PT Indosat Tbk dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (disajikan kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (disajikan kembali) dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan kembali)
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (DISAJIKAN KEMBALI) DAN 1 JANUARI 2011 / 31 DESEMBER 2010 (DISAJIKAN KEMBALI) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN KEMBALI)
Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
………………………………………………………..
1-4
……………………………………………….
5-6
………………………………………………………
7
………………………………………………………………….
8-9
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Laporan Arus Kas Konsolidasian
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
………………………………………………… 10 - 169
Catatan atas Laporan Keuangan Entitas Induk Tersendiri
……………………………………… 170 - 181
**************************
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham) 31 Desember Catatan
1 Januari 2011/ 2011 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas
2d,2n,2s, 4,21,31,38 2n 5,21,38
Piutang Usaha Pihak-pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sejumlah Rp42.632 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp47.107 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp47.640 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 2s,31 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sejumlah Rp521.998 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp489.544 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp448.470 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Lain-lain - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sejumlah Rp18.748 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp16.702 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp15.281 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 38 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan keusangan sebesar Rp14.613 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp18.401 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp13.961 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 2e Aset derivatif 2n,20,21,38 Uang muka 33d,33f Pajak dibayar di muka 2p,6,42 Biaya frekuensi dan perijinan dibayar di muka 2f Biaya dibayar di muka - lainnya 2f,2j,2m,2s,30,31 Aset keuangan lancar 2d,2n,2s,7, lainnya - bersih 21,31,38 Aset lancar lainnya 2s Jumlah Aset Lancar
3.917.236
2.224.206
2.075.270
574.650
318.243
207.289
1.464.069
1.181.853
1.328.987
22.441
5.660
10.031
52.556 69.654 36.057 294.343
75.890 159.349 40.485 30.695
105.885 69.334 28.166 49.903
1.528.215 335.815
1.353.819 351.833
1.202.009 325.245
13.382 392
24.790 742
53.119 702
8.308.810
5.767.565
5.455.940
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham) 31 Desember Catatan ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak-pihak berelasi setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sejumlah Rp15 pada tanggal 31 Desember 2012 dan tanggal 31 Desember 2011 dan Rp646 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 2n,2s,21,31,38 Aset pajak tangguhan - bersih 2p,16 Aset tetap - bersih 2h,2i,2j,2l,8, 18,26 Goodwill dan aset takberwujud lainnya - bersih 2c,2i,9 Sewa dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek 2f,2s,10,31 Izin dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek 2f,3a Uang muka jangka panjang 2s,11,31,33d,33f Pensiun dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek 2m,2s,30,31 Piutang jangka panjang Aset keuangan tidak lancar 2d,2n,2s,12, lainnya - bersih 21,31,33f,38 Aset tidak lancar lainnya - bersih 2g,2s,13,16,31,42
1 Januari 2011/ 2011 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
2012
10.358 100.693
10.654 113.812
8.421 94.659
41.964.793
43.505.698
44.062.036
1.373.707
1.366.853
1.374.060
755.237
766.349
750.472
266.027 40.994
331.868 161.649
397.708 213.975
88.845 17.959
103.181 20.677
111.344 45.911
1.543.140 754.498
212.270 872.436
150.604 659.998
Jumlah Aset Tidak Lancar
46.916.251
47.465.447
47.869.188
JUMLAH ASET
55.225.061
53.233.012
53.325.128
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham) 31 Desember Catatan
2012
1 Januari 2011/ 2011 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang jangka pendek
2n,2s,14,21 31,38 2n,2s,21,31,38
299.529
1.499.256
-
22.650 209.087
23.581 295.477
22.260 623.245
2.737.850 95.599
3.475.862 91.206
3.642.002 172.512
1.961.285 1.073.088 43.825 81.241
1.895.613 1.032.415 37.265 138.189
1.796.335 1.106.610 50.279 215.403
2.669.218 1.329.175
3.300.537 41.989
3.184.147 1.098.131
289.164 204.040
71.828 64.849
52.413 61.612
11.015.751
11.968.067
12.024.949
42.789 3.101.910 1.684.270
15.480 770.081 1.956.352
22.099 416.587 1.792.629
3.703.822
6.425.779
997.045 6.669.759
13.986.507
12.138.353
12.114.104
926.224
787.313
872.407
69.273 1.299.131
107.433 95.054
45.815 114.360
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
24.813.926
22.295.845
23.044.805
JUMLAH LIABILITAS
35.829.677
34.263.912
35.069.754
Hutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Hutang pengadaan Hutang pajak Akrual Pendapatan diterima di muka Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif Bagian jangka pendek dari: Hutang jangka panjang Hutang obligasi Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Liabilitas jangka pendek lainnya
2n,2s,15, 21,31,38 2p,16 2n,2s,17, 21,31,38 2k,33d,33f,33g 2n,21,38 2n,20,21,38 2n,2s,18, 21,31,38 2n,19,21,38 2j,2n,2s,21, 31,33h,38 2s,31,38
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang pihak-pihak berelasi
2n,2s,21, 31,38 Kewajiban sewa pembiayaan 2j,2n,21,33h,38 Liabilitas pajak tangguhan - bersih 2j,2p,16 Hutang jangka panjang - setelah 2n,2s,18, dikurangi bagian jangka pendek 21,31,38 Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Hutang obligasi - setelah dikurangi bagian jangka pendek 2n,19,21,38 Kewajiban imbalan kerja - setelah dikurangi bagian jangka pendek 2m,22 Liabilitas keuangan jangka panjang 2j,2n,2s,21 lainnya 31,38 Liabilitas jangka panjang lainnya 2s,29,31,33d,38
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham) 31 Desember Catatan
1 Januari 2011/ 2011 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
2012
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK PERUSAHAAN Modal saham - nilai nominal Rp100 setiap saham Seri A dan Seri B Modal dasar - 1 saham Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham Seri A dan 5.433.933.499 saham Seri B 23 Agio saham Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 2j Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi/entitas anak 2b,2g Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia-untuk-dijual yang belum terealisasi 12
543.393 1.546.587
543.393 1.546.587
543.393 1.546.587
134.446 15.846.721
134.446 15.889.104
134.446 15.244.044
404.104
404.104
404.104
(3.600)
(2.326)
(2.727 )
389.718
-
-
18.861.369 534.015
18.515.308 453.792
17.869.847 385.527
JUMLAH EKUITAS
19.395.384
18.969.100
18.255.374
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
55.225.061
53.233.012
53.325.128
Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali
2b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Catatan PENDAPATAN
2012
2011 (Disajikan Kembali)
2j,2k,2s,24, 31,35,36,37
Selular Multimedia, Komunikasi Data, Internet (“MIDI”) Telekomunikasi tetap
18.489.329
16.587.385
2.908.033 1.021.450
2.691.925 1.249.982
Jumlah Pendapatan
22.418.812
20.529.292
BEBAN Beban jasa telekomunikasi Penyusutan dan amortisasi Karyawan Pemasaran Umum dan administrasi Laba penjualan menara telekomunikasi Laba selisih kurs - bersih Lain-lain - bersih
2s,31 2j,2k,25,33h, 33i,33l,35,42 2h,2j,8,9,37 2l,2m,26,30,42 2k 2k,27,33b,42 8,29,37 2n,20,5,37 2j,8,12,13,16,37
8.905.736 8.272.824 1.427.194 920.296 625.540 (1.183.963) (44.793) 305.955
7.547.407 6.558.177 1.912.647 855.686 549.530 (90.919) 32.455
Beban Bersih
19.228.789
17.364.983
LABA USAHA
3.190.023
3.164.309
133.544
92.646
4.964
57.944
Pendapatan bunga Laba perubahan nilai wajar derivatif - bersih Beban pendanaan Rugi selisih kurs - bersih Kerugian saham perusahaan asosiasi
2j,2s,31,37 2n,20,37 2j,2s,14,18,19, 28,31,37 2n,2o,37
Beban Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(2.077.350) (789.438) (125)
(1.929.354) (54.188) -
(2.728.405)
(1.832.952)
461.618
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan 2p,16,37 Tangguhan 2j Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih LABA TAHUN BERJALAN
(234.429) 260.227
(120.177) (144.436)
25.798
(264.613)
487.416
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
1.331.357
1.066.744
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Catatan
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Pajak penghasilan terkait Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia-untuk-dijual yang belum terealisasi
2b
2011 (Disajikan Kembali)
(36) (1.238)
534 (133)
389.718
-
Jumlah
388.444
401
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
875.860
1.067.145
375.106 112.310
968.653 98.091
487.416
1.066.744
388.444 -
401 -
388.444
401
763.550 112.310
969.054 98.091
875.860
1.067.145
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali
12
2012
2b
Jumlah PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH DIKURANGI PAJAK YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali
2b
Jumlah JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali Jumlah LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK PERUSAHAAN
2r,23
69,03
178,26
LABA PER ADS DAN DILUSIAN (50 LEMBAR SAHAM PER ADS) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK PERUSAHAAN
2r,23
3.451,51
8.913,00
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah) Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan Saldo Laba
Uraian
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 (dilaporkan sebelumnya) Penerapan retrospektif dari penerapan kebijakan akuntansi baru Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 (disajikan kembali) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Indosat Finance Company B.V. dan Indosat International Finance Company B.V. dari euro, dan Indosat Palapa Company B.V. dan Indosat Singapore Pte. Ltd. dari dolar A.S. ke rupiah - setelah ditambah manfaat (beban) pajak penghasilan terkait masingmasing sebesar Rp108, Rp38, Rp87 dan (Rp366) Keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 24 Juni 2011 Deklarasi dividen kas
Catatan
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Telah Ditentukan Penggunaannya
Agio Saham
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi/Entitas Anak
Belum Ditentukan Penggunaannya
Perubahan Nilai Wajar atas Investasi TersediauntukDijual yang belum Terealisasi
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah
Jumlah Ekuitas
2v
543.393 543.393
1.546.587 1.546.587
134.446 134.446
15.224.843 19.201 15.244.044
404.104 404.104
(2.727) (2.727)
-
17.850.646 19.201 17.869.847
385.840 (313) 385.527
18.236.486 18.88 18.255.37
2b
-
-
-
-
-
401
-
401
-
401
32
-
-
-
(323.593)
-
-
-
(323.593)
-
Laba tahun berjalan
-
-
-
968.653
-
-
-
968.653
98.091
1.066.744
Perubahan pada kepentingan nonpengendali
-
-
-
-
-
-
-
-
(29.826)
(29.826)
543.393
1.546.587
134.446
15.889.104
404.104
(2.326)
-
18.515.308
453.792
18.969.100
18.815.973 153.127 18.969.100
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 (disajikan kembali)
(323.593
Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 (dilaporkan sebelumnya) Penerapan retrospektif dari penerapan kebijakan akuntansi baru Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 (disajikan kembali)
2v
543.393 543.393
1.546.587 1.546.587
134.446 134.446
15.736.227 152.877 15.889.104
404.104 404.104
(2.326) (2.326)
-
18.362.431 152.877 18.515.308
453.542 250 453.792
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Indosat Finance Company B.V. dan Indosat International Finance Company B.V. dari euro ke rupiah - setelah ditambah beban pajak penghasilan terkait masing-masing sebesar Rp460 dan Rp180, dan Indosat Palapa Company B.V. dan Indosat Singapore Pte. Ltd. dari dolar A.S. ke rupiah Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia-untuk-dijual yang belum terealisasi Keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 14 Mei 2012 Deklarasi dividen kas
2b
-
-
-
-
-
(1.274)
-
(1.274)
-
(1.274
12
-
-
-
-
-
-
389.718
389.718
-
389.718
32
-
-
-
(417.489)
-
-
-
(417.489)
-
(417.489)
Laba tahun berjalan
-
-
-
375.106
-
-
-
375.106
112.310
487.416
Perubahan pada kepentingan nonpengendali
-
-
-
-
-
-
-
-
(32.087)
(32.087
543.393
1.546.587
134.446
15.846.721
404.104
(3.600)
389.718
18.861.369
534.015
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
7
19.395.384
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah) Catatan ARUS KAS DARI KEGIATAN USAHA Penerimaan kas dari: Pelanggan Pengembalian pajak Pendapatan bunga Penyelesaian kontrak forward valuta asing Penyelesaian kontrak swap valuta asing Pengeluaran kas kepada/untuk: Pihak otoritas, operator lain, pemasok dan lainnya Beban pendanaan Karyawan Pajak penghasilan Kontrak swap suku bunga Beban swap dari kontrak swap valuta asing
20ae-cj 20a-k,z-ad
20q-ad 20c-f,h-o
Kas Bersih yang Diperoleh dari Kegiatan Usaha ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Perolehan aset takberwujud Penerimaan dividen kas dari investasi jangka panjang lainnya
8,29 8 9
Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Penerimaan dari hutang obligasi Penerimaan dari hutang jangka panjang Penerimaan dari hutang jangka pendek Pembayaran hutang jangka panjang Pembayaran hutang jangka pendek Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan Pembayaran hutang obligasi Pembayaran dividen kas oleh entitas anak ke kepentingan nonpengendali
19 18 14 18 14 32 19
2012
2011
21.960.377 179.478 131.804
20.620.790 141.271 81.336
116.147 34.410
55.371 20.626
(11.607.302) (2.026.450) (1.252.470) (424.538) (82.306)
(9.102.182) (1.739.810) (2.003.642) (563.320) (119.521)
(39.697)
(70.838)
6.989.453
7.320.081
3.100.109 (5.765.942) (23.073)
6.708 (6.047.958) (10.452)
-
13.790
(2.688.906)
(6.037.912)
3.000.000 1.700.000 700.000 (5.455.925) (1.900.000) (417.489) (241.989) (32.085)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Pendanaan
(2.647.488)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
8
2.322.900 1.500.000 (3.505.063) (323.591) (1.100.000) (29.692) (1.135.446)
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah)
Catatan Pengaruh Perubahan Kurs Bersih dari Kas dan Setara Kas
2012
2011 39.971
2.213
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.693.030
148.936
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.224.206
2.075.270
3.917.236
2.224.206
3.493.467 423.769
1.919.227 304.979
3.917.236
2.224.206
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4
RINCIAN KAS DAN SETARA KAS: Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan deposito on call Kas dan bank
4
Kas dan setara kas yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
9
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H. No. 55 tanggal 10 November 1967 di Negara Republik Indonesia. Akta pendirian ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26 tanggal 29 Maret 1968, Tambahan No. 24. Pada tahun 1980, Perusahaan dijual oleh American Cable and Radio Corporation, entitas anak dari International Telephone & Telegraph, kepada Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) dan menjadi Badan Usaha Milik Negara (Persero). Pada tanggal 7 Februari 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”) dalam Surat No. 14/V/PMA/2003 atas perubahan status dari Badan Usaha Milik Negara (Persero) menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing. Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas perubahan Anggaran Dasar yang berkaitan dengan perubahan status hukum tersebut. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dengan Akta Notaris No. 123 tanggal 28 Januari 2010 oleh Aulia Taufani, S.H. (sebagai notaris pengganti Sutjipto, S.H.), sebagaimana disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Januari 2010, dengan tujuan memenuhi Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) Indonesia No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik dan Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan telah disetujui dan dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-09555.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 22 Februari 2010 dan No. AHU-AH.01.10-04964 tanggal 25 Februari 2010. Perubahan terkait, antara lain, perubahan maksud, tujuan dan kegiatan usaha Perusahaan, pengangkatan pejabat Direktur Utama, jika pemegang jabatan Direktur Utama tidak tersedia dan definisi benturan kepentingan. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau jasa teknologi konvergensi dengan melakukan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. Menyelenggarakan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layanan konvergensi teknologi, termasuk tetapi tidak terbatas pada penyediaan jasa teleponi dasar, layanan multimedia, layanan teleponi internet, layanan interkoneksi internet, layanan akses internet, jaringan telekomunikasi bergerak dan jaringan telekomunikasi tetap; dan b. Menyelenggarakan jasa transaksi pembayaran dan layanan transfer uang melalui jaringan telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau teknologi konvergensi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas dan dalam rangka mendukung usaha utama Perusahaan sebagaimana disebutkan di atas, Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang, sebagai berikut:
10
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. Merencanakan, mengadakan, merekayasa, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, menyewa, menyewakan, serta memelihara prasarana/sarana termasuk sumber daya untuk mendukung usaha Perusahaan dalam penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layanan konvergensi teknologi; b. Menjalankan usaha dan kegiatan pengoperasian (termasuk pengembangan, pemasaran dan penjualan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau jasa teknologi konvergensi oleh Perusahaan), termasuk penelitian, layanan pelanggan, pendidikan dan pelatihan (baik di dalam maupun luar negeri); dan c.
Menyelenggarakan kegiatan lain yang diperlukan untuk mendukung dan/atau terkait dengan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layanan konvergensi teknologi termasuk, tetapi tidak terbatas pada, transaksi elektronis dan penyediaan piranti keras, piranti lunak, konten serta jasa pengelolaan telekomunikasi.
Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1969. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2011 dan 2012, Perusahaan telah melakukan semua kegiatan usaha utama dan pendukung sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar. Berdasarkan Undang-undang No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 1991, Perusahaan telah ditegaskan kembali sebagai Badan Penyelenggara yang menyediakan jasa telekomunikasi internasional di bawah otorisasi Pemerintah. Pada tahun 1999, Pemerintah menerbitkan Undang-undang No. 36 mengenai Telekomunikasi (“Undang-undang Telekomunikasi”) yang berlaku efektif tanggal 8 September 2000. Berdasarkan Undang-undang tersebut, penyelenggaraan jasa telekomunikasi meliputi: · · ·
Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi Penyelenggaraan jasa telekomunikasi Penyelenggaraan telekomunikasi khusus
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Swasta dan Koperasi dapat menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi. Sedangkan penyelenggara telekomunikasi khusus dapat diselenggarakan oleh perseorangan, instansi pemerintah dan badan hukum, selain penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi. Undang-undang Telekomunikasi melarang kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat, dan diharapkan menjadi pembuka jalan bagi liberalisasi pasar. Berdasarkan Undang-undang Telekomunikasi tersebut, status Perusahaan sebagai Badan Penyelenggara tidak berlaku lagi dan Perusahaan harus memperoleh izin dari Pemerintah untuk menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi tertentu.
11
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 14 Agustus 2000, Pemerintah, melalui Menteri Perhubungan (“Menhub”), memberi izin prinsip kepada Perusahaan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi Digital Communication System (“DCS”) 1800 nasional sebagai kompensasi atas terminasi dini efektif tanggal 1 Agustus 2003, hak eksklusif jasa telekomunikasi internasional Perusahaan yang diberikan sebelum izin tersebut. Pada tanggal 23 Agustus 2001, Perusahaan memperoleh izin penyelenggaraan dari Menhub. Lebih lanjut, berdasarkan Surat Keputusan Menhub No. KP.247 tanggal 6 November 2001, izin penyelenggaraan tersebut dialihkan kepada entitas anaknya, PT Indosat Multi Media Mobile (lihat “e” di bawah). Pada tanggal 7 September 2000, Pemerintah, melalui Menhub, memberikan izin prinsip kepada Perusahaan untuk menyelenggarakan telepon lokal dan sambungan langsung jarak jauh dalam negeri sebagai kompensasi atas terminasi hak eksklusif jasa telekomunikasi internasional Perusahaan. Di lain pihak, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) telah diberikan izin prinsip untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional sebagai kompensasi atas terminasi dini hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal dan sambungan langsung jarak jauh dalam negeri. Berdasarkan surat Menhub tanggal 1 Agustus 2002, Perusahaan diberikan izin penyelenggaraan jaringan telekomunikasi tetap lokal dengan wilayah operasi Jakarta dan Surabaya. Izin penyelenggaraan ini diperbaharui menjadi izin nasional pada tanggal 17 April 2003 berdasarkan Surat Keputusan Menhub No. KP.130 Tahun 2003. Nilai izin yang diberikan kepada Telkom dan Perusahaan atas terminasi hak eksklusif mereka, masing-masing atas penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal/domestik dan internasional telah ditentukan oleh penilai independen. Berikut adalah beberapa izin penyelenggaraan yang dimiliki Perusahaan dan PT Indosat Mega Media, entitas anak: No. Izin 19/KEP/M.KOMINFO/02/2006 dan 29/KEP/M.KOMINFO/03/2006
Tanggal Penerbitan Izin 14 Februari 2006 dan 27 Maret 2006
Pemberi Izin Menteri Komunikasi dan Informatika (“Menkominfo”)
Periode Izin 10 tahun
504/KEP/M.KOMINFO/08/2012
31 Agustus 2012
Menkominfo
Dievaluasi setiap 5 tahun
252/KEP/ M.KOMINFO/07/2011 (sebelumnya 102/KEP/M.KOMINFO/ 10/2006)
6 Juli 2011
Menkominfo
Dievaluasi setiap 5 tahun
181/KEP/M.KOMINFO/12/2006
12 Desember 2006
Menkominfo
-
(*)
Keterangan Penetapan sebagai pemenang dan izin penyelenggaraan jaringan bergerak selular IMT-2000 pada pita frekuensi radio 2,1 GHz (dikenal sebagai “3G”) untuk 1 blok (2 x 5 Mhz) frekuensi (*) Amandemen izin jaringan bergerak selular yang memungkinkan Indosat untuk menerapkan 3rd Generation Partnership Project (Sistem 3G) pada pita frekuensi 900 MHz. Keputusan Menteri tersebut menggantikan izin sebelumnya No. 252/KEP/M.KOMINFO/07/2011 dan 102/KEP/M.KEMINFO/10/2006. Amandemen izin nasional penyelenggaraan untuk jaringan bergerak selular GSM (termasuk layanan teleponi dasar dan hak dan kewajiban berkaitan dengan jasa 3G) yang menggantikan izin sebelumnya No. 102/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 11 Oktober 2006 Pengalokasian dua kanal frekuensi skala nasional, yaitu kanal 589 dan 630 pada pita frekuensi 800 MHz untuk Layanan Jaringan Tetap Lokal Nirkabel dengan Mobilitas Terbatas
Sebagai salah satu pemenang dalam seleksi penyelenggara jaringan bergerak selular IMT-2000, Perusahaan berkewajiban, antara lain, melakukan pembayaran biaya nilai awal (upfront fee) sebesar Rp320.000 (Catatan 3a) dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio (Catatan 33i).
12
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) No. Izin 01/DIRJEN/2008
Tanggal Penerbitan Izin 7 Januari 2008
Periode Izin Dievaluasi setiap 5 tahun
9 Januari 2008
Pemberi Izin Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (“DJPT”) DJPT
51/DIRJEN/2008
52/DIRJEN/2008
9 Januari 2008
DJPT
Dievaluasi setiap 5 tahun
237/KEP/M.KOMINFO/7/2009
27 Juli 2009
Menkominfo
10 tahun
268/KEP/M.KOMINFO/9/2009
1 September 2009
Menkominfo
10 tahun
198/KEP/M.KOMINFO/05/2010
27 Mei 2010
Menkominfo
Dievaluasi setiap 5 tahun
311/KEP/M.KOMINFO/8/2010 312/KEP/M.KOMINFO/8/2010 dan 313/KEP/M.KOMINFO/8/2010
24 Agustus 2010
Menkominfo
Dievaluasi setiap 5 tahun
Dievaluasi setiap 5 tahun
Keterangan Izin penyelenggaraan internet
layanan
Izin penyelenggaraan layanan interkoneksi internet (Network Access Point/NAP), untuk menggantikan izin sebelumnya yang diberikan kepada PT Satelit Palapa Indonesia (“Satelindo”) Izin penyelenggaraan layanan internet teleponi untuk menggantikan izin penyelenggaraan Voice over Internet Protocol No. 823/DIRJEN/2002 dengan cakupan nasional yang telah habis masa berlakunya di tahun 2007 Izin penyelenggaraan untuk Jaringan Tetap Lokal Berbasis “Packet Switched” yang menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (“BWA”) (**) Izin penyelenggaraan untuk tambahan 1 blok (2 x 5 Mhz) frekuensi 3G (***) Amandemen izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup nasional (VSAT, frame relay dan lainnya) untuk menggantikan izin sebelumnya (No. KP.69/Thn 2004) yang diberikan kepada Perusahaan Amandemen izin penyelenggaraan jaringan tetap dan jasa teleponi dasar yang meliputi jasa telepon lokal, sambungan langsung jarak jauh nasional dan sambungan internasional, untuk menggantikan izin sebelumnya No. KP.203/Thn 2004 yang diberikan kepada Perusahaan
(**) PT Indosat Mega Media berkewajiban, antara lain, melakukan pembayaran biaya nilai awal sebesar Rp18.408 (Catatan 3a) dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio (Catatan 33i). (***) Perusahaan berkewajiban, antara lain, melakukan pembayaran biaya nilai awal sebesar Rp320.000 (Catatan 3a) dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio (Catatan 33i).
Pada tanggal 9 Januari 2008, berdasarkan surat dari Bank Indonesia (Bank Sentral) No. 10/14/DASP, Perusahaan mendapat persetujuan untuk mengeluarkan kartu pra-bayar “Indosat m-wallet” yang berfungsi sebagai alat baru untuk melakukan pembayaran kepada merchant tertentu. Perusahaan juga ditunjuk sebagai “Special Principal” dan “Technical Acquirer” untuk kartu pra-bayar tersebut. Pada tanggal 19 November 2009, Perusahaan melakukan peluncuran “Indosat m-wallet” kepada masyarakat.
13
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 17 Maret 2008, Menkominfo mengeluarkan Keputusan Menteri No. 02/PER/M.KOMINFO/2008 mengenai Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi. Berdasarkan keputusan tersebut, pembangunan menara telekomunikasi membutuhkan izin dari instansi pemerintah yang berwenang dan pemerintah daerah untuk menentukan penempatan dari menara dan lokasi dimana menara bisa dibangun. Selanjutnya, sebuah penyelenggara telekomunikasi atau penyedia menara yang memiliki menara telekomunikasi diwajibkan untuk mengijinkan penyelenggara telekomunikasi lainnya untuk menggunakan menara telekomunikasinya tanpa diskriminasi. Keputusan ini juga mengharuskan setiap kontraktor, penyedia dan pemilik menara adalah perusahaan yang 100% dimiliki oleh lokal. Pada tanggal 30 Maret 2009, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menkominfo dan Kepala BKPM mengeluarkan Peraturan Bersama No. 18 Tahun 2009, No. 07/PRT/M/2009, No. 19/PER/M.KOMINFO/03/09 dan No. 3/P/2009 mengenai Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi. Peraturan ini menjabarkan persyaratan dan prosedur baku untuk pembangunan menara. Penyedia menara bisa merupakan penyelenggara telekomunikasi atau bukan penyelenggara telekomunikasi. Apabila penyedia menara adalah bukan penyelenggara telekomunikasi, maka perusahaan tersebut harus merupakan perusahaan yang 100% dimiliki oleh lokal. Pada tanggal 3 September 2010, berdasarkan surat dari Bank Indonesia (Bank Sentral) No. 12/67/DASP/25, Perusahaan mendapat persetujuan untuk menjadi “penyelenggara pengiriman uang” untuk para pelanggan dalam pasar lokal dan internasional. Pada tanggal 13 Desember 2010, berdasarkan surat dari Badan Standardisasi Nasional No. 2619/BSN/D3-d3/12/2010, Perusahaan memperoleh Issuer Identification Number (IIN) untuk aplikasi “Indosat m-wallet” dan “penyelenggara pengiriman uang”. Pada tanggal 23 Maret 2011, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 3 Tahun 2011 tentang pengiriman uang. Peraturan ini menjadi panduan operasional Perusahaan sebagai salah satu “penyelenggara pengiriman uang”. Perusahaan berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta dan memiliki 2 kantor regional yang terletak di Jakarta dan Medan. Qatar Telecom QSC, Qatar (“Qatar Telecom”) adalah entitas induk terakhir Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan induk langsung dari Grup adalah Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd., Singapura. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 23 September 1994, Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta melalui Surat BAPEPAM No. S-1656/PM/1994 dan di Bursa Efek New York sejumlah 362.425.000 saham Seri B, terdiri dari 22.510.870 American Depositary Share (ADS, setiap ADS mewakili 10 saham Seri B) dan 103.550.000 saham Seri B dari pelepasan saham Seri B yang dimiliki oleh Pemerintah. Semua saham Seri B Perusahaan dan ADS telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (entitas baru setelah penggabungan usaha antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada bulan November 2007) dan pada Bursa Efek New York sejak tanggal 19 Oktober 1994.
14
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) Berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum Luar Biasa Perusahaan tanggal 8 Maret 2004, pemegang saham menyetujui untuk memecah nilai nominal saham Seri B Perusahaan dari Rp500 menjadi Rp100 yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham dari 4.000.000.000 menjadi 20.000.000.000 saham dan jumlah saham yang diterbitkan dan sepenuh dibayarkan dari 1.035.500.000 menjadi 5.177.500.000 lembar saham. Selama periode tanggal 1 Agustus 2004 sampai 31 Desember 2006, Perusahaan telah menerbitkan tambahan 256.433.500 saham Seri B sehubungan dengan pelaksanaan Employee Stock Option Program (“ESOP”) Fase I dan II. Program ESOP telah disetujui pada Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 26 Juni 2003. Pada tanggal 31 Desember 2012, obligasi-obligasi yang diterbitkan ke publik oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: Obligasi (Catatan 19) 1. Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap 2. Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 3. Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap 4. Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008 5. Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap 6. Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 7. Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 8. Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012 9. Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012
Tanggal Efektif 29 Mei 2007
Didaftarkan dan Diperdagangkan di: Bursa Efek Indonesia
29 Mei 2007 9 April 2008
Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia
9 April 2008 8 Desember 2009
Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia
8 Desember 2009 29 Juli 2010
Bursa Efek Indonesia Singapore Exchange Securities Trading Limited Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia
27 Juni 2012 27 Juni 2012
c. Direktur, Komisaris dan Komite Audit Berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham dan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 17 September 2012, 14 Mei 2012, 24 Juni 2011 dan 22 Juni 2010 yang diaktakan masing-masing dengan Akta Notaris No 5 dan No. 72 oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., dan No. 148 dan No. 164 oleh Aulia Taufani, S.H. (sebagai notaris pengganti Sutjipto, S.H.) pada tanggal yang sama, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, masing-masing, adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
Abdulla Mohammed S.A Al Thani Dr. Nasser Mohd. A. Marafih Rachmad Gobel Richard Farnsworth Seney Rionald Silaban Alexander Rusli* Chris Kanter* Thia Peng Heok George* Soeprapto* -
Abdulla Mohammed S.A Al Thani Dr. Nasser Mohd. A. Marafih Rachmad Gobel Richard Farnsworth Seney Rionald Silaban Alexander Rusli* Chris Kanter* Thia Peng Heok George* Soeprapto* Jarman
Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris *
Abdulla Mohammed S.A Al Thani Dr. Nasser Mohd. A. Marafih Rachmad Gobel Richard Farnsworth Seney* Rionald Silaban Rudiantara* Chris Kanter* Thia Peng Heok George* Soeprapto* Beny Roelyawan
Komisaris Independen
15
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 1. UMUM (lanjutan) c. Direktur, Komisaris dan Komite Audit (lanjutan) 31 Desember 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
Direksi: Direktur Utama dan Chief Executive Officer
Alexander Rusli
Harry Sasongko Tirtotjondro
Harry Sasongko Tirtotjondro
Direktur dan Chief Financial Officer
Curt Stefan Carlsson
Curt Stefan Carlsson
Peter Wladyslaw Kuncewicz
Frederik Johannes Meijer
Laszlo Imre Barta
Laszlo Imre Barta
Hans Christiaan Moritz
Hans Christiaan Moritz
Stephen Edward Hobbs
Fadzri Sentosa
Fadzri Sentosa
Fadzri Sentosa
Direktur dan Chief Commercial Officer Direktur dan Chief Technology Officer Direktur dan Chief Wholesale and Infrastructure Officer
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2012 Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota
Thia Peng Heok George Chris Kanter Richard Farnsworth Seney Unggul Saut Marupa Tampubolon Kanaka Puradiredja
31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Thia Peng Heok George Chris Kanter Soeprapto Unggul Saut Marupa Tampubolon Kanaka Puradiredja
Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) mempunyai sekitar 4.540, 4.461 dan 6.694 karyawan (tidak diaudit), termasuk pekerja harian lepas, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010.
16
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, Perusahaan mempunyai pemilikan langsung maupun tidak langsung pada Entitas Anak berikut: Persentase Kepemilikan (%) 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
Entitas Anak
Lokasi
Kegiatan Usaha
Mulai Beroperasi
Persentase Kepemilikan (%) 31 Desember 2012 dan 2011
Indosat Palapa Company B.V. (“IPBV”) (1) Indosat Mentari Company B.V. (“IMBV”) (1) Indosat Finance Company B.V. (“IFB”) Indosat International Finance Company B.V. (“IIFB”) Indosat Singapore Pte. Ltd. (“ISPL”) PT Indosat Mega Media (“IMM”) PT Interactive Vision Media (“IVM”) (2) PT Starone Mitra Telekomunikasi (“SMT”) PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”) PT Lintas Media Danawa (“LMD”) (3)
Amsterdam
Keuangan
2010
100,00
100,00
Amsterdam
Keuangan
2010
100,00
100,00
Amsterdam
Keuangan
2003
100,00
100,00
Amsterdam
Keuangan
2005
100,00
100,00
Singapura
Telekomunikasi
2005
100,00
100,00
PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”)(3)
Jakarta
Multimedia
2001
99,85
99,85
Jakarta
Televisi Berbayar
2011
99,83
-
Semarang
Telekomunikasi
2006
72,54
72,54
Jakarta
Komunikasi Data
1989
72,36
72,36
Jakarta
Layanan Informasi dan Komunikasi
2008
50,65
50,65
Jakarta
Telekomunikasi
2000
39,80
39,80
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) 31 Desember 2012
Entitas anak IPBV(1) IMBV(1) IFB IIFB ISPL IMM IVM(2) SMT Lintasarta LMD(3) APE(3) (1)
(2)
(3)
6.442.367 6.436.524 21.963 8.853 99.519 813.308 5.448 250.856 2.041.724 4.026 371.603
31 Desember 2011 6.015.894 6.010.359 20.923 8.688 78.264 746.404 5.198 209.651 1.783.759 5.199 258.745
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 5.966.764 5.946.885 21.876 9.635 54.353 815.130 155.297 1.739.896 2.671 221.297
IPBV dan IMBV didirikan di Amsterdam pada tanggal 28 April 2010 untuk menjalankan kegiatan perbendaharaan, untuk memberikan pinjaman dan memperoleh pinjaman, baik dalam bentuk surat berharga atau lainnya, untuk melakukan pembiayaan di perusahaan-perusahaan, dan untuk memberikan surat berharga terkait dengan kewajibannya atau kewajiban kelompok perusahaannya dan kepada pihak ketiga. IVM, entitas anak IMM, didirikan pada tanggal 21 April 2009 untuk memberikan jasa televisi berbayar. IMM melakukan penyetoran modal kepada IVM pada tanggal 9 dan 30 Maret 2011, sejumlah Rp4.999. Pada tanggal 12 Juli 2011, IVM memperoleh izin usaha untuk menjalankan layanan jasa TV berbayar. Namun, sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, operasi komersial IVM belum berjalan. Lintasarta memiliki kepemilikan langsung masing-masing sebesar 55% dan 70% terhadap APE dan LMD.
17
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 1. UMUM (lanjutan) e. Penggabungan Usaha Perusahaan, Satelindo, Bimagraha dan IM3 Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha dari notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 57 tanggal 20 November 2003 (“tanggal penggabungan usaha”), Perusahaan, Satelindo, PT Bimagraha Telekomindo (“Bimagraha”) dan PT Indosat Multi Media Mobile (“IM3”) sepakat untuk melakukan penggabungan usaha, dengan Perusahaan sebagai entitas yang dipertahankan. Seluruh aset dan liabilitas yang dimiliki oleh Satelindo, Bimagraha dan IM3 dialihkan kepada Perusahaan pada tanggal penggabungan. Ketiga perusahaan tersebut bubar secara hukum tanpa kewajiban untuk melakukan proses likuidasi. Nama “Satelindo” dan “IM3” dalam catatan atas laporan keuangan berikut mengacu pada entitasentitas tersebut sebelum bergabung dengan Perusahaan, atau sebagai entitas yang mengikatkan diri dalam suatu perjanjian yang telah diambil alih oleh Perusahaan sebagai akibat dari penggabungan usaha. f.
Persetujuan dan Pengesahan untuk Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Penerbitan laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 telah disetujui dan disahkan oleh Direksi pada tanggal 29 April 2013, yang telah direviu dan direkomendasikan untuk disetujui oleh Komite Audit.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK dan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 mengenai “Penyajian Laporan Keuangan dan Pengungkapan untuk Pemegang Saham atau Perseroan”. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi dan interpretasi yang telah direvisi dan baru dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
18
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika kerugiannya mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: · menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; · menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; · menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; · mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; · mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; · mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan · mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
19
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c.
Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar maupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
20
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaanya (termasuk deposito on call) yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan. Deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari “Kas dan Setara Kas”. Kas dan deposito berjangka ini disajikan sebagai bagian dari “Aset Keuangan Lancar Lainnya” atau “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya”. e. Persediaan Persediaan, terutama terdiri dari kartu Subscriber Identification Module (“SIM”), paket perdana, modem wireless broadband, telepon genggam selular (cellular handset) dan voucher pulsa isi ulang dinilai menurut nilai yang terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi neto. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Sesuai dengan PSAK 14 (Revisi 2008), Grup menerapkan panduan untuk menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto, termasuk juga panduan rumus biaya yang digunakan untuk melakukan atribusi biaya ke persediaan. f. Biaya frekuensi dan perijinan dan biaya lainnya dibayar di muka Biaya frekuensi dan perijinan dibayar di muka dan biaya dibayar di muka lainnya, terutama terdiri dari biaya sewa, asuransi dan periklanan, dibebankan saat aset terkait digunakan. Bagian jangka panjang dari sewa dibayar di muka dan biaya nilai awal izin 3G dan BWA dibayar di muka masingmasing disajikan sebagai bagian dari “Sewa Dibayar Di Muka Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek” dan “Izin Dibayar Di Muka Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek”. g. Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari, entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi, dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya, dan mengakuinya dalam laporan laba rugi.
21
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) h. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, yang berdampak pada pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kaitannya dengan aset tersebut. Revisi PSAK No. 16 ini juga mengatur akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. ISAK No. 25 yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait. Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan (termasuk kapitalisasi biaya pinjaman tertentu yang masih dalam tahap konstruksi), dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011), Grup telah memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap, kecuali tanah, didepresiasi menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut: Tahun Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap
20 sampai 40 3 sampai 5 3 sampai 5 3 sampai 25 3 sampai 5 8 3 sampai 15 7 3 sampai 5 3 sampai 10
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Berdasarkan kebijakannya, Grup menelaah taksiran masa manfaat dari aset Grup secara berkelanjutan. Berdasarkan penelaahan tersebut, Grup merubah taksiran masa manfaat untuk lebih mencerminkan taksiran sisa umur aset yang masih dapat dipergunakan. Grup mengubah taksiran umur manfaat dari aset menara dalam klasifikasi sarana penunjang bangunan dan partisi dari 15 tahun menjadi 25 tahun. Grup juga mengubah taksiran masa manfaat dari gedung dari 20 tahun menjadi 40 tahun, dan peralatan teknis jaringan tetap nirkabel dari 10 tahun menjadi 7 tahun, yang efektif pada tanggal 1 Januari 2012. Sebagai tambahan, Grup juga mengubah taksiran masa manfaat dari peralatan teknis selular dari 10 tahun menjadi 8 tahun, yang efektif pada tanggal 1 September 2012. Hak atas tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembaharuan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
22
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) h. Aset Tetap (lanjutan) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan sebagai biaya pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar yang meningkatkan kondisi aset melebihi standar kinerja semula, dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutannya dihentikan pengakuannya dari kelompok aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter diukur pada nilai wajar, kecuali: (i) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau (ii) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal. Aset yang diterima diukur dengan cara demikian, meskipun jika Grup tidak dapat langsung menghentikan pengakuan dari aset yang diserahkan. Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur secara andal nilai wajarnya, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan ditambah sejumlah kas yang dibayarkan. Aset dalam pembangunan dan pemasangan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan PSAK 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”. Semua biaya pinjaman, termasuk bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang diakui sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2011) dan selisih kurs (diestimasi setiap tiga bulanan, sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga dengan membatasi selisih kurs yang diperhitungkan sebagai biaya pinjaman sebesar jumlah biaya pinjaman atas pinjaman yang setara dalam mata uang fungsional) yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke harga perolehan aset dalam pembangunan dan pemasangan. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau pemasangan selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut siap untuk digunakan. i.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Grup menilai pada setiap periode pelaporan tahunan indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaian yang sesuai digunakan untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda (valuation multiples) atau indikator nilai wajar yang tersedia.
23
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) i.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa masa manfaatnya. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) di mana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Sesuai dengan PSAK 19 (Revisi 2010), piranti lunak yang tidak merupakan bagian terkait dari suatu perangkat keras diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun dan dinilai untuk penurunan nilai saat terdapat indikasi penurunan nilai. Perusahaan melakukan reviu atas periode amortisasi dan metode amortisasi untuk piranti lunak setidaknya setiap akhir tahun buku. Nilai residu diasumsikan sama dengan nol.
j.
Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan secara retrospektif PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Grup sebagai lessee Sewa pembiayaan yang mengalihkan kepada Grup secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar dari aset sewaan atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan liabilitas sewa, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Beban keuangan diakui sebagai beban pendanaan dalam laporan laba rugi.
24
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) j.
Sewa (lanjutan) Grup sebagai lessee (lanjutan) Sebuah aset sewaan (disajikan sebagai bagian dari aset tetap) disusutkan selama masa manfaat dari aset tersebut. Tetapi, jika tidak terdapat kepastian memadai bahwa Grup akan memperoleh kepemilikan di akhir masa sewa, maka aset disusutkan selama mana yang lebih pendek antara taksiran masa manfaat aset dan masa sewa. Bagian jangka pendek dari kewajiban sewa pembiayaan disajikan sebagai bagian dari Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban usaha dalam laporan laba rugi secara garis lurus selama masa sewa. Grup sebagai lessor Sewa dimana Grup tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan dalam menegosiasikan sewa operasi ditambahkan pada nilai tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, jika ada, diakui sebagai pendapatan selama tahun terjadinya. Sewa dimana Grup mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan dari aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Aset sewaan diakui sebagai aset sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai piutang sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Laba atau rugi dari penjualan diakui selama tahun berjalan, sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup untuk penjualan biasa. Biaya yang dikeluarkan oleh Grup sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa diakui sebagai beban ketika laba penjualan diakui. Transaksi jual dan sewa kembali Saat Grup memasuki transaksi jual dan sewa kembali, maka Grup menganalisa pemenuhan kriteria untuk sewa pembiayaan atau sewa operasional atas penyelenggaraan sewa kembali tersebut. Apabila diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, maka nilai lebih dari hasil penjualan dibanding nilai tercatat dari aset yang dijual tersebut akan ditangguhkan dan diamortisasi selama umur sewa. Apabila diklasifikasikan sebagai sewa operasional, maka transaksi tersebut dicatat menggunakan nilai wajar, yang dimana keuntungan atau kerugiannya diakui segera.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima, dikurangi diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Selular Pendapatan selular yang berasal dari pemakaian pulsa dan penjelajahan diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan selular Perusahaan dan disajikan secara bruto. Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan. 25
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Komponen aktivasi dari penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya. Penjualan modem wireless broadband dan telepon genggam selular diakui pada saat penyerahan kepada pelanggan. Pendapatan dari komunikasi data broadband nirkabel diakui berdasarkan durasi dari pemakaian atau tagihan tetap bulanan tergantung perjanjian dengan pelanggan. Pendapatan selular disajikan sebesar jumlah bersih, setelah kompensasi kepada penyedia jasa nilai tambah. Program Loyalitas Pelanggan Perusahaan menyediakan suatu program loyalitas pelanggan yang disebut “Poin Plus Plus”, yang memperbolehkan para pelanggan untuk mengumpulkan poin dari setiap isi ulang dan pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan pra-bayar dan pasca-bayar Perusahaan. Poin tersebut kemudian dapat ditukarkan dengan produk telekomunikasi atau non-telekomunikasi secara gratis, tergantung dari jumlah minimum poin yang telah diperoleh. Sejak tanggal 29 Juli 2011, program “Poin Plus Plus” digantikan dengan program “Indosat Senyum”. Skema penukaran dari kedua program tersebut sama, kecuali Perusahaan tidak lagi memasukan variabel lama berlangganan sebagai dasar perhitungan poin dalam program yang baru. Poin penghargaan loyalitas pelanggan diakui sebagai sebuah komponen terpisah dari transaksi penjualan pada saat diberikan. Perusahaan mengakui liabilitas pada saat isi ulang dan pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan pra-bayar dan pasca-bayar, berdasarkan nilai wajar yang diharapkan akan terjadi untuk menyalurkan produk tersebut di masa yang akan datang. Penerimaan yang diperoleh dialokasikan antara produk selular yang terjual dan jumlah poin yang dikeluarkan, di mana penerimaan yang dialokasikan ke poin setara dengan nilai wajarnya. Nilai wajar poin yang dikeluarkan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan pada saat poin tersebut ditukarkan atau pada saat periode penukaran berakhir. Komisi Penjualan untuk Agen Penjual (Dealer) Imbalan dalam bentuk potongan penjualan yang diberikan oleh Perusahaan kepada agen penjual diakui sebagai pengurang dari pendapatan. Apabila Perusahaan menerima, atau akan menerima, suatu manfaat yang teridentifikasi sebagai pertukaran atas imbalan yang diberikan oleh Perusahaan kepada agen penjual, dan nilai wajar dari manfaat imbalan tersebut dapat diestimasi secara wajar, maka imbalan akan dicatat sebagai beban pemasaran. Sewa Menara Pendapatan dari sewa menara yang dikelompokkan sebagai sewa operasi diakui dengan metode garis lurus selama masa sewa berdasarkan jumlah yang tercantum dalam perjanjian antara Grup dan lessee.
26
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) MIDI Internet Pendapatan dari jasa instalasi ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari biaya jasa bulanan diakui pada saat jasa tersebut diberikan. Pendapatan dari pemakaian diakui setiap bulan berdasarkan durasi pemakaian internet atau berdasarkan jumlah tetap, tergantung perjanjian dengan pelanggan. Frame Net, World Link dan Direct Link Pendapatan dari jasa instalasi ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan. Sewa Satelit Pendapatan satelit diakui dengan metode garis lurus selama periode sewa. Pendapatan jasa MIDI lainnya diakui pada saat penyerahan jasa tersebut. Telekomunikasi Tetap Telepon Internasional Pendapatan telepon internasional ke luar negeri dilaporkan secara bruto. Telepon Jaringan Tetap Nirkabel Pendapatan telepon jaringan tetap nirkabel dari pemakaian pulsa diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan. Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan. Untuk pelanggan pra-bayar, komponen aktivasi dari penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya. Telepon Jaringan Tetap Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan. Pendapatan Interkoneksi Pendapatan dari interkoneksi jaringan dengan perusahaan telekomunikasi dalam negeri dan internasional lainnya diakui setiap bulan berdasarkan lalu lintas komunikasi aktual yang tercatat setiap bulannya. Hubungan Keagenan Pendapatan dalam hubungan keagenan dicatat sejumlah tagihan bruto kepada pelanggan ketika Grup bertindak sebagai prinsipal dalam penjualan jasa. Pendapatan dicatat sebesar jumlah bersih yang diperoleh (jumlah yang dibayarkan oleh pelanggan dikurangi jumlah yang dibayarkan kepada pemasok) ketika secara substansi, Grup bertindak sebagai agen dan memperoleh komisi dari pemasok atas jasa yang terjual. 27
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Beban Beban Interkoneksi Beban dari interkoneksi jaringan dengan penyelenggara telekomunikasi domestik internasional lainnya dicatat sebagai beban usaha pada tahun terjadinya.
dan
Beban-beban Lainnya Beban yang diakui pada saat terjadinya. l.
Beban Karyawan Beban karyawan yang langsung berhubungan dengan pengembangan, pembangunan dan pemasangan aset tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan aset yang bersangkutan.
m. Dana Pensiun dan Kenikmatan Karyawan Efektif 1 Januari 2012 , Grup menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, yang mengatur akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja, yang meliputi imbalan kerja jangka pendek (misalnya pembayaran cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan imbalan kerja jangka panjang (misalnya cuti-berimbalan jangka panjang, imbalan kesehatan pasca-kerja). Grup telah memilih “10% corridor method” untuk pengakuan keuntungan atau kerugian aktuaria. Grup juga melakukan pengakuan kewajiban dan beban ketika pekerja telah memberikan layanan dan entitas mengkonsumsi manfaat ekonomi yang timbul dari layanan tersebut. Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup, ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit-credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil aset dana pensiun dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan. Keuntungan atau kerugian aktuarial dari imbalan pasca-kerja diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi mana yang lebih tinggi di antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang melebihi 10% batas koridor diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Biaya jasa lalu dari imbalan pascakerja diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. Apabila imbalan tersebut vested setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, biaya jasa lalu diakui segera. Keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu dari imbalan kerja jangka panjang lainnya langsung diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
28
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m. Dana Pensiun dan Kenikmatan Karyawan (lanjutan) Grup mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program pensiun manfaat pasti pada saat kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap jumlah karyawan yang mengikuti program pensiun atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuan-ketentuan program pensiun manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program pensiun, atau akan memenuhi ketentuan untuk manfaat yang lebih rendah). Laba atau rugi dari kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset dana pensiun, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. n. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Grup yang terekspos selama tahun berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko mereka. n1. Aset keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal. Semua aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.
29
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n1. Aset keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan) Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak-pihak berelasi, aset derivatif, dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya (instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi). Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: •
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah dan dicatat pada nilai wajar apabila karakteristik ekonomi dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak untuk diperdagangkan atau diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan. Aset keuangan Grup yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset derivatif.
30
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n1. Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) •
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest Rate) (“EIR”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui juga pada laporan laba rugi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak-pihak berelasi, aset keuangan lancar lainnya, dan aset keuangan tidak lancar lainnya Grup termasuk dalam kategori ini.
•
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo [Held-To-Maturity (“HTM”)] Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR, setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Amortisasi biaya perolehan dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Grup tidak memiliki investasi HTM selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-For-Sale (“AFS”)] Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan komprehensif lain ke laba rugi. Bunga yang diterima selama memiliki investasi keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode EIR.
31
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n1. Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) •
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-For-Sale (“AFS”)] (lanjutan) Grup memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS: -
Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi cadangan penurunan nilai. Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya.
n2. Liabilitas keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Grup meliputi hutang usaha, hutang pengadaan, akrual, uang muka pelanggan, kewajiban sewa pembiayaan, hutang jangka panjang dan hutang obligasi, hutang pihak-pihak berelasi, liabilitas derivatif dan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: •
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Perusahaan yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2011). Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi. 32
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n2. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) •
Pinjaman dan Hutang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR. Amortisasi EIR termasuk di dalam beban pendanaan dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi EIR.
n3. Saling hapus dari instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. n4. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan acuan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain. Penyesuaian risiko kredit Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan. n5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari EIR.
33
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n6. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diperkirakan mengalami penurunan nilai jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal dari aset (terjadi peristiwa kerugian) dan peristiwa kerugian mempengaruhi estimasi arus kas masa datang dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang bisa diandalkan. Bukti penurunan nilai termasuk indikasi debitur atau sekelompok debitur yang mengalami kesulitan keuangan signifikan, gagal membayar bunga atau pokok, kemungkinan debitur mengalami pailit atau reorganisasi keuangan dan data yang bisa diamati mengindikasikan terjadinya penurunan yang bisa diukur dalam estimasi arus kas masa datang, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berhubungan dengan kegagalan dalam pembayaran. •
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan kelompok tersebut dinilai penurunan nilainya secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan EIR awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah EIR terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Grup. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
34
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n6. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) •
Aset keuangan AFS Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - direklas dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam laba rugi komprehensif. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Bunga” dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
n7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Grup telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.
35
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n8. Instrumen keuangan derivatif Perusahaan menandatangani kontrak swap valuta asing, swap suku bunga, dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang berasal dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif, yang mana memberikan lindung nilai ekonomi efektif dari risiko suku bunga dan nilai tukar mata uang asing yang spesifik berdasarkan tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan, tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2011) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun berjalan, yang ditandatangani sebagai lindung nilai ekonomi yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, diakui langsung pada laporan laba rugi. Aset dan liabilitas derivatif disajikan masing-masing sebagai aset lancar dan liabilitas jangka pendek. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif, pendapatan atau beban swap, pendapatan atau beban terminasi, dan penyelesaian dari instrumen derivatif dikreditkan (dibebankan) pada “Laba (Rugi) Perubahan Nilai Wajar Derivatif - Bersih”, yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk selisih kurs yang dapat diatribusikan ke aset tertentu dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan.
36
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Mata uang fungsional dan penyajian IFB dan IIFB dalam mata uang Euro, sedangkan IPBV, IMBV dan ISP dalam mata uang dolar A.S. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas entitas anak dijabarkan ke dalam penyajian mata uang Perusahaan pada kurs spot yang berlaku pada akhir periode laporan dan laporan pendapatan komprehensif dijabarkan dalam kurs rata-rata selama periode berjalan. Perbedaan yang dihasilkan dari penyajian laporan keuangan IPBV, IMBV, IFB, IIFB dan ISP dicatat dalam pendapatan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” di dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Untuk tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, kurs yang digunakan (dalam angka penuh) masing-masing adalah Rp9.670, Rp9.068 dan Rp8.991 untuk AS$1, yang dihitung dengan menggunakan rata-rata kurs jual dan beli mata uang asing yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tahun tersebut. p. Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Grup untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari tahun kini yang diakui dalam laporan keuangan. Revisi PSAK juga mensyaratkan Grup mencatat bunga dan denda untuk kekurangan / kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Grup mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam Beban sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang akan dikenakan pada tahun saat nilai aset direalisasikan atau nilai liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ("SKP") diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
37
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) p. Pajak Penghasilan (lanjutan) Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas tersebut. q. Pelaporan Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi. r.
Laba per Saham/ADS Dasar dan Dilusian Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham” yang mengatur standar untuk penentuan dan penyajian laba per saham. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam tahun berjalan. Laba per ADS dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan dihitung dengan mengalikan laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan dengan 50, sesuai dengan jumlah saham per ADS. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan (setelah menyesuaikan efek laba rugi yang terkait dengan saham biasa berpotensi dilusi) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam tahun berjalan ditambah dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan ditempatkan pada konversi semua saham berpotensi dilusi.
s. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Grup memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 31.
38
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) t.
Aset Keuangan Konsesi Grup membangun atau meningkatkan prasarana (jasa pembangunan atau peningkatan) yang digunakan untuk menyediakan layanan publik dan mengoperasikan serta memelihara prasarana tersebut (jasa operasi) untuk suatu periode waktu yang ditentukan. Perjanjian ini dapat mencakup prasarana yang digunakan dalam perjanjian konsesi jasa publik ke swasta selama seluruh umur manfaatnya. Perlakuan atas perjanjian konsesi jasa ditentukan berdasarkan persyaratan perjanjian. Model aset keuangan digunakan ketika Grup memiliki hak tanpa syarat untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari atau pada saat pemberi jasa konsesi mengendalikan jasa konstruksi tersebut. Dalam model aset keuangan, jumlah yang diterima dari pemberi jasa konsesi memenuhi definisi piutang yang diukur berdasarkan nilai wajar. Jumlah ini kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Jumlah pada saat awal ditambah dengan jumlah kumulatif bunga atas nilai tersebut dihitung menggunakan metode bunga efektif. Aset yang dicatat dalam perjanjian konsesi dihentikan pengakuannya pada saat penghentian atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau penghentiannya di masa depan atau ketika hak kontraktual atas aset keuangan tersebut berakhir.
u. Penerapan Standar Akuntansi Revisi dan Interpretasi Lainnya Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Grup juga telah menerapkan standar dan interpretasi akuntansi revisian berikut pada tanggal 1 Januari 2012, yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian: · PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” · ISAK 20 (2010), “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya” · ISAK 23 (2011), “Sewa Operasi - Insentif” · ISAK 24 (2011), “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” · ISAK 26 (2011), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”. v. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan secara retrospektif PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa” - Catatan 2j, ISAK 16, “Perjanjian Konsesi Jasa” dan ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”.
39
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) v. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Sewa Sebelum 1 Januari 2012, tidak terdapat persyaratan untuk melakukan evaluasi perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan. Oleh karenanya, evaluasi dilakukan atas dasar kombinasi keduanya. Salah satu pertimbangan dalam menentukan klasifikasi sewa adalah perbandingan masa sewa dengan umur ekonomis aset. Lebih lanjut, tanah hanya dapat dimiliki dalam bentuk hak atas tanah dimana hak tersebut tidak diamortisasi dan dianggap memiliki umur manfaat tak terbatas. Akibatnya, Perusahaan mencatat perjanjian sewa menara sebagai sewa operasi, yang mana hal ini dipandang sebagai satu kesatuan antara tanah dan bangunan dan keseluruhan perjanjian tersebut diperlakukan sebagai sewa tanah. Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan telah menerapkan PSAK 30 (Revisi 2011) secara retrospektif, yang mana mengharuskan Perusahaan untuk melakukan evaluasi klasifikasi elemen tanah dan bangunan dalam perjanjian sewa menara secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sebagai sewa operasi. Akibat dari evaluasi terpisah yang dilakukan Perusahaan ini, dengan tetap memepertimbangkan perbandingan masa sewa dengan umur ekonomis aset dan perbandingan nilai kini dari pembayaran minimum sewa dan nilai wajar aset sewa, setiap elemen akan jatuh pada klasifikasi sewa yang berbeda. Oleh karenanya, Perusahaan menentukan bahwa mayoritas transaksi sewa pada tahun-tahun sebelumnya dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee, adalah sewa pembiayaan. Dampak utama dari PSAK 30 (Revisi 2011) adalah pengakuan aset dan kewajiban sewa pembiayaan atas elemen bangunan dalam perjanjian sewa slot menara dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee. Untuk perubahan kebijakan sewa, lihat Catatan 2j. Konsesi Jasa Sebelum 1 Januari 2012, tidak ada panduan spesifik atas akuntansi untuk perjanjian konsesi jasa. Grup memperlakukan perjanjian ini sebagai kontrak executory. Aset prasarana yang dibangun dalam perjanjian ini diperlakukan sebagai aset tetap dan disusutkan selama taksiran masa manfaatnya. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan secara retrospektif ISAK 16, “Perjanjian Konsesi Jasa” dan ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”, untuk memperlakukan kontrak konsesi Perusahaan. Dalam ISAK 16, pendapatan yang terkait dengan jasa konstruksi atau peningkatan dalam sebuah perjanjian konsesi jasa diakui berdasarkan tahap penyelesaian dari jasa yang disediakan. Pendapatan jasa atau operasi diakui dalam periode di mana jasa disediakan. Ketika jasa yang disediakan dalam perjanjian konsesi jasa lebih dari satu, imbalan yang diterima dialokasikan berdasarkan nilai wajar relatif dari jasa. Aset prasarana yang dibangun dalam perjanjian ini tidak diakui sebagai aset tetap karena perjanjian kontraktual tidak memberikan hak atas penggunaan aset prasarana jasa umum kepada Perusahaan. Dalam kontrak konsesi, Perusahaan memiliki hak kontraktual untuk menerima imbalan dari pemberi jasa. Perusahaan mengakui aset keuangan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, atas imbalan dari jasa yang disediakan. Aset keuangan tersebut diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai piutang, untuk jumlah nilai wajar dari prasarana pada pengakuan awal dan selanjutnya pada biaya perolehan yang diamortisasi. Piutang diselesaikan ketika pembayaran dari pemberi jasa diterima. Pendapatan keuangan yang dihitung dengan dasar suku bunga efektif diakui sebagai pendapatan bunga.
40
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) v. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Sebagai akibat dari penerapan restrospektif PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, ISAK 16, “Perjanjian Konsesi Jasa” dan ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”, penyesuaian yang disebabkan oleh penerapan retrospektif berikut telah dibuat terhadap laporan keuangan konsolidasian: Pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010: 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Dilaporkan Sebelumnya) ASET Piutang usaha - bersih Uang muka Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Uang muka jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lainnya bersih LIABILITAS Hutang pengadaan Hutang pajak Akrual Pendapatan diterima di muka Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya Liabilitas jangka panjang lainnya EKUITAS Saldo laba Belum ditentukan penggunaannya
Penyesuaian / Reklasifikasi*
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali)
1.548.426 67.273 43.571.010 95.018 216.643
(12.150) (39.107) 491.026 (359) (2.668)
1.536.276 28.166 44.062.036 94.659 213.975
80.405
70.199
150.604
3.644.467 169.445 1.710.885 1.143.852
(2.465) 3.067 85.450 (37.242)
3.642.002 172.512 1.796.335 1.106.610
23.127 1.772.337
29.286 416.587 20.292
52.413 416.587 1.792.629
187.097
45.815 (72.737)
45.815 114.360
15.224.843
19.201
15.244.044
41
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) v. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2011: 31 Desember 2011 (Dilaporkan Sebelumnya) ASET Piutang usaha - bersih Uang muka Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Uang muka jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lainnya bersih LIABILITAS Hutang pengadaan Hutang pajak Akrual Pendapatan diterima di muka Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya Liabilitas jangka panjang lainnya EKUITAS Saldo laba Belum ditentukan penggunaannya
Penyesuaian / Reklasifikasi*
31 Desember 2011 (Disajikan Kembali)
1.441.069 48.865 42.573.369 114.114 209.798
59.027 (8.380) 932.329 (302) (48.149)
1.500.096 40.485 43.505.698 113.812 161.649
90.416
121.854
212.270
3.429.921 88.563 1.891.477 1.124.995
45.941 2.643 4.136 (92.580)
3.475.862 91.206 1.895.613 1.032.415
16.072 1.920.787
55.756 770.081 35.565
71,828 770.081 1.956.352
-
107.433
107.433
116.455
(21.401)
95.054
15.736.227
152.877
15.889.104
Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011: 31 Desember 2011 (Dilaporkan Sebelumnya)
Penyesuaian / Reklasifikasi*
31 Desember 2011 (Disajikan Kembali)
PENDAPATAN USAHA Selular MIDI
16.750.879 2.576.032
(163.494) 115.893
16.587.385 2.691.925
7.587.708 6.580.754 1.023.698 81.477 (1.789.687)
(40.301) (22.577) (168.012) 11.169 (139.667)
7.547.407 6.558.177 855.686 92.646 (1.929.354)
BEBAN USAHA Beban jasa telekomunikasi Penyusutan dan amortisasi Pemasaran Pendapatan bunga Beban pendanaan BEBAN PAJAK PENGHASILAN Tangguhan
(129.220)
(15.216)
(144.436)
* Termasuk akun tertentu yang direklasifikasi pada tahun-tahun sebelumnya untuk konsistensi dan diperbandingkan dengan 31 Desember 2012 (Catatan 42)
42
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang berdampak pada masa mendatang. a. Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbanganpertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian: ·
Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
·
Sewa Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa di mana Grup bertindak sebagai lessor atau lessee untuk beberapa aset tetap tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Sewa Menara Untuk sewa menara, unit of account dipertimbangkan pada tingkat slot atau space site karena sewa tergantung pada penggunaan space yang spesifik pada menara dimana Perusahaan menempatkan peralatannya. Perijinan Pada tahun 2006, Perusahaan mendapatkan izin penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz (teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga “3G” - Catatan 1a) oleh Menkominfo. Perusahaan berkewajiban, antara lain, untuk membayar biaya nilai awal dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun (Catatan 33i). Biaya nilai awal diakui sebagai bagian dari Izin Dibayar di Muka Jangka Panjang untuk bagian jangka panjang dan Biaya Dibayar di Muka untuk bagian jangka pendek dan diamortisasi sepanjang 10 tahun masa berlaku izin dengan menggunakan metode garis lurus. Pada tahun 2009, Perusahaan mendapatkan izin tambahan 3G (Catatan 1a) dan IMM mendapatkan izin penyelenggaraan untuk Jaringan Tetap Lokal berbasis “Packet Switched” yang menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel [Broadband Wireless Access (“BWA”)]. Perusahaan dan IMM berkewajiban, antara lain, untuk membayar biaya nilai awal dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun (Catatan 33i). Biaya nilai awal diakui sebagai bagian dari Izin Dibayar di Muka Jangka Panjang untuk bagian jangka panjang dan Biaya Dibayar di Muka untuk bagian jangka pendek dan diamortisasi sepanjang 10 tahun masa berlaku izin dengan menggunakan metode garis lurus.
43
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a. Pertimbangan (lanjutan) ·
Sewa (lanjutan) Perijinan (lanjutan) Manajemen berkeyakinan, dengan didukung konfirmasi tertulis dari DJPT, bahwa izin 3G dan BWA tersebut dapat dikembalikan setiap saat tanpa adanya kewajiban finansial untuk membayar biaya penggunaan pita frekuensi radio tahunan yang tersisa (bentuk perizinan tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan). Oleh karena itu, Perusahaan dan IMM mengakui biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan sebagai sewa operasi yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa hak penyelenggaraan izin 3G dan BWA. Manajemen melakukan evaluasi atas keberlangsungan penggunaan izin-izin tersebut setiap tahun.
·
Penurunan nilai dari aset non-keuangan Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkannya, yang mana yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar (arm's length transaction) dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan (incremental costs) untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang (future cash inflow) yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
·
Transaksi pertukaran aset Selama 2010 - 2012, Grup menandatangani beberapa kontrak untuk pertukaran aset untuk beberapa peralatan teknis selular tertentu dengan pemasok pihak ketiga. Untuk transaksi pertukaran aset tersebut, Grup melakukan evaluasi apakah transaksi tersebut mengandung substansi komersial sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”, yang mengharuskan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi mengenai arus kas di masa depan dan nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan sebagai akibat dari transaksi tersebut. Manajemen memperhitungkan bahwa transaksi pertukaran aset tersebut memenuhi kriteria substansi komersial; tetapi nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilainya diukur berdasarkan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan ditambah kas yang dibayarkan.
·
Transaksi penjualan dan sewa kembali Grup mengklasifikasikan transaksi sewa menjadi sewa pembiayaan atau sewa operasi sesuai dengan kebijakan akuntansi yang tertera pada Catatan 2j. Penentuan suatu transaksi sewa menjadi sewa pembiayaan atau sewa operasi merupakan suatu permasalahan yang kompleks dan membutuhkan pertimbangan yang substansial mengenai apakah suatu transaksi sewa mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan kepada atau dari Grup. Dibutuhkan pertimbangan yang seksama dan berhati-hati atas berbagai aspek yang kompleks termasuk, tetapi tidak terbatas pada, nilai wajar dari aset sewaan, umur ekonomis dari aset sewaan, keberadaan opsi perpanjangan dalam periode sewa dan penentuan tingkat diskonto yang tepat dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum. 44
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a. Pertimbangan (lanjutan) ·
Transaksi penjualan dan sewa kembali Pengklasifikasian sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi menentukan apakah aset sewaan dikapitalisasi dan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada transaksi penjualan dan sewa kembali, pengklasifikasian atas transaksi sewa kembali seperti yang tertera di atas akan menentukan pengakuan laba atau rugi dari transaksi penjualan. Laba atau rugi akan ditangguhkan dan diamortisasi untuk sewa pembiayaan atau diakui segera dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk sewa operasi.
·
Cadangan untuk kewajiban hukum kontinjensi Grup saat ini terlibat dalam satu kasus hukum yang signifikan. Pertimbangan manajemen atas kemungkinan biaya untuk penyelesaian tuntutan telah dikonsultasikan dengan penasihat hukum Perusahaan yang menangani kasus ini dan berdasarkan analisis mereka atas kemungkinan hasil dari kasus tersebut. Manajemen saat ini tidak percaya kasus ini dapat mengurangi secara material pendapatan dan keuntungan Perusahaan. Bagaimanapun, ada kemungkinan bahwa kinerja keuangan di masa depan dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan dalam pertimbangan atau keefektifan strategi mereka terkait dengan kasus ini. Lihat Catatan 33c - Kontinjensi, Ikatan dan Perjanjian Signifikan.
·
Cadangan penurunan nilai piutang Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Grup mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi sebagai piutang yang kemungkinan tidak dapat ditagih. Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Grup juga meneliti cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko tidak tertagih yang lebih besar dibandingkan dengan saat awal piutang diberikan kepada debitur.
b. Estimasi dan Asumsi Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan dan menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut: ·
Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian, termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan. Lihat Catatan 21 untuk penjelasan lebih lanjut. 45
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujudnya berdasarkan ekspektasi utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan saat beban dicatat setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktorfaktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup akan meningkatkan beban usaha dan menurunkan aset tidak lancar yang tercatat. Penambahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap Grup akan menurunkan beban usaha dan meningkatkan aset tidak lancar yang tercatat.
·
Goodwill dan aset takberwujud Laporan keuangan konsolidasian menggambarkan bisnis - bisnis yang diperoleh setelah penyelesaian akuisisi. Perusahaan akan menghitung bisnis yang diakuisisi menggunakan metode akuisisi sejak tanggal 1 Januari 2011 dan metode pembelian untuk akuisisi pada tahun-tahun sebelumnya, yang mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perusahaan secara material.
·
Realisasi dari aset pajak tangguhan Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai besar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
46
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
Estimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang Tingkat cadangan yang spesifik dievaluasi oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi terbaik yang tersedia, termasuk tetapi tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan Grup dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan. Cadangan secara kolektif dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grup kolektif, penurunan kinerja pasar dimana debitur beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur.
·
Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja lainnya Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan dengan menggunakan metode projected-unit-credit. Penilaian aktuaris termasuk membuat variasi asumsi yang terdiri dari, antara lain, tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana pensiun yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi laba atau rugi aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir masa periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari mana yang lebih tinggi antara nilai kini dari kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari dana pensiun pada tanggal tersebut. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Grup percaya bahwa asumsi mereka memadai dan tepat, tetapi perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Grup atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material biaya dan kewajiban pensiun dan imbalan kerja jangka panjang lainnya. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
·
Kewajiban pembongkaran dan pemindahan aset tetap Kewajiban pembongkaran dan pemindahan aset tetap diakui dalam tahun terjadinya jika estimasi yang memadai terhadap nilai wajar dapat dibuat. Pengakuan kewajiban tersebut mensyaratkan estimasi terhadap biaya untuk restorasi/membongkar untuk setiap lokasi dan didasarkan pada estimasi terbaik dari pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dari restorasi/pembongkaran di masa depan, didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak yang mencerminkan penelaahan pasar saat ini untuk nilai waktu dari uang dan, dimana sesuai, risiko tertentu dari kewajiban.
47
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
Pengakuan pendapatan Kebijakan pengakuan pendapatan Grup mensyaratkan penggunaan estimasi dan asumsi yang dapat mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan dan piutang. Perjanjian Perusahaan dengan penyedia jasa domestik dan luar negeri untuk lalu lintas inbound dan outbound membutuhkan penyelesaian yang mensyaratkan rekonsiliasi lalu lintas sebelum penyelesaian aktual dilakukan, yang mungkin bukan merupakan volume aktual lalu lintas yang diukur oleh Perusahaan. Pengakuan awal pendapatan adalah berdasarkan lalu lintas yang diobservasi yang disesuaikan dengan penyesuaian berdasarkan pengalaman normal, dimana secara historis tidak material terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perbedaan antara jumlah yang diakui pertama kali dan jumlah penyelesaian aktual diakui setelah proses rekonsiliasi. Tetapi, tidak terdapat kepastian apabila penggunaan estimasi tersebut tidak akan menghasilkan penyesuaian material di masa depan. Grup mengakui pendapatan dari pemasangan dan aktivasi dan pendapatan lainnya sesuai dengan masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan untuk jasa selular, MIDI dan telekomunikasi tetap. Grup mengestimasi masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan berdasarkan analisa angka pemutusan terkini.
·
Ketidakpastian kewajiban perpajakan Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan yang masih berlangsung atau pembicaraan dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk beban yang belum diakui harus diakui. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan menjadi subyek pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2011.
48
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2012 Kas Rupiah Dolar A.S. (AS$13 pada tahun 2011 dan AS$12 pada tahun 2010)
Bank Pihak-pihak berelasi (Catatan 31) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) PT Bank Pembangunan Daerah Yogyakarta (“BPD - Yogyakarta”) PT Bank Syariah Mandiri (“Mandiri Syariah”) PT Bank Pembangunan Daerah Papua PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000) Dolar A.S. Mandiri (AS$2.746 pada tahun 2012, AS$3.793 pada tahun 2011 dan AS$4.606 pada tahun 2010) Lain-lain (AS$8 pada tahun 2012, AS$12 pada tahun 2011 dan AS$120 pada tahun 2010) Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) HSBC Citibank N.A., Cabang Jakarta (“Citibank”) PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5.000) Dolar A.S. Fortis Bank N.V., Belanda (AS$5.258 pada tahun 2012, AS$6.220 pada tahun 2011 dan AS$6.960 pada tahun 2010) Citibank N.A., Cabang Singapura (AS$3.411 pada tahun 2012, AS$5.256 pada tahun 2011 dan AS$4.945 pada tahun 2010) Citibank (AS$801 pada tahun 2012, AS$790 pada tahun 2011 dan AS$677 pada tahun 2010) DB (AS$728 pada tahun 2012, AS$305 pada tahun 2011 dan AS$137 pada tahun 2010) Bukopin (AS$59 pada tahun 2012 dan AS$78 pada tahun 2011) CIMB Niaga (AS$25 pada tahun 2012, AS$697 pada tahun 2011 dan AS$160 pada tahun 2010)
49
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2011
1.837
1.465
1.682
-
115
110
1.837
1.580
1.792
74.373 2.996 2.231 1.924 1.326 1.279 1.234 1.178
45.441 1.110 500 743 3.022 1.033 1.409
45.792 935 1.270 20 4.461 4.476 11.345
685 538 293 12 1.009
1.473 719 299 1.134 2.491
256 1.215 2.473 662 700
26.557
34.397
41.412
72
109
1.090
159.969 17.678 14.076 3.429 2.325 8.838
13.247 4.828 2.414 52.768 1.242 12.545
2.284 21.845 592 2.848 9.308 12.867
50.846
56.405
62.577
32.983
47.660
44.464
7.750
7.164
6.087
7.042
2.763
1.235
569
707
-
243
6.323
1.435
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 31 Desember 2012 Bank (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan) Dolar A.S. (lanjutan) HSBC (AS$14 pada tahun 2012 dan AS$151 pada tahun 2011) Lain-lain (AS$36 pada tahun 2012, AS$9 pada tahun 2011 dan AS$6 pada tahun 2010)
Deposito berjangka dan deposito on call Pihak-pihak berelasi (Catatan 31) Rupiah Mandiri BTN BNI BRI PT Bank BRI Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (“BPD - Jawa Barat”) Mandiri Syariah BPD - Yogyakarta Lain-lain Dolar A.S. BRI (AS$60.000 pada tahun 2012, AS$5.000 pada tahun 2011 dan AS$80.000 pada tahun 2010) PT Bank QNB Kesawan Tbk (AS$10.000) Mandiri (AS$2.701 pada tahun 2012, AS$3.040 pada tahun 2011 dan AS$1.540 pada tahun 2010) Mandiri Syariah (AS$3.000) BPD - Jawa Barat (AS$75 pada tahun 2011 dan AS$165 pada tahun 2010) Pihak ketiga Rupiah PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk (“Muamalat”) Bukopin PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Citibank PT Bank Saudara Tbk (sebelumnya PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk) DB PT Bank Mega Tbk Mega Syariah BII (termasuk BII Syariah) PT Bank ICB Bumiputera Tbk CIMB Niaga (termasuk CIMB Niaga Syariah) PT Bank Danamon Indonesia Tbk BCA DBS Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5.000) Dolar A.S. DBS (AS$55.000) CIMB Niaga (AS$50.000 pada tahun 2012 dan AS$2.000 pada tahun 2010)
50
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2011
132
1.369
-
345
84
46
421.932
303.399
281.695
198.800 169.372 138.320 71.500 47.500
245.820 180.400 143.720 145.000 7.500
421.400 88.500 141.185 68.500 5.000
34.850 34.000 1.000 20.000
24.850 35.000 1.000 -
8.350 31.000 1.000 -
580.200 96.700
45.340 -
719.280 -
26.119 -
27.566 27.204
13.845 -
-
680
1.484
96.800 88.500 82.500 50.000
249.894 27.500 34.500 -
48.500 21.400 12.000 3.495
48.000 42.485 27.250 25.500 13.500 11.500 4.000 2.000 2.100
32.100 79.354 5.000 17.750 12.500 9.500 55.000 33.000 200.000 50.000 3.100
15.400 5.232 3.000 13.250 13.000 22.500 15.900 4.080 2.505
531.850
-
-
483.500
-
17.984
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 31 Desember 2012 Deposito berjangka dan deposito on call (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan) Dolar A.S. (lanjutan) DB (AS$19.752 pada tahun 2012, AS$17.917 pada tahun 2011 dan AS$5.454 pada tahun 2010) PT Bank UOB Buana Indonesia (AS$15.000) Permata Syariah (AS$15.000) Standchart (AS$5.000) Fortis Bank N.V., Belanda (AS$3.740) Muamalat (AS$7.000 pada tahun 2011 dan AS$5.000 pada tahun 2010)
Jumlah
2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
191.005 145.050 145.050 48.350 36.166
162.473 -
49.038 -
-
63.476
44.955
3.493.467
1.919.227
1.791.783
3.917.236
2.224.206
2.075.270
Deposito berjangka dan deposito on call dalam rupiah memperoleh bunga per tahun berkisar antara 2,00% sampai 9,50% pada tahun 2012, antara 2,50% sampai 9,75% pada tahun 2011 dan antara 2,50% sampai 10,00% pada tahun 2010, sedangkan deposito berjangka dan deposito on call dalam dolar A.S. memperoleh bunga per tahun berkisar antara 0,01% sampai 3,00% pada tahun 2012, antara 0,01% sampai 2,75% pada tahun 2011 dan antara 0,05% sampai 4,75% pada tahun 2010. 5. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2012
Pihak-pihak berelasi (Catatan 31) Telkom (termasuk AS$436 pada tahun 2012, AS$51 pada tahun 2011 dan AS$55 pada tahun 2010) Lain-lain (termasuk AS$7.318 pada tahun 2012, AS$8.085 pada tahun 2011 dan AS$7.764 pada tahun 2010)
2011 (DisajikanKembali)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (DisajikanKembali)
73.835
19.977
56.108
543.447
345.373
198.821
Sub-jumlah Dikurangi cadangan penurunan nilai
617.282 42.632
365.350 47.107
254.929 47.640
Bersih
574.650
318.243
207.289
51
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 31 Desember 2012
Pihak ketiga Perusahaan dalam negeri (termasuk AS$24.583 pada tahun 2012, AS$16.593 pada tahun 2011 dan AS$13.956 pada tahun 2010) Perusahaan telekomunikasi internasional (AS$79.275 pada tahun 2012, AS$66.532 pada tahun 2011 dan AS$93.755 pada tahun 2010) Pelanggan pasca-bayar dari: Selular Telekomunikasi tetap
2011 (DisajikanKembali)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (DisajikanKembali)
902.013
791.178
631.291
766.070
603.309
842.954
297.721 20.263
254.565 22.345
255.973 47.239
Sub-jumlah Dikurangi cadangan penurunan nilai
1.986.067 521.998
1.671.397 489.544
1.777.457 448.470
Bersih
1.464.069
1.181.853
1.328.987
2.038.719
1.500.096
1.536.276
Jumlah
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Umur Piutang
Jumlah
31 Desember 2011 (Disajikan Kembali)
Persentase (%)
Jumlah
Persentase (%)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) Jumlah
Persentase (%)
Pihak-pihak berelasi 0 - 6 bulan 7 - 12 bulan 13 - 24 bulan Lebih dari 24 bulan
477.272 52.246 30.390 57.374
77,32 8,46 4,92 9,30
257.348 35.252 64.498 8.252
70,44 9,65 17,65 2,26
186.039 47.973 6.913 14.004
72,98 18,82 2,71 5,49
Jumlah
617.282
100,00
365.350
100,00
254.929
100,00
31 Desember 2012 Umur Piutang
Jumlah
31 Desember 2011 (Disajikan Kembali)
Persentase (%)
Jumlah
Persentase (%)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) Jumlah
Persentase (%)
Pihak ketiga 0 - 6 bulan 7 - 12 bulan 13 - 24 bulan Lebih dari 24 bulan
1.036.438 235.844 259.715 454.070
52,19 11,87 13,08 22,86
945.410 208.218 255.648 262.121
56,56 12,46 15,30 15,68
790.938 279.806 308.808 397.905
44,50 15,74 17,37 22,39
Jumlah
1.986.067
100,00
1.671.397
100,00
1.777.457
100,00
52
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Perubahan cadangan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: Jumlah
Pihak-pihak Berelasi
Pihak Ketiga
31 Desember 2012 Saldo awal tahun Cadangan (pembalikan) - bersih (Catatan 27) Efek bersih penyesuaian kurs Penghapusan
536.651 56.163 7.802 (35.986)
47.107 (6.567) 2.092 -
489.544 62.730 5.710 (35.986)
Saldo akhir tahun
564.630
42.632
521.998
Penurunan nilai secara individual Penurunan nilai secara kolektif
208.208 356.422
37.852 4.780
170.356 351.642
Jumlah
564.630
42.632
521.998
Jumlah bruto piutang, penurunan nilai secara individual, sebelum dikurangi dengan cadangan penurunan nilai yang dinilai secara individual
341.363
111.124
230.239
31 Desember 2011 Saldo awal tahun Cadangan (pembalikan) - bersih (Catatan 27) Efek bersih penyesuaian kurs Penghapusan
496.110 41.051 105 (615)
47.640 (1.509) 976 -
448.470 42.560 (871) (615)
Saldo akhir tahun
536.651
47.107
489.544
Penurunan nilai secara individual Penurunan nilai secara kolektif
189.486 347.165
44.086 3.021
145.400 344.144
Jumlah
536.651
47.107
489.544
Jumlah bruto piutang, penurunan nilai secara individual, sebelum dikurangi dengan cadangan penurunan nilai yang dinilai secara individual
309.556
117.572
191.984
53
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Jumlah
Pihak-pihak Berelasi
Pihak Ketiga
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Saldo awal tahun Cadangan (pembalikan) - bersih Penghapusan Efek bersih penyesuaian kurs
461.810 67.041 (23.586) (9.155)
57.538 (9.712) (186)
404.272 76.753 (23.586) (8.969)
Saldo akhir tahun
496.110
47.640
448.470
Penurunan nilai secara individual Penurunan nilai secara kolektif
182.175 313.935
37.576 10.064
144.599 303.871
Jumlah
496.110
47.640
448.470
Jumlah bruto piutang, penurunan nilai secara individual, sebelum dikurangi dengan cadangan penurunan nilai yang dinilai secara individual
405.926
118.486
287.440
Efek bersih penyesuaian selisih kurs disebabkan oleh menguatnya atau melemahnya rupiah terhadap dolar A.S. atas piutang dalam dolar A.S. yang sebelumnya telah disisihkan dan dikreditkan atau dibebankan pada “Laba Selisih Kurs - Bersih”. Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai dari tidak tertagihnya piutang. 6. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2012
2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
Tagihan pajak PPN - bersih Lain-lain
167.216 124.642 2.485
29.677 1.018
47.701 2.202
Jumlah
294.343
30.695
49.903
Pada tanggal 17 September 2010, Perusahaan menerima beberapa STP dari DJP atas kekurangan bayar pajak penghasilan pasal 26 Perusahaan untuk tahun pajak 2008 dan 2009 sejumlah Rp80.018 (termasuk bunga). Pada tanggal 13 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan surat pembatalan kepada Kantor Pajak atas STP tersebut. Selanjutnya, pada tanggal 16 November 2010, Perusahaan diwajibkan untuk membayar sebagian tertentu dari STP tersebut dengan menggunakan tagihan pajak yang telah disetujui atas pajak penghasilan badan Perusahaan untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp38.155. Pada tanggal 7 Januari 2011, Perusahaan membayar jumlah Rp41.863 yang tersisa dari kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 Perusahaan untuk tahun pajak 2008 dan 2009 berdasarkan STP dari DJP. Pada tanggal 11 April 2011, Perusahaan menerima surat dari Kantor Pajak yang 54
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 6. PAJAK DIBAYAR DI MUKA (lanjutan) menolak permintaan untuk membatalkan STP tersebut. Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai STP tersebut. Pada tanggal 30 Juli 2012, Perusahaan menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan mengenai pembatalan atas kekurangan pajak penghasilan pasal 26 Perusahaan untuk tahun pajak 2008 dan 2009 sejumlah Rp80.018 (termasuk bunga). Pada tanggal 11 September 2012, Perusahaan mengajukan permohonan pengembalian pajak kepada Kantor Pajak untuk mentransfer kelebihan pembayaran pajak atas STP tersebut. Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan menerima salinan Memori Permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas Surat Keputusan Pengadilan Pajak tanggal 30 Juli 2012 mengenai kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 Perusahaan untuk tahun pajak 2008 dan 2009. Pada tanggal 6 Februari 2013, Perusahaan telah menyampaikan Kontra Memori Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 29 April 2013, Perusahaan belum menerima pengembalian pajak tersebut. Pada tanggal 12 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak terkait keberatan Perusahaan atas koreksi pajak penghasilan pasal 26 Satelindo untuk tahun pajak 2002 dan 2003. Pada tanggal 6 November 2012, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan atas koreksi pajak penghasilan pasal 26 Satelindo untuk tahun pajak 2002 dan 2003 sebesar Rp87.198, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan dalam laporan keuangannya. Perusahaan menerima koreksi sebesar Rp4.655, yang dibebankan pada usaha tahun berjalan sebagai bagian dari “Beban - Lain-lain - Bersih”. Pada tanggal 28 Januari 2013, Perusahaan menerima pengembalian. 7. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA - BERSIH Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2012 Investasi jangka pendek Dikurangi cadangan penurunan nilai Bersih Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya (termasuk AS$231 pada tanggal 31 Desember 2012, AS$168 pada tanggal 31 Desember 2011 dan AS$1.645 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010) Lain-lain (termasuk AS$257 pada tanggal 31 Desember 2012, AS$10 pada tanggal 31 Desember 2011 dan AS$70 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010) Jumlah
55
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2011
25.395 25.395
25.395 25.395
25.395 25.395
-
-
-
5.483
18.830
48.165
7.899
5.960
4.954
13.382
24.790
53.119
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 8. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Awal Tahun Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap Aset dalam pembangunan dan pemasangan Aset sewa pembiayaan Sarana penunjang bangunan dan partisi (Catatan 2j) Peralatan teknologi informasi Jumlah
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap Aset sewa pembiayaan Sarana penunjang bangunan dan partisi (Catatan 2j) Jumlah Dikurangi Penurunan Nilai Aset Nilai Buku Bersih
Penghentian Pengakuan
Penambahan
543.062 867.712
2.437 -
3.395.355 1.242.130
66 7.958
12.213.728 23.794 37.413.004
2.597 273.665
19.684.883
186.914
1.345.306
Saldo Akhir Tahun
Reklasifikasi
3.462
545.499 871.174
(36.963)
254.372 288
3.649.793 1.213.413
(2.386.031) (3.754) (585.293)
585.399 2.852.513
10.413.096 22.637 39.953.889
(77)
1.293.090
21.164.810
-
-
-
1.345.306
1.452.593
-
-
25.715
1.478.308
1.167.401
-
-
23.535
1.190.936
2.808.976
-
5.195.859*
-
898.293 -
2.653.360 50.670
-
83.056.237
8.373.526
348.244
17.450
2.718.609 972.372
320.920 41.868
5.443.328 20.431 17.535.524
856.369 1.977 4.627.878
9.479.255
1.751.961
657.696
(5.038.374)
2.966.461
-
3.551.653 50.670
-
88.417.645
-
365.694
(36.596)
-
3.039.529 977.644
(1.002.737) (3.254) (311.628)
-
5.296.960 19.154 21.851.774
(77)
-
11.231.139
274.212
-
-
931.908
1.219.365
82.374
-
-
1.301.739
909.355
65.796
-
-
975.151
147.749
215.800
-
-
363.549
39.451.928
8.256.605
-
46.354.241
98.611
-
-
98.611
(3.012.118)
-
(1.354.292) -
43.505.698
41.964.793
* termasuk penambahan aset tetap yang dibeli dari Lintasarta sebesar Rp1.345 (setelah dikurangi laba antar perusahaan sebesar Rp384)
56
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 8. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Awal Tahun Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap Aset dalam pembangunan dan pemasangan
Aset sewa pembiayaan Sarana penunjang bangunan dan partisi (Catatan 2j) Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap Aset sewa pembiayaan Sarana penunjang bangunan dan partisi (Catatan 2j) Jumlah Dikurangi Penurunan Nilai Aset Nilai Buku Bersih
Penghentian Pengakuan
Penambahan
541.087 814.191
2.518
3.046.084 1.239.609
16 37.596
11.974.442 24.700 34.850.044
Saldo Akhir Tahun
Reklasifikasi
1.975 51.003
543.062 867.712
(42.816) (37.171)
392.071 2.096
3.395.355 1.242.130
160 400.956
(101.426) (1.066) (1.709.433)
340.712 3.871.437
12.213.728 23.794 37.413.004
18.287.587
114.475
(90.488 )
1.373.309
19.684.883
1.345.157
-
149
1.345.306
1.355.263
-
97.352
1.452.593
1.126.614
-
40.787
1.167.401
3.461.884
-
(22 ) -
5.517.983*
-
471.051
427.242
-
78.537.713
6.500.946
313.721
34.523
2.349.288 958.324
412.137 51.219
4.694.662 18.646 15.488.516
(6.170.891)
2.808.976
-
898.293
-
83.056.237
-
348.244
(42.816) (37.171)
-
2.718.609 972.372
850.015 2.852 3.250.203
(101.349) (1.067) (1.203.195)
-
5.443.328 20.431 17.535.524
8.032.100
1.527.191
(80.036)
-
9.479.255
534.842
122.854
-
-
657.696
1.093.598
125.789
(22)
-
1.219.365
842.092
67.263
-
-
909.355
51.277
96.472
-
-
147.749
34.377.066
6.540.518
-
39.451.928
98.611
-
-
98.611
(1.982.422)
-
(1.465.656) -
44.062.036
43.505.698
* termasuk penambahan aset tetap yang dibeli dari Lintasarta sebesar Rp88.371 (setelah dikurangi laba antar perusahaan sebesar Rp27.578)
57
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 8.
ASET TETAP (lanjutan) 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Awal Tahun Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap Aset dalam pembangunan dan pemasangan Aset sewa pembiayaan Sarana penunjang bangunan dan partisi (Catatan 2j) Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap Aset sewa pembiayaan Sarana penunjang bangunan dan partisi (Catatan 2j) Jumlah Dikurangi Penurunan Nilai Aset Nilai Buku Bersih
Penghentian Pengakuan
Penambahan
504.620 652.677
15.977 4.088
2.663.672 1.181.738
114 58.004
10.924.318 24.389 31.170.449
Saldo Akhir Tahun
Reklasifikasi
20.490 157.426
541.087 814.191
(14.159) (14.998)
396.457 14.865
3.046.084 1.239.609
635 158.285
(70.589) (1.500) (1.741.072)
1.120.713 1.176 5.262.382
11.974.442 24.700 34.850.044
16.349.982
164.216
(324.912 )
2.098.301
18.287.587
1.284.431
-
(22.070 )
82.796
1.345.157
1.286.658
-
(1.315)
69.920
1.355.263
1.069.005
-
(1.851)
59.460
1.126.614
7.706.513
-
5.039.357*
-
-
471.051
-
74.818.452
5.911.727
283.781
29.940
1.983.438 912.383
379.995 60.931
3.952.460 15.761 14.044.917
(9.283.986)
3.461.884
-
471.051
-
78.537.713
-
313.721
(14.145) (14.990)
-
2.349.288 958.324
812.768 3.588 3.026.386
(70.566) (703) (1.582.787)
-
4.694.662 18.646 15.488.516
6.925.779
1.431.233
(324.912)
-
8.032.100
434.990
121.922
(22.070)
-
534.842
959.924
134.989
(1.315)
-
1.093.598
777.601
66.342
(1.851)
-
842.092
-
51.277
-
51.277
30.291.034
6.119.371
-
34.377.066
98.611
-
(2.192.466)
-
(2.033.339) -
44.428.807
-
98.611 44.062.036
* termasuk penambahan aset tetap yang dibeli dari Lintasarta sebesar Rp71.423 (setelah dikurangi rugi antar perusahaan sebesar Rp11.683)
Kabel bawah laut (disajikan sebagai bagian dari peralatan transmisi dan cross-connection) merupakan bagian investasi Perusahaan pada sirkit kabel laut yang dibangun, dioperasikan, dipelihara dan dimiliki bersama-sama dengan negara lain, berdasarkan kontrak dan/atau perjanjian pembangunan dan pemeliharaan.
58
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 8. ASET TETAP (lanjutan) Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebesar Rp8.256.605 dan Rp6.540.518 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap atau pemulihan cadangan penurunan nilai sebagaimana dimaksud dalam PSAK 48 (Revisi 2009) untuk tahun berjalan. Pada tanggal 31 Agustus 2009, Perusahaan meluncurkan Satelit Palapa-D. Satelit tersebut mengalami penurunan kinerja alat peluncur selama penempatan satelit untuk posisi orbit yang ditentukan. Akibatnya, masa orbitnya telah berkurang. Klaim asuransi untuk hilangnya sebagian satelit telah dibuat dan diakui sebagai pengurangan dari biaya satelit tersebut. Satelit tersebut mulai beroperasi pada bulan November 2009 setelah mengalami proses pengujian dan penempatan pada posisi orbitnya pada bulan September dan Oktober 2009. Pada tanggal 4 dan 19 Januari 2010, Perusahaan menerima hasil klaim atas asuransi Satelit Palapa-D sebesar AS$58.008 (setara dengan Rp537.657) sebagai kompensasi kerugian dari penurunan masa manfaat Satelit dari 15 tahun menjadi 10,77 tahun yang disebabkan karena penurunan kinerja dari alat peluncur dalam proses pengorbitannya. Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup tidak memiliki aset tetap yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit apapun. Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup telah mengasuransikan aset tetapnya (kecuali kabel laut dan hak atas tanah) dengan nilai pertanggungan sebesar AS$218.481 dan Rp35.504.158 termasuk asuransi atas satelit Perusahaan sebesar AS$117.700. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan ini dapat menutup kemungkinan kerugian akibat kebakaran, ledakan, petir, kerusakan pesawat udara dan bencana alam lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup memiliki aset tetap dengan jumlah biaya perolehan sebesar Rp2.966.002, yang telah disusutkan secara penuh tetapi masih dipergunakan. Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup memiliki aset tetap dengan nilai wajar yang ditentukan menggunakan pendekatan pendapatan sebesar Rp77.592.149. Rincian aset dalam pembangunan dan pemasangan Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Persentase Penyelesaian
Biaya Perolehan
Estimasi Penyelesaian
31 Desember 2012 Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Sarana penunjang bangunan dan partisi Peralatan teknologi informasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50.000)
9 - 99 7 - 99 10 - 96 18 - 95 30 - 80
Jumlah
1.944.855 491.131 279.435 202.740 48.300
Januari - Maret 2013 Januari - Maret 2013 Januari - Maret 2013 Januari - September 2013 Januari - Desember 2013
2.966.461
31 Desember 2011 Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Sarana penunjang bangunan dan partisi Peralatan teknologi informasi Lain-lain
17 - 90 18 - 98 20 - 95 40 - 80 40 - 90
Jumlah
1.775.032 799.321 141.022 91.182 2.419 2.808.976
59
Januari - Juni 2012 Januari - Juni 2012 Januari - Juni 2012 Januari 2012 - Januari 2013 Januari - September 2012
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 8. ASET TETAP (lanjutan) Persentase Penyelesaian
Biaya Perolehan
Estimasi Penyelesaian
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Sarana penunjang bangunan dan partisi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50.000)
5 - 99 5 - 99 6 - 95 5 - 95
2.170.612 955.425 242.194 93.653
Jumlah
Januari - Desember 2011 Januari - Desember 2011 Januari - Desember 2011 Januari - Desember 2011
3.461.884
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan adalah sebesar Rp nihil dan Rp2.933 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, pertukaran dan penjualan atas aset tetap tertentu adalah sebagai berikut: 2012 Pertukaran Aset Proyek Kalimantan Jumlah tercatat aset yang diterima Jumlah tercatat aset yang diserahkan
2011
-
Proyek Sumatera dan Jawa (Catatan 33e) Jumlah tercatat aset yang diterima Jumlah tercatat aset yang diserahkan
273.665 (273.665)
Penjualan 2.500 Menara (Catatan 29) Penerimaan Nilai buku bersih Selisih lebih harga jual dan jumlah tercatat Laba yang ditangguhkan Laba yang diakui Penjualan Aset Penerimaan Nilai buku bersih
115.734 (115.734)
3.870.600 (1.372.674)
-
2.497.926 (1.318.923)
-
1.179.003
-
7.215 (11.487)
Laba
400.956 (400.956)
1.174.731
6.708 (76) 6.632
Dalam transaksi pertukaran aset di atas, nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilainya diukur berdasarkan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan ditambah sejumlah kas yang dibayarkan.
60
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 8. ASET TETAP (lanjutan) Berdasarkan kebijakannya, Perusahaan menelaah taksiran masa manfaat dari aset Perusahaan secara berkelanjutan. Sebagai hasil dari penelaahan, efektif pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan merubah taksiran masa manfaat atas menara untuk lebih mencerminkan taksiran sisa umur dimana aset tersebut masih dapat dipergunakan. Taksiran masa manfaat dari menara yang sebelumnya 15 tahun ditingkatkan menjadi 25 tahun. Sebagai akibat dari perubahan taksiran masa manfaat adalah mengurangi beban penyusutan sebesar Rp108.086 pada tahun 2010 dan Rp108.807 pada tahun 2011. Efektif pada tanggal 1 September 2012, Perusahaan merubah taksiran masa manfaat atas peralatan teknis selular dari 10 tahun menjadi 8 tahun. Perubahan ini terutama dilakukan karena rencana Perusahaan untuk merubah jaringan ini dengan peralatan yang baru diperbarui yang akan memungkinkan Perusahaan untuk memanfaatkan secara penuh kanal frekuensi 900 MHz untuk jasa 3G. Sebagai akibat dari perubahan taksiran masa manfaat adalah meningkatkan beban penyusutan tahun 2012 sebesar Rp1.256.941. Sebagai akibat dari perubahan taksiran masa manfaat adalah kenaikan (penurunan) laba sebelum pajak penghasilan sebagai berikut: Periode
Jumlah
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
(1.323.176) (624.964) (358.302) (206.442) 667.750
9. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAINNYA Perubahan dalam akun goodwill dan aset takberwujud lainnya, termasuk piranti lunak yang tak terintegrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Piranti lunak yang tak terintegrasi
Aset takberwujud lainnya
Goodwill
Jumlah
Biaya Perolehan 1 Januari 2010 Penambahan
235.577 40.052
597.448 -
2.944.362 -
3.777.387 40.052
31 Desember 2010 Penambahan
275.629 10.340
597.448 112
2.944.362 -
3.817.439 10.452
31 Desember 2011 Penambahan
285.969 23.055
597.560 18
2.944.362 -
3.827.891 23.073
31 Desember 2012
309.024
597.578
2.944.362
3.850.964
61
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 9. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAINNYA (lanjutan) Piranti lunak yang tak terintegrasi
Aset takberwujud lainnya
Goodwill
Jumlah
Akumulasi Amortisasi 1 Januari 2010 Amortisasi
215.357 10.595
588.351 9.097
1.393.599 226.380
2.197.307 246.072
31 Desember 2010 Amortisasi
225.952 17.608
597.448 51
1.619.979 -
2.443.379 17.659
31 Desember 2011 Amortisasi
243.560 16.210
597.499 9
1.619.979 -
2.461.038 16.219
31 Desember 2012
259.770
597.508
1.619.979
2.477.257
Nilai Buku Bersih 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
49.677
-
1.324.383
1.374.060
31 Desember 2011
42.409
61
1.324.383
1.366.853
31 Desember 2012
49.254
70
1.324.383
1.373.707
Goodwill diperoleh dari akuisisi saham Bimagraha dan Satelindo masing-masing pada tahun 2001 dan 2002, dan dari akuisisi tambahan kepemilikan di Lintasarta pada tahun 2005, di SMT pada tahun 2008 dan LMD pada tahun 2010. Rincian aset takberwujud lainnya yang diperoleh dari akuisisi Satelindo pada tahun 2002 adalah sebagai berikut: Jumlah Izin spektrum (Spectrum license) Basis pelanggan (Customer base) - Pasca-bayar - Pra-bayar Merk (Brand)
222.922 154.220 73.128 147.178
Jumlah
597.448
Goodwill yang diperoleh melalui kombinasi bisnis telah dialokasikan ke unit usaha selular, yang juga merupakan salah satu segmen usaha Grup. Pengujian penurunan nilai atas Goodwill dilakukan secara tahunan (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Perusahaan mempertimbangkan hubungan antara kapitalisasi pasar dengan nilai buku, diantara faktor-faktor lainnya, ketika meninjau indikator untuk penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2012, kapitalisasi pasar Perusahaan berada di atas nilai buku ekuitasnya. Nilai terpulihkan dari unit usaha selular ditentukan berdasarkan perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual [fair value less cost to sell (“FVLCTS”)] dengan menggunakan Pendekatan Pendapatan (metode diskonto arus kas (Discounted Cash Flows Method)) dan Pendekatan Pasar (Guideline Public Company Method). Asumsi kunci yang digunakan dalam perhitungan FVLCTS pada tanggal 31 Desember 2012:
62
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 9. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAINNYA (lanjutan) Tingkat diskonto - Perusahaan memilih menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang [weighted average cost of capital (“WACC”)] sebagai tingkat diskonto untuk arus kas yang didiskontokan. WACC yang digunakan untuk mengestimasi nilai terpulihkan dari unit usaha selular tersebut adalah antara 11% dan 12%. Compounded Annual Growth Rate (“CAGR”) - Proyeksi CAGR untuk anggaran periode 5-tahunan atas pendapatan unit usaha selular berdasarkan proyeksi analisis pasar adalah antara 5,6% dan 7,8%. Cost to Sell - Nilai terpulihkan atas unit usaha selular ditentukan berdasar FVLCTS, maka estimasi biaya untuk menjual usaha tersebut adalah menggunakan persentase tertentu atas nilai buku ekuitas. Estimasi biaya penjualan yang digunakan dalam perhitungan tersebut adalah sekitar 1,0% dari nilai Perusahaan. Dari hasil pengujian penurunan nilai, manajemen tidak mengindikasikan adanya penurunan nilai untuk unit usaha selular dimana goodwill sebesar Rp1.324.383 dialokasikan. 10. SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG - SETELAH DIKURANGI BAGIAN JANGKA PENDEK Akun ini terutama merupakan bagian jangka panjang dari sewa dibayar di muka atas lahan dan menara. 11. UANG MUKA JANGKA PANJANG Akun ini merupakan uang muka kepada pemasok dan kontraktor untuk pengadaan dan pembangunan/pemasangan aset tetap, yang akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tetap yang dibeli sudah diterima atau setelah pembangunan/pemasangan aset tetap mencapai tahap penyelesaian persentase tertentu. 12. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2012
Investasi jangka panjang lainnya Dikurangi cadangan penurunan nilai Bersih Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya (termasuk AS$140 pada tanggal 31 Desember 2012, AS$290 pada tanggal 31 Desember 2011 dan AS$155 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010) Piutang pinjaman karyawan Lain-lain (termasuk AS$1.010 pada tanggal 31 Desember 2012, AS$1.288 pada tanggal 31 Desember 2011 dan AS$1.272 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010) Sub-jumlah Jumlah
63
2011 (DisajikanKembali)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (DisajikanKembali)
1.483.317 113.577
116.307 113.577
102.707 99.977
1.369.740
2.730
2.730
83.232 11.025
50.826 13.515
39.595 15.679
79.143
145.199
92.600
173.400
209.540
147.874
1.543.140
212.270
150.604
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 12. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH Investasi jangka panjang lainnya - bersih terdiri dari: a. Investasi dalam bentuk saham dikelompokan sebagai tersedia untuk dijual:
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (“Tower Bersama”) (Catatan 29)
Lokasi
Kegiatan Usaha
Indonesia
Layanan infrastruktur telekomunikasi
Kepemilikan (%)
Harga Perolehan
5,00
977.292
Perubahan nilai wajar yang belum terealisasi
Nilai tercatat
389.718
1.367.010
Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan menerima 5% kepemilikan Tower Bersama sebagai bagian dari kompensasi atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali menara telekomunikasi (Catatan 29). b. Rincian dari investasi pada saham yang dicatat dengan metode biaya adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 dan 2011 Lokasi
Kegiatan Usaha
Indonesia
Televisi kabel dan penyelenggara layanan jaringan internet
Pendrell Corporation [sebelumnya ICO Global Communication (Holdings) Limited*]
Amerika Serikat
Asean Cableship Pte. Ltd. (“ACPL”)**
Singapura
PT First Media Tbk
Kepemilikan (%)
Harga Perolehan/ Nilai tercatat
1,07
50.000
Investasi properti intelektual, penasehat dan manajemen aset
0,0067
49.977
Perbaikan dan pemeliharaan kabel laut
16,67
1.265
12,80 - 18,89
14.966
Lain-lain Jumlah
116.208 113.577
Dikurangi cadangan penurunan nilai Bersih
2.631
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 PT First Media Tbk ICO Global Communication (Holdings) Limited*
Indonesia
Amerika Serikat
Televisi kabel dan penyelenggara layanan jaringan internet
1,07
50.0000
Investasi properti intelektual, penasehat dan manajemen aset
0,0087
49.977
Perbaikan dan pemeliharaan kabel laut
16,67
1.265
12,80 - 14,29
1.366
0
ACPL **
Singapura
Lain-lain Jumlah
102.608 99.977
Dikurangi cadangan penurunan nilai Bersih
2.631
*
Pada tanggal 15 Maret 2011, kepemilikan perusahaan di ICO Global Communication (Holdings) Limited terdilusi menjadi 0,0068% karena Perusahaan tidak menggunakan haknya sehubungan dengan right issue yang dilaksanakan oleh ICO Global Communication (Holdings) Limited. Pada tanggal 21 Juli 2011, ICO Global Communication mengubah namanya menjadi Pendrell Corporation. Selanjutnya, pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kepemilikan Perusahaan di Pendrell terdilusi menjadi 0,0067%.
**
Perusahaan menerima pendapatan dividen dari investasi di ACPL masing-masing sejumlah AS$ nihil, AS$1.574 (setara dengan Rp13.790) dan AS$2.140 (setara dengan Rp19.281) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
64
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 12. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH (lanjutan) Perusahaan telah membentuk cadangan penurunan nilai investasi saham yang dicatat dengan metode biaya sejumlah Rp113.577 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan sejumlah Rp99.977 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, yang menurut keyakinan Perusahaan adalah cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai atas investasi. c. Surat berharga ekuitas dari BNI sebesar Rp89 dan Telkom sebesar Rp10 yang keduanya diklasifikasikan yang sebagai tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010. 13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, akun ini terdiri dari: 31 Desember 2012 Investasi pada entitas asosiasi (i) Dikurangi cadangan penurunan nilai
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2011
57.174 56.300
56.300 56.300
56.300 56.300
874
-
-
162.647 248.509 339.995
181.717 333.217 351.909
163.562 317.013 171.872
751.151
866.843
652.447
Lain-lain
2.473
5.593
7.551
Jumlah
754.498
872.436
659.998
Bersih Tagihan pajak Pajak penghasilan badan Tahun berjalan (Catatan 16) Tahun sebelumnya (ii) PPN dan lain-lain (iii)
(i) Investasi pada perusahaan asosiasi - ekuitas dicatat
PT Citra Bakti Indonesia
Lokasi
Kegiatan Usaha
Indonesia
Sertifikasi perusahaan jasa untuk perangkat kartu ATM / debit berbasis chip dan terkait dan infrastruktur
Kepemilikan (%) 33,33
65
Harga Perolehan 1.000
Perubahan nilai wajar yang belum terakumulasi 126
Nilai tercatat 874
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH (lanjutan) (ii) Tagihan pajak sehubungan dengan pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: ·
Pajak penghasilan badan Satelindo untuk tahun 2002 Pada tanggal 15 Juli 2010, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) No. KEP-357/WPJ.19/BD.05/2010 yang menolak keberatan Perusahaan atas koreksi pajak penghasilan badan Satelindo untuk tahun pajak 2002 sebesar Rp105.809 (termasuk denda dan bunga). Pada tanggal 14 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak terkait keberatan Perusahaan atas koreksi pajak penghasilan badan Satelindo untuk tahun pajak 2002. Pada tanggal 25 Juni 2012, Perusahan menerima Surat Keputusan dari Pengadilan Pajak yang menolak banding yang diajukan Perusahaan atas pajak penghasilan badan Satelindo untuk tahun pajak 2002. Perusahaan membebankan tagihan pajak terkait sebesar Rp103.163 pada usaha tahun berjalan sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan Tahun Berjalan” (Catatan 16).
·
Perusahaan dan pajak penghasilan badan IMM tahun 2009 Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan menerima Surat Keputusan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dari DJP untuk pajak penghasilan badan Perusahaan tahun pajak 2009 sebesar Rp29.272, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan dalam laporan keuangannya. Perusahaan menerima sebagian dari koreksi tersebut sebesar Rp836 dan dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Mei 2011, Perusahaan menerima pengembalian pajak dari tagihannya atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2009 sebesar Rp23.695 setelah dikurangi dengan koreksi pajak yang diterima dari PPN untuk periode Januari - Desember 2009 (Catatan 16). Pada tanggal 20 Juli 2011, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak terkait koreksi pajak penghasilan badan Perusahaan tahun pajak 2009 yang tersisa. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan. Pada tanggal 21 September 2012, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak terkait keberatan Perusahaan atas koreksi pajak penghasilan badan tahun pajak 2009. Sampai dengan tanggal 29 April 2013, Perusahaan belum menerima keputusan dari Pengadilan Pajak terkait surat banding tersebut. Pada tanggal 25 April 2011, IMM menerima SKPLB dari Kantor Pajak untuk pajak penghasilan badan IMM tahun pajak 2009 sebesar Rp34.950, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh IMM dalam laporan keuangannya. IMM membebankan tagihan pajak tahun pajak 2009 yang tidak disetujui sebesar Rp597 pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal yang sama, IMM juga menerima Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 26 dan PPN IMM untuk tahun pajak 2009 sejumlah Rp4.512 (termasuk denda dan bunga). Pada tanggal 26 Mei 2011, IMM menerima pengembalian pajak dari tagihannya atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2009 sebesar Rp30.438, setelah disalinghapuskan dengan jumlah kurang bayar atas pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 26 dan PPN IMM untuk tahun pajak 2009.
66
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH (lanjutan) ·
Pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2006 Pada tanggal 26 April 2011, Perusahaan menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan terkait koreksi pajak penghasilan badan tahun 2006 yang tersisa. Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan menerima pengembalian pajak sebesar Rp82.626. Pada tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan menerima salinan Memori Permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas Surat Keputusan Pengadilan Pajak tanggal 26 April 2011 untuk pajak penghasilan badan tahun 2006. Pada tanggal 21 September 2011, Perusahaan telah menyampaikan Kontra Memori Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 29 April 2013, Perusahaan belum menerima keputusan dari Mahkamah Agung terkait permohonan tersebut.
·
Perusahaan dan pajak penghasilan badan IMM tahun 2010 Pada tanggal 26 April 2012, IMM menerima SKPLB dari Kantor Pajak untuk pajak penghasilan badan IMM tahun 2010 sebesar Rp68.657, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh IMM dalam laporan keuangannya. IMM membebankan tagihan pajak tahun 2010 yang tidak disetujui tersebut sebesar Rp6.422 pada usaha tahun berjalan sebagai bagian dari beban pajak penghasilan tahun berjalan (Catatan 16). Pada tanggal yang sama, IMM juga menerima SKPKB untuk pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 26 dan PPN untuk tahun pajak 2010 sejumlah Rp11.132 (termasuk denda dan bunga). Pada tanggal 22 Juni 2012, IMM menerima pengembalian pajak atas tagihan pajak untuk pajak penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp57.525, setelah disalinghapuskan dengan jumlah kurang bayar atas pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 26 dan PPN untuk tahun pajak 2010. Pada tanggal 3 Juli 2012, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP atas pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2010 sebesar Rp89.381, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui Perusahaan dalam laporan keuangannya. Perusahaan menerima semua koreksi sebesar Rp61, yang dibebankan pada usaha tahun berjalan (Catatan 16). Pada tanggal 24 Agustus 2012, Perusahaan menerima pengembalian pajak atas tagihan pajak untuk pajak penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp89,381. Berdasarkan SKPLB ini, akumulasi rugi pajak sebesar Rp1.040.083, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan dalam laporan keuangannya. Perusahaan menerima semua koreksi sebesar Rp101.978.
(iii) Tagihan pajak sehubungan dengan PPN dan lain-lain adalah sebagai berikut: ·
PPN Perusahaan tahun 2010 dan 2011 Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan menerima SKPKB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Januari - Desember 2009 sejumlah Rp182.800 (termasuk denda). Perusahaan menerima sebagian dari koreksi tersebut sebesar Rp4.160 yang dibebankan pada usaha tahun berjalan (Catatan 13). Pada tanggal 15 Juli 2011, Perusahaan membayar kekurangan pembayaran atas PPN periode Januari - Desember 2009 yang tersisa sebesar Rp178.640. Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari - Desember 2009 yang tersisa. Pada tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan menerima surat keputusan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan, dan berdasarkan pemeriksaan mereka, DJP menambahkan kekurangan pembayaran kepada Perusahaan untuk periode Januari, Maret, April, Juni, Agustus - Desember 2009 sejumlah Rp57.166 dan lebih bayar untuk periode Februari, Mei dan Juli 2009 sejumlah Rp4.027. Pada tanggal 4 Juli 2012, Perusahaan membayar tambahan
67
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH (lanjutan) ·
PPN Perusahaan tahun 2010 dan 2011 (lanjutan) kurang bayar sebesar Rp57.166. Pada tanggal 24 Agustus 2012 dan 31 Agustus 2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran masing - masing sebesar Rp3.839 dan Rp188. Pada tanggal 3 September 2012, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari - Desember 2009 yang tersisa. Sampai dengan tanggal 29 April 2013, Perusahaan belum menerima keputusan dari Pengadilan Pajak mengenai banding tersebut. Pada tanggal 3 Juli 2012, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP atas PPN Perusahaan periode Maret 2010 sebesar Rp28,545, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan dalam laporan keuangannya, dan SKPKB atas PPN Perusahaan periode Januari, Februari dan April - Desember 2010 sejumlah Rp98.011 (termasuk denda). Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan membayar kekurangan pembayaran atas PPN Perusahaan sebesar Rp98.011. Pada tanggal 24 Agustus 2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran atas PPN Perusahaan sebesar Rp28.545 dari DJP. Pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2012, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak mengenai SKPLB dan SKPKB PPN Perusahaan periode Januari - Desember 2010 sejumlah Rp106.619. Sampai dengan tanggal 29 April 2013, Perusahaan belum menerima keputusan dari Kantor Pajak mengenai keberatan tersebut.
·
Pada tanggal 1 Januari 2011 dan 31 Desember 2011, ini termasuk tagihan pajak dari Perusahaan untuk tahun 2008 dan 2009 pajak penghasilan pasal 26 dan Satelindo untuk tahun 2002 dan 2003 pajak penghasilan pasal 26 yang diklasifikasikan sebagai bagian dari “Aktiva Lancar Lainnya” pada tanggal 31 Desember 2012 (Catatan 6).
14. HUTANG JANGKA PENDEK Saldo akun ini sebesar Rp299.529 dan Rp1.499.256 (setelah dikurangi beban emisi pinjaman yang belum diamortisasi sebesar Rp471 pada tahun 2012 dan Rp744 pada tahun 2011), masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, merupakan pinjaman dari Mandiri, pihak berelasi (Catatan 31). Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman Revolving Berjangka dengan Mandiri dengan jumlah maksimum Rp1.000.000 untuk membiayai modal kerja operasional Perusahaan, pengeluaran barang modal dan/atau pendanaan ulang (refinancing). Fasilitas ini tersedia dari tanggal 21 Juni 2011 sampai dengan tanggal 20 Juni 2014 dan setiap penarikan dikenakan bunga Jakarta Inter-Bank Offered Rate (“JIBOR”) 1 bulan ditambah 1,4% per tahun. Setiap penarikan akan jatuh tempo 3 bulan dari tanggal penarikan dan dapat diperpanjang untuk periode 3 bulan berikutnya dengan mengajukan surat permohonan perpanjangan tertulis kepada Mandiri. Selanjutnya, pada tanggal 5 Desember 2011, Perusahaan menandatangani amandemen perjanjian ini yang meliputi peningkatan jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp1.500.000 dan perubahan tingkat bunga menjadi JIBOR 1 bulan ditambah 1,25% per tahun. Pada tanggal 2 Agustus dan 14 Desember 2011, dan 28 Maret, 21 Juni, 12 dan 26 Desember 2012, Perusahaan telah melakukan beberapa penarikan sejumlah Rp2.200.000 dari fasilitas pinjaman ini. Pada tanggal 2 Februari, 14 Mei, 29 Juni, 5 Juli dan 2 Agustus 2012, Perusahaan melakukan pembayaran penarikan yang telah dilakukan sebelumnya sebesar Rp1.900.000.
68
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 14. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) Pembayaran lebih awal secara sukarela diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis 3 hari sebelumnya. Perusahaan dapat membayar kembali lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Amortisasi dari biaya emisi pinjaman untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp321 dan Rp1.656 (Catatan 28). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman. 15. HUTANG PENGADAAN Akun ini terdiri dari jumlah yang jatuh tempo untuk pengeluaran barang modal dan operasional yang terdiri dari: 31 Desember 2012
2011 (DisajikanKembali)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (DisajikanKembali)
Pihak-pihak berelasi (Catatan 31) (termasuk AS$78 pada tanggal 31 Desember 2012, AS$114 pada tanggal 31 Desember 2011 dan AS$404 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010) Pihak ketiga (termasuk AS$141.024 pada tanggal 31 Desember 2012, AS$220.674 pada tanggal 31 Desember 2011 dan AS$246.211 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010)
43.783
36.073
68.681
2.694.067
3.439.789
3.573.321
Jumlah
2.737.850
3.475.862
3.642.002
Hutang pengadaan yang telah ditagih adalah masing-masing sebesar Rp531.799, Rp555.065 dan Rp360.508 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010. Hutang pengadaan yang belum ditagih adalah masing-masing sebesar Rp2.206.051, Rp2.920.797 dan Rp3.281.494 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010.
69
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 16. HUTANG PAJAK Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2012
Taksiran hutang pajak penghasilan badan, dikurangi pembayaran pajak di muka sebesar Rp97.715 pada tahun 2012, Rp106.847 pada tahun 2011 dan Rp123.281 pada tahun 2010 Pajak penghasilan: Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 PPN Lain-lain Jumlah
2011 (DisajikanKembali)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (DisajikanKembali)
26.137
13.330
4.890
16.676 25.661 9.942 7.888 8.962 317 16
10.624 15.366 4.107 14.964 18.863 13.765 187
14.299 14.032 9.177 18.899 88.787 21.174 1.254
95.599
91.206
172.512
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi pajak) Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Bagian Perusahaan atas laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan dan pembalikan dari eliminasi konsolidasi antar perusahaan Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Koreksi positif Penyusutan - bersih 5% pajak final atas penjualan menara Akrual kenikmatan karyawan - bersih Beban dari transaksi sewa Laba atas penjualan dan pertukaran aset tetap Kenikmatan karyawan Biaya transaksi terkait penjualan menara yang dikenakan pajak final Penghapusan piutang usaha (Cadangan penurunan nilai Piutang) - bersih Penyisihan penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian Amortisasi beban emisi pinjaman dan hutang obligasi, biaya solicitation dan diskon (Catatan 18 dan 19) Sumbangan Ketetapan pajak penghasilan dan PPN (termasuk denda) Beban pajak Amortisasi izin dibayar di muka jangka panjang Representasi dan jamuan Lain-lain
70
2011 (Disajikan Kembali)
461.618 (256.634 )
1.331.357 (198.899 )
204.984
1.132.458
856.483 185.339 166.539 134.934 124.595 58.571
49.190 217.393 52.719
56.446
-
49.983
27.509
47.926
927
25.238 10.479 9.485 8.772 3.433 2.619 73.060
14.679 30.788 5.359 3.386 5.516 20.557
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 16. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2012
Koreksi negatif Laba penjualan menara - bersih yang dikenakan pajak final (Catatan 29) Bagian laba bersih entitas anak/perusahaan asosiasi Amortisasi aset takberwujud lainnya Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban pensiun berkala - bersih Penyusutan - bersih Realisasi akrual kenikmatan karyawan - bersih Amortisasi izin dibayar di muka jangka panjang Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak (rugi pajak) Perusahaan tahun berjalan Akumulasi rugi pajak pada awal tahun Penyesuaian akumulasi rugi pajak karena pemeriksaan pajak atas pajak penghasilan badan tahun 2010 di tahun 2012 Akumulasi rugi pajak pada akhir tahun
2011 (DisajikanKembali)
(1.183.963) (234.930) (150.515) (69.817) (2.241) (1.719) 375.701 (1.408.985)
(145.007 ) (173.331 ) (42.008 ) (15.387) (1.228.414) (115.677 ) (13.255) (94.326) (266.924 ) (1.142.061 )
166.147 (867.137)
(1.408.985 )
Perhitungan beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Beban (manfaat) pajak penghasilan - tahun berjalan (sesuai tarif pajak yang berlaku) Perusahaan Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Koreksi pajak dari tahun sebelumnya yang dibayar di tahun berjalan Entitas Anak Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Koreksi pajak dari tahun sebelumnya yang dibayar di tahun berjalan Beban pajak penghasilan - tahun berjalan - bersih
71
2011
-
-
103.224
-
123.852
120.177
7.353
-
234.429
120.177
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 16. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2012
Beban (manfaat) pajak penghasilan - tangguhan - pengaruh perbedaan temporer pada tarif pajak yang berlaku Perusahaan Pemanfaatan akumulasi rugi (laba) pajak Bagian laba bersih entitas anak/perusahaan asosiasi Amortisasi aset takberwujud lainnya Penyesuaian sehubungan dengan pemeriksaan pajak (Catatan 13) Beban pensiun berkala - bersih Penyusutan - bersih Pembalikan liabilitas pajak tangguhan dari transaksi penjualan menara telekomunkasi (Catatan 29) Pembayaran kenikmatan karyawan masih harus dibayar - bersih Beban dari transaksi sewa Laba atas penjualan dan pertukaran aset tetap - bersih Penghapusan piutang usaha (Cadangan penurunan nilai piutang) - bersih Akrual penyisihan penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian - bersih Amortisasi beban emisi pinjaman dan hutang obligasi, biaya solicitation dan diskon (Catatan 18 dan 19) Amortisasi izin dibayar dimuka jangka panjang Lain-lain Bersih Manfaat pajak penghasilan tangguhan - bersih yang berasal dari pembalikan liabilitas pajak tangguhan atas investasi pada IMM, ISPL dan IPBV Entitas Anak Beban (manfaat) pajak penghasilan bersih - tangguhan Beban (manfaat) pajak penghasilan - bersih
2011 (DisajikanKembali)
93.925 46.796 37.629 824 560 (214.121)
(66.731 ) 33.341 43.333 3.847 307.104
(91.938) (41.635) (33.733) (31.149)
28.919 (12.298 ) (54.348 )
(12.496)
(6.877)
(11.981)
(232)
(6.310) (858) (8.858)
(3.670) 3.314 (800)
(273.345) -
274.902 (111.097)
(273.345) 13.118
163.805 (19.369)
(260.227)
144.436
(25.798)
264.613
Perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Beban (manfaat) pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Koreksi pajak dari tahun sebelumnya yang dibayar di tahun berjalan Entitas Anak Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Koreksi pajak dari tahun sebelumnya yang dibayar di tahun berjalan Beban pajak penghasilan - tahun berjalan - bersih
72
2011
-
-
103.224
-
123.852
120.177
7.353
-
234.429
120.177
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 16. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2012
2011
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23
110.523 18.563
80.935 14.275
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan
129.086
95.210
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Entitas Anak Pasal 23 Pasal 25
6.368 124.908
5.880 187.474
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka Entitas Anak
131.276
193.354
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
260.362
288.564
Taksiran hutang pajak penghasilan Entitas Anak
26.137
13.330
Jumlah taksiran hutang pajak penghasilan
26.137
13.330
Tagihan pajak (Catatan 13) Perusahaan Entitas Anak
129.086 33.561
95.210 86.507
Jumlah tagihan pajak
162.647
181.717
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak 25% terhadap laba sebelum pajak penghasilan dan beban (manfaat) pajak penghasilan seperti pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Bagian Perusahaan atas laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan dan pembalikan eliminasi konsolidasi antar perusahaan Pengaruh pajak atas perbedaan tetap 5% pajak final atas penjualan menara Kenikmatan karyawan Biaya transaksi terkait penjualan menara yang dikenakan pajak final Aset pajak tangguhan atas rugi pajak tahun berjalan yang tidak diakui Ketetapan pajak penghasilan dan PPN (termasuk denda) Sumbangan Representasi dan jamuan Laba penjualan menara - bersih yang dikenakan pajak final (Catatan 29) Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Lain-lain Penyesuaian sehubungan dengan pemeriksaan pajak dan lain-lain Beban pajak atas koreksi pajak penghasilan badan Satelindo tahun pajak 2002 (Catatan 13)
73
2011
461.618
1.331.357
115.404
332.839
58.938
43.854
46.335 21.070
18.501
14.112
-
13.278 6.359 6.037 1.679
3.300 9.116 2.218
(387.928 ) (28.362 ) (4.121 ) 824
(21.162 ) (22.870 ) 9.914
103.163
-
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 16. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2012 Manfaat pajak penghasilan tangguhan yang berasal dari pembalikan liabilitas pajak tangguhan atas investasi pada IMM, ISPL dan IPBV Koreksi pajak dari tahun sebelumnya yang dibayar di tahun berjalan
2011
7.414
Beban (manfaat) pajak penghasilan - bersih sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
(25.798 )
(111.097) 264.613
Jumlah pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012
Aset pajak tangguhan Akrual kenikmatan karyawan - bersih Akumulasi rugi pajak Cadangan penurunan nilai piutang Beban dari transaksi sewa Cadangan penurunan nilai investasi pada perusahaan asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya Beban pensiun Cadangan penurunan nilai pada investasi jangka pendek Lain-lain Jumlah Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Investasi pada entitas anak/perusahaan asosiasi - setelah dikurangi amortisasi goodwill dan aset takberwujud lainnya Izin dibayar di muka jangka panjang Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi/entitas anak Beban emisi pinjaman dan hutang obligasi, biaya solicitation dan diskon tangguhan Lain-lain Jumlah Liabilitas pajak tangguhan - bersih
74
2011 (DisajikanKembali)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (DisajikanKembali)
260.033 216.784 137.568 52.556
206.416 352.246 125.073 18.823
235.104 285.515 118.195 6.525
42.469 17.736
42.469 18.296
39.069 22.143
6.349 345
6.349 1.549
6.349 3.300
733.840
771.221
716.200
2.122.016
2.499.935
2.247.180
271.388 16.018
195.595 16.876
229.034 13.562
1.460
1.460
1.460
547 463
6.856 659
10.526 659
2.411.892
2.721.381
2.502.421
1.678.052
1.950.160
1.786.221
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 16. HUTANG PAJAK (lanjutan) Rincian saldo aset dan liabilitas pajak tangguhan setiap entitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Liabilitas Pajak Tangguhan
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Entitas Anak Lintasarta IMM APE ISPL SMT Jumlah
31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) Liabilitas Pajak Tangguhan
Aset Pajak Tangguhan
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) Liabilitas Pajak Tangguhan
Aset Pajak Tangguhan
-
1.678.052
-
1.950.160
-
1.786.221
78.593 22.100 -
5.438 780 -
80.094 33.718 -
5.165 1.027 -
77.396 17.263 -
4.383 428 1.597
100.693
1.684.270
113.812
1.956.352
94.659
1.792.629
Aset pajak tangguhan Lintasarta sebagian besar berkaitan dengan pajak tangguhan atas perbedaan temporer dalam pengakuan penyusutan aset tetap. Perbedaan temporer signifikan atas mana aset pajak tangguhan dihitung, tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan sampai akrual kenikmatan karyawan telah dibayarkan, cadangan penurunan nilai piutang terealisasi pada saat piutang dihapuskan memenuhi ketentuan tertentu berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan, cadangan penurunan nilai investasi pada perusahaan asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya terealisasi pada saat penjualan investasi dan beban pensiun dibayar. Liabilitas pajak tangguhan signifikan berasal dari perbedaan dasar pencatatan aset tetap, investasi pada entitas anak/perusahaan asosiasi, izin dibayar di muka jangka panjang, beban emisi pinjaman dan hutang obligasi, biaya solicitation dan diskon menurut pembukuan dan pelaporan pajak. Sebelum tahun 2011, Perusahaan mencadangkan liabilitas dan aset pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan dasar pencatatan investasi pada entitas anak menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena Perusahaan berkeyakinan bahwa kemungkinan besar investasi pada entitas anak tertentu akan terpulihkan melalui penjualan saham yang merupakan transaksi kena pajak, dan untuk entitas anak tertentu, perbedaan tersebut dapat dikurangkan dari pendapatan sebagai akibat penggabungan usaha. Pada tahun 2011, Perusahaan mengevaluasi kembali strategi investasi termasuk perlakuan akuntansi terhadap pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan dasar pencatatan investasi pada entitas anak menurut pembukuan dan pelaporan pajak dan mengevaluasi pertimbangan atas “masa depan yang dapat diperkirakan (forseeable future)” dan “kemungkinan besar (more likely than not)”. Berdasarkan peninjauan Perusahaan, liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan dasar pencatatan investasi pada entitas anak tertentu (IMM, ISPL dan IPBV) menurut pembukuan dan pelaporan pajak tidak diakui sebagai perbedaan temporer karena Perusahaan berkeyakinan bahwa waktu pembalikan perbedaan temporer dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan. Oleh karena itu, saldo liabilitas pajak tangguhan atas perbedaan temporer kena pajak dari investasi pada IMM, ISPL dan IPBV pada tanggal 1 Januari 2011 sejumlah Rp111.097 dibalik dan dikreditkan terhadap manfaat pajak penghasilan tangguhan tahun berjalan.
75
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 16. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pada tanggal 5 Maret 2012, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Pengadilan Pajak yang menerima permintaan Perusahaan atas kompensasi bunga terkait dengan penerbitan SKPLB tahun pajak 2004 sebesar Rp60.674. Berdasarkan penilaian Perusahaan, realisasi penghasilan sehubungan dengan kompensasi bunga hanya kemungkinan besar, bukan pasti. Oleh karena itu, kompensasi bunga tidak diakui dalam laporan keuangan Perusahaan. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerima salinan Memori Permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas Surat Keputusan Pengadilan Pajak tanggal 5 Maret 2012 untuk kompensasi bunga terkait dengan penerbitan SKPLB tahun pajak 2004. Pada tanggal 27 Juli 2012, Perusahaan telah menyampaikan Kontra Memori Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 29 April 2013, Perusahaan belum menerima keputusan dari Mahkamah Agung terkait permohonan tersebut. Akumulasi rugi pajak SMT, IMM dan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dapat dikompensasikan sampai dengan tahun 2017 berdasarkan jadual sebagai berikut: Tahun Jatuh Tempo
Jumlah
2013 2014 2015 2016 2017
26.660 31.901 715.153 289.695 53.106
Jumlah
1.116.515
Perusahaan akan menyampaikan perhitungan pajak penghasilan badan di atas dalam SPT Tahunan pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2012 kepada kantor pajak dan dilaporkan berdasarkan peraturan yang berlaku. SPT Tahunan PPh Badan Perusahaan untuk tahun pajak 2011 dan 2010 telah dilaporkan sesuia dengan estimasi laba kena pajak Perusahaan yang tertera di atas. 17. AKRUAL Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2012
Bunga Pemasaran Perbaikan dan perawatan jaringan telekomunikasi Biaya hak penggunaan frekuensi radio (Catatan 35) Kenikmatan karyawan (Catatan 22 dan 30) Insentif agen penjual (dealer) (Catatan 2k) Sewa Kewajiban pelayanan universal (“USO”) (Catatan 35) Listrik, gas dan air Jaringan Biaya layanan akses Blackberry Jasa konsultan Biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi (Catatan 35) Umum dan administrasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) Jumlah
76
2011 (DisajikanKembali)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (DisajikanKembali)
331.101 235.957 229.921 214.653 200.033 170.115 95.200 92.916 87.669 60.646 48.666 44.331 41.277 34.772 74.028
319.880 214.907 288.731 283.588 180.441 82.615 59.929 59.716 58.609 55.593 79.627 35.309 39.507 31.119 106.042
339.957 120.092 265.428 195.686 216.732 125.836 28.090 59.899 85.650 31.111 20.679 65.288 123.455 27.706 90.726
1.961.285
1.895.613
1.796.335
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 18. HUTANG JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 31 Desember
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2012
2011
Pihak ketiga - bersih* Pihak berelasi (Catatan 31) Mandiri - bersih**
6.373.040
8.727.473
9.553.906
-
998.843
1.297.045
Jumlah hutang jangka panjang
6.373.040
9.726.316
10.850.951
Dikurangi bagian jangka pendek - bersih*** Pihak ketiga Pihak berelasi
2.669.218 -
2.301.694 998.843
2.884.147 300.000
Jumlah bagian jangka pendek
2.669.218
3.300.537
3.184.147
Bagian jangka panjang Pihak ketiga Pihak berelasi
3.703.822 -
6.425.779 -
6.669.759 997.045
Jumlah bagian jangka panjang
3.703.822
6.425.779
7.666.804
* Setelah dikurangi beban emisi pinjaman, diskon dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp111.333 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp146.511 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp189.979 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010; diskon pinjaman yang belum diamortisasi sebesar Rp3.682 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp11.891 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp19.267 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 ** Setelah dikurangi beban emisi pinjaman dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp1.157 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp2.955 pada tanggal 31 Januari 2011 / 31 Desember 2010 *** Setelah dikurangi beban emisi pinjaman, diskon dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp6.415 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp2.295 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp373 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
Pinjaman dari pihak ketiga terdiri dari: 31 Desember
AB Svensk Exportkredit (“SEK”), Swedia dengan Jaminan dari Exportkreditnamnden (“EKN”) - setelah dikurangi beban emisi pinjaman yang belum diamortisasi sebesar Rp21.351pada tahun 2012, Rp26.434 pada tahun 2011 dan Rp27.593 pada tahun 2010 Fasilitas Pinjaman Sindikasi Dolar A.S. - setelah dikurangi beban emisi pinjaman dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp2.733 pada tahun 2012, Rp11.621 pada tahun 2011 dan Rp27.122 pada tahun 2010 HSBC Perancis - setelah dikurangi beban emisi pinjaman dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp84.315 pada tahun 2012, Rp104.536 pada tahun 2011 dan Rp129.167 pada tahun 2010 BCA Fasilitas Pinjaman Revolving Berjangka - setelah dikurangi beban emisi pinjaman yang belum diamortisasi sebesar Rp413 pada tahun 2012 dan Rp736 pada tahun 2011
77
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2012
2011
1.840.124
2.127.216
1.972.905
1.520.292
2.069.484
4.018.828
1.278.872
1.356.403
1.500.434
999.587
1.499.264
-
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 31 Desember 2012 Goldman Sachs International (“GSI”) Pokok Pinjaman, setelah dikurangi diskon yang belum diamortisasi sebesar Rp3.682 pada tahun 2012, Rp11.891 pada tahun 2011 dan Rp19.267 pada tahun 2010 Opsi Konversi Nilai Tukar Mata Uang Asing [Foreign Exchange (FX)] Pinjaman Komersial 9 Tahun - setelah dikurangi beban emisi pinjaman dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp1.550 pada tahun 2012, Rp2.046 pada tahun 2011 dan Rp2.821 pada tahun 2010 Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“BSMI”) Fasilitas Pinjaman Revolving Berjangka - setelah dikurangi beban emisi pinjaman yang belum diamortisasi sebesar Rp971 BCA - setelah dikurangi beban emisi pinjaman dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp1.138 pada tahun 2011 dan Rp2.903 pada tahun 2010 Fasilitas Kredit Investasi 6 dari CIMB Niaga Finnish Export Credit Ltd. - setelah dikurangi beban emisi pinjaman dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp373 Fasilitas Kredit Investasi 5 dari CIMB Niaga
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2011
479.818
422.409
415.033
-
49.518
54.595
155.318
181.834
203.805
99.029
-
-
-
998.862 22.483
1.297.097 52.483
-
-
33.793 4.933
Jumlah Dikurangi bagian jangka pendek (setelah dikurangi beban emisi pinjaman dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp6.415 pada tahun 2012, Rp2.295 pada tahun 2011 dan Rp373 pada tahun 2010)
6.373.040
8.727.473
9.553.906
2.669.218
2.301.694
2.884.147
Bagian jangka panjang
3.703.822
6.425.779
6.669.759
78
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Rincian hutang dari pihak berelasi dan pihak ketiga adalah sebagai berikut: Counterparties a. Mandiri*
Jenis Pinjaman § Fasilitas kredit 1 selama 5 tahun tanpa jaminan § Pembayaran pokok pinjaman terhutang setiap tahun
Jatuh Tempo 18 September 2012
Jumlah Rp2.000.000
Struktur Bunga § Tahun 1: 9,75% per tahun § Tahun 2: 10,5% per tahun § Tahun 3-5: rata-rata JIBOR 3 bulanan + 1,5% per tahun § Terhutang setiap triwulanan
b. SEK Swedia dengan Jaminan dari EKN
§ Fasilitas kredit ini terdiri dari Fasilitas A, B dan C dengan jumlah maksimum masingmasing sebesar AS$100.000, AS$155.000 dan AS$60.000 § Pembayaran pokok pinjaman terhutang setiap enam-bulanan
31 Mei 2016 untuk Fasilitas A, 28 Februari 2017 untuk Fasilitas B dan 30 November 2017 untuk Fasilitas C
AS$315.000
§ Fasilitas A: Marjin sebesar 0,25%, LIBOR, Biaya Pendanaan SEK sebesar 1,05% dan Marjin Premi EKN sebesar 1,57% § Fasilitas B: Marjin sebesar 0,05%, Commercial Interest Reference Rate (“CIRR”) dan Marjin Premi EKN sebesar 1,61% § Fasilitas C: Marjin sebesar 0,05%, CIRR dan Marjin Premi EKN sebesar 1,59% § Terhutang setiap enam-bulanan
* Pihak berelasi (Catatan 31)
79
Keterangan § Tidak dikenakan denda jika pembayaran lebih awal dilakukan setelah bulan ke24 dari tanggal perjanjian dengan pemberitahuan tertulis 7 hari sebelumnya § Dikenakan denda sebesar 2% dari jumlah yang dibayarkan jika pembayaran lebih awal dilakukan sebelum bulan ke-24 dari tanggal perjanjian § Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan menerima surat consent dari Mandiri untuk transaksi penjualan aset (Catatan 29). § Pada tanggal 14 September 2012, Perusahaan melunasi sisa pinjaman Mandiri sebesar Rp1.000.000. § Diperbolehkan jika Fasilitas A, B dan C dibayarkan pada saat bersamaan dan dalam jumlah yang proporsional untuk Fasilitas A, B dan C setelah hari terakhir dari periode ketersediaan dan pada tanggal pembayaran kembali dengan pemberitahuan tertulis 20 hari sebelumnya § Dengan jumlah minimum sebesar AS$5.000 dan dalam jumlah kelipatan AS$500 § Setiap pembayaran lebih awal akan digunakan untuk melunasi kewajiban pembayaran pinjaman yang terlama lebih dahulu § Pada tanggal 18 Juni 2012, Perusahaan melakukan amandemen perjanjian fasilitas kredit dengan HSBC Bank Plc, sebagai agen fasilitas. Amandemen mencakup perubahan beberapa definisi dari ketentuan yang terkait dengan transaksi penjualan aset (Catatan 29).
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Counterparties c. Fasilitas Pinjaman Sindikasi Dolar A.S. 12 Lembaga Keuangan**
Jenis Pinjaman § Fasilitas kredit selama 5 tahun tanpa jaminan § Pembayaran pokok pinjaman terhutang setiap enam-bulanan
Jatuh Tempo 12 Juni 2013
Jumlah AS$450.000
Struktur Bunga § London Inter-Bank Offered Rate (“LIBOR”) dolar A.S. + 1,9% per tahun (onshore lenders); LIBOR dolar A.S. + 1,85% per tahun (offshore lenders) § Terhutang setiap enam-bulanan
d. HSBC Perancis
§ Fasilitas berjangka COFACE 12 tahun § Terhutang dalam 20 kali cicilan tengah tahunan
30 September 2019
AS$157.243
§ 5,69% per tahun § Terhutang setiap enam-bulanan
Keterangan § Hanya diperbolehkan jika pembayaran dilakukan setelah bulan ke-6 dari tanggal perjanjian pinjaman dengan pemberitahuan tertulis 15 hari sebelumnya (dengan jumlah minimum sebesar AS$10.000 dan dalam jumlah kelipatan AS$1.000) § Pada tanggal 19 Juni 2012, Perusahaan melakukan amandemen perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank DBS Indonesia, sebagai agen fasilitas. Amandemen mencakup perubahan beberapa definisi dari ketentuan yang terkait dengan transaksi penjualan aset (Catatan 29). § Diperbolehkan jika dilakukan bersamaan dengan pembayaran secara sukarela untuk fasilitas SINOSURE secara proporsional setelah hari terakhir dari periode ketersediaan dan pada tanggal pembayaran kembali dengan pemberitahuan tertulis 30 hari sebelumnya § Dengan jumlah minimum sebesar AS$10.000 dan dalam jumlah kelipatan AS$1.000 § Setiap pembayaran lebih awal akan digunakan untuk melunasi kewajiban pembayaran pinjaman yang terlama lebih dahulu § Pada tanggal 18 Juni 2012, Perusahaan mengubah perjanjian fasilitas kredit COFACE dengan HSBC Perancis, sebagai agen fasilitas. Amandemen mencakup perubahan beberapa definisi dari ketentuan yang terkait dengan transaksi penjualan aset (Catatan 29).
** Pada tanggal 14 Oktober 2011, PT Bank UOB Indonesia (salah satu kreditur di Fasilitas Pinjaman Sindikasi Dolar A.S.) memindahkan hutangnya kepada UOB Limited (kreditur lain di Fasilitas Pinjaman Sindikasi Dolar A.S.), sehingga jumlah kreditur menjadi 12.
80
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Counterparties d. HSBC Perancis (lanjutan)
Jenis Pinjaman § Fasilitas berjangka SINOSURE 12 tahun § Terhutang dalam 20 kali cicilan tengah tahunan
Jatuh Tempo 30 September 2019
Jumlah AS$44.200
Struktur Bunga § LIBOR dolar A.S.+ 0,35% per tahun § Terhutang setiap enam-bulanan
e. BCA
§ Fasilitas pinjaman revolving berjangka dengan jumlah maksimum Rp1.000.000 § Setiap penarikan akan jatuh tempo 1 bulan dari tanggal penarikan. Selanjutnya, pada tanggal 9 Agustus 2011, Perusahaan mendapat persetujuan dari BCA untuk mengubah tanggal jatuh tempo setiap penarikan menjadi selambat-lambatnya pada tanggal 10 Februari 2014 § Pada tanggal 1 Desember 2011, fasilitas ini diamandemen untuk meningkatkan nilai fasilitas menjadi Rp1.500.000 dan merubah suku bunga
10 Februari 2014
Rp1.500.000
§ JIBOR + 1,4% per tahun. Namun, sejak tanggal 1 Desember 2011, menjadi JIBOR + 1,25% per tahun § Terhutang setiap bulan
81
Keterangan § Diperbolehkan jika dilakukan bersamaan dengan pembayaran secara sukarela untuk fasilitas COFACE secara proporsional setelah hari terakhir dari periode ketersediaan dan pada tanggal pembayaran kembali dengan pemberitahuan tertulis 30 hari sebelumnya § Dengan jumlah minimum sebesar AS$10.000 dan dalam jumlah kelipatan AS$1.000 § Setiap pembayaran lebih awal akan digunakan untuk melunasi kewajiban pembayaran pinjaman yang terlama lebih dahulu § Pada tanggal 23 Juli 2012, Perusahaan mengubah perjanjian fasilitas kredit SINOSURE dengan HSBC Perancis, sebagai agen fasilitas. Amandemen mencakup perubahan beberapa definisi dari ketentuan yang terkait dengan transaksi penjualan aset (Catatan 29). § Diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis 1 hari sebelumnya Perusahaan diperbolehkan membayar kembali seluruh atau sebagian dari pinjaman § Pada tanggal 11 Juni 2012, Perusahaan menerima surat consent dari BCA untuk transaksi penjualan aset (Catatan 29). § Pada tanggal 19 Desember 2012, Perusahaan mengubah perjanjian fasilitas kredit dengan BCA. Amandemen mencakup perubahan beberapa definisi dari ketentuan yang terkait dengan transaksi penjualan aset (Catatan 29).
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Counterparties f. GSI***
Jenis Pinjaman § Pinjaman investasi § Memberikan “Opsi Konversi FX” kepada GSI untuk melakukan konversi pinjaman tersebut menjadi pinjaman dolar A.S. sebesar AS$50.000 pada tanggal 30 Mei 2012 (“Opsi Konversi FX”) § Nilai wajar Opsi Konversi FX pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar AS$5.460,78 (setara dengan Rp49.518) dan AS$6.072,20 (setara dengan Rp54.595) (Catatan 20)
Jatuh Tempo 30 Mei 2013
Jumlah AS$50.000
Struktur Bunga § 8,75% per tahun § Apabila GSI mengambil Opsi Konversi FX, mulai tanggal 30 Mei 2012 pinjaman akan dikenakan bunga tetap sebesar 6,45% per tahun atas pokok pinjaman AS$50.000 § Terhutang setiap triwulanan
g. HSBC Cabang Jakarta, CIMB Niaga dan Bank of China Limited, Cabang Jakarta
· Fasilitas pinjaman komersial 9 tahun tanpa jaminan · Pembayaran dalam lima belas cicilan tengah tahunan setelah 24 bulan dari tanggal perjanjian pinjaman. Untuk lima cicilan pertama, Perusahaan akan membayar masingmasing sebesar: AS$1.351,85; dan AS$2.027,78 untuk cicilan berikutnya
28 November 2016
AS$27.037
§ LIBOR A.S. dolar + 1,45% per tahun § Terhutang setiap enam-bulanan
h. BSMI
§ Fasilitas pinjaman revolving berjangka dengan jumlah maksimum Rp650.000 § Setiap penarikan akan jatuh tempo 36 bulan dari tanggal penarikan, tetapi tidak melebihi tanggal 31 Desember 2015
31 Desember 2015
Rp650.000
§ JIBOR + 1,25% per tahun § Terhutang setiap bulan, tiga-bulanan atau enam-bulanan
Keterangan § Perubahan yang berhubungan dengan perpajakan di Inggris atau di Indonesia § Kegagalan pelunasan Guaranteed Notes Jatuh Tempo 2012 § Kegagalan pelunasan Notes dolar A.S. dan obligasi rupiah Perusahaan § Penarikan kembali, pembelian, atau pembatalan Guaranteed Notes Jatuh Tempo 2012 dan tidak terdapat saldo Notes dolar A.S. Indosat yang terhutang karena penarikan kembali, pembelian atau pembatalan tersebut § Perubahan kendali dalam Perusahaan § Diperbolehkan pada setiap tanggal pembayaran kembali setelah tanggal pembayaran pertama dengan pemberitahuan tertulis 30 hari sebelumnya § Dengan jumlah minimum sebesar AS$5.000 dan dalam jumlah kelipatan AS$1.000 § Setiap pembayaran lebih awal akan digunakan untuk melunasi kewajiban pembayaran pinjaman secara proporsional § Pada tanggal 20 Juni 2012, Perusahaan mengubah perjanjian fasilitas kredit dengan HSBC Ltd, sebagai agen fasilitas. Amandemen mencakup perubahan beberapa definisi dari ketentuan yang terkait dengan transaksi penjualan aset (Catatan 29). § Diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis 5 hari sebelumnya Perusahaan boleh membayar kembali seluruh atau sebagian dari pinjaman
*** Pada tanggal 30 Mei 2012, GSI melakukan opsi konversi FX pinjaman menjadi dolar A.S. sebesar AS$50.000. Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp5.319 dari opsi tersebut dan dikategorikan dalam Laba perubahan nilai wajar Derivatif.
82
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Counterparties i. BCA
Jenis Pinjaman § Fasilitas kredit 1 selama 5 tahun tanpa jaminan § Penarikan pokok pinjaman terhutang setiap tahun
Jatuh Tempo 27 September 2012
Jumlah Rp2.000.000
Struktur Bunga § Tahun 1: 9,75% per tahun § Tahun 2: 10,5% per tahun § Tahun 3-5: JIBOR 3 bulanan + 1,5% per tahun § Terhutang setiap triwulanan
j. CIMB Niaga
§ Fasilitas kredit Investasi 6 yang diperoleh Lintasarta § Terhutang setiap triwulanan
24 Agustus 2012
Rp75.000
§ 14,5% per tahun, yang dapat diubah oleh CIMB Niaga tergantung keadaan pasar § Terhutang setiap triwulan
k. Finnish Export Credit Ltd.
§ Fasilitas kredit 5 tahun § Terhutang setiap enam - bulanan
12 Mei 2011
AS$38.000
§ 4,15% per tahun § Terhutang setiap enam-bulanan
83
Keterangan § Tidak dikenakan denda jika pembayaran lebih awal dilakukan setelah bulan ke24 dari tanggal perjanjian dengan pemberitahuan tertulis 7 hari sebelumnya § Dikenakan denda sebesar 2% dari jumlah yang dibayarkan jika pembayaran lebih awal dilakukan sebelum bulan ke-24 dari tanggal perjanjian § Pada tanggal 11 Juni 2012, Perusahaan menerima surat consent dari BCA untuk transaksi penjualan aset (Catatan 29) § Pada tanggal 27 September 2012, Perusahaan melunasi sisa pinjaman BCA sejumlah Rp1.000.000. § Diperbolehkan pada tanggal pembayaran bunga dengan pemberitahuan tertulis 15 hari sebelumnya. Lintasarta boleh membayar kembali seluruh atau sebagian dari pinjaman sebelum tanggal jatuh tempo hanya dengan menggunakan dana dari kegiatan operasional Lintasarta. Pembayaran kembali dengan menggunakan dana yang diperoleh dari pinjaman pihak lain diperkenankan dengan membayar denda yang ditentukan oleh CIMB Niaga § Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan peralatan (Catatan 8) yang dibeli dengan hasil dari fasilitas pinjaman. § Pada bulan April 2012, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya. § Diperbolehkan jika pembayaran dilakukan setelah 60 hari dari tanggal perjanjian pinjaman dengan pemberitahuan tertulis 15 hari sebelumnya (dengan jumlah minimum sebesar AS$10.000 dan dalam jumlah kelipatan AS$1.000) § Pada bulan Mei 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Counterparties l. CIMB Niaga
Jenis Pinjaman § Fasilitas Kredit Investasi 5 yang diperoleh Lintasarta § Terhutang setiap triwulanan
Jatuh Tempo 10 Januari 2011
Jumlah Rp50.000
Struktur Bunga · SBI satu-bulanan + 2,25% per tahun · Terhutang setiap triwulan
Keterangan § Hanya diperbolehkan pada tanggal pembayaran bunga dengan pemberitahuan tertulis 13 hari sebelumnya. Lintasarta boleh membayar kembali seluruh atau sebagian dari pinjaman sebelum tanggal jatuh tempo hanya dengan menggunakan dana dari kegiatan operasional Lintasarta. Pembayaran kembali dengan menggunakan dana yang diperoleh dari pinjaman pihak lain diperkenankan dengan membayar denda 1% dari jumlah pembayaran lebih awal. § Pada bulan Januari 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
Jadual pembayaran pokok semua pinjaman hutang jangka panjang dari tahun 2013, pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
2014
2015
2017 dan sesudahnya
2016
Jumlah
Dalam rupiah Fasilitas pinjaman revolving berjangka dengan BCA Fasilitas pinjaman revolving berjangka dengan BSMI
-
1.000.000
-
-
-
1.000.000
-
-
100.000
-
-
100.000
Sub-jumlah
-
1.000.000
100.000
-
-
1.100.000
435.150
435.150
435.150
366.079
189.946
1.861.475
Dalam dolar A.S. SEK, Swedia (AS$192.500) Fasilitas Pinjaman Sindikasi Dolar A.S. (AS$157.500) HSBC Perancis (AS$140.970,68) GSI (AS$50.000) Fasilitas Pinjaman Komersial 9 Tahun (AS$16.222,20)
1.523.025
-
-
-
-
1.523.025
194.741 483.500
194.741 -
194.741 -
194.741 -
584.223 -
1.363.187 483.500
39.217
39.217
39.217
39.217
-
156.868
Sub-jumlah
2.675.633
669.108
669.108
600.037
774.169
5.388.055
Jumlah
2.675.633
1.669.108
769.108
600.037
774.169
6.488.055
Dikurangi: - beban emisi pinjaman dan biaya solicitation yang belum diamortisasi - diskon pinjaman yang belum diamortisasi Bersih
(111.333) (3.682) 6.373.040
84
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Semua pinjaman tidak dijamin dengan aset tertentu Grup maupun oleh pihak lain, kecuali aset yang telah ditentukan spesifik merupakan jaminan dalam Catatan 18j. Jumlah amortisasi beban emisi pinjaman, diskon dan biaya solicitation masing-masing adalah sebesar Rp65.269 dan Rp63.731 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 28). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman. 19. HUTANG OBLIGASI Akun ini terdiri dari: 31 Desember
a. Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 - setelah dikurangi beban emisi notes yang belum diamortisasi sebesar Rp73.454 pada tahun 2012, Rp58.420 pada tahun 2011 dan Rp64.885 pada tahun 2010 dan diskon notes yang belum diamortisasi sebesar Rp23.154 pada tahun 2012, Rp26.208 pada tahun 2011 dan Rp29.666 pada tahun 2010 b. Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap - setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp8.478 c. Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap - setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp7.061 pada tahun 2012, Rp9.102 pada tahun 2011 dan Rp11.041 pada tahun 2010 d. Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap - setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi yang belum diamortisasi sebesar Rp3.454 pada tahun 2012, Rp4.442 pada tahun 2011 dan Rp5.362 pada tahun 2010 e. Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap - setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp1.609 pada tahun 2012, Rp3.603 pada tahun 2011 dan Rp5.414 pada tahun 2010
85
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2012
2011
6.188.892
5.809.572
5.749.599
2.691.522
-
-
2.592.939
2.590.898
2.588.959
1.296.546
1.295.558
1.294.638
1.078.391
1.076.397
1.074.586
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 19. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Akun ini terdiri dari (lanjutan): 31 Desember 2012 f. Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008 - setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp353 pada tahun 2012, Rp1.545 pada tahun 2011 dan Rp2.625 pada tahun 2010 g. Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 - setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp698 pada tahun 2012, Rp1.124pada tahun 2011 dan Rp1.517 pada tahun 2010 h. Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 - setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp930 i. Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 - setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi yang belum diamortisasi sebesar Rp627 pada tahun 2012, Rp754 pada tahun 2011 dan Rp873 pada tahun 2010 j. Obligasi Indosat Kedua Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang - setelah dikurangi biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp649 pada tahun 2011 dan Rp652 pada tahun 2010 k. Obligasi Terbatas II yang diterbitkan oleh Lintasarta* l. Obligasi Terbatas I yang diterbitkan oleh Lintasarta** m. Obligasi Indosat Keempat Tahun 2005 dengan Tingkat Bunga Tetap - setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp1.382 n. Obligasi Syari’ah Ijarah Indosat Tahun 2005 - setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp487 Jumlah hutang obligasi Dikurangi bagian jangka pendek (setelah dikurangi beban emisi hutang obligasi dan biaya solicitation yang belum diamortisasi sebesar Rp825 pada tahun 2012 dan Rp1.869 pada tahun 2010) Bagian jangka panjang * **
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2011
569.647
568.455
567.375
399.302
398.876
398.483
299.070
-
-
199.373
199.246
199.127
-
199.351 25.000 16.989
199.348 25.000 16.989
-
-
813.618
-
-
284.513
15.315.682
12.180.342
13.212.235
1.329.175
41.989
1.098.131
13.986.507
12.138.353
12.114.104
Setelah eliminasi Obligasi Terbatas II sejumlah Rp35.000 yang diterbitkan kepada Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 dan 31 Desember 2010. Lintasarta membayar lebih awal jumlah tersebut pada tanggal 29 Desember 2011. Setelah eliminasi Obligasi Terbatas I sejumlah Rp9.564 yang diterbitkan kepada Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 dan 31 Desember 2010. Lintasarta membayar lebih awal jumlah tersebut pada tanggal 29 Desember 2011.
86
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 19. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Obligasi a. Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020
Jumlah Nominal AS$650.000
Bunga § 7,375% per tahun § Terhutang dalam tahunan
cicilan
10,20% per tahun Terhutang dalam cicilan tiga-bulanan 10,65% per tahun Terhutang dalam cicilan tiga-bulanan
87
Keterangan
29 Juli 2020
GN dapat ditarik kembali atas opsi IPBV: § Sebelum tanggal 29 Juli 2013, IPBV dapat menarik kembali sampai dengan 35% dari seluruh total nilai pokok GN dengan dana dari satu atau lebih Penawaran Umum dengan harga penarikan 107, 375% dari nilai pokok. § Sebelum tanggal 29 Juli 2015, IPBV mempunyai hak opsi untuk menarik kembali seluruh atau sebagian dari nilai pokok GN dengan harga penarikan setara dengan 100% nilai pokok GN ditambah premium tertentu. § Pada atau setelah tanggal 29 Juli 2015, IPBV setiap saat dan sewaktuwaktu dapat menarik kembali seluruh atau sebagian dari nilai pokok GN pada harga penarikan tertentu. § Setiap saat, dengan pemberitahuan tidak kurang dari 30 hari atau lebih dari 60 hari, IPVB dapat menarik kembali nilai pokok GN dengan harga 100% dari nilai pokok ditambah bunga dan jumlah tambahan yang belum dan masih harus dibayar sampai dengan (tetapi tidak termasuk) tanggal penarikan kembali, apabila terdapat perubahan tertentu yang mempengaruhi potongan pajak di Indonesia dan Belanda. § Atas perubahan kendali dari IPBV, pemegang GN memiliki hak untuk meminta IPBV untuk membeli kembali seluruh atau sebagian GN miliknya. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir (yang dipublikasikan pada bulan Juli, Februari dan April 2012), GN tersebut memiliki peringkat BB+ (stable outlook), Ba1 (stable outlook) dan BBB (stable outlook), masingmasing dari Standard & Poor’s (“S&P”), Moody’s Investors Service (“Moody’s”) dan Fitch Ratings (“Fitch”).
27 Juni 2019
§ Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah ulang tahun emisi ke-1, pada harga pasar untuk dimiliki sementara atau sebagai pelunasan awal. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Juni 2012, obligasi tersebut memiliki peringkat idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”).
tengah-
b. Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012 § Seri A Rp1.200.000 § 8,625% per tahun § Terhutang dalam cicilan tiga-bulanan § Seri B Rp1.500.000 § 8,875% per tahun § Terhutang dalam cicilan tiga-bulanan
c. Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 § Seri A Rp1.230.000 § § § Seri B Rp1.370.000 § §
Jatuh Tempo
27 Juni 2022
29 Mei 2014 29 Mei 2017
§ Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah ulang tahun emisi ke-1, pada harga pasar untuk dimiliki sementara atau sebagai pelunasan awal. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Juni 2012, obligasi tersebut memiliki peringkat idAA+ dari Pefindo.
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 19. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Jumlah Bunga Nominal d. Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009 § Seri A Rp700.000 § 11,25% per tahun § Terhutang dalam cicilan tiga-bulanan Obligasi
§ Seri B
Rp600.000
§ 11,75% per tahun § Terhutang dalam cicilan tiga-bulanan
e. Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008 § Seri A Rp760.000 § 10,25% per tahun § Terhutang dalam cicilan tiga-bulanan § Seri B Rp320.000 § 10,80% per tahun § Terhutang dalam cicilan tiga-bulanan
Jatuh Tempo
Keterangan
8 Desember 2014
§ Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah ulang tahun emisi ke-1, pada harga pasar untuk dimiliki sementara atau sebagai pelunasan awal. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Juni 2012, obligasi tersebut memiliki peringkat idAA+ dari Pefindo.
8 Desember 2016
9 April 2013 9 April 2015
f. Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008 (“Sukuk Ijarah III”)
Rp570.000
§ Pemegang obligasi berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah tetap tahunan sejumlah Rp58.425, terhutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 9 Juli 2008 sampai dengan 9 April 2013.
9 April 2013
g. Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 (“Sukuk Ijarah II”)
Rp400.000
§ Pemegang obligasi berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah tetap tahunan sejumlah Rp40.800, terhutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 29 Agustus 2007 sampai dengan 29 Mei 2014.
29 Mei 2014
h. Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 (“Sukuk Ijarah V”)
Rp300.000
§ Pemegang obligasi berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah tetap tahunan sejumlah Rp25.875, terhutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 27 September 2012 sampai dengan 27 Juni 2019.
27 Juni 2019
i. Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah IV”) § Seri A Rp28.000 § Pemegang obligasi berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah tetap tahunan sejumlah Rp3.150, terhutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan 8 Desember 2014. § Seri B Rp172.000 § Pemegang obligasi berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah tetap tahunan sejumlah Rp20.210, terhutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan 8 Desember 2016.
88
8 Desember 2014
8 Desember 2016
§ Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah ulang tahun emisi ke-1, pada harga pasar untuk dimiliki sementara atau sebagai pelunasan awal. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2012, obligasi tersebut memiliki peringkat idAA+ dari Pefindo. § Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah ulang tahun emisi ke-1, pada harga pasar. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2012, obligasi tersebut memiliki peringkat idAA+ (sy) (stable outlook) dari Pefindo. § Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah ulang tahun emisi ke-1, pada harga pasar. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Juni 2012, obligasi tersebut memiliki peringkat idAA+(sy) dari Pefindo. § Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah ulang tahun emisi ke-1, pada harga pasar. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Juni 2012, obligasi tersebut memiliki peringkat idAA+(sy) dari Pefindo. § Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah ulang tahun emisi ke-1, pada harga pasar. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Juni 2012, obligasi tersebut memiliki peringkat idAA+ (sy) dari Pefindo.
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 19. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Obligasi j. Obligasi Indosat Kedua Tahun 2002-Seri B
Jumlah Nominal Rp200.000
k. Obligasi Terbatas II yang diterbitkan oleh Lintasarta (diamandemen pada tanggal 25 Agustus 2009)
Rp66.150 dengan sisa sejumlah Rp60.000 sejak tanggal 14 Juni 2009
l. Obligasi Terbatas I yang diterbitkan oleh Lintasarta (diamendemen pada tanggal 25 Agustus 2009)
Rp34.856, dengan sisa sejumlah Rp26.553 sejak tanggal 2 Juni 2009
m. Obligasi Indosat Keempat Tahun 2005
Rp815.000
n. Obligasi Syari’ah Ijarah Indosat Tahun 2005
Rp285.000
Jatuh Tempo
Keterangan
§ 16% per tahun § Terhutang dalam cicilan tiga-bulanan
Bunga
6 November 2032
§ Rata-rata deposito berjangka rupiah tiga-bulanan Mandiri, BNI, BRI dan BTN ditambah premi tetap sebesar 3% (Batas maksimum tingkat bunga mengambang sebesar 19% per tahun dan batas minimum sebesar 11% per tahun dan mulai tanggal 14 Juni 2009, batas minimum ditingkatkan menjadi12,75% per tahun) § Dibayar dalam tiga-bulanan § Rata-rata deposito berjangka rupiah tiga-bulanan Mandiri, BNI, BRI dan BTN ditambah premi tetap sebesar 3% (Batas maksimum tingkat bunga mengambang sebesar 19% per tahun dan batas minimum sebesar 11% per tahun dan mulai tanggal 14 Juni 2009, batas minimum ditingkatkan menjadi12,75% per tahun) § Dibayar dalam tiga-bulanan § 12% per tahun § Dibayar dalam cicilan tiga-bulanan
14 Juni 2009 diperpanjang menjadi 14 Juni 2012
§ Perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali pada ulang tahun emisi ke-10, ke-15, ke-20 dan ke-25 pada tingkat harga 101% dari nilai nominal obligasi dan pemegang obligasi mempunyai hak untuk menjual apabila peringkat obligasi turun menjadi idAA- atau lebih rendah atau pada ulang tahun emisi ke-15, ke-20 dan ke-25. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Juni 2012, obligasi tersebut memiliki peringkat idAA+ dari Pefindo. § Pada tanggal 6 November 2012, Perusahaan menggunakan hak opsi untuk menarik secara penuh sisa Obligasi Indosat Kedua yang beredar dengan harga beli 101%. § Pada tanggal 29 Februari 2012, Lintasarta melunasi secara penuh obligasi ini.
§ Pemegang obligasi berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah tetap tahunan sejumlah Rp34.200, dibayar setiap tiga-bulanan mulai tanggal 21 September 2005 sampai dengan 21 Juni 2011.
89
2 Juni 2009 diperpanjang menjadi 2 Juni 2012
§ Pada tanggal 31 Januari 2012, Lintasarta melunasi secara penuh obligasi ini.
21 Juni 2011
§ Perusahaan memiliki opsi pelunasan awal pada ulang tahun emisi ke-4 obligasi pada 100% dari nilai nominal obligasi dan opsi membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi setelah ulang tahun emisi ke-1 dari obligasi pada harga pasar. § Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan melunasi secara penuh obligasi ini. § Perusahaan memiliki opsi pelunasan awal pada ulang tahun emisi ke-4 obligasi pada 100% dari nilai nominal obligasi dan opsi membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi setelah ulang tahun emisi ke-1 dari obligasi pada harga pasar. § Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan melunasi secara penuh obligasi ini.
21 Juni 2011
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 19. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Jadual pembayaran pokok hutang obligasi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Dalam dolar A.S. Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020* (AS$650.000)
2014
2015
2017 dan sesudahnya *
2016
Jumlah
-
-
-
-
6.285.500
6.285.500
760.000 570.000 -
1.230.000 700.000 400.000 28.000
320.000 -
600.000 172.000
2.700.000 1.370.000 300.000 -
2.700.000 2.600.000 1.300.000 1.080.000 570.000 400.000 300.000 200.000
Sub-jumlah
1.330.000
2.358.000
320.000
772.000
4.370.000
9.150.000
Jumlah
1.330.000
2.358.000
320.000
772.000
10.655.500
15.435.500
Dalam rupiah Obligasi Indosat Kedelapan* Obligasi Indosat Kelima* Obligasi Indosat Ketujuh* Obligasi Indosat Keenam* Sukuk Ijarah III* Sukuk Ijarah II* Sukuk Ijarah V* Sukuk Ijarah IV*
Dikurangi : - beban emisi GN yang belum diamortisasi - beban emisi hutang obligasi dan biaya solitication yang belum diamortisasi - diskon GN yang belum diamortisasi Bersih
*
(73.454) (23.210) (23.154) 15.315.682
Mengacu ke pembahasan sebelumnya mengenai opsi pelunasan awal untuk masing-masing obligasi/GN.
Hutang obligasi ini tidak dijamin dengan aset tertentu Grup maupun oleh pihak lain. Seluruh aset Grup, kecuali aset yang telah ditentukan spesifik merupakan jaminan (Catatan 18j) bagi kreditor lainnya, digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Grup lainnya termasuk obligasi ini. Pada tanggal 5 Juni 2012, Perusahaan dan IPBV menandatangani perjanjian tambahan (Supplemental Indenture) dengan Bank of New York Mellon, sebagai wali amanat, untuk Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 IPBV berdasarkan surat consent yang diterima pada tanggal 21 Mei 2012 yang mewakili 93,21% pemegang notes. Supplemental Indenture mencakup perubahan definisi tertentu pada perjanjian Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 sebelumnya dan persetujuan untuk transaksi penjualan aset (Catatan 29). Pada tanggal 8 Juni 2012, Perusahaan menerima surat consent dari BRI, sebagai wali amanat, untuk Obligasi Indosat Kedelapan, Obligasi Indosat Ketujuh, Obligasi Indosat Keenam, Obligasi Indosat Kelima, Obligasi Indosat Kedua dan Sukuk Ijarah V, IV, III dan II terkait transaksi penjualan aset Perusahaan (Catatan 29). Jumlah amortisasi beban emisi, biaya solicitation hutang obligasi, beban emisi GN dan diskon hutang GN masing-masing adalah sebesar Rp23.288 dan Rp18.057 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 28). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam Ketentuan GN dan Perjanjian Perwaliamanatan.
90
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF Perusahaan menandatangani beberapa kontrak swap dan forward. Di bawah ini adalah informasi sehubungan dengan kontrak dan nilai wajarnya (setelah penyesuaian risiko kredit) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010: Nilai Wajar (Rp) 31 Desember Jumlah Nosional (AS$)
2012 Piutang
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2011 Hutang
Piutang
Hutang
Piutang
Hutang
Kontrak Swap Valuta Asing: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p.
GSI(1) GSI(1) GSI(1) Standard Chartered (“StandChart”)(7) StandChart(8) StandChart(9) HSBC, Cabang Jakarta(2) Merrill Lynch International Bank Limited, Cabang London (“MLIB”)(2) MLIB(6)
100.000 25.000 75.000
-
-
-
-
50.866
-
25.000 25.000 25.000 25.000
-
-
1.620 12.608 -
6.981 -
9.443 -
12.055 1.731 -
50.000 25.000 dengan jumlah menurun MLIB(3) 25.000 DBS(6) 25.000 dengan jumlah menurun HSBC, Cabang Jakarta 10.000 Barclays Bank PLC (“Barclays“) 14.500 HSBC, Cabang Jakarta 14.000 HSBC, Cabang Jakarta 11.000 GSI(3) 84.000
Sub-jumlah
Kontrak Swap Suku Bunga: q. HSBC, Cabang Jakarta r. HSBC, Cabang Jakarta s. GSI t. DBS u. DBS v. Bank of Tokyo MUFJ (“BTMUFJ”) w. BTMUFJ x. BTMUFJ y. StandChart z. DBS(11) aa. DBS(12) ab. BTMUFJ
(10)
ac. International Netherlands Group (“ING”) Bank N.V. (5) ad. ING Bank N.V. (4) Sub-jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
27.037 dengan jumlah menurun 44.200 dengan jumlah menurun 100.000 25.000 dengan jumlah menurun 25.000 dengan jumlah menurun 25.000 dengan jumlah menurun 25.000 dengan jumlah menurun 25.000 dengan jumlah menurun 40.000 dengan jumlah menurun 26.000 dengan jumlah menurun 26.000 dengan jumlah menurun 36.500 dengan jumlah menurun 25.000 dengan jumlah menurun 33.500
-
-
-
-
-
2.234
7.919 -
-
3.639 -
-
2.154 3.778
-
7.962 2.631 3.295 4.338 3.762 -
-
4.271 -
-
3.093 -
-
29.907
-
22.138
6.981
69.334
16.020
-
11.613
-
13.254
-
13.100
-
38.260 25.287
-
35.370 60.869
-
29.027 90.273
-
1.391
-
4.174
-
9.238
-
1.244
-
3.678
-
9.343
-
894
-
2.649
-
6.656
-
804
-
2.347
-
5.885
-
735
-
2.118
-
5.297
-
1.013
-
2.692
-
6.814
-
-
-
1.486
-
4.966
-
-
-
1.282
-
4.303
-
-
-
1.289
-
7.347
-
-
-
-
-
4.014 3.120
-
81.241
-
131.208
-
199.383
kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2005 dan diterminasi pada bulan Juni 2011 kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2008 dan diterminasi pada bulan Juni 2011 kontrak ditandatangani pada bulan September 2008 dan diterminasi pada bulan Juni 2011 kontrak ditandatangani pada bulan April 2009 dan diselesaikan pada bulan Juni 2011 kontrak ditandatangani pada bulan Maret 2009 dan diselesaikan pada bulan Desember 2011 Pada bulan Juni 2012 dan Desember 2011, Perusahaan menggunakan opsi melakukan pelaksanaan sebesar AS$2.000 pada bulan Juni 2012 dan AS$6.000 pada bulan Desember 2011 masing-masing dari nilai kontrak. kontrak ditandatangani pada bulan Januari 2006 dan diselesaikan pada bulan Juni 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Maret 2006 dan diselesaikan pada bulan Juni 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Mei 2006 dan diselesaikan pada bulan Juni 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Maret 2009 dan diselesaikan pada bulan Juni 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Desember 2008 dan diselesaikan pada bulan Desember 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Januari 2009 dan diselesaikan pada bulan Desember 2012
91
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Nilai Wajar (Rp) 31 Desember Jumlah Nosional (AS$) Kontrak Forward Valuta Asing: ae. JP Morgan(13) af. DBS(13) ag. Deutsche Bank(13) ah. Deutsche Bank(13) ai. JP Morgan(13) aj. StandChart(13) ak. JP Morgan(13) al. PT Danareksa (Persero) (“Danareksa”) (13) am. JP Morgan(13) an. StandChart(13) ao. JP Morgan(13) ap. HSBC, Cabang Jakarta(14) aq. HSBC, Cabang Jakarta (15) ar. JP Morgan(14) as. HSBC, Cabang Jakarta (14) at. HSBC, Cabang Jakarta (14) (16) au. HSBC, Cabang Jakarta av. JP Morgan(16) (16) aw. StandChart ax. JP Morgan(16) ay. HSBC, Cabang Jakarta (17) az. HSBC, Cabang Jakarta (17) ba. JP Morgan(18) bb. StandChart(19) bc. StandChart(19) bd. StandChart(20) be. DBS(16) bf. ING(16) bg. DBS(16) bh. DBS(20) bi. JP Morgan(20) bj. HSBC , Cabang Jakarta(20) bk. ING(16) bl. ING(16) bm. DBS(17) bn. ING(18) bo. ING(16) bp. ING(16) bq. GSI(16) br. GSI(16) bs. Royal Bank of Scotland (“RBS”)(17) bt. GSI(17) bu. GSI(17) bv. HSBC(21) bw. HSBC(21) bx. StandChart(22) by. HSBC(22) bz. DBS(21) ca. BNP Paribas(22) cb. GSI(22) cc. ING(22) cd. Barclays(23) ce. Barclays(23) cf. BNP Paribas(23) cg. ING ch. GSI ci. JP Morgan(23) cj. JP Morgan(24) ck. BNP Paribas cl. Barclays cm. BNP Paribas cn. JP Morgan co. ING cp. Barclays cq. DBS cr. DBS cs. JP Morgan ct. DBS (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24)
2012 Piutang
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2011 Hutang
Piutang
Hutang
Piutang
Hutang
10.000 20.000 20.000 10.000 10.000 5.000 10.000
-
-
-
-
-
-
5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 1.000 3.000 10.000 2.000 7.000 9.500 6.000 7.500 13.750 8.000 6.600 3.000 10.000 7.000 7.000 10.000 10.000 10.000 10.000 13.000 13.000 13.500 10.000 10.000 8.000 13.000 12.000 12.000 12.500 2.000 14.000 20.000 18.500 2.000 2.000 5.000 5.000 10.000 20.000 20.000 23.000 13.000 10.000 10.000 20.000 20.000 20.000 20.000 15.000 15.000 15.000 20.000 25.000 15.000
4.137 3.278 2.981 3.254 3.675 4.427 2.956 2.166 1.983 2.621 77 140
-
5.231 1.011 3.902 4.832 3.222 4.021 6.771 4.542 3.666 1.486 5.010 3.538 3.528 5.497 5.523 4.909 5.330 6.960 6.859 7.386 5.478 5.508 4.558 7.550 6.370 7.185 7.338 -
-
-
-
kontrak ditandatangani pada bulan Juli 2011 dan diselesaikan pada bulan Desember 2011 kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2011 dan diselesaikan pada bulan November 2011 kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2011 dan diselesaikan pada bulan Desember 2011 kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2011 dan diselesaikan pada bulan Januari 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2011 dan diselesaikan pada bulan Februari 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2011 dan diselesaikan pada bulan Maret 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2011 dan diselesaikan pada bulan Mei 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2011 dan diselesaikan pada bulan Juni 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2012 dan diselesaikan pada bulan November 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Agustus 2012 dan diselesaikan pada bulan Desember 2012 kontrak ditandatangani pada bulan September 2012 dan diselesaikan pada bulan Desember 2012 kontrak ditandatangani pada bulan Oktober 2012 dan diselesaikan pada bulan Desember 2012
92
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Nilai Wajar (Rp) 31 Desember Jumlah Nosional (AS$)
2012 Piutang
Kontrak Forward Valuta Asing (lanjutan): cu. Barclays 26.000 cv. JP Morgan 30.000 cw. BNP Paribas 25.000 cx. ING 15.000
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2011 Hutang
1.850 2.231 2.356 1.615
Piutang -
Hutang -
Piutang
Hutang
-
-
-
Sub-jumlah
39.747
-
137.211
-
-
-
Jumlah
69.654
81.241
159.349
138.189
69.334
215.403
Perubahan nilai wajar kontrak swap bersih, kontrak forward valuta asing dan derivatif melekat (Catatan 18g), sejumlah Rp4.964 dan Rp57.944 pada 2012 dan 2011, dikreditkan atau dibebankan ke “Laba (Rugi) Perubahan Nilai Wajar Derivatif - Bersih” yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (beban) lain- lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Berikut adalah rincian dari kontrak: Kontrak Swap Valuta Asing No.
Counterparties
Periode Kontrak dan Jumlah Swap
a.
GSI (1)
13 Mei 2005 - 5 November 2010 Jumlah swap sebesar Rp832.250 untuk AS$100.000
b.
GSI (2)
c.
GSI (4)
13 Mei 2005 - 5 November 2010 Jumlah swap sebesar Rp245.000 untuk AS$25.000 22 Agustus 2005 - 22 Juni 2012 Perusahaan akan melakukan swap sebagai berikut:
§
§
(1) (2) (4)
Suku Bunga Premi Swap Tahunan
Tanggal Pembayaran Premi Swap
(i) Tingkat bunga tetap sebesar 6,96% per tahun untuk AS$50.000 dan (ii) tingkat bunga LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 2,62% per tahun untuk AS$50.000 dan dikurangi dengan (a) tingkat bunga LIBOR dolar A.S. 6 bulanan per tahun dikalikan dengan AS$11.750 selama periode 13 Mei 2005 sampai dengan 13 Mei 2008 dan (b) jumlah sebesar AS$11.750 pada tanggal 13 Mei 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, Perusahaan menerima pembayaran dalam jumlah tetap sebesar AS$11.750 (setara dengan Rp109.099) sehubungan dengan kontrak swap valuta asing dari GSI. 4,30% dari AS$25.000
Setiap tanggal 5 Mei dan 5 November
3,28% dari AS$75.000
Jumlah Pembayaran / Amortisasi Premi Swap (Rp) 2012 -
2011 -
Setiap tanggal 5 Mei dan 5 November
-
-
Setiap tanggal 22 Juni dan 22 Desember
-
10.689
AS$75.000 setara dengan AS$75.000 dikalikan dengan yang paling rendah antara kurs nilai tukar rupiah/AS$ dari periode 22 Agustus 2005 22 Juni 2012 jika kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi lebih kecil dari atau setara dengan yang paling rendah dari nilai tukar rupiah/AS$ yang disebutkan di atas ditambah Rp4.300 (dalam angka penuh) AS$75.000 setara dengan AS$75.000 dikalikan dengan kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi dikurangi Rp4.300 (dalam angka penuh) jika kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi lebih besar dari yang terendah antara kurs nilai tukar rupiah/AS$ yang disebutkan di atas ditambah Rp4.300 (dalam angka penuh)
Pada tanggal 5 November 2010, kontrak ini berakhir dan Perusahaan menerima laba penyelesaian kontrak swap valuta asing sebesar Rp59.925 Pada tanggal 5 November 2010, kontrak ini berakhir dan Perusahaan membayar rugi penyelesaian kontrak swap valuta asing sebesar (Rp21.881) Pada tanggal 28 Juni 2011, kontrak ini diterminasi dan Perusahaan menerima laba penyelesaian kontrak swap valuta asing sebesar AS$3.650 atau setara dengan Rp31.379 pada tanggal 1 Juli 2011.
93
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Kontrak Swap Valuta Asing (lanjutan) No.
Counterparties
d.
StandChart (6)
e.
StandChart (7)
f.
StandChart (8)
g.
HSBC(3)
h.
MLIB (5)
Periode Kontrak dan Jumlah Swap 11 Januari 2006 - 22 Juni 2012 Jumlah swap sebesar Rp236.250 untuk AS$25.000 15 Maret 2006 - 22 Juni 2012 Jumlah swap sebesar Rp228.550 untuk AS$25.000 12 Mei 2006 - 22 Juni 2012 Jumlah swap sebesar Rp217.500 untuk AS$25.000 8 Agustus 2006 - 5 November 2010 Jumlah swap sebesar Rp225.000 untuk AS$25.500 8 Agustus 2008 - 22 Juni 2012 Perusahaan akan menerima sebagai berikut:
§
§
§
(3) (5) (6) (7) (8)
Suku Bunga Premi Swap Tahunan 4,78% dari AS$25.000 3,75% dari AS$25.000 3,45% dari AS$25.000
Tanggal Pembayaran Premi Swap Setiap tanggal 22 Juni dan 22 Desember Setiap tanggal 22 Juni dan 22 Desember Setiap tanggal 22 Juni dan 22 Desember
Jumlah Pembayaran / Amortisasi Premi Swap (Rp) 2012 5.754
2011 10.672
4.515
8.372
4.153
7.702
4,00% dari AS$25.000
Setiap tanggal 5 Mei dan 5 November
-
-
4,22% dari AS$50.000
Setiap tanggal 22 Juni dan 22 Desember
-
11.326
nol apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi kurang dari atau sama dengan Rp8.950 terhadap AS$1 (dalam angka penuh) sejumlah dolar A.S. tertentu yang setara dengan AS$50.000 dikalikan dengan (1 - Rp8.950 dibagi dengan kurs spot rupiah/AS$) (dalam angka penuh), apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi lebih besar dari Rp8.950, tetapi kurang dari atau sama dengan Rp11.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh) sejumlah dolar A.S. tertentu yang setara dengan AS$50.000 dikalikan dengan (Rp11.000 Rp8.950) (dalam angka penuh) dibagi dengan kurs spot rupiah/AS$, apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi lebih besar dari Rp11.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh)
Pada tanggal 5 November 2010, kontrak ini berakhir dan Perusahaan membayar rugi penyelesaian kontrak swap valuta asing sebesar (Rp2.550) Pada tanggal 28 Juni 2011, kontrak ini diterminasi dan Perusahaan membayar rugi penyelesaian kontrak swap valuta asing sebesar (AS$1.456) atau setara dengan (Rp12.519) pada tanggal 1 Juli 2011. Pada tanggal 22 Juni 2012, kontrak ini berakhir dan Perusahaan menerima laba penyelesaian kontrak swap valuta asing sebesar Rp575. Pada tanggal 22 Juni 2012, kontrak ini berakhir dan Perusahaan menerima laba penyelesaian kontrak swap valuta asing sebesar Rp8.275. Pada tanggal 22 Juni 2012, kontrak ini berakhir dan Perusahaan menerima laba penyelesaian kontrak swap valuta asing sebesar Rp19.325.
94
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Kontrak Swap Valuta Asing (lanjutan)
No. i.
Counterparties MLIB
(9)(10)(11)
Periode Kontrak dan Jumlah Swap 2 September 2008 - 12 Juni 2013. Perusahaan akan menerima sebagai berikut:
§
§
§
j.
MLIB (12)
§
§
(10) (11) (12)
Tanggal Pembayaran Premi Swap
4,10% dari AS$25.000 sampai dengan tanggal 12 Juni 2011 dan 4,10% dari jumlah dolar A.S. yang menurun sebagaimana telah diatur di dalam kontrak sampai dengan tanggal 12 Juni 2013
Setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember
Jumlah Pembayaran / Amortisasi Premi Swap (Rp) 2012 2011 5.806 9.968
sejumlah dolar A.S. tertentu sesuai kontrak dikalikan dengan (kurs spot rupiah/AS$ - Rp8.800) dibagi dengan kurs spot rupiah/AS$ (dalam angka penuh), apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi lebih besar dari Rp8.800, tetapi kurang dari atau sama dengan Rp12.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh)
sejumlah dolar A.S. tertentu sesuai kontrak dikalikan dengan (Rp3.200 dibagi dengan kurs spot rupiah/AS$) (dalam angka penuh), apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi lebih besar dari Rp12.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh) 8 September 2008 - 22 Juni 2012 Perusahaan akan menerima sebagai berikut:
§
(9)
nol apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi kurang dari atau sama dengan Rp8.800 terhadap AS$1 (dalam angka penuh)
Suku Bunga Premi Swap Tahunan
2,52% dari AS$25.000
Setiap tanggal 22 Juni dan 22 Desember
-
3.382
nol apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi kurang dari atau sama dengan Rp9.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh) sejumlah dolar A.S. tertentu yang setara dengan AS$25.000 dikalikan dengan (1 - Rp9.000 dibagi dengan kurs spot rupiah/AS$) (dalam angka penuh), apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi lebih besar dari Rp9.000, tetapi kurang dari atau sama dengan Rp11.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh) sejumlah dolar A.S. tertentu yang setara dengan AS$25.000 dikalikan dengan (Rp11.000 Rp9.000) dibagi dengan kurs spot rupiah/AS$ (dalam angka penuh), apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi lebih besar dari Rp11.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh)
Pada tanggal 12 Desember 2011, Perusahaan menggunakan opsi melakukan pelaksanaan sebesar AS$6.000 dari nilai kontrak, dan menerima laba penyelesaian kontrak dari pelaksanaan tersebut sebesar AS$189 atau setara dengan Rp1.716. Pada tanggal 12 Juni 2012, kontrak ini berakhir dan Perusahaan menerima penyelesaian nol. Pada tanggal 12 Desember 2012, kontrak ini berakhir dan Perusahaan menerima penyelesaian nol Pada tanggal 28 Juni 2011, kontrak ini diterminasi dan Perusahaan membayar rugi penyelesaian kontrak swap valuta asing sebesar (AS$194) atau setara dengan (Rp1.666) pada tanggal 1 Juli 2011.
95
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Kontrak Swap Valuta Asing (lanjutan)
No.
Counterparties (13)(14)(15)
k.
DBS
Periode Kontrak dan Jumlah Swap 10 September 2008 - 12 Juni 2013 Perusahaan akan menerima sebagai berikut: ■ nol apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal pembayaran sama dengan atau kurang dari Rp8.800 terhadap AS$1 (dalam angka penuh)
§
§
Suku Bunga Premi Swap Tahunan
Tanggal Pembayaran Premi Swap
3,945% dari AS$25.000 sampai dengan tanggal 12 Juni 2011, dan 3,945% dari jumlah dolar A.S. yang menurun sesuai kontrak sampai dengan tanggal 12 Juni 2013
Setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember
Jumlah Pembayaran / Amortisasi Premi Swap (Rp) 2012 2011 4.440 8.727
sejumlah dolar A.S. tertentu yang setara dengan jumlah dolar A.S. pada tanggal pembayaran dikalikan dengan (kurs spot rupiah/AS$ - Rp8.800) dibagi dengan kurs spot rupiah/AS$ (dalam angka penuh), apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal pembayaran lebih besar dari Rp8.800, dan sama dengan atau kurang dari Rp12.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh) sejumlah dolar A.S. tertentu yang setara dengan jumlah dolar A.S. pada tanggal pembayaran dikalikan dengan (Rp12.000 Rp8.800) dibagi dengan kurs spot rupiah/AS$ (dalam angka penuh), apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal pembayaran lebih besar dari Rp12.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh)
l.
HSBC
23 Agustus 2012 - 23 Januari 2013 Jumlah swap sebesar Rp96.000 untuk AS$10.000
3,00% dari AS$10.000
Premi dibayar dimuka sebesar AS$300 (setara dengan Rp2.851) yang pembayarannya dilakukan secara penuh pada tanggal 27 Agustus 2012. Premi ini diamortisasi selama periode kontrak.
2.423
-
m.
Barclays
23 Agustus 2012 - 23 Januari 2013 Jumlah swap sebesar Rp139.200 untuk AS$14.500
2,94% dari AS$14.500
Premi dibayar dimuka sebesar AS$426 (setara dengan Rp4.052) yang pembayarannya dilakukan secara penuh pada tanggal 27 Agustus 2012. Premi ini diamortisasi selama periode kontrak.
3.443
-
(13) (14) (15)
Pada tanggal 12 Desember 2011, perusahaan menggunakan opsi melakukan pelaksanaan sebesar AS$6.000 dari nilai kontrak dan perusahaan menerima laba penyelesaian kontrak dari pelaksanaan tersebut sebesar AS$189 atau setara dengan Rp1.716 Pada tanggal 12 Juni 2012, perusahaan menggunakan opsi melakukan pelaksanaan sebesar AS$2.000 dari nilai kontrak dan perusahaan menerima laba penyelesaian kontrak dari pelaksanaan tersebut sebesar AS$140 atau setara dengan Rp1.324 Pada tanggal 12 Desember 2012, perusahaan menggunakan opsi melakukan pelaksanaan sebesar AS$2.000 dari nilai kontrak dan perusahaan menerima laba penyelesaian kontrak dari pelaksanaan tersebut sebesar AS$186 atau setara dengan Rp1.793
96
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Kontrak Swap Valuta Asing (lanjutan)
No.
Counterparties
Suku Bunga Premi Swap Tahunan
Periode Kontrak dan Jumlah Swap
n.
HSBC
23 Agustus 2012 - 25 Februari 2013 Jumlah swap sebesar Rp134.400 untuk AS$14.000
3,20% dari AS$14.000
o.
HSBC
23 Agustus 2012 - 25 Maret 2013 Jumlah swap sebesar Rp105.600 untuk AS$11.000
3,70% dari AS$11.000
p.
GSI (16)
16 Desember 2008 - 5 November 2010 Perusahaan akan menerima sebagai berikut:
Premi dibayar dimuka sebesar AS$9.500 (setara dengan Rp105.212) yang pembayarannya dilakukan secara penuh pada tanggal 19 Desember 2008. Premi ini diamortisasi selama periode kontrak.
§
§
§
(16)
nol apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi kurang dari atau sama dengan Rp11.500 terhadap AS$1 (dalam angka penuh)
Tanggal Pembayaran Premi Swap Premi dibayar dimuka sebesar AS$448 (setara dengan Rp4.258) yang pembayarannya dilakukan secara penuh pada tanggal 27 Agustus 2012. Premi ini diamortisasi selama periode kontrak. Premi dibayar dimuka sebesar AS$407 (setara dengan Rp3.868) yang pembayarannya dilakukan secara penuh pada tanggal 27 Agustus 2012. Premi ini diamortisasi selama periode kontrak. -
Jumlah Pembayaran/ Amortisasi Premi Swap (Rp) 2012 2.976
2011 -
2.350
-
-
-
35.860
70.838
sejumlah dolar A.S. tertentu yang setara dengan AS$84.000 dikalikan dengan (kurs spot rupiah/AS$ - Rp11.500 dibagi dengan kurs spot rupiah/AS$) (dalam angka penuh), apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi lebih besar dari atau sama dengan Rp15.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh) sejumlah dolar A.S. tertentu yang setara dengan AS$84.000 dikalikan dengan (Rp3.500 dibagi dengan kurs spot rupiah/AS$) (dalam angka penuh), apabila kurs spot rupiah/AS$ pada tanggal terminasi lebih besar dari Rp15.000 terhadap AS$1 (dalam angka penuh) Jumlah
Pada tanggal 5 November 2010, kontrak ini berakhir dan Perusahaan menerima penyelesaian nol atas kontrak swap valuta asing.
Kontrak swap valuta asing dengan GSI (kontrak nomor a, b dan c), dirancang dengan memasukkan credit-linkage dengan Perusahaan sebagai entitas referensi dan dengan (i) kebangkrutan Perusahaan, (ii) kegagalan untuk melakukan pembayaran atas hutang tertentu atau (iii) restrukturisasi hutang tertentu sebagai peristiwa kredit (credit events) yang relevan. Atas terjadinya salah satu dari peristiwa kredit ini, kewajiban Perusahaan dan GSI yang timbul dari kontrak swap tersebut akan diterminasi tanpa pembayaran atau penyelesaian lebih lanjut dari atau ke masing-masing pihak, termasuk pembayaran oleh salah satu pihak atas nilai pasar dari kontrak swap tersebut.
97
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Kontrak Swap Suku Bunga
No.
Counterparties
Periode Kontrak
Suku Bunga Premi Swap Tahunan
Tanggal Pembayaran Premi Swap Setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober sampai dengan bulan Oktober 2009, dan setiap tanggal 27 Mei dan 27 November sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 28 Januari dan 28 Juli sampai dengan bulan Juli 2009, dan setiap tanggal 29 Maret dan 29 September sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 10 Juni dan 10 Desember sampai dengan bulan Juni 2011, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 10 Juni dan 10 Desember sampai dengan bulan Desember 2010, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 25 Maret dan 25 September sampai dengan bulan Maret 2011, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 25 Maret dan 25 September sampai dengan bulan Maret 2011, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 25 Maret dan 25 September sampai dengan bulan Maret 2011, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 25 Maret dan 25 September sampai dengan bulan Maret 2011, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi
q.
HSBC
23 April 2008 - 27 November 2016
5,42% dari AS$27.037, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,45% per tahun
r.
HSBC
23 April 2008 - 29 September 2019
4,82% dari AS$44.200, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. ditambah 0,35% per tahun
s.
GSI
2 September 2008 - 12 Juni 2013
(8,10% - underlyer return) dari AS$100.000 per tahun, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
t.
DBS
5 September 2008 - 12 Juni 2013
5,625% dari AS$25.000 per tahun, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
u.
DBS
23 Oktober 2008 - 12 Juni 2013
5,28% dari AS$25.000, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
v.
BTMUFJ
1 Desember 2008 - 12 Juni 2013
4,46% dari AS$25.000, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
w.
BTMUFJ
x.
BTMUFJ
4 Desember 2008 - 12 Juni 2013
12 Desember 2008 - 12 Juni 2013
4,25% dari AS$25.000, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
4,09% dari AS$25.000, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
98
Jumlah Beban Swap yang Dibayar (Rp) 2012 2011 5.949 7.034
12.439
13.799
45.178
38.978
3.405
7.463
3.017
8.426
2.094
5.052
1.858
5.000
1.678
4.381
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Kontrak Swap Suku Bunga (Lanjutan)
No.
Counterparties
Periode Kontrak
Suku Bunga Premi Swap Tahunan
Tanggal Pembayaran Premi Swap Setiap tanggal 25 Maret dan 25 September sampai dengan bulan Maret 2011, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 25 Maret dan 25 September sampai dengan bulan Maret 2011, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 25 Maret dan 25 September sampai dengan bulan Maret 2011, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 25 Maret dan 25 September sampai dengan bulan Maret 2011, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 25 Maret dan 25 September sampai dengan bulan Maret 2011, dan setiap tanggal 12 Juni dan 12 Desember sampai dengan tanggal terminasi Setiap tanggal 25 Maret dan 25 September sampai dengan bulan Maret 2011, dan tanggal 12 Juni 2011
y.
StandChart
19 Desember 2008 - 12 Juni 2013
3,85% dari AS$40.000, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
z.
DBS (10)
22 Desember 2008 - 12 Desember 2012
4,02% dari AS$26.000, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
aa.
DBS (18)
21 Januari 2009 - 12 Desember 2012
3,83% dari AS$26.000, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
ab.
BTMUFJ (17)
2 Maret 2009 - 12 Juni 2012
4,10% dari AS$36.500, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
ac.
ING Bank N.V.
3 Maret 2009 - 12 Desember 2011
4,0094% dari AS$25.000, dengan jumlah nosional yang akan menurun berdasarkan jadual yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun
ad.
ING Bank N.V.
14 April 2009 - 12 Juni 2011
3,75% dari AS$33.500, sebagai pertukaran untuk LIBOR dolar A.S. 6 bulanan ditambah 1,85% per tahun Jumlah
(17) (18)
Pada tanggal 12 Juni 2012 kontrak ini berakhir dan Perusahaan menerima penyelesaian nol. Pada tanggal 12 Desember 2012 kontrak ini berakhir dan Perusahaan menerima penyelesaian nol.
99
Jumlah Beban Swap yang Dibayar (Rp) 2012 2011 2.252 6.066
1.663
5.068
1.452
4.510
1.321
6.432
-
4.185
-
3.127
82.306
119.521
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Kontrak Forward Valuta Asing No.
Counter-parties
Nilai Tukar Tetap IDR/AS$ (dalam angka penuh)
Periode Kontrak
Jumlah Laba / (Rugi) Penyelesaian (Rp)
ae.
JP Morgan
14 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.699 untuk setiap AS$1
2012 -
2011 3.860
af.
DBS
19 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.699 untuk setiap AS$1
-
7.720
ag.
Deutsche Bank
19 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.714 untuk setiap AS$1
-
7.420
ah.
Deutsche Bank
21 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.665 untuk setiap AS$1
-
4.200
ai.
JP Morgan
21 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.665 untuk setiap AS$1
-
4.200
aj.
StandChart
22 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.623 untuk setiap AS$1
-
2.310
ak.
JP Morgan
22 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.637 untuk setiap AS$1
-
4.480
al.
Danareksa
26 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.604 untuk setiap AS$1
-
2.405
am.
JP Morgan
26 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.614 untuk setiap AS$1
-
2.355
an.
StandChart
26 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.614 untuk setiap AS$1
-
2.355
ao.
JP Morgan
29 Juli 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.568 untuk setiap AS$1
-
2.585
ap.
HSBC
1 Agustus 2011 - 30 November 2011
Rp8.533 untuk setiap AS$1
-
3.185
aq.
HSBC
1 Agustus 2011 - 12 Desember 2011
Rp8.541 untuk setiap AS$1
-
2.720
ar.
JP Morgan
2 Agustus 2011 - 30 November 2011
Rp8.538 untuk setiap AS$1
-
3.160
as.
HSBC
4 Agustus 2011 - 28 November 2011
Rp8.547 untuk setiap AS$1
-
553
at.
HSBC
4 Agustus 2011 - 30 November 2011
Rp8.549 untuk setiap AS$1
-
1.863
au.
HSBC
10 Agustus 2011 - 24 Januari 2012
Rp8.698 untuk setiap AS$1
3.200
-
av.
JP Morgan
10 Agustus 2011 - 24 Januari 2012
Rp8.696 untuk setiap AS$1
578
-
aw.
StandChart
10 Agustus 2011 - 24 Januari 2012
Rp8.696 untuk setiap AS$1
966
-
ax.
JP Morgan
11 Agustus 2011 - 24 Januari 2012
Rp8.693 untuk setiap AS$1
2.774
-
ay.
HSBC
11 Agustus 2011 - 28 Februari 2012
Rp8.714 untuk setiap AS$1
2.226
-
az.
HSBC
11 Agustus 2011 - 28 Februari 2012
Rp8.715 untuk setiap AS$1
2.775
-
ba.
JP Morgan
12 Agustus 2011 - 29 Maret 2012
Rp8.764 untuk setiap AS$1
5.830
-
bb.
StandChart
15 Agustus 2011 - 30 Mei 2012
Rp8.785 untuk setiap AS$1
5.495
-
bc.
StandChart
15 Agustus 2011 - 30 Mei 2012
Rp8.787 untuk setiap AS$1
5.168
-
bd.
StandChart
16 Agustus 2011 - 12 Juni 2012
Rp8.788 untuk setiap AS$1
5.280
-
100
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Kontrak Forward Valuta Asing (lanjutan) No.
Counter-parties
Nilai Tukar Tetap IDR/AS$ (dalam angka penuh)
Periode Kontrak
Jumlah Laba / (Rugi) Penyelesaian (Rp)
be.
DBS
19 Agustus 2011 – 27 Januari 2012
Rp8.708 untuk setiap AS$1
2012 3.173
2011 -
bf.
ING
19 Agustus 2011 – 27 Januari 2012
Rp8.706 untuk setiap AS$1
2.235
-
bg.
DBS
19 Agustus 2011 – 27 Januari 2012
Rp8.705 untuk setiap AS$1
2.242
-
bh.
DBS
19 Agustus 2011 – 12 Juni 2012
Rp8.819 untuk setiap AS$1
6.430
-
bi.
JP Morgan
19 Agustus 2011 – 12 Juni 2012
Rp8.826 untuk setiap AS$1
6.365
-
bj.
HSBC
19 Agustus 2011 – 12 Juni 2012
Rp8.832 untuk setiap AS$1
6.160
-
bk.
ING
22 Agustus 2011 – 12 Januari 2012
Rp8.662 untuk setiap AS$1
5.405
-
bl.
ING
22 Agustus 2011 – 30 Januari 2012
Rp8.679 untuk setiap AS$1
4.053
-
bm.
DBS
22 Agustus 2011 – 28 Februari 2012
Rp8.715 untuk setiap AS$1
4.786
-
bn.
ING
22 Agustus 2011 – 28 Maret 2012
Rp8.737 untuk setiap AS$1
6.070
-
bo.
ING
23 Agustus 2011 – 12 Januari 2012
Rp8.644 untuk setiap AS$1
5.585
-
bp.
ING
23 Agustus 2011 – 12 Januari 2012
Rp8.647 untuk setiap AS$1
5.555
-
bq.
GSI
23 Agustus 2011 – 12 Januari 2012
Rp8.640 untuk setiap AS$1
4.500
-
br.
GSI
24 Agustus 2011 – 27 Januari 2012
Rp8.645 untuk setiap AS$1
4.940
-
bs.
RBS
24 Agustus 2011 – 10 Februari 2012
Rp8.666 untuk setiap AS$1
3.901
-
bt.
GSI
24 Agustus 2011 – 29 Februari 2012
Rp8.663 untuk setiap AS$1
6.005
-
bu.
GSI
24 Agustus 2011 – 29 Februari 2012
Rp8.675 untuk setiap AS$1
6.107
-
bv.
HSBC
16 Agustus 2012 – 23 November 2012
Rp9.647 untuk setiap AS$1
(38)
-
bw.
HSBC
16 Agustus 2012 – 28 November 2012
Rp9.654 untuk setiap AS$1
(644)
-
bx.
StandChart
16 Agustus 2012 – 10 Desember 2012
Rp9.681 untuk setiap AS$1
(560)
-
by.
HSBC
16 Agustus 2012 – 10 Desember 2012
Rp9.670 untuk setiap AS$1
(407)
-
bz.
DBS
23 Agustus 2012 – 26 November 2012
Rp9.616 untuk setiap AS$1
62
-
ca.
BNP Paribas
24 Agustus 2012 – 21 Desember 2012
Rp9.690 untuk setiap AS$1
46
-
cb.
GSI
24 Agustus 2012 – 21 Desember 2012
Rp9.694 untuk setiap AS$1
95
-
cc.
ING
24 Agustus 2012 – 21 Desember 2012
Rp9.695 untuk setiap AS$1
90
-
cd.
Barclays
6 September 2012 – 5 Desember 2012
Rp9.695 untuk setiap AS$1
(890)
-
ce.
Barclays
7 September 2012 – 5 Desember 2012
Rp9.694 untuk setiap AS$1
(1.760)
-
cf.
BNP Paribas
12 September 2012 – 13 Desember 2012
Rp9.653 untuk setiap AS$1
1.112
-
cg.
ING
14 September 2012 – 11 Januari 2013
Rp9.631 untuk setiap AS$1
-
-
ch.
GSI
17 September 2012 – 11 Januari 2013
Rp9.560 untuk setiap AS$1
-
-
ci.
JP Morgan
28 September 2012 – 21 Desember 2012
Rp9.660 untuk setiap AS$1
619
-
cj.
JP Morgan
5 Oktober 2012 – 21 Desember 2012
Rp9.642 untuk setiap AS$1
618
-
ck.
BNP Paribas
14 November 2012 – 8 Februari 2013
Rp9.683 untuk setiap AS$1
-
-
101
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 20. DERIVATIF (lanjutan) Kontrak Forward Valuta Asing (lanjutan) No.
Counter-parties
Jumlah Laba / (Rugi) Penyelesaian (Rp)
Nilai Tukar Tetap IDR/AS$ (dalam angka penuh)
Periode Kontrak
cl.
Barclays
29 November 2012 - 4 Maret 2013
Rp9.697 untuk setiap AS$1
2012 -
2011 -
cm.
BNP Paribas
30 November 2012 - 4 Maret 2013
Rp9.669 untuk setiap AS$1
-
-
cn.
JP Morgan
3 Desember 2012 - 5 Maret 2013
Rp9.638 untuk setiap AS$1
-
-
co.
ING
4 Desember 2012 - 6 Maret 2013
Rp9.666 untuk setiap AS$1
-
-
cp.
Barclays
5 Desember 2012 - 5 Februari 2013
Rp9.690 untuk setiap AS$1
-
-
cq.
DBS
5 Desember 2012 - 5 Februari 2013
Rp9.695 untuk setiap AS$1
-
-
cr.
DBS
7 Desember 2012 - 11 Februari 2013
Rp9.702 untuk setiap AS$1
-
-
cs.
JP Morgan
10 Desember 2012 - 13 Maret 2013
Rp9.865 untuk setiap AS$1
-
-
ct.
DBS
10 Desember 2012 - 12 Maret 2013
Rp9.853 untuk setiap AS$1
-
-
cu.
Barclays
12 Desember 2012 - 11 Februari 2013
Rp9.770 untuk setiap AS$1
-
-
cv.
JP Morgan
12 Desember 2012 - 11 Februari 2013
Rp9.765 untuk setiap AS$1
-
-
cw.
BNP Paribas
17 Desember 2012 - 20 Maret 2013
Rp9.775 untuk setiap AS$1
cx.
ING
18 Desember 2012 - 20 Maret 2013
Rp9.770 untuk setiap AS$1
-
-
116.147
55.371
Jumlah
21. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Grup memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan lain-lain, kas dan setara kas dan investasi jangka pendek, yang timbul secara langsung dari kegiatan usaha Grup. Liabilitas keuangan pokok Grup, selain derivatif, terdiri dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi, hutang pengadaan, dan hutang usaha dan lain-lain. Tujuan utama dari liabilitas keuangan tersebut adalah untuk membiayai kegiatan usaha Grup. Perusahaan juga mengadakan transaksi derivatif, terutama swap valuta asing dan swap suku bunga dengan tujuan untuk mengelola risiko valuta asing dan suku bunga yang berasal dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan liabilitas keuangan 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010:
Grup
31 Desember 2012
Aset Keuangan Kelompok diperdagangkan Aset derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang - usaha dan lain-lain - bersih Aset keuangan lancar lainnya - bersih Piutang pihak-pihak berelasi - bersih Aset keuangan tidak lancar lainnya
102
2011 (DisajikanKembali)
pada
tanggal
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (DisajikanKembali)
69.654
159.349
69.334
3.917.236 2.061.160 13.382 10.358 173.400
2.224.206 1.505.756 24.790 10.654 209.540
2.075.270 1.546.307 53.119 8.421 147.874
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif)
21. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2012
Tersedia untuk dijual Aset keuangan lancar lainnya - investasi jangka pendek - bersih Aset keuangan tidak lancar lainnya - investasi jangka panjang lainnya - bersih Jumlah Aset Keuangan
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (DisajikanKembali)
2011 (DisajikanKembali
-
-
-
1.369.740
2.730
2.730
7.614.930
4.137.025
3.903.055
81.241
138.189
215.403
299.529 231.737 2.737.850 1.961.285 43.825 2.669.218 1.329.175 289.164 42.789 3.101.910
1.499.256 319.058 3.475.862 1.895.613 37.265 3.300.537 41.989 71.828 15.480 770.081
645.505 3.642.002 1.796.335 50.279 3.184.147 1.098.131 52.413 22.099 416.587
Liabilitas Keuangan Kelompok diperdagangkan Liabilitas derivatif Liabilitas dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Hutang jangka pendek Hutang usaha Hutang pengadaan Akrual Uang muka pelanggan Hutang jangka panjang - bagian jangka pendek Hutang obligasi - bagian jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Hutang pihak-pihak berelasi Kewajiban sewa pembiayaan Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Hutang obligasi - setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya
3.703.822
6.425.779
7.666.804
13.986.507 69.273
12.138.353 107.433
12.114.104 45.815
Jumlah Liabilitas Keuangan
30.547.325
30.236.723
30.949.624
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian: Nilai Tercatat
Nilai Wajar
31 Desember 2012 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha dan lain-lain - bersih Aset derivatif Aset keuangan lancar lainnya - bersih Jumlah aset keuangan lancar
1 Januari 2011 / 31 Desember 2011 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
31 Desember 2012
2011 (Disajikan Kembali)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali)
3.917.236
2.224.206
2.075.270
3.917.236
2.224.206
2.075.270
2.061.160 69.654
1.505.756 159.349
1.546.307 69.334
2.061.160 69.654
1.505.756 159.349
1.546.307 69.334
13.382
24.790
53.119
13.382
24.790
53.119
6.061.432
3.914.101
3.744.030
6.061.432
3.914.101
3.744.030
103
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif)
21. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Nilai Tercatat
Nilai Wajar
31 Desember 2012 Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang pihak-pihak berelasi Investasi jangka panjang lainnya - bersih Aset keuangan tidak lancar lainnya - bersih
1 Januari 2011 / 31 Desember 2011 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
31 Desember 2012
2011 (Disajikan Kembali)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali)
10.358
10.654
8.421
9.539
8.967
7.176
1.369.740
2.730
2.730
1.369.740
2.730
2.730
173.400
209.540
147.874
171.648
205.261
141.380
Jumlah aset keuangan tidak lancar
1.553.498
222.924
159.025
1.550.927
216.958
151.286
Jumlah aset keuangan
7.614.930
4.137.025
3.903.055
7.612.359
4.131.059
3.895.316
299.529 231.737 2.737.850 1.961.285 43.825 81.241
1.499.256 319.058 3.475.862 1.895.613 37.265 138.189
645.505 3.642.002 1.796.335 50.279 215.403
299.529 231.737 2.737.850 1.961.285 43.825 81.241
1.499.256 319.058 3.475.862 1.895.613 37.265 138.189
645.505 3.642.001 1.796.335 50.279 215.403
2.669.218
3.300.537
3.184.147
2.791.147
3.927.062
3.155.634
1.329.175
41.989
1.098.131
1.343.205
43.137
1.110.737
289.164
71.828
52.413
289.164
71.828
52.413
9.643.024
10.779.597
10.684.215
9.778.983
11.407.270
10.668.307
42.789 3.101.910
15.480 770.081
22.099 416.587
39.405 3.101.910
13.030 770.081
18.833 416.587
3.703.822
6.425.779
7.666.804
3.331.132
5.864.354
7.510.510
13.986.507
12.138.353
12.114.104
15.318.676
13.334.903
13.228.171
69.273
107.433
45.815
66.433
101.068
43.281
Jumlah liabilitas keuangan jangka panjang
20.904.301
19.457.126
20.265.409
21.857.556
20.083.436
21.217.382
Jumlah Liabilitas Keuangan
30.547.325
30.236.723
30.949.624
31.636.539
31.490.706
31.885.689
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Hutang jangka pendek Hutang usaha Hutang pengadaan Akrual Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif Hutang jangka panjang bagian jangka pendek Hutang obligasi - bagian jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Hutang pihak-pihak berelasi Kewajiban sewa pembiayaan Hutang jangka panjang bagian jangka panjang Hutang obligasi - bagian jangka panjang Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties), daripada dalam penjualan atau likuidasi yang dipaksakan. Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut: Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek: ·
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, aset keuangan lancar lainnya, hutang jangka pendek, hutang usaha, hutang pengadaan, akrual, uang muka pelanggan dan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya).
104
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif)
21. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek: (lanjutan) Instrumen keuangan ini mendekati nilai tercatat mereka sebagian besar karena jatuh temponya dalam jangka pendek. ·
Instrumen keuangan derivatif Kontrak swap valuta asing (termasuk derivatif melekat yang dipisahkan) Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya dengan menggunakan teknik penilaian internal karena tidak terdapat kuotasi harga pasar untuk instrumen tersebut. Teknik utama yang digunakan untuk menilai instrumen tersebut adalah penggunaan diskonto arus kas (discounted cash flows). Data masukan termasuk kurva imbalan suku bunga (interest rate yield curves), nilai tukar mata uang asing, Credit Default Spread (“CDS”), dan harga spot dari instrumen yang dijadikan acuan (underlying instruments). Kontrak swap suku bunga Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkan masukan dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rate yield curves) dan tanggal pembayaran. Kontrak forward valuta asing Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkan masukan dari pasar yang dapat diamati yang meliputi nilai tukar mata uang asing, tanggal tanggal pembayaran dan harga spot dari instrumen yang dijadikan acuan (underlying instruments).
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang: ·
Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel (hutang jangka panjang dan hutang obligasi yang tidak dikuotasikan) Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
·
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang lainnya (piutang/hutang pihak-pihak berelasi, piutang sewa pembiayaan / kewajiban sewa pembiayaan, investasi jangka panjang lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya) Estimasi nilai wajar didasarkan pada nilai diskonto dari arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan) dan menggunakan suku bunga bebas risiko (risk-free rates) untuk instrumen yang serupa.
·
Instrumen keuangan yang dikuotasikan dalam pasar aktif Nilai wajar dari obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar kuotasi. Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia-untuk-dijual, nilai wajarnya ditentukan berdasarkan kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan oleh Bursa Efek
105
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) Indonesia pada tanggal 31 Desember 31 Desember 2010. 21. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
2012
dan
2011
dan
1
Januari
2011
/
Hirarki Nilai Wajar Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan secara keseluruhan berdasarkan tingkat terendah dari masukan (inputs) yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Penilaian signifikan dari suatu inputs tertentu terhadap pengukuran nilai wajar membutuhkan pertimbangan dan dapat mempengaruhi penilaian dari aset dan liabilitas yang diukur dan penempatannya dalam hirarki nilai wajar. Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga yang dikuotasikan (quoted prices) dalam sebuah pasar yang aktif. Jika pasar untuk sebuah instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan metode penilaian. Tujuan dari penggunaan metode penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang terbentuk pada tanggal pengukuran dalam sebuah transaksi pertukaran yang wajar dengan pertimbangan bisnis normal. Metode penilaian termasuk penggunaan harga dalam transaksi pasar yang wajar (arm’s length) terakhir antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan, jika tersedia, referensi kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan dan model harga opsi (option pricing models). Jika terdapat metode penilaian yang biasa digunakan oleh para peserta pasar untuk menentukan harga dari instrumen dan metode tersebut telah didemonstrasikan untuk menyediakan estimasi yang andal atas harga yang diperoleh dari transaksi pasar yang aktual, entitas harus menggunakan metode tersebut. Metode penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimum dari input pasar dan bergantung sedikit mungkin atas input yang spesifik untuk entitas (entity-specific inputs). Metode tersebut menggabungkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh peserta pasar dalam menentukan sebuah harga dan selaras dengan metode ekonomis untuk penilaian sebuah instrumen keuangan. Secara berkala, Perusahaan mencocokan metode penilaian dan mengujinya untuk validitas dengan menggunakan harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi dan pengemasan kembali) atau berdasarkan data pasar yang tersedia dan dapat diobservasi. Hirarki nilai wajar Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Inputs yang signifikan dan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung (Level 2)
Harga Pasar yang dikuotasikan untuk aset dan liabilitas yang sama (Level 1)
Jumlah
Inputs yang signifikan tetapi tidak dapat diobservasi (Level 3)
Aset Keuangan Lancar Aset derivatif Aset keuangan Tidak Lancar Aset keuangan tidak lancar lainnya - bersih
69.654
-
69.654
-
1. 367.010
1. 367.010
-
-
Jumlah Aset Keuangan
1.436.664
1.367.010
69.654
-
Liabilitas Keuangan Lancar Liabilitas derivatif
81.241
-
81.241
-
Jumlah Liabilitas Keuangan
81.241
-
81.241
-
106
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 21. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Hirarki Nilai Wajar (lanjutan) 31 Desember 2011 Inputs yang signifikan dan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung (Level 2)
Harga Pasar yang dikuotasikan untuk aset dan liabilitas yang sama (Level 1)
Jumlah
Inputs yang signifikan tetapi tidak dapat diobservasi (Level 3)
Aset Keuangan Lancar Aset derivatif
159.349
-
159.349
-
Jumlah Aset Keuangan
159.349
-
159.349
-
Liabilitas Keuangan Lancar Liabilitas derivatif Derivatif melekat
138.189 49.518
-
138.189 49.518
-
Jumlah Liabilitas Keuangan
187.707
-
187.707
-
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Inputs yang signifikan dan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung (Level 2)
Harga Pasar yang dikuotasikan untuk aset dan liabilitas yang sama (Level 1)
Jumlah
Inputs yang signifikan tetapi tidak dapat diobservasi (Level 3)
Aset Keuangan Lancar Aset derivatif
69.334
-
69.334
-
Jumlah Aset Keuangan
69.334
-
69.334
-
Liabilitas Keuangan Lancar Liabilitas derivatif Derivatif melekat
215.403 54.595
-
215.403 54.595
-
Jumlah Liabilitas Keuangan
269.998
-
269.998
-
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, tidak terdapat pengalihan antara pengukuran nilai wajar Level 1 dan Level 2.
107
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 22. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Akun ini terdiri dari bagian jangka panjang dari kewajiban imbalan kerja sebagai berikut: 31 Desember 2012
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2011
Jaminan kesehatan masa pensiun (Catatan 17 dan 30) Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 (Catatan 17 dan 30) Penghargaan (Catatan 17) Akumulasi manfaat cuti
632.735
555.752
639.271
249.313 41.479 2.697
194.329 35.071 2.161
187.944 43.058 2.134
Jumlah
926.224
787.313
872.407
23. MODAL SAHAM Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
31 Desember 2012 Saham Seri A Pemerintah Saham Seri B Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. Pemerintah SKAGEN Funds (SKAGEN AS) Direksi: Fadzri Sentosa Publik lainnya (persentase pemilikan di bawah 5%)
1
-
-
3.532.056.600 776.624.999 299.382.400
353.206 77.662 29.938
65,00 14,29 5,51
10.000
1
0,00
825.859.500
82.586
15,20
Jumlah
5.433.933.500
543.393
100,00
31 Desember 2011 Saham Seri A Pemerintah Saham Seri B Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. Pemerintah SKAGEN Funds (SKAGEN AS) Direksi: Fadzri Sentosa Publik lainnya (persentase pemilikan di bawah 5%)
1
-
-
3.532.056.600 776.624.999 305.498.450
353.206 77.662 30.550
65,00 14,29 5,62
10.000
1
0,00
819.743.450
81.974
15,09
Jumlah
5.433.933.500
543.393
100,00
108
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 23. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Saham Seri A Pemerintah Saham Seri B Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. Pemerintah SKAGEN Funds (SKAGEN AS) Direksi: Fadzri Sentosa Publik lainnya (persentase pemilikan di bawah 5%)
1
-
-
3.532.056.600 776.624.999 277.824.400
353.206 77.662 27.782
65,00 14,29 5,11
10.000
1
0,00
847.417.500
84.742
15,60
Jumlah
5.433.933.500
543.393
100,00
Saham “Seri A” adalah saham khusus yang dimiliki oleh Pemerintah dan mempunyai hak suara khusus. Hak dan batasan yang berlaku pada saham “Seri B” juga berlaku bagi saham “Seri A”, kecuali bahwa Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham “Seri A”, dan mempunyai hak veto sehubungan dengan (i) perubahan maksud dan tujuan Perusahaan; (ii) penambahan modal tanpa hak memesan terlebih dahulu; (iii) penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan; (iv) perubahan atas ketentuan-ketentuan yang mengatur hak-hak saham “Seri A” sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar; dan (v) pembubaran, kepailitan dan likuidasi Perusahaan. Saham “Seri A” juga memiliki hak untuk menunjuk satu orang direktur dan satu orang komisaris Perusahaan. 24. PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 2012
Selular Pendapatan pemakaian Jasa nilai tambah Jasa interkoneksi (Catatan 36) Sewa menara (Catatan 33g) Pendapatan langganan bulanan Pendapatan jasa penyambungan Penjualan telepon genggam Blackberry Potongan harga di muka dan program loyalitas pelanggan (Catatan 2k) Lain-lain Sub-jumlah
109
8.629.697 7.868.391 2.174.964 504.857 136.429 12.588 233
2011 (DisajikanKembali) 8.203.788 7.502.140 1.182.384 419.720 134.032 14.217 1.706
(1.022.262) 184.432
(1.116.470) 245.868
18.489.329
16.587.385
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 24. PENDAPATAN (lanjutan) 2012
MIDI Internet Protocol Virtual Private Network (IP VPN) Internet World link dan direct link Multiprotocol Label Switching (MPLS) Jasa aplikasi Sewa satelit Jasa nilai tambah Sewa jaringan Frame net Digital data network TV link Lain-lain Sub-jumlah Telekomunikasi Tetap Telepon Internasional Telepon Jaringan Tetap Telepon Jaringan Tetap Nirkabel Sub-jumlah Jumlah
2011 (DisajikanKembali)
711.427 422.099 314.878 304.868 251.893 213.052 173.940 148.635 135.761 112.597 6.016 112.867
695.947 375.743 294.956 89.937 192.562 150.894 264.570 261.376 123.249 103.098 6.127 133.466
2.908.033
2.691.925
801.442 121.735 98.273
934.021 123.185 192.776
1.021.450
1.249.982
22.418.812
20.529.292
Rincian pendapatan bersih yang diperoleh dari hubungan agen sebagai berikut: 2012
2011
Pendapatan bruto Kompensasi penyelenggara jasa nilai tambah
7.966.505 (98.114 )
8.081.500 (579.360)
Pendapatan bersih
7.868.391
7.502.140
Pendapatan dari pihak-pihak berelasi berjumlah Rp1.812.619 dan Rp1.554.780 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Jumlah ini merepresentasikan 8,09% dan 7,57% dari jumlah pendapatan, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 31). Pendapatan dari jasa interkoneksi disajikan secara bruto (Catatan 2k).
110
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 25. BEBAN JASA TELEKOMUNIKASI Akun ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri dari: 2012
2011 (DisajikanKembali)
Interkoneksi (Catatan 36) Biaya hak penggunaan frekuensi radio (Catatan 33i dan 35) Listrik, gas dan air Pemeliharaan Sewa (Catatan 33h) Biaya layanan akses Blackberry Sewa sirkit (Catatan 33l) USO (Catatan 35) Harga pokok penjualan kartu SIM dan voucher pulsa isi ulang Pemasangan Biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi (Catatan 35) Pengiriman dan transportasi Perizinan Jaringan komunikasi Penagihan dan penerimaan Harga pokok telepon genggam dan modem Lain-lain
2.557.775 1.961.377 842.963 829.757 726.872 519.611 349.114 273.943 234.239 169.440 141.111 122.348 54.177 53.956 41.767 12.392 14.894
1.706.521 1.755.852 822.784 921.990 612.348 371.229 331.390 228.693 285.812 141.420 122.178 83.073 32.225 6.221 57.780 12.500 55.391
Jumlah
8.905.736
7.547.407
Interkoneksi terkait dengan beban untuk interkoneksi antara jaringan telekomunikasi Perusahaan dengan jaringan yang dimiliki Telkom atau penyelenggara telekomunikasi lainnya (Catatan 2k). 26. BEBAN KARYAWAN Akun ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri dari: 2012 Gaji Insentif dan tunjangan lainnya (Catatan 42) Tunjangan pajak penghasilan karyawan Bonus Jaminan kesehatan masa pensiun (Catatan 30) Penyelesaian pemutusan hubungan kerja, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (Catatan 30) Pengobatan Beban pensiun (Catatan 30)
111
2011
547.923 325.312 167.205 127.746 92.656
472.826 282.860 260.104 199.043 (74.253 )
57.758 56.782 24.719
10.344 60.819 15.943
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 26. BEBAN KARYAWAN (lanjutan) 2012 Manfaat pesangon dari Skema Pemutusan Kerja Sukarela [Voluntary Separation Scheme (“VSS”)]* Pensiun dini** Lain-lain Jumlah
2011
6.330 1.210 19.553
579.301 15.170 90.490
1.427.194
1.912.647
*
Pada tanggal 20 Januari 2011 dan 2 Januari 2012, Direksi Perusahaan dan Lintasarta mengeluarkan Keputusan Direksi No. 003/Direksi/2011 dan No.015/Direksi/40000/2012 mengenai Program Restrukturasi Organisasi melalui skema penawaran dengan dasar kesepakatan bersama antara Perusahaan / Lintasarta dan pegawai tertentu (VSS), yang efektif pada tanggal yang sama. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 terdapat 994 pegawai Perusahaan dan 54 pegawai Lintasarta yang mengikuti skema tersebut, dan pesangon yang dibayarkan masing-masing sejumlah Rp566.034 dan Rp13.267. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, terdapat 24 pegawai Lintasarta yang mengikuti skema tersebut dan pesangon yang dibayarkan sejumlah Rp6.330.
**
Pada tanggal 27 Juni 2006, Direksi Perusahaan mengeluarkan Keputusan No. 051/DIREKSI/2006 tentang “Manfaat Tambahan bagi Karyawan yang mengajukan Pengunduran Diri Sukarela”. Berdasarkan keputusan ini, karyawan yang memenuhi syarat untuk pensiun dini dan sukarela mengundurkan diri setelah mendapat persetujuan dari Direksi diberikan manfaat tambahan berupa tambahan gaji, uang perjalanan dan paket pelatihan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, terdapat 9 karyawan yang mengambil opsi tersebut.
Beban karyawan yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp52.339 dan Rp46.575. 27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri dari: 2012
2011
Honorarium tenaga ahli (Catatan 33b) Sewa Transportasi Cadangan penurunan nilai piutang - bersih Asuransi Administrasi kantor Kegiatan sosial Pelatihan, pendidikan dan penelitian Listrik, gas dan air (Catatan 42) Hubungan masyarakat Komunikasi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5.000)
186.886 117.845 61.231 56.163 37.582 28.705 27.683 26.443 14.636 13.084 7.589 47.693
109.523 113.277 65.807 41.051 44.539 34.956 16.620 23.371 14.068 9.262 10.433 66.623
Jumlah
625.540
549.530
112
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 28. BEBAN PENDANAAN Akun ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri dari: 2012
2011 (DisajikanKembali)
Bunga pinjaman Beban pendanaan atas sewa pembiayaan Amortisasi beban emisi pinjaman dan hutang obligasi, biaya solicitation dan diskon (Catatan 14, 18 dan 19) Beban bunga Proyek USO Lintasarta Biaya bank
1.709.946 261.458
1.700.091 133.322
88.878 11.256 5.812
83.444 6.345 6.152
Jumlah
2.077.350
1.929.354
29. LABA PENJUALAN MENARA Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian penjualan aset dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan entitas anaknya, PT Solusi Menara Bersama (secara bersama-sama disebut “Tower Bersama”), dimana Perusahaan menyetujui untuk menjual 2.500 menara telekomunikasi milik Perusahaan kepada Tower Bersama untuk penerimaan sejumlah AS$518.500, yang terdiri dari AS$406.000 dibayar di muka dan pembayaran potensial yang ditangguhkan dengan jumlah maksimum sebesar AS$112.500. Pembayaran di muka tersebut termasuk kepemilikan atas saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk tidak kurang dari 5% dari modal yang ditingkatkan (setelah Right Issue oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk). Berdasarkan perjanjian, Perusahaan juga setuju untuk menyewa kembali sebagian ruang (spaces) dari 2.500 menara telekomunikasi tersebut untuk periode 10 tahun dengan tarif sewa tetap bulanan sebesar AS$1.300 per slot (dalam angka penuh). Perjanjian sewa tersebut memiliki opsi untuk diperpanjang 10 tahun. Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan transaksi penjualan dan penyewaan kembali 2.500 menara telekomunikasi. Pada tanggal penyelesaian transaksi tersebut, Perusahaan menerima uang tunai sebesar AS$326.289 (setara dengan Rp3.092.894) dan memperoleh kepemilikan saham 5% dalam Tower Bersama (setara dengan 239.826.310 lembar saham) yang senilai AS$103.101 (setara dengan Rp977.292) (Catatan 12). Jumlah penerimaan sebesar AS$429.390 (setara dengan Rp4.070.187) dialokasikan untuk penjualan aset tetap sebesar Rp3.870.600 dan sisanya dialokasikan untuk sewa lahan dibayar di muka dan kontrak sewa menara atas 2.500 menara. Jumlah nilai buku yang secara terpisah dapat diidentifikasikan komponen transaksi sebesar Rp1.534.494 termasuk nilai tercatat dari aset tetap sebesar Rp1.372.674. Pada tanggal penyelesaian transaksi tersebut, Perusahaan mencatat kelebihan harga penjualan atas nilai tercatat aset tetap sebesar Rp2.535.693 (termasuk Rp2.497.926 dari penjualan aset tetap) sebagai “Laba Penjualan Menara” sebesar Rp1.125.192 dan “Laba Penjualan dan Penyewaan Kembali yang ditangguhkan” sebesar Rp1.410.501. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mengakui “Laba Penjualan Menara” sebesar Rp1.183.963 termasuk amortisasi “Laba Penjualan dan Penyewaan Kembali yang ditangguhkan” dimana saldo pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.351.730. Laba yang ditangguhkan tersebut akan diamortisasi selama masa sewanya, yaitu 10 tahun.
113
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN Perusahaan, Satelindo dan Lintasarta menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. Program Pensiun Manfaat Pasti Perusahaan, Satelindo dan Lintasarta menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawannya dimana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja karyawan. PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”), perusahaan asuransi jiwa milik negara, mengelola program pensiun ini. Kontribusi pensiun ditentukan dengan perhitungan aktuaria secara periodik yang dilakukan oleh Jiwasraya. Berdasarkan amandemen program pensiun Perusahaan tanggal 22 Desember 2000, yang diamandemen lebih lanjut pada tanggal 29 Maret 2001, pola manfaat dan pembayaran premi diubah. Sebelum amandemen tersebut, premi dibayar tahunan sampai program tersebut dibiayai penuh dan manfaat terdiri dari manfaat pensiun (pensiun rutin bulanan atau lump-sum) dan asuransi kematian. Sehubungan dengan amandemen tersebut, jumlah premi yang jatuh tempo pada tanggal 1 September 2000 untuk membiayai penuh program ini dihitung dan dibayarkan dalam beberapa tahap sampai dengan bulan Januari 2002. Amandemen tersebut juga mencakup tambahan manfaat dalam bentuk Pensiun Hari Tua bulan ketigabelas yang dibayarkan setiap tahun yaitu empat belas hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Amandemen ini berlaku bagi karyawan yang tercatat sebagai peserta program pensiun pada tanggal 1 September 2000 dan termasuk kenaikan gaji dasar pensiun sebesar 9% secara majemuk setiap tahun terhitung sejak 1 September 2001. Amandemen ini juga menyatakan bahwa tidak akan dilakukan kenaikan premi, termasuk jika terjadi pemberhentian karyawan secara massal atau perubahan status perkawinan. Jumlah cicilan premi keseluruhan berdasarkan amandemen perjanjian adalah sebesar Rp355.000 dan dibayarkan Perusahaan pada tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 1 Maret 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Jiwasraya untuk penyediaan program asuransi kematian pasti untuk 1.276 karyawan pada tanggal 1 Januari 2007, yang tidak tercatat sebagai peserta program pensiun manfaat pasti seperti yang dijelaskan di atas. Berdasarkan perjanjian tersebut, seorang karyawan akan menerima: · · ·
Jaminan ekspirasi setara dengan nilai tunai pada usia pensiun normal, atau Jaminan kematian bukan karena kecelakaan setara dengan 100% uang asuransi ditambah nilai tunai ketika karyawan meninggal dunia bukan karena kecelakaan, atau Jaminan kematian karena kecelakaan setara dengan 200% uang asuransi ditambah nilai tunai ketika karyawan meninggal dunia karena kecelakaan.
Premi sebesar Rp7.600 dibayarkan secara penuh pada tanggal 29 Maret 2007. Selanjutnya, pada bulan Agustus 2007, bulan Februari sampai Desember 2008, bulan Januari sampai Desember 2009, bulan Januari sampai Desember 2010, bulan Januari sampai Desember 2011 dan bulan Januari sampai Desember 2012, Perusahaan melakukan pembayaran premi tambahan masing-masing sebesar Rp275 untuk tambahan 55 orang karyawan, Rp805 untuk tambahan 161 orang karyawan, Rp415 untuk tambahan 81 orang karyawan, Rp120 untuk tambahan 14 orang karyawan, Rp378 untuk tambahan 41 orang karyawan dan Rp883 untuk tambahan 140 orang karyawan. Pada tanggal 25 Juni 2003, Satelindo menandatangani perjanjian dengan Jiwasraya untuk mengubah pola manfaat dan pembayaran premi program pensiun sebelumnya. Amandemen ini berlaku bagi karyawan yang tercatat sebagai peserta program pensiun pada tanggal 25 Desember 2002 sampai dengan tanggal 25 Juni 2003. Ketentuan lain yang baru mencakup hal-hal berikut:
114
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Program Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan) · · · ·
Kenaikan gaji dasar pensiun sebesar 6% secara majemuk setiap tahun terhitung sejak tanggal 25 Desember 2002 Tunjangan pensiun bulan ketigabelas yang dibayarkan setiap tahun yaitu empat belas hari menjelang Hari Raya Idul Fitri Kenaikan pembayaran berkala manfaat pensiun sebesar 6% secara majemuk setiap tahun terhitung satu tahun setelah menerima manfaat pensiun berkala yang pertama Apabila tingkat bunga rata-rata tahunan deposito berjangka bank pemerintah melebihi 15%, manfaat pensiun peserta program pensiun akan meningkat sebesar persentase tertentu sesuai dengan formula yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Pada tanggal 15 April 2005, Lintasarta menandatangani perjanjian dengan Jiwasraya untuk menggantikan perjanjian yang ada. Berdasarkan pada perjanjian yang baru, pola manfaat dan pembayaran premi diubah. Perjanjian ini mulai berlaku efektif tanggal 1 Januari 2005. Jumlah cicilan premi berdasarkan perjanjian adalah sebesar Rp61.623, yang terhutang dalam 10 cicilan tahunan mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2015. Perjanjian baru ini berlaku bagi karyawan yang tercatat sebagai peserta program pensiun pada tanggal 1 April 2003. Ketentuan lain yang baru mencakup hal-hal berikut: · · ·
Kenaikan gaji dasar pensiun sebesar 3% (sebelumnya diproyeksikan 8%) secara majemuk setiap tahun terhitung sejak 1 April 2003 Kenaikan pembayaran berkala manfaat pensiun sebesar 5% secara majemuk setiap tahun dimulai sejak satu tahun setelah menerima manfaat pensiun berkala yang pertama Apabila tingkat bunga rata-rata tahunan deposito berjangka bank pemerintah melebihi 15%, manfaat pensiun peserta program pensiun akan meningkat sebesar persentase tertentu sesuai dengan formula yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Pada tanggal 2 Mei 2005, Lintasarta menandatangani perjanjian dengan Jiwasraya untuk mengubah perjanjian di atas. Amandemen ini berlaku bagi karyawan yang tercatat sebagai peserta program pensiun pada tanggal 1 April 2003 sampai dengan tanggal 30 November 2004 dengan jumlah tambahan 10 cicilan premi tahunan sejumlah Rp1.653 yang terhutang mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2015. Jumlah kontribusi yang dilakukan Lintasarta ke Jiwasraya berjumlah Rp9.653 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Lintasarta berharap untuk memberikan kontribusi sebesar Rp9.653 atas program pensiun manfaat pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
115
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Program Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan) Beban pensiun berkala bersih program pensiun Perusahaan dan Lintasarta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dihitung berdasarkan penilaian aktuaria masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Penilaian aktuaria dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected-unit-credit” dan dengan menerapkan asumsi berikut: 2012 Tingkat diskonto tahunan Ekspektasi tingkat pengembalian aset dana pensiun tahunan Tingkat kenaikan kompensasi tahunan Tabel kematian (Tabel Mortalitas Indonesia - TMI) a. Komposisi beban pensiun berkala bersih untuk 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
tahun
yang
2011
6,0%
7,0 - 7,5%
4,5 - 8,0% 3,0 - 9,0% TMI 2011
4,5 - 9,0% 3,0 - 9,0% TMI 1999
berakhir
pada
tanggal
31 Desember 2012 Perusahaan Beban bunga Beban jasa Amortisasi atas rugi aktuaria yang belum diakui Pengembalian aset dana pensiun Rugi kurtailmen Rugi penyelesaian Beban pensiun berkala bersih (Catatan 26)
Lintasarta
28.346 25.617 (37.479 ) -
3.590 3.219 1.185 (3.607 ) 1.441 2.407
16.484
8.235
Jumlah 31.936 28.836 1.185 ( 41.086) 1.441 2.407 24.719
31 Desember 2011 Perusahaan Beban bunga Beban jasa Amortisasi atas rugi aktuaria yang belum diakui Pengembalian aset dana pensiun Rugi (laba) kurtailmen Rugi penyelesaian Beban pensiun berkala bersih (Catatan 26)
116
Lintasarta
Jumlah
43.786 27.167 (47.175 ) (18.998 ) 1.107
4.189 3.839 1.194 (5.038) 2.324 3.548
47.975 31.006 1.194 (52.213) (16.674) 4.655
5.887
10.056
15.943
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Program Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan) b. Status pendanaan program pensiun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012
Nilai wajar aset dana pensiun Kewajiban pensiun yang diproyeksikan
576.335 (554.209)
2011
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
538.902 (463.074)*
852.958 (750.625 )
Kelebihan aset dana pensiun atas kewajiban pensiun yang diproyeksikan Rugi aktuaria yang belum diakui
22.126 68.175
75.828 29.464
102.333 10.928
Jumlah pensiun dibayar di muka
90.301
105.292
113.261
*setelah dikurangi dampak kurtailmen selama tahun 2011 sehubungan dengan VSS (Catatan 26) c. Mutasi nilai wajar aset dana pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Perusahaan Nilai wajar aset dana pensiun awal tahun Pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan Laba (rugi) aktuaria atas aset dana pensiun Kontribusi Pembayaran Manfaat
476.890
Nilai wajar aset dana pensiun akhir tahun
513.316
37.479 7.815 883 (9.751 )
Lintasarta
Jumlah
62.012
538.902
3.607 (3.175 ) 9.653 (9.078 )
41.086 4.640 10.536 (18.829)
63.019
576.335
31 Desember 2011 Perusahaan
Lintasarta
Jumlah
Nilai wajar aset dana pensiun awal tahun Pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan Laba (rugi) aktuaria atas aset dana pensiun Kontribusi Pembayaran manfaat
793.664
59.294
852.958
47.175 14.651 378 (378.978 )
5.038 (610 ) 9.653 (11.363 )
52.213 14.041 10.031 (390.341)
Nilai wajar aset dana pensiun akhir tahun
476.890
62.012
538.902
117
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Program Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan) 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Perusahaan
Lintasarta
Jumlah
Nilai wajar aset dana pensiun awal tahun Pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan Kontribusi Rugi aktuaria atas aset dana pensiun Pembayaran manfaat
763.244
50.344
813.588
67.149 120 (12.283 ) (24.566 )
4.320 9.653 (2.677 ) (2.346 )
71.469 9.773 (14.960) (26.912)
Nilai wajar aset dana pensiun akhir tahun
793.664
59.294
852.958
d. Mutasi nilai sekarang dari kewajiban pensiun manfaat pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Perusahaan
Lintasarta
Jumlah
Kewajiban manfaat pasti awal tahun Beban bunga Beban jasa kini Rugi aktuaria atas kewajiban Pengaruh penyelesaian Pembayaran manfaat yang dilakukan Pengaruh kurtailmen Pengaruh perubahan asumsi aktuaria
409.808 28.346 25.617 2.434 (9.751 ) 37.400
53.266 3.590 3.219 7.632 (4.360 ) (3.909 ) 917 -
463.074 31.936 28.836 10.066 (4.360) (13.660) 917 37.400
Kewajiban manfaat pasti akhir tahun
493.854
60.355
554.209
31 Desember 2011 Perusahaan Kewajiban manfaat pasti awal tahun Beban bunga Beban jasa kini Rugi (laba) aktuaria atas kewajiban Pengaruh penyelesaian Pembayaran manfaat yang dilakukan
700.410 43.786 27.167 (12.066) (358.597 ) (18.750)
118
Lintasarta 50.215 4.189 3.839 4.315 (9.080 ) (1.857)
Jumlah 750.625 47.975 31.006 (7.751) (367.677) (20.607)
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Program Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan) 31 Desember 2011 (lanjutan)
Perusahaan
Pengaruh kurtailmen Pengaruh perubahan asumsi aktuaria
(18.886 ) 46.744
Kewajiban manfaat pasti akhir tahun
409.808
Lintasarta
Jumlah
1.645 -
(17.241) 46.744
53.266
463.074
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Perusahaan Kewajiban manfaat pasti awal tahun Beban bunga Beban jasa kini Rugi (laba) aktuaria atas kewajiban Pembayaran manfaat yang dilakukan Pengaruh perubahan asumsi aktuaria Kewajiban manfaat pasti akhir tahun
Lintasarta
Jumlah
684.611 70.279 38.375 (156.345) (24.102) 87.592
41.816 4.279 3.374 2.912 (2.166) -
726.427 74.558 41.749 (153.433) (26.268) 87.592
700.410
50.215
750.625
e. Perubahan beban pensiun dibayar di muka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012
Perusahaan
Lintasarta
Total
Saldo beban pensiun dibayar di muka awal tahun Kontribusi ke Jiwasraya Beban pensiun berkala bersih Pengembalian dari Jiwasraya
75.731 883 (16.484) -
29.561 9.653 (8.235) (808)
105.292 10.536 (24.719) (808)
Saldo beban pensiun dibayar di muka akhir tahun
60.130
30.171
90.301
31 Desember 2011 Perusahaan
Lintasarta
Total
Saldo beban pensiun dibayar di muka awal tahun Kontribusi ke Jiwasraya Beban pensiun berkala bersih Pengembalian dari Jiwasraya
82.871 378 (5.887 ) (1.631 )
30.390 9.653 (10.056 ) (426 )
113.261 10.031 (15.943) (2.057)
Saldo beban pensiun dibayar di muka akhir tahun
75.731
29.561
105.292
119
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Program Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan) 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Perusahaan Saldo beban pensiun dibayar di muka awal tahun Kontribusi ke Jiwasraya Beban pensiun berkala bersih Pengembalian dari Jiwasraya Saldo beban pensiun dibayar di muka akhir tahun
Lintasarta
Total
124.720 120 (41.505 ) (464 )
25.100 9.653 (4.183 ) (180 )
149.820 9.773 (45.688) (644)
82.871
30.390
113.261
f. Pensiun dibayar di muka terdiri dari: 31 Desember 2012
Bagian jangka pendek (disajikan sebagai bagian dari “Biaya dibayar di muka”) Perusahaan Lintasarta
Bagian jangka panjang (disajikan sebagai “Pensiun dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek”) Perusahaan Lintasarta
Jumlah beban pensiun dibayar di muka
2011
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
1.224 232
1.730 381
1.401 516
1.456
2.111
1.917
58.906 29.939
74.001 29.180
81.470 29.874
88.845
103.181
111.344
90.301
105.292
113.261
Kategori-kategori utama aset dana pensiun sebagai persentase nilai wajar dari jumlah aset dana pensiun untuk 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012
Investasi dalam bentuk reksadana Investasi dalam bentuk deposito berjangka Investasi dalam bentuk saham dan properti Investasi dalam bentuk efek hutang Investasi lainnya
75,34% 12,13% 7,10% 5,43% 0,00%
120
2011
78,11% 12,50% 4,19% 5,19% 0,01%
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
78,90% 12,16% 3,87% 5,06% 0,01%
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Program Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan) Tingkat pengembalian aset yang diharapkan, secara keseluruhan dipengaruhi oleh ekspektasi pasar pada tanggal tersebut, dimana obligasi diterbitkan. Perubahan secara signifikan terjadi pada tingkat pengembalian aset yang diharapkan, didasarkan atas perkembangan positif skenario harga saham. Program Pensiun Iuran Pasti Pada bulan Mei 2001 dan Januari 2003, Perusahaan dan Satelindo membantu karyawan mereka untuk memiliki program pensiun iuran pasti, sebagai tambahan atas program pensiun manfaat pasti seperti disebut di atas. Mulai bulan Juni 2004, Perusahaan juga membantu karyawan eks-IM3 untuk memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, kontribusi karyawan adalah sebesar 10% - 20% dari gaji pokoknya, sedangkan Perusahaan tidak memberikan kontribusi. Jumlah kontribusi karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp49.836 dan Rp43.709. Aset dana pensiun dikelola oleh tujuh lembaga keuangan yang ditunjuk oleh Perusahaan dan Satelindo, berdasarkan pilihan karyawan. Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Perusahaan, Lintasarta dan IMM mencatat beban manfaat karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan (“UUK”) No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Karyawan mereka akan menerima manfaat sejumlah yang ditetapkan dalam Undang-undang ini atau program pensiun manfaat pasti, mana yang lebih tinggi. Beban pensiun berkala bersih Perusahaan dan entitas anak berdasarkan UUK untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dihitung berdasarkan penilaian aktuaria masingmasing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Penilaian aktuaria dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected-unit-credit” dan dengan menggunakan asumsi berikut: 2012 Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan kompensasi tahunan
2011
6,0 - 6,5% 8,0 - 8,5%
7,5% 8,0 - 9,0%
a. Komposisi beban pensiun berkala berdasarkan UUK untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012
Perusahaan Beban jasa Beban bunga Amortisasi rugi (laba) aktuaria yang belum diakui Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Pengakuan langsung biaya jasa lalu Laba kurtailmen Jumlah beban pensiun berkala berdasarkan UUK - bersih (Catatan 26)
Lintasarta
IMM
Jumlah
25.711 18.776
3.289 1.775
2.632 1.166
31.632 21.717
4.729
(237)
110
4.602
-
653
28
681
-
(351)
(523) -
(523) (351)
49.216
5.129
3.413
57.758
121
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan) 31 Desember 2011
Perusahaan
Lintasarta
Beban jasa Beban bunga Amortisasi rugi aktuaria yang belum diakui Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Laba kurtailmen
(34.841)
Jumlah beban pensiun berkala berdasarkan UUK - bersih (Catatan 26)
2.754
IMM
Jumlah
24.740 12.855
2.003 2.064
2.612 969
29.355 15.888
-
(10)
28
18
688 (792)
28 -
3.953
3.637
716 (35.633)
10.344
a. Komposisi beban pensiun yang masih harus dibayar berdasarkan UUK pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
2011
Kewajiban pensiun yang diproyeksikan Rugi aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
367.641 (105.413) (7.795)
291.135* (83.494) (8.612)
217.754 (17.245) (9.632)
Beban pensiun masih harus dibayar berdasarkan UUK - bersih
254.433
199.029
190.877
*setelah dikurangi dampak kurtailmen selama tahun 2011 sehubungan dengan VSS (Catatan 26) c. Mutasi nilai kini dari beban pensiun berdasarkan UUK untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Perusahaan Saldo kewajiban imbalan awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Rugi (laba) aktuaria atas kewajiban Manfaat aktual yang dibayarkan Dampak kurtailmen Pengakuan segera biaya jasa lalu Dampak perubahan asumsi aktuaria Saldo kewajiban imbalan akhir tahun
Lintasarta
250.988 25.711 18.776 (889) (1.290) -
IMM
24.160 3.289 1.775 16.734 (186) (395)
Jumlah
15.987 2.632 1.166
291.135 31.632 21.717
57 (878) -
15.902 (2.354) (395)
(523)
(523)
-
-
6.114
3.112
1.301
10.527
299.410
48.489
19.742
367.641
122
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan) 31 Desember 2011 Perusahaan Saldo kewajiban imbalan awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Rugi (laba) kewajiban aktuaria Manfaat aktual yang di bayarkan Dampak kurtailmen Dampak perubahan asumsi aktuaria
IMM
Jumlah
182.572 24.740 12.855 75.163
24.340 2.003 2.064 (5.182 )
10.842 2.612 969 (1.442)
(1.826) (38.828)
(111) (890)
(255) -
(3.688)
Saldo kewajiban imbalan akhir tahun
Lintasarta
250.988
217.754 29.355 15.888 68.539 (2.192) (39.718)
1.936
3.261
1.509
24.160
15.987
291.135
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Perusahaan Saldo kewajiban imbalan awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Rugi (laba) kewajiban aktuaria Manfaat aktual yang di bayarkan Dampak perubahan asumsi aktuaria Saldo kewajiban imbalan akhir tahun
159.055 17.661 16.574 1.166
Lintasarta
IMM
Jumlah
22.173 1.967 2.319 (890 )
6.660 2.119 693 804
(2.150)
(97)
(102)
(2.349)
(9.734)
(1.132)
668
(10.198)
182.572
123
24.340
10.842
187.888 21.747 19.586 1.080
217.754
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan) d. Perubahan beban pensiun yang masih harus dibayar berdasarkan UUK untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Perusahaan Saldo beban pensiun yang masih harus dibayar berdasarkan UUK awal tahun Beban pensiun berkala berdasarkan UUK Pembayaran manfaat Saldo beban pensiun yang masih harus dibayar berdasarkan UUK akhir tahun
165.213 49.216 (1.290)
213.139
Lintasarta
IMM
21.489
12.327
5.129 (186)
3.413 (878)
26.432
14.862
Jumlah
199.029 57.758 (2.354)
254.433
31 Desember 2011 Perusahaan Saldo beban pensiun yang masih harus dibayar berdasarkan UUK awal tahun Beban pensiun berkala berdasarkan UUK Pembayaran manfaat Saldo beban pensiun yang masih harus dibayar berdasarkan UUK akhir tahun
164.285 2.754 (1.826)
165.213
124
Lintasarta
IMM
17.648
8.944
3.952 (111)
3.638 (255)
21.489
12.327
Jumlah
190.877 10.344 (2.192)
199.029
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan) 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Perusahaan Saldo beban pensiun yang masih harus dibayar berdasarkan UUK awal tahun Beban pensiun berkala berdasarkan UUK Pembayaran manfaat Saldo beban pensiun yang masih harus dibayar berdasarkan UUK akhir tahun
131.416 35.019 (2.150)
164.285
Lintasarta
IMM
12.771
6.206
4.974 (97)
2.840 (102)
17.648
8.944
Jumlah
150.393 42.833 (2.349)
190.877
Bagian jangka pendek dari beban pensiun berdasarkan UUK disajikan sebagai bagian dari akrual (Catatan 17) masing-masing sebesar Rp5.120, Rp4.700 dan Rp2.933 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010. Bagian jangka panjang yang termasuk dalam kewajiban imbalan kerja masing-masing sebesar Rp249.313, Rp194.329 dan Rp187.944 (Catatan 22) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010. Jaminan Kesehatan Masa Pensiun Perusahaan menyediakan jaminan kesehatan masa pensiun untuk para karyawannya yang meninggalkan Perusahaan setelah memenuhi persyaratan pensiun dini. Pasangan dan anak-anak dari karyawan yang telah terdaftar secara resmi dalam catatan administrasi Perusahaan juga memenuhi syarat untuk menerima manfaat tersebut. Jika karyawan tersebut meninggal dunia, pasangan dan anak-anak dari karyawan tersebut masih memenuhi syarat untuk menerima jaminan kesehatan masa pensiun sampai dengan pasangan tersebut meninggal atau menikah kembali dan anak-anak tersebut mencapai usia 25 atau telah menikah. Pemanfaatan dari jaminan kesehatan masa pensiun ini dibatasi sampai dengan batas maksimum tahunan yang mengacu ke pensiun bulanan dari Jiwasraya sebagai berikut: · · ·
16 kali dari pensiun bulanan Jiwasraya untuk pensiunan yang menerima pensiun bulanan dari Jiwasraya 16 kali setara dengan pensiun bulanan untuk pensiunan yang menjadi pegawai tetap setelah tanggal 1 September 2000 16 kali dari pensiun bulanan terakhir untuk pensiunan yang pensiun setelah tanggal 1 Juli 2003 dan tidak menerima pensiun bulanan Jiwasraya.
125
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Jaminan Kesehatan Masa Pensiun (lanjutan) Beban jaminan kesehatan masa pensiun berkala bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dihitung berdasarkan penilaian aktuaria masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Penilaian aktuaria dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected-unit-credit” dan dengan menggunakan asumsi berikut: 2012 Tingkat diskonto tahunan Tingkat tren biaya maksimum Tingkat tren tahun depan Periode untuk mencapai tingkat tren biaya maksimum
7,0% 6,0% 10,0% 2 tahun
2011 8,0% 6,0% 12,0% 3 tahun
a. Komposisi beban jaminan kesehatan masa pensiun berkala bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
2011
Beban bunga Beban jasa Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi rugi aktuaria yang belum diakui Laba kurtailmen
54.484 27.712 7.740 2.720 -
68.955 24.149 9.096 5.369 (181.822 )
Beban jaminan kesehatan masa pensiun berkala - bersih (Catatan 26)
92.656
(74.253 )
b. Komposisi beban jaminan kesehatan masa pensiun masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012
Kewajiban pensiun yang diproyeksikan Rugi aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Beban jaminan kesehatan masa pensiun masih harus dibayar - bersih
2011
1.017.673 (362.116) (7.662)
687.789* (103.679) (15.401)
846.636 (161.443) (31.253)
647.895
568.709
653.940
*Setelah dikurangi dampak kurtailmen selama tahun 2011 sehubungan dengan program VSS (Catatan 26)
126
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Jaminan Kesehatan Masa Pensiun (lanjutan) c. Perubahan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal tahun Beban bunga Beban jasa Manfaat aktual yang dibayarkan Dampak perubahan asumsi aktuaria Dampak kurtailmen Laba (rugi) kewajiban aktuaria
687.789 54.484 27.712 (13.470) 239.705 21.453
Saldo akhir tahun
1.017.673
2011
2010
846.636 68.955 24.149 (10.978) 150.330 (230.600) (160.703)
605.660 65.919 28.229 (12.465) 197.867 (38.574)
687.789
846.636
d. Perubahan beban jaminan kesehatan masa pensiun masih harus dibayar untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012
2011
yang
2010
Saldo awal tahun Beban (pendapatan) jaminan kesehatan masa pensiun berkala bersih Pembayaran manfaat
568.709
653.940
561.805
92.656 (13.470)
(74.253) (10.978)
104.600 (12.465 )
Saldo akhir tahun
647.895
568.709
653.940
Bagian jangka pendek dari beban jaminan kesehatan masa pensiun disajikan sebagai bagian akrual masing-masing sebesar Rp15.160, Rp12.957 dan Rp14.669 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010. Bagian jangka panjang masing-masing sebesar Rp632.735, Rp555.752 dan Rp639.271 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 disajikan sebagai bagian dari kewajiban imbalan kerja (Catatan 22).
127
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Jaminan Kesehatan Masa Pensiun (lanjutan) e. Efek dari perubahan satu poin persentase dalam tingkat tren beban jaminan kesehatan masa pensiun yang diasumsikan akan menghasilkan beban jasa dan bunga agregat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 januari 2011 / 31 Desember 2010 dan akumulasi kewajiban manfaat jaminan kesehatan masa pensiun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 sebagai berikut: 31 Desember 2012 Kenaikan Beban jasa dan bunga Akumulasi kewajiban jaminan kesehatan masa pensiun
31 Desember 2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
82.196
118.454
116.581
1.270.669
844.612
1.030.938
82.196
73.626
76.868
824.853
566.627
702.632
Penurunan Beban jasa dan bunga Akumulasi kewajiban jaminan kesehatan masa pensiun
Jumlah imbalan kerja untuk tahun berjalan dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: Program Pensiun Manfaat Pasti 31 Desember 2012 Perusahaan Aset dana pensiun Kewajiban pensiun yang diproyeksikan Kelebihan aset dana pensiun atas kewajiban pensiun yang diproyeksikan Penyesuaian laba (rugi) yang timbul pada liabilitas program Penyesuaian laba (rugi) yang timbul pada aset program Lintasarta Aset dana pensiun Kewajiban pensiun yang diproyeksikan Kelebihan aset dana pensiun atas kewajiban pensiun yang diproyeksikan Penyesuaian laba (rugi) yang timbul pada liabilitas program Penyesuaian laba (rugi) yang timbul pada aset program
513.316 (493.854)
31 Desember 2011 476.890 (409.808)
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
31 Desember 2009
31 Desember 2008
793.664 (700.410)
763.244 (684.611)
763.700 (512.513)
78.633
251.187
19.462
67.082
93.254
(2.434)
12.066
156.345
(624)
10.588
(7.815)
(14.651)
12.283
(37.546)
11.209
63.019 (60.355)
62.012 (53.266)
59.294 (50.215)
50.344 (41.816)
41.499 (28.726)
12.773
2.664
8.746
9.079
8.528
(7.632)
(4.315)
(2.912)
(7.808)
8.144
2.677
1.632
2.026
3.175
610
UUK No. 13/2003 31 Desember 2012 Perusahaan Kewajiban pensiun yang diproyeksikan Penyesuaian laba (rugi) yang timbul pada liabilitas program Jumlah
(299.410) 889 (298.521)
31 Desember 2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
(250.988)
(182.572)
(75.163)
(1.166)
(326.151)
(183.738)
128
31 Desember 2009 (159.055) 3.316 (155.739)
31 Desember 2008 (141.316) (27.284) (168.600)
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 30. DANA PENSIUN (lanjutan) Jaminan Kesehatan Masa Pensiun (lanjutan) UUK No. 13/2003 31 Desember 2012 Lintasarta Kewajiban pensiun yang diproyeksikan Penyesuaian laba (rugi) yang timbul pada liabilitas program
(48.489)
(24.160)
(16.734)
Jumlah
IMM Kewajiban pensiun yang diproyeksikan Penyesuaian laba (rugi) yang timbul pada liabilitas program
31 Desember 2009
(24.340)
5.182
31 Desember 2008
(22.173)
890
(11.464)
78
(2.285)
(65.223)
(18.978)
(23.450)
(22.095)
(13.749)
(19.742)
(15.987)
(10.842)
(6.660)
(3.674)
(57)
Jumlah
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
31 Desember 2011
1.442
(19.799)
(804)
(14.545)
368
(11.646)
666
(6.292)
(3.008)
Jaminan Kesehatan Masa Pensiun 31 Desember 2012 Perusahaan Kewajiban pensiun yang diproyeksikan Penyesuaian laba (rugi) yang timbul pada liabilitas program
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
31 Desember 2011
(1.017.673) (21.453)
31 Desember 2009
31 Desember 2008
(687.789)
(846.636)
(605.660)
(492.615 )
160.703
38.574
37.176
150.730
31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas (%)
Jumlah 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
31 Desember 2012 Kas dan setara kas (Catatan 4) Entitas berelasi dengan pemerintah: Bank-bank milik negara
2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
31 Desember 2012
2011
1.534.068
977.960
1.615.651
Piutang usaha (Catatan 5) Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Entitas induk: Qatar Telecom
593.773
358.423
252.102
1,08
0,68
0,47
23.509
6.927
2.827
0,04
0,01
0,01
Jumlah Dikurangi cadangan penurunan nilai
617.282 42.632
365.350 47.107
254.929 47.640
1,12 0,08
0,69 0,09
0,48 0,09
Bersih
574.650
318.243
207.289
1,04
0,60
0,39
6.543 84
8.222 205
11.683 -
0,01 0,00
0,01 0,00
0,02 -
Biaya frekuensi dan perijinan dan lainnya dibayar di muka Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Departemen pemerintah Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: Kopindosat Jumlah Aset lancar dan aset tidak lancar lainnya keuangan dan non keuangan Entitas berelasi dengan pemerintah: Bank-bank milik negara Departemen pemerintah Jumlah
2,78
1,84
3,03
2.579
3.681
3.294
0,01
0,01
0,01
9.206
12.108
14.977
0,02
0,02
0,03
162.071 87
193.679 87
161.430 87
0,36 0,00
0,36 0,00
0,30 0,00
162.158
193.766
161.517
0,36
0,36
0,30
129
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas (%)
Jumlah 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
31 Desember 2012 Piutang dengan pihak-pihak berelasi Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: Kopindosat Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Karyawan kunci: Manajemen senior Entitas induk: Qatar Telecom
2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
31 Desember 2012
2011
6.188
6.012
5.958
0,01
0,01
0,01
1.870
1.583
1.693
0,01
0,00
0,01
1.621
3.020
1.362
0,00
0,01
0,00
694
54
54
0,00
0,00
0,00
Jumlah Dikurangi cadangan penurunan nilai
10.373 15
10.669 15
9.067 646
0,02 0,00
0,02 0,00
0,02 0,00
Bersih
10.358
10.654
8.421
0,02
0,02
0,02
21.346
21.587
24.672
0,04
0,04
0,05
Sewa dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: Kopindosat
4.275
9.962
12.817
0,01
0,02
0,02
25.621
31.549
37.489
0,05
0,06
0,07
-
12.148 -
1.016
-
0,02 -
0,00
-
44
3.705
-
0,00
0,01
-
12.192
4.721
-
0,02
0,01
Pensiun dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek (Catatan 30) Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara
88.845
103.181
111.344
0,16
0,19
0,21
Hutang jangka pendek (Catatan 14) Entitas berelasi dengan pemerintah: Bank milik negara
299.529
1.499.256
-
0,84
4,38
-
22.614
23.233
22.260
0,06
0,07
36
348
-
0,00
0,00
-
22.650
23.581
22.260
0,06
0,07
0,06
17.993 11.875
16.319 9.872
13.210 22.123
0,05 0,03
0,05 0,03
0,04 0,06
13.915
9.882
33.348
0,04
0,03
0,10
43.783
36.073
68.681
0,12
0,11
0,20
Jumlah Uang muka dan uang muka jangka panjang Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: PT Personel Alih Daya Kopindosat Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Jumlah
Hutang usaha Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Entitas induk: Qatar Telecom
Jumlah Hutang pengadaan (Catatan 15) Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: PT Personel Alih Daya Kopindosat Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara
Jumlah
130
0,06
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas (%)
Jumlah 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
31 Desember 2012 Akrual Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: PT Personel Alih Daya Kopindosat Karyawan kunci: Manajemen senior Jumlah Hutang pihak-pihak berelasi Entitas induk: Qatar Telecom Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: Kopindosat Jumlah Liabilitas jangka pendek dan jangka panjang lainnya - keuangan dan non keuangan Entitas berelasi dengan pemerintah: Departemen pemerintah Badan usaha milik negara Jumlah Hutang jangka panjang (termasuk bagian jangka pendek) (Catatan 18) Entitas berelasi dengan pemerintah: Bank milik negara
2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
31 Desember 2012
2011
56.590
66.399
82.641
0,15
0,19
0,23
40.420 10.265
18.222 5.817
16.906 13.838
0,12 0,03
0,05 0,02
0,05 0,04
43.610
37.851
33.553
0,12
0,11
0,10
150.885
128.289
146.938
0,42
0,37
0,42
25.968
552
-
0,07
0,00
-
16.821
14.928
20.609
0,05
0,05
0,06
-
-
1.490
-
-
0,00
42.789
15.480
22.099
0,12
0,05
0,06
4.131 -
2.141 6.455
3.895 8.118
0,01 -
0,01 0,02
0,01 0,02
4.131
8.596
12.013
0,01
0,03
0,03
-
998.843
1.297.045
-
2,92
3,70
131
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Persentase terhadap Pendapatan atau Beban Bersangkutan (%)
Jumlah 2012 Pendapatan (Catatan 24) Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Departemen pemerintah Entitas induk: Qatar Telecom Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: Kopindosat Jumlah
2011
2012
2011
1.509.179 224.219
1.459.979 24.823
6,74 1,00
7,11 0,12
78.672
69.978
0,35
0,34
549
-
0,00
-
1.812.619
1.554.780
8,09
7,57
1.810.335
1.567.294
9,41
9,03
70.967 24.298
93.190 121.456
0,37 0,13
0,54 0,70
52.737
66.619
0,27
0,38
1.958.337
1.848.559
10,18
10,65
147.439 1.210 14.860
102.156 46.316 16.481
0,76 0,01 0,08
0,59 0,27 0,09
163.509
164.953
0,85
0,95
24.719
22.185
0,13
0,13
Beban Jasa telekomunikasi Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: PT Personel Alih Daya Kopindosat Entitas induk: Qatar Telecom Jumlah Karyawan Karyawan kunci: Manajemen senior Imbalan kerja jangka pendek Pesangon pemutusan kontrak kerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya Sub-jumlah Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: PT Personel Alih Daya Jumlah Pemasaran Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: PT Personel Alih Daya Kopindosat Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Jumlah Umum dan administrasi Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama: Kopindosat PT Personel Alih Daya Entitas berelasi dengan pemerintah: Badan usaha milik negara Jumlah Pendapatan bunga (beban pendanaan) - bersih Entitas berelasi dengan pemerintah: Bank-bank milik negara
132
-
21.028
-
0,12
188.228
208.166
0,98
1,20
88.688 21.230
75.905 15.953
0,46 0,11
0,44 0,09
2
62
0,00
0,00
109.920
91.920
0,57
0,53
22.676 14.838
24.294 17.971
0,12 0,08
0,14 0,10
31.023
100.234
0,16
0,58
68.537
142.499
0,36
0,82
(20.491)
(53.281)
(0,75)
(2,91)
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: ,
No. 1.
Pihak-Pihak Berelasi Bank-bank milik negara
Hubungan Entitas berelasi dengan pemerintah
2.
Badan usaha milik negara
Entitas berelasi dengan pemerintah
3.
Qatar Telecom
4.
Departemen pemerintah
5
Kopindosat
6.
Manajemen senior (terdiri dari anggota Dewan Direksi dan Komisaris dan seluruh pihak yang melapor secara langsung pada Dewan Direksi)
Sifat Saldo Akun/Transaksi Kas dan setara kas, aset lancar dan aset tidak lancar lainnya - keuangan dan non keuangan, hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan penghasilan (beban) lain-lain - bersih Piutang usaha, biaya dibayar di muka, piutang pihak-pihak berelasi, sewa dibayar di muka jangka panjang, uang muka dan uang muka jangka panjang, pensiun dibayar di muka jangka panjang, hutang usaha, hutang pengadaan, akrual, hutang pihak-pihak berelasi, liabilitas jangka pendek dan jangka panjang lainnya - keuangan dan non keuangan, pendapatan usaha, beban usaha - jasa telekomunikasi, beban usaha - karyawan, beban usaha pemasaran dan beban usaha - umum dan administrasi
Entitas induk
Piutang usaha, piutang pihak-pihak berelasi, hutang usaha, hutang pihakpihak berelasi, pendapatan telekomunikasi tetap dan selular dan beban usaha - jasa telekomunikasi
Entitas berelasi dengan pemerintah
Biaya dibayar di muka, aset lancar dan aset tidak lancar lainnya - keuangan dan non keuangan, liabilitas jangka pendek dan jangka panjang lainnya keuangan dan non keuangan, pendapatan - MIDI
Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama
Biaya dibayar di muka, piutang pihakpihak berelasi, sewa dibayar di muka jangka panjang, uang muka dan uang muka jangka panjang, hutang pengadaan, akrual, hutang pihak-pihak berelasi, pendapatan, beban usaha jasa telekomunikasi, beban usaha pemasaran dan beban usaha - umum dan administrasi
Karyawan kunci
Piutang pihak-pihak berelasi, akrual dan beban usaha - karyawan
133
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) ,
No.
Pihak-Pihak Berelasi
7.
PT Personel Alih Daya
32. PEMBAGIAN LABA PENGGUNAANNYA
DAN
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi Uang muka dan uang muka jangka panjang, hutang pengadaan, akrual, beban usaha - jasa telekomunikasi, beban - karyawan, beban usaha pemasaran dan beban - umum dan administrasi
Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama
PEMBENTUKAN
SALDO
LABA
YANG
DITENTUKAN
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) tahunan Perusahaan, para pemegang saham Perusahaan antara lain memutuskan, untuk menetapkan penggunaan laba bersih tahunan untuk dana cadangan dan pembagian dividen kas, sebagai berikut, dan jumlah selebihnya dialokasikan untuk reinvestasi dan modal kerja:
Tanggal RUPS Laba Bersih Tahun 2010 24 Juni 2011 Laba Bersih Tahun 2011 14 Mei 2012
Dividen per Saham (Rp)
Tanggal Pembayaran Dividen
59,55
5 Agustus 2011*
76,83
26 Juni 2012**
*
Pembayaran dividen kepada Pemerintah dilakukan sesuai hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Pada tanggal 22 Juli dan 5 Agustus 2011, Perusahaan membayar dividen masingmasing sebesar Rp46.248 dan Rp277.343 kepada Pemerintah dan pemegang saham lainnya atas dividen yang dideklarasikan tanggal 24 Juni 2011.
**
Pembayaran dividen kepada Pemerintah dilakukan sesuai hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Pada tanggal 11 Juni dan 26 Juni 2012, Perusahaan membayar dividen masingmasing sebesar Rp59.668 dan Rp357.821 kepada Pemerintah dan pemegang saham lainnya atas dividen yang dideklarasikan tanggal 14 Mei 2012.
33. IKATAN, PERJANJIAN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN a. Pada tanggal 31 Desember 2012, ikatan pengeluaran barang modal yang merupakan perjanjian kontraktual yang belum terealisasi sehubungan dengan pengadaan dan instalasi aset tetap adalah sebesar AS$142.195 (Catatan 40) dan Rp881.274. Ikatan pengeluaran barang modal signifikan adalah sebagai berikut: Tanggal Kontrak
Keterangan Kontrak
Pemasok
1 Oktober 2010 & 10 Desember 2012 16 Juni 2010 & 10 Desember 2012 2 Agustus 2010 & 21 Desember 2012
Procurement of Telecommunications Equipment and Related Services Procurement of Telecommunications Infrastructure Procurement of Telecommunications Infrastructure
PT Ericsson Indonesia dan Ericsson AB PT Nokia Siemens Networks dan Nokia Siemens Networks Oy PT Huawei Tech Investment
134
Nilai Kontrak/Purchase Orders (“PO”) yang Telah Diterbitkan
Nilai Kontrak/PO yang Belum Dilaksanakan
AS$415.288 dan Rp1.361.320
AS$72.781 dan Rp275.225
AS$359.648 dan Rp1.480.234
AS$17.863 dan Rp141.150
AS$87.186 dan Rp204.746
AS$25.673 dan Rp92.460
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 33. IKATAN, PERJANJIAN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Pada tahun 2012, Perusahaan dan Qatar Telecom Q.S.C, Perusahaan Induk dari Grup, menandatangani perjanjian kerjasama di mana Qatar Telecom sepakat untuk menyediakan Grup dengan beberapa ahli professional untuk bekerja di Perusahaan, di mana ahli professional tersebut akan memberikan kontribusi untuk Grup melalui pengalaman dan pengetahuan mereka untuk meningkatkan efektivitas aktivitas kegiatan operasional dan bisnis Grup. Perjanjian ini mencakup periode 10-tahunan. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, Perusahaan mencatat biaya untuk penyediaan ahli professional sebesar Rp76.596 yang disajikan sebagai bagian dari “Beban - Beban Umum dan Administrasi”. c. Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan dan IMM, entitas anak, diperiksa oleh Kejaksaan Agung sehubungan dengan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dan IMM terkait penyediaan layanan internet broadband berbasis 3G. IMM dituduh menggunakan ijin 3G Perusahaan (Catatan 1a) secara illegal tanpa membayar biaya frekuensi tahunan, biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi (concession fee) dan biaya nilai awal tender (tender upfront fee). Menkominfo, serta Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah membuat pernyataan umum bahwa IMM tidak melanggar undang-undang atau peraturan yang berlaku, namun kasus ini tetap dalam proses investigasi oleh Kejaksaan Agung (Catatan 40). Sampai dengan 31 Desember 2012, Perusahaan tidak mengakui adanya kewajiban terkait kasus hukum tersebut karena dengan didukung Menkominfo, Perusahaan berkeyakinan bahwa perjanjian kerjasama dengan IMM tidak melanggar hukum apapun. d. Pada tanggal 30 Desember 2011, Lintasarta, entitas anak, menandatangani perjanjian dengan Menkominfo-Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (Menkominfo-BPPPTI), dimana Lintasarta setuju untuk menyediakan Jasa Akses Publik Layanan Internet Wireless Fidelity (WiFi) pada Kabupaten Kewajiban Pelayanan Umum / Universal Service Obligation (Kabupaten KPU/USO) untuk Paket Pekerjaan 3 dan 6 yang mencakup provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Perjanjian ini mencakup 4 tahun masa konsesi dan memiliki nilai kontrak sebesar Rp71.992 dan Rp44.422 masing-masing untuk Paket Pekerjaan 3 dan 6. Berdasarkan perjanjian, pembayaran yang diterima dimuka mencerminkan 15% dari nilai kontrak. Pembayaran tetap jasa ini diterima setiap empat-bulanan berdasarkan evaluasi kinerja. Pada akhir masa konsesi, Lintasarta harus mengalihkan aset yang menjadi subjek perjanjian konsesi kepada pemerintah setempat. Selanjutnya pada tanggal 10 Januari 2012, Lintasarta juga menandatangani perjanjian dengan Menkominfo-BTIP untuk Penyediaan Jasa Akses Publik Layanan Internet WiFi Kabupaten KPU/USO untuk Paket Pekerjaan 4 yang mencakup provinsi Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara dengan nilai kontrak sebesar Rp91.491. Persyaratan perjanjian ini konsisten dengan perjanjian diatas. Penerimaan atau piutang yang diterima oleh Lintasarta sebagai pertukaran atas jasa konstruksi atau pengadaan infrastruktur yang digunakan dalam transaksi ini diakui sebagai aset keuangan sebatas Lintasarta memiliki hak kontraktual tanpa syarat untuk menerima kas atau aset keuangan lain untuk jasa konstruksi dari atau sesuai dengan perintah dari pemberi konsesi (grantor). Pada tanggal 31 Desember 2012, bagian jangka panjang dari piutang yang timbul dari perjanjian konsesi jasa sebesar Rp8.974 dan disajikan sebagai bagian dari aset keuangan tidak lancar lainnya. Pendapatan dari jasa konstruksi yang diperoleh lintasarta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp37.175 disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan - MIDI”. Pada tanggal 8 Februari 2012, Lintasarta menandatangani perjanjian dengan PT Widtech Indonesia, untuk pengadaan peralatan dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pembangunan WiFi, sesuai perjanjian dengan Menkominfo-BPPPTI di atas, dengan nilai kontrak sejumlah Rp121.927. 135
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 33. IKATAN, PERJANJIAN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Selama bulan Mei 2011 sampai dengan Maret 2012, Perusahaan telah mengeluarkan beberapa PO kepada PT Nokia Siemens Network dan Nokia Siemens Network OY dengan jumlah AS$34.829 dan Rp208.948 untuk pembelian peralatan teknis selular di daerah Sumatera dan Jawa. Berdasarkan PO-PO tersebut, Perusahaan setuju untuk menukarkan beberapa peralatan teknis selular yang ada dengan peralatan baru dan membayar sejumlah AS$11.462 dan Rp171.844 kepada Nokia untuk jasa pemasangan dan tambahan peralatan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, nilai tercatat dari peralatan teknis selular yang diserahkan sejumlah Rp273.665 dan akumulasi nilai tercatat untuk peralatan tersebut sampai tanggal 31 Desember 2012 sejumlah Rp389.399 (Catatan 8). f.
Pada tanggal 15 April 2010, Lintasarta, entitas anak, menandatangani perjanjian dengan Menkominfo - BTIP, dimana Lintasarta setuju untuk menyediakan Pusat Layanan Jasa Internet Kecamatan (PLIK) untuk Paket Pekerjaan 7, 8 dan 9 yang meliputi provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku dan Papua. Pada tanggal 22 Desember 2010, perjanjian-perjanjian tersebut diamandemen untuk meningkatkan nilai kontrak. Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan dan mencakup 4 tahun dimulai dari tanggal 15 Oktober 2010 dengan nilai kontrak masing-masing sebesar Rp91.895, Rp143.668 dan Rp116.721 untuk Paket Pekerjaan 7, 8 dan 9. Sesuai dengan perjanjian, Lintasarta menempatkan deposito berjangka sejumlah Rp18.200 sebagai jaminan pelaksanaan untuk periode kontrak empat tahun yang disajikan sebagai bagian dari aset keuangan tidak lancar lainnya. Berdasarkan perjanjian, Lintasarta berhak menerima pembayaran dimuka yang mencerminkan 20% dari nilai kontrak. Pembayaran tetap jasa ini diterima setiap empat-bulanan berdasarkan evaluasi kinerja. Pada akhir masa konsesi, Lintasarta dan Menkominfo-BTIP berencana menegosiasikan kembali persyaratan kontrak baru untuk transaksi ini. Pada tanggal 12 Desember 2010, Lintasarta menandatangani perjanjian dengan MenkominfoBTIP untuk menyediakan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Bergerak (PLIKB) untuk Paket Pekerjaan 2, 3, 11, 15, 16 dan 18 yang meliputi provinsi-provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Perjanjian tersebut tidak dapat dibatalkan dan mencakup 4 tahun dimulai dari tanggal 22 September 2011 dengan jumlah nilai kontrak masing-masing sebesar Rp79.533, Rp92.003, Rp60.149, Rp71.879, Rp84.583, dan Rp69.830 untuk Paket Pekerjaan 2, 3, 11, 15, 16 dan 18. Pada tanggal 19 Oktober 2011, perjanjian ini diamandemen untuk mengubah tanggal mulai pekerjaan dari 22 September 2011 menjadi 22 Desember 2011. Berdasarkan perjanjian, Lintasarta berhak menerima pembayaran dimuka yang mencerminkan 15% dari nilai kontrak. Pembayaran tetap jasa ini diterima secara tetap setiap empat-bulanan oleh Menkominfo-BTIP berdasarkan evaluasi kinerja. Pada akhir masa konsesi, Lintasarta harus mengalihkan aset yang menjadi subjek perjanjian konsesi tersebut kepada pemerintah setempat. Pada tanggal 6 Mei 2010, Lintasarta menandatangani perjanjian dengan PT Wira Eka Bhakti (WEB), untuk pengadaan peralatan dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pembangunan PLIK, sesuai kesepakatan dengan Menkominfo-BTIP di atas, dengan nilai kontrak sejumlah Rp189.704. Perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali, dengan amandemen terakhir tertanggal 9 Maret 2011 yang meningkatkan nilai kontrak menjadi Rp208.361. Pada tanggal 23 Maret 2011, Lintasarta menandatangani perjanjian dengan WEB dan PT Personel Alih Daya (pihak berelasi), untuk pengadaan peralatan dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pembangunan PLIKB, sesuai kesepakatan dengan Menkominfo-BTIP di atas, dengan nilai kontrak masing-masing berjumlah Rp276.274 dan Rp60.739.
136
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 33. IKATAN, PERJANJIAN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 bagian jangka pendek dari piutang usaha masing-masing adalah sebesar Rp283.945, Rp91.113 dan Rp nihil disajikan sebagai bagian dari “Piutang Usaha - Pihak Berelasi” sementara bagian jangka panjang masing-masing sebesar Rp70.199, Rp121.854 dan Rp45.097 disajikan sebagai bagian dari aset keuangan tidak lancar lainnya. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, pendapatan dari jasa konstruksi, yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan MIDI adalah masing-masing sebesar Rp33.439, Rp163.264 dan Rp128.490. g. Pada tanggal 29 Januari, 15 April, 24 Mei, 3 Juni 2010, dan 4 dan 10 Februari 2011, Perusahaan setuju untuk menyewakan menara telekomunikasi dan lahan miliknya masing-masing kepada PT Hutchison CP Telecommunications (“Hutchison”) selama jangka waktu 12 tahun, PT Natrindo Telepon Selular (“NTS”) selama jangka waktu 10 tahun, PT XL Axiata Tbk (“XL Axiata”) selama jangka waktu 10 tahun, PT Berca Global Access (“Berca”) selama jangka waktu 10 tahun, PT Dayamitra Telekomunikasi (“Mitratel”) selama jangka waktu 10 tahun dan PT First Media Tbk (“FM”) selama jangka waktu 5 tahun. Hutchison, NTS dan XL Axiata (secara tahunan), Berca dan Mitratel (secara tiga bulanan) dan FM (secara enam bulanan) diwajibkan membayar biaya sewa dan pemeliharaan di muka yang dicatat sebagai bagian dari pendapatan diterima di muka. Pada tanggal 18 Agustus 2011, Perusahaan dan Hutchison mengubah perjanjian tersebut meliputi beberapa perubahan tertentu, diantaranya adalah jumlah kompensasi yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada pemilik lahan sewa atau masyarakat di sekitar lahan sewa, denda yang dibebankan atas keterlambatan pembayaran dan periode sewa efektif. Jumlah minimum dari piutang sewa di masa depan per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010: 31 Desember 2012
2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
Dalam satu tahun Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun Di atas lima tahun
655.894 2.597.263 2.211.422
471.284 1.874.860 1.817.218
370.780 1.481.461 1.792.424
Jumlah
5.464.579
4.163.362
3.644.665
h. Selama tahun 2008-2012, Perusahaan menandatangani beberapa perjanjian dengan PT Solusi Menara Indonesia, PT Professional Telekomunikasi Indonesia (“Protelindo”), XL Axiata, PT Solusindo Kreasi Pratama, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Bit Teknologi Nusantara, PT Batavia Towerindo, PT Mitrayasa Sarana Informasi, PT Gihon Telekomunikasi Indonesia dan Tower Bersama (Catatan 29) untuk menyewa sebagian ruang (spaces) pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal 10 tahun. Perusahaan dapat memperpanjang masa sewanya selama 10 tahun berikutnya, dengan biaya sewa tambahan berdasarkan tingkat inflasi di Indonesia.
137
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif)
33. IKATAN, PERJANJIAN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Kewajiban sewa minimum di masa akan datang untuk perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Pembayaran minimum
Nilai kini dari pembayaran
Dalam satu tahun Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun Di atas lima tahun
622.020 2.488.022 2.205.538
240.349 1.323.315 1.778.595
Jumlah Dikurangi nilai yang merupakan beban keuangan
5.315.580 1.973.321
3.342.259 -
Nilai kini dari pembayaran sewa minimum
3.342.259
3.342.259
Bagian jangka pendek (disajikan sebagai bagian dari Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya) Bagian jangka panjang (disajikan sebagai Kewajiban Sewa Pembiayaan)
240.349 3.101.910
Jumlah
3.342.259
i. Perusahaan dan IMM mempunyai ikatan untuk membayar biaya frekuensi radio tahunan sepanjang periode izin 3G dan BWA, selama Perusahaan dan IMM memegang izin 3G dan BWA. Jumlah pembayaran setiap tahun adalah berdasarkan skema pembayaran yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menkominfo No. 7/PER/M.KOMINFO/2/2006, No. 268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 dan No. 237/KEP/M.KOMINFO/7/2009 masing-masing pada tanggal 8 Februari 2006, 1 September 2009 dan 27 Juli 2009. Perusahaan dan IMM membayar biaya penggunaan frekuensi radio tahunan untuk izin 3G dan BWA sejumlah Rp548.154 dan Rp442.511, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. j. Pada tanggal 20 Juli 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas dari HSBC untuk mendanai kebutuhan modal kerja jangka pendek Perusahaan. Perjanjian tersebut telah diamandemen beberapa kali. Pada tanggal 20 September 2011, fasilitas ini diamandemen untuk memperpanjang tanggal jatuh temponya sampai dengan tanggal 30 April 2012 dan mengubah suku bunga dan beberapa persyaratan tertentu dalam perjanjian sebagai berikut: · Fasilitas Overdraft sebesar AS$2.000 (termasuk fasilitas overdraft dalam mata uang rupiah sebesar Rp17.000). Bunga dikenakan berdasarkan saldo harian sebesar 3,75% per tahun dan 6% per tahun di bawah suku bunga pinjaman terbaik HSBC (HSBC Best Lending Rate) masing-masing untuk pinjaman dalam mata uang rupiah dan dolar A.S. · Fasilitas pinjaman revolving sebesar AS$30.000 (termasuk pinjaman revolving dalam mata uang rupiah sebesar Rp255.000). Pinjaman ini jatuh tempo dengan jangka waktu maksimum 180 hari dan dapat ditarik dalam beberapa tranche dengan nilai minimum sebesar AS$500 dan Rp500, masing-masing untuk pinjaman dalam mata uang dolar A.S. dan rupiah. Bunga dikenakan berdasarkan saldo harian sebesar 2,25% per tahun di atas suku bunga pinjaman HSBC (HSBC Cost of Fund Rate) masing-masing untuk pinjaman dalam mata uang rupiah atau dolar A.S. · Fasilitas ini dianggap fasilitas uncommitted berdasarkan pedoman No. 12/516/DPNP/DPnP tanggal 21 September 2010 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia; sebagai akibatnya, fasilitas ini dapat secara otomatis dibatalkan oleh HSBC bila kolektibilitas kredit Perusahaan menurun menjadi kurang lancar, diragukan atau kerugian berdasarkan penilaian HSBC sesuai dengan kriteria umum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
138
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) Pada tanggal 27 Maret 2012, Perusahaan menerima surat dari HSBC untuk memperpanjang jatuh temponya sampai dengan tanggal 30 April 2013. 33. IKATAN, PERJANJIAN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) k. Pada tahun 1994, Perusahaan ditunjuk sebagai Administrator Keuangan [Financial Administrator (“FA”)] oleh sebuah konsorsium yang didirikan untuk membangun dan menjual/menyewakan kabel laut Asia Pacific Cable Network (“APCN”) untuk negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Sebagai FA, Perusahaan mengumpulkan dan mendistribusikan dana hasil penjualan Indefeasible Right of Use (“IRU”), Defined Underwritten Capacity (“DUC”) dan Occassional Commercial Use (“OCU”) APCN. Dana penjualan IRU, DUC dan OCU serta dana yang diterima untuk meng-upgrade kabel APCN bukan merupakan milik Perusahaan dan oleh karena itu, tidak dicatat dalam pembukuan Perusahaan. Namun, Perusahaan mengelola dana ini dalam rekening terpisah. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo dana (termasuk perolehan bunga) yang dalam pengelolaan Perusahaan berjumlah AS$5.276. Selain dana dari penjualan IRU, DUC dan OCU, anggota konsorsium juga akan menerima bagian mereka atas bunga yang diperoleh atas penempatan dana tersebut. l. Perjanjian lain yang dibuat bersama Telkom adalah sebagai berikut: ·
Berdasarkan perjanjian kerjasama, kompensasi kepada Telkom sehubungan dengan jasa penyewaan sirkit/saluran, seperti world link dan bit link adalah sebesar 15% dari pendapatan tertagih Perusahaan yang berasal dari jasa tersebut. Perusahaan dan Satelindo juga menyewa sirkit dari Telkom untuk menghubungkan Jakarta, Medan dan Surabaya.
·
Pada tahun 1994, Satelindo mengadakan perjanjian penyerahan penggunaan sebidang tanah hak pengelolaan (“Land Transfer Agreement”) dengan Telkom untuk penyerahan penggunaan lahan tanah seluas 134.925 meter persegi yang berlokasi di Daan Mogot, Jakarta Barat, dimana terletak stasiun pengendali bumi (earth control station) milik Satelindo. Berdasarkan perjanjian tersebut, Satelindo berhak menggunakan lahan tanah untuk jangka waktu 30 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian, dengan harga setara AS$40.000 dikurangi Rp43.220. Jangka waktu perjanjian tersebut dapat diperpanjang berdasarkan perjanjian kedua belah pihak. Perjanjian ini selanjutnya digantikan oleh perjanjian sewa tanah tanggal 6 Desember 2001, dengan syarat yang sama seperti perjanjian land transfer agreement.
·
Pada tahun 1999, Lintasarta mengadakan perjanjian dengan Telkom, dimana Telkom menyewakan transponder kepada Lintasarta. Perjanjian ini telah mengalami beberapa amandemen, terakhir berdasarkan amandemen kesembilan tanggal 24 Mei 2010. Sewa transponder yang dibebankan pada usaha sebesar Rp27.371 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha - Beban Jasa Telekomunikasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
34. SISTEM TARIF a. Jasa telekomunikasi internasional Tarif jasa (“tarif”) dengan perusahaan telekomunikasi internasional ditentukan berdasarkan peraturan telekomunikasi internasional yang dibuat oleh International Telecommunications Union (“ITU”).
139
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif)
34. SISTEM TARIF (lanjutan) a. Jasa telekomunikasi internasional (lanjutan) Peraturan ini mensyaratkan bahwa pengelola telekomunikasi internasional, berdasarkan perjanjian timbal balik, menyusun dan merevisi tarif perhitungan (“accounting rate”) yang akan diterapkan, dengan mempertimbangkan biaya penyelenggaraan jasa telekomunikasi spesifik dan rekomendasi dari Consultative Committee on International Telegraph and Telephone (“CCITT”). Tarif ini dibagi dalam porsi terminal yang dibayarkan kepada pengelola di negara terminal, dan bila harus melalui transit, dalam porsi transit yang dibayarkan kepada pengelola di negara transit. ITU juga mengatur bahwa unit moneter yang digunakan, bila tidak diatur secara khusus dalam perjanjian, adalah Special Drawing Right (“SDR”) atau Gold Franc, yang setara dengan 1/3,061 SDR. Tiap pengelola sesuai dengan hukum negaranya masing-masing, akan menentukan biaya yang akan ditagih dari pelanggan masing-masing. Tarif yang ditagih kepada pelanggan telepon internasional di Indonesia, yang disebut juga tarif pungut, ditetapkan dengan surat keputusan Menhub, yang biasanya lebih tinggi dari tarif perhitungan. Selama periode 1996 sampai dengan 1998, Menhub telah melakukan perubahan tarif yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 1997, 15 Maret 1998 dan 15 November 1998. Berdasarkan Surat Keputusan Menkominfo No. 09/PER/M.KOMINFO/02/06 tanggal 28 Februari 2006, tarif pungut dihitung dengan formula tarif yang disebut formula price cap yang telah memperhitungkan indeks harga konsumen mulai tanggal 1 Januari 2007. b. Jasa selular Tarif jasa telepon dasar melalui jaringan bergerak selular ditentukan berdasarkan Peraturan Menkominfo No. 12/PER/M.KOMINFO/02/2006 tanggal 28 Februari 2006. Berdasarkan peraturan ini, tarif selular terdiri dari: · · · ·
Biaya aktivasi Biaya berlangganan bulanan Biaya penggunaan Biaya fasilitas tambahan
Penyelenggara jaringan bergerak selular harus mengimplementasikan tarif baru yang disebut sebagai “tarif bawah”. Untuk biaya penggunaan, tarif bawah adalah biaya originasi ditambah biaya terminasi (jumlah biaya interkoneksi), sementara untuk biaya aktivasi dan biaya berlangganan bulanan, tarif bawah tergantung pada struktur biaya dari setiap penyelenggara jaringan bergerak selular. Pada bulan April 2008, Menkominfo mengeluarkan Peraturan Menteri No. 09/PER/M.KOMINFO/04/2008 mengenai tata cara penetapan tarif jasa telekomunikasi yang disalurkan melalui jaringan bergerak selular. Berdasarkan peraturan baru ini, operator selular harus menerapkan tarif baru yang disebut batas harga (“price cap”). Jenis tarif untuk layanan telekomunikasi melalui jaringan selular terdiri dari: · · ·
Tarif jasa teleponi dasar Tarif jelajah Tarif jasa multimedia
Tarif retail seharusnya dihitung berdasarkan Biaya Elemen Jaringan, Biaya Aktivasi Layanan Retail dan Marjin Laba. Penerapan tarif baru untuk penyelenggara telekomunikasi dominan wajib mendapat persetujuan dari Pemerintah. Penyelenggara telekomunikasi dominan adalah penyelenggara telekomunikasi yang memiliki pendapatan lebih dari 25% atas jumlah pendapatan industri pada segmen tertentu. 140
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) Mulai bulan Mei 2008, Perusahaan telah menerapkan secara penuh sistem tarif telekomunikasi selular baru ini. 34. SISTEM TARIF (lanjutan) c. Jasa telekomunikasi tetap Pada bulan Februari 2006, Menkominfo mengeluarkan Peraturan No. 09/PER/M.KOMINFO/02/2006 mengenai tarif jasa teleponi dasar melalui jasa jaringan tetap. Pada bulan April 2008, Menkominfo mengeluarkan Peraturan Menteri No. 15/PER/M.KOMINFO/04/2008 mengenai tata cara penetapan tarif jasa teleponi yang disalurkan melalui jaringan tetap. Peraturan ini juga diterapkan untuk layanan telepon jaringan tetap nirkabel. Berdasarkan peraturan baru ini, tarif untuk jasa teleponi dasar dan pesan singkat (“SMS”) harus dihitung berdasarkan rumus yang ditetapkan dalam Peraturan. Penyelenggara telekomunikasi jaringan tetap harus menerapkan tarif baru yang disebut batas harga (“price cap”). Mulai bulan Mei 2008, Perusahaan telah menerapkan secara penuh sistem tarif telekomunikasi tetap baru ini. 35. TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN Tarif interkoneksi antar operator telekomunikasi dalam negeri ditetapkan berdasarkan Keputusan Menhub No. KM.108/PR.301/MPPT-94 tanggal 28 Desember 1994. Peraturan ini telah diperbaharui beberapa kali dengan perubahan terakhir Keputusan No. KM.37 Tahun 1999 (“Keputusan No. 37”) tanggal 11 Juni 1999. Keputusan ini, bersama dengan Keputusan No. KM.46/PR.301/MPPT-98 (“Keputusan No. 46”) tanggal 27 Februari 1998, menetapkan struktur dan besaran tarif interkoneksi antara jaringan telekomunikasi selular dengan Public Switched Telephone Network (“PSTN”), jaringan telekomunikasi selular dengan jaringan telekomunikasi internasional, jaringan telekomunikasi selular dengan jaringan telekomunikasi selular dalam negeri lainnya, jaringan telekomunikasi internasional dengan PSTN dan antara dua PSTN dalam negeri. Berdasarkan keputusan Menhub, pengaturan tarif interkoneksi adalah sebagai berikut: 1. Struktur dan Besaran Tarif Interkoneksi a.
Antara internasional dengan PSTN lokal Berdasarkan Keputusan No. 37 tanggal 11 Juni 1999, tarif interkoneksi adalah sebagai berikut: Tarif
b.
Dasar Perhitungan
Tarif akses
Rp850 untuk setiap panggilan
Tarif pemakaian
Rp550 untuk setiap menit percakapan
Jumlah panggilan ke luar negeri (outgoing) dan dari luar negeri (incoming) yang berhasil tersambung Jumlah waktu (durasi) percakapan dari panggilan ke luar negeri (outgoing) dan dari luar negeri (incoming) yang berhasil tersambung
Antara PSTN dalam negeri dan PSTN dalam negeri lainnya Biaya interkoneksi untuk percakapan telekomunikasi dalam negeri (lokal dan SLJJ) antara PSTN dalam negeri dengan PSTN dalam negeri lainnya diatur dan disepakati bersama antara penyelenggara PSTN dalam negeri.
141
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif)
35. TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN (lanjutan) 1. Struktur dan Besaran Tarif Interkoneksi (lanjutan) c.
Antara Sistem Telepon Bergerak Selular (“STBS”) dan PSTN dalam negeri Berdasarkan Keputusan No. 46 tanggal 27 Februari 1998 yang mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 April 1998, tarif interkoneksi adalah sebagai berikut: (1)
Percakapan Lokal Untuk percakapan lokal yang berasal dari STBS ke pelanggan PSTN, operator selular membayar operator PSTN sebesar 50% dari tarif percakapan lokal yang berlaku. Untuk percakapan lokal dari PSTN ke pelanggan selular, operator selular menerima biaya airtime yang dibebankan operator PSTN kepada pelanggannya.
(2)
SLJJ Untuk SLJJ yang berasal dari PSTN ke pelanggan selular, operator selular menerima sebagian tarif SLJJ, dengan proporsi berkisar mulai 15% dari tarif ditambah biaya airtime dalam hal seluruh percakapan jarak jauh tidak diselenggarakan oleh operator selular tersebut, sampai dengan 60% dari tarif ditambah biaya airtime dalam hal seluruh percakapan jarak jauh tersebut diselenggarakan oleh operator selular tersebut. Untuk SLJJ yang berasal dari STBS ke pelanggan PSTN, operator selular berhak memperoleh sebagian tarif SLJJ, dengan proporsi berkisar mulai 15% dari tarif dalam hal seluruh percakapan jarak jauh tidak diselenggarakan oleh operator selular tersebut, sampai dengan 60% dari tarif dalam hal seluruh bagian jarak jauh diselenggarakan oleh operator selular tersebut.
d.
Antara STBS dan STBS lainnya Berdasarkan Keputusan No. 46, tarif interkoneksi adalah sebagai berikut: (1) Percakapan Lokal Untuk percakapan lokal yang berasal dari STBS ke STBS lainnya, operator selular “asal” membayar biaya airtime kepada operator selular “tujuan”. Jika percakapan dilakukan melalui PSTN, operator selular asal membayar operator PSTN 50% dari tarif percakapan lokal yang berlaku. (2) SLJJ Untuk SLJJ yang berasal dari STBS, operator selular berhak memperoleh sebagian tarif SLJJ, dengan proporsi berkisar mulai 15% dari tarif dalam hal seluruh percakapan jarak jauh tidak diselenggarakan oleh operator selular tersebut, sampai dengan 85% dari tarif dalam hal seluruh percakapan jarak jauh diselenggarakan oleh operator selular tersebut dan percakapan ditujukan kepada operator selular lainnya, dan sampai dengan 100% jika percakapan ditujukan kepada operator selular yang sama.
142
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 35. TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN (lanjutan) 1. Struktur dan Besaran Tarif Interkoneksi (lanjutan) e. Antara PSTN internasional dengan STBS Mulai tahun 1998, tarif interkoneksi untuk percakapan selular internasional ke atau dari pelanggan selular luar negeri dari atau ke pelanggan selular dalam negeri, baik yang percakapannya dilakukan melalui PSTN dalam negeri maupun tidak, menggunakan tarif yang sama dengan percakapan melalui PSTN domestik sebagaimana disebutkan dalam catatan “a” di atas. Akan tetapi, berdasarkan kesepakatan bersama dengan operator telekomunikasi selular, Perusahaan (termasuk Satelindo sampai saat penggabungan - Catatan 1e) sampai dengan 31 Desember 2006 masih menggunakan perjanjian awal pembagian kontraktual untuk tarif interkoneksi (Catatan 36). f.
Interkoneksi antar Sentral Gerbang Internasional Biaya interkoneksi untuk percakapan telekomunikasi internasional antar sentral gerbang internasional diatur dan disepakati bersama berdasarkan perjanjian antara badan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional dengan badan usaha patungan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional.
Keputusan No. 37 dan Keputusan No. 46 selanjutnya digantikan oleh Keputusan Menhub No. 32 Tahun 2004 mengenai interkoneksi berbasis biaya menggantikan perjanjian interkoneksi yang berbasis pembagian pendapatan. Berdasarkan keputusan baru tersebut, penyelenggara tujuan panggilan menetapkan biaya interkoneksi berdasarkan formula yang diputuskan oleh Pemerintah, yang mengharuskan penyelenggara telekomunikasi membebankan interkoneksi berdasarkan biaya menyelenggarakan panggilan tersebut. Tanggal berlaku efektif keputusan baru ini yang sebelumnya mulai tanggal 1 Januari 2005 ditunda sampai dengan tanggal 1 Januari 2007 berdasarkan Peraturan Menkominfo No. 08/PER/M.KOMINFO/02/2006 tanggal 8 Februari 2006 (Catatan 36). Penerapan tagihan interkoneksi antara penyelenggara telekomunikasi dimulai dari perjanjian yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Semua perjanjian interkoneksi harus mengacu pada Dokumen Penawaran Interkoneksi (“DPI”) (Reference Interconnection Offer). Semua penyelenggara telekomunikasi harus menerbitkan DPI dan penyelenggara telekomunikasi dominan harus mendapat persetujuan dari Pemerintah. Pada bulan Agustus 2006, DJPT mengeluarkan keputusan No. 278/DIRJEN/2006 yang menyetujui DPI yang berasal dari Perusahaan dan dua penyelenggara telekomunikasi dominan lainnya (Telkom dan Telkomsel). Keputusan ini diterapkan efektif sejak bulan Januari 2007 yang disepakati oleh semua penyelenggara telekomunikasi dan disetujui oleh Pemerintah. Pada tanggal 11 April 2008, DJPT menyetujui diberlakukannya DPI yang baru dari penyelenggara telekomunikasi dominan (Telkom, Telkomsel dan Perusahaan). DJPT mengharuskan agar seluruh penyelenggara telekomunikasi dalam negeri mengubah perjanjian interkoneksi agar sesuai dengan DPI baru mulai tanggal 1 April 2008. Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan telah menerapkan tarif interkoneksi yang baru berdasarkan DPI yang disetujui.
143
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 35. TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN (lanjutan) 1. Struktur dan Besaran Tarif Interkoneksi (lanjutan) Namun, pada tanggal 31 Desember 2010, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengeluarkan surat No. 227/BRTI/XII/2010 tentang penerapan tarif interkoneksi baru berdasarkan implementasi biaya interkoneksi berbasis biaya, yang akan digunakan oleh semua operator telekomunikasi efektif 1 Januari 2011. Perusahaan sudah menerapkan tarif baru mulai tanggal 1 Januari 2011. Pada tanggal 27 Juni 2011, Menkominfo mengeluarkan Peraturan No. 16/PER/M.KOMINFO/06/2011 mengenai perubahan keputusan Menteri Perhubungan No. 35 Tahun 2004 mengenai penyelenggaraan jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas, yang mendorong penerapan tarif berbasis biaya oleh semua operator telekomunikasi efektif 1 Juli 2011. Sebelum tahun 2012, interkoneksi untuk Layanan Pesan Singkat / Short Message Services (“SMS”) menerapkan skema “Senders Keep All”. Berdasarkan skema lama ini, operator telekomunikasi dapat menyimpan semua pendapatan yang diterima dari pelanggan untuk pengiriman SMS ke operator lain tanpa ada biaya interkoneksi yang harus dibayarkan kepada operator lain. Mulai 1 Juni 2012, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (“BRTI”) mengeluarkan surat No. 262/BRTI/XII/2011 menggantikan skema “Senders Keep All” dengan skema baru berbasis biaya. Berdasarkan skema baru ini, operator telekomunikasi wajib membayar biaya interkoneksi dengan jumlah maksimum sebesar Rp23 (dalam jumlah penuh) untuk setiap SMS yang dikirim ke operator telekomunikasi lainnya. Efektif tanggal 1 Juni 2012, Perusahaan telah menerapkan peraturan baru. 2. USO dan Biaya Spektrum Frekuensi Pada tanggal 16 Januari 2009, Pemerintah mengeluarkan Peraturan No. 7 Tahun 2009, yang meningkatkan kontribusi untuk pengembangan USO dari 0,75% menjadi 1,25% dan menurunkan biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi dari 1% menjadi 0,50% dari pendapatan bruto tahunan (setelah dikurangi piutang tak tertagih dan biaya interkoneksi), efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Pada tanggal 13 Desember 2010, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan PP No. 76/2010 terkait perubahan atas PP No. 7/2009 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang dipungut oleh Menkominfo. Peraturan ini berdampak pada metode perhitungan dan pembayaran biaya spektrum yang dialokasikan ke Perusahaan (pita frekuensi 800 Mhz, 900 Mhz dan 1.800 Mhz). 3. Pembagian Pendapatan Pendapatan dari tarif akses dan biaya pemakaian yang berasal dari percakapan telekomunikasi internasional yang melibatkan interkoneksi jaringan telekomunikasi yang dimiliki oleh beberapa penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri yang tidak diatur oleh Keputusan No. 08/PER/M.KOMINFO/02.2006, dibagi secara proporsional ke setiap penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri, di mana bagian pendapatan interkoneksi tersebut akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian bilateral di antara penyelenggara.
144
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 36. PERJANJIAN INTERKONEKSI Perusahaan (termasuk Satelindo dan IM3 sampai dilakukan merger - Catatan 1e) mengadakan perjanjian interkoneksi dengan operator-operator dalam negeri dan luar negeri. Beberapa perjanjian interkoneksi yang signifikan adalah sebagai berikut: 1. Telkom Perjanjian/transaksi interkoneksi yang signifikan dengan Telkom adalah sebagai berikut: a. Pelayanan telekomunikasi tetap Pada tanggal 23 September 2005, Perusahaan dan Telkom mengadakan perjanjian interkoneksi jaringan tetap lokal, jarak jauh dan internasional. Hal-hal pokok yang dicakup dalam perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: ·
Interkoneksi antara jaringan tetap lokal, jarak jauh dan internasional Perusahaan dan Telkom yang memungkinkan pelanggan jasa telekomunikasi tetap Perusahaan untuk melakukan atau menerima panggilan ke atau dari pelanggan atau sentral gerbang internasional Telkom.
·
Jasa panggilan internasional Perusahaan dan Telkom dapat diakses dan terus menerus terbuka pada jaringan tetap kedua belah pihak.
·
Perusahaan dan Telkom bertanggung jawab atas sarana telekomunikasi masing-masing.
·
Kompensasi untuk jasa yang disediakan didasarkan pada tarif interkoneksi yang ditentukan oleh kedua belah pihak.
·
Masing-masing pihak melakukan penagihan atas jasa panggilan internasional pihak lainnya yang digunakan oleh pelanggan pihak lainnya. Masing-masing pihak harus membayar kepada pihak lainnya 1% dari penerimaan tagihan yang dilakukan oleh pihak lainnya, ditambah biaya proses penagihan sebesar Rp82 per record of outgoing call sebagai kompensasi atas proses penagihan. Namun, biaya penerimaan tagihan dan proses penagihan tersebut diubah menjadi biaya layanan (“service charge”), yang dihitung sebesar Rp1.250 per menit dari outgoing call berlaku mulai 1 April 2008. Berdasarkan perjanjian terakhir, biaya layanan diubah menjadi Rp1.200 per menit dari outgoing call mulai tanggal 1 Januari 2009.
Pada tanggal 28 Desember 2006, Perusahaan dan Telkom menandatangani nota kesepakatan untuk menerapkan tarif interkoneksi baru sesuai dengan peraturan interkoneksi berbasis biaya yang efektif mulai tanggal 1 Januari 2007. Nota kesepakatan ini diubah menjadi perjanjian tanggal 18 Desember 2007. Perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali. Amandemen terakhir adalah tanggal 20 Desember 2011 untuk memenuhi persyaratan surat BRTI No. 227/BRTI/XII/2010 tertanggal 31 Desember 2010 mengenai implementasi tarif interkoneksi baru di 2011. Perusahaan sudah menerapkan tarif baru mulai tanggal 1 Januari 2011.
145
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 36. PERJANJIAN INTERKONEKSI (lanjutan) 1. Telkom (lanjutan) b. Jasa Selular Pada tanggal 1 Desember 2005, Perusahaan dan Telkom menandatangani perjanjian interkoneksi antara jaringan bergerak selular Perusahaan dan jaringan tetap Telkom. Berdasarkan perjanjian tersebut, interkoneksi antara jaringan bergerak selular Perusahaan dengan jaringan tetap Telkom memungkinkan pelanggan selular Perusahaan untuk melakukan atau menerima panggilan ke atau dari pelanggan telekomunikasi tetap Telkom. Pada tanggal 28 Desember 2006, Perusahaan dan Telkom menandatangani nota kesepakatan untuk menerapkan tarif interkoneksi baru sesuai dengan peraturan interkoneksi berbasis biaya yang efektif mulai tanggal 1 Januari 2007. Nota kesepakatan ini diubah menjadi perjanjian tanggal 18 Desember 2007. Perjanjian ini diamandemen beberapa kali. Amandemen terakhir adalah tanggal 20 Desember 2011 untuk memenuhi persyaratan surat BRTI No. 227/BRTI/XII/2010 tertanggal 31 Desember 2010 mengenai implementasi tarif interkoneksi baru di 2011. Perusahaan sudah menerapkan tarif baru mulai tanggal 1 Januari 2011. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan dan Telkom menandatangani Berita Acara Kesepakatan untuk memenuhi persyaratan dalam surat BRTI No 262/BRTI/XII/2011 tanggal 12 Desember 2011 (Catatan 35) mengenai penerapan skema interkoneksi SMS berbasis biaya yang baru untuk jasa telekomunikasi tetap dan selular yang efektif mulai tanggal 1 Juni 2012 2. XL Axiata, PT Smartfren Telecom Tbk (sebelumnya PT Mobile-8 Telecom Tbk) (“Smartfren”) dan Telkomsel Hal-hal yang diatur dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut: ·
Interkoneksi antara sentral gerbang internasional Perusahaan dan Satelindo dengan jaringan STBS operator tersebut untuk melakukan percakapan internasional dari atau ke luar negeri melalui sentral gerbang internasional Perusahaan dan Satelindo.
·
Perusahaan dan Satelindo menerima sebagian pendapatan operator tersebut dari percakapan yang dilakukan melalui sentral gerbang internasional Perusahaan dan Satelindo sebagai kompensasi atas interkoneksi tersebut.
·
Satelindo dan IM3 juga mengadakan perjanjian dengan operator tersebut di atas untuk interkoneksi STBS GSM milik Satelindo dan IM3 dengan jaringan operator tersebut, yang memungkinkan pelanggan operator tersebut melakukan panggilan/mengirim SMS kepada atau menerima panggilan/SMS dari pelanggan Satelindo dan IM3.
·
Perjanjian ini dapat diperbaharui setiap tahun.
Perusahaan (termasuk Satelindo dan IM3 sampai saat penggabungan) dan operator di atas masih tetap melakukan perhitungan berdasarkan perjanjian tersebut dengan menerapkan perhitungan kompensasi semula, kecuali untuk biaya interkoneksi.
146
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 36. PERJANJIAN INTERKONEKSI (lanjutan) 2. XL Axiata, PT Smartfren Telecom Tbk (sebelumnya PT Mobile-8 Telecom Tbk) (“Smartfren”) dan Telkomsel (lanjutan) Pada tanggal 8, 27 dan 28 Desember 2006, Perusahaan menandatangani nota kesepakatan masing-masing dengan Telkomsel, Smartfren dan XL Axiata mengenai penerapan tarif interkoneksi baru berbasis biaya yang efektif pada tanggal 1 Januari 2007 sesuai dengan Peraturan Menkominfo No. 08/PER/M.KOMINFO/02/2006. Nota kesepakatan dengan Smartfren, XL Axiata dan Telkomsel selanjutnya digantikan dengan perjanjian masing-masing pada tanggal 14 September, 17 dan 19 Desember 2007. Perjanjian dengan Smartfren dan XL Axiata diamandemen pada tanggal 31 Maret 2008, sedangkan perjanjian dengan Telkomsel diamandemen pada tanggal 18 Februari 2008. Lebih lanjut, perjanjian dengan Smartfren dan XL Axiata diamandemen masing-masing pada tanggal 15 Maret 2011 dan 3 Maret 2011, sedangkan perjanjian dengan Telkomsel diamandemen pada tanggal 19 Juli 2011 untuk memenuhi persyaratan surat BRTI No. 227/BRTI/XII/2010 tertanggal 31 Desember 2010 mengenai implementasi tarif interkoneksi baru di 2011. Perusahaan sudah menerapkan tarif baru mulai tanggal 1 Januari 2011. Pada tanggal 28 Mei 2012, Perusahaan mengubah perjanjian interkoneksi dengan Telkomsel untuk memenuhi persyaratan dalam surat BRTI No 262/BRTI/XII/2011 tanggal 12 Desember 2011 (Catatan 35) mengenai penerapan skema interkoneksi sms berbasis biaya yang efektif mulai tanggal 1 Juni 2012. 3. PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrie Telecom”) Hal-hal yang diatur dalam amandemen terakhir dari perjanjian tanggal 10 Juni 2009 adalah yang berhubungan dengan interkoneksi dari jaringan selular bergerak dan sentral gerbang internasional Perusahaan dengan jaringan Bakrie Telecom, termasuk jaringan SLI 009. Lebih lanjut, perjanjian dengan Bakrie Telecom diamandemen pada tanggal 9 Februari 2011 untuk memenuhi persyaratan surat BRTI No. 227/BRTI/XII/2010 tertanggal 31 Desember 2010 mengenai implementasi tarif interkoneksi baru di 2011. Perusahaan sudah menerapkan tarif baru mulai tanggal 1 Januari 2011. Pada tanggal 31 Mei 2012, Perusahaan dan Bakrie Telecom menandatangani Berita Acara Kesepakatan untuk memenuhi persyaratan dalam surat BRTI No 262/BRTI/XII/2011 tanggal 12 Desember 2011 (Catatan 35) mengenai penerapan skema interkoneksi SMS berbasis biaya yang efektif mulai tanggal 1 Juni 2012. Pendapatan (beban) interkoneksi - bersih dari (kepada) operator tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
Telkom Smartfren Telkomsel XL Axiata Bakrie Telecom Beban bersih
147
2011
71.434 10.255 (97.723) (81.665) (7.382)
134.324 11.564 (120.488 ) (117.369 ) (5.137 )
(105.081)
(97.106 )
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 37. INFORMASI SEGMEN Grup mengelompokkan dan mengevaluasi usahanya dalam tiga segmen dilaporkan: selular, telekomunikasi tetap dan MIDI. Segmen usaha diatur secara terpisah karena masing-masing menawarkan jasa/produk yang berbeda dan melayani pasar yang berbeda pula. Grup hanya beroperasi dalam satu wilayah geografis, oleh karena itu informasi segmen geografis tidak disajikan. Segmen selular, pada saat ini, menyediakan jangkauan jaringan di kota besar and pusat populasi di seluruh Indonesia dengan menggunakan teknologi GSM 900 dan GSM 1800. Jasa utamanya adalah penyelenggara voice dan pengalihan data yang dijual secara pasca-bayar dan pra-bayar. Segmen telekomunikasi tetap adalah penyedia jasa sambungan internasional jarak jauh, jasa jaringan tetap nirkabel, jasa DLD, dan jasa teleponi tetap. Segmen MIDI menawarkan produk dan jasa termasuk internet, high-speed point-to-point international and domestic digital leased line broadband dan narrowband, a high performance packet switching service dan satellite transponder leasing and broadcasting services. Mengacu kepada Catatan 2k dan 24 untuk keterangan dari tipe produk dan jasa dalam setiap kategori segmen. Tidak ada segmen usaha yang telah disatukan untuk membentuk segmen usaha yang dilaporkan di atas. Hasil segmen dan aset segmen termasuk pos-pos yang dapat diatribusikan secara langsung maupun yang dialokasikan dengan dasar yang memadai. Pengeluaran untuk aset segmen adalah jumlah pengeluaran selama periode berjalan untuk memperoleh aset segmen yang penggunaannya diharapkan lebih dari satu tahun. Manajemen memonitor hasil dari pengoperasian bisnis unitnya secara terpisah, dengan tujuan untuk mengambil keputusan mengenai alokasi dari sumber yang tersedia dan penaksiran dari performa. Performa segmen dievaluasi berdasarkan untung atau rugi operasi seperti yang dijelaskan di bawah, diukur secara berbeda dari untung atau rugi operasi dalam laporan keuangan konsolidasian. Pembiayaan dari Grup (termasuk beban pembiayaan dan pemasukan) dan pajak penghasilan diatur oleh basis Grup dan tidak dialokasikan di segmen usaha. Segmen usaha dilaporkan berdasarkan informasi keuangan yang disesuaikan dengan PSAK, yang juga konsisten dengan laporan internal yang disediakan oleh Chief Operational Decision Maker. Chief Operational Decision Maker bertanggung jawab atas pengalokasian sumber daya dan penaksiran performa dari segmen usaha dan telah diidentifikasi sebagai komite yang mengarahkan untuk pengambilan keputusan yang strategis.
148
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi konsolidasian menurut segmen industri adalah sebagai berikut: Segmen Utama
Selular
Telekomunikasi Tetap
MIDI
Jumlah Segmen
31 Desember 2012 Pendapatan Pendapatan dari pelanggan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan Eliminasi pendapatan antar segmen
18.489.329 -
1.021.450 -
2.908.033 597.914
22.418.812 597.914
18.489.329
1.021.450
3.505.947
23.016.726 (597.914)
Pendapatan - bersih Beban Laba (rugi) usaha Laba atas penjualan menara Laba kurs - bersih Lain-lain - bersih
22.418.812 16.473.013
1.296.127
2.382.450
20.151.590
2.016.316
(274.677)
525.583
2.267.222 1.183.963 44.793 (305.955)
Laba sebelum aktivitas pendanaan
3.190.023
Pendapatan bunga Manfaat pajak penghasilan - bersih Laba perubahan nilai wajar derivatif - bersih Beban pendanaan Rugi kurs - bersih Bagian rugi bersih pada perusahaan asosiasi
133.544 25.798 4.964 (2.077.350) (789.438) (125)
Laba tahun berjalan Penyusutan dan amortisasi
487.416 7.078.187
415.410
779.227
8.272.824
51.599.983
1.417.859
8.460.772
61.478.614 2.219.928 (8.473.481)
31 Desember 2012 Informasi Lainnya Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Eliminasi aset antar segmen Aset - bersih
Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Eliminasi liabilitas antar segmen
55.225.061
29.495.438
448.908
2.521.525
Liabilitas - bersih Pengeluaran barang modal
32.465.871 10.004.614 (6.640.808) 35.829.677
7.449.614
149
123.983
822.984
8.396.581
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Utama
Selular
Telekomunikasi Tetap
MIDI
Jumlah Segmen
31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) Pendapatan Pendapatan dari pelanggan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan Eliminasi pendapatan antar segmen
16.587.385 -
1.249.982 -
2.691.925 609.497
20.529.292 609.497
16.587.385
1.249.982
3.301.422
21.138.789 (609.497)
Pendapatan - bersih Beban Laba (rugi) usaha Laba kurs - bersih Lain-lain - bersih
20.529.292 13.785.603 2.801.782
1.338.073 (88.091)
2.299.771 392.154
Laba sebelum aktivitas pendanaan
3.164.309
Pendapatan bunga Laba perubahan nilai wajar derivatif - bersih Beban pendanaan Beban pajak penghasilan - bersih Rugi kurs - bersih
92.646 57.944 (1.929.354) (264.613) (54.188)
Laba tahun berjalan Penyusutan dan amortisasi
17.423.447 3.105.845 90.919 (32.455)
1.066.744 5.418.955
292.140
847.082
48.913.656
2.068.759
8.185.387
6.558.177
31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) Informasi Lainnya Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Eliminasi aset antar segmen Aset - bersih
Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Eliminasi liabilitas antar segmen
53.233.012
27.073.313
742.444
3.042.387
5.576.208
228.834
706.244
Liabilitas - bersih Pengeluaran barang modal
59.167.802 1.994.640 (7.929.430)
30.858.144 9.674.836 (6.269.068) 34.263.912
150
6.511.286
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Utama
Selular
Telekomunikasi Tetap
MIDI
Jumlah Segmen
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Informasi Lainnya Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Eliminasi aset antar segmen
48.795.807
2.111.239
8.264.175
Aset - bersih
Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Eliminasi liabilitas antar segmen
53.325.128
27.933.214
629.741
3.205.273
Liabilitas - bersih Pengeluaran barang modal
59.171.221 1.955.636 (7.801.729 )
31.768.228 9.521.051 (6.219.525 ) 35.069.754
4.965.191
209.100
777.488
5.951.779
38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a. Manajemen Risiko Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga ekuitas, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko-risiko tersebut telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. Risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur terhadap risiko perubahan suku bunga pasar Grup terutama terkait dengan hutang jangka panjang dan hutang obligasi dengan suku bunga mengambang. Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah sebagai berikut: (1) Mengelola biaya bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan variabel. Perusahaan mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang. (2) Mengelola eksposur atas suku bunga yang berasal dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi dengan menandatangani kontrak swap suku bunga. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011, lebih dari 82%, 65% dan 60% hutang Grup berada pada suku bunga tetap.
151
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko (lanjutan) Risiko suku bunga (lanjutan) Beberapa kontrak swap suku bunga ditandatangani untuk melindungi nilai suku bunga mengambang dari hutang dalam mata uang dolar A.S. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai, di mana perubahan nilai wajar akan dikreditkan atau dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, di mana semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba bersih komprehensif konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (melalui dampak atas hutang dengan suku bunga mengambang yang didasarkan pada suku bunga LIBOR untuk hutang dalam dolar A.S. dan suku bunga JIBOR untuk hutang dalam Rupiah). 2012 Kenaikan atau (penurunan) basis poin: Dolar A.S. Rupiah Dampak terhadap laba tahun berjalan Dolar A.S.
Rupiah
2011
2010
(18) (19)
33 2
31 41
AS$437 (setara dengan Rp4.229) Rp4.535
AS$(1.298) (setara dengan Rp(11.774)) Rp(432)
AS$(1.445) (setara dengan Rp(12.994)) Rp(9.490)
Manajemen melakukan survei di antara bank-bank Grup untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga LIBOR dan JIBOR sampai dengan tanggal pelaporan Grup berikutnya pada tanggal 31 Maret 2013. Perkiraan tersebut adalah suku bunga LIBOR dan JIBOR dapat bergerak 18 basis poin lebih rendah dan 33 dan 31 basis poin lebih tinggi, dan 19 basis poin lebih rendah dari 2 dan 41 basis poin lebih tinggi, masing-masing dibandingkan dengan suku bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Jika suku bunga LIBOR menjadi 18 basis poin lebih rendah dan 33 dan 31 basis poin lebih tinggi daripada suku bunga pasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, maka laba rugi Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan ekuitas konsolidasian masing-masing akan menjadi Rp767.779, Rp957.288 dan Rp653.380 dan Rp18.865.598, Rp18.503.534 dan Rp17.856.853, yang lebih tinggi,lebih rendah dan lebih rendah dari hasil aktual untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, terutama disebabkan oleh beban bunga yang lebih rendah, lebih tinggi dan lebih tinggi atas pinjaman dengan suku bunga mengambang. Jika suku bunga JIBOR menjadi 19 basis poin lebih rendah dan 2 dan 41 basis poin lebih tinggi daripada suku bunga pasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, maka pendapatan komprehensif bersih Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan ekuitas konsolidasian, masing-masing akan menjadi Rp768.085, Rp968.622 dan Rp656.884 dan Rp18.865.904, Rp18.514.876 dan Rp17.860.357, yang lebih tinggi, lebih rendah dan lebih rendah dari hasil aktual untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 terutama disebabkan oleh beban bunga yang lebih rendah, lebih tinggi dan lebih tinggi atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.
152
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko (lanjutan) Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar Grup terutama berasal dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi, piutang usaha, hutang usaha dan hutang pengadaan dalam mata uang dolar A.S. Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing dan kontrak forward valuta asing dan instrumen lainnya. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai, di mana perubahan nilai wajar dikreditkan atau dibebankan langsung pada laporan laba rugi tahun berjalan. Hutang usaha Grup terutama merupakan hutang penyelesaian bersih dalam mata uang asing kepada operator telekomunikasi luar negeri, sedangkan sebagian besar akun piutang usaha Grup merupakan tagihan dalam mata uang rupiah Indonesia dari penyelenggara telekomunikasi dalam negeri. Apabila penurunan nilai tukar mata uang rupiah Indonesia berlanjut melemah dari nilai tukar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, liabilitas Grup berupa hutang jangka panjang dan hutang obligasi, hutang usaha, dan hutang pengadaan akan meningkat dalam mata uang rupiah Indonesia. Namun, kenaikan liabilitas ini akan dihapus oleh peningkatan nilai deposito berjangka dan piutang usaha dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 sebanyak 31,81%, 27,33% dan 17,90%, dari hutang Grup dalam mata uang dolar A.S. dilindungi dari risiko nilai tukar mata uang asing dengan menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing dan kontrak forward valuta asing. Tabel berikut menunjukkan aset dan liabilitas konsolidasian Grup dalam mata uang dolar A.S. pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010: 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali)
31 Desember 2012 Dolar A.S. Aset: Kas dan setara kas Piutang Usaha Lainnya Aset derivatif Aset keuangan lancar lainnya - bersih Aset lancar lainnya Piutan pihak-pihak berelasi Aset keuangan tidak lancar lainnya bersih Jumlah aset
Rupiah *
Dolar A.S.
31 Desember 2010 (Disajikan Kembali)
Rupiah *
Dolar A.S.
Rupiah *
249.279
2.410.529
53.356
483.835
111.782
1.005.042
111.612 7.203
1.079.285 69.654
91.260 17.573
827.553 159.349
115.530 544 7.711
1.038.726 4.893 69.334
488 -
4.719 -
178 15
1.613 138
1.715 -
15.418 -
106
1.028
317
2.871
117
1.047
1.150
11.121
1.578
14.306
1.427
12.833
369.838
3.576.336
164.277
1.489.665
238.826
2.147.293
153
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko (lanjutan) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali)
31 Desember 2012 Dolar A.S. Liabilitas: Hutang - usaha Hutang pengadaan Akrual Uang muka pelanggan Liabilitas derivative Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Hutang pihak-pihak berelasi Hutang jangka panjang (termasuk bagian jangka pendek) Hutang obligasi (termasuk bagian jangka pendek) Hutang sewa pembiayaan
Rupiah *
Dolar A.S.
31 Desember 2010 (Disajikan Kembali)
Rupiah *
Dolar A.S.
Rupiah *
9.343 141.102 46.424 2.478 8.401
90.347 1.364.458 448.918 23.962 81.241
13.010 220.788 45.156 1.834 15.239
117.971 2.002.110 409.476 16.629 138.189
32.788 246.615 46.263 1.477 23.958
294.797 2.217.320 415.953 13.275 215.403
16.676
161.255
41
371
67
602
2.685
25.968
9
83
-
-
557.193
5.388.055
653.848
5.929.093
886.602
7.971.436
650.000
6.285.500
650.000
5.894.200
650.000
5.844.150
212.757
2.057.362
-
-
-
-
Jumlah liabilitas
1.647.059
15.927.066
1.599.925
14.508.122
1.887.770
16.972.936
Posisi liabilitas bersih
1.277.221
12.350.730
1.435.648
13.018.457
1.648.944
14.825.643
*
Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan dolar A.S. ke rupiah adalah sebesar Rp9.670 per AS$1 (dalam angka penuh), Rp9.068 per AS$1 (dalam angka penuh) dan Rp8.991 per AS$1 (dalam angka penuh) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar mata uang dolar A.S., dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laba konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010: 2012 Perubahan dalam nilai tukar dolar A.S. Dampak terhadap laba konsolidasi tahun berjalan
2011
2010
1,83%
1,24%
(3%)
(169.551)
(122.342)
336,582
Manajemen melakukan survei di antara bank-bank Grup untuk mendapatkan perkiraan mengenai nilai tukar mata uang dolar A.S. sampai dengan tanggal pelaporan Grup berikutnya pada tanggal 31 Maret 2013, 2012 dan 2011. Perkiraan tersebut adalah bahwa nilai tukar mata uang dolar A.S. dapat menguat masing-masing sebesar 1,83% dan 1,24% dibandingkan dengan nilai tukar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan melemah sebesar 3% dibandingkan dengan nilai tukar pada tanggal 31 Desember 2010.
154
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko (lanjutan) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Jika nilai tukar mata uang dolar A.S. menguat masing-masing sebesar 1,83% dan 1,24% dibandingkan dengan nilai tukar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan melemah sebesar 3% dibandingkan dengan nilai tukar pada tanggal 31 Desember 2010, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, maka pendapatan komprehensif bersih ekuitas konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 akan menjadi masing-masing Rp593.999, Rp846.712 dan Rp1.002.956, dan Rp18.691.818, Rp18.392.966 dan Rp18.206.428, yang lebih rendah, rendah dan tinggi dari hasil aktual pada tanggal 31 Desember 2012, terutama disebabkan laba dan rugi konsolidasian selisih kurs konsolidasian atas penjabaran liabilitas bersih dalam mata uang dolar A.S. Risiko harga ekuitas Investasi jangka panjang Grup terutama terdiri dari investasi minoritas dalam ekuitas entitas swasta Indonesia dan entitas asing. Sehubungan dengan entitas Indonesia dimana Grup memiliki investasi, kinerja keuangan perusahaan tersebut kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut. Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan kas dan setara kas dalam institusi keuangan yang berbeda, termasuk bank lokal dan internasional dikarenakan mereka mempunyai cabang dan jaringan yang luas di Indonesia dan dianggap sebagai bank-bank yang terpercaya.
155
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) Tabel di bawah menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit untuk komponen dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010: Maximum Exposure (1) 1 Januari 2011/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2011 2010 2012 (Disajikan Kembali)(Disajikan Kembali) Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang Usaha - bersih Lain-lain - bersih Aset keuangan lancar lainnya - bersih Piutang pihak-pihak berelasi - bersih Aset keuangan tidak lancar lainnya - bersih Kelompok diperdagangkan: Swap valuta asing Forward valuta asing Investasi tersedia-untuk-dijual: Aset keuangan tidak lancar lainnya investasi jangka panjang lainnya - bersih
1.369.740
2.730
2.730
Jumlah
7.614.930
4.137.025
3.903.055
(1)
3.917.236
2.224.206
2.075.270
2.038.719 22.441 13.382 10.358 173.400
1.500.096 5.660 24.790 10.654 209.540
1.536.276 10.031 53.119 8.421 147.874
29.907 39.747
22.138 137.211
69.334 -
Tidak ada agunan yang ditahan atau pemutakhiran (enhancement) kredit lain atau perjanjian saling hapus (offsetting) yang mempengaruhi eksposur maksimum.
Risiko likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. Kebutuhan likuiditas Grup secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan perluasan bisnis telekomunikasi. Bisnis telekomunikasi Grup membutuhkan modal yang substansial untuk membangun dan memperluas infrastruktur selular dan jaringan data dan untuk mendanai operasional, khususnya pada tahap pengembangan jaringan. Meskipun Grup memiliki jaringan infrastruktur yang substansial, Grup berharap untuk menambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada pengembangan jaringan selular di daerah yang diantisipasi mereka sebagai daerah dengan pertumbuhan tinggi, serta untuk meningkatkan kualitas dan cakupan jaringan yang ada. Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo hutang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank, dan hutang modal atau ekuitas pasar yang diterbitkan.
156
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko (lanjutan) Tabel di bawah ini merupakan jadual jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan.
Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember
2013 31 Desember 2012 Hutang jangka pendek 315.736 Hutang usaha 231.737 Hutang pengadaan 2.737.850 Akrual 1.961.285 Uang muka pelanggan 43.825 Liabilitas derivatif 81.241 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnnya 670.834 Hutang pihak-pihak berelasi Kewajiban sewa pembiayaan Keuangan jangka panjang lainnya Hutang jangka panjang 2.924.722 Hutang obligasi 2.643.553 Jumlah
11.610.783
2014
2015
2017 dan sesudahnya
2016
Jumlah arus kas kontraktual
Nilai bunga
Nilai tercatat
-
-
-
-
315.736 231.737 2.737.850 1.961.285 43.825 81.241
(16.207) -
299.529 231.737 2.737.850 1.961.285 43.825 81.241
42.789
-
-
-
670.834 42.789
(381.670) -
289.164 42.789
622.020
622.020
622.020
2.827.500
4.693.560
(1.591.650)
3.101.910
71.592 1.793.139 3.520.261
4.588 856.839 1.299.951
654.973 1.734.671
830.089 13.638.300
76.180 7.059.762 22.836.736
(6.907) (686.722) (7.521.054)
69.273 6.373.040 15.315.682
6.049.801
2.783.398
3.011.664
17.295.889
40.751.535
(10.204.210)
30.547.325
Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember
2012 31 Desember 2011 Hutang jangka pendek 1.579.092 Hutang usaha 319.058 Hutang pengadaan 3.475.862 Akrual 1.895.613 Uang muka pelanggan 37.265 Liabilitas derivatif 138.189 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnnya 196.675 Hutang pihak-pihak berelasi Kewajiban sewa pembiayaan Keuangan jangka panjang lainnya Hutang jangka panjang 3.732.456 Hutang obligasi 1.167.023 Jumlah
12.541.233
2013
2014
2016 dan sesudahnya
2015
Jumlah arus kas kontraktual
Nilai bunga
Nilai tercatat
-
-
-
-
1.579.092 319.058 3.475.862 1.895.613 37.265 138.189
(79.836) -
1.499.256 319.058 3.475.862 1.895.613 37.265 138.189
15.480
-
-
-
196.675 15.480
(124.847) -
71.828 15.480
180.602
180.602
180.602
696.670
1.238.476
(468.395)
770.081
84.186 2.774.662 2.384.195
34.631 2.245.335 3.260.902
706.241 1.040.592
1.396.047 11.263.104
118.817 10.854.741 19.115.816
(11. 384) (1.128.425) (6.935.474)
107.433 9.726.316 12.180.342
5.439.125
5.721.470
1.927.435
13.355.821
38.985.084
(8.748.361)
30.236.723
157
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan)
Akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari
2011
2012
2013
1 Januari 2011 Hutang usaha 645.505 Hutang pengadaan 3.642.002 Akrual 1.796.335 Uang muka pelanggan 50.279 Liabilitas derivatif 215.403 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnnya 113.270 Hutang pihak-pihak berelasi Kewajiban sewa pembiayaan Keuangan jangka panjang lainnya Hutang jangka panjang 3.692.378 Hutang obligasi 2.290.020 Jumlah
4.857.417
12.445.192
2015 dan sesudahnya
2014
Jumlah arus kas kontraktual
Nilai bunga
Nilai tercatat
-
-
-
-
645.505 3.642.002 1.796.335 50.279 215.403
-
645.505 3.642.002 1.796.335 50.279 215.403
22.099
-
-
-
113.270 22.099
(60.857) -
52.413 22.099
90.143
90.143
90.143
378.337
648.766
(232.179)
416.587
47.916 3.533.927 1.163.332
3.444 2.619.642 2.380.454
647.505 3.257.211
1.866.778 12.231.499
51.360 12.360.230 21.322.516
(5.545) (1.509.279) (8.110.281)
45.815 10.850.951 13.212.235
5.093.683
3.994.859
14.476.614
40.867.765
(9.918.141)
30.949.624
b. Manajemen modal Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan pemeringkat pinjaman yang kuat, dan maksimalisasi nilai pemegang saham. Beberapa instrumen hutang Grup memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum. Selain itu, pemeringkat pinjaman Grup yang berasal dari badan pemeringkat pinjaman internasional didasarkan pada kemampuan Perusahaan mempertahankan rasio leverage tertentu. Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar. Manajemen memantau ekuitas dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio hutang terhadap ekuitas. Tujuan Grup adalah mempertahankan rasio hutang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2,50 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010. Grup melanjutkan untuk mengatur syarat-syarat perjanjian hutang dan struktur modal berdasarkan informasi keuangan yang sudah ditentukan oleh Indonesia GAAP.
158
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Manajemen modal (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, Grup menghitung rasio hutang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 (Disajikan kembali)
31 Desember 2012
1 Januari 2011/ 31 December 2010
Hutang Jangka Hutang Jangka Pendek dan Pendek dan Jangka Panjang Guaranteed Jangka Panjang Guaranteed dan Hutang Notes jatuh tempo dan Hutang Notes jatuh tempo Obligasi 2020 Obligasi 2020 Hutang jangka pendek - bruto Hutang jangka panjang dan hutang obligasi - termasuk bagian jangka pendek - bruto Kewajiban sewa pembiayaan
Hutang Jangka Pendek dan Jangka Panjang Guaranteed dan Hutang Notes jatuh tempo Obligasi 2020
300.000
300.000
1.500.000
1.500.000
-
-
21.923.555
21.923.555
22.172.064
22.172.064
24.399.291
24.399.291
-
3.374.139
-
825.836
-
445.874
Jumlah hutang
22.223.555
25.597.694
23.672.064
24.497.900
24.399.291
24.845.165
Jumlah ekuitas
19.395.384
19.395.384
18.969.100
18.969.100
18.255.374
18.255.374
1.15
1.32
1.25
1.29
1.34
1.36
Rasio hutang terhadap ekuitas
c. Jaminan Hutang jangka panjang Lintasarta, anak Perusahaan, yang didapat dari CIMB Niaga dijaminkan dengan seluruh peralatan (Catatan 8, 18j dan 18l) yang dibeli Lintasarta dengan fasilitas proses kredit. Tidak terdapat persyaratan dan kondisi signifikan lainnya terkait dengan penggunaan jaminan. Perusahaan sendiri tidak memiliki jaminan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010.
159
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 39. REKONSILIASI ANTARA PSAK DAN IFRS Catatan
PSAK
Rekonsiliasi / Reklasifikasi
IFRS
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak-pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai Lain-lain - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai Persediaan - setelah dikurangi penyisihan keusangan Aset derivatif Uang muka Pajak dibayar di muka 2 Biaya frekuensi dan perijinan dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset keuangan lancar lainnya - bersih Aset lancar lainnya 2 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak-pihak berelasi setelah dikurangi cadangan penurunan nilai Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - bersih Goodwill dan aset tak berwujud lainnya - bersih Sewa dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Izin dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Uang muka jangka panjang Pensiun dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Piutang jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lainnya - bersih Aset tidak lancar lainnya - bersih
3.917.236
-
3.917.236
574.650
-
574.650
1.464.069
-
1.464.069
22.441
-
22.441
52.556 69.654 36.057 294.343
(294.343)
52.556 69.654 36.057 -
1.528.215 335.815
-
1.528.215 335.815
13.382 392
294.343
13.382 294.735
8.308.810
-
8.308.810
1a
10.358 100.693 41.964.793
1b
1.373.707
689.118
2.062.825
755.237
-
755.237
266.027 40.994
-
266.027 40.994
88.845 17.959
-
88.845 17.959
1.543.140 754.498
-
1.543.140 754.498
Jumlah Aset Tidak Lancar
46.916.251
585.171
47.501.422
JUMLAH ASET
55.225.061
585.171
55.810.232
160
(103.947)
10.358 100.693 41.860.846
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 39. REKONSILIASI ANTARA PSAK DAN IFRS (lanjutan) Catatan
PSAK
Rekonsiliasi / Reklasifikasi
IFRS
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang jangka pendek Hutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Hutang pengadaan Hutang pajak Akrual Pendapatan diterima di muka Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif Bagian jangka pendek dari: Hutang jangka panjang Hutang obligasi Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Liabilitas jangka pendek lainnya
299.529
2 1c
22.650 209.087 2.737.850 95.599 1.961.285 1.073.088 43.825 81.241
(61.574) 618 -
299.529 22.650 209.087 2.737.850 34.025 1.961.285 1.073.706 43.825 81.241
2.669.218 1.329.175
-
2.669.218 1.329.175
289.164 204.040
61.574
289.164 265.614
11.015.751
618
11.016.369
42.789 3.101.910 1.684.270
170.859
42.789 3.101.910 1.855.129
3.703.822
-
3.703.822
13.986.507
-
13.986.507
926.224
-
926.224
69.273 1.299.131
-
69.273 1.299.131
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
24.813.926
170.859
24.984.785
JUMLAH LIABILITAS
35.829.677
171.477
36.001.154
2
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang pihak-pihak berelasi Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan - bersih 1b,1c Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Hutang obligasi - setelah dikurangi bagian jangka pendek Kewajiban imbalan kerja - setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya Liabilitas jangka panjang lainnya
161
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 39. REKONSILIASI ANTARA PSAK DAN IFRS (lanjutan)
Catatan
PSAK
Rekonsiliasi / Reklasifikasi
IFRS
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK PERUSAHAAN Modal saham - nilai nominal Rp100 setiap saham Seri A dan Seri B Modal dasar - 1 saham Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham Seri A dan 5.433.933.499 saham Seri B Agio saham Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi/entitas anak Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia-untuk-dijual yang belum terealisasi
543.393 1.546.587
-
543.393 1.546.587
134.446 15.846.721
415.640
134.446 16.262.361
404.104
-
404.104
(3.600) 389.718
-
(3.600 ) 389.718
Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali
18.861.369 534.015
415.640 (1.946)
19.277.009 532.069
JUMLAH EKUITAS
19.395.384
413.694
19.809.078
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
55.225.061
585.171
55.810.232
162
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 39. REKONSILIASI ANTARA PSAK DAN IFRS (lanjutan) Catatan
Rekonsiliasi / Reklasifikasi
PSAK
IFRS
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir 31 Desember 2012 PENDAPATAN Selular Multimedia. Komunikasi Data. Internet (“MIDI”) Telekomunikasi tetap
18.489.329
-
18.489.329
2.908.033 1.021.450
1.765 -
2.909.798 1.021.450
Jumlah Pendapatan
22.418.812
1.765
22.420.577
BEBAN Beban jasa telekomunikasi Penyusutan dan amortisasi 1a Karyawan Pemasaran Umum dan administrasi Laba penjualan menara telekomunikasi Laba selisih kurs - bersih Lain-lain - bersih
8.905.736 8.272.824 1.427.194 920.296 625.540 (1.183.963) (44.793) 305.955
11.188 -
8.905.736 8.284.012 1.427.194 920.296 625.540 (1.183.963 ) (44.793 ) 305.955
Beban - Bersih
19.228.789
11.188
19.239.977
LABA USAHA
3.190.023
(9.423)
3.180.600
1c
PENDAPATAN (BEBAN) PENDANAAN Pendapatan bunga Laba perubahan nilai wajar derivatif - bersih Beban pendanaan Rugi selisih kurs - bersih Bagian rugi bersih pada perusahaan asosiasi Beban Lain-lain - Bersih
133.544
-
133.544
4.964 (2.077.350) (789.438)
-
4.964 (2.077.350 ) (789.438 )
(125)
-
(125 )
(2.728.405)
-
(2.728.405 )
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
461.618
(9.423)
452.195
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Periode berjalan Tangguhan 1a,1c
(234.429) 260.227
(280)
(234.429 ) 259.947
Manfaat (beban) Pajak Penghasilan - Bersih
25.798
(280)
25.518
487.416
(9.703)
477.713
LABA TAHUN BERJALAN
163
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 39. REKONSILIASI ANTARA PSAK DAN IFRS (lanjutan) Catatan
PSAK
Rekonsiliasi / Reklasifikasi
IFRS
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Pajak penghasilan terkait Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia-untuk-dijual yang belum terealisasi
389.718
-
389.718
Jumlah
388.444
-
388.444
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
875.860
(9.703)
866.157
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali
375.106 112.310
(9.457) (246)
365.649 112.064
487.416
(9.703)
477.713
(36) (1.238)
Jumlah PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH DIKURANGI PAJAK YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali Jumlah JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali Jumlah
-
(36 ) (1.238 )
388.444 -
-
388.444 -
388.444
-
388.444
763.550 112.310
(9.457) (246)
754.093 112.064
875.860
(9.703)
866.157
Rekonsiliasi antara laporan keuangan berdasarkan PSAK dan IFRS ini tidak mempunyai dampak yang material terhadap laporan arus kas konsolidasi. 1. Rekonsiliasi: a. Hak atas tanah Menurut PSAK, hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan. Beban sehubungan dengan perolehan izin pemerintah untuk menggunakan tanah (seperti biaya notaris, pajak, dan biaya lainnya.) harus diamortisasi selama perkiraan masa pemakaian hak atas tanah yang diperoleh dari Pemerintah, yang dalam hal Grup, berkisar antara 20 sampai 30 tahun. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, menurut IFRS yang diterbitkan IASB, biaya perolehan hak atas tanah dan beban lain sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dikapitalisasi sebagai sewa tanah di bayar di muka, dan diamortisasi selama masa sewa yang diperoleh dari Pemerintah yang berkisar antara 20 sampai 30 tahun.
164
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 39. REKONSILIASI ANTARA PSAK DAN IFRS (lanjutan) 1. Rekonsiliasi (lanjutan): a. Hak atas tanah Berdasarkan amandemen IAS 17, “Sewa”, (bagian dari Improvements Project), sejak tanggal 1 Januari 2010, Grup mengklasifikasikan sewa tanah sebagai sewa pembiayaan dan kemudian disajikan sebagai bagian dari aset tetap dalam laporan keuangan konsolidasian. Grup menerapkan secara retrospektif amandemen IAS 17 dan mengamortisasi sewa tanah selama 50 tahun (yaitu sewa tanah awal selama 30 tahun ditambah satu kali perpanjangan selama 20 tahun). b. Goodwill Sebelum tanggal 1 Januari 2011, menurut PSAK, goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan masa manfaatnya. Mulai tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak diamortisasi melainkan dilakukan uji penurunan nilai bagi goodwill setiap tahun (pada 31 Desember) dan bila terdapat indikasi penurunan nilai. Perubahan kebijakan akuntansi ini berdasarkan amandemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis” yang diterapkan secara prospektif. Menurut IFRS yang diterbitkan IASB, goodwill tidak diamortisasi tetapi subjek dari penelaahan penurunan nilai yang diharuskan dalam IAS 36, “ Penurunan Nilai Aset”. Nilai buku goodwill pada awal posisi keuangan tanggal 1 Januari 2008 dinyatakan sebagai nilai buku goodwill secara PSAK pada tanggal tersebut. c. Pengakuan pendapatan Menurut PSAK, sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, pendapatan dari jasa penyambungan diakui sebagai pendapatan pada saat penyambungan selesai dilakukan (untuk layanan pasca-bayar) atau pada saat aktivasi kartu perdana oleh pelanggan (untuk layanan pra-bayar). Sejak tanggal 1 Januari 2010, komponen aktivasi dari penjualan paket perdana telah ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan dampak dari pencabutan PSAK 35, “Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi” yang berlaku secara prospektif. Menurut IFRS yang diterbitkan IASB, pendapatan dari jasa aktivasi harus ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Sejak tanggal 1 Januari 2010, tidak terdapat rekonsiliasi untuk jasa aktivasi, kecuali untuk pengakuan pendapatan dari saldo pendapatan diterima di muka per 31 Desember 2009. 2. Reklasifikasi: Beberapa akun direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan keperluan penyajian IFRS pada laporan keuangan konsolidasi 2012. Berikut ini diskusi terkait reklasifikasi yang signifikan: Menurut PSAK, pajak dibayar di muka dan hutang pajak terdiri dari piutang dan hutang terkait dengan Pajak Penghasilan Badan, PPN dan Pajak Penghasilan lainnya. Menurut IFRS yang diterbitkan IASB, pajak dibayar di muka dan hutang pajak hanya terdiri dari pajak dalam negeri dan luar negeri berdasarkan penghasilan kena pajak dan pajak ditahan, yang terutang oleh entitas anak, asosiasi dan joint venture yang dilaporkan oleh entitas pelapor. Semua piutang atau hutang pajak lainnya dicatat sebagai aset lancar lainnya atau liabilitas lancar lainnya. 165
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a. Pada tanggal 3 Januari 2013, sebagai kelanjutan dari penyelidikan Kejaksaan Agung (Kejagung) sehubungan dengan dugaan penyalahgunaan frekuensi 2,1 Ghz oleh Perusahaan dan IMM karena perjanjian kerjasama pada layanan internet broadband, Kejagung merilis surat perintah penyidikan No.Prin-01/F.2/Fd.1/01/2013 (untuk Perusahaan) dan No.Prin-02/F.2/Fd.1/01/2013 (untuk IMM) karena baik Perusahaan dan IMM ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus hukum tersebut. Selanjutnya pada tanggal 10 Januari 2013, Kejagung merilis surat yang memanggil para saksi dari Perusahaan dan IMM untuk datang ke Kejagung pada tanggal 14 17 Januari 2013. b. Pada tanggal 15 Januari 2013, Perusahaan telah melunasi sebagian fasilitas Kredit Pinjaman Berjangka dari Mandiri sebesar Rp100.000 (Catatan 14). c. Pada tanggal 22 Januari 2013, Perusahaan mengikatkan diri pada 2 kontrak forward valuta asing dengan Standard Chartered dan BTMU Ltd. dengan total nosional sebesar AS$25.000. d. Pada tanggal 28 Januari 2013, Perusahaan telah melunasi sebagian fasilitas Kredit Pinjaman Berjangka dari BCA sebesar Rp300.000. e. Pada tanggal 28 Januari 2013, Perusahaan menerima hak atas pengembalian pajak penghasilan pasal 26 atas Satelindo untuk tahun 2002 dan 2003 sebesar Rp87.198 (Catatan 6). f.
Pada tanggal 4, 6, 8, 11, 21, 25, 27, dan 28 Februari 2013, Perusahaan mengikatkan diri pada 1 kontrak forward valuta asing masing-masing dengan Standard Chartered, CIMB, BNP Paribas, ING, dan Barclays, 2 kontrak forward valuta asing dengan DBS, dan 3 kontrak forward valuta asing dengan BTMUFJ dengan total nosional sebesar AS$162.000.
g. Pada tanggal 19 Februari 2013, Perusahaan telah melunasi sebagian fasilitas Kredit Pinjaman Berjangka dengan BCA sebesar Rp300.000. h. Pada tanggal 28 Februari 2013, Perusahaan membayar cicilan keenam fasilitas kredit SEK B sebesar AS$11.071,43. i.
Pada tanggal 6, 11, 13, 14, 15, 19, 20, 22, 26 dan 27 Maret 2013, Perusahaan mengikatkan diri pada 17 kontrak forward valuta asing dengan JP Morgan, Standchard, DBS Indonesia, BNP Paribas, Barclays, ING, Natixis, CIMB Niaga, dan Danareksa dengan total nosional sebesar AS$284.750.
j.
Pada tanggal 7 Maret 2013, pemegang saham Perusahaan - Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. secara resmi merubah namanya menjadi Ooredoo Asia Pte. Ltd (Catatan 23).
k. Pada tanggal 27 Maret 2013, Perusahaan melakukan penarikan sebesar Rp300.000 dari fasilitas Kredit Pinjaman Berjangka dengan BSMI. l.
Pada tanggal 27 Maret 2013, Perusahaan membayar cicilan enam bulanan ketujuh atas fasilitas COFACE dan SINOSURE dari HSBC France masing-masing sebesar AS$7.859,34 dan AS$2.210.
m. Pada tangal 5 April 2013, Perusahaan menarik sejumlah Rp500.000 dari Kredit Pinjaman Berjangka Bank BCA dan masing-masing Rp250.000 dari Bank Mandiri dan BSMI. n. Pada tanggal 8 April 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh Obligasi VI Tahun 2008 (Rupiah) Seri A dan Sukuk Ijarah III tahun 2008 sebesar Rp1.330.000
166
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) o. Pada tanggal 9, 10 dan 25 April 2013, Perusahaan mengingatkan diri pada 3 kontrak forward valuta asing dengan Merrill Lynch International dengan total nosional masing-masing sebesar AS$12.000, AS$14.500 dan AS$12.000. p. Pada tanggal 22 April 2013, Perusahaan menyatakan kepada public tentang rencana Perusahaan untuk menghapuskan pencatatan dari New York Stock Exchange (NYSE). Penghapusan pencatatan telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan Direktur pada tanggal 18 dan 17 April 2013. q. Pada tanggal 25 dan 26 April 2013, Perusahaan mengikatkan diri pada 1 kontrak forward valuta asing masing-masing dengan Merril Lynch International dan DBS dengan nilai nosional sebesar AS$12.000 dan AS$25.000. r.
Sejak tanggal 25 April 2013, setelah melalui beberapa perubahan dalam kepemilikan Perusahaan, SKAGEN Funds memiliki 5,41% dari kepemilikan Perusahaan seperti yang disebutkan dalam surat pada tanggal tersebut yang dikirimkan ke BAPEPAM (Catatan 23).
s. Sejak tanggal 29 April 2013, kurs rupiah pada dolar AS yang berlaku adalah Rp9.721 untuk AS$1 (dalam jumlah penuh), sementara pada tanggal 31 Desember 2012, kurs yang berlaku adalah Rp9.670 dalam AS$1 (dalam jumlah penuh). Apabila menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 29 April 2013, Grup mengalami rugi kurs sekitar Rp65.138 (tidak termasuk dampak penilaian kembali kontrak derivative pada tanggal 29 April 2013) atas kewajiban dalam mata uang asing, setelah dikurangi asset dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 (Catatan 38). Penjabaran liabilitas dalam mata uang asing, setelah dikurangi aset dalam mata uang asing, tidak dapat ditafsirkan bahwa liabilitas dan aset dalam mata uang asing ini telah, telah dapat, atau akan dapat dikonversikan ke rupiah di masa depan dengan kurs rupiah terhadap dolar AS yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 atau pada kurs tukar lainnya. Ikatan untuk pengeluaran barang modal dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 seperti yang diungkapkan dalam Catatan 33a yaitu sekitar Rp1.382.278 jika dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada 29 April 2013. 41. PERKEMBANGAN TERKINI YANG MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI Pada tanggal 19 Oktober 2012, DSAK menerbitkan revisi atas PSAK 60 (Revisi 2010), “Pengungkapan Instrumen Keuangan”, yang efektif untuk laporan keuangan awal periode atau setelah 1 Januari 2013. Adopsi diawal diijinkan. Manajemen yakin bahwa dampak revisi tidak signifikan pada laporan keuangan konsolidasi Grup. 42. REKLASIFIKASI AKUN Berikut adalah akun-akun pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 yang direklasifikasi sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7:
167
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 42. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) Dilaporkan sebelumnya 31 Desember 2011 Beban umum dan administrasi
Diklasifikasikan kembali
Jumlah
Alasan
Beban telekomunikasi
92.457
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian di tahun 2012
Beban karyawan
20.707
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian di tahun 2012
Pendapatan (beban) lain-lain Laba selisih kurs - bersih
Beban - Laba selisih kurs - bersih
90.919
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian di tahun 2012
Pendapatan (beban) lain-lain - bersih
Beban - Lain-lain bersih
34.664
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian di tahun 2012
Biaya dibayar di muka
Biaya frekuensi dan perijinan dibayar di muka
1.353.819
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian di tahun 2012
Pajak dibayar di muka
Aset tidak lancar lainnya
866.843
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian di tahun 2012
168
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah dan ribuan dolar A.S., kecuali data saham dan tarif) 42. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) Dilaporkan sebelumnya 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Piutang - Usaha Pihak-pihak berelasi
Diklasifikasikan kembali
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Biaya frekuensi dan perijinan dibayar di muka
Pajak dibayar di muka
Aset tidak lancar lainnya
169
Jumlah
Alasan
4.322
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian di tahun 2012
1.202.009
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian di tahun 2012
651.657
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian di tahun 2012
PT INDOSAT Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham) Informasi berikut adalah laporan keuangan tersendiri PT Indosat Tbk, entitas induk, yang merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian PT Indosat Tbk dan Entitas Anak untuk tanggal - tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 31 Desember 1 Januari 2011 / 2011 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
2012 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak-pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sejumlah Rp38.030 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp46.094 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp46.960 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sejumlah Rp493.480 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp437.479 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp409.893 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Lain-lain - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sejumlah Rp18.748 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp16.702 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp15.281 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan keusangan sebesar Rp1.378 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp3.098 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp9.564 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Aset derivatif Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya frekuensi dan perijinan dibayar di muka Biaya dibayar di muka - lainnya Aset keuangan lancar lainnya - bersih Aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar
2.803.689
1.304.453
1.195.387
223.238
172.576
115.506
1.297.460
1.009.733
1.177.882
19.643
3.720
6.873
51.192 69.654 33.278 284.671 1.509.739 305.624
74.196 159.349 24.449 29.079 1.335.343 314.532
93.585 69.334 19.819 43.548 1.184.828 290.937
5.058 244
2.010 244
25.493 244
6.603.490
4.429.684
4.223.436
170
PT INDOSAT Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
31 Desember 1 Januari 2011 / 2011 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
2012
ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak-pihak berelasi setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sejumlah Rp15 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan Rp646 pada tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Aset tetap - bersih Goodwill dan aset takberwujud lainnya - bersih Sewa dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Izin dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Uang muka jangka panjang Pensiun dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Piutang jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lainnya - bersih Aset tidak lancar lainnya - bersih
37.019 41.017.251
32.717 42.656.981
72.095 43.030.290
1.345.164
1.355.165
1.365.362
751.046
761.938
749.512
255.289 31.607
319.289 154.515
383.289 211.434
58.905 17.959
74.001 20.677
81.470 44.824
1.453.343 1.651.617
53.075 1.724.860
86.185 1.565.238
Jumlah Aset Tidak Lancar
46.619.200
47.153.218
47.589.699
JUMLAH ASET
53.222.690
51.582.902
51.813.135
171
PT INDOSAT Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
31 Desember 2012
1 Januari 2011 / 2011 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang jangka pendek Hutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Hutang pengadaan Hutang pajak Akrual Pendapatan diterima di muka Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif Bagian jangka pendek dari: Hutang jangka panjang Hutang obligasi Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Liabilitas jangka pendek lainnya
299.529
1.499.256
-
48.966 200.394 2.590.857 50.296 1.643.884 875.891 43.825 81.242
66.519 296.512 3.419.671 41.108 1.574.523 882.679 37.265 138.189
57.388 583.634 3.653.372 123.225 1.447.792 955.396 47.766 215.403
2.669.218 1.329.175
3.278.054 -
3.149.213 1.098.131
252.619 200.893
70.333 62.553
49.679 61.494
10.286.789
11.366.662
11.442.493
6.429.464 3.101.910 1.476.999
6.003.374 770.081 1.788.510
5.958.009 416.588 1.547.563
3.703.822
6.425.779
7.644.322
7.775.774
6.328.782
6.322.516
882.520 1.299.233
751.534 95.537
843.823 103.054
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
24.669.722
22.163.597
22.835.875
JUMLAH LIABILITAS
34.956.511
33.530.259
34.278.368
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang pihak-pihak berelasi Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan - bersih Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Hutang obligasi - setelah dikurang bagian jangka pendek Kewajiban imbalan kerja - setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas jangka panjang lainnya
172
PT INDOSAT Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
31 Desember 1 Januari 2011 / 2011 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
2012
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 setiap saham Seri A dan Seri B Modal dasar - 1 saham Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham Seri A dan 5.433.933.499 saham Seri B Agio saham Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi/entitas anak Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia-untuk-dijual yang belum terealisasi Selisih transaksi sepengendali
543.393 1.546.587
543.393 1.546.587
543.393 1.546.587
134.446 15.247.530
134.446 15.423.712
134.446 14.905.836
404.104
404.104
404.104
(619)
(619)
(619 )
389.718 1.020
1.020
1.020
JUMLAH EKUITAS
18.266.179
18.052.643
17.534.767
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
53.222.690
51.582.902
51.813.135
173
PT INDOSAT Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF ENTITAS INDUK Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham) 2012
2011 (Disajikan Kembali)
PENDAPATAN Selular Multimedia, Komunikasi Data, Internet (“MIDI”) Telekomunikasi tetap
18.535.365
16.464.109
1.484.649 1.001.552
1.258.004 1.214.892
Jumlah Pendapatan
21.021.566
18.937.005
8.633.393 8.017.048 1.158.733 875.224 500.044
7.124.729 6.184.049 1.629.910 793.310 422.082
BEBAN Beban jasa telekomunikasi Penyusutan dan amortisasi Karyawan Pemasaran Umum dan administrasi Laba penjualan menara telekomunikasi Laba selisih kurs - bersih Lain-lain - bersih
(1.183.963) (44.934) 252.118
Beban Bersih
18.207.663
15.991.755
LABA USAHA
2.813.903
2.945.250
69.817
47.738
Pendapatan bunga
(93.340 ) (68.985 )
Laba perubahan nilai wajar derivatif - bersih Beban pendanaan Rugi selisih kurs - bersih
4.963 (2.066.224) (789.438)
57.943 (1.914.331 ) (54.187 )
Beban Lain-lain - Bersih
(2.780.882)
(1.862.837 )
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
33.021
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan
1.082.413
(103.224) 311.510
(240.946 )
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih
208.286
(240.946 )
LABA TAHUN BERJALAN
241.307
841.467
174
PT INDOSAT Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF ENTITAS INDUK (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
2012
2011 (Disajikan Kembali)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual yang belum terealisasi
389.718
-
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
631.025
841.467
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK PERUSAHAAN
241.307
841.467
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH DIKURANGI PAJAK YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK PERUSAHAAN
389.718
-
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK PERUSAHAAN
631.025
841.467
44,41
154,85
2.220,37
7.742,71
LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSI YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK PERUSAHAAN LABA PER ADS DASAR DAN DILUSI (50 LEMBAR SAHAM PER ADS) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK PERUSAHAAN
175
PT INDOSAT Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah)
Saldo Laba
Uraian
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 (dilaporkan sebelumnya) Penerapan retrospektif dari penerapan kebijakan akuntansi baru Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 (disajikan kembali) Keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 24 Juni 2011 Deklarasi dividen kas
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 (dilaporkan sebelumnya) Penerapan retrospektif dari penerapan kebijakan akuntansi baru Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 (disajikan kembali) Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual yang belum terealisasi Keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 14 Mei 2012 Deklarasi dividen kas Laba tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
Agio Saham
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi/Entitas Anak
Belum Ditentukan Penggunaannya
Selisih Transaksi Sepengendali
Jumlah
543.393 543.393
1.546.587 1.546.587
134.446 134.446
14.885.817 20.019 14.905.836
404.104 404.104
(619) (619)
-
1.020 1.020
17.514.748 20.019 17.534.767
-
-
-
(323.591)
-
-
-
-
(323.591)
-
-
-
841.467
-
-
-
-
841.467
543.393
1.546.587
134.446
15.423.712
404.104
(619)
-
1.020
18.052.643
543.393 543.393
1.546.587 1.546.587
134.446 134.446
15.271.490 152.222 15.423.712
404.104 404.104
(619) (619)
-
1.020 1.020
17.900.421 152.222 18.052.643
-
-
-
-
-
-
389.718
-
389.718
-
-
-
(417.489)
-
-
-
-
(417.489)
-
-
241.307
-
-
-
-
241.307
1.546.587
134.446
15.247.530
404.104
(619)
389.718
1.020
18.266.179
Laba tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 (disajikan kembali)
Telah Ditentukan Penggunaannya
Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual yang belum terealisasi
543.393
176
PT INDOSAT Tbk LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham) 2012 ARUS KAS DARI KEGIATAN USAHA Penerimaan kas dari: Pelanggan Pengembalian pajak Penyelesaian kontrak forward valuta asing Pendapatan bunga Penyelesaian kontrak swap valuta asing Pengeluaran kas kepada/untuk: Pihak otoritas, operator lain, pemasok dan lainnya Beban pendanaan Karyawan Pajak penghasilan Kontrak swap suku bunga Beban swap dari kontrak swap valuta asing Kas Bersih yang Diperoleh dari Kegiatan Usaha ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pembelian investasi jangka pendek/jangka panjang Perolehan aset takberwujud Penerimaan dari penjualan investasi jangka panjang lainnya Penerimaan dividen kas dari investasi jangka panjang lainnya
2011
20.635.014 121.953
19.101.410 141.271
116.147 70.464 30.212
55.371 47.777 20.626
(9.360.781) (2.035.630) (977.154) (342.748) (82.305)
(8.391.927) (1.741.941) (1.737.906) (385.965) (119.519)
(35.858)
(70.838)
8.139.314
6.918.359
3.004.639 (6.499.034) (624.679) (576) -
6.689 (5.803.806) (1.923) 44.565
-
13.790
Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi
(4.119.650)
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Penerimaan dari hutang obligasi Penerimaan dari hutang jangka panjang Penerimaan dari hutang jangka pendek Penyelesaian kontrak derivatif Pembayaran hutang jangka panjang Pembayaran hutang jangka pendek Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan Pembayaran hutang obligasi
3.000.000 1.700.000 700.000 361 (5.433.443) (1.900.000) (417.489) (200.000)
2.322.900 1.500.000 (3.470.130) (323.591) (1.100.000)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Pendanaan
(2.550.571)
(1.070.821)
Pengaruh Perubahan Kurs Bersih dari Kas Dan Setara Kas
(5.740.685)
30.143
2.213
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.499.236
109.066
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.304.453
1.195.387
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2.803.689
1.304.453
177
PT INDOSAT Tbk LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
2012
2011
RINCIAN KAS DAN SETARA KAS: Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan deposito on call Kas dan bank
2.554.577 249.112
1.184.709 119.744
Kas dan setara kas yang disajikan pada laporan posisi keuangan
2.803.689
1.304.453
178
PT INDOSAT Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
1.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Dasar penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas induk Laporan keuangan tersendiri entitas induk disusun sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur dalam hal entitas memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan entitas pengendalian bersama berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk penyertaan pada entitas anak dan entitas asosiasi. Sejak 1 Januari 2012, berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), ketika sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Sebagai hasil dari penelaahan terpisah yang dilakukan oleh Perusahaan dengan mempertimbangkan perbandingan antara masa sewa dengan umur ekonomis yang ditelaah ulang dari masing-masing elemen dan faktor-faktor lainnya yang relevan, setiap elemen mungkin akan menghasilkan klasifikasi sewa yang berbeda. Sehubungan dengan perubahan retrospektif atas PSAK 30 (Revisi 2011), Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tersendiri entitas induk yang dilaporkan sebelumnya dan mengungkapkan tambahan laporan posisi keuangan tersendiri entitas induk pada periode awal komparatif yaitu 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 sebagaimana dipersyaratkan oleh PSAK No. 1 (Revisi 2009): 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010: Dilaporkan Sebelumnya ASET Piutang usaha - bersih Aset tetap - bersih Aset tidak lancar lainnya - bersih LIABILITAS Hutang pajak Akrual Pendapatan diterima di muka Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan - bersih EKUITAS Saldo laba Belum ditentukan penggunaannya * Termasuk reklasifikasi
179
Disajikan Kembali
1.174.814 42.502.431 1.024.169
1.177.881 43.030.290 1.565.238*
120.158 1.364.450 997.063 20.393 1.527.272
123.225 1.447.792 955.396 49.679 416.588 1.547.563
14.885.817
14.905.836
PT INDOSAT Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 31 Desember 2011: Dilaporkan Sebelumnya ASET Piutang usaha - bersih Aset tetap - bersih Aset tidak lancar lainnya - bersih
Disajikan Kembali
1.183.988 41.689.543 1.019.564
1.182.309 42.656.981 1.724.860*
38.465 928.863 14.578 1.752.946
41.108 882.679 70.333 770.081 1.788.510
15.271.490
15.423.712
PENDAPATAN Selular
16.627.604
16.464.109
BEBAN Beban jasa telekomunikasi Penyusutan dan amortisasi Pemasaran Umum dan administrasi Beban pendanaan
7.296.216 6.196.385 961.322 535.245 (1.781.009 )
7.124.729* 6.184.049 793.310 422.082 (1.914.331 )
(225.673 )
(240.946 )
LIABILITAS Hutang pajak Pendapatan diterima di muka Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan - bersih EKUITAS Saldo laba Belum ditentukan penggunaannya
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011:
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Tangguhan * Termasuk reklasifikasi
Penyertaan saham pada entitas anak dan entitas asosiasi dicatat pada biaya perolehan. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak dan entitas asosiasi pada laporan laba rugi komprehensif tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
180
PT INDOSAT Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Pada Tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
2. PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI Informasi mengenai entitas asosiasi yang dimiliki Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 13 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. . Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, entitas induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak dan entitas asosiasi berikut: 31 Desember 2012 dan 2011
Nama Entitas Entitas Anak IPBV IFB IIFB ISPL IMM SMT Lintasarta Entitas Asosiasi PT Multi Media Asia (“M2A”) Penyisihan penurunan nilai
Persentase kepemilikan
Biaya perolehan 1 Januari 2012
Penambahan
Biaya Perolehan 31 Desember 2012
Pengurangan
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 99,85% 72,54% 72,36%
23.862 22.377 10.447 5.962 277.974 134.709 543.296
-
-
26,67%
56.513 (56.513)
-
-
-
-
Jumlah
1.018.627
23.862 22.377 10.447 5.962 277.974 134.709 543.296 56.513 (56.513) 1.018.627
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
Nama Entitas
Entitas Anak IPBV IFB IIFB ISPL IMM SMT Lintasarta Entitas Asosiasi PT Multi Media Asia (“M2A”) Penyisihan penurunan nilai
Persentase kepemilikan
Biaya perolehan 1 Januari 2010
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 99,85% 72,54% 72,36%
22.377 10.447 5.962 277.974 134.709 543.296
26,67%
56.513 (56.513)
Total
994.765
181
Penambahan
Biaya Perolehan 31 Desember 2010
Pengurangan
23.862 -
-
-
-
23.862
-
23.862 22.377 10.447 5.962 277.974 134.709 543.296 56.513 (56.513) 1.018.627