RINGKASAN LAPORAN PENILAIAN LAPANGAN
SERTIFIKASI LACAK BALAK (CoC) LEI
PT. LONTAR PAPYRUS PULP AND PAPER INDUSTRY PROPINSI JAMBI
Oleh Lembaga Sertifikasi PT. TUV INTERNATIONAL INDONESIA
PROFIL PERUSAHAAN PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry (PT. LPPPI) adalah salah satu perusahaan di dalam Group APP (Asia Pulp and Paper) yang didirikan pada Tahun 1994. Pabrik pulp dan Tissue ini berlokasi di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Propinsi Jambi. Pabrik PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry berdiri di atas lahan seluas 1,150 Ha dengan jumlah Chipping Machine sebanyak 10 line, Pulping Machine sebanyak 4 line dan Tissue Machine sebanyak 2 line production, dengan karyawan berjumlah 2,773 orang. PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry (PT. LPPPI) memproduksi bubur kayu (pulp) dan tissue dengan kapasitas produksi 220 T/day dan untuk produk pulp sebesar 3.100 adt/day. Untuk informasi perusahaan lebih lanjut dapat dilihat di website : www.asiapulppaper.com
PROSES PENILAIAN SERTIFIKASI COC LEI Berdasarkan permohonan PT TUV International Indonesia dalam menindak lanjuti permohonan PT LPPPI Jambi untuk memperoleh sertifikasi lacak balak LEI untuk produk pulp dan tissue kemudian dibentuklah tim panel Pakar yang terdiri dari : TA Prayitno, Hasbie Hasbillah dan Soegiyanto S. Tim melakukan scoping/penapisan awal pada 14 April 2009 dengan keputusan bahwa PT LPPPI dapat melanjutkan ke proses penilaian lapangan dengan beberapa rekomendasi. Selanjutnya tim penilai lapangan yang terdiri atas Dian S Soeminta dan Cecep Saefullah telah melakukan penilaian lapangan pada PT LPPPI pada 8 dan 9 Mei 2009. Laporan penilaian lapangan disajikan pada rapat pengambilan keputusan sertifikasi lacak balak pada 21 Juli 2009. Tim panel pakar juga mengundang unit management PT LPPPI untuk melakukan klarifikasi atas temuan yang disampaikan oleh penilaian lapangan. Tim panel pakar mencermati informasi dari laporan penapisan, laporan penilaian lapangan dan presentasi hasil penilaian lapangan serta klarifikasi dari unit management PT LPPPI. Selanjutnya tim panel pakar melakukan evaluasi atas informasi dari laporan penapisan, laporan penilaian lapangan dan presentasi hasil penilaian lapangan serta klarifikasi dari unit management PT LPPPI dan mendasarkan diri pada Pedoman LEI 88-24 serta Keputusan MPA LEI No. 7/LEI/MPA/V/2009 tanggal 13 Mei 2009
RUANG LINGKUP SERTIFIKASI COC LEI Pada penilaian lacak balak (CoC) PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry, ruang lingkup penilaian sertifikasi mencakup sistem lacak balak dan kinerja sistem lacak balak (CoC) yang diimplementasikan oleh perusahaan termasuk : Lokasi pabrik
Product/Ouput
Material Input/bahan baku
Pulp Mill
Pulp (LEI 100%)
LEI Certified log
Tissue Mill
Tissue (LEI Mixed)
- LEI Certified Pulp/LBKP (minimum 70 %) - PEFC Certified pulp/NBKP (maximum 30 %)
RESUME HASIL PENILAIAN LAPANGAN 1. Kejelasan Sistem Pergerakan Hasil Hutan (KSPHH) Menurut laporan penapisan awal diketahui bahwa PT LPPPI telah menerapkan sistem lacak balak pada proses produksi pulp non LEI. Informasi ini diperoleh dari pemaparan unit management dan tinjauan lapangan awal dipabrik oleh panel pakar. Selama kunjungan lapangan dan diskusi dengan unit management dapat disimpulkan adanya kejelasan system pergerakan kayu yang merupakan proses konversi dari kayu ke bentuk pulp. 2. Efektifitas Sistem Pergerakan Hasil Hutan (ESPHH) Laporan penapisan tim panel pakar memberikan 7 (tujuh) rekomendasi penyempurnaan system pergerakan kayu dalam rangka meningkatkan efektifitas system sebelum dilakukan penilaian lapangan. 3. Kecukupan Kinerja Sistem Pergerakan Hasil Hutan (KKSPHH) Unit management PT LPPPI memproduksi pulp dan tissue dari kayu yang bersumber dari sertifikasi skema LEI dan Non LEI. Sumber kayu yang bersertifikat LEI diperoleh dari PT WKS Distrik 1 s/d 7 dengan kapasitas lebih kurang 150,000 ton/bulan. Sedangkan sumber non LEI, berupa kayu HTI dan mixed hard wood (MHW) dipasok oleh PT RHM dan perusahaan lainnya. Dalam proses pulping kayu diproses melalui tahapan penyerpihan, pembuburan kayu, penyaringan dan pelembaran. Dari hasil pemaparan penilai lapangan dan klarifikasi unit management PT LPPPI diketahui bahwa system pergerakan kayu yang dikonversi menjadi pulp sudah menunjukan adanya kejelasan system pergerakan kayu yang memenuhi kaidah system lacak balak sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Pedoman LEI 88.
Kecukupan kinerja system lacak balak diukur dari kemampuan dokumen dalam hal konsistensi, mampu kendali, akomodasi mutasi dan penyajian neraca kayu. Dari laporan penilai lapangan serta klarifikasi dari unit management menunjukan bahwa system dokumentasi sudah dibangun namun kurang konsisten. Sistem kendali dokumen menunjukan bahwa masih diperlukan penyempurnaan dengan cara penerapan produksi pulp LEI. Unit management telah mampu membuat standar konversi kayu non LEI ke pulp. Sedangkan tissue diproses melalui tahapan pembuburan pulp (bila diambil dari pulp kering, lembaran pulp), pencampuran, pelembaran, pengeringan dan penggulungan serta pelapisan. Berdasarkan pemaparan dari penilai lapangan dan klarifikasi dari unit management PT LPPPI diketahui bahwa dalam pembuatan tissue diperlukan bahan serat panjang yang diimpor. Hal ini disebabkan karena di Indonesia tidak ada pasokan kayu yang dapat menghasilkan pulp serat panjang. Ini berarti dalam pembuatan tissue diperlukan pencampuran antara pulp Indonesia ( LEI atau Non LEI) dan pulp serat panjang yang masuk katagori non LEI. Informasi selanjutnya dari penilai lapangan dan unit management menunjukan bahwa adanya kejelasan system pergerakan pulp yang bersumber dari sertifikasi LEI. Dalam proses pembuatan tissue yang dalam laporan penilai lapangan serta klarifikasi dari unit management menunjukan bahwa system dokumentasi sudah dibangun namun perlu disempurnakan. 4. Kehandalan Pelaksanaan Sistem Pergerakan Hasil Hutan (KPSPHH) Berdasarkan laporan dari penilai lapangan dan penjelasan serta klarifikasi oleh unit management PT LPPPI menunjukan bahwa dalam hal kemurnian sumber kayu tidak ditemui kayu yang berasal dari sumber illegal. Sumber kayu yang digunakan dalam pembuatan pulp dan tissue hanya dipasok oleh sumber bersertifikat LEI, terverifikasi dan sertifikat lain non-LEI. Dalam hal pemisahan antara kayu bersertifikat LEI dan Non LEI sudah dilakukan pemisahan baik secara dokumen dan fisik dimulai dari penerimaan kayu (seksi raw wood) sampai dengan produk akhir (warehouse). Dalam hal kontaminasi unit management telah melakukan standarisasi dan menetapkan system penerapan lacak balak berdasarkan waktu pemerosesan sumber kayu yang bersertifikat LEI, non LEI dan terverifikasi dalam industry pulp dan tissue.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan analisis dokumen, laporan penilai lapangan, paparan proses pembuatan pulp dan tissue dan klarifikasi dari unit management PT LPPPI, maka tim Panel Pakar memutuskan bahwa unit management PT LPPPI dinyatakan LULUS dan dapat diberikan sertifikat Lacak Balak LEI sebagai berikut : 1. Untuk produk pulp dapat diberikan sertifikat LEI sesuai dengan Pedoman LEI 88 2. Untuk produk tissue dapat diberikan sertifikat LEI sesuai dengan Pedoman LEI 88 dan Keputusan MPA LEI No. 07/LEI/MPA/V/2009 tanggal 13 Mei 2009 Dalam rangka penyempurnaan system lacak balak yang diterapkan oleh PT LPPPI maka direkomendasikan beberapa hal yang merupakan keharusan kepada unit managemen untuk dipenuhi pada saat monitoring pertama oleh Lembaga sertifikasi sebagai berikut : 1. Penyempurnaan system registrasi dokumen yang relevan. 2. Penyempurnaan system alur proses yang dilengkapi dengan CCP serta dokumen pendukung. 3. Perlu mendokumentasikan kegiatan sosialisasi maupun pelatihan system lacak balak.