Ladder Products
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk 4
DAFTAR ISI
Contents Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Grafik Keuangan Financial Chart
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Keuangan: Financial Report :
- Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian/ Consolidated Statements of Financial Position
- Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/ Consolidated Statements of Comprehensive Income
- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Changes in Equity
- Laporan Arus Kas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Cash Flows
- Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/ Notes to Consolidated FInancial Statements
Pernyataan Atas Isi Laporan Tahunan Statement on Annual Report Content
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
1
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlight (dalam Jutaan Rupiah) Penjualan / Pendapatan Laba Kotor Laba Bersih Pendapatan komprehensif lain, bersih setelah pajak
2013
2014
582.654 101.567 23.155 23.155
640.703 96.968 34.560 5.020
933.462 110.875 22.059 22.059
Sales / Revenue Gross Profit Net Income Other Comprehensive income, net of tax
-
-
-
23.155 23.155 146
5.020 5.020 32
22.059 22.059 70
Net Comprehensive Income Total comprehensive income attributable to : Owners of the Parent Non-controlling Interest Net Comprehensive Income Net Income per Share *)
612.224 483.006 129.218 428.198 214.821
765.881 639.564 126.318 543.234 439.441
897.282 751.440 145.842 644.378 595.336
Total Assets Liabilities Equity Current Assets Current Liabilities
3,78% 17,92% 3,97% 1,99 3,74 0,79
0,66% 3,97% 0,78% 1,24 5,06 0,84
2,46% 15,13% 2,36% 1,08 5,15 0,84
Return on Assets Return on Equity Net Profit Margin Current Ratio Debt to Equity Ratio Debt to Total Assets Ratio
Jumlah Laba Komprehensif Bersih Jumlah Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-pengendali Jumlah Laba Komprehensif Bersih Laba Bersih per Saham *) Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
(in Mi Millllio ions ns Rupiah)
2012
Rasio Laba terhadap Jumlah Aset Rasio Laba terhadap Ekuitas Rasio Laba terhadap Penjualan Rasio Lancar Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset
*) a. Dalam Rupiah saja b. Saham di tahun 2014 berjumlah 316.800.000 (2 kali lipat dibandingkan jumlah saham di tahun 2013)
*) a. in Rupiah b. The total shares in 2014 is 316,800,000 (double compared to 2013 total shares)
Catatan Tidak ada informasi keuangan perbandingan lainnya yang relevan dengan Perusahaan.
Perdagangan Saham per Kuartal
2013 Q1
Kuantitas (ribuan saham) Nilai (jutaan Rupiah) Harga Tertinggi (Rp/saham) Harga Terendah (Rp/saham)
Note There is no other relevant financial information comparison.
Q2
Q3
1.984,00 7.139,50 4.762,50 983,13 4.366,51 3.028,97 560,00 700,00 690,00 445,00 650,00 620,00
Harga Penutupan (Rp/saham)
Quarterly Share Trading
2014 Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
383,50 3.329,80 1.076,50 1.917,70 1.350,10 228,04 999,75 294,07 565,96 448,14 700,00 630,00 300.00 320,00 335,00 660,00 260,00 230,00 220,00 286,00
600,00
350,00
Volume (in thousand share) Amount (in million Rupiah) Highest Price (Rp/share) Lowest Price (Rp/share) Closing Price (Rp/share)
Listed on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange since 5 December 1994. Total Share end of 2013 : 158.400.000 | Stock code : INAI
Aksi Korporasi di Tahun 2014 Tanggal Efektif Aksi Korporasi Rasio Pemecahan Saham Harga Nominal Saham Sebelum Aksi Korporasi Harga Nominal Saham Sesudah Aksi Korporasi Jumlah Saham Sebelum Aksi Korporasi Jumlah Saham Sesudah Aksi Korporasi Nama Bursa Efek
2
Laporan Tahunan 2014
Pemecahan Saham / Stock Split 12 February 2014 1:2 Rp. 500,- per saham / shares Rp. 250,- per saham / shares 158.400.000 saham / shares 316.800.000 saham / shares Bursa Efek Indonesia / Indonesia Stock Exchange
ANNUAL REPORT
Corporate Action in 2014 Effective Date of Corporate Action Stock Split Ratio Nominal Share Price Before Corporate Action Nominal Share Price After Corporate Action Total Shares Before Corporate Action Total Shares After Corporate Action Name of Stock Exchange
GRAFIK KEUANGAN Financial Chart
1.000 933,46
(dalam Miliar Rupiah)
800
640,70
600
582,65
400
200 101,57 23,16
Europe America
10% Retail
67%
Sales by Region 2013
Manufacture
Laba Bersih
Australia and Pacific
10%
8%
Laba Kotor
Indonesia
10%
5%
2014
2013 Penjualan/Pendapatan
Asia
22,06
5,02
2012
Australia and Pacific
110,88
96,97
Asia Europe
America
Other
8%
67%
5%
Sales by Region 2014
13%
Manufacture
2%
Indonesia
7%
8%
Other
2%
Retail 10%
13%
Sales by Market 40% 2013 Distributor
35%
Sales by Market 49% 2014
Project
Distributor
Project
31%
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
3
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Boards of Commissioner’s Report Den Dengan penuh rasa syukur, Dewan Komisaris PT Indal Aluminium Komi Industry Tbk. (Indal) melaporkan Industr bahwa pada tahun 2014, IIndal telah menunjukkan performa yang melebihi ekspektasi. eksp Hal itu tampak pada laporan keuangan, Inda Indal mengalami kenaikan nilai pendapatan hampir 50% lebih tinggi dibanding tahun 2013. Secara umum kondisi perekonomian Indonesia yang cukup kondusif kondusi di tahun 2014 merupakan faktor pendukung terpen terpenting bagi pertumbuhan tersebut. Industri aluminium alumin ekstrusion adalah sektor yang mempunyai se segmen pasar yang cukup luas. Di antaranya adalah pas pasar bahan konstruksi bangunan. Dan pada tahun 20 2014, Indal sebagai salah satu pemain utama dalam bidang industri aluminium ekstrusion di Indon Indonesia, ikut menikmati pertumbuhan positif peningkatan kebutuhan properti (baik gedung perkantoran, residensi maupun pusat perbelanjaan). Melalui anak perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pemasangan curtain wall dan façade, produk-produk Indal yang telah dikenal kualitasnya ikut memberikan andil pada berdirinya berbagai bangunan pencakar langit di Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari kecermatan Direksi dalam melakukan perencanaan dan perluasan pangsa pasar yang disertai peningkatan kapasitas maupun kualitas produk, sehingga bisa menjadikan Indal sebagai produsen aluminium ekstrusion terkemuka. Kami telah memeriksa Laporan Direksi, dan kami melihat bahwa Direksi Indal telah melakukan pengelolaan usaha dengan hasil yang memuaskan, serta penyusunan strategi yang menimbulkan optimisme dalam menghadapi dunia usaha di masa mendatang. Melalui laporan ini kami juga menyampaikan bahwa tidak terdapat perubahan dalam susunan keanggotaan Dewan Komisaris pada tahun 2014. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait (karyawan, pelanggan, pemasok, lembaga finansial, serta pihak-pihak pendukung lainnya) atas segenap dukungannya terhadap Indal selama ini.
The Board of Commissioners of PT Indal Aluminium Industry Tbk. (Indal) are pleased to announce that Indal has recorded a higher than expected performance in 2014. As showed on its financial report, Indal records almost 50% increase in its sales revenues compared to that of 2013. This revenue growth was contributed in large part by the Indonesian economic condition that was supportive to the business of Indal in 2014. The aluminium extrusion industry is known for its wide range of product applications, and building construction market is one of largest consumers of aluminium extrusions. Being one of the leading producers of aluminium extrusions in Indonesia, the use of Indal's aluminium products was increasing in line with the growing demand of property market, both commercial and residential in Indonesia last year. Through its subsidiary, PT Indalex that is engaged in the aluminium curtain wall and façade contractor, Indal has been supplying internationally accepted quality products to many high rise buildings in Indonesia. The Boards of Directors have successfully designed and executed important strategies that provide consistent growth for Indal. Series of investments in the production capacity and technology have been made to enable Indal to take advantage of the growing demand for aluminium products and expand its market share accordingly. We have reviewed the reports from the Board of Directors, and it is in our opinion that the Board of Directors have managed the business of Indal and prepared sound strategies that we believe will provide a solid base for many years to come. We would also like to report that there was no change in the composition of the Board of Commissioners in 2014. Finally, we would like to thank all the stakeholders (employees, customers, suppliers, financial institutions and other supporting parties) for the continued supports and dedication given to the Company throughout the years. Thank you.
Terima kasih
Angkasa k R Rachmawati h President Commissioner
4
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
LAPORAN DIREKSI Board of Directors’ Report Kinerja PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) selama tahun 2014 cukup memuaskan, bahkan dari segi pendapatan (penjualan) telah melebihi target pertumbuhan kuantitas penjualan sebesar 20% yang ditetapkan. Nilai pendapatan meningkat menjadi Rp.933,5 miliar dari Rp.640,7 miliar di tahun sebelumnya. Kondisi rata-rata harga aluminium London Metal Exchange yang menjadi patokan standar harga internasional mengalami peningkatan sehingga harga jual produk INAI pun relatif naik. Namun faktor yang memberikan kontribusi terbesar pada kenaikan nilai pendapatan INAI adalah peningkatan kuantitas penjualan serta pendapatan dari jasa konstruksi. Tercatat kuantitas penjualan selama tahun 2014 sekitar 14.600 ton yang merupakan kenaikan 24,4% dibanding kuantitas penjualan tahun 2013 sekitar 11.700 ton aluminium. Dari sisi profitabilitas, laba kotor INAI tahun 2014 mencapai Rp.110,9 miliar yang artinya mengalami kenaikan 14,3% dibandingkan tahun 2013. Diikuti kenaikan laba bersih dari Rp.5,0 miliar menjadi Rp.22,1 miliar. Apabila diperhatikan memang terdapat penurunan persentase marjin laba kotor. Penyebabnya adalah pertumbuhan pasar domestik yang mayoritas jenis produknya mempunyai marjin lebih besar tidak secepat kenaikan penjualan ekspor yang jenis produknya lebih umum. Penjualan ekspor di tahun 2014 adalah Rp.312,3 miliar, naik dari Rp.209,1 miliar di tahun 2013. Selain itu, beban biaya administrasi pada proses tender proyek-proyek untuk tahun 2015 juga mengalami peningkatan. Di sisi lain, beban besar akibat perhitungan selisih kurs di tahun 2013 telah berkurang karena kebijakan manajemen di tahun 2014 untuk meningkatkan omzet penjualan sekaligus mengurangi kewajiban dalam mata uang asing. Pertumb Pertumbuhan kuantitas produksi dan penjualan INAI disebabka disebabkan oleh penambahan kapasitas mesin. Sehingga sa salah satu kendala yang dihadapi INAI adalah kebutuhan untuk u menambah area produksi dan penyimpanan persediaan bahan bagi perluasan kapasitas lebih lanjut. Memang dampak dari pengembangan INA INAI tersebut sampai saat ini masih dapat dikelola denga dengan baik, namun di masa mendatang INAI perlu mempertimb mempertimbangkan penambahan lahan area produksi. Hal lain yang pe perlu mendapat perhatian adalah pergerakan biaya premiu premium bahan baku yang cukup menyulitkan estimasi nilai penjualan INAI, walaupun biaya tersebut dapat diterus diteruskan menjadi harga jual epada para pelanggan. kepada Secara umum, kapasitas terpasang mesin press ekstrusion sebesar 24.000 ton per tahun yang dimiliki INAI memungkinkan u untuk lebih fleksibel dalam operasionalnya. Fleksib Fleksibilitas tersebut menjadi salah satu kelebihan, karena den dengan demikian INAI bisa lebih leluasa
PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) showed a quite exciting performance in 2014, especially in terms of sales volume that grew more than the targeted growth of 20%. The sales revenues followed suit and rose to Rp.933.5 billions from Rp.640.7 billions in previous year. In 2014, the selling prices of INAI products on average were higher in line with the increasing trend of aluminium prices in the international market that was trading at the London Metal Exchange. The largest contribution for the increased sales revenues of INAI in 2014, however, was due to the increases in the sales volume and revenues from the construction segment. In 2014, the overall sales volume was recorded at around 14,600 tons, or increased by 24.4% from around 11,700 tons of aluminium in 2013. INAI recorded a gross profit of Rp.110.9 billions in 2014 or increased by 14.3% from that of previous year. The net profit followed suit and increased from Rp.5.0 billions in 2013 to Rp.22.1 billions in 2014. The gross margins, however, declined because the local market that normally commands higher profit margins was not growing as fast as the export markets that are more competitive in prices since most products are commodity related products. Export sales in 2014 increased to Rp.312.3 billions compared to Rp.209.1 billions in 2013. In addition, the administration expenses relating to the project tendering also increased. On the other hand, the losses from currency exchange that happened in 2013 were declining in line with the management's strategy in 2014 to increase the revenues that come in the foreign currencies while reducing the liabilities denominated in foreign currencies. Going forward, one of the challenges that INAI has to face is the availability of space to support its continuing program of capacity expansion that not only requires additional space for the new machines, but also space for the increased works in process. Although so far the capacity expansion and its outcomes have been properly managed, but in the future the Company may consider the new locations for production as the expansion program continues. As a company engaged in the commodity related industry, INAI is always posed to the challenge from the fluctuation in the costs of aluminium raw materials that requires delicate strategy in determining selling prices to competitively pass the material costs to its customers. In general, the installed capacity of 24,000 tons of aluminium extrusions per year provides greater flexibility for INAI to explore the market segments that could provide better profit margins. To support better profit margins, INAI is investing in the production facilities
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
5
LAPORAN DIREKSI Board of Directors’ Report menentukan segmen pasar yang dapat memberikan pa marjin laba lebih baik. Strategi Strat berikutnya yang sedang dijalankan adalah penambahan penambah fasilitas produksi yang terkait dengan peningkatan nilai n tambah produk, serta rencana perbaikan fasilitas p produksi di bagian hulu yaitu dapur peleburan aluminium dengan tujuan meningkatkan efisiensi. Mengenai prospek usaha, manajemen INAI sangat yakin us bisa meraih pencapaian yang lebih baik di tahun 2015 pencap dan dalam beberapa tahun mendatang. Sebagaimana beber disampaikan di d atas, melalui PT Indalex (anak perusahaan) yang bergerak di bidang konstruksi, sebagian kapasitas produk INAI sudah terjamin k penjualannya karena adanya kontrak dari proyek-proyek penjualan yang telah diperoleh tender-nya sejak tahun 2014. te Selain itu perkembangan teknologi membuat aplikasi aluminium ekstrusion makin luas. Hal itu berarti bahwa permintaan akan aluminium ekstrusion juga akan terus berkembang baik dari pasar domestik maupun pasar ekspor. Manajemen INAI selalu mengikuti prosedur dan peraturan yang berlaku, terutama prinsip kewajaran dan keterbukaan pada setiap pengambilan keputusan. Manajemen INAI juga berupaya melaksanakan tata kelola perusahaan yang mengikuti standar aturan yang ada, baik di dunia usaha maupun di pasar modal. Susunan anggota Direksi tidak mengalami perubahan pada tahun 2014. Seluruh pencapaian INAI pada tahun 2014 ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh karyawan baik dari jajaran manajemen maupun pelaksana operasional. Direksi juga berterima kasih terhadap kerja sama yang sangat baik dari segenap pemasok barang dan jasa, serta seluruh pelanggan yang telah memilih untuk tetap mempercayai produk dan pelayanan INAI. Peran penting dari lembaga keuangan maupun institusi-institusi lain yang mendukung setiap aktifitas INAI juga membuat pencapaian selama tahun 2014 dapat dijalani dengan lancar. Selanjutnya Direksi berharap bahwa kondisi yang baik ini dapat terus ditingkatkan mengingat situasi dunia usaha di masa mendatang menuntut setiap perusahaan agar memiliki daya saing untuk dapat bertahan dan tetap memberikan kontribusi positif bagi para pemegang saham. Terima kasih.
and technology that add more values to its finished products and allow INAI to have more efficient production costs, such as the improvement of its aluminium casting facility. We remain optimistic with the potential of INAI to achieve better business performance in 2015 and years to come. Through its subsidiary in the curtain wall contracting services, PT Indalex, INAI has secured numerous contracts to supply its aluminium products to high rise projects in Indonesia. Furthermore, many new product applications for aluminium have been developed by recent technology innovations, thus increasing the demand for aluminium extrusions in both domestic and export markets. The management of INAI is always committed to comply with the prevailing principles of accountability and transparency in its every decision making process. INAI also adheres to the common practices of Good Corporate Governance that prevail in both business community and stock market. In 2014, the composition of the Board of Directors remained unchanged. The Board of Directors would like to take this opportunity to express its appreciation to everyone in both the management and operational level who has dedicated and contributed positively to the success of the Company in 2014. We would also like to thank all suppliers and customers for the continued loyalty to the products and services of INAI. We also recognize the important roles of the financial institutions and others that enable INAI to make important attainments throughout 2014. Going forward, we hope that INAI can sustain this positive momentum and place a groundwork for INAI to continuously improve its competency and to deliver positive contributions for all of its shareholders. Thank You
Alim Markus
Alim Prakasa
President Director
6
Laporan Tahunan 2014
Executive Managing Director
ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
PT Indal Aluminium Industry Tbk. Perusahaan
Company
Kompleks Maspion Unit-1, Sawotratap Sidoarjo - 61254 Alamat
Address
Phone: (6231) 8531531 / fax: (6231) 8532812 Telepon
Telephone
[email protected] Alamat Email
Email Address
www.indalcorp.com Laman Elektronik
Website
Jl. Kembang Jepun 38 - 40 Surabaya - 60162
Alamat Kantor Manajemen Surabaya
Maspion Plaza 15-17th Floor Jl. Gunung Sahari Kav. 18 Jakarta - 14240
Alamat Kantor Representatif Jakarta Alamat Pabrik Sidoarjo
Surabaya Management Office Address Jakarta Representative Office Address
Kompleks Maspion Unit-1, Sawotratap Sidoarjo - 61254 Kawasan Industri MM - 2100 Jl. Selayar Blok A - 7 Bekasi - 17849
Alamat Pabrik Bekasi
Sidoarjo Plant Address Bekasi Plant Address
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan
Akuntan Publik
Jl. Ngagel Jaya 90, Surabaya - 60283 Phone: (62 31) 5012161 / fax: (62 31) 5012335
PT Sirca Datapro Perdana
BIro Administrasi Efek
Jl. Johar 18, Menteng, Jakarta - 10340 phone: (62 21) 3900645 / fax: (62 21) 3900671
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
7
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Riwayat Singkat Perusahaan PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) didirikan pada tahun 1971, berdasarkan akta pendirian No.62 tanggal 16 Juli 1971 dari Djoko Supadmo, S.H. yang diubah dengan akta No.2 tanggal 1 Nopember 1973 dari Eliza Pondaag, S.H. dan perubahan terakhir penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007 akta No.13 tanggal 14 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-91352.AH.01.02 tanggal 28 Nopember 2008. Sejak tahun 1994, INAI telah menjadi perusahaan publik dan sampai saat ini masih tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Company Overview PT Indal Aluminium Industry Tbk. (INAI) was founded in 1971, based on notarial deed No.62 dated July 16, 1971 of Djoko Supadmo, S.H. which was amended by notarial deed No.2 dated November 1, 1973 of Eliza Pondaag, S.H. and the latest amendment concerning the change in the Article of Association to conform with Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 year 2007 notarial deed No.13 dated July 14, 2008 of Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., which has been approved by Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia in Surat Keputusan No.AHU-91352.AH.01.02 dated November 28, 2008. INAI has transformed into a public company since 1994, and has been listed in Indonesia Stock Exchange until now.
Kegiatan Usaha Perusahaan Anggaran dasar INAI menyebutkan bahwa INAI adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan aluminium, terutama produk ekstrusion. Kegiatan produksi INAI adalah mengolah bahan baku aluminium ingot menjadi aluminium ekstrusion profil yang banyak digunakan dalam industri konstruksi, peralatan rumah tangga, komponen elektronik/otomotif, dan sebagainya, dengan tujuan pemasaran domestik maupun ekspor.
Scope of Business INAI's article of association mentions that the scope of work of INAI is aluminium manufacturing, mainly extrusion products. INAI's business activity involves processing aluminium ingot (raw material) into aluminium extrusion profiles, which are usually used in the construction industry, electronic & automotive components, household appliances, and the like. INAI supplies both domestically and export market.
Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders’ General Meeting
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit
PT Indal Aluminium Industry Tbk. Struktur Organisasi / Organization Structure
Audit Comitee
Direksi Board of Directors
Sekretaris Perusahaan
Unit Audit Internal
Corporate Secretary
Internal Audit Unit
Extrusion Plant Manager
Fabrication Plant Manager
Export Manager
Domestic Sales Manager
Accounting Manager
Finance Manager
I.T Manager
Roni Panjaitan
Cahyadi Salim
Robby Sumargono
Tjoa Chaly
Sali Adi Nugroho
Ariawan Wiradinata
Johannes Iwan
Visi dan Misi Visi : Menjadi pemimpin pasar dalam industri Aluminium Ekstrusion dan Fabrikasi di Asia. Misi : Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan inovasi, perbaikan produktifitas dan efisiensi secara berkesinambungan.
8
Laporan Tahunan 2014
Vision and Mission Vision : To become a leading company in the Aluminium Extrusion Industry and Fabrication in Asia. Mission : Providing the best services to customers through continuing innovation, productivity and efficiency improvement.
ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Dewan Komisaris diangkat melalui hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa 24 juni 2014 yang telah dibuat aktanya di hadapan Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., dengan masa jabatan dimulai sejak berakhirnya RUPS 24 Juni 2014 hingga RUPS tahun 2017 The Board of Commissioners elected in the Shareholders' General Meeting (SGM) on June 24, 2014, with notarial deed of Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., for the period started since the closing of June 24, 2014 SGM until 2017 SGM.
Angkasa Rachmawati
President Commissioner
Telah bergabung dengan kelompok usaha Maspion sejak didirikan pada tahun 1965 dan menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Saat ini juga memegang jabatan sebagai Komisaris Utama di beberapa perusahaan dalam kelompok usaha Maspion. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama Joined Maspion Group since its inception in 1965 and appointed as the Chair Person of the Company since the year 2003. She currently holds chairmanship position in several companies within Maspion Group. She has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Commissioner
Gunardi
Bergabung dengan kelompok usaha Maspion sejak didirikan pada tahun 1965 dan menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Perseroan didirikan pada tahun 1971. Saat ini juga menduduki berbagai jabatan di kelompok usaha Maspion, terutama bertanggung jawab atas divisi peralatan dapur dari aluminium. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama. Joined Maspion Group since its inception in 1965, and appointed as Commissioner of the Company since its establishment in 1971. He currently holds several board positions with primary responsibility for the Group's aluminium kitchenware division. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Budiprajogo Limanto
Independent Commissioner
Memulai karirnya di kelompok usaha Maspion pada tahun 1968 dan menjabat berbagai posisi sepanjang karirnya. Menduduki jabatan Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2009. Began his career with the Maspion Group in 1968 and has since held several positions within the Group. Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2009.
Supranoto Dipokusumo
Independent Commissioner
Menyelesaikan program studi MBA di University of Toledo, USA, pada tahun 1992, serta mengikuti beberapa pendidikan/pelatihan di Jerman. Sejak tahun 2001 bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen. Received his MBA degree in 1992 from University of Toledo, USA, and finished some courses in Germany. He has joined the company as Independent Commissioner since 2001.
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
9
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Direksi diangkat melalui hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa 24 juni 2014 yang telah dibuat aktanya di hadapan Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., dengan masa jabatan dimulai sejak berakhirnya RUPS 24 Juni 2014 hingga RUPS tahun 2017 The Board of Directors elected in the Shareholders' General Meeting (SGM) on June 24, 2014, with notarial deed of Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., for the period started since the closing of June 24, 2014 SGM until 2017 SGM.
Alim Markus
President Director
Merupakan salah seorang pendiri Perseroan dan telah bergabung bersama kelompok usaha Maspion sepanjang masa karirnya. Saat ini juga menduduki berbagai jabatan di kelompok usaha Maspion dan menjabat sebagai Ketua Indonesia China Business Council (ICBC) dan menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur, dan jabatan organisasi-organisasi lainnya. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama. One of the founder of the company and joined Maspion Group for his entire career. He currently holds several board positions in the Group and also serves as Chairman of Indonesia China Business Council (ICBC) as well as the Chairman of Indonesian Businessman Association (Apindo) in East Java region, and also positions in other organizations. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Alim Mulia Sastra
Managing Director
Menyelesaikan studi bisnisnya di Singapura pada tahun 1974 dan memulai karirnya di kelompok usaha Maspion pada tahun 1975. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan hingga tahun 2013. Saat ini juga menduduki berbagai jabatan di kelompok usaha Maspion. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama. Completed his business studies in Singapore in 1974 and joined Maspion Group in 1975. He has served as a Commissioner in the Company until 2013. He currently also holds several board positions within the Group. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Alim Prakasa
Executive Managing Director
Menyelesaikan studinya di St. Mary University, Kanada. Sejak tahun 1981, beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional dan strategi usaha Perseroan. Selain itu juga memegang berbagai jabatan strategis dalam kelompok usaha Maspion. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama. He achieved his bachelor degree at St. Mary University, Canada. Since 1981, he has achieved the Executive Managing Director position in the Company and is responsible for the business operation and it’s strategic direction. He also holds several board positions in Maspion Group. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Director
Welly Muliawan
Menyelesaikan program studi MBA di National University of Singapore. Memulai karirnya di kelompok usaha Maspion sejak tahun 1982 dan menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2000. Saat ini juga menjabat sebagai Chief Financial Officer di kelompok usaha Maspion. Finished his MBA study at National University of Singapore. He has begun his career with the company in 1982 and has been appointed as Director of the company since 2000. He is currently also serving as the Chief Financial Officer of Maspion Group.
Cahyadi Salim
Director
Menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di bidang strategic management. Memulai karirnya di Perseroan sejak tahun 1994, kemudian diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2009. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Indalex (anak perusahaan Perseroan). Finished his post graduate study in strategic management. He has begun his career with the company in 1994 and has been appointed as director of the company since 2009. He is currently also serving as Director of PT Indalex (Company’s subsidiary).
10
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya Jumlah karyawan INAI dan entitas anak pada tahun 2014 adalah rata-rata 2.040 orang. Tenaga kerja merupakan faktor utama bagi INAI untuk mencapai tujuan perusahaan. Maka pengembangan keterampilan teknis maupun sistem informasi, secara teori maupun pelatihan kerja lapangan, merupakan salah satu program terpenting. INAI memberikan kesempatan kepada karyawan untuk pengembangan kompetensi melalui seminar-seminar sesuai dengan bidang masing-masing, acara perbincangan maupun studi banding
The employees and their competencies description On average the total employee number of INAI and subsidiaries in 2014 is 2,040 people. For INAI, the people is the most important factor to achieve the company’s objectives. Accordingly, technical as well as non-technical development of the people, both theory and on the job training, represents one of the most crucial programs. INAI always gives opportunities to the employees for the competence improvement through seminars, talk-shows and comparative studies outside the company.
Uraian tentang nama Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikan (tabel) Detail of Shareholders
No. Pemegang Saham / Shareholders
per 31 Desember 2013
per 12 Pebruari 2014
per 31 Desember 2014
Saham
Persentase
Saham
Persentase
Saham
Persentase
Share
Percentage
Share
Percentage
Share
Percentage
5% atau lebih / 5% up 1
PT Husin Investama
52.164.000
32,93 %
104.328.000
32,93 %
104.495.200
32,98 %
2
PT Guna Investindo
9.936.000
6,27 %
19.872.000
6,27 %
19.872.000
6,27 %
3
PT Marindo Investama
12.420.000
7,84 %
24.840.000
7,84 %
24.840.000
7,84 %
4
PT Mulindo Investama
9.936.000
6,27 %
19.872.000
6,27 %
19.872.000
6,27 %
5
PT Prakindo Investama
9.936.000
6,27 %
19.872.000
6,27 %
19.872.000
6,27 %
6
PT Maspion
12.074.900
7,63 %
24.149.800
7,63 %
24.149.800
7,63 %
7
Haiyanto
16.981.500
10,72 %
33.963.000
10,72 %
33.963.000
10,72 %
Komisaris dan Direktur / Commissioner and Director 1 2
Alim Prakasa (Direktur / Managing Director) Welly Muliawan (Direktur / Director)
-
-
-
-
89.100
0,03 %
300.000
0,19 %
600.000
0,19 %
600.000
0,19 %
34.651.600
21,88 %
69.303.200
21,88 %
69.046.900
21,80 %
158.400.000
100,00 %
316.800.000
100,00 %
316.800.000
100,00 %
di bawah 5% / below 5% each Masyarakat / Public Total
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
11
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Struktur Pemegang Saham Utama dan Pengendali Ultimate Shareholders Structure
PT Husin Investama
PT Guna Investindo
Alim Markus
Gunardi Go
stama PT Husin Investama
Alim Mulia Sastra
Hadi Sutanto
o PT Alim Investindo
Alim Prakasa
Susi Hermini
PT Marindo Investama ma
Alim Puspita
Inggrianiwati
PT Mulindo Investama
PT Maspion
PT Maspion Trading
PT Prakindo Investama
PT Husin Investama (treasury)
PT Anugerah Investindo PT Guna Investindo PT Maspion (treasury)
PT Marindo Investama
PT Mulindo Investama
PT Prakindo Investama
Alim Markus
Alim Mulia Sastra
Alim Prakasa
Srijanti
Yuliana Susanti Alim
Fify Dewi Adikoesoemo
Sugiarto
Alim Puspita
Michelie Kartika Alim Stephanie Alim
Foni Alim
Struktur Perusahaan Corporate Structure PT Indal Aluminium Industry Tbk
PT Indalex
PT Indal Servis Sentra
PT ERP Multisolusi Indonesia
PT Indal Investindo
Anak-anak Perusahaan Subsidiaries
12
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Kronologis pencatatan saham Pada tanggal 5 Desember 1994, INAI melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat sebesar 13.200.000 saham, yang dicatatkan di Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta (sekarang PT Bursa Efek Indonesia / BEI). Pada hari yang sama juga dicatatkan 30.800.000 saham pendiri. Berikutnya pada tanggal 29 Januari 1996, dilakukan pemecahan satu banding dua saham dari total 44.000.000 saham menjadi 88.000.000 saham. Dilanjutkan pembagian saham bonus pada tanggal 26 Pebruari 1996 sejumlah 70.400.000 saham. Total saham yang tercatat di BEI berjumlah sampai dengan akhir tahun 2013 adalah 158.400.000 saham. Pada tahun 2014 INAI melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock-split) dari awalnya Rp.500,- per saham dibagi menjadi dua terhitung efektif sejak tanggal 12 Pebruari 2014, sehingga saat ini nilai nominal saham Perseroan adalah Rp.250,- per saham. Lembaga dan atau Profesi Penunjang Pasar Modal 1. Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan : sebagai Auditor Independen pengaudit Laporan Keuangan INAI, dengan jumlah fee sekitar Rp.150.000.000,- untuk penugasan Audit Umum Laporan Keuangan per 31 Desember 2014. 2. PT Sirca Datapro Perdana : sebagai biro administrasi efek pendukung INAI dengan jumlah fee sekitar Rp.57.240.000,- untuk periode penugasan 6 Desember 2014 sampai dengan 5 Desember 2015.
Share Listing History On 5 December 1994 through an Initial Public Offering, INAI released 13.200.000 shares to public investors in the Surabaya and Jakarta Stock Exchange (both merged to PT Bursa Efek Indonesia / BEI). On the same day INAI also listed 30,800,000 founder shares on the BEI. On 29 January 1996, INAI completed a one-to-two stock split from 44,000,000 shares to 88,000,000 shares. Subsequently on 26 February 1996 INAI distributed bonus shares as many as 70,400,000 shares. The company has listed its 158,400,000 shares on the BEI at the end of 2013. In 2014, INAI has done a corporate action (stock-split). Effectively from February 12, 2014, the nominal value of INAI's share has been split from Rp.500 per share to Rp.250 per share. Capital Market Institutions and professions 1. Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan : as The Independent Auditor auditing INAI's Financial Report, with total fee around Rp.150,000,000.00 for the assignment of General Audit for the period ended December 31, 2014. 2. PT Sirca Datapro Perdana : as The Share Registrar support of INAI, with total fee around Rp.57,240,000.00 for the assignment period of December 6, 2014 until December 5, 2015.
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
13
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Review and Analysis 1) Tinjauan Operasional a) Produksi: Sebagai sebuah industri penghasil aluminium ekstrusion, PT Indal Aluminium Industry Tbk (Perseroan) juga telah melakukan integrasi kegiatan usaha dengan memasuki bidang kontraktor jasa konstruksi (melalui PT Indalex), yang menggunakan produk aluminium ekstrusion Perseroan. Secara operasional, produksi Perseroan telah mencapai kondisi yang optimum dengan kapasitas produksi bruto 24.000 ton per tahun (aluminium ekstrusion standar). Dan hingga saat ini, komposisi pemasaran kapasitas produksi tersebut secara kuantitas terbagi atas tiga kelompok besar yaitu sekitar 35%-40% untuk pasar ekspor, sekitar 25%-30% digunakan untuk memenuhi kebutuhan PT Indalex, kemudian sisanya dialokasikan pada jalur distributordistributor utama dan lain-lainnya. b) Pendapatan: Nilai pendapatan Perseroan dalam laporan keuangan konsolidasi terdiri dari penjualan produk aluminium manufaktur dan pendapatan dari jasa konstruksi. Pada 2014, nilai penjualan produk mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp.513,30 miliar. Sedangkan dari jasa konstruksi tercatat pendapatan sebesar Rp.420,16 miliar. Secara geografis, penjualan lokal meningkat menjadi sebesar Rp.621,15 miliar dan ekspor mengalami pertumbuhan menjadi sebesar Rp.312,31 miliar di tahun 2014. Perseroan masih tetap fokus pada pengembangan pasar ekspor karena tingkat pemakaian aluminium per kapita di luar negeri masih lebih besar daripada di Indonesia. Menjelang paruh kedua tahun 2014, permintaan akan jasa konstruksi mulai menunjukkan tren kenaikan dan diperkirakan akan terus meningkat sampai akhir tahun 2015. c) Profitabilitas: Faktor pertumbuhan kuantitas diikuti oleh pertumbuhan nilai penjualan. Peningkatan terbesar terjadi pada ekspor, dan hal itu sejalan dengan arah strategi pemasan Perseroan. Namun sesuai dengan jenisnya, penjualan ekspor yang kebanyakan terdiri dari produk yang relatif standar, memiliki marjin yang tidak sebesar produk untuk pasar domestik. Sehingga walaupun pertumbuhan pendapatan Perseroan cukup memuaskan, Laba Usaha Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp.4,01 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan marjin Laba Bersih tahun 2014 sebesar 2,36%, yang membaik dibandingkan 0,78% di tahun 2013, disebabkan oleh penurunan beban selisih kurs. d) Peningkatan Kapasitas Produksi: Perluasan kapasitas produksi yang dilakukan secara bertahap sejak beberapa tahun lalu telah menempatkan Perseroan pada posisi yang cukup baik dalam persaingan pada pasar aluminium ekstrusion baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dan saat ini Perseroan lebih berkonsentrasi pada fasilitas produksi yang berkaitan dengan peningkatan
14
Laporan Tahunan 2014
1) Operational Overview a) Production: As a manufacturer of aluminium extrusion, PT Indal Aluminium Industry (Company) has diversified its business portfolio to become a vertically integrated manufacturer by entering into the business of aluminium contracting services (via subsidiary PT Indalex) that utilizes aluminium extrusions produced by the Company. The operational activities have reached the optimum condition of producing 24,000 tons of standard aluminium extrusions or almost equal to its gross production capacity. Currently, the Company sells 35%-40% of its production outputs to the export markets, 25%-30% to satisfy the requirements of PT Indalex and the rest is allocated to the main distributors and others. b) Revenues: The Company's revenues on the consolidated financial reports consist of revenues from the aluminium manufacturing activity and revenues from the contracting services. In 2014, the sales revenues from the manufacture of aluminium extrusions increased to Rp.513.30 billions, and the revenues from contracting services of aluminium curtain walls were Rp.420.16 billions. Geographically, the local sales increased to become Rp.621.15 billions and the export sales grew to Rp.312.31 billions in 2014. Looking ahead, the management will continue to focus on developing the export markets as it believes the aluminium consumption per capita in the overseas is still greater than that in Indonesia. Whereas, the contracting services business that started to soar in the second half of 2014 is expected to continue its increasing trend until the end of 2015. c) Profitability: The increased sales volume in 2014 was followed suit by the increase in the sales revenues. The largest increase was experienced by the export sales, which is in line with the Company's marketing strategy. However, since most of the export sales are commodity related products, the profit margin growth is not as large as sales increasing. Therefore, despite the sales growth that the Company recorded in 2014, the operating profit was lower Rp.4.01 billlions than the previous year. At the bottom line, Company recorded a net profit margin of 2.36% that is higher than 0.78% recorded in 2013, which was in large part due to the decrease in the foreign exchange losses. d) Increased Production Capacity: Company has engaged in various capacity expansions and technology investments over the last few years that provides competitive advantages for the Company in the aluminium extrusion markets in both domestic and overseas. The Company is currently focusing its effort on the production facilities that can add values to the finished products and improve production efficiency. Among other things are the expansion of
ANNUAL REPORT
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Review and Analysis nilai tambah produk serta perbaikan efisiensi. Di antaranya adalah perbaikan dan penambahan berbagai fasilitas penyelesaian akhir (finishing), serta rencana penambahan dapur peleburan aluminium dengan tujuan peningkatan efisiensi yang dapat menurunkan beban biaya perolehan bahan aluminium billet. 2) Analisis Kinerja Keuangan a) Aset: Aset Lancar Perseroan pada akhir tahun 2014 mengalami kenaikan 18,62% dibandingkan tahun 2013, atau kenaikan sejumlah Rp.101,14 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai Piutang Usaha sebesar Rp.63,17 miliar dan Persediaan Rp.51,18 miliar. Jumlah Aset Tidak Lancar pada tahun 2014 meningkat Rp.30,26 miliar terutama dikarenakan kenaikan nilai Investasi Pada Entitas Asosiasi dan penambahan Aset Tetap. Sebagai dampaknya, Total Aset meningkat sebesar Rp.131,40 miliar dari tahun sebelumnya, menjadi Rp.897,28 miliar. Penjelasan untuk peningkatan-peningkatan tersebut adalah akibat kenaikan nilai penjualan di tahun 2014. b) Liabilitas : Kenaikan yang cukup besar atas kebutuhan modal kerja bagi pendanaan aktifitas operasional Perseroan yang meningkat di tahun 2014 menyebabkan kenaikan Liabilitas Lancar sebesar Rp.155,89 miliar, terutama berasal dari pembiayaan bank atas pembelian bahan baku dan bahan penolong. Sedangkan pada sisi Liabilitas Tidak Lancar terdapat penurunan sebesar Rp.44,02 miliar. c) Pendapatan Usaha: Jika diperbandingkan pencapaian tahun 2014 dan 2013, Perseroan mencatat kenaikan penjualan domestik barang jadi menjadi sebesar Rp.199,89 miliar atau meningkat 3,44%. Sedangkan ekspor meningkat menjadi Rp.312,31 miliar atau naik 49,39%. Namun peningkatan pendapatan terbesar berasal dari segmen pasar jasa konstruksi yaitu Rp.420,16 miliar atau naik 81,82%. Sehingga pada tahun 2014, secara keseluruhan Perseroan mencatat Total Pendapatan sebesar Rp.933,46 miliar atau peningkatan 45,69% dibanding Rp.640,70 miliar di tahun sebelumnya. d) Beban Usaha: Dengan Total Pendapatan dan Beban Pokok Penjualan masing-masing sebesar Rp.933,46 milar dan Rp.822,59 miliar di tahun 2014, Perseroan membukukan peningkatan Laba Kotor sebesar Rp.13,91 miliar atau 14,34% dibandingkan tahun 2013. Beban Usaha (operasional) yang terdiri dari Beban Penjualan dan Beban Umum & Administrasi, secara persentase meningkat 28,70% dari tahun sebelumnya. Pada Beban Umum & Administrasi walaupun hanya terjadi peningkatan 28,99%, namun terdapat kenaikan cukup besar pada pos biaya representasi yang sebenarnya merupakan biaya pemasaran untuk mengikuti tender pengerjaan proyek-proyek konstruksi. Komponen terbesar Beban Penjualan adalah biaya pengiriman, dan peningkatan Beban Penjualan sebesar 51,99% dari tahun 2013, masih berbanding lurus dengan pertumbuhan aktifitas penjualan Perseroan.
the surface coating facility and the initiative to expand the capacity of aluminium smelting that aims for achieving efficient production costs in the midst of increased raw material costs. 2) Financial Performance Analysis a) Assets: The current assets increased by 18.62%, or Rp.101.14 billions, in 2014 compared to 2013. The increase is mainly contributed by the increases in the Account Receivables by Rp.63.17 billions and Inventory by Rp.51.18 billions. Non Current Asstes in 2014 increased by Rp.30.26 billions in large part due to the increases in the Stock Investments (as equity in the Company's subsidiary) and increase in the Fixed Assets. Overall, Total Assets went up by Rp.131.40 billions from the previous year to become Rp.897.28 billions. These increases are in line with the increased sales in 2014. b) Liabilities: Current liabilities increased by Rp.155.89 billions as the needs for working capital increased in 2014 to support Company's operational activities, such as bank loans to purchase raw materials and supporting materials. Whereas non current liabilities decreased by Rp.44.02 billions. c) Sales Revenue: The Company registered 3.44% increase in the domestic sales, or Rp.199.89 billions for the aluminium finished products in 2014. At the same time, the export sales went up by 49.39% to become Rp.312.31 billions. The largest contribution of the increased sales revenues was from the contracting services that increased by 81.82% to become Rp.420.16 billions. Overall, the Company's consolidated revenues increased by 45.69% from Rp.640.70 billions in 2013 to become Rp.933.46 billions in 2014. d) Cost of Goods Sold: The Company registered the sales revenues of Rp.933.46 billions and Cost of Goods Sold of Rp.822.59 billions in 2014, which means the Gross Profit increased by Rp.13.91 billions, or 14.34% from the previous year. Operational expenses that consist of Selling and General & Administrative expenses increased by 28.70% from the previous year. In the General & Administrative expenses that only increased by 28.99%, a quite significant increase took place in the account of representation expense that was actually a marketing expense to participate in the tendering of construction projects. The Selling expenses that majority consists of shipping cost increased by 51.99% in line with the growth in Company's sales revenues.
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
15
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Review and Analysis e) Laba Bersih: Perseroan mencatatkan kenaikan Laba Bersih sebesar Rp.17,04 miliar walaupun dengan kondisi Laba Usaha turun sebesar Rp.4,01 miliar. Merupakan kebalikan dari tahun 2013, pada tahun 2014 ini Perseroan mengalami kenaikan Beban Bunga bersih sebesar Rp.3,52 miliar dan penurunan Kerugian Selisih Kurs Mata Uang Asing sebesar Rp.27,91 miliar. Bagian dari Laba Anak Perusahaan juga naik sebesar Rp.1,01 miliar. Karena halhal tersebut, Perseroan berhasil membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp.32,75 miliar selama tahun 2014, yang merupakan kenaikan Rp.21,39 miliar dibandingkan hasil tahun 2013. Dan Beban Pajak Perseroan juga meningkat sebesar Rp.4,35 miliar menjadi Rp.10,69 miliar. 3) Rasio Lancar pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 1,08 kali dan 1,24 kali. Walaupun berarti bahwa Aset Lancar Perseroan masih lebih besar daripada Kewajiban Lancar, namun terjadi penurunan dalam hal kemampuan Aset Lancar untuk memenuhi Liabilitas Lancar. Kolektabilitas piutang Perseroan masih dalam posisi yang cukup baik. Kebijakan pembayaran di depan bagi pelanggan baru dan pelanggan ekspor telah diterapkan dengan tepat, serta kebijakan Perseroan mengenai keringanan masa pembayaran yang hanya diberikan bagi para pelanggan tertentu dengan catatan hubungan usaha yang baik dengan Perseroan. 4) Perseroan tidak melakukan ikatan yang material yang digunakan dalam rangka investasi barang modal. Dan harga aluminium internasional telah menjadi dasar kesepakatan harga antara Perseroan dengen pemasok, maupun pelanggan. Demikian pula dengan nilai mata uang yang menjadi denominasi, Perseroan menerapkan kebijakan lindung alami, yaitu seluruh biaya termasuk akibat perubahan nilai mata uang akan dibebankan kepada harga jual. Untuk pelanggan ekspor, Perseroan menerapkan harga jual dengan denominasi yang sama dengan mata uang dolar Amerika yang dipergunakan untuk pembelian bahan, bahkan penjualan domestik pun menggunakan dasar perhitungan dari nilai tukar mata uang yang sama dengan pembelian bahan, yang dikurskan ke mata uang Rupiah.
16
Laporan Tahunan 2014
e) Net Profits: The company registered an increased net profit of Rp 17.04 billions although the Gross Profit declined by Rp.4.01 billions. In the contrary to 2013, the interest expenses increased by Rp.3.52 billions but the loss on foreign exchange declined by Rp.27.91 billions in 2014. The profit from net income of associated companies increased by Rp.1.01 billions. Overall, the Company recorded a net profit before tax of Rp.32.75 billions in 2014, or increased by Rp.21.39 billions from 2013. Tax expenses increased by Rp.4.35 billions to Rp.10.69 billions in 2014. 3) The current ratios in 2014 and 2013 are 1.08 times and 1.24 times, respectively. This means the Company has more current assets than the current liabilities, but there is a decline in the ability of the Current Assets to meet its Current Liabilities. The collection of the Accounts Receivables is fairly good. The Company implements a prudent payment terms by requesting payment in advance for its new and overseas customers, while a more relaxed payment terms is only granted to those customers who have been in long relationship with the Company. 4) The Company did not engage in any material commitments in order to support its capital investments. In line with common practice in the industry, the Company uses international price as the base to determine the price of aluminium that will be used in every contracts it made with the suppliers and customers. The Company implements a natural hedging policy to consider all the possible costs, including any costs related to the foreign exchange, and build them into its selling prices. All the export sales are made in the US Dollars, the same currency that is used to purchase the raw materials. The prices for local sales are also calculated by taking into account the exchange rate of the US Dollars against the Indonesian Rupiah.
ANNUAL REPORT
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Review and Analysis 5) Tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
5) There is no financial information that could be considered as material.
6) Tidak terdapat komponen-komponen substansial dari pendapatan atau beban yang bersifat khusus.
6) There is no substantial components from the revenues or costs.
7) Tidak terdapat bahasan lain yang perlu disampaikan sehubungan dengan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, selain dari yang telah dijelaskan pada poin 1.b. dan 2.c.
7) There is no further explanation with regard to any significant increase or decline in the Company's revenues or profits, other than what has been explained on the points 1.b and 2.c of this section.
8) Dampak perubahan harga bahan selalu mengikuti harga internasional, dan tidak mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap penjualan dan pendapatan bersih serta laba operasional dari Perseroan, karena perubahan harga tersebut dapat dimasukkan ke dalam harga jual produk kepada para pelanggan.
8) The fluctuation in the raw materials costs does not have significant impact to the financial performances of the Company because the fluctuation in raw material costs is translated into its selling prices.
9) Pada bulan Pebruari 2014, Perseroan melakukan kegiatan korporasi (corporate action) berupa pemecahan nilai nominal saham (stock-split) dengan perbandingan satu saham dipecah menjadi dua saham. Tidak terdapat transaksi lain yang bersifat material. 10) Hasil yang dicapai Perseroan di tahun 2014 dalam hal pendapatan maupun laba telah melewati target yang ditetapkan di awal tahun buku. Dan manajemen tetap melihat bahwa volume penjualan masih bisa ditingkatkan setidaknya 10% dalam tahun 2015. Perkembangan bisnis konstruksi yang sangat cepat di Indonesia telah membuat permintaan akan produk-produk Perseroan juga menguat. Selain itu aplikasi aluminium ekstrusion yang makin luas karena perkembangan teknologi, menjadikan pasar ekspor ikut berkembang pula. 11) Fasilitas produksi Perseroan telah terintegrasi mulai dari dapur peleburan bahan aluminium, fasilitas pembuatan cetakan (dies), mesin-mesin press ekstrusion tentunya, serta berbagai fasilitas permesinan untuk pengerjaan akhir (finishing) seperti anodizing, powder coating, dan lain-lain. Sehingga Perseroan mampu mengelola strategi pemasaran produk dengan cukup fleksibel baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Juga integrasi usaha pada bidang jasa konstruksi sejak tahun 1993, telah menjadi pilihan utama di pasar regional untuk kontraktor pemasangan façade dan curtain wall bagi gedung-gedung bertingkat.
9) In February 2014, the Company performed a corporate action to do a stock split on the Company's shares, in which 1 stock becomes 2 stocks. There is no other material transaction in this reported financial year. 10) The Company managed to exceed its target for the growth of sales revenues and profits in 2014. The management believes that the sales revenues can be pushed further by at least 10% in 2015 as the property and construction market in Indonesia soars and increases the demands for the Company's aluminium products. In addition, the development of technology has created new product applications for aluminium that in turn will increase demands for aluminium products, especially in the export markets. 11) The Company has fully integrated production facilities, starting from the smelting facility, die making facility, extrusion presses to various surface finishing facilities such as anodizing and powder coating, to the wide range of CNC machines. This competitive advantage allows flexibility for the Company to position itself and its products in much broader range of market coverage in both domestic and overseas markets. In the construction services, the Company since 1993 has supplied aluminium products to various high rise building and obtained a reputation as one of the leading contractors for the installation of aluminium curtain walls in the region.
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
17
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Review and Analysis 12) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 24 Juni 2014 menyetujui pembagian dividen dari laba tahun buku 2013, sebesar Rp.2,53 miliar atau Rp.8,- per saham, yang telah dilakukan pembayarannya pada tanggal 21 Oktober 2014. Sedangkan pada tahun 2013 dibagikan dividen dari laba tahun buku 2012, sebesar Rp.7,92 miliar atau Rp.50,- per saham, pada tanggal 18 September 2013.
12) The General Shareholders Meeting on 24 June 2014 agreed to pay out dividends from the profit made in the accounting book of 2013 at the amount of Rp.2.53 billions or Rp.8 per share. The dividend payment was already made on 21 October 2014. In 2013, the Company paid dividends from the profits made in the book of 2012 at the amount of Rp.7.92 billions or Rp.50 per share on 18 september 2013.
13) Dana hasil penawaran umum pada tahun 1994 telah dimanfaatkan seluruhnya sebagai sumber pendanaan berbagai investasi Perseroan baik untuk perluasan fasilitas maupun diversifikasi usaha.
13) The funds raised by the Company's initial public offering in 1994 have been fully utilized for investment activities, either on facility expansions or business diversifications.
14) Tidak terdapat transaksi yang material maupun yang mengandung benturan kepentingan selama tahun buku 2014.
14) There was no any transaction that are considered to be material and to be a conflict of interest in 2014.
15) Tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan dan berdampak penting terhadap laporan keuangan. 16) Terdapat perubahan kebijakan akuntansi akibat perubahan aturan Standar Akuntansi Keuangan yang merubah format Laporan Keuangan, namun tidak menimbulkan dampak terhadap isi Laporan Keuangan.
18
Laporan Tahunan 2014
15) There was no change in the regulation or policy that has significant impact to the Company and its financial reports. 16) There were some changes in the accounting policy as result of changes in the Financial Accounting Standards that required change in the format of Financial Reports, however it had no impact to the contents of Company's financial reports.
ANNUAL REPORT
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Sejak awal PT Indal Aluminium Industry Tbk. (Perseroan) didirikan, Tata Kelola Perusahaan yang baik telah menjadi bagian dari budaya kerja perusahaan. Penerapan prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan dalam setiap aktifitas operasional Perseroan adalah bahwa Dewan Komisaris, Direksi serta segenap karyawan wajib untuk selalu berusaha dengan konsisten menerapkan: keterbukaan informasi, akuntabilitas dan kemandirian pengurus, pertanggungjawaban, serta kesetaraan pemegang saham.
Since PT Indal Aluminium Industry Tbk. (Company) founded, Good Corporate Governance (GCG) has become a part of it's culture. The implementation of the basic principles of GCG is that the Board of Commissioners (BOC), the Board of Directors (BOD) and all the employees have to consistently observe the following in Company's daily operations: information transparency, management accountability and independence, responsibility and equality among the shareholders.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan yang dijalankan oleh Direksi, membantu penyusunan anggaran perusahaan, serta memberi masukan dan persetujuan dalam rangka pengembangan Perseroan. Di samping menjalankan seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, juga melaksanakan keputusan yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Dewan Komisaris ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Pembagian fungsi masingmasing anggota serta penetapan remunerasi ditetapkan berdasarkan musyawarah. Adapun jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris adalah sebesar Rp.1.368.576.000,- untuk tahun 2014. Kebijakan perusahaan menentukan bahwa rapat Dewan Komisaris diupayakan untuk dilaksanakan seminggu sekali. Frekuensi pertemuan pada tahun 2014 adalah sebanyak 32 kali dengan tingkat kehadiran 75%.
Boards of Commissioners The BOC is responsible to supervise the BOD in implementation of the company policy, to assist the BOD in financial budgeting and make suggestions or feedbacks to the BOD in the context of managing and developing the Company. Beside to follow all the tasks in the Company's Articles of Association, also to carry out the decisions assigned by Shareholders General Meeting. Members of the BOC are appointed by the General Shareholders Meeting. The responsibility and remuneration package for each member are determined based on “musyawarah” principle. The total remuneration of the BOC in 2014 amounted to Rp.1,368,576,000.00. The company's policy about BOC meeting is in a regular basis, once in a week. In 2014, there were total 32 meetings with 75% attendance level.
Direksi Direksi bertugas melakukan perencanaan kegiatan operasional, menjalankan strategi perusahaan, serta menetapkan target-target kerja dan hal-hal penting lainnya untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Presiden Direktur memegang tanggung jawab sebagai pimpinan dalam hal organisasi kepengurusan serta memastikan penerapan seluruh tugas dan wewenang Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. S Sedangkan seluruh kegiatan operasional Perseroan (pe (pemasaran, produksi, akuntansi, keuangan, sumber daya manusia, teknologi informasi dan audit internal) berada di bawah pengawasan dan pengendalian Direktur Eksekutif. D Anggota Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum S Pemegang Saham. Pembagian fungsi masing-masing anggota serta penetapan remunerasi ditetapkan mus berdasarkan musyawarah. Adapun jumlah remunerasi yang diterima oleh Direksi adalah sebesar Rp.2.923.920.00 untuk tahun 2014. Rp.2.923.920.000,-
Board of Directors The BOD formulates and implements the corporate strategy, operational plans and targets, and other important matters to achieve the company’s objectives. President Director holds the responsibility as the coordinator for the implementation of duties and responsibilities of the BOD as assigned by the Company’s Articles of Association. On the other hand, all of the Company’s operational activities (marketing, production, accounting, finance, human resources, information technology and internal audit) are under the supervision and control of the Executive Managing Director. Members of the BOD are appointed by the General Shareholders Meeting. The responsibility and remuneration package for each member are determined based on “musyawarah” principle. The total remuneration of the BOD in 2014 amounted to Rp.2,923,920,000.00.
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
19
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Kebijakan perusahaan menentukan bahwa Direksi diharapkan untuk secara teratur mengadakan rapat mingguan, membahas tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja operasional Perseroan. Frekuensi pertemuan pada tahun 2014 adalah sebanyak 32 kali dan tingkat kehadiran 85%. Peningkatan kompetensi dilakukan dengan mengikuti berbagai seminar maupun loka karya di berbagai kesempatan, pada bidang-bidang yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.
The Company's policy about BOD meeting is to meet on weekly basis to discuss all aspects associated with Company's performance with 85% attendance level in 32 meetings in 2014. In order to continuously enhance the BOD’s competencies in every aspect of the Company business activities, they have attended some seminars and professional trainings respectively.
Komite Audit Komite Audit beranggotakan 3 orang, dan diketuai oleh Komisaris Independen, yaitu sebagai berikut: Bapak Supranoto Dipokusumo (ketua), Bambang Sukristiono (anggota) dan Dina Kusumawati (anggota). Komite Audit dibentuk untuk mendukung fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi Perseroan. Pertemuan dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan tingkat kehadiran 100%. Kegiatan utama Komite Audit selama tahun 2014 adalah mencatat dan menelaah setiap kebijakan yang diambil oleh Direksi berkaitan dengan manajemen dan pengelolaan struktur keuangan Perseroan, untuk selanjutnya memberikan laporan dan masukan kepada Dewan Komisaris
Audit Committee The Audit Committee is chaired by Independent Commissioner and consist of 3 members as follows: Supranoto Dipokusumo (leader), Bambang Sukristiono (member) and Dina Kusumawati (member). The Audit Committee was formed to assist the BOC in their supervisory works. The Audit Committee has access to any Company’s internal information/data. They held 4 meetings in 2014 with 100% attendance rate. The main job of the Audit Committee in 2014 was looking and reviewing every policy made by the BOD which related to the management and financial structure of the Company. And furthermore made reports and suggestions to the BOC.
Sekretaris Perusahaan Posisi Sekretaris Perusahaan Perseroan dijabat oleh Ariawan Wiradinata yang menyelesaikan pendidikan bidang manajemen keuangan di Surabaya. Dan bergabung dengan kelompok usaha Maspion sejak tahun 1995. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi kepada publik atas hal-hal yang perlu diketahui tentang Perseroan, memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan Direksi mengenai peraturan/ketentuan pasar modal yang berlaku, mengelola Daftar Pemegang Saham, mempersiapkan Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik, serta menyampaikan laporan keuangan, laporan tahunan dan sebagainya, dengan tepat waktu.
Corporate Secretary The role of Corporate Secretary in Company has been served by Ariawan Wiradinata whose finished his financial management study in Surabaya. He started to serve Maspion Group since 1995. The Corporate Secretary has the responsibility to disseminate necessary information associated with the Company to public, provides inputs to the BOC and the BOD related to the capital market regulatory requirements, maintains Shareholders List, facilitates Shareholders' General Meeting and Public Expose, and ensures compliance with all reporting requirements (financial report, annual report, etc.) on time.
20
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Unit Audit Internal Unit Audit Internal berfungsi membantu Direksi dalam menjalankan tugas pengawasan atas seluruh kegiatan Perseroan. Tugas pengawasan Unit Audit Internal adalah mendukung fungsi pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan operasional dan keuangan Perseroan, melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan, serta membuat laporan dan saran perbaikan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Audit Internal berpedoman pada Piagam Audit Internal, serta bekerjasama dengan Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses seluruh data dan informasi Perseroan. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala unit yaitu Bapak Handoyo Gozali, yang bertanggung jawab penuh kepada Presiden Direktur. Pada tahun 2014 Unit Audit Internal telah melaksanakan pemeriksaan atas efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan operasional dan keuangan Perseroan dengan baik, serta memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk pembenahan, serta memantau dan menganalisa tindakan pembenahan tersebut, untuk kemudian dilaporkan kepada Direksi.
Internal Audit Unit The Internal Audit Unit's role is to assist the BOD to conduct supervisory tasks on all activities of the Company. The supervisory tasks of this unit is supporting the supervision and evaluation of Company's operational and financial activities, arranging special investigation if needed, then making report and improvement suggestion to the President Director and the BOC. In performing its duties, the Internal Audit Unit is guided by Audit Internal Charter, and together with Audit Committee have the authority to access all Company's data and information. The Internal Audit Unit is led by a unit head, Handoyo Gozali who is fully responsible to the President Director. In 2014, the Internal Audit Unit has reviewed over efficiency and effectivity of the Company's operational and financial activities very well, also gave objective opinions for the improvement as well as to monitor and analyze the actions of the improvement, then report it to the Board of Directors.
Sistem Pengendalian Internal dan Sistem Manajemen Resiko Fungsi sistem pengendalian internal Perseroan adalah terutama pada sisi pengendalian keuangan dan operasional, dan dalam hal ini Perseroan selalu menekankan penggunaan prinsip-prinsip yang konservatif. Perseroan menerapkan manajemen resiko terutama dalam kegiatan usaha. Salah satu resiko usaha utama pada produk-produk semi komoditi seperti aluminium ekstrusion adalah kompetisi dalam industri tersebut. Hal itu berarti bahwa jenis produk tersebut bisa diperoleh dari lebih dari satu sumber. Sehubungan dengan hal ini, loyalitas pelanggan harus selalu dijaga. Di antaranya dengan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan secara terus menerus kepada pelanggan. Selain itu, bila terjadi keterlambatan pasokan bahan baku (aluminium ingot/bilet), kelancaran produksi dan pasokan ke pelanggan dapat terhambat. Namun saat ini jumlah pemasok cukup banyak di pasar sehingga Perseroan mempunyai beberapa alternatif sumber bahan baku.
Internal Control System and Risk Management System The internal control system of the Company is handled by Internal Audit. In term of financial and operational control, the Company always enforces conservative principles. The company also implements risk management in business activity. One of the main risks in semicommodity business like aluminium extrusion is business competition. This suggests that the same products may come from a number of sources. In this connection, customer loyalty must be maintained properly, among others through improvement in product quality and service. In addition, any delay in raw material (aluminium ingot/billet) supply will disrupt the production flow and delivery to customers. The good thing is there are a number of suppliers in the market, which provide INAI with good raw material sourcing alternatives.
Perkara Penting Tidak terdapat perkara hukum penting yang dihadapi oleh Perseroan, maupun anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, selama tahun 2014. Perseroan telah melaksanakan seluruh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2013 dan tahun 2014.
Substantial Affair During 2014, there was no legal proceeding associated with the Company or the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors The Company has executed all decisions assigned by the Shareholders General Meeting that was conducted in both 2013 and 2014.
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
21
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan, Perseroan mendukung bebagai aktifitas sebagai berikut : 1. Kegiatan sosial di masyarakat dan lingkungan seperti kegiatan donor darah masal dan pembagian kebutuhan pokok untuk masyarakat yang tidak mampu pada hari-hari besar tertentu. 2. Penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan dengan mengurangi pemakaian bahan bakar berdasar minyak bumi, dan menggantikannya dengan gas alam. 3. Melaksanakan kebijakan pengurangan penggunaan kertas untuk membantu melestarikan hutan, serta menggunakan lebih banyak fasilitas elektronik sebagai pengganti kertas untuk kegiatan administrasi dan komunikasi. 4. Partisipasi dalam dunia pendidikan berupa kesempatan bagi penelitian ilmiah maupun praktek kerja lapangan bagi para peneliti dan pelajar. Informasi mengenai Perseroan dapat diperoleh dengan mengirimkan permintaan kepada :
Corporate Social Responsibility As part of its social responsibility, the Company always supports the social activities such as: 1. Social events in its surrounding neighborhood such as blood-donor program by its corporate wide employees and distribution of basic needs donation to the poor community on special days. 2. To promote the use of environmental friendly energy such as natural gas 3. To promote the use of paperless technology in the administration and communication activities of the Company 4. To participate in the scientific research and apprentice program for university students and researches Information regarding Perseroan is available upon request at :
Corporate Secretary Department PT Indal Aluminium Industry Tbk. Kompleks Maspion Unit-1 Sawotratap, Sidoarjo - 61254, Indonesia Phone. (62-31) 853 1351| Fax: (62-31) 853 2812
22
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Consolidated Financial Statements For the years ended December 31, 2014 and 2013
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
Laporan Tahunan 2014
ANNUAL REPORT
PaulHadiwinata, Hidajat,Arsono,Ade Fatma& Rekan RegisteredPublicAccountants Decrce oltheFinance Minister ofhe Reoublic of Indonesia No.1198/KM.1/2009
PK7 Accountants& businessadvisers
LaporanNo. 033/PHAA-S/GA./IIV2015 LaporanAuditor Independen
Report No. 033/PIAA-S/GA/III/20 I 5 Independent A uditors' Repofi
Pemegang Saham,DewanKomisarisdan Direksi PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY TbK
The Stockholders, Board of Commissioners and Dhectors PT INDAL ALUMINIUM INDASTRY Tbh
,:* Kami, telah mengaudit laporan keuangan We have audited the accompanying consolidated konsolidasianPT Indal Aluminium lndustry Tbk Jinancial statements of PT Indal Aluminium ("Entitas") dan entitasanaknyaterlampir,yangterdiri Indusny Tbk (the "Entity't) and its subsidiaries, dari laporanposisikeuangan(neraca)konsolidasian which comprise the consolidated statement of targgal 31 Desember2014, serta laporan laba rugi Jinancial position as of December 31, 2014, and the komprehensif,laporanperubahanekuitas,dan laporan consolidated statements of comprehensive income, arus kas konsolidasianuntuk tahun yang berakhir changes in equity, and cash flows for the year thin pada tanggaltersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan ended, and a summary of signifcant accounting akmtansisignifikandaninformasipenjelasanlainnya. policies and other explanatory information. TanggungJawabManajeurenatasLaporan Keuangan Manajemenbertanggungjawab atas pen)rusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebutsesuaidenganStandarAkuntansi Keuangan di Indonesia,dan atas pengendalianintemal yang dianggapperlu oleh manajemenuntuk memungkinkan penlusunan laporan keuangan konsolidasianyang bebasdari kesalahanpenyajian material, baik yang disebabkanolehkecuranganmaupunkesalahan.
Management's Responsibili4t for the Financial Statements Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated Jinancial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as managenent detetmines is necessaryto enable the preparation of consolidated Jinancial statementsthat are free from material misstatemen| whether due to fraud or error.
Tanggung JawabAuditor Tanggungjawab kami adalahuntuk menyatakansuatu opini atas laporan keuangankonsolidasiantersebut berdasarkanaudit kami. Kami melaksanakanaudit kami berdasarkan StandarAudit yang ditetapkanoleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standartersebut mengharuskan kami untuk mernatuhiketentuanetika serta merencanakandan melaksanakanaudit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangankonsolidasiantersebutbebasdari kesalahanpenyajianmaterial.
A uditors' Responsibility Our responsibility is to express an opinion on such consolidatedfinancial statementsbasedon our audit. We conducted our audit in accordance with Standmds on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requiretnmts and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated Jinancial statements are free from materiaI misstatement.
+ 6231 5o1 2335 Tel.+ 6231501 2161(hunting)| FaD< I www.pkfhadiwinata.com Email:
[email protected] PKF I Jl. NgagelJaya 90 | Surabaya60283| JawaTimurI Indonesia networkof legallyindependent firms Paul Hadiwinata, Hidajat,Arsono,Ade Fatma& Rekanis a memberfirm of PKF International or liabilityfor the actionsor inactionson the partof any individualmemberfirm or firms. whichdoes not ac@ptany responsibility
PaulHadiwinata, Hidajat,Arsono,Ade Fatma& Rekan Registered PublicAccountants
PK7
Accountanls& businessadvisers
LaporanNo. 033/PHAA-S/GA/IIV2015 Qanjutan) LaporanAuditor Independen(lanjutan) Suatu audit melibatkanpelaksanaanproseduruntuk memperolehbukti audit tentang angka-angkadan pengungkapandalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantungpada pertimbanganauditor, termasirkpenilaian atas risiko kesalahanpenyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukanpenilaianrisiko tersebut,auditor mempertimbangkan pengendalian intemal yang relevan dengan penyusunandan penyajianwajar laporankeuanganentitas untuk merancangprosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasanpengendalianintemal entitas. Suatu audit juga mencakuppengevaluasianatas ketepatan kebijakan akuntansiyang digunakandan kewajaran estimasiakuntansiyang dibuatoleh manajemen,serta pengevaluasianatas penyajian laporan keuangan secarakeseluruhan.
Repolt No. 033/PHAA-S/GUIII/20 I 5 (continued) Independent Aadinrs' Repon (continued) An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the Jinancial statements. The procedwes selected depend on the auditors' judgment, including the assessmentof the risks of material misstatement of the Jinancial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments,the auditors consider internal control relevant to the ent@'s preparation and fair presentation of the Jinancial statements in order to design audit procedures that are appropfiate in the c cumstances,but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonablenessof accounting estimates made by managemen4 as well as evaluating the overall presentation of thefinancial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami We believe that the audit evidence we have obtained peroleh adalahcukup dan tepat untuk menyediakan is sfficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion. suatubasisbagi opini audit kami. Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporankeuangankonsolidasian In our opinion, the accompanying consolidated terlampir menyajikansecarawajar, dalam semuahal Jinancial statements present fairly, in all material yang material, posisi keuangan konsolidasian respects, the consolidated Jinancial position of PT Indal Aluminium Industry Tbk dar entitas PT Indal Aluminium Industry Tbk and its subsidiaries anaknyatanggal31 Desember2014, serta kinerja as of December 31, 2014, and their consolidated keuangandan aruskas konsolidasiannya untuk tahun Jinancial pedormance and cash flows for the year yang berakhir pada tanggal tersebut,sesuaidengan then ended, in accordance with Indonesian Financial Accountins Standards. StandarAkuntansiKeuangandi Indonesia.
networkof legallyindependent firms PaulHadiwinaia,Hidaiat,Arsono,Ade Fatma& Rekanis a memberfirm of PKF International or liabilityfor the actionsor inactionson the partof any individualmemberfirm or firms. whichdoesnot acceptany responsibility
PaulHadiwinata, Hidajat,Arsono,Ade Fatma& Rekan RegisteredPublicAccountants
PK7
Accountants& businessadvisers
LaporanNo. 033/PHAA-S/GA/II72015 (lanjutan) LaporanAuditor Independen(lanjutan)
Report No. 033/PHAA-S/GA/III/20 I 5 (continued) Independent Auditors' Report (contin ed)
PenekananSuatuHal
Emphasis of Matter
Sebagaimanayang diungkapkandalam Catatan 40 As disclosed in Note 40 to the accompanying atas laporankeuangankonsolidasianterlampir, akun consolidated financial statements, the account in the dalam.!fuoran posisi keuangankonsolidasian pada. consolidated statements of fnancial position as of tanggal31 Desember2013 telah direklasifikasiagar December 31, 2013 has been reclassified to conform sesuai- dengan penyajian akun dalam laporan with the presentation of account in the consolidated pada tanggal31 Desember statements of Jinancial position as of December 31, keuangankonsolidasian 2014. Penerapan reklasifikasi tersebut hanya 2014. The implementation of such reclassiJication berpengaruh terhadap laporan posisi keuangan will only affect the consolidated statements of konsolidasianper tanggal 31 Desember 2013, Jinancial position as of December 31, 2013, so the sehingga Entitas tidak menyajikan kembali saldo Entity does not restate the consolidated statementsbf laporanposisi keuangankonsolidasianper tanggal 1 financial position as of January l, 20l3/December Jan'uatt 2013/31 Desember 2012 sebagaimana 31, 2012 as required by Indonesian Financial dipersyaratkanoleh StandarAkrmtansi Keuangandi Accounting Standards. Our opinion is not modiJied in Indonesia.Opini kami tidak dimodifikasi sehubungan respect of this matter. denganhal tersebut, Paul Hadiwinata,Hidajat, Arsono,Ade Fatma& Rekan
ArsonoLaksmana.CPA Izin AkuntanPublikNo./ PublicAccountantLicenseNo. AP.0341 20 Maxet2015/ March20,2015
firms PaulHadiwinata, Hidajat,Arsono,Ade Fatma& Rekanis a membertirm of PKF International networkof legallyindependent or liabilityfor the actionsor inactionson the part of any indivldualmemberfirmor firms. whichdoesnot accbptany responsibility
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 dan 2013 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) Catatan/ Notes
2014
2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2e, 2h, 4, 34 Saldo bank yang dibatasi penggunaannya 2c, 2f, 2h, 5 Investasi jangka pendek 2c, 2g, 2h, 6 Piutang usaha Pihak ketiga, neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.904.833.131 pada tahun 2014 dan 2013 2c, 2h, 2i, 7 Pihak-pihak berelasi 2c, 2h, 2q, 8, 34 Piutang lain-lain Pihak ketiga 2h Pihak-pihak berelasi 2h, 2q, 34 Persediaan, neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.373.283.653 pada tahun 2014 dan sebesar Rp 3.083.261.193 pada tahun 2013 2j, 9 Pajak dibayar dimuka 2r, 21a Uang muka pembelian 2c, 2h, 10 Beban dibayar dimuka 2h, 2k
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
16.469.279.608
8.125.442.125
7.482.046.175 25.552.905.287
8.952.699.281 55.219.994.909
220.338.161.057 3.969.576.972
158.487.671.528 2.654.454.925
634.905.694 309.870.848
467.893.321 598.811.000
329.435.397.918 22.755.665.422 16.965.837.135 464.455.689
278.253.349.270 10.080.231.172 18.554.381.607 1.839.405.675
Restricted bank accounts Short-term investments Accounts receivable Third parties, net of provision for declining in value of Rp 1,904,833,131 in 2014 and 2013 Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories, net of provision for declining in value of Rp 2,373,283,653 in 2014 and Rp 3,083,261,193 in 2013 Prepaid taxes Advance payments Prepaid expenses
644.378.101.805
543.234.334.813
TOTAL CURRENT ASSETS
2l, 11, 34
98.973.630.492
85.487.121.671
2n, 12 2r, 21d 2r, 21b
103.335.945.534 6.799.950.655 37.821.716.185
84.097.628.783 4.840.938.533 45.559.664.484
2p, 13 2n
5.449.631.624 514.194.960 8.486.455
2.029.039.677 616.194.960 16.486.455
NON-CURRENT ASSETS Investments in associated entity Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 173,876,595,447 in 2014 and Rp 163,117,698,465 in 2013 Deferred tax assets Taxes receivables Investment property, net of accumulated depreciation of Rp 286,822,719 in 2014 and Rp 358,065,827 in 2013 Intangible asset Other assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
252.903.555.905
222.647.074.563
TOTAL NON CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
897.281.657.710
765.881.409.376
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap, neto setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 173.876.595.447 pada tahun 2014 dan sebesar Rp 163.117.698.465 pada tahun 2013 Aset pajak tangguhan Piutang pajak Properti investasi, neto setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 286.822.719 pada tahun 2014 dan Rp 358.065.827 pada tahun 2013 Aset tak berwujud Aset lain-lain
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
See accompanying notes to consolidated financial statements which form an integral part of the consolidated financial statements 1
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN (lanjutan) Per 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 dan 2013 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) Catatan/ Notes
2014
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LANCAR Utang usaha Pihak ketiga 2c, 2h, 14 Pihak-pihak berelasi 2c, 2h, 2q, 15, 34 Utang pajak 2r, 21c Beban yang masih harus dibayar 2h, 16 Uang muka pelanggan 2c, 2h, 17 Pinjaman bank jangka pendek 2c, 2h, 18 Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2c, 2h, 19 Utang lain-lain 2c, 2h JUMLAH LIABILITAS LANCAR LIABILITAS TIDAK LANCAR Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang kepada pihak-pihak berelasi Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
CURRENT LIABILITIES Accounts payable Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Advance received Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans Other payables
112.577.677.004 36.298.424.203 1.323.972.365 42.107.349.674 166.823.987.255 214.465.406.176
154.024.450.919 3.741.556.237 3.751.671.573 32.417.355.001 165.644.596.422 33.874.650.515
19.630.772.280 2.108.169.540
44.902.721.569 1.084.120.318
595.335.758.497
439.441.122.554
2c, 2h, 19
46.074.561.402
105.135.913.554
2h, 2q, 20, 34
83.600.000.000
73.341.877.480
2s, 30
26.429.233.925
21.644.692.662
Payable to related parties Estimated liabilities for employees benefits
TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES Long term bank loans, net of current maturity portion
JUMLAH LIABILITAS TIDAK LANCAR
156.103.795.327
200.122.483.696
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS
751.439.553.825
639.563.606.250
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Equity Attributable to Owners of the Parent
Modal saham - nilai nominal Rp 250 per lembar saham pada tahun 2014 dan Rp 500 per lembar saham pada tahun 2013 Modal dasar 616.000.000 saham pada tahun 2014 dan 308.000.000 saham pada tahun 2013 Modal ditempatkan dan disetor penuh316.800.000 saham pada tahun 2014 dan 158.400.000 saham pada tahun 2013 Tambahan modal disetor Saldo laba
Capital stock - nominal value Rp 250 of per share in 2014 and Rp 500 of per share in 2013 Authorized capital 616,000,000 shares in 2014 and 308,000,000 shares in 2013 Subscribed and paid-up capital 316,800,000 shares in 2014 and 158,400,000 shares in 2013 Additional paid-in capital Retained earnings
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
22 23
79.200.000.000 25.273.586.536 41.368.517.349
79.200.000.000 25.273.586.536 21.844.216.590
145.842.103.885
126.317.803.126
897.281.657.710
765.881.409.376
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which form an integral part of the consolidated financial statements 2
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the years ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) Catatan/ Notes
PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN
2d, 25 2d, 26
640.702.671.875 (543.734.498.617)
110.874.690.949
96.968.173.258
(17.880.493.066) (62.490.405.860)
(11.764.259.547) (48.445.621.833)
12
2.421.947.868
1.093.545.237
2i, 7
-
2d, 27 2d, 27
2j, 9 34
LABA USAHA Pendapatan bunga Beban bunga Kerugian kurs mata uang asing, neto Bagian laba bersih entitas asosiasi
2d, 28 2d, 29
2l, 11
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini - final Pajak kini - tidak final Pajak tangguhan LABA BERSIH
2013
933.462.438.255 (822.587.747.306)
LABA KOTOR Beban penjualan Beban umum dan administrasi Keuntungan penjualan aset tetap, neto Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Realisasi penurunan nilai persediaan Beban pajak Pendapatan sewa Lain-lain, neto
2014
2r, 21d
GROSS PROFIT Selling expenses General and administrative expenses Gain on disposal of fixed assets, net Provision for declining in value of accounts receivable Realization for declining in value of inventories Tax expenses Rental income Others, net
751.996.159 (275.173.165) 346.200.000 (3.195.834.530)
138.836.503 (1.633.219.677) 268.200.000 (1.945.968.744)
30.552.928.355
34.559.748.890
1.038.815.362 (16.245.549.751)
852.910.431 (12.537.952.736)
Interest income Interest expenses
(1.171.537.575)
(29.084.263.634)
18.578.097.901
17.571.549.775
Loss on foreign exchange, net Net profit portion of associated entities
32.752.754.293
11.361.992.726
INCOME BEFORE TAX
(12.604.933.906) (48.131.750) 1.959.012.123 22.058.700.759
(6.932.568.065) (1.032.137.000) 1.622.253.070 5.019.540.731
OPERATING PROFIT
TAX BENEFIT (EXPENSES) Final - current tax Non final - current tax Deferred tax NET INCOME
-
-
Other comprehensive income, net of tax
22.058.700.759
5.019.540.731
NET COMPREHENSIVE INCOME
Pendapatan komprehensif lain, bersih setelah pajak JUMLAH LABA KOMPREHENSIF BERSIH
(119.936.307)
SALES COST OF GOODS SOLD
Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
22.058.700.759 -
5.019.540.731 -
Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent Non - controlling interest
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF BERSIH
22.058.700.759
5.019.540.731
NET COMPREHENSIVE INCOME
69,63
31,69
NET INCOME PER SHARE
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2t, 33
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini. 3
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the years ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)
Modal ditempatkan dan disetor/ Subscribed and Catatan/ paid-up Notes capital stock Saldo per 1 Januari 2013 Pembagian deviden
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali/ Difference arising from restructuring transaction of entities under Saldo laba/ common control Retained earnings
79.200.000.000
3.740.000.000
21.533.586.536
-
-
-
24.744.675.859 (7.920.000.000)
Jumlah sebelum kepentingan non-pengendali/ Total Kepentingan before non-pengendali/ non-controlling Non-controlling interest interest 129.218.262.395 (7.920.000.000)
-
Jumlah Ekuitas/ Total Equity 129.218.262.395 (7.920.000.000)
Balance as of January 1, 2013 Distribution of dividend
-
-
-
-
Adoption of Statement of Financial Accounting Standard 38 (Revised 2012)
-
5.019.540.731
5.019.540.731
-
5.019.540.731
Net comprehensive income for the current year
25.273.586.536
-
21.844.216.590
126.317.803.126
-
126.317.803.126
Balance as of December 31, 2013
79.200.000.000
25.273.586.536
-
21.844.216.590
126.317.803.126
-
126.317.803.126
Balance as of January 1, 2014
Pembagian deviden
-
-
-
(2.534.400.000)
(2.534.400.000)
-
(2.534.400.000)
Laba bersih komprehensif tahun berjalan
-
-
-
22.058.700.759
22.058.700.759
-
22.058.700.759
Net comprehensive income for the current year
79.200.000.000
25.273.586.536
-
41.368.517.349
145.842.103.885
-
145.842.103.885
Balance as of December 31 , 2014
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 38 (Revisi 2012)
-
21.533.586.536
Laba bersih komprehensif tahun berjalan
-
-
Saldo per 31 Desember 2013
79.200.000.000
Saldo per 1 Januari 2014
Saldo per 31 Desember 2014
22,23,24,37
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
(21.533.586.536)
4
Distribution of dividend
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of the consolidated financial statements.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the years ended December 31, 2014 dan 2013 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) Catatan/ Note
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Penerimaan bunga Pembayaran bunga pinjaman Penerimaan hasil restitusi pajak Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan deposito berjangka dan rekening giro Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dividen dari entitas asosiasi Perolehan aset tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
2014
2013
888.992.005.525 (680.290.940.612) (120.603.961.430) 1.038.815.362
638.100.870.720 (435.129.110.853) (107.167.061.366) 852.910.431
(16.202.239.792) 19.648.024.498 (10.666.615.437)
(12.106.886.274) (6.795.982.424)
81.915.088.114
77.754.740.234
Net cash provided by (used in) operating activities
29.667.089.622 4.381.363.636
(3.625.154.287) 1.093.545.237
5.091.589.080 (35.733.668.074)
5.616.945.210 (11.607.840.800)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement of time deposit and current account Proceeds from sale of fixed assets Dividends received from associated entities Acquisitions of fixed assets
3.406.374.264
(8.522.504.640)
Net cash provided by (used in) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Pembayaran utang bank Penambahan/(pembayaran) utang kepada pihak-pihak berelasi Pembagian dividen
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Interest received Payment of interest and financial expenses Received from tax restitution Payment of income tax
CASH FLOWS FROM FINANCING (84.333.301.441)
87.380.561.495 (32.575.674.687)
9.391.249.046 (2.534.400.000)
(127.186.215.520) (7.920.000.000)
ACTIVITIES Proceeds of bank loans Payment of bank loans Proceeds/payments of payable to related parties Distribution of devidend
(77.476.452.395)
(80.301.328.712)
Net cash provided by (used in) financing activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
7.845.009.983
(11.069.093.118)
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Dampak perubahan selisih kurs
7.757.396.151 866.873.474
4.187.699.666 15.006.835.576
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of exchange rate differences
16.469.279.608
8.125.442.125
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
9.185.411.834
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES: Non-cash investing and financing activities: Reclassification on assets in progress to fixed assets
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN PENGUNGKAPAN TAMBAHAN: Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi aset tetap dalam penyelesaian ke aset tetap
2.300.102.625
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini. 5
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Indal Aluminium Industry Tbk ("Entitas") didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 62 tanggal 16 Juli 1971 dari Djoko Supadmo, S.H., notaris di Jakarta yang kemudian diubah dengan akta No. 2 tanggal 1 Nopember 1973 dari Eliza Pondaag, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. YA. 5/406/9 tertanggal 14 Desember 1973 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 1 tanggal 2 Januari 1974. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 83 tanggal 24 Juni 2014 dari Bambang Heru Djuwito, S.H., MH, notaris di Surabaya mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-18780.40.22.2014 dan AHU04075.40.21.2014 tanggal 10 Juli 2014.
PT Indal Aluminium Industry Tbk (the "Entity") was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No.12 year 1970 based on notarial deed No. 62 dated July 16,1971 of Djoko Supadmo, S.H., notary in Jakarta which was amended by notarial deed No. 2 dated November 1, 1973 of Eliza Pondaag, S.H., notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No.YA.5/406/9 dated December 14, 1973 and was published in the State Gazette No.1 dated January 2, 1974. The articles of association of the Company have been amended several times, most recently by notarial deed No.83 dated June 24, 2014 of Bambang Heru Djuwito, S.H., MH, notary in Surabaya, concerning the changes in its articles of association to conform with Corporate Law No. 40 year 2007 on Limited Companies, and has been approved by the Minister of Regulation and Law in his decision letter No. AHU-18780.40.22.2014 and AHU-04075.40.21.2014 dated July 10, 2014.
Kantor pusat Entitas beralamat di Jl. Kembang Jepun No. 38 - 40 Surabaya 60162, dengan pabrik berlokasi di Maspion Unit I Gedangan, Sidoarjo.
The Entity head office is located at Jl. Kembang Jepun No. 38 - 40 Surabaya 60162 and its plants are located in Maspion Unit I Gedangan, Sidoarjo.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan entitas terutama meliputi bidang manufaktur aluminium sheets, rolling mill, dan extrusion plant. Entitas mulai berproduksi secara komersial pada bulan Januari 1974.
In Accordance with articles number 3 of Entity article association, the scope of its activities is mainly to engage in the manufacture of aluminium sheets, rolling mill, and plant extrusion. The Entity started commercial operations in January 1974.
Hasil produksi Entitas dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk Australia, Asia dan Eropa. Jumlah karyawan (termasuk karyawan tidak tetap) Entitas dan Entitas Anak rata-rata 2.040 dan 1.538 orang pada tahun 2014 dan 2013.
The Entity product are marketed both domestically and internasionally, including Australia, Asia and Europe. The Entity and Subsidiaries had an average total number of employees (including non permanent employees) of 2,040 and 1,538 employees in 2014 and 2013.
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors
Entitas tergabung dalam kelompok usaha Maspion. Susunan pengurus Entitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Entity is part of Maspion group. The Entity management on December 31, 2014 and 2013, consist of the following:
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Angkasa Rachmawati Gunardi Budiprajogo Limanto Supranoto Dipokusumo
6
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
a. Establishment and general information (continued) Board of Commissioners and Board of Directors (continued)
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi (lanjutan)
Dewan Direktur/ Board of Directors Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
President Director Director Director Director Director
Alim Markus Alim Mulia Sastra Alim Prakasa Welly Muliawan Cahyadi Salim
The Entity Audit Committee at December 31, 2014 and 2013 consist of the following:
Susunan Komite Audit Entitas pada tanggal 31 Desember 2014 and 2013 adalah:
Komite Audit/ Audit Committee Ketua Anggota Anggota
31 Des 2014 / Dec 31, 2014 Supranoto Dipokusumo Bambang Sukristiono Dina Kusumawati
31 Des 2013 / Dec 31, 2013 Budiprajogo Limanto Heri Kustiyono Rudiantoro Dina Kusumawati
Salaries and allowances for Board of Commisioners and Board of Directors for the years ended December 31, 2014 and 2013 were as follows:
Perincian gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 Des 2014 / Dec 31, 2014
31 Des 2013 / Dec 31, 2013
1.368.576.000 2.923.920.000
2.286.240.000 2.256.000.000
Dewan Komisaris Dewan Direksi b. Entitas Anak yang dikonsolidasi
Chief Members Members
Board of Commissioners Board of Directors
b. Consolidated Subsidiaries The Entity has ownership interest in the following Subsidiaries:
Entitas memiliki saham Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
PT Indalex
Sidoarjo
PT Indal Investindo
Surabaya
PT Indal Servis Sentra
Surabaya
Jasa Konstruksi/ Construction Services Investasi/ Investment Perdagangan Umum/ General Trading Jasa Software/ Software Services
PT ERP Multisolusi Indonesia Surabaya 99,99% dimiliki PT Indal Investindo/ Owned by PT Indal Investindo
7
Persentase kepemilikan/ Percentage of Ownership
Tahun operasional komersial/ Start of commercial operations
99,99%
1993
323.110.215.897
99,99%
1997
100.521.364.814
99,99%
1999
16.285.000
99,99%
1999
1
Jumlah aset per 31 Desember 2014/ Total assets as of December 31, 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
c. Penawaran umum efek Entitas
c. Public offering of shares of the Entity
Pada tanggal 10 Nopember 1994, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1848/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 13.200.000 saham Entitas kepada masyarakat. Pada tanggal 5 Desember 1994 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On November 10, 1994, the Entity obtained notice of effectively from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in its Letter No. S-1848/PM/1994 for its public offering of 13,200,000 shares. On December 5, 1994, these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Entitas sejumlah 316.800.000 dan 158.400.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On December 31, 2014 and 2013, all of the Entity shares totalling to 316,800,000 and 158,400,000 shares are listed in Indonesia Stock Exchange.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian PT Indal Aluminium Industry Tbk dan Entitas Anak disusun oleh manajemen berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia dan diselesaikan pada tanggal 20 Maret 2015.
The consolidated financial statements of PT Indal Aluminium Industry Tbk and its Subsidiaries were prepared by the management in accordance with Indonesian Financial Accounting Standard and completed on March 20, 2015.
a. Pernyataan kepatuhan dan prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian
a. Statement of compliance and basis of preparation of consolidated financial statements
Pernyataan kepatuhan
Statement of compliance
Laporan keuangan konsolidasian ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Kebijakan akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian sebagaimana dijelaskan sebagai berikut.
Consolidated financial statements prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards ("SAK"). The accounting policies adopted are in accordance with the policies used to prepare consolidated financial statements as described below.
Prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian
Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK) dan peraturan mengenai pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") (dahulu bernama BAPEPAM-LK) sesuai dengan Surat Keputusan No. Kep-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards in Indonesia (“SAK”) comprising of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK) and Regulation of the Financial Services Authority ("OJK") (formerly BAPEPAM-LK) for the guidance on financial statements presentation and disclosures as mentioned by the Decision Letter No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian tersebut adalah mata uang Rupiah dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Rupiah currency while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
8
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Pernyataan kepatuhan dan prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Statement of compliance and basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
AKUNTANSI
Prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
Basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
b. Prinsip Konsolidasian
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas dan laporan keuangan seluruh Entitas Anak yang berada di bawah pengendalian Entitas (Catatan 1b).
The consolidated financial statements include the Entity financial statements and the financial statements of all Subsidiaries that are controlled by the Entity (Note 1b).
Entitas telah menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri". PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
The Entity has adopt PSAK No. 4 (Revised 2009), "Consolidated and Separate Financial Statements". PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar Entitas dan Entitas Anak telah dieliminasi.
All significant balance and transactions between the Entity and its Subsidiaries have been eliminated.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara Entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Entity obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Entity owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an Entity.
Pengendalian juga ada ketika Entitas Induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu Entitas jika terdapat: - Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; - Kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional Entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; - Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan Entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau; - Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan Entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Control also exists when the parent owns half of less of the voting power of an Entity when there is:
9
-
-
-
Power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; Power to govern the financial and operating policies of the Entity under a statute or an agreement; Power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the Entity is by that board or body; or; Power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the Entity is by that board or body.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
b. Principles of Consolidation (continued) Losses of a non-wholly owned Subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
AKUNTANSI
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas: - Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; - Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada; - Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan - Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba (rugi) komprehensif dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Entitas, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.
c. Penjabaran mata uang asing
In case of loss of control over a Subsidiary, the Entity: -
-
Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; Derecognizes the carrying amount of any NCI; Derecognizes the cummulative translation differences, recorded in equity, if any; Recognizes the fair value of the consideration received; Recognizes the fair value of any investment retained; Recognizes any surplus or deficit in the statements of comprehensive income; and Reclassifies the parent's share of components previously recognized in other comprehensive income to the statements of comprehensive income or transferred to retained earnings, as appropriate. NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Entity, which are presented in consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent Entity.
c. Foreign currency translation
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Entitas menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.
The Entity maintain its accounting records in Rupiah and transactions in foreign currencies are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan, termasuk keuntungan atau kerugian sehubungan dengan kontrak valuta berjangka.
As of the statements of financial position dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at such dates as published by Bank Indonesia. The net foreign exchange gains or losses arising are recognized in the current year consolidated statements of comprehensive income, including gains or losses arising from forward exchange contract.
10
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Foreign currency translation (continued)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Exchange rates used as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 31 Des 2014 / Dec 31, 2014
United States Dollar Hongkong Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Ren Mingbi Euro Australian Dollar New Taiwan Dollar New Zealand Dollar Canadian Dollar Thailand Bath
12.440 1.604 9.422 104 19.370 2.033 15.133 10.218 392 9.762 10.734 378
Penjabaran ini berdasarkan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") (dahulu bernama BAPEPAM-LK) No. Kep-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten. d. Pengakuan pendapatan dan beban
31 Des 2013 / Dec 31, 2013 12.189 1.572 9.628 116 20.097 1.999 16.821 10.876 408 10.021 11.443 371
This translation is based on the decision letter of the Regulation of the Financial Service Authority ("OJK") (formerly BAPEPAM-LK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012, regarding Guidelines of Financial Statements Presentation and Disclosure. d. Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Entitas dan Entitas Anak dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan:
Revenue is recognized to the extent when it is probable that the economic benefits will flow to the Entity and its Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan barang
Sale of goods
Penjualan diakui pada saat produk dikirimkan dan risiko serta hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.
Sales are recognized when goods already delivered and also its risks and the rights of ownership have been transferred to the customers. Expenses are recognized when incurred.
Penjualan jasa
Rendering of services
Pengakuan pendapatan untuk PT Indalex, Entitas Anak yang bergerak dalam bidang pemberian jasa konstruksi menggunakan metode persentase penyelesaian.
The revenue of the PT Indalex, Subsidiary on construction services is recognized by using the percentage-of-completion method.
Bunga
Interest
Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aset tersebut kecuali kolektibilitas diragukan.
Interest income is recognized as the interest accrues (taking into account the effective yield on the related asset), unless collectibility is in doubt.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis ).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
11
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
e. Kas dan setara kas
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Cash and cash equivalent
Kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang dimiliki hingga jatuh tempo, dicatat sebesar nilai perolehannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya.
Cash on hand and in banks and short-term deposits which are held to maturity are carried at cost and not pledged as collateral for liabilities and other borrowings.
Kas dan setara kas didefinisikan sebagai saldo kas dan bank, deposito dan investasi jangka pendek yang sangat likuid dan dengan segera dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Cash and cash equivalents are defined as cash on hand and in banks, demand deposits and short-term and highly liquid investments readily convertible to known amounts of cash and subject to insignificant risk of changes in value.
Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan.
For the purposes of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturities of less than three months.
f. Saldo bank yang dibatasi penggunaannya
f. Restricted bank accounts
Kas dan setara kas yang ditempatkan sebagai setoran jaminan atas fasilitas letter of credit dan bank garansi, disajikan sebagai "Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya". g. Investasi
Cash and equivalent cash which are placed as margin deposits for letter of credit and bank guarantee facilities, classified as "Restricted bank accounts". g. Investments
Deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito jangka pendek yang jangka waktunya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dicatat sebesar nilai nominal. h. Instrumen keuangan
Short-term deposits with maturities of less than three months but held for collateral or have a restriction and short-term deposits with maturities of more than three months are presented as short-term investments and carried at nominal value. h. Financial instrument
Entitas telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", PSAK 55 (Revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK 60, "Instrumen keuangan: Pengungkapan". Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
The Entity have adopted PSAK 50 (revised 2010), "Financial Instruments: Presentation", PSAK 55 (revised 2011), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosure". The Entity classifies its financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Entitas dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2011) are classified as financial assets measured at fair value through consolidated statements of comprehensive income, loans and receivables, held to maturity investments or financial assets available for sale, whichever is appropriate. The Entity and its Subsidiaries determine the classification of financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the classification of those assets at the end of each financial period.
12
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Financial instrument (continued)
h. Instrumen keuangan (lanjutan) Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Aset keuangan pada pengakuan awal diakui sebesar nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
Financial assets at initial recognition are recognized at fair value. In the case of financial assets not measured at fair value through consolidated statements of comprehensive income, the fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of these financial assets.
Aset keuangan Entitas dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, instrumen keuangan yang tidak memiliki kuotasi, dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
Financial assets of the Entity and its Subsidiaries include cash and cash equivalents, trade accounts receivable and other receivables, financial instruments that without quotation, and other current and non-current financial assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Measurement after initial recognition
Entitas dan Entitas Anak mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori pinjaman dan piutang. Klasifikasi ini bergantung kepada tujuan akuisisi aset keuangan tersebut dan ditentukan pada saat pengakuan awal.
The Entity and its Subsidiaries classifies its financial assets in the category loans and receivables. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired and determined at initial recognitions. Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determined term of payments that are not quoted in an active market. Loan and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Liabilitas keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Entitas dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (revised 2011) could be classified as financial liabilities measured at fair value through consolidated statements of comprehensive income, loans and debt, or derivatives that are designated as hedging instruments in an effective hedge, whichever is appropriate. The Entity and its Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at the time of initial recognition.
13
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Financial instrument (continued)
h. Instrumen keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Liabilitas keuangan pada pengakuan awal diakui sebesar nilai wajarnya. Dalam hal liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities at initial recognition are recognized at fair value. In the case of financial liabilities not measured at fair value through consolidated statements of comprehensive income, the fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of these financial liabilities.
Liabilitas keuangan Entitas dan Entitas Anak meliputi utang usaha dan utang lainnya, beban yang masih harus dibayar, utang jangka panjang, utang pihak-pihak berelasi, dan liabilitas keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
Financial liabilities of the Entity and its Subsidiaries include trade account payables and other payables, accrued expenses, long-term debt, payable to related parties, and other current and non-current financial liabilities.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Measurement after initial recognition
Entitas dan Entitas Anak mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori pinjaman dan utang.
The Entity and its Subsidiaries classify its financial liabilities as debt and payable.
Pinjaman dan utang
Debt And Payable
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, debt and interest bearing payable are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liability is derecognized through the amortization process.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and if only, currently owns the rights to perform legal power to offset the amount that has been recognized and there is an intention to settle on a net basis, or to realize its assets and settle their liabilities simultaneously.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost of the financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Cost amortized calculated using the effective interest method less any allowance for impairment in value and payment of principal or value that can not be billed. The calculation is considered a premium or discount on acquisition and includes transaction fees and expenses which are an integral part of the effective interest rate.
14
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Financial instrument (continued)
h. Instrumen keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Measurement after initial recognition (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan Entitas dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period the Entity and its Subsidiaries evaluate whether there is objective evidence that financial assets or group of financial assets are impaired.
Financial assets that recorded at amortized cost
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Entitas dan Entitas Anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Entitas dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For loans and receivables that recorded at amortized cost, the Entity and its Subsidiaries first determine whether there is objective evidence of individual impairment of individually significant financial assets, or collectively for financial assets with insignificant balance individually. If the Entity and its Subsidiaries determine that there is no objective evidence on impairment of financial assets, which are assessed individually, regardless whether financial assets is significant or not, then they classify the assets into a group of financial assets that has similar credit risk characteristics and assess the impairment in that group collectively.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut (jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini).
Asset, which is impaired individually, an the impairment loss is recognized or still recognized, is not included in the impairment assessment collectively. If there is objective evidence that an impairment has occurred, the losses are measured as the difference between the carrying value of assets with a present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not happened). The present value of estimated future cash flows is discounted using the initial effective interest rate of the financial assets (if the loans and receivables which have variable interest rates, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate).
15
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Financial instrument (continued)
h. Instrumen keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Measurement after initial recognition (continued)
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Financial assets that recorded at amortized cost (continued)
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Entitas dan Entitas Anak.
The carrying value of the asset is reduced through use of the allowance account and the loss recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income is recognized based on the carrying value of which has been reduced, based on the effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with related provisions, will be written off when there is no realistic possibility of recovery in the future and all collateral has been realized or have been transferred to the Entity and its Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, on the future period, the impairment loss is increased or decreased because of an event occurring after the impairment is recognized, the impairment losses previously recognized increased or decreased by adjusting the allowance account. If the impairment is then restored, then the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Derecognition of financial assets and liabilities
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
Financial assets
Aset keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Entitas dan Entitas Anak telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “passthrough” ; dan baik (a) Entitas dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Entitas dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
16
Financial assets (or whichever is appropriate, part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) are derecognized when: (1) the right to receive cash flows from such asset has expired, or (2) the Entity and its Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from an asset or have an obligation to pay cash flows to be received in full amount without material delay to a third party in the "pass-through" agreement; and either (a) the Entity and its Subsidiaries has transferred substantially all the risks and benefits of the asset, or (b) the Entity and its Subsidiaries substantially do no transfer or do not have all the risks and benefits of an asset, but has transferred control of the asset.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Financial instrument (continued)
h. Instrumen keuangan (lanjutan)
Financial liabilities
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when the liabilities is terminated or canceled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liabilities are replaced by other financial liabilities from the same lender with substantially different terms, or substantial terms modification of an liabilities which currently exist, the exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and recognition of new liabilities, and the difference between the carrying amount of each liability is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
i. Piutang usaha
i. Accounts receivable
Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai faktur dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang dibuat apabila terdapat kemungkinan besar bahwa piutang tersebut tidak dapat diterima seluruhnya. Penghapusan piutang dicatat pada saat terjadinya penghapusan tersebut. j. Persediaan
Accounts receivable are recognized and carried at original invoice amount less provision for declining in value. A provision for declining in value accounts is made when collection of the full amount is no longer probable. Bad debts are written off as incurred.
j. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi yang dikehendaki. Termasuk dalam nilai persediaan barang jadi dan barang dalam proses adalah bahan baku, upah langsung dan beban overhead pabrik tetap maupun variabel.
Cost is includes all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition. Within inventory value of finished goods and goods in process are the raw materials, direct wages and the cost of fixed and variable factory overhead.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang jadi yang dihasilkan.
Net realizable value is the estimated selling price of a reasonable time after deducting the estimated costs to complete and sell the finished goods produced.
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.
Provision for declining in value of inventory are determined by the calculation of inventory value by the end of the accounting period.
17
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Prepaid expenses
k. Beban dibayar dimuka Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. Investasi pada Entitas Asosiasi
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight line method.
l. Investments in Associates
Entitas menerapkan PSAK No.15 (Revisi 2009), "Investasi pada Entitas Asosiasi". PSAK ini mengatur akuntansi investasi dalam Entitas Asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.
The Entity implemented SFAS 15 (Revised 2009), "Investments in Associates". This revised SFAS applied retrospectively and organize accounting for investments in Associates in terms of determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment of investments and separate financial statements.
Investasi Entitas pada Entitas Asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah suatu Entitas dimana Entitas Induk memiliki pengaruh signifikan.
Investments Entity in Associates measured using the equity method. Associates is an entity in which the Parent Entity has significant influence.
Investasi pada Entitas Asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana jumlah tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Entitas atas laba atau rugi dan penerimaan deviden dari Entitas Asosiasi sejak tanggal perolehan.
Investments in Associates are accounted for using the equity method, whereby the carrying amount of the investment is increased or decreased to recognize the portion of the profit or loss Entities and Associates receipt of dividends from the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Entitas mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Entitas dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam Entitas Asosiasi.
Consolidated statements of comprehensive income reflects the share of the results of operations Associates. Where there has been a change recognized directly in the equity of Associates, Entity recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Gains or unrealized losses as a result of transactions between Entities with Associates are eliminated to the extent of interest in Associates.
Setelah menerapkan metode ekuitas, Entitas menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Entitas dalam Entitas Asosiasi. Entitas menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Entitas menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After applying the equity method, the Entity determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on investment in Associates Entities. Entity determines at each reporting date whether there is objective evidence which indicates that the investment in Associates impaired. In this regard, the Entity calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount and the carrying value and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
18
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
m. Aset tetap
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Fixed asset
Entitas telah menerapkan PSAK No. 16 "Aset Tetap" (Revisi 2011) sebagaimana ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Entitas telah menetapkan model biaya terhadap pengelolaan aset tetapnya.
The Entity has been implemented PSAK No. 16 "Fixed Assets" (Revised 2011) as determined by the Indonesian Institute of Accountants. The Entity has decided to use cost method concerned to the fixed assets accounting policy.
Aset tetap, kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan Depreciation is computed using the straight-line method metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat based on their estimated useful lives of the assets except land ekonomis aset tetap sebagai berikut: as follows: Tahun/ Years 20 Bangunan Buiding Mesin-mesin dan peralatan 5-15 Machineries and equipment 5 Kendaraan Vehicles 5-10 Inventaris Inventory Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land are stated at cost and not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya, sedangkan pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kerja, dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari akun aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan ke laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
The cost of maintenance and repair are charged to operations as incurred, expenditure which extend the useful life of the asset or result in increased future economic benefit such as in capacity and improvement in the quality of output or standard of performance are capitalized. When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current consolidated statements of comprehensive income.
Aset-aset yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aset lancar, investasi, maupun aset tidak berwujud disajikan dalam aset lain-lain.
Assets that can not properly classified under current assets, investments, and intangible assets are presented in other assets.
Aset dalam penyelesaiaan Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Assets in progress Assets in progress is stated at cost. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is substantially completed and the constructed assets are ready for its intended use.
n. Penurunan nilai aset
n. Impairment of assets
Setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas dan Entitas Anak menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At each statements of financial position date, the Entity and its Subsidiaries review whether there is any indication of assets impairment or not.
Aset tetap dan aset lain-lain, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.
Fixed assets and other assets, including intangible assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable.
19
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Impairment of assets (continued)
n. Penurunan nilai aset (lanjutan) Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. o. Aset tak berwujud
An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the assets exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset's net selling price and value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
o. Intangible Assets
Aset tak berwujud merupakan "technical support fee " atas penggunaan hak paten dari GE Aluminium Sash Co, Ltd. Aset tak berwujud tersebut diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 8 tahun. p. Properti investasi
Intangible asset is a "technical support fee" for the use of patent right from GE Aluminum Sash Co., Ltd. Intangible asset is amortized using straight-line method for 8 years.
p. Investment property
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki Entitas Anak, dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Properti investasi dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. q. Pihak-pihak berelasi
Investment property represents land or buildings held by the Subsidiary, rather than for use or sale in the ordinary course of business. Investment property is stated at book value, which is acquisition cost less accumulated depreciation.
q. Related parties
Entitas dan Entitas Anak dalam melakukan usahanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 (revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
In the ordinary course of business, the Entity and Subsidiaries has transactions with entities which are regarded as having special relationship as defined under PSAK No. 7 (revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Entitas dan Entitas Anak jika:
A party is considered to be related party to the Entity and its Subsidiaries if:
-
-
Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Entitas dan Entitas Anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Entitas dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Entitas dan Entitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Entitas dan Entitas Anak; Suatu pihak yang berelasi dengan Entitas dan Entitas Anak; 20
-
Directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Entity and its Subsidiaries; (ii) has an interest in the Entity and its Subsidiaries that gives significant influence over the Entity and its Subsidiaries; or (iii) has joint control over the Entity and its Subsidiaries;
-
The party is an associated of the Entity and its Subsidiaries;
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
q. Related parties (continued)
q. Pihak-pihak yang berelasi (lanjutan) Suatu pihak dianggap berelasi dengan Entitas dan Entitas Anak jika (lanjutan): -
-
-
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
A party is considered to be related party to the Entity and its Subsidiaries if (continued):
Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Entitas dan Entitas Anak sebagai venture; Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Entitas dan Entitas Anak atau Induk;
-
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); Suatu pihak adalah Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa Entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Entitas dan Entitas Anak atau Entitas lain yang terkait dengan Entitas dan Entitas Anak.
-
Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. r. Pajak penghasilan
-
-
-
The party is a joint venture in which the Entity and its Subsidiaries is a venturer; The party is a member of the key management personnel of the Entity and its Subsidiaries or its parent; The party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d); The party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by, or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or The party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Entity and its Subsidiaries, or any Entity that is a related party of the Entity and its Subsidiaries.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. r. Income tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Current tax expense is provided based on the estimated income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi, yaitu dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statements of financial position date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductable temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in statements of financial position, in the same manner of current tax assets and liabilities are presented.
21
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Estimated liabilities for employees' benefits
s. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Entitas dan Entitas Anak memberikan imbalan kerja karyawan, iuran pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 setelah memperhitungkan program pensiun Entitas. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Entitas dan Entitas Anak sehubungan dengan imbalan kerja karyawan ini.
The Entity and its Subsidiary provides defined retirement benefits to their employees in accordance with Labor law No. 13/2003 . There is no provision provided for funded pension plan in relation to the employees' benefit.
PSAK 24 (Revisi 2010) memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial imbalan pasca kerja, dimana keuntungan (kerugian) aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Namun Entitas tetap memilih menggunakan metode koridor dalam perhitungan liabilitas manfaat karyawan.
PSAK 24 (Revised 2010) add another option for recognition of actuarial gain (losses) from post employment benefits, which is full recognition through other comprehensive income. The Entity still use corridor method for its employee benefit liabilities calculation.
Beban imbalan kerja karyawan yang dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 ditentukan dengan metode projected unit credit . Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The cost of providing employee benefits under the Labor Law No.13 year 2003 is determined using the projected unit credit method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of any plan assets at that date. These gains and losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.
Keuntungan dan kerugian ini diakui menggunakan metode garis lurus atas rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, beban jasa lalu atas liabilitas manfaat pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pasti dari program yang telah ada diamortisasi selama sisa periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.
These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
t. Laba per saham
t. Earning per share
Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
In accordance with PSAK No. 56, "Earning per Share", net basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of common stock outstanding during the period.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif menjadi saham.
Diluted earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of common stock added to the weighted average number of shares adjusted to assume conversion of all diluted potential common stock.
22
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
u. Informasi segmen
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u. Segment information
Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments", business segments provide information about the goods or services which have different risks and returns from any other segments. Geographical segments provide information about the goods or services in certain economical geography which have different risks and returns from any other component that operated in the other economical geographies.
Pendapatan, beban, aset atau liabilitas segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi dalam kelompok entitas dieliminasi dalam proses konsolidasi, kecuali untuk saldo dan transaksi di dalam kelompok entitas yang terjadi antara kelompok entitas yang berada dalam suatu segmen.
Revenue, expense, assets and liabilities of the segments are determined before intra-group balances and transactions within the group are eliminated as part of the consolidation process, except for the intra-group balances and transactions that are done within the group in the same segment.
v. Perubahan kebijakan akuntansi
v. Changes in accounting policies
Pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan.
In December 2013, the Accounting Standards Board of The Indonesian Intitute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning January 1, 2015. Early adoption of these standards is not permitted.
-
PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan";
-
PSAK No. 1 (Revised 2013), "Presentation of Financial Statements";
-
PSAK No. 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri";
-
PSAK No. 4 (Revised 2013), "Separate Financial Statements";
-
PSAK No. 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama";
-
PSAK No. 15 (Revised 2013), "Investments in Associates and Joint Ventures";
-
PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja";
-
PSAK No. 24 (Revised 2013), "Employee Benefits";
-
PSAK No. 46 (Revisi 2013), "Pajak Penghasilan";
-
PSAK No. 46 (Revised 2013), "Income Taxes";
-
PSAK No. 48 (Revisi 2013), "Penurunan Nilai Aset";
-
PSAK No. 48 (Revised 2013), "Impairment of assets";
-
PSAK No. 50 (revisi 2013) “Instrumen keuangan: Penyajian”;
-
PSAK No. 50 (revised 2013) “Financial instrument: Presentation”;
-
PSAK 55 (revisi 2013) “Instrumen Pengakuan dan Pengukuran”;
keuangan:
-
PSAK 55 (revised 2013) “Financial instrument: Recognition and Measurement";
-
PSAK 60 (revisi Pengungkapan”;
keuangan:
-
PSAK 60 (revised 2013) "Financial instrument: Disclosure”;
-
PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasian";
-
PSAK No. 65, "Consolidated Financial Statements";
-
PSAK No. 66, "Pengaturan Bersama";
-
PSAK No. 66, "Joint Arrangements";
-
PSAK No. 67, "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain";
-
PSAK No. 67, "Disclosure of Interests in Other Entities";
-
PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar";
-
PSAK No. 68, "Fair Value Measurement";
2013)
“Instrumen
23
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v. Changes in accounting policies (continued)
v. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) -
ISAK 26 (revisi 2013) “Penilaian ulang derivatif melekat”;
-
ISAK 26 (revised 2013) “Revaluation of embedded derivative”;
-
ISAK No. 27, "Pengalihan Aset dari Pelanggan";
-
ISAK No. 27, "Transfers Assets from Customer";
-
ISAK No. 28, "Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas";
-
ISAK No. 28, "Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instrument";
-
Pencabutan PSAK 12 (revisi 2009) “Bagian partisipasi ventura bersama”;
-
Withdrawal of PSAK 12 (revised 2009) “Interest in joint venture”;
-
Pencabutan ISAK 7 "Konsolidasi entitas bertujuan khusus";
-
Withdrawal of ISAK 7 "Consolidation - special purpose entities";
-
Pencabutan ISAK 12 "Pengendalian bersama entitas: Kontribusi non moneter oleh venturer".
-
Withdrawal of ISAK 12 "Jointly controlled entities: Non monetary contribution by venturers".
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Entitas masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Entitas. 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
As at the authorisation date of this financial statements, the Entity is still evaluating the potential impact of these new and revised PSAK and its impact to Entity's financial statement. 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Judgments The preparation of the consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The following judgments are made by management in the process of applying the accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and liabilities
Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan pada Catatan 2.h.
The Entity determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Entity's accounting policies disclosed in Note 2.h.
24
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha
Provision for declining in value of accounts receivable
Entitas dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Entitas dan Entitas Anak.
The Entity and its Subsidiaries evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Entity and its Subsidiaries use judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Entity and its Subsidiaries expected to collect.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Entitas dan Entitas Anak sebelum cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp 226.212.571.160 dan Rp 163.046.959.584 Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam catatan 7 dan 8.
These specific provisons are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of provision for declining in value of trade accounts receivable. The carrying amount of the Entity and its Subsidiaries trade accounts receivable before provision for declining in value as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 226,212,571,160 and Rp 163,046,959,584, respectively. Further details are shown in note 7 and 8.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Entity recognizes liabilities for the corporate income tax based on estimates of whether there will be additional corporate income tax.
Estimasi dan asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Entitas mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Entity based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Entity. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
25
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pensiun dan imbalan kerja
Pension and employees' benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Entity's obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Entitas langsung diakui dalam laba (rugi) komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Entitas dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Entitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp 26.429.233.925 dan Rp 21.644.692.662 (Catatan 30).
Actual results that differ from the Entity's assumptions are recognized immediately in the consolidated statements of comprehensive income as and when they occurred. While the Entity believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Entity's actual experiences or significant changes in the Entity's in the Entity's assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employees' benefits and net employee benefits expenses. The carrying amount of the Entity's estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 26,429,233,925 and Rp 21,644,692,662 (Note 30).
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Entitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp 103.335.945.534 dan Rp 84.097.628.783 (Catatan 12).
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Entity conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Entity's fixed assets as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 103,335,945,534 and Rp 84,097,628,783 (Note 12).
Instrumen keuangan
Financial instrument
Entitas mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Entitas menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba (rugi) komprehensif konsolidasian Entitas.
The Entity and its Subsidiaries carry certain financial assets and liabilities at fair value, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair value would differ if the Entity and its Subsidiaries utilized a different valuation methodology. Any changes in a fair value of these financial assets and liabilities would directly affect the Entity's consolidated comprehensive profit or loss.
26
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan)
Financial instrument (continued)
Nilai tercatat dari liabilitas keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp 65.705.333.682 dan Rp 150.038.635.123 (Catatan 19).
The carrying amount of financial liability carried at fair value in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 65,705,333,682 and Rp 150,038,635,123 (Note 19).
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan
Provision for declining in value of inventory
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.
Provision for declining in value of inventory is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, physical condition of inventory on hand, their market sales price, the estimated cost of completion and the estimated costs incurred of their sales.
Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat dari persediaan Entitas sebelum penyisihan penurunan nilai masing-masing pada tahun 2014 sebesar Rp 331.808.681.571 dan tahun 2013 sebesar Rp 281.336.610.463. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam catatan 9.
The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received which affects the estimated amount. The carrying amount of the Entity's inventory before provision for declining in value, each Rp 331,808,681,571 in 2014 and Rp 281,336,610,463 in 2013, respectively. Further details are shown in note 9.
27
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
4. KAS DAN SETARA KAS
4. 2014
Kas Setara kas - pihak-pihak berelasi Rupiah PT Bank Maspion Indonesia Setara kas - pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Jawa Timur Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Sub jumlah Valuta asing Dollar Amerika Serikat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dollar Australia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub jumlah Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2013
709.532.204
1.251.476.594
478.753.135
Cash
1.862.795.069
Cash equivalents - related party Rupiah PT Bank Maspion Indonesia
962.726.105 482.176.998 46.394.934 28.821.511
123.908.880 16.799.653 35.468.656 533.513.318
22.322.895 15.544.895 9.270.362 7.642.380
139.225.636 34.943.974 559.308.500 5.352.884
2.826.376.674
3.311.316.570
Sub total
4.512.981.707 3.277.627.134 1.545.309.116
27.253.385 467.848.436 138.644.268
864.743.338 476.805.420 248.209.100 110.425.775
109.271.338 3.157.961.712 160.012.560 179.298.850
1.897.269.140
95.081.871
Foreign currency United States Dollar PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Australian Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
12.933.370.730
4.335.372.420
Sub total
16.469.279.608
8.125.442.125
Total
Placement of cash in bank at PT Bank Maspion Indonesia (a related party) are done at similar interest rates, terms and conditions as those which are done at third party banks (Note 34).
Penempatan giro bank pada PT Bank Maspion Indonesia (pihak berelasi) dilakukan dengan tingkat bunga, kondisi dan syarat yang sama sebagaimana halnya jika ditempatkan pada bank pihak ketiga (Catatan 34).
Interest rates of cash equivalents per annum:
Tingkat bunga setara kas per tahun: Saldo bank Rupiah Dollar Amerika Serikat dan Dollar Australia
Cash equivalents - third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Jawa Timur Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
2014
2013
0%-2%
0%-2%
0%-0,5%
0%-0,5%
28
Cash in bank Rupiah United States Dollar and Australian Dollar
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
5. SALDO BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
5.
Restricted bank accounts consist of:
Saldo bank yang dibatasi penggunaannya terdiri atas: 2014 Rekening giro Rupiah: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Dollar Amerika Serikat: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jumlah
RESTRICTED BANK ACCOUNTS
2013
1.267.329.941
4.813.087.800
6.021.923.975 192.792.259
4.139.611.481 -
Current account Rupiah: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk United States Dollar: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
7.482.046.175
8.952.699.281
Total
Restricted current accounts were pledged as security for letter of credit (L/C facility) and or Bank Guarantee of PT Bank Muamalat Indonesia Tbk and PT Bank Danamon Indonesia Tbk with maturities less than 1 year (Note 18 and 19).
Saldo rekening giro yang dibatasi penggunaannya dijaminkan untuk penerbitan Letter of Credit (fasilitas L/C) dan atau Bank Garansi dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jangka waktu kurang dari satu tahun (Catatan 18 dan 19). 6. INVESTASI JANGKA PENDEK
6. 2014
SHORT-TERM INVESTMENTS 2013
Deposito berjangka Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
10.093.890.825 -
5.108.192.002 36.851.863.350
Dollar Amerika Serikat: Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
15.459.014.462 -
8.411.596.112 2.566.783.998 2.281.559.448
25.552.905.287
55.219.994.909
Jumlah
United States Dollar: Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Interest rates of time deposits per annum:
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun:
Deposito berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
Time deposits Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2014
2013
4,75% - 7,25% 0,02% - 2,0%
3,8% - 7,5% 0,1% - 5,25%
Time deposits Rupiah United States Dollar
Deposito berjangka pada PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Standard Chartered Bank digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 18 dan 19).
Time deposits in PT Bank CIMB Niaga Tbk and Standard Chartered Bank are used as collateral for bank loans (Note 18 and 19).
Deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, merupakan dana Entitas Anak yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan fasilitas bank garansi dan jaminan kredit yang diperoleh PT Indalex (Entitas Anak) dari Bank tersebut (Catatan 38).
Time deposits with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is restricted by the bank in relation to the bank guarantee and credit quarantee facilities obtained by PT Indalex (Subsidiary) from the bank (Note 38).
29
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
7. PIUTANG USAHA, PIHAK KETIGA
7.
Accounts receivable due from third parties represent receivable on export and local sales both of finished goods and merchandise goods with details are as follows:
Piutang usaha pada pihak ketiga merupakan tagihan yang timbul atas penjualan ekspor dan lokal atas barang jadi maupun barang dagangan dengan rincian sebagai berikut: 2014 Pihak ketiga: PT Mulia Karya Gemilang Youngman Group Ltd Dayco Industries, LLC Jo. Sahid Megatama Karya Gemilang PT Duta Anggada Realty PT Simpruk Arteri Realty Jo Ssangyong - Indo PT Acset Indonusa PT Ciputra Adigraha PT Wahana Nusantara PT Graha Lintas Properti PT Sinar Grahamas Lestari Tbk PT Telkom Landmark Tower Ladder Solutions Ltd Flextronic Tech (Mly) PT Graha Emera Abadi Nam Bersatu Modern Group Yanjin Indonesia PT MNC Land Tbk PT Grand Sayla Indonesia PT Jagat Interindo PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Alfa Goldland Realty Sinobec Trading Inc PT Andika Multi Karya Pan Pacific IntTrad PT Balfour Baetty Sakti Indonesia PT Grand Indonesia PT Pakuwon Jati PT Gudang Garam,Tbk PT Bintang Rajawali Perkasa Schuco International Ltd PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk PT Wika-Adhi-Pp Kso Innomet Inter Ltd PT Chitatex Peni PT Sarananeka Indahpancar PT Alfindo Mercu Estate Capral Aluminium Industry Ltd Asteem Products Pte PT Wiratara Prima PT Para Bandung Propertindo PT Grahalestari Ciptakencana Sri Murni Group PT Tatamulia Nusantara Indah PT Panen GL Indonesia PT Elite Prima Hutama Sub jumlah (dipindahkan)
ACCOUNTS RECEIVABLE, THIRD PARTIES
2013
20.114.665.210 16.148.321.082 14.829.352.044 12.598.565.000 12.264.468.358 12.044.739.864 11.920.262.589 7.431.759.939 7.239.737.382 5.809.327.556 5.237.638.711 5.017.584.979 4.924.620.781 4.696.912.219 4.528.829.396 3.882.208.576 3.882.109.581 3.623.226.594 3.558.099.801 3.519.689.670 3.370.498.285 3.339.176.222 3.165.909.091 2.985.009.926 2.902.389.586 2.724.310.455 2.372.508.381 2.338.773.055 2.292.724.683 2.193.946.680 1.988.703.728 1.797.951.250 1.621.626.533 1.466.352.062 1.269.907.429 1.259.606.726 1.192.475.845 1.113.250.000 1.111.456.070 1.105.303.580 1.049.660.330 1.002.250.000 756.354.273 597.132.030 508.575.440 427.067.288 106.318.021 100.000.000
7.565.380.881 2.926.428.610 3.945.969.105 9.412.189.143 6.243.582.783 24.598.683.159 8.056.678.916 2.264.846.717 4.413.938.700 1.641.795.625 2.897.073.492 3.611.353.866 11.238.325.100 1.654.530.671 3.111.908.257 4.375.735.658 2.292.724.683
209.431.356.301
126.507.693.880
5.927.768.980 1.375.082.147 1.371.359.174 1.195.930.390 2.835.294.504 1.002.250.000 2.151.088.504 1.550.758.375 4.302.747.573 1.807.254.739 1.130.634.619 1.606.379.509
30
Third parties: PT Mulia Karya Gemilang Youngman Group Ltd Dayco Industries, LLC Jo. Sahid Megatama Karya Gemilang PT Duta Anggada Realty PT Simpruk Arteri Realty Jo Ssangyong - Indo PT Acset Indonusa PT Ciputra Adigraha PT Wahana Nusantara PT Graha Lintas Properti PT Sinar Grahamas Lestari Tbk PT Telkom Landmark Tower Ladder Solutions Ltd Flextronic Tech (Mly) PT Graha Emera Abadi Nam Bersatu Modern Group Yanjin Indonesia PT MNC Land Tbk PT Grand Sayla Indonesia PT Jagat Interindo PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Alfa Goldland Realty Sinobec Trading Inc PT Andika Multi Karya Pan Pacific Int.Trad PT Balfour Baetty Sakti Indonesia PT Grand Indonesia PT Pakuwon Jati PT Gudang Garam,Tbk PT Bintang Rajawali Perkasa Schuco International Ltd PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk PT Wika-Adhi-Pp Kso Innomet Inter Ltd PT Chitatex Peni PT Sarananeka Indahpancar PT Alfindo Mercu Estate Capral Aluminium Industry Ltd Asteem Products Pte PT Wiratara Prima PT Para Bandung Propertindo PT Grahalestari Ciptakencana Sri Murni Group PT Tatamulia Nusantara Indah PT Panen GL Indonesia PT Elite Prima Hutama Sub total(total c/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
7. PIUTANG USAHA, PIHAK KETIGA (lanjutan)
7. 2014
Pindahan PT Menara Capital Indonusa PT Bam Decorient Indonesia PT Hutama Karya (Persero) Citra Westlake City Lainnya (masing-masing dibawah 1 milyar) Sub jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah, neto
ACCOUNTS RECEIVABLE, THIRD PARTIES (continued) 2013
209.431.356.301
126.507.693.880
Total b/f
51.500.000 1.499.999 -
3.450.000.000 3.273.229.859 5.574.974.811 3.671.839.591
12.758.637.888
17.914.766.518
PT Menara Capital Indonusa PT Bam Decorient Indonesia PT Hutama Karya (Persero) Citra Westlake City Others (below Rp 1 billion each)
222.242.994.188
160.392.504.659
Sub total
(1.904.833.131)
(1.904.833.131)
220.338.161.057
2014
2013
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari > 60 hari
136.960.570.843
75.274.720.160
23.574.901.237 12.574.342.630 49.133.179.478
22.660.677.096 12.862.553.684 49.594.553.719
Sub jumlah
222.242.994.188
160.392.504.659
Jumlah
Total, net
Aging analysis of accounts receivable are as follows:
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Cadangan kerugian penurunan nilai
Provision for declining in value
158.487.671.528
(1.904.833.131)
(1.904.833.131)
220.338.161.057
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days > 60 days Sub total Provision for declining in value Total
158.487.671.528
The above accounts receivable denominated in foreign currencies with details as follows:
Piutang usaha di atas termasuk piutang usaha dalam mata uang asing, dengan perincian sebagai berikut: 2014
2013
Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Euro Dollar Singapura Dollar Taiwan
134.613.149.968 81.305.459.213 4.214.377.557 2.061.602.151 26.852.999 21.552.300
84.501.328.449 72.838.469.091 2.264.846.717 787.860.402 -
Rupiah United States Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar New Taiwan Dollar
Sub jumlah
222.242.994.188
160.392.504.659
Sub total
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
(1.904.833.131)
(1.904.833.131)
220.338.161.057
Total
Movement of provision for declining in value are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2014 Saldo awal Penambahan Penghapusan dan realisasi Saldo akhir
Provision for declining in value
158.487.671.528
2013
1.904.833.131 -
1.784.896.824 254.729.893 (134.793.586)
1.904.833.131
1.904.833.131
31
Beginning balance Additions Write-off and realization Ending balance
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
7. PIUTANG USAHA, PIHAK KETIGA (lanjutan)
7.
ACCOUNTS RECEIVABLE, THIRD PARTIES (continued)
Tidak ada pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pada tahun 2014.
There's no recovery of the provision for declining in value of receivables in 2014
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa seluruh piutang usaha kepada pihak yang berelasi dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak dilakukan cadangan kerugian penurunan nilai piutang.
Management believes that the provision for declining in value of receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. Management also believes that the receivable from related parties is collectible, thus, no provision for declining in value of accounts receivable was provided.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang pada pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations risk of third parties receivables.
Piutang usaha Entitas juga digunakan sebagai jaminan utang bank dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2014 dan 2013 dengan nilai penjaminan masing-masing sebesar Rp 60.000.000.000 (Catatan 19).
The Entity's receivables are also used as bank loan's collateral from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk in 2014 and 2013 with collateral value amounted to Rp 60,000,000,000, respectively (Notes 19).
8. PIUTANG USAHA, PIHAK BERELASI
8.
Accounts receivable due from related parties represent receivables on sales both of finished goods and merchandise goods with details are as follows:
Piutang usaha pada pihak berelasi merupakan piutang atas penjualan barang jadi maupun barang dagangan dengan rincian sebagai berikut: 2014 Pihak-pihak berelasi: PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT UACJ Indal Aluminium PT Maspion Elektronik Lain-lain Jumlah
ACCOUNTS RECEIVABLE, RELATED PARTIES
2013
2.139.005.144
2.217.856.219
1.239.491.918 115.443.200 69.319.800 406.316.910
24.833.490 115.588.920 296.176.296
Related parties: PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT UACJ Indal Aluminium PT Maspion Elektronik Others
3.969.576.972
2.654.454.925
Total
Aging analysis of accounts receivable from related parties are as follows:
Analisa umur piutang usaha kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2014
2013
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari > 60 hari
3.969.030.312
2.483.318.857
546.660 -
78.293.422 92.842.646
Not yet due Past due 1-30 days > 60 days
Jumlah
3.969.576.972
2.654.454.925
Total
The above accounts receivable from related party denominated in foreign currencies with details as follows:
Piutang usaha kepada pihak berelasi di atas termasuk piutang usaha dalam mata uang asing, dengan perincian sebagai berikut: 2014
2013
Rupiah Dollar Amerika Serikat
2.454.326.504 1.515.250.468
2.404.013.636 250.441.289
Rupiah United States Dollar
Jumlah
3.969.576.972
2.654.454.925
Total
No provision for declining in value of accounts receivable due from related parties was provided as Entity's management believes that all such receivables are collectible.
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk piutang usaha pada pihak berelasi tidak dibuat karena manajemen Entitas berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. 32
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
9. PERSEDIAAN
9.
Consist of:
Terdiri dari: 2014 Barang dalam proses Bahan baku Bahan baku dalam perjalanan Bahan pembantu Barang jadi Proyek Suku cadang Sub jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan Jumlah
2013
91.012.124.266 97.486.222.351 83.990.164.924 24.141.608.913 19.729.906.220 11.359.016.519 4.089.638.378
90.041.007.722 91.506.615.688 55.781.856.998 22.573.593.530 17.289.773.106 4.143.763.417
331.808.681.571
281.336.610.463
(2.373.283.653)
(3.083.261.193)
329.435.397.918
278.253.349.270
Work in process Raw materials Raw materials in transit Indirect materials Finished goods Project Spare part Sub total Provision for declining in value of inventories Total
Movements in provision for declining in value of inventories are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 2014 Saldo awal Penambahan Realisasi Saldo akhir
INVENTORIES
2013
3.083.261.193 159.045.579 (869.023.119)
3.200.174.141 63.942.174 (180.855.122)
2.373.283.653
3.083.261.193
Beginning balance Additions Realization Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan telah diasuransikan kepada beberapa entitas asuransi dengan leader PT Asuransi Central Asia, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD 28.418.770 atau ekuivalen dengan Rp 353.529.502.905 dan USD 28.150.100 atau ekuivalen dengan Rp 343.121.568.900. Manajemen berpendapat bahwa nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
At December 31, 2014 and 2013, inventories were insured with PT Asuransi Central Asia as lead insurer with the coverage sum of USD 28,418,770 or equivalent with Rp 353,529,502,905 and USD 28,150,100 or equivalent with Rp 343,121,568,900. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, terdapat cadangan kerugian penurunan nilai persediaan PT Indalex (Entitas Anak) masing-masing sebesar Rp 159.045.579 dan Rp 858.685.157.
At December 31, 2014 and 2013, there is provision for declining in value of inventory of PT Indalex (Subsidiary) amounted to Rp 159,045,579 and Rp 858,685,157, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan menurunnya persediaan di masa datang.
Management believes that the provision for declining in value of inventories provided are adequate to cover the declining in value of inventory in the future.
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan karena persediaan tersebut telah terjual dalam masing-masing periode berjalan.
Recovery of the provision for declining in value of inventories due to the inventories has been sold in current period, respectively.
Persediaan Entitas juga digunakan sebagai jaminan utang bank dari Standard Chartered Bank pada tahun 2014 dan 2013 dengan nilai penjaminan sebesar USD 20.000.000 atau ekuivalen dengan Rp 248.800.000.000 dan USD 20.000.000 atau ekuivalen Rp 243.780.000.000 (Catatan 18 dan 19).
The Entity's inventories are also used as bank loan's collateral from Standard Chartered Bank in 2014 and 2013 with collateral value amounted to USD 20,000,000 or equivalent to Rp 248,800,000,000 and USD 20,000,000 or equivalent to Rp 243,780,000,000 (Notes 18 and 19).
Persediaan PT.Indalex (Entitas Anak) digunakan sebagai jaminan utang bank dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai penjaminan sebesar nihil dan Rp 13.000.000.000 pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 18).
PT . Indalex's inventories (Subsidiary) are used as bank loan's collateral from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with collateral value amounted to nil and Rp 13,000,000,000 in 2014 and 2013 (Note 18).
33
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
10. UANG MUKA PEMBELIAN
10. ADVANCE PAYMENTS Consist of:
Terdiri dari: 2014
2013
Bahan Mesin
15.987.165.486 978.671.649
18.554.381.607 -
Material Machines
Jumlah
16.965.837.135
18.554.381.607
Total
The above advanced payments denominated in foreign currencies with details as follows:
Uang muka pembelian di atas termasuk uang muka pembelian dalam mata uang asing, dengan perincian sebagai berikut: 2014 Dollar Amerika Serikat Rupiah Dollar Hongkong Dollar Singapura Euro Jumlah
2013
9.664.658.889 7.211.936.223 59.158.737 20.918.581 9.164.705
10.008.416.422 8.545.965.185 -
United States Dollar Rupiah Hongkong Dollar Singapore Dollar Euro
16.965.837.135
18.554.381.607
Total
The Entity and its subsidiaries does not has advance payment balance to related party.
Entitas dan Entitas Anak tidak mempunyai saldo uang muka pada pihak berelasi. 11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Tempat kedudukan/ Domicile Metode ekuitas: PT UACJ Indal Aluminum 2.400 saham yang dimiliki oleh Entitas Anak Gresik, (PT Indal Investindo) East Java PT Weilburger Coatings Indonesia 490 saham yang dimiliki oleh Entitas Anak Gresik, (PT Indal Investindo) East Java
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED ENTITY Persentase pemilikan/ Percentage of Ownership
2014
40%
88.835.534.222
49%
10.138.096.270
9.379.029.490
Equity method: PT UACJ Indal Aluminum 2,400 shares owned by its Subsidiaries (PT Indal Investindo) PT Weilburger Coatings Indonesia 490 shares owned by its Subsidiaries (PT Indal Investindo)
98.973.630.492
85.487.121.671
Total
Jumlah
2014
Saldo akhir PT Weilburger Coatings Indonesia Saldo awal Penerimaan dividen Bagian laba bersih entitas asosiasi Saldo akhir
76.108.092.181
Changes in investments under the equity method:
Mutasi investasi dengan metode ekuitas: PT UACJ Indal Aluminum Saldo awal Penerimaan dividen Bagian laba bersih entitas asosiasi
2013
2013
76.108.092.181 (5.091.589.080)
63.805.408.916 (4.669.285.210)
17.819.031.120
16.971.968.475
88.835.534.221
76.108.092.181
9.379.029.490 -
9.727.108.191 (947.660.000)
759.066.781
599.581.299
10.138.096.271
9.379.029.490
PT UACJ Indal Aluminum Beginning balance Dividend received Net profit portion of associated entity Ending balance PT Weilburger Coatings Indonesia Beginning balance Dividend received Net profit portion of associated entity Ending balance
The investments above are intended to generate potential income in the long term, since all of the stock investments were placed in the Entity that are engaged in certain industries to support the Entity and its Subsidiaries business.
Investasi tersebut di atas dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka panjang, karena seluruh Entitas tersebut bergerak dalam industri yang mendukung bidang usaha Entitas dan Entitas Anak. 34
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS Balance and movement for the year ended December 31, 2014 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah: Saldo awal 1 Jan 2014/ Beginning balance Jan 1, 2014
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir 31 Des 2014/ Ending balance Dec 31, 2014 Cost:
Biaya Perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Sub jumlah
20.768.702.804 28.314.715.515
7.299.783.000 9.758.001.797
-
-
28.068.485.804 38.072.717.312
160.860.907.970 17.602.418.459 8.403.277.476 8.965.202.399
4.995.333.376 700.000.000 446.979.158 418.995.000
-
2.300.102.625 -
168.156.343.970 18.302.418.459 8.850.256.634 9.384.197.399
Direct acquisitions Land Building Machineries and equipment Vehicles Office equipment Moulds
2.300.102.625 247.215.327.248
6.378.121.403 29.997.213.733
-
(2.300.102.625)
6.378.121.403
Assets in progress Machineries and equipment
-
-
277.212.540.981
Sub total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys
11.140.516.513
1.288.051.435
-
-
126.017.446.846 9.339.678.877 7.663.603.820 8.956.452.409
6.595.599.346 2.265.591.500 271.615.951 338.038.750
-
-
Accumulated depreciation: Direct acquisitions 12.428.567.948 Building Machineries and 132.613.046.192 equipment 11.605.270.377 Vehicles 7.935.219.771 Office equipment 9.294.491.159 Moulds
Sub jumlah
163.117.698.465
10.758.896.982
-
-
173.876.595.447
Sub total
Nilai buku
84.097.628.783
103.335.945.534
Book value
Balance and movement for the year ended December 31, 2013 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah: Saldo awal 1 Jan 2013/ Beginning balance Jan 1, 2013
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir 31 Des 2013/ Ending balance Dec 31, 2013 Cost:
Biaya Perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys
20.768.702.804 28.104.715.515
210.000.000
-
-
20.768.702.804 28.314.715.515
148.110.422.035 16.363.408.476 8.011.585.681 9.744.047.636
3.565.074.101 1.643.362.938 391.691.795 46.500.000
(404.352.955) (825.345.237)
9.185.411.834 -
160.860.907.970 17.602.418.459 8.403.277.476 8.965.202.399
Direct acquisitions Land Building Machineries and equipment Vehicles Office Equipment Moulds
Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan
5.734.302.493
5.751.211.966
-
(9.185.411.834)
2.300.102.625
Assets in progress Machineries and equipment
Sub jumlah (dipindahkan)
236.837.184.640
11.607.840.800
(1.229.698.192)
-
247.215.327.248
Sub total(total c/f)
35
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 12. FIXED ASSETS (continued)
12. ASET TETAP (lanjutan)
Balance and movement for the year ended December 31, 2013 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah:
Pindahan
Saldo awal 1 Jan 2013/ Beginning balance Jan 1, 2013
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
236.837.184.640
11.607.840.800
(1.229.698.192)
Reklasifikasi/ Reclassification -
Saldo akhir 31 Des 2013/ Ending balance Dec 31, 2013 247.215.327.248
Total b/f
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys
9.751.091.114
1.389.425.399
-
-
119.457.650.128 7.609.346.798 7.460.345.154 9.564.426.813
6.559.796.718 2.134.685.034 203.258.666 217.370.833
(404.352.955) (825.345.237)
-
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Building 11.140.516.513 Machineries and equipment 126.017.446.846 Vehicles 9.339.678.877 Office equipment 7.663.603.820 Moulds 8.956.452.409
Sub jumlah
153.842.860.007
10.504.536.650
(1.229.698.192)
-
163.117.698.465
Sub total
Nilai buku
82.994.324.633
84.097.628.783
Book value
Disposal represent sales of fixed assets, which can be summarized as follows:
Pengurangan merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 2014
2013
Nilai buku pelepasan Harga jual
1.959.415.768 4.381.363.636
1.093.545.237
Net book value of disposals Sales price
Laba atas pelepasan aset tetap
2.421.947.868
1.093.545.237
Gain on disposals of fixed assets
Allocation of depreciation expenses as follow:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2014
2013
Pemilikan langsung: Beban pabrikasi Beban usaha
10.487.281.031 271.615.951
10.301.277.984 203.258.666
Direct acquisitions: Manufacturing expenses Operating expenses
Jumlah
10.758.896.982
10.504.536.650
Total
Pada tahun 2014 Entitas membeli tanah di Sidoarjo seluas 35.861 m2. Atas transaksi ini belum ada Akta Jual Beli nya. Rencananya tanah tersebut akan digunakan sebagai kawasan industri untuk perluasan Entitas.
In 2014, the Entity purchase a land at Sidoarjo with a total area of 35.861 m2. For this transaction, there is no Sale and Purchase Agreement yet. The land will be used as industrial area for the expansion of the Entity.
Penambahan aset tetap berupa bangunan sebesar Rp 9.758.001.797 merupakan gudang pabrik tahap 2 PT Indalex (Entitas Anak) yang berlokasi di Jl. Selayar A1 No.7, Bekasi. Gudang tersebut dibangun di atas tanah milik PT Maspion dan sampai sekarang belum ada perjanjian sewa tanah dengan PT Indalex (Entitas Anak).
Addition of fixed assets such as building amounted to Rp 9,758,001,797 is a factory warehouse phase 2 of PT Indalex (Subsidiary) which located at Jl. Selayar A1 No.7, Bekasi. Those warehouse was build on a land owned by PT Maspion and until now there has been no lease agreement with PT Indalex (Subsidiary).
Entitas memiliki tanah yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2015 dan 2031. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Entity own several parcels of land located in Sidoarjo, with Building Rights Titles (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 years which will mature on 2015 and 2031. The management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
36
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 12. FIXED ASSETS (continued)
12. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada asuransi sindikasi dengan leader PT Asuransi Central Asia dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD 22.104.829 atau ekuivalen Rp 274.984.074.502 dan Rp 7.110.000.000 pada tahun 2014 dan USD 22.087.300 atau ekuivalen Rp 269.222.099.700 pada tahun 2013. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
At December 31, 2014 and December 31, 2013, fixed assets except land, were insured to sindicate insurance with PT Asuransi Central Asia as lead insurer for a total coverage of USD 22,104,829 or equivalent Rp 274,984,074,502 and Rp 7,110,000,000 in 2014 and USD 22,087,300 or equivalent Rp 269,222,099,700 in 2013. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen Entitas telah melakukan pengkajian ulang atas estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu pada setiap akhir pelaporan.
The Entity's management has been reviewed estimated economic useful lives, depreciation method and residual value at each the end of reporting period.
Manajemen Entitas menyatakan bahwa tidak terdapat aset tetap yang masih memiliki nilai buku namun berhenti beroperasi.
The Entity's management stated that there is no fixed assets with remained book value and discontinue to operate.
Berdasarkan penelaahan manajemen Entitas dan Entitas Anak terhadap kondisi aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai yang signifikan terhadap nilai tercatat aset tetap Entitas dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014.
Based on the review of the Entity and its Subsidiaries management regarding the condition of property, plant and equipment, the management believes that there is no significant indication of impairment in assets values of the Entity and its Subsidiaries property, plant and equipment as of December 31, 2014.
Per tanggal 31 Desember 2014, manajemen Entitas menyatakan bahwa nilai wajar dari aset tetap Entitas dan Entitas Anak sebesar Rp 185.341.755.535.
As of December 31, 2014, the Entity's management stated that the fair value of the Entity's fixed assets amounted to Rp 185,341,755,535.
Aset tetap kendaraan digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 7.110.000.000 pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 18).
Vehicle are used as bank loan's collateral from PT Bank CIMB Niaga Tbk with collateral value amounted to Rp 7,110,000,000 in 2014 and 2013 (Note 18).
Aset tetap tanah, bangunan dan mesin digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari Standard Chartered Bank. Nilai penjaminan atas tanah dan bangunan sebesar USD 6.000.000 atau ekuivalen Rp 74.640.000.000 pada tahun 2014 dan sebesar USD 6.000.000 atau ekuivalen Rp 73.134.000.000 pada tahun 2013. Nilai penjaminan atas mesin sebesar USD 13.500.000 atau ekuivalen Rp 167.940.000.000 pada 2014 dan sebesar USD 13.500.000 atau ekuivalen Rp 164.551.500.000 pada tahun 2013 (Catatan 18 dan 19).
Land, building and machine are used as bank loan's collateral from Standard Chartered Bank. Collateral value of land and building amounted to USD 6,000,000 or equivalent to Rp 74,640,000,000 in 2014 and amounted to USD 6,000,000 or equivalent to Rp 73,134,000,000 in 2013. Collateral value of machineries amounted to USD 13,500,000 or equivalent to Rp 167,940,000,000 in 2014 and amounted to USD 13,500,000 or equivalent to Rp 164,551,500,000 in 2013 (Note 18 and 19).
Aset tetap PT Indalex (Entitas Anak) berupa tanah dan bangunan digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari PT Bank Negara Indonesia Tbk dengan nilai penjaminan sebesar Rp 48.752.000.000 pada tahun 2014. Aset tetap PT Indalex (Entitas Anak) berupa tanah dan bangunan merupakan jaminan atas utang bank dari PT Bank Mandiri Tbk dengan nilai penjaminan sebesar Rp 36.162.823.026 pada 2013 (Catatan 18).
Fixed assets of PT Indalex (Subsidiary) such as land and building will be used as bank loan's collateral from PT Bank Negara Indonesia Tbk with collateral value amounted to Rp 48,752,000,000 in 2014. Fixed assets of PT Indalex (Subsidiary) such as land and building used as bank loan's collateral from PT Bank Mandiri Tbk with collateral value amounted to Rp 36,162,823,026 (Note 18).
Aset dalam penyelesaian merupakan aset mesin dan peralatan sebesar Rp 6.378.121.402. Perakitan mesin akan selesai dan mulai beroperasi pada bulan Januari 2015 dengan persentase penyelesaian per 31 Desember 2014 adalah 95%.
Assets in progress are machine and equipment amounted to Rp 6,378,121,402. Machine assembly will be finish and start to operate in January 2015 with percentage of completion as of December 31, 2014 is 95%.
37
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
13. PROPERTI INVESTASI
13. INVESTMENT PROPERTY Balance and movement for the year ended December 31, 2014 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah: Saldo awal 1 Jan 2014/ Beginning balance Jan 1, 2014
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ 31 Des 2014/ Ending balance Dec 31, 2014
Bangunan
2.387.105.504
5.736.454.341
(2.387.105.502)
5.736.454.343
Building
Sub jumlah
2.387.105.504
5.736.454.341
(2.387.105.502)
5.736.454.343
Sub total
Bangunan
358.065.827
356.446.628
(427.689.736)
286.822.719
Building
Sub jumlah
358.065.827
356.446.628
(427.689.736)
286.822.719
Sub total
Nilai buku
2.029.039.677
5.449.631.624
Book value
Cost:
Biaya Perolehan:
Accumulated depreciation:
Akumulasi penyusutan:
Balance and movement for the year ended December 31, 2013 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah: Saldo awal 1 Jan 2013/ Beginning balance Jan 1, 2013
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ 31 Des 2013/ Ending balance Dec 31, 2013
Bangunan
2.387.105.504
-
-
2.387.105.504
Building
Sub jumlah
2.387.105.504
-
-
2.387.105.504
Sub total
Cost:
Biaya Perolehan:
Accumulated depreciation:
Akumulasi penyusutan: Bangunan
238.710.552
119.355.275
-
358.065.827
Building
Sub jumlah
238.710.552
119.355.275
-
358.065.827
Sub total
Nilai buku
2.148.394.952
2.029.039.677
Book value
Properti investasi di atas milik PT Indalex, Entitas Anak, merupakan apartemen yang disewakan pada pihak ketiga. Properti investasi ini disusutkan dalam waktu 20 tahun dan beban penyusutannya dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 27).
Investment property above belong to PT Indalex, Subsidiary, is an apartment for rent to third party. This investment property depreciated in 20 years and the depreciation expenses were recorded as part of general and administrative expenses (Note 27).
Nilai wajar properti investasi diatas pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 5.449.631.624 dan Rp 3.500.000.000.
Fair value of investment property above in 2014 and 2013 amounted to Rp 5,449,631,624 and Rp 3,500,000,000, respectively.
Manajemen Entitas menyatakan bahwa tidak terjadi penurunan nilai terhadap nilai tercatat properti investasi.
The Entity's management stated that there is no declining in value of carrying value on investment property.
14. UTANG USAHA, PIHAK KETIGA
14. ACCOUNTS PAYABLE, THIRD PARTIES Accounts payable due to third parties represent payables on the purchase of raw and indirect material with details are as follows:
Utang usaha pihak ketiga merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu dengan rincian sebagai berikut : 2014
2013
Pihak ketiga Hydro Alm Asia Pte PT Batara Surya Semesta Dubai Aluminium Hans Dinamika
52.643.057.160 7.977.942.784 5.960.576.466 3.197.683.238
8.284.239.735 1.422.494.237 -
Sub jumlah (dipindahkan)
69.779.259.649
9.706.733.972 38
Third parties Hydro Alm Asia Pte PT Batara Surya Semesta Dubai Aluminium Hans Dinamika Sub total(total c/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 14. ACCOUNTS PAYABLE, THIRD PARTIES (continued)
14. UTANG USAHA, PIHAK KETIGA (lanjutan) 2014 Pindahan Mulford Indonesia Jotun Powder Coating Alm Bahrain PT Karetindo Supramas Maruni Daya Sakti Bintang Mas Glassolt DSS Baja Raya PT Triyuda Perkasa Shanghai Syp Eng S-Schem Indo Karya Anugerah Jiangmen Syp E.G. Berdikari - Hendra S Youngman Group Ltd Aha Advanced Tech. UD Rimba Abadi Great Wall PT Sinar Rasa Kencana Wujiang CSG H Vedanta Alm Ltd Every Rich Enterprise Foshan Nanhai G.C.T Xiamen Ascending Polar Niaga Utama Fausto Holdings Ltd Tri Sari Kumpul Hsuin International Intelorg Private Ltd Hongkong Southern PT PPG Indonesia Shanghai Henry Yijia Lainnya (masing-masing dibawah Rp 500juta) Jumlah
2013
69.779.259.649
9.706.733.972
Total b/f
2.576.704.415 1.797.814.700 1.761.994.738 1.683.173.740 1.424.515.963 1.371.566.518 1.362.051.250 1.287.355.498 1.262.421.028 1.019.781.440 1.009.342.559 1.003.821.850 956.845.450 953.182.418 745.255.396 551.966.400 536.198.455 517.411.734 363.408.947 333.908.653 308.043.877 183.639.453 177.780.911 125.304.388 122.907.184 61.162.000 9.186.690 -
1.137.990.150 913.133.122 1.533.993.995 1.751.041.739 925.283.318 -
Mulford Indonesia Jotun Powder Coating Alm Bahrain PT Karetindo Supramas Maruni Daya Sakti Bintang Mas Glassolt DSS Baja Raya PT Triyuda Perkasa Shanghai Syp Eng S-Schem Indo Karya Anugerah Jiangmen Syp E.G. Berdikari - Hendra S Youngman Group Ltd Aha Advanced Tech. UD Rimba Abadi Great Wall PT Sinar Rasa Kencana Wujiang CSG H Vedanta Alm Ltd Every Rich Enterprise Foshan Nanhai G.C.T Xiamen Ascending Polar Niaga Utama Fausto Holdings Ltd Tri Sari Kumpul Hsuin International Intelorg Private Ltd Hongkong Southern PT PPG Indonesia Shanghai Henry Yijia Others (below Rp 500 million each)
730.218.490 540.643.000 758.204.556 1.332.104.092 719.417.208 23.179.662.220 8.937.278.732 1.500.979.059 5.777.522.855 598.387.308 61.580.886.167 697.913.000 848.546.255 7.886.463.196 3.646.730.800 1.085.463.360 516.783.128
19.291.671.701
17.719.071.197
112.577.677.004
154.024.450.919
The above account payable include payables denominated in foreign currencies, with details as follows:
Utang usaha di atas termasuk utang usaha dalam mata uang asing, dengan rincian sebagai berikut: 2014 Dollar Amerika Serikat Rupiah Poundsterling Dollar Singapura Euro Dollar New Zealand Dollar Hongkong Ren Mingbi Dollar Australia Dollar Canada Jumlah
Total
2013
70.308.428.698 39.936.617.482 953.182.418 776.148.628 371.651.953 225.425.059 5.612.863 609.903 -
134.158.343.748 18.908.528.729 134.165.102 225.186.170 352.173.668 7.859.600 194.741.662 29.720.460 13.731.780
United States Dollar Rupiah Great Britain Poundsterling Singapore Dollar Euro New Zealand Dollar Hongkong Dollar Ren Mingbi Australian Dollar Canadian Dollar
112.577.677.004
154.024.450.919
Total
39
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 14. ACCOUNTS PAYABLE, THIRD PARTIES (continued)
14. UTANG USAHA, PIHAK KETIGA (lanjutan)
Aging analysis of accounts payable are as follows:
Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut : 2014 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari > 60 hari Jumlah
2013
59.303.852.582
79.310.910.327
21.507.372.592 13.252.466.366 18.513.985.464
33.792.592.760 13.188.035.111 27.732.912.721
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days > 60 days
112.577.677.004
154.024.450.919
Total
No collateral for account payable from Entity to third parties.
Tidak ada jaminan yang diberikan Entitas atas utang usaha kepada pihak ketiga. 15. UTANG USAHA, PIHAK BERELASI
15. ACCOUNTS PAYABLE, RELATED PARTIES Accounts payable due to related parties represent payables on the purchase of finished goods, raw and indirect material with details are as follows:
Utang usaha pada pihak berelasi merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian barang jadi, bahan baku dan pembantu dengan rincian sebagai berikut: 2014
2013
Pihak berelasi PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion Fung Lam Trading, Co. Ltd Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500juta)
33.723.161.322 1.249.217.069 641.405.080
614.057.570 1.173.235.697 1.394.544.040
684.640.732
559.718.930
Related parties PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion Fung Lam Trading, Co. Ltd Others (below Rp 500 million each)
Jumlah
36.298.424.203
3.741.556.237
Total
Accounts payable due to related parties above include payables due to related parties denominated in foreign currencies, with details as follows :
Utang usaha pada pihak berelasi di atas termasuk utang usaha pada pihak berelasi dalam mata uang asing, dengan rincian sebagai berikut : 2014
2013
Dollar Amerika Serikat Rupiah Dollar Taiwan Dollar Singapura Ren Mingbi Dollar Hongkong Dollar Australia
32.275.502.996 3.419.266.999 292.728.041 174.911.015 86.275.476 47.893.754 1.845.922
1.409.761.579 1.670.038.034 359.351.135 20.341.728 248.457.063 33.606.698 -
United States Dollar Rupiah New Taiwan Dollar Singapore Dollar Ren Mingbi Hongkong Dollar Australian Dollar
Jumlah
36.298.424.203
3.741.556.237
Total
Aging analysis of accounts payable due to related parties are as follows:
Analisa umur utang usaha pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2014
2013
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari > 60 hari
35.146.759.502
2.771.931.412
435.707.942 26.087.434 689.939.325
62.487.915 126.630.470 780.506.440
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days > 60 days
Jumlah
36.298.494.203
3.741.556.237
Total
40
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
16. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
16. ACCRUED EXPENSES Consists of:
Terdiri dari: 2014
2013
Jaminan dies Proyek Klaim Premi penjualan Fee proyek Listrik, air dan telepon Retensi Beban pegawai Bunga bank Bunga pinjaman kepada pihak yang berelasi (Catatan 34) Lain-lain
14.171.138.519 4.065.351.526 3.976.837.864 3.190.309.887 2.781.333.916 2.573.283.563 2.548.334.620 919.386.624 710.665.430
10.565.665.555 2.978.204.303 797.923.088 3.547.956.755 3.698.252.688 1.418.364.817 1.101.664.958 1.511.054.434 820.522.017
499.878.120 6.670.829.605
1.167.233.590 4.810.512.796
Dies guarantee Project Claim Sales premium Project Fee Electricity, water and telephone Retention Personnel expenses Bank interest Interest payable to related parties (Note 34) Others
Jumlah
42.107.349.674
32.417.355.001
Total
17. UANG MUKA PELANGGAN
17. ADVANCE RECEIVED Consists of:
Terdiri dari: 2014
2013
Uang muka proyek Uang muka penjualan
147.671.323.937 19.152.663.318
162.807.638.058 2.836.958.363
Project advance Sales advance
Jumlah
166.823.987.255
165.644.596.422
Total
Uang muka proyek merupakan uang muka yang diterima oleh PT Indalex (Entitas Anak) sehubungan dengan pekerjaan proyek.
Project advances are advances received by PT Indalex (Subsidiary) regarding project in progress.
Uang muka penjualan Entitas pada tahun 2014 merupakan uang muka atas penerimaan tender pekerjaan proyek pengadaan kaca.
The Entity's sales advance in 2014 is a down payment on receipt of project tender for procurement glass.
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
18. SHORT-TERM BANK BORROWINGS 2014
Fasilitas Letter of Credit Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Sub jumlah Kredit Modal Kerja Standard Chartered Bank Nilai Tercatat Dikurangi: Biaya perolehan yang belum diamortisasi Sub jumlah Kredit Kepemilikan Mobil PT Bank CIMB Niaga Tbk Sub jumlah Jumlah
2013
99.881.207.261 38.074.098.069 35.767.349.691 173.722.655.021
8.065.824.045 25.808.826.470 33.874.650.515
39.393.333.333
-
(170.724.556) 39.222.608.777
-
1.520.142.378 1.520.142.378
-
Letter of Credit Facility Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Sub total Working Capital Credit Facility Standard Chartered Bank Carrying amount Less: Unamortized cost Sub total Car Loan Credit PT Bank CIMB Niaga Tbk Sub total
214.465.406.176
33.874.650.515
Total
41
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 18. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
a. Berdasarkan Akta Fasilitas Perbankan No. 19 Tahun 2013, Entitas memperoleh fasilitas kredit kepemilikan mobil dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan tingkat bunga sebesar 7,44% per tahun pada 2013. Jangka waktu pinjaman selama 3 tahun dan jatuh tempo pada Desember 2015.
a. Based on Banking Facilities Agreement No.19, 2013, Entity obtained car loan credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with interest rate at 7,44% per annum in 2013. Term of this loan is three years and will be due on December 2015.
b. Fasilitas kredit ini dijamin dengan kendaraan bermotor merk Rolls Royce Ghost SWB tahun 2012 atas nama PT Indal Aluminium Industry Tbk dengan nilai jaminan sebesar Rp 7.110.000.000.
b. This credit facility is secured by motor vehicle with brands Rolls Royce Ghost SWB 2012 under the name of PT Indal Aluminium Industry Tbk with collateral amount of Rp 7,110,000,000.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit modal kerja nomor 16 RCO.SBY/006/PK-KMK/2007 tanggal 27 Maret 2007, PT Indalex (Entitas Anak) memperoleh fasilitas kredit modal kerja transaksional dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta. Perjanjian kredit tersebut terakhir diperpanjang dan diperbaharui sesuai dengan Akta Addendum VII Perjanjian Kredit PT Bank Mandiri Tbk No. CBG.CB1/CBS/SPPK.018/2013 tanggal 24 September 2013, dengan limit sebesar Rp 60.000.000.000, switchable dengan fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 60.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 16 September 2014. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 9,5% pada tahun 2013. Perjanjian ini tidak diperpanjang.
In accordance with credit agreement No. 16 RCO.SBY/006/PKKMK/2007 dated on March 27, 2007, PT Indalex (Subsidiary) obtained loan as in working capital credit from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta. This agreement has been extended and renewed with Addendum Letter VII Credit Agreement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBG.CB1/CBS/SPPK.018/2013 dated September 24, 2013 with the limit of credit facility amounted to Rp 60,000,000,000, switchable with bank Guarantee facility amounted to Rp 60,000,000,000. This renewed agreement will be due on September 16, 2014 with interest rate 9.5% in 2013. This agreement is not renewed.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan atas proyek yang dibiayai oleh kredit bank, corporate guarantee dari PT Indal Aluminium Industry Tbk, dan deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
This credit facility secured by account receivable and stock of the project that specially paid by using the bank loan, corporate guarantee from PT Indal Aluminium Industry Tbk, and time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk..
Tanah bangunan dan peralatan yang terletak di Bekasi atas nama PT Indalex (Entitas Anak) dengan nilai minimal Rp 36.162.823.026 akan digunakan sebagai jaminan atas utang bank. Cover note dari Notaris perihal pengurusan agunan fixed asset tersebut kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masih dalam proses sehingga per 31 Desember 2013 Entitas menggantikan jaminan tersebut dengan jaminan deposito berjangka sebesar 100% dari fasilitas yang digunakan.
Land, building and equipment which located in Bekasi in the name of PT Indalex (Subsidiary) with minimum amount of Rp 36,162,823,026 will be used as bank loan's collateral. The cover note from the Notary in term of those fixed assets as collateral to the PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is still in progress therefore in December 31, 2013 the Entity replace those collateral with deposits collateral amounted to 100% of the used facility.
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
a. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. SBY/AUA/4325, tertanggal 31 Desember 2014, Entitas memperoleh fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank, Surabaya berupa: - Fasilitas Import Letter of Credit dengan plafond USD 21.880.000.
a. Based on Credit Agreement No.SBY/AUA/4325, dated December 31, 2014, Entity obtained loan facilities from Standard Chartered Bank, Surabaya as follows : - Import Letter of Credit facility with a limit of USD 21,880,000.
Fasilitas L/C ini dikenakan tingkat bunga 2014 dan 2013 sebesar 4,00% dan 3,25% per tahun untuk L/C dalam USD serta range 9,50% - 11,00% dan 8,15% per tahun untuk fasilitas Trust Receipt dalam IDR.
Interest rate for L/C facility in 2014 and 2013 is at 4,00% and 3,25% per annum for opened L/C in USD also range 9,50% - 11,00% and 8,15% per annum for opened Trust Receipt in IDR.
42
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 18. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Standard Chartered Bank (continued)
Standard Chartered Bank (lanjutan)
L/C loan balance as of December 31, 2014 amounted to USD 4,331,836 or equivalent Rp 53,888,045,687, EUR 446,014 or equivalent Rp 6,749,646,502 and Rp 39,243,515,072. L/C loan balance as of December 31, 2013 amounted to nil.
Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD 4.331.836 atau ekuivalen Rp 53.888.045.687, EUR 446.014 atau ekuivalen Rp 6.749.646.502 dan Rp 39.243.515.072. Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar nihil. - Fasilitas Import Loan dengan plafond USD 12.000.000 - Fasilitas Export Invoice Financing dengan plafond USD 16.000.000. - Fasilitas Shipping Guarantee dengan plafond USD 2.000.000. - Fasilitas Bond and Guarantee dengan plafond USD 12.000.000. - Fasilitas Credit Bills Negotiated-Discrepant dengan plafond USD 3.000.000.
-
Import Loan facility with a limit of USD 12,000,000. Export Invoice Financing facility with a limit USD 16,000,000. Shipping Guarantee facility with a limit USD 2,000,000. Bond and Guarantee facility with a limit USD 12,000,000. Credit Bills Negotiated-Discrepant Facility with a limit USD 3,000,000.
of of of of
Atas fasilitas di atas, diberlakukan sebagai sub-limit dari Fasilitas Import Letter of Credit sehingga jumlah fasilitas gabungan yang digunakan maksimum USD 21.880.000.
Those facilities used as sub-limit of Import Letter of Credit facility with total maximum of facilities amounted to USD 21,880,000.
b. Entitas juga memperoleh fasilitas pertukaran mata uang asing untuk tujuan hedging .
b. Entity also obtained Foreign Exchange facility for hedging purpose.
c. Entitas juga memperoleh fasilitas Bond and Guarantee II dengan plafond Rp 1.000.000.000.
c. Entity also obtained Bond and Guarantee II facility with a limit of Rp 1,000,000,000.
Jangka waktu pinjaman atas fasilitas diatas berlaku sejak 31 Desember 2014 sampai 28 Februari 2015. Sampai tanggal audit berakhir, perpanjangan perjanjian masih dalam proses.
Term of this loan for the above facilities is effective since December 31, 2014 until February 28, 2015. Until the end of audit, the extention of credit agreement is still in progress.
d. Selain fasilitas pinjaman jangka pendek, Entitas juga mendapat fasilitas pinjaman jangka panjang Term Loan I dari Standard Chartered Bank yang terakhir diperpanjang dan diperbaharui dengan Akta No. SBY/AUA/4324 tertanggal 31 Desember 2014. Plafond kredit menjadi USD 3.833.000 karena pokok utang sudah diangsur. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2016.
d. Besides short term loans facility, the Entity also received long term loans facility Term Loan I from Standard Chartered Bank which has been extended and renewed with Agreement No. SBY/AUA/4324 dated December 31, 2014. Credit limit become USD 3,833,000 because principal amount has been paid in installments. This facility will be due on July 8, 2016.
Atas fasilitas Term Loan I diatas, Entitas memperoleh konfirmasi roll over dari Standard Chartered Bank tertanggal 6 Maret 2015 untuk mempercepat pelunasan saldo utang dengan tanggal jatuh tempo pada 6 April 2015. Nilai tercatat pokok pada Maret 2015 sebesar USD 2.666.667 atau ekuivalen Rp 33.173.333.375 dan bunga sebesar USD 10.942 atau ekuivalen Rp 136.116.614.
For the Term Loan I facility above, the Entity obtained a roll over confirmation from Standard Chartered Bank dated March 6, 2015 to accelerate the outstanding balance repayment which will be due on April 6, 2015. Carrying amount balance on March 2015 amounted to USD 2,666,667 or equivalent to Rp 33,173,333,375 and interest amounted to USD 10,942 or equivalent to Rp 136,116,614.
Entitas juga mendapat fasilitas pinjaman jangka panjang lain dari Standard Chartered Bank (Catatan 19).
Besides short term loans facility, the Entity also received other long term loans facility (Note 19).
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit No. 038/PPWK/OTF/CBD/II/2014 tertanggal 14 Januari 2014, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan perdagangan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai berikut :
Based on credit agreement No. 038/PPWK/OTF/CBD/II/2014 dated January 14, 2014, the Entity obtained facilities for trade finance from PT Bank Danamon Indonesia Tbk such as :
a Fasilitas Omnibus Trade dengan plafond sebesar USD 5.000.000 dan jatuh tempo pada 14 Februari 2015. Perpanjangan kredit masih dalam proses.
a Omnibus Trade facility with a limit of USD 5,000,000 and due on February 14, 2015. The credit extention is in progress.
43
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 18. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (lanjutan) - Fasilitas Sight/Usance LC dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas UPAS/Trust Receipt dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Open Account Financing/Trade Supplier Financing dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Discrepant LC/SKBDN Discounting dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Outgoing Collecting Financing dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Bank Garansi/Standby Letter of LC dengan plafond USD 2.000.000. - Fasilitas Shipping Guarantee dengan plafond USD 2.000.000 Atas fasilitas di atas, diberlakukan sebagai sub-limit dari Fasilitas Omnibus Trade sehingga jumlah fasilitas gabungan yang digunakan maksimum USD 5.000.000.
-
Sight/Usance LC facility with a limit of USD 5,000,000. UPAS/Trust Receipt facility with a limit of USD 5,000,000. - Open Account Financing/Trade Supplier Financing facility with a limit of USD 5,000,000. - Discrepant LC/SKBDN facility with a limit of USD 5,000,000. - Outgoing Collecting Financing facility with a limit of USD 5,000,000. - Bank Guarantee/Standby Letter of LC with a limit of USD 2,000,000. - Shipping Guarantee facility with a limit of USD 2,000,000. Those facilities used as sub-limit of Omnibus Trade facility with total maximum of facilities amounted to USD 5,000,000.
Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD 393.246 atau ekuivalen Rp 4.891.976.135 dan Rp 33.182.121.934. Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar USD 661.730 atau ekuivalen Rp 8.065.824.045.
L/C loan balance as of December 31, 2014 amounted to USD 393,246 or equivalent Rp 4,891,976,135 and Rp 33,182,121,934. L/C loan balance as of December 31, 2013 amounted to USD 661,730 or equivalent Rp 8,065,824,045.
b Fasilitas kredit ini dijamin dengan cash guarantee sebesar 10% cash margin dari penerbitan nilai LC / SKBDN dan memastikan bahwa utang Entitas pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk memiliki peringkat yang sama (pari passu) dengan pemberi pinjaman fasilitas modal kerja lainnya.
b This facility credit secured by cash guarantee amounted to 10% cash margin of issuance LC / SKBDN value and ensure that Entity's loan to PT Bank Danamon Indonesia Tbk have the same rank (pari passu) with the other working capital facilities lender.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit yang terakhir diperpanjang dengan No. 012/BMI/SBY-SKN/IV/2014 tanggal 21 April 2014, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan perdagangan dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sebagai berikut :
Based on credit agreement which been extended with No. 012/BMI/SBY-SKN/IV/2014 dated April 21, 2014, the Entity obtained facilities for trade finance from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk such as :
a Fasilitas Sub Limit Al Wakalah Revolving yang dipergunakan untuk penerbitan LC dan atau Trust Receipt dan atau Bank Garansi dengan plafond sebesar USD 5.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 21 April 2015.
a Sub Limit Al Wakalah Revolving facility used for issuance of LC and or Trust Receipt and or Bank Guarantee with a limit of USD 5,000,000. This facility will be due on April 21, 2015.
Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 35.767.349.691. Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar USD 1.697.050 atau ekuivalen Rp 20.685.340.500 dan EUR 304.581 atau ekuivalen Rp 5.123.485.970.
L/C loan balance as of December 31, 2014 amounted to Rp 35,767,349,691. L/C loan balance as of December 31, 2013 amounted to USD 1,697,050 or equivalent Rp 20,685,340,500 and EUR 304,581 or equivalent Rp 5,123,485,970.
b Fasilitas kredit ini dijamin dengan cash collateral sebesar 10% cash collateral dari penerbitan nilai LC.
b This credit facility secured by cash collateral amounted to 10% cash collateral of issuance LC.
44
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG
19. LONG-TERM BANK LOANS 2014
Standard Chartered Bank Nilai tercatat Dikurangi: Biaya perolehan yang belum diamortisasi Sub jumlah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Nilai tercatat Dikurangi: Biaya perolehan yang belum diamortisasi Sub jumlah
2013
26.033.590.377 (225.354.308)
(835.672.782)
25.808.236.069 39.980.000.000
50.000.000.000
(82.902.387)
(125.000.000)
Sub total
-
2.933.220.343
PT Bank CIMB Niaga Tbk Carrying amount
-
2.933.220.343
Sub total
65.705.333.682
150.038.635.123
Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Carrying amount Less: Unamortized cost
49.875.000.000
39.897.097.613
Sub jumlah
Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Sub total
97.230.414.780
PT Bank CIMB Niaga Tbk Nilai tercatat Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Standard Chartered Bank Carrying amount Less: Unamortized cost
98.066.087.562
Total
9.645.222.343
33.511.741.216
9.985.549.937 -
9.977.902.387 1.413.077.966
Current maturity portion Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
19.630.772.280
44.902.721.569
Total current maturity portion
16.163.013.726
63.718.673.564
29.911.547.676 -
39.897.097.613 1.520.142.377
Long-term bank loan, net of current maturity portion Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
46.074.561.402
105.135.913.554
Long-term bank loan, net of current maturity portion
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
a. Berdasarkan Akta Fasilitas Perbankan No. SBY/AUA/3302 tertanggal 10 Mei 2011, Entitas juga memperoleh fasilitas Term Loan I dari Standard Chartered Bank sejumlah USD 10.000.000 yang dicairkan pada 8 Juli 2011.
a. Based on Banking Facilities Agreement No.SBY/AUA/3302, dated May 10, 2011, Entity also obtained Term Loan I facility from Standard Chartered Bank amounted to USD 10,000,000 that has been used on July 8, 2011.
Perjanjian kredit tersebut diperpanjang dan diperbaharui dengan Akta No. SBY/AUA/4324 tertanggal 31 Desember 2014. Jatuh tempo pada 8 Juli 2016 ini dipercepat oleh Standard Chartered Bank menjadi 6 April 2015.
The Credit Agreement has been extended and renewed through Agreement No. SBY/AUA/4324 dated December 31, 2014. Due date on July 8, 2016 is accelerated by Standard Chartered Bank be April 6, 2015.
Saldo utang Term Loan I pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD 3.152.943 atau ekuivalen Rp 39.222.608.777 direklasifikasi menjadi pinjaman bank jangka pendek (Catatan 18).
Term Loan I loan balance as of December 31, 2014 amounted to USD 3,152,943 or equivalent Rp 39,222,608,777 reclassified into short term bank borrowings (Note 18).
Dalam Akta No.SBY/AUA/4324, Entitas juga memperoleh fasilitas Term Loan II dari Standard Chartered Bank dengan limit sebesar USD 5.000.000. Pencairan pertama fasilitas ini sebesar USD 2.123.557 pada tanggal 10 Juni 2013 dan jatuh tempo pada 2 Juni 2017. Pencairan kredit kedua sebesar USD 1.020.679 pada tanggal 9 Desember 2013 dan jatuh tempo pada 29 November 2017.
In the Agreement No.SBY/AUA/4035, Entity also obtain Term Loan II facility from Standard Chartered Bank with a limit of USD 5,000,000. This facility firstly used with amount of USD 2,123,557 in June 10, 2013 and will be due on June 2, 2017. Second used with the amount of USD 1,020,679 in December 9, 2013 and will be due on November 29, 2017. 45
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 19. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
Standard Chartered Bank (continued)
Standard Chartered Bank (lanjutan) Bunga atas fasilitas Term Loan I dan Term Loan II pada 2014 dan 2013 sebesar 4,1% - 5,0% per tahun dan 4,5% 4,7% per tahun.
Interest rate for Term Loan I and Term Loan II facility in 2014 and 2013 was 4,1% - 5,0% and 4,5% - 4,7% per annum.
b. Fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank, Surabaya dijamin dengan: - Fiducia atas persediaan dengan nilai jaminan sampai dengan USD 20.000.000 untuk menjamin Fasilitas Trade . - Agunan atas deposito, 10% dari nilai utang Fasilitas Trade dan Bond and Guarantee . - Hipotek peringkat pertama atas tanah dan bangunan pabrik dengan nilai jaminan sampai dengan USD 6.000.000, berlokasi di Kompleks Maspion Unit I, Desa Bangah, Gedangan, Sidoarjo untuk menjamin Fasilitas Term Loan I . - Fiducia atas mesin dengan nilai jaminan sampai dengan USD 8.000.000 untuk menjamin Fasilitas Term Loan I . - Fiducia atas mesin dengan nilai jaminan sampai dengan USD 5.500.000 untuk menjamin Fasilitas Term Loan II . - Jaminan Entitas dari PT Maspion (Penjamin) untuk menjamin Fasilitas Trade dan Fasilitas Term Loans .
b. Credit facility from Standard Chartered Bank, Surabaya is secured by: - Fiducia Transfer Ownership over stocks for the secured amount up to USD 20,000,000 to cover Trade Facility. - Pledge of cash deposit, 10% of outstanding Trade Facility and Bond and Guarantee facility. - First Rank of Hypothec over land and building plant for the mortgage amount up to USD 6,000,000, located on Kompleks Maspion Unit I, Bangah Village, Gedangan, Sidoarjo to cover Term Loan I Facility. - Fiducia Transfer Ownership over machinery for the secured amount up to USD 8,000,000 to cover Term Loan I Facility. - Fiducia Transfer Ownership over machinery for the secured amount up to USD 5,500,000 to cover Term Loan II Facility. - Corporate Guarantee from PT Maspion (the 'Guarantor') to cover Trade Facility and Term Loans Facility.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
a. Berdasarkan Akta Fasilitas Perbankan No. SBM/1/0527/R tertanggal 6 Desember 2013, Entitas memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Term Loan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu pinjaman selama 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 6 Desember 2018.
a. Based on Banking Facilities Agreement No. SBM/1/0527/R, dated Desember 6, 2013, Entity obtained Working Capital Term Loan facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to Rp 50,000,000,000. Term of this loan is five years and will be due on December 6, 2018.
b. Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan sertifikat SHGB no 262, 263, 266, 276, 278 atas nama PT Indalex (Entitas Anak), SHGB yang dalam proses balik nama dari PT Bekasi Fajar Industrial Estate ke PT Indalex (Entitas Anak), dan IMB no 503/229/A/BPPT tertanggal 26 Juni 2012 atas nama PT Indalex (Entitas Anak) dan fiducia piutang usaha Entitas senilai Rp 60.000.000.000.
b. This credit facility is secured with land and building with certificate SHGB no 262, 263, 266, 276, 278 under the name of PT Indalex (Subsidiary), SHGB which in the process of name transfer from PT Bekasi Fajar Industrial Estate to PT Indalex (Subsidiary), and IMB no 503/229/A/BPPT dated June 26, 2012 under the name of PT Indalex (Subsidiary) and fiduciary over receivable of the Entity amounted to Rp 60,000,000,000.
20. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
20. PAYABLE TO RELATED PARTIES 2014
Utang PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Jumlah
2013
20.036.000.000
-
Payables PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk
83.600.000.000
73.341.877.480
Total
63.564.000.000
73.341.877.480
The payable to related parties represent fund loan facility used for purchasing raw materials and indirect materials. The interest rates per annum in 2014 and 2013 were 9,75% - 10,25% and 9% 9,75% for balance in Rupiah which this account payable have no collateral and have no definite terms of repayment.
Utang kepada pihak berelasi merupakan pinjaman dana yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan bahan penolong. Pada tahun 2014 dan 2013 utang ini dikenakan bunga masingmasing sebesar 9,75% - 10,25% dan 9% - 9,75% per tahun untuk saldo Rupiah dimana dilakukan tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadwal pembayarannya.
46
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
21. PERPAJAKAN
21. TAXATION a. Prepaid taxes
a. Pajak dibayar dimuka 2014 Pajak Pertambahan Nilai PPh 4 (2) PPh 21 Jumlah
2013
19.772.135.327 2.977.698.257 5.831.838
5.651.371.278 4.428.859.894 -
22.755.665.422
10.080.231.172
2014
Jumlah
2013
33.744.064.871 4.077.651.314
24.093.463.032 4.077.651.314
-
17.388.550.138
37.821.716.185
45.559.664.484
2014
Jumlah
562.360.973 513.663.131 19.252.676 1.630.080 227.065.505
947.320.657 1.052.569.608 461.860.018 1.285.544.642 4.376.648
1.323.972.365
3.751.671.573
Manfaat pajak tangguhan: Entitas Jumlah
(12.653.065.656)
(7.964.705.065)
Current income tax expense: Subsidiary
(12.653.065.656)
(7.964.705.065)
Sub total
1.959.012.123
1.622.253.070
Deferred tax benefit : The Entity
1.959.012.123
1.622.253.070
Total
Current tax 2014
Ditambah (dikurangi): Laba Entitas Anak Eliminasi Laba Entitas sebelum pajak penghasilan badan (dipindahkan)
Total
2013
Pajak kini
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan badan
Income taxes Article 23 Article 21 Article 25/29 Value Added Tax Others
d. Corporate income tax 2014
Sub jumlah
Total
2013
d. Pajak penghasilan badan Beban pajak penghasilan tahun berjalan: Entitas Anak
Overpayment of corporate income tax SKPKB installment Overpayment of value added tax
c. Taxes Payable
c. Utang pajak Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 21 Pasal 25/29 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain
Total
b. Taxes receivable
b. Piutang pajak Lebih bayar pajak penghasilan badan Angsuran SKPKB Lebih bayar pajak pertambahan nilai
Value Added Tax Article 4 (2) Article 21
2013
32.752.754.293
11.361.992.726
(34.583.984.077) 21.930.918.421
(42.494.013.531) 34.529.308.466
20.099.688.637
3.397.287.661
47
Consolidated income before corporate income tax Add (less): Subsidiaries gain Elimination Entity's income before corporate income tax (total c/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
d. Corporate income tax (continued)
Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued) 2014
Laba Entitas sebelum pajak penghasilan badan (pindahan) Perbedaan temporer Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Imbalan kerja karyawan Realisasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang Laba penjualan aset tetap Jumlah Perbedaan tetap: Kenikmatan karyawan Beban pajak Representasi dan sumbangan Pendapatan yang telah dipotong pajak penghasilan final Bagian laba bersih entitas asosiasi Penyusutan 50% Rugi fiskal Rugi fiskal tahun lalu Jumlah rugi fiskal
2013
20.099.688.637
3.397.287.661
(2.318.509.889) 4.811.689.503
(2.313.028.851) 4.339.260.730
-
(92.339.287) 825.345.237
2.493.179.614
2.759.237.829
2.043.616.038 4.255.655.973 1.206.927.590
1.381.530.768 1.274.139.091 1.577.662.982
(357.885.204)
(203.219.229)
(21.930.918.421) 851.718.750
(34.529.308.466) 148.125.000
8.661.982.976
(24.194.544.363)
(37.160.848.632)
(12.966.304.268)
(28.498.865.655)
(37.160.848.631)
Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23
10.648.752.540 17.862.897
Lebih bayar pajak penghasilan badan
6.772.931.126 23.071.298 -
10.666.615.437
6.796.002.424
Entity's income before corporate income tax (total b/f) Temporary differences Difference between commercial and fiscal depreciation Employees benefits Realization for declining in value of accounts receivable Gain on sale of fixed asset Total Permanent differences: Employee welfare Tax expenses Representation and donation Income already subjected to final income tax Net profit portion of associated entities 50% depreciation Fiscal loss Fiscal loss prior year Total fiscal loss Prepaid taxes: Income tax article 22 Income tax article 23 Overpayment of corporate income tax
Entitas akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2014 sesuai dengan perhitungan pajak penghasilan badan yang dinyatakan di atas.
The Entity will report its 2014 annual tax return (SPT) based on the corporate income tax as stated above.
Pada tahun 2014, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00091/406/12/054/14 tanggal 20 Juni 2014 atas pemeriksaan tahun pajak 2012. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 2.290.152.689 dengan laba fiskal sebesar Rp 10.819.269.296. Atas SKPLB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan No. 117/ACC/IAI/IX/2014 tanggal 18 September 2014 kepada Kantor Kanwil DJP Jakarta Khusus. Pengajuan keberatan ini masih dalam proses.
In 2014, the Entity has received Overpayment Tax Assessment (SKPLB) on Corporate Income Tax No. 00091/406/12/054/14 dated June 20, 2014 for the audit year 2012. Based on these SKPLB, Entity confirming an overpayment of Corporate Income Tax amounted to Rp 2,290,152,689 with fiscal gain at the amount of Rp 10,819,269,296. According to SKPLB above, the Entity submits an Objection Letter No. 117/ACC/IAI/IX/2014 dated September 18, 2014 to the Office of Kanwil DJP Jakarta Khusus. The objection is still in progress.
48
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
d. Corporate income tax (continued)
Nilai lebih bayar dari SKPLB No. 00091/406/12/054/14 diatas dikompensasikan dengan utang pajak dari Surat Tagihan Pajak atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00150/107/11/054/13 tanggal 28 Juni 2013 untuk masa pajak Januari - Desember 2011 yang ditagih sanksi denda sebesar Rp 1.274.139.091. Sisanya sebesar Rp 1.016.013.598 telah diterima Entitas pada tanggal 31 Agustus 2014.
The overpayment amount of SKPLB No. 00091/406/12/054/14 above compensated with tax payable from Tax Collection Letter (STP) on Value Added Tax No. 00150/107/11/054/13 dated June 28, 2013 for the month January - December 2011 which confirming a penalty charge amounted to Rp 1,274,139,091. The remaining balance of Rp 1,016,013,598 has been received by the Entity dated on August 31, 2014.
Pada tahun 2013, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan No. 00031/206/11/054/13 tanggal 28 Juni 2013 atas pemeriksaan tahun pajak 2011. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan kurang bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 14.888.727.984. Atas SKPKB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan No. 108/ACC/IAI/IX/2013 tanggal 11 September 2013 kepada Kantor Kanwil DJP Jakarta Khusus dan ditolak pada tanggal 17 September 2014. Entitas mengajukan Surat Banding No. 290/ACC/IAI/XI/2014 tanggal 6 November 2014. Pengajuan banding ini masih dalam proses.
In 2013, the Entity has received Underpayment Tax Assessment (SKPKB) on Corporate Income Tax No. 00031/206/11/054/13 dated June 28, 2013 for the audit year 2011. Based on these SKPKB, Entity confirming an underpayment of Corporate Income Tax amounted to Rp 14,888,727,984. According to SKPKB above, the Entity submits an Objection Letter No. 108/ACC/IAI/IX/2013 dated September 11, 2013 to the Office of Kanwil DJP Jakarta Khusus and denied on September 17, 2014. The Entity submit an Appeal Letter No. 290/ACC/IAI/XI/2014 dated November 6, 2014. The appeal is still in progress.
Entitas juga mendapat beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai tertanggal 28 Juni 2013 atas pemeriksaan masa pajak Januari - Desember 2011. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan kurang bayar pajak pertambahan nilai sebesar Rp 6.907.112.662. Atas SKPKB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan tanggal 11 September 2013 kepada Kantor Kanwill DJP Jakarta Khusus dan ditolak. Entitas mengajukan Surat Banding tanggal 6 November 2014 dan masih dalam proses.
The Entity also received Underpayment Tax Assessment (SKPKB) on Value Added Tax No. 00369/207/11/054/13 dated June 28, 2013 for the month March 2011. Based on these SKPKB, Entity confirming an underpayment of Value Added Tax amounted to Rp 575,592,730. According to SKPKB above, the Entity submits an Objection Letter No. 111/ACC/IAI/IX/2013 dated September 11, 2013 to the Office of Kanwill DJP Jakarta Khusus and denied. The Entity submit an Appeal Letter dated November 6, 2014 and still in progress.
Entitas juga menerima Surat Tagihan Pajak atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00150/107/11/054/13 tanggal 28 Juni 2013 masa pajak Januari - Desember 2011. Berdasarkan surat tersebut, Entitas ditagih sanksi denda sebesar Rp 1.274.139.091. STP ini merupakan bagian dari SKPKB Pajak Pertambahan Nilai di atas yang dalam proses keberatan. Nilai STP telah dipotongkan dengan SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00091/406/12/054/14 tanggal 20 Juni 2014 atas pemeriksaan tahun pajak 2012 diatas.
The Entity also received Tax Collection Letter (STP) on Value Added Tax No. 00150/107/11/054/13 dated June 28, 2013 for the month January - December 2011. Based on these STP, Entity confirming a penalty charge amounted to Rp 1,274,139,091. The STP is part of the SKPKB on Value Added Tax above which still in the process of objection. The STP amount has been deducted to SKPLB on Corporate Income Tax No. 00091/406/12/054/14 dated June 20, 2014 for the audit year 2012 above.
Pada tahun 2012, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00100/406/10/054/12 tanggal 22 Juni 2012 atas pemeriksaan tahun pajak 2010. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 4.774.470.390 dengan rugi fiskal sebesar Rp 11.707.821.456. Dengan memperhitungkan kompensasi beberapa jenis utang pajak sebesar Rp 486.478.375, maka kelebihan pajak yang diterima Entitas pada tanggal 27 Agustus 2012 sebesar Rp 4.287.992.015.
In 2012, the Entity has received Overpayment Tax Assessment (SKPLB) on Corporate Income Tax No. 00100/406/10/054/12 dated June 22, 2012 for the audit year 2010. Based on these SKPLB, Entity confirming an overpayment of Corporate Income Tax amounted to Rp 4,774,470,390 with fiscal loss at the amount of Rp 11,707,821,456. By taking into account the compensation of some types of tax debt amounting to Rp 486,478,375, the overpayment tax received by the Entity dated on August 27, 2012 amounted to Rp 4,287,992,015.
49
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
d. Corporate income tax (continued)
Beberapa jenis utang pajak yang diterima Entitas pada tahun 2012 terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Pasal 26, Pajak Penghasilan Pasal 21 Final, Pajak Penghasilan Pasal 23, dan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan total tagihan sebesar Rp 486.478.375. Jumlah kurang bayar ini dikompensasi seluruhnya dengan Surat Ketetapan Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan di atas.
Some types of tax debt received by the Entity in 2012 consist of Underpayment Tax Assessment (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) on Value Added Tax, Income Tax Art 26, Final Income Tax Art 21, Income Tax Art 23, and Income Tax Art 21 with total billing amounted to Rp 486.478.375. The underpayment amount has been compensated with the Overpayment Tax Assessment (SKPLB) on Corporate Income Tax above.
Pada tahun 2009, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan No. SKP00013/206/07/054/09 tanggal 14 Juli 2009 atas pemeriksaan tahun pajak 2007. Berdasarkan SKPKB tersebut terdapat PPh Terutang Rp 10.262.577.200 dan Kurang Bayar atas PPh 29 tahun 2007 menjadi sebesar Rp 6.274.530.095 dari Lebih Bayar sebesar Rp 5.660.920.792.
In 2009, the Entity has received Underpayment Tax Assessment on Corporate Income Tax (SKPKB) No. SKP00013/206/07/054/09 dated July 14, 2009 for tax audit year 2007. Based on these SKPKB, Income tax payable is Rp 10,262,577,200 and Underpayment for Tax Income in 2007 amounted to Rp 6,274,530,095 from Overpayment of Rp 5,660,920,792.
Atas SKPKB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan No. 027/IAI/ACC/VIII/2009 tanggal 14 September 2009 kepada Kantor Kanwil DJP Jakarta Khusus, yang kemudian ditolak. Untuk masalah perpajakan tersebut, pada tanggal 30 April 2010, Entitas mengajukan Permohonan Banding kepada Pengadilan Pajak dan ditolak. Entitas mengajukan Surat Peninjauan Kembali dan sampai 31 Desember 2014 masih dalam proses.
According to SKPKB above, the Entity submits an Objection Letter No. 027/IAI/ACC/VIII/2009 dated September 14, 2009 to the Office of Kanwil DJP Jakarta Khusus, which later was denied. For that case, on April 30, 2010, the Entity submitted an Appeal Letter to the Tax Court and denied. The Entity submitted a Reconsideration Review Request and until December 31, 2014 the review is still in progress.
Pada tahun 2010, PT Indalex (Entitas Anak), mendapatkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan atas pemeriksaan tahun 2008. Atas kurang bayar PPh 29 tahun 2008 sebesar Rp 11.322.015.241, Entitas Anak sudah melakukan pembayaran sebesar Rp 4.682.823.451 pada tanggal 20 Januari 2011. Namun, Entitas Anak masih mengajukan Surat Keberatan pada tanggal 24 Januari 2011 menjadi lebih bayar sebesar Rp 2.761.424.930. Atas Surat Keberatan tersebut, Entitas telah menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-123/WPJ.24/2012 tanggal 20 Januari 2012 yang menyatakan bahwa kurang bayar PPh 29 tahun 2008 menjadi Rp3.916.048.729 dan Entitas telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp 766.774.722 berdasarkan SKPKPP No. KEP-007.PPH/WPJ.24/KP.0803 /2012 tanggal 9 Februari 2012. Pada tahun 2012, Entitas Anak mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut sehingga nilai lebih bayar menjadi Rp 808.457.630, namun sampai dengan 31 Desember 2014 belum ada keputusan atas hasil banding tersebut.
In 2010, PT Indalex (Subsidiary) has received Underpayment Tax Assessment (SKPKB) on Corporate Income Tax for tax audit year 2008. For underpayment of income tax art 29 in 2008 amounted to Rp 11,322,015,241, Subsidiary has paid with total amount of Rp 4,682,823,451 on January 20, 2011. However, on January 24, 2011, PT Indalex (Subsidiary) submitted an Objection Letter to overpayment amounted to Rp 2,761,424,930. For the Objection Letter, Entity has received the Directorat General of Taxation Decision Letter No. KEP-123/WPJ.24/2012 on January 20, 2012 which stated underpayment of income tax art 29 in 2008 amounted to Rp 3,916,048,729 and the Entity has received overpayment tax amounted to Rp 766,774,722 based on SKPKPP No. KEP-007.PPH/WPJ.24/KP.0803/2012 on February 9, 2012. In 2012, the Subsidiary submitted an Appeal for the Objection Decision Letter with the total overpayment amounted to Rp 808,457,630, however until December 31, 2014 there is no decision of the appeal result yet.
50
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
Deferred tax
Pajak Tangguhan 2014 Aset pajak tangguhan - Entitas: Imbalan kerja karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan Rugi fiskal Jumlah aset pajak tangguhan
2013
4.983.170.408
4.084.047.346
104.034.526
104.034.526
498.732.003 7.124.716.414
498.732.003 3.241.576.067
12.710.653.350
7.928.389.942
Deferred tax assets - the Entity: Employees' benefits Provision for declining in value of account receivables Provision for declining in value of inventories Fiscal loss Total deferred tax assets
Liabilitas pajak tangguhan - Entitas: Aset tetap
(5.910.702.695)
(3.087.451.409)
Deferred tax liabilities - the Entity: Fixed assets
Jumlah liabilitas pajak tangguhan
(5.910.702.695)
(3.087.451.409)
Total deferred tax liabilities
Jumlah aset pajak tangguhan Entitas, neto
6.799.950.655
4.840.938.533
Net deferred tax assets Entity, net
Jumlah aset pajak tangguhan konsolidasian, neto
6.799.950.655
4.840.938.533
Total consolidated deferred tax aset, net
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak dengan tarif pajak penghasilan badan yang berlaku adalah sebagai berikut: 2014 Laba sebelum pajak penghasilan Entitas
2013
20.099.688.637
3.397.287.661
Income before income tax the Entity
Manfaat pajak dengan tarif yang berlaku 25%x Rp 20.099.688.637 25%x Rp 3.397.287.661
(5.024.922.159) -
(849.321.915)
Taxes benefit at affective tax rates 25%x Rp 20.099.688.637 25%x Rp 3.397.287.661
Sub jumlah
(5.024.922.159)
(849.321.915)
Sub total
Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kenikmatan karyawan Beban pajak Representasi dan sumbangan Pendapatan yang telah dipotong pajak penghasilan final Bagian laba bersih entitas asosiasi Penyesuaian atas rugi fiskal Penyusutan Koreksi DPP atas rugi fiskal Manfaat pajak Entitas
(510.904.010) (1.063.913.993) (301.731.897)
(345.382.692) (318.534.773) (394.415.745)
89.471.301
50.804.807
5.482.729.605 2.165.495.744 (212.929.688) 1.335.717.220
8.632.327.117 (6.048.636.091) (37.031.250) 932.443.613
Tax effect of nondeductible expenses (nontaxable income): Employee welfare Tax expense Representation and donation Income subjected to final income tax Net profit portion of associated entities Fiscal loss adjustment Depreciation Correction taxable base of fiscal loss Corporate tax benefit
1.959.012.123
1.622.253.070
Beban pajak Entitas Anak
(12.653.065.656)
(7.964.705.065)
Subsidiaries tax expenses
Beban pajak konsolidasian
(10.694.053.533)
(6.342.451.995)
Consolidated tax expenses
Income from construction service is non deductible income tax in accordance to the government legislation No. 51 dated Juli 20, 2008 under Ministry of Treasury legislation No. 187/PMK.03/2008 dated November 20, 2008.
Atas penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 tanggal 20 Juli 2008 yang dilaksanakan dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 187/PMK.03/2008, tanggal 20 Nopember 2008.
51
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
22. MODAL SAHAM
22. CAPITAL STOCK Based on the list of shareholders issued by the Securities Administration Bureau, PT Sirca Datapro Perdana, the Entity's shareholders and their ownership interest as of December 31, 2014 are as follows:
Berdasarkan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Sirca Datapro Perdana, susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
PT Husin Investama Haiyanto PT Marindo Investama PT Maspion PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)
104.495.200 33.963.000 24.840.000 24.149.800 19.872.000 19.872.000 19.872.000
32,98% 10,72% 7,84% 7,62% 6,27% 6,27% 6,27%
26.123.800.000 8.490.750.000 6.210.000.000 6.037.450.000 4.968.000.000 4.968.000.000 4.968.000.000
69.736.000
22,01%
17.434.000.000
PT Husin Investama Haiyanto PT Marindo Investama PT Maspion PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo Public (below 5% each)
Jumlah
316.800.000
100,00%
79.200.000.000
Total
Nama pemegang saham
Jumlah saham/
PT Husin Investama PT Marindo Investama Haiyanto PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo PT Maspion Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) Jumlah
Name of stockholders
Based on the list of shareholders issued by the Securities Administration Bureau, PT Sirca Datapro Perdana, the Entity's shareholders and their ownership interest as of December 31, 2013 are as follows:
Berdasarkan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Sirca Datapro Perdana, susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital
Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
52.164.000 12.420.000 16.981.500 9.936.000 9.936.000 9.936.000 9.936.000
32,93% 7,84% 10,72% 6,27% 6,27% 6,27% 6,27%
26.082.000.000 6.210.000.000 8.490.750.000 4.968.000.000 4.968.000.000 4.968.000.000 4.968.000.000
37.090.500
23,42%
18.545.250.000
PT Husin Investama PT Marindo Investama Haiyanto PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo PT Maspion Public (below 5% each)
158.400.000
100,00%
79.200.000.000
Total
Jumlah saham/
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital
Name of stockholders
Entitas mengajukan surat kepada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Januari 2014 perihal permohonan persetujuan atas jadwal stock split yang telah dimintakan persetujuannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham seperti tertuang dalam Akta No. 53 tanggal 20 September 2013 dari Bambang Heru Djuwito, SH., MH, notaris di Surabaya. Perubahan nilai nominal saham Entitas (stock split) dengan rasio 1 : 2, dimana nilai nominal dari Rp 500 per lembar saham menjadi Rp 250 per lembar saham.
The Entity submits a letter to Indonesia Stock Exchange on January 16, 2014 regarding the approval of the application for a stock split schedule that has requested approval at the General Meeting of Shareholders as set out in the notarial deed No. 53 dated September 20, 2013 from Bambang Heru Djuwito, SH., MH, notary in Surabaya. Changes in the Entity's value of stock (stock split) at a ratio of 1 : 2, in which the origin nominal value of Rp 500 per share become Rp 250 per share.
Berdasarkan surat no S-00243/BEI.PPR/01-2014, Bursa Efek Indonesia memberikan jadwal stock split dan saham resmi beredar dengan nilai nominal baru sebesar Rp 250 per lembar saham sejak 17 Februari 2014.
Based on letter no S-00243/BEI.PPR/01-2014, Indonesia Stock Exchange given out a stock split schedule and the stocks officially outstanding with new nominal value of Rp 250 per share since February 17, 2014.
52
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2014
Penjualan saham entitas melalui penawaran umum saham kepada masyarakat tahun 1994 Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 13.200.000 saham Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor, neto
2013
52.140.000.000
52.140.000.000
(13.200.000.000)
(13.200.000.000)
38.940.000.000
38.940.000.000
Sale of Entity's share through public offering in 1994 Total proceeds from the issuance of 13,200,000 shares Amount recorded as paid-up capital, net
(35.200.000.000)
(35.200.000.000)
Distribution of bonus shares in 1996
Penerapan PSAK 38 (Revisi 2012)
21.533.586.536
21.533.586.536
Adoption of PSAK 38 (Revised 2012)
Saldo akhir tahun
25.273.586.536
25.273.586.536
Ending balance
Pembagian saham bonus tahun 1996
Berdasarkan akta notaris Tirtayanti Karsodikromo, S.H. No.19 pada tanggal 28 Juni 2007, notaris di Gresik, Entitas telah melakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan PT Maspion Industrial Estate (Entitas Sepengendali) berupa sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 17 yang terletak di Desa Manyarsidomukti, seluas 18.505 m2, sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1177 yang terletak di Desa Sukomulyo, seluas 21.401 m2 serta sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1178 yang terletak di Desa Sukomulyo, seluas 1.698m2. Jual beli ini dilakukan dengan harga sebesar Rp 19.558.140.000.
Based on notary deed of Tirtayanti Karsodikromo,S.H. No. 19 Dated June 28, 2007, notary in Gresik, the Entity has settled a Tightening Agreement of Sell and Buy with PT Maspion Industrial Estate (Under Common Control) in the form of land with Building Right Titles (HGB) No. 17 located on Manyarsidomukti Village, with a total area of 18,505 m2, Building Rights Titles No.1177 located on Sukomulyo Village, with a total area of 21,401 m2 and also other parcels of land with Building Rights Titles No.1178 located on Sukomulyo Village with total area of 1,698 m2. The agreement was a done-deal amounted to Rp 19,558,140,000.
Berdasarkan akta notaris Tirtayanti Karsodikromo, S.H. No.19 pada tanggal 28 Juni 2007, notaris di Gresik, Entitas telah melakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan PT Maspion Industrial Estate (Entitas Sepengendali) berupa mesin-mesin milik Entitas sebagaimana diuraikan dalam Daftar Mesin-Mesin dan Perlengkapan Entitas - unit Gypsum Maspion Unit V yang berlokasi di Jalan Alpha Maspion L7 Desa Sukomulyo dan Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan jual beli seharga Rp 10.441.860.000.
Based on notary deed of Tirtayanti Karsodikromo,S.H. No. 19 dated June 28, 2007, notary in Gresik, the Entity has settled a Tightening Agreement of Sell and Buy with PT Maspion Industrial Estate (Entity Under Common Control) in the form of all machines and tools listed belongs to the Entity - 5th unit of Maspion, Gypsum Division which installed on plant located on Alpha Maspion Blok L7 Street, Gresik and Manyar Sidomukti, Manyar District, Gresik Residence, East Java. Both parties agreed to settle the price of acquisition at Rp 10,441,860,000.
Selisih nilai transaksi pengalihan aset tetap Divisi Gypsum adalah sebagai berikut:
The difference on transferred of fixed asset Gypsum Division are as follows: Land and buiding transferred
Pengalihan tanah dan bangunan Jenis aset/ No. Type of fixed assets 1 2
Harga perolehan/ Cost aquisiton
HGB 17, HGB 1177, HGB 1178 Bangunan/ Building
3.080.443.690 4.932.514.671
Nilai buku/ Book value
Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation 2.025.637.092
Nilai tercatat/ Book value 3.080.443.690 2.906.877.579 5.987.321.269
Harga pengalihan/ Transferred value
19.558.140.000
Sub jumlah/ Sub total
13.570.818.731
53
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
Machines transferred
Pengalihan mesin-mesin Jenis aset/ No. Type of fixed assets 1 2 3 4 5 6
Harga perolehan/ Cost aquisiton
Mesin/ Machine Perlengkapan Electrik/ Electric equipment Instalasi air/ Water installation Alat kerja/ Working tools Kendaraan/ Vehicles Inventaris/ Equipment
11.792.212.421 60.051.600 1.659.195.451 276.310.283 1.150.752.454 228.862.436
Nilai buku/ Book value
2.059.387.995 15.321.994 300.677.592 20.313.612 70.290.275 17.288.428 4.187.701 10.441.860.000
Sub jumlah/ Sub total
7.962.767.805
Jumlah/ Total
21.533.586.536
Penerapan PSAK 38 (Revisi 2012) / Adoption of PSAK 38 (Revised 2012)
(21.533.586.536)
Saldo 31 Desember 2013 / Balance as of December 31, 2013 24. DIVIDEN
24. DIVIDENDS Based on Deed no. 82 of the Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders of the Entity on the date of June 24, 2014, shareholders approved cash dividends from the net profit Entity for the financial year 2013 amounted to Rp 2,534,400,000 or Rp 8 per share.
Berdasarkan Akta no 82 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas pada tanggal 24 Juni 2014, pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai dari laba bersih Entitas tahun buku 2013 sebesar Rp 2.534.400.000 atau sebesar Rp 8 per saham. 25. PENJUALAN
25. SALES 2014
Jumlah
9.732.824.426 44.729.606 1.358.517.859 255.996.671 1.080.462.179 211.574.008
Nilai buku/ Book value
2.483.279.896
Jaminan instalasi listrik/ Guarantee of electricity installation Harga pengalihan/ Transferred value
Lokal Barang jadi aluminium Jasa konstruksi Bahan baku Ekspor Barang jadi aluminium
Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation
2013
199.885.906.647 420.164.463.526 1.101.653.186
193.234.765.300 231.085.602.152 7.331.929.989
312.310.414.896
209.050.374.433
Local Aluminium finished goods Construction services Raw material Export Aluminium finished goods
933.462.438.255
640.702.671.875
Total
1,61% dan 2,15% dari jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 dilakukan dengan pihak yang berelasi (Catatan 34).
1.61% and 2.15% in 2014 and 2013 of the above total sales were made to related parties (Note 34).
Pada tahun 2014 dan 2013, tidak ada penjualan yang nilainya melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.
In 2014 and 2013, there is no sales transactions which value exceeds 10% of the total net sales.
54
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
26. BEBAN POKOK PENJUALAN
26. COST OF GOODS SOLD Details of cost of goods sold were as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2014
2013
Bahan baku dan pembantu yang digunakan Upah langsung Beban pabrikasi
556.553.592.844 124.132.629.375 125.265.042.335
350.300.274.936 84.802.739.949 83.932.097.850
Raw and indirect materials used Direct labor Manufacturing expenses
Jumlah beban produksi
805.951.264.554
519.035.112.735
Total manufacturing cost
Persediaan barang dalam proses awal tahun akhir tahun
90.041.007.722 (91.012.124.266)
107.935.673.898 (90.041.007.722)
Beban pokok produksi
804.980.148.010
536.929.778.912
Persediaan barang jadi awal tahun akhir tahun
17.289.773.106 (19.729.906.220)
17.606.987.683 (17.289.773.106)
Beban pokok penjualan barang jadi
802.540.014.896
537.246.993.488
Cost of goods sold of finished goods
Beban pokok penjualan barang dagangan Beban pokok penjualan bahan baku
18.952.910.884 1.094.821.526
2.756.015.606 3.731.489.522
Cost of goods sold of merchandise inventory Cost of goods sold of raw material
822.587.747.306
543.734.498.617
Total
Jumlah
Work in process at beginning of year at end of year Cost of goods manufactured Finished good at beginning of year at end of year
Details of cost of goods sold based on type of product were as follows:
Rincian beban pokok penjualan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut: 2014
2013
Industri aluminium Jasa konstruksi
462.674.033.187 359.913.714.119
359.069.726.640 184.664.771.976
Aluminium industry Construction services
Beban pokok penjualan
822.587.747.306
543.734.498.617
Cost of goods sold
10,99% dan 10,07% dari jumlah pembelian bahan baku dan bahan pembantu masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 dilakukan dengan pihak-pihak berelasi.
10.99% and 10.07% of the total purchase of raw and indirect materials in 2014 and 2013, respectively, were made to related parties.
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dan dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada tahun 2014 dan 2013:
Purchases of raw materials in 2014 and 2013 include purchase from the following suppliers which represent more than 10% of the total purchases of the respective years:
2014
2013
Dubai Aluminium Hydro Aluminium Asia Alm. Bahrain B.S.C Fausto Holdings Ltd PT Maspion Vedanta Aluminium Ltd Mitsubishi Corp
178.929.336.204 62.562.101.596 51.352.383.506 13.412.476.077 1.080.221.506 -
74.012.231.158 26.152.376.130 48.568.960.359 27.300.392.914 42.563.347.558 25.163.909.802
Dubai Aluminium Hydro Aluminium Asia Alm. Bahrain B.S.C Fausto Holdings Ltd PT Maspion Vedanta Aluminium Ltd Mitsubishi Corp
Jumlah
307.336.518.889
243.761.217.921
Total
55
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
27. BEBAN USAHA
27. OPERATING EXPENSES Consist of:
Terdiri dari: 2014 Beban penjualan Pengangkutan Gaji dan tunjangan Ekspor Premi penjualan Promosi, contoh dan iklan Lain-lain Sub jumlah Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Representasi dan sumbangan Imbalan kerja karyawan (Catatan 30) Perjalanan dinas Sewa (Catatan 34) Beban kantor Pemeliharaaan dan perbaikan Penyusutan (Catatan 12 dan 13) Telepon dan komunikasi Lain-lain Sub jumlah Jumlah
2013
6.987.028.611 3.901.798.647 3.351.313.931 2.110.014.536 295.181.494 1.235.155.847
4.606.321.190 3.165.722.048 1.593.061.943 1.343.724.840 28.577.624 1.026.851.902 `
17.880.493.066 30.775.966.975 14.443.002.285
27.178.377.023 5.392.907.234
6.430.615.119 2.094.682.568 1.942.800.666 1.261.850.399 1.163.914.722 628.062.578 242.262.332 3.507.248.216
5.601.301.495 1.645.550.391 1.920.562.866 1.137.407.989 1.571.419.919 322.613.941 250.170.738 3.425.310.237
General and administrative expenses Salaries and allowance Representation and donation Employees' benefits (Note 30) Business travelling Rental (Note 34) Office expenses Repair and maintenance Depreciation (Note 12 and 13) Telephone and communication Others
62.490.405.860 80.370.898.926
48.445.621.833 60.209.881.381
Sub total Total
28.
INTEREST INCOME Consist of:
Terdiri dari: 2014
2013
664.558.932 374.256.430 1.038.815.362
Time deposits (Note 6) Interest income (Note 4) Total
772.285.568 80.624.864 852.910.431
29. BEBAN BUNGA
29. INTEREST EXPENSE Consist of:
Terdiri dari: 2014 Beban bunga dari: Utang kepada pihak berelasi (Catatan 34) Utang bank (Catatan 18 dan 19) Jumlah
Sub total
11.764.259.547
28. PENDAPATAN BUNGA
Deposito berjangka (Catatan 6) Jasa giro (Catatan 4) Jumlah
Selling expenses Freight Salaries and allowance Export Sales premium Promotion, samples and advertising Others
2013
6.639.338.295 9.606.211.456 16.245.549.751
8.128.650.006 4.409.302.730 12.537.952.736
30. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Interest expense from: Payables to related parties (Note 34) Bank loans (Note 18 and 19) Total
30. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES BENEFITS The Entity and its Subsidiaries provides employees' benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No 13/2003 year 2003. The number of employees entitled to the benefits is 756 peoples and 761 peoples each in 2014 and 2013, respectively.
Entitas dan Entitas Anak membukukan imbalan kerja karyawan, iuran pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja karyawan masingmasing sebesar 756 dan 761 orang pada tahun 2014 dan 2013.
56
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
30. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
30. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES BENEFITS (continued) Details of employees benefits expenses are as follows:
Rincian beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2014
2013 Entity Interest cost Current service cost Recognized loss actuarial, net Past service cost
Entitas Beban bunga Beban jasa kini Kerugian aktuaria bersih yang diakui Beban jasa lalu
2.410.004.984 1.807.272.152 532.323.171 62.089.196
1.694.630.871 1.607.455.430 975.085.233 62.089.196
Sub jumlah
4.811.689.503
4.339.260.730
Sub Total
Entitas Anak
1.618.925.616
1.262.040.765
Subsidiaries
Jumlah
6.430.615.119
5.601.301.495
Total
Details of estimated liabilities for employees benefits are as follows:
Rincian liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2014 Nilai kini liabilitas Kerugian aktuaria yang belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak Saldo akhir tahun
2013
46.911.239.051
35.734.350.684
Present value of benefit obligation
(19.772.056.173)
(13.297.220.766)
(709.948.953) 26.429.233.925
(792.437.256) 21.644.692.662
Unrecognized actuarial loss Unrecognized past services costs non vested Balance at end of the year
Movements of estimated liabilities for employees' benefits are as follows:
Mutasi liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2014
2013
Saldo pada awal tahun Beban tahun berjalan
21.644.692.662 6.430.615.119
18.036.171.188 5.601.301.495
Beginning balance Expenses during the period
Jumlah
28.075.307.781
23.637.472.683
Total
Pembayaran tahun berjalan
(1.646.073.856)
(1.992.780.021)
Saldo pada akhir tahun
26.429.233.925
21.644.692.662
2014
2013
8,175 % p.a 10 % p.a TMI - 2011 5% TMI - 2011 55 tahun/ years
9,047 % p.a 10 % p.a TMI - 2011 5% TMI - 2011 55 tahun/ years
2014
Discount Rate Salary Increment Rate Mortality Rate Disability Rate Normal Pension Age
The five year history of experience adjustment was as follows:
Penyesuaian program untuk periode lima tahun adalah sebagai berikut: Nilai kini kewajiban imbalan pasti Defisit program Penyesuaian asumsi liabilitas program
Ending balance
The cost provided for employees' benefits was calculated by independent actuary, PT Prima Bhaksana Lestari. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
Perhitungan imbalan kerja karyawan dihitung oleh independen aktuaria, PT Prima Bhaksana Lestari. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan pengakuan aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat Diskonto Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Kematian Tingkat Cacat Usia Pensiun Normal
Payments during the period
2013
2012
46.911.239.051 46.911.239.051
35.734.350.684 35.734.350.684
37.922.167.979 37.922.167.979
30.999.326.217 30.999.326.217
18.392.800.244 18.392.800.244
(8.482.653.982)
(4.564.856.454)
(3.558.670.761)
(8.905.373.206)
(1.816.283.858)
57
2011
2010 Present value of obligation Deficit in the plan Experience adjustments on plan liabilities
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosures", requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
a. Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
a. Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);
b. Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga) (tingkat 2), dan;
b. Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2), and;
c. Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
c. Inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).
Entitas tidak mempunyai aset dan liabilitas yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 1 dan 2).
The Entity does not have asset and liability which is measured and recognized on fair value (level 1 and 2).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted markets prices at the reporting date. These instruments are included in level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in level 3.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Entitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The following table sets out of the Entity's financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013.
2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Aset keuangan Kas dan setara kas Saldo bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Uang muka pembelian Beban dibayar dimuka Investasi pada entitas asosiasi Jumlah aset keuangan
2013 Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
16.469.279.608
16.469.279.608
8.125.442.125
8.125.442.125
Financial assets Cash and cash equivalent
7.482.046.175 25.552.905.287 224.307.738.029 944.776.541 16.965.837.135 464.455.689 98.973.630.492
7.482.046.175 25.552.905.287 224.307.738.029 944.776.541 16.965.837.135 464.455.689 98.973.630.492
8.952.699.281 55.219.994.909 161.142.126.453 1.066.704.321 18.554.381.607 1.839.405.675 85.487.121.671
8.952.699.281 55.219.994.909 161.142.126.453 1.066.704.321 18.554.381.607 1.839.405.675 85.487.121.671
Restricted bank accounts Short-term investments Accounts receivable Other financial current assets Advance payments Prepaid expenses Investments in associated entity
391.160.668.957
340.387.876.041
340.387.876.041
Total financial assets
391.160.668.957
58
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out of the Entity's financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013 (continued).
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Entitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (lanjutan).
Liabilitas keuangan Utang usaha Beban yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Pinjaman bank jangka pendek Liabilitas keuangan lancar lainnya Utang pihak yang berelasi Liabilitas dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah liabilitas keuangan
2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
2013
148.876.101.207 42.107.349.674 166.823.987.255 214.465.406.176
148.876.101.207 42.107.349.674 166.823.987.255 214.465.406.176
157.766.007.156 32.417.355.001 165.644.596.422 33.874.650.515
157.766.007.156 32.417.355.001 165.644.596.422 33.874.650.515
2.108.169.540 83.600.000.000
2.108.169.540 83.600.000.000
1.084.120.318 73.341.877.480
1.084.120.318 73.341.877.480
19.630.772.280
19.630.772.280
44.902.721.569
44.902.721.569
Current maturity portion of long-term bank loans
46.074.561.402
46.074.561.402
105.135.913.554
105.135.913.554
Long term bank loans, net of current maturity portion
723.686.347.534
614.167.242.015
614.167.242.015
Total financial liabilities
Nilai wajar/ Fair value Financial liabilities
723.686.347.534
The fair value of most of the financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
32. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES
2014 Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara Saldo bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha, pihak ketiga Piutang usaha, pihak berelasi Uang muka pembelian
Jumlah aset (dipindahkan)
Accounts payable Accrued expenses Advance received Short term bank borrowings Other financial current liabilities Related parties payable Liability that recorded at amortized cost
2013 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currency
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
USD AUD
878.270 185.675
10.925.675.816 1.897.269.140
687.497 8.743
8.379.902.030 95.081.871
USD
499.575
6.214.716.234
339.619
4.139.611.481
USD USD AUD EURO
1.242.686 6.535.809 412.437 136.230
15.459.014.462 81.305.459.213 4.214.377.557 2.061.602.151
397.764 5.975.754 208.249 46.837
4.848.343.446 72.838.469.091 2.264.846.717 787.860.402
USD USD HKD SGD EUR AUD JPY GBP
121.805 776.902 36.889 2.220 606 -
1.515.250.468 9.664.658.889 59.158.737 20.918.581 9.164.705 -
20.547 821.102 325.232 72.197 112.883 8.888 84.000 2.548
250.441.289 10.008.416.422 511.237.578 695.112.605 1.898.849.397 96.658.471 9.758.179 51.212.242
133.347.265.953
59
106.875.801.223
Assets Cash and cash equivalent Restricted bank accounts Short-term investment Accounts receivable, third parties Accounts receivable, related parties Advance payments
Total assets (total b/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
32. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
2014 Mata uang asing/ Foreign currency Jumlah aset (pindahan) Liabilitas Utang usaha, pihak ketiga
Utang usaha, pihak berelasi
Pinjaman bank jangka pendek
2013 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currency
133.347.265.953
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah 106.875.801.223
Liabilities Account payable, third parties
USD SGD EUR GBP AUD CAD NZD RMB HKD
5.651.803 82.375 24.559 49.208 23.091 300 3.500
70.308.428.698 776.148.628 371.651.953 953.182.418 225.425.059 609.903 5.612.863
11.006.509 23.389 20.936 6.676 2.733 1.200 97.409 5.000
USD SGD HKD NTD RMB
2.594.494 18.564 29.865 747.022 42.437
32.275.502.996 174.911.015 47.893.754 292.728.041 86.275.476
115.659 2.113 21.379 880.741 124.277
USD EUR USD
7.878.025 446.014 1.968.323
98.002.630.599 6.749.646.502 24.485.934.727
2.358.780 304.581 109.539
775.339
9.645.222.343
2.749.343
1.409.761.579 Account payable from 20.341.728 related parties 33.606.698 359.351.135 248.457.063 Short term 28.751.164.545 bank borrowings 5.123.485.970 1.335.169.530 Advance received Current maturity portion of long term 33.511.741.216 bank loans
5.227.555
Long term portion of long term bank loans
Uang muka pelanggan Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun USD Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang yang jatuh tempo dalam satu tahun USD
1.299.278
16.163.013.726 260.564.818.701 (127.217.552.749)
Jumlah liabilitas Jumlah liabilitas, neto
134.158.343.748 225.186.170 352.173.668 134.165.102 29.720.460 13.731.780 194.741.662 7.859.600
Total assets (c/f)
63.718.673.564 269.627.675.218 (162.751.873.995)
Total liabilities Total liabilities, net
Management believe that there is no need to hedge because there enough assets to repayment liabilities in foreign currency.
Manajemen memandang belum perlu melakukan lindung nilai karena aset yang tersedia cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing. 33. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
33. BASIC NET INCOME PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
The computation of basic net income per share is based on the following data:
Laba per saham
Net income per share 2014
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar a. Termasuk pos tidak berulang Laba untuk perhitungan Laba per saham dasar Laba per saham dasar b. Tidak termasuk pos tidak berulang Laba untuk perhitungan Laba per saham dasar Laba per saham dasar
2013
316.800.000
158.400.000
22.058.700.759 69,63
5.019.540.731 31,69
Weighted average number of outstanding shares a. Including non-recurring item Earning for computation basic earning per share Basic Earning per Share
5.019.540.731 31,69
b. Excluding non-recurring item Earning for computation Basic earning per share Basic earning per share
22.058.700.759 69,63
60
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 33. BASIC NET INCOME PER SHARE (continued)
33. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (lanjutan) Laba per saham dilusian
Diluted earnings per shares
Entitas tidak menghitung laba per saham dilusi karena Entitas tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi terhadap saham biasa.
The Entity did not compute earnings per share since the Entity does not have any transaction of potential dilutive effect to ordinary shares.
34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI
34. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Kelompok Entitas telah melakukan beberapa transaksi dengan pemegang saham dan pihak-pihak berelasi yang meliputi transaksi penjualan, pembelian dan transaksi lainnya.
The Entity's group has various transactions with its shareholders and related parties, included sales, purchase and other transactions.
a. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
a. The nature of relationships with related parties were as follows:
Pihak Berelasi /Related Parties
Hubungan / Relationship
Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Bank Maspion Indonesia Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Alim Brothers, Pte. Ltd. Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / The same key management personnel as the Entity. PT Aneka Kabel Ciptaguna Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Ishizuka Maspion Indonesia Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Alaskair Maspion Indonesia Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Indal Steel Pipe Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Trisulapack Indonesia Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Fung Lam Trading, Co. Ltd Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / The same key management personnel as the Entity. (d/h Chin Fung Co, Ltd) PT Maspion Elektronik Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Dovechem Maspion Terminal Pemegang saham dan anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders and the same key management personnel as the Entity PT Maxim Maspion Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Maspion Industrial Estate Pemegang saham dan anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders and the same key management personnel as the Entity. Taiwan Concorde Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / The same key management personnel as the Entity. PT Cashew Grebe Indonesia Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas dan sahamnya dimiliki oleh perusahaan asosiasi / The same key management personnel as the Entity and share are owned by the Associated Entity. PT Weilburger Coatings Indonesia Entitas yang sahamnya dimiliki sebesar 49% oleh Entitas Anak (PT Indal Investindo) / Related parties which shares are owned by the Subsidiary (PT Indal Investindo). PT UACJ - Indal Aluminum Entitas yang sahamnya dimiliki sebesar 40% oleh Entitas Anak (PT Indal Investindo) / Related parties which shares are owned by the Subsidiary (PT Indal Investindo). PT Maspion
61
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
34. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) b. Material related party balances are as follows:
b. Saldo material dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2014 Setara kas PT Bank Maspion Indonesia Piutang usaha PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Cashew Grebe Indonesia PT UACJ Indal Aluminum PT Maspion Elektronik PT Alaskair Maspion Indonesia PT Ishizuka Maspion Indonesia PT Weilburger Coating Indonesia PT Aneka Kabel Ciptaguna Lain-lain Piutang lain-lain PT Weilburger Coating Indonesia PT UACJ Indal Aluminum Investasi saham PT UACJ Indal Aluminum PT Weilburger Coatings Indonesia Jumlah Aset Persentase jumlah aset pihak berelasi dengan jumlah aset Utang usaha PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion Fung Lam Trading, Co. Ltd (d/h Chin Fung Co. Ltd) Taiwan Concorde Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Trisulapack Indonesia PT Aneka Kabel Lain-lain Utang lain-lain PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Jumlah liabilitas Persentase jumlah liabilitas pihak berelasi dengan jumlah liabilitas
2013
1.251.476.594
1.862.795.069
2.139.005.144
2.217.856.219
1.239.491.918 346.200.000 115.443.200 69.319.800 10.932.955 7.218.860 378.000 308.880 24.903.670
24.833.490 268.200.000 115.588.920 13.750.000
-
597.261.000 1.550.000
Cash equivalents PT Bank Maspion Indonesia Account Receivables PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Cashew Grebe Indonesia PT UACJ Indal Aluminum PT Maspion Elektronik PT Alaskair Maspion Indonesia PT Ishizuka Maspion Indonesia PT Weilburger Coating Indonesia PT Aneka Kabel Ciptaguna Others Other Receivables PT Weilburger Coating Indonesia PT UACJ Indal Aluminum
88.835.534.222 10.138.096.270 104.178.309.513
76.108.092.181 9.379.029.490 90.603.182.664
Stock investments PT UACJ Indal Aluminum PT Weilburger Coatings Indonesia Total Assets
14.226.296
12%
Percentage of total assets involving related parties to total assets
12%
33.723.161.322 1.249.217.069
614.057.570 1.173.235.697
641.405.080 292.728.041 174.911.015 61.829.688 19.635.000 135.536.988
1.394.544.040 359.351.135 20.341.728 109.080.051 30.612.500 40.333.516
63.564.000.000
73.341.877.480
20.036.000.000
-
Account Payable PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion Fung Lam Trading, Co. Ltd (d/h Chin Fung Co. Ltd) Taiwan Concorde Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Trisulapack Indonesia PT Aneka Kabel Others Other Payable PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk
122.550.515.827
80.991.959.658
Total liabilities
`
16%
13%
Percentage of total liabilitas involving related parties to total liabilities
c. Angkasa Rachmawati and Gunardi are the management and the stockholder of PT Husin Investama, PT Guna Investindo, PT Marindo Investama, PT Mulindo Investama, and PT Prakindo Investindo.
c. Angkasa Rachmawati dan Gunardi adalah pemegang saham dan pengurus PT Husin Investama, PT Guna Investindo, PT Marindo Investama, PT Mulindo Investama, dan PT Prakindo Investindo.
62
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
34. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Transactions with related parties:
Transaksi-transaksi dengan pihak yang berelasi: Dalam kegiatan usahanya, Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi yang meliputi, antara lain:
In the normal course of business, the Entity and its Subsidiaries entered into certain transactions with related parties, including the following: a. 1.61% and 2.15% of the total net sales in 2014 and 2013, respectively, were made to related parties. According to management, the sales transactions were made at normal terms and conditions as those done with third parties. At balance sheet date, the receivables from these sales were presented as part of receivable, which presented 0.44% and 0.35% from total assets as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
a. 1,61% dan 2,15% dari jumlah penjualan bersih masingmasing pada tahun 2014 dan 2013, merupakan penjualan kepada pihak yang berelasi. Menurut manajemen, transaksi penjualan dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0,44% dan 0,35% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The details of sales to related parties are as follows:
Rincian penjualan kepada pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut: 2014
2013
PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT UACJ Indal Aluminum PT Maspion Elektronik Lain-lain
12.572.027.237
12.248.110.550
1.273.971.986 703.363.487 162.630.900 340.101.537
202.296.980 654.383.239 439.473.600 222.741.334
PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. PT UACJ Indal Aluminum PT Maspion Elektronik Others
Jumlah
15.052.095.148
13.767.005.703
Total
b. 10,99% dan 10,07% dari jumlah pembelian bahan baku dan bahan pembantu masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, merupakan pembelian dari pihak berelasi. Menurut manajemen, transaksi pembelian dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 4,83% dan 0,59% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
b. 10.99% and 10.07% of the total net purchase of raw and indirect materials in 2014 and 2013, respectively, were made to related parties. According to management, the purchase transactions were made at normal terms and conditions as those done with third parties. At balance sheet date, the payables from these purchases were presented as part of accounts payable, which presented 4.83% and 0,59% from total liabilities as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Rincian pembelian bahan baku dan bahan pembantu kepada pihak berelasi sebagai berikut:
Details of purchase of raw material and indirect material to related parties are as follows:
2014 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion PT Maspion Stainless Steel Taiwan Concorde Alim Brothers, Pte. Ltd. Fung Lam Trading, Co. Ltd (d/h Chin Fung Co. Ltd) PT Trisulapack Indonesia PT UACJ Indal Aluminum Maspion Kencana Lain-lain Jumlah
2013
38.207.465.253 10.119.740.348 5.002.805.780 1.001.667.761 637.402.413
4.393.461.200 27.304.182.414 -
608.446.308 555.585.157 41.436.150 995.801.110
723.886.360 23.352.000 1.524.940.477 60.175.313 20.985.000
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion PT Maspion Stainless Steel Taiwan Concorde Alim Brothers, Pte. Ltd. Fung Lam Trading, Co. Ltd (d/h Chin Fung Co. Ltd) PT Trisulapack Indonesia PT UACJ Indal Aluminum Maspion Kencana Others
57.170.350.280
34.050.982.764
Total
63
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
34. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
c. Pendapatan bunga atas piutang kepada pihak yang berelasi sebesar nihil pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 28).
c. Interest income from receivables from related parties amounted to nil in Desember 31, 2014 and 2013, respectively (Note 28).
d. Beban bunga atas utang kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 6.639.338.295 dan Rp 8.128.650.006 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dicatat sebagai bagian dari beban lain-lain (Catatan 29).
d. Interest expense on payables to related parties amounted to Rp 6,639,338,295 and Rp 8,128,650,006 in December 31, 2014 and 2013, respectively, recorded as part of other expenses (Note 29).
e. Beban sewa bangunan kepada PT Maspion sebesar Rp 1.942.800.666 dan Rp 1.920.562.866 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 27).
e. Buliding rental expenses to PT Maspion amounted to Rp 1,942,800,666 and Rp 1,920,562,866 in December 31, 2014 and 2013, respectively, recorded as part of general and administrative expenses (Note 27).
f. Pendapatan sewa atas tanah dan bangunan dari PT Cashew Grebe Indonesia sebesar Rp 346.200.000 dan Rp 268.200.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain.
f Land and building rental income from PT Cashew Grebe Indonesia amounted to Rp 346,200,000 and Rp 268,200,000 in December 31, 2014 and 2013, respectively, recorded as part of other income.
g Entitas dan Entitas Anak juga mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 4 dan 21.
g The Entity and its Subsidiaries entered into non-trade transactions with related parties as described in Notes 4 and 21.
35. INFORMASI SEGMEN
35. SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Entitas dan Entitas Anak dibagi dalam empat divisi industri aluminium, jasa konstruksi, jasa software serta perdagangan umum dan investasi. Divisi - divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Entitas dan Entitas Anak.
For management reporting purposes, the Entity and its Subsidiaries are currently organized into four operating divisions manufacturing of aluminium, construction services, software services and general trading and investments. These divisions are the basis on which the Entity and its Subsidiaries report their primary segment information.
Kegiatan utama divisi tersebut terdiri dari:
The principal activities of these divisions consist of:
Bidang industri - memproduksi dan distribusi barang dari aluminium.
Manufacturing industry - manufacturing and distributing of aluminium product.
Jasa-konstruksi - jasa pembangunan properti khususnya kulit luar gedung, supply dan instalasi.
Construction services - constructing services, especially for façade design, supply and installation.
Jasa software - penjualan software ERP dan pemeliharaan dan perbaikan.
Software services - sale of ERP software and maintenance and repair.
Perdagangan umum dan investasi, perdagangan barang-barang dari aluminium seperti tangga, tandon air dan aluminium profile serta melakukan investasi jangka panjang pada entitas yang bergerak dalam industri aluminium dan cat.
General trading and investments, trading for aluminium products such as stairs, water tanks and aluminium profiles and long-term investments in companies which are also in aluminium and coating industries.
64
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 35. SEGMENT INFORMATION (continued)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Segment information based on business segment is presented below:
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Industri aluminium/ Manufacturing of aluminium
Jasa kontruksi/ Construction services
Jasa Perdagangan umum sofware/ dan investasi/ Software General trading services and investments
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
Hasil Penjualan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah penjualan Laba (rugi) usaha
Result Sales 513.297.974.729
420.164.463.526
-
-
212.618.865.793
-
-
-
(212.618.865.793)
-
External sales Inter-segment sales
725.916.840.522
420.164.463.526
-
-
(212.618.865.793)
933.462.438.255
Total sales
11.865.797.451
22.219.939.262
-
(3.484.115.889)
30.552.928.355
Income (loss) from operations
873.365.853 (1.035.693.062)
-
(1.227.914.663) 1.227.914.663
1.038.815.362 (16.245.549.751)
(2.263.613.950)
-
Penghasilan bunga 1.393.272.710 (16.437.771.353) Beban bunga Keuntungan kurs mata uang 1.347.471.407 asing, neto Bagian laba bersih entitas 21.930.918.421 asosiasi Laba sebelum beban pajak Manfaat (Beban) pajak Laba bersih
Total aset yang dikonsolidasi
91.462 -
933.462.438.255
-
-
18.578.097.901
(21.930.918.421)
18.578.097.901
20.099.688.637
19.793.998.103
-
18.274.101.861
(25.415.034.311)
32.752.754.292
Income before tax
1.959.012.123
(12.653.065.656)
-
-
22.058.700.759
7.140.932.447
-
18.274.101.861
323.110.215.896
16.285.000
-
-
-
695.129.097.747
323.110.215.896
16.285.000
(255.395.032)
100.521.364.814
(98.973.630.492) 1.547.734.322
-
(25.415.034.311)
(122.521.675.255)
(122.521.675.255)
(1.171.537.575)
(10.694.053.533)
Tax benefit (expenses)
22.058.700.759
Net income
996.255.288.202
Other information Assets Segment assets
(98.973.630.492)
Investments in associated entity
897.281.657.710
Consolidated total assets
751.439.553.825
Consolidated segment liabilities
29.997.213.734 10.758.896.982
Capital expenditure Depreciation
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas segmen yang 549.286.992.711 dikonsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan
Interest income Interest expenses Gain on foreign exchage, net Net profit portion of associated entities
Informasi lainnya Aset 695.129.097.747 Aset segmen Investasi pada entitas asosiasi
(48.692.469)
-
17.483.796.027 8.869.386.436
304.904.889.476
1.914.898.724
1.691.700.013
12.513.417.707 1.889.510.546
-
-
65
(106.358.927.098) -
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 35. SEGMENT INFORMATION (continued)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Segment information based on business segment is presented below (continued):
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha (lanjutan):
31 December 2013 / December 31, 2013
Industri aluminium/ Manufacturing of aluminium Penjualan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah penjualan
Jasa kontruksi/ Construction services
Jasa sofware/ Software services
Perdagangan umum dan investasi/ General trading and investments
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
409.617.069.723
231.085.602.152
-
-
104.675.689.796
-
-
-
(104.675.689.796)
-
Sales External sales Inter-segment sales
514.292.759.519
231.085.602.152
-
-
(104.675.689.796)
640.702.671.875
Total sales
(2.035.811.386)
34.559.748.890
Income from operations
(4.128.548.635) 4.128.548.635
852.910.431 (12.537.952.736)
-
640.702.671.875
Hasil Laba (rugi) usaha
Result 15.547.861.136
Penghasilan bunga 203.219.229 Beban bunga (16.577.834.705) Keuntungan kurs mata uang (30.305.266.465) asing, neto Bagian laba bersih entitas 34.529.308.466 asosiasi
21.088.807.535
-
(41.108.394)
-
37.397 -
799.024.716
-
421.978.116
-
-
17.571.549.775
(34.529.308.466)
17.571.549.775
Gain on foreign exchage, net Net profit portion of associated entities
(36.565.119.852)
11.361.992.726
Gain before tax
(6.342.451.995)
Tax benefit (expenses)
Laba sebelum beban pajak
3.397.287.661
26.577.368.024
-
17.952.456.893
Manfaat (Beban) pajak
1.622.253.070
(7.964.705.065)
-
-
Laba bersih
5.019.540.731
18.612.662.959
-
17.952.456.893
Informasi lainnya Aset 590.373.619.097 Aset segmen Investasi pada entitas asosiasi Total aset yang dikonsolidasi
590.373.619.097
254.200.524.280
-
100.645.964.952
-
-
(85.487.121.671)
254.200.524.280
-
15.158.843.281
-
(36.565.119.852)
(93.851.577.282)
(93.851.577.282)
(29.084.263.634)
5.019.540.732
Net income
(85.487.121.671)
Other information Assets Segment assets Investments in associated entity
765.881.409.376
Consolidated total assets
639.563.606.249
Consolidated segment liabilities
11.607.840.800 10.504.536.650
Capital expenditure Depreciation
851.368.531.047
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas segmen yang 464.055.815.968 dikonsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan
Interest income Interest expenses
4.778.202.440 (88.666.667)
10.416.470.893 8.928.157.332
219.136.130.303
-
1.690.402.013
1.191.369.907 1.576.379.318
-
-
66
(45.318.742.035) -
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 35. SEGMENT INFORMATION (continued)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen geografis
Geographical segments
Entitas dan Entitas Anak beroperasi di dua wilayah geografis utama, yaitu Jawa Timur dan Jawa Barat.
The Entity and its Subsidiaries operations are located in two principal geographic areas such as East Java and West Java.
Penjualan berdasarkan pasar geografis
Sales by geographical market
Berikut ini adalah jumlah penjualan bersih Entitas dan Entitas Anak berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat produksinya:
The following table shows the distribution of the Entity and its Subsidiaries sales by geographical market, regardless of where the goods were produced:
2014 Lokal Jawa Timur Jawa Barat Ekspor (Jepang,Hongkong, Thailand, Singapura, Amerika Serikat, Australia dan negara lain di Asia) Jumlah
2013
200.987.559.833 420.164.463.526
200.566.695.290 231.085.602.152
312.310.414.896 933.462.438.255
209.050.374.433 640.702.671.875
Local East Java West Java Export (Japan, Hongkong Thailand, Singapore, USA Australia and other countries in Asia) Total
ASET DAN TAMBAHAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD BERDASARKAN WILAYAH GEOGRAFIS
ASSETS AND ADDITIONS TO FIXED ASSETS AND INTANGIBLE ASSETS BY GEOGRAPHICAL AREA
Nilai buku aset segmen dan tambahan aset tetap dan aset tak berwujud berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut:
The following table shows the carrying amount of segment assets and additions to fixed assets and intangible assets by geographical area in which the assets are located:
Nilai buku aset segmen/ Book value of segment assets 2014 Jawa Timur Jawa Barat Jumlah
574.171.441.813 323.110.215.897 897.281.657.710
Penambahan aset tetap/ Additions to fixed assets 2014
2013
511.680.885.096 254.200.524.280 765.881.409.375
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
17.483.796.027 12.513.417.707 29.997.213.734 36.
2013
10.416.470.893 1.191.369.907 11.607.840.800
East Java West Java Total
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko keuangan utama yang dihadapi oleh Entitas adalah risiko mata uang asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Entitas mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas dengan menggunakan manajemen risiko.
The main financial risks faced by the Entity are currency risk, interest rate risk, credit risk, and liquidity risk. Entities try to minimize the potential negative impact of risks on using risk management.
1. Risiko mata uang asing Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
1. Foreign currency risk Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign exchange.
Dalam kegiatan usahanya, Entitas menggunakan mata uang asing baik untuk pembayaran maupun penerimaan. Risiko yang timbul terutama disebabkan pembelian yang pembayarannya menggunakan sistem kredit serta pinjaman dari lembaga keuangan untuk investasi maupun modal kerja lainnya.
In the normal course of business, the Entity uses foreign currency for payments and receipts. The risks arise mainly due to the purchase, which its payment using a credit system, as well as loans from financial institutions for investment and other working capital.
67
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 1. Foreign currency risk (continued) Entity are looking forward to the compatibility between payments and receipts (exports) in foreign currency. For other transactions,the Entity does not hedge specifically since the domestic selling price is also based on international prices, which the changes following the fluctuation of exchange rates, thus, in the long term this policy is also a natural hedging.
1. Risiko mata uang asing (lanjutan) Entitas mengusahakan agar ada kesesuaian antara pembayaran dan penerimaan (ekspor) dalam mata uang asing. Sedangkan untuk sisanya Entitas tidak melakukan lindung nilai khusus karena Entitas menetapkan harga jual domestik juga berdasarkan harga internasional serta perubahannya mengikuti pergerakan nilai tukar, sehingga secara jangka panjang kebijakan ini juga merupakan lindung nilai alami. \ Berikut saldo mata uang asing Entitas terdiri dari:
The foreign currency balances of the Entity consist of:
2014 Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara Saldo bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha, pihak ketiga Piutang usaha, pihak berelasi Uang muka pembelian
Utang usaha, pihak berelasi
Pinjaman bank jangka pendek
Mata uang asing/ Foreign currency
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
USD AUD
878.270 185.675
10.925.675.816 1.897.269.140
687.497 8.743
8.379.902.030 95.081.871
USD
499.575
6.214.716.234
339.619
4.139.611.481
USD USD AUD EURO
1.242.686 6.535.809 412.437 136.230
15.459.014.462 81.305.459.213 4.214.377.557 2.061.602.151
397.764 5.975.754 208.249 46.837
4.848.343.446 72.838.469.091 2.264.846.717 787.860.402
USD USD HKD SGD EUR AUD JPY GBP
121.805 776.902 36.889 2.220 606 -
1.515.250.468 9.664.658.889 59.158.737 20.918.581 9.164.705 -
20.547 821.102 325.232 72.197 112.883 8.888 84.000 2.548
250.441.289 10.008.416.422 511.237.578 695.112.605 1.898.849.397 96.658.471 9.758.179 51.212.242
133.347.265.953
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha, pihak ketiga
2013 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
106.875.801.221
USD SGD EUR GBP AUD CAD NZD RMB HKD
5.651.803 82.375 24.559 49.208 23.091 300 3.500
70.308.428.698 776.148.628 371.651.953 953.182.418 225.425.059 609.903 5.612.863
11.006.509 23.389 20.936 6.676 2.733 1.200 97.409 5.000
USD SGD HKD NTD RMB
2.594.494 18.564 29.865 747.022 42.437
32.275.502.996 174.911.015 47.893.754 292.728.041 86.275.476
115.659 2.113 21.379 880.741 124.277
USD EUR USD
7.878.025 446.014 1.968.323
98.002.630.599 6.749.646.502 24.485.934.727
2.358.780 304.581 109.539
USD
775.339
9.645.222.343
2.749.343
Uang muka pelanggan Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah liabilitas (dipindahkan)
244.401.804.975
68
134.158.343.748 225.186.170 352.173.668 134.165.102 29.720.460 13.731.780 194.741.662 7.859.600
Assets Cash and cash equivalent Restricted bank accounts Short-term investment Accounts receivable, third parties Accounts receivable, related parties Advance payments
Total assets Liabilities Account payable, third parties
1.409.761.579 Account payable from 20.341.728 related parties 33.606.698 359.351.135 248.457.063 Short term 28.751.164.545 bank borrowings 5.123.485.970 1.335.169.530 Advance received Current maturity portion of long term 33.511.741.216 bank loans 205.909.001.654 Total liabilities (total c/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36.
1. Foreign currency risk (continued) 2013
1. Risiko mata uang asing (lanjutan) 2014 Mata uang asing/ Foreign currency Jumlah liabilitas (pindahan) Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun USD Jumlah liabilitas Jumlah liabilitas, bersih
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currency
205.909.001.654 Total liabilities (total b/f)
244.401.804.975
1.299.278
16.163.013.726
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
5.227.555
260.564.818.701 (127.217.552.749)
63.718.673.564 269.627.675.218 (162.751.873.997)
Long term portion of long term bank loans Total liabilities Total liabilities, net
Per 31 Desember 2014, apabila USD menguat/melemah sebesar 5% terhadap Rupiah dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak konsolidasi akan turun/naik sebesar Rp 5,5 milliar, hal ini terutama diakibatkan keuntungan/kerugian selisih kurs yang dicatat di laba rugi.
As of December 31, 2014, if the USD had strengthened/weakened by 5% against Rupiah with all other variables held constant, the consolidated profit after tax would decrease/increase by Rp 5,5 billion, arising mainly from foreign exchange gain/loss charged to profit or loss.
2. Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga Entitas dan Entitas Anak terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Entitas dan Entitas Anak kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.
2. Interest rate risk The Entity and Subsidiaries interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Entity and Subsidiaries to fair value interest rate risk.
Untuk modal kerja, utang dan pinjaman investasi, Entitas dan Entitas Anak berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.
For working capital, investment loans and borrowing, the Entity and Subsidiaries may seek to mitigate its interest rate risk by obtaining loans with floating interest rates.
Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Entitas dijelaskan pada Catatan 4, 5, 6, 18, 19 dan 20.
Information related to interest rate loan to the Entity has explained on Notes 4, 5, 6, 18, 19 and 20.
Liabilitas keuangan terdiri dari:
Financial liabilities consist of:
Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang kepada pihak-pihak berelasi
2014 214.465.406.176
2013 33.874.650.515
19.630.772.280
44.902.721.569
Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans
46.074.561.402 83.600.000.000
105.135.913.554 73.341.877.480
Long term bank loans, net of current maturity portion Payable to related parties
As of December 31, 2014, if interest rates on floating interest rate borrowings had been 100 basis points higher/lower with all other variables held constant, the consolidated profit after tax for the year would have decreased/increased by Rp 67 million as a result of interest expenses changes that charged to profit or loss.
Per 31 Desember 2014, apabila tingkat suku bunga atas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang lebih tinggi atau lebih rendah 100 basis poin dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak konsolidasian untuk tahun berjalan akan turun/naik sebesar Rp 67 juta sebagai hasil dari perubahan beban bunga yang dicatat di laba rugi.
69
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36.
3. Credit risk The Entity has run the business for decades so that the entity also has a specific policy to manage both payables and receivables. In terms of payables, the Entity has a revenue budget to ensure that the Entity is able to meet all its debt obligations. As for receivables, the Entity also has a policy of granting loans based on several considerations, among which is the length of business relationships, credibility, credit limit and overall evaluation from time to time.
3. Risiko kredit Entitas telah menjalankan kegiatan usaha selama puluhan tahun sehingga Entitas juga mempunyai kebijakan tertentu untuk mengelola baik utang maupun piutang. Dari sisi utang, Entitas telah mempunyai anggaran penerimaan yang menjamin bahwa Entitas dapat memenuhi semua liabilitas utangnya. Sedangkan mengenai piutang, Entitas juga mempunyai kebijakan pemberian utang dengan berbagai pertimbangan, di antaranya adalah lamanya hubungan usaha, kredibilitas, pemberian limit utang dan evaluasi umum dari waktu ke waktu.
The accounts of bank and receivable consists of:
Saldo bank dan piutang terdiri dari: Bank Saldo bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain Pihak ketiga Pihak berelasi
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
2014 15.759.747.404
2013 7.646.688.990
7.482.046.175
8.952.699.281
220.338.161.057 3.969.576.972
158.487.671.528 2.654.454.925
634.905.694 309.870.848
467.893.321 598.811.000
Bank Restricted bank accounts Account receivables Third parties Related parties Other receivables Third parties Related parties
4. Liquidity risk It is the responsibility of management that the Entity is able to meet funding needs, in term of operational needs, financial obligations and business development. The Entity has a budget calculations of cash flows every year, and conduct evaluations at any time when there are changes. In addition, as part of a large business group, the Entity always supports, in addition to the commitments, from the shareholders to its liquidity problems.
4. Risiko likuiditas Merupakan tanggung jawab manajemen bahwa Entitas mampu memenuhi kebutuhan pendanaan, baik kebutuhan operasional, liabilitas keuangan maupun pengembangan usaha. Entitas memiliki anggaran perhitungan arus kas setiap tahun, dan melakukan evaluasi setiap saat bila ada perubahan. Selain itu, sebagai bagian dari sebuah kelompok usaha yang besar, Entitas mendapat dukungan, disamping adanya komitmen dari para pemegang saham untuk masalah likuiditas.
Financial liabilities consist of:
Liabilitas keuangan terdiri dari: Jumlah tercatat/ Carrying amount
2014 Arus kas kontraktual/ Kurang dari 1 tahun/ Contractual cash flow Less than 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
112.577.677.004 36.298.424.203 42.107.349.674
112.577.677.004 36.298.424.203 42.107.349.674
88.806.301.240 35.696.857.316 42.107.349.674
23.771.375.764 601.566.887 -
2.108.169.540
2.108.169.540
2.108.169.540
-
83.600.000.000 166.823.987.255
83.600.000.000 166.823.987.255
83.600.000.000 123.423.975.369
43.400.011.886
Pinjaman bank jangka pendek 214.465.406.176 Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 19.630.772.280 Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 46.074.561.402
214.465.406.176
214.465.406.176
-
19.630.772.280
19.630.772.280
-
46.074.561.402
-
46.074.561.402
Liability Accounts payable Third parties Related parties Accrued expenses Other financial current liabilities Payable to related parties Advance received Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans Long term bank loans, net of current maturity portion
Jumlah
723.686.347.534
609.838.831.595
113.847.515.939
Total
Liabilitas Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas keuangan lancar lainnya Utang pihak yang berelasi Uang muka pelanggan
723.686.347.534
70
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 4. Liquidity risk (continued)
4. Risiko likuiditas (lanjutan) Jumlah tercatat/ Carrying amount
Arus kas kontraktual/ Contractual cash flow
2013 Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
154.024.450.919 3.741.556.237 32.417.355.001
154.024.450.919 3.741.556.237 32.417.355.001
150.426.707.072 2.998.870.054 32.417.355.001
3.597.743.847 742.686.183 -
1.084.120.318 73.341.877.480
1.084.120.318 73.341.877.480
1.084.120.318 -
-
165.644.596.422
165.644.596.422
164.071.071.972
1.573.524.450
33.874.650.515 Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo 44.902.721.569 dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh 105.135.913.554 tempo dalam satu tahun Pendapatan diterima dimuka
33.874.650.515
33.874.650.515
-
44.902.721.569
44.902.721.569
-
105.135.913.554 0
-
105.135.913.554 -
Liability Accounts payable Third parties Related parties Accrued expenses Other financial current liabilities Payable to related parties Advance received Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans Long term bank loans, net of current maturity portion Unearned Revenue
Jumlah
614.167.242.015
429.775.496.501
111.049.868.034
Total
Liabilitas Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas keuangan lancar lainnya Utang pihak yang berelasi Uang muka pelanggan
614.167.242.015
37. PENGELOLAAN MODAL
37.
CAPITAL MAINTENANCE
Tujuan utama pengelolaan modal Entitas adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Entity capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize return to shareholder.
Entitas disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh Entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Selain itu, Entitas juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut masih dipertimbangkan oleh Entitas.
The Entity is required under their respective loan agreements to maintain the level of exiting share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with by the relevant Entities as of December 31, 2014 and 2013. In addition, The Entity is also required by the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities to allocate and maintain a non distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements still under consideration by the Entity.
Entitas mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Entitas dapat menyesuaikan pembayaran deviden kepada pemegang saham atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Entity manage theirs capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain of or adjust the capital structure, the Entity may adjust the divident payment to shareholders or raise debt financing. No changes were made in objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2014 and 2013.
71
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
37. PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
37.
CAPITAL MAINTENANCE (continued)
Entitas mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit, dengan membagi jumlah pinjaman yang berdampak bunga dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Entitas adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari entitas terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Termasuk dalam total pinjaman berdampak bunga adalah pinjaman bank jangka pendek, bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun dan utang kepada pihak berelasi.
The Entity monitor its capital using gearing ratios, by dividing interest bearing loan to total equity attributable to equity holders of parent entity. The Entity's policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing ratio of the leading entities in Indonesia in order to secure access to finance at reasonable cost. Including in interest bearing loan are short-term bank borrowings, current maturity portion of long-term loans, longterm loans net of current maturity portion, and payable to related parties.
Rasio pengungkit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2014 and 2013 were as follows:
2014
2013
Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang kepada pihak-pihak berelasi
214.465.406.176
33.874.650.515
19.630.772.280
44.902.721.569
Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans
46.074.561.402 83.600.000.000
105.135.913.554 73.341.877.480
Long term bank loans, net of current maturity portion Payable to related parties
Jumlah pinjaman yang berdampak bunga Jumlah ekuitas Rasio pengungkit
363.770.739.858 145.842.103.885 2,49
257.255.163.118 126.317.803.126 2,04
Total interest bearing loans Total equity Gearing ratio
38. IKATAN
38. COMMITMENTS
a. Berdasarkan perjanjian pinjam pakai antara Entitas dengan PT Maspion (pihak berelasi) seperti tercantum dalam akta No.127 tanggal 8 Agustus 1994 dari notaris Ny. Lilia Devi Indrawati, SH., yang telah diratifikasi dengan akta notaris No. 12 tanggal 27 September 1994 dari notaris yang sama, Entitas telah menyewakan tanah Hak Guna Bangunan No. 6 seluas 27.260 m2 terletak di Maspion Unit I, Gedangan - Sidoarjo senilai Rp 54.520.000 kepada PT Maspion (pihak yang berelasi) selama 40 tahun. Sebagai imbalan tambahannya Entitas berhak untuk menggunakan sebagian tanah milik PT Maspion, beserta fasilitas umum termasuk akses jalan dan lampu untuk kepentingan operasi Entitas (Catatan 34).
a. Based on the lease agreement between the Entity and PT Maspion (a related party) as stated in notarial deed No. 127, dated August 8, 1994, executed before Mrs. Lilia Devi Indrawati, SH., and further ratified by notarial deed No.12 dated on September 27, 1994 of the same notary, the Entity leased its land with HGB No. 6 covering an area of 27,260 m2 located at Maspion Unit I, Gedangan-Sidoarjo for a value of Rp54,520,000 to PT Maspion (related party) for a period of 40 years. As additional compensation, the Entity is entitled to use part of the land owned by PT Maspion, as well as the public facilities including the access road and lighting for use in Entity's operations (Note 34).
b. Sejak tahun 1994 berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanah seperti tercantum dalam akta dari notaris Soetjipto, S.H., No.154, 155 dan 156 tanggal 22 Agustus 1994, Entitas menyewa tanah milik PT Maspion (pihak berelasi) seluas 13.760 m2 dengan jangka waktu 30 tahun dengan beban sewa sebesar Rp 100.000.000 per tahun. Tanah dengan SHM No.11, 12 dan 13 tersebut terletak di Desa Sawotratap, Gedangan - Sidoarjo dan digunakan untuk operasi Entitas (Catatan 34).
b. Since 1994, Entity entered into a land lease agreement with a related party as stated in notarial deed No.154, 155 and 156, dated on August 22,1994 of Soetjipto, S.H., Entity leased the land from PT Maspion with an area of 13,760 square meters for a period of 30 years and with a value of Rp 100,000,000 annually. The land is located at Desa Sawotratap under SHM No.11, 12 and 13 and is used for the operations of Entity (Note 34).
72
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2014 and 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 38. COMMITMENTS (continued)
38. IKATAN (lanjutan) c. Berdasarkan Perjanjian Penerbitan Bank Garansi Nomor 16RCO.SBY/07/PK-GB/2007, tanggal 27 Maret 2007, PT Indalex (Entitas Anak) memperoleh fasilitas bank garansi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan plafond fasilitas bank garansi sebesar Rp 20.000.000.000. Perjanjian tersebut terakhir diperpanjang dan diperbaharui dengan Akta Addendum VII Perjanjian Penerbitan Bank Garansi PT Bank Mandiri Tbk No. TOP.CRO/CLA.548/ADD/2012 tanggal 14 November 2012 dengan plafond sebesar Rp 40.000.000.000 dan berlaku sejak tanggal 17 September 2012 sampai dengan 16 September 2013. Perjanjian ini telah berakhir dan tidak diperpanjang.
c. Based on Bank Guaratee Agreement No. 16RCO.SBY/07/PKGB/2007, dated March 27, 2007, PT Indalex (Subsidiary) obtained facility of Bank Guarantee from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, amounted to Rp 20,000,000,000. This agreement has been renewed with Addendum VII Bank Guarantee Agreement PT Bank Mandiri Tbk (Persero) No. TOP.CRO/CLA.548/ADD/2012 on November 14, 2012 with plafond amounted Rp 40,000,000,000 and effective since September 17, 2012 until September 16, 2013. This agreement has expired and not renewed.
d. Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Bank Garansi No 37 tertanggal 9 Oktober 2013, PT Indalex (Entitas Anak) memperoleh fasilitas bank garansi dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Perjanjian tersebut terakhir diperpanjang dan diperbaharui dengan Perjanjian No 85 tertanggal 25 November 2013 dengan plafond sebesar Rp 80.000.000.000 dan jatuh tempo pada 9 Oktober 2015.
c. Based on Bank Guaratee Facility Agreement No. 37 dated October 9, 2013, PT Indalex (Subsidiary) obtained facility of Bank Guarantee from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. This agreement has been extended and renewed with Agreement No. 85 dated November 25, 2013 with plafond amounted to Rp 80,000,000,000 and will be due on October 9, 2015.
39. KEPENTINGAN NON-SEPENGENDALI
39. NON-CONTROLLING INTEREST The interest of non-controlling shareholders in Subsidiary of 0.01% on 31 December 2014 and 2013 or amounted to Rp 1,819,679 and Rp 3,506,439 are not recognized in the consolidated financial statement as of December 31, 2014 and 2013, respectively, due to the immateriality of these amount.
Penyertaan pemegang saham non-pengendali pada Entitas Anak pada 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar 0,01% atau masing-masing sebesar Rp 1.819.679 dan Rp 3.506.439, tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 karena jumlahnya tidak material. 40. REKLASIFIKASI AKUN
40. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014.
The account in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 has been reclassified to conform with the presentation of account in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014.
Rincian akun tersebut adalah sebagai berikut:
The account details are as follows:
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Total / Amount
Diklasifikasikan kembali/ As reclassified
Alasan / Reason
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents
Saldo bank yang dibatasi penggunaannya/ Restricted bank accounts
8.952.699.281
Sesuai dengan sifat transaksi/ Based on mature of the transaction
The implementation of such reclassification will only affect the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013, so the Entity does not restate the consolidated statements of financial position as of January 1, 2013/ December 31, 2012.
Penerapan reklasifikasi tersebut hanya berpengaruh terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2013, sehingga Entitas tidak menyajikan kembali saldo laporan posisi keuangan konsolidasian per tanggal 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012.
73