 18+000
STA 18+500
LEGENDA:
<S>
0
Tikungan ke kiri Tikungan ke kanan
<$>
Tikungan tajam ke kiri
~
Tikungan tajam ke kanan
<S> ~ ~
(>
Tikungan ganda Tikungan ganda
I
.......Y....... .
STA 19+000
STA 19+500
<S> <1>
STA 20+000
Banyak anak-anak Hati-hati
Banyak tikungan
®
Balas kecepatan maksimum 40 km
Jatuhan batu
@
Akhir batas kecepatan
STA 20+500
~ ~
I
Tanjakan Turunan
Zebra Cross
STA 21+000
I
Rambu Kejut
.
~
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT SATUAN
K E R J A
Gd- S!!pls Taruna Lt_ IV, JL.
Patum~m~
BIN A
DIREKTORAT
TEKNIK BIN A
TEKNIK
No. 2.0 Kebayofllll f!aru ~ J~kl!rta Selatan 1211tt Tip (021)7246!154, Fu {021) 72790022.
UKl· UPl RUAS PASAR PEDATI· KERKAP 2011
I I
.I .I I I I I . I ·1
Matrik Ringkasan UPL
-1
Rencana Peningkatan Ruas Jalan Pasar
I I I I I I I I I
Pedati - Kerkap
Lampiran 4
I I .1
Lampiran-2 : Matrik Ringkasan UKL Rencana Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkulu Utara Prov. Bengkulu No
Jenis Dampak
Sumber Dampak
Tolok Ukur Dampak
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hid up
Lokasl Pengelolaan Lingkungan Hidup
Perlode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana
lnstitusi Pengelolaan Lingkun an Hidup Pengawas Penerima laporan
TAHAP PRA KONSTRUKSI
I I I I I I I I ' I I I I I I I
Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya Survei topografi, survei 1 Timbulnya persepsi tanah dan survei hidrologi masyarakat
Jumlah atau presentasi anggota masyarakat yang berpersepsi positif terhadap proyek.
Mengoplimalkan dampak positif berupa persepsi masyarakal.
di Permukiman sepanjang ruas jalan Pasar Pedati-Kerkap
Selama tahap pra konstruksi tengah berlangsung.
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
Area tapak proyek terutama yang berdekatan dengan kawasan permukiman, perdagangan, tempat ibadah dan bangunan sekolah. Yaitu pada seluruh ruas jalan Pasar Pedati dari Sta 0+000 sampai Sta 21 +200 ditambah ruas jalan Pasar Kerkap - Lais & Lais - Argamakmur Km 10.
Selama kegiatan alat-alat material
Kontraktor/Sub Kon!raktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya yang akan mengenai terkena dampak manfaat dari peningkatan ruas jalan Pasar Pedati-Kerkap Selain itu sosialisasi rencana upaya pengelolaan dampak negatif yang kemungkinan akan limbul. TAHAP KONSTRUKSI
A. Komponen Fisik·Kimia 1 Penurunan 1. kualitas udara
2.
Mobilisasi alai berat dan material Pekerjaan perkerasan jalan
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999
Mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak Penurunan negatif kualitas udara
1). Dalam mengangkut material curah dari sumbernya (quarry) ke lokasi proyek kendaraan pengangkut material dilengkapi penutup dari terpal. 2). Pembatasan volume material agar tidak melebihi kapasitas kendaraan pengangkutnya. 3). Memasang rambu/peringatan agar kendaraan pengangkut material mengurangi kecepatan apabila rnemasuki lokasi proyek. 4). Memberikan peringatan dan sanksi kepada sopir kendaraan pengangkut jika material terbukti melanggar ketentuan rambu lalulintas maupun batas kecepatan. 5). Melakukan penyiraman secara berkala lahan tempat kegiatan untuk mengurangi kadar debu di udara (terutama di musim kemarau). 6). Kendaraan proyek yang akan keluar areal proyek, ban kendaraan terlebih dulu dicuci air) (disemprot untuk membersihkan dan kotoran (tanah !lumpur) sehingga tidak terbawa ke luar areal proyek Qalan eksisting). 7). Apabila masih te~adi ceceran pada jalan eksisting segera dibersihkan. 8). Apabila te~adi kerusakan
komponen mobilisasi berat dan serta peke~aan perkerasan jalan tengah berlangsung.
I! I I
I I
I
I I
I I
.I I I I I I I I
No
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Tolok Ukur Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peri ode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana
lnstitusi Pengelolaan Lingkun an Hidup Pengawas Penerima laporan
permukaan jalan segera diperbaiki. 9). Peralatan dan kendaraan pengangkut material yang digunakan dalam kondisi laik jalan, 10). Melengkapi pekerja lapangan dengan masker dan peralatan keselamatan ke~a (safety helm, dll). 2
Peningkatan kebisingan
1. 2.
Mobilisasi alai berat dan material Peke~aan perkerasan jalan
Menteri Keputusan Negara Lingkungan Hidup No. 48/MNLH /11/1996
Mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif peningkatan kebisingan
1). Dalam pengaturan I menyusun jam kerja perlu dengan berkoordinasi masyarakat setempa! melalui tokoh masyaraka! atau desa guna mengurangi gangguan kebisingan di saal masyarakat sedang beristirahat. 2). Menggunakan kendaraan dan kendaraan proyek dalam kondisi baik (tidak menimbulkan kebisingan). 3). Pekerja proyek diwajibkan menggunakan pelindung telinga (ear plug) dan peralatan keselamatan ke~a (safety helm, sepatu boot, dll).
Area tapak proyek yang terutama berdekatan dengan kawasan permukiman, perdagangan, tempa! ibadah dan bangunan sekolah. Yaitu pada seluruh ruas jalan Pasar Pedati dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200 ditambah ruas jalan Pasar Kerkap - Lais & Lais - Argamakmur Km 10.
Selama komponen kegiatan mobilisasi alat-alal berat dan material serta pekerjaan perikerasan jalan tengah berlangsung.
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Ke~a Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
PP 82 Tahun 2001, unluk sungai kuali!as air permukaan kelas II
Mencegah, meminimi- 1). Menyediakan tern pat mandi, cuci dan kakus (MCK) yang sasi dan mengenmemenuhi persyaratan dalikan dampak negatif kesehatan. Urin dan tinja Penurunan kualitas air permukaan dimasukkan ke kloset yang diteruskan ke langki seplik (septic tank) yang ramah lingkungan dan memenuhi persyaratan kesehatan. 2). Oli bekas yang timbul dari perawatan mesin-mesin ala! berat termasuk genset ditampung dalam drum khusus secara periodik 1 bulan sekali diserahkan kepada pengusaha pengolah oli bekes yang mempunyai izin. Oli bekas dapat dicampur dengan arang terbual dari pembakaran biomassa. Bahan bakar baru ini dapat digunakan pada industri bata, gentlng dan gerabah yang dilakukan oleh rakyat.
Kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
Selama pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan tengah berlangsung.
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
-I I I \ I I I I I I I
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3
Penurunan kualitas air pemukaan
Pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
\
2
I I
I I I I I I I I I I
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Luas dan kedalaman genangan air yang lidak diinginkan
Mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif terganggunya aliran air atau terjadinya genangan air
1). Menyiapkan saluran drainase sementara, agar air permukaan di sekitar lokasi kegialan dapat tetap mengalir ke saluran yang masih dapat berfungsi. 2). Memastikan saluran drainase tidak tersumbat (buntu), terulama pada jam istirahal (sore) sehingga jika pada malam hari turun hujan tidak terjadi genangan air di badan jalan atau daerah sekitar proyek. 3). Melaksanakan kegiatan konstruksi di musim kemarau.
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada lokasi proyek yang berelevasi rendah seperti S!a 12+700 sampai Sta 13+300.
Panjang dan Iebar kerusakan pada ruas jalan yang rusak
Mencegah, meminimi- 1). Pembatasan volume material sasi dan mengenagar tidak melebihi kapasitas dalikan dampak negatif kendaraan pengangkutnya. rusaknya jalan umum 2). Kendaraan proyek yang akan keluar areal proyek, ban kendaraan terlebih dulu dicuci (disemprot air) untuk membersihkan dari kotoran (tanah /lumpur) sehingga tidak terbawa ke luar areal proyek ijalan eksisting). 3). Pembatasan volume material agar bobol total kendaraan berikut material tidak melebihi tonase kelas jalan. 4). Memberikan peringatan dan sanksi kepada sopir kendaraan pengangkul material apabila kapasitas mualannya melebihi ketentuan yang ditetapkan. 5). Apabila masih te~adi ceceran pada jalan eksisting segera dibersihkan. 6). Apabila terjadi kerusakan permukaan jalan segera diperbaiki.
Jaringan jalan yang digunakan untuk mobilisasi alai-alai berat dan material konstruksi, Yaitu pada seluruh ruas jalan Pasar Pedati dari Sta 0+000 sampai Sta 21 +200 ditambah ruas jalan Pasar Kerkap - Lais dan Lais Argamakmur Km 10.
Dilakukan dengan mengelola dampak primernya yaitu pengelolaan kualitas air permukaan.
Areal kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
No
Jenis Dampak
Sumber Dampak
Tolok Ukur Dampak
4
Terganggunya Aliran Air atau Terjadi Genangan
Pekerjaan drainase yang mengakibatkan tertutupnya saluran I drainase eksisling.
5
Kerusakan Jalan
1.
Ruas
2.
Mobilisasi ala! beral dan material Pekerjaan perkerasan jalan
'
I I I I I I I
Komponen Biologi 1 Terganggunya Dampak turunan dari Populasi biota Kehidupan Biota Penurunan kualitas air perairan yang ada di Perairan permukaan atau sebagai sungai-sungai yang dampak tak langsung dari terpotong ruas jalan pengoperasian kantor Pasar Pedati-Kerkap proyek, gudang dan khususnya jenis ikan penginapan karyawan. yang terdapat di
Mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif Penurunan populasi biota perairan
Peri ode Pengelolaan Lingkungan Hidup Selama pembuatan saluran drainase yang perrnanen Ieiah selesai dibuat.
Pelaksana
lnstitusi Pengelolaan Lingkun an Hidup Pengawas Penerima laporan
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
Selama komponen kegiatan mobilisasi alai-alai berat dan material tengah berlangsung.
Kontraktor/Sub Konlraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Ke~a Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
Selama pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan tengah berlangsung.
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Ke~a Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
3
I I I I I I I I I I I I
No
Jenis Dampak
Sumber Dampak
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana
lns!itusi Pengelolaan Lingkun an Hidup Pengawas Penerima laporan
perairan dekat dengan pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya Timbulnya Kesem- Penerimaan lenaga kerja 1). Jumlah angkalan pelaksanaan ke~a setempal yang patan Ke~a dan untuk Peluang Berusaha konstruksi dilerima di proyek. ~). Tidak terjadi kecemburuan sosial/ keresahan masyarakat setempat terkail dengan kegialan mobilisasil penerimaan lenaga kerja. ~). Tidak terjadi gangguan kamtibmas dari masyarakat.
2
Timbulnya Kecemburuan Sosial
Mobilisasi Tenaga Kerja I penerimaan tenaga ke~a untuk pelaksanaan konstruksi
Jumlah anggota masyarakat setempat yang ingin bekerja pada proyek ini namun tidak dapat memanfaatkan kesempatan kerja yang ada. Juga kesempatan kontraktor lokal atau badan usaha berupa koperasi yang tidak diberi kesempatan untuk berkolaborasi dengan kontraktor pelaksana.
3
Terganggunya Lalu Lintas
1.
Tingkat
'I \
I I I I I I
Tolok Ukur Dampak
2. 3.
Mobilisasi alat berat dan material Peke~aan perkerasan jalan Pekerjaan pemasangan sarana pelengkap dan
gangguan yang dirasakan oleh para pengguna jalan. pe~alanan
Meningkatkan dan 1). Mengharuskan kepada Wilayah desa yang memaksimalkan Kontraktor pelaksana proyek, dilalui oleh ruas jalan dampak positif Suplayer dan Konsullan Pasar Pedati-Kerkap, kesempatan kerja dan supervisi untuk memberi yaitu Desa Pekik peluang berusaha prioritas penerimaan tenaga Nyaring, Desa Pasar kerja proyek yang berasal dari Pedali, Desa Pondok masyarakat setempat yang Kelapa dan Desa Padang Betuah memenuhl kualifikasi. 2). Memberikan informasi adanya Kecamatan Pondok penerimaan lenaga kerja Kelapa Kab. melalui Pemerintah Keca- Bengkulu Tengah matan atau Desa setempat. serta Desa Pasar 3). Memberi upah gaji minimal Bembah, Desa Tepi sesuai standar Upah Minimum Laut dan Desa Pasar Kabupaten Simalungun yang Kerkap Kecamatan berlaku saal ini. Air Napal Kab. Bengkulu Utara. Mencegah, meminimi- 1). Mengharuskan kepada Wilayah desa yang sasi dan mengenKontraktor pelaksana proyek, dilalui oleh ruas jalan dalikan dampak negatif Suplayer dan Konsultan Pasar Pedati-Kerkap, kecemburuan sosial supervisi untuk memberi yailu Desa Pekik yang terjadi prioritas penerimaan tenaga Nyaring, Desa Pasar ke~a proyek yang berasal dari Pedati, Desa Pondok masyarakat setempat yang Kelapa dan Desa memenuhi kualifikasi. Padang Betuah 2). Memberikan informasi adanya Kecamatan Pondok penerimaan tenaga kerja Kelapa Kab. melalui Pemerintah Kecamatan Bengkulu Tengah atau Desa setempat. serta Desa Pasar 3). Melakukan sosialisasi kepada Bembah, Desa Tepi masyarakat bahwa kesempatan Laut dan Desa Pasar ke~a yang ditimbulkan sangal Kerkap Kecamatan terbatas. Air Napal Kab. 4). Mensyaratkan kepada Bengkulu Utara. kontraklor pelaksana untuk berkolaborasi dengan kontraktor lokal atau badan usaha lokal seperti koperasi dalam penyediaan alat angkutan atau pengadaan material Mencegah, memini- 1). Menerapkan traffic manamisasi dan mengengement dalam pelaksanaan dalikan dampak negatif proyek. gangguan lalu lintas 2). Pelaksanaan peke~aan dilakukan di luar peak hour yang te~adi akibat kegiatan keluarjalan Pasar Pedati - Kerkap -
Pada ruas jalan yang sedang dilakukan pekerjaan perkerasan dan jalur pengangkutan material. Yaitu pada seluruh
Pada saat penerimaan tenaga kerja sebelum pekerjaan konstruksi fisik dimulai.
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Ke~a Direktoral Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
Pada saat Penerimaan tenaga kerja sebelum pekerjaan konstruksi fisik dimulai.
Kontraklor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
Selama mobilisasi alat berat dan material, pekerjaan perkerasan jalan serta peke~aan pemasangan sa-
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Ke~a Direklorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
4
-
-
-----------------------------------------------------------------------------------------------
I I I I I I I
I I I
No
Jenis Dampak
Sumber Dampak
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hid up
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
masuknya kendaraan proyek dan kemungkinan adanya penyempitan jalan
Lais dan Lais Argamakmur 3). Pemasangan rambu lalu lintas semen tara terkait dengan keberadaan proyek (spesifikasi perambuan mengikuti standart perambuan sementara)
ruas jalan Pasar Pedati dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200 ditambah ruas jalan Pasar Kerkap - Lais dan Lais - Argamakmur Km 10.
Keluhan masyarakat Mencegah, meminiberkailan dengan misasi dan mengenPeningkatan gang- dalikan dampak negatif guan pemafasan dan terganggunya keseiritasi mala, gangguan hatan masyarakat kenyamanan
Mengelola dampak primernya yaitu Penurunan udara, kualitas Peningkatan kebisingan dan menurunya kualitas air permukaan.
Tolok Ukur Dampak
penunjang
Komponen Kesehatan Masyarakat Merupakan dampak turunan 1 Gangguan Kesehatan dari Penurunan kualitas udara, Masyarakat Peningkatan kebisingan dan Penurunan kualitas air permukaan atau dampak tak langsung akibat dari mobilisasi alai berat dan material, pekerjaan perkerasan jalan
2
Penurunan Sanitasi Lingkungan
Pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
I
Jumlah sampah non B3 yang dilimbulkan oleh pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
~ I I I I I I I
Mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif Penurunan sanitasi lingkungan
Wilayah desa yang dilalui oleh ruas jalan Pasar Pedati-Kerkap, yaitu Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kab. Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napal Kab. Bengkulu Utara. 1). Melarang karyawan yang Area kantor proyek, membuang sampah pad a gudang dan pengsembarang tempat. inapan karyawan. 2). Menyediakan bak sampah pada setiap ruangan, setelah bak sampah penuh maka sampah yang ada dalam bak tersebut ditimbun pada tempal penimbunan sampah sementara (TPS) 3). Bekerja sama dengan Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertaman an Kabupaten Simalungun untuk mengangkut sampah ke Tempat Penimbunan Akhir (TPA) yang ditentukan Pemerintah setempat, 3 hari sekali.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup rana pelengkap dan penunjang sebagai dampak sumber berlangsung.
Pelaksana
lnstitusi Pengelolaan Lingkun an Hidup Pengawas Penerima laporan
Selama mobilisasi alat-alat bera! dan material, pekerjaan perkerasan jalan
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Ke~a Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
Selama pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan tengah berlangsung.
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
Selama ruas jalan Pasar PedatiKerkap dioperasikan.
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktoral Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
TAHAP PASCA KONSTRUKSI OPERAS!) Komponen Fisik·Kimia 1 Penurunan Kualitas Udara
Pengoperasian jalan yang meningkatkan kepadatan kendaraan ..sehingga menimbulkan em1s1 gas buang dan debu
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999
Mencegah, memini- Melakukan penanaman pohon di misasi dan mengen- sekitar lapak proyek untuk dalikan dampak negatif mengurangi penyebaran polutan .. Penurunan kualitas Agar pohon - pohon tersebut dapa! berfungsi sebagai barrier udara maka pohon - pohon tersebut ditanam rapat dari bawah ke atas.
Secara umum lokasi pengelolaan lingkungan hidup untuk meminimasi dampak penurunan kualitas udara adalah dengan melaksanakan
5
I I I I I I I
No
2
Jenis Dampak
Peningkatan Kebisingan
Sumber Dampak
Pengoperasian jalan yang meningkatkan kepadatan kendaraan sehingga menimbulkan emisi gas buang dan debu
Tolok Ukur Dampak
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hal ini dapat dilakukan dengan penanaman tumbuhan jenis tertentu yang berdaun lebat.
penanaman pohon di seluruh ruas jalan proyek ini, dari Sta 0+000 sampai Sta 21+200.
I I I ( I I I I I I I
Komponen Social Ekonomi dan Budaya 1 Peningkatan Pengopersian jalan Pasar Kecelakaan Lalu Pedati - (dengan tingkat Lintas pelayanan jalan yang sudah balk), yang akan membawa kecenderungan pengguna jalan memacu kendaraannya dengan kecepatan lebih tinggi.
2
Terganggunya Lalu Lintas
L _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Pemeliharaan jalan yang berakibat terganggunya lalu lintas bagi pengguna ruas jalan Pasar Pedati-Kerkap
Pelaksana
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengawas Penerima laporan
Kepulusan Menleri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-48/ MenLH/11/1966
Mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif peningkatan kebisingan
Dengan penanaman vegetasi di sekitar ruas jalan Pasar PedatiKerkap (barier) sebagaimana pada pengelolaan kualitas udara. Penanaman vegetasi terutama yang berbatasan langsung dengan pemukiman serta area sensitlf seperti fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah
Lokasi pengelolaan lahan di sekitar tapak proyek yang berbatasan langsung dengan pemukiman penduduk serta area sensitif seperti fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah, sebagaimana Ieiah disampaikan pada lokasi pengelolaan lingkungan untuk meminimasi dampak menurunnya kualitas udara.
Selama ruas jalan Pasar PedatiKerkap
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Ke~a Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
Peningkatan frekwensi atau angka kecelakaan pada lahap pasca konstruksi akibat para pengguna jalan memacu kendaraannya terlalu tinggi.
lingkungan Mencegah, memini- 1). Pengelolaan misasi dan mengendilakukan dengan pemasangan dalikan dampak negatif rambu lalu-lintas (rambu peringatan adanya lokasi terjadinya kecelakaan. sekolah, ibadah, dan pemukiman penduduk) dan rambu pengurangan kecepatan. 2). Pemasangan lampu kuning di lokasi fasilitas pendidikan, fasilitas ibadah dan pemukiman padat penduduk. p). Pembuatan zebra cross untuk para penyeberang jalan.
Selama ruas jalan Pasar PedatiKerkap dioperasikan.
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Ke~a Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
Tingkat gangguan pe~alanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan
Mencegah, memini- 1). misasi dan mengendalikan dampak negatif terganggunya lalu 2). lin las.
Kawasan permukiman, tempat ibadah, gedung sekolah dan kawasan perdagangan serta kawasaan yang raw an kecelakaan, khususnya yang belum dipasang rambu-rambu lalu lintas atau pernah ada rambu namun sudah rusak, sebagai mana disajikan pada Gambar 5.8., Tabel 5.7. dan Tabel 5.8. Pada lokasi sebelum dilakukan pemeliharaan jalan dan pada jalur pengangkutan material.
Salama pekerjaan pemeliharaan ruas jalan Pasar PedatiKerkap
Kontraktor/Sub Kontraktor)
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktoral Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
I I I
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Menerapkan traffic management dalam pelaksanaan proyek. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan di luar peak hour jalan Pasar Pedali - Kerkap (akhir pekan) 3). Pemasangan rambu lalu lintas sementara terkait dengan keberadaan proyek (spesifikasi perambuan mengikun standar perambuan sementara)
6
I I I I I I I
I I
1 I I I( I I I I I I I
No
Jenis Dampak
Sumber Dampak
Komponen Kesehatan Masyarakat Terganggunya Sebagai dampak turunan Kesehatan dari penurunan kualitas Masyarakat udara dan peningkatan kebisingan atau sebagai dampak tak langsung akibat dari pengoperasian jalan.
Tolok Ukur Dampak
Keluhan masyarakat berkaitan dengan Peningkatan gangguan pernafasan dan iritasi mala akibat peningkatan debu di gangguan udara, kenyamanan akibat peningkatan kebisingan.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif terganggunya kesehatan masyarakat
Mengelola dampak primemya yaitu penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan.
Area tapak proyek terutama yang berdekatan dengan kawasan permukiman, tempat ibadah dan rumah sekolah, meliputi Desa Pekik Nyaring, Desa Pasar Pedati, Desa Pondok Kelapa dan Des a Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah serta Desa Pasar Bembah, Desa Tepi Laut dan Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napa! Kabupaten Bengkulu Utara.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Selama ruas jalan Pasar PedatiKerkap dioperasikan.
Pelaksana
Kontraktor/Sub Kontraktor)
lnstitusi Pengelolaan Lingkun an Hidup Pengawas Penerima laporan
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja Direktorat Bin a Teknik Direktora! Jenderal Bina Marga dan BLH Prov. Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Bengkuliu Utara
7
I I I I I I I I )
II
Lampiran 5
·1
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
.I
Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati -
I I I I I .I I I I
Kerkap
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI - KERKAP
0
s r;.,
LEGENDA: Kecelakaan Laf111
~
Keslabilan Lereng
1+00(1
SlA 1• 500
STA 110\lO
STA H-5tJ()
STA 2+l100
STA 6+000
STA 2+£,00
.. . ....... ...... .. .............. ,..
STA 2+5W
ST A. 3 , ::>Of.i
STA 4·1500
STA 5+(1()()
K EM E NTERIAN P E K E RJAAN UMUM DIR E K T ORA T
BINA
TEK NI K
S ATUA N KER JA O I RE )( 1'0R AT 8 1 NA lEI
Kuafitas Udara dan Keblslngan Kuafitas Air Permukaan
UKL • UPL RUAS PASAR PEDATI- KERKAP 2011
- - - - - - - ------..
-~.·---- ---··--------
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
.... --
-.
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI - KERKAP
rn .... :>
STA
STA
500
STA
5TA
STA ~+5(~
STA S-66()
sr;, , ;{ lf;c
STA 1
<~=:J
STA
LEGENDA:
!I ~
Kecelakaan lalin Kestabilan Lereng
STA ~
STA
[J
K EMENTERIAN PEKERJAAN UMUM OIREKTORAT S AT UAN ~
S.,C. T· -
KE~ J .a.
U N, A,.
~.n-
BINA
O I REKl O RAT
TEK NIK B I NA
TCKN I I<
N. 20- JIU.,OWI kilo • J ..4"W . ._ , ,,,,. f\) \t2:1"J'1~ , ... (011·1~
Kualitas Udara dan Kebisingan
UKL • UPL RUAS PASAR PEDATI- KERKAP Kualt1as Air P&nnukaan
2011
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
UPAYA PEMANTAUAN UNGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI- KERKAP
ST.'\ i 3+f;()(j
STA
!5~50-J
LEGENDA:
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Kece!akaan lalln Kestabilan Lereng
D IREK TO RA T
[]
SATU A N 0c1 a....r..,..... ,,
N
KER J A Jt lf•Mw-.'"
BINA
O I A:EK TOR. AT
ZQI
TEKN I K 8 tN A. ~(Q;l)n~
TEK N I K ••• 1o;>11 l:thlolln
Kualltas Udara dan Kebislngan
UKL- UPL RUAS PASAR PEDATI- KERKAP Kualrtas Air Permukaan
2011
I I I I I I I I I I
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS PASAR PEDATI - KERKAP
I I I I I I I I I I
STA 19..~10
ST." '19+()(\Q
S TA20 -~-5DO
<===::::::~
<===::::::~
ST1\ HI< O<J(l
LEGENDA: Kecelakaan Lafin
STA 20+500
KEMENTERIAN PEKE RJAAN U MUM O I R E KTO R AT SAT U AN
Kestabilan lereng
.,.
a.not-•~o•
,..,
K E:AJ A JL
·~l!ifii....,N.
BINA
O I REK TO RAT
20~...
a..... ,... .... ..,••...,,, no
TEKNIK 8 1 NA '• t~•Jn,.....
l E .C:H I K
, ... to,•t711t011U
Kualllas Udara dan Kebisingan
UKL- UPL RUAS PASAR PEDATI- KERKAP Kualilas Air Permukaan
2011
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
'
a a
--
..
':I"JI ~
'
• ';/
~' "
.....
•
.
i'
• . ·•
I I I I I I I
I
HASIL ANALISIS PENGUJIAN KUALITAS UDARA AMBIENT Nomor: 012 /Lab-HIPERKES-05/2011 Tanggal Pelaksanaan
!
Lokasi
!
No 1
2
Parameter
Karbon Monoksida
Rum us
13 dan 16 Agustus 2011 1 Desa Durian Daun/Jl :raya Benteng-Bengkulu Uta:ra
Satuan
Kimia
Hasil Analisis
co ·I!W'Nm3
248,663
~-~g/Nm 3
26,85
- suhu udaxa
•c
- kelembaban
%
Debu
PM(lo)
BML
Metode
Perala tan
1 10,000 Pararosanilin
UV-VIS Spectrofotometer
Gn.Yimetric
Dust sampler - AAS
34,3%
Direct readiog
Heat Stress Digital
42%
Direct readiog
Heat Stress Digital
m/s
0,3
Direct reading
Heat Stress Digital
-
Selatan
Direct readiog
230
Kondisi cuaca
- kecepatan angin - a:rah angin
Ketetagan: * Pengulruran 30 menit * BML : Baku Mutu Iingkungan Berdasaxkan Peratw:an Pemerintah No. 41 T ahun 1999
'
Bengkuln,
Agustus 201 1
Mengetahui : Kepala Balai Hiperkes dan KK Propinsi Benglrulu
I I
Ir. YENIDA. MKM NIP. 19670925199203 2.004
I I
I \
I I I I I I I
Petugas,
Yock)!: Masrizal, ST NIP. 198211122009031 001
I·~
I I I I I II .
I I I
I
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
BADAN LINGKUNGAN HIDUP Alamat :, Jalan Pembangunan Nomor 1 Bengkulu Telepon (0736) 24016 Pesawat: 180- 182 Faks (0736) 24016 BENGKULU
Bengkulu, 3 November 2011 Nom or Lampi ran Perihal
660/ e\H /BLH.Il/2011
Kepada Yth.
Rekomendasi atas UKL-UPL Kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap oleh Satuan Ketja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu
Kasubdit Teknik Lingkungan Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rl di JAKARTA
Menindak!anjuti surat Saudara Nomor UM.Ol03/127.03/596/2011 bulan Oktober 201 1 perihal Penyampaian dan Pennohonan UKL-UPL Ruas Jalan Pasar Pedati-Kerkap
Provinsi
Bengkulu
dan
Sumt
Kami
Nomor
660/777.118LHJI/20ll tanggal 2 November 2011 Perihal UKL-UPL Kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap oleh Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rl di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu, bersama ini diberitahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi teknis dan perbaikan
I
yang Ielah dilakukan, maka terhadap UKL-UPL untuk kegiatan Kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap oleh Satuan Kei:ia Direktorat Bina
I I
T eknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rl di
I I
dari surat rekomendasi ini dan menjadi acuan bagi penanggung jawab kegiata:n
I I
dan!atau kapasitas danlatau bahan baku dan/atau bahan penolong ata<; usaha
I I
Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu tersebut secam teknis dapat disetujui. l!KL-UPL yang telah disetujui merupakan bagi::m yang tidak terpisahkan
dalam menjalankan kegiatannya dengan tetap berpedo111an pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila teijadi pemindahan lokasi kegiatan, desain dan/atau proses
dan!atau kegiatan, teijadi bencana alam dan/atau lainnya yang menyebabkan perubahan !ingkungan yang sangat mendasar baik sebelum maupun saat pelaksanaan kegiatan, maka penanggung jaw-ab kegiatan wajib menyusun UKl>-
I I I I I I '
I I I
I I I I I I I I I I
UPL atau AMDAL baru scsua1 ketentuan peraturan perundang-undangan yang bcrlaku. Penanggung jawab Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kernenterian Pekerjaan Umurn Rl wajib rnelakukan seluruh ketentuan yang termaktub dalam UKL-UPL dan bertanggungjawab sepenuhnya atas pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan dari kegiatan Peningkatan Ruas .!alan Pasar Pedati - Kerkap oleh Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umurn Rl di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu Penanggung jawab Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI wajib melaporkan pelaksanaari upaya pengelolaan dan pemantauan !ingkungan hidup yang tercantum dalarn UKL-UPL tersebut kepada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu setiap 3 (tiga)
bulan sekali terhitung sejak tanggal diterbitkannya surat
rekornendasi ini. Selanjutnya Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang wajib dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan yang tercanturn dalam perizinan sebagairnana dimaksud. Demikian disampaikan, alas perhatiannya diucapkan terimakasih.
Tembusan disarnpaikan kepada Yth: l . Bapak PL T. Gubcmur Bengkulu sebagai laporan 2. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkulu Utara di Arga Makmur 3. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkulu Tengah di Karang Tinggi
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
BADAN LINGKUNGAN HIDUP Alamat : Jalan Pembangunan Nomor 1 Bengkulu Telepon {0736) 24016 Pesawat: 180- 182 Faks (0736) 24016 BENGKULU
Bengkulu.,..2. November 2011
I I I I( I I I
I I I I I I I I I I
Nomor Lampi ran Peri hal
660/
ltl J
/BLH.ll/2011
UKL-UPL Kegiatan Peningkatan Rua$ Jalan Pasar Pedati - Kerkap oleh Satuan Kelja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jendcral Bina Marga Kementerian Pekeijaan Umum Rl di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu
Kepada Yth. Kasubdit Teknik Lingkungan Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat .Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rl
di JAKARTA
;
Menindaklanjuti surat Saudara Nomor UM.OI03/127.03/596/20ll bulan Oktober 201 1 perihal Penyampaian dan Permohonan UKL-UPL Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap Provinsi Bengkulu, bersama ini diberitahukan bahwa berdasarkan basil evaluasi teknis yang telah dilakukan, maka terhadap UKL-UPL untuk kegiatan Kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Pasar Pedati - Kerkap oleh Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rl di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah Pmvinsi Bengkulu masih memerlukan perbaikan sebagai berikut : 1. Yang menandatangani Kata Pengantar adalah pemrakarsa kegiatan bukan konsultan penyusunnya 2. Agar istilah yang menggunakan istilah asing agar dibuatkan semacarn daftar yang membcrikan pengertian atau definisi terhadap hal yang dimaksud di dalan1 halarnan LaTTipiran. Karena dokumen ini untuk diketahui secara umum dan orang awam 3.
Hasil uji Jaboratorium dimasuk.an dalan1lampiran
4.
Untuk institusi penerima laporan terhadap pengelolaan dan pematauan lingkungan hidup ditambahkan Dinas PU Provinsi dan Kabupaten yang terkait dan Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten yang terkait
I I I I I I
5. 13erdasarkan Kepmen LH Nomor 48 Tahw1 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan pelaporan dilakukan 3 bulan sekal i. 6. Masih ada penulisan yang tidak so::suai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), agar diperiksa lagi dan diperhaiki. 7. Gunakan Data terbaru untuk sensus, jumlah. kepadatan, sex ratio dan d at:J kep~ndudukan
lainnya. karena pacta tanggal 2 6 September 20 I I telah
dikeluarkan buku Provinsi Bo::ngkulu Dalam Angka 20 11 oleh BPS Provinsi Bengkulu 8. Parameter yang dipant.au ada parameter dctetjen tet.api dalam pengelolaan
I I
I I
I
'
I I I I I I I
lingkungan hid up unt11k parameter deterjen tidak dimasukan I 0. Hal. IIJ- I 6, Belum tertulis jumlah jcmaah haji yang bcran gkat ke Tanah Suci 11. Hal. Tll-19 -9.2 Angkutan darat. Apa maksudnya? 12. Hallll - 19, ... dapat dilihat table . ..... Mohondile ngkapi 13. Hal. V ·12. masib tertulis Kabupaten Deli Scrdang, to long diperbaiki 14. Hal V - 17, Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan tidak tennasuk daalm Pemda Provinsi Bengkulu 15. Hal IV - I 7, tcrdapat dampak potensial berbahaya yaitu potensi longsor dan tebing tapi dalam dokumen tidak dibahas cara pengdolaan dan pcmantauannya De mikiar1 d.isampaikan. atas perhatiannya diucapkan terimaka;;ih.
~b:l~~l
It'
---------
Lingkw1gan Hidup engkulu