PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Per 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015
®
E
URS is a member of Registrar of Standards (Holdings) Ltd.
d1/April 29, 2016
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Per 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
3
Laporan Arus Kas Konsolidasian
4
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
5
d1/April 29, 2016
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
31 Maret 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014*) Rp
ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas
4, 32, 34
Piutang Usaha
5, 30, 32
339.174.030
Pihak Berelasi Pihak Ketiga
221.004.359
203.371.270
--
579.922
920.384
58.093.239
64.453.546
50.920.126
Aset Keuangan Lancar Lainnya
32
6.006.354
3.734.584
2.083.420
Persediaan
6
2.200.697.776
2.216.103.145
1.677.316.809
Uang Muka Investasi
7
292.477.100
264.477.100
216.978.100
4.844.470
5.585.118
5.957.097
140.118.566
144.194.774
145.691.494
3.041.411.537
2.920.132.548
2.303.238.700
280.580.238
Biaya Dibayar di Muka Pajak Dibayar Di Muka Total Aset Lancar
29.a
Aset Tidak Lancar Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha Uang Muka Pembelian Tanah
8, 30
292.121.469
291.956.468
30, 32
3.549.164
2.950.065
6.115.799
34.d
80.525.725
80.525.725
80.525.725
Tanah untuk Pengembangan
9
3.284.026.870
3.191.511.891
3.014.839.567
Properti Investasi
10
824.367.653
822.298.371
803.846.693
Aset Tetap
11
87.561.256
87.985.596
42.366.654
12, 32
156.514.681
166.007.241
137.780.166
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya Total Aset Tidak Lancar
14.585.209
14.733.533
15.320.019
4.743.252.027
4.657.968.890
4.381.374.861
TOTAL ASET
7.784.663.564
7.578.101.438
6.684.613.561
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha Pihak Berelasi
13, 30
Pihak Ketiga
10.804.394
18.000.376
7.812.729
81.767.932
105.548.873
68.546.930
14, 32
65.129.001
56.446.682
43.641.460
Utang Pajak
29.d
51.688.124
50.695.193
36.350.939
Beban Akrual
15, 32
110.818.634
140.454.634
74.057.248
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
25, 32
140.140.423
114.020.117
93.178.164
16
2.413.825.518
2.426.187.261
2.634.321.646
18
100.300.238
62.141.580
81.289.829
1.023.882 2.975.498.146
864.661 2.974.359.377
8.042.529 3.047.241.474
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Uang Muka Penjualan Penghasilan Sewa Ditangguhkan dan Setoran Jaminan Utang Pihak Berelasi - Non Usaha Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang Bank Jangka Panjang Penghasilan Sewa Ditangguhkan dan Setoran Jaminan Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Total Liabilitas Jangka Panjang
30, 32
17, 32
33.069.902
27.563.406
--
18
366.230.899
409.129.315
402.880.272
19.b, 30
27.198.703 426.499.504
26.118.200 462.810.921
26.149.167 429.029.439
3.401.997.650
3.437.170.298
3.476.270.913
20
275.000.000
275.000.000
275.000.000
21
493.425.053
493.425.053
251.746.989
TOTAL LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk: Modal Saham - Nilai Nominal Rp20 (angka penuh) Modal Dasar - 25.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 13.750.000.000 Saham Tambahan Modal Disetor Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya
22
Belum Ditentukan Penggunaannya Saham Treasuri
20
Kepentingan Nonpengendali
23
44.000.000
44.000.000
33.000.000
3.434.058.067
3.191.406.382
2.563.567.997
(48.396.400) 4.198.086.720
(48.396.400) 3.955.435.035
(93.876.253) 3.029.438.733
184.579.194
185.496.105
178.903.915
TOTAL EKUITAS
4.382.665.914
4.140.931.141
3.208.342.648
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
7.784.663.564
7.578.101.438
6.684.613.561
*) Disajikan Kembali dalam Catatan 3
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan darI laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/April 29, 2016
1
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
PENDAPATAN USAHA
24
537.606.620
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG
25
202.999.278
189.257.744
334.607.342
299.897.669
1.633.736 (71.253.400) (918.334) 264.069.344
2.238.103 (70.616.180) (1.867.168) 229.652.424
27 28
(27.223.737) 5.898.575
(24.964.780) 8.638.932
8
165.001
(573.109)
242.909.183
212.753.467
(1.174.410) -(1.174.410)
(1.477.933) -(1.477.933)
241.734.772
211.275.534
--
117.115
----
--117.115
241.734.772
211.392.649
242.651.684 (916.911)
213.390.188 (2.114.654)
241.734.772
211.275.534
Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
242.651.684 (916.911)
213.507.303 (2.114.654)
Total
241.734.772
211.392.649
18,05
15,89
18,05
15,89
LABA KOTOR Pendapatan Lainnya Beban Usaha Beban Lainnya LABA USAHA
26
Beban Pajak Final Pendapatan Keuangan Bagian Laba Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan Total
489.155.413
29.b
LABA TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti Entitas Asosiasi Pajak Penghasilan Terkait Total Penghasilan Komprehensif Lain LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2.d, 23
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada:
LABA PER SAHAM (Rupiah Penuh) Dasar
31
Dilusian
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan darI laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/April 29, 2016
2
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Catatan
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 *)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor
Rp
Rp
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Rp
Rp
SahamTreasuri
Total
Rp
Rp
Kepentingan Nonpengendali
Total Ekuitas
Rp
Rp
275.000.000
251.746.989
33.000.000
2.563.567.997
(93.876.253)
3.029.438.733
178.903.915
3.208.342.648
Dividen Tunai
--
--
--
--
--
--
--
--
Dana Cadangan
--
--
--
--
--
--
--
--
Uang Muka Setoran Modal
--
--
--
--
--
--
--
--
Penjualan Saham Treasuri
--
226.478.736
--
--
42.914.071
269.392.807
--
269.392.807
Setoran Modal oleh Kepentingan Nonpengendali
--
--
--
--
--
--
2.060.000
2.060.000
Laba Tahun Berjalan (3 Bulan)
--
--
--
213.390.188
--
213.390.188
(2.114.654)
211.275.534
`
Penghasilan Komprehensif Lain
--
--
--
117.115
--
117.115
--
117.115
275.000.000 --
478.225.725 --
33.000.000 --
2.777.075.300 (235.361.067)
(50.962.182) --
3.512.338.843 (235.361.067)
178.849.261 --
3.691.188.104 (235.361.067)
Dana Cadangan
--
--
11.000.000
(11.000.000)
--
--
--
--
Uang Muka Setoran Modal
--
--
--
--
--
--
--
--
Penjualan Saham Treasuri
--
15.199.328
--
--
2.565.782
17.765.110
--
17.765.110
Setoran Modal oleh Kepentingan Nonpengendali
--
--
--
--
--
--
7.462.000
7.462.000
Laba Tahun Berjalan (9 Bulan)
--
--
--
659.555.595
--
659.555.595
(1.053.950)
658.501.645
SALDO PER 31 MARET 2015 Dividen Tunai
22
Penghasilan Komprehensif Lain
--
--
--
1.136.555
--
1.136.555
238.794
1.375.349
275.000.000
493.425.053
44.000.000
3.191.406.382
(48.396.400)
3.955.435.035
185.496.105
4.140.931.141
Dividen Tunai
--
--
--
--
--
--
--
--
Dana Cadangan
--
--
--
--
--
--
--
--
Penjualan Saham Treasuri
--
--
--
--
--
--
--
--
Setoran Modal oleh Kepentingan Nonpengendali
--
--
--
--
--
--
--
--
Laba Tahun Berjalan (3 Bulan)
--
--
--
242.651.684
--
242.651.684
(916.911)
241.734.772
SALDO PER 31 DESEMBER 2015
Penghasilan Komprehensif Lain SALDO PER 31 Maret 2016
`
--
--
--
--
--
--
--
--
275.000.000
493.425.053
44.000.000
3.434.058.067
(48.396.400)
4.198.086.720
184.579.194
4.382.665.914
*) Disajikan Kembali dalam Catatan 3 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/April 29, 2016
3
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Penerimaan Bunga Pembayaran Kas untuk Pemborong, Pemasok dan Karyawan Pembayaran Pajak Penghasilan Pembayaran Beban Keuangan Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan Properti Investasi Perolehan Aset Tetap Penambahan Uang Muka Investasi pada Entitas Asosiasi Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan/(Pembayaran) kepada Pihak Berelasi - Bersih Penjualan Saham Tresuri Perolehan Pinjaman Penerimaan Setoran Modal dan Uang Muka Setoran Modal dari Kepentingan Nonpengendali di Entitas Anak Kas Neto Diperoleh (Digunakan) untuk Aktivitas Pendanaan
10 11 7
20, 21 17
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS PENGARUH SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS, 1 JANUARI KAS DAN SETARA KAS, 31 MARET
4
Kas dan Setara Kas Terdiri dari: Kas Bank Deposito Berjangka Total
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
557.684.705 5.898.575 (371.885.126) (26.861.155) (736.542) 164.100.457
442.965.164 8.638.932 (456.410.726) (30.296.617) -(35.103.247)
(15.115.132) (1.482.405) (28.000.000) (44.597.536)
(13.167.014) (23.988.630) (10.815.000) (47.970.644)
(6.715.474) -5.506.496
6.477.550 269.392.807 --
-(1.208.978)
2.060.000 277.930.357
118.293.943
194.856.465
(124.272)
241.596
221.004.359
203.371.270
339.174.030
398.469.332
917.497 35.022.790 303.233.744
914.297 38.404.490 359.150.545
339.174.030
398.469.332
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/April 29, 2016
4
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
Umum
1.a. Pendirian Perusahaan PT Jaya Real Property Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada tanggal 25 Mei 1979 dengan akta No. 36 dari Hobropoerwanto, SH, pada waktu itu notaris di Jakarta, yang diubah dengan akta No. 14 dari notaris yang sama pada tanggal 6 Desember 1979. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/498/24 tanggal 22 Desember 1979 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 23 tanggal 18 Maret 1980, Tambahan No. 148. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, secara keseluruhan melalui akta No. 52 tanggal 4 Juni 2009, yang dibuat oleh Aulia Taufani, SH, sebagai pengganti Sutjipto, SH, pada waktu itu notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusannya No: AHU-50606.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 20 Oktober 2009, akta No. 03 tanggal 1 Juni 2010 oleh Aulia Taufani, SH, sebagai pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan tempat kedudukan Perusahaan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-40349.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 16 Agustus 2010 dan terakhir dengan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No.18 tanggal 4 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH, M.Kn notaris di Jakarta tentang pemecahan (Stock Split) saham dan telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-28159. Tahun 2013 tanggal 10 Juli 2013. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah pengembangan kota (urban development) yang meliputi pengembangan kawasan perumahan dan industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa pendukung, serta melakukan investasi, baik langsung dan tidak langsung melalui entitas anak maupun patungan dengan pihak-pihak lain. Pada saat ini kegiatan Perusahaan terutama adalah pembangunan perumahan di daerah Jakarta Selatan dan Tangerang dan pengelolaan usaha properti. Kegiatan usaha tersebut meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan pusat perbelanjaan dengan proyek Bintaro Jaya, Graha Raya, Bintaro Trade Center, Plaza Bintaro Jaya, Plaza Slipi Jaya, Pasar Senen V, Pusat Grosir Senen Jaya, Jembatan Multiguna Senen Jaya, Bintaro Jaya Xchange, Pasar Modern dan Pengelola Kawasan Bintaro serta melakukan investasi pada entitas anak dan asosiasi. Kantor Perusahaan terletak di CBD Emerald Blok CE/A No. 1, Boulevard Bintaro Jaya Tangerang – 15227, Banten, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1980. PT Pembangunan Jaya, pemegang saham mayoritas Perusahaan, merupakan Perusahaan yang 40% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 60% sahamnya dimiliki oleh pihak swasta. Perusahaan adalah anggota kelompok usaha Pembangunan Jaya. 1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 2 Juni 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat Keputusan No. S-1008/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana 35.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (angka penuh) per saham kepada masyarakat melalui pasar modal dengan harga Rp 5.200 (angka penuh) per saham. Pencatatan saham dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 29 Juni 1994. Bersamaan dengan pencatatan saham-saham tersebut, seluruh saham milik pemegang saham lama sejumlah 200.000.000 saham juga turut dicatatkan (Company Listing), sehingga pada tanggal tersebut seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 235.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dituangkan dalam akta No. 41 dan No. 42 tanggal 8 Mei 1996, dari Sutjipto, SH, pada waktu itu notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp 500 (angka penuh) per saham. Pemecahan nilai nominal saham ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7844. HT.01.04.TH.96 tanggal 20 Juni 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No 32 tanggal 22 April 1997, Tambahan No. 1559. Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta meningkat dari 235.000.000 saham menjadi 470.000.000 saham. Pada tanggal 30 September 2005, Perusahaan memperoleh Surat Persetujuan dari Direksi PT Bursa Efek Jakarta melalui Surat No. S-1219/BEJ-PSJ/09-2005, untuk melakukan pencatatan saham konversi obligasi Perusahaan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 80.000.000 saham, dengan nilai nominal Rp 500 (angka penuh) per saham, dan harga konversi Rp 1.900 (angka penuh) per saham. Pada tanggal 6 Oktober 2005, semua saham dari konversi obligasi Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta, dengan demikian efektif sejak tanggal tersebut, seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta menjadi 550.000.000 saham. d1/29 April 2016
5
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dituangkan dalam akta No. 74 tanggal 11 Mei 2006 dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 (angka penuh) per saham menjadi Rp 100 (angka penuh) per saham. Pemecahan nilai nominal saham ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-19894.HT.01.04.TH.2006 tanggal 7 Juli 2006. Pemecahan saham tersebut dilaksanakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan PT Adimitra Transferindo, dengan tanggal pencatatan 16 Agustus 2006 dan tanggal distribusi 22 Agustus 2006. Efektif sejak tanggal pencatatan tersebut, seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) meningkat dari 550.000.000 saham menjadi 2.750.000.000 saham. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No.18 tanggal 4 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH, M.Kn notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pemecahan nominal (stock split) saham dari Rp100 (angka penuh) per saham menjadi Rp20 (angka penuh) per saham. Pemecahan nilai nominal saham ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-28159.Tahun 2013 tanggal 10 Juli 2013. Pemecahan saham tersebut dilaksanakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan PT Adimitra Transferindo, dengan tanggal pencatatan 12 Agustus 2013 dan tanggal distribusi 12 Agustus 2013. Efektif sejak tanggal pencatatan tersebut, seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) meningkat dari 2.750.000.000 saham menjadi 13.750.000.000 saham. 1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas-entitas anak dan/atau mempunyai kendali atas manajemen entitas anak. Penyertaan saham pada entitas anak pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Entitas Anak
Kegiatan Usaha Utama
Lokasi Domisili
Tahun Beroperasi Komersil
Persentase Kepemilikan (Langsung dan Tidak Langsung)
31 Maret 2016 %
31 Desember 2015 %
Total Aset
1 Januari 2014/ 31 Desember 2015 %
31 Maret 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
1 Januari 2014/ 31 Desember 2015 Rp
PT Jaya Sarana Pratama
Pembangunan dan Jasa
Tangerang
--
60,00
60,00
60,00
86.880.697
89.551.221
99.622.537
PT Primainti Permata
Pembangunan dan Jasa
Tangerang
2012
100,00
100,00
100,00
225.818.142
217.086.330
136.114.454
PT Jaya Mitra Sarana
Pembangunan dan Jasa
Tangerang
2010
54,20
54,20
54,20
21.712.541
22.043.788
18.875.733
PT Jaya Properti Fatmawati
Pembangunan dan Jasa
Jakarta
--
100,00
100,00
100,00
55.582.452
55.651.470
55.493.758
PT Jaya Properti Simatupang
Pembangunan dan Jasa
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
50.456.221
50.286.789
50.167.689
Perhotelan
Tangerang
2015
55,00
55,00
55,00
64.698.070
61.462.410
21.293.851
Pembangunan dan Jasa
Tangerang
--
60,00
60,00
60,00
101.691.606
101.487.054
Real Estat
Tangerang
1996
84,00
84,00
84,00
715.996.895
715.386.674
100.630.499 599.168.122
Perdagangan Umum dan
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
11.546.907
11.546.907
11.546.907
PT Jaya Citra Hotel PT Jaya Letris Properti PT Jaya Gardenpolis dan Entitas Anak : PT Rifi Permata
Jasa Konstruksi PT Intigraha Citrasejahtera
Perdagangan Umum dan Real Estat
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
71.383.000
71.383.000
71.383.000
PT Sinarmulia
Perdagangan Umum dan
Tangerang
2016
100,00
100,00
100,00
91.620.682
91.639.811
82.015.000
Perdagangan Umum dan Real Estat
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
1.266.907
1.266.907
1.266.907
PT Alamanda Permata
Real Estat
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
6.752.680
6.752.755
5.579.000
PT Loji Elok
Real Estat
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
5.519.625
5.519.700
PT Sanggar Idaman
Real Estat
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
6.566.246
6.566.246
5.596.000
PT Sanggar Rejeki
Jasa Konstruksi dan
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
17.380.808
17.380.883
15.935.000
Binapersada PT Shinta Tangerang Abadi
Jasa Konstruksi
5.516.000
Usaha Gedung PT Sanggar Kejora
Real Estat
Tangerang
--
100,00
100,00
27.625.700
27.622.000
Perdagangan Umum dan Real Estat
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00 100,00
27.625.625
PT Anugerah Tangerang Indah
3.949.875
3.949.875
3.946.000
PT Anugerah Melosia Indah
Perdagangan Umum dan Real Estat
Jakarta
--
100,00
100,00
100,00
25.000
25.000
25.000
PT Delta Cendana Citrapersada
Perdagangan Umum dan Real Estat
Tangerang
2016
100,00
100,00
100,00
119.975.936
111.593.392
76.966.460
PT Anugerah Tangerang Abadi
Perdagangan Umum dan Real Estat
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
3.949.875
3.949.875
3.946.000
25.000
25.000
25.000
12.500
12.500
12.500
PT Shinta Pratiwi Dinamika
Perdagangan Umum dan Jasa Transportasi
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
PT Tomang Karya Pratama
Perdagangan Umum dan Jasa Konstruksi
Tangerang
--
100,00
100,00
100,00
Sampai dengan tanggal 31 Maret 2016, seluruh entitas anak di atas belum memulai operasi komersialnya, kecuali PT Jaya Gardenpolis (JGP), PT Jaya Mitra Sarana (JMS) dan PT Primainti Permata (PP) masing-masing merupakan entitas anak, yang memulai kegiatan usahanya masing-masing pada tahun 1996, 2010 dan 2012. PT. Sinarmulia Binapersada (SB) serta PT Delta Cendana Citrapersada (DC) yang merupakan anak usaha JGP juga telah memulai kegiatan operasionalnya pada tahun 2016. d1/29 April 2016
6
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT Jaya Gardenpolis (JGP) Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar JGP yang termuat dalam akta No. 3 tanggal 15 Januari 2015, yang dibuat oleh Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, para pemegang saham JGP menyetujui untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp12.875.000 sehingga menjadi sebesar Rp472.875.000. Atas peningkatan modal disetor tersebut, kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar Rp397.215.000 atau 84 %. Akta tersebut telah memperoleh bukti lapor ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-AH.01.03-0009690 pada tanggal 13 Februari 2015. Berdasarkan Keputusan Rapat Pemegang Saham JGP yang termuat dalam akta No. 91 tanggal 31 Desember 2015, yang dibuat oleh Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, para pemegang saham JGP menyetujui untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp24.139.000 sehingga menjadi sebesar Rp497.014.000. Atas peningkatan modal disetor tersebut, kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar Rp417.492.000 atau 84 %. Akta tersebut telah memperoleh bukti lapor ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-AH.01.03-0008273 pada tanggal 29 Januari 2016. PT Jaya Sarana Pratama (JSP) Berdasarkan Keputusan Rapat Pemegang Saham JSP yang termuat dalam akta No. 64 tanggal 30 Desember 2013, yang dibuat oleh Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, para pemegang saham JSP menyetujui untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp13.000.000 sehingga menjadi sebesar Rp118.000.000. Atas peningkatan modal disetor tersebut, kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar Rp70.800.000 atau 60%. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-20465 tanggal 12 Nopember 2014. PT Jaya Mitra Sarana (JMS) Berdasarkan Keputusan Rapat Pemegang Saham JMS yang termuat dalam akta No. 49 tanggal 30 Juli 2012, yang dibuat oleh Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, para pemegang saham JMS menyetujui untuk meningkatkan modal dasar sebesar Rp10.000.000 sehingga menjadi sebesar Rp20.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 4.000.000 sehingga menjadi sebesar Rp13.000.000. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-00509.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 4 Januari 2013. Perusahaan memiliki 6.500 saham atau sebesar Rp 6.500.000 yang merupakan 50% kepemilikan Perusahaan pada JMS. JMS bergerak dalam bidang usaha pembangunan dan jasa. Sedangkan kepemilikan tidak langsung, melalui JGP dan MKR, penyertaan Perusahaan di JMS adalah sebesar 4,2%. PT Primainti Permata (PP) Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 56 tanggal 20 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui penambahan modal disetor sebesar Rp 10.000.000. Atas peningkatan modal disetor tersebut, kepemilikan Perusahaan pada PP menjadi sebesar Rp80.919.000 atau 80.919 lembar saham atau 99,90% dan JGP menjadi sebesar Rp81.000 atau 81 lembar saham atau 0,10%. Akta tersebut telah memperoleh bukti lapor berdasarkan surat pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-41258 tanggal 9 Oktober 2013. PT Jaya Properti Fatmawati (JPF) Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 34 tanggal 12 Juni 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui penambahan modal disetor sebesar Rp15.000.000. Atas peningkatan modal disetor tersebut, kepemilikan Perusahaan pada JPF menjadi sebesar Rp54.450.000 atau 54.450 lembar saham atau 99,90% dan PP menjadi sebesar Rp550.000 atau 550 lembar saham atau 0,10%. Akta tersebut telah memperoleh bukti lapor berdasarkan surat pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0950629 tanggal 10 Juli 2015. PT Jaya Properti Simatupang (JPS) JPS didirikan berdasarkan akta No. 19 tanggal 12 Nopember 2012 yang dibuat di hadapan Aloysius M .Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-66384.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 28 Desember 2012. JPS bergerak dalam bidang usaha pembangunan, perdagangan umum dan jasa Perusahaan memiliki 49.500 lembar saham atau sebesar Rp49.500.000 yang merupakan 99% kepemilikan Perusahaan pada JPS d1/29 April 2016
7
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) dan PP, entitas anak, memiliki 500 lembar saham atau sebesar Rp500.000 yang merupakan 1% kepemilikan di JPS. PT Jaya Citra Hotel (JCH) Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 30 tanggal 22 Oktober 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui penambahan modal disetor sebesar Rp. 8.000.000. Atas peningkatan modal disetor tersebut, kepemilikan Perusahaan pada JCH menjadi sebesar Rp15.400.000 atau 15.400 lembar saham atau 55%. Akta tersebut telah memperoleh bukti lapor berdasarkan surat pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHUAH.01.03-0976418 tanggal 30 Oktober 2015. PT Jaya Letris Properti (JLP) JLP didirikan berdasarkan akta No. 2 tanggal 1 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Eny Sulaksono, SH, notaris di Tangerang Selatan. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU58670.AH.01.01 Tahun 2013 tanggal 14 November 2013. JLP bergerak dalam bidang pembangunan dan jasa. Perusahaan memiliki 60.000 lembar saham atau sebesar Rp60.000.000 yang merupakan 60% kepemilikan Perusahaan pada JLP. PT Rifi Permata (RP) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 18 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp1.000.000 menjadi Rp11.600.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp300.000 menjadi Rp11.547.000. Sehingga kepemilikan JGP, entitas anak pada RP menjadi 11.543 lembar saham atau sebesar Rp11.543.000 atau 99,97% dan DC, entitas anak JGP menjadi 4 lembar saham atau sebesar Rp4.000 atau 0.03% pada RP. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002606.AH.01.02. Tahun 2015 Tanggal 18 Februari 2015. . PT Intigraha Citrasejahtera (IC) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 16 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp1.000.000 menjadi Rp72.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp250.000 menjadi Rp71.383.000. Sehingga kepemilikan JGP, entitas anak pada IC menjadi 71.380 lembar saham atau sebesar Rp71.380.000 atau 99,99% dan DC, entitas anak JGP menjadi 3 lembar saham atau sebesar Rp3.000 atau 0.01% pada IC. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU 0002604.AH.01.02. Tahun Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015. PT Sinarmulia Binapersada (SB) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 23 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp200.000 menjadi Rp85.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp140.000 menjadi Rp82.015.000. Sehingga kepemilikan JGP, entitas anak pada SB menjadi 82.012 lembar saham atau sebesar Rp82.012.000 atau 99,99% dan DC, entitas anak JGP menjadi 3 lembar saham atau Rp3.000 atau 0.01% pada SB. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002622.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015. PT Shinta Tangerang Abadi (STA) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 22 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp100.000 menjadi Rp1.500.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp40.000 menjadi Rp1.267.000. Sehingga kepemilikan JGP, entitas anak pada STA menjadi 12.665 lembar saham atau sebesar Rp1.266.500 yang merupakan 99,99% dan DC, entitas anak dari JGP menjadi 5 lembar saham atau sebesar Rp500 atau 0,01% pada STA. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002605.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015. PT Alamanda Permata (AP) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 13 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp100.000 menjadi Rp6.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp25.000 menjadi Rp5.579.000. Sehingga kepemilikan JGP, entitas anak pada AP menjadi 55.784 lembar saham atau sebesar Rp5.578.400 yang merupakan 99,99% dan DC, entitas anak dari JGP menjadi 6 lembar saham atau sebesar Rp600 atau 0,01% pada AP. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002612.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015. d1/29 April 2016
8
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT Loji Elok (LE) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 17 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp100.000 menjadi Rp6.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp25.000 menjadi Rp5.516.000. Sehingga kepemilikan JGP, entitas anak pada LE menjadi 55.156 lembar saham atau sebesar Rp5.515.600 yang merupakan 99,99% dan DC, entitas anak dari JGP menjadi 4 lembar saham atau sebesar Rp400 atau 0,01% pada LE. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002619.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015 PT Sanggar Idaman (SI) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 19 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp100.000 menjadi Rp6.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp25.000 menjadi Rp5.596.000. Sehingga kepemilikan JGP, entitas anak pada SI menjadi 55.954 lembar saham atau sebesar Rp5.594.400 yang merupakan 99,99% dan DC, entitas anak dari JGP menjadi 6 lembar saham atau sebesar Rp600 atau 0,01% pada SI. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002618.AH.01.02. Tahun 2015 Tanggal 18 Februari 2015. PT Sanggar Rejeki (SR) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 21 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp100.000 menjadi Rp16.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp25.000 menjadi Rp15.935.000. Sehingga kepemilikan JGP, entitas anak pada SR menjadi 159.346 lembar saham atau sebesar Rp15.934.600 yang merupakan 99,99% dan DC, entitas anak dari JGP menjadi 4 lembar saham atau sebesar Rp400 atau 0,01% pada SR. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002617.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015. PT Sanggar Kejora (SK) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 20 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp100.000 menjadi Rp28.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp25.000 menjadi Rp27,622.000. Sehingga kepemilikan JGP, entitas anak menjadi 276.214 lembar saham atau sebesar Rp27.621.400 yang merupakan 99,99% dan DC, entitas anak dari JGP menjadi 6 lembar saham atau sebesar Rp600 atau 0,01% pada SK. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002601.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015. PT Anugerah Tangerang Indah (ATI) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 14 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp100.000 menjadi Rp4.500.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp25.000 menjadi Rp3.946.000. sehingga kepemilikan JGP, entitas anak pada ATI menjadi 3.944 lembar saham atau sebesar Rp3.944.000 yang merupakan 99,95% dan DC, entitas anak dari JGP menjadi 2 lembar saham atau sebesar Rp2.000 atau atau 0,05% pada ATI. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002614.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015. PT Deltacendana Citrapersada (DC) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 15 tanggal 21 Januari 2015, yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp100.000 menjadi Rp77.500.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp25.000 menjadi Rp76.939.000. Sehingga kepemilikan JGP, entitas anak menjadi 76.937 lembar saham atau sebesar Rp76.937.000 yang merupakan 99,99% dan PT Shinta Pratiwi Dinamika, entitas anak menjadi sebesar 2 lembar saham atau Rp2000 atau 0,01% pada DC. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002600.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015. 1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 9 tanggal 4 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 22 Mei 2014 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, S.H., M.H, notaris di Jakarta sebagai berikut: d1/29 April 2016
9
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Independen*)
1 Januari 2015/31 Desember 2014
Dr. Ir. Ciputra Ir. Hiskak Secakusuma, MM Ir. Soekrisman
Dr. Ir. Ciputra Ir. Hiskak Secakusuma, MM Ir. Soekrisman
Ir. Edmund E. Sutisna, MBA Ir. Yauw Diaz Moreno
Ir. Edmund E. Sutisna, MBA Ir. Yauw Diaz Moreno
Trisna Muliadi Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM Ir. Sutopo Kristanto, MM Ir. Kristianto Indrawan, MM -Dra. Swandayani
Trisna Muliadi Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM Ir. Sutopo Kristanto, MM Ir. Kristianto Indrawan, MM -Dra. Swandayani
*) Berdasarkan akta No. 22 tanggal 22 Mei 2014 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, S.H., M.H, notaris di Jakarta mulai tahun 2014 Perusahaan menunjuk Dra. Swandayani sebagai Direktur Independen. Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Ir. Edmund E. Sutisna, MBA Drs. Jonathan Isnanto Drs. Roy Kusumaatmaja
Corporate secretary Perusahaan adalah CM Indrajanti dan CM Indrajanti masing-masing pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. Kepala Internal Audit Perusahaan pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing dijabat oleh Ir. Sutopo Kristanto, MM. Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut Grup) memiliki sejumlah 564 dan 551 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (tidak diaudit). 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2.a.
Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta Peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam perolehan aset. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang fungsional dan mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri d1/29 April 2016
10
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. 2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Standar: PSAK No. 110 (revisi 2015) “Akuntansi Sukuk”: Penyesuaian: PSAK No. 5 “Segmen Operasi” PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” PSAK No. 13 “Properti Investasi” PSAK No. 16 “Aset Tetap” PSAK No. 19 “Aset Tak berwujud” PSAK No. 22 “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 25 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” PSAK No. 53 “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: PSAK No. 4 “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 15 “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi” PSAK No. 24 “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja” PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi” PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi” ISAK No. 30 “Pungutan”. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:
PSAK No. 16 “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi” PSAK No. 19 “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi” PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama”.
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Grup telah menerapkan PSAK-PSAK yang berdampak terhadap laporan Keuangan konsolidasian Grup dan telah melengkapi pengungkapan yang diminta. 2.d. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan (Grup) seperti disebutkan pada Catatan 1.c. Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee). Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara langsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu d1/29 April 2016
11
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir. Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam grup dieliminasi secara penuh. Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat tercatat pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk. Jika Perusahaan kehilangan pengendalian, maka: (a) menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang; (b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali); (c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian; (d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian (e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak; (f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk. 2.e.
Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut (pengaruh signifikan). Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian atas laba rugi investee diakui dalam laba rugi. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga mungkin dibutuhkan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari penghasilan komprehensif lain, termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi sebagai berikut: (a) jika investasi menjadi entitas anak. (b) jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi merupakan aset keuangan, maka Grup mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar. (c) ketika Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika investee telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.
2.f.
Pengaturan Bersama Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama, yaitu persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.
d1/29 April 2016
12
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Grup mengklasifikasikan pengaturan bersama sebagai: 1) Operasi bersama Merupakan pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan mmiliki hak atas aset dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut operator bersama. Operator bersama mengakui hal berikut terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama: (a) Aset, mencakup bagiannya atas setiap aset yang dimiliki bersama; (b) Liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas yang terjadi bersama; (c) Pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang dihasilkan dari operasi bersama; (d) Bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh operasi bersama; dan (e) Beban, mencakup bagiannya atas setiap beban yang terjadi secara bersama-sama. 2) Ventura Bersama Merupakan pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut sebagai venturer bersama. Venturer bersama mengakui kepentingannya dalam ventura bersama sebagai investasi dan mencatat investasi tersebut dengan menggunakan metode ekuitas. 2.g. Setara Kas Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. 2.h. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap entitas di dalam Grup mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh entitas anak adalah Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp13.276 (angka penuh), Rp 13,795 (angka penuh) dan Rp 12,440 (angka penuh) untuk USD 1. 2.i.
Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas
d1/29 April 2016
13
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan yang relevan. 2.j.
Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera. Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut: (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. (ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau (c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian
d1/29 April 2016
14
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan. Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut: (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. (ii) Liabilitas Keuangan Lainnya Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam d1/29 April 2016
15
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar. Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi. Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain. Reklasifikasi Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar. Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. d1/29 April 2016
16
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar: (i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1) (ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2) (iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3)
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi. 2.k. Persediaan dan Tanah Dalam Pengembangan Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method). Biaya perolehan atas tanah dalam pematangan termasuk biaya pengembangan dan pematangan tanah, serta kapitalisasi beban keuangan atas pinjaman bank dan fasilitas pinjaman lainnya yang diperoleh untuk membiayai pembangunan proyek dan pembelian, pengembangan serta pematangan tanah hingga tahap penyelesaian. Biaya perolehan atas unit bangunan terdiri dari biaya aktual konstruksi. Tanah yang dimiliki oleh Grup untuk pengembangan di masa yang akan datang, disajikan sebagai “Tanah untuk Pengembangan” di bagian aset di laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan diklasifikasikan sebagai persediaan, properti investasi atau aset tetap, mana yang lebih sesuai. Selisih lebih nilai tercatat persediaan atas estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable value) diakui sebagai “Penyisihan atas Penurunan Nilai Persediaan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. 2.l. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method). 2.m. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan, meliputi harga harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung (biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain). Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut. Setelah pengakuan awal, Grup memilih menggunakan model biaya dan mengukur properti investasi sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Bangunan dan prasarana disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat d1/29 April 2016
17
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) ekonomis (20 tahun). Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi. Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan dimulainya sewa operasi kepada pihak lain. Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik dan dimulainya pengembangan untuk dijual. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan. 2.n. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen. Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut. Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut: Tahun 20 8 - 20 3-5 3-5
Bangunan Kantor dan Kegiatan Olahraga Peralatan Bangunan Kantor Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kendaraan
Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi. Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
d1/29 April 2016
18
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur. Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. 2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan real estate diakui berdasarkan PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” sebagai berikut: (i)
Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kaveling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. proses penjualan telah selesai; 2. harga jual akan tertagih; 3. tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa depan terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan 4. penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
(ii)
Pendapatan dari penjualan kaveling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1. jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; 2. harga jual akan tertagih; 3. tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa depan; 4. proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kaveling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kaveling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 5. hanya kaveling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kaveling tersebut.
(iii)
Pendapatan dari penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1. proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi; 2. jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan total tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan 3. jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
Apabila semua persyaratan tersebut di atas tidak terpenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit, sampai semua persyaratan terpenuhi. d1/29 April 2016
19
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah estimasi pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan. Penghasilan sewa diakui sesuai dengan masanya. Sewa yang diterima dimuka disajikan sebagai “Penghasilan Sewa Ditangguhkan” dan diakui sebagai pendapatan secara proporsional sesuai dengan masanya. Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual. 2.q. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Grup telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya serta pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya telah selesai. 2.r. Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas. Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan. Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai. d1/29 April 2016
20
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) b)
Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: a) b)
memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
2.s. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut. Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif. Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”). Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut. Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas. Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Grup mengakui jumlah beban dan liabilitas atas iuran terutang kepada program iuran pasti, ketika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode. Jumlah yang diakui sebagai beban pada tahun 31 Maret 2016 adalah Rp1.080.503. Pesangon Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: (a) Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) Ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja 2.t. Saham Treasuri Saham treasuri dicatat sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian ekuitas dalam laporan d1/29 April 2016
21
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) posisi keuangan. Selisih lebih penerimaan dari penjualan saham treasuri di masa yang akan datang atas biaya perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun tambahan modal disetor. 2.u. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode. Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif. 2.v. Segmen Operasi Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Grup. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. 2.w. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor. 2.x. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. (i) Ketidakpastian Estimasi Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis (estimasi daya pakai, pengoperasi, pemeliharaan) dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap dan properti investasi disajikan di Catatan 10 dan 11. Imbalan Pasca Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja yang masih harus dibayar tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja. d1/29 April 2016
22
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan rata-rata tingkat suku bunga obligasi pemerintah pada pasar yang aktif yang didenominasikan dalam mata uang rupiah. Imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 19. (ii) Pertimbangan dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.j. 3.
Penyajian Kembali dan Reklasifikasi Laporan Keuangan Konsolidasian a. Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013): “Imbalan Kerja” Revisi PSAK No. 24 memperkenalkan perubahan terkait pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan paska kerja. Sebagai hasil dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), Grup telah mengubah kebijakan akuntansi sehubungan dengan program manfaat pasti, dimana metode koridor pernah diterapkan sebelumnya. Standar ini juga mengharuskan pendapatan/ bunga neto dihitung dari liabilitas/aset imbalan pasti neto dan tingkat diskonto ditentukan pada awal tahun.. b. Adopsi PSAK 46 (Revisi 2014): “Pajak Penghasilan” Sehubungan dengan penerapan revisi PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”, Grup mereklasifikasi penyajian pajak penghasilan final yang sebelumnya sebagai bagian dari beban pajak badan Grup menjadi bagian dari pendapatan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Perubahan kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara retrospektif dengan menyajikan kembali saldo-saldo tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan posisi keuangan 1 Januari 2014/31 Desember 2013. 31 Desember 2014 Sebelum Penyajian Kembali Rp LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET TIDAK LANCAR Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang EKUITAS Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya Kepentingan Nonpengendali
d1/29 April 2016
Setelah Penyajian Kembali Rp
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Sebelum Setelah Penyajian Penyajian Kembali Kembali Rp Rp
280.229.585
280.580.238
268.383.313
268.383.313
32.209.858
26.149.167
29.150.273
36.091.384
2.557.212.514 178.848.056
2.563.567.997 178.903.915
2.023.481.776 186.795.949
2.016.658.119 186.678.496
23
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2014 Sebelum Penyajian Kembali Rp LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BEBAN USAHA Gaji, Bonus dan Tunjangan Karyawan Bagian Laba Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
145.559.255
132.771.706
6.800.007
7.157.911
--
206.995
-(102.080.577)
(102.080.577) --
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Penghasilan Komperensif Lain Periode Berjalan Setelah Pajak Beban Pajak Final BEBAN PAJAK PENGHASILAN - Pajak Kini
4.
Setelah Penyajian Kembali Rp
Kas dan Setara Kas
Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank DKI (d/hPT Bank Internasional Indonesia Tbk) Lain-lain (di bawah Rp 100.000) Dollar Amerika Serikat PT Bank Maybank Indonesia Tbk (d/hPT Bank Internasional Indonesia Tbk) (2016: USD99.439 ;2015: USD135.719,60 ; 2014: USD57.879,46) PT Bank Permata Tbk (2016: USD30.006 ;2015: USD30.309.11; 2014: USD32.245,94) Sub Total
d1/29 April 2016
24
31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
784.737 132.760 917.497
841.457 137.950 979.407
779.457 124.410 903.867
9.315.977 6.446.518 4.995.818 4.850.385 3.077.730 1.327.274 698.417 686.665 462.225 326.901 322.155 293.046 214.573 143.673 104.769
5.021.425 6.669.186 3.497.349 3.393.770 2.112.625 1.547.238 4.562.776 182.615 288.643 131.271 232.398 452.953 31.882 135.708 141.734
1.791.450 2.582.838 3.150.808 2.454.129 5.979.280 146.316 849.435 22.508 269.997 29.972 208.994 234.820 115.924 3.407 322.423
38.155
38.255
38.655
1.320.149
1.872.252
720.020
398.361 35.022.790
418.114 26.623.692
401.140 19.322.116
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk (2016: USD100.000,00 ;2015: USD100,000.00 ;2014: USD275,022.11) Sub Total Total
Deposito Berjangka: Tingkat Bunga kontraktual: Rupiah Dollar Amerika Serikat Jangka Waktu
182.800.000 71.000.000 20.000.000 14.706.144 13.400.000 ---
152.000.000 1.000.000 20.000.000 4.621.760 4.100.000 7.300.000 3.000.000
115.102.222 -52.008.889 4.312.841 5.000.000 3.300.060 --
1.327.600 303.233.744
1.379.500 193.401.260
3.421.275 183.145.287
339.174.030
221.004.359
203.371.270
31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
4.4%-9.25% 1% 1 bulan
5.5%-9.25% 1% 1 bulan
7%-12.00% 2.75%-3.00% 1 bulan
Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga. 5.
Piutang Usaha Rincian piutang usaha berdasarkan jenis usaha dalam mata uang rupiah adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
Pihak Berelasi (Catatan 30): Sewa dan Pemeliharaan Gedung Dikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai Bersih
----
579.922 -579.922
920.384 -920.384
Pihak Ketiga: Penjualan Unit Bangunan dan Kavling Sewa dan Pemeliharaan Gedung Kondominium Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai Bersih
2.947.771 36.347.544 23.436.505 62.731.821 (4.638.581) 58.093.239
3.281.666 38.890.836 26.920.700 69.093.202 (4.639.656) 64.453.546
956.439 44.941.819 9.135.957 55.034.215 (4.114.089) 50.920.126
Total
58.093.239
65.033.468
51.840.510
d1/29 April 2016
25
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Rincian umur piutang usaha (sebelum penurunan nilai piutang) berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
35.925.580 9.862.427 3.279.461 13.664.354 62.731.821
34.130.608 13.768.142 4.642.090 17.132.284 69.673.124
15.612.968 14.435.027 9.054.817 16.851.787 55.954.599
Jatuh Tempo: Belum Jatuh Tempo Sampai dengan 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari Total
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
Saldo Awal Tahun Perubahan Selama Tahun Berjalan Penambahan Penghapusan Total
4.639.656
4.114.089
5.337.373
-(1.075) (1.075)
706.301 (180.734) 525.567
321.192 (1.544.476) (1.223.284)
Saldo Akhir Tahun
4.638.581
4.639.656
4.114.089
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014, berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir tahun, Manajemen memutuskan bahwa perlu dilakukannya penurunan nilai piutang. Penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha dilakukan sehubungan dengan sewa ruang pusat perbelanjaan. Manajemen meragukan kolektibilitas piutangpiutang tersebut karena umur piutang yang sudah lebih dari 1 tahun. Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang di atas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha dikemudian hari. Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014, tidak terdapat piutang usaha yang dijadikan sebagai jaminan. 6.
Persediaan Persediaan terdiri dari:
Persediaan Tersedia untuk Dijual: Kavling Tanah Unit Bangunan dan Lainnya Total Persediaan Tersedia untuk Dijual Persediaan dalam Pengembangan/Penyelesaian Tanah yang Sedang Dikembangkan Unit Bangunan dan Lainnya Kondominium Total Persediaan dalam Pengembangan/Penyelesaian Total
31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
866.149.892 430.951.945 1.297.101.838
872.823.304 480.253.305 1.353.076.609
697.206.574 304.645.722 1.001.852.296
436.305.639 307.892.889 159.397.410 903.595.937
418.503.433 295.172.586 149.350.517 863.026.536
349.295.162 292.178.989 33.990.362 675.464.513
2.200.697.776
2.216.103.145
1.677.316.809
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut. d1/29 April 2016
26
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Persediaan tanah yang sedang dikembangkan termasuk tanah yang akan digunakan untuk mendirikan bangunan di masa datang. Tidak ada biaya pinjaman (berupa bunga dan beban keuangan lain) yang dikapitalisasi pada persediaan tanah yang sedang dikembangkan pada 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014. Unit bangunan dan lainnya merupakan biaya-biaya terkait konstruksi bangunan rumah hunian, rukan dan perolehan hak pemakaian tempat usaha. Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014, persediaan tanah dengan luas masingmasing kurang lebih 32,83, 33,82 dan 37,38 hektar atau dengan nilai perolehan masing-masing sebesar Rp 422.106.164, Rp 427.835.766 dan Rp 448.865.034 telah terjual namun belum memenuhi syarat untuk diakui sebagai pendapatan (Catatan 16). Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014, persediaan unit bangunan (rukan) telah diasuransikan kepada PT Ace Jaya Proteksi, pihak ketiga terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan masing-masing sebesar Rp54.750.016, Rp54.750.016 dan Rp54.160.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. 7.
Uang Muka Investasi PT Jakarta Toll Road Development (JTD) Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat JTD yang diaktakan oleh Notaris Aryanti, S.H, M.Kn No. 68 tanggal 23 Januari 2013, pemegang saham JTD menyetujui untuk melakukan pembayaran uang muka setoran modal yang seluruhnya berjumlah Rp752.030.537 dengan ketentuan sebagai berikut :
PT Jakarta Propertindo harus membayar sebesar Rp6.381.679. PT Pembangunan Jaya harus membayar sebesar Rp147.786.260. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk harus membayar sebesar Rp154.167.939. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk harus membayar sebesar Rp192.961.833. PT Jaya Real Property Tbk harus membayar sebesar Rp216.977.100. PT Jaya Land harus membayar sebesar Rp33.755.725.
Pada 31 Maret 2016, Perusahan mencatat setoran kepada JTD sebagai uang muka investasi sebesar Rp216.977.100. Sampai tanggal laporan keuangan akta tersebut belum memperoleh surat telah lapor dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. PT Sarana Pembangunan Jaya (SPJ) Berdasarkan surat No. 03/DIR/SPJ/V/2015 tanggal 12 Mei 2015, Perusahaan melakukan penyetoran modal sebesar Rp7.500.000 kepada SPJ. Sampai tanggal laporan keuangan atas setoran modal tersebut belum diaktakan. Pada tanggal pelaporan dicatat sebagai “Uang Muka Investasi”. PT Jaya Binara Mediktama (JBM) Berdasarkan surat No. 605/JBM/2015 tanggal 17 Juni 2015, Perusahaan melakukan penyetoran modal sebesar Rp40.000.000 kepada JBM. Berdasarkan surat No. 301/JBM/2016 tanggal 2 Maret 2016, Perusahaan melakukan penyetoran modal sebesar Rp28.000.000 kepada JBM Sampai tanggal laporan keuangan atas setoran modal tersebut belum diaktakan. Pada tanggal pelaporan dicatat sebagai “Uang Muka Investasi”.
d1/29 April 2016
27
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Jenis Usaha
Total Saham yang Dimiliki
Persentase Kepemilikan
31 Maret 2016 Biaya Perolehan
(%) Entitas Asosiasi Metode Ekuitas PT Sarana Pembangunan Jaya PT PT PT PT PT PT
Jaya City Development Jakarta Tollroad Development Mitra Kerta Raharja Jakarta Marga Jaya Jaya Pangan Lestari Jaya Binara Mediktama
Ventura Bersama KSO Pembangunan Jaya Property
Penyewaan dan Pengelolaan Pengembangan Kawasan Konstruksi dan Jalan Tol Konstruksi dan Jalan Tol Konstruksi dan Jalan Tol Boga dan Perdagangan Bidang Kesehatan
PT Jaya City Development PT Jakarta Tollroad Development PT Mitra Kerta Raharja PT Jakarta Marga Jaya PT Jaya Pangan Lestari PT Jaya Binara Mediktama Ventura Bersama KSO Pembangunan Jaya Property
Pengembang
Jenis Usaha
Entitas Asosiasi Metode Ekuitas PT Sarana Pembangunan Jaya
1.400.000
--
15.946.377
17.346.377
30,00 28,85 20,00 49,00 20,00 40,00
900.000 24.164.484 2.136.000 116.495.906 400.000 56.000.000 201.496.390
--------
(900.000) 32.717.516 (1.549.613) (32.548.060) 4.026.727 (808.040) 16.884.907
-56.882.000 586.387 83.947.846 4.426.727 55.191.960 218.381.297
35,00
53.343.492 254.839.882
---
20.396.680 37.281.587
73.740.172 292.121.469
31 Desember 2015 Persentase Biaya Kepemilikan Perolehan
PT Jaya City Development PT Jakarta Tollroad Development PT Mitra Kerta Raharja PT Jakarta Marga Jaya PT Jaya Pangan Lestari PT Jaya Binara Mediktama Ventura Bersama KSO Pembangunan Jaya Property
Rp
Penambahan (Pengurangan) Saham/ Rp
Akumulasi Bagian Ekuitas Bersih Rp
Nilai Tercatat Rp
1.400
25,00
1.400.000
--
15.406.995
16.806.995
900.000 4.018 1.320 116.495.906 400 56.000
30,00 28,85 20,00 49,00 20,00 40,00
900.000 24.164.484 2.136.000 116.495.906 400.000 56.000.000 201.496.390
--------
(900.000) 30.578.790 (1.517.017) (29.956.269) 3.811.701 (655.081) 16.769.118
-54.743.274 618.983 86.539.637 4.211.701 55.344.919 218.265.508
35,00
53.343.492 254.839.882
---
20.347.468 37.116.587
73.690.960 291.956.468
Total Saham yang Dimiliki
Penyewaan dan Pengelolaan Pengembangan Kawasan Konstruksi dan Jalan Tol Konstruksi dan Jalan Tol Konstruksi dan Jalan Tol Boga dan Perdagangan Bidang Kesehatan
Rp
25,00
Total Saham yang Dimiliki
Penyewaan dan Pengelolaan Pengembangan Kawasan Konstruksi dan Jalan Tol Konstruksi dan Jalan Tol Konstruksi dan Jalan Tol Boga dan Perdagangan Bidang Kesehatan
Nilai Tercatat
1.400
(%) Entitas Asosiasi Metode Ekuitas PT Sarana Pembangunan Jaya
Rp
Akumulasi Bagian Ekuitas Bersih Rp
900.000 4.018 1.320 116.495.906 400 56.000
Pengembang
Jenis Usaha
Penambahan (Pengurangan) Saham/ Rp
1 Januari 2015/31 Desember 2014 Persentase Biaya Penambahan Kepemilikan Perolehan (Pengurangan) Saham/ (%) Rp Rp
Akumulasi Bagian Ekuitas Bersih Rp
Nilai Tercatat Rp
1.400
25,00
1.400.000
--
13.249.466
14.649.466
900.000 4.018 1.320 116.495.906 400 56.000
30,00 28,85 20,00 49,00 20,00 40,00
900.000 24.164.484 2.136.000 102.924.500 400.000 40.000.000
---13.571.406 -16.000.000
(900.000) 17.751.795 (1.401.108) (19.389.356) 2.951.595 (321.042)
-41.916.279 734.892 97.106.550 3.351.595 55.678.958
171.924.984
29.571.406
11.941.350
213.437.740
77.868.633 249.793.617
(24.525.141) 5.046.265
13.799.006 25.740.356
67.142.498 280.580.238
Pengembang
35,00
Ringkasan informasi keuangan dari entitas asosiasi di atas adalah sebagai berikut: 1 Januari 2015/ 31 Maret 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
Aset Lancar
1.149.535.042
675.039.008
660.740.000
Current Assets
Aset Tidak Lancar Liabilitas Jangka Pendek
1.331.649.761 164.670.978
885.503.446 118.110.776
689.958.361 19.189.785
Liabilitas Jangka Panjang
Associates Companys
Entitas Asosiasi
505.496.110
109.626.867
1.773.909
Non Current Assets Current Liabilites Non Current Liabilites
Pendapatan Usaha
45.561.509
45.561.509
36.591.095
Total Current Year Revenue
Laba Tahun Berjalan Penghasilan Komprehesif Lain Laba Komprehensive Tahun Berjalan
12.345.725 -12.345.725
32.700.871 7.661 32.708.532
(7.544.388) (14.798) (7.559.186)
Income For The Year Other Comprehensive Income Other Comprehensive Income For The Year
d1/29 April 2016
28
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2016 Rp Ventura Bersama Aset Lancar Aset Tidak Lancar Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Pendapatan Usaha Laba Tahun Berjalan Penghasilan Komprehesif Lain Laba Komprehensif Tahun Berjalan
31 Desember 2015 Rp
202.723.693 22.599.865 21.479.737 --140.606 -140.606
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014 Rp
160.525.544 59.932.021 16.772.485 -74.821.546 27.190.738 -27.190.738
197.820.742 69.466.828 90.793.229 -211.545.626 71.213.146 -71.213.146
PT Jakarta Marga Jaya (JMJ) Pada tahun 2014, Berdasarkan keputusan pemegang saham PT Jakarta Marga Jaya yang telah diaktakan No. 63 tanggal 23 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Yurisa Martanti, SH, M.Hum.; Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari sebesar Rp210.050.000 menjadi Rp237.746.750 yang diambil bagian masing-masing sebesar Rp14.125.344 oleh PT Jakarta Propertindo (JP) dan Rp13.571.406 oleh JSP (entitas anak). Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU07194.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 19 Pebruari 2014. PT Jaya Binara Medikatama (JBM) Pada Tahun 2014, berdasarkan akta No. 26 tanggal 5 Desember 2014, yang dibuat dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang, para pemegang saham menyetujui meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp140.000.000, masing-masing oleh PT Binara Guna Mediktama sebesar Rp24.000.000 dan Perusahaan sebesar Rp16.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut telah memperoleh surat telah lapor dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-10278.40.21.2014 tanggal 24 Desember 2014. kepemilikan saham Perusahaan di JBM sebesar Rp56.000.000 atau 40%. 9.
Tanah untuk Pengembangan Akun ini merupakan nilai tercatat tanah untuk pengembangan atas proyek-proyek seluas 17.311.140 m2 ,17.254.421 m2 dan 17.100.912 m2 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Luas Total m2 Perusahaan Desa Parigi Baru Desa Parigi Lama Lain-lain (dibawah 1 juta m2) Sub Total Entitas Anak PT Jaya Gardenpolis Desa Sukaharja Desa Sindangsari Desa Sukamantri Desa Sukatani Desa Sukamanah Desa Pangadegan Selatan Lain-lain (di bawah 1 Juta m 2) Sub Total PT Primainti Permata Lain-lain (di bawah 1 Juta m 2) Sub Total
d1/29 April 2016
Rp
31 Desember 2015 Luas Total m2
Rp
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014 Luas Total m2
Rp
993.449 1.595.391 3.145.124 5.733.963
504.606.405 435.730.077 1.567.838.408 2.508.174.889
1.593.153 988.009 3.100.746 5.681.908
428.730.366 478.852.821 1.521.012.814 2.428.596.001
1.570.020 1.070.167 2.992.462 5.632.649
371.739.044 489.448.612 1.440.863.202 2.302.050.858
1.552.266 1.669.350 1.085.455 1.273.331 1.337.965 1.066.190 3.366.900 11.351.457
107.159.394 50.857.665 48.856.799 41.761.604 28.526.765 32.336.728 215.346.936 524.845.891
1.548.191 1.669.350 1.085.455 1.273.331 1.337.965 1.066.190 3.366.900 11.347.382
107.366.891 50.859.060 48.828.546 41.761.604 28.526.765 27.158.793 220.498.244 524.999.903
1.440.560 1.669.807 1.085.455 1.273.331 1.337.965 1.017.724 3.382.116 11.206.958
91.046.274 48.133.730 48.282.365 41.705.374 28.514.214 26.763.373 188.593.767 473.039.097
202.168 202.168
69.226.242 69.226.242
201.579 201.579
67.199.933 67.199.933
237.753 237.753
69.185.210 69.185.210
29
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2016 Luas Total m2
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014 Luas Total
31 Desember 2015 Luas Total m2
Rp
m2
Rp
Rp
PT Jaya Letris Property Lain-lain (di bawah 1 Juta m 2) Sub Total PT Jaya Properti Fatmawati Lain-lain (di bawah 1 Juta m 2) Sub Total PT Jaya Properti Simatupang Lain-lain (di bawah 1 Juta m 2) Sub Total Total
17.769 17.769
88.927.562 88.927.562
17.769 17.769
88.927.562 88.927.562
17.769 17.769
88.923.387 88.923.387
4.197 4.197
54.129.380 54.129.380
4.197 4.197
54.077.833 54.077.833
4.197 4.197
53.970.203 53.970.203
1.586 1.586
38.722.906 38.722.906
1.586 1.586
27.710.659 27.710.659
1.586 1.586
27.670.812 27.670.812
17.311.140
3.284.026.870
17.254.421
3.191.511.891
17.100.912
3.014.839.567
Status kepemilikan tanah untuk pengembangan sebagai berikut: Luas (Meter Persegi)
Luas (Meter Persegi)
Luas (Meter Persegi)
31 Desember 2015 9.159.613 8.094.808 17.254.421
31 Desember 2014 9.926.441 7.174.471 17.100.912
1 Januari 2015/
31 Maret 2016 9.177.762 8.133.377 17.311.140
Sertifikat Hak Guna Bangunan Pelepasan Hak
Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 tidak ada bagian tanah untuk pengembangan yang diserahkan untuk fasilitas pemakaman umum sesuai ketentuan Pemerintah Daerah (Catatan 15). Tidak ada biaya pinjaman (berupa bunga dan beban keuangan lain) yang dikapitalisasi pada persediaan tanah yang sedang dikembangkan pada 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014. Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014, tidak ada tanah yang dijaminkan kepada pihak ketiga. 10. Properti Investasi
31 Maret 2016 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi/
Saldo Akhir
Penyesuaian Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Harga Perolehan Tanah Bangunan dan Prasarana Total
77.269.555 933.086.124 1.010.355.679
-8.186.844 8.186.844
----
-6.614.312 6.614.312
77.269.555 947.887.280 1.025.156.835
Aset Dalam Penyelesaian Bangunan Total
36.710.401 36.710.401
6.928.288 6.928.288
---
(6.614.312) (6.614.312)
37.024.378 37.024.378
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Prasarana Nilai Buku
224.767.708 822.298.371
13.045.851
--
--
237.813.559 824.367.653
d1/29 April 2016
30
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2015 Pengurangan
Rp
Rp
Rp
Reklasifikasi/ Penyesuaian Rp
Saldo Akhir Rp
Harga Perolehan Tanah Bangunan dan Prasarana Total
77.119.617 878.154.174 955.273.791
734.400 54.269.809 55.004.209
-(780.288) (780.288)
(584.462) 1.442.429 857.967
77.269.555 933.086.124 1.010.355.679
Aset Dalam Penyelesaian Bangunan Total
21.687.711 21.687.711
16.465.119 16.465.119
---
(1.442.429) (1.442.429)
36.710.401 36.710.401
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Prasarana Nilai Buku
173.114.809 803.846.693
51.834.709
(181.810)
--
224.767.708 822.298.371
Beban penyusutan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 dialokasikan sebagai berikut:
Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung (Catatan 25) Beban Umum dan Administrasi (Catatan 26) Total
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
12.939.004 106.847 13.045.851
51.407.749 426.960 51.834.709
Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana pusat perbelanjaan Plaza Bintaro Jaya, sebagian Bintaro Trade Center, Senen Blok V, Pusat Grosir Senen Jaya, Slipi Jaya, Jembatan Multiguna Senen Jaya, Pasar Modern dan Bintaro Xchange mall yang disewakan kepada pihak ketiga. Hasil dari sewa tersebut dicatat dalam akun “Pendapatan Usaha” (Catatan 24). Tanah properti investasi terletak di Tangerang, Senen, dan Palmerah dengan Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 16 (enam belas) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2017 dan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Penambahan bangunan dan prasarana untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2016 termasuk didalamnya merupakan proyek Bursa Mobil. Pada 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar properti investasi berdasarkan laporan The Scientific Appraisal (dahulu PT Nilai Konsulesia) masing-masing adalah sebesar Rp2.630.760.892 dan Rp2.614.913.573 Nilai wajar dihitung menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows) atas pendekatan pendapatan (income approach) dan pendekatan biaya (cost approach) untuk Bangunan dan Prasarana dan metode pendekatan perbandingan data pasar (market data approach) untuk nilai wajar tanah. Berikut ini asumsi-asumsi signifikan yang dipakai oleh penilai dalam menghitung nilai wajar atas properti investasi: Penentuan nilai pasar tanah didukung oleh bukti pasar berupa data pembanding yang ditawarkan di pasaran, sementara untuk nilai pasar bangunan didukung oleh estimasi biaya berupa perhitungan biaya reproduksi baru. Pendapatan sewa dan beban operasi langsung dari properti investasi pada laba rugi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Pendapatan Sewa Beban Operasi Langsung yang Timbul dari Properti Investasi yang Menghasilkan Penghasilan Rental
d1/29 April 2016
31
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
46.447.014
44.507.722
15.393.879
15.339.018
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Properti investasi perusahaan berupa bangunan dan prasarana telah diasuransikan kepada perusahaan asuransi PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT Ace Jaya Proteksi, PT MPM Insurance, PT Mega Insurance dan PT Asuransi Indrapura, pihak ketiga terhadap kerugian risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan pada 31 Maret 2016 sebesar Rp1.306.775.826 (2015: Rp1.306.775.826 ;2014: Rp580.100.000 dan USD52,827,829). Manajemen berpendapat nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 11. Aset Tetap
Harga Perolehan Tanah Bangunan Kantor dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan
Aset Dalam Penyelesaian Bangunan Akumulasi Penyusutan Bangunan Kantor dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Nilai Buku
Saldo Awal
Penambahan
Rp
Rp
Bangunan Bangunan Kantor, Pusat Perbelanjaan Bangunan Kantor dan Kegiatan Bangunan Kantor dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Nilai Buku
d1/29 April 2016
Rp
Reklasifikasi/ Penyesuaian Rp
Saldo Akhir Rp
4.248.411
--
--
--
4.248.411
27.109.577 13.008.656
149.168 283.046
---
---
27.258.745 13.291.702
18.405.599 8.674.233 71.446.476
480.411 270.675 1.183.300
----
--
18.886.009 8.944.908 72.629.775
Saldo Awal
Penambahan
Rp
Rp
31 Maret 2016 Pengurangan Rp
--
Reklasifikasi/ Penyesuaian Rp
Saldo Akhir Rp
53.210.206 73.811.308
299.105 1.482.405
---
(505.716) (505.716)
53.003.596 125.633.370
7.856.235 9.983.292
319.159 385.788
---
---
8.175.394 10.369.081
12.855.615 5.975.946 36.671.088 87.985.596
400.897 295.183 1.401.027
----
----
13.256.512 6.271.129 38.072.115 87.561.256
Saldo Awal
Tanah Bangunan Kantor Bangunan Kantor dan Kegiatan Bangunan Kantor dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan
31 Maret 2016 Pengurangan
Penambahan
Rp 4.248.411
Rp --
31 Desember 2015 Pengurangan Reklasifikasi/ Penyesuaian Rp Rp ---
Saldo Akhir Rp 4.248.411
26.070.479 11.318.082
1.039.098 1.640.184
---
-50.390
27.109.577 13.008.656
15.234.784 8.259.054 65.130.810
3.221.205 415.179 6.315.666
----
(50.390) --
18.405.599 8.674.233 71.446.476
8.680.498 73.811.308
44.529.708 50.845.374
---
---
53.210.206 124.656.682
6.600.482 8.620.599
1.255.753 1.354.432
---
-8.261
7.856.235 9.983.292
11.424.141 4.799.432 31.444.654 42.366.654
1.439.735 1.176.514 5.226.434
----
(8.261) ---
12.855.615 5.975.946 36.671.088 87.985.596
32
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Beban penyusutan yang dialokasikan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung (Catatan 25) Beban Umum dan Administrasi (Catatan 26)
4.987 1.396.040
19.522 5.206.912
Total
1.401.027
5.226.434
Pada 31 Maret 2016, aset dalam penyelesaian terutama merupakan proyek JCH (entitas anak) untuk pembangunan hotel Citra Dream di Tangerang dengan progres penyelesaian 97,00% Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Tangerang dengan Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2016 dan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap Grup telah diasuransikan kepada perusahaan PT Ace Jaya Proteksi, pihak ketiga terhadap risiko kebakaran dan risko lainnya, dengan jumlah pertanggungan secara keseluruhan pada 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 28.963.800, Rp 28.963.800 dan Rp 21.592.550. Manajemen berpendapat nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Grup di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tersebut Pada 31 Maret 2016, aset dalam penyelesaian terkait anak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman (Catatan 17).
proyek
hotel
Citra
Dream
milik
JCH,
entitas
12. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Uang Jaminan Pemberian KPR Deposito yang Dibatasi Penggunaannnya Investasi Tersedia untuk Dijual Total
a.
31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
142.625.415 10.250.789
152.117.975 10.250.789
134.142.689 --
3.638.477
3.638.477
3.637.477
156.514.681
166.007.241
137.780.166
Uang Jaminan Pemberian KPR Uang jaminan pemberian KPR merupakan jaminan yang dibayarkan Perusahaan kepada bank-bank pemberi kredit pemilikan rumah sehubungan dengan penyelesaian sertifikat hak kepemilikan pembeli saat periode kredit pemilikan rumah berakhir (Catatan 34.d). Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 saldo uang jaminan pemberian KPR adalah sebagai berikut : 31 Maret 2016
Rp 34.849.925 23.274.398 25.456.969 11.752.285
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
d1/29 April 2016
33
31 Desember 2015
Rp 35.519.877 24.775.380 23.916.675 21.668.145
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp 24.594.248 19.418.720 33.108.505 6.598.633
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2016
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (d/hPT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000) Total
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
31 Desember 2015
Rp 24.445.737 7.237.942
Rp 21.097.400 7.485.794
Rp 22.081.709 9.389.723
5.833.298 2.126.719 2.108.404 1.846.860 1.836.144 1.856.732
5.382.845 2.828.612 2.236.516 1.780.871 1.699.083 3.726.777
5.650.720 4.644.146 1.757.207 2.713.773 2.064.133 2.121.172
142.625.415
152.117.975
134.142.689
b.
Deposito yang Dibatasi Penggunaannya Deposito dijaminkan merupakan deposito di PT Bank OCBC NISP, Tbk sebagai jaminan terkait penerbitan bank garansi atas kerjasama yang dilakukan Perusahaan dengan PD Pasar Jaya yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2019.
c.
Investasi Tersedia untuk Dijual Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 investasi tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Jenis Usaha
Tersedia untuk Dijual Diukur pada Biaya Perolehan: PT Bintaro Serpong Damai PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya Land Total
Konstruksi dan Jalan Tol Pengelolaan Gedung Pengembang
Jenis Usaha
Total Saham yang Dimiliki
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 Persentase Biaya Penambahan Kepemilikan Perolehan (Pengurangan) Saham/ (%) Rp Rp
3.750 500 12.360
Total Saham yang Dimiliki
0,83 1,00 0,01
31 Desember 2014 Persentase Biaya Kepemilikan Perolehan (%)
Tersedia untuk Dijual Diukur pada Biaya Perolehan: PT Bintaro Serpong Damai PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya Land
Konstruksi dan Jalan Tol Pengelolaan Gedung Pengembang
3.750 500 11.360
Total
3.625.617 500 12.360 3.638.477
Rp
0,83 1,00 0,01
Akumulasi Bagian Ekuitas Bersih Rp
-----
Penambahan (Pengurangan) Saham/ Rp
Nilai Tercatat Rp
3.625.617 500 12.360 3.638.477
-----
Akumulasi Bagian Ekuitas Bersih Rp
Nilai Tercatat Rp
3.625.617 500 --
--11.360
----
3.625.617 500 11.360
3.626.117
11.360
--
3.637.477
Tidak tersedia informasi berdasarkan kuotasi harga publikasian atas nilai wajar investasi saham tersedia untuk dijual. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) BSD bergerak dalam bidang usaha konstruksi dan pengelolaan jalan tol yang berkedudukan di Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. PT Sumber Jaya Kelola Indonesia (SJKI) SJKI didirikan untuk mengelola gedung perkantoran Gedung Permata dan Kemang Jaya Apartemen Taman. Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan penyetoran kekurangan modal ditempatkan dalam SJKI sebesar Rp 250, sehingga pada tanggal 31 Desember 2014 keseluruhan jumlah modal disetor dan ditempatkan Perusahaan adalah sebesar Rp500. d1/29 April 2016
34
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT Jaya land (JL) JL bergerak dalam bidang perumahan dan pengelolaan usaha properti yang berkedudukan di Tangerang, Banten. jumlah modal disetor dan ditempatkan DC (entitas anak) adalah sebesar Rp12.360. Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Jaya Land (JL) No. 24 tanggal 21 Januari 2015, para pemegang saham menyetujui untuk membatalkan seluruh putusan rapat yang tertuang dalam akta No. 66 tanggal 13 Desember 2013 dan menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 250.000.000 menjadi Rp 500.000.000 dan menyetujui peningkatan modal yang ditempatkan dan disetor dari Rp 116.528.000 menjadi Rp 270.929.000 yang diambil bagian oleh PT Pembangunan Jaya (PJ) sebesar Rp154.399.000 dan oleh DC (entitas anak) sebesar Rp2.000. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0002784.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Februari 2015. 13. Utang Usaha 1 Januari 2015/ 31 Maret 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
10.804.394
18.000.376
7.812.729
PT Mutiara Pusaka
3.897.639
3.943.794
3.503.309
PT Mekar Jaya Lestari
3.448.195
6.893.914
530.879
PT Ikagriya Darmapersada
3.335.415
3.077.506
2.073.560
PT Pola Baja Panton Graha
2.379.672
2.379.672
--
CV Garuda Muda Gemilang
2.365.067
2.061.488
458.678
PT Tekwilka Jakindo
2.203.181
253.169
1.052.670
PT Bima Natisha Graha
2.003.785
1.431.353
--
PT Kartika Eka Jaya Abadi
1.885.481
1.279.168
--
PT Mitra Griya Persada nusantara
1.856.591
2.077.821
1.743.930
PT Putra Wira Buana
1.752.135
2.727.497
3.397.648
PT Alfa Giska Abadi
1.550.178
2.255.589
3.190.050
PT Karya Putera Kartika
1.293.504
1.293.504
--
PT Tata Rumah Impian Mandiri Makmur
1.187.107
2.801.315
--
PT Pelita Maju Multiswakarsa
1.089.724
1.089.389
2.070.414
PT Omega Griya Gemilang
1.055.741
1.055.741
--
PT Karya Konstrindo PT Go Hasegawa PT Ardindo Dwikarya Lestari PT Prima Karya Paramitra PT Gapura Graha Sejahtera PT Kharismawira Surya Inti PT Triogiska Jaya Sentosa PT Pesona Tamanindo
1.027.960 977.265 901.525 741.308 671.929 661.454 435.752 402.057
1.027.960 1.563.624 898.276 1.560.814 1.015.752 1.737.188 842.516 680.532
--2.270.372 --642.094 1.308.431 1.200.651
337.925 239.511 112.573 --43.955.258 81.767.932
488.895 917.342 333.185 1.842.942 913.731 57.105.196 105.548.873
1.096.392 2.571.788 2.679.147 -1.367.762 37.389.155 68.546.930
92.572.326
123.549.249
76.359.659
Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga
PT Pugar Suh Kencana CV Gapura Mandiri PT Trioka Cipta Mas CV Kanatana Jaya Abadi CV Mitra Karya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000) Sub Total Total
d1/29 April 2016
35
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
Sampai dengan 90 hari 91 - 180 hari 181 - 360 hari Lebih dari 360 hari
32.457.248 30.017.142 14.328.260 15.769.675
38.410.044 26.034.522 36.814.793 22.289.890
31.040.322 12.990.411 14.075.606 18.253.320
Total
92.572.326
123.549.249
76.359.659
Seluruh utang usaha dalam mata uang Rupiah. Utang usaha tidak berbunga dan tidak dijamin dengan aset Grup. 14. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Akun ini terutama merupakan utang kepada pihak ketiga dan uang muka penjualan yang harus dikembalikan kepada pihak pembeli karena pembatalan dan lainnya. 15. Beban Akrual
1 Januari 2015/ 31 Maret 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
18.499.986 70.309.663 22.008.985
18.499.986 77.399.544 44.555.104
18.499.986 25.457.045 30.100.217
110.818.634
140.454.634
74.057.248
Liabilitas Penyediaan Fasilitas Lahan Pemakaman Umum Taksiran Biaya untuk Pembangunan Lain-lain Total
Liabilitas penyediaan fasilitas lahan pemakaman umum merupakan liabilitas Perusahaan untuk menyediakan lahan yang sudah siap digunakan untuk fasilitas pemakaman umum (Catatan 34.c). Rincian umur beban akrual adalah sebagai berikut: 1 Januari 2015/ 31 Maret 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
72.790.830 38.027.805 110.818.634
Belum Jatuh Tempo Sudah Jatuh Tempo Total
105.369.559 35.085.075 140.454.634
23.698.319 50.358.929 74.057.248
16. Uang Muka Penjualan 1 Januari 2015/
Unit Bangunan dan Kavling Lain-lain Total
d1/29 April 2016
31 Maret 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
2.082.472.937 331.352.580 2.413.825.518
36
2.154.849.636 271.337.625 2.426.187.261
2.227.890.844 406.430.802 2.634.321.646
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan transaksi-transaksi yang timbul dari pemesanan atau penjualan unit bangunan dan kavling yang dikembangkan Grup (Catatan 2.k). 17. Utang Bank 1 Januari 2015/ 31 Maret 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Biaya Transaksi yang Belum Diamortisasi Sub Jumlah
33.394.695 (324.793) --
27.888.199 (324.793) --
----
Jumlah
33.069.902
27.563.406
--
Berdasarkan akta Perjanjian Kredit No.18 yang dibuat di hadapan notaris Djumini Setyoadi, SH, MKn, Notaris di Jakarta tanggal 8 Juni 2015 PT Jaya Citra Hotel, (JCH) entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dan Interest During Construction (IDC) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk (BRI) dengan batas maksimum kredit adalah Rp34.000.000 dengan rincian batas pencairan Kredit Investasi Pokok adalah sebesar Rp32.600.000 dan Kredit Investasi IDC adalah sebesar Rp1.400.000. Jangka waktu pinjaman berlaku 96 bulan (termasuk grace period selama 12 bulan setelah akad kredit) dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 12% (floating) per tahun. Tujuan dari pinjaman ini adalah untuk membiayai proyek pembangunan Hotel Citra Dream Bintaro. Pinjaman ini dijamin dengan: Tanah dengan luas 1.078 m2 dengan SHGB No. 2853, 2854 dan 2855 di Pondok Karya Bintaro atas nama JCH (Catatan 11). Bangunan hotel Citra Dream Bintaro (Catatan 11). JCH tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis dari BRI, antara lain: Melakukan merger dan penjualan aset. Melakukan perubahan anggaran dasar, merubah susunan pengurus, perubahan/pengalihan saham , perubahan struktur permodalan; Melunasi dan atau membayar hutang kepada pemegang saham sebelum hutang di BRI dilunasi;. Melakukan pembagian dividen; Melakukan pembayaran bunga atas hutang kepada pemegang saham; Memberikan pinjaman kepada pemegang saham; Melakukan penyertaan saham; Memperoleh pinjaman dari bank lain; Mengalihkan/menyerahkan kepada pihak lain, sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban; Menyewakan aset yang dijaminkan kepada pihak lain; Mengajukan permohonan pailit kepada pengadilan niaga. Saldo per 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 33.394.695, Rp 27.888.199 dan nihil. Pada 31 Maret 2016, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah sebesar Rp776.268. 18. Penghasilan Sewa Ditangguhkan dan Setoran Jaminan Akun ini merupakan penghasilan sewa ditangguhkan dan setoran jaminan atas unit retail Perusahaan di Plaza Bintaro, Plaza Slipi Jaya, Senen Blok V, Pusat Grosir Senen Jaya, Jembatan Multiguna Senen Jaya, Bintaro Trade Center, Pasar Modern dan Bintaro Jaya Xchange. 1 Januari 2015/ 31 Maret 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Penghasilan Sewa Ditangguhkan Setoran Jaminan
454.056.604 12.474.534
459.084.532 12.186.363
472.355.671 11.814.430
Total
466.531.138
471.270.895
484.170.101
99.093.613 1.206.627
60.995.688 1.145.892
78.936.755 2.353.074
Bagian Jangka Pendek Penghasilan Sewa Ditangguhkan Setoran Jaminan Total Bagian Jangka Pendek Bagian Jangka Panjang
d1/29 April 2016
37
100.300.238
62.141.580
81.289.829
366.230.899
409.129.315
402.880.272
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Sebagian saldo tersebut merupakan penghasilan sewa ditangguhkan dan setoran jaminan dari pihak berelasi (Catatan 30). 19. Imbalan Kerja a. Program Pensiun Perusahaan telah mengubah program pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh DP Jaya menjadi program iuran pasti. Perubahan ini berlaku efektif sejak awal tahun 2014. Biaya pensiun iuran pasti masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp4.447.876 dan Rp3.802.038. b. Program Manfaat Karyawan Grup telah menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah tenaga kerja yang berhak atas imbalan kerja adalah 458 dan 421 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014. Liabilitas imbalan pasca kerja tahun 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dengan laporannya tanggal 16 Februari 2016 untuk posisi keuangan 31 Desember 2015 dan tanggal 2 Maret 2015 untuk posisi keuangan 31 Desember 2014 dan periode proyeksi 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016. Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
Saldo Awal Tahun Ditambah: Beban (Pendapatan) Periode Berjalan Dikurangi: Pembayaran Imbalan Kerja Tahun Berjalan Penghasilan Komprehensif Lain
26.118.200 1.080.503 ---
26.149.167 3.616.185 (2.158.442) (1.488.710)
36.091.384 (9.013.668) (714.303) (214.246)
Saldo Akhir Tahun
27.198.704
26.118.200
26.149.167
Beban (Pendapatan) imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
Biaya Jasa Kini Biaya Jasa Bunga Biaya Jasa Lalu Transfer Masuk Transfer Keluar Penyesuaian segera untuk masa kerja lalu Total
537.409 543.094 -----
2.413.132 1.945.497 -527.947 (1.347.358) 76.967
1.979.956 1.933.582 (13.661.858) --734.652
1.080.503
3.616.185
(9.013.668)
Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Pembayaran Imbalan Kerja tahun Berjalan
d1/29 April 2016
38
31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
26.118.200 537.409 543.094 --
26.149.167 2.413.132 1.945.497 (2.158.442)
36.091.384 1.979.956 1.933.582 (714.303)
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rp Biaya Jasa Lalu Transfer Masuk Transfer Keluar Penyesuaian segera untuk masa kerja lalu Nilai Kini Kewajiban yang diharapkan Akhir Tahun Nilai Kini Kewajiban Aktual Akhir Tahun Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Tahun Berjalan
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
-----
Rp -527.947 (1.347.358) 76.967
Rp (13.661.858) --734.652
27.198.703 27.198.704
27.606.909 26.118.200
26.363.413 26.149.167
--
1.488.710
214.246
Liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Nilai Wajar Aset Program
27.198.704 --
26.118.200 --
26.149.167 --
Saldo Akhir Tahun
27.198.704
26.118.200
26.149.167
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014adalah sebagai berikut:
Usia pensiun normal Tingkat bunga Tingkat kenaikan upah Tabel mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Metode Perhitungan Usia Metode Perhitungan Aktuaria
55 Tahun 9% (2014: 8.25%) 8% Tabel Mortalita Indonesia III Tahun 2011/ Mortality Table of Indonesia III Year 2011 10% dari kemungkinan orang meninggal pada masing-masing usia/10% 1% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai dengan 0 (nol) pada usia pensiun normal/1% Usia Ulang Tahun Terdekat Projected Unit Credit
Program imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko tingkat bunga dan risiko gaji, sebagai berikut: a. Risiko Tingkat Bunga Nilai kini kewajiban pensiun imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program. b. Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis dibawah ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan dan semua asumsi lain akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan. 20. Modal Saham Susunan pemegang saham berdasarkan laporan kepemilikan saham untuk posisi tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 yang dibuat oleh PT Adimitra Transferindo - Biro Administrasi Efek, dengan laporannya tanggal 31 Maret 2016, 7 Januari 2016 dan tanggal 7 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
d1/29 April 2016
39
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2016 Persentase Kepemilikan
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
%
Pemegang Saham Non-manajemen PT Pembangunan Jaya UBS AG - Singapore DBS Bank Ltd - Singapore Masyarakat (dengan kepemilikan kurang dari 5%)
8.744.075.000 1.123.370.000 810.485.000 2.771.273.800 13.449.203.800
Saham Treasuri Total
65,02 8,35 6,03 20,61 100,00
174.881.500 22.467.400 16.209.700 55.425.476 268.984.076 6.015.924
13.750.000.000
275.000.000
31 Desember 2015 Persentase Kepemilikan %
Pemegang Saham 8.744.075.000 1.083.403.500 810.485.000 2.811.240.230 13.449.203.800 300.796.200 13.750.000.000
Saham Treasuri Total
Rp
300.796.200
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Non-manajemen PT Pembangunan Jaya UBS AG - Singapore DBS Bank Ltd - Singapore Masyarakat (dengan kepemilikan kurang dari 5%)
Total Modal Saham
65,02 8,05 6,03 20,90 100,00
Total Modal Saham Rp
174.881.500 21.668.070 16.209.700 56.224.806 268.984.076 6.015.924 275.000.000
1 Januari 2015/31 Desember 2014 Total Saham Persentase Total Ditempatkan dan Kepemilikan Modal Saham Disetor Penuh % Rp
Pemegang Saham Non-manajemen PT Pembangunan Jaya UBS AG - Singapore Masyarakat (dengan kepemilikan kurang dari 5%)
8.744.075.000 1.738.573.500 2.683.886.200 13.166.534.700
Saham Treasuri Total
66,41 13,20 20,39 100,00
174.881.500 34.771.470 53.677.724 263.330.694
583.465.300
11.669.306
13.750.000.000
275.000.000
Berdasarkan surat manajemen kepada Kepala eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 190/JRP/KEUCS/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013, tentang permohonan perpanjangan pembelian kembali saham perusahaan dalam kondisi pasar yang berfluktuasi signifikan. Perusahaan akan melakukan pembelian kembali saham yang akan dilakukan secara bertahap dalam waktu 3 (tiga) bulan. Terakhir melalui surat No. 015/JRP/CS/III/2014 tanggal 12 Maret 2014 Perusahaan kembali mengajukan perpanjangan waktu selama 3 bulan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, realisasi pembelian kembali saham masing-masing telah mencapai 583.465.300 saham atau 4% dari jumlah saham beredar atau 13.750.000.000 lembar. Kemudian dijual kembali pada periode tiga bulan yang berakhir 31 Desember 2015 dengan mutasi sebagai berikut:
d1/29 April 2016
40
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Lembar Saham Saldo Per 31 Desember 2014 Perolehan Kembali Saham Treasuri Saldo Per 31 Desember 2015
Rp 583.465.300
Rp 93.876.253
(282.669.100)
(45.479.853)
300.796.200
48.396.400
--
--
300.796.200
48.396.400
Penjualan Saham Treasuri Saldo Per 31 Maret 2016
Nilai
21. Tambahan Modal Disetor Tambahan Modal Distor 31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
a. Penawaran Saham Penawaran Umum tahun 1994 Pencatatan Saham dari Konversi Obligasi bulan Oktober 2005
147.000.000 112.000.000 259.000.000
147.000.000 112.000.000 259.000.000
147.000.000 112.000.000 259.000.000
(7.253.011) (7.253.011)
(7.253.011) (7.253.011)
(7.253.011) (7.253.011)
c. Saham Treasuri Penjualan Saham Treasuri
241.678.064
241.678.064
--
Total
493.425.053
493.425.053
251.746.989
b. Transaksi Entitas Sepengendali Selisih Nilai Transaksi Restrukrisasi Entitas Sepengendali (Catatan 1.c)
22. Penggunaan Saldo Laba Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam akta No. 9 tanggal 4 Juni 2015 dan No. 20 tanggal 22 Mei 2014 yang keduanya dibuat dihadapan Aryanti Artisari, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2014 untuk dana cadangan sebesar Rp11.000.000 (1,50%), membagikan dividen tunai dengan besar antara Rp230.414.357 (31,89%) sampai dengan Rp240.625.000 (33,31%) dan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan pengembangan usaha dengan besar antara Rp470.853.957 (65,71%) sampai dengan Rp492.064.580 (68,11%). 23. Kepentingan Non Pengendali Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak adalah sebagai berikut:
PT Jaya Sarana Pratama PT Jaya Mitra Sarana PT Jaya Citra Hotel PT Jaya Letris Properti PT Jaya Garden Polis
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
34.787.053 10.073.577 13.012.571 40.677.003 86.028.991 184.579.194
Total
d1/29 April 2016
31 Maret 2016
41
35.810.369 9.743.289 12.792.352 40.595.022 86.555.075 185.496.106
39.839.775 8.662.341 9.151.269 40.252.362 80.998.168 178.903.915
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Kepentingan non pengendali atas laba rugi entitas anak adalah sebagai berikut:
Periode Tiga Bulan Berakhir
PT Jaya Sarana Pratama PT Jaya Mitra Sarana PT Jaya Citra Hotel PT Jaya Letris Properti PT Jaya Garden Polis Jumlah
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
(1.023.316) 330.289 220.219 81.981 (526.084) (916.911)
2.112.431 (348.038) (11.983) (87.329) 449.573 2.114.654
24. Pendapatan Usaha Pendapatan usaha terdiri dari: Pendapatan Usaha
Periode Tiga Bulan Berakhir
Penjualan Kavling Tanah dan Unit Bangunan Kavling Tanah Unit Bangunan
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
Sewa Pengelolaan Lingkungan Jasa Pemeliharaan, Parkir dan Lain-lain Ice Rink
296.677.828 158.319.368 454.997.196 46.447.014 29.089.597 3.453.247 3.619.565
239.964.026 171.610.216 411.574.242 44.507.722 25.924.590 3.673.578 3.475.281
Total
537.606.620
489.155.413
Sebagian saldo tersebut merupakan pendapatan dari pihak berelasi (Catatan 30). Pada periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2016 dan 2015, tidak terdapat penjualan tanah dan bangunan melebihi 10% dari total pendapatan usaha. 25. Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung Rincian beban pokok penjualan dan beban langsung adalah sebagai berikut: Periode Tiga Bulan Berakhir
Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung
Beban Pokok Penjualan Penjualan Kavling Tanah dan Unit Bangunan Kavling Tanah Unit Bangunan Total Beban Langsung Pusat Perbelanjaan Penyusutan (Catatan 10 dan 11) Pengelolaan Gedung Pajak Bumi Bangunan Asuransi Total Pengelolaan Lingkungan Total Beban Langsung Total Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung
d1/29 April 2016
42
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
43.030.313 123.196.813 166.227.127
38.311.755 115.513.527 153.825.282
12.943.897 2.072.521 -377.461 15.393.879
12.489.615 1.569.270 -1.280.133 15.339.018
21.378.272 36.772.151
20.093.443 35.432.461
202.999.278
189.257.744
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. Beban Usaha Periode Tiga Bulan Berakhir
Beban Usaha
Beban Penjualan Iklan Insentif dan Komisi Penjualan Pameran dan Promosi Lain-lain Beban Umum dan Administrasi Gaji, Bonus dan Tunjangan Karyawan Jasa Profesional Telekomunikasi dan Perlengkapan Kantor Pemeliharaan Penyusutan (Catatan 10 dan 11) Representasi, Jamuan dan Sumbangan Penurunan Nilai Piutang Lain-lain Total
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
3.813.939 5.105.082 3.761.317 3.590.417 16.270.754
6.290.709 4.209.546 2.319.002 3.880.239 16.699.496
43.765.736 4.147.621 3.410.565 778.008 1.502.980 431.818 -945.918 54.982.646
43.182.424 4.049.161 3.254.746 937.745 1.342.009 389.187 -761.411 53.916.684
71.253.400
70.616.180
27. Beban Pajak Penghasilan Final Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
27.223.737 27.223.737
24.964.780 24.964.780
Pajak Final Total
Pajak penghasilan final sehubungan dengan penjualan perumahan dan sewa ruang adalah sebagai berikut: Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
22.999.928 4.223.809 27.223.737
20.826.895 4.137.885 24.964.780
Beban Pajak Final yang berasal dari: Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan Persewaan dan Jasa Pengelolaan Pajak Penghasilan Final
Mutasi utang pajak penghasilan final adalah sebagai berikut: Periode Tiga Bulan Berakhir
Saldo Awal Pajak Penghasilan Final Atas Pendapatan Usaha Tahun Berjalan Mutasi Bersih Pajak Dibayar di Muka Atas Pendapatan Diterima di Muka Pajak Penghasilan Final yang Telah Dipotong Pihak Ketiga Atau Disetor Perusahaan Tahun Berjalan Saldo Akhir
d1/29 April 2016
43
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
30.171.924
29.944.367
27.223.737
24.964.780
4.610.047
2.932.727
(31.544.742)
(21.505.525)
30.460.966
36.336.349
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 28. Pendapatan Keuangan
Beban Lain-lain
Periode Tiga Bulan Berakhir
Penghasilan Bunga : Deposito Berjangka Jasa giro Total
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
5.724.583 173.992 5.898.575
8.402.446 236.486 8.638.932
29. Perpajakan a.
Pajak Dibayar di Muka
Perusahaan: Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 (2) Pasal 21 Entitas Anak: Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Total
b.
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
129.158.678 890.930 130.049.608
135.435.741 -135.435.741
10.068.959 -10.068.959
8.542.848 216.185 8.759.033
140.118.566
144.194.774
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
a Manfaat (Beban) Pajak
Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
Pajak Kini Perusahaan Kini Penyesuaian Tahun sebelumnya Sub Total Entitas Anak Kini Total Beban Pajak Kini
688.585 -688.585
1.223.076 -1.223.076
485.825 1.174.410
254.857 1.477.933
Pajak Tangguhan Beban Pajak Penghasilan - Bersih
--
--
1.174.410
1.477.933
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Laba Konsolidasi Sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba (Rugi) Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan
d1/29 April 2016
44
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
242.909.183
876.618.270
365.785
(2.813.518)
243.274.968
873.804.752
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
Beda Waktu Penambahan Penurunan Nilai Piutang Akrual Bonus Beda Tetap Sumbangan, Jamuan dan Representasi Penghasilan Bunga Penghasilan yang telah Dikenakan Pajak Final - Bersih Bagian Laba Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Taksiran Laba Kena Pajak Perusahaan
--1
706.301 684.060 1.390.361
111.476 (4.963.445)
292.424 (23.647.614)
(236.888.660) 1.220.002 (240.520.627) 2.754.341
(804.130.139) (23.287.720) (850.773.050) 24.422.063
688.585 688.585
6.105.516 6.105.516
-238.939 238.939
744.304 1.865.666 2.609.970
449.646
3.495.546
1.943.301 485.825 (56.208)
1.330.027 735.575 (324.270)
429.617
411.305
879.263
3.906.851
Taksiran Perhitungan Beban Pajak Penghasilan Perusahaan Tarif: 25% x Rp2.754.341 (2015: Rp24.422.063) Pajak Penghasilan Dibayar di Muka: Pasal 23 Pasal 25 Taksiran Utang Pajak Penghasilan Perusahaan Taksiran Perhitungan Beban Pajak Penghasilan Entitas Anak Laba Kena Pajak Beban Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Pasal 25 Taksiran Utang (Lebih Bayar) Pajak Penghasilan Entitas Anak Taksiran Utang Pajak Penghasilan Konsolidasian
Rekonsiliasi antara beban pajak dengan hasil perkalian laba (rugi) konsolidasi sebelum pajak penghasilan dengan tarif yang berlaku sebagai berikut:
Laba Konsolidasi Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba Entitas Anak Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Laba Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
242.909.183
876.618.270
365.785
(2.813.518)
243.274.968
873.804.752
(60.818.742) (27.869) 1.240.861 59.222.165 (305.000) -(0) (688.585)
(218.451.188) (73.106) 5.911.904 201.032.535 5.821.930 -(347.590) (6.105.516)
Beban Pajak Perusahaan
(688.585)
(6.105.516)
Pajak Entitas Anak Kini Total
(485.825) (485.825)
(735.575) (735.575)
(1.174.410)
(6.841.091)
Pajak Penghasilan Dihitung dengan Tarif Progresif Sumbangan, Jamuan dan Representasi Penghasilan Bunga Pendapatan yang Telah Dikenakan Pajak Final - Bersih Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi Penyesuaian Pajak Tahun Sebelumnya Penyisihan Pajak Tangguhan yang Tidak Terpulihkan
Beban Pajak Penghasilan Konsolidasi
d1/29 April 2016
45
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 didasarkan atas perhitungan sementara. Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk tahun pajak 2015. Namun demikian, penghasilan pajak tersebut di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2015. Perusahaan telah melaporkan SPT pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2014 pada bulan Juni 2015. Tidak terdapat perbedaan laba kena pajak yang diakui sebelumnya dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT pada tahun berjalan. c.
Surat Ketetapan Pajak Selama tahun 2014, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk tahun pajak 2009, 2010, 2011 dan 2012 dengan rincian sebagai berikut:
Perusahaan: Tahun Pajak
Jenis Pajak
Tanggal Terbit
2009
Pajak Penghasilan Badan Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 26 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Jenis Pajak
17 Juli 2014 17 Juli 2014 17 Juli 2014 17 Juli 2014 17 Juli 2014 18 Agustus 2014 18 Agustus 2014 18 Agustus 2014 Tanggal Terbit
2010
Tahun Pajak
2011
Pajak Penghasilan Badan Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final Pajak Penghasilan Pasal 23
2012
16 September 2014 16 September 2014 16 September 2014 16 September 2014 8 Oktober 2014 8 Oktober 2014 8 Oktober 2014
SKPKB Rp 90.235 99.590 54.087 26.259 110.066 67.879 16.147 28.694 SKPKB Rp -191.419 188.654 52.796 29.718 232.194 12.509 1.200.247
STP Rp 35.591 963.146 ---1.798.121 -2.243 STP Rp 213.490 1.485.453 3.984 -8.139 1.941.226 -6.451.393
Total Rp 125.826 1.062.736 54.087 26.259 110.066 1.866.000 16.147 30.937 Total Rp 213.490 1.676.872 192.638 52.796 37.857 2.173.420 12.509 7.651.640
Atas STP dan SPKB tersebut telah dibayar Perusahaan pada bulan Juli, September, Oktober dan November tahun 2014. d.
Utang Pajak
Perusahaan: Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 (2) Final Pasal 21 Pasal 23 Pasal Pasal 25 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Entitas Anak: Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 (2) Final Pasal 21 Pasal 23 Pasal Pasal 25 25 Pasal 29 PB 1 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Total
d1/29 April 2016
46
31 Maret 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
28.814.715 -902.489 -3.945.192 14.655.224 48.317.620
28.085.106 133.108 931.474 119.470 3.495.546 12.575.372 45.340.075
29.537.834 425.417 1.005.042 263.480 362.133 2.975.227 34.569.133
1.646.251 65.541 15.699 -870.257 99.086 673.670 3.370.504
2.086.818 187.748 44.292 57.438 411.305 78.701 2.488.816 5.355.118
406.533 131.274 51.909 23.778 438.786 -729.526 1.781.806
51.688.124
50.695.193
36.350.939
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Jumlah
31 Maret 2016 Rp Investasi Tersedia Untuk Dijual (Catatan 12) PT Bintaro Serpong Damai PT Jaya Land PT Sumber Jaya Kelola Indonesia
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan
31 Desember 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
31 Maret 2016 %
31 Desember 2015 %
31 Desember 2014 %
3.625.617 12.360 500 3.638.477
3.625.617 12.360 500 3.638.477
3.625.617 11.360 500 3.637.477
0,05 0,00 0,00 0,05
0,05 0,00 0,00 0,05
0,05 0,00 0,00 0,05
PT Jakarta Marga Jaya
83.947.846
86.539.637
97.106.550
1,08
1,29
1,45
KSO Pembangunan Jaya
73.740.172
73.690.960
67.142.498
0,95
1,10
1,00
PT Jaya Binara Mediktama PT Jakarta Toll Development PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Jaya Pangan Lestari PT Mitra Kerta Raharja
55.191.960 56.882.000
55.344.919 54.743.274
55.678.958 41.916.279
0,71 0,73
0,83 0,82
0,83 0,63
17.346.377 4.426.727 586.387
16.806.995 4.211.701 618.983
14.649.466 3.351.595 734.892
0,22 0,06 0,01
0,25 0,06 0,01
0,22 0,05 0,01
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama (Catatan 8)
Total
292.121.469
291.956.469
280.580.238
3,75
4,36
4,19
Piutang Usaha (Catatan 5) PT Jaya Pangan Lestari PT Sumber Jaya Kelola Indonesia Yayasan Pendidikan Jaya PT Jaya CM PT Jaya Teknik Indonesia
------
579.922 -----
668.561 171.422 44.062 35.823 516
------
0,01 -----
0,01 0,00 0,00 0,00 0,00
Total - Bersih
--
579.922
920.384
0,00
0,01
0,01
Jumlah
31 Maret 2016 Rp
Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha PT Mitra Kerta Raharja
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan
31 Desember 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
31 Maret 2016 %
31 Desember 2015 %
31 Desember 2014 %
2.430.865
2.430.865
2.430.865
0,03
0,04
0,04
PT Jaya City Development
342.857
342.857
342.857
0,00
0,01
0,01
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia
718.535
119.442
30.998
0,01
0,00
0,00
PT Jaya Binara Mediktama
43.430
43.430
43.430
0,00
0,00
0,00
PT Ciputra
11.477
11.477
--
0,00
0,00
--
2.000
2.000
--
0,00
0,00
--
PT Pembangunan Jaya
--
--
3.143.000
--
--
0,05
PT Jaya Teknik Indonesia
--
--
112.500
--
--
0,00
PT Jaya Pangan Lestari
--
(6)
12.149
--
(0)
0,00
3.549.164
2.950.065
6.115.799
0,05
0,05
0,10
7.959.109 2.751.142 -94.143 10.804.394
14.654.069 3.129.157 123.007 94.143 18.000.376
5.156.676 2.411.957 123.007 121.089 7.812.729
0,23 0,08 -0,00 0,31
0,42 0,09 0,00 0,00 0,51
0,15 0,07 0,00 0,00 0,22
Utang Pihak Berelasi - Non Usaha Jangka Pendek PT Pembangunan Jaya PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya Land Total
-758.522 265.360 1.023.882
-599.301 265.360 864.661
5.200.000 2.577.169 265.360 8.042.529
-0,02 0,01 0,05
-0,02 0,01 0,03
0,15 0,07 0,01 0,23
Uang Muka Penjualan (Catatan 16) PT Jaya Binara Mediktama Total
193.684.440 193.684.440
159.962.520 159.962.520
107.974.560 107.974.560
5,69 5,69
4,60 4,60
3,10 3,10
618.750 618.750
856.092 856.092
1.819.118 1.819.118
0,02 0,02
0,02 0,02
0,05 0,05
PT Jaya Land
Total Utang Usaha (Catatan 13) PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk PT Jaya Teknik Indonesia PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya Beton Indonesia Total
Penghasilan Sewa Ditangguhkan dan Setoran Jaminan (Catatan 18) PT Jaya Teknik Indonesia Total
d1/29 April 2016
47
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Jumlah
31 Maret 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan 31 Desember 2014 Rp
31 Maret 2016 %
31 Desember 2015 %
31 Desember 2014 %
Pendapatan Usaha (Catatan 24) PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya Pangan Lestari Yayasan Pendidikan Jaya PT Jaya CM PT Jaya Teknik Indonesia Total
258.496 715.956 21.408 5.230 58.176 1.059.267
2.660.056 1.447.912 250.934 29.927 8.252 4.397.081
1.310.193 2.452.948 159.742 20.152 296.376 4.239.411
0,05 0,13 0,00 0,00 0,01 0,20
0,12 0,07 0,01 0,00 0,00 0,20
0,07 0,13 0,01 0,00 0,02 0,23
Gaji dan Tunjangan Direksi dan Komisaris Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan Kerja Jangka Panjang Total
2.100.676 3.982.153 6.082.829
9.781.626 3.982.153 13.763.779
8.243.829 3.969.376 12.213.205
0,39 0,74 1,13
0,45 0,19 0,64
0,25 0,20 0,45
Pihak-pihak berelasi tersebut di atas merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan. Rincian transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: a. Perusahaan memiliki investasi yang tersedia untuk dijual pada PT Bintaro Serpong Damai sebesar Rp3.625.617 pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 (Catatan 12.c). b. Piutang pihak berelasi dari PT Sumber Jaya Kelola Indonesia, PT Jaya Land dan PT Jaya Pangan Lestari merupakan pembayaran terlebih dahulu atas beban-beban operasional pihak-pihak berelasi tersebut. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga, tidak ada jaminan dan jangka waktu pengembalian. c. Perusahaan mempunyai transaksi keuangan dengan PT Pembangunan Jaya, saldo piutang tambahan setoran modal ke PT Jaya Garden Polis (entitas anak) serta tagihan pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar nihil, Rp3.143.000 dan Rp3.143.000. Transaksi keuangan tersebut tidak dikenakan bunga, tidak ada jaminan dan jangka waktu pembayaran. d. Piutang pihak berelasi dari PT Mitra Kerta Raharja sebagian besar merupakan pinjaman oleh JGP sehubungan dengan pembangunan perumahan di Tangerang. e. Uang muka penjualan pada PT Jaya Binara Mediktama terkait transaksi jual-beli tanah dengan Perusahaan (Catatan 30). Hubungan dan jenis akun atau transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: No.
Pihak-pihak Berelasi
Hubungan
1. 2.
PT Pembangunan Jaya PT Jaya Land
Pemegang Saham Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama
3.
PT Bintaro Serpong Damai
4.
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia
Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama
5.
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
6.
PT Jaya City Development
7. 8.
PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Bukit Semarang Jaya Metro
9.
PT Mitra Kerta Raharja
d1/29 April 2016
Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama Asosiasi Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama Asosiasi
48
Jenis Akun atau Transaksi Setoran Modal Investasi Saham, Piutang Pihak Berelasi-Non Usaha, Utang pihak berelasi-Non usaha Investasi Saham Investasi Saham, Piutang Usaha, Service Charge, Liabilitas Keuangan Lancar Lainnya Hutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non Usaha/ Investasi Saham Aset Keuangan Lancar Lainnya Investasi Saham, Piutang Pihak Berelasi–Non Usaha paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) No.
Pihak-pihak Berelasi
10. 11.
PT Jakarta Marga Jaya PT Jaya Pangan Lestari
12.
PT Jaya Teknik Indonesia
13.
PT Jaya CM
14.
PT Jaya Beton Indonesia
15. 16.
PT Jakarta Tollroad Development KSO Pembangunan Jaya Property
17. 18. 19.
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Jaya Binara Mediktama PT Ciputra
Hubungan
Jenis Akun atau Transaksi
Asosiasi Asosiasi
Investasi Saham, Piutang Usaha, Investasi Saham, Piutang Usaha, Piutang Pihak Berelasi Non Usaha dan Pendapatan Piutang Usaha, Utang Usaha dan Pendapatan Piutang Usaha dan Pendapatan
Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama Asosiasi Entitas dalam Pengendalian Bersama Personel Manajemen Kunci Asosiasi Personel Manajemen Kunci
Utang Usaha Investasi Saham Investasi Ventura Bersama Kompensasi dan Renumerasi Uang Muka Penjualan Piutang Pihak Berelasi Non Usaha
31. Laba per Saham 31 Maret 2016
31 Maret 2015
Rp
Rp
Laba Bersih Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Ribuan Rupiah) Jumlah Saham Beredar (Lembar) Awal Tahun (Sebelum Pemecahan Saham)
242.651.684
213.390.188
13.444.603.224 13.444.603.224
13.166.534.700 13.166.534.700
Pembelian Kembali Saham Treasuri Penjualan Saham Total Rata-rata Tertimbang Laba per Saham Dasar (Rupiah Penuh)
---13.444.603.224 18,05
266.722.100 -266.722.100 13.432.835.899 15,89
18,05
15,89
Laba per Saham Dilusian (Rupiah Penuh)
Pada setiap tanggal pelaporan, tidak ada efek berpotensi saham yang dapat menimbulkan pengaruh dilusi pada laba bersih per saham Perusahaan. 32. Manajemen Risiko Keuangan a. Kebijakan Manajemen Risiko Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko-risiko tersebut didefinisikan sebagai berikut: Risiko kredit: Kemungkinan bahwa debitur tidak membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup. Risiko likuiditas: risiko yang timbul dari kemungkinan Grup mengalami kesulitan pendanaan untuk memenuhi komitmen dan liabilitas Grup kepada pihak kreditur pada saat jatuh tempo pembayaran. Risiko suku bunga: risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Pada saat ini tidak terdapat risiko ini karena Grup tidak berinvestasi di instrumen keuangan dan nilai pinjaman bank juga relatif kecil. Risiko nilai tukar risiko usaha dalam nilai instrumen keuangan akibat berfluktuasinya perubahan nilai tukar. Pada saat ini tidak terdapat risiko ini karena Grup dalam melakukan kegiatan usahanya sebagian besar mempergunakan mata uang Rupiah. d1/29 April 2016
49
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Dalam rangka mengelola risiko keuangan secara efektif, Direksi telah menentukan beberapa pedoman kebijakan pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: Dalam mengelola risiko kredit Grup akan menentukan perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih atas piutang tersebut serta menentukan pembentukan akun penurunan nilai piutang atas piutang usaha tersebut. Untuk meminimalisir hal tersebut Grup mensyaratkan kepada konsumen untuk melakukan pembayaran tunai atau melalui KPR. Sedangkan untuk transaksi sewa Grup mensyaratkan penyetoran deposit kepada semua tenant. Dalam mengelola risiko likuiditas Grup selalu menjaga dan menyediakan jumlah kas dan setara kas dalam jumlah yang memadai. Manajemen juga melakukan perencanaan setiap bulan dan pemantauan yang ketat terhadap realisasi serta saldo kas secara rutin setiap minggu. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan pengikatan utang. Transaksi usaha dalam mata uang asing hanya dilakukan untuk hal-hal khusus, dan jika hal tersebut terjadi manajemen akan melakukan review berkala atas eksposur mata uang asing tersebut. Perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi. Risiko Kredit Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain. Group mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak dan dapat dipercaya. Grup juga membentuk akun penurunan nilai piutang atas piutang usaha yang timbul dari kemungkinan ketidakmampuan pelanggan untuk memenuhi liabilitas kontraktual terhadap Grup. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. 31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha - Net Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Aset Keuangan Tidak lancar Lainnya
339.174.030 58.093.239 6.006.354 3.549.164 156.514.681
221.004.373 65.033.468 3.734.584 2.950.065 166.007.241
203.371.270 51.840.510 2.083.420 6.115.799 137.780.166
Total
563.337.468
458.729.730
401.191.165
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Kualitas Kredit Aset Keuangan Perusahaan mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di Bank dan piutang dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Untuk bank, hanya pihak-pihak independen dengan predikat baik yang diterima. Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur:
d1/29 April 2016
50
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) a.
Kas dan Setara Kas 31 Maret 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Dengan Pihak yang Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Fitch: Bank 1.327.274 1.025.318 31.403.890
AA AA+ AAA Dengan Pihak Tidak Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Deposito Berjangka kepada Pihak Ketiga AA+ AAA Dengan Pihak Tidak Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Total
b.
1.547.238 688.676 23.591.693
146.316 1.058.430 17.375.576
1.266.308
796.099
741.793
35.022.790
26.623.706
19.322.115
14.706.144 275.127.600
4.621.760 184.679.500
4.312.841 173.832.446
13.400.000
4.100.000
5.000.000
303.233.744
193.401.260
183.145.287
338.256.534
220.024.966
202.467.402
Piutang Usaha
Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Grup 1 Grup 2
31 Maret 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
65.033.467 4.639.656 69.673.123
51.840.510 2.890.805 54.731.315
58.093.239 4.638.581 62.731.820
Grup 1 – Pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru (kurang dari 6 bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 2 – Pelanggan yang sudah ada (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu. Tabel berikut menganalisis aset yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang ditentukan secara individu mengalami penurunan nilai (dalam ribuan Rupiah): 31 Maret 2016 Mengalami Penurunan Nilai Individual
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Total
d1/29 April 2016
-4.638.581 ---4.638.581
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai
339.174.030 35.925.580 6.006.354 3.549.164 156.514.681 541.169.808
51
Lewat Jatuh Tempo Tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai 0-90 Hari 91-180 Hari >181 Hari Total
Total
-13.141.888 ----
------
-9.025.773 ----
-22.167.660 ----
339.174.030 62.731.822 6.006.354 3.549.164 156.514.681
13.141.888
--
9.025.773
22.167.660
567.976.051
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2015 Mengalami Penurunan Nilai Individual Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai
-4.639.656 ---4.639.656
221.004.373 34.130.608 3.734.584 2.950.065 166.007.241 427.826.871
Lewat Jatuh Tempo Tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai 0-90 Hari 91-180 Hari >181 Hari Total
Total
-18.410.232 ----
------
-12.492.628 ----
-30.902.860 ----
221.004.373 69.673.125 3.734.584 2.950.065 166.007.241
18.410.232
--
12.492.628
30.902.860
463.369.388
31 Desember 2014 Mengalami Penurunan Nilai Individual
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai
-4.114.089 ----
Total
4.114.089
203.371.270 15.612.968 2.083.420 6.115.799 137.780.166 364.963.623
Lewat Jatuh Tempo Tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ 0-90 Hari/
91-180 Hari/
>181 Hari/
Total
Total
-19.375.755 ----
------
-16.851.787 ----
-36.227.542 ----
203.371.270 55.954.599 2.083.420 6.115.799 137.780.166
19.375.755
--
16.851.787
36.227.542
405.305.254
Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Grup memiliki aset keuangan pada pasar yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan selalu menjaga dan menyediakan jumlah kas dan setara kas sesuai dengan kebutuhan operasional dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel berikut memperlihatkan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan sisa umur jatuh temponya: Kurang dari 1 Tahun Liabilitas Keuangan Utang Usaha Beban Akrual Utang Pihak Berelasi Liabilitas Keuangan Lancar Jangka Pendek Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Utang Bank Jangka panjang Total
92.572.326 72.790.830 1.023.882 65.129.001 140.140.423 -371.656.461
Kurang dari 1 Tahun
Utang Usaha Beban Akrual Utang Pihak Berelasi Liabilitas Keuangan Lancar Jangka Pendek Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Utang Bank Jangka panjang
d1/29 April 2016
123.549.249 105.369.559 864.661 56.446.682 114.020.117 -400.250.268
52
1-2 Tahun
31 Maret 2016 2-5 Tahun
>5 Tahun
-19.527.819 ----19.527.819
1-2 Tahun
-16.585.089 ----16.585.089
--------
31 Desember 2015 2-5 Tahun
--------
Total
-18.499.986 ---33.069.902 51.569.888
>5 Tahun
-18.499.986 ---27.563.406 46.063.392
92.572.326 110.818.634 1.023.882 65.129.001 140.140.423 33.069.902 442.754.168
Total
123.549.249 140.454.634 864.661 56.446.682 114.020.117 27.563.406 462.898.748
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Kurang dari 1 Tahun Liabilitas Keuangan Utang Usaha Beban Akrual Utang Pihak Berelasi Liabilitas Keuangan Lancar Jangka Pendek Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Total
1-2 Tahun
2-5 Tahun
>5 Tahun
Total
76.359.659 23.698.319 8.042.529 43.641.460 93.178.164
-31.858.943 ----
------
18.499.986 ----
76.359.659 74.057.248 8.042.529 43.641.460 93.178.164
244.920.131
31.858.943
--
18.499.986
295.279.060
Risiko Suku Bunga Grup tidak terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Untuk meminimalkan risiko tingkat suku bunga, Grup mengelola beban bunga dengan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Grup. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jenis bunga: 31 Maret 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
Bunga Mengambang Tanpa Bunga Total
33.069.902 409.684.266 442.754.168
27.563.406 435.335.343 462.898.748
-295.279.060 295.279.060 202100895,1
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat bunga. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak konsolidasian dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut: Kenaikan/Penurunan Dampak Terhadap Laba Dalam satuan poin Laba sebelum beban pajak 31 Maret 2016 Rp 2016 Tingkat Bunga Per tahun Tingkat Bunga Per tahun
-50 +50
31 Desember 2015 Rp 165.350 (165.350)
Risiko Nilai Tukar Grup tidak secara signifikan terekpos risiko mata uang asing (US Dollar) karena sebagian besar transaksi dalam mata uang Rupiah. Untuk meminimalkan risiko ini, Grup selalu berusaha untuk mendapatkan kontrak dengan menggunakan Rupiah. Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014. Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran mata uang asing terhadap Rupiah, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai berikut: 31 Maret 2016 Rp Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%) Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%)
31.789 (31.789)
31 Desember 2015 Rp
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014 Rp
38.078 (38.078)
46.668 (46.668)
a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama. d1/29 April 2016
53
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
31 Maret 2016 Nilai Tercatat Nilai Wajar Rp Rp Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Liabilitas Keuangan Utang Usaha Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Beban Akrual Utang Pihak Berelasi - Non Usaha Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014 Nilai Tercatat Nilai Wajar Rp Rp
31 Desember 2015 Nilai Tercatat Nilai Wajar Rp Rp
339.174.030 58.093.239 6.006.354 3.549.164 156.514.681 563.337.468
339.174.030 58.093.239 6.006.354 3.549.164 156.514.681 563.337.468
221.004.373 65.033.467 3.734.584 2.950.065 166.007.241 458.729.730
221.004.373 65.033.467 3.734.584 2.950.065 166.007.241 458.729.730
203.371.270 51.840.510 2.083.420 6.115.799 137.780.166 401.191.165
203.371.270 51.840.510 2.083.420 6.115.799 137.780.166 401.191.165
92.572.326 65.129.001 110.818.634 1.023.882 140.140.423 33.069.902 442.754.168
92.572.326 65.129.001 110.818.634 1.023.882 140.140.423 33.069.902 442.754.168
123.549.249 56.446.682 140.454.634 864.661 114.020.117 27.563.406 462.898.749
123.549.249 56.446.682 140.454.634 864.661 114.020.117 27.563.406 462.898.749
76.359.658 43.641.460 74.057.248 8.042.529 93.178.164 -295.279.059
76.359.658 43.641.460 74.057.248 8.042.529 93.178.164 -295.279.059
b. Manajemen Permodalan Tujuan Grup dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya serta mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif serta untuk memaksimumkan nilai Grup. Dalam mendesain struktur permodalan yang dapat meningkatkan nilai Grup, manajemen dapat melakukannya dengan cara menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan saham baru atau mengurangi maupun menambah jumlah utang. Penggunaan utang dilakukan jika manajemen melihat suatu kesempatan bisnis yang menguntungkan yang dapat meningkatkan profitabilitas. Penggunaan utang dikelola dengan cermat sehingga tidak akan menimbulkan beban bunga yang tinggi yang dapat menimbulkan kesulitan keuangan bagi Grup. Manajemen mengelola risiko permodalan dengan memonitor rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) dan rasio laba sebelum pajak terhadap laba sebelum bunga dan pajak (financial cost ratio). DER dihitung dengan membagi jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas. Strategi Perusahaan adalah berusaha mempertahankan DER minimal 1 kali dan maksimal 3 kali. Perusahaan telah mempertahankan DER masing-masing sebesar 0,78, 0,83 dan 1,08 kali pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 serta 1 Januari 2015/31 Desember 2014. 33. Aset dan Liablitas dalam Mata Uang Asing Grup pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 hanya memiliki aset dalam mata uang asing yang dikonversi ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (Catatan 2.h) pada tanggal laporan posisi keuangan sebagai berikut: Dollar Amerika Serikat 31 Maret 2016 Aset Kas dan Setara Kas
d1/29 April 2016
239.445
Setara dalam Rupiah
31 Desember 2015
1 Jan 2015/ 31 Desember 2014
276.029
375.148
54
31 Maret 2016 3.178.869
31 Desember 2015
1 Jan 2015/ 31 Desember 2014
3.807.816
4.666.845
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. Kontinjensi, Komitmen dan Perjanjian Penting a. Berdasarkan akta Notaris No. 62 tanggal 19 September 1994 dari Achmad Abid, SH, notaris pengganti Sutjipto, SH, PT Jaya Gardenpolis (JGP), entitas anak, mengadakan perjanjian kerjasama dengan sepuluh entitas anaknya (PT Alamanda Permata, PT Loji Elok, PT Sanggar Idaman, PT Sanggar Rejeki, PT Sinarmulia Binapersada, PT Tomang Karyapratama, PT Delta Cendana Citrapersada, PT Intigraha Citrasejahtera, PT Rifi Permata dan PT Sanggar Kejora), beserta PT Megatopmas Sejahtera dan PT Jaya Land (JL), pihak-pihak berelasi. Perjanjian tersebut antara lain mengatur sebagai berikut: (i) Sepuluh entitas anak tersebut telah memperoleh izin lokasi untuk mengembangkan tanah seluas 1.090 ha di Pasar Kemis, Tangerang dan memberikan wewenang kepada JL untuk membeli tanah di daerah tersebut. (ii) Sepuluh entitas anak tersebut dengan dukungan finansial dari JL, harus meneruskan pembelian tanah sampai mencapai 1.090 ha. (iii) Sepuluh entitas anak tersebut dan JL menunjuk entitas anak sebagai perusahaan pengembang (developer) dengan hak dan liabilitas untuk membangun dan menjual tanah dan bangunan. (iv) Entitas anak setuju untuk membayar Rp 35.000 (angka penuh) per m2 kepada JL untuk tanah yang telah diserahkan dan telah dilengkapi dokumen-dokumennya. b. Berdasarkan Perjanjian Suplemen II pada perjanjian tersebut di atas, yang dituangkan dalam akta No. 158 tanggal 28 April 1995 dari notaris Sutjipto, SH, antara lain disepakati: (i) PT Megatopmas Sejahtera seperti yang disebutkan di atas, dikeluarkan dalam perjanjian diatas. (ii) PT Anugerah Tangerang Indah, PT Anugerah Tangerang Abadi, PT Shinta Tangerang Abadi, PT Shinta Pratiwi Dinamika dan PT Anugerah Melosia Indah dimasukkan dalam perjanjian untuk membebaskan tanah di Desa Mekarsari dan Rajeg, Tangerang seluas 140 ha. (iii) Komitmen dari kelima entitas anak yang disebutkan pada No. a.1 di atas, dengan dukungan finansial dari JL, harus membebaskan tanah di daerah Mekarsari dan Rajeg hingga mencapai 140 ha. c. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 39 Tahun 1996 tentang Penyediaan Lahan Untuk Tempat Pemakaman Umum oleh Perusahaan Pembangunan Perumahan tanggal 18 Nopember 1996, Perusahaan mempunyai liabilitas untuk menyediakan lahan yang sudah siap digunakan untuk fasilitas pemakaman umum. Luas areal tanah yang harus disediakan adalah sebesar 2% dari keseluruhan persediaan tanah yang dimiliki oleh Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Direksi mengeluarkan Memo Internal No. 055/JRP/KEU/VI/2002 tanggal 17 Juni 2002, mengenai penunjukkan lokasi untuk pemakaman umum yang akan disediakan oleh Perusahaan dan perincian biaya diperlukan untuk menyediakan lahan pemakaman umum yang sudah siap digunakan. d. Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan beberapa bank dalam rangka pemberian kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada pembeli tanah dan bangunan rumah. Perjanjian tersebut antara lain mengatur sebagai berikut: (i) (ii)
(iii) (iv)
(v)
Bank berkewajiban mencairkan dana kredit sekitar 70%-95% ke Perusahaan sejak penandatanganan Akta Pengakuan Hutang, Akta Jual Beli dan Akta Pemberian Jaminan, serta pembeli telah melunasi uang muka pembelian tanah dan bangunan minimal 20% dari harga jual tanah dan bangunan. Selama Perusahaan belum melaksanakan serah terima tanah dan bangunan kepada pembeli atau belum menyerahkan kepada bank dokumen berupa sertifikat tanah atas nama pembeli, sertifikat hak tanggungan dan surat ijin mendirikan bangunan, maka sisa kredit KPR sebesar 5%-30% akan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka pada bank pemberi KPR atas nama Perusahaan atau uang jaminan (lihat Catatan 12). Jika terjadi pembeli tidak membayar angsuran hutangnya kepada bank pemberi KPR selama sertifikat dan akta jual beli sebagai jaminan belum diserahkan ke bank, Perusahaan berkewajiban membeli kembali tanah berikut bangunan di atasnya dengan harga senilai jumlah pinjaman pembeli yang terhutang (Buy back guarantee). Perusahaan berkewajiban membayar tunggakan angsuran pembeli yang menunggak KPR selama 2 (dua) bulan berturutturut dan jika sampai 4 (empat) bulan pembeli masih menunggak hutangnya maka Perusahaan harus melunasi seluruh hutang pembeli kepada pemberi KPR, baik karena hutang pokok bunga dan biaya-biaya lainnya. Kewajiban ini berlangsung selama sertifikat belum diserahkan ke bank (subrogasi). Perjanjian kerjasama pemberian fasilitas KPR dibuat untuk jangka waktu yang tidak dapat ditentukan lamanya.
d1/29 April 2016
55
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Seluruh jangka waktu fasilitas KPR maksimum sampai dengan 15 (lima belas) tahun, terhitung sejak tanggal realisasi masingmasing KPR. e. Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PD Pembangunan Sarana Jaya pada tanggal 12 April 2010 di Jakarta. Para pihak setuju dan sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam rangka mengadakan dan melakukan kerjasama pembangunan dan pengelolaan Jembatan Multiguna Senen yang menghubungkan antara area luar bangunan gedung Plaza Atrium milik PD Pembangunan Sarana Jaya dengan Senen Jaya milik Perusahaan. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan akan berakhir pada saat berakhirnya jangka waktu perjanjian kerjasama yang akan dibuat dan ditandatangani oleh Perusahaan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jangka waktu pelaksanaan pembangunan Jembatan Multiguna Senen Jaya adalah selama 11 bulan terhitung sejak bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Desember 2011 dan dinyatakan selesai dan dinyatakan layak untuk dioperasikan setelah ditandatanganinya berita acara penyelesaian pekerjaan oleh Perusahaan dan pihak kontraktor. Status kepemilikan atas Jembatan Multiguna Senen adalah milik Perusahaan dengan jangka waktu pengelolaan 25 tahun mulai tanggal 1 Maret 2012, penyerahan Jembatan Multiguna Senen Jaya dari Perusahaan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sesuai ketentuan yang berlaku dan harus dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima yang ditandatangani oleh Perusahaan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. f. Berdasarkan Perjanjian No. PJA: 067/DIR-PJA/XII/2011; No. JRP: 002/DIR/JRP-PERJ/XII/2011 tanggal 26 Juli 2011, yang telah diaktakan dalam Akta Penyimpanan No. 34 tanggal 13 Pebruari 2013 yang dibuat di hadapan Aloysius Maria Jasin, SH, notaris di Tangerang Selatan, Perusahaan melakukan Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJA) dalam rangka pembangunan hunian dan/atau komersil berserta dengan sarana dan prasarananya dengan nama “KSO Pembangunan Jaya Property” di kawasan Ancol Barat – Jakarta Utara, yang berlokasi di bidang-bidang tanah seluas kurang lebih 6,34 Ha berdasarkan sertifikat HPL No. 12 Tahun 2007. Sebagai rencana awal akan dilakukan pengembangan tahap pertama seluas 3,86 ha antara lain berupa pembangunan dan pengembangan apartemen beserta fasilitas penunjangnya. Indikasi atau estimasi awal untuk besaran investasi proyek KSO tahap pertama adalah sebesar Rp 134.580.708, yang terdiri dari jumlah nilai buku bidang tanah PJA dan permodalan dari Perusahaan untuk pelaksanaan pembangunan dan penyelesaian proyek KSO tahap pertama. Dari modal awal proyek KSO tersebut, maka PJA dan Perusahaan setuju dan mengikatkan diri untuk mengambil bagian dan kontribusi berupa penyertaan modal ke dalam KSO Pembangunan Jaya Property dengan komposisi sebagai berikut: (i) PJA memiliki porsi kepemilikan sebesar 65%, dan (ii) Perusahaan memiliki porsi kepemilikan sebesar 35%. Para pihak setuju dan mengikatkan diri bahwa setelah penandatanganan perjanjian KSO ini yang diikuti dengan proses perolehan atas rekening KSO-Modal Kerja, maka Perusahaan wajib segera melaksanakan penyetoran dana ke dalam rekening KSO-Modal Kerja sebesar Rp77.868.633 yang akan disetorkan secara bertahap dengan cara ketentuan sebagai berikut: (i) Sebesar Rp30.000.000 akan disetorkan paling lambat tanggal 15 Desember 2011; (ii) Sebesar Rp10.000.000 akan disetorkan paling lambat tanggal 14 Desember 2012; (iii) Sedangkan sisanya sebesar Rp37.868.633 akan disetorkan paling lambat tanggal 30 September 2013. Perusahaan telah menyetorkan modal sebesar Rp77.868.633 sampai dengan tanggal pelaporan. Pembagian keuntungan atau kerugian yang dialami dari pelaksanaan dan penyelesaian proyek KSO akan dibebankan kepada PJA dan Perusahaan sesuai dengan besaran penyertaan modal masing-masing. Jangka waktu kerja sama operasi berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian KSO oleh kedua pihak dan akan berakhir apabila: (i) Pelaksanaan pekerjaan proyek KSO telah selesai; (ii) Telah diselesaikannya setiap dan seluruh hak dan kewajiban para pihak dalam kerjasama operasi; (iii) Berdasarkan pada persetujuan tertulis dari para pihak untuk mengakhiri perjanjian KSO ini pada setiap waktu setelah penandatanganan perjanjian KSO dengan mempertimbangkan seluruh hal yang terkait dengan hak dan kewajiban masingd1/29 April 2016
56
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) masing pihak. Selanjutnya, berdasarkan adendum II Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) tanggal 15 Desember 2014, objek perjanjian berubah dari tanah seluas kurang lebih 6,34 Ha milik PJA menjadi tanah seluas kurang lebih 2,65 Ha untuk pembangunan proyek apartemen Double Decker. Selain itu, Perusahaan dan PJA sepakat untuk mengubah ketentuan sebagai berikut: Penyertaan Perusahaan dalam KSO adalah sebesar Rp53.343.492 dan penyertaan PJA adalah berupa tanah seluas kurang lebih 2,65 Ha; Kelebihan setoran modal yang dilakukan Perusahaan sebesar Rp24.525.141 akan dikembalikan pada Perusahaan ditambah kompensasi bunga sebesar 10,5% dan dibayarkan paling lambat tanggal 31 Maret 2015; dan Komposisi pembagian keuntungan adalah Perusahaan sebesar 35% dan PJA sebesar 65%. g. Sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman tanggal 24 Januari 2012, Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dan pengelolaan Rumah sakit di Bintaro Jaya pada tanggal 20 Desember 2012, membangun dan mengelola rumah sakit dengan PT Binara Guna Mediktama (BGM) dengan membentuk perusahaan PT Jaya Binara Mediktama (JBM) Para pihak sepakat bahwa nilai investasi pada JBM adalah sebesar Rp388.000.000 yang akan terdiri sebagai berikut: (i) Sebesar Rp271.600.000 akan disetorkan sebagai modal ditempatkan dan disetor pada Perusahaan yang akan disetorkan secara bertahap oleh para pihak. (ii) Sisanya yaitu sebesar Rp116.400.000 atau jumlah lain yang disepakati oleh para pihak akan diperoleh dari pinjaman bank. Besaran modal dasar JBM disepakati sebesar Rp400.000.000 yang terbagi dalam 400.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000. Para pihak menyetujui bahwa modal ditempatkan dan disetor tahap pertama adalah sebesar Rp100.000.000 dengan komposisi: (i) Perusahaan sebesar 40% atau sebesarRp40.000.000. (ii) PT Binara Guna Mediktama sebesar 60% atau sebesar Rp60.000.000. Para pihak sepakat bahwa setelah JBM terbentuk akan diupayakan dilakukannya jual beli antara JBM sebagai pembeli dengan Perusahaan sebagai penjual atas sebidang tanah seluas 10.000 m2 dengan harga jual Rp7.947.500/m2 atau keseluruhan nilai Rp79.475.000. Para pihak sepakat bahwa JBM akan menunjuk PT Binara Guna Mediktama untuk melakukan pengelolaan terhadap rumah sakit dengan memberikan management fee, yang ditentukan sebagai berikut: (i) 0,25% dari pendapatan. (ii) 2,5% dari EBITDA. h. Berdasarkan Akta No. 82 tertanggal 27 Juni 2013 yang dibuat dihadapan Aloysius Maria Jasin, SH Notaris di Tangerang Selatan telah diadakan Perjanjian Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Hotel di kawasan Plaza Bintaro Jaya seluas 1.079 m 2. PT Jaya Citra Hotel, entitas anak (JCH) akan melakukan kerjasama pengelolaan dan pengoperasian hotel dengan PT Ciputra Hospitality, perjanjian kerjasama tersebut akan berlaku 30 tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, atas jasa dari PT Ciputra Hospitality, JCH wajib membayar: (i) Shared Marketing Services sebesar 0,5% pertahun dari Gross Operating Revenue (GOR); (ii) Management fee sebesar 1% pertahun dari GOR Hotel; Incentive Fee sebesar 6% pertahun dari GOP (Gross Operating Profit). i.
Berdasarkan Akta No 100 tertanggal 25 Juli 2014 yang dibuat di hadapan Heidi Ratnawati Porwayla, Notaris di Jakarta, telah diadakan Perjanjian Kerjasama Pembangunan Pasar Senen Blok III dan Fasilitas Penunjang Wilayah Jakarta Pusat (Proyek) antara Perusahaan dengan PD. Pasar Jaya, dimana PD. Pasar Jaya sebagai pemilik Hak Pakai seluas 14.330 m² dan Perusahaan menyediakan pendanaan dalam Proyek dengan pemberian kompensasi berupa uang kepada PD. Pasar Jaya, dan Perusahaan memperoleh kompensasi dalam bentuk : (i) Hak untuk membangun dan menunjuk pelaksana Proyek. (ii) Memasarkan Hak Pemakaian Tempat Usaha dan Hak Pemakaian Fasilitas Penunjang.
d1/29 April 2016
57
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (iii) Hak diri sendiri dan/atau anak usaha untuk mengelola proyek. (iv) Menerima dan memiliki hasil pembayaran atas harga jual Hak Pemakaian Tempat Usaha dan Hak Pemakaian Fasilitas Penunjang. Pendanaan Proyek adalah sebesar Rp. 477.972.790 (belum termasuk PPN sebesar 10%) yang terdiri atas : biaya fisik sebesar Rp416.033.900 biaya non fisik sebesar Rp61.938.890. Jangka waktu kerjasama adalah 59 bulan yang terdiri atas jangka waktu pembangunan dan jangka waktu pemasaran. Kompensasi yang menjadi hak PD. Pasar Jaya sebesar total Rp57.173.499 (dikurangi PPh namun belum termasuk PPN) yang dilakukan secara bertahap paling lambat pada 25 Juli 2018. j.
Perusahaan saat ini sedang menghadapi gugatan dengan register perkara No: 565/PDT.G/2013/PN.TNG, antara para penggugat antara lain H. Achmad Yusuf Ashari, Sani, Rochyan Senan, Nuryati dengan Perusahaan sebagai tergugat 1, objek sengketa adalah tanah seluas 4.843 m2 yang terletak di desa Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat, Tangerang dan telah diputuskan melalui Putusan Pengadilan Negeri Tangerang yang dibacakan pada tanggal 24 Agustus 2014 yang menyatakan bahwa gugatan Perusahaan ditolak. Sejak putusan dibacakan, Perusahaan telah menyatakan banding atas Putusan tersebut dan telah mengirimkan Memori Banding pada tanggal 26 November 2014, sedangkan para penggugat telah mengirimkan Kontra Memori Banding pada tanggal 12 Pebruari 2015.
k. Perusahaan saat ini sedang menghadapi gugatan dengan register perkara No. 238/PDT.G/2014/PN.TNG, antara PT Samamantap Sejahtera sebagai penggugat, PT Permadani Interland sebagai tergugat dan Perusahaan sebagai penggugat intervensi, objek sengketa berupa tanah seluas 9.224 m2 yang terletak di Desa Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat, Tangerang dan telah diputuskan melalui Putusan Pengadilan Negeri Tangerang yang dibacakan pada tgl 24 Maret 2015 menyatakan bahwa gugatan Perusahaan diterima. Pada Tanggal 7 Januari 2016, melalui putusan Pengadilan Negeri Banten No. 109/PDT/2015/PT BTN memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tanggerang No. 238/PDT.G/2014/PN.TNG. 35. Informasi Segmen Segmen operasi Grup terdiri dari penjualan tanah dan bangunan serta sewa dan jasa pelayanan lainnya. Segmen penjualan tanah dan bangunan meliputi usaha-usaha bidang real estat, pengembangan perkotaan (urban development), pembebasan/pembelian, pengolahan, pematangan, dan pembangunan sarana dan prasarananya. Segmen sewa dan jasa pelayanan lainnya meliputi usahausaha penyewaan pusat perbelanjaan dan bidang pengelolaan kota dan air. Informasi mengenai segmen operasi Grup adalah sebagai berikut:
Penjualan Tanah dan Bangunan Rp Pendapatan dari Pelanggan Eksternal
459.572.322
31 Maret 2016 Sewa dan Jasa Pelayanan Rp 82.157.933
Total Rp 541.730.255
Penghasilan Bunga
5.746.926
151.648
5.898.575
Penyusutan
1.240.161
13.206.716
14.446.878
23.820.961
4.577.186
28.398.147
Beban Pajak Penghasilan Bersih Laba Segmen Dilaporkan
207.951.953
33.617.808
241.569.761
Aset Segmen Dilaporkan
5.891.753.662
1.863.448.344
7.755.202.007
Liabilitas Segmen Dilaporkan
2.582.682.650
1.057.898.123
3.640.580.773
d1/29 April 2016
58
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Penjualan Tanah dan Bangunan Rp Pendapatan dari Pelanggan Eksternal Penghasilan Bunga Penyusutan Beban Pajak Penghasilan Bersih Laba Segmen Dilaporkan Aset Segmen Dilaporkan Liabilitas Segmen Dilaporkan
1.841.494.609 26.409.832 4.681.957 100.554.132 757.342.695 5.731.319.161 2.611.068.790
Penjualan Tanah dan Bangunan Rp Pendapatan dari Pelanggan Eksternal Penghasilan Bunga Penyusutan Beban Pajak Penghasilan Bersih
31 Desember 2015 Sewa dan Jasa Pelayanan Rp 323.562.067 646.679 52.379.186 21.553.482 101.062.004 1.858.417.843 1.086.420.238 31 Desember 2014 Sewa dan Jasa Pelayanan Rp
1.556.918.533
Total Rp 2.165.056.676 27.056.511 57.061.143 122.107.614 858.404.699 7.589.737.004 3.697.489.028
Total Rp
393.233.767
1.950.152.300
28.692.857
3.229.291
31.922.148
3.947.709
48.712.947
52.660.656
84.132.826
23.932.822
108.065.648
Laba Segmen Dilaporkan
590.355.822
84.484.205
674.840.027
Aset Segmen Dilaporkan
4.796.160.056
1.948.094.794
6.744.254.850
Liabilitas Segmen Dilaporkan
2.748.524.398
1.045.457.341
3.793.981.739
Rekonsiliasi segmen pendapatan, laba bersih, aset dan liabilitas:
1 Januari 2015/ 31 Maret 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Rp
Rp
Rp
Pendapatan Total Pendapatan untuk Laporan Segmen Eliminasi Pendapatan antar Segmen Pendapatan Konsolidasian
541.730.255 (4.123.636) 537.606.619
2.165.056.676 (14.849.889) 2.150.206.787
1.950.152.300 (13.811.858) 1.936.340.442
Laba Bersih Laba Segmen Dilaporkan Total yang Tidak Dapat Dialokasikan Eliminasi Laba Tahun Berjalan Konsolidasian
241.569.761 3.844.389 (3.679.382) 241.734.768
858.404.699 (12.601.145) 23.973.624 869.777.178
674.840.027 16.445.586 36.390.907 727.676.520
Aset Aset Segmen Dilaporkan Total yang Tidak Dapat Dialokasikan Eliminasi Aset Antar Segmen Aset Konsolidasian
7.755.202.007 1.072.840.014 (1.043.378.457) 7.784.663.564
7.589.737.004 1.056.407.403 (1.068.042.954) 7.578.101.453
6.744.254.850 1.011.594.986 (1.071.236.275) 6.684.613.561
Liabilitas Liabilitas Segmen Dilaporkan Total yang Tidak Dapat Dialokasikan Eliminasi Liabilitas Antar Segmen Liabilitas Konsolidasian
3.640.580.773 27.198.703 (265.781.825) 3.401.997.650
3.697.489.028 26.118.200 (286.436.930) 3.437.170.298
3.793.981.739 26.149.167 (343.859.993) 3.476.270.913
d1/29 April 2016
59
paraf/sign:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2016(Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. Standar Akutansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2016
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK No. 1 “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan” dan ISAK No. 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi”. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK No. 69 “Agrikultur” dan amandemen PSAK No. 16 “Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif”. 37. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 29 April 2016.
d1/29 April 2016
60
paraf/sign: