PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan keuangan konsolidasian interim (tidak diaudit) tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 dan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 dan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
DAFTAR ISI
Ekshibit Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian
A
Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian
B
Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian
C
Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian
D
Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian
E
Ekshibit A PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 20101 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011 31 Desember 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Dana yang dibatasi penggunaannya Piutang Usaha Pihak ketiga – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sejumlah 219.150.157 pada tahun 2010 Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu – ragu sejumlah Rp 97.011.079 pada tahun 2010 Pihak berelasi Persediaan, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sejumlah Rp 909.732.994 pada tahun 2012, 2011 dan 2010 Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka dan uang muka Aset lancar lainnya
2d,5 2f,6
76.254.991.173 9.871.066.145
79.697.884.381 13.542.891.498
54.583.475.140 989.613.836
422.020.558.011 82.501.754.966
289.600.901.061 88.215.341.359
68.866.120.544 7.491.977.142
2d,g,8 2d,h
12.945.535.520 -
6.489.967.224 -
5.900.878.844 153.151.663
2i,9 15a 2j,10
142.680.416.420 17.346.902.193 199.462.317.619 1.442.539.792
175.903.991.899 18.575.182.569 166.018.793.100 1.523.982.113
131.083.273.572 9.408.597.536 35.495.137.686 151.513.300
964.526.081.839
839.568.935.204
314.123.739.263
784.065.969
784.065.969
489.423.329
6.493.832.869 77.126.341 4.873.861.002
6.653.674.686 77.126.341 4.288.720.827
3.372.678.042 5.433.844.459
12.228.886.181
11.803.587.823
9.295.945.830
976.754.968.020
851.372.523.027
323.419.685.093
2d,g,7 2d,h,7, 29
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan, bersih 2n,15d Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 4.040.352.140, Rp Rp 3.529.551.329 dan Rp 1.078.413.140 pada 2012, 2011 dan 2010 2k,11 Goodwill Aset tidak lancar lainnya 12 Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH
ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Interim Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit A/2
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011 31 Desember 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang pajak Bagian jangka pendek dari sewa pembiayaan Liabilitas lancar lainnya
2d,13
111.659.048.095
107.429.527.447
27.549.720.296
2d,11 2d,h,5,11
566.974.501.347 -
468.341.444.777 -
134.036.148.420 -
5.614.905.193 652.750.088 25.944.372.323 7.955.729.698
793.498.214 972.739.558 10.760.852.214 12.300.816.366
3.518.570.186 676.835.751 3.785.585.436
48.274.687
170.418.336 7.868.608.402
1.997.060.661
718.849.581.431
608.637.905.314
171.563.920.750
52.687.266.691
52.015.266.691
-
331.599.895
260.373.014
-
2.452.496.918 902.950.107
2.452.496.918 902.949.821
731.799.084 504.343.371
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
56.374.313.611
55.631.086.444
1.236.142.455
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham – nilai nominal per saham Rp 100 Modal dasar – 1.400.000.000 saham pada tahun 2012, 2011 dan 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh – 585.000.000 saham pada tahun 2012, 2011 dan 2010 18 Agio saham, bersih 2q,19 Saldo laba
58.500.000.000 61.046.441.861 56.907.657.857
58.500.000.000 61.046.441.861 49.350.369.707
58.500.000.000 61.046.441.861 26.716.434.176
176.454.099.718
168.896.811.568
146.262.876.037
25.076.973.260
18.206.719.701
4.356.745.851
Jumlah ekuitas, Bersih
201.531.072.978
187.103.531.269
150.619.621.888
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
976.754.968.020
851.372.523.027
323.419.685.093
2d,12 2d,5,12 2n,15b
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan – setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan Liabilitas tidak lancar lainnya
2d,13
2p,17
Sub Jumlah Kepentingan non-pengendali
2b,16
Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Interim Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit B PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2012
31 Maret 2011
PENJUALAN BERSIH
2l, 22
503.723.558.472
278.969.612.766
BEBAN POKOK PENJUALAN
2l, 23
473.066.817.388
254.496.078.081
30.656.741.084
24.473.534.685
LABA BRUTO Beban umum dan administrasi Beban penjualan dan pemasaran Pendapatan operasi lain Beban operasi lain
2l, 24 2l, 24 2l, 25 2l, 26
( ( (
LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan
27 28
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN Periode berjalan
(
12.091.045.123) ( 3.432.516.216) ( 2.182.718.174 348.429.736) (
9.591.242.262) 6.824.598.060) 1.432.925.340 149.089.604)
16.967.468.183
9.341.530.099
488.411.066 3.425.337.539) ( 14.030.541.710
14c
-
3.268.527.920 1.599.643.753) 11.010.414.266 1.637.164.500
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN
14.030.541.710
9.373.249.766
JUMLAH PENDAPATAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
14.030.541.710
9.373.249.766
7.557.288.150 6.473.253.560
8.203.384.254 1.169.865.512
14.030.541.710
9.373.249.766
13
14
Laba bersih/jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 2q,21
Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Interim Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit D PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dam 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Penerimaan (Pembayaran) kas untuk operasi lainnya Pembayaran pajak Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan piutang dari penjualan investasi Perolehan aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan dana yang dibatasi penggunaanya Penerimaan pinjaman bank, bersih Pelunasan pinjaman bank, bersih
(
377.017.487.915 347.696.806.909) (
274.644.502.340 391.331.976.986)
( (
37.869.154.929) ( 3.116.806.292) (
38.454.313.018) 635.924.187)
(
11.665.280.215) (
155.777.711.851)
(
350.958.994) (
4.556.000.000 589.739.829)
(
350.958.994)
3.966.260.171
(
3.671.825.353 137.765.972.422 132.864.451.774)
152.482.885.971 -
Arus kas bersih diperoleh dari dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN BERSIH DALAM KAS DAN BANK
31 Maret 2011
8.573.346.001 (
3.442.893.208)
152.482.885.971 671.434.291
KAS DAN BANK PADA AWAL PERIODE
79.697.884.381
55.573.088.976
KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE
76.254.991.173
56.244.523.267
Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Interim Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit C
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo 1 Januari 2011/31 Desember 2010 Kepentingan non-pengendali
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Saldo laba Ditempatkan Agio saham, belum dan disetor bersih ditentukan penuh penggunaannya 58.500.000.000
1b
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan
61.046.441.861
-
-
-
-
26.716.434.176 8.203.384.254
Kepentingan non-pengendali
Total ekuitas
4.356.745.851
150.619.621.888
1.169.865.512
1.169.865.512
-
8.203.384.254
Saldo 31 Maret 2011
58.500.000.000
61.046.441.861
34.919.818.430
5.526.611.363
159.992.871.654
Saldo 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011
58.500.000.000
61.046.441.861
49.350.369.707
18.206.719.701
187.103.531.269
396.999.999
396.999.999
7.557.288.150
6.473.253.560
14.030.541.710
56.907.657.857
25.076.973.260
201.531.072.978
Kepentingan non-pengendali Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Maret 2012
1b
-
-
-
-
58.500.000.000 Catatan 18
61.046.441.861 Catatan 19
-
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit E PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Skybee Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Kreatip Komunikacitra pada tanggal 10 Juni 1995 berdasarkan Akta Notaris Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 12. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-5662.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 Maret 1996, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus 1996, Tambahan No. 6819. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Skybee berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 tanggal 16 Oktober 2009 yang telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-53111. AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 November 2009. Perubahan terakhir dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 3 tanggal 12 Maret 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-14338. AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 19 Maret 2010 dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Penerimaan dan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-07153 tanggal 24 Maret 2010, dimana para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui perubahan status Perusahaan dari semula Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Skybee Tbk. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan telpon selular dan produk penunjang operator selular. Perusahaan terletak di Jl. Kebon Sirih No. 63, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Berdasarkan dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 235.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp 375 per saham. Pada tanggal 7 Juli 2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Ekshibit E/2 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) c. Struktur Entitas Anak Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak adalah sebagai berikut:
Nama entitas anak
Domisili
Jenis usaha
Mulai beroperasi secara komersial
Total aset (dalam jutaan Rupiah)
Persentase kepemilikan (%)
Kepemilikan langsung /Direct ownership: PT Sinergitama Komindo (STK)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2000
431.160
55,00
PT Intouch Innovate Indonesia (INO)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2008
1.587
70,00
PT Numedia Global (dahulu PT Starmedia Mobile/ formerly PT Starmedia Mobile) (NUG)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2007
4.780
70,00
PT Kaswall Dinamika Indonesia (KDI)
Jakarta
Manajemen periklanan/ Advertising management
2009
389.141 60,00
Kepemilikan tidak langsung /Indirect ownership: Melalui KDI/ Through KDI: PT Media World Indonesia (MWI)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2007
118.811
59,40
PT Media One Indonesia (MOI)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2010
86.042
59,40
PT Iklania (IKL)
Jakarta
Jasa periklanan dan lainlain/ Advertising and other services
2012
2.242
30,00
PT Optima Kaswall (OK)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2012
153.485
30,60
Fathiah Helmi, S.H., pada tanggal 17 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 3.000 saham (dengan nilai nominal Rp100.000 per saham), yang mewakili 60% kepemilikan di KDI dari PT Mazeltov Putra Kaswall (pihak ketiga) dengan harga perolehan sebesar Rp 7.000.000.000. Perusahaan mencatat transaksi tersebut menggunakan metode akuisisi (Catatan 4). Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. No. 1 tanggal 1 Desember 2010, KDI mendirikan MOI dengan total 75 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) atau sejumlah Rp 75.000.000, yang mewakili 75% kepemilikan.
Ekshibit E/3 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan) Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. No. 11 tanggal 6 Mei 2011, KDI meningkatkan kepemilikan saham di MOI sebesar Rp 24.000.000 sehingga pemilikan saham di MOI sebesar 99%. Berdasarkan akta No. 14 dari Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn., pada tanggal 6 Mei 2011, KDI mengakuisisi 99 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) yang mewakili 99% kepemilikan MWI dari Apink Widyasmoko dan Nadia Natalia (pihak ketiga) dengan harga perolehan sebesar Rp 99.000.000. Berdasarkan akta Notaris No. 9 dari Notaris Nana Zaenah, S.H., pada tanggal 25 Pebruari 2011, KDI mendirikan perusahaan baru yaitu IKL dengan total modal disetor sebesar Rp 500.000.000. Total penyertaan modal KDI pada IKL adalah sebesar Rp 250.000.000 yang mewakili 50% kepemilikan. Berdasarkan akta Notaris No. 26 dari Notaris Edwar S.H., pada tanggal 27 November 2011, KDI mendirikan perusahaan baru yaitu OK dengan total modal disetor sebesar Rp 300.000.000. Total penyertaan modal KDI pada OK adalah sebesar Rp 153.000.000 yang mewakili 51% kepemilikan. Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan menjual sebagian penyertaan sahamnya kepada PT Sinergitama Mandiri (pihak ketiga), sejumlah 18.244 saham atau sebesar Rp 4.556.000.000. Dengan demikian pemilikan saham Perusahaan pada STK menjadi sebesar 55% pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris
: Felix Ali Chendra : Handoko Setiono : Jany Chau
31 Desember 2011 Felix Ali Chendra Handoko Setiono Jany Chau
1 Januari 2011 Felix Ali Chendra Handoko Setiono Karaniya Dharmasaputra
Ekshibit E/4 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Lanjutan) 31 Maret 2012 Dewan Direktur Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur tidak terafliasi
: : : : :
Hendra Kendro Adrian Kusnadi Octaviane N.A. Mussu Andi Zain Meiliana Widjaja
31 Desember 2011 Hendra Kendro Adrian Kusnadi Octaviane N.A. Mussu Andi Zain Meiliana Widjaja
1 Januari 2011 Hendra Kendro Ian Rustandi Stephanus Felix Kristani Sung Khiun Normina
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota Anggota
: : :
31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011
Handoko Setiono Silvyanna Nagasastra Dody Setiabudi
Handoko Setiono Silvyanna Nagasastra Dody Setiabudi
Handoko Setiono Silvyanna Nagasastra Herman Margono
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 65/SB/DIR/VII/11 tentang pengangkatan sekretaris Perusahaan tanggal 6 Juli 2011, Perusahaan menetapkan Saudari Meiliana Widjaja sebagai sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal tersebut. Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 616.725.000, Rp 4.150.392.036 dan Rp 2.802.588.444 masing-masing untuk tahun 2012, 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) mempunyai pegawai tetap masing-masing sejumlah 229, 229 dan 270 orang (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Laporan keuangan interim konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
Ekshibit E/5 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian (Lanjutan) Laporan keuangan interim konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Sedangkan PSAK No. 3 (Revisi 2010) mengatur penyajian minimum laporan keuangan interim, serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) dan PSAK No. 3 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Laporan keuangan interim konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas interim konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, dengan pengecualian seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang relevan. Standar revisian memisahkan perubahan pemilik dan nonpemilik di dalam ekuitas. Laporan perubahan ekuitas hanya meliputi rincian transaksi dengan pemilik, dengan perubahan non pemilik di dalam ekuitas yang disajikan dalam rekonsiliasi tiap komponen ekuitas. Sebagai tambahan, standar memperkenalkan laporan interim laba rugi komprehensif: laporan interim laba rugi komprehensif semua item pendapatan dan beban yang diakui, baik dalam bentuk tunggal satu laporan, atau dalam dua laporan yang terkait. Kelompok Usaha memilih untuk menyajikan dalam bentuk laporan tunggal. Sebagai tambahan, laporan interim posisi keuangan konsolidasian disyaratkan pada awal periode komparatif paling awal yang diikuti dengan perubahan kebijakan akuntansi, koreksi kesalahan atau reklasifikasi item di dalam laporan keuangan interim. Informasi komparatif telah disajikan kembali, sehingga kepatuhan terhadap standar revisian dapat dicapai.
Ekshibit E/6 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian (Lanjutan) Laporan arus kas interim konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan interim konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup. b. Prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim konsolidasian. Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan interim konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitasentitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki pengendalian secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Ekshibit E/7 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan total tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
c. Kombinasi Bisnis Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang komunikasi bisnis dan dampaknya. Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Grup: • menghentikan amortisasi goodwill; • mengeliminasi total tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan • melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No.48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan total setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan NKP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Ekshibit E/8 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasi sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No.55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan total setiap KNP atas selisih total dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada total tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam total tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. d. Aset dan Liabilitas Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1998), “Akuntansi Investasi Efek tertentu”.
Ekshibit E/9 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Aset dan Liabilitas Keuangan a. Aset Keuangan Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun. Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain aset tidak lancar lainnya, dan dana yang dibatasi penggunaanya. i. Aset dan Liabilitas Keuangan Diukur Melalui Laporan Laba Rugi. Aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi. ii. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Grup tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. iv. Tersedia untuk dijual Kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Ekshibit E/10 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) b. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. i. Liabilitas keuangan diukur melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan Grup terdiri atas utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, dan utang bank. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi. ii. Pinjaman dan Utang Pinjaman adalah liabilitas keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Grup tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. c. Pengakuan Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
Ekshibit E/11 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 2. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Grup mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar. Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Grup menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). 3. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah total aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. 4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Sejak tanggal 1 Januari 2010, kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut: Pada setiap tanggal neraca konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Ekshibit E/12 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan) Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Total kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini. 5. Penghentian Pengakuan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Grup mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Grup secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Grup diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Dalam transaksi di mana Grup secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Grup menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Grup tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
Ekshibit E/13 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 6. Saling Hapus Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersih dilaporkan dalam laporan interim posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, ada hak hukum saat ini yang dilaksanakan untuk mengimbangi total yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan bank terdiri dari saldo kas dan bank. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, kas di bank disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung (Catatan 2d). f. Dana yang dibatasi Pengunaannya Kas di bank yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman disajikan sebagai “Dana yang dibatasi pengunaannya”. g. Piutang Piutang usaha dan lain-lain merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Sebelum 1 Januari 2010, piutang dinyatakan dalam total kotor dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan dan dinyatakan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, piutang usaha disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Lihat Catatan 2d untuk penentuan penurunan nilai. h. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim konsolidasian.
Ekshibit E/14 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi (Lanjutan) Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama,dengan Grup; atau (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; b. suatu pihak yang berelasi dengan Grup; c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai ventura; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang relevan. i. Persediaan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan” yang mengatur mengenai penentuan biaya persediaan pada saat pengakuan awal dan mengharuskan pengukuran selanjutnya berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Standar ini mengurangi alternatif pengukuran biaya persediaan, karena standar ini tidak memperkenankan penggunaan metode masuk terakhir, keluar pertama (LIFO) untuk mengukur biaya persediaan dan mengharuskan persediaan menggunakan metode yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. PSAK No. 14 (Revisi 2008) menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”, berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2009 dan diterapkan secara retrospektif. Penerapan PSAK No. 14 (Revisi 2008) tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir periode. j. Beban Dibayar Di muka Beban dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing beban yang bersangkutan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Ekshibit E/15 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aktiva Tetap dan Aktiva Lainlain” dan PSAK No. 17 (1994) ”Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Grup telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK No. 17 (Revisi 2007) revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan interim konsolidasian. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), dengan taksiran umur ekonomis, seperti berikut: Tahun Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana
20 8 4 4
Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam total signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai kapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode yang bersangkutan. Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan interim konsolidasian.
Ekshibit E/16 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan totalnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktu nya dengan pengiriman dan penerimaannya. Pendapatan Bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrument keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan interim konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi pada bulan dan periode tersebut, laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, nilai tukar kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.180, Rp 9.068 dan Rp 8.991 per USD 1.
Ekshibit E/17 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara total aset dan liabilitas berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan liabilitas pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa total laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. o. Provisi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi, Aset Kontijensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitias diestimasi, liabilitas kontijensi dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan total yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan interim konsolidasian. Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai total liabilitas tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. Provisi untuk biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan pada nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku.
Ekshibit E/18 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Imbalan Kerja Karyawan Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Grup membentuk penyisihan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan tetap sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja“ dengan menggunakan metode Projected-Unit-Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan tetap. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. Total yang diakui sebagai penyisihan imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan interim konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian akturial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. q. Laba Bersih Per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar pada masing-masing periode yang bersangkutan (Catatan 20). Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2010, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. r. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan interim konsolidasian. Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Ekshibit E/19 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mempengaruhi total yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas total yang diakui dalam laporan keuangan interim konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2d. Alokasi Harga Beli dan Penurunan Goodwill Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ektensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), ”Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diarmotisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill negatif Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.132.806.489 dan Rp 103.389.712. Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7.
Ekshibit E/20 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan interim konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung total-total tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Grup pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp Rp 2.452.496.918 (1 Januari 2011: Rp 731.799.084). Penjelasan kebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16. Penyusutan aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11. Instrumen Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, total perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi komprehensif Grup.
Ekshibit E/21 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjuatan) Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diisyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Penyisihan atas Penurunan Nilai Persediaan Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi total diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
Ekshibit E/22 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjuatan) Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan) Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkannya kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
4. AKUISISI Berdasarkan akta Notaris No. 56 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., pada tanggal 17 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 3.000 saham (dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham), yang mewakili 60% kepemilikan di KDI dari PT Mazeltov Putra Kaswall (pihak ketiga) dengan harga perolehan sebesar Rp 7.000.000.000. Perusahaan mengakui goodwill negatif seperti yang dirinci dibawah ini: Biaya perolehan
7.000.000.000
Alokasi harga perolehan: -
Aset lancar Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Kepentingan non-pengendali
Total
( ( (
289.518.457.672 2.087.697.335 146.368.054 277.857.927.858) 327.266.139) 5.434.522.575) 1.132.806.489
Ekshibit E/23 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS 30 Maret 2012
Kas
31 Desember 2011
110.680.164
1 Januari 2011
98.294.710
54.053.703
Bank Dalam Rupiah 19.942.043.516 13.603.567.007 14.572.742.136 3.653.293.355 1.519.421.374 1.839.537.272
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Permata Tbk Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 miliar)
32.311.322.329 6.987.703.526 19.056.117.292 4.744.918.024 2.601.670.064 2.043.778.922 47.039.406.593 1.549.203.488 381.601.838
Dalam Dolar AS PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank ICBC Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
213.475.392 3.852.723.081 55.648.242 26.576.926
211.006.647 177.896.115 55.059.989 47.621.146
59.929.585
10.840.069
-
PT Bank ICBC Indonesia
15.088.841.373
15.073.643.836
-
PT Bank Negara Indonesia Tbk
1.716.511.750 76.254.991.173
1.716.511.750 79.697.884.381
120.709.480 -
Deposito Berjangka
Total
54.583.475.140
Tingkat suku bunga deposito berjangka berkisar 5,25% per tahun. 6. DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 31 Maret 2012
Bank Dalam Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dalam Dolar AS PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mutiara Tbk Total
31 Desember 2011
4.363.066.145
4.474.891.498
5.508.000.000 -
5.440.800.000 3.627.200.000
9.871.066.145
13.542.891.498
Merupakan margin deposit sebesar 10 – 20% dari nilai letter of credit.
1 Januari 2011
989.613.836 989.613.836
Ekshibit E/24 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG USAHA 31 Maret 2012 Pihak ketiga PT Optima Media Dinamika PT Pertamina Indonesia PT Mayora Indah Tbk PT Advisindo PT Nojorono Tobacco International PT Adriwara Krida PT Aneka Kurnia Indah PT Bentoel Prima PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno PT Trigema Bangun Insani Toko Prima Phone PT Tirta Fresindo Jaya PT Bakrie Telecom Tbk Lenovo (Singapore) Pte Ltd Toko Saver Phone PT Cipta Imajinasi Sejahtera PT Karyamegah Adijaya PT Subur Aman PT Holcim Indonesia Tbk CV Makmur Utama Toko Frendship Roxy Toko Star One PT Torabika Eka Semesta Lain-lain (Saldo di bawah Rp 5 miliar) Total pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Pihak ketiga - Neto Pihak yang berelasi (Catatan 28) Total
31 Desember 2011
1 Januari 2011
38.297.903.529 29.535.981.213 25.740.240.067 20.169.577.674 16.749.620.369 16.727.789.114 16.588.443.714 13.879.000.928
30.199.799.735 18.053.858.487 12.941.900.818 21.077.684.906 775.000.000 8.318.513.380
-
13.584.775.962 13.558.909.333 11.916.450.000 11.337.320.952 10.181.558.568 9.771.841.368 9.565.260.000 9.094.780.916 8.866.755.292 8.264.107.336 8.110.962.963 7.836.500.000 7.363.660.000 7.175.573.950 6.060.263.186
5.010.311.065 1.489.350.000 6.604.385.522 7.634.787.646 9.824.155.000 16.822.983.347 355.085 2.294.374.950 -
6.179.300.000 -
101.643.281.577
148.553.441.120
62.905.970.701
422.020.558.011 -
289.600.901.061 (
69.085.270.701 219.150.157 )
422.020.558.011
289.600.901.061
68.866.120.544
82.501.754.966
88.215.341.359
7.491.977.142
504.522.312.977
377.816.242.420
76.358.097.686
-
Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011, dan 1 Januari 2011, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 120 hari Lebih dari 120 hari
195.936.126.113
95.054.839.262
21.899.870.868
109.923.162.725 81.906.411.132 39.589.916.494 66.506.657.119 10.660.039.394
138.026.633.705 49.171.765.353 22.338.411.394 65.937.766.687 7.286.826.019
44.576.302.295 3.462.263.050 748.711.813 5.670.949.660
Total
504.522.312.977
377.816.242.420
76.358.097.686
Ekshibit E/25 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, piutang usaha digunakan sebagai agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 13). Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa total penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
8. PIUTANG LAIN - LAIN 31 Maret 2012
31 Desember 2011
-
-
1 Januari 2011
Pihak ketiga PT Sinergitama Mandiri Lain – lain (masing–masing saldo di bawah Rp 1 miliar)
12.945.535.520
6.489.967.224
1.441.889.923
Total pihak ketiga
12.945.535.520
6.489.967.224
5.997.889.923
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Sub-total
-
-
-
Total
(
6.489.967.224
12.945.535.520
Pihak berelasi (Catatan 29)
4.556.000.000
6.489.967.224
12.945.535.520
97.011.079 ) 5.900.878.844 153.151.663 6.054.030.507
Piutang dari PT Sinergitama Mandiri merupakan piutang yang timbul atas penjualan 45% saham beredar STK yang dimiliki oleh Perusahaan. Piutang ini telah dilunasi pada tahun 2011.
9. PERSEDIAAN 31 Maret 2012 Telepon Selular Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang Sub-total Penyisihan atas penurunan nilai persediaan Bersih
(
31 Desember 2011
1 Januari 2011
139.648.167.891 3.941.981.523
172.624.065.804 4.189.659.089
125.570.079.802 6.422.926.764
143.590.149.414
176.813.724.893
131.993.006.566
909.732.994 ) ( 142.680.416.420
909.732.994 )( 175.903.991.899
Persediaan merupakan agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 13)
909.732.994 ) 131.083.273.572
Ekshibit E/26 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. Persediaan (Lanjutan) Manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah mencukupi untuk menutupi kerugian yang timbul dari persediaan yang tidak lancar, penyisihan yang dilakukan Grup adalah masing-masing sebesar Rp 909.732.994 oleh entitas anak pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010. Persediaan di atas diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 143 miliar dan Rp 117 miliar pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
10. BEBAN DI BAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA 31 Maret 2012 Beban di bayar di muka
31 Desember 2011
1 Januari 2011
1.992.955.329
1.872.118.246
139.338.102.200
103.982.810.200
22.097.542.408
22.097.542.408
18.936.350.200
5.739.931.179 2.465.641.048 1.942.928.000 -
5.739.931.179 2.465.641.048 1.942.928.000 -
4.241.501.500 2.500.000.000 6.329.518.750 1.332.300.000
25.885.217.455
27.917.822.019
932.330.830
Total Uang Muka
197.469.362.290
164.146.674.854
34.272.001.280
Total
199.462.317.619
166.018.793.100
35.495.137.686
Uang muka Brightpoint Singapore Pte Ltd New Chabridge Electronics (HK) Ltd TSD ShenZhen XMT Technology Co. Ltd Shenzen Fadar Telecom Eq Dynamax Development Co. Ltd GS Intl Development.Co Renovasi kantor Lain–lain (masing-masing saldo di bawah Rp 1 miliar)
Biaya dibayar di muka di atas merupakan biaya sewa kantor.
1.223.136.406 -
Ekshibit E/27 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP 31 Maret 2012 Nilai tercatat Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Sub-total Aset sewa guna usaha Kendaraan Total Nilai Tercatat
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
980.148.000 1.158.200.000
77.067.708
-
-
980.148.000 1.235.267.708
5.043.390.684 2.215.903.995
273.891.286 -
-
-
5.317.281.970 2.215.903.995
9.397.642.679
350.958.994
-
-
9.748.601.673
-
-
785.583.336
785.583.336
-
10.183.226.015
350.958.994
-
-
10.534.185.009
302.212.300 300.166.664
12.251.850 38.012.500
-
-
314.464.150 338.179.164
2.067.426.215 655.931.565
297.122.670 138.494.000
-
-
2.364.548.885 794.425.565
203.814.584
24.919.792
-
-
228.734.376
Total akumulasi penyusutan
3.529.551.328
510.800.812
-
-
4.040.352.140
Nilai Buku
6.653.674.687
31 Desember 2011
Saldo awal
Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Aset sewa guna usaha Kendaraan
6.493.832.869
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi -
Saldo akhir
Nilai tercatat Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana
980.148.000 350.000.000
808.200.000
-
2.478.468.382 379.503.300
2.564.922.302 1.573.429.195
-
262.971.500
5.043.390.684 2.215.903.995
Sub-total
4.188.119.682
4.946.551.497
-
262.971.500
9.397.642.679
Aset dalam penyelesaian Sarana dan prasarana Aset sewa guna usaha Kendaraan Total Nilai Tercatat
262.971.500 4.451.091.182
-
980.148.000 1.158.200.000
-
( 262.971.500)
-
785.583.336
-
-
785.583.336
5.732.134.833
-
-
10.183.226.015
Ekshibit E/28 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2011 Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Aset sewa guna usaha Kendaraan
Saldo awal
-
302.212.300 300.166.664
683.714.910 79.514.163
1.383.711.306 576.417.402
-
-
2.067.426.216 655.931.565
203.814.584
-
-
203.814.584
2.451.138.189
-
-
3.529.551.329
-
3.372.678.042
Aset dalam penyelesaian Sarana dan prasarana Total Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Total akumulasi penyusutan Nilai Buku
Saldo akhir
-
Nilai Buku
Total Nilai Tercatat
Reklasifikasi
49.007.400 238.187.497
1.078.413.140
Nilai tercatat Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana
Pengurangan
253.204.900 61.979.167
Total akumulasi penyusutan
31 Desember 2010
Penambahan
Saldo awal
6.653.674.686
Penambahan
Pengurangan
1.059.164.900 350.000.000
9.500.000
198.810.249 -
2.304.578.133 300.486.400
24.920.000 -
1.607.975.149
2.614.564.533
34.420.000
-
262.971.500
( 9.500.000
-
1.607.975.149
2.877.536.033
206.170.401 18.229.167
49.007.400 53.250.000
88.257.203 -
620.377.707 77.867.978
24.920.000 -
312.656.771
800.503.085
34.420.000 (
1.295.318.378
34.420.000 ( 9.500.000
Reklasifikasi 79.016.900) 79.016.900
Saldo akhir 980.148.000 350.000.000 2.478.468.382 379.503.300
-
4.188.119.682
-
262.971.500
-
4.451.091.182
1.972.901) -
253.204.900 61.979.167
1.646.185
683.714.910 79.514.163
326.716)
1.078.413.140 3.372.678.042
Total beban penyusutan aset tetap untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2012, dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 masing-masing adalah sejumlah Rp 510.800.812; Rp 2.451.138.189 dan Rp 800.503.085, yang dibebankan ke dalam operasi. Aset tetap Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011. Berdasarkan evaluasi manajemen, aset tetap Grup tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011.
Ekshibit E/29 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 31 Maret 2012 Hak penggunaan nama (Catatan 28c) Perangkat lunak Lain–lain (masing – masing saldo di bawah Rp 1 miliar) Total
31 Desember 2011
1 Januari 2011
2.708.333.333 911.202.789
3.020.833.333 1.022.978.503
4.270.833.333 -
1.275.398.892
244.908.991
1.163.011.126
4.894.935.014
4.288.720.827
5.433.844.459
13. UTANG BANK 31 Maret 2012 Jangka pendek PT Bank Mutiara Tbk (USD 4.000.000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (USD 536.300 pada tanggal 1 Januari 2011) PT Bank ICBC Indonesia (USD 3.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011) PT Bank Central Asia Tbk Total utang bank – jangka pendek Jangka panjang PT Bank Mutiara Tbk (USD 6.000.000 as of 31 Desember 2011) Total
31 Desember 2011
1 Januari 2011
36.720.000.000
36.272.000.000
-
21.815.330.724
27.577.054.248
4.821.873.300
27.540.000.000 25.583.717.371
27.204.000.000 16.376.473.199
22.727.846.996
111.659.048.095
107.429.527.447
27.549.720.296
52.687.266.691
52.015.266.691
-
164.346.314.786
159.444.794.138
27.549.720.296
a. PT Bank Danamon Indonesia Tbk Berdasarkan akta Notaris Sulistyaningsih, S.H., No. 143 tanggal 24 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk berupa fasilitas letter of credit sub limit trust receipt dengan jumlah maksimum sebesar USD 5.000.000 atau dalam jumlah yang setara dengan Rp 46.500.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2011. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan Perusahaan dan margin deposit sebesar 20% dari nilai letter of credit. (Catatan 3 dan 7). Pinjaman ini diperpanjang sampai dengan 24 Juni 2012.
Ekshibit E/30 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK (lanjutan)
b. PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk untuk fasilitas kredit modal kerja dengan nilai maksimum pinjaman sejumlah Rp 30 miliar dengan suku bunga tetap tahunan dan suku bunga efektif sebesar 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan (Catatan 4 dan 7). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2012 dan diperpanjang sampai dengan 12 Maret 2013. c. PT Bank Mutiara Tbk Fasilitas Cash Loan Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No . 21 tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Mutiara Tbk berupa fasilitas kredit angsuran berjangka dengan limit sebesar USD 6.000.000 dengan suku bunga tetap sebesar 5,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Februari 2014. Fasilitas ini dijamin dengan Persediaan Perusahaan (Catatan 7). c. PT Bank Mutiara Tbk (Lanjutan) Fasilitas Non-cash Loan Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 22 tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Mutiara Tbk berupa fasilitas Non-Cash Loan dalam bentuk Letter of Credit Line Switchable SKBDN (Sight/Usance) dengan limit USD 4.000.000. Pinjaman akan berakhir pada 23 Februari 2012 dan diperpanjang sampai dengan 22 Februari 2013. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan, serta 10% margin deposit (Catatan 3 dan 7). d. PT Bank ICBC Indonesia Berdasarkan akta Notaris Osrimarni Oesman, S.H., No. 37 tanggal 22 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank ICBC Indonesia berupa fasilitas “Account Payable Financing including import L/C or SKBDN Facility (Sight or Usance) and Trust Receipt” dengan jumlah maksimum sebesar USD 3.000.000. Pinjaman ini akan berakhir pada 22 Februari 2012 dan diperpanjang sampai dengan 22 Februari 2013. Fasilitas ini dijamin dengan 20% margin deposit (Catatan 3).
Ekshibit E/31 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG USAHA Utang usaha terutama merupakan Utang atas pembelian persediaan. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011
Pihak ketiga PT Trikomsel Oke Tbk PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh PT Televisi Transformasi Indonesia PT Surya Citra Televisi PT Global Informasi Bermutu PT Asia Global Media PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia PT Indosiar Visual Mandiri Tbk PT Lativi Mediakarya New Chabridge Electronic (HK) Ltd PT Pelita Alembana
GS Intl Development.Co Lain – lain (masing–masing dibawah Rp 1 miliar) Total
217.068.420.692 62.898.970.136 54.639.749.043 37.056.295.280 21.056.327.948 20.731.820.758 8.736.521.603
227.544.741.519 42.829.261.371 31.279.412.643 20.691.143.605 20.185.487.081 12.406.207.955 13.389.125.192
122.442.289.075 -
7.993.770.000 7.317.273.958 4.740.364.396 -
18.703.265.845 5.929.565.800 5.066.109.232 -
6.427.905.000
124.734.987.533
70.317.124.534
1.432.534.345
566.974.501.347
468.341.444.777
134.036.148.420
3.733.420.000
Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, analisa umur Utang usaha di atas adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari Lebih dari 90 hari
181.175.222.944
84.076.674.020
4.847.591.288
153.047.541.830 146.497.978.329 20.465.489.883 65.788.268.361
120.957.998.959 157.752.745.371 23.330.208.389 82.223.818.038
128.262.227.851 252.437.028 26.600.700 647.291.553
Total
566.974.501.347
468.341.444.777
134.036.148.420
Ekshibit E/32 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai dibayar sejumlah Rp 17.346.902.193, Rp 18.575.182.569 dan Rp 9.408.597.536 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011, dan 1 Januari 2011.
b. Utang pajak 31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011
Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 – 2011 Pasal 29 – 2010 Pajak Pertambahan Nilai
37.475.454 421.482.665 1.937.719.244 744.379.584 16.500.000 4.705.078.599 93.094.152,00
86.642.708 435.741.752 3.591.294.041 497.495.592 35.350.603 6.824.065.257 830.226.413
36.084.089 301.315.218 25.808.051 64.761.510 33.625.615 3.208.075.675 115.915.278
Total
7.955.729.698
12.300.816.366
3.785.585.436
c. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi (laba) entitas anak sebelum pajak penghasilan Pembalikan atas jurnal eliminasi antar perusahaan pada saat konsolidasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
31 Maret 2011
2.692.606.710 11.010.414.266 ( 2.653.350.573) ( 4.447.590.554 ) 1.282.167.763
2.835.955.042
1.321.423.900
9.398.778.754
Beda tetap : Promosi Entertain Tunjangan kesehatan Jamsostek Beban pajak penghasilan Sumbangan Beban depresiasi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan bunga Bagian atas laba perusahaan asosiasi Lain-lain
182.553.459 124.202.453 37.398.802 54.275.000 367.604.745 ) ( ( 1.816.364.699 ) ( 1.282.167.763 ) ( 2.835.955.042 ) 23.446.111 ) 4.294.238 (
Total Beda tetap Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan
( 1.458.736.845) ( 4.617.200.534) 137.312.945 ) 4.781.578.220 (
6.000.000 15.439.597 44.540.563 14.925.778 16.669.434 8.289.182 5.468.750 264.456.275 ) (
Ekshibit E/33 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak kini (Lanjutan) Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran Utang (tagihan restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan - dibulatkan Taksiran penghasilan kena pajak Entitas Anak - dibulatkan
-
4.781.578.000 1.767.080.000
Beban pajak penghasilan – periode berjalan Perusahaan Entitas Anak
-
1.195.394.500 441.770.000
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Interim konsolidasian periode berjalan
-
1.637.164.500
Dikurangi pajak penghasilan di bayar di muka Perusahaan PPh 22 PPh 23 PPh 25
12.928.556 651.597.780
416.252.000 25.387.657 194.284.530
Total Pajak Penghasilan dibayar dimuka Entitas anak
664.526.336 -
635.924.187 44.576.127
664.526.336
680.500.314
Total pajak penghasilan di bayar di muka Taksiran tagihan pajak penghasilan – Pasal 29 Perusahaan Entitas Anak Total Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan – periode berjalan Perusahaan Entitas Anak Total
664.526.336 664.526.336
559.470.313 397.193.873 956.664.186 2.391.102 2.391.102
Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia, Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya total pajak yang terutang. Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam jangka waktu lima (5) tahun (untuk tahun fiskal 2008), dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun atau paling lambat tahun 2013 (untuk tahun fiskal sebelum 2008) sejak tanggal terutangnya pajak. Koreksi liabilitas pajak Perusahaan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan Perusahaan tersebut telah ditetapkan.
Ekshibit E/34 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara total tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan interim konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Dikreditkan ke laporan laba rugi interim konsolidasian
Akuisisi Entitas Anak
613.124.230 227.433.249 56.491.510 )
-
-
784.065.969
-
-
Dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian
Akuisisi Entitas Anak
31 Desember 2011 Aset pajak tangguhan: Imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan Penyisihan piutang Aset pajak tangguhan
(
1 Januari 2011
31 Maret 2012
(
613.124.230 227.433.249 56.491.510 ) 784.065.969
31 Desember 2011
Aset pajak tangguhan: Imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan Penyisihan piutang Rugi fiskal entitas anak
182.949.771 227.433.249 79.040.309 ( (
448.279.147 37.262.343 ) ( 79.040.309 )
18.104.688 19.229.167 )( -
613.124.230 227.433.249 56.491.510 ) -
Aset pajak tangguhan
489.423.329
331.976.495
37.333.855
784.065.969
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 7 tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-Undang No. 36 tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak progresif menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
16. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI ATAS ASET BERSIH ENTITAS ANAK Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak sejumlah Rp 25.076.973.260, Rp 18.206.719.701, Rp 4.356.745.851 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih entitas anak, yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Grup tertentu.
Ekshibit E/35 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. IMBALAN KERJA KARYAWAN Grup mencatat liabilitas diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 2.452.496.918 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan Rp 731.799.084 pada tanggal 1 Januari 2011, yang disajikan sebagai akun “Liabilitas Tidak Lancar - Liabilitas Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan interim konsolidasian. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011
Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan Keuntungan aktuarial yang tidak diakui di laporan posisi keuangan, bersih
2.445.272.333
2.445.272.333
902.335.763
Saldo akhir tahun
2.452.496.918
7.224.585
7.224.585 ( 2.452.496.918
170.536.679 ) 731.799.084
Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan untuk tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011
Saldo awal periode Penyisihan imbalan kerja selam periode berjalan
731.799.084
731.799.084
77.193.283
1.720.697.834
1.720.697.834
654.605.801
Saldo akhir tahun
2.452.496.918
2.452.496.918
731.799.084
Total karyawan yang diperhitungkan dalam imbalan kerja karyawan masing–masing pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 adalah 229, 229 orang dan 133 orang.
Ekshibit E/36 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sejumlah Rp 1.720.697.835 dan Rp 654.605.801, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Usaha” di dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember 2011
Biaya jasa masa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuaria Dampak pengurangan pegawai Total
1 Januari 2011
1.649.162.279 60.775.837 10.759.719 ( -
513.894.436 6.620.000 179.812.412 45.721.047 )
1.720.697.835
654.605.801
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected-Unit-Credit”. Pada tanggal 31 Maret 2012, tidak ada penambahan pencadangan yang dibuat oleh management, karena angka yang tidak material. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada periode 2011 dan tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut, antara lain:
Tingkat mortalita Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Umur pensiun (Tahun)
: : : :
31 Desember 2011
1 Januari 2011
TMI 2 6% 8% 55
TMI 2 8% 8% 55
18. MODAL SAHAM 31 Maret 2012 Pemegang saham Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Credit Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Bpk. Ian Rustandi Masyarakat (masingmasing dengan pemilikan kurang dari 5%) Total
Persentase pemilikan
Total saham ditempatkan dan disetor penuh
Total
23,9300% 17,4000% 14,2500% 11,9700% 7,7400% 0,0004%
140.000.000 101.782.500 83.362.500 59.997.500 45.250.000 2.500
14.000.000.000 10.178.250.000 8.336.250.000 5.999.750.000 4.525.000.000 250.000
24,7096%
154.605.000
15.460.500.000
100%
585.000.000
58.500.000.000
Ekshibit E/37 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. MODAL SAHAM (Lanjutan) 31 Desember 2011 Pemegang saham Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Credit Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Bpk. Ian Rustandi Masyarakat (masing- masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Total
Persentase pemilikan 23,9300% 17,4000% 14,2500% 11,9700% 7,7400% 0,0004%
Total saham ditempatkan dan disetor penuh 140.000.000 101.782.500 83.362.500 59.997.500 45.250.000 2.500
Total 14.000.000.000 10.178.250.000 8.336.250.000 5.999.750.000 4.525.000.000 250.000
24,7096% 100%
154.605.000 585.000.000
15.460.500.000 58.500.000.000
1 Januari 2011 Pemegang saham PT Syailendra Capital Masyarakat (masingmasing dengan pemilikan kurang dari 5%) Pengurus Perusahaan Bpk. Ian Rustandi
Persentase pemilikan
Total saham ditempatkan dan disetor penuh
Total
59,8286%
349.997.500
34.999.750.000
40,1710%
235.000.000
23.500.000.000
0,0004%
2.500
250.000
100,00%
585.000.000
58.500.000.000
Total
Berdasarkan dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua BAPEPAM-LK No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 235.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp 375 per saham. Pada tanggal 7 Juli 2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 9 tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 40 miliar menjadi Rp 140 miliar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 10 miliar menjadi Rp 35 miliar. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 25 miliar seluruhnya disetor penuh oleh PT Syailendra Capital. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU 11479.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 4 Maret 2010.
19. AGIO SAHAM Akun ini merupakan selisih antara total nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil bersih yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut. Saldo agio saham sejumlah Rp 61.046.441.861 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan 2010 , merupakan total agio setelah dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 3.578.558.139 dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan.
Ekshibit E/38 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI SEGMEN USAHA a. Informasi Segmen Primer Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Grup diklasifikasikan menjadi empat (4) segmen usaha, yaitu kartu perdana dan voucher isi ulang, telepon selular, media dan jasa lainnya. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:
Tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2012
Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang Telepon Selular Jasa Lainnya
Media Total
Penjualan ekstern
42.854.748.200 305.416.215.613 2.442.569.198 153.010.025.461
503.723.558.472
Beban segmen
41.426.635.013 281.419.397.849
799.812.213 149.420.972.313
473.066.817.388
3.589.053.148
30.656.741.084
Laba segmen
1.428.113.187 23.996.817.764 1.642.756.985
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Beban pendanaan bersih yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan operasi lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Beban pajak penghasilan, bersih
179.210.964.474 3.977.144.494 321.334.204.009
2.936.926.473)
504.522.312.977 472.232.655.043 976.754.968.020
231.049.289.692
574.057.967 335.367.480.693
566.990.828.352 208.233.066.690
Total liabilitas Depresiasi dan amortisasi
(
14.030.541.710
Total aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
15.523.561.339)
1.834.288.438
Laba bersih periode berjalan Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
(
775.223.895.042
766.310.020
48.388.407
117.973.658
932.672.085
Ekshibit E/39 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. INFORMASI SEGMEN USAHA a. Informasi Segmen Primer (Lanjutan)
Tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2011
Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang Telepon Selular
Jasa Lainnya
Media Total
Penjualan ekstern
45.561.341.643
224.670.873.198
8.737.397.925
-
278.969.612.766
Beban segmen
45.218.383.271
216.862.564.097
930.055.553
-
263.011.002.921
342.958.372
7.808.309.101
7.807.342.372
Laba segmen
15.958.609.845
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan pendanaan bersih yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan operasi lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Beban pajak penghasilan, bersih
( 14.002.080.023)
1.608.444.565 7.445.439.880 (
Laba bersih periode berjalan Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
9.612.328.667 7.280.149.270
354.292.174.754 12.608.647.815
-
433.885.793.832 139.638.000
236.860.200.514
9.084.872.021
-
246.084.710.535 27.569.132.741
Total liabilitas Depresiasi dan amortisasi
374.180.971.839 59.704.821.993
Total aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
1.398.085.600)
273.653.843.276
2.106.458
25.978.046
33.037.594
-
61.122.098
Ekshibit E/40 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) b. Informasi Segmen Geografis Informasi mengenai segmen usaha geografis Grup adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012
Kartu perdana dan voucher isi ulang
Telepon selular
Jasa lainnya
Total
Media
PENDAPATAN Jawa Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi
1.934.979.283 273.109.572.727 2.442.569.198 153.010.025.461430.497.146.669 4.378.013.636 4.378.013.636 17.775.047.935 1.869.056.372 19.644.104.307 19.775.310.192 17.598.256.361 37.373.566.553 3.361.566.860 8.469.160.447 11.830.727.307
Total
42.846.904.270 305.424.059.543 2.442.569.198 153.010.025.461503.723.558.472
Kartu perdana dan voucher isi ulang
Media Telepon selular
Jasa lainnya
Total
31 Maret 2011 PENDAPATAN Jawa Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi
60.080.727 202.293.016.835 8.737.397.925 3.446.863.637 18.142.192.672 3.141.197.273 22.697.346.063 9.383.036.363 4.661.722.181 6.406.759.090 -
-
211.090.495.487 3.446.863.637 21.283.389.945 32.080.382.426 11.068.481.271
Total
45.561.341.643 224.670.873.198 8.737.397.925
-
278.969.612.766
21. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Rincian dari perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut: 2012 Laba (rugi) bersih perode berjalan Total rata – rata tertimbang saham yang beredar Laba (rugi) bersih per saham dasar
2011
7.557.288.150
8.203.384.254
585.000.000
585.000.000
13
14
Ekshibit E/41 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PENJUALAN 31 Maret 2012
30 Maret 2011
Telepon selular Media Iklan Kartu perdana dan voucher isi ulang Lain - lain
304.644.451.068 153.010.025.461 42.854.748.200 3.214.333.743
224.670.873.273 45.561.341.568 8.737.397.925
Total
503.723.558.472
278.969.612.766
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 penjualan dengan total kumulatif melebihi 10 % dari penjualan bersih konsolidasi adalah PT Global Teleshop sebesar Rp 61.895.325.915 atau 12.29% sedangkan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, sebesar Rp 271.959.867.914 atau sebesar 19,25%. Penjualan kepada pihak yang berelasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2012 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing–masing sebesar Rp 61.895.325.915, Rp 271.959.867.914 dan Rp 22.623.503.085 atau sebesar 12.29%, 19,25% dan 4,09% dari total penjualan bersih konsolidasian (Catatan 5). Rincian pelanggan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Total 31 Maret 2012 PT Global Teleshop
31 Desember 2011
61.895.325.915 271.959.867.914
1 Januari 2011 -
Persentase Terhadap Total Penjualan Konsolidasian (%) 31 31 Maret Desember 1 Januari 2012 2011 2011 12.29
19,25
-
Ekshibit E/42 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. BEBAN POKOK PENJUALAN 31 Maret 2012
30 Maret 2011
Telepon selular Media Iklan Kartu perdana dan voucher isi ulang Lain - lain
280.641.774.939 149.420.972.313 41.426.635.013 1.577.435.123
208.347.639.257 45.218.383.271 930.055.553
Total
473.066.817.388
254.496.078.081
Rincian pemasok dengan total kumulatif melebihi 10% dari total pembelian bersih konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Total 31 Maret 2012 31 Desember 2011 1 Januari 2011 PT Trikomsel Tbk PT Indosat Tbk New Chabridge Electronics (HK) Limited
276.708.810.812 1.013.226.504.999 43.554.200.650 170.211.908.078 -
-
Persentase Terhadap Total Beban Pokok Penjualan Konsolidasian (%) 31 31 Maret Desember 1 Januari 2012 2011 2011
232.951.923.635 244.967.556.438 65.378.884.044
57,12 8,99 -
77,72 13,06 -
46,84 49,26 13,15
24. BEBAN USAHA 31 Maret 2012 Umum dan administrasi Gaji karyawan Biaya tenaga kerja outsourcing Sewa Penyusutan dan amortisasi (Catatan 11) Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp 1 miliar) Sub total Penjualan dan pemasaran Promosi dan iklan Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp 1 miliar)
Total
31 Maret 2011
7.331.603.053 438.416.316 662.852.299 932.672.085 2.725.501.370
4.176.379.063 1.379.112.041 684.680.292 610.389.757 2.740.681.109
12.091.045.123
9.591.242.262
3.431.193.340 1.322.876
4.410.837.760 2.413.760.300
3.432.516.216
6.824.598.060
15.523.561.339
16.415.840.322
Ekshibit E/43 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PENDAPATAN OPERASI LAIN 31 Maret 2012 Cash back Komisi penjualan dari indosat Lain-lain
Total
31 Maret 2011
527.214.725 1.655.503.449
1.186.882.850 246.042.490
2.182.718.174
1.432.925.340
26. BEBAN OPERASI LAIN 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Under minimum guarantee Administrasi bank Lain-lain
38.927.632 309.480.378 21.726
88.650.000 60.439.604 -
Total
348.429.736
149.089.604
27. PENDAPATAN KEUANGAN 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Pendapatan bunga bank Laba selisih kurs
488.411.066 -
462.282.975 2.806.244.946
Total
488.411.066
3.268.527.920
28. BEBAN KEUANGAN 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Beban bunga bank Rugi selisih kurs Lain - lain
2.304.911.170 773.862.994 346.563.375
1.296.107.579 303.536.174
Total
3.425.337.539
1.599.643.753
Ekshibit E/44 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Piutang dan utang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak yang berelasi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Utang Usaha” (masing-masing Catatan 4 dan 11), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: Pihak yang berelasi
Sifat dari hubungan
PT Global Teleshop
Sifat dari transaksi
Pemegang saham non-pengendali Perusahaan memiliki hubungan afiliasi dengan salah satu direktur PT Global Teleshop/ The non-controlling shareholder of the Company has affiliated relationship with a director of PT Global Teleshop.
Total 31 Maret 2012 31 Desember 2011 1 Januari 2011 Aset Lancar Piutang usaha PT Global Teleshop PT Trikomsel Oke Tbk*
82.501.754.966 -
88.215.341.359 -
7.491.977.142
Total
82.501.754.966
88.215.341.359
7.491.977.142
Penjualan / Sales
Persentase terhadap total aset/liabilitas 31 Desember 31 Maret 2012 2011 1 Januari 2011
8,45 -
10,36
-
8,45
2,32 10,36
2,32
Piutang lain-lain PT Trikomsel Oke Tbk*
-
-
153.151.142
-
-
0,05
Total
-
-
153.151.663
-
-
0,05
Liabilitas Lancar Hutang usaha PT Trikomsel Oke Tbk*
-
-
122.442.289.075
-
-
70,86
-
122.442.289.075
-
-
70,86
Total
Total 31 Maret 2012 Penjualan PT Global Teleshop PT Trikomsel Oke Tbk* Total Pembelian PT Trikomsel Oke Tbk*
61.895.325.915 61.895.325.915
-
31 Desember 2011 1 Januari 2011 271.959.867.914 271.959.867.914
-
Persentase terhadap total penjualan 31 Desember 31 Maret 2012 2011 1 Januari 2011
22.623.503.085 22.623.503.085
232.951.923.635
12,29 -
19,25 -
12,29
4,09 19,25
-
-
4,09
46,84
Ekshibit E/45 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PERJANJIAN – PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI a.
Berdasarkan perjanjian penunjukan dealer utama dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”), Indosat menunjuk Perusahaan untuk menjadi dealer resmi untuk produk Indosat. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 15 Februari 2008 sampai dengan 31 Desember 2009. Perjanjian terakhir perpanjangan tanggal 11 April 2011 dan efektif sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan 31 Maret 2014.
b. Pada tanggal 15 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor yang berlokasi di Jalan Kebon Sirih No. 63, Jakarta Pusat dengan PT Mega Best Realty untuk jangka waktu satu tahun dengan harga sewa sejumlah Rp 90.000 per M2 per bulan. Perjanjian terakhir perpanjangan tanggal 23 Februari 2011 dan efektif sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 28 Februari 2012. c.
Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian sewa menyewa (addendum) dari perjanjian sewa menyewa tanggal 15 Oktober 2009 dengan PT Mega Best Realty sehubungan dengan adanya tambahan biaya Hak Penamaan Gedung sebesar Rp 5.000.000.000 yang akan dibayar dengan 2 (dua) kali angsuran dan perubahan masa sewa dari tanggal 15 Oktober 2009 sampai dengan 14 Oktober 2014.
d. INO menandatangani perjanjian dengan PT XL Axiata Tbk (“XL”), dimana INO memanfaatkan jaringan yang dimiliki oleh XL untuk menyelenggarakan layanan SMS Broadcast yang ditujukan khusus untuk pengguna XL. e. INO menandatangani perjanjian dengan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), dimana Telkomsel dan INO sepakat untuk bekerjasama mengadakan layanan SMS Bulk melalui system aplikasi yang disediakan oleh pihak Telkomsel, dan layanan ini khusus diberikan kepada member yang merupakan pengguna layanan Telkomsel. f.
INO menandatangani perjanjian dengan PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrietel”), dimana INO bertindak sebagai penyedia informasi berbentuk data yang akan digunakan oleh pihak Bakrietel dalam mengembangkan layanan Value Added Short Message Services (VASMS). Dalam perjanjian ini keduanya sepakat untuk melakukan pembagian pendapatan, dimana skema pembagiannya adalah 70% untuk Bakrietel dan 30% untuk INO.
g.
INO menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Darta Media Indonesia (Kaskus) dalam pengembangan program Value Added Service (VAS) bagi anggota komunitas Kaskus. Jangka waktu perjanjian adalah selama satu tahun sejak 22 Maret 2010 sampai dengan 21 Maret 2011, dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak.
h. INO menandatangani kerjasama dengan PT Bina Media Tenggara dalam bidang penyediaan portal bisnis TheJakartaPost.com pada jejaring social berbasis mobile milik INO. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun. i.
INO menandatangani kerjasama dengan PT Integra Solusindo Telematika dalam hal pembuatan dan pengembangan aplikasi. Nilai perjanjian ini sebesar Rp 1.394.464.419 yang dibayarkan secara bertahap.
j.
Pada 1 Januari 2010 NUG menandatangani perjanjian kerja sama tentang Content Provider dengan PT Hutchison CP Telecommunications (“Hutchison”). Dimana NUG menyediakan layanan content provider kepada Hutchison. Atas pemberian jasa ini, NUG memperoleh imbalan dengan pola revenue sharing. Perjanjian ini akan berlaku sampai dengan 31 Desember 2012. Sampai saat ini proses perpanjangan masih dalam proses.
Ekshibit E/46 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PERJANJIAN – PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) k. Tanggal 1 Maret 2010, NUG menandatangani perjanjian kerja sama tentang Layanan MIG33 dengan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”). Dimana NUG menyediakan layanan MIG33, yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan aplikasi-aplikasi layanan MIG33, sedangkan Telkomsel bertindak sebagai penyedia konektivitas jaringan kepada pelanggan Telkomsel. Perjanjian ini berlaku selama dua tahun dan secara otomatis diperpanjang untuk periode satu tahun setelahnya, kecuali disetujui lain oleh kedua pihak. l.
Pada 28 Desember 2009, NUG menandatangani perjanjian kerja sama tentang Kerjasama Interactive Cell Broadcast dengan PT Limas Centric Indonesia Tbk. Dimana NUG menyediakan jasa penyediaan informasi melalui media selular dan internet. Pendapatan atas layanan ini akan dibagi oleh kedua pihak dengan pola revenue sharing. Perjanjian ini masih berlaku sampai saat ini.
m. NUG menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT XL Axiata Tbk dan Buongiorno CS LTD pada 1 September 2010 dalam hal memasarkan program “XL Super Contest”. n. Perusahaan menyewakan outlet yang berlokasi di E-Center Karawaci, Tangerang, kepada PT Trikomsel Oke Tbk, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan 1 Maret 2012. Pendapatan sewa ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 80.000.000. Pendapatan sewa yang diperoleh Perusahaan yang berkaitan dengan transaksi sewa tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal–tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing– masing sebesar Rp 125.000.000 dan Rp 31.250.000, disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan operasi lainnya” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian komprehensif konsolidasian. o. Pada tanggal 8 September 2010, STK mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Trikomsel Oke Tbk (“Trio”), dalam rangka penawaran, pemasaran dan penjualan telpon selular, dimana PT Trikomsel Oke Tbk akan memasok barang pada depo/outlet Sinergitama untuk dijual ke konsumen. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun terhitung sejak perjanjian ini ditandatangani. Perjanjian terakhir perpanjangan tanggal 17 Januari 2011 dan efektif untuk jangka waktu satu tahun dan otomatis diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun selanjutnya. p. Pada tanggal 2 Januari 2008, STK mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan dan rak untuk menempatkan perangkat-perangkat terkait dengan penyediaan jasa internet dengan Trio. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang untuk satu tahun kedepan secara otomatis. Sampai saat ini perjanjian ini masih berlaku. q. Pada tanggal 17 januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama penjualan barang dengan Trio Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian tersebut ditandatangani dan otomatis diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun selanjutnya kecuali kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang perjanjian tersebut secara tertulis, dimana kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam rangka penawaran, pemasaran dan penjualan barang, dimana Perusahaan memasok barang pada depo/outlet Trio untuk dijual ke konsumen. r.
Pada tanggal 11 November 2011, STK menandatangani perjanjian pengadaan Blackberry Playbook untuk mahasiswa Universitas Pelita Harapan Tahun Penerimaan 2012/2013. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Januari 2013.
s.
Berdasarkan perjanjian kerjasama distributor dengan PT Smart Telecom (“SMART”) dan PT Smartfren Telecom Tbk (“SMARTFREN”) pada tanggal 11 November 2011, STK ditunjuk sebagai distributor produk SMART dan SMARTFREN. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 13 Oktober 2011 sampai dengan 12 Oktober 2014.
Ekshibit E/47 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Grup: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lain-lain, utang usaha, utang lainlain, beban yang masih harus dibayar, dan utang sewa pembiayaan mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. 2. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing bank. 3. Nilai wajar utang sewa pembiayaan diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman, yang mempersyaratkan risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan Grup: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011
A S E T Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Dana yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain
76.254.991.173 9.871.066.145 504.522.312.977 12.945.535.520 1.442.539.792
79.697.884.381 13.542.891.498 377.816.242.420 32.794.197.744 1.523.982.113
55.573.088.976 76.358.097.686 6.054.030.507 151.513.300
Total
605.036.445.607
505.375.198.156
138.136.730.469
Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar
111.659.048.095 566.974.501.347 5.614.905.193 652.750.088
107.429.527.447 468.341.444.777 793.498.214 972.739.558
27.549.720.296 134.036.148.420 3.518.570.186 676.835.751
Total
684.901.204.723
577.537.209.996
165.781.274.653
Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi
Ekshibit E/48 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Kebijakan manajemen risiko keuangan Grup bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan yang dihadapi Grup, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Grup dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
a. Risiko kredit Eksposur risiko kredit Grup terutama timbul dari pengelolan piutang usaha. Grup melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan.
b. Risiko tingkat suku bunga Eksposur risiko tingkat suku bunga Perusahaan terutama adalah berasal dari Utang bank yang diperoleh Perusahaan dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup mengelola risiko tersebut dengan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan untuk modal kerja.
c. Risiko mata uang asing Eksposur Grup terhadap risiko nilai tukar mata uang asing timbul terutama dari nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi pada kas di bank dan Utang bank dalam mata uang dolar Amerika Serikat yang disebabkan karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Dalam mengelola risiko, Grup meminimalisasi pinjaman dalam mata uang asing.
d. Risiko likuiditas Eksposur Grup terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Grup. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana. Grup juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mepertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.
Ekshibit E/49 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2011 (Diaudit) dan 1 January 2010 (Diaudit) dan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan belum berlaku efektif untuk laporan keuangan interim konsolidasi yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011: PSAK No. 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. PSAK No. 24 (Revisi 2010), ”Imbalan Kerja” PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 34 (Revisi 2010) “Kontrak Konstruksi” Mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. PSAK No. 46 (Revisi 2010), ”Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan/(penyelesaian) total tercatat aset/(liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. PSAK No. 50 (Revisi 2010), ”Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No.53 (Revisi 2010), ”Pembayaran Berbasis Saham” PSAK revisi ini mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.