PT JAYA PARI STEEL Tbk
PT JAYA PARI STEEL Tbk
Laporan Keuangan
Financial Statements
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
For the Years Ended
Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
December 31, 2016 and 2015
PT JAYA PARI STEEL Tbk
Daftar Isi
PT JAYA PARI STEEL Tbk
Halaman/ Page
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen
Financial Statements For The Years Ended December 31, 2016 and 2015
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Laporan Posisi Keuangan
1
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3
Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
6
Notes to The Financial Statements
Heod Office Phone Fox.
REG.16s227
e-moil
:
:
PO. Box
Jl. Morgomulyo No. 4 Tondes - Suroboyo 60.186, lndonesro
: (031) 7490940,7491288 (Hunting) : (031)7491714 : g{
[email protected] risteel.co. id, secreto
[email protected]. 1092 Suroboyo - lndonesio
id
@ffi 001
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BEMKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 PT JAYA PAR! STEEL TbK/ BOARD OF DIRECTORS'STATEMENT LETTER REGARDING THE RESPONSIBILITY FORTHE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31,2016 AND 2015 PT JAYA PARI STEEL TbK Kamiyang bertandatangan di bawah initWe, the undersigned:
1.
Nama/Name Alamat kantor/ Office address Alamat domisili sesuai KTP atau identitas lain/ Domicile as sfafed in lD Card Nomor telepon/ Phone Number Jabatan/ Position
2.
Nama./Name Alamat kantor/ Office address AIamat domisili sesuai KTP atau. identitas lain/ Domicile as sfafed in lD Card Nomor telepon/ Phone Number Jabatan/ Position
Menyatakan bahw a/State
1. , 2.
th
Gwie Gunato Gunawan Jl. Margomulyo No. 4, Tandes, Surabaya 60186 Jl. Dharmahusada lndah Utara 4lB-141 RT.002/ RW.008, Mulyorejo, Surabaya 60115 031-7491288 Direktur Utama/ President Director Drs. Yurnalis llyas, Ak Jl. Margomulyo No. 4, Tandes, Surabaya 60186
Jl. Rungkut Kidul RK-4|J-7, RT.005
/
RW.
009,
Rungkut Kidul, Rungkut, Surabaya 60293 031-7491288 Direktur/ Director
at:
Kami bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Jaya Pari Steel Tbk (Perusahaan)/ We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements of PT Jaya
Pai SteelTbk ("The Company").
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di lndonesia/ The Company financial statements have been prepared and presented in accordance with the lndonesian Financial Accounting Standards.
3.
a. Semua informasi dalam laporan keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan
benar/A//
information contained in the Company financial statements are complete and correct.
b. 4.
Laporan keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material/ The Company financial statements do not contaiin misleading material information or facts, and do not omit material information and facts.
Kami bertanggungjawab atas sistem pengendalian internal dalam Perusahaan
/
We are responsible for the
Company's internal control sysfem. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya/ This statements letter is made truthfulty. Surabaya, 23 Maret 20171 March 23, 2017
DirekturUtama/PresidentDirector Direktur/Director
Gwie Gunato Gunawan
Drs. Yurnalis llyas, Ak
i,-ffi
ilasfr#
&rc$r
Efl
I
&,fu ffitr$
.**
$L*%1.$T-
&rymrreeffi* Mmruqr€xr & ffimkmrr C..,.
.?;.'i
"t;
".',... "I
l,.t-.rri"
",
"'::.,,
.,,,.,,,,r :;.i .t\a.:,tr:r
?:_.
ij:
1;ll it-rltlt- :.''ir.r !.ll'ti:l' r-rr li: i, I :itili. i: ri -r,',- -tl l.'
Nomor/ Number : R/038.AGA/rhp.1
12017
'l; d,._r,
:
11_r;q,1s
ll.:ii '..'.
i,'1.':
: tr, i::..1
:i .t
i.:.,t 1,,..,
irlel i
:
5 i :,:
I
i:1 i r, 1.13r
r...-
-.
Laporan Auditor lndependen/
lndependent Auditors' Report Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi/ The Shareholders, Board of Commissioners and Directors PT Jaya Pari Steel Tbk
Kami telah mengaudit laporan
keuangan
PT Jaya Pari Steel Tbk terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 3'l Desember 2016, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan
suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
dan
We have audited the
accompanying financial statements of PT Jaya Pari SteelTbk, which comprise the statement of financial position as of December 31, 2016, and the statement of profit or /oss and other comprehensive income, statement of changes in equity, and statement of cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting
informasi penjelasan lainnya.
policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Managemenf's responsibility
for
the
financial
sfafemenfs Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
Management rs responsib/e for the preparation and
manajemen untuk mernungkinkan penyusunan laporan
management determines rs necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian matedal, baik yang disebabkan oleh kecurangan
fair presentation of such financial statements in accordance with lndonesian Financial Accounting Sfandards, and for such internal control as
maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit
kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh lnstitut Akuntan Publik lndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami
Auditors' responsibilig Our responsibiltty is fo express an opinion on such financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on
Auditing established by the lndonesian lnstitute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and
untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut
perform the audit to obtain reasonable assurance
bebas dari kesalahan penyajian material.
m ate ri al m i s
about whether such financial statements are free from statem ent.
THE PO1TER OF BEIT{G UNDERSTOCID
AUDIT I TAX I CONSULTINJG
-ADitl .lLrsul. Ar ydnio Mavlal & Rek.rr s a irerrbef .f fxc l?5M irelwor k R5\l ls Lire i:fad iu f.rp e |sa.i lire Jra :acci5 cl llre il:.M rleL,!ork Eaa:ir rreFrber cf :hc R5ll ict!,,oi k l5 ita inceirefalEni :aao!trt rr! aata aonsrlirrqli f irn[]riri:raiiaiiar i1 6i1:_,]irt ireilSry'ira.lr,r'or! j roiilsaliitte!;r:ieia!l: aitttirirt
lii
bJ-
tr
raa(ioit.
ri.-.ir.e Kl\,45, No i.il.'iivl 1,7!11; Rerl !teiaal;: lfra fCrr'riti..
f: :-a.rl:rt',,
raa:lL,l
rri r'
lallKl
Fi.tla aii..
A!ti Lcvc li-l i rui.al r rlirirri fii. :fi rr 1: l:r'lll i i iattr' it!
PiJ:r.i
al
i{Iffi
RS]Ilt
Amlr AbadiJusuf, Anyanto, fvlau*,ar & Rekan Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian
An audit involves pelorming procedures to
obtain
audit evidence about the amounts and disclosures in
the financial statements. The procedures
se/ecfed
on the
auditors' judgment, including the assessmenf of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error.
depend
material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
ln
making those risk assessmenfs, the auditors
to the
Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
consider internal control relevant
mempeftimbangkan pengendalian internal yang relevan
pengendalian internal entitas. Suatu audit juga
preparation and fair presentation of the financial sfafemenfs in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriafeness of accounting policies
mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi
made by management, as well as evaluating the
dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang
tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk
tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan
entity's
used and the reasonableness of accounting esfrmates
akuntansi yang dibuat oleh manajemen, sefta pengevaluasian atas penyalian laporan keuangan
overall presentation of the financial statements.
secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basrs for our
adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami,
audit opinion.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Jaya Pari Steel Tbk tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun berakhir pada tanggal
ln our opinion, the accompanying financialsfafemenfs present fairly, in all material respecfs, the financial position of PT Jaya Pari Steel Tbk as of December 31, 2016, and its financial pefformance and cash flows for the year then ended, in accordance with
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia.
lndonesian Financial Accounting Sfandards.
Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan
I Rudi Hartono Purba Nomor lzin Akuntan Publik: AP.0501/ Public Accountant License Number: AP.0501 Surabaya, 23lVlarell March 23, 2017
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 and 2015
(Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
ASET ASET LANCAR Kas dan Bank Piutang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Aset Keuangan Lancar Lainnya Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima Persediaan Uang Muka Pembelian Pajak Dibayar di Muka Piutang Pajak Beban Dibayar di Muka
2016 Rp
2015 Rp
4, 26, 28
2,556,696,244
2,159,870,528
5, 26
17,386,711,714
20,551,932,987
5, 24, 26
134,724,509,828
137,950,000,000
6, 26
2,253,643,950
2,358,193,702
24 7
2,334,878,252 47,026,879,636
2,739,857,341 46,034,291,187
--
924,000
-3,708,999,204
2,412,286,647
42,021,127
29,116,068
210,034,339,955
214,236,472,460
Total Current Assets
8, 24
118,315,523,717
116,018,119,321
13.a
2,804,852,182
10,995,420,970
9
812,695,960
812,695,960
10
11,249,057,076
12,216,588,332
20,068,429
20,068,429
13.d
8,081,772,544 141,283,969,908
8,965,676,685 149,028,569,697
NONCURRENT ASSETS Investment in Associate Company Tax Receivable Investment Properties Fixed Assets - Net Other Noncurrent Assets Deferred Tax Assets Total Noncurrent Assets
351,318,309,863
363,265,042,157
TOTAL ASSETS
13.b 13.a
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 30, 2017
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Banks Trade Accounts Receivable Third Parties Related Party Other Current Financial Assets Accrued Interest Income Inventories Purchase Advances Prepaid Tax Tax Receivable Prepaid Expenses
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi pada Entitas Asosiasi Piutang Pajak Properti Investasi Aset Tetap - Neto Aset Tidak Lancar Lainnya Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Tidak Lancar
(Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
--
Notes to financial statements is an integral part of the overall financial statements
1 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2016 dan 2015
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2016 and 2015
(Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Utang Lain-lain Utang Pajak Beban Akrual Uang Muka Penjualan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per Saham Modal Dasar - 1.500.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor 750.000.000 Saham Tambahan Modal Disetor Agio Saham Penghasilan Komprehensif Lain Saldo Laba Jumlah Ekuitas
(Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/
2016
2015
Notes
Rp
Rp
11, 26 11, 24, 26 26
17,280,557,567
213,537,022
-24,908,555
10,500,000,000
13.c
569,030,453
312,987,811
12, 26
2,328,565,881
1,203,419,584
-20,203,062,456
3,793,832,743 16,048,685,715
22,903,318,142 22,903,318,142
14,757,325,992 14,757,325,992
43,106,380,598
30,806,011,707
22
14
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
NONCURRENT LIABILITIES Employment Benefits Liabilities Total Noncurrent Liabilities Total Liabilities
35,283,234
20,119,964
232,828,646,031 308,211,929,265
257,090,910,486 332,459,030,450
EQUITY Capital Stock - Nominal Par Value Rp 100 per Share Authorized - 1,500,000,000 Shares Subscribed and Paid - Up 750,000,000 Shares Additional Paid - In Capital Premium on Stocks Other Comprehensive Income Retained Earnings Total Equity
351,318,309,863
363,265,042,157
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
75,000,000,000
75,000,000,000
348,000,000
348,000,000
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 30, 2017
24,908,555
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade Accounts Payable Third Parties Related Party Other Payable Taxes Payable Accrued Expenses Sales Advance Total Current Liabilities
Notes to financial statements is an integral part of the overall financial statements
2 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
PT JAYA PARI STEELTbk STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2016
2015
Rp
Rp
PENJUALAN BERSIH
15
120,691,469,840
143,326,451,256
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
16
120,194,341,667
166,669,015,486
COST OF GOODS SOLD
497,128,173
(23,342,564,230)
GROSS (LOSS) PROFIT
17 18 10
(4,258,603,820) (16,508,186,114) --
(4,210,863,993) (15,170,603,937) 83,000,000
21
(2,991,446,440) (1,522,683,862)
16,430,999,799 (95,386,704)
(24,783,792,063)
(26,305,419,065)
Selling Expenses General and Administrative Expenses Gain on Sales of Fixed Assets Gain (Loss) on Foreign Exchange - Net Others - Net OPERATING LOSS
(225,613,420) 5,545,135,675 2,628,307,777
(2,500,953,988) 6,681,440,291 (4,577,133,149)
Interest Expense Interest Income Net Loss of Associates
(16,835,962,031)
(26,702,065,911)
LOSS BEFORE TAXES
(2,432,987,050)
4,712,360,932
Income Tax Benefits (Expenses)
(19,268,949,081)
(21,989,704,979)
LOSS FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will not be Reclassified to Profit or Loss: Actuarial Gain (Losses) of Remeasurements of Defined Benefit Pension Plans Actuarial Losses of Remeasurements of Defined Benefit Pension Plans - Associate Related Income Tax Total
LABA (RUGI) BRUTO Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Laba Penjualan Aset Tetap Keuntungan (Kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Neto Lain-lain - Neto RUGI USAHA Beban Bunga Penghasilan Bunga Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi
19 20, 24 8
RUGI SEBELUM PAJAK Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
13.d
RUGI TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Keuntungan (Kerugian) Aktuarial atas Program Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti Kerugian Aktuarial atas Program Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti - Entitas Asosiasi Pajak Penghasilan Terkait Jumlah Pos-pos yang akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Bagian Rugi - dari Rugi Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual - Entitas Asosiasi Pajak Penghasilan Terkait Jumlah
22
(6,196,331,632)
6,991,467,266
8
(461,422,201) 1,664,438,458
(68,303,615) (1,730,790,912)
(4,993,315,375)
5,192,372,739
8
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
RUGI PER SAHAM DASAR
(5,054,423)
7,691,514
15,163,270
(23,074,541)
Items that may be Reclassified to Profit or Loss: Loss Unrealized Loss on Available for Sales Securities - Associate Related Income Tax Total
(4,978,152,105)
5,169,298,198
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) AFTER TAX
(24,247,101,186)
(16,820,406,781)
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE YEAR
(26)
(29)
BASIC EARNINGS LOSS PER SHARE
20,217,693
23
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 30, 2017
(30,766,055)
Notes to financial statements is an integral part of the overall financial statements
3 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Penghasilan Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income Tambahan Modal Disetor - Agio Saham/ Additional Paid in Capital - Premium on Stocks Rp
Modal Disetor/ Paid - Up Capital Stock Rp
Saldo Per 1 Januari 2015 Rugi Tahun Berjalan Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2015 Rugi Tahun Berjalan Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2016
Saldo Laba/ Retained Earnings
Belum Terealisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual/ Unrealized Gain (Loss) on Available for Sales Securities Rp
Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated Rp
Belum Ditentukan*) Penggunaannya/ Unappropriated Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
75,000,000,000
348,000,000
43,194,505
44,006,600
273,844,236,126
273,888,242,726
349,279,437,231
Balance as of January 1, 2015
--
--
--
--
(21,989,704,979)
(21,989,704,979)
(21,989,704,979)
--
Loss for The Year Other Comprehensive Income (Loss) for the Year Balance as of December 31, 2015
--
--
75,000,000,000
348,000,000
(23,074,541) 20,119,964
44,006,600
5,192,372,739 257,046,903,886
5,192,372,739 257,090,910,486
5,169,298,198 332,459,030,450
--
--
--
--
(19,268,949,081)
(19,268,949,081)
(19,268,949,081)
--
--
348,000,000
15,163,270 35,283,234
--
75,000,000,000
44,006,600
(4,993,315,375) 232,784,639,431
(4,993,315,375) 232,828,646,031
(4,978,152,105) 308,211,929,265
*) Saldo laba termasuk keuntungan (kerugian) aktuarial
Loss for The Year Other Comprehensive Income (Loss) for the Year Balance as of December 31, 2016 *) Retained earning include actuarial gains (losses)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
d1
Jumlah/ Total Rp
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
4
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN ARUS KAS
PT JAYA PARI STEELTbk STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya Penerimaan Bunga Penerimaan Pajak Penghasilan Pembayaran Pajak Penghasilan Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan Deposito Pencairan Deposito Hasil Penjualan Aset Perolehan Aset Tetap Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2016 Rp
5, 6, 16
132,799,652,600
181,198,897,364
11, 12, 17, 18, 19 20 13 13
(135,769,480,320) 132,931,231 7,286,421,766 (4,039,746,046)
(179,600,365,530) 97,479,612
409,779,231
(4,506,620,797)
6 6 10 10
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN Dampak Perubahan Selisih Kurs KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
--
(6,202,632,243)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash Paid to Suppliers, Employees and Others Interest Received Receipt of Income Tax Payment for Income Tax Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
(9,080,000,000) 9,080,000,000
--
--
(24,888,000)
83,000,000 (174,191,700)
(24,888,000)
(91,191,700)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Temporary Deposits Placement Temporary Deposits Disbursement Proceeds from Sale of Fixed Assets Acquisition of Fixed Assets Net Cash Used in Investing Activities
--
--
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
384,891,231
(4,597,812,497)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND BANKS
2,159,870,528
6,778,103,918
CASH AND BANKS AT BEGINNING OF THE YEAR
11,934,485
(20,420,893)
2,556,696,244
2,159,870,528
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 30, 2017
2015 Rp
--
Effect of Exchange Rate Changes CASH AND BANKS AT END OF THE YEAR
Notes to financial statements is an integral part of the overall financial statements
5 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum
1. General a.
a. Pendirian dan Informasi Umum PT Jaya Pari Steel Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 46 tanggal 18 Juli 1973 dari Eddy Wijaya, SH, Notaris di Surabaya. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524.
Establishment and General Information PT Jaya Pari Steel Tbk (the Company) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 in conjunction with Constitution No. 12 year 1970 based on Deed No. 46, dated July 18, 1973 by Eddy Wijaya, SH, Notary in Surabaya. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. YA.5/246/15, dated June 2, 1976 and was published in the State Gazette No. 55, dated July 9, 1976, Supplement No. 524.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 29 dan 30 tanggal 23 Juni 2009 dari Untung Darnosoewirjo, SH, Notaris di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.AHU-57886.AH.01-02. Tahun 2009 tanggal 26 November 2009 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 79 tanggal 1 Oktober 2010.
The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 29 and 30, dated June 23, 2009 by Untung Darnosoewirjo, SH, Notary in Surabaya, to conform with Law No. 40 year 2007 of Limited Liability Companies. The changed of notarial deed were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-57886.AH.01-02. Year 2009 dated November 26, 2009 and was published in State Gazette No. 79, dated October 1, 2010.
Kantor pusat dan pabrik Perusahaan beralamat di Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
The Company's office and plant are located at Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri besi dan baja. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976, dengan bidang usaha pemotongan hot rolled coil untuk dijadikan plat. Seiring perkembangan usahanya, sejak tahun 1982 Perusahaan mulai memproduksi plat baja canai panas. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.
According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities is to engage in the manufacturing of iron and steel. The Company started its commercial operations in 1976, and produce cutting hot rolled coil to be used as plates. As the development effort, since 1982 the Company started producing hot rolled steel plate. The Company's products are marketed in domestically.
Pemegang saham terbesar Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah Bapak Gwie Gunawan, Komisaris Utama Perusahaan (Catatan 14).
The Company's largest shareholder as of December 31, 2016 is Mr. Gwie Gunawan, President Commissioner of the Company (Note 14).
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 16 Juni 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Suratnya No.SI035/SHM/MK.10 /1989, untuk menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak 3.360.000 saham. Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia).
b. Public Offering of Shares of the Company On June 16, 1989, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Letter No.SI-035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public. On August 4, 1989, the Company's shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (currently merged as the Indonesian Stock Exchange).
d1/March 30, 2017
6
paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh saham Perusahaan sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2016 and 2015, all of the Company's 750,000,000 shares are listed in the Indonesian Stock Exchange. c.
c. Dewan Direksi, Komisaris, Komite Audit dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.19 tanggal 19 Juni 2015 oleh Dian Silviyana Khusnarini, SH, Notaris di Surabaya, mengenai perubahan direksi dan komisaris Perusahaan, dan telah dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan No.AHU-AH.01.03-0941937 Tahun 2015 tanggal 16 Juni 2015. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Board of Directors, Commissioners, Audit Committee and Employees The Company's board of managements have been amended several times, most recently by Annual General Shareholders Meeting No. 19 dated June 19, 2015 by Dian Silviyana Khusnarini, SH, Notary in Surabaya, regarding changes of directors and commissioners of the Company, and have recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-AH.01.03-0941937 Year 2015 dated June 16, 2015. The Company's management as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016 dan/and 2015 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Gwie Gunawan Gwie Gunadi Gunawan Drs. Syaefullah, Ak
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direktur Utama Direktur
Gwie Gunato Gunawan Drs. Yurnalis Ilyas, Ak Drs. Hadi Sutjipto
President Director Directors
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The Company's Audit Committee as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016 dan/and 2015 x Ketua Anggota
Drs. Syaefullah, Ak Drs. Agus Mulyono, Msi Drs. Mujiyanto, Ak
Chairman Members
Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 263 dan 271 orang (tidak diaudit).
Total employees of the Company as of December 31, 2016 and 2015 were 263 and 271 people (unaudited), respectively.
Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris, Direksi, dan Manajer.
Key management personnel of the Company are the Boards of Commissioners, Directors, and Managers.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies a. Compliance with the Financial Accounting Standards (SAK) The financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial
a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan 7
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik yang terlampir dalam lampiran Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
Services Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (OJK/BapepamLK) No. VIII.G.7 regarding the presentation and disclosure of the financial statements issuers or public companies included in the Appendix of the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding the presentation and disclosure of the financial statements issuers or public companies.
b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
b. The Basis Measurement and Preparation of Financial Statements The financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows which has been prepared using direct method, classifications of cash flows into operating, investments and financing activities.
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Periode Berjalan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
Implementation of Current Period Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yaitu:
The following are several standards, amendements of standards and interpretation of standard issued by DSAK - IAI and effective for the period starting on or after January 1, 2016:
Penyesuaian PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap
Improvements PSAK No. 5 (Improvement 2015): Operating Segment PSAK No. 7 (Improvement 2015): Related Party Disclouser PSAK No. 13 (Improvement 2015): Investment Property PSAK No. 16 (Improvement 2015): Fixed Assets PSAK No. 19 (Improvement 2015): Intangible Assets PSAK No. 22 (Improvement 2015): Business Combination PSAK No. 25 (Improvement 2015): Accounting Policies, Changes in Accouting Estimates andd Errors PSAK No. 53 (Improvement 2015): Share – based Payment PSAK No. 68 (Improvement 2015): Fair Value
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset TakBerwujud PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015): Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran 8
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Nilai Wajar
Measurement
Amandemen PSAK No. 4 (Amandemen 2015): Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 15 (Amandemen 2015): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK No. 16 (Amandemen 2015): Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang DIterima untuk Penyusutan dan Amortisasi PSAK No. 19 (Amandemen 2015): Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi PSAK No. 24 (Amandemen 2015): Imbalan Kerja PSAK No. 65 (Amandemen 2015): Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK No. 66 (Amandemen 2015): Pengaturan Bersama PSAK No. 67 (Amandemen 2015): Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
Amendments PSAK No. 4 (Amendment 2015): Separate Financial Statements PSAK No. 15 (Amendment 2015): nvestments in Associates and Joint Ventures PSAK No. 16 (Amendment 2015): Fixed Assets about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization PSAK No. 19 (Amendment 2015): Intagible Assets about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization PSAK No. 24 (Amendment 2015): Employee Benefits PSAK No. 65 (Amendment 2015): Consolidated Financial Statements PSAK No. 66 (Amendment 2015): Joint Arrangements PSAK No. 67 (Amendment 2015): Disclosure of Interest in Other Entities
Standar dan implementasi standar baru PSAK No. 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak ISAK No. 30: Pungutan
New standards and implementation of standards PSAK No. 70: Accounting for Tax Amnesty Assets and Libilities ISAK No. 30: Levies
Berikut ini adalah dampak atas revisi, amandemen dan penyesuaian Pernyataaan Standar Akuntansi Keungan (“PSAK”) di atas yang relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan:
The following is the impact of the revision, amendments and adjustment in Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) that are relevant to the financial statement of the Company:
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak Berelasi Dampak penyesuaian atas standar ini antara lain: a. Menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi bahwa suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor ketika entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk entitas pelapor, b. Mengisyaratkan agar entitas pelapor mengungkapkan jumlah yang dibayarkan kepada entitas manajemen atas jasa personil manajemen kunci yang disediakan oleh entitas manajemen dan mengklarifikasi bahwa entitas pelapor tidak disyaratkan untuk mengungkapkan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen kepada pekerja atau Direktur entitas manajemen, dan c. Perubahan terminologi judul “tanggal efektif” menjadi menjadi “tanggal efektif dan ketentuan transisi”
PSAK No. 7 (Improvement 2015): Related Party Disclosure The impact of adjustment of this standars include: a. Addition of requirements related parties, an entity is related to the reporting entity if entity or members of the same group which that entity is related to others, provide member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b. Requiring that a reporting entity disclose the payment of key management personnel services provided by the entity management and clarifies that the reporting entity is not required to disclose the compensation paid of the entity management to its employees or Director, and c. Changing the terminology of "the effective date" to be "effective date and transitional requirement".
9
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Perusahaan telah menerapkan penyesuaian atas standar ini dan telah melengkapi persyaratan yang diminta.
The Company had adopted the adjustment standard and had completed the requested requirements. c. Financial Instruments Initial Recognition and Measurement The Company recognize a financial assets or a financial liabilities in the statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Company measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.
c. Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Perusahaan mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
Subsequent Measurement of Financial Assets Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial assets in one of the following four categories:
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut: (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i)
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat
(ii)
10
Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: (a) those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau (c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
designated as at fair value through profit or loss; (b) those that upon initial recognition designated as available for sale; or (c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
(iii) Held-to-Maturity (HTM) Invetsments HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Company has the positive intention and ability to hold to maturity.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognized. At that time, the cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.
11
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Subsequent Measurement of Financial Liabilities Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial liabilities into one of the following categories:
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut: (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i)
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.
(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Other Financial Liabilities Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method. Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Perusahaan mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Perusahaan secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Perusahaan mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Perusahaan
The Company derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Company transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Company transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Company derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Company neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Company continue to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Company continue to recognize the financial asset.
12
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan tetap mengakui aset keuangan tersebut. Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company remove a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period, the Company assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets are impaired. A financial asset or group of financial assets are impaired and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.
The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired: (a) (b)
Significant financial difficulty of the issuer or obligor; A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments;
(c)
It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;
(d)
Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-tomaturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss. 13
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
tersebut dan diakui pada laba rugi. Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.
The Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
Reklasifikasi Perusahaan tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Perusahaan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Perusahaan dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Perusahaan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
Reclassification The Company shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Company as at fair value through profit or loss. The Company may reclassify that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Company shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition.
14
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Perusahaan, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.
If, as a result of a change in Company’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability
Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair Value Measurement Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:
Fair values are categorized into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:
(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1). (ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2). (iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3).
(i)
A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Company currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1).
(ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2). (iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3).
15
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
When measuring the fair value of an asset or a liability, the Company uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Company uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Perusahaan pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognized by the Company at the end of the reporting period during which the change occurred.
d. Kas dan Bank Kas dan bank terdiri dari kas dan kas di bank (rekening giro) yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
d. Cash and Banks Cash and banks consist of cash on hand and cash in banks (demand accounts) that not pledged as collateral and not restricted.
e. Aset Keuangan Lancar Lainnya Deposito Berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan dan dijaminkan disajikan sebagai aset keuangan lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
e. Other Current Financial Assets Time Deposits Time deposits with maturities of more than three months which are pledged are presented as other current financial assets and stated at their nominal values.
f. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
f. Inventories Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value. The cost of inventories comprise all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Cost is determined using the weighted average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
The amount of any write-down of inventories to net realizable value and all losses of inventories shall be recognized as an expense in the period the write-down or loss occurs. The amount of any reversal of any writedown of inventories, arising from an increase in net realizable value, is recognized as a reduction in the amount of inventories recognized as an expense in the period in which the reversal occurs.
g. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
h. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut
h. Investment in an Associate Company Associates are entities which the Company has the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies (significant influence). 16
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
(pengaruh signifikan). Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian atas laba rugi investee diakui dalam laba rugi. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga mungkin dibutuhkan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari penghasilan komprehensif lain, termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain.
Investment in associates accounted for using the equity method. Under the equity method, the investment in an associate is initially recognized at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognize the investor’s share of the profit or loss of the investee after the date of acquisition. The investor’s share of the profit or loss of the investee is recognized in profit or loss. Distributions received from an investee reduce the carrying amount of the investment. Adjustments to the carrying amount may also be necessary for changes in the investor’s proportionate interest in the investee arising from changes in the investee’s other comprehensive income, including those arising from the revaluation of fixed assets and from foreign exchange translation differences.The investor’s share of those changes is recognized in other comprehensive income.
Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi sebagai berikut:
The Company discontinue the use of the equity method from the date when its investment ceases to be an associate as follows:
(a) (b)
(a) if the investment becomes a subsidiary. (b) If the retained interest in the former associate is a financial asset, the Company measure the retained interest at fair value.
(c)
jika investasi menjadi entitas anak. jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi merupakan aset keuangan, maka Perusahaan mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar. ketika Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas, Perusahaan mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika investee telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.
(c) when the Company discontinue the use of the equity method, the Company account for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that investment on the same basis as would have been required if the investee had directly disposed of the related assets or liabilities. i. Fixed Assets Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
i. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen. Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
After initial recognition, fixed assets, except land, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.
17
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.
Lands are recognized at its cost and are not depreciated.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut: Tahun/ Years Pematangan Tanah 25 Bangunan 25 Mesin dan Peralatan 10-15 Kendaraan Bermotor 5 Perlengkapan Kantor 10
Depreciation of fixed assets starts when its available for use and its computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:
Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
The accumulated costs will be transferred to the respective fixed assets items at the time the asset is completed or ready for use and are depreciated since the operation.
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets are derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized.
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of each reporting period, the Company made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.
j. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
j. Investment Properties Investment properties are properties (land or a building or part of a building or both) held by the owner or the lessee under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes; or sale in the daily business activities.
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.
Investment property is recognized as an asset when, and only when it is probable that the future economic benefits that are associated with the investment property will flow to the entity; and the cost of the investment property can be measured reliably.
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan, meliputi harga harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung (biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain). Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
An investment property shall be measured initially at its cost, comprises its purchase price and any directly attributable expenditure (professional fees for legal services, property transfer taxes and other transaction costs). Transaction costs are included in the initial measurement.
Tarif/ Rate 4% 4% 6,67-10% 20% 10%
18
Land Improvements Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Setelah pengakuan awal, Perusahaan memilih menggunakan model biaya dan mengukur properti investasi sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis (25 tahun).
After initial recognition, the Company choose to use cost model and measure its investment property at acquisition cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Landrights are not depreciated and are carried at costs. Buildings are depreciated using the straight-line method over their estimated useful lives (25 years).
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi.
Maintenance and repairment costs are charged to profit or loss as incurred, while renewals and betterments are capitalized.
Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan dimulainya sewa operasi kepada pihak lain.
Transfer to investment property made when, and only when, there is a change in use, evidenced by end of owner-occupation and commencement of an operating lease to another party.
Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik dan dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfer from investment property made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation and commencement of development with a view to sale.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan.
An investment property is derecognizes on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal are determined as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset, and are recognized in profit or loss in the period of the retirement or disposal.
k. Penurunan Nilai Aset Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Perusahaan menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.
k. Impairment of Assets At the end of each reporting period, the Company assess whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Company shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if its is not possible, the Company determines the recoverable amount of the asset’s cash-generating unit.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rates that reflect the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.
If, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and is recognized immediately in profit or loss.
19
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
An impairment loss recognized in prior period for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss. l.
l. Aset Tidak Lancar Lainnya Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam kelompok aset di atas disajikan dalam kelompok Aset Tidak Lancar Lainnya.
Other Noncurrent Assets The accounts that can not be classified in the asset classes above are presented in the Other Noncurrent Assets.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.
m. Revenue and Expense Recognition Sale of Goods Revenue from the sale of goods is recognized when the goods are delivered and ownership change to customer.
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga diakui pada saat terjadinya sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku dengan dasar akrual.
Interest Income Interest income is recognized on time basis at the applicable interest rate on accrual basis.
Beban Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses Expenses are recognized when incurred.
n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Dalam menyiapkan laporan keuangan, Perusahaan mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah.
n. Foreign Currency Transactions and Balances In preparing financial statements, the Company record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company is Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2016 and 2015 as follows:
2016
2015
Rp
Rp
Mata uang asing 1 Dollar Amerika Serikat (USD) 1 Euro (EUR)
Foreign currencies 13,436 14,162
13,795 15,070
1 United Stated Dollar (USD) 1 Euro (EUR)
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.
Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currencies are recognized in profit or loss.
o. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
o. Related Parties Transactions and Balances A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity: a. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: 20
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b.
i. ii. iii.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
has control or joint control over the reporting entity; has significant influence over the reporting entity; or is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
An entity is related to the Company if any of the following conditions applies: i.
ii.
The entity and the reporting entity are members of the same business group (i.e. parent entity, subsidiary and the fellow subsidiary is related to the others); One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a business group of which the other entity is member);
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes. p.
p. Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
21
Income Tax Tax expense is the aggregate amount included in the determination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognized as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognized as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods are recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
A deferred tax liability shall be recognized for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from:
a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax asset shall be recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Persahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Perusahaan
The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Company 22
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.
Perusahaan melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika:
The Company offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if:
a. Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan b. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas:
a. The Company has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and b. The deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either:
i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan:
The Company offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Company:
a. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
a. has legally enforceable recognized amounts; and
right to set off the
b. intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously. q.
q. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.
Employee Benefits Short-term employee benefits Shor-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive.
Imbalan pasca kerja Perusahaan memberikan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
Post-employment benefits The Company provides defined employee benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan. 23
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Perusahaan mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
The Company recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.
Perusahaan mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.
The Company account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses, the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.
Pesangon Perusahaan mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: Ketika Perusahaan tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan Ketika Perusahaan mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.
Termination Benefits The Company recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: (a) When the Company can no longer withdraw the offer of those benefits; and (b) When the Company recognizes costs for a restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits.
Perusahaan mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
The Company measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits.
(a) (b)
r.
r. Segmen Operasi Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Operating Segment An operating segment is a component of the entity:
Perusahaan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja
that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity); whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assesses its performance; and for which separate financial information is available.
The Company presented operating segments based on the financial information used by the operational decision making in evaluating the performance of 24
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya.
segments and in the allocation of resources. s.
s. Laba per Saham Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
3. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
Earnings per Share Basic loss per share is computed by dividing net profit or loss by the weighted average number of shares outstanding during the year.
3. Sources of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada asset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the assets and liabilities affected in future periods.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.
Critical Accounting Estimates and Assumptions The main assumptions of the future and another main source of estimation uncertainty at the reporting date that have significant risk of material adjustment to the carrying value of assets and liabilities for the following year is disclosed below.
Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Company based its assumptions and estimation on parameters that are available at the time the financial statements were prepared. Assumptions and the situation regarding future developments may change due to market changes or situation beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the related assumptions when they occur.
Estimasi Umur Manfaat Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis properti investasi dan aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan tekonologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap disajikan di Catatan 9 dan 10.
Estimated Useful Lives of Fixed Assets The Company reviews periodically the estimated useful lives of investment property and fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned. Carrying amount of investment property and fixed assets are disclosed in Notes 9 and 10.
Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Employment Benefits The present value of post-employment benefits liability depends on several factors which are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) for net pensions includes the discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post employment benefits. 25
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period, namely the interest rate should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to settle estimated liability. In determining the appropriate interest rate, the Company considers an interest rate of goverment bonds that are denominated in the currency exchange will be paid and have a similar time with a corresponding liability period.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 22.
Other key assumptions for post-employment benefit obligations are based in part on current market conditions. Further details are disclosed in Note 22.
Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan.
Estimated Deferred Tax Management judgment is required to determine the amount of deferred tax recognized in profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is done only when it is probable the asset will be recovered in the form of economic benefits that will be received in future periods, in which temporary differences and accumulated tax losses can still be used.
Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
Management also considers the estimated taxable income in future taxation and strategic planning in the evaluation of deferred tax assets to comply with applicable tax laws and changes. As a result, related to the nature of the load, it is likely that the deferred tax calculation relates to complex patterns in which assessment requires judgment and is not expected to result in an accurate calculation. Further details are disclosed in Note 13.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan, kualitas jaminan yang diterima dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Cadangan yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
Allowance for Impairment Losses of Receivables The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available acts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer, quality of collateral received and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific allowance for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expect to collect. These specific allowances are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. Further details are disclosed in Note 5.
Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi
If the Company determines that no objective evidence of impairment occured for an individually assessed trade 26
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for group of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.
4. Kas dan Bank
4. Cash and Banks 2016 Rp
Kas/ Cash on Hand Kas dalam Rupiah/ Cash in Rupiah Kas dalam Brazilian Real/ Cash in Brazilian Real Kas dalam Mata Uang Asing/ Cash in Foreign Currencies Sub Jumlah Kas/ Sub Total Cash in Hand Bank/ Cash in Banks Pihak Ketiga/ Third Parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Sub Jumlah/ Sub Total
2015 Rp
7,000,000
7,000,000
85,208,385 92,208,385
73,273,975 80,273,975
1,825,825,366 269,654,025
1,491,463,057 290,251,019
22,082,630 5,583,500 2,854,900
7,148,130 6,015,500 6,993,656 6,411,754 1,808,283,116
--
2,126,000,421
Dollar Amerika Serikat/ US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Sub Jumlah /Sub Total
179,216,622 38,554,334 22,892,391 --
240,663,347
Euro PT Bank Central Asia Tbk Sub Jumlah/ Sub Total Sub Jumlah Bank/ Sub Total Cash in Banks Jumlah/ Total
97,824,091 97,824,091 2,464,487,859 2,556,696,244
Penempatan pada kas dan setara kas dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan.
27
166,029,722 66,761,317 17,858,593 20,663,805 271,313,437 ---
2,079,596,553 2,159,870,528
The placement of cash and cash equivalents carried on a third parties and are not used as collateral.
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Tingkat Bunga Kontraktual Kas di Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated 2016
2015
0.5% - 1,9% 0% - 0.25% 0.00%
0.5% - 2% 0.1% - 0.25% --
Contractual Interest Rate of Cash in Bank Rupiah US Dollar Euro
5. Piutang Usaha
5. Trade Accounts Receivable 2016 Rp
Berdasarkan Pelanggan Pihak Ketiga Pelanggan Dalam Negeri Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Sub Jumlah
2015 Rp
17,396,144,825 (9,433,111) 17,386,711,714
20,687,954,735 (136,021,748) 20,551,932,987
By Customer Third Parties Local Debtors Allowance for Impairment Losses Sub Total
Pihak Berelasi (Catatan 24) PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
134,724,509,828
137,950,000,000
Related Party (Note 24) PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Jumlah
152,111,221,542
158,501,932,987
Total
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Trade accounts receivable by age are as follows: 2016 Rp
Belum Jatuh Tempo/ Not Yet Due Telah Jatuh Tempo/ Past Due 1 - 30 hari/ days 31 - 60 hari/ days 61 - 90 hari/ days 91 - 120 hari/ days 121 - 150 hari/ days Lebih dari 150 hari/ More than 150 days Sub Jumlah/ Sub Total
16,693,766,208
979,486,749
131,756,185 137,668,223 194,528,301 297,339,108 170,948,228 134,494,648,400 152,120,654,653
394,066,486 3,186,027,374 3,142,728,169
150,935,645,957 158,637,954,735
(9,433,111)
(136,021,748)
152,111,221,542
158,501,932,987
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impairment Losses Jumlah/ Total
Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
2015 Rp
---
Trade accounts receivable by currency are as follows: 2016 Rp
2015 Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat/ US Dollar
17,760,654,653 134,360,000,000
20,687,954,735 137,950,000,000
Jumlah/ Total
152,120,654,653
158,637,954,735
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Pemulihan Nilai Tahun Berjalan Saldo Akhir
Changes in the amounts of the allowance for impairment losses are as follows:
2016 Rp
2015 Rp
136,021,748 (126,588,637)
213,911,415 (77,889,667)
Beginning Balance Retrieval for the Year
9,433,111
136,021,748
Ending Balance
28
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pada tanggal 21 Maret 2014 dan 10 Maret 2015 Perusahaan telah menerima surat jawaban dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk atas persetujuan pengenaan bunga piutang usaha dengan tingkat bunga efektif 4% per tahun dengan jatuh tempo penagihan bunga masing-masing dihitung setiap 3 bulan untuk tahun 2014 dan 6 bulan mulai tanggal 1 Januari 2015 (Catatan 24).
On March 21, 2014 and March 10, 2015 the Company received approvement letter from PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk for interest charges on trade accounts with effective interest of 4% per annum and due every 3 months for year 2014 and 6 months begin on January 1, 2015 (Note 24).
Perusahaan telah menerima komitmen pelunasan piutang usaha dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dalam suratnya tanggal 22 Maret 2017 (Catatan 30).
The Company has received commitment of receivable settlement by PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk as stated its letter dated March 22, 2017 (Note 30).
Manajemen telah mengevaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
The management has assessed for indicators of impairment at statements of financial position date. The management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover loss on noncollectible trade receivables. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk on third party receivables.
Pada 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
As of December 31, 2016 and 2015, there was no accounts receivable as collateral.
6. Aset Keuangan Lancar Lainnya
6. Other Current Financial Assets 2016 Rp
2015 Rp
Deposito Berjangka/ Time Deposits Pihak Ketiga/ Third Parties Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah/ Sub Total
462,000,000 462,000,000
462,000,000 462,000,000
Dollar Amerika Serikat/ US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah/ Sub Total Jumlah Deposito Berjangka/ Total Time Deposits
1,791,082,890 1,791,082,890 2,253,082,890
1,838,939,302 1,838,939,302 2,300,939,302
561,060
57,254,400
2,253,643,950
2,358,193,702
Piutang Lain-lain/ Other Account Receivable Pihak Ketiga/ Third Parties Jumlah/ Total Tingkat Bunga Kontraktual Deposito Berjangka/ Contractual Interest Rate of Time Deposits Rupiah Dollar Amerika Serikat/ US Dollar
5% - 7% 0,75% - 1.35%
7% 1% - 1.5%
Deposito berjangka yang dijaminkan merupakan deposito dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jangka waktu 12 bulan yang digunakan sebagai jaminan bank garansi kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
These time deposits from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with maturities of 12 months are pledged as collateral for bank guarantees to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Penempatan deposito berjangka dilakukan pada pihak ketiga.
Time deposits placed to third parties.
29
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
7. Persediaan
7. Inventories 2016 Rp
2015 Rp
Barang Jadi Bahan Baku Bahan Pembantu Suku Cadang Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi
36,273,861,389 6,819,959,228 877,551,169 4,318,447,458 48,289,819,244
35,424,335,812 11,803,973,298 873,799,226 4,629,263,468 52,731,371,804
(1,262,939,608)
(6,697,080,617)
Finished Goods Raw Materials Supporting Materials Spare parts Sub Total Allowance for Impairment Losses of Finished Goods
Jumlah
47,026,879,636
46,034,291,187
Total
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2016 Rp
Changes in the amounts of the allowance for impairment losses are as follows: 2015 Rp
Saldo Awal Penurunan Nilai Tahun Berjalan Pemulihan Nilai Tahun Berjalan
6,697,080,617 1,262,939,608 (6,697,080,617)
1,294,016,377 5,403,064,240 --
Beginning Balance Impairment for the Year Retrieval for the Year
Saldo Akhir
1,262,939,608
6,697,080,617
Ending Balance
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, persediaan tidak diasuransikan, karena manajemen berkeyakinan bahwa persediaan tersebut dapat terhindar dari risiko pencurian dan kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran dan risiko lainnya.
As of December 31, 2016 and 2015, inventories are not insured as management believes that such inventories are not susceptible to theft and destruction due to fire and other possible risks.
Pada 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.
As of December 31, 2016 and 2015, there were no inventories used as collateral.
8. Investasi Pada Entitas Asosiasi
8. Investment in Associate Company
Akun ini merupakan penyertaan pada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) (entitas asosiasi) yang dicatat dengan metode ekuitas dan diterapkan secara prospektif (Catatan 2.h). Pemilikan investasi saham kepada PT GDS dimaksudkan untuk investasi jangka panjang yang pada saatnya dapat meningkatkan sinergi usaha. Persetujuan atas investasi tersebut telah diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2009.
This account represents investment in PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) (an associate) are accounted under the equity method and applied prospectively (Note 2.h). Investment in shares of stock of PT GDS intended for increase the business relationship among them. Investment approval has been obtained through the Extraordinary General Shareholders Meeting held on December 15, 2009.
Keberadaan pengaruh signifikan Perusahaan dengan investee dibuktikan dengan adanya keterwakilan dalam dewan komisaris dan dewan direksi atau organ setara di investee, partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi, serta adanya transaksi material antara investor dengan investee.
The existence of significant influence between the Company and investee were proved by representation on the board of commissioners and board of directors or the equivalent in the investee, participation in policy-making process, including participation in decisions about dividends or other distributions, and material transactions between investor and investee.
Perubahan investasi selama tahun 2016 dan 2015 adalah
The changes of investments in 2016 and 2015 are as
30
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
sebagai berikut:
follows: 2016
Entitas Asosiasi / Associates
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Lembar Saham / Shares
Kepemilikan Efektif / Effective Ownership %
680,000,000
Pada Awal Tahun / At Beginning of Year Rp
8.29
Bagian atas Hasil Bersih / Share of Results Rp
116,018,119,321
(Kerugian)/Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Pajak / Other Comprehensive Income after Tax Rp
2,628,307,777
(330,903,381)
Pada Akhir Tahun / At End of Year Rp 118,315,523,717
2015
Entitas Asosiasi / Associates
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Lembar Saham / Shares
Kepemilikan Efektif / Effective Ownership %
680,000,000
Pada Awal Tahun / At Beginning of Year Rp
8.29
120,669,554,722
Ringkasan informasi keuangan dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
9.
(Kerugian)/Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Pajak / Other Comprehensive Income after Tax Rp
(4,577,133,149)
(74,302,252)
Pada Akhir Tahun / At End of Year Rp 116,018,119,321
Summary of financial information of an associate are as follows:
2016 Rp
Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Penjualan Bersih Laba (Rugi) Tahun Berjalan Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Bagian atas Hasil Bersih / Share of Results Rp
2015 Rp
1,257,609,869,910 425,486,909,790 832,122,960,120 757,282,528,180 31,704,557,018
1,183,934,183,257 379,524,183,280 804,409,999,977 913,792,626,540 (55,212,703,852)
27,712,960,143
(56,108,991,583)
Total Assets Total Liabilities Total Equity Net Sales Income (Loss) for The Year Comprehensive Income Gain (Loss) for The Year
Harga kuotasi pasar saham PT GDS yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp113 dan Rp59.
Quoted market price of the shares of PT GDS traded on Indonesian Stock Exchange as of December 31, 2016 and 2015 amounting to Rp113 and Rp59, respectively.
Nilai wajar investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp76.840.000.000 dan Rp40.120.000.000, yang dihitung dari jumlah lembar saham yang dimiliki Perusahaan dikalikan dengan harga pasar saham entitas asosiasi pada tanggal tersebut.
The fair value of investment in associate as of December 31, 2016 and 2015 amounting Rp76,840,000,000 and Rp40,120,000,000 which is calculated from the number of shares owned by the Company multiplied by the market price of associate shares on the date.
Properti Investasi
9. Investment Properties 2016 1 Januari 2016/ January 1, 2016 Rp
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Jumlah (Dipindahkan)
812,695,960 402,146,561 1,214,842,521
Penambahan / Additions Rp
Pengurangan / Deductions Rp
----
31
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Rp
----
812,695,960 402,146,561 1,214,842,521
Acquistion Cost: Direct Acquisitions Lands Building Total (Transferred)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated 2016
1 Januari 2016/ January 1, 2016 Rp
Jumlah (Pindahan) Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Bangunan Jumlah Nilai Tercatat
Penambahan / Additions Rp
Pengurangan / Deductions Rp
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Rp
1,214,842,521
--
--
1,214,842,521
402,146,561 402,146,561 812,695,960
---
---
402,146,561 402,146,561 812,695,960
Total (Transferred) Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Building Total Net Book Value
2015 1 Januari 2015/ January 1, 2015 Rp
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Jumlah Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Bangunan Jumlah Nilai Tercatat
Penambahan / Additions Rp
812,695,960 402,146,561 1,214,842,521
397,725,719 397,725,719 817,116,802
Pengurangan / Deductions Rp
----
4,420,842 4,420,842
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Rp
----
---
812,695,960 402,146,561 1,214,842,521
Acquistion Cost: Direct Acquisitions Lands Building Total
402,146,561 402,146,561 812,695,960
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Building Total Net Book Value
Beban penyusutan untuk tahun 2016 dan 2015 dialokasikan ke beban administrasi dan umum masingmasing sebesar nihil dan Rp4.420.842 (Catatan 18).
Depreciation expense in 2016 and 2015 was allocated to general and administrative expense amounting to nil and Rp4,420,842, respectively (Note 18).
Properti investasi merupakan tanah dan bangunan yang tidak digunakan untuk kegiatan Perusahaan dan penggunaannya di masa depan belum ditentukan. Tanah dan bangunan terletak di Jl. Margomulyo No. 4, Kotamadya Surabaya seluas 2.569 m2.
Investment properties consists of land and building that not use for the Companys' activities and future uses had not determined. Land and building located in Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya with land area of 2,569 sqm.
Nilai wajar properti investasi per 31 Desember 2015, berdasarkan laporan penilai independen KJPP Gunawan dalam laporannya bertanggal 14 Desember 2015, yaitu sebesar Rp13.173.877.770 dan Rp1.309.240.000 masing-masing untuk tanah dan bangunan. Penilai menggunakan pendekatan data pasar untuk menentukan nilai pasar properti investasi.
Fair values of investment properties as of December 31, 2015, based on independent valuer report KJPP Gunawan in its report dated December 14, 2015, are Rp13,173,877,770 and Rp1,309,240,000 for land and building, respectively. The independent valuer uses market data approach to determine market value of investment properties.
Ikhtisar nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp4.423.818.000 dan Rp3.894.604.000 masing-masing untuk tanah dan bangunan.
The summary of fair value of investment properties as of December 31, 2016 based on taxable value (NJOP) are Rp4,423,818,000 and Rp3,894,604,000 for land and building, respectively.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai properti investasi, sehingga manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai properti investasi.
Based on management review, there is no any events or charges in circumstances indicating impairment of investment property, therefore management does not provide allowance for impairment of investment properties. 32
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
10. Aset Tetap
10. Fixed Assets 1 Januari 2016/ January 1, 2016 Rp
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
5,646,476,448 23,802,592 9,578,913,922 53,320,998,060 1,445,694,400 1,858,827,773 71,874,713,195
Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Biaya Perolehan
7,595,990 4,131,887,892 4,139,483,882 76,014,197,077
Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
23,802,590 7,575,411,988 49,349,412,206 1,100,895,916 1,616,198,153 59,665,720,853
Aset Tetap Tidak Digunakan Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan
4,131,887,892 4,131,887,892 63,797,608,745
Nilai Tercatat
12,216,588,332
2016 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Rp
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
24,888,000 24,888,000
--
--
--
--
--
--
---
24,888,000
--
--
--
105,354,007 672,356,698 161,209,092 53,499,459 992,419,256
--
--
--
--
--
992,419,256
--
33
-----
5,646,476,448 23,802,592 9,578,913,922 53,320,998,060 1,445,694,400 1,883,715,773 71,899,601,195
Acquisition Cost: Direct Acquisitions Lands Land Improvements Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
7,595,990 4,131,887,892 4,139,483,882 76,039,085,077
Fixed Assets Not in Use Lands Machineries and Equipments Sub Total Total At Cost
23,802,590 7,680,765,995 50,021,768,904 1,262,105,008 1,669,697,612 60,658,140,109
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
4,131,887,892 4,131,887,892 64,790,028,001
Fixed Assets Not in Use Machineries and Equipments Sub Total Total Accumulated Depreciation
11,249,057,076
Net Book Value
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2015 Penambahan / Pengurangan / Additions Deductions Rp Rp
1 Januari 2015/ January 1, 2015 Rp
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
5,646,476,448 23,802,592 9,578,913,922 53,320,998,060 1,432,121,673 1,834,436,073 71,836,748,768
Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Biaya Perolehan
7,595,990 4,131,887,892 4,139,483,882 75,976,232,650
Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
23,802,590 7,467,304,428 48,612,675,885 1,083,404,098 1,556,441,433 58,743,628,434
Aset Tetap Tidak Digunakan Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan
4,131,887,892 4,131,887,892 62,875,516,326
Nilai Tercatat
13,100,716,324
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Rp
--
--
--
--
--
--
--
--
149,800,000 24,391,700 174,191,700
136,227,273 136,227,273
--
--
--
--
--
--
174,191,700
136,227,273
--
--
108,107,560 736,736,321 153,719,091 59,756,720 1,058,319,692
--
136,227,273 136,227,273
--
--
--
--
--
1,058,319,692
136,227,273
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
5,646,476,448 23,802,592 9,578,913,922 53,320,998,060 1,445,694,400 1,858,827,773 71,874,713,195
Acquisition Cost: Direct Acquisitions Lands Land Improvements Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
7,595,990 4,131,887,892 4,139,483,882 76,014,197,077
Fixed Assets Not in Use Lands Machineries and Equipments Sub Total Total At Cost
23,802,590 7,575,411,988 49,349,412,206 1,100,895,916 1,616,198,153 59,665,720,853
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
4,131,887,892 4,131,887,892 63,797,608,745
Fixed Assets Not in Use Machineries and Equipments Sub Total Total Accumulated Depreciation
12,216,588,332
Net Book Value
Depreciation expense are allocated as follows:
2016 Rp
2015 Rp
Beban Pokok Penjualan (Catatan 16) Beban Umum dan Administrasi (Catatan 18)
771,964,870
839,098,042
220,454,386
219,221,650
Cost of Goods Sold (Note 16) General and Administrative Expenses (Note 18)
Jumlah
992,419,256
1,058,319,692
Total
Perusahaan memiliki sebidang tanah dengan luas 19.540 m2 yang terletak di Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo tahun 2026. Selain itu, Perusahaan juga memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan di Trawas, Mojokerto dengan luas seluruhnya sebesar 3.795 m2, dengan hak legal berupa
The Company owns a land measuring 19,540 sqm located in Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya with legal rights in the form of Building Use Right (HGB) with a term 20 years until year 2026. The Company also has several parcels of land located in Kecamatan Mulyorejo, Surabaya and in Trawas, Mojokerto with a total area of 3,795 sqm with legal rights in the form of Own Right which are still under the name of the previous owner. Management 34
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Hak Milik atas nama pemilik lama. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan HGB atau pengalihan Hak Milik dari pemilik lama karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung bukti kepemilikan yang memadai.
believes that there will be no difficulty in the extension of HGB or transfer of Own Right from the previous owner because all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas dan PT Asuransi Mitra Maparya terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp232.849.700.000 pada tanggal 31 Desember 2016 dan pada PT Asuransi Mitra Maparya terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp233.932.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property, plant and equipment, except land, were insured with PT Asoka Mas Insurance dan PT Mitra Maparya Insurance againts fire, theft and other possible risks with coverage amounting to Rp232,849,700,000 as of December 31, 2016 and to PT Mitra Maparya Insurance againts fire, theft and other possible risks with coverage amounting to Rp233,932,000,000 as of December 31, 2015. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan.
As of December 31, 2016 and 2015, there were no fixed assets used as collateral.
Nilai wajar aset tetap per 31 Desember 2015, berdasarkan laporan penilai independen KJPP Gunawan dalam laporannya bertanggal 14 Desember 2015, yaitu sebesar Rp87.007.702.230, Rp8.296.830.000 dan Rp46.761.320.000 masingmasing untuk tanah, bangunan, serta mesin dan peralatan. Penilai menggunakan pendekatan data pasar untuk menentukan nilai pasar properti investasi.
Fair values of fixed assets as of December 31, 2015 based on independent valuer report KJPP Gunawan in its report dated December 14, 2015, are Rp87,007,702,230, Rp8,296,830,000 and Rp46,761,320,000 for land, building, machineries and equipments respectively. The independent value uses market data approach to detremine market value of investment properties.
Ikhtisar nilai wajar aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp69.874.000.000 dan Rp30.150.208.000 masing-masing untuk tanah dan bangunan.
The summary of fair value of property, plant and equipment as of December 31, 2016 based on taxable value (NJOP) are Rp69,874,000,000 and Rp30,150,208,000 for land and building, respectively.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap, sehingga manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai aset tetap.
Based on management review, there is no any events or charges in circumstances indicating impairment of fixed assets therefore management does not make allowance for impairment of fixed assets.
Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of gains from the disposal of fixed assets are as follows:
2016 Rp
2015 Rp
Harga Jual Nilai buku bersih
--
83,000,000
--
--
Proceeds Net book value
Laba Penjualan Aset Tetap
--
83,000,000
Gain on Sale of Fixed Assets
35
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
11. Utang Usaha
11. Trade Accounts Payable 2016 Rp
Pihak Ketiga/Third Parties Luar Negeri/Foreign - Salzgitter Mannesman International GmbH Dalam Negeri/Domestics
2015 Rp
16,993,860,000
213,537,022
--
10,500,000,000
17,280,557,567
10,713,537,022
Pihak Berelasi (Catatan 24)/Related Party (Note 24) PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Jumlah/Total
Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
--
286,697,567
The aging of trade accounts payable are as follows: 2016 Rp
0 - 30 Hari/Days 31 - 60 Hari/Days 61 - 90 Hari/Days Lebih dari 90 Hari/More than 90 Days
2015 Rp
216,615,679 17,063,561,889 379,999 --
Jumlah/Total
17,280,557,567
10,587,871,750 87,199,960 30,100,562 8,364,750 10,713,537,022
Seluruh utang usaha pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dalam mata uang Rupiah.
All trade accounts payable as of December 31, 2016 and 2015 denominated in Rupiah currency.
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan bahan pembantu baik dari pemasok dalam atau luar negeri, berkisar 30 sampai 120 hari.
Credit term arising from the purchase of raw materials and indirect materail from either domestic or foreign supplies, ranging 30 to 120 days.
12. Beban Akrual
12. Accrued Expenses 2016 Rp
2015 Rp
Gas Ongkos Angkut Jasa Outsourcing Tenaga Kerja Jasa Profesional
1,272,057,261 874,171,138 119,837,482 62,500,000
252,845,952 767,040,435 113,533,197 70,000,000
Gas Freight Labor Outsourcing Service Professional Fees
Jumlah
2,328,565,881
1,203,419,584
Total
13. Perpajakan
13. Taxation a.
a. Piutang Pajak 2016 Rp
Lancar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2015 Sub Jumlah (Dipindahkan)
Tax Receivable 2015 Rp
3,708,999,204 3,708,999,204
36
---
Current Corporate Income Tax Year 2015 Sub Total (Transferred)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated 2016 Rp
Sub Jumlah (Pindahan) Tidak Lancar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Sub Jumlah Jumlah
2015 Rp
3,708,999,204
7,286,421,766 3,708,999,204
--
-2,804,852,182 2,804,852,182 6,513,851,386
--
10,995,420,970 10,995,420,970
Pada tanggal 30 Maret 2016, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan No. 00023/406/14/ 054/16 atas pajak penghasilan badan tahun 2014 yang menetapkan lebih bayar sebesar Rp7.286.421.766. Perusahaan menerima restitusi tersebut pada tanggal 12 Mei 2016.
On March 30, 2016, the Company received Tax Assessment Letter od Overpayment on Corporate Income Tax (SKPLB) No. 00023/406/14/054/16 regarding corporate income tax for year 2014 which stated that overpayment amounted to Rp7,286,421,766. The Company had received those restitution on May 12, 2016.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Perusahaan masih dalam proses pemeriksaan pajak penghasilan badan tahun 2015.
Until the date of issuance of the financial statement, the Company are still on progress of tax inspection of corporate income tax year 2015.. b.
b. Pajak Dibayar di Muka 2016 Rp
Pajak Penghasilan Selisih Revaluasi Aset Tetap (Catatan 29) Pajak Pertambahan Nilai
--
Jumlah
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
--
1,583,865,482 828,421,165
Income Tax Revaluation Of Fixed Assets (Notes 29) Value Added Tax
--
2,412,286,647
Total
c. Taxes Payable 2016 Rp
2015 Rp
113,518,973 6,247,296 --
143,427,616 14,207,137 155,353,058
449,264,184
--
Income Taxes Article 21 Article 23 Article 26 Value Added Tax
569,030,453
312,987,811
Total
c. Income Taxes Benefits
Manfaat Pajak Penghasilan 2016 Rp
Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah
Prepaid Tax 2015 Rp
c. Utang Pajak
d.
Sub Total (Transferred) Noncurrent Corporate Income Tax Year 2014 Year 2015 Year 2016 Sub Total Total
--
2015 Rp --
--
(2,432,987,050)
4,712,360,932
(2,432,987,050)
4,712,360,932
37
Current Tax Deferred Tax Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 2016 Rp
Rugi Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Bagian (Laba) Rugi Entitas Asosiasi (Catatan 8) Perbedaan Waktu: Cadangan Imbalan Kerja - Bersih (Catatan 22) Cadangan Kerugian Penurunan (Pemulihan) Nilai Piutang (Catatan 5) Penyusutan Aset Tetap Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi (Catatan 7) Jumlah
Current Tax A reconciliation between income before tax per the statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows: 2015 Rp
(16,835,962,031)
(26,702,065,911)
(2,628,307,777) (19,464,269,808)
4,577,133,149 (22,124,932,762)
Loss Before Income Tax Expenses According to Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Net (Gain) Loss of Associates (Note 8)
1,949,660,518
(454,563,622)
(126,588,637) (5,851,650,182)
(77,889,667) (138,863,224)
(5,434,141,009) (9,462,719,310)
5,403,064,240 4,731,747,727
Timing Differences: Provision for Employment Benefits - Net (Note 22) Allowance for Impairment Losses (Retrieval) of Receivables (Note 5) Depreciation of Fixed Assets Allowance for Impairment Losses of Finished Goods (Note 7) Total
1,381,630,800 1,681,805,735 32,860,000 1,431,900 126,489,387 702,535,908 13,002,368
2,027,336,500 250,557,679 38,870,000 208,469,823 121,240,948 491,155,623 13,665,763
Permanent Differences: Income Tax Tax Expense Donation Representation Housing Expenses Employee's Welfare Insurance
(132,931,231) 176,525,612
(97,479,279) 221,671,434
3,983,350,478
3,275,488,491
Rugi Fiskal Rugi Fiskal Tahun Sebelumnya: Rugi Fiskal Tahun 2014 Penyesuaian Rugi Fiskal Tahun 2014 Rugi Fiskal Tahun 2015
(24,943,638,640)
(14,117,696,544)
Saldo Rugi Fiskal
(40,408,833,219)
Perbedaan Permanen: Pajak Penghasilan Biaya Pajak Sumbangan Representasi Biaya Perumahan Dinas Kesejahteraan Karyawan Biaya Asuransi Pendapatan Bunga yang Pajaknya Telah Dipungut Pajak Penghasilan Final - Bersih Lain-lain Jumlah
(1,616,726,925) 269,228,890 (14,117,696,544)
Penyesuaian rugi fiskal tahun 2014 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan No. 00023/406/14/054/16 tanggal 30 Maret 2016 yang menetapkan rugi fiskal sebesar Rp1.347.498.035, sehingga terdapat selisih 38
Interest Income Tax Has Been withheld by Final Income Tax - Net Others Total
Fiscal Loss Fiscal Loss Previous Year: (1,616,726,925) Fiscal Loss Year 2014 -- Fiscal Loss Adjustment Year 2014 -Fiscal Loss Year 2015
(15,734,423,469)
Fiscal Loss Carryforward
Adjustment of fiscal loss year 2014 based on Tax Assessment Letter of Overpayment on Corporate Income Tax (SKPLB) No. 00023/406/14/054/16 dated March 30, 2016 which stated that fiscal loss
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
sebesar Rp269.228.890 dengan yang telah dilaporkan dalam SPT tahun 2014 sebesar Rp1.616.726.925.
amounted to Rp1,347,498,035, therefore the difference amounted to Rp269,228,890 compared with SPT year 2014 amounted to Rp1,616,726,925.
Perhitungan piutang pajak kini adalah sebagai berikut:
The details of current tax receivable are as follows:
2016 Rp
2015 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
1,981,412,000 823,440,182
2,306,995,000 1,402,004,204
--
--
Income Tax Article 22 Article 23 Article 25
Jumlah
2,804,852,182
3,708,999,204
Total
Piutang Pajak
(2,804,852,182)
(3,708,999,204)
Tax Receivable
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax is as follows:
2016 Rp
Rugi Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Bagian (Laba) Rugi Entitas Asosiasi (Catatan 8) Tarif Pajak yang Berlaku: 25% x Rp19.464.269.808 tahun 2016 25% x Rp22.124.932.762 tahun 2015 Jumlah
2015 Rp
(16,835,962,031)
(26,702,065,911)
(2,628,307,777) (19,464,269,808)
4,577,133,149 (22,124,932,762)
4,866,067,452
--
--
5,531,233,191
4,866,067,452
5,531,233,191
Loss Before Income Tax Expenses According to Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Net (Gain) Loss of Associates (Note 8) Tax Expense at Effective Tax Rate: 25% x Rp19,464,269,808 in 2016 25% x Rp22,124,932,762 in 2015 Total
Pengaruh Pajak atas: Beban yang Tidak Dapat Diperhitungkan Menurut Fiskal Pendapatan Kena Pajak Final Penyesuaian Rugi Fiskal Tahun 2014 Estimasi Rugi Fiskal Tahun 2016 yang Tidak Dapat Dikompensasikan
(1,029,070,427) 33,232,808 (67,307,223)
(843,242,079) 24,369,820
(6,235,909,660)
--
Nondeductible Expenses Income Subject to Final Tax Fiscal Loss Adjustment Year 2014 Estimated Fiscal Loss Cannot be Compensated
Jumlah Manfaat Pajak
(2,432,987,050)
4,712,360,932
Total Tax Benefits
Tax Effect of:
39
--
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Deferred Tax Assets
Aset Pajak Tangguhan Dikreditkan (Dibebankan) ke Dikreditkan Penghasilan (Dibebankan) ke Komprehensif Lain/ Laporan Laba Rugi/ Credited (Charged) Credited (Charged) to Other to Profit (Loss) Comprehensive Income Rp Rp
2014 Rp
Dikreditkan (Dibebankan) ke Dikreditkan Penghasilan (Dibebankan) ke Komprehensif Lain/ Laporan Laba Rugi/ Credited (Charged) Credited (Charged) to Other to Profit (Loss) Comprehensive Income Rp Rp
2015 Rp
2016 Rp Deferred Tax Assets (Liabilities)
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan
323,504,094
1,350,766,060
--
1,674,270,154
(1,358,535,252)
--
315,734,902
Allowance for Impairment Losses of Inventory
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
53,477,854
(19,472,417)
--
34,005,437
(31,647,159)
--
2,358,278
Allowance For Impairment Losses of Trade Accounts Receivable
3,343,237,484 (330,820,099) 404,181,500 3,793,580,833
(113,640,906) (34,715,805) 3,529,424,000 4,712,360,932
--
487,415,130 (1,462,912,546) 6,168,602,437 3,802,922,611
--
--
3,229,596,578 (365,535,904) 3,933,605,500 8,505,941,765
3,717,011,708 (1,828,448,450) 10,102,207,937 12,308,864,376
Employment Benefits Depreciation Tax Loss Sub Total
---
(6,235,909,660) 6,072,954,716
Estimated Fiscal Loss can not be Compensated Total
Imbalan Kerja Penyusutan Rugi Fiskal Sub Jumlah
---
----
Estimasi Rugi Fiskal yang Tidak Dapat Dikompensasikan Jumlah
--
--
--
--
3,793,580,833
4,712,360,932
--
8,505,941,765
(6,235,909,660) (2,432,987,050)
(Keuntungan) Kerugian Aktuarial Tahun Berjalan
2,207,601,736
--
(1,747,866,816)
459,734,920
--
1,549,082,908
2,008,817,828
Actuarial (Profit) or Loss for The Year
Aset Pajak Tangguhan- Bersih
6,001,182,569
4,712,360,932
(1,747,866,816)
8,965,676,685
(2,432,987,050)
1,549,082,908
8,081,772,544
Deferred Tax Assets - Net
14. Modal Saham
14. Capital Stock
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The details of the shareholders as of December 31, 2016 and 2015 based on the report prepared by PT EDI Indonesia, Security Administration Agency (Biro Administrasi Efek), are as follows:
2016
Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholders Gwie Gunawan (Komisaris Utama)/(President Commissioner) Masyarakat Lainnya (masing-masing di bawah 5%)/Others (below 5% each) Jumlah/Total
Jumlah Saham / Number of Shares Rp 629,657,500 120,342,500 750,000,000
Persentase Pemilikan / Percentage of Ownership % 83.95 16.05 100.00
Jumlah Modal Disetor / Total Paid - Up Capital Rp 62,965,750,000 12,034,250,000 75,000,000,000
2015
Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholders International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (Komisaris Utama)/(President Commissioner) Gwie Gunadi Gunawan (Komisaris)/(Commissioner) Masyarakat Lainnya (masing-masing di bawah 5%)/Others (below 5% each) Jumlah/Total
40
Jumlah Saham / Number of Shares Rp 267,767,500 245,390,000 116,500,000 10,000 120,332,500 750,000,000
Persentase Pemilikan / Percentage of Ownership % 35.70 32.72 15.53 0.00 16.04 100.00
Jumlah Modal Disetor / Total Paid - Up Capital Rp 26,776,750,000 24,539,000,000 11,650,000,000 1,000,000 12,033,250,000 75,000,000,000
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Berdasarkan Surat Pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 7 Oktober 2016, Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) No. KET-3351/PP/WPJ.11/2016 kepada Gwie Gunawan tanggal 18 September 2016 dan Surat Pemberitahuan No. JPS/017/01.2/II/2017 tanggal 6 Pebruari 2017 kepada PT EDI Indonesia menyatakan bahwa saham Perusahaan yang semula dimiliki oleh International Magnificent Fortune Limited dan Vihara Limited menjadi dimiliki oleh Gwie Gunawan (Catatan 30).
Based on Notification Letter to the Authority of Financial Services (OJK) dated October 7, 2016, Certificate of Tax Amnesty (SKPP) No. KET3351/PP/WPJ.11/2016 to Gwie Gunawan dated September 18, 2016, and Notification Letter No. JPS/017/01.2/II/2017 dated February 6, 2017 to PT EDI Indonesia stated that the Company’s shares previously owned by International Magnificent Fortune Limited and Vihara Limited become owned by Gwie Gunawan (Note 30).
15. Penjualan Neto
15. Net Sales 2016 Rp
2015 Rp
Hasil Produksi: Plat Hitam/ Kapal Waste Lain-lain Jumlah Bahan Baku-Slab
109,459,096,550 10,665,872,200 566,501,090 120,691,469,840
Penjualan Bersih
--
63,766,892,650 7,533,974,630 271,669,500 71,572,536,780 71,753,914,476
Manufactured Products: Black/ Ship Plate Waste Others Total Raw Materials - Slab
120,691,469,840
143,326,451,256
Net Sales
Pada tahun 2016 dan 2015, jumlah penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp3.229.986.100 dan Rp63.619.911.311 atau 2,68% dan 44,39% dari penjualan bersih (Catatan 24).
Sales to related parties in 2016 and 2015 amounted to Rp3,229,986,100 and Rp63,619,911,311 or 2.68% and 44.39% from net sales (Note 24).
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2016 dan 2015:
The details of sales in 2016 and 2015 include sales to the following customers which represent more than 10% of the net sales of the respective years are as follows: 2016 Rp
PT Pelita Tatamas Jaya PT Sribaja Intan PT Surya Megah PT Timur Jaya Indosteel PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Jumlah/Total
16. Beban Pokok Penjualan
33,436,960,130 28,419,687,754 26,908,879,765 15,582,379,845 3,229,986,100
63,619,911,311
107,577,893,594
77,822,997,850
--
3,528,105,784 1,752,957,500 --
16. Cost of Goods Sold 2016 Rp
Bahan Baku yang Digunakan Tenaga Kerja Langsung Sub Jumlah (Dipindahkan)
2015 Rp
2015 Rp
98,221,946,941 7,234,010,300 105,455,957,241
41
72,638,568,974 6,751,336,700 79,389,905,674
Raw Materials Used Direct Labor Sub Total (Transferre)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated 2016 Rp
Sub Jumlah (Pindahan) Biaya Pabrikasi Tenaga Kerja Tidak Langsung Pemakaian Listrik Pemakaian Gas Beban Penyusutan (Catatan 10) Pemakaian Bahan Pembantu Perbaikan Mesin lain-lain Jumlah Biaya Produksi Persediaan Barang jadi Awal Tahun Akhir Tahun Penyisihan Penurunan (Pemulihan) Nilai Persediaan Beban Pokok Penjualan Hasil Produksi Beban Pokok Penjualan Bahan Baku-Slab Jumlah Beban Pokok Penjualan
2015 Rp
105,455,957,241
79,389,905,674
1,874,706,100 1,993,019,692 4,239,018,049 771,964,870 7,628,159,025 983,121,854 3,532,061,422 126,478,008,253
2,094,881,300 2,467,468,249 4,108,567,267 839,098,042 8,054,237,558 719,787,509 1,371,230,880 99,045,176,479
--
65,286,944,092
Finished Goods At Beginning of Year At End of Year Allowance for Impairment (Retrieval) Losses of Inventories Cost of Good Sold Manufactured Products Cost of Good Sold Raw Material - Slab
120,194,341,667
166,669,015,486
Total Cost of Goods Sold
35,424,335,812 (36,273,861,389)
32,358,166,487 (35,424,335,812)
(5,434,141,009)
5,403,064,240
120,194,341,667
101,382,071,394
Pada tahun 2016 dan 2015, jumlah pembelian bahan baku kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp12.879.429.043 dan Rp14.783.404.365 (Catatan 24). Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2016 dan 2015: 2016 Rp
Pembelian Bahan Baku dari: Pihak Ketiga Yuan Resources Pte. Ltd. Salzgitter Mannesman International GmbH Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Pihak Berelasi PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Jumlah
Sub Total (Transferre) Manufacturing Expenses Indirect Labor Electrical Expenses Fuel Consumption Depreciation (Note 10) Supporting Material Consumption Maintanance Others Total Manufacturing Costs
In 2015 and 2016, the number of purchasing raw materials to related party are Rp12,879,429,043 and Rp14,783,404,365, respectively (Note 24). The following is a details of purchase that exceeding 10% of net sales in 2016 and 2015, respectively as follows: 2015 Rp
47,205,987,247
34,707,034,704
32,310,772,566
--
--
92,374,547,788
12,879,429,043 92,396,188,856
14,782,404,365 141,863,986,857
Perusahaan tidak berproduksi selama 4 bulan pada tahun 2016 dan 7 bulan selama tahun 2015 karena belum tersedianya bahan baku. Beban overhead tetap produksi yang terjadi selama Perusahaan tidak berproduksi dicatat dalam beban pokok penjualan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp7.971.637.051 dan Rp15.140.319.926.
42
Raw Materials Purchased from: Third Parties Yuan Resources Pte. Ltd. Salzgitter Mannesman International GmbH Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Related Party PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Total
The Company has not been had its production for 4 months in 2016 and 7 months in 2015 due to raw material unavailability. Overhead fix cost is recorded in cost of good sold for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp7,971,637,051 and Rp15,140,319,926, respectively.
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
17. Beban Penjualan
17. Selling Expenses 2016 Rp
2015 Rp
Gaji dan Upah Ongkos Angkut Lain-lain
1,842,110,500 2,410,094,304 6,399,016
2,112,007,000 2,098,855,183 1,810
Salaries and Wages Freight Others
Jumlah
4,258,603,820
4,210,863,993
Total
18. Beban Umum dan Administrasi
18. General and Administrative Expense 2016 Rp
Gaji, Upah dan Tunjangan Imbalan Kerja (Catatan 22) Pajak Penghasilan Jasa Outsourcing Tenaga Kerja Kesejahteraan Karyawan Asuransi Tenaga Kerja Jasa Profesional Penyusutan (Catatan 9 dan 10) Pajak Bumi dan Bangunan Listrik Administrasi Saham dan Pelaporan Perumahan Dinas Representasi Lain-lain (masing-masing dibawah 100 juta) Jumlah
2015 Rp
4,949,546,500 5,183,086,318 1,381,630,800 1,496,719,747 702,535,908 657,107,136 163,750,000 220,454,386 214,718,016 181,307,120 138,478,191 126,489,387 96,464,403
5,796,929,950 2,444,214,578 2,027,336,500 1,216,260,690 491,155,623 686,429,831 285,233,197 223,642,492 214,718,016 192,818,962 191,401,968 121,240,948 208,469,823
995,898,202
1,070,751,359
Salaries, Wages and Allowances Employment Benefits (Note 22) Income Tax Labor Outsourcing Service Employee's Welfare Employee Insurance Professional Fees Depreciation (Note 9 and 10) Land and Building Tax Electricity Shares Administration and Reporting Official Residence Representation Others (each below 100 million)
16,508,186,114
15,170,603,937
Total
19. Beban Bunga
19. Interest Expense
Akun ini merupakan beban bunga atas pembelian bahan baku kepada Yuan Resources Pte. Ltd. dan Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapura sebesar Rp225.613.420 dan Rp2.500.953.988 masing-masing pada tahun 2016 dan 2015.
This account represents interest expense for raw materials purchase to Yuan Resources Pte. Ltd. and Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapore amounting to Rp225,613,420 and Rp2,500,953,988 in 2016 and 2015, respectively.
20. Penghasilan Bunga
20. Interest Income 2016 Rp
2015 Rp
Pendapatan Bunga Deposito Jasa Giro Pendapatan Bunga Pihak Berelasi (Catatan 24) PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
5,412,204,444
6,583,961,012
Jumlah
5,545,135,675
6,681,440,291
Interest Income from Time Deposits 132,931,231
97,479,279
and Current Accounts
Interest Income from Related Parties (Note 24)
43
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
21. Lain-lain - Neto
21. Others - Net 2016 Rp
2015 Rp
Pendapatan Lain-lain Pemulihan Nilai Piutang Lain-lain Sub Jumlah
126,588,637 41,442,081 168,030,718
77,889,667 83,528,747 161,418,414
Other Income Retrieval of Receivable Others Sub Total
Beban Lain-lain Beban Pajak dan Denda Lain-lain Sub Jumlah
1,681,805,735 8,908,845 1,690,714,580
250,557,679 6,247,439 256,805,118
Other Expenses Tax and Penalty Expenses Others Sub Total
Jumlah - Bersih
(1,522,683,862)
(95,386,704)
Total - Net
22. Liabilitas Imbalan Kerja
22. Employment Benefits Liabilities
Perusahaan membukukan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 235 dan 253 karyawan.
The Company provides employee benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 year 2003. The number of employees entitled to the benefits as at December 31, 2016 and 2015 were 235 and 253 employees, respectively.
Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost provided for employee benefits was calculated by independent actuary, PT Binaputera Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions are as follows:
2016
Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Diskonto Tingkat Kematian Usia Pensiun
2015
10% 10% 8.10% 8.96% Tabel Mortalita Indonesia Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI-III) 2011 (TMI-III) 58 tahun/ years 58 tahun/ years
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
Beban Jasa Kini Beban Bunga Jumlah
2015 Rp
2,328,628,861 2,854,457,457 5,183,086,318
645,742,671 1,798,471,907 2,444,214,578
Current Service Cost Interest Cost Total
Employee benefits liabilities in the statements of financial position are as follows:
2016 Rp
Nilai Kini Liabilitas Liabilitas Neto
Retirement Age
Expense recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of these employee benefits are as follows:
2016 Rp
Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Salary Increment Rate Discount Rate Mortality Rate
2015 Rp
22,903,318,142 22,903,318,142
44
14,757,325,992 14,757,325,992
Present Value Obligation Net Liability
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Tahun Beban Tahun Berjalan Pembayaran Manfaat Kerugian (Keuntungan) Aktuarial Jumlah
2016 Rp 14,757,325,992 5,183,086,318 (3,233,425,800) 6,196,331,632 22,903,318,142
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut:
Perkiraan Nilai Kini Kewajiban pada Akhir Periode Kerugian (Keuntungan) Aktuarial yang Belum Diakui Nilai Kini Kewajiban Aktual pada 31 Desember
Beginning of the Year Expense for the Year Benefits Payment Actuarial Losses (Profit) Total
2015 Rp
14,757,325,992 2,854,457,457 2,328,628,861
22,203,356,880 1,798,471,907 645,742,671
(3,233,425,800)
(2,898,778,200)
16,706,986,510
21,748,793,258
6,196,331,632
(6,991,467,266)
22,903,318,142
14,757,325,992
Jumlah kumulatif dalam penghasilan komprehensif lain:
Jumlah Penghasilan Komprehensif Lainnya pada Awal Periode Pengukuran Kembali dalam Penghasilan Komprehensif Lainnya Saldo Akhir Periode
2015 Rp 22,203,356,880 2,444,214,578 (2,898,778,200) (6,991,467,266) 14,757,325,992
Movements of the present value of benefit obligation
2016 Rp
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti pada 1 Januari Beban Bunga Biaya Jasa Kini Pembayaran Manfaat
Movements in the net liability recognized in the statements of financial position are as follows:
Present Value of the Benefit Obligations January 1 Interest Cost Current Service Cost Benefits Payment Estimated Present Value of the Benefit Obligation at End of Period Unrecognized Actuarial Gains (Losses) Present Value of the Benefit Obligation December 31
The cummulative amount in other comprehensive income:
2016 Rp
2015 Rp
1,838,939,679
8,830,406,945
6,196,331,632 8,035,271,311
(6,991,467,266) 1,838,939,679
Analisis sensitivitas berdasarkan asumsi keuangan nilai kini kewajiban untuk Imbalan Pasca Kerja adalah sebagai berikut: 2016 Rp
Beginning Balance of Other Comprehensive Income Remeasurement in Other Comprehensive Income at The End of The Year
A sensitivity analysis based on the financial assumptions for the present value of PostEmployment Benefits are as follows: 2015 Rp
Tingkat Diskonto Kenaikan sebesar 1% Penurunan sebesar 1%
21,715,298,240 24,218,738,393
14,125,413,810 15,444,876,880
Discount Rate An increase of 1% A decrease of 1%
Tingkat Gaji Kenaikan sebesar 1% Penurunan sebesar 1%
24,139,555,365 21,758,330,470
14,839,255,860 14,680,727,739
Salary Rate An increase of 1% A decrease of 1%
45
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Analisa jatuh tempo liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut: 2016 Rp
Jatuh Tempo Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun Jumlah
Expected maturity analysis of employee benefit liabilities are as follows: 2015 Rp
3,121,963,110 8,635,610,875 6,367,803,208 4,777,940,949 22,903,318,142
3,084,718,791 5,406,196,541 4,044,203,800 2,222,206,860 14,757,325,992
23. Laba (Rugi) per Saham
23. Earning (Loss) Per Share
Laba (Rugi) per Saham Dasar Data yang digunakan untuk menghitung laba (rugi) per saham dasar adalah sebagai berikut: 2016 Rp
Laba (Rugi) untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Rupiah) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Lembar) Laba (Rugi) per Saham Dasar (Rupiah)
Expected Maturity Less than a year 1 - 5 years 5 - 10 years Over 10 years Total
Basic Earnings (Loss) per Share The computation of basic earnings (loss) per share is based on the following data: 2015 Rp (21,989,704,979)
Earnings (Loss) for Computation of Basic Earnings per Share (Rupiah)
750,000,000
750,000,000
Total Weighted Average Number of Outstanding Shares for Computation of Basic Earnings per Shares (Shares)
(26)
(29)
Basic Earnings (Loss) per Share (Rupiah)
(19,268,949,081)
24. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
24. Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Nature of relationship with related parties are as follows:
a. PT GDS merupakan entitas yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan. b. PT Betonjaya Manunggal Tbk merupakan entitas yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan.
a. PT GDS is an entity which partly has the same management as the Company. b. PT Betonjaya Manunggal Tbk is an entity which partly has the same management as the Company.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, are as follows:
a.
Pada tahun 2016 dan 2015, jumlah penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp3.229.986.100 dan Rp63.619.911.311 (Catatan 15) atau 2,68% dan 44,39% dari penjualan bersih, penjualan tersebut seluruhnya merupakan penjualan bahan baku yang dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
a.
46
Sales to related parties in 2016 and 2015 ammounted to Rp3,229,986,100 and Rp63,619,911,311 (Note 15) or 2.68% and 44.39% from net sales, respectively. All sales to related parties were raw materials which made at normal terms and condition as third parties.
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
b.
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang pihak berelasi dicatat sebagai bagian dari piutang usaha sebesar Rp134.724.509.828 dan Rp137.950.000.000 (Catatan 5), yang merupakan 37,68% dan 37,98% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
At statements of financial position dates, the receivables from related parties were presented as trade accounts receivable ammounting to sebesar Rp134,724,509,828. and Rp137,950,000,000 (Note 5), which constituted 37.68% and 37.98% of the total assets as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Pada tahun 2016 dan 2015, Perusahaan dan PT GDS membuat kesepakatan penyelesaian piutang usaha (Catatan 5).
In 2016 and 2015, the Company and PT GDS make a settlement agreement of trade accounts receivable (Note 5).
Pada tahun 2016 dan 2015, jumlah pembelian kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp12.879.429.043 (11.97%) dan Rp14.782.404.365 (18.99%) (Catatan 16). Pembelian tersebut seluruhnya merupakan pembelian bahan baku yang dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
b.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, utang pihak berelasi dicatat sebagai bagian dari utang usaha sebesar nihil dan Rp10.500.000.000 (Catatan 11), yang merupakan nihil dan 34,08% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Sales to related parties in 2016 and 2015 ammounted to Rp12,879,429,043 and Rp14,782,404,365 (Note 16) respectively. All purchasing to related parties were raw materials which made at normal terms and condition as third parties.
At statements of financial position dates, the payables from related parties were presented as trade accounts payable ammounting to sebesar nil and Rp10,500,000,000 (Note 11), which constituted nil and 34.08% of the total liabilities as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
c.
Perusahaan melakukan penyertaan saham jangka panjang kepada PT GDS dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 118.315.523.717 dan Rp116.018.119.321 (Catatan 8).
c.
The Company investing in long term shares of stock to PT GDS with the balance as at December 31, 2016 and 2015 amounting to Rp118,315,523,717 and Rp116,018,119,321 respectively (Note 8).
d.
Penghasilan bunga yang diperoleh dari PT GDS untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp5.412.204.444 dan Rp6.583.961.012 (Catatan 20), yang merupakan 97,60% dan 98,54% dari jumlah penghasilan bunga masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
d.
Interest income received from PT GDS for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounting to Rp5,412,204,444 and Rp6,583,961,012 respectively (Note 20), which constituted 97.60% and 98.54% of the total interest income as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
e.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, pendapatan bunga yang masih akan diterima dari PT GDS masing-masing sebesar Rp2.334.878.252 dan Rp2.739.857.341.
As of December 31, 2016 and 2015, accrued interest income from PT GDS amounting to Rp2,334,878,252 and Rp2,739,857,341, respectively.
Jumlah imbalan kerja jangka pendek personil manajemen kunci masing-masing pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp7.009.015.500 dan Rp8.372.878.500 Sedangkan jumlah cadangan imbalan pasca kerja manajemen kunci yang dibentuk sampai dengan 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp2.895.377.310 dan Rp3.081.350.541.
Total short-term employee benefits of the key management personnel in 2016 and 2015 amounting to Rp7,009,015,500 and Rp8,372,878,500, respectively. Whereas total post-employment benefits obligation until December 31, 2016 and 2015 amounting to Rp2,895,377,310 and Rp3,081,350,541, respectively. 47
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
25. Informasi Segmen
25. Segment Information
Pembuat keputusan dalam operasional adalah dewan direksi. Dewan direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Dewan direksi mempertimbangkan bisnis dari sudut pandang imbal hasil dari modal yang diinvestasikan. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen yaitu hanya menghasilkan satu jenis produk baja berupa plat.
The chief operating decision-maker is the board of directors. The board of directors review the Company’s internal reporting in order to assess performance and allocate resources. Management has determined the operating segments based on these reports. The board of directors considers the business from the return of invested capital perspective. Total assets are managed centrally and are not allocated. The Company operates and manages the business as a single segment which produces only one product steel in the form of plate.
26. Manajemen Risiko Keuangan
26. Financial Risks Management
Dalam transaksi normal Perusahaan, secara umum terekspos risiko keuangan sebagai berikut: 1. Risiko Kredit 2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang 3. Risiko Tingkat Suku Bunga 4. Risiko Likuiditas 5. Risiko Harga Baja
In normal transaction, the Company's generally exposed to financial risk as follows: 1. Credit Risk 2. Foreign Exchange Rate Risk 3. Interest Rate Risk 4. Liquidity Risk 5. Steel Price Risk
Catatan ini menjelaskan mengenai eksposur Perusahaan terhadap masing-masing risiko di atas dan pengungkapan secara kuantitatif termasuk seluruh eksposur risiko serta merangkum kebijakan dan prosesproses yang dilakukan untuk mengukur dan mengelola risiko yang timbul.
This note describes regarding exposure of Company towards each financial risks quantitative disclosure included exposure risk summarize the policies and processes measuring and managing the risk arise.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan secara keseluruhan program manajemen risiko keuangan Perusahaan difokuskan pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company directors are responsible for implementing financial risk management policies and overall financial risk management program focuses on uncertainty financial market and minimize potential losses that impact to the Company's financial performance.
Kebijakan manajemen Perusahaan mengenai risiko keuangan adalah sebagai berikut:
The Company managements policies regarding financial risk are as follows:
1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, dan aset keuangan lancar lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
1. Credit Risk Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. The Companys’ financial instrument that potentially containing credit risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable, and other current financial assets. Maximum total credit risks exposure are equal to the amount of the respective accounts.
Kualitas Kredit Aset Keuangan Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan,
Credit Quality of Financial Assets The Company manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for respective customers and more selective in choosing banks and financial
48
the and and for
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
institutions, which only choose reputable and creditworthy banks and financial institutions
Kualitas kredit dan aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty defaults rates.
a.
a.
Setara Kas 2016 Rp
Dengan Pihak yang Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Pefindo idAAA idAA idAA+ Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Jumlah b.
2015 Rp
2,071,262,452 120,716,482
1,737,417,726 27,075,559 17,858,593
272,508,925 2,464,487,859
297,244,675 2,079,596,553
--
Piutang Usaha Seluruh pelanggan Perusahaan merupakan pelanggan yang sudah ada (lebih dari 6 bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu.
b.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan.
2016
Belum jatuh tempo/ Not yet due
Trade Account Receivables All customers of the Company are existing customers (more than 6 months) with no default in the past.
2015 Rp
2,556,696,244 152,111,221,542 2,253,643,950 156,921,561,736
Tabel berikut menganalisis aset berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
Counterparties with External Credit Rating Pefindo idAAA idAA idAA+ Counterparties Without External Credit Rating Total
At the reporting date, the Company’s maximum exposure to credit risk is reprsentes by the carrying amount of each class of financial assets presented in the statements of financial position.
2016 Rp
Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
Cash Equivalents
2,159,870,528 158,501,932,987 2,358,193,702 163,019,997,217
keuangan
Cash and Banks Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets Total
The following table analyze financial assets based on maturity:
Telah jatuh tempo/ Past due
Penurunan nilai/ Impairment
Jumlah/ Total
2016
Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
2,556,696,244 16,693,766,208
--
--
135,426,888,445
(9,433,111)
2,556,696,244 152,111,221,542
2,253,643,950
--
--
2,253,643,950
Loans and Receivables: Cash and Banks Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
Jumlah
21,504,106,402
135,426,888,445
(9,433,111)
156,921,561,736
Total
49
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Belum jatuh tempo/ Not yet due
2015
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Telah jatuh tempo/ Past due
Penurunan nilai/ Impairment
Jumlah/ Total
2015
Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
2,159,870,528 979,486,749
--
--
157,658,467,986
(136,021,748)
2,159,870,528 158,501,932,987
2,358,193,702
--
--
2,358,193,702
Loans and Receivables: Cash and Banks Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
Jumlah
5,497,550,979
157,658,467,986
(136,021,748)
163,019,997,217
Total
2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan aset keuangan lancar lainnya dan utang usaha.
2. Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Companys’ financial instrument that potentially containing foreign exchange rate risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable and other current financial assets.
Dalam mengelola risiko mata uang, Perusahaan tidak melakukan hedging, karena transaksi dalam valuta asing tersebut dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam transaksi tersebut.
The Companys' manage this foreign exchange rate risk without hedging, because transactions on short term period. The Companys' convinced that there are no significant risk of foreign exchange fluctuations on that transactions.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang didenominasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat:
The following table presents the Company's financial assets and liabilities denominated in United States Dollar:
2016 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Currencies Equivalent Rp
2015 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Currencies Equivalent Rp
Assets
Aset Kas dan Bank
Piutang Usaha Pihak Berelasi Aset Keuangan Lancar Lainnya
BRL EUR USD Lainnya USD USD
18,000 6,908 17,912
18,000
63,847,275
--
--
19,668
--
--
271,313,437 9,426,700
10,000,000 133,305
134,360,000,000 1,791,082,890
10,000,000 133,305
137,950,000,000 1,838,939,302
Trade Accounts Receivable Related Parties Other Current Financial Assets
140,133,526,714
Total Assets
Jumlah Aset
136,574,778,713
Liabilities
Liabilitas Utang UsahaPihak ketiga Jumlah Aset - Bersih
Cash and Banks
76,263,840 97,824,091 240,663,347 8,944,545
EUR
1,200,000.00
16,993,860,000 119,580,918,713
50
--
--
Trade Accounts PayableThird Parties
140,133,526,714
Total Assets - Net
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Analisis Sensitivitas Pergerakan yang mungkin terjadi terhadap nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal akhir tahun dapat meningkatkan (mengurangi) nilai ekuitas atau laba rugi sebesar nilai yang disajikan pada tabel. Analisis ini dilakukan berdasarkan varians nilai tukar mata uang asing yang pertimbangkan dapat terjadi pada tanggal laporan posisi keuangan dengan semua variabel lain adalah konstan.
Sensitivity Analysis Movement that may occur towards Rupiah exchange rate against United States Dollar at the year end that could be increase (decrease) equity or profit loss amounted the value presented in table. The analysis was conducted based on the variance of foreign currency exchange rates that may consider going on the statements of financial position with all other variables are held constant.
Tabel berikut menunjukan sensitivitas perubahan kurs Dolar Amerika Serikat terhadap laba bersih dan ekuitas Perusahaan:
The following table presented sensitivity exchange rate of United States Dollar changes on net income and equity of the Company: Sensitivitas/ Sensitivity Laba (Rugi)/ Ekuitas/ Equity Profit (Loss)
Perubahan Nilai Tukar/ Change in Exchange Rates 31 Desember 2016/ December 31, 2016 31 Desember 2015/ December 31, 2015
Menguat/ Appreciates Melemah/ Depreciates Menguat/ Appreciates Melemah/ Depreciates
100 100 100 100
1,015,121,660 (1,015,121,660) 1,015,297,229 (1,015,297,229)
1,015,121,660 (1,015,121,660) 1,015,297,229 (1,015,297,229)
3. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
3. Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, profil instrumen keuangan Perusahaan yang dipengaruhi bunga adalah:
On the statement of financial position, the Company's profile of financial instruments that affected by the interest, as follows:
2016 Rp
2015 Rp
Instrumen dengan bunga tetap Aset Keuangan Liabilitas Keuangan
4,717,570,749
4,380,535,855
--
--
Fixed interest instrument Financial Assets Financial Liabilities
Jumlah Liabilitas - bersih
4,717,570,749
4,380,535,855
Total Liabilities – net
Perusahaan tidak terekspos risiko tingkat suku bunga, karena sebagian besar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan merupakan instrumen keuangan dengan bunga tetap.
The Company is not exposed to interest rate risk, as most of the the Company's financial assets and liabilities is a financial instrument with a flat interest rate.
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
4. Liquidity Risk Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicated that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan
The Companys’ manage this liquidity risk by maintain an adequate level of cash and cash equivalent to cover Company’s commitment in normal operation and also regularly evaluate the projected and actual cash flow, as well as maturity date schedule of their financial assets 51
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
liabilitas keuangan.
and liabilities.
Rincian jatuh tempo liabilitas keuangan yang dimiliki adalah sebagai berikut:
Details of the maturities of financial liabilities held as follows:
2016 Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual Jumlah
2015 Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual Jumlah
3 bulan sampai 1 Kurang dari 3 tahun/ Lebih dari 1 bulan/ Less than 3 3 months up to 1 tahun/ More than months year 1 years 17,280,557,567 --24,908,555 --2,328,565,881 --19,609,123,448
--
24,908,555
3 bulan sampai 1 Kurang dari 3 tahun/ Lebih dari 1 bulan/ Less than 3 3 months up to 1 tahun/ More than months year 1 years 10,705,172,272 8,364,750 -24,908,555 --1,203,419,584 --11,908,591,856
8,364,750
24,908,555
Jumlah/ Total
2016
17,280,557,567 Trade Accounts Payable 24,908,555 Other Payables 2,328,565,881 Accrued Expenses 19,634,032,003
Total
Jumlah/ Total
2015
10,713,537,022 Trade Accounts Payable 24,908,555 Other Payables 1,203,419,584 Accrued Expenses 11,941,865,161
Total
5. Risiko Fluktuasi Harga Baja Internasional Risiko harga baja adalah risiko terhadap laba rugi atau ekuitas yang timbul dari perubahan harga komoditas baja di pasar dunia yang selalu berpengaruh terhadap harga produk jadi Perusahaan. Eksposur Perusahaan terhadap risiko harga baja terutama berkaitan dengan persediaan bahan baku yang siap di produksi dan barang jadi yang tersedia untuk dijual.
5. Fluctuations International Steel Price Risk Steel price risk is the risk to earnings or equity arising from changes in commodity prices of steel in the world market which always affect the price of the Company finished goods. The Company exposure to steel price risk primarily relates to a ready supply of raw msaterials in the production and finished goods available-for-sale.
Untuk mengeliminasi risiko akibat fluktuasi harga komoditas baja ini, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha secara konservatif, baik dalam kondisi pada saat harga naik maupun turun dengan akan konsisten mempertahankan stock bahan baku minimal yaitu rata-rata untuk tiga sampai dengan empat bulan produksi, karena periode tersebut merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan mulai order sampai dengan pesanan bahan baku tiba.
To eliminate the risk due to fluctuations in commodity prices of steel, the Company is conducting business in a conservative, both in conditions when the prices go up or down by consistently maintain a minimum stock of raw material that is an average for the three until four months of production, because this period is the average time it takes from order period is until raw materials arrive.
27. Pengelolaan Permodalan
27. Capital Management
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manage risk on capital to ensure the Company ability to continue as a going concern in order to maximize returns for shareholders, and stakeholders to maintain an optimal loan balance and equity.
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak
The Company's capital structure entirely from equity and trade payables from suppliers. There were no 52
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalannya.
loans made by the Company to strengthen its capital structure.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian reviu, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.
Directors regularly review the Company's capital structure. As part of the review, Directors consider cost of capital and its related risk.
28. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
28. Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Instrumen keuangan Perusahaan terdiri dari aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Fair value is the amount for which a financials instrument could be exchanged between comprehends and willing parties to conduct fair transactions, and is not a sales value due to financial difficulties or a forced liquidation. The fair value derived from quoted prices or discounted cash flow models. Financial instruments of the Company are consists of financial assets and financial liabilities.
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The table below shows the carrying values and fair values of the assets and financial liabilities recorded in the statements of financial position for the years ended December 31, 2016 and 2015:
Nilai Tercatat/ Carrying Amount 2016 2015
Nilai Wajar/ Fair Value 2016
2015
Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang: Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
2,556,696,244 152,111,221,542 2,253,643,950
2,159,870,528 158,501,932,987 2,358,193,702
2,556,696,244 152,111,221,542 2,253,643,950
2,159,870,528 158,501,932,987 2,358,193,702
Financial Assets Loans and Receivables: Cash and Banks Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
Jumlah Aset Keuangan
156,921,561,736
163,019,997,217
156,921,561,736
163,019,997,217
Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lainnya: Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual
17,280,557,567 24,908,555 2,328,565,881
10,713,537,022 24,908,555 1,203,419,584
17,280,557,567 24,908,555 2,328,565,881
10,713,537,022 24,908,555 1,203,419,584
Financial Liabilities Others Financial Liabilities Trade Account Payable Others Accounts Payable Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas Keuangan
19,634,032,003
11,941,865,161
19,634,032,003
11,941,865,161
Total Financial Liabilities
Nilai tercatat atas seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajar, karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
The carrying value of all financial assets and liabilities approximates their fair value, as the impact of discounting is not significant.
29. Informasi Penting Lainnya
29. Others Important Information
Berdasarkan Notulen Rapat Direksi Perusahaan, Tanggal 2 November 2015, Direksi memutuskan untuk melaksanakan penilaian kembali aset tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 yang terdiri dari aset tetap bangunan, mesin dan peralatan. Revaluasi yang dilakukan terhadap aset tetap tersebut dimaksudkan untuk tujuan perpajakan.
Based on the Minutes of Meeting of the Board of Directors of the Company, on November 2, 2015, the Directors decided to carry out revaluation fixed assets based on the Minister of Finance No. 191/PMK.010/2015 dated October 15, 2015 consisting of fixed assets buildings, machinery and equipment. Revaluation conducted on fixed assets are intended for tax purposes. 53
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Sesuai Surat No.JPS-225/10.2/XII/2015 tanggal 30 Desember 2015, Perusahaan telah mengajukan Permohonan Penilaian kembali Aktiva Tetap untuk tujuan Perpajakan yang diajukan pada tahun 2015 oleh wajib pajak yang telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus.
Based on Letter No.JPS-225/10.2/XII/2015 dated December 30, 2015, the Company has filed a Request of Revaluation of Fixed Assets for the Purposes of Taxation filed in 2015 by taxpayers who have assessed revaluation of fixed assets to the Head Office of the DGT Jakarta.
Sesuai Surat No.KEP-570/WPJ.07/2016 tanggal 19 Februari 2016, Dirjen Pajak telah menyetujui permohonan Perusahaan atas penilaian kembali aset tetap untuk tujuan perpajakan per tanggal 1 Januari 2016 yang terinci sebagai berikut:
Based on Letter No.KEP-570WPJ.07/2016 dated February 19, 2016, the Director General of Taxation has approved the Company’s request of revaluation of fixed assets for the purposes of taxation as of January 1, 2016 are detailed as follows:
Nilai Buku 30 November 2015/ Book Value November 30, 2015
Nilai Wajar/ Fair Value
Selisih Lebih (Kurang)/ Excess (Exceed)
Pajak Final 3%/ Final Tax 3%
Surplus Revaluasi/ Revaluation Surplus
Bangunan Mesin dan Peralatan
2,164,536,513 1,407,337,408
9,823,990,000 46,543,400,000
7,659,453,487 45,136,062,592
(229,783,604) (1,354,081,878)
7,429,669,883 43,781,980,714
Building Machinery and Equipment
Jumlah
3,571,873,921
56,367,390,000
52,795,516,079
(1,583,865,482)
51,211,650,597
Total
Perusahaan telah melakukan setoran pajak Penghasilan pada tanggal 29 Desember 2015 sebesar Rp1.583.865.482 yang dibukukan sebagai uang muka pajak tahun 2015 (Catatan 13.b). Selanjutnya pada tahun 2016, dibebankan sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Lain-lain (Catatan 21).
The Company made income tax payments on December 29, 2015 amounted to Rp1,583,865,482 which are recorded as prepaid taxes year 2015 (Note 13.b). Furthermore in 2016, presented as part of Other Income (Expense) (Note 21).
30. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
30. Event After the Reporting Period
a. Perusahaan telah menerima komitmen pelunasan piutang usaha dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk, sesuai dengan surat No. GDS-L/20/III/2017 tanggal 22 Maret 2017. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk akan melakukan pelunasan piutang usahanya sebesar USD10.000.000 yang dilakukan secara bertahap mulai akhir April tahun 2017 sampai dengan akhir Desember 2017 (Catatan 5).
a. The Company has received commitment of receivable settlemnt by PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk based on letter No. GDS-L/20/III/2017 dated March 22, 2017. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk will settle gradually their receivable amount to USD10,000,000 that is started by end of April 2017 until end of December 2017 (Note 5).
b. Perusahaan mengirimkan surat pemberitahuan kepada PT EDI Indonesia mengenai pengembalian surat kolektif saham lama No. JPS-017/01.2/II/2017 tanggal 6 Pebruari 2017. Surat tersebut menyebutkan mengenai penggabungan sejumlah saham yang semula dimiliki oleh International Magnificient Fortune Limited sebesar 267.767.500 lembar saham dan Vihara Limited sebesar 245.157.500 lembar saham menjadi dimiliki seluruhnya oleh Gwie Gunawan (Catatan 14).
b. The Company sent a notification letter to PT EDI Indonesia about returning old collective share certificate No. JPS-027/01.2/II/2017 dated February 6, 2017. The letter state regarding the merge number of share that was owned by Magnificient Fortune Limited amount 267,767,500 shares and Vihara Limited amount 245,157,500 shares to entirely owned by Gwie Gunawan (Note 14).
31. Standar Akuntansi Baru
31. New Accounting Standards
Berikut ini adalah pengesahan amandemen dan penyesuaian atas ISAK dan PSAK yang telah diterbitkan 54
The following are ratification of amendments and improvements of ISAK and PSAK issued by the
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK-IAI) di tahun 2015 dan 2016, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016, adalah sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) in 2015 and 2016, but not yet effective for the year started on or after January 1, 2016, are as follows:
1. Amandemen, interpretasi dan standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan, yaitu: Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan; ISAK No. 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13 :Properti Investasi; PSAK No. 3 (Revisi 2016): Laporan Keuangan Interim; PSAK No. 24 (Revisi 2016): Imbalan Kerja;
1. Amendment, the following interpretations and standards effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with earlier application permitted, are as follows: Amendments to PSAK No. 1: Presentation of Financial Statements; ISAK No. 31: Interpretation of the Scope of PSAK No. 13: Investment Property; PSAK No. 3 (Revised 2016): Interim Financial Reporting; PSAK No. 24 (Revised 2016): Employee Benefits; PSAK No. 58 (Revised 2016): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations; PSAK No. 60 (Revised 2016): Financial Instruments: Disclosures
PSAK No. 58 (Revisi 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan; PSAK No. 60 (Revisi 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan
2. Amandemen dan standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan, yaitu: Amandemen PSAK No. 16: Agrikultur Tanaman Produksi; PSAK No. 69: Agrikultur; Amandemen PSAK No. 2: Laporan Arus Kas
Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dan penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan. 32. Penyelesaian Laporan Keuangan
2. Amendments and following standards effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with earlier application permitted, are as follows: Amendments to PSAK No. 16: Agriculture Crop Production; PSAK No. 69: Agriculture; Amendments to PSAK No. 2: Statement of Cash Flows; Amendments to PSAK 46: Income Taxes As at the authorization date of this financial statemens, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Company’s financial statements. 32. Completion of the Financial Statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Laporan keuangan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 23 Maret 2017.
Management is responsible for the preparation and presentation of financial statements. The financial statements were authorized for issue by the Company’s Directors on March 23, 2017.
Menyetujui/Approved,
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak Direktur
55