PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Untuk Laporan Posisi Keuangan / Neraca
Daftar Isi
Halaman
Laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian
1
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
3
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
4
Laporan arus kas konsolidasian
5
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
6
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SE&O
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SE&O Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SE&O
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Selisih Kurs Penjabaran
Kerugian yang
Laporan
belum direalisasi
Modal Saham
Tambahan
Keuangan
atas efek
Ditempatkan
Modal
dalam Valuta
tersedia untuk
Akumulasi
dan Disetor/
Disetor
Asing
dijual
Kerugian
Kepentingan Sub-total
nonpengendali
Total Ekuitas
Saldo 1 Januari 2013 disajikan kembali
78,785,152,500
12,869,570,896
1,115,589,926
153,135,313
(53,193,989,324)
(39,055,693,189)
31,077,078,079
70,806,537,390
Selisih Kurs penjabaran laporan Keuangan dalam mata uang asing
33,235,276,471
33,235,276,471
33,235,276,471
Kerugian yang belum direalisasi atas Efek tersedia untuk dijual
(153,135,313)
(153,135,313)
(153,135,313)
Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun 2013 Saldo 1 Januari 2014
-
-
-
-
(4,334,625,228)
(4,334,625,228)
78,785,152,500
12,869,570,896
34,350,866,397
-
(57,528,614,552)
(10,308,177,259)
(1,058,104,408)
(5,392,729,636)
30,018,973,671
98,495,948,912
Selisih Kurs penjabaran laporan Keuangan dalam mata uang asing
(1,843,969,678)
(1,843,969,678)
(1,843,969,678)
Kerugian yang belum direalisasi atas Efek tersedia untuk dijual Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun 2014
Saldo 30 Juni 2014
-
-
-
-
78,785,152,500
12,869,570,896
32,506,896,719
-
894,875,113
(56,633,739,439)
894,875,113
(11,257,271,824)
2,337,652,772
3,232,527,885
32,356,626,443
99,884,507,118
SE&O
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SE&O 5
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Limas Centric Indonesia Tbk selanjutnya disebut "Perusahaan" didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 4 Juni 1996 dari notaris Ny. Lanny Ratna Ekowati Soebroto, S.H. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1046.HT.01.01TH.97 tanggal 14 Februari 1997. Pada tahun 2000, Perusahaan meningkatkan statusnya menjadi Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) sesuai dengan Surat Persetujuan Penanaman Modal No. 149/V/PMA/2000 tanggal 22 September 2000. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 27 tanggal 9 Juni 2010 dari notaris Ny. Linda Herawati, S.H., tentang perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-34738.AH.01.02.TH 2010, tanggal 9 Juli 2010. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha jasa konsultasi manajemen dan teknologi informasi, jasa layanan informasi bisnis dan investasi dan jasa nilai tambah teleponi. Saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang jasa informasi saham dan berita serta jasa nilai tambah teleponi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juni 1999. Perusahaan berkedudukan di Plaza Bapindo, Bank Mandiri Tower lantai 23, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 54-55, Jakarta. b. Penawaran Umum Saham Perdana Pada tanggal 5 Desember 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan suratnya No. S3019/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 50.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat disertai dengan waran Seri B sebanyak 5.000.000 yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Pada tanggal 28 Desember 2001 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c.
Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan Jumlah karyawan Kelompok Usaha pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing 54 sejumlah dan 51 orang (tidak diaudit). Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 2013 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Itek Bachtiar Ignatius Priyoto
Itek Bachtiar Alexander Andrew Kelton
Sallie Landry Bachtiar Suwito Ade Heryanto
Sallie Landry Bachtiar Juwanto Emanuel Budiharjo Suwito
Struktur Entitas Anak PT Geotech System Indonesia ("Entitas Anak") memiliki ruang lingkup usaha dalam bidang perdagangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta fasilitas pendukungnya dan konsultan teknologi informasi. Entitas Anak berdomisili di Jakarta dengan alamat Equity Tower, Lt. 15, Suite 15A SCBD Lot 9, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta.
6
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (Lanjutan) Entitas Anak mulai beroperasi sejak Juni 2003. Kepemilikan efektif Perusahaan pada Entitas Anak adalah sebesar 60%, terhitung tanggal 14 Oktober 2004.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, Entitas Anak mempekerjakan masing-masing 113 dan 84 orang (tidak diaudit). Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
2014 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Itek Bachtiar Ingrid Halim
Limpa Itsin Bachtiar Ignatius Priyoto Toto Harjo Nusantoro
2013
Itek Bachtiar Ingrid Halim
Limpa Itsin Bachtiar Ignatius Priyoto Toto Harjo Nusantoro
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Geotech System Indonesia pada tanggal 28 Juli 2009, yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 88 tanggal 24 Agustus 2009 oleh notaris Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta, Entitas Anak meningkatkan modal dasar dari Rp5.500.000.000 menjadi Rp50.000.000.000 dan meningkatkan modal disetor dari Rp1.375.000.000 menjadi Rp21.375.000.000. Peningkatan modal disetor sebesar Rp20.000.000.000 pada tahun 2009 berasal dari dividen saham yang dibagikan Entitas Anak dari akumulasi laba ditahan Entitas Anak, sesuai dengan proporsi kepemilikan saham sebelum peningkatan modal dasar dan modal disetor.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk beberapa standar baru atau yang direvisi. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method). Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif disajikan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (“Rp”), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
7
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan Perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) 1. Berlaku untuk pelaporan keuangan periode 1 Januari 2013 dan setelahnya Revisi atas PSAK No. 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”, PSAK No. 60, "Instrumen Keuangan: Penyajian", dan pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan atau tahun sebelumnya. 2. Berlaku untuk pelaporan keuangan untuk periode 1 Januari 2014 dan setelahnya. -
ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan” ISAK No. 27, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan”
3.Berlaku untuk pelaporan keuangan periode 1 Januari 2015 dan setelahnya. Penerapan dini terhadap standar inisebelum 1 Januari 2015 tidak diperkenankan Berlaku untuk pelaporan keuangan periode 1 Januari 2015 dan setelahnya. Penerapan dini terhadap standar inisebelum 1 Januari 2015 tidak diperkenankan. - PSAK No. 65, “Laporan KeuanganKonsolidasian" - PSAK No. 66,“PengaturanBersama” - PSAK No. 67,“PengungkapanKepentingan dalam Entitas Lain” - PSAKNo. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” - PSAK No.1 (Revisi 2013),“Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK No. 24(Revisi 2013), “Imbalan Kerja” b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: (a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Kelompok Usaha kehilangan pengendalian. Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitasentitas anak yang dapat diatribusikan kedalam ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
8
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi. c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang fungsional dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul dari penyesuaian kurs maupun penyelesaian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing tersebut dikreditkan atau dibebankan sebagai laba atau rugi tahun/ periode berjalan. Mata uang fungsional Entitas Anak adalah Dolar Amerika Serikat. Berdasarkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), jika mata uang penyajian berbeda dari mata uang fungsional entitas, maka entitas menjabarkan hasil dan posisi keuangannya ke dalam mata uang penyajian dengan menggunakan prosedur yang sama dengan penjabaran kegiatan usaha luar negeri ke dalam mata uang penyajian. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. e. Kas yang Dibatasi Penggunaannya Kas yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk menyelesaikan liabilitas yang jatuh tempo dalam satu tahun disajikan sebagai aset lancar. Kas yang dibatasi penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas yang jatuh tempo lebih dari satu tahun disajikan sebagai aset tidak lancar. f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Grup melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. g. Piutang Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan atas penurunan nilai. Penyisihan atas penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang Kelompok Usaha tidak dapat ditagih.
9
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Besarnya penyisihan merupakan selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan, didiskontokan dengan tingkat suku bunga efektif. Ketika tidak dapat ditagih, piutang dihapuskan bersama dengan penyisihan atas penurunan nilai piutang. Pemulihan nilai setelah penghapusan piutang diakui sebagai penghasilan di dalam laba atau rugi. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First-In, First-Out method). Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir tahun. Nilai neto yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menjual persediaan barang dagangan. i. Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. j. Aset Tetap Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Grup telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Unit kantor Perangkat komputer Peralatan kantor Perlengkapan penyiaran Kendaraan
20 4 4-8 4 4
Masa manfaat ekonomis aset tetap dan metode depresiasi ditelaah dan disesuaikan, jika sesuai keadaan, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Tanah dinyatakan sebesar nilai perolehan dan tidak disusutkan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. k. Aset Takberwujud Aset takberwujud berupa piranti lunak komputer dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Aset takberwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaat selama empat (4) tahun.
10
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Perusahaan mengkapitalisasi biaya-biaya tertentu yang terjadi sehubungan dengan pengembangan sistem StockWatch Version 2, StockWatch Ritel, StockTrade, StockWatch Version 2.6, StockTrade BEI Version 1.1, StockWatch Mobile, dan SOT Produksi II. l. Sewa Sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar asset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Grup Usaha menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Kelompok Usaha mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laba rugi komprehensif konsolidasian. o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN). Pendapatan dari penjualan dan instalasi peralatan jaringan telekomunikasi tetap, penjualan dan instalasi peralatan jaringan telekomunikasi bergerak, solusi IT integrasi, penjualan produk multimedia secara prinsip diakui penerimaan oleh pelanggan pada saat penyerahan atau berdasarkan syarat dan ketentuan masing-masing kontrak. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. Pendapatan dari jasa perbaikan dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan atau berdasarkan suatu periode, sedangkan pendapatan jasa diterima dimuka diakui sebagai pendapatan sesuai dengan waktu terjadinya. Pendapatan dari iklan dan sponsor pada situs internet (website) diakui dengan basis garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak pemasangan iklan. Pendapatan diakui pada umumnya ketika berita acara telah disetujui oleh pelanggan dan tagihan telah disetujui berdasarkan syarat dan ketentuan masing-masing kontrak. Biaya penjualan dan instalasi untuk peralatan jaringan telekomunikasi tetap dan jaringan telekomunikasi bergerak diakui pada saat terjadi berdasarkan metode persentase penyelesaian. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). 11
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p. Imbalan Kerja Grup Usaha menerapkan PSAK tersebut di atas untuk menentukan liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (“Undang-undang”) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK tersebut, beban imbalan pasca kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian actuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada akhir periode pelaporan. Porsi keuntungan atau kerugian actuarial yang diakui adalah kelebihan tersebut dibagi dengan rata-rata sisa masa kerja ekspektasian dari para pekerja terkait. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. Grup Usaha mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian pada saat terjadinya. Kurtailmen terjadi jika entitas menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau mengubah ketentuan dalam program yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Sebelum menentukan dampak kurtailmen atau penyelesaian, Kelompok Usaha mengukur kembali kewajiban dengan menggunakan asumsi actuarial yang berlaku. q. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, yang menggantikan PSAK No. 10, “Transaksi dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 52, “Mata Uang Pelaporan”, dan ISAK No. 4, “PSAK10: Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs”. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang fungsional dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul dari penyesuaian kurs maupun penyelesaian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing tersebut dikreditkan atau dibebankan sebagai laba atau rugi tahun/ periode berjalan. Mata uang fungsional Entitas Anak adalah Dolar Amerika Serikat. Berdasarkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), jika mata uang penyajian berbeda dari mata uang fungsional entitas, maka entitas menjabarkan hasil dan posisi keuangannya ke dalam mata uang penyajian dengan menggunakan prosedur yang sama dengan penjabaran kegiatan usaha luar negeri ke dalam mata uang penyajian. Sehubungan dengan itu, Entitas Anak telah mengubah mata uang penyajiannya, yang sebelumnya Rupiah, menjadi Dolar Amerika Serikat, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Penyesuaian atas perubahan tersebut diterapkan secara retrospektif. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas Entitas Anak pada tanggal laporan posisi keuangan dijabarkan ke dalam Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan dari laporan keuangan konsolidasian, dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan tersebut, sedangkan penghasilan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Selisih kurs yang terjadi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 12
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
1 Dolar Amerika Serikat/Rupiah 1 Dolar Singapura/Rupiah
30 Juni 2014 11,969 9,583
31 Desember 2013 12,189 9,628
r. Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK No. 46 (Revisi 2004), “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan Kelompok Usaha. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tariff pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada akhir periode pelaporan. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus asset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entitas kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi tahun/periode berjalan. Namun jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya, jumlah tersebut ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
s. Provisi dan Kontinjensi Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
13
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Aset dan liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan, kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh. t. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”. Penerapan standar tersebut berdampak terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. (1) Aset keuangan Pengakuan Awal Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi yang pada awalnya diukur dengan nilai wajar. Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran selanjutnya Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
14
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, keuangannya mengalami penurunan nilai.
Kelompok
Usaha
mengevaluasi
apakah
aset
Aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka jumlah kerugian tersebut, yang diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif yang dihitung saat pengakuan awal aset tersebut, diakui pada laba atau rugi. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Jika terdapat bukti obyektif bahwa aset AFS mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba atau rugi. Penghentian pengakuan aset keuangan Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan; atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Kelompok Usaha mentransfer aset keuangan, maka Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. 15
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan
(2) Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Pengakuan Awal Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau sebagai derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha dicatat sebesar hasil yang diperoleh, dikurangi biaya penerbitan instrumen ekuitas. Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan, dipisahkan antara liabilitas keuangan dan ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen liabilitas diestimasi dengan menggunakan suku bunga yang berlaku di pasar untuk instrumen non-convertible yang serupa. Jumlah ini dicatat sebagai liabilitas dengan dasar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan liabilitas tersebut berakhir melalui konversi atau pada tanggal instrumen jatuh tempo. Komponen ekuitas ditentukan dengan cara mengurangkan jumlah komponen liabilitas dari keseluruhan nilai wajar instrumen keuangan majemuk. Jumlah tersebut diakui dan dicatat dalam ekuitas, dikurangi dengan pajak penghasilan, dan tidak ada pengukuran setelah pengakuan awal. Pengukuran selanjutnya Pengukuran setelah pengakuan awal liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada FVTPL. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika liabilitas keuangan tersebut diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali liabilitas derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian termasuk bunga yang dibayar atas liabilitas keuangan. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. 16
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, liabilitas Kelompok Usaha dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa. (3)
Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
(4) Instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. u. Informasi Segmen Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. PSAK ini juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. PSAK ini mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah direksi. v. Laba /(Rugi) per Saham Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, yang menggantikan PSAK No. 56 (1999), “Laba per Saham”. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. Laba/(rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk, dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Menentukan mata uang fungsional Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsional Perusahaan dan masing-masing Entitas Anak termasuk, antara lain, mata uang: 17
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa; dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas; 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) -
yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa; yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan; dan yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
Berdasarkan substansi ekonomi yang mendasari keadaan yang relevan, mata uang fungsional Perusahaan ditentukan sebagai Rupiah. Di pihak lain, mata uang fungsional Entitas Anak ditentukan sebagai Dolar Amerika Serikat (USD), yang tercermin dari kenyataan bahwa mayoritas bisnis Entitas Anak dipengaruhi oleh harga jual barang dan jasa yang menggunakan Dolar AS. Menentukan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Grup Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2t. Menentukan nilai wajar dan perhitungan amortisasi biaya perolehan dari instrumen keuangan Grup Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 33. Menilai jumlah terpulihkan dari asset keuangan Grup Usaha mengevaluasi akun piutang tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6. Jumlah terpulihkan atas aset tetap Jumlah pemulihan atas aset tetap didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan. Menentukan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap 4 tahun sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2j dan 10. 18
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan)
Estimasi masa manfaat aset takberwujud Grup Usaha mengestimasi masa manfaat dari aset takberwujudnya berdasarkan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset takberwujud adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbaharui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2k dan 11. Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama ratarata sisa masa kerja karyawan. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 20. Sewa Grup Usaha mempunyai perjanjian-perjanjian sewa yang bervariasi sebagai lessor atau lessee untuk beberapa aset tertentu. Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset yang dialihkan kepada lessee atau tetap ditahan oleh Kelompok Usaha berdasarkan PSAK 30, “Sewa”, yang mensyaratkan Kelompok Usaha untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat dari kepemilikan aset. Menentukan pajak penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14. Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan oleh karena itu menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14. Mengevaluasi provisi dan kontinjensi Kelompok Usaha terlibat dalam berbagai proses hokum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum Kelompok Usaha yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Kelompok Usaha 19
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian. 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
20
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
Kas yang dibatasi penggunaannya merupakan rekening penampungan (escrow account) untuk pelunasan pokok pinjaman dan beban bunga sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh (Catatan 18). Setara kas terdiri dari deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS yang memiliki jangka waktu kurang dari tiga bulan sejak tanggal penempatan dan menghasilkan suku bungan tahunan sebagai berikut:
Rupiah Dolar AS
30 Juni 2014
31 Desember 2013
4%-5,5% 0,5%-3,25%
4%-7% 0,9%-3,25%
5. INVESTASI JANGKA PENDEK
JES International Holdings Pte., Ltd. JES International Holdings Pte., Ltd. adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Singapura. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah efek yang dimiliki Perusahaan adalah 21
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
400.000 lembar efek dengan harga pasar per lembar masing masing sebesar SGD0,096 dan SGD0,199 5. INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan) Investasi efek Perusahaan pada JES International Holdings Pte., Ltd. diklasifikasikan sebagai efek tersedia untuk dijual, sehingga Perusahaan mencatat kenaikan atau penurunan nilai pasar dalam kepemilikan efek yang belum direalisasi diakui ke dalam ekuitas. Reksa dana Danamas Rupiah Plus Reksa dana Danamas Rupiah Plus adalah suatu produk investasi pasar uang yang dikeluarkan oleh PT Sinarmas Sekuritas.
6. PIUTANG USAHA a. Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut
b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur hari adalah sebagai berikut:
22
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
b. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa piutang usaha tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai piutang. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2014,piutang usaha telah dijadikan jaminan atas pinjaman bank (Catatan 18). Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2014, piutang usaha pihak berelasi merupakan 2.3%dan 1.7% masing-masing dari jumlah piutang usaha dan 0.2% dan 0.3% masing-masing dari jumlah aset konsolidasian (Catatan 30).
7. PERSEDIAAN
Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan, karena berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat dipulihkan ke nilai realisasi netonya.
manajemen
8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
23
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. PIUTANG PIHAK BERELASI
Pada tahun 2010, Entitas Anak melakukan PT Gard1x Teknologi Persada (pihak berelasi).
perjanjian
pinjaman
tanpa
bunga
kepada
Piutang karyawan dan pihak berelasi lainnya adalah pinjaman yang diberikan yang tidak dikenakan bunga. Pinjaman tersebut diberikan tanpa jaminan. Pada tanggal 30 Juni 2014dan 31 Desember 2013, jumlah piutang kepada pihak berelasi adalah masing-masing sebesar 5% dan 6% dari total aset.
24
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
25
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (Lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp772.737.814. Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap milik Perusahaan berupa kendaraan diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.181.450.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan kejadian yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset Perusahaan dan Entitas Anak.
11. ASET TAK BERWUJUD
26
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan)
27
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan)
Aset takberwujud berupa piranti lunak komputer yang merupakan arsitektur dari StockWatch Sistem dimana sifatnya modular yaitu mempunyai kemampuan fundamental design yang memungkinkan StockWatch secara aplikasi dapat dikembangkan lebih lanjut. E-Bursa/Limas Feed, Limas Data, dan Settlement Solution Reach yang telah dikapitalisasi masingmasing meliputi 80%, 50%,dan 70% dari jumlah biaya yang direncanakan akan dikeluarkan. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, asset takberwujud tidak diasuransikan. Berdasarkan evaluasi manajemen tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset takberwujud.
12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
29
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG USAHA a. Jumlah utang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:
b. Jumlah utang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:
c. Jumlah utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
30
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka
b. Taksiran tagihan pajak penghasilan
Pada tanggal 26 April 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2011. Perusahaan telah menerima kelebihan pembayaran pajak neto tersebut sejumlah Rp1.262.239.873. Dan pada tanggal yang sama, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 21 tahun pajak 2011 sebesar Rp1.044.618.696 dan atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp177.877.476. Perusahaan masih dalam proses mengajukan surat keberatan ke kantor pajak dan belum membayar atas pajak terhutang tersebut.
c. Utang pajak
31
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Utang pajak
d. Beban pajak Manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
32
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d. Beban pajak (Lanjutan)
e. Pajak Tangguhan Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
33
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
e. Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan akan dapat direalisasikan pada periode mendatang. Undang-undang No. 36 Tahun 2008 mengenai “Pajak Penghasilan”, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009, mencakup penetapan tarif tunggal sebesar 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. f.
Peraturan Pemerintah
Perusahaan telah memenuhi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 dan Undang-undang No. 36 Tahun 2008, dan oleh karena itu, telah menggunakan pengurangan tarif pajak sebesar 5% dalam penghitungan pajak penghasilan. g. Administrasi Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, perusahaan-perusahaan menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahuntahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
15. UANG JAMINAN PELANGGAN Merupakan uang jaminan dari para pelanggan StockWatch.
16. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Merupakan pembayaran dimuka dari para pelanggan StockWatch. 17. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
34
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI (Lanjutan) Utang pihak berelasi merupakan pinjaman yang diperoleh tanpa dikenakan bunga. Pinjaman tersebut diberikan tanpa jaminan. 18. PINJAMAN BANK
PT Bank OCBC NISP Tbk Entitas Anak memperoleh fasilitas 4 (empat) pinjaman dari PT Bank OCBC NISP Tbk, dalam rangka pelaksanaan proyek-proyek Entitas Anak, yang dikenakan tingkat suku bunga pinjaman sebesar 7% per tahun (floating) sesuai dengan Akta Notaris No. 69 tanggal 18 Mei 2010 Notaris Drs. Gunawan Tedjo, S.H. M.H. Perjanjian penyediaan fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Anak dari PT Bank OCBC NISP Tbk telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 42 tanggal 10 Juli 2012 dari Notaris Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. Tingkat suku bunga pinjaman yang dikenakan untuk tahun 2012 sebesar 6% per tahun untuk USD dan 10,5% per tahun untuk Rupiah.
35
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN BANK (Lanjutan) Pinjaman bank tersebut Rp11.040.000.000.
dijamin
oleh
tagihan
Entitas
Anak
senilai
USD1.250.000
dan
Pinjaman bank tersebut juga mensyaratkan kriteria sebagai berikut: 1. Menjaga Debt Equity Ratio (DER) 2,5 kali. 2. Mewajibkan Direktur untuk membuat surat pernyataan tersendiri akan melakukan injeksi (pemasukan) dana baru apabila diperlukan dana operasional dalam menjalankan proyek. 3. Entitas Anak wajib menempatkan dana mengendap sebesar satu bulan angsuran yang akan diblokir di rekening escrow Entitas Anak setelah mendapatkan pembayaran pertama dari proyek. PT Bank Internasional Indonesia Tbk Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk, yang dikenakan tingkat suku bunga pinjaman untuk tahun 2012 sebesar 6-6,5% untuk USD dan 11% untuk Rupiah serta untuk tahun 2011 sebesar 6% untuk USD dan 11-13% untuk Rupiah. Jangka waktu pinjaman tersebut bervariasi antara 18 - 48 bulan dari tanggal penarikan. Pinjaman bank tersebut di atas dijamin oleh: 1. 1 (Satu) unit kantor dengan Sertifikat SHMASRS No. 342/XIX/A, beralamat di Plaza ABDA Lt. 22 atas nama PT Metropolitan Abadi dengan nilai minimum Rp4,2 milyar. 2. Piutang usaha sebesar maksimal 140% dari plafond perjanjian pinjaman berjaaannngka maupun pinjaman berkala yang dicairkan. 3. 1 (Satu) unit Ruko SHGB No. 04086, beralamat di Ruko Balikpapan Superblok F-31, Gunung Bahagia, Balikpapan, Kalimantan Timur. 4. Peralatan It yang dibiayai oleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk., minimum 177% dari total pembiayaan. PT Bank DBS Indonesia Entitas Anak memperoleh 4 (empat) fasilitas pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia, dalam rangka pelaksanaan proyek-proyek Entitas Anak, yang dikenakan tingkat suku bunga pinjaman sebesar 5,86,75% per tahun untuk USD dan 10,25-10,50% per tahun untuk Rupiah sesuai dengan Akta Notaris No. 25 tanggal 4 September 2012 oleh Notaris Sulistyaningsih, S.H. Pinjaman bank tersebut di atas dijamin oleh: 1. 2 (Dua) bidang tanah termasuk bangunan dengan Sertifikat Hak Milik No. 08296 dan No. 08305 di Meruya Utara atas nama Ny. Lin Manuhutu dengan nilai minimum Rp3,3 milyar. 2. 1 (Satu) bidang tanah termasuk bangunan dengan Sertifikat Hak Milik No. 622/Kampung Baru atas nama Insinyur Ignatius Priyoto dengan nilai minimum Rp1,04 milyar. 3. Pinjaman bank tersebut dijamin oleh tagihan Entitas Anak senilai USD10.625.000.
PT Bank Jasa Jakarta Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Jasa Jakarta dengan maksimum pinjaman sebesar Rp3.500.000.000 pada bulan September 2012. Suku bunga pinjaman tersebut adalah sebesar 11% dan 9,5% per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah 36 bulan dari tanggal penarikan.
36
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Entitas Anak melakukan transaksi sewa pembiayaan dengan PT Hewlett-Packard Finance Indonesia dalam rangka pembelian hardware untuk proyek Medco, dengan jangka waktu selama 4 tahun.
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dalam laporannya masing-masing tertanggal 6 Maret 2014 dengan menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:
37
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
Liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan Realisasi pembayaran manfaat Saldo Akhir Tahun
31 Desember 2013
11,957,030,000 (1,731,262,000) (410,914,000)
11,957,030,000 (1,731,262,000) (410,914,000)
9,814,854,000
9,814,854,000
Beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
38
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. MODAL SAHAM Pemegang saham Perusahaan, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dan saldo yang terkait pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan (%)
Total
Cantaloupe Assets Limited Masyarakat (masing-masing dibawah 5%)
357,533,000 430,318,525
45.38 54.62
35,753,300,000 43,031,852,500
Total
787,851,525
100.00
78,785,152,500
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak ada Direksi dan Komisaris yang memiliki saham Perusahaan.
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
31 Maret 2014
31 Desember 2013
Agio saham Biaya emisi saham Tambahan modal disetor dari opsi saham yang tidak terealisasi
11,725,401,900 (1,810,466,612)
11,725,401,900 (1,810,466,612)
2,954,635,608
2,954,635,608
Total
12,869,570,896
12,869,570,896
23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Akun ini merupakan kepentingan nonpengendali atas PT Geotech System Indonesia,Entitas Anak.
24. PENDAPATAN
Rincian pelanggan dengan kontribusi melebihi 10% dari total pendapatan pada tahun 2014 adalah Pertamina EP Rp.29.616.767.254 (29%), But.Eni Muara Bakau B.V Rp.10.212.678.364, sedangkan pada tahun 2013 adalah adalah Pertmina Hulu Energi ONWJ Rp.13.061.082.762 (27%), Pertamina EP Rp. 8.532.929.893 (11.92%).
39
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Rincian pemasok dengan kontribusi melebihi 10% dari total beban pokok pendapatan pada tahun 2014 adalah Halliburton Worldwide sejumlah Rp.59.942.831.972 (77%), sedangkan pada tahun 2013 adalah Landmark Graphics Corporation sejumlah 12.670.108.168 (26%)
26. BEBAN PENJUALAN
40
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
28. BEBAN LAIN-LAIN - NETO
29. LABA/(RUGI) PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba/(rugi) per saham dasar Perusahaan:
30 Juni 2014
2013
Laba (rugi) neto diatribusikan kepada pemilik entitas induk
822,916,230
1,294,204,274
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar
787,851,525
787,851,525
1
2
Rugi per Saham Dasar Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Angka penuh)
41
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Kelompok Usaha mempunyai transaksi usaha dan diluar usaha dengan pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 6, 9 dan 17. 31. IKATAN Perusahaan 1. Pada tanggal 2 April 2001, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Bursa Efek Indonesia untuk layanan data. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 April 2001 sampai dengan tanggal 31 Desember 2002 dan dapat diperpanjang secara otomatis setiap satu (1) tahun. 2. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa perusahaan untuk jasa StockWatch. Perjanjian yang dibuat ini dapat diperpanjang secara otomatis. Perusahaan tersebut adalah : Nama Perusahaan/
Tanggal Perjanjian/
Jangka Waktu/
PT Brent Securities
14 Maret 2007
1 Tahun
PT Danareksa Sekuritas
18 Juni 2007
2 Tahun
PT Philips Securities Indonesia
18 Juli 2007
1 Tahun
PT Mega Capital Indonesia
25 Juni 2009
1 Tahun
3. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa perusahaan untuk jasa layanan aplikasi Limas Trading System. Perusahaan tersebut adalah : Nama Perusahaan/
Tanggal Perjanjian
Jangka Waktu
PT Bahana Securities
25 Maret 2009
2 Tahun
PT MNC Securities
11 April 2011
PT Equator Securities
30 Januari 2012
1 Tahun
PT Milenium Danatama Sekuritas Indonesia
30 April 2012
1 Tahun
PT Mandiri Securitas
28 Juni 2012
1 Tahun
Diperpanjang sampai dengan 10 April 2013
Perjanjian tersebut dapat diperpanjang secara otomatis sampai ada permintaan penghentian dari salah satu pihak.
4. Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan perusahaan-perusahaan untuk pendistribusian informasi Limas Feed. Perusahaan tersebut adalah: Nama Perusahaan
Tanggal Perjanjian
Jangka Waktu
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
18 Juli 2014
1 Tahun
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
27 Juli 2010
1 Tahun
42
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. IKATAN (Lanjutan)
PT Wismilak Intimakmur Tbk
26 Agustus 2013
1 Tahun
30 Oktober 2013
1 Tahun sampai dengan 30 April 2014
14 Juli 2014
1 Tahun sampai dengan
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT Media Televisis Indonesia
5. Pada tanggal 12 September 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Tullett Prebon Information Limited dalam pendistribusian data Spot dan Forward FX. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis .
6. Pada tanggal 7 November 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Indosat Tbk dalam penyediaan aplikasi dan content layanan i-Stock. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis.
7. Pada
tanggal 29Oktober2012, Perusahaan mengadakan perpanjangan perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam pelaksanaan pengadaan StockWatchfull package di Cabang Prioritas. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun.
8. Pada tanggal 29 Desember 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Bursa Efek Indonesia untuk pengadaan jasa informasi Limas Equity, StockWatch News dan Kompas News. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis
9. Pada tanggal 20Januari 2011, Perusahaan mengadakan amandemen kesembilan atas perjanjian kerjasama penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan distribusi di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman dengan PT Artha Telekomindo. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun. Terhitung sejak tanggal 11 November 2011,perjanjian tersebut dapat diperpanjang secara otomatis..
10. Pada tanggal 6 Mei 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Bursa Efek Indonesia dalam pemasangan Leased Line untuk koneksi data BEI. Perjanjian tersebut berlaku sampai ada permintaan penghentian dari salah satu pihak.
11. Pada tanggal 22 Juli 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT AMCapital Indonesia dalam layanan Limas Order Management System. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis sampai ada permintaan penghentian dari salah satu pihak.
12. Pada tanggal 10 Oktober 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Primasia Securities dalam layanan Limas Remote Trading Back-Up. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis sampai ada permintaan penghentian dari salah satu pihak. .
Entitas Anak 1. Pada tanggal 1 Juni 2010, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan PT Total E&P Indonesie untuk pengadaan penyewaan sistem penyimpanan data cadangan serta jasa pemeliharaan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2015.
2. Pada tanggal 1 September 2010, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan PT Total E&P Indonesie untuk pengadaan jasapenyewaan aplikasijaringan Perangkat Lunak dan Disk Shelf. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Agustus 2014.
3. Pada tanggal 1 April 2011, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan BOB PT BSP Pertamina Hulu untuk jasa pemeliharaan perangkat lunak pengeboran dan teknisipendukung. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2012 dan kemudian diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Maret 2013..
4. Pada tanggal 17 Juli 2011, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan PT Pertamina Hulu ONWJ untukjasa penyewaan dan pemeliharaan system penyimpanan data cadangan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 16 Juli 2016.
43
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. Pada tanggal 19 Januari 2012, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Santos (Sampang) Pty., Ltd. untuk pengadaan hardware G&G IT beserta perawatannya. Perjanjian ini berlaku mulai 13 April 2012 sampai dengan tanggal 12 April 2017.
6. Pada tanggal 17 Februari 2012, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan PT Total E&P Indonesie untuk jasa penyewaan dan pemeliharaan Netapp storage untuk TOIP. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Maret 2012 sampai dengan tanggal 28 Februari 2016.
7. Pada tanggal 9 Maret 2012, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Salamander Energy (Bangkanai) untuk jasa penyewaan dan pemeliharaan server dan workstation beserta perawatannya. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 8 Mei 2015.
8. Pada tanggal 23 April 2012, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan JOB Pertamina - Medco E&P Tomori Sulawesi untuk jasa penyediaan perangkat lunakengineering simulation dan perencanaan operasi pengeboran beserta fasilitas pendukung perangkat keras. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 22 April 2014.
9. Pada tanggal 22 Juni 2012, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan PC Ketapang II Ltd. untuk jasa penyewaan 21 Juni 2015.
workstation.
Perjanjian
ini
berlaku
sampai
dengan
tanggal
10. Pada tanggal 1 Juli 2012, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Eni Muara Bakau B.V. untuk jasa penyewaan workstation. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal tanggal 30 Juni 2014 . 11. Pada tanggal 1 Februari 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Santos (Sampang) Pty. Ltd. untuk penyediaan laporanLandmark Datanet dan jasa manajemen data (tahunan). Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Januari 2016.
12. Pada tanggal 1April 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan BOB PT BSP-Pertamina Hulu untuk Jasa Maintenance Perangkat Lunak Pemboran dan Support Engineer. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2015.
13. Pada tanggal 1April 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan PT Medco E&P Indonesia untuk Jasa Sewa Workstation Technical DRC. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2018. 14. Pada tanggal 15April 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Kangean Energy Indonesia Ltd. untuk penyewaan PC dan perlengkapannya. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 14 Oktober 2014. 15. Pada tanggal 1Mei 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Kangean Energy Indonesia Ltd.untuk jasa pemeliharaan perangkat lunakLandmark. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Januari 2014.
16. Pada tanggal 10Mei 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Job Pertamina-Medco Tomori Sulawesi untuk jasa perawatan perangkat lunak enginerring simulation dan perencanaan operasi pengeboran. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 9 Mei 2014. 17. Pada tanggal 1Juli 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Eni Muara Bakau B.V untuk penyewaanLinux dan Windows Workstation. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. 18. Pada tanggal 2Juli 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Salamander Energi (Bangkanai) Ltd. Untuk jasa penyewaan workstation. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Juli 2016 19. Pada tanggal 15Juli 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Job Pertamina–Medco Tomori Sulawesi, untuk jasa penyediaan software simulasi engineering dan perencanaan operasi pengeboran. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 14 Juni 2016.
20. Pada tanggal 21Agustus 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Job Pertamina–Petrochina East Java untuk jasa penyewaankomputer dan perlengkapannya. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 20 Juni 2016.
44
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. IKATAN (Lanjutan) 21. Pada tanggal 1September 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan PT Medco E&P Indonesia untuk lisensi tambahan jasa pemeliharaan Promax. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Agustus 2015
22. Pada tanggal 7September 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan PT Vico Indonesia untukjasa sewa Workstation Non Distributed Control System (DCS) untuk Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 6 September 2018. 23. Pada tanggal 17September 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan Salamander Energy (Bangkanai) Ltd. untuk pengadaan jasa penyewaan server dan LTO Tape Autoloader. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 16 September 2016. 24. Pada tanggal 1Oktober 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan PHE Metana Suban I untuk pengadaan perangkat lunakJewel Suite. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2016.
25.
Pada tanggal 1Nopember 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan PT Vico IndonesiauntukOnsiteSupport Exploration Data Management Services. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015.
26. Pada tanggal 18Nopember 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan JOB Pertamina-Petrochina East Java untuk jasa sewa server dan SAN Switch. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 17 Desember 2017.
45
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI SEGMEN USAHA
46
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
47
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013:
Berdasarkan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, terdapat tingkatan hirarki nilai wajar sebagai berikut: a. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1), b. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga pasar) (tingkat 2), dan c. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3). Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan sepanjang nilai tersebut dapat diestimasi: Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek: a. Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang. b. Instrumen keuangan ini diperkirakan sebesar nilai tercatat mereka karena sebagian besar merupakan jangka pendek (tingkat 2).
48
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang:
a. Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel. Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama (tingkat 2).
b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang lainnya. Estimasi nilai wajar didasarkan pada nilai diskonto dari arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak (untuk liabilitas keuangan) dan menggunakan suku bunga bebas risiko (risk-free rates) dari instrumen yang serupa (tingkat 2).
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut: a. Risiko pasar b. Risiko likuiditas c. Risiko kredit Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap setiap risiko di atas, tujuan dan kebijakan yang dilakukan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dalam mengukur dan mengelola risiko. a. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko yang terjadi atau diderita oleh Perusahaan dan Entitas Anak akibat fluktuasi dari harga saham aset yang dimiliki, tingkat bunga, kurs nilai tukar, dan harga komoditas yang terkait dengan portofolio investasi sehingga berdampak pada kondisi keuangan dan nilai investasi Perusahaan dan Entitas Anak di pasar.
i. Risiko nilai pasar surat berharga Perusahaan memiliki investasi di JES International Holdings Pte., Ltd. dan reksa dana. Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko pasar, maka Perusahaan menetapkan limit risiko yang terdiri dari peringkat risiko (risk rating) berdasarkan volatilitas harga, rentang nilai beta, rentang nilai eksposur risiko yang masih dapat diterima, dan rentang nilai harga produk/aset/obyek pasar. Berdasarkan estimasi manajemen, sampai dengan tanggal pelaporan Perusahaan berikutnya pada tanggal 30 Juni 2013, harga pasar per lembar saham mungkin meningkat/menurun masing-masing 10% dibandingkan tingkat bunga pada tanggal 31 Maret 2013. Jika selama tahun 2013 harga pasar per lembar saham lebih tinggi/rendah 10% dengan seluruh variabel lain tetap, maka dampak sebelum pajak terhadap laba neto pada tahun 2013 akan berupa peningkatan/penurunan masing-masing sekitar Rp52 juta.
49
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) ii. Risiko tingkat suku bunga Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan pinjaman serta aset dan liabilitas berbunga. Kebijakan Kelompok Usaha adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan. Pada tanggal 31 Maret 2013, Kelompok Usaha tidak memiliki saldo aset dan liabilitas dengan tingkat suku bunga mengambang yang material. iii. Risiko nilai tukar mata uang asing Kelompok Usaha terekspos risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Dolar Amerika Serikat atas biaya, aset dan liabilitas tertentu yang timbul karena aktivitas pendanaan dan kegiatan operasional sehari-hari. Kelompok Usaha menggunakan aset dalam mata uang asing sebagai lindung nilai natural terhadap liabilitas dalam mata uang asing. Selain itu, sebagian besar pendapatan mereka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 30 Juni 2013, aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
50
PT LIMAS CENTRIC INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2014 (tidak diaudit) DAN 31 Desember 2013 (diaudit) (Dengan Rugi Laba Komprehensif Tahun yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
Berdasarkan estimasi manajemen, sampai dengan tanggal pelaporan Perusahaan berikutnya pada tanggal 30 Juni 2014 kurs Rupiah terhadap Dolar AS dan Dolar Singapura dapat melemah/menguat 2% dibandingkan kurs pada tanggal 31 Desember 2013. Jika pada tanggal 30 Juni 2014 Rupiah melemah/menguat 2% terhadap mata uang Dolar AS dengan seluruh variabel lain tetap, maka dampak sebelum pajak terhadap laba neto dan komponen ekuitas lainnya pada tahun 2014 masing-masing akan berupa penurunan/peningkatan sekitar Rp12 juta dan Rp6,3 milyar. Management berpendapat bahwa tidak terdapat dampak yang material terhadap laba neto untuk tahun 2014 jika pada tanggal 30 Juni 2014 Rupiah melemah/menguat 2% terhadap mata uang Dolar Singapura dengan seluruh variable lain tetap. b. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko atau kerugian yang mungkin diderita ketika ada pelunasan liabilitas mendadak yang menyebabkan Kelompok Usaha berada dalam posisi harus melikuidasi aset dalam waktu sangat singkat dan dengan harga rendah. Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko likuiditas, maka Kelompok Usaha melakukan pemantauan eksposur risiko likuiditas aset Kelompok Usaha dan risiko ketersediaan arus kas yang diikuti oleh pengujian model kondisi keuangan Kelompok Usaha di dalam situasi yang sulit (stress testing). c. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana arus kas yang telah dijanjikan dari pinjaman dan sekuritas yang dipegang tidak dibayar penuh atau gagal bayar. Transaksi ini dapat bersumber dari berbagai aktivitas transaksi investasi dan non investasi yang dilakukan dalam bentuk penggunaan fasilitas pinjaman untuk kebutuhan likuiditas, modal kerja, restrukturisasi utang, dan atau proyek investasi dengan tingkat imbal hasil tertentu sesuai dengan kesepakatan bisnis/investasi antar pihak-pihak terkait.
35. PENGELOLAAN PERMODALAN Tujuan utama dari pengelolaan permodalan Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa rasio modal selalu dalam kondisi sehat agar dapat mendukung kinerja usaha dan memaksimalkan nilai dari pemegang saham. Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaianpenyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal atau menerbitkan surat saham. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses karena sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya.
51