PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 serta untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut Neraca Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
P.T. INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2011 DAN 2010
-
-
2011
2010
Rp
Rp
2e,3,29 2f,4,15
7,111,102,963 11,650,804,611
5,079,693,425 31,291,560,651
2c,2h,5 2c,2h,2r,5,29
63,785,876,774 2,877,333,738 758,783,188
68,777,603,558 2,464,837,371 823,172,933
2i,6 15a 7 2i,
172,488,937,415 13,028,196,467 19,317,328,306 345,048,786
149,898,937,091 11,820,366,210 4,990,014,857 802,375,797
291,363,412,246
275,948,561,893
2c,2r,8,29 2f,9,29
47,211,023 61,192,763,731
97,771,352,808 50,028,662,646
2k,10 2p,15d 2p,15b
39,521,835,459 968,123,773 17,846,110,842 799,880,890 252,233,189
29,267,755,119 4,885,131,113 15,420,862,048 4,300,134,680
Jumlah Aset Tidak Lancar
120,628,158,906
201,673,898,414
JUMLAH ASET
411,991,571,153
477,622,460,307
Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.338.192.198 pada tahun 2011 dan Rp 785.811.897 pada tahun 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan – setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 2.392.494.761 pada tahun 2011 dan Rp 5.795.488.533 tahun 2010 Pajak dibayar dimuka Uang muka pembelian Beban dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang bunga sebesar .Nihil pada tahun 2011 dan Rp 6.683.489.064 pada tahun 2010 Investasi saham Aset tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 142.252.317.291 pada tahun 2011 dan Rp 140.133.130.465 pada tahun 2010 Aset pajak tangguhan Piutang pajak Aset takberwujud Aset lain-lain
2l
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
P.T. INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2011 DAN 2010 ( Lanjutan )
Catatan
2011 Rp
2010 Rp
28,463,223,711 32,536,513,861 1,162,566,221 940,227,444 9,714,549,696 103,419,624,197 30,529,194,933
27,843,700,090 74,336,178,466 266,860,846 1,555,097,034 21,280,256,239 65,051,443,448 19,455,479,022
206,765,900,064
209,789,015,145
98,087,104,000 10,965,317,264
186,443,428,189 9,692,898,236
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
109,052,421,264
196,136,326,425
JUMLAH KEWAJIBAN
315,818,321,327
405,925,341,570
79,200,000,000 3,740,000,000 21,533,586,536 (8,300,336,710)
79,200,000,000 3,740,000,000 21,533,586,536 (32,776,467,799)
96,173,249,826
71,697,118,737
411,991,571,153
477,622,460,307
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Hutang pajak Uang muka pelanggan Hutang bank Biaya yang masih harus dibayar
2c,11 2c,2r,11,29 2p,15c 13,29 14 12,29
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban manfaat karyawan
2c,2r,8,29 2q,25
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham. Modal dasar - 308.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor - 158.400.000 saham tahun 2011 dan 2010 Tambahan Modal Disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Defisit
16 17 2t,18
Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
P.T. INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010
Catatan
2011 Rp
2010 Rp
2p,19,29
254,409,105,800
237,715,711,629
2p,20
205,904,760,121
194,573,000,514
48,504,345,679
43,142,711,115
7,437,573,864 20,900,602,883
7,421,787,609 20,897,645,647
Jumlah Beban Usaha
28,338,176,747
28,319,433,256
LABA USAHA
20,166,168,932
14,823,277,859
112,173,618 4,796,360,505 (7,107,747,487) 2,123,547,315 (111,254,838)
605,759,547 4,827,648,344 (12,119,227,713) 1,286,463,244 106,150,000 (338,877,458)
(186,920,886)
(5,632,084,036)
LABA SEBELUM PAJAK
19,979,248,046
9,191,193,823
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan BEBAN PAJAK
(3,907,369,464) 395,487,046 (3,511,882,418)
(2,710,818,888) 1,435,730,461 (1,275,088,427)
16,467,365,628
7,916,105,396
103.96
49.98
PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2p,21
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN - LAIN Penghasilan bunga Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi Beban bunga Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing-bersih Keuntungan penjualan aktiva tetap – bersih Lain-lain - bersih
2p,22,29 2f,9,29 2p,23,29 2c,24
Beban Lain-lain - Bersih
2s,15d
LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR
2u,26
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
P.T. INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010
Saldo per 1 Januari 2010 Laba bersih periode berjalan Saldo per 30 Juni 2010 Laba bersih periode 30 Juni s/d 31 Desember 2010 Saldo per 31 Desember 2010 Laba bersih periode berjalan Saldo per 30 Juni 2011
Modal Ditempatkan Dan Disetor
Tambahan Modal Disetor
Saldo Laba (Defisit)
Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengedali
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
79,200,000,000
3,740,000,000
(40,692,573,195)
21,533,586,536
63,781,013,341
79,200,000,000
3,740,000,000
7,916,105,396 (32,776,467,799)
21,533,586,536
7,916,105,396 71,697,118,737
-
-
79,200,000,000
3,740,000,000
(24,767,702,338)
-
-
16,467,365,628
79,200,000,000
3,740,000,000
(8,300,336,710)
8,008,765,461
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
21,533,586,536
21,533,586,536
8,008,765,461 79,705,884,198
16,467,365,628 96,173,249,826
P.T. INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penghasilan bunga Pembayaran bunga pinjaman Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh ( Digunakan ) Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penarikan (penempatan) deposito berjangka dan rekening giro Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan aktiva tetap Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi Penerimaan (pemberian) piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
4
9 8
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (pengurangan) hutang bank Penambahan (pembayaran) hutang kepada pihak yang Mempunyai hubungan istimewa
8
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN)BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2011 Rp
2010 Rp
267,841,554,322 (235,009,785,560) 112,173,618 (6,606,489,344) (3,990,651,228)
291,820,665,520 (303,292,659,911) 605,759,547 (12,141,983,527) (3,732,023,201)
22,346,801,809
(26,740,241,572)
781,283,646 (19,224,188,407) -
(300,681,285) 106,150,000 (692,062,601) 1,281,757,680
(47,211,023)
(642,253,498)
(18,490,115,784)
(247,089,704)
(7,894,703,997)
(23,811,890,305)
6,575,369,000
52,063,816,189
(1,319,334,997)
28,251,925,884
2,537,351,028
1,264,594,608
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3
4,573,751,935
3,815,098,817
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
3
7,111,102,963
5,079,693,425
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Indal Aluminium Industry Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No.12 tahun 1970 berdasarkan akta No.62 tanggal 16 Juli 1971 dari Djoko Supadmo, S.H., notaris di Jakarta yang kemudian diubah dengan akta No.2 tanggal 1 Nopember 1973 dari Eliza Pondaag, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. YA.5/406/9 tertanggal 14 Desember 1973 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 1 tanggal 2 Januari 1974. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.13 tanggal 14 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., notaris di Surabaya mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-91352.AH.01.02 tanggal 28 November 2008. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jl. Kembang Jepun No. 38-40 Surabaya 60162, dengan pabrik berlokasi di Maspion Unit I – Gedangan, Sidoarjo. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang manufaktur aluminium sheets, rolling mill, dan extrusion plant. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada bulan Januari 1974. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk Australia, Asia, dan Eropa. Jumlah karyawan (termasuk karyawan tidak tetap) Perusahaan dan Anak Perusahaan rata-rata 1.532 dan 1.672 orang pada tahun 2011 dan 2010 Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Maspion. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 Komisaris Utama Komisaris
: : : : :
Angkasa Rachmawati Alim Mulia Sastra Gunardi Budiprajogo Limanto Supranoto Dipokusumo
Direktur Utama Direktur
: : : : :
Alim Markus Alim Satria Alim Prakasa Welly Muliawan Cahyadi Salim
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 adalah : Ketua Anggota
: : :
Budiprajogo Limanto Heri Kustiono Rusiantoro Dina kusumawati
b. Anak Perusahaan Perusahaan memiliki saham anak perusahaan sebagai berikut :
Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
PT Indalex PT Indal Investindo PT Indal Servis Sentra PT ERP Multisolusi Indonesia dimiliki PT Indal Investindo
Sidoarjo Surabaya Surabaya Surabaya
Jasa Konstruksi Investasi Perdagangan Umum Jasa Software
6
Tahun Persentase Operasional Kepemilikan Komersial 99,99% 99,99% 99,99% 99,99%
Jumlah Aset per 30 Juni 2011
1993 159,340,594,831 1997 63,213,213,793 1999 1999 1
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 c. Penawaran umum efek Perusahaan Pada tanggal 10 Nopember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1848/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 13.200.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 5 Desember 1994 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, seluruh saham Perseroan atau sejumlah 158.400.000 lembar saham telah
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sesuai dengan prisip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan secara konsisten dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : a. Prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, Peraturan BAPEPAM dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian tersebut adalah mata uang Rupiah dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-06/PM/2000 tertanggal 13 Maret 2000 b. Prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan laporan keuangan seluruh Anak Perusahaan yang berada dibawah pengendalian Perusahaan. Suatu pengendalian dianggap ada bilamana Perusahaan menguasai lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di Anak Perusahaan; atau Perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan; atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota direksi di Anak Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap Anak Perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun tertentu, maka hasil Anak Perusahaan yang diperhitungkan kedalam laporan keuangan konsolidasian hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas Anak Perusahaan tersebut berakhir. Saldo dan transaksi antar Perusahaan, termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. c. Penjabaran mata uang asing Transaksi dan saldo Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan, termasuk keuntungan atau kerugian sehubungan dengan kontrak valuta berjangka.
7
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 Penjabaran mata uang asing Kurs yang digunakan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Dollar Hongkong Dollar Singapura Euro Great Britain Poundsterling Yen Jepang
2011
2010
Rp 8,597.00 9,219.88 1,104.58 6,984.61 12,461.78 13,834.73 106.71
Rp 9,083.00 7,730.00 1,167.00 6,481.00 11,087.00 13,680.00 103.00
d. Penggunaan estimasi Penyajian laporan keuangan konsolidasian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
e. Kas dan setara kas Kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang dimiliki hingga jatuh tempo, dicatat sebesar nilai perolehannya. Kas dan setara kas didefinisikan sebagai saldo kas dan bank, deposito dan investasi jangka pendek yang sangat likuid dan dengan segera dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan. f. Investasi Deposito jangka pendek yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito jangka pendek yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal. Investasi dalam bentuk surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Diperdagangkan ; investasi diklasifikasikan sebagai diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya, keuntungan kerugian yang belum direalisasikan akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Perbedaan antara harga jual dan nilai wajar per buku pada saat penjualan, diakui sebagai keuntungan atau kerugian terealisasi. 2. Tersedia untuk dijual ; Investasi yang dilkasifikasikan sebgai tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya, dicatat sebagai komponin ekuitas. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat diakui sebgai keuntungan atau kerugian pada saat investasi tersebut dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari investasi untuk dijual yang tercatat dalam ekuitas tersebut diakui sebgai penghasilan atau beban pada saat realisasi. 3. Dimiliki hingga jatuh tempo ; investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, seperti obligasi, dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan diskonto atau premi pembelian yang belum diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Bila terjadi penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan/ atau diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan investasi diturunkan sebesar nilai wajarnya dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
8
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 g. Instrument keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (revisi 2006), “Intrument Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK 55 (Revisi 2006), Intrument Keuangan: pengungkapan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK 55 (Revisi1999) “ Akuntansi Intrument Derivatif dan Aktivitas Lindung nilai”. PSAK 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, deviden, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu intitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK 55 (Revisi 2006 ) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan aset keuangan kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atas penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, katagore instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untik dijual, mana yang sesuai; Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengivaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan. Aset keuangan pada pengakuan awal diakui sebesar nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan yang tudak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusukan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset aset keuangan tersebut. Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, instrumen keuangan yang tidak memiliki kuotasi, dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
Pengukuran setelah pengakuan awal Perusahaan dan anak Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam katagore pinjaman dan piutang. klasifikasi ini bergantung pada tujuan akuisisi aset keuangan tersebut dan ditentukan pada saat pengakuan awal.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Kewajiban keuangan Pengakuan awal Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) dapat dikatagorekan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang aktif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Kewajiban keuangan pada pengakuan awal diakui sebesar nilai wajarnya. Dalam hal kewajiban keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan kewajiban keuangan tersebut. Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang usaha dan hutang lainya, beban yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang, hutang hubungan istimewa, dan kewajiban keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
9
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
Pengukuran setelah pengakuan awal Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangannya dalam katagori pinjaman dan hutang.
Pinjaman dan hutang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dakam laporan laba rugi konsolidasi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasi.
Saling hapus dari instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara net, atau untuk merealisaikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengivaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak dapat bukti obyektif mengenai pernurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut kedalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik resiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai tekah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut (jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga sfektif kini). Nilai tercatata aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laoran laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak mendapat kerugian pemulihan dimasa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau the dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan jika, pada periode berikutnya, jumlah keruguan penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwaya yang terdaji setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. jika penghapusan kemudian dipulihkan maka pemulihan tersebut dinilai dalam laporan laba rugi.
10
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan Aset keuangan Aset keuangan (mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan penggunaanya pada saat; (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada sat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh kewajiban lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu kewajiban yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan kewajiban baru, dan selisih antara nilai tersebut masing-masing kewajiban diakui dakam laporan laba rugi.
h. Piutang Usaha Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai faktur dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang raguragu dibuat apabila terdapat kemungkinan besar bahwa piutang tersebut tidak dapat diterima seluruhnya. Penghapusan piutang dicatat pada saat penghapusan tersebut. i.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi yang dikehendaki. Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
j.
Beban dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
k. Aset tetap Per 1 Januari 2009 Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 “Aset Tetap” (Revisi 2007) sebagaimana ditetapakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Perusahaan telah menetapkan model biaya terhadap pengelolaan aset tetapnya. Aset tetap, kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris
20 5 – 15 5 5 – 10
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
11
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya, sedangkan pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kerja, dikapitalisasi. Apabila aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari akun aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan ke laba rugi tahun berjalan. Aset-aset yang tidak secara layak digolongkan dalam aset lancar, investasi maupun aset tidak berwujud disajikan dalam aset lain-lain. l.
Penurunan nilai aset Setiap tanggal neraca, Perusahaan dan anak Perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Aset tetap dan aset lain-lain, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai bila mana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
m. Properti Investasi Properti Investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki Anak Perusahaan, dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Properti investasi dicatat sebesar nilai perolehan.
n. Aset tak berwujud Asset tak berwujud merupakan “ technical support fee ” atas penggunaan hak paten dari GE Aluminium Sash Co, Ltd. Beban amortisasi akan diakui setelah Perusahaan memulai produksi.
o. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No/30 1990. Berdasarkan PSAK No. 30 2007 penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa tau perjanjian yang mengandung sewa didasrkan atas substansi perjajjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebgai sewa pembiayaan. Suatu sewa dilkasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa. Jika tidak ada kepastian yang memadahi bahwa Perusahaan tidak akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
12
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 p. Pengakuan pendapatan dan beban Penjualan diakui pada saat produk dikirimkan dan risiko serta hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.. Pengakuan pendapatan untuk PT Indalex, Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang pemberian jasa konstruksi menggunakan metode prosentase penyelesaian (Percentage of completion method). Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhiitungkan hasil efektif aset tersebut kecuali kolektibilitas diragukan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis) q. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan imbalan kerja karyawan, iuran pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 setelah memperhitungkan program pensiun Perusahaan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja karyawan ini. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, beban imbalan kerja yang harus disediakan berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku, dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris berdasarkan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian koreksi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui untuk masing-masing karyawan pada akhir periode sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti dan 10% dari nilai wajar aset program. Keuntungan dan kerugian ini diakui menggunakan metode garis lurus rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, beban jasa lalu atas kewajiban manfaat pasti atau perubahan dari kewajiban imbalan pasti dari program yang telah ada diamortisasi selama sisa periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. r. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam menjalankan usahanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. s. Pajak penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
13
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 t. Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok Perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok Perusahaan tersebut. Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengedali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas. Dalam tahun 2007, Perusahaan melakukan pengalihan aset divisi gypsum kepada Perusahaan yang berada dalam pengendalian yang sama. u. Laba (rugi) per saham Sesuai dengan PSAK No. 56 “Laba per Saham” laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba rugi bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. Laba bersih persaham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang saham yang akan ditebitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif menjadi saham. v. Informasi segmen Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000) “Pelaporan Segmen”, Segmen usaha menyajikan informasi tentang komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen iru memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis menyajikan informasi tentang komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. segmen sekunder adalah segmen geografis. Pendapatan, beban, aset atau kewajiban segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi dalam kelompok Perusahaan dieliminasi dalam proses konsolidasi, kecuali untuk saldo dan transaksi didalam kelompok perusahaan yang terjadi antara kelompok perusahaan yang berada dalam suatu segmen.
14
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 3.
KAS DAN SETARA KAS 2011 Rp
2010 Rp
1,636,819,734
1,695,237,554
67,831,624 7,161,862 120,678,534 3,924,804 5,882,338 205,479,162
198,803,030 13,799,725 173,044,012 5,237,774 1,384,515 392,269,056
814,489,753 2,682,011,849 55,422,366 37,981,460 55,139,525 244,721,944
343,355,747 210,418,958 312,707,072 59,305,995 16,839,428 76,583,769
52,732,735 3,942,499,632
22,174,768 1,041,385,737
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : Rupiah PT Bank Maspion Indonesia sub jumlah
1,326,304,435 1,326,304,435
1,950,801,078 1,950,801,078
Jumlah
7,111,102,963
5,079,693,425
Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Standard Carted Bank PT Bank ICB Bumiputera Tbk Sub jumlah Valuta asing Dollar Amerika Serikat PT Bank Mega PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia Standard Carted Bank PT Bank ICB Bumiputera Tbk Dollar Australia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub jumlah
Tingkat bunga rekening giro : Rupiah Dollar Amerika Serikat
1.50% - 5.50% 0.60% - 1.35%
1.50% - 6.00% 0.60% - 1.35%
Penempatan rekening giro pada PT Bank Maspion Indonesia (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dilakukan dengan tingkat bunga, kondisi dan syarat yang sama sebagai mana halnya jika ditempatkan pada bank pihak ketiga (Catatan 29) 4.
INVESTASI JANGKA PENDEK 2011 Rp
2010 Rp
2,921,336,877 -
25,015,937,454 47,000,000
5,172,853,930 3,556,613,804
5,465,282,337 763,340,860
Jumlah
11,650,804,611
31,291,560,651
Tingkat bunga deposito berjangka : Rupiah Dollar Amerika Serikat
5.25% - 9.50% 0.75% - 2.00%
5.25% - 5.75% 1.00% - 1.75%
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk
15
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 5.
PIUTANG USAHA
a. Jumlah piutang usaha terdiri dari : Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri Jumlah
2011 Rp
2010 Rp
41,638,393,106 23,485,675,866 65,124,068,972
54,347,459,851 15,215,955,604 69,563,415,455
Penyisihan piutang ragu-ragu
(1,338,192,198)
(785,811,897)
Jumlah bersih
63,785,876,774
68,777,603,558
2,651,351,242 165,158,109 31,042,440 16,104,000 3,464,851 2,004,143 8,208,953 2,877,333,738
2,019,242,492 85,802,740 172,196,915 38,434,000 957,528 148,203,696 2,464,837,371
66,663,210,512
71,242,440,929
2011 Rp
2010 Rp
Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo : 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari Lebih 60 hari Jumlah
57,384,792,529
52,179,878,796
8,348,325,906 1,757,709,012 510,575,263 68,001,402,710
15,721,328,363 2,392,007,016 1,735,038,651 72,028,252,826
Penyisihan piutang ragu-ragu
(1,338,192,198)
(785,811,897)
Jumlah
66,663,210,512
71,242,440,929
2011 Rp
2010 Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Dollar Australia Jumlah
28,663,812,366 39,302,926,990 25,079,799 9,583,555 68,001,402,710
31,768,339,831 38,872,393,919 238,098,291 1,149,420,785 72,028,252,826
Penyisihan piutang ragu-ragu
(1,338,192,198)
(785,811,897)
Jumlah
66,663,210,512
71,242,440,929
2011 Rp
2010 Rp
1,691,945,328 521,238,588 (874,991,718) 1,338,192,198
1,766,283,897 (980,472,000) 785,811,897
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : PT Maspion PT Furukawa Indal Aluminum PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion Elektronik PT Indal Steel Pipe PT Alaskair Maspion Lain-lain Sub jumlah Jumlah b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah :
c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut :
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu
Saldo awal Penambahan Pemulihan Jumlah
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa seluruh piutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak dilakukan penyisihan piutang ragu-ragu. Tidak terdapat resiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank ( Catatan 14 )
16
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 6.
PERSEDIAAN
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan penolong dan suku cadang Barang dalam perjalanan Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah
2011 Rp
2010 Rp
13,949,808,456 69,348,814,758 46,448,225,469 22,399,398,579 22,735,184,914
36,507,575,914 51,240,339,048 49,051,698,585 18,894,812,077 -
174,881,432,176
155,694,425,624
(2,392,494,761)
(5,795,488,533)
172,488,937,415
149,898,937,091
2011
2010
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut :
Rp
Rp
Saldo awal Penambahan Pemulihan
3,173,823,912 (781,329,151)
5,795,488,533 -
Saldo akhir
2,392,494,761
5,795,488,533
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 persediaan telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi dengan leader PT Asuransi Central Asia, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD 10.077.059 atau ekuivalen dengan Rp 86,632,476,223 dan USD 11.950.127 atau ekuivalen dengan Rp 108.543.003.541 Manajemen berpendapat bahwa nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yag dipertanggungkan Penyisihan penurunan persediaan sebesar Rp 835,646,153 dan Rp 285.462.561 masing-masing merupakan penyisihan atas nilai persediaan barang jadi PT Indalex dan PT ERP Multisolusi Indonesia (Anak Perusahaan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan menurunnya nilai persediaan di masa datang Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank ( catatan 13)
7.
UANG MUKA PEMBELIAN
Uang muka pembelian bahan Uang muka pembeliahan tanah
2011 Rp 9,053,751,157 10,263,577,149
2010 Rp 4,990,014,857 -
Jumlah
19,317,328,306
4,990,014,857
PT Indalex ( Anak Perusahaan) telah melakukan perikatan jual beli tanah dengan PT Bekasi Fajar Industrial Estate, sesuai dengan surat perikatan jual beli tanggal 28 oktober 2010, dengan harga USD 1.902.565. Perusahaan telah melakukan pembayaran termin pertama dan kedua sebesar USD 1.141.539 atau setara dengan Rp 10.263.577.149 yang diakui sebagai uang muka pembelian tanah.
17
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 8.
PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Piutang : Alim Brothers PT Indal Extrusion Jakarta Alim Brothers Jumlah pokok
2011 Rp
2010 Rp
47,211,023 47,211,023
97,674,974,710 96,378,098 97,771,352,808
-
6,683,489,064
47,211,023
104,454,841,872
-
(6,683,489,064)
47,211,023
97,771,352,808
82,279,000,000 8,200,104,000 7,608,000,000 -
95,284,000,000 15,257,404,000 72,438,000,000 58,000,000 45,314,189 3,360,710,000
98,087,104,000
186,443,428,189
2011 Rp
Piutang bunga Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah piutang Hutang : PT Maspion PT Maxim Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Indal Steel pipe PT Maspion Kencana Singapore Piaget Academy Jumlah Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
Saldo awal Penambahan
-
2010 Rp 6,683,489,064 -
Saldo akhir
-
6,683,489,064
Piutang kepada PT Indal Extrusion Jakarta d/h PT Indal Compact Aluminium Industries (Perusahaan Asosiasi) merupakan pemberian pinjaman modal kerja yang diberikan oleh Perusahaan. Saldo piutang tersebut pada tahun 2010 adalah USD 2,036,000 ( ekuivalen Rp 18.492.988.000) dan Rp 79.181.986.710 jumlah keseluruhan Rp 97.674.974.710. Pada tanggal 11 Nopember 2010 PT Indal compact Aluminium Industries (Perusahaan anak) telah melunasi pinjamannya kepada Perusahaan. Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman dana yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan bahan penolong. Pada tahun 2011 dan 2010 hutang tersebut dikenakan bunga masing-masing sebesar 10.00% - 10.50% dan 10,50% - 11,25% pertahun untuk saldo Rupiah. Dan 4.50% - 5.00% dan 5,00% - 6,00% untuk saldo dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Pinjaman tersebut dilakukan tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadwal pengembaliannya. 9.
INVESTASI SAHAM Tempat Kedudukan Modal Ekuitas : PT Furukawa Indal Aluminum 2.400 saham yang dimiliki oleh Perusahaan anak PT Weilburger Coatings Indonesia 490 saham yang dimiliki oleh Perusahaan anak PT Indal Extrusion Jakarta '3.000 sahan yang dimiliki oleh Perusahaan
Prosentase Kepemilikan
2010 Rp
2010 Rp
Gresik
40%
50,108,527,178
39,190,839,078
Gresik
49%
11,084,236,553
10,837,823,568
Bekasi
50%
-
Jumlah
61,192,763,731
18
50,028,662,646
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 Mutasi investasi dengan metode ekuitas :
PT Furukawa Indal Aluminum Saldo awal Penerimaan dividen Bagian laba bersih Perusahaan asosiasi Saldo akhir periode PT Weilburger Coatings Indonesia Saldo awal Bagian laba bersih Perusahaan asosiasi Saldo akhir periode
2011 Rp
2010 Rp
45,373,963,266 4,734,563,912
35,901,384,448 (1,281,757,680) 4,571,212,310
50,108,527,178
39,190,839,078
11,022,439,960 61,796,593
10,581,387,534 256,436,034
11,084,236,553
10,837,823,568
Berdasarkan akte jual beli Saham No. 34 tanggal 11 November 2010 Perusahaan menjual seluruh pemilikan saham PT Indal Compact Aluminium Industries (Perusahaan Asosiasi), Kepada PT Maspion Industrial Estate dengan harga Tp 1.000.000. Bagian laba rugi pada Perusahaan Asosiasi tersebut pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 1.179.890.091,. Namun perusahaan tidak mencatat bagian laba laba rugi bersih tersebut, karena telah melebihi nilai tercatat dari investasinya sejak tahun 2011. Akumulasi rugi bersih yang tidak diakui sebesar Rp 31.067.585.096 pada tanggal 31 Desember 2010. Investasi tersebut diatas dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka panjang, karena seluruh perusahaan tersebut bergerak dalam industri yang mendukung bidang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan.
10. ASET TETAP Saldo Awal 1 Januari 2011
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir 30 Juni 2011
Biaya Perolehan : Pemilikan Langsung Tanah Bangunan. Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys Aset Dalam Penyelesaian Bangunan. Mesin dan peralatan Jumlah
2,784,404,625 10,963,968,836 120,306,221,498 7,643,102,103 7,425,096,394 9,298,802,329
3,331,552,128 900,118,181 18,790,820 91,195,307
-
2,387,105,504 893,020,872 -
2,784,404,625 13,351,074,340 124,530,794,498 8,543,220,284 7,443,887,214 9,389,997,636
1,741,263,054 160,162,858,839
12,641,417,608 2,241,114,363 19,224,188,407
-
(893,020,872) 2,387,105,504
12,641,417,608 3,089,356,545 181,774,152,750
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan. Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys
7,832,106,050 108,442,174,697 6,708,232,922 7,140,855,844 9,278,585,669
520,987,359 2,124,034,863 95,939,288 74,419,220 34,981,379
-
Jumlah
139,401,955,182
2,850,362,109
Nilai Buku
20,760,903,657
-
-
8,353,093,409 110,566,209,560 6,804,172,210 7,215,275,064 9,313,567,048
-
-
142,252,317,291 39,521,835,459
19
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 Saldo Awal 1 Januari 2010
Penambahan
Pengurangan
Biaya Perolehan : Pemilikan Langsung Tanah Bangunan. Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys Aset Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan
6,396,548,965 18,526,725,095 119,866,663,749 7,541,961,514 7,322,562,852 9,202,002,329
324,266,691 229,690,910 51,105,000 87,000,000
(147,641,521) -
Jumlah
168,856,464,504
692,062,601
(147,641,521)
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan. Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys Aset Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan
11,108,920,994 102,951,289,964 6,926,078,620 6,998,341,956 9,090,111,336
451,325,438 2,430,152,125 137,176,700 71,483,853 115,891,000
(147,641,521) -
-
-
Jumlah
137,074,742,870
3,206,029,116
Nilai Buku
-
-
-
(147,641,521)
Reklasifikasi
-
Saldo Akhir 30 Juni 2010
6,396,548,965 18,526,725,095 120,190,930,440 7,624,010,903 7,373,667,852 9,289,002,329
-
-
-
169,400,885,584
11,560,246,432 105,381,442,089 6,915,613,799 7,069,825,809 9,206,002,336
-
-
-
140,133,130,465
31,781,721,634
29,267,755,119
Pengurangan merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut : 2011 Rp
2010 Rp 106,150,000 106,150,000
2011 Rp
2010 Rp
Pemilikan Langsung Beban pabrikasi Beban usaha
2,775,942,889 74,419,220
3,134,545,263 71,483,853
Jumlah
2,850,362,109
3,206,029,116
Nilai buku pelepasan Harga jual Laba atas penjualan aset tetap
-
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada asuransi sindikasi dengan leader PT Asuransi Central Asia dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar USD 8.154.574 atau ekuivalen sebesar Rp 70.104.640.559 dan Rp 2,757,000,000 pada tahun 2011 dan USD 8.950.121 atau ekuivalen sebesar Rp 81.293.949.043 pada tahun 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Aset dalam penyelesaian terutama merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembangunan gedung milik Anak Perusahaan dan penambahan mesin dan peralatan adalah untuk pabrik Perusahaan Aset tetap tanah dan bangunan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14)
20
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 11. HUTANG USAHA 2011 Rp
2010 Rp
Terdiri dari : Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah
20,336,645,979 8,126,577,732 28,463,223,711
19,729,649,925 8,114,050,165 27,843,700,090
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : Fung Lam Trading PT Maspion PT Alumindo Light Metal industry Tbk PT Furukawa Indal Aluminum PT Trisula Pack Indah Taiwan Concorde Lain-lain Sub jumlah Jumlah
22,818,463,826 7,861,289,584 1,635,547,515 79,611,919 76,497,342 23,698,317 41,405,358 32,536,513,861 60,999,737,572
37,811,084,372 33,605,626,353 1,497,025,573 782,008,485 60,264,177 580,169,506 74,336,178,466 102,179,878,556
2011 Rp
2010 Rp
Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo : 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari Lebih 60 hari
47,454,919,914
68,664,773,245
6,637,536,374 4,848,147,817 2,059,133,467
10,156,810,671 19,077,365,797 4,280,928,843
Jumlah
60,999,737,572
102,179,878,556
2011 Rp
2010 Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Great Britain Poundsterling Yen Jepang Dollar Selandia Baru Dollar Hongkong Dollar Australia Dollar Taiwan
20,122,251,204 37,386,294,256 1,954,823,224 1,168,222,462 156,264,599 148,764,126 30,755,695 23,968,630 8,393,376 -
44,055,732,077 56,167,736,743 826,316,127 286,410,378 89,275,158 12,841,403 311,407,757 430,158,913
Jumlah
60,999,737,572
102,179,878,556
a. Jumlah hutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah :
b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut :
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri berkisar 10 sampai 60 hari 12. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2011 Rp
2010 Rp
Terdiri dari : Jaminan dies Beban pegawai Listrik, air dan telepon Bunga bank Bunga pinjaman kepada pihak istimewa Premi penjualan Lain-lain
5,935,368,537 3,829,732,568 1,162,867,984 330,467,816 1,205,489,723 3,987,435,202 14,077,833,102
1,023,411,314 6,758,305,245 1,100,000,000 254,524,704 1,308,791,324 4,578,167,595 4,432,278,840
Jumlah
30,529,194,933
19,455,479,022
21
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 13. UANG MUKA PELANGGAN 2011 Rp
2010 Rp
Terdiri dari : Uang muka proyek Uang muka penjualan
3,542,131,981 6,172,417,715
20,373,300,052 906,956,187
Jumlah
9,714,549,696
21,280,256,239
Uang muka proyek merupakan uang muka yang diterima oleh PT Indalex ( Anak Perusahaan ) sehubungan dengan pekerjaan proyek.
14. HUTANG BANK 2011 Rp
2010 Rp
Usance L/C PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank
31,016,345,030 7,707,214,197
15,051,392,977 -
Kredit Modal Kerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
54,696,064,970
40,955,084,308
Pinjaman Tetap PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk
10,000,000,000 -
9,044,966,163
103,419,624,197
65,051,443,448
Jumlah PT Bank CIMB Niaga Tbk
a. Perusahaan memperoleh kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, Surabaya berupa fasilitas usance L/C dengan maksimum kredit sebesar USD 6.000.000 tingkat bunga COF + 1,00% per tahun dan Fasilitas Surat Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 10.000.000.000. b. Perusahaan juga memperoleh kredit pinjaman tetap dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, Surabaya dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.000.000.000. Fasilitas pinjaman tetap ini dikenakan bunga sebesar 10.50% - 12,50% per tahun. Fasilitas Kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk Surabaya dijamin dengan : - Dana dalam bentuk giro deposito berjangka di PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar 10% dari nilai pembukaan L/C dan atau SKBDN (Khusus untuk fasilitas Letter Of Credit impor dan SKBDN) - Barang yang diimpor dengan fasilitas bank yang pembayarannya masih belum diselesaikan atau outstanding sampai dengan jumlah maksimum USD 6.000.000. - Hak tanggungan atas sebidang tanah berikut bangunan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 17,1177 dan 1178 yang dimiliki oleh PT Maspion Industrial Estate berdasarkan Akta Jual Beli No. 19 tanggal 28 Juni 2007 yang dibuat oleh notaris Tirtayanti Karsodikromo, SH., Notaris di Gresik, terletak di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Gresik Kecamatan Manyar Desa Manyar Sidomukti, Kawasan Industri Maapion Blok L – 7 Manyar, Gresik. c. PT Indalex (Anak Perusahaan) memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, Jakarta yaitu : - Berdasarkan perjanjian kredit No.103/CBG/JKT/05 tanggal 17 Juni 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap dengan plafond maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Perjanjian kredit tersebut telah diperbaharui dengan perjanjian kredit no. 286/AMD/CGB/JKT/2009, dengan jangka waktu yang berlaku sejak 17 Juni 2009 sampai dengan 17 Juni 2010. Pinjaman tersebut dibebani bunga masing-masing sebesar 10.50% - 12,50% untuk tahun 2010 dan 2009 - Berdasarkan perjanjian kredit No. 195/CBG/JKT/107 tanggal 21 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Perjanjian tersebut telah diperbaharui dengan perjanjian kredit No. 285/AMD/CBG/JKT/2009 dengan jangka waktu yang berlaku sejak 17 Juni 2009 sampai dengan 17 Juni 2010. Pinjaman tersebut dibebani bunga sebesar 10.50% - 12,50% per tahun - Fasilitas kredit ini dijamin dengan : Tanah dan bangunan pabrik SHGB No. 187 dan 188 di Ganda Mekar Cibitung – Bekasi atas nama PT Indal Aluminium Industry Tbk serta Tanah dan bangunan pabrik SHGB No. 145 dan 186 di Ganda Mekar Cibitung – Bekasi atas nama PT Indal Compact Aluminium Industries. yang dijual pada tanggal 11 November 2010
22
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 Fidusia atas piutang usaha dengan jumlah minimum sebesar Rp 65.000.000.000 dan fidusia atas corporate guarantee dari Perusahaan sebesar total plafond fasilitas kredit atau minimum sebesar Rp 100.000.000.000; mana yang lebih besar. - Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh anak Perusahaan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk pada tanggal 2 Juni 2010 seperti tercantum dalam surat keterangan lunas No. 056/IS/LCB IV/SK/SBY/10 yang diterbitkan pada tanggal 20 Agustus 2010 PT Bank ICB Bumiputera Tbk Berdasrkan akte perjanjian kredit No. 13 oleh notaris Bambang Heru tanggal 7 Mei 2010, Perusahaan mendapat fasilitas kredit dari dari PT Bank ICB Bumiputera Tbk berupa fasilitas Usance L/C dengan tinggkat bunga SIBOR + 1.75% per tahun. Fasilitas Letter Of Credit dapat digunakan dengan jumlah maksimum USD 65.000.000 dimana didalamnya terdapat fasilitas surat berdokumen dalam negeri (SKBDN). Berdasarkan akte perjanjian kredit No. 14 oleh notaris Bambang Heru, tanggal 7 Mei 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman tetap dari PT Bank ICB Bumiputera Tbk Surabaya dengan jumlah maksimum kredit USD 1.000.000. atas pinjaman ini dikenakan bungan sebesar 5.5% per tahun dihitung secara simple interest dan provisi sebesar 0,5% per tahun yang dibayar sekaligus dimuka jangka waktu sampai dengan 5 Mei 2011. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan : - APHT atas tanah dan bangunan (Pabrik I) yang terletak di Desa bangah Gedangan Kabupaten Sidoarjo, propensi Jawa Timu. Sesuai SHGB No. 9 dan 17 atas nama PT Indal Aluminium Industry Tbk. - APHT atas tanah dan bangunan (Pabrik II) yang terletak di Desa bangah Gedangan Kabupaten Sidoarjo, propensi Jawa Timu. Sesuai SHGB No. 6 atas nama PT Indal Aluminium Industry Tbk. - Fidusia atas persediaan barang sebesar Rp 50.000.000.000. - Cash Collateral sebesar 10% dalam bentuk blokir T/D atau blokir giro dari L/C atau Bank Garansi yang diberikan dan mendapat suku bunga sesuai dengan suku bunga T/D yang berlaku. - Corporate Guarantee dari PT Maspion sampai dengan posisi profit current year PT Indal Aluminium Industry Tbk positif. Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas pinjaman PT Bank ICB Bumiputera Tbk bulan Juni 2011 seperti tercantum dalam surat keterangan lunas No. 002/ADM/DCi/VII/2011 yang diterbitkan pada tanggal 04 Juli 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit No. 16 RCO.SBY/006/PK-KMK/2007 tanggal 27 Maret 2007, PT Indalex (Anak Perusahaan) memperoleh kredit modal kerja transaksional dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta. Perjanjian kredit tersebut berakhir dan diperbaharui dengan Addendum IV Perjanjian kredit PT Bank Mandiri Tbk No. TOP.CRO/CLA.487/ADD/2010 tanggal 13 Desember 2010, dengan limit sebesar Rp 144.000.000.000 dan berlaku sejak 17 September 2010 sampai dengan 16 September 2011 dengan bunga sebesar 10,25% - 12,5%. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan piutang usaha dan persediaan atas proyek yang dibiayai oleh kredit bank, tanah SHGB No. 3 atas nama PT Maspion Industrial Estate, dan corporate guarantee atas nama PT Indal Aluminium Industry Tbk. Standard Chartered Bank Perusahaan memperoleh kredit dari Standard Chartered Bank, Surabaya berupa fasilitas usance L/C dengan maksimum kredit sebesar USD 12.000.000 insunce L/C fee 0,1% sampai denga 3 bulan, fasilitas tersebut dijamin dengan FTO Stock USD 14.000.000 dan Deposito 10% out standing Trade dan Corporate Guarantee PT Maspion.
15. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 29 Jumlah
23
2011 Rp
2010 Rp
7,467,358,706
8,770,378,299
5,560,837,761 13,028,196,467
2,436,810,077 613,177,834 11,820,366,210
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
b. Piutang pajak Lebih bayar pajak penghasilan badan Angsuran SKPKB Jumlah c. Hutang pajak Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Jumlah
2011 Rp
2010 Rp
13,285,408,977 4,560,701,865 17,846,110,842
14,181,761,104 1,239,100,944 15,420,862,048
-
d. Pajak penghasilan badan Beban pajak penghasilan tahun berjalan : Perusahaan Pajak Kini Anak Perusahaan bersifat final Sub jumlah Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan Jumlah
889,444,895
493,771,199 442,079,598 4,376,647 940,227,444
252,046,630 382,691,361 4,376,648 26,537,500 1,555,097,034
(2,034,179,102) (1,873,190,362) (3,907,369,464)
(2,710,818,888) (2,710,818,888)
395,487,046 (3,511,882,418)
1,435,730,461 (1,275,088,427)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :
Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian (akuntansi)
2011 Rp
2010 Rp
19,979,248,046
9,191,193,823
Ditambah : Beban pajak anak Perusahaan
(1,873,190,362)
(2,710,818,888)
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan badan
18,106,057,684
6,480,374,935
1,060,709,597 521,238,588 1,581,948,185
1,430,709,883
172,504,806 237,352,802 (51,122,375) (11,910,024,692) (11,551,289,460)
149,874,730 606,237,480 (46,414,799) (12,932,994,191) (12,223,296,780)
8,136,716,409
(3,226,257,260)
Perbedaan temporer : Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Cadangan piutang Imbalan kerja karyawan Jumlah Pengaruh pajak atas beban (penghasilan) yang tidak dapat diperhitungkan. menurut fiskal : Kenikmatan karyawan Representasi dan sumbangan Pendapatan bunga yang telah dipotong pajak penghasilan final Bagian laba perusahaan asosiasi – bersih Jumlah Laba (rugi) fiskal dari aktivitas normal Rugi fiskal tahun lalu Jum;ah laba (rugi) fiskal tahun berjalan Pajak penghasilan terhutang 25% x 8.136.716.409 Pembayaran pajak dimuka : Pajak Penghasilan : Pasal 22 Pasal 23 Jumlah pembayaran pajak dimuka Lebih bayar pajak penghasilan badan
24
1,085,954,702 2,516,664,585
-
(9,176,233,536)
8,136,716,409
(12,402,490,796)
(2,034,179,102)
-
(2,111,131,600) (6,329,265)
(2,436,810,077) (56,112,180)
(2,117,460,865)
(2,492,922,257)
83,281,763
2,492,922,257
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 Pajak Tangguhan
Aktiva (Kewajiban) Pajak tangguhan : Imbalan paska kerja Penyisihan piutang Ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyusutan aset tetap Penyusutan dan pembayaran sewa guna usaha Rugi fiskal Jumlah kewajiban pajak tangguhan :
Aktiva (Kewajiban) Pajak tangguhan : Imbalan paska kerja Penyisihan piutang Ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyusutan aset tetap Penyusutan dan pembayaran sewa guna usaha Rugi fiskal Jumlah kewajiban pajak tangguhan :
1 Januari 2010 Rp
Dibebankan ke laporan laba rugi Rp
31 Desember 2010 Rp
Dibebankan ke laporan laba rugi Rp
1,591,945,080
352,278,081
1,944,223,161
1,867,325,240
(1,649,513,893)
217,811,347
130,309,647
348,120,994
406,899,759 (980,756,636)
119,858,291 144,232,219
526,758,050 (836,524,417)
265,177,399
526,758,050 (571,347,018)
(1,730,071,175) 2,294,058,384
450,439,761 (2,294,058,384)
(1,279,631,414) -
3,449,400,652
(2,876,763,925)
572,636,727
395,487,046
968,123,773
1 Januari 2009 Rp
Dibebankan ke laporan laba rugi Rp
31 Desember 2009 Rp
Dibebankan ke laporan laba rugi Rp
30 Juni 2010 Rp
1,591,945,080
352,278,081
1,944,223,161
(80,789,406)
1,863,433,755
1,867,325,240
(1,649,513,893)
217,811,347
1,649,513,893
1,867,325,240
406,899,759 (980,756,636)
119,858,291 144,232,219
526,758,050 (836,524,417)
(119,858,291) (1,516,625,923)
406,899,759 (2,353,150,340)
(1,730,071,175) 2,294,058,384
450,439,761 (2,294,058,384)
(1,279,631,414) -
1,279,631,414 3,100,622,699
3,100,622,699
3,449,400,652
(2,876,763,925)
572,636,727
4,312,494,386
4,885,131,113
-
30 Juni 2011 Rp
1,944,223,161
-
(1,279,631,414) -
Relonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian Manfaat pajak dengan tarif yang berlaku : 25% 25% Jumlah Pengaruh pajak atas penghasilan (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Kenikmatan karyawan Representasi dan sumbangan Pendapatan bunga yang telah dipotong pajak penghasilan final Bagian (laba) rugi bersih Perusahaan asosiasi
2011 Rp
2010 Rp
18,106,057,684
6,480,374,935
(4,526,514,421) -
(1,620,193,734)
(4,526,514,421)
(1,620,193,734)
(43,126,202) (59,338,200) 12,780,594 2,977,506,173
(37,468,683) (151,559,370) 11,603,700 3,233,348,548
Manfaat pajak perusahaan
(1,638,692,056)
1,435,730,461
Peban pajak anak perusahaan
(1,873,190,362)
(2,710,818,888)
Jumlah beban pajak perseroan dan anak perusahaan
(3,511,882,418)
(1,275,088,427)
25
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 tanggal 20 Juli 2008 mengenai pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha jasa kontruksi yang dilaksanakan dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 187/PMK.03/2008 tanggal 20 November 2008 yang memutuskan bahwa atas penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final berlaku efektif mulai 1 Januari 2009. Aset pajak tangguhan PT Indalex (Anak Perusahaan) pada tahun 2008 dihapuskan karena sudah tidak mempunyai manfaat dimasa yang akan datang, sebagai dampak dari perubahan peraturan pajak penghasilan untuk usaha jasa kontruksi. Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk ke empat kalinya dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
16. MODAL SAHAM Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : Nama Pemegang Saham Terdiri dari : PT Husin Investama PT Satria Investindo PT Marindo Investama PT Prakindo Investama PT Mulindo Investama PT Guna Investindo Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah saham
Persentase kepemilikan
Jumlah modal disetor Rp
46,264,000 15,836,000 12,420,000 9,936,000 9,936,000 9,936,000 54,072,000
29.21% 10.00% 7.84% 6.27% 6.27% 6.27% 34.14%
23,132,000,000 7,918,000,000 6,210,000,000 4,968,000,000 4,968,000,000 4,968,000,000 27,036,000,000
158,400,000
100.00%
79,200,000,000
2011 Rp
2010 Rp
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Penjualan saham Perusahaan melalui penawaran umum saham kepada masyarakat tahun 1994 Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 13.200.000 saham Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor Pembagian saham bonus tahun 1996 Saldo Akhir periode
52,140,000,000
52,140,000,000
(13,200,000,000)
(13,200,000,000)
38,940,000,000
38,940,000,000
(35,200,000,000)
(35,200,000,000)
3,740,000,000
3,740,000,000
18. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Berdasarkan akta notaris Tirtayanti Karsodikromo, S.H. No. 19 tanggal 28 Juni 2007, notaris di Gresik, Perusahaan telah melakukan perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Maspion Industrial Estate (Entitas Sepengendali) berupa sebidang tanah Hak Guna Bangunan nomor 17 yang terletak di desa Manyar Sidomukti, seluas 18.505 m2, sebidang tanah Hak Guna Bangunan nomor 1177 yang terletak di desa Sukomulyo, seluas 21.401 m2 serta sebidang tanah Hak Guna Bangunan nomor 1178 yang terletak di desa Sukomulyo, seluas 1.698 m2. Jual beli ini dilakukan dengan harga sebesar Rp19.558.140.000. Berdasarkan akta notaris Tirtayanti Karsodikromo, S.H. No. 19 tanggal 28 Juni 2007, notaris di Gresik, Perusahaan telah melakukan perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Maspion Industrial Estate (Entitas Sepengendali) berupa mesin-mesin milik Perusahaan sebagai mana diuraikan dalam daftar mesin-mesin dan perlengkapan perusahaan unit Gypsum Maspion unit V yang berlokasi di Jalan Alpha Maspion L 7 Desa Sukomolyo dan Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan jual beli seharga Rp 10.441.860.000
26
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 Selisih nilai transaksi pengalihan aset tetap Divisi Gypsum adalah sebagai berikut :
Harga Perolehan Rp
Akumulasi Penyusutan Rp
Nilai Tercatat Rp
3,080,443,690 4,932,514,671
2,025,637,092
3,080,443,690 2,906,877,579
Pengalihan tanah dan bagunan 1 HGB 17, HGB 1177, HGB 1178 2 Bangunan. Nilai tercatat Harga pengalihan
5,987,321,269 19,558,140,000
Selisih nilai pengalihan
13,570,818,731
Pengalihan mesin-mesin dan peralatan 1 Mesin 2 Perlengkapan elektrik 3 Instalasi air 4 Alat kerja 5 Kendaraan 6 Inventaris
11,792,212,421 60,051,600 1,659,195,451 276,310,283 1,150,752,454 228,862,436
9,732,824,426 44,729,606 1,358,517,859 255,996,671 1,080,462,179 211,574,008
Nilai tercatat
2,059,387,995 15,321,994 300,677,592 20,313,612 70,290,275 17,288,428 2,483,279,896
Jaminan Instalasi Harga pengalihan
4,187,701 10,441,860,000
Selisih nilai pengalihan
7,962,767,805
Jumlah selisih nilai pengalihan
21,533,586,536
19. PENJUALAN 2011 Rp
2010 Rp
78,993,658,825 73,082,741,133 1,761,439,701
84,316,162,720 89,476,046,261 4,655,953,873
Ekspor Barang jadi aluminium
100,571,266,141
59,267,548,775
Jumlah
254,409,105,800
237,715,711,629
Lokal Barang jadi aluminium Jasa konstruksi Bahan baku dan lainnya
2.92% dan 2.79% dari jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dilakukan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 29) Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2011 dan 2010 adlah Nihil
20. BEBAN POKOK PENJUALAN 2011 Rp
2010 Rp
Bahan baku yang dipergunakan Upah langsung Beban produksi tidak langsung
112,915,324,639 20,678,259,220 52,347,733,089
139,799,482,444 20,127,936,948 52,041,063,293
Jumlah beban produksi
185,941,316,947
211,968,482,685
Persediaan barang dalam proses : Awal tahun Akhir periode
77,968,801,968 (69,348,814,758)
39,543,834,483 (51,240,339,048)
Beban pokok produksi
194,561,304,157
200,271,978,121
Persediaan barang jadi : Awal tahun Akhir periode
25,293,264,420 (13,949,808,456)
30,808,598,307 (36,507,575,914)
Beban Pokok Penjualan
205,904,760,121
194,573,000,514
27
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 36,11% dan 74,18% dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 29) Berikut adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dan dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2011 Rp
2010 Rp
Fung Lam Trading Aluminium Bahrain PT Maspion
27,592,685,332 20,501,251,544 -
59,325,299,047 35,311,304,799
Jumlah
20,501,251,544
35,311,304,799
2011 Rp
2010 Rp
Pengangkutan Promosi, Contoh dan Iklan Premi penjualan Gaji dan tunjangan Pemeliharaan dan perbaikan Lain-lain
3,094,510,635 2,139,786,404 1,417,904,825 615,150,240 12,365,480 157,856,280
2,222,382,299 2,473,539,387 945,951,010 562,163,998 6,126,500 1,211,624,415
Jumlah
7,437,573,864
7,421,787,609
2011 Rp
2010 Rp
Beban gaji dan tunjangan Representasi dan sumbangan Perjalanan dinas Pemeliharaan dan perbaikan Peralatan kantor Management fee Imbalan paska kerja Sewa Telepon, Pos dan paket Penyusutan aset tetap Lain-lain
12,917,849,066 1,811,343,760 1,016,219,057 854,474,089 750,568,290 600,000,000 561,660,000 460,354,500 280,076,984 74,419,220 1,573,637,917
12,758,687,462 2,227,085,207 644,707,460 736,821,964 637,207,803 600,000,000 1,580,869,752 307,341,400 175,786,226 71,483,853 1,157,654,520
Jumlah
20,900,602,883
20,897,645,647
2011 Rp
2010 Rp
96,562,931 15,610,687
587,815,409 17,944,138
112,173,618
605,759,547
2011 Rp
2010 Rp
4,641,500,849 2,466,246,638
4,227,076,555 7,892,151,158
7,107,747,487
12,119,227,713
21. BEBAN USAHA Beban Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
22. PENGHASILAN BUNGA
Terdiri dari : Deposito berjangka (Catatan 4) Jasa giro Jumlah 23. BEBAN BUNGA
Terdiri dari : Hutang bank Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah
28
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 24. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KURS MATA UANG ASING – BERSIH
Keuntungan kurs mata uang asing – bersih Kerugian kurs mata uang asing : Deposito dan lain-lain Piutang usaha Jumlah Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing – bersih
2011 Rp
2010 Rp
3,087,645,227
2,953,182,587
(670,026,447) (294,071,465)
(1,666,719,343)
(964,097,912)
(1,666,719,343)
2,123,547,315
1,286,463,244
25. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN PASKA KERJA KARYAWAN Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung dan membukukan imbalan kerja karyawan secara proporsional dan perhitungan oleh perusahaan aktuaria akan dilakukan pada akhir tahun. Pada akhir tahun 2010 Kewajiban Diestimasi atas imbalan kerja karyawan dihitung oleh PT Prima Bhaksana Lestari.
26. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan non-usaha serta kas dan deposito jangka pendek, yang timbul secara langsung dari kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan. Keuangan kewajiban pokok Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari hutang jangka pendek, hutang usaha dan non-usaha. Tujuan utama dari kewajiban keuangan tersebut adalah untuk membiayai kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan. Tabel berikut menyajikan aset dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggak 30 Juni 2011 dan 2010
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Piutang hubungan istimewa Jumlah aset keuangan
2011 Rp
2010 Rp
7,111,102,963 11,650,804,611 66,663,210,511 20,076,111,493 47,211,023
5,079,693,425 31,291,560,651 71,242,440,929 5,813,187,790 97,771,352,808
105,548,440,601
211,198,235,603
60,999,737,573 9,714,549,696 30,529,194,933 1,162,566,221 98,087,104,000
102,179,878,556 21,280,256,239 19,455,479,022 266,860,846 186,443,428,189
Kewajiban keuangan Pinjaman dan hutang Hutang usaha Uang muka pelanggan Beban yang masih harus dibayar Kewajiban keuangan lancar lainnya Hutang hubungan istimewa Kewajiban dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Hutang bank
103,419,624,197
65,051,443,448
Jumlah kewajiban keuangan
303,912,776,620
394,677,346,300
29
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 27. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
ASET Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2011 Mata uang asing
Ekuivalen Rp
2010 Mata uang asing
Ekuivalen Rp
USD AUD USD USD SGD EURO AUD
452,456.31 5,719.46 1,015,408.60 4,571,702.57 3,590.72 769 -
3,889,766,897 52,732,735 8,729,467,734 39,302,926,990 25,079,799 9,583,555 -
112,210.83 2,868.66 685,745.15 4,279,686.66 21,475.45 148,696.09
1,019,210,968 22,174,768 6,228,623,197 38,872,393,919 238,098,291 1,149,420,785
USD
5,491.57
47,211,023
2,036,000.00
18,492,988,000
Jumlah Aset
KEWAJIBAN Hutang Usaha
Hutang bank Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
52,056,768,733
USD SGD EURO GBP YEN NZD HKD AUD NTD USD
4,348,760.53 279,875.79 93,744.43 11,295.10 1,394,097.33 4,309.18 21,699.32 910.36 4,504,310.72
USD
37,386,294,256 1,954,823,224 1,168,222,462 156,264,599 148,764,126 30,755,695 23,968,630 8,393,376 38,723,559,227
-
Jumlah Jumlah kewajiban – bersih
-
66,022,909,928
6,183,830.97 127,498.25 25,832.99 6,525.96 124,673.82 0.00 40,285.61 51,550.98 3,291,581.41
-
56,167,736,743 826,316,127 286,410,378 89,275,158 12,841,403 311,407,757 430,158,913 29,897,433,947
-
79,601,045,595
88,021,580,426
(27,544,276,862)
(21,998,670,498)
28. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) dasar per saham 2011 Rp
2010 Rp
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar a. Termasuk pos tidak berulang Laba (rugi) untuk perhitungan laba (rugi) per saham dasar Laba (rugi) per saham dasar
158,400,000
158,400,000
16,467,365,628 103.96
7,916,105,396 49.98
b. Tidak termasuk pos tidak berulang Laba (rugi) untuk perhitungan laba (rugi) per saham dasar Laba (rugi) per saham dasar
16,467,365,628 103.96
7,916,105,396 49.98
Laba per saham dilusian Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusi karena Perusahaan tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi terhadap saham biasa
30
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 29. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat hubungan istimewa a. Perusahaan yang pemegang saham/pengurus manajemennya sebagian atau seluruhnya sama dengan Perusahaan dan Anak -
PT Maspion PT Bank Maspion Indonesia PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Alim Brothers, Pte. Ltd PT Aneka Kabel Ciptaguna PT Ishizuka Maspion Indonesia PT Alaskair Maspion PT Indal Steel Pipe PT Trisulapack Indonesia Chin Fung Trading, Co. Ltd PT Dovechem Maspion Terminal PT Maxim Maspion PT Maspion Industrial Estate Taiwan Concorde
b. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Anak Perusahaan ( PT Indal Investindo ) - PT Weilburger Coatings indonesia (49%) - PT Furukawa Indal Aluminum (40%) - PT ERP Multisolusi Indonesia (99,99%) c. Angkasa Rachmawati dan Gunardi adalah pemegang sahan dan pengurus PT Husin Investama, PT Guna Investindo, PT Marindo Investama, PT Mulindo Investama, PT Satria Investindo dan PT Prakindo investindo. Transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang meliputi antara lain : a. 2.92% dan 2,79% dari jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 merupakan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0.71% dan 0.51% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010. Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :
PT Maspion PT Furukawa Indal Aluminum. PT Maspion Electronik PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Weilburger Coatings indonesia PT Lain-lain
2011 Rp 6,957,704,362 265,893,305 56,870,000 72,082,000 33,542,579
2010 Rp 6,005,914,766 386,365,280 44,700,000 150,793,150 12,265,000 31,672,957
Jumlah
7,386,092,246
6,631,711,153
b. 36,11% dan 74,18% dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 merupakan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha, Rincian pembelian bahan baku kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :
Chin Fung Trading PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Furukawa Indal Aluminum. Lain-lain
2011 Rp 27,592,685,332 7,164,632,015 3,519,069,750 1,547,615,191 -
2010 Rp 59,325,299,047 35,311,304,799 2,019,764,865 5,704,716,817 1,220,000
Jumlah
39,824,002,288
102,362,305,528
31
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 c. Beban bunga atas hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 2.466.246.638 dan Rp 7.892.151.158 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. Pada tanggal neraca, hutang bunga dicatat sebagai bagian dari beban yang masih harus dibayar (catatan 12) d. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang telah diungkapkan pada catatan 3 dan 8. 30. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan Anak Perusahaan dibagi dalam empat divisi industri aluminium, jasa kontruksi, jasa software serta perdagangan umum dan investasi. Divisi – divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan Anak Perusahaan. Kegiatan utama divisi tersebut terdiri dari : Bidang Industri – memproduksi dan distribusi barang dari aluminium Jasa Kontruksi – Jasa pembengunan properti khususnya kulit luar gedung , supply dan instalasi. Jasa software – Penjualan software ERP dan pemeliharaan /perbaikan Perdagangan umum dan investasi, perdagangan barang-barang dari aluminium seperti tangga, tandon air, dan aluminium profile serta melakukan investasi jangka panjang pada perusahaan yang bergerak dalam industri aluminium dan cat. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha : 30 Juni 2011
Pendapatan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah
Industri Aluminium
Jasa Kontruksi
181,326,364,667
73,082,741,133
29,711,967,550
Jasa Software
-
Eliminasi
-
-
-
-
(29,711,967,550)
-
(29,711,967,550)
211,038,332,217
73,082,741,133
-
12,013,523,542
8,163,565,390
-
Laba (Rugi)usaha
Perdagangan Dan Investasi
(10,920,000)
-
-
Penghasilan bunga Beban bunga Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Keuntungan kurs mata uang asing – bersih Pendapatan lain-lain
Konsolidasi 254,409,105,800 254,409,105,800 20,166,168,932
112,173,618 (7,107,747,487) 4,796,360,505 2,123,547,315 (111,254,838)
Jumlah beban lain-lain
(186,920,886)
Laba (rugi) sebelum pajak Beban pajak
19,979,248,046 (3,511,882,418)
Laba bersih
16,467,365,628
INFORMASI LAINYA ASET 402,578,277,564 Aset Segmen Investasi saham -
159,340,594,831 -
Jumlah aset yang dikonsolidasi
402,578,277,564
KEWAJIBAN Kewajiban Segmen yang dikonsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan
1
63,213,213,793 61,192,763,730
(151,947,751,307) -
473,184,334,883 61,192,763,730
159,340,594,831
1
2,020,450,063
(151,947,751,307)
411,991,571,153
306,405,027,738
95,503,663,093
1,558,496,011
1,898,613,724
(89,547,479,238)
315,818,321,327
4,147,248,100 2,530,784,905
15,076,940,307 319,577,204
-
-
32
-
-
19,224,188,407 2,850,362,109
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
Industri Aluminium
Jasa Kontruksi
Pendapatan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
148,239,665,368
89,476,046,261
Jumlah
182,277,292,709
89,476,046,261
1,656,992,703
12,830,570,057
34,037,627,341
Laba usaha
-
30 Juni 2010 Jasa Perdagangan Software Dan Investasi
Eliminasi
-
-
-
Konsolidasi
237,715,711,629
-
-
(34,037,627,341)
-
-
-
(34,037,627,341)
237,715,711,629
(11,420,000)
(10,673,401)
357,808,500
Penghasilan bunga Beban bunga Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Keuntungan kurs mata uang asing – bersih Kerugihan penjualan aset tetap Pendapatan lain-lain
14,823,277,859
605,759,547 (12,119,227,713) 4,827,648,344 1,286,463,244
106,150,000 (338,877,458)
Jumlah beban lain-lain
(5,632,084,036)
Laba (rugi) sebelum pajak
9,191,193,823
Beban pajak
(1,275,088,427)
Laba bersih
7,916,105,396
INFORMASI LAINNYA ASET Aset Segmen Investasi saham Jumlah aset yang dikonsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban Segmen yang dikonsolidasi
454,500,472,284 -
145,128,563,477 -
3,148,492 -
52,063,952,414 50,028,663,646
(124,045,012,714) -
527,651,123,953 50,028,663,646
454,500,472,284
145,128,563,477
3,148,492
2,035,288,768
(124,045,012,714)
477,622,460,307
382,803,353,548
98,677,423,070
1,901,869,173
1,558,496,013
(79,015,800,234)
405,925,341,570
394,984,671 2,918,197,429
297,077,930 287,831,687
Pengeluaran modal Penyusutan
-
-
-
692,062,601 3,206,029,116
SEGMEN GEOGRAFIS Perusahaan dan Anak Perusahaan beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Jawa Timur dan Jawa Barat. Penjualan Berdasarkan Pasar Geografis Berikut adalah jumlah penjualan bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang.
Pasar geografis Lokal Jawa Timur Jawa Barat Ekspor (Jepang, Hongkong, Tailand, Singapura, Australia, Amerika Serikat dan negara lain di Asia) Jumlah
33
2011 Rp
2010 Rp
72,688,276,122 81,149,563,537
83,386,541,817 95,061,621,037
100,571,266,141
59,267,548,775
254,409,105,800
237,715,711,629
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 ASET DAN TAMBAHAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD BERDASARKAN WILAYAH GEOGRAFIS Nilai buku aset segmen dan tambahan aset tetap dan aset tak berwujud berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut : Nilai buku aset segmen
Penambahan aset tetap
2011 Rp
2010 Rp
2011 Rp
2010 Rp
Jawa Timur Jawa Barat
252,650,976,321 159,340,594,832
400,142,366,584 77,480,093,723
4,147,248,100 15,076,940,307
436,514,671 255,547,930
Jumlah
411,991,571,153
477,622,460,307
19,224,188,407
692,062,601
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena harga pasar aluminium tergantung dari harga logam dunia yang berfluktuatif. Perusahaan mengelola risiko dengan secara rutin melakukan pengawasan harga aluminium, yang diimbangi dengan pembelian bahan sesuai dengan pesanan yang diterima. Risiko Mata Uang Asing Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan menggunakan mata uang asing baik untuk pembayaran maupun penerimaan. Risiko yang timbul terutama disebabkan pembelian yang pembayarannya menggunakan sistem kredit serta pinjaman dari lembaga keuangan untuk investasi maupun modal kerja lainnya. Perusahaan mengusahakan agar ada kesesuaian antara pembayaran dan penerimaan (eskpor) dalam mata uang asing. Sedangkan untuk sisanya Perusahaan tidak melakukan lindung nilai khusus karena Perusahaan menetapkan harga jual domistik juga berdasarkan harga internasional serta perubahannya mengikuti pergerakan nilai tukar, sehingga secara jangka panjang kebijakan ini juga merupakan lindung nilai alami. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat sukubunga Perusahaan dan Anak Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan perusahaan dan Anak Perusahaan kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga Untuk modal kerja, hutang dan pinjaman investasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bungannya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif. Risiko Kredit Perusahaan telah menjalankan usaha selama puluhan tahun sehingga Perusahaan juga mempunyai kebijakan tertentu untuk mengelola baik hutang maupun piutang. Dari sisi hutang, Perusahaan telah mempunyai anggaran penerimaan yang menjamin bahwa perusahaan pasti dapat memenuhi semua kewajiban hutangnya. Sedangkan mengenai piutang Perusahaan juga mempunyai kebijakan pemberian hutang dengan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah lamanya hubungan usaha, kredibilitas, pemberian limit hutang dan evaluasi umum dari waktu ke waktu. Risiko Likuiditas Merupakan tanggung jawab manejemen untuk memastikan bahwa Perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pendanaan, baik kebutuhan operasional, kewajiban keuangan maupun pengembangan usaha. Perusahaan memiliki anggaran perhitungan arus kas setiap tahun, dan melakukan evaluasi setiap saat bila ada perubahan, Perusahaan pasti mendapat dukungan, disamping adanya kometmen dari para pemegang saham untuk masalah likuiditas.
32. IKATAN a. Berdasarkan perjanjian pinjam pakai antara Perusahaan dengan PT Maspion (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) seperti tercantum dalam akta No. 127 tanggal 8 Agustus 1994 dari notaris Ny. Lilia Devi Indarawati, SH., yang telah diratifikasi dengan akta notaris No. 12 tanggal 27 September 1994 dari notaris yang sama. Perusahaan telah menyewakan tanah Hak Guna Bangunan No. 6 seluas 27.260 m2 terletak di Maspion unit I, Gedangan – Sidoarjo senilai Rp 54.520.000 kepada PT Maspion (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) selama 40 tahun. Sebagai imbalan tambahannya Perusahaan berhak untuk menggunakan sebagian tanah milik PT Maspion, fasilitas umum untuk kepentingan operasi Perusahaan ( Catatan 29 ).
34
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 b. Sejak tahun 1994 berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanah seperti tercantum dalam akta dari notaris Suetjipto, SH, No. 154, 155 dan 156 tanggal 22 Agustus 1994, Perusahaan menyewa tanah milik PT Maspion (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) seluas 13.760 m2 dengan jangka waktu 30 tahun dengan beban sewa sebesar Rp 100.000.000 per tahun. Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 11, 12 dan 13 tersebut terletak di Desa Sawotratap, Gedangan – Sidoarjo dan digunakan untuk operasi Perusahaan (catatan 29). c. Berdasarkan Perjanjian Penerbitan Bank Garansi Nomor 16 RCO.SBY/07/PK-GB/2007 tanggal 27 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas bank garansi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan limit sebesar Rp 20.000.000.000. Perjanjian ini diperpanjang dengan addendum IV perjanjian bank garansi No. TOP/CRO/CLA.488/ADD/2010 tanggal 13 Desember 2010 dengan limit sebesar Rp 40.000.000.000. dan berlaku sejak 17 September 2010 sampai dengan 16 September 2011.
33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 6 Juli 2011 Perusahaan memperoleh kredit (cash loan) jangka panjang selama lima tahun dari Standard Chartered Bank, Surabaya sebesar USD 10.000.000, dengan tingkat bunga LIBOR + 2.75% tahun.
34. RENCANA MANAJEMEN PERUSAHAAN Pada tahun 2009, Perusahaan mengalami kondisi yang menyebabkan hasil negatif pada laporan keuangan. Walaupun kondisi tersebut, terutama disebabkan oleh krisis perekonomian global, Perusahaan telah melakukan tindakan cepat berupa perbaikan efisiensim baik disektor operasional maupun keuangan. Perusahaan juga berhasil membalikkan kinerjanya menjadi positif. Sebagai tindak lanjut kondisi tersebut, serta upaya pengembangan usaha, memejemen tetap menjalankan pengelolaan Perusahaan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Meningkatkan efisiensi operasi sehingga beban operasional dapat ditekan pada tingkat optimum. b. Memperbaiki tingkat produktifitas, termasuk menekan tingkat kegagalan produksi (rejection rate) c. Meningkatkan kapasitas dengan penambahan fasilitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Manajemen berkeyakinan bahwa pelaksanaan rencana tersebut diatas akan meningkatkan kinerja Perusahaan dan anak Perusahaan sehingga mampu menghadapi persaingan pasar global yang kurang menguntungkan. 34. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI Berikut ini iktisar Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang relevan terhadap Perusahaan adalah sebagai berikut : Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keungan Interm” d. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, e. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, f. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan istimewa”, g. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan”, h. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Perngaruh Perubahan tukar Asing”, i. PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama”, j. PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, k. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”, l. PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, m. PSAK No. 23 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, n. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan”, o. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Aset”, p. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi”, q. PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi Yang Dihentikan”, Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum nenentukan dampak dari standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
35