PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
DAFTAR ISI
Pernyataan Direksi Ekshibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
A
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
B
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
C
Laporan Arus Kas Konsolidasian
D
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
E
Ekshibit E PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian dan Informasi Umum PT Provident Agro Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 4 tanggal 2 Nopember 2006 yang dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W-7-02413 HT.01.01- TH.2006 tanggal 13 Nopember 2006. Berdasarkan Akta Notaris No.18 tanggal 8 Agustus 2008, dibuat dihadapan Francisca Susi Setiawati, S.H., Notaris di Jakarta, anggaran dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-58961.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 4 September 2008. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 86 tanggal 30 Juni 2012, dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Akta ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum berdasarkan Surat No. AHUAH.01.10-24232 tanggal 3 Juli 2012. Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi investasi atau penyertaan pada perusahaan lain yang bergerak di bidang pertanian, perdagangan, industri, transportasi dan jasa. Kantor pusat Perusahaan berada di Gedung International Financial Centre Lantai 3A, Jalan Jendral Sudirman Kav. 22-23 Jakarta. b. Dewan Komisaris dan Direksi Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris Komisaris
Komisaris Independen
Presiden Direktur Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
30 September 2012
31 Desember 2011
Maruli Gultom
Maruli Gultom
Edwin Soeryadjaya Winato Kartono -
Husni Heron Hardi Wijaya Liong
Teuku Djohan Basyar H. Mustofa Johnson Chan
-
Tri Boewono
Tri Boewono
Budianto Purwahjo Kumari Devin Antonio Ridwan Rudi Ngadiman -
Kumari Devin Antonio Ridwan Winato Kartono
Sandi Rahayu
-
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan, pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 4.755.818 dan Rp 6.256.335. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing 9 dan 56 karyawan dan entitas anak masing-masing memiliki 2.677 dan 1.357 karyawan.
Ekshibit E/2 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Entitas anak Perusahaan memiliki investasi, baik secara langsung dan tidak langsung, kepemilikan saham entitas anak, dengan rincian sebagai berikut: Persentase kepemilikan 31 Desember
Jumlah aset sebelum eliminasi
30 September
Lokasi
2012
2011
2012
2011
Kepemilikan secara langsung PT Mutiara Agam (MAG)
Sumatera Barat
1982
99.99%
99.99%
792,557,489
499,105,742
PT Minang Agro (MIA) *
Sumatera Barat
2007
-
99.80%
-
392,730,227
Riau
1988
99.98%
99.98%
726,324,632
910,913,377
PT Transpasific Agro Industry (TPAI)
Sumatera Selatan
2007
0.005%
0.005%
224,791,282
193,607,133
PT Surya Agro Persada (SAP)
Sumatera Selatan
2007
0.15%
0.15%
220,780,849
179,478,934
PT Saban Sawit Subur (SSS)
Kalimantan Barat
2006
0.13%
0.13%
175,715,029
120,449,440
PT Mutiara Sawit Seluma (MSS)
Bengkulu
2008
2.96%
2.96%
97,388,276
63,070,730
PT Agro Pratama Abadi (APA) **
Sumatera Selatan
2007
-
96.00%
-
PT Alam Permai (AP)
DKI Jakarta
Tidak operasional
99.93%
-
354,779,797
-
PT Nusaraya Permai (NRP)
DKI Jakarta
Tidak operasional
99.99%
-
15,656,770
-
Lampung
1997
99.99%
-
189,552,819
-
PT Transpacific Agro Industry (TPAI)
Sumatera Selatan
1997
99.80%
99.80%
224,791,282
193,607,133
Melalui LIH PT Surya Agro Persada (SAP)
Sumatera
2007
99.83%
99.83%
220,780,849
PT Saban Sawit Subur (SSS)
Kalimantan
2006
99.98%
99.98%
175,715,029
120,449,440
Bengkulu
2008
99.80%
99.80%
97,388,276
63,070,730
PT Alam Permai (AP)
DKI Jakarta
Tidak operasional
0.07%
-
354,779,797
-
PT Nusaraya Permai (NRP)
DKI Jakarta
Tidak operasional
0.01%
-
15,656,770
-
PT Kalimantan Sawit Raya (KSR)
DKI Jakarta
Tidak operasional
0.003%
-
214,874,404
-
PT Sarana Investasi Nusantara (SIN)
DKI Jakarta
Tidak operasional
0.003%
-
206,378,962
-
Melalui AP PT Kalimantan Sawit Raya (KSR)
DKI Jakarta
Tidak operasional
99.93%
-
214,874,404
-
PT Global Kalimantan Makmur (GKM)
Kalimantan
2006
48.97%
-
715,445,159
-
PT Semai Lestari (SL)
Kalimantan
2008
48.97%
-
177,645,763
-
Nama entitas anak
PT Langgam Inti Hibrindo (LIH)
PT Nakau (NAK)
30 September
31 Desember
Tahun beroperasi operasional
25,000,000
Kepemilikan secara tidak langsung Melalui MAG
PT Mutiara Sawit Seluma (MSS)
179,478,934
Ekshibit E/3 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Entitas anak (Lanjutan) Persentase kepemilikan
Nama entitas anak Kepemilikan secara tidak langsung Melalui KSR PT Sarana Investasi Nusantara (SIN)
Lokasi
Tahun beroperasi operasional
Jumlah aset sebelum eliminasi
30 September
31 Desember
30 September
31 Desember
2012
2011
2012
2011
DKI Jakarta
Tidak operasional
99.92%
-
206,378,962
-
PT Global Kalimantan Makmur (GKM)
Kalimantan Barat
2006
50.95%
-
715,445,159
-
PT Semai Lestari (SL)
Kalimantan Barat
2008
50.95%
-
177,645,763
-
PT Agrisentra Lestari (ASL)
Kalimantan Barat
2009
50.95%
-
40,771,701
-
Kalimantan Barat
2009
49.00%
-
40,771,701
-
Lampung
1997
0.00%
-
189,552,819
-
Sumatera Selatan
1986
0.001%
-
10,735,040
-
Sumatera Selatan
1986
90.00%
-
10,735,040
-
Melalui SIN
Melalui NRP PT Agrisentra Lestari (ASL) Melalui TPAI PT Nakau (NAK)
PT Sumatera Candi Kencana (SCK) Melalui NAK PT Sumatera Candi Kencana (SCK)
*
Pada tanggal 30 Juni 2012, MAG dan MIA, entitas anak, melakukan penggabungan dan melikuidasi MIA, entitas anak. Berdasarkan akta Notaris tanggal 30 Juni 2012 No. 83, menyetujui rancangan penggabungan antara MAG dan MIA, entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan, PT Provident Capital Indonesia dan PT Saratoga Sentra Business. Adapun tujuan pengabungan perusahaan tersebut adalah untuk menghilangkan duplikasi kegiatan operasional. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-39951.AH.01.02.Th2012 tanggal 24 Juli 2012.
** Pada tanggal 1 Agustus 2012, Perusahaan menjual saham APA, entitas anak. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Indonesia No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan SE-02/PM/2002 yang dipertegas oleh Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7. Seperti yang dibahas dalam catatan-catatan terkait berikutnya, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif sejak tanggal 1 Januari 2012.
Ekshibit E/4 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan konsep biaya historis kecuali sebagaimana diungkapkan di dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perusahaan disajikan dalam Rupiah Indonesia (“IDR” atau “Rp”). Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, yang mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu Induk Perusahaan dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Sejak tanggal 1 Januari 2011 Berdasarkan ketentuan transisi PSAK 04 (R2009), PSAK 04 revisian diterapkan secara retrospektif kecuali bagi perubahan kebijakan akuntansi signifikan berikut ini yang diterapkan secara prospektif: Kerugian yang terjadi pada entitas anak, dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali, bahkan apabila kerugian tersebut melebihi kepemilikan kepentingan nonpengendali pada entitas anak; Perubahan bagian kepemilikan yang bukan merupakan hilangnya pengendalian, diperhitungkan sebagai transaksi ekuitas. Oleh karena itu, perubahan tersebut tidak memiliki dampak terhadap goodwill dan tidak menimbulkan laba atau rugi yang diakui dalam laporan laba rugi; Pada saat pengendalian terhadap entitas anak hilang, semua kepentingan yang dimiliki diukur pada nilai wajar dengan laba rugi yang diakui di dalam laporan laba rugi; Pertimbangan keberadaan dan dampak hak suara potensial yang dapat dilaksanakan dan dikonversi, termasuk hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas lain, di dalam penilaian pengendalian; Ketika entitas induk mengakuisisi entitas anak sebelum tanggal 1 Januari 2011 yang bertujuan untuk dijual dalam jangka pendek dan entitas anak dengan pembatasan jangka panjang signifikan yang mempengaruhi kemampuan untuk mengalihkan dana kepada entitas induk, entitas induk harus mengkonsolidasikan entitas-entitas tersebut sesuai dengan PSAK 04 (R2009) secara prospektif. Adopsi PSAK 04 (R2009) tidak memiliki dampak material kepada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dalam hal transaksi dengan kepentingan nonpengendali, yang diatribusikan kepada kerugian kepentingan nonpengendali dan pelepasan entitas anak sebelum tanggal 1 Januari 2011. Informasi komparatif telah disajikan kembali dalam hal kepentingan nonpengendali yang disajikan sebagai bagian ekuitas. Dengan demikian kepatuhan terhadap standar revisian telah dicapai. Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor entitas anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup. Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi Induk-entitas anak, perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan ke laporan laba rugi komprehensif untuk “selisih negatif”.
Ekshibit E/5 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Adopsi PSAK Revisian dan ISAK Revisian Kebijakan akuntansi yang diadopsi adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi tahun buku sebelumnya, kecuali pada tahun buku yang bersangkutan, Perusahaan mengadopsi seluruh PSAK dan ISAK yang baru maupun yang direvisi yang berlaku efektif pada awal atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Perubahan pada kebijakan akuntansi Perusahaan telah disesuaikan sebagaimana dipersyaratkan oleh ketentuan transisi yang relevan di dalam PSAK dan ISAK terkait. Berikut adalah standar akuntansi keuangan yang baru, beserta interpretasinya yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012, namun tidak relevan atau tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK 10 (R2010) PSAK 24 PSAK 60 ISAK 25
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing Manfaat karyawan Instrumen Keuangan: “Pengungkapan” Hak Atas Tanah
Adopsi PSAK dan ISAK di atas, tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan kecuali bagi PSAK dan ISAK berikut sebagaimana diungkapkan di bawah ini. PSAK 10 (R2009) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” “PSAK 10 (R2009) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, yang menggantikan PSAK 10 (1994) “Transaksi Dalam Mata Uang Asing”, PSAK 11 (1994) “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, PSAK 5 (1997) “Mata Uang Pelaporan”, dan ISAK 4 (1997) “Perlakuan Alternatif yang diizinkan terhadap Selisih Nilai Tukar”, mensyaratkan entitas untuk menentukan mata uang fungsionalnya dan mengukur hasilnya dan posisi keuangan di dalam mata uang fungsional tersebut. Prosedur penjabaran mata uang fungsional disebutkan secara khusus ketika mata uang penyajian yang digunakan berbeda dengan mata uang fungsional entitas. Perusahaan telah menentukan mata uang fungsional dan mata uang penyajian di dalam Rupiah yang konsisten dengan mata uang fungsional dan mata uang penyajian periode perbandingan, dan oleh karena itu pernyataan standar akuntansi revisi tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian. ISAK 25 “Hak atas Tanah” ISAK 25 “Hak atas Tanah” menjelaskan pengakuan tanah yang diklasifikasikan sebagai aset tetap yang diperoleh melalui Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai.Isu khusus yang diangkat di dalam interpretasi ini adalah : (1) biaya perolehan tanah melalui Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai yang diakui berdasarkan PSAK 16 (R2011) “Aset Tetap”, (2) Biaya tanah yang tidak disusutkan kecuali terdapat bukti yang sebaliknya yang mengindikasikan perpanjangan izin maupun pembaruan izin tidak dimungkinan, (3) biaya awal untuk memperoleh hak legal tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan (4) biaya-biaya yang berhubungan dengan perpanjangan dan pembaharuan izin diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur izin legal atau umur manfaat tanah, yang mana yang lebih dahulu sesuai dengan PSAK 19 (R2010) “Aset Tak berwujud”. Sejak 1 Januari 2012 Perusahaan dan entitas anak telah mengklasifikasikan Hak atas Tanah ke aset tetap tanah sesuai dengan efektifnya ISAK 25. PSAK 24 (R2010) “Manfaat Karyawan” yang menggantikan PSAK 24 (R2004) “Manfaat Karyawan”, yang memerlukan pengungkapan tambahan yang memberikan informasi mengenai tren aset dan liabilitas di dalam program manfaat pasti dan semua asumsi yang mendasari komponen biaya manfaat pasti. Perubahan ini memerlukan pengungkapan tambahan namun tidak memiliki dampak pengakuan maupun pengukuran, karena kami memilih untuk tidak menerapkan pilihan baru yang ditawarkan untuk mengakui laba atau rugi aktuarial di dalam pendapatan komprehensif lain.
Ekshibit E/6 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap kinerja atau terhadap laporan keuangan konsolidasian. PSAK 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” yang menggantikan persyaratan pengungkapan PSAK 50 “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan konsolidasian untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan kami beserta sifat dan risiko yang timbul dari masing-masing instrumen keuangan tersebut. Pengungkapan yang baru disertakan di dalam laporan keuangan konsolidasian. Standar ini diterapkan secara prospektif berdasarkan ketentuan transisinya. Oleh karena itu, Perusahaan tidak perlu menyajikan informasi komparatif bagi penyajian yang disyaratkan oleh standar ini. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap kinerja atau terhadap laporan keuangan konsolidasian. PSAK Revisian dan ISAK Baru yang telah diterbitkan Berikut ini adalah standar akuntansi keuangan yang baru maupun yang telah direvisi beserta interpretasinya yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 yang telah diadopsi namun tidak memiliki dampak signfikan terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK 16 (R2011) PSAK 26 (R2011) PSAK 30 (R2011) PSAK 38 (R2011) PSAK 46 (R2011) PSAK 50 (R2011) PSAK 55 (R2011) ISAK 23 ISAK 24
Aset Tetap Biaya Pinjaman Sewa Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Pajak Penghasilan Instrumen Keuangan: Penyajian Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Sewa Operasi – Insentif Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
Perusahaan saat ini sedang mempertimbangkan dampak PSAK Revisian dan ISAK baru yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif terhadap laporan keuangan konsolidasian. b. Dasar Konsolidasian Kombinasi Bisnis Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak:
Menghentikan amortisasi goodwill; Mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan Melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Ekshibit E/7 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian Lanjutan) Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Sejak tanggal 1 Januari 2011 Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang terindentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang akan diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokkan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset terindentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pengukuran awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan entitas anak yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Sebagai perbandingan dengan persyaratan-persyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut: i. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi; ii. Kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya; iii. Ketika Perusahaan dan entitas anak mengakuisisi sebuah bisnis, derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akuisisi, kecuali kombinasi bisnis
Ekshibit E/8 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan) menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak secara signifikan mengubah arus kas yang semula disyaratkan dalam kontrak; iv. Imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak mempunyai kewajiban besar atau arus ekonomi keluar, yang dapat secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill. Entitas anak Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Laporan keuangan entitas anak termasuk ke dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah apabila dipandang perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Perusahaan. Kerugian yang terjadi pada kepentingan nonpengendali pada entitas anak dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan nonpengendali disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Setelah terjadi hilangnya pengendalian, Perusahaan menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak, semua kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan entitas anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengendalian, diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila Perusahaan menahan semua bagian di dalam entitas anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh. Transaksi antar Entitas Sipengendali Kombinasi bisnis yang timbul dari pengalihan kepemilikan di dalam entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham yang juga mengendalikan Perusahaan, dicatat seolah-olah akuisisi telah terjadi pada awal periode paling awal periode komparatif yang disajikan atau pada tanggal saat sipengendali ditetapkan; untuk tujuan ini periode komparatif disajikan kembali. Aset dan liabilitas yang diperoleh diakui pada nilai tercatat yang diakui sebelumnya di dalam laporan keuangan konsolidasian pemegang saham pengendali Perusahaan. Komponen ekuitas entitas yang diakusisi ditambahkan kepada komponen yang sama di dalam ekuitas Perusahaan. Semua selisih antara kas yang dibayarkan dalam rangka akuisisi dan aset bersih yang diakusisi diakui langsung pada ekuitas. Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasian Saldo dan transaksi antar Perusahaan dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Perusahaan, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi dieliminasi terhadap investasi dari bagian Perusahaan di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai. Akuntansi bagi entitas anak dan entitas asosiasi di dalam laporan keuangan tersendiri Apabila Entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan Entitas senilai nilai tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi.
Ekshibit E/9 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan) Goodwill Goodwill merupakan selisih biaya akuisisi entitas anak atau entitas asosiasi terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian Perusahaan terhadap aset bersih yang teridentifikasi, termasuk liabilitas kontinjensi, pada saat akuisisi. Biaya akuisisi diukur pada saat nilai wajar aset diperoleh, instrumen ekuitas diterbitkan, atau liabilitas terjadi atau diasumsikan pada tanggal akuisisi, ditambah biaya-biaya yang dapat diatribusikan kepada akuisisi. Goodwill negatif merupakan selisih nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian Perusahaan terhadap aset bersih yang teridentifikasi dengan biaya akuisisi. Goodwill negatif pada tanggal transaksi disesuaikan langsung pada laporan laba rugi. Goodwill akuisisi entitas anak disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian di mana goodwill akuisisi entitas asosiasi dicatat sebagai bagian nilai tercatat investasi terkait. Keuntungan atau kerugian pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi meliputi nilai tercatat goodwill yang dikapitalisasi terkait dengan entitas yang dijual. Goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, atau secara berkala apabila terdapat indikasi goodwill mengalami penurunan. Goodwill dialokasikan kepada tiap unit penghasil kas (“UPK”) Perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis, untuk tujuan pengujian penurunan nilai goodwill. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK adalah lebih tinggi dibandingkan nilai tercatat UPK dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Suatu kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK lebih tinggi dari nilai wajar UPK dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Di dalam menilai nilai pakai, arus kas masa depan yang diestimasi didiskontokan dengan nilai kininya dengan menggunakan tingkat suku bunga diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Jumlah kerugian penurunan nilai dialokasikan, pertama untuk mengurangi nilai tercatat goodwill yang dialokasikan kepada UPK dan kemudian kepada aset UPK lainnya secara pro rata berdasarkan nilai tercatat tiap aset di dalam UPK. Penurunan kerugian goodwill tidak dapat dibaIikkan pada periode berikutnya. c. Aset dan Liabilitas Keuangan a. Aset Keuangan Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (R2006) diklasifikasikan baik sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau tersedia untuk dijual.Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak menjadi entitas provisi kontraktual instrumen keuangan. Pengakuan dan pengukuran awal Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, langsung biaya transaksi yang dapat diatribusikan. Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada
Ekshibit E/10 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) a. Aset Keuangan (Lanjutan) pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: i.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola, dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Derivatif juga dikategorikan sebagai investasi yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai efektif. Aset yang termasuk dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diukur melalui nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan, yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar, dan segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.
ii.
Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pinjaman dan piutang timbul pada saat Perusahaan dan entitas anak memberikan sejumlah uang, barang atau jasa secara langsung kepada debitur tanpa tujuan memperdagangkan piutang. Pinjaman dan piutang terdiri dari kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang lainnya dan utang dari pihak berelasi. Pinjaman dan piutang tersebut diklasifikasikan ke dalam aset lancar, kecuali yang yang memiliki jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, yang diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Aset-aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi ketika pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana dilakukan melalui proses amortisasi.
iii. Investasi dimiliki sampai jatuh tempo Aset keuangan “dimiliki sampai jatuh tempo” merupakan aset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dengan jatuh tempo tetap di mana manajemen Perusahaan dan entitas anak memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk memiliki investasi sampai jatuh tempo. Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki sampai jatuh tempo. Investasi dimiliki sampai jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat investasi dimiliki sampai jatuh tempo dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi.
Ekshibit E/11 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) a. Aset Keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) iv. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset keuangan non derivative yang ditetapkan baik sebagai investasi tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan di dalam kategori manapun. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dalam cadangan investasi tersedia untuk dijual, kecuali bagi kerugian penurunan dan nilai tukar valuta asing di mana diakui di dalam laporan laba rugi. Ketika investasi dihentikan pengakuannya atau investasi ditentukan untuk v.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan) diturunkan nilainya, maka laba atau rugi kumulatif sebelumnya yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai biaya transaksi. Investasi di dalam instrumen ekuitas dengan nilai wajar yang tidak dapat diukur dengan andal, diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai.
Penghentian Pengakuan Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas aset telah berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang akan diterima dan semua kumulatif keuntungan atau kerugian yang telah diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi. Semua penjualan dan pembelian yang lazim aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. Penurunan nilai aset keuangan Perusahaan dan entitas anak menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. i.
Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, pertama, Perusahaan dan entitas anak menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai. Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan
Ekshibit E/12 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) a. Aset Keuangan (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variable, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan.Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba-rugi. Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan. ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya. iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam, dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami penurunan nilai “Signifikan” akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan “jangka panjang” terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya. Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian – diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar wajar setelah penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya di dalam laporan laba rugi.
Ekshibit E/13 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) b. Liabilitas Keuangan Pengakuan dan pengukuran awal Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Semua liabilitas keuangan diakui pada nilai wajar pada saat pengakuan awal, dan dalam hal liabilitas keuangan lainnya, ditambahkan dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak terdiri dari utang dagang dan utang lainnya, utang sewa pembiayaan dan utang dan pinjaman, yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya. Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan pada nilai wajar yang diukur melalui laporan laba rugi. Pengukuran selanjutnya Liabilitas keuangan lainnya yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan dan entitas anak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan. Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan di dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini ditukardengan liabilitas keuangan lain dari peminjam yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan liabilitas yang ada dimodifikasi secara substansial, maka pertukaran maupun modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih masing-masing jumlah diakui di dalam laporan laba rugi. c. Kas dan Bank Laporan arus kas konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan metode langsung yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Untuk tujuan penyusunan dan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan bank meliputi kas dan bank. d. Piutang Usaha dan Piutang Lain-Lain Piutang dicatat dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan dan entitas anak menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. e. Piutang Plasma Piutang plasma merupakan pinjaman talangan yang digunakan untuk pengembangan dan operasional perkebunan plasma. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan biaya tidak langsung lainnya.
Ekshibit E/14 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan ditentukan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (average method). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual di dalam kegiatan usaha biasa dikurangi beban-beban penjualan variabel yang diterapkan. Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan. g. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. h. Bibitan Bibitan dicatat pada harga perolehan, terdiri dari kapitalisasi biaya-biaya untuk persiapan pembibitan, pembelian kecambah dan pemeliharaan, dan disajikan sebagai “Bibitan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. i. Aset Tetap Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya. Perusahaan dan entitas anak menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap kecuali tanah dan tanaman perkebunan. Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas aset tetap tanah dan tanaman dari model biaya menjadi model revaluasi sejak tanggal 31 Desember2011.Hal ini dilakukan dengan mengacu kepada PSAK 16 “Aset Tetap” yang menyatakan bahwa “entitas harus memilih menggunakan model biaya atau model revaluasi dalam kebijakan akuntansinya” dan aset tetap tanaman memenuhi kriteria yang sama dengan aset tetap sesuai dengan PSAK tersebut yaitu “dimiliki untuk digunakan dalam produksi dan digunakan selama lebih dari satu periode” dan diterapkan secara prospektif. Perusahaan dan entitas anak akan melakukan penilaian atas aset tetap tanah dan tanaman perkebunan setiap tahun yang akan dilakukan oleh penilai independen. Dasar Perusahaan menggunakan model revaluasi pada aset tanaman, berbeda dengan SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 mengenai pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Emiten atau Perusahaan publik industri perkebunan bahwa “Tanaman telah menghasilkan disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi deplesi”, adalah sebagai berikut: 1.
Salinan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang perubahan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-06/PM 2000 tentang perubahan peraturan No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan pasal 1A huruf 2 yang berbunyi sebagai berikut “Dalam hal terdapat ketentuan dalam Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang bertentangan dengan PSAK yang diterbitkan oleh DSAK-IAI, maka penyusunan dan penyajian laporan keuangan Emiten dan Perusahaan Publik wajib mengacu pada PSAK yang diterbitkan oleh DSAK-IAI”.
2.
KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik pasal 3 yang berbunyi sebagai berikut “Penerapan lebih dini ketentuan peraturan No. VIII.G.7 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini dianjurkan”.
Ekshibit E/15 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) i.
Aset Tetap (Lanjutan) Penyusutan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis. Estimasi masa manfaatnya adalah sebagai berikut: Tahun
Bangunan Pabrik kelapa sawit Prasarana M esin dan instalasi Kendaraan dan alat berat Perlengkapan dan peralatan kantor Komputer dan perangkat lunak Perlengkapan dan peralatan laboratorium
10 & 20 20 10 & 20 4&8 4,5 & 8 4&8 4&8 4
Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama tahun di mana perbaikan dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Perusahaan dan disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut. Nilai sisa, masa manfaat, dan metode depresiasi, direview pada tiap akhir periode pelaporan, dan disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan. Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan jumlah terpulihkan. Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan penerimaan dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Tanaman perkebunan dibedakan menjadi tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang terdiri dari biaya bibit, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan serta alokasi biaya tidak langsung. Tanaman belum menghasilkan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan bila telah berumur 3 - 4 tahun yang pada umumnya telah menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) rata-rata lebih dari 4 ton per hektar dalam 1 tahun. Sebelum tanggal 31 Desember 2011, entitas anak, menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas tanaman perkebunan. Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan saat reklasifikasi dilakukan dan disusutkan sesuai dengan metode garis lurus dengan taksiran masa ekonomis selama dua puluh tahun.
Ekshibit E/16 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) j. Sewa Pembiayaan Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee. Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa. Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan. k. Imbalan Pasca Kerja Program imbalan pasti Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, entitas anak yang beroperasi di Indonesia menyelenggarakan program imbalan pasti manfaat pasca kerja kepada para karyawannya. Provisi bagi manfaat pasca kerja ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi yang melebihi 10% nilai kini liabilitas manfaat pasti entitas anak, diakui berdasarkan metode garis lurus terhadap rata-rata sisa usia kerja yang diharapkan dari karyawan peserta program. Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat menjadi vested, dan bila selain itu diamortiasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode rata-rata sampai manfaat menjadi vested. Liabilitas manfaat pensiun diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan pasti, yang disesuaikan bagi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi dan biaya jasa lalu yang belum direalisasi. l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan”.PSAKrevisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). m. Perpajakan Pajak kini Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kenapajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Ekshibit E/17 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) m. Perpajakan (Lanjutan) Pajak tangguhan Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method). Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perusahaan dan entitas anak mengajukan banding, pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan. Pajak tangguhan dihitung dengan mengunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan dalam laporan laba rugi pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. n. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing Transaksi di dalam mata uang asing diukur dengan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak dan dicatat pada tanggal awal pengakuan mata uang fungsional pada kurs nilai tukar yang mendekati tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dinyatakan dalam mata uang asing yang dijabarkan pada kurs nilai tukar pada akhir periode pelaporan. Item-item non moneter yang diukur pada biaya historis di dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal transaksi awal. Item-item non moneter diukur pada nilai wajar di dalam mata uang asing yang dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal di mana nilai wajar ditentukan. Selisih nilai tukar yang timbul dari penyelesaian item-item moneter atau pada item-item non moneter yang dijabarkan atau pada item-item moneter yang dijabarkan pada akhir periode pelaporan, diakui di dalam laporan laba rugi. Mata uang fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah Indonesia (“IDR” atau “Rp”). Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 30 September 2012
31 Desember 2011
AS$ 1
9.588,00
9.068,00
EUR 1
12.407,36
11.738,99
SG$ 1
7.825,67
6.974,33
RM 1
3.131,81
2.852,93
o. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Ekshibit E/18 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) o. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (Lanjutan) Untuk tujuan penyajian laporan keuangan ini, suatu pihak disebut sebagai pihak berelasi terhadap Perusahaan, apabila: i. entitas tersebut, baik secara langsung maupun tak langsung melalui satu atau lebih perantara, untuk mengendalikan Perusahaan atau melakukan pengaruh signifikan terhadap Perusahaan di dalam membuat keputusan kebijakan keuangan dan operasional, atau memiliki pengendalian bersama terhadap; ii. Perusahaan dan entitas tersebut adalah subjek pengendalian bersama; iii. entitas tersebut adalah entitas asosiasi Perusahaan atau ventura bersama di mana Perusahaan adalah venturer; iv. pihak tersebut adalah anggota personel manajemen kunci atau anggota keluarga dekat individu yang bersangkutan, atau merupakan entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan Perusahaan; v. pihak tersebut adalah anggota keluarga dekat pihak yang disebut pada butir (i) atau merupakan entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan individu tersebut; atau vi. pihak tersebut merupakan program imbalan pasca kerja yang merupakan manfaat karyawan atau merupakan entitas yang berelasi dengan pihak berelasi dengan Perusahaan. Anggota keluarga dekat merupakan individu anggota keluarga yang diharapkan mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh orang, dalam hubungan mereka dengan entitas. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. p. Laba per saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam 1 (satu) tahun yang bersangkutan. q. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan entitas anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Ekshibit E/19 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) r. Instrumen Keuangan Derivatif Instrumen keuangan derivatif diakui baik sebagai aset maupun liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan dicatat pada nilai wajar. Instrumen keuangan derivatif tersebut pada awalnya diukur menggunakan nilai wajar pada tanggal dimana kontrak derivatif itu terjadi dan setelah itu diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif diakui sebagai aset keuangan jika nilai wajarnya positif sedangkan jika negatif diakui sebagai liabilitas keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dalam derivatif selama tahunberjalan yang tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai dan porsi tidak efektif dari suatu lindung nilai yang efektif harus dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Nilai wajar atas kontrak swap tingkat bunga ditetapkan dengan mengacu pada nilai pasar atas instrumen sejenis. Pada saat dimulainya lindung nilai, Perusahaan dan entitas anak melakukan penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta strategi pelaksanaan lindung nilai. Pendokumentasian tersebut meliputi identifikasi instrumen lindung nilai, item atau transaksi yang dilindung nilai, sifat dari risiko yang dilindung nilai, dan cara yang akan digunakan entitas untuk menilai efektivitas instrumen lindung nilai tersebut dalam rangka saling hapus eksposur yang berasal dari perubahan dalam nilai wajar item yang dilindung nilai atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai. Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas dan dapat dinilai secara berkelanjutan untuk menentukan bahwa lindung nilai tersebut sangat efektif diseluruh periode pelaporan keuangan sesuai dengan tujuannya. Bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui secara langsung dalam ekuitas, sementara itu bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jumlah yang sebelumnya telah diakui di ekuitas dipindahkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika transaksi lindung nilai tersebut mempengaruhi laporan laba rugi, misalnya pada saat pendapatan atau beban keuangan lindung nilai tersebut diakui atau pada saat prakiraan penjualan terjadi. Jika suatu item lindung nilai menimbulkan pengakuan aset non keuangan atau liabilitas non keuangan, maka jumlah yang sebelumnya telah diakui di ekuitas dipindahkan ke dalam biaya perolehan awal atas nilai tercatat asset atau liabilitas non keuangan tersebut. Jika prakiraan transaksi atau komitmen tidak lagi diharapkan akan terjadi maka jumlah yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus dipindahkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, dihentikan atau dilaksanakan tanpa penggantian atau perpanjangan atau jika tujuan lindung nilai untuk dibatalkan maka jumlah yang diakui dalam ekuitas tetap diakui dalam ekuitas hingga prakiraan transaksi atau komitmen tersebut terjadi. s. Kontinjensi Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil. Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.
Ekshibit E/20 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) t. Peristiwa setelah periode pelaporan Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan bila material. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Penyajian laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset, dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan. Namun demikian, ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi dapatmenghasilkan keluaran yang membutuhkan penyesuaian kepada nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh di masa depan. a. Pertimbangan didalam penerapan kebijakan akuntansi Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan: Pajak Penghasilan Pertimbangan signifkan dilakukan di dalam menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Perusahaan mengakui liabilitas bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan jatuh tempo. Pada saat hasil final perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini dan keuntungan pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak pada akhir periode pelaporan adalah Rp 5.674.014 dan Rp 8.535.432 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 30 September 2011. b. Sumber utama ketidakpastian estimasi Asumsi utama berkenaan dengan sumber utama dan sumber lainnya ketidakpastian estimasi di masa depan, yang memiliki risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku mendatang, didiskusikan di bawah. i. Manfaat ekonomis aset tetap Biaya aset tetap disusutkan dengan dasar metode garis lurus atas estimasi umur ekonomis aset. Manajemen mengestimasikan umur ekonomis aset tetap antara 2 sampai 20 tahun. Ini merupakan ekspektasi umur yang biasa diterapkan di industri. Perubahan di tingkat yang diharapkan dari pemanfaatan perkembangan teknologi dapat berdampak pada umur ekonomis aset dan nilai residual aset tersebut, oleh karena itu, depresiasi dapat diperbaharui di masa depan. Nilai tercatat dari aset tetap perusahaan pada akhir periode pelaporan disajikan di Catatan 10 laporan keuangan.
Ekshibit E/21 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan) ii.
Penyisihan keusangan persediaan Perusahaan melakukan penyisihan bagi persediaan apakah nilai realisasi bersih persediaan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan biaya perolehan karena kerusakan, keuzuran fisik, usang, perubahan di dalam tingkat harga atau sebab-sebab lainnya. Akun penyisihan ditelaah untuk mencerminkan penilaian yang akurat di dalam catatan keuangan. Nilai tercatat persediaan di dalam laporan posisi keuangan diungkapkan di dalam Catatan 7 laporan keuangan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penyisihan keusangan pada persediaan yang harus diakui pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
iii. Manfaat Pensiun Nilai sekarang dari kewajiban pensiun bergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan oleh aktuaria menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (pendapatan) bersih termasuk tingkat diskonto. Perubahan dalam asumsi ini akan mempengaruhi jumlah terbawa kewajiban pensiun. Perusahaan dan entitas anak menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun sebagai tingkat bunga yang harus digunakan dalam menentukan nilai kini dari arus kas masa depan yang diperkirakan akan dibayarkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan suku bunga dari obligasi korporasi dalam mata uang yang berkualitas tinggi dalam hal manfaat yang akan dibayarkan dan jangka waktu jatuh tempo terkait kewajiban pensiun. Asumsi-asumsi kunci lainnya untuk kewajiban pensiun sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat kini. Informasi tambahan diungkapkan dalam Catatan 21 atas laporan keuangan.
Ekshibit E/22 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN BANK
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Ringgit Malaysia
30 September
31 Desember
2012
2011
3.735.514 19.264 2.952 7.328
1.194.242 8.946 -
3.765.058
1.203.188
29.734.642 6.454.857 2.001.447 1.651.467 474.325
12.306.818 11.950.208 1.120.062 2.255.330 144.112
447.320 357.270 350.053 243.056
422.349 90.754 -
Jumlah
41.714.438
28.289.633
Dolar AS PT Bank DBS Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk
46.103.836 63.639 59.240 8.557
8.679.095 16.659 8.501
Jumlah
46.235.272
8.704.255
91.714.768
38.197.076
Jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Jumlah
Ekshibit E/23 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA Jumlah piutang usaha berdasarkan tujuan penjualan adalah sebagai berikut: 30 September 2012 Pihak ketiga Rupiah PT Tapia Nadenggan PT Wilmar Nabati Indonesia PT Binasawit Abadipratama PT Cahaya Kalbar Tbk PT Multimas Nabati Asahan PT Siak Prima Sakti Lain-lain Pihak berelasi Rupiah PT Global Kalimantan Makmur PT Semai Lestari
Jumlah
1,860,977 968,631 341,727 178,218 66,099 88,482 3,504,135
31 Desember 2011
2,810,259 522,506 3,332,765
-
2,580,120 252,180
-
2,832,300
3,504,135
6,165,065
Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa seluruh piutang dapat ditagih sehingga tidak membuat penyisihan penurunan nilai. Piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman ke PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang diterima entitas anak (Catatan 17). Umur piutang usaha sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 30 September 2012 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
31 Desember 2011
3.455.960
2.832.300
48.175
3.332.765 -
3.504.135
6.165.065
-
Ekshibit E/24 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG LAIN-LAIN 30 September 2012 Pihak ketiga Rupiah Plasma Karyawan Lain-lain Pihak berelasi Rupiah PT Unitras Pertama PT Pandu Dian Pertiwi PT Provident Indonesia PT Provident Capital Indonesia
Jumlah
31 Desember 2011
27,395,028 17,551,617 209,466
3,261,950 3,754,933 90,310
45,156,111
7,107,193
158,909,791 1,636,791 -
43,618,792 1,000
160,546,582
43,619,792
205,702,693
50,726,985
Berdasarkan kesepakatan antara (i) SAP, entitas anak dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Ampalau Jaya yang berlokasi di desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan, (ii) TPAI, entitas anak dengan KUD Harapan Maju Bersama yang berlokasi di Desa Upang Jaya, Kecamatan Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan dan KUD Kenten Mandiri yang berlokasi di Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan, (iii) GKM, entitas anak dengan KUD Tuah Buno yang berlokasi di Desa Sotok, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat dan KUD Lanta Lomour yang berlokasi di Desa Sotok, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat, dan (iv) SL, entitas anak dengan KUD Bupulu Lomour, yang berlokasi di desa Tanjung Merpati, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat, bahwa KUD akan menyediakan bidangbidang lahan untuk dijadikan kebun plasma dan menjual hasil produksi kebun plasma kepada entitas anak serta tidak diperbolehkan menjual kepada pihak lain. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, pengembangan perkebunan plasma untuk SAP dan TPAI, entitas anak, masih didanai sendiri sambil menunggu pendanaan dari bank, sedangkan untuk GKM dan SL, entitas anak, menunggu pencairan dana berikutnya dari bank. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa seluruh piutang dapat ditagih sehingga tidak membuat penyisihan penurunan nilai dan piutang lain-lain tidak dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan dan entitas anak. 7. PERSEDIAAN 30 September
31 Desember
2012
2011
Bahan pembantu Minyak kelapa sawit Inti sawit
54,224,047 18,326,272 915,359
17,765,707 5,577,972 556,911
Jumlah
73,465,678
23,900,590
Ekshibit E/25 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN (Lanjutan) Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan usang. Pada tanggal 30 September 2012, persediaan telah diasuransikan kepada PT MAA General Assurance dan PT Asuransi Wahana Tata cabang Jakarta Utara terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 5.100.000 dan AS$ 600.000 dan pada tanggal 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 5.100.000 dan AS$ 600.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari Perusahaan dan entitas anak. Persediaan dijadikan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang dari PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 17). 8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 30 September
31 Desember
2012 Pihak ketiga Rupiah Proyek Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) Pemasok/Kontraktor Perjalanan dinas Asuransi Sewa
2011
5,602,541 3,807,323 1,230,311 894,846 451,058
12,428,127 530,848 721,145 1,134,281
Lain-lain
3,238,776
1,133,632
Jumlah
15,224,855
15,948,033
9. BIBITAN Mutasi bibitan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
30 September 2012 (9 bulan) Bibitan
31 Desember 2011 Bibitan 1)
Saldo awal
Akuisisi
Penambahan
31.368.521
8.930.332
Saldo awal
Akuisisi
Penambahan
-
37.527.109
34.034.988
Reklasifikasi bibitan ke tanaman belum menghasilkan
9.518.437
Pengurangan/ Reklasifikasi (
10.855.625) 1)
Pengurangan/ Reklasifikasi ( 40.193.576) 1)
Saldo akhir 38.961.665
Saldo akhir 31.368.521
Ekshibit E/26 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP 30 September 2012 (9 bulan) Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Tanaman belum menghasilkan Tanaman menghasilkan Bangunan Pabrik Prasarana Mesin dan instalasi Kendaraan dan alat berat Perlengkapan dan peralatan kantor Komputer dan perangkat lunak Perlengkapan dan peralatan perumahan Perlengkapan dan peralatan laboratorium Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan Jumlah Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Tanaman menghasilkan Bangunan Pabrik Prasarana Mesin dan instalasi Kendaraan dan alat berat Perlengkapan dan peralatan kantor Komputer dan perangkat lunak Perlengkapan dan peralatan perumahan Perlengkapan dan peralatan laboratorium Aset sewa pembiayaan Juml ah Nilai buku
Saldo awal
Akuisisi
Penambahan
Penarikan
Reklasifikasi
Revaluasi
160,074,945 448,659,358 527,322,723 44,705,544 86,634,148 69,264,289 9,878,340 51,363,567
53,036,026 429,480,609 86,011,896 50,073,558 71,228,940 26,743,289 3,838,985 24,492,287
13,697,118 157,334,036 1,805,588 1,055,573 1,630,860
1,098,001
67,645,178 ( 79,494,523) 90,350,149 ( 11,302,573) 15,798,240 9,876,844 -
12,146,989 15,483,982 118,940,818 -
8,272,926 3,677,082
1,599,452 216,550
-
-
-
16,818,009 4,120,309
1,774,533
6,945,631 226,677 350,790
88,209
-
-
-
2,213,532
319,238 19,818,440 17,464,167
3,861,719 12,262,274
39,980,123 4,046,029
260,000
-
319,238 49,287,773 33,512,470
1,449,229,300
768,552,680
221,453,538
1,358,001
27,265,434 9,758,693 7,915,331 5,242,710 29,728,512
14,167,864 5,808,152 2,891,279 3,326,005 2,822,411 9,621,552
39,653 3,176,551 6,672,530 3,761,682 1,082,557 4,212,444
1,054,085
4,570,360 2,026,826
3,284,779 161,468
1,340,475 300,027
1,332,268
208,936
163,916
50,308 3,325,206
3,723,603
91,215,648
46,016,048
( 14,372,510) 78,500,804
146,571,789
Saldo akhir
306,600,257 971,463,462 822,625,586 83,476,529 175,466,916 105,884,422 14,772,898 76,388,712
2,662,950,112
-
14,207,517 36,060,263 19,512,376 15,003,018 9,147,678 42,508,422
-
189,874) 189,874 -
-
-
-
1,705,120
59,857 2,724,421
90,246
-
-
110,165 9,682,984
23,534,112
1,144,331
-
-
159,621,478
(
1,358,013,652
Reklasifikasi sebesar Rp 78.500.804 terdiri dari: 1. Reklasifikasi bibitan ke tanaman belum menghasilkan sebesar Rp 10.855.625. 2. Reklasifikasi hak atas tanah ke aset tetap tanah sebesar Rp 67.645.179.
9,195,614 2,488,321
2,503,328,634
Ekshibit E/27 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2011 Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Tanaman belum menghasilkan Tanaman menghasilkan Bangunan Pabrik Prasarana Mesin dan instalasi Kendaraan dan alat berat Perlengkapan dan peralatan kantor Komputer dan perangkat lunak Perlengkapan dan peralatan perumahan Perlengkapan dan peralatan laboratorium Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan
Saldo awal
Penambahan
Penarikan
46,174,790 311,943,118 141,870,875 37,859,445 9,526,094 16,431,723 8,767,699 48,458,346
14,366,678 121,109,695 136,505 211,071 1,269,897 1,110,641 1,792,233
4,712,048 3,033,039
3,560,878 654,773
-
1,471,282
303,251
92,875,851 12,557,011
319,238 62,739,086 6,628,294
735,681,321
214,202,240
43,755,072 24,797,863 5,442,913 6,162,468 3,790,206 25,021,121
3,269,972 2,467,571 4,376,620 1,752,863 1,452,504 4,345,625
60,840 443,301
3,892,048 1,572,616
682,339 456,678
4,027 2,468
1,142,064
190,204
-
1,586,604
50,308 2,543,669
-
Juml ah
117,162,975
21,588,353
510,636
Nilai buku
618,518,346
Juml ah Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Tanaman menghasilkan Bangunan Pabrik Prasarana Mesin dan instalasi Kendaraan dan alat berat Perlengkapan dan peralatan kantor Komputer dan perangkat lunak Perlengkapan dan peralatan perumahan Perlengkapan dan peralatan laboratorium Aset sewa pembiayaan
490,747 608,150
Reklasifikasi
( (
1,173,478) 5,657,990) 6,635,028 76,328,904 52,832,566 1,721,138
Revaluasi
99,533,477 16,780,023 390,973,333 -
Saldo akhir
160,074,945 448,659,358 527,322,723 44,705,544 86,634,148 69,264,289 9,878,340 51,363,567
-
-
8,272,926 3,677,082
-
-
-
1,774,533
-
( 135,796,497) ( 1,721,138)
-
319,238 19,818,440 17,464,167
10,730
1,109,627
(
6,831,467)
507,286,833
(
47,025,044) 805,067
-
27,265,434 9,758,693 7,915,331 5,242,710 29,728,512
-
-
4,570,360 2,026,826
-
-
1,332,268
(
805,067)
-
50,308 3,325,206
(
47,025,044)
-
91,215,648
-
Reklasifikasi bibitan ke tanaman belum menghasilkan sebesar Rp 40.193.576.
1,449,229,300
1,358,013,652
Ekshibit E/28 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (Lanjutan) 30 September 2012
31 Desember 2011
Rincian penyusutan dibebankan sebagai berikut: Investasi tanaman dan non tanaman Beban pokok penjualan Beban usaha
10,280,176 17,992,681 1,174,732
6,106,604 14,455,869 1,025,880
Jumlah
29,447,588
21,588,353
Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 luas tanaman perkebunan Perusahaan dan entitas anak seluas 39.178 hektar dan 23.983 hektar. Luas tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan pada tanggal 30 September 2012 masing-masing seluas 19.557 hektar dan 19.622 hektar, dan pada tanggal 31 Desember 2011 masing-masing seluas 11.626 hektar dan 12.357 hektar. MAG, LIH, TPAI, SSS, SAP dan MSS, entitas anak melakukan penilaian kembali aset tetap dengan kenaikan sebesar Rp 146.571.789 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp 507.286.833 berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh KJPP Nirboyo A, Dewi A, & Rekan sebagai konsultan properti independen No. 12168/NDR/PA/P/LE tanggal 4 Juni 2012, dan dicatat sebagai surplus revaluasi (Catatan 23). Dalam menentukan nilai wajar, Penilai Independen menggunakan metode penilaian dengan mengkombinasikan tiga pendekatan, yaitu pendekatan data pasar dengan mempertimbangkan penjualan dari properti sejenis atau pengganti dan data pasar terkait, pendekatan biaya yang menggunakan biaya penggantian pada saat ini dan pendekatan pendapatan yang mempertimbangkan pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan properti yang dinilai dan mengestimasikan nilai melalui proses kapitalisasi. Asumsi utama yang digunakan oleh Penilai Independen adalah sebagai berikut: a. Inflasi per tahun adalah 7,50% (31 Desember 2011: 7,50%). b. Tingkat bunga diskonto per tahun pada tanggal 31 Maret 2012 antara 14,08% sampai dengan 14,73% dan pada tanggal 31 Desember 2011 antara 13,59% sampai dengan 16,08%. Aset tetap milik entitas anak dijadikan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang dari PT Bank DBS Indonesia, PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 17). Pada tanggal 30 September 2012, aset tetap telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 611.930.168 dan AS$ 10.271.942 (2011: Rp 279.960.730 dan AS$ 9.037.666). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Berdasarkan hasil penelaahan akun masing-masing jenis aset tetap pada akhir tahun, manajemen berpendapat tidak terjadi penurunan nilai aset tetap Perusahaan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
Ekshibit E/29 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (Lanjutan) Kepemilikan aset tanah entitas anak yang berupa Hak Guna Usaha (HGU) adalah sebagai berikut: No.
Entitas anak
Lokasi
Status Lahan
Masa Berlaku
1.
MAG
Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatera Barat
8.625
HGU
2026
2.
LIH
Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, Rantau Baru, Palas, K. Tarusan, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau
7.690
HGU
2030
Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, P. Gondai, Penarikan, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau.
1.334
HGU
2030
SAP
Kecamatan Rawas Ilir dan Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan
988
HGU
2045
Kecamatan Rawas Ilir dan Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan
994
HGU
2045
4.
TPAI
Desa Kenten Laut dan Desa Upang Jaya dan Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan
4.061
HGU
2043
5.
GKM
Kecamatan Sekayam dan Kecamatan Noyan, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat
3.894
HGU
2042
Kecamatan Noyan, Kalimantan Barat
Propinsi
1.176
HGU
2042
Kecamatan Sekayam dan Kecamatan Noyan, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat
4.015
HGU
2044
Kecamatan Beduai dan Kecamatan Noyan, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat
4.728
HGU
2044
6.
SL
Kecamatan Beduai, Kembayan, dan Bonti, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat
2.959
HGU
2046
7.
NAK
Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara, Propinsi Lampung
2.654
HGU
2026
8.
SCK
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan
2.945
HGU
2016
3.
Luas Lahan (Hektar)
Kabupaten
Sanggau,
Hak atas tanah milik LIH, MAG, TPAI, SAP, GKM, dan SL entitas anak berupa Hak Guna Usaha (HGU) dijadikan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang dari PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Catatan 17). 11. HAK ATAS TANAH
30 September 2012 (9 bulan) Biaya Perolehan Hak atas tanah Akumulasi amortisasi Hak atas tanah Jumlah Tercatat
Saldo awal
Penambahan
7,952
67,637,226 67,637,226
-
Pengurangan
-
Reklasifikasi
(
67,645,179) -
1)
Revaluasi
Saldo akhir
-
-
-
-
Ekshibit E/30 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. HAK ATAS TANAH (Lanjutan) 31 Desember 2011 Biaya Perolehan Hak atas tanah Akumulasi amortisasi Hak atas tanah Jumlah Tercatat 1)
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Revaluasi
85.425.097
12.568.471
-
(
9.875.439)
( 20.480.903)
9.440.302
435.137
-
(
9.875.439)
-
Saldo akhir
67.637.226 -
75.984.795
67.637.226
Reklasifikasi hak atas tanah ke aset tetap tanah
Pada tanggal 31 Desember 2011, MAG, LIH dan TPAI, entitas anak melakukan penilaian kembali aset tetap hak atas tanah dengan nilai penurunan sebesar Rp 20.480.903 berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh konsultan properti independen, dan dicatat sebagai surplus revaluasi (Catatan 23). Dalam menentukan nilai wajar, Penilai Independen menggunakan metode penilaian dengan mengkombinasikan tiga pendekatan, yaitu pendekatan data pasar dengan mempertimbangkan penjualan dari properti sejenis atau pengganti dan data pasar terkait, pendekatan biaya yang menggunakan biaya penggantian pada saat ini dan pendekatan pendapatan yang mempertimbangkan pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan properti yang dinilai dan mengestimasikan nilai melalui proses kapitalisasi. Asumsi utama yang digunakan oleh Penilai Independen adalah sebagai berikut: a. Inflasi per tahun adalah sebesar7,50% pada tanggal 31 Desember 2011. b. Tingkat bunga diskonto per tahun adalah antara 13,59% sampai dengan 16,08% pada tanggal 31 Desember 2011. Pada awal tahun 2012, sesuai dengan ISAK N0.25 saldo hak atas tanah direklas ke aset tetap tanah.
12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 30 September 2012
31 Desember 2011
Pihak ketiga Rupiah Jaminan Deposit Sewa kantor Goodwill Saluran Telepon Lain-lain
14,382,000 3,149,000 880,852 349,583 63,000 1,989,679
13,602,000 326,688 374,583 35,000 2,333,554
Jumlah
20,814,114
16,671,825
Ekshibit E/31 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG USAHA 30 September 2012
31 Desember 2011
Pihak ketiga Rupiah PT Pupuk Hikay PT Sentana Adidaya Pratama
13,547,058 12,321,674
-
PT Sasco Indonesia
8,635,740
3,970,229
PT Tazar Guna Mandiri
4,677,804
2,298,200
PT Agrotama Tunas Sarana
2,517,859
PT Mest Indonesiy (Mestindo) PT AKR Corporindo, Tbk
2,780,601 2,509,820
KUD Lanta Lomour KUD Tiku V Jorong
2,355,426
1,552,294
PT Pratama Agroindo Sukses
2,024,611 2,328,076
PT Batasnusa Berkembang
1,698,242
-
2,736 1,071,717
-
KUD Tuah Buno
1,622,758
-
Gea Westfalia Separator (SEA) Pte. Ltd. Andeskem
1,463,448
1,529,788
PT Bumi Borneo Makmur Raya
1,152,000
1,193,920
729,624 -
PT Petro Andalan Nusantara
990,263
-
Mantap Andalan Unggul CV Telayap Amanah
938,359
-
885,484
1,036,408
PT Randhoetatah Cemerlang
855,295
-
Kedai Nasri
785,546
-
PT Sanitas
712,360
-
CV Bumi Lestari
638,650
-
Bumi Tata Lestari
561,753
PT Centa Brasindo Abadi Chemical Industry
555,532
-
Hendro
481,667
-
Damianus Toyo
398,767
-
Bumi Tani Subur PT Cristianta Boyke Muda Perkasa
372,184 337,231
-
PT Astra International Tbk
312,000
-
PT Borneo Ketapang Permai Mastatar
295,735 294,538
-
PD Mitra Utama CV Limber Darussalam
284,135 283,659
-
Kebun 89
270,379
-
Kelompok Tani Sawitro Mandiri
267,411
-
-
702,388 1,458,949
Mutiara Alam
242,470
-
PT Satrindo Mitra Utama
239,054
-
PT Tri Harvest Nusantara
227,700
-
Kebun Tunas Mekar
227,669
-
PT Cahaya Matahari
227,640
-
Sanki Motor
213,600
-
Puncak Borneo
205,308
-
Mariadi Anugrah Pelalawan
-
2,992,022
-
723,633
CV Kemang Berkah
-
Lain-lain Jumlah dipindahkan
630,707
10,864,186
10,235,268
83,797,613
28,933,963
Ekshibit E/32 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG USAHA (Lanjutan)
30 September 2012
Pihak ketiga Rupiah Jumlah pindahan Dolar AS PT Agrotama Tunas Sarana Lain-lain EUR - lain-lain Dolar SG - lain-lain
Jumlah
83,797,613
965,730 132,314 2,233
31 Desember 2011
28,933,963
221,794 146,092 4,882
1,100,277
372,768
84,897,890
29,306,731
Tidak ada jaminan yang diberikan terkait dengan utang usaha tersebut. Utang usaha pada pihak ketiga terutama merupakan pembelian Tandan Buah Segar (TBS) dan pupuk.
Pihak ketiga Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
30 September 2012
31 Desember 2011
41,577,098
14,193,886
11,802,121 12,796,556 5,953,890 12,768,225
2,832,847 6,901,059 159,083 5,219,856
84,897,890
29,306,731
14. UTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga Lawnfield Pacific Ltd. Cadangan Karya Investments Pte. Ltd. Klau River Sdn. Bhd Lain-lain
Pihak berelasi PT Hamparan Karunia Nusantara PT Unitras Pertama PT Pandu Dian Pertiwi
Jumlah
30 September 2012
31 Desember 2011
146,442,280 55,539,800 4,887,962 3,346,207 1,787,018
3,164,727 56,681
212,003,267
3,221,408
540,433,526 80,898,750 38,951,250
-
660,283,526
-
872,286,793
3,221,408
Ekshibit E/33 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Pinjaman kepada PT Hamparan Karunia Nusantara merupakan transaksi pembelian saham AP, entitas anak, beserta pengalihan piutang dan saham NRP, entitas anak sebesar AS$ 56.365.616. Pinjaman kepada Lawnfield Pacific Ltd. sebesar AS$ 15.273.496 merupakan transaksi pembelian “Exchangeable Note” yang telah dikonversi menjadi saham AP, entitas anak, berdasarkan “Exercise Note” tanggal 4 Juni 2012. Pinjaman kepada PT Unitras Pertama dan PT Pandu Dian Pertiwi merupakan transaksi pembelian saham NAK, entitas anak, oleh Perusahaan dan TPAI, entitas anak, masing–masing sebesar AS$ 8.437.500 dan AS$ 4.062.500. Cadangan merupakan biaya yang mungkin timbul atas proses penyelesaian yang terdiri atas biaya jasa hukum, jasa penilai dan biaya lain-lain (Catatan 35). 15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Gaji Penawaran umum saham perdana Bunga Dana Pensiun Jamsostek Lain-lain Jumlah
30 September 2012
31 Desember 2011
15,299,185 3,830,017 3,681,139 873,817 532,056
19,600,168 3,226,528 722,276 344,098
160,000
10,000
24,376,214
23,903,070
16. PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar dimuka
30 September 2012
31 Desember 2011
Pajak Pertambahan Nilai
2,552,734
Pajak Penghasilan Pasal 28A
1,622,963
687,488
Jumlah
4,175,697
687,488
Ekshibit E/34 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Utang pajak 31 Desember 2011
30 September 2012 Pajak Pertambahan Nilai
23,671
5,495,487
Pajak Penghasilan Pasal 21
488,055
3,769,875
Pajak Penghasilan Pasal 22
-
Pajak Penghasilan Pasal 23
261,689
466,301
Pajak Penghasilan Pasal 25
-
100,996
Pajak Penghasilan Pasal 26
18,037
1,796,242
Pajak Penghasilan Pasal 29
2,001,897
1,606,336
23,199
1,262,374
2,816,548
14,516,369
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Jumlah
c.
18,758
Pajak kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian dan penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir tanggal 30 September 2012 dan 30 September 2011 adalah sebagai berikut: 2012 (9 bulan)
2011 (9 bulan)
(Rugi) laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
(
92,955,598)
27,581,380
Rugi (laba) entitas anak
(
86,148,031)
29,566,984
Laba (rugi) Perusahaan
(
6,807,567)
Beda waktu Beda tetap Taksiran laba (rugi) fiskal
(
Akumulasi rugi tahun sebelumnya Estimasi Penghasilan kena pajak
1,985,604)
1,772,563 162,747
1,725,948 1,896,735
4,872,258)
1,637,079
(
(
4,872,258)
1,637,079
Pendapatan kena pajak Dengan fasilitas Tanpa menggunakan fasilitas
-
292,695 1,344,384
Taksiran pajak penghasilan 2011: 50% x 25% x Rp 292.695 566.339 2011: 25% x Rp 1.344.384 3.913.070
-
36,587 336,096
Jumlah
-
372,683
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) tahun-tahun yang bersangkutan.
Ekshibit E/35 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
Pajak kini (Lanjutan) 2012 (9 bulan) Pajak kini
2011 (9 bulan)
-
372,683
Pajak penghasilan dibayar dimuka Pajak penghasilan - Pasal 23 Pajak penghasilan - Pasal 25
Taksiran pajak penghasilan pasal (28A) 29
(
331,260 103,793
264,050 92,804
435,053
356,854
435,053)
15,829
Pajak penghasilan pasal 28A kumulatif adalah sebagai berikut:
Perusahaan Entitas anak Jumlah
30 September
31 Desember
2012
2011
435,053 1,187,910 1,622,963
687,488 687,488
Utang pajak penghasilan pasal 29 kumulatif adalah sebagai berikut:
Perusahaan Entitas anak Jumlah
d.
30 September
31 Desember
2012
2011
2,001,897 2,001,897
122,951 1,483,385 1,606,336
Pajak tangguhan Aset pajak tangguhan
Dibebankan (dikreditkan) ke laba rugi komprehensif konsolidasian
31 Desember 2011
30 September 2012
Perusahaan Entitas anak
1,530,135 3,552,992
443,141 229,009
1,973,276 3,782,001
Jumlah
5,083,127
672,150
5,755,277
Penyesuaian saldo awal: Entitas anak
5,265,682
(
1,576,920)
3,688,762
Jumlah
10,348,809
(
904,770)
9,444,039
Liabilitas pajak tangguhan Entitas anak
-
430,893
430,893
Ekshibit E/36 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (Lanjutan) d.
Pajak tangguhan (Lanjutan) Aset pajak tangguhan 31 Desember 2010
Dibebankan (dikreditkan) ke laba rugi komprehensif konsolidasian
31 Desember 2011
Perusahaan
936,028
594,107
1,530,135
Entitas anak
2,353,302
1,199,690
3,552,992
Jumlah
3,289,330
1,793,797
5,083,127
17. UTANG BANK 30 September 2012
31 Desember 2011
Utang bank jangka pendek: Pihak ketiga PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
15,000,000 15,000,000
15,000,000 10,000,000
Jumlah utang bank jangka pendek
30,000,000
25,000,000
Utang bank jangka panjang: Pihak ketiga PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Jumlah pokok utang bank Dikurangi bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
30 September 2012
31 Desember 2011
305,879,634 758,848,583 47,087,585
294,493,684 310,202,187 43,971,237
1,111,815,802
648,667,107
68,502,942
39,026,646
1,043,312,860
609,640,461
PT Bank DBS Indonesia MAG (dahulu MIA), entitas anak mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank DBS Indonesia, berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 52 tanggal 14 Juni 2007, dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E. Akta Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Perubahan Kelima atas Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 323/PFPA-DBSI/VII/2011 tanggal 21 Juli 2011. Fasilitas yang diperoleh MAG, entitas anak adalah sebagai berikut: a. Non-revolving term loan facility dengan jumlah fasilitas maksimum AS$ 16.079.700. Jangka waktu pembayarannya adalah sampai dengan tanggal 20 Juni 2015. Atas fasilitas ini, MAG, entitas anak dikenakan bunga Singapore Interbank Offered Rate (SIBOR) + 3% per tahun. b. Non-revolving term loan facility dengan jumlah fasilitas maksimum Rp 130.000.000. Jangka waktu pembayarannya adalah sampai dengan 20 Juni 2015. Atas fasilitas ini, MAG, entitas anak dikenakan bunga Base Lending Rate + 3% per tahun. c. Revolving credit facility dengan jumlah fasilitas maksimum Rp 15.000.000. Jangka waktu pembayarannya adalah sampai dengan tanggal 4 Agustus 2012. Atas fasilitas ini, MAG, entitas anak dikenakan bunga Base Lending Rate + 2,5% per tahun.
Ekshibit E/37 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK (Lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (Lanjutan) Fasilitas ini dijamin dengan antara lain: a. Hak tanggungan atas tanah yang dimiliki MAG, entitas anak seluas 8.625 hektar. b. Jaminan fidusia atas mesin dan peralatan MAG, entitas anak. c. Jaminan fidusia atas persediaan MAG, entitas anak. d. Jaminan fidusia atas tagihan MAG, entitas anak. e. Jaminan korporasi dari MAG, entitas anak dan perusahaan. f. Jaminan pembiayaan dari Perusahaan. g. Perjanjian subordinasi yang ditandatangani oleh kreditur, MAG, entitas anak dan pemegang saham MAG, entitas anak. h. Letter of Awareness dari PT Saratoga Sentra Business dan PT Provident Capital Indonesia, sebagai pemegang saham Perusahaan. TPAI, entitas anak mendapatkan fasilitas non-revolving term loan facility dari PT Bank DBS Indonesia pada tanggal 26 Juli 2010, dengan jumlah fasilitas maksimum Rp 115.000.000. Perjanjian tersebut telah diperbaharui pada tanggal 21 Juli 2011. Jangka waktu pembayarannya adalah sampai dengan tanggal 20 Juni 2018. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar Base Lending Rate ditambah 3%, dibayarkan secara bulanan. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan secara triwulan mulai kuartal ketiga tahun 2014. Fasilitas ini dijamin dengan antara lain berupa hak tanggungan atas tanah TPAI, entitas anak berupa Hak Guna Usaha (HGU) seluas 4.061 hektar yang terletak di Desa Upang Jaya, Kecamatan Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan, mesin dan peralatan di pabrik kelapa sawit setelah pembangunan pabrik kelapa sawit tersebut selesai. Jumlah fasilitas yang digunakan sampai dengan tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp 53.770.000 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp 38.850.000. Atas fasilitas-fasilitas tersebut Perusahaan harus memenuhi beberapa pembatasan antara lain: a. Menjaga dan mempertahankan: (i) Debt to EBITDA ratiosebesar-besarnya: 1. 550% untuk tahun 2010 hingga tahun 2012; 2. 400% untuk tahun 2013 dan sesudahnya; (ii) Debt service ratio sekurang-kurangnya 100% pada setiap triwulan; (iii) Leverage ratio sekurang-kurangnya 750% pada setiap triwulan; (iv) Interest coverage ratio sekurang-kurangnya 150% pada setiap triwulan; (v) Gearing ratio sebesar-besarnya 400% pada setiap triwulan; b.
Selama perjanjian berlaku dan sampai dengan lunasnya semua kewajiban pembayaran, dan semua dokumen transaksi serta semua perjanjian yang berkaitan, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank DBS Indonesia, MAG, entitas anak tidak akan: (i) Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak, mengagunkan, menyewakan, atau menyerahkan pemakaian seluruh ataupun sebagian harta kekayaannya kepada pihak lain manapun juga; (ii) Menerima dari atau memberikan kepada pihak lain manapun juga fasilitas keuangan dalam bentuk apapun, atau mengikatkan diri sebagai penjamin atau penanggung (borg/avalist) utang atau kewajiban pihak lain, kecuali dalam rangka kegiatan usahanya yang wajar; (iii) Menurunkan permodalannya, dan sehubungan dengan itu mengubah atau mengijinkan diubahnya anggaran dasar dengan cara bagaimanapun; (iv) Melakukan investasi atau pengeluaran modal untuk membeli barang modal atau harta tetap/barang tidak bergerak melebihi jumlah sebesar AS$ 500.000 per tahun; (v) Melakukan merger, konsolidasi atau penggabungan usaha dengan badan usaha lain, atau membeli atau mendapatkan saham suatu badan usaha lain; (vi) Melakukan kegiatan atau transaksi usaha diluar dari kegiatan usaha sehari-hari, atau melakukan kegiatan atau usaha yang mewajibkan untuk membayar lebih dari harga beli yang wajar atau
Ekshibit E/38 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK (Lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (Lanjutan) menerima kurang dari harga jual yang wajar, atau secara nyata, secara langsung atau tidak langsung membahayakan aktivitas usaha Debitur di masa mendatang; dan (vii) membayarkan sewa aset dan dividen Debitur/penjamin kepada pemegang saham karena harus dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Bank. Hasil sewa aset dan pembayaran dividen setelah dikurangi pajak perusahaan akan dikembalikan ke rekening Debitur pada Bank oleh Perusahaan untuk pembayaran obligasi (bonds). Setelah pelunasan semua obligasi (convertible bonds) Perusahaan kepada Debitur, semua pembayaran dividen Debitur dan penjamin kepada pemegang saham harus dengan persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu. Berdasarkan surat No. 090/DBSI-MDN/IBG/VII/2012 tanggal 13 Juli 2012 tentang Surat Persetujuan kepada MAG, entitas anak, dan surat No. 091/DBSI-MDN/IBG/VII/2012 tanggal 13 Juli 2012 tentang Surat Persetujuan kepada TPAI, entitas anak, PT Bank DBS Indonesia menyetujui MAG maupun TPAI, entitas anak, untuk membagikan dividen kepada pemegang saham selama dapat menjaga dan mempertahankan semua rasio keuangan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk LIH, entitas anak mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan rincian sebagai berikut: KI Tranche I dengan jumlah fasilitas maksimum Rp 148.520.000 dengan jangka waktu tanggal 9 Mei 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2018. KI Tranche II dengan jumlah fasilitas maksimum Rp 192.280.000 dengan jangka waktu tanggal 9 Mei 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, termasuk grace period 4 tahun sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. KI Tranche III dengan jumlah fasilitas maksimum Rp 49.700.000 dengan jangka waktu tanggal 9 Mei 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Jaminan atas utang bank tersebut adalah Sertifikat Hak Guna Usaha seluas 7.690 hektar dan 1.334 hektar, dan Sertifikat Hak Guna Bangunan seluas 140.000 M2 atas Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit. Jumlah fasilitas kredit yang digunakan sampai dengan tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp 604.831.069 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp 300.202.187. Fasilitas ini dikenakan suku bunga 9,5% per tahun. LIH, entitas anak juga mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah fasilitas maksimum Rp 18.000.000 dengan jangka waktu tanggal 17 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2012 dengan jaminan persediaan dan piutang usaha dan 69.489 saham LIH, entitas anak. Jumlah fasilitas kredit yang digunakan sampai dengan tanggal 30 September2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah Rp 15.000.000 dan Rp 10.000.000. Fasilitas ini dikenakan suku bunga 9,5% per tahun. Atas fasilitas-fasilitas tersebut Perusahaan harus memenuhi beberapa pembatasan antara lain: a. memelihara rasio keuangan sebagai berikut: (i) Leverage ratio, yaitu total liabilitas (excluding shareholders loan) dibandingkan terhadap total equity ditambah shareholder loan maksimal 250%; (ii) Current ratio, yaitu current assets dibandingkan terhadap current liabilities, minimal 110%; (iii) Debt service coverage ratio, yaitu earning before interest tax depreciation and amortization (EBITDA) dibandingkan terhadap interest expense ditambah current portion long term liabilities minimal 110%; (iv) Total networth, yaitu total equity ditambah retained earnings adalah positif selama masa kredit. b.
tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu LIH, entitas anak dilarang melakukan hal-hal berikut: (i) Menggunakan fasilitas kredit diluar tujuan penggunaan fasilitas kredit dalam perjanjian; (ii) Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman baru dalam bentuk apapun juga dari pihak lain, baik berupa fasilitas kredit investasi maupun fasilitas kredit modal kerja, kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim; (iii) Mengubah anggaran dasar dan struktur permodalan; (iv) Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham;
Ekshibit E/39 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) (v)
Mengikat diri sebagai penanggung/penjamin utang terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan harta kekayaan/ aset LIH, entitas anak yang telah dijaminkan kepada bank kepada pihak lain; (vi) Memindahtangankan agunan, kecuali yang menurut sifatnya dapat dipindahtangankan (tagihan, barang dagangan), dengan ketentuan LIH, entitas anak harus mengganti agunan tersebut dengan barang yang sejenis dan/ atau dengan nilai yang setara serta dapat dibebani dengan hak jaminan; (vii) Menjual atau memindahtangankan dengan cara apapun atau melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan/aset LIH, entitas anak yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban LIH, entitas anak kepada bank berdasarkan perjanjian; (viii) Mengajukan permohonan dan/ atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran utang; (ix) Mengadakan transaksi dengan orang atau pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya, diluar praktek-praktek dan kebiasaan dagang yang wajar dan melakukan pembelian lebih mahal daripada harga pasar atau menjual di bawah harga pasar; (x) Mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain atau turut membiayai perusahaanperusahaan lain; (xi) Mengadakan ekspansi usaha dan/ atau investasi baru; (xii) Memberikan pinjaman baru kepada siapapun juga termasuk kepada para pemegang saham atau perusahaan afiliasi, kecuali apabila pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan LIH, entitas anak; (xiii) LIH, entitas anak dapat melakukan hal-hal tersebut pada poin x,xi, dan xii tanpa persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk namun cukup dengan pemberitahuan secara tertulis kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 5 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan, apabila sebelum dan setelah melakukan tindakan pada ayat-ayat tersebut memenuhi rasio keuangan antara lain: Current ratio lebih besar dari 150%, Debt service coverage ratio lebih besar dari 110% dan Leverage ratio, lebih kecil dari 150%. Berdasarkan surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBG.AGB/SPPK/089/2012 tanggal 19 Juli 2012, pembatasan pembagian dividen kepada pemegang saham LIH, entitas anak, dihapuskan dari perjanjianperjanjian kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut dan LIH, entitas anak, dapat melakukan pembagian dividen tanpa persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. GKM, entitas anak, mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 31 Maret 2011 dengan rincian sebagai berikut : 1.
Kredit Investasi (KI) a.
Kredit Investasi Kebun bersifat non-revolving dengan tingkat suku bunga 10% per tahun (floating) dibayar setiap bulan yang bertujuan untuk membiayai investasi kebun kelapa sawit seluas +/- 10.800 Ha (tahun taham 2007 sampai dengan tahun 2012) berikut bangunan, sarana dan prasarana yang ada dan akan ada diatasnya, yang terletak di Kecamatan Sekayam, Noyan, Beduwai Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat. Fasilitas kredit maksimal sebesar Rp 457.134.000 yang terbagi atas Tranche I dan II, masing-masing sebesarRp 234.174.000 dengan jangka waktu 6 (enam) tahun, 3 (tiga) triwulan termasuk grace period sampai dengan 31 Desember 2013, dan Rp 222.960.000 dengan jangka waktu 8 (delapan) tahun, 1 (satu) triwulan termasuk grace period sampai dengan 31 Desember 2015. Jadwal Penarikan Kredit Tranche I dan II dilakukan selama tahun 2011 sampai tahun 2012, dan Penarikan Kredit Tranche 2 dilakukan selama tahun 2011 sampai tahun 2015, dengan pembayaran angsuran setiap triwulan dimulai tahun 2014 untuk Tranche I dan tahun 2016 untuk Tranche II.
Ekshibit E/40 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) b.
Kredit Investasi Pabrik bersifat non-revolving dengan tingkat suku bunga 10% per tahun (floating) dibayar setiap bulan yang bertujuan untuk membiayai investasi pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 45 ton Tandan Buah Segar/jam berikut bangunan, sarana dan prasarana yang ada dan akan ada diatasnya, terletak di Desa Sotok, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat. Limit Kredit adalah sebesar Rp 71.866.000 dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, 3 (tiga) triwulan termasuk grace period sampai tanggal 31 Desember 2011. Jadwal penarikan kredit dilakukan selama tahun 2011 dan pembayaran angsuran setiap triwulan dimulai tahun 2013. Jaminan atas fasilitas KI tersebut antara lain : a) Kebun kelapa sawit dan proyek berikut bangunan, sarana dan prasarana yang ada dan akan ada diatasnya, yang terletak di Kecamatan Sekayam, Noyan, Beduwai Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat, sesuai dengan SHGU No. 108, 109, 126 dan 127 serta SHGB yang masih dalam proses atas nama GKM, entitas anak, akan diikat dengan Hak Tanggungan senilai Rp 540.000.000; b) Alat berat, mesin dan peralatan yang telah ada maupun yang akan ada diikat dengan fidusia senilai Rp 25.000.000; c) Gadai saham (tanpa hak suara) GKM, entitas anak; d) Jaminan cross collateral dan cross default dengan jaminan maupun fasilitas kredit SL, entitas anak. Selama jangka waktu pinjaman, GKM, entitas anak, berkewajiban untuk memelihara rasio keuangan, antara lain rasio lancar sebesar minimal 1,1 dan rasio utang sebesar maksimal 2,5%. Selama jangka waktu pinjaman, GKM, entitas anak, tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, antara lain : Menggunakan fasilitas kredit di luar tujuan penggunaan Fasilitas Kredit; Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman baru dalam bentuk apapun juga dari pihak lain; Mengubah kepemilikan saham; Mengubah anggaran dasar dan struktur permodalan; Mengubah susunan pengurus; Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin hutang terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan harta kekayaan/aset GKM, entitas anak, yang telah dijaminkan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; Memindahtangankan agunan, kecuali yang menurut sifatnya dapat dipindahtangankan (tagihan, barang dagangan), dengan ketentuan GKM, entitas anak, harus mengganti agunan tersebut dengan barang yang sejenis dan/atau dengan nilai yang setara serta dapat dibebani dengan hak jaminan; Menjual atau memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan/aset GKM, entitas anak, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban GKM, entitas anak, kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit; Mengadakan transaksi dengan orang atau pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya, di luar praktek-praktek dan kebiasaan dagang yang wajar dan melakukan pembelian lebih mahal daripada harga pasar atau menjual di bawah harga pasar; Mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan lain dan atau turut membiayai perusahaan lain; Mengadakan ekspansi usaha dan atau investasi baru; Memberikan pinjaman baru kepada siapapun termasuk pemegang saham atau afiliasi, kecuali berkaitan langsung dengan usaha.
Ekshibit E/41 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) 2.
Kredit Modal Kerja (KMK) Kredit Modal Kerja bersifat revolving dengan suku bunga 10% per tahun (floating), berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan limit kredit sebesar Rp 11.000.000 bertujuan untuk pembiayaan modal kerja perkebunan dan pabrik kelapa sawit. Jaminan atas KMK adalah persediaan dan piutang yang diikat secara fidusia dan cross collateral serta cross default dengan fasilitas KI.
Jumlah fasilitas kredit yang digunakan sampai dengan tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp 377.709.599. Fasilitas ini dikenakan suku bunga 9,5% per tahun. SL, entitas anak mendapatkan fasilitas Kredit Investasi (KI) non revolving dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 21 Maret 2011, dalam rangka membiayai investasi kebun kelapa sawit seluas 3.600 Ha (tahun tanam 2009 sampai 2012) berikut bangunan, sarana dan prasarana yang ada dan akan ada diatasnya yang terletak di Kecamatan Sekayam, Noyan, Beduwai Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat. Jumlah fasilitas kredit yang diberikan adalah sebesar Rp 156.230.000, terbagi atas KI Efektif dan KI IDC masingmasing sebesar Rp 128.200.000 dan Rp 28.030.000 dengan jangka waktu 9 (sembilan) tahun termasuk grace period sampai 31 Desember 2015 dan tingkat suku bunga 10% per tahun (floating). Jadwal penarikan kredit dilakukan selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dan pembayaran angsuran dilakukan setiap triwulan mulai tahun 2016. Jaminan atas fasilitas kredit tersebut : Kebun kelapa sawit seluas 3.600 Ha berikut bangunan, sarana dan prasarana yang ada dan akan ada diatasnya, yang terletak diatas tanah dalam proses sertifikasi HGU dan sudah tahap Risalah Panitia B berdasarkan sertifikat HGU No. 25/HGU-TPT/BPN/2009 tanggal 25 November 2009 dan ijin lokasi No.40024/IL-41-2007 tanggal 14 Februari 2007 atas nama SL, entitas anak, yang terletak di Kecamatan Sekayam, Noyan, Beduai Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat, akan diikat dengan Hak Tanggungan senilai Rp 176.000.000. Alat berat, mesin, peralatan dan inventaris yang telah ada maupun yang akan ada, diikat dengan Sertifikat Jaminan Fiducia senilai Rp 11.500.000. Cross Collateral dengan agunan GKM, entitas anak, yang diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat 2 sebesar Rp 95.450.000. Corporate Guarantee dari GKM, entitas anak. Gadai saham (tanpa hak suara) SL, entitas anak. Jumlah fasilitas kredit yang digunakan sampai dengan tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp 76.307.914. Fasilitas ini dikenakan suku bunga 9,5% per tahun. SL, entitas anak berkewajiban untuk memelihara rasio keuangan, yaitu rasio lancar sebesar minimal 1,1 dan rasio utang sebesar maksimal 2,5%. Selama jangka waktu pinjaman, SL, entitas anak tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, antara lain: Menggunakan fasilitas kredit di luar tujuan penggunaan Fasilitas Kredit; Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman baru dalam bentuk apapun juga dari pihak lain; Mengubah kepemilikan saham; Mengubah anggaran dasar dan struktur permodalan; Mengubah susunan pengurus; Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin hutang terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan harta kekayaan/aset SL, entitas anak, yang telah dijaminkan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk;
Ekshibit E/42 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
Memindahtangankan agunan, kecuali yang menurut sifatnya dapat dipindahtangankan (tagihan, barang dagangan), dengan ketentuan SL, entitas anak, harus mengganti agunan tersebut dengan barang yang sejenis dan/atau dengan nilai yang setara serta dapat dibebani dengan hak jaminan; Menjual atau memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan/aset SL, entitas anak, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban SL, entitas anak, kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit; Mengadakan transaksi dengan orang atau pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya, di luar praktek-praktek dan kebiasaan dagang yang wajar dan melakukan pembelian lebih mahal daripada harga pasar atau menjual di bawah harga pasar; Mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan lain dan atau turut membiayai perusahaan lain; Mengadakan ekspansi usaha dan atau investasi baru; Memberikan pinjaman baru kepada siapapun termasuk pemegang saham atau afiliasi, kecuali berkaitan langsung dengan usaha.
PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung SAP, entitas anak mendapatkan fasilitas kredit dari PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, dengan rincian sebagai berikut: a. KI (termasuk IDC) dengan jumlah fasilitas maksimum RP 31.892.270 dengan jangka waktu tanggal 13 Juli 2010 sampai dengan 13 Juli 2020. b. KI (termasuk IDC) dengan jumlah fasilitas maksimum RP 32.074.270 dengan jangka waktu tanggal 23 Desember 2010 sampai dengan tanggal 23 Desember 2020. Jaminan yang diberikan yaitu sertifikat HGU seluas 988,31 hektar dan seluas 993,95 hektar di wilayah Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, bangunan, bibit kelapa sawit, dan alat berat. Kedua fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 14% pertahun. Jumlah fasilitas kredit yang digunakan sampai dengan tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp 47.087.585 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp 43.971.237. Atas fasilitas-fasilitas tersebut SAP, entitas anak harus memenuhi beberapa pembatasan antara lain dilarang untuk: Mengadakan merger dengan perusahaan lain Memindahtangankan dan/atau menyewakan SAP, entitas anak dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain Merubah bentuk atau status hukum Merubah anggaran dasar Memindahtangankan saham SAP, entitas anak, baik antara pemegang saham maupun kepada pihak lain, Membayar utang kepada pemegang sahamnya Memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usahanya Melakukan investasi atau penyertaan Membagikan laba atau membayar dividen Menerima pinjaman dari pihak lain kecuali jika pinjaman tersebut diterima dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan dengan usahanya Mengambil lease dari perusahaan leasing Membuka kantor cabang atau perwakilan baru, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada Mengikatkan diri sebagai penjamin(borg) Menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain Membubarkan SAP, entitas anak atau minta dinyatakan pailit Merubah susunan pengurus, direksi dan komisaris SAP, entitas anak.
Ekshibit E/43 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK (Lanjutan) PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Berdasarkan surat No. 1174A/KRD/2/B/2012tanggal 11 Juli 2012 tentang Persetujuan Tertulis ("Surat Bank Sumsel Babel"), SAP, entitas anak, telah diberikan izin untuk membagikan laba dan membayar dividen sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 18. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, entitas anak melakukan transaksi sewa pembiayaan dalam Rupiah atas kendaraan sebagai berikut: 31 Desember 2011
30 September 2012 Pihak ketiga Rupiah PT Orix Indonesia Finance PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Sedaya Finance PT Dipo Star PT Astra Credit Company
5,790,492 2,193,103 1,251,127 119,813 238,429
7,033,291 1,326,998 -
Jumlah
9,592,963
8,360,289
Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan ini adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011
30 September 2012 Pihak ketiga Rupiah Dalam satu tahun
2,531,648
Antara dua sampai lima tahun Jumlah utang sewa pembiayaan Dikurangi bagian bunga
(
Jumlah utang sewa pembiayaan bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
5,878,330
8,174,289
3,386,081
10,705,937
9,264,411
1,112,974)
(
9,592,963 (
7,035,734) 2,557,229
904,122) 8,360,289
(
5,087,325) 3,272,964
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang terkait dan tidak ada ikatan-ikatan penting/pembatasanpembatasan yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa pembiayaan.
Ekshibit E/44 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG LAIN JANGKA PANJANG 30 September 2012 Pihak ketiga Dolar AS Deira Investments (S) Pte. Ltd. Deira Equity (S) Pte. Ltd. Bunga PSAK 50 & 55 Bunga pinjaman jangka panjang Jumlah
(
31 Desember 2011
116,014,800 34,516,800 3,065,387)
109,722,800 32,644,800 -
29,972,386
28,346,850
177,438,599
170,714,450
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 6 April 2009, MSS, SSS dan SAP, entitas anak memperoleh fasilitas kredit dari Deira Investments (S) Pte. Ltd. dengan tingkat suku bunga 13,5% per tahun dan jangka waktu tanggal 6 April 2009 sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. Perjanjian tersebut telah diperbaharui terakhir dengan perjanjian tanggal 30 Maret 2012. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, pinjaman kepada Deira Investments (S) Pte. Ltd. sebesar AS$ 12.100.000. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 6 April 2009, MSS, SSS dan SAP entitas anak memperoleh fasilitas kredit dari Deira Equity (S) Pte. Ltd. dengan jangka waktu 6 bulan dari tanggal penarikan. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, pinjaman kepada Deira Equity (S) Pte. Ltd. sebesar AS$ 3.600.000. Fasilitas kredit dari Deira Equity (S) Pte. Ltd. sebesar AS$ 2.400.000 dan AS$ 1.200.000 masing-masing akan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2013 dan 30 Juni 2015. Fasilitas ini tidak dikenakan bunga. Kedua fasilitas ini dijamin dengan gadai saham milik Perusahaan dan LIH, entitas anak pada SSS, SAP dan MSS, entitas anak, gadai atas saham milik Perusahaan pada MAG, entitas anak dan gadai saham milik Perusahaan dan PT Provident Capital Indonesia pada MAG, entitas anak. Berdasarkan perjanjian antara Deira Investments (S) Pte. Ltd dengan MSS, SSS dan SAP entitas anak, MSS, SSS dan SAP, entitas anak, dilarang untuk (i) menyebabkan perubahan permodalan dan susunan pemegang saham dalam MSS, SSS dan SAP, entitas anak, kecuali dalam hal MSS, SSS dan SAP, entitas anak, mengeluarkan saham baru, jual beli saham atau transaksi lain dengan ketentuan bahwa pemegang saham MSS, SSS dan SAP, entitas anak, saat ini tetap mempertahankan kepemilikannya paling tidak 75% dari saham-saham dalam MSS, SSS dan SAP, entitas anak; (ii) mengubah susunan Dewan Komisaris dan Direksi dalam MSS, SSS dan SAP, entitas anak tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Deira Investments (S) Pte. Ltd; (iii) MSS, SSS dan SAP entitas anak, tidak akan membayar dividen atau membuat distribusi lain atau menebus atau membeli setiap modalnya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Deira Investments (S) Pte. Ltd. Berdasarkan perjanjian antara Deira Equity (S) Pte Ltd dengan MSS, SSS dan SAP, entitas anak, MSS, SSS dan SAP, entitas anak, dilarang untuk (i) menyebabkan perubahan permodalan dan susunan pemegang saham dalam MSS, SSS dan SAP, entitas anak, kecuali dalam hal MSS, SSS dan SAP, entitas anak, mengeluarkan saham baru, jual beli saham atau transaksi lain dengan ketentuan bahwa pemegang saham MSS, SSS dan SAP, entitas anak, saat ini tetap mempertahankan kepemilikannya paling tidak 75% dari saham-saham dalam MSS, SSS dan SAP, entitas anak; (ii) mengubah susunan Dewan Komisaris dan Direksi dalam MSS, SSS dan SAP, entitas anak, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Deira Equity (S) Pte Ltd; (iii) MSS, SSS dan SAP, entitas anak, tidak akan membayar dividen atau membuat distribusi lain atau menebus atau membeli setiap modalnya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Deira Equity (S) Pte Ltd. Terkait dengan pembatasan tersebut di atas, berdasarkan surat tanggal 6 Juli 2012, tentang Initial Public Offering (IPO) of PT Provident Agro Tbk, Deira Investments (S) Pte. Ltd. telah memberikan persetujuan untuk menghilangkan pembatasan-pembatasan dalam perjanjian tersebut.
Ekshibit E/45 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan dan entitas anak mencatat liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan dihitung aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama dalam laporannya tertanggal 16 Mei 2012, dan 15 Maret 2012 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Perhitungan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto (per tahun) Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat (per tahun) Tingkat pengunduran diri Umur 18 - 44 tahun Umur 45 - 54 tahun Tingkat pensiun
30 September 2012
31 Desember 2011
6% 10%
6% 10%
Indonesia – II (1999) 0%
(pada usia pensiun normal)
Indonesia – II (1999) 0%
5% 0%
5% 0%
100%
100%
Laporan Keuangan tidak mengalami dampak material jika terjadi pembubaran dan pengurangan karyawan. Biaya imbalan kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 September 2012, dan 31 Desember 2011. Program pensiun yang diberikan Perusahaan merupakan iuran pasti dengan persentase iuran yang menjadi kontribusi Perusahaan sebesar 6,4%. Pengelola dari program pensiun adalah PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Mutasi liabilitas estimasian atas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Saldo awal Saldo Awal Akuisisi Entitas Anak Penyisihan tahun berjalan Jumlah yang dibayarkan dalam tahun berjalan Saldo akhir
(
30 September 2012
31 Desember 2011
15,689,366 3,416,756 2,917,214
8,588,434 7,203,459
209,739) 21,813,597
(
102,527) 15,689,366
Ekshibit E/46 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan sebagai berikut: 30 September
31 Desember
2012
2011
31,601,303
22,124,855
Nilai kini liabilitas Saldo Awal Akuisisi Entitas Anak
3,416,756
Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
-
(
10,218,295)
(
3,354,596)
(
2,986,167)
(
3,080,893)
Liabilitas pada laporan posisi 21,813,597
keuangan konsolidasian
15,689,366
21. KEPENTINGAN NON PENGENDALI ATAS ASET BERSIH ENTITAS ANAK 30 September 2012 (9 bulan) Laba (rugi) komprehensif Entitas anak
31 Des 2011
PT M utiara Agam PT Langgam Inti Hibrindo PT Global Kalimantan M akmur
entitas anak
Penyesuaian
30 Sept 2012
11,485
(
28,763)
30,742
1,046
(
5,275)
49,204
(
24)
24
-
PT Agrisentra Lestari
-
PT Sarana Investasi Nusantara
-
(
383 78)
(
44
PT Kalimantan Sawit Raya
-
(
87)
87
PT Alam Permai
-
(
13,609,823)
13,591,224
13,464 44,975 -
383)
(
34) -
(
18,599)
PT Nusaraya Permai
-
(
104,014)
104,014
-
PT Sumatera Candi Kencana
-
(
206,752)
206,752
-
PT Nakau
-
PT M inang Agro
(
PT Agro Pratama Abadi Jumlah
(
10,444,828 29,837)
-
1,000
-
16,306)
(
(
10,444,828)
-
29,837 ( 3,509,605)
-
1,000)
-
3,565,717
39,806
31 Desember 2011 (1 tahun) Entitas anak PT M utiara Agam PT M inang Agro PT Langgam Inti Hibrindo
31 Des 2010
Laba (rugi) komprehensif entitas anak
8,089 -
3,396 29,837)
( 619
PT Agro Pratama Abadi
1,000
Jumlah
9,708
427 (
26,014)
Penyesuaian -
31 Des 2011
(
11,485 29,837)
-
1,046
-
1,000
-
(
16,306)
Ekshibit E/47 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham perusahaan pada 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012
Jumlah
Persentase
Jumlah modal
Saham
Kepemilikan
disetor
Nama Pemegang Saham PT Saratoga Sentra Business PT Provident Capital Indonesia
2,134,417,500 2,134,417,500
50,00% 50,00%
213,441,750 213,441,750
Jumlah modal saham
4,268,835,000
100,00%
426,883,500
31 Desember 2011
Jumlah
Persentase
Jumlah modal
Saham
Kepemilikan
disetor
Nama Pemegang Saham PT Saratoga Sentra Business PT Provident Capital Indonesia Jumlah modal saham
71,000 71,000
50,00% 50,00%
71,000,000 71,000,000
142,000
100,00%
142,000,000
Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 8 Juni 2012, dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk meningkatkan modal dasar dari Rp 200.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000 dan modal yang ditempatkan dan disetor dari Rp 142.000.000 menjadi sebesar Rp 426.883.500, serta merubah nilai nominal saham dari Rp 1.000.000 per saham (Rupiah penuh) menjadi Rp 100 per saham (Rupiah penuh) serta menyetujui rencana Penawaran Umum Saham Perdana melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) sebanyak-banyaknya 853.767.000 saham atau sebesar 20% dari saham disetor. Akta ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-32947.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 18 Juni 2012. Selanjutnya berdasarkan Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2012, dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, SH., SE., Notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menambah jumlah pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) sebanyak-banyaknya 569.178.000 saham, sehingga total pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) untuk rencana Penawaran Umum Saham Perdana menjadi sebanyak-banyaknya 1.422.945.000 saham. Akta ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. 34349.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 25 Juni 2012. Pada saat pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana, saham yang dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) adalah sebanyak 659.151.000 saham. Pada tanggal 5 Oktober 2012, Perusahaan telah menerima dana masyarakat sebesar Rp 296.617.950 dengan jumlah lembar saham sebanyak 659.151.000 saham dan harga penawaran umum saham perdana sebesar Rp 450 (Rupiah penuh). Perusahaan akan mencatat selisih harga penawaran umum saham perdana dengan dana yang diterima sebagai agio saham pada bagian ekuitas sebesar Rp 230.702.850, sehingga susunan pemegang saham perusahaan berubah menjadi sebagai berikut:
Ekshibit E/48 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM (Lanjutan) Jumlah
Persentase
Jumlah modal
Saham
Kepemilikan
disetor
Nama Pemegang Saham PT Saratoga Sentra Business PT Provident Capital Indonesia Masyarakat
2,134,417,500 2,134,417,500 659,151,000
43,31% 43,31% 13,38%
213,441,750 213,441,750 65,915,100
Jumlah modal saham
4,927,986,000
100,00%
492,798,600
23. SURPLUS REVALUASI MAG, LIH, TPAI, SSS, SAP dan MSS, entitas anak melakukan penilaian kembali aset tetap tanah dan tanaman perkebunan dengan nilai kenaikan sebesar Rp 146.522.585 (2011: Rp 486.805.931) berdasarkan laporan penilaian yang dilakukan oleh konsultan properti independen. Penilaian kembali aset tetap tanah dan tanaman perkebunan sebesar Rp 633.328.516 (2011: Rp 486.805.931) dicatat sebagai surplus revaluasi (Catatan 10 dan 11).
24. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Akun ini merupakan selisih antara nilai perolehan dengan nilai yang tercatat, dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2012
31 Desember 2011
PT Alam Permai PT Nakau PT Nusaraya Permai
( 309,150,377) ( 46,743,348) ( 7,132,791)
-
Jumlah
( 363,026,515)
-
2012 (9 bulan)
2011 (9 bulan)
Minyak kelapa sawit Inti kelapa sawit Tandan buah segar
365,172,427 39,519,113 39,232,455
173,514,528 21,634,526 16,734,963
Jumlah
443,923,995
211,884,018
25. PENDAPATAN
Ekshibit E/49 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PENDAPATAN (Lanjutan) Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, terdapat penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan adalah sebagai berikut: 2012 2011 (9 bulan) (9 bulan)
PT Wilmar Nabati Indonesia PT Multimas Nabati Asahan PT Sinar Alam Permai
176,180,046 67,354,602 50,378,122
123,598,608 29,640,962
Jumlah
293,912,770
153,239,570
26. BEBAN POKOK PENDAPATAN
2012 (9 bulan)
2011 (9 bulan)
142,111,274 26,919,359 7,034,095
21,871,558 20,393,210 104,856
41,434,845 26,871,392 11,886,412
11,041,444 15,166,633 4,865,178
Jumlah beban langsung
256,257,376
73,442,879
Beban Tidak Langsung
67,979,293
46,263,990
Beban Pokok Produksi
324,236,669
119,706,869
5,577,972 556,911 4,954,697
642,502 243,819 -
Jumlah Persediaan Awal
11,089,580
886,321
Persediaan Akhir Minyak kelapa sawit Inti sawit
18,326,272 915,359
6,686,939 621,218
Jumlah Persediaan Akhir
19,241,631
7,308,157
316,084,618
113,285,033
Beban Langsung Bahan Pembelian Tandan Buah Segar Pemupukan dan herbisida Bahan lainnya Upah Pemeliharaan tanaman Panen Pengolahan
Persediaan Awal Minyak kelapa sawit Inti sawit Saldo awal akuisisi entitas anak
Jumlah Beban Pokok Pendapatan
Ekshibit E/50 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan) 2012 (9 bulan)
2011 (9 bulan)
20,631,567 18,236,227 7,131,097 5,880,703 3,513,342 2,346,170 1,707,313 1,483,852 1,253,569 1,183,446 766,716 765,828 762,670 627,053 422,013 117,358 81,679 23,984
12,045,532 18,944,428 3,687,232 2,917,276 2,507,204 1,663,022 453,567 496,014 411,748 560,185 298,946 350,009 601,629 358,298 258,490 118,278 119,588 76,838
Lain-lain
1,044,703
395,706
Jumlah
67,979,293
46,263,990
Beban tidak langsung Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan dan amortisasi (Catatan 10) Transportasi Listrik, air dan telepon Pemeliharaan dan perbaikan Representasi dan jamuan Sewa Keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja Asuransi Pengembangan lingkungan sosial Keamanan Perijinan Biaya karyawan lain-lain Operasional kantor Operasional mess Perjalanan dinas Jasa profesional Perpajakan
27. BEBAN USAHA 2012 (9 bulan) Beban Penjualan Transportasi dan pengiriman
2011 (9 bulan)
4,273,435
52,760
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Perjalanan dinas Imbalan pasca kerja Sewa Jasa profesional Transportasi Perpajakan Penyusutan dan amortisasi Representasi dan jamuan Keamanan Telepon, listrik dan air Operasional kantor Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Biaya karyawan lain-lain Perijinan dan retribusi Pengembangan lingkungan sosial Keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja Operasional mess Lain-lain
29,246,200 2,712,271 2,575,719 2,520,777 2,082,965 1,808,401 1,544,035 1,418,278 1,348,393 1,155,380 1,110,519 1,098,782 719,333 561,798 509,122 479,383 110,892 95,954 56,932 555,153
25,688,634 934,912 5,078,963 1,309,753 5,148,785 646,985 1,782,858 4,474,674 282,133 796,743 671,641 511,964 455,509 860,349 539,617 43,741 26,692 31,698 21,989 297,179
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
51,710,288
49,604,819
Jumlah Beban Usaha
55,983,723
49,657,580
Ekshibit E/51 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. BEBAN LAIN-LAIN – BERSIH 2012 (9 bulan) Pendapatan lain-lain Pendapatan bunga Laba penjualan aset tetap Laba selisih kurs - bersih
2011 (9 bulan)
2,300,983 119,964 -
Lain-lain
252,118 35,000 10,299,484
3,818,459
Jumlah pendapatan lain-lain Beban lain-lain Beban bunga Beban bunga PSAK 50 & 55 Beban selisih kurs - bersih Beban administrasi bank Beban cadangan (Catatan 36) Beban keuangan (Catatan 29) Rugi penjualan investasi
-
6,239,406
10,586,601
47,227,946 525,383 40,052,389 1,897,909 55,539,800 25,782,231
30,866,347 1,012,878 -
25,000
Lain-lain
-
-
Jumlah beban lain-lain
67,402
171,050,658
Jumlah (beban) pendapatan Lain-lain
( 164,811,252)
31,946,627 (
21,360,025)
29. INSTRUMEN DERIVATIF Nilai wajar kontrak berjangka valuta asing, kontrak swap valuta asing dan kontrak swap tingkat bunga dihitung menggunakan nilai tukar yang ditetapkan oleh bank-bank Perusahaan untuk mengakhiri kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif sebesar Rp 25.782.231 dicatat sebagai beban keuangan di bagian laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. LIH dan MAG, entitas anak, melakukan transaksi instrumen derivatif dengan rincian sebagai berikut: Pihak
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi
Deskripsi
Morgan Stanley & Co. International Plc. PT Bank DBS Indonesia
currency forward
USD 31.500.000
Interestrate swap
USD 23.560.000
cross swap
currency
Rp50.000.000
cross swap
currency
Rp36.766.000
Perusahaan akan menjual USD pada kurs sebesar Rp9.610 per USD pada 24 September 2012. Perusahaan menukar kewajiban membayar pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang SIBOR +3% menjadi tingkat suku bunga tetap 5,65%. Jangka waktu sampai dengan 20 Juni 2015. Perusahaan menukar kewajiban membayar pinjaman dalam Rupiah menjadi USD pada kurs sebesar Rp8.925 per USD dan membayar pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang JIBOR +4,55% menjadi tingkat suku bunga tetap 5,88%. Jangka waktu sampai dengan 20 Juni 2015. Perusahaan menukar kewajiban membayar pinjaman dalam Rupiah menjadi USD pada kurs sebesar Rp9.031 per USD dan membayar pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang JIBOR +4,9% menjadi tingkat suku bunga tetap 6,6%. Jangka waktu sampai dengan 20 Juni 2015.
Ekshibit E/52 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. INSTRUMEN DERIVATIF (Lanjutan) Dalam transaksi penjualan, LIH dan MAG, entitas anak, harga penjualan dari produk kelapa sawit sangat tergantung pada harga minyak kelapa sawit dunia yang menggunakan mata uang AS Dolar sebagai acuan dan entitas anak juga memiliki pinjaman yang menggunakan tingkat suku bunga mengambang. Untuk memitigasi fluktuasi pada nilai tukar mata uang AS Dolar dan suku bunga, entitas anak menggunakan instrumen lindung nilai yaitu menukar kewajiban membayar pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang menjadi tingkat suku bunga tetap dan membayar pinjaman dalam Rupiah menjadi AS Dolar pada kurs tetap. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka entitas anak melakukan lindung nilai untuk transaksi antara LIH, entitas anak dengan Morgan Stanley & Co. International Plc. dan MAG, entitas anak dengan PT Bank DBS Indonesia. 30. INFORMASI SEGMEN Segmen Primer berdasarkan letak geografis Pendapatan
2012 (9 bulan)
2011 (9 bulan)
Sumatera Barat Riau Kalimantan Barat Sumatera Selatan Lampung
152,109,391 173,937,771 78,644,379 2,940,023 36,292,431
146,410,891 64,550,825 922,302 -
Jumlah
443,923,995
211,884,018
2012 (9 bulan)
2011 (9 bulan)
50,406,214 20,604,133 1,652,495 770,427) 9,703,254) 19,179,261 9,512,768)
74,540,521 6,673,286 771,100) 425,234) 2,802,220) 28,273,848)
Segmen Primer berdasarkan letak geografis (Lanjutan) Laba rugi usaha
Sumatera Barat Riau Kalimantan Barat Bengkulu Sumatera Selatan Lampung Jakarta Jumlah
( ( (
71,855,654
( ( ( (
48,941,405
Ekshibit E/53 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) Penyusutan
2012 (9 bulan) Sumatera Barat Riau Kalimantan Barat Bengkulu Sumatera Selatan Lampung Jakarta Jumlah
2011 (9 bulan)
3,830,770 6,925,453 5,922,109 57,873 913,416 568,351 1,192,986
4,548,687 16,601,124 62,633 49,342 1,057,381 633,208
19,410,958
22,952,375
Aset 2012 (9 bulan) 802,102,040 757,015,656 1,103,227,459 97,388,276 456,241,552 217,270,727 2,401,059,555
Sumatera Barat Riau Kalimantan Barat Bengkulu Sumatera Selatan Lampung Jakarta Jumlah Eliminasi
2011 (1 tahun)
5,834,305,265 ( 2,823,017,487)
Jumlah aset
806,848,607 584,903,245 121,155,440 63,506,231 376,649,566 416,826,232 (
2,369,889,321 755,489,733)
3,011,287,778
1,614,399,588
2012 (9 bulan)
2011 (1 tahun)
Segmen Primer berdasarkan letak geografis (Lanjutan) Liabilitas
364,322,414 469,501,719 708,792,789 77,626,788 389,968,124 1,830,326 1,356,142,425
Sumatera Barat Riau Kalimantan Barat Bengkulu Sumatera Selatan Lampung Jakarta Jumlah Eliminasi Jumlah liabilitas
(
3,368,184,585 997,428,917) 2,370,755,668
371,036,581 334,172,996 106,909,402 49,701,254 289,948,046 209,773,580 (
1,361,541,859 416,401,333) 945,140,526
Ekshibit E/54 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) Segmen Sekunder berdasarkan produk Pendapatan dan hasil segmen 2012 (9 bulan)
2011 (9 bulan)
Minyak kelapa sawit Inti kelapa sawit Tandan buah segar
365,172,427 39,519,113 39,232,455
173,514,522 21,634,526 16,734,970
Jumlah pendapatan
443,923,995
211,884,018
Pendapatan (beban) yang tidak dapat dialokasikan Beban pokok pendapatan Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Pendapatan (beban) lain-lain
( ( ( (
316,084,618) 4,273,435) 51,710,288) 164,811,252)
(Rugi) laba sebelum pajak penghasilan
(
92,955,598)
Aset dan liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan Aset Liabilitas
( ( ( (
113,285,033) 52,760) 49,604,820) 21,360,025) 27,581,380
3,011,287,778 2,370,755,668
-
31. (RUGI) LABA PER SAHAM DASAR Pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 ”(Rugi) laba per saham dasar” sesuai dengan PSAK No. 56 dan perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sebagai berikut:
2012 (9 bulan) (Rugi) laba tahun berjalan
(
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar (Rugi) laba dasar per saham (Rupiah penuh) Perusahaan tidak memiliki potensi saham dilutif.
2011 (9 bulan)
98,629,612) 4,268,835,000
(
23)
19,045,948 142,000 134,126
Ekshibit E/55 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan dan entitas anak mempunyai saldo aset dan liabilitas dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2012 Valas Rp Aset Kas dan bank
Aset tidak lancar lainnya
AS$ SG$ RM AS$
4,824,211.24 377.22 2,340.00 1,500,000.00
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha
Utang bank Biaya yang masih harus dibayar Utang jangka panjang Utang pemegang saham Utang lain-lain
46,254,536 2,952 7,328 14,382,000
31 Desember 2011 Valas Rp 960,873.41 1,500,000.00
60,646,816 AS$ EUR SG$ AS$ AS$ AS$ AS$ AS$
114,522.77 180.00 14,430,500.00 42,115.53 18,506,320.31 84,497,245.48
1,098,044 2,233 138,359,634 403,804 177,438,599 810,159,590
8,713,201 13,602,000 22,315,201
24,459.00 12,445.00 700.00 15,667,400.00 50,297.97 18,826,031.09 250,000.00 348,999.48
221,794 146,092 4,882 142,071,983 456,102 170,714,450 2,267,000 3,164,727
Jumlah liabilitas
1,127,461,904
319,047,030
Jumlah liabilitas bersih
1,066,815,088
296,731,829
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2012 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal penyelesaian laporan keuangan ini yaitu sebesar Rp 9.614 untuk 1 dolar AS, Rp 7.872,92 untuk 1 dolar Singapura, Rp 3.152,14 untuk 1 ringgit Malaysia, dan Rp 12.484,75 untuk 1 Euro, maka jumlah liabilitas bersih dalam mata uang asing akan meningkat sebesar Rp 2.892.877.
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK – PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan entitas anak telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi yang terutama terdiri dari pendapatan, pembelian, pinjaman, dan transaksi keuangan lainnya. a.
Sifat pihak - pihak berelasi
b.
PT Provident Capital Indonesia dan PT Saratoga Sentra Business adalah pemegang saham Perusahaan. Pemegang saham PT Unitras Pertama dan PT Pandu Dian Pertiwi merupakan komisaris Perusahaan. PT Hamparan Karunia Nusantara memiliki direksi yang sama dengan Perusahaan.
Transaksi pihak-pihak berelasi Perusahaan dalam kegiatan usahanya telah melakukan transaksi dengan beberapa perusahaan yang berelasi. Rincian transaksi-transaksi tersebut yakni:
Ekshibit E/56 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI MENGENAI PIHAK – PIHAK BERELASI (Lanjutan) b.
Transaksi pihak-pihak berelasi (Lanjutan) 30 September 2012
31 Desember 2011
Piutang usaha - pihak berelasi PT Global Kalimantan Makmur PT Semai Lestari
-
2,580,120 252,180
Jumlah
-
2,832,300
Piutang lain-lain - pihak berelasi PT Unitras Pertama PT Pandu Dian Pertiwi PT Provident Indonesia PT Provident Capital Indonesia
158,909,791 1,636,791 -
43,618,792 1,000
Jumlah
160,546,582
43,619,792
Piutang pemegang saham PT Provident Capital Indonesia PT Saratoga Sentra Business
22,509,750 22,441,750
-
Jumlah
44,951,500
-
Utang lain-lain - pihak berelasi PT Hamparan Karunia Nusantara PT Unitras Pertama PT Pandu Dian Pertiwi
540,433,526 80,898,750 38,951,250
-
Jumlah
660,283,526
-
Utang pemegang saham PT Provident Capital Indonesia
-
3,999,619
Perusahaan menjadi penjamin atas utang bank jangka panjang yang diterima oleh MAG, entitas anak dari PT Bank DBS Indonesia (Catatan 17). 34. RISIKO MANAJEMEN a.
Pendahuluan dan tinjauan Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen risiko.Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perusahaan.Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dengan memberikan laporannya kepada Dewan Direksi.
Ekshibit E/57 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) a.
Pendahuluan dan tinjauan (Lanjutan) Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu mempengaruhi daya saing Perusahaan dan fleksibilitas. Perusahaan menghadapi risiko dari instrumen keuangan sebagai berikut: • Risiko pasar • Risiko kredit • Risiko likuiditas • Risiko operasional
b.
Risiko pasar Risiko pasar adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar, seperti tingkat suku bunga, mata uang dan harga. Risiko pasar yang melekat kepada perusahaan adalah risiko mata uang asing, di mana Perusahaan melakukan transaksi dalam mata uang asing dan memiliki aset dan liabilitas keuangan yang didenominasi dalam mata uang asing. Risiko pasar dikendalikan dengan menilai dan memantau pergerakan mata uang asing terhadap laporan keuangan perusahaan dan entitas anak. Tabel dibawah ini menggambarkan detail aset dan liabilitas keuangan berdasarkan mata uang asing: 30 September 2012 Valas Rp Aset Kas dan bank
Aset tidak lancar lainnya
AS$ SG$ RM AS$
4,824,211.24 377.22 2,340.00 1,500,000.00
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha
Utang bank Biaya yang masih harus dibayar Utang jangka panjang Utang pemegang saham Utang lain-lain
46,254,536 2,952 7,328 14,382,000
31 Desember 2011 Valas Rp 960,873.41 1,500,000.00
22,315,201
60,646,816 AS$ EUR SG$ AS$ AS$ AS$ AS$ AS$
114,522.77 180.00 14,430,500.00 42,115.53 18,506,320.31 84,497,245.48
1,098,044 2,233 138,359,634 403,804 177,438,599 810,159,590
8,713,201 13,602,000
24,459.00 12,445.00 700.00 15,667,400.00 50,297.97 18,826,031.09 250,000.00 348,999.48
221,794 146,092 4,882 142,071,983 456,102 170,714,450 2,267,000 3,164,727
Jumlah liabilitas
1,127,461,904
319,047,030
Jumlah liabilitas bersih
1,066,815,088
296,731,829
Ekshibit E/58 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) c.
Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan dan entitas anak gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya kepada Perusahaan dan entitas anak.Risiko kredit Perusahaan dan entitas anakterutama melekat kepada kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan piutang usaha dan piutang lain-lain sebagian besar hanya dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan mitra usaha yang memiliki reputasi baik dan melalui perikatan atau kontrak yang dapat memitigasi risiko kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus-menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai atas piutang. Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan: 30 September 2012 Jumlah Bruto
d.
31 Desember 2011
Jumlah Neto Jumlah Bruto
Jumlah Neto
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pemegang saham
91,714,768 3,504,135 205,702,693 44,951,500
91,714,768 3,504,135 205,702,693 44,951,500
38,197,076 6,165,065 50,726,985 -
38,197,076 6,165,065 50,726,985 -
Jumlah
345,873,096
345,873,096
95,089,126
95,089,126
Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan entitas anak terutama timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran modal untuk ekspansi lahan dan penanaman baru kelapa sawit. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional perusahaan dan entitas anak dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
Ekshibit E/59 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) d.
Risiko likuiditas (Lanjutan) Tabel dibawah ini menggambarkan detail jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan: 30 September 2012
Nilai wajar
Aset Kas dan Bank Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pemegang saham
91,714,768 3,504,135 205,702,693 44,951,500
-
91,714,768 3,504,135 205,702,693 44,951,500
Jumlah aset
345,873,096
-
345,873,096
Liabilitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Utang lain jangka panjang
98,502,942 84,897,890 872,286,793 24,376,214 7,035,734 -
1,043,312,860 2,557,229 177,438,599
1,141,815,802 84,897,890 872,286,793 24,376,214 9,592,963 177,438,599
1,087,099,573
1,223,308,688
2,310,408,261
741,226,477
1,223,308,688
1,964,535,165
Jumlah liabilitas Jumlah liabilitas bersih
31 Desember 2011
2011
Jatuh tempo 2012 dan seterusnya
Nilai wajar
Aset Kas dan Bank Piutang usaha Piutang lain-lain
38,197,076 6,165,065 50,726,985
-
38,197,076 6,165,065 50,726,985
Jumlah aset
95,089,126
-
95,089,126
Liabilitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Utang Pemegang Saham Utang lain jangka panjang
64,026,646 29,306,731 3,221,408 23,903,070 5,087,325 3,999,619 -
609,640,461 3,272,964 170,714,450
673,667,107 29,306,731 3,221,408 23,903,070 8,360,289 3,999,619 170,714,450
129,544,799
783,627,875
913,172,674
34,455,673
783,627,875
818,083,548
Jumlah liabilitas Jumlah liabilitas bersih
e.
2012
Jatuh tempo 2013 dan seterusnya
Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk perusahaan. Perusahaan melalui fungsi pengawasan yang melekat dioperasional dan melalui sistem manajemen Perusahaan, melakukan review berkala terhadap aktivitas operasional untuk mengurangi kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko operasional dan meminimalisir dampak dari kejadian-kejadian yang mungkin menjadi risiko operasional tersebut.
Ekshibit E/60 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. TUNTUTAN HUKUM MAG, entitas anak dan Pemerintah Negara Republik Indonesia cq. Kepala Badan Pertanahan Nasional cq. Kepala Kantor Wilayah Pertanahan Provinsi Sumatera Barat cq. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Agam (selaku para tergugat), digugat oleh Mamak Adat/Kepala Kaum/Suku-Suku Tanjung di Nagari Manggopoh (selaku para penggugat) berdasarkan gugatan tanggal 11 Juni 2008. Pokok gugatan yang diajukan oleh para penggugat yaitu tanah ulayat para penggugat seluas + 2.500 Ha yangmenurut para penggugat masuk ke dalam areal Hak Guna Usaha (HGU) No. 4/Tanjung Mutiara milik MAG, entitas anak. Selanjutnya, berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Basung terhadap perkara No. 14/PDT/G/2008/PN.LB.BS pada tanggal 10 Agustus 2009, Pengadilan Negeri Lubuk Basung memutuskan mengabulkan gugatan para penggugat dan dikeluarkannya tanah seluas + 2.500 Ha tersebut dari tanah Hak Guna Usaha No. 4/TanjungMutiara. Para tergugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Padang. Berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Padang No. 131/PDT/2009/PT.PDG pada tanggal 13 Januari 2010, Pengadilan Tinggi Padang memutuskan menerima permohonan banding dari para tergugat dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Basung tanggal 10 Agustus 2009 No. 14/PDT/G/2008/PN.LB.BS. Para penggugat kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan hasil amar putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia menolak permohonan kasasi para penggugat berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI No. 1236K/PDT/2010 tanggal 27 Oktober 2010. Para penggugat mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Negeri Lubuk Basung telah menyampaikan pemberitahuan kepada MAG, entitas anak mengenai permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh para Penggugat, melalui surat tertanggal 27 September 2011. Pada tanggal 7 Agustus 2012, MAG, Entitas Anak telah menerima Putusan Peninjauan Kembali oleh Mahkamah Agung R.I. tanggal 19 Maret 2012 Nomor: 749PK/Pdt/2011 ("Putusan PK"), yang memutuskan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; Menyatakan sah bahwa Para Penggugat adalah sebagai Mamak Adat/Penghulu Suku-Suku Tanjung dan Penguasa Tanah Ulayat Suku Tanjung di Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam; Menyatakan Sah bahwa Tanah Objek Perkara adalah Tanah Ulayat Suku Para Penggugat di Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Agam; Menyatakan Perbuatan Para Tergugat menguasai/memiliki Tanah Objek Perkara adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum; Menyatakan Sertifikat Hak Guna Usaha No. 4 Tahun 1992 Gambar Situasi Khusus No.01/1990 Lumpuh dan tidak mempunyai Kekuatan Hukum sepanjang menyangkut Tanah Ulayat Suku Para Penggugat yang menjadi Objek Perkara; Menghukum Para Tergugat untuk menyerahkan kembali Tanah Objek Perkara kepada Para Penggugat dalam keadaan kosong dari Hak Miliknya dan Hak Milik orang lain yang diperdapat dari padanya, jika ingkar dapat dimintakan bantuan Alat Negara; Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar Ganti Kerugian kepada Para Penggugat berupa Kerugian Materil Rp 203.704.200 dan Kerugian immateril Rp 1.000.000; Menghukum Tergugat III untuk tunduk dan patuh terhadap putusan perkara ini; Menolak gugatan Para Penggugat untuk selebihnya. Menghukum tergugat III untuk tunduk dan patuh terhadap putusan perkara ini.
Kemudian berdasarkan pendapat Konsultan Hukum Hendra Soenardi & Rekan tanggal 10 Agustus 2012 dinyatakan bahwa objek eksekusi tidak dapat ditemukan, dan barang yang ditunjuk untuk eksekusi tidak sesuai dengan barang yang disebutkan di dalam amar putusan. Amar Putusan menyebut wilayah Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, sementara bidang dalam HGU 4 secara keseluruhan berada di luar Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung. Wilayah HGU 4 berada di dalam Kecamatan Tanjung Mutiara.
Ekshibit E/61 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. TUNTUTAN HUKUM (Lanjutan) Berdasarkan Pendapat Hukum dan Putusan PK tersebut diatas, MAG, entitas anak, saat ini tidak melakukan pencadangan ganti rugi terkait dengan putusan PK. Untuk mengantisipasi biaya yang mungkin timbul atas proses penyelesaian gugatan tersebut, MAG, entitas anak melakukan provisi sebesar Rp 55.539.800 yang terdiri atas biaya jasa hukum, jasa penilai dan biaya lain-lain yang dicatat sebagai akun utang lain-lain. Manajemen akan melakukan evaluasi secara periodik atas pencadangan ganti rugi dan nilai provisi berdasarkan perkembangan atas Putusan PK. 36. PENGELOLAAN PERMODALAN Tujuan utama pengelolaan permodalan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan memelihara peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimumkan nilai pemegang saham Perusahaan. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan membuat penyesuaian terhadap struktur permodalan tersebut terkait dengan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan melakukan kebijakan dengan menunda pembayaran dividen kepada pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan Perusahaan memantau penggunaan modal dengan menggunakan rasio gear yaitu utang neto dibagi dengan total modal ditambah utang neto. Perusahaan memasukkan utang neto, utang sewa pembiayaan, utang dagang dan utang lainnya dan pinjaman, dikurangi kas dan setara kas. Modal meliputi ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perusahaan. Tidak terdapat perubahan dari periode sebelumnya terhadap manajemen permodalan Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah liabilitas bersih terhadap jumlah ekuitas adalah sebesar Rp 2.834.849.389 dan Rp 1.491.331.971, dan rasio gear adalah sebesar 77% dan 55%. Untuk tahun-tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan telah taat dengan persyaratan manajemen permodalan. 37. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Oktober 2012.