PT. ERDIKHA ELIT SEKURITAS Department Of Research
Review Krisis Ekonomi Dunia Diawali... ¾ Krisis ekonomi diawali masalah suprime mortgage di Amerika pada tahun 2007 akibat pemberian pinjaman hipotik oleh mortgage lender kepada masyarakat dengan catatan kurang baik (subprime barrower). ¾ Bank komersil kemudian membeli subprime loan mortgage tersebut dan menjualnya ke perusahaan sekuritas atau CDO manager. ¾ Suprime loan mortgage tersebut kemudian dikonversi menjadi Mortgaged backed securities (MDS) atau Collateralized Debt Obligation (CDO) dan diperingkat (rating) oleh perusahaan pemeringkat efek. ¾ Selanjutnya MDS dan CDO ini diperdagangkan di bursa dan dibeli oleh hedge fund, bank, perusahaan, dan dana pensiun baik dari Amerika maupun luar Amerika (termasuk emerging markets) karena menghasilkan yield yang tinggi. ¾ Faktanya, masyarakat dengan catatan kurang baik (subprime barrower) tersebut tidak mampu membayar hutang (di tambah lagi dengan tingginya suku bunga pinjaman) sehingga terjadi kredit macet. Erdikha Elit Sekuritas
Beberapa dampak krisis bagi Amerika : ¾
Kerugian sebesar US$ 2 Triliun atau 3.7% dari GDP
¾
Harga properti turun
¾
Lehman Brothers dan Washington Mutual bangkrut
¾
Bear Stearns diakuisisi oleh JP Morgan dan Wachovia Bank di take over oleh Wells Fargo
¾
Merrill Lynch diakuisisi oleh Bank of America
¾
Goldman Sachs, Morgan Stanley menjadi Bank komersil
¾
Fannie Mae, Freddy Mac, dan AIG dinasionalisasikan
¾
Ford, General pemerintah
Motor,
dan
Chrysler
di
bail
out
oleh
Erdikha Elit Sekuritas
Selanjutnya... Krisis ini selanjutnya membawa Amerika ke dalam resesi dengan indikasi: ¾
GDP turun dalam tiga kuartal berturut turut
¾
Peningkatan pengangguran (jobless claim)
¾
Deflasi
¾
Pendapatan riil menurun
¾
Terbatasnya likuiditas (Liquidity Squeeze)
Erdikha Elit Sekuritas
Akhirnya... Karena ekonomi Amerika menggerakkan 20% perekonomian dunia, resesi ini berdampak kepada seluruh perekonomian dunia, dengan terjadinya: ¾ Capital outflow dari beberapa negara (termasuk emerging markets) menuju negara asalnya sehingga mengakibatkan likuiditas yang ketat yang kemudian pada akhirnya menjadi krisis financial di beberapa negara ¾ Beberapa mata uang terdepresiasi, termasuk Rupiah ¾ Penurunan neraca berjalan (current account) akibat berkurang ekspor dan investasi ¾ Turunnya harga komoditas dunia ¾ Beberapa perusahaan mengalami kesulitan keuangan ¾ Terjadi peningkatan pengangguran di seluruh dunia ¾ Jatuhnya bursa saham dunia
Erdikha Elit Sekuritas
Penurunan Pertumbuhan Ekonomi 14
11.9 12
10
9.7
9.3
9.3
7.9
8
%
6.9 6
5 3.9
4
2.6 2
3 2.1
1.6 1.3
2
0.7
0.1 0.2
0.5
0
2007 Dunia
2008 AS
Zona Euro
2009F Jepang
RRC
India
Source : IMF & Erdikha Research
Pertumbuhan Ekonomi Dunia mengalami perlambatan
Erdikha Elit Sekuritas
Performa Beberapa Bursa Efek Dunia Selama Tahun 2008
Performance Bursa Dunia
-57% -28% -40%
1
-33% -42% -49% -37%
-70%
-60%
NIKKEI
-50%
IHSG
-40%
St Times
DJIA
-30%
Hangseng
-20%
FTSE100
-10%
0%
SSEC
Source : Erdikha Research, data diolah
Bursa-bursa dunia mengalami koreksi yang dalam Erdikha Elit Sekuritas
Nilai tukar beberapa mata uang terhadap Rupiah
Nilai Tukar Beberapa Mata Uang Terhadap Rupiah 14%
20% 15% 10% 5% 0% -5% -10% -15% -20% -25% -30% -35% -40% -45%
10%
-8%
1
-13%
-14%
-19%
-20%
-42%
AUD
EUR
SGD
JPY
HKD
THB
GBP
USD
Source : Erdikha Research, data diolah
Mata uang rupiah mengalami depresiasi terhadap mata uang negara di dunia kecuali (AUD dan GBP) Erdikha Elit Sekuritas
Perkembangan Inflasi di Beberapa Negara 12.0%
11.4%
10.1%
10.0% 7.8%
8.0%
6.6% 6.9%
6.0%
4.8%
4.4%
5.1%
4.0% 2.0%
4.0% 2.9%
3.2%
3.7%
2.2%
3.6%
2.1%
1.5%
0.0%
0.1%
0.3%
2006
2007 Indonesia
USA
1.1%
1.4%
2Q08 Eropa
Cina
2008E Jepang Source : IMF
Berapa negara di dunia mengalami deflasi
Erdikha Elit Sekuritas
Penurunan Harga Komoditi - Komoditi Dunia Commodity
Price (US$/Unit) Dec-07
Highest in
Change Nov -08
2008
Highest to
Unit %
Nov-08
CPO
995,00
1.395,00
515,00
-880,00
-63
Ton
Corn
4,74
7,88
3,90
-3,98
-50
Bushel
Wheat
7,88
12,58
5,37
-7,20
-57
Bushel
95,98
147,27
65,30
-81,97
-56
Barrel
Gas
7,48
13,58
7,25
-6,33
-47
Mmbtu
Coal
124,95
217,52
112,23
-105,29
-48
Ton
6.675,00
8.730,00
4.070,00
-4.660,00
-53
Ton
Tin
16.425,00
25.300,00
14.900,00
-10.400,00
-41
Ton
Nickel
26.300,00
33.400,00
12.300,00
-21.100,00
-63
Ton
865,90
1.018,50
742,40
-276,10
-27
Troy ounce
15,38
21,07
10,46
-10,61
-50
Troy ounce
Kerosene
Copper
Gold Silver
Source : Dari Berbagai Sumber & Erdikha Research
Erdikha Elit Sekuritas
Beberapa langkah dari sebagian negara dunia untuk mengatasi krisis; per September 2008 Perancis
Injeksi 320 miliar Euro untuk menjamin utang baru bank dan ditambah 40 miliar euro untuk membeli saham bank-bank di Perancis
Australia
Paket stimulus AUD$ 10.4 miliar dan penjaminan simpanan seluruh nasabah (diperkirakan senilai AUD$ 600 miliar -700 miliar selama 3 tahun).
China
Paket stimulus 4 triliun yuan atau setara dengan US$ 586 miliar
Arab Saudi
Penyediaan dana US$39,7 miliar untuk menyelamatkan bank dan memotongan suku bunga untuk pertama kali dalam dua tahun terakhir
India
Injeksi modal US$ 12.2 miliar ke pasar uang, setelah kurs rupee terdepresiasi ke titik terendah
Indonesia
Menjamin simpanan nasabah hingga Rp 2 miliar rupiah dari Rp 100 juta.
Erdikha Elit Sekuritas
Global Outlook 2009 ¾ Likuiditas yang ketat (Liquidity squeeze) dan volatilitas keuangan global masih akan terjadi hingga tahun depan ¾ Perdagangan luar negeri akan mengalami perlambatan, karena masing–masing negara akan memperkuat pasar dalam negerinya dan meningkatkan proteksi atas barang-barang impor ¾ Kesulitan keuangan sektor riil akan diatasi dengan efisiensi dan fit for survival ¾ Diperkirakan dampak resesi dunia akan terus berlanjut hingga tahun 2010 ¾ Efek penularan ke Eropa dan Asia diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun 2009
Erdikha Elit Sekuritas
Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia Krisis Ekonomi dengan episemtrum di Amerika juga berdampak terhadap perekonomian Indonesia, namun dampak yang di timbulkan tidaklah terlalu signifikan. Hal ini di karenakan: ¾
Kepemilikan surat berharga lembaga internasional oleh perusahaan Indonesia khususnya oleh perbankan nasional sangat kecil
¾
Penopang terbesar GDP Indonesia adalah konsumsi bukan net ekspor
¾
Kokohnya perbankan nasional.
¾
Kecilnya rasio utang terhadap PDB yakni sebesar 30% dan rasio pendanaan luar negeri hanya sebesar 20%.
¾
Cadangan devisa yang kuat
Erdikha Elit Sekuritas
Beberapa dampak krisis global terhadap perekonomian Indonesia adalah: ¾
Capital outflow dari Indonesia, yang mengakibatkan terdepresiasinya nilai mata uang rupiah (IDR)
¾
Berkurangnya cadangan devisa untuk intervensi pasar
¾
Konversi pinjaman debitur dari mata uang asing ke dalam rupiah oleh beberapa bank nasional.
¾
Terjadinya penurunan ekspor
¾
Beberapa perusahaan mengalami kesulitan keuangan khususnya likuiditas
¾
Meningkatnya pengangguran
Erdikha Elit Sekuritas
Kebijakan BI dan Pemerintah Mengatasi Dampak krisis Global ¾ Antisipasi krisis dengan mengajukan Perpu tentang Jaring Pengaman Sektor Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, dan UU BI ¾ Melonggarkan likuiditas perbankan dengan penyederhanaan giro wajib minimum, fasilitas repo, dan percepatan penyerapan anggaran pemerintah pusat ¾ Antisipasi kerugian bank, korporasi, dan institusi keuangan lainnya akibat penurunan nilai surat berharga dengan tidak menggunakan harga pasar dalam menyusun neraca ¾ Meredam kejatuhan indeks saham dengan pelarangan short selling, merelaksasi aturan buyback, pembelian saham oleh Pusat Investasi Pemerintah, dan penegakan hukum di bursa ¾ Menjaga daya beli masyarakat dengan menurunkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Erdikha Elit Sekuritas
Perekonomian Indonesia 2009
Erdikha Elit Sekuritas
Indikator Gross Domestic Product (GDP) ¾ Capital inflow akan kembali masuk ke Indonesia karena selisih bunga dalam negeri dengan luar negeri (uncovered interest rate parity) khususnya dengan Amerika yang sangat jauh (sekitar 9 persen atau 37 kali lipat), adanya jaminan terhadap simpanan nasabah di bank hingga 2 miliar rupiah serta kondusifnya iklim politik, keamanan, dan investasi di Indonesia. ¾ Nilai impor akan mengalami penurunan. Hal ini salah satunya dikarenakan adanya rencana pemerintah mengembangkan pasar dalam negeri dan memproteksi produk dalam negeri (mengembangkan perekonomian domestik). ¾ Nilai Ekspor akan mengalami penurunan dan penurunannya lebih besar daripada penurunan impor. Penurunan nilai ekspor terutama terjadi pada sektor Pertambangan, Pertanian, Manufaktur, dan beberapa Perusahaan Industri Dasar. Untuk menjaga supaya penurunan nilai ekpor tidak terlalu dalam maka tahun 2009 akan ada perluasan pasar ekspor ke Asia, Asean, Timur Tengah, dan Eropa Timur.
Erdikha Elit Sekuritas
¾ Konsumsi akan sekidit mengalami penurunan. Di satu sisi akan ada beberapa elemen masyarakat yang mengalami penurunan konsumsi akibat di PHK. Namun di sisi lain konsumsi akan naik akibat terjadinya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan komoditi lainnya. Selain itu pendorong konsumsi tahun 2009 adanya pengeluaran partai untuk Pemilu serta masih berlanjutnya program Bantuan Langsung Tunai (BLT) oleh pemerintah. ¾ Konsumsi pemerintah akan meningkat akibat adanya percepatan belanja pemerintah terutama kepada proyek infrastruktur sebesar Rp 100 triliun dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sebesar Rp 16 triliun. Selain itu pada tahun 2009 percepatan belanja pemerintah juga diarahkan untuk mengembangkan industri padat karya. ¾ Belanja sektor swasta pada tahun depan akan mengalami perlambatan seiring dengan terjadinya penurunan omset akibat krisis global dan ketatnya sumber pendanaan. Sektor yang akan mengalami perlambatan adalah Pertambangan, Pertanian, Manufaktur, dan beberapa Perusahaan di Industri Dasar.
Erdikha Elit Sekuritas
Kondisi Perbankan Sebagai Refleksi Masih Cukup Kuatnya Perekonomian Indonesia Perbandingan Kondisi Perbankan 1998 dengan 2008
Sektor Perbankan Indonesia sangat berbeda dengan kondisi pada tahun 1997. Perbankan saat ini telah lebih prudent dalam memberikan kredit dan memiliki struktur permodalan yang kuat. Indikator – indikator utama seperti CAR, NPL, dan LDR menunjukkan katahanan dalam menghadapi gejolak pasar.
Indikator
1998
2008
Total Aset ( Miliar Rp )
895.5
2,018.8
Kredit (Miliar Rp)
545.5
1,166.6
DPK
753.5
1,534.9
NPL ( Miliar Rp )
288.8
40,823
NPL ( % )
52,96%
3,50%
ROA ( % )
-18.76%
2.68%
1.45%
83.61%
CAR ( % )
-15.70%
17.44%
LDR ( % )
72.39%
76.00%
BOPO ( % )
Source : Bank Indonesia
Erdikha Elit Sekuritas
Indikator Perbankan Nasional Tahun 2008 Indikator Utama
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Total Aset (T Rp)
1.940,3
1.940,7
1.944,7
1.949,3
1.972,5
2.040,9
2.057,1
2.066,6
2.122,6
2.235,0
DPK (T Rp)
1.471,2
1.474,5
1.466,2
1.481,8
1.505,6
1.553,4
1.532,9
1.528,1
1.601,4
1.674,2
Kredit (T Rp)
1.031,1
1.045,9
1.080,1
1.103,1
1.137,7
1.190,0
1.210,9
1.246,6
1.287,4
1.343,5
70,1
70,9
73,7
74,4
75,6
76,6
79,0
81,6
80,4
80,2
NPLs Gross (%)
4,8
4,8
4,3
4,4
4,3
4,1
4,0
3,9
3,9
3,9
NPLs Net (%)
2,0
2,1
1,8
1,8
1,8
1,7
1,6
1,4
1,4
1,4
CAR (%)
20,1
19,2
18,6
18,4
17,1
16,4
16,2
16,0
16,5
16,0
NIM (%)
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
LDR (%)
Source : Bank Indonesia
Erdikha Elit Sekuritas
Perkembangan Kredit dan DPK Tahun 2008 1,800 1,600 1,400 1,200 1,000 800 600 400 200 -
Jan
Feb
Kredit (T Rp)
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
DPK (T Rp) Source : Bank Indonesia & Erdikha Research
Kredit pada tahun 2008 tumbuh sebesar 30% (YTD) sedangkan DPK tumbuh 14 % (YTD). Pada tahun 2009 perbankan akan lebih konservatif menyalurkan kredit dan agresif menghimpun DPK, sehingga LDR akan menurun. Erdikha Elit Sekuritas
Ekspor Indonesia Berdasarkan Negara Tujuan
35% 29%
30%
29%
30%
29%
26%
25% 24%
25% 23%
22%
21%
22%
21%
21%
20% 16%
14%
15%
14%
14%
13% 12%
13%
11%
12%
12%
12% 11%
9% 9%
10%
9%
8%
7%
13%
9%
9%
9%
9%
12% 10% 9%
10%
12% 10%
10%
5%
0% 2000
2002
ASEAN Minus Singapore
2003 Singapore
2005 Jepang
2006 Asia lainnya
2007 Amerika Serikat
2008 Uni Eropa
Source : BPS & Erdikha Research
Ekspor Indonesia mengalami tren kenaikan ke Asia
Erdikha Elit Sekuritas
Proyeksi beberapa Indikator Utama Perekonomian Lainnya 1. Inflasi Inflasi pada tahun 2009 di perkirakan akan menurun. Faktor pendukung penurunan inflasi adalah penurunan harga BBM dan komoditas, pengurangan impor, serta penurunan permintaan barang dan jasa akibat berkurangnya daya beli masyarakat. 2. BI rate Seiring dengan penurunan inflasi maka BI rate juga akan mengalami penurunan. Selain itu penurunan BI rate juga diakibatkan besarnya spread antara BI Rate dengan suku bunga negara-negara lain serta meningkatnya penempatan perbankan pada SBI. 3. Kurs Rupiah dan Cadangan Devisa Rupiah kemungkinan akan mengalami penguatan seiring adanya capital inflow ke Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. Selain itu penurunan ekspor juga menjadikan kebutuhan mata uang asing akan berkurang (Dollar). Seiring dengan hal ini maka cadangan devisa juga akan mengalami kenaikan. Cadangan devisa juga akan dipertahankan di atas US$ 50 Miliar.
Erdikha Elit Sekuritas
4. Pengangguran Pengangguran diperkirakan akan meningkat. Hal ini di karenakan adanya efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan khususnya oleh perusahaan yang terkena dampak krisis Global. 5.
Kemiskinan Seiring dengan peningkatan pengangguran maka kemiskinan juga ikut bertambah
Erdikha Elit Sekuritas
APBNP-2008 dan RAPBN 2009 Indikator Makro
2008 APBN-P
2009
Perkiraan
RAPBN
Dokumen
Realisasi Produk Dmestik Bruto (Miliar Rp)
Tambahan
4.484.371,8
4.681.877,9
5.295.344,4
5.295.344,4
Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (%)
6,4
6,2
6,2
6,2
Inflasi Tahunan (%)
6,5
11,4
6,5
6,5
9,100
9,250
9,100
9,100
7,5
9,1
8,5
8,5
95,0
127,2
130,0
100,0
0,927
0,928
0,950
0,950
Nilai Tukar Rupiah (US$) Suku Bunga SBI Tiga Bulan Harga Minyak ICP (US$/Barel) Lifting Minyak Indonesia (juta barel/hari)
Source : Departemen Keuangan
Pertumbuhan ekonomi di targetkan oleh pemerintah sebesar 6,2% dengan GDP Rp 5.295.344,4 Miliar. Inflasi ditargetkan berada pada level 6.5% dan SBI tiga bulan 8.5%.
Erdikha Elit Sekuritas
Proyeksi Indikator Ekonomi 2009
Indikator
2007
Proyeksi Tengah Tahun 2008
Proyeksi Akhir Tahun 2008
Proyeksi 2009
Pertumbuhan (%)
6.29
5.8
5.9
4.6
Inflasi (%)
6.33
12.5
12.5
7.2
9.8
9
9.5
8.5
Kemiskinan (%)
16.58
15.7
15.7
16.3
Kurs (Rp/US$)
9.236
9.375
11.500
10.000
9.1
8.5
8.7
9.5
SBI Tiga Bulan (%)
Pengangguran (%)
Source : Erdikha Research
Erdikha Elit Sekuritas
BI Rate VS FED Rate 10 8 6 4 2
FED Rate
Mar-09
Jan-09
Nov-08
Sep-08
Jul-08
May-08
Mar-08
Jan-08
Nov-07
Sep-07
Jul-07
May-07
Mar-07
Jan-07
0
BI rate Source : Bank Indonesia, The Fed & Erdikha Research
Pada bulan Desember 2008 The FED telah memotong suku bunga hingga mendekati 0%. Hal ini mengakibatkan spread antara BI Rate dan FED rate menjadi 9%. Tingginya spread ini membuka peluang penurunan BI rate. Selain itu faktor pendukung penurunan BI rate adalah rendahnya ekspektasi Inflasi pada tahun 2009. Erdikha Elit Sekuritas
Posisi Cadangan Devisa Masih Cukup Kuat walaupun mengalami penurunan
Cadangan Devisa Indonesia 70,000.00 60,000.00 50,000.00 40,000.00 30,000.00 20,000.00
Selama tahun 2008 berada di atas US$ 50 miliar
10,000.00 0.00 Jan. F eb. M ar. A pr. M ei Jun. J u l. Ags. Sep. O k t. N ov. D es. Jan. F eb. M ar. A pr. M ei Jun. J u l. Ags. Sep. O k t. N ov.
Pada Tahun 2008, cadangan devisa dapat di pertahankan di atas level US$ 50 Miliar. Hal ini sangat berbeda dengan tahun 1997 dimana cadangan devisa hanya sebesar US$ 22.1 Miliar. Cadangan sebesar ini cukup kuat untuk menghadapi gejolak pasar
2007
2008
Source : Bank Indonesia & Erdikha Research
Erdikha Elit Sekuritas
WHAT WOULD WE FACE UPFRONT? Still, There Is A Way In Crisis
MARKET OUTLOOK
Erdikha Elit Sekuritas
Views IHSG Tahun 2009 ¾ Adanya Penurunan Pertumbuhan EPS menjadi 11% dari 23% tahun 2008 ¾ Berkurangnya sektor-sektor pendorong Pertambangan, Perkebunan dan Manufaktur.
IHSG,
seperti
¾ Sektor yang berbasis pasar dalam negeri seperti Telekomunikasi, Infrastruktur, Retail dan Services masih dapat survive. ¾ Kondisi ekonomi global akan memasuki masa sulit, sehingga sektor keuangan belum akan mengalami rebound. ¾ Turunnya Inflasi akibat tekanan biaya akan membantu recovery indeks karena imbal hasil yang diharapkan akan cenderung turun. ¾ Likuiditas rupiah, masih cukup rendah karena perbankan lebih konservatif dalam menyalurkan kredit. ¾ Sumber likuiditas akan datang dari pembangunan sektor infrastruktur dan belanja partai untuk Pemilu
Erdikha Elit Sekuritas
Pergerakan Inflasi, BI Rate, dan IHSG Hingga November 2008 14.00%
BI Rate
12.00%
Inflasi
IHSG selalu bergerak berlawanan dengan inflasi dan BI Rate. Dengan adanya kemungkinan penurunan inflasi dan BI Rate pada tahun 2009, maka IHSG berpotensi mengalami kenaikan
10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00%
N ov -08
O c t- 0 8
Sep-08
A ug-08
J u l- 0 8
J un-08
M ay -08
2500
A pr-08
3000
M ar-08
J an-08
F eb-08
0.00%
2000 1500 1000
IHSG 500
N ov -08
O c t-08
Sep-08
Aug-08
J ul-08
J un-08
M ay -08
Apr-08
M ar-08
F eb-08
J an-08
0
Source : Bank Indonesia dan Erdikha Research Erdikha Elit Sekuritas
External Impact to Indonesia Medium and Large Manufacturing Industries 100
1
3
Value Added Contribution to Medium and Large Mfg Industries
2
90
High import contents & export oriented
80
14
Export/Omzet (%)
70
15 60 50
High local contents & export oriented
High local contents & export oriented (14.42%)
High import contents & export oriented (16.17%)
High local contents & domestic oriented (36.88%)
High import contents & domestic oriented (32.45%)
5 40
16
7
30
4
6
20
12
10
11
9
8
10
13
High import contents & domestic market
0 0
10
20
High local contents & domestic market
30
40
50
60
70
80
90
100
Import/Total Raw Materials (%)
Note: 1 = electric motor industry 2 = root & tuber processing industry 3 = fruit & vegetables canning industry 4 = radio, tv & electronic appliance industry 5 = sport shoes industry 6 = glass industry 7 = garment industry 8 = four or more wheeler's component industry
9 = four or more wheel motor vehicles industry 10 = two or three wheel motor vehicles industry 11 = cement industry 12 = cooking (palm) oil industry 13 = clove cigarette industry 14 = wood furnishing industry 15 = crumb rubber industry 16 = pulp industry
Source : Badan Pusat Statistik
Industri Manufaktur dan Pertanian yang berbasis pasar luar negeri akan mengalami penurunan seiring dengan terjadinya penurunan nilai ekspor. Selain itu sektor Manufaktur juga akan kesulitan mendapatkan bahan baku dari luar negeri. Beberapa industri dasar juga kan mengalami kesulitan yang sama. Erdikha Elit Sekuritas
Kesimpulan ¾ Pertumbuhan EPS tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 11% dari 23% tahun 2008. ¾ Tingkat inflasi turun, dan rupiah menguat memberikan sentimen positif bagi penurunan Required Of Return diharapkan dilevel 12%10% sehingga PE 2009 BEI sebesar 8,33x – 10x ¾ Berdasarkan hasil perhitungan dari saham yang mewakili 59% dari total marketcap maka perhitungan kami tahun 2009 EPS BEI sebesar Rp.190/saham. Dengan PER 8,33x maka target IHSG tahun 2009 sebesar 1,585 sd 1900 VALUASI IHSG 2009 2009 2008 2007
EPS 11,409 10,181 7,829
Growth 11% 23%
Total Listed Companies Proyeksi Companies EPS index
300 57,044 190
Asumsi Return % PE Target Index
12 8.33 1,585
Erdikha Elit Sekuritas
Sektor dan saham-saham pilihan Erdikha -Telekomunikasi (TLKM, ISAT) -Infrastruktur (PGAS) -Consumer Goods (INDF, UNVR) - Bank (BBRI, BBCA) -Retail (RALS) -Mining (Coal – PTBA, ITMG)
Erdikha Elit Sekuritas
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Invesment Summary ¾ Indonesia saat ini mempunyai penduduk sebanyak 230 juta jiwa dimana sekitar 52% merupakan penduduk berusia 20-59 tahun. ¾ Industri telekomunikasi wireless masih membukukan pertumbuhan rata-rata 5x pertumbuhan GDP. Sepanjang tahun 2007, pendapatan industri telekomunikasi wireless tumbuh 31%. Sedangkan di tahun 2008 tumbuh +/- 24% dengan total pendapatan sebesar Rp.83 triliun. ¾ Diperkirakan pada tahun 2009 jumlah pelanggan 133 juta, tumbuh sebesar 14,65% dari tahun 2008. ¾ Pada Q3 2008, Telkom mempuyai posisi cash sebesar Rp.7,6 triliun, sementara posisi hutang sebesar Rp.17,9 triliun dimana dari jumlah tersebut porsi hutang dalam US$ sebesar Rp.4 triliun atau sebesar 22% dari total hutang. Perseroan mempunyai penempatan deposito dalam bentuk US$ sebesar 25% dari pinjaman dalam bentuk US$. Erdikha Elit Sekuritas
¾ EBITDA Margin tinggi dilevel 58,3% pada Q3 2008, turun dari 63,5% Q3 2007. Efek dari adanya persaingan tarif. ¾ Tahun 2009, kami memperkirakan pendapatan TLKM tumbuh 10% menjadi Rp.67,7 Triliun. EPS 2009 menjadi Rp.1,001.6/saham dan BVS Rp.2,076.7/saham, sehingga dilevel Rp.7000/saham TLKM diperdagangkan dengan PER 2009 7x dan 3,4x PBV ¾ Dengan menggunakan metode DCF harga wajar TLKM sebesar Rp.10,157/saham memberikan potensi kenaikan sebesar 45,1%.
Erdikha Elit Sekuritas
Company's Particulars Industry Sector: Industry Sub-Sector: Establish Date: Listing Date:
Infrastructure, Utilities & Transportation Telecomunication 14-Nov-95
Shareholders: Negara Republik Indonesia Public (each below 5%) JPMCB US Resident The Bank of New Nork Treasury stocks
52.30% 30.32% 7.39% 9.99% 4,262,905
Management Board of Commissioners President Commissioner : Tanri Abeng Commissioner : Mahmuddin Yasin Commissioner : Anggito Abimanyu Independent Commissioner : Arif Arryman Board of Directors Presiden Director : Rinaldi Firmansyah Director : Faisal Syam Director : Ermady Dahlan Director : Sudiro Asno Director : I Nyoman Gede Wiryanata Director : Arief Yahya Director : Indra Utoyo Director : Prasetio Share Price Info 52 Week High: 52 Week Low: Average Daily Volume:
Valuation Current Price Intrinsic Value Upside Potential
12,750 5,900 26,592,440
7,000
Financial Summary: (Rp. Billion) Balance Sheet Cash Other Current Asset Non-Current Asset Total Asset Current Liabilities Longterm Liabilities Total Liabilities Shareholder's Equity
9M 2007
9M 2008
6,493.2 6,801.9 63,489.9 76,785.0 19,840.9 16,863.5 36,704.4 31,818.5
7,545.4 6,467.9 72,010.2 86,023.4 25,654.6 18,974.7 44,629.4 32,593.3
10,140.8 5,837.3 66,080.7 82,058.8 20,674.6 15,296.7 35,971.3 33,748.6
11,579.3 7,545.8 67,708.1 86,833.2 18,465.8 27,698.8 46,164.6 37,591.0
14,508.9 6,991.9 75,156.0 96,656.8 20,497.1 30,745.6 51,242.7 41,997.9
15,970.0 8,016.7 86,429.4 110,416.1 23,571.6 35,357.5 58,929.1 47,558.3
43,647.3 23,595.5 19,896.6 9,819.1
44,600.2 21,383.8 17,178.7 8,919.9
59,440.0 41,354.5 26,472.7 17,667.8
61,552.8 43,087.0 26,536.8 18,268.6
68,323.6 47,826.5 30,395.8 20,456.0
78,572.2 55,000.5 35,406.5 23,927.3
19,311.7 (11,319.1) (9,706.6)
19,024.7 (12,743.4) (8,901.7)
35,958.2 (14,445.3) (1,470.8)
39,034.4 (12,756.9) 6,997.6
44,262.6 (18,689.0) 3,046.9
49,978.7 (23,755.5) 4,611.8
Ratio ROE ROA GPM OPM DER Net Gearing
41.1% 34.5% 54.1% 45.6% 0.4 23.8%
36.5% 26.6% 47.9% 38.5% 0.6 32.8%
52.4% 21.5% 69.6% 78.4% 1.1 76.5%
48.6% 21.0% 70.0% 46.0% 1.2 92.0%
48.7% 21.2% 70.0% 49.0% 1.2 87.5%
50.3% 21.7% 70.0% 49.1% 1.2 90.3%
Per Share Info EPS BVS Price PER PBV
649.4 1578.3 11000 16.9 7.0
589.9 1616.7 7150 12.1 4.4
876.4 1674.0 10150 11.6 6.1
906.2 1864.6 10150 11.2 5.4
1014.7 2083.2 10150 10.0 4.9
1186.9 2359.0 10150 8.6 4.3
Income Statement Sales/Revenue Gross Profit Operating Profit Net Profit Cash Flow Operating Cash Flow Investing Cash Flow Financing Cash Flow
2007
2008F
2009F
2010F
10,157 45.1%
Erdikha Elit Sekuritas
PT. Indosat Tbk Invesment Summary ¾ Sejak melakukan proses turn around pada Q2 2006 kinerja Indosat terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada Q3 2008, ISAT membukukan kenaikan pendapatan sebesar 4,9% YoY menjadi Rp.13,64 Triliun dimana pencapaian pendapatan tersebut mencapai 68,6% dari target revenue 2008. ¾ ISAT mampu meningkatkan market share dari 27,8% menjadi 30%, seiring dengan ekspansi capex yang besar di tahun 2007. ¾ Peluncuran produk baru dengan paket-paket menarik mempu menyerap market share sebesar 2,2% dengan total pelanggan seluler per Q3 2008 sebanyak 35,5 juta. ¾ ISAT memiliki kinerja keuangan yang solid dan cukup pruden, dimana DER per Q3 2008 sebesar 1,38x EBITDA 08. dan Interest Coverage sebesar 5x. Sehingga kami yakin kondisi makro yang tidak stabil ditahun 2009, tidak akan memberatkan kondisi finansial ISAT. Hutang dalam US$ sebesar 32% dari total hutang. Erdikha Elit Sekuritas
¾ Penjualan Indosat ke QTEL oleh Temasek sebesar 40,81% dilevel Rp.7,388. membuat QTEL diwajibkan untuk membeli saham publik sampai dengan maksimum 65%. ¾ Berdasarkan perhitungan kami, potensi saham ISAT yang dapat diikut tender offer sebesar 48,8% s.d 68.6% dimana sebesar 48,8% adalah dengan asumsi apabila saham pemerintah ikut dijual, sedangkan bila 68,6% bila saham pemerintah tidak diikutkan dalam penjualan tender offer tersebut. ¾ Artinya Investor yang memiliki saham ISAT sebesar 1 lot akan di beli oleh QTEL sebanyak 48,8% s.d 68,6% dengan harga jual Rp.7,388.
Erdikha Elit Sekuritas
Company: Indosat Tbk Company's Particulars Industry Sector: Industry Sub-Sector: Establish Date: Listing Date:
Telecomunication Celuller, Internet 17-Oct-94
Shareholders: Indonesia Communications Limited, Government Republic Indonesia Fidelity Entities Goldman Sachs & Co Noonday (Farallon Entities) Skagen Funds Public and others (<5%)
39.96% 14.29% 11.75% 8.64% 7.95% 6.03% 11.38%
Management Board of Commissioners President Commissioner : Mohammed S.A Al-Thani Commissioner : Nasser Mohd. A. Marafih Commissioner : Rachmad Gobel Commissioner : Mohammed Bin Suhaim Hamad
Financial Summary: (Rp. Billion) Balance Sheet Cash Other Current Asset Non-Current Asset Total Asset Current Liabilities Longterm Liabilities Total Liabilities Shareholder's Equity
9M 2007
9M 2008
2007
2008F
2009F
2010F
6,303.9 2,901.7 32,056.8 41,262.4 9,028.7 15,991.6 25,020.3 15,945.0
6,646.7 3,168.0 38,785.9 48,600.6 12,378.1 18,918.4 31,296.5 16,995.9
8,053.0 2,739.9 34,512.2 45,305.1 11,658.6 15,322.2 26,980.8 16,544.7
4,374.1 4,773.4 35,800.3 44,947.7 6,961.2 19,292.4 26,253.5 18,395.9
3,776.1 5,728.0 42,960.3 52,464.5 8,353.4 23,150.8 31,504.2 20,602.3
3,593.5 6,300.8 47,256.4 57,150.7 9,188.7 24,940.9 34,129.6 22,627.3
Income Statement Sales/Revenue Gross Profit Operating Profit Net Profit
11,880.0 4,232.1 3,204.4 1,445.1
13,648.8 4,603.9 3,333.1 1,473.1
16,488.4 10,113.9 4,519.8 2,070.8
19,889.0 12,530.1 5,542.7 2,644.5
23,866.8 15,036.1 6,545.3 3,152.0
26,253.5 16,277.2 6,303.1 2,893.0
Cash Flow Operating Cash Flow Investing Cash Flow Financing Cash Flow
5,749.7 (5,247.6) 2,969.4
4,506.0 (6,168.6) 256.4
12,517.0 (10,537.9) 7,052.3
6,363.6 (6,879.1) 3,970.2
13,325.7 (13,896.5) 1,504.1
14,176.9 (12,301.0) 1,790.0
Board of Directors Presiden Director : Johnny Swandi Sjam VP Director : Dr. Kaizad B. Heerjee Director : Roy Kannan Director : Raymond Tan Kim Meng Director : Fadzri Sentosa Director : Wahyu Wijayadi Director : Wong Heang Tuck
Ratio ROE ROA GPM OPM DER Net Gearing
12.1% 10.4% 35.6% 27.0% 1.2 80.2%
11.6% 9.1% 33.7% 24.4% 0.9 50.5%
12.5% 10.0% 61.3% 27.4% 1.6 58.2%
14.4% 12.3% 63.0% 27.9% 1.4 81.1%
15.3% 12.5% 63.0% 27.4% 1.5 94.0%
12.8% 11.0% 62.0% 24.0% 1.5 94.3%
Share Price Info 52 Week High: 52 Week Low: Average Daily Volume:
Per Share Info EPS BVS Price PER PBV
354.6 2,934.3 7,700 21.7 2.6
361.5 3,127.7 6,100 16.9 2.0
381.1 3,044.7 8,650 22.7 2.8
486.7 3,385.4 5,700 11.7 1.7
580.1 3,791.4 7,097 12.2 1.9
532.4 4,164.1 7,097 13.3 1.7
10,000 5,300 12,080,531
Valuation Current Price
5,700
Intrinsic Value
7,097
Upside Potential
24.5%
Erdikha Elit Sekuritas
PT. Perusahaan Gas Negara Tbk Invesment Summary ¾ Indonesia mempuyai cadangan gas yang cukup besar yakni sebesar 112,47 TCF dan potensi cadangan sebanyak 57,6 TCF sehingga total cadangan sebesar 170,07 TCF. ¾ Harga Jual Gas oleh PGN sebesar US$ 5,5/ MMBTU masih lebih murah dibandingkan harga domestik Diesel yang tidak disubsidi yakni sebesar US$ 8,6/ MMBTU, sehingga potensi penurunan harga jual gas, dan beralihnya pengguna gas ke sumber energi diesel tampaknya belum akan terjadi. ¾ Defisit kebutuhan gas untuk distribusi sebesar 2,592 juta MMBTU tahun 2009, dimana potensi pelanggan baru akan datang dari permintaan pabrik, yang masih menggunakan (High Speed Diesel Oil). Saat ini untuk bisnis distribusi, 93% konsumen PGAS adalah perseroan/pabrik. Kontribusi penjualan gas dari bisnis Distribusi mencakup 78% dari total pendapatan perusahaan, sedangkan sisanya 12% dari bisnis Transmisi.
Erdikha Elit Sekuritas
¾ Posisi Hutang Perusahaan per September 2008 sebesar US$ 1,056 Miliar dengan komposisi sebagian besar jangka panjang 33,02% dalam Yen dan 66,98% dalam US$. Dimana 33,12% Floating dan 66,78% bunganya Fixed. ¾ Posisi Hutang Jangka Panjang Per September 2008 dibanding kan dengan EBITDA 09 2008 sebesar 2,27x rasio ini turun 32% dibandingkan posisi 9M 07. EBITDA PGAS yoy tumbuh 63,7% sementara hutang jangka panjang hanya meningkat 9,1%. ¾ Berdasarkan asumsi kenaikan volume distribusi dan transmisi gas di tahun 2009, karena masuknya beberapa kontrak baru, membuat kami memproyeksikan pendapatan PGAS tahun 2009 akan mencapai angka 14,7 triliun dan EPS 09 Rp.3,29 Triliun sehingga EPS 2009 sebesar Rp.143,3/saham dan BVS 09 Rp.407/saham. ¾ Dengan menggunakan metode DCF dengan WACC 10,6% dan sustained growth sebesar 3% maka harga wajar saham PGAS tahun 2009 dengan margin of safety 10% maka harga wajar PGAS sebesar Rp.2577/saham. Atau 17,98x PER 09 dan 6,33x PBV.
Erdikha Elit Sekuritas
Company: Perusahaan Gas Negara Tbk Company's Particulars Industry Sector: Industry Sub-Sector: Establish Date: Listing Date:
Infrastruktur Energy 15-Dec-03
Shareholders: Pemerintah RI (Seri B) Management Public
54.58% 0.05% 45.37%
Management Board of Commissioners President Commissioner : Tengku Nathan Machmud Commissioner : Ilyas Saad Commissioner : Kardaya Warnika Commissioner : Kiagus Ahmad Badaruddin Commissioner : Nenny Miryani Saptadji
Board of Directors Presiden Director : Hendi Prio Santoso Director : Djoko Pramono Director : Bambang Banyudoyo Director : Michael Baskoro Palwo Nugroho Director : Sutikno Director : Riza Pahlevi Tabrani Share Price Info 52 Week High: 52 Week Low: Average Daily Volume:
3,420 1,670 56,846,642
Valuation Current Price
1,870
Intrinsic Value
2,577
Upside Potential
37.8%
Financial Summary: (Rp. Billion) Balance Sheet Cash Other Current Asset Non-Current Asset Total Asset Current Liabilities Longterm Liabilities Total Liabilities Shareholder's Equity
9M 2007
9M 2008
2,369.7 1,537.2 16,358.8 20,265.7 3,923.6 9,621.9 13,545.6 20,265.7
2,291.5 2,643.2 16,994.4 21,929.1 2,337.8 10,507.2 12,845.0 21,929.1
1,348.5 2,242.2 16,632.9 20,348.3 3,169.4 10,014.7 13,184.1 7,164.2
2,402.9 19,716.1 22,256.2 4,082.5 10,474.2 14,556.7 7,699.5
1,296.6 2,883.5 20,554.0 24,871.3 2,218.1 13,308.4 15,526.4 9,344.9
647.9 3,748.5 20,184.3 24,718.0 1,922.3 11,533.9 13,456.2 11,261.8
6,127.5 3,392.9 2,160.3 1,303.1
9,021.0 5,366.9 3,514.2 2,043.3
8,801.8 5,003.8 3,081.7 1,670.1
12,322.6 7,393.5 4,624.0 2,950.7
14,787.1 8,872.2 5,157.5 3,290.8
19,223.2 11,533.9 6,189.2 3,907.5
2,054.4 (2,312.6) 1,761.9
2,207.4 (803.2) (373.6)
4,547.2 (4,578.0) 2,522.9
6,747.4 (7,545.8) 3,366.7
5,153.1 (2,623.0) 2,834.2
8,085.4 (2,517.5) (2,160.2)
Ratio ROE ROA GPM OPM DER Net Gearing
8.6% 14.2% 55.4% 35.3% 0.5 40.5%
12.4% 21.4% 59.5% 39.0% 0.4 34.5%
23.3% 15.1% 56.8% 35.0% 1.8 121.0%
38.3% 20.8% 60.0% 37.5% 1.9 141.0%
35.2% 20.7% 60.0% 34.9% 1.7 128.5%
34.7% 25.0% 60.0% 32.2% 1.2 96.7%
Per Share Info EPS BVS Price PER PBV
75.6 882.4 2,410 31.9 2.7
118.6 954.8 2,175 18.3 2.3
72.7 311.9 3,070 42.2 9.8
128.5 335.2 1,870 14.6 5.6
143.3 406.9 2,577 18.0 6.3
170.1 490.3 2,577 15.1 5.3
Income Statement Sales/Revenue Gross Profit Operating Profit Net Profit Cash Flow Operating Cash Flow Investing Cash Flow Financing Cash Flow
2007
2008F
2009F
2010F
Erdikha Elit Sekuritas
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Invesment Summary ¾ Indofood Sukses Makmur melakukan langkah strategis dengan mengakuisisi Lonsum & Indoagri kedalam INDF melalui salim ivomas. Indofood memiliki 400 rb Ha lahan, sehingga marjin dan profitabilitas INDF meningkat signifikan INDF mempuyai posisi keuangan yang solid dimana posisi hutang jangka pendek dalam kurs asing Rp.5 Triliun sementara posisi kas perseroan dalam mata uang asing sebesar Rp.3,5 triliun atau 70% dari total short term loan sehingga resiko forex relatif aman. ¾
Indofood merupakan produsen mie instan dan produk makanan olahan dari tepung serta minyak goreng. Sampai 9M 2008 86% produk perseroan dipasarkan di dalam negeri dan sisanya 14% di ekspor.
¾ Tahun 2009 dengan masuknya agribisnis membuat EPS perseroan meningkat cukup signifikan menjadi Rp.236/saham sehingga dengan menggunakan metode DCF harga wajar saham INDF sebesar Rp.2,225/saham, sehingga PER 09 menjadi 9,4x dan PBV 09 2,3x. Sedangkan rata-rata historis PER INDF selama 2003-2007 sebesar 29,3x dan PBV 2,3x. Erdikha Elit Sekuritas
Company: Indofood Sukses Makmur Tbk
9M 2007
9M 2008
Company's Particulars Industry Sector: Industry Sub-Sector: Establish Date: Listing Date:
4,261.1 7,005.8 9,121.0 20,388.0 7,609.0 4,299.5 11,908.5 6,316.1
5,036.1 11,251.0 19,588.8 35,876.0 14,954.5 7,874.0 22,828.5 8,408.2
4,536.9 7,229.7 17,760.8 29,527.5 12,776.4 4,384.7 17,161.1 7,126.6
1,077.5 10,140.4 19,918.7 31,136.6 4,345.9 14,486.3 18,832.2 8,682.8
3,015.8 12,675.5 22,634.9 38,326.2 5,432.4 18,107.9 23,540.3 10,259.0
3,727.9 15,210.6 27,161.8 46,100.3 6,518.8 21,729.5 28,248.3 12,419.6
19,671.1 4,315.4 1,736.9 683.3
29,902.1 7,292.5 3,654.6 1,136.2
27,858.3 7,073.0 2,894.4 1,368.4
36,215.8 9,416.1 4,102.1 2,592.3
45,269.7 11,770.1 5,205.5 2,618.9
54,323.7 14,124.2 6,289.8 3,398.3
1,703.5 (692.6) 1,445.1
1,719.8 (2,783.4) 1,561.7
3,548.3 (9,660.0) 6,916.8
1,874.5 (2,795.6) 1,366.6
4,436.4 (3,427.5) 3,621.6
5,613.4 (5,331.0) 3,621.6
14.4% 11.4% 21.9% 8.8% 1.1 47.0%
18.0% 13.6% 24.4% 12.2% 1.9 129.1%
19.2% 9.8% 25.4% 10.4% 2.4 110.2%
29.9% 13.2% 26.0% 11.3% 2.2 154.4%
25.5% 13.6% 26.0% 11.5% 2.3 147.1%
27.4% 13.6% 26.0% 11.6% 2.3 144.9%
96.5 668.8 1930 15.0 2.9
160.4 890.3 1960 9.2 2.2
103.8 754.6 2575 24.8 3.4
233.4 919.4 910 3.9 1.0
236.2 1086.3 2225 9.4 2.0
318.7 1315.1 2225 7.0 1.7
Consumer Goods Food and Beverages 3-Oct-94
Shareholders: CAB Holdings Ltd. Others (ownership of < 5%) Komisaris Direktur Treasury Stock
51.53% 42.80% 0.03% 0.02% 915,600,000
Management Board of Commissioners President Commissioner : Manuel V. Pangilinan Commissioner : Graham L. Pickles Commissioner : Ibrahim Risjad Commissioner : Albert del Rosario Commissioner : Edward A. Tortorici Independent Commissioner : Torstein Stephansen Board of Directors Presiden Director : Anthoni Salim VP Director : Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) VP Director : Cesar M. de la Cruz VP Director : Franciscus Welirang Director : Aswan Tukiaty Director : Philip Suwardi Purnama Share Price Info 52 Week High: 52 Week Low: Average Daily Volume:
Valuation Current Price
Intrinsic Value Upside Potential
3,175 1,780 22,719,736
910 2,225
2007
2008F
2009F
2010F
144.5%
Erdikha Elit Sekuritas
PT.Unilever Indonesia Tbk Invesment Summary ¾ Branding yang kuat membuat pasar Unilever terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk. Saat ini perseroan mempuyai 16 produk antara lain Rinso, Lifeboy, Blue Band, Pepsodent, Kecap Bango, dll. ¾ Unilever mempuyai jaringan distribusi sebanyak 370 buah dan ribuan ritailer karena produk yang diproduksi merupakan kebutuhan seharihari masyarakat. ¾ Penjualan UNVR 9M 2008 mencapai angka Rp.11,7 Triliun mendekati angka Penjualan FY 2007 sebesar Rp.12,5 Triliun. Perseroan masih bisa meningkatkan marjin laba operasi menjadi 24,5% dari 23,2%. Kenaikan BBM tidak berpengaruh signifikan dalam menaikan ongkos produksi.
Erdikha Elit Sekuritas
¾ Pertumbuhan penjualan UNVR selama 2003-2007 CAGR sebesar 11,5%, disisi permodalan UNVR tidak mempunyai hutang yang berbunga, sehingga disaat tingkat bunga mengalami kenaikan, Perseroan tidak diberatkan oleh beban bunga. ¾ Dengan menggunakan metode DCF harga wajar saham UNVR tahun 2009 sebesar Rp.9373/saham atau PER 09 25,6x dan PBV 19,2x rata-rata PER UNVR 2003-2008 sebesar 23,6x dan PBV 13,9x.
Erdikha Elit Sekuritas
Company: Unilever Indonesia Tbk Company's Particulars Industry Sector: Industry Sub-Sector: Establish Date: Listing Date:
Consumer Goods 5-Dec-33 16-Nov-81
Shareholders: Mavibel B.V. Rotterdam Public
85% 15%
Management Board of Commissioners President Commissioner: Louis Willem Gunning Commissioner: Theodore Permadi Rachmat Commissioner: Kuntoro Mangkusubroto Commissioner: Cyrillius Harinowo Commissioner: Bambang Subianto
Board of Directors President Director: Maurits D. R. Lalisang Director: Graeme David Pitkethly Director: Josef Bataona Director: Mohammad Effendi Soeparsono Director: Surya Dharma Mandala Director: Debora Haerawati Sadrach Director: Andreas M. E. Rompis Share Price Info 52 Week High: 52 Week Low: Average Daily Volume:
8,400 6,100 1,740,450
Valuation Current Price
7,900
Intrinsic Value
9,373
Upside Potential
18.6%
Financial Summary: (Rp. Billion) Balance Sheet Cash Other Current Asset Non-Current Asset Total Asset Current Liabilities Longterm Liabilities Total Liabilities Shareholder's Equity
9M 2007
9M 2008
794.4 2,190.6 2,372.1 5,357.0 2,135.1 227.3 2,362.4 2,992.4
805.0 2,535.1 3,240.4 6,580.5 2,808.9 297.8 3,106.7 3,465.9
884.9 1,809.8 2,638.7 5,333.4 2,428.1 211.2 2,639.3 2,692.1
1,015.1 2,258.1 3,010.8 6,283.9 2,860.2 255.9 3,116.2 3,167.8
1,188.8 2,664.5 3,552.7 7,406.1 3,375.1 302.0 3,677.1 3,729.0
1,393.3 3,144.2 4,192.2 8,729.7 3,982.6 356.3 4,338.9 4,390.7
9,603.3 4,838.8 2,233.9 1,575.9
11,755.5 5,864.5 2,880.1 2,046.9
12,544.9 6,380.7 2,777.4 1,962.1
15,053.9 7,677.5 3,341.4 2,365.7
17,763.6 9,059.4 3,947.6 2,793.7
20,961.0 10,690.1 4,658.1 3,295.9
1,177.8 (356.2) (1,041.3)
1,497.2 (306.1) (1,272.1)
2,250.0 (1,191.5) (1,637.8)
3,446.2 (490.2) 44.8
4,194.0 (677.2) 46.1
4,948.9 (799.6) 54.4
Ratio ROE ROA GPM OPM DER Net Gearing
70.2% 55.6% 50.4% 23.3% 0.0%
78.7% 58.4% 49.9% 24.5% 0.0%
72.9% 52.1% 50.9% 22.1% 0.0%
72.9% 52.1% 50.9% 22.1% 0.0%
74.7% 53.2% 51.0% 22.2% 0.0%
74.9% 53.3% 51.0% 22.2% 0.0%
Per Share Info EPS BVS Price PER PBV
275.4 392.2 6800 24.7 17.3
357.7 268.3 7500 21.0 28.0
257.5 352.8 7000 27.2 19.8
310.1 415.2 7000 22.6 16.9
366.1 488.7 7000 19.1 14.3
432.0 575.5 7000 16.2 12.2
Income Statement Sales/Revenue Gross Profit Operating Profit Net Profit Cash Flow Operating Cash Flow Investing Cash Flow Financing Cash Flow
2007
2008F
2009F
2010F
Erdikha Elit Sekuritas
PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk Invesment Summary ¾ Penyaluran Kredit pada sektor UMKM tetap dipertahankan di atas 80% dari jumlah kredit. Hal dikarenakan UMKM merupakan sektor yang tahan terhadap krisis. ¾ Suku bunga yang diberikan kepada sektor UMKM berkisar 25- 35%, sehingga pendapatan kredit tetap tumbuh. ¾ Di sisi lain beban bunga perseroan relatif kecil dikarenakan low cost ratio mengalami kenaikan. Kuartal tiga tahun 2008 low cost ratio perseroan sebesar 63.91% atau meningkat 1.17 % dari periode yang sama tahun sebelumnya. ¾ Kenaikan low cost ratio ini juga menjadikan cost of fund perseroan kecil. Ekspeksi punurunan inflasi dan BI rate, juga mendukung penurunan Cost Of Fund.
Erdikha Elit Sekuritas
¾ Tahun 2009 Perseroan berencana menambah jumlah ATM dan kantor cabang. ATM akan di tambah sebanyak 3000 unit sehingga menjadi 4,057. ¾ Penambahan ini menjadikan perseroan menjadi bank terbesar kedua dalam hal kepemilikan ATM. Dengan adanya hal ini maka fee based income perseroan akan meningkat. ¾ Seiring dengan penambahan cabang, simpanan nasabah yang dihimpun oleh perseroan juga akan mengalami peningkatan. ¾ Selain itu peningkatan simpanan nasabah juga dikarenakan adanya program perseroan melalui program "Untung Beliung Britama" periode 2008-2009. ¾ Dengan menggunakan GGM harga wajar BBRI sebesar Rp 5.464 dengan PE 7.73x dan PBV 2x.
Erdikha Elit Sekuritas
Rp bn
Company : Bank Rakyat Indonesia Tbk Industry Sector: Industry Sub-Sector:
Marketable securities
15,040.1
Government bonds
22,146.1 105,553.5
151,536.1
Loan Provision
Finance
Net loan
Banking
Total Assets
Establish Date:
16-Dec'-1895
Listing Date:
10-Nov-2003
Shareholders: 56.82%
Public
43.18%
2007
2008F
2009F
2010F
51,632.3
47,062.8
53,278.7
58,570.0
8,484.6
17,317.9
25,670.6
29,521.2
31,489.3
20,611.6
18,222.6
19,558.6
19,680.8
18,893.6
112,838.8
141,048.5
172,079.2
209,936.6
(8,700.5)
(6,915.0)
(9,030.8)
(11,457.1)
(14,627.1)
97,446.1
142,835.5
105,923.8
132,017.7
160,622.1
195,309.5
219,638.6
203,734.9
244,481.9
281,154.2
314,892.7
Demand deposit
26,159.0
33,851.2
37,161.8
35,231.4
39,459.2
43,799.7
Saving deposit
63,479.7
78,283.9
72,299.9
85,698.0
95,981.8
106,539.7
Time deposit & CDs
53,237.7
63,329.5
56,138.3
69,510.6
77,851.9
86,415.6
Deposits from customers
142,876.4
175,464.6
165,600.0
190,440.0
213,292.8
236,755.0
Deposits from oth banks
3,188.2
3,277.1
1,611.0
1,849.6
3,282.6
5,500.7
202.7
102.8
102.7
160.8
285.4
478.3
-
-
905.3
3,431.4
Securities issued Borrowings Other liabilities&accrued Subordinated loan Total Liabilities Equity
Management
(8,107.4)
29,269.4
178,109.5
Repo
Government RI
9M '08
32,039.8
Gross loan
Company's Particulars
9M '07
Placement at BI & oth banks
6,088.0
8,166.4
2,382.3 12,461.1
2,412.6 23,413.8
1.0
2.0
4,281.7
7,174.8
27,027.8
22,590.0
2,118.8
2,136.1
2,140.3
3,618.9
6,422.6
10,762.2
159,772.8
199,065.4
184,297.3
221,895.7
254,592.9
283,261.0
18,336.7
20,573.2
19,437.6
22,586.2
26,561.3
31,631.8
Board of Commissioners President Commissioner / Indepent Commissioner : Bun
Rp bn
Commissioner : Saifullah Yusuf
Interest income Interest expense
9M '07 17,154.3
(9,775.7)
2009F
2010F
33,917.6
41,254.4
(11,798.6)
(12,888.2)
14,701.8
16,426.8
18,718.7
22,119.0
28,366.2
Independent Commissioner :Bangun Sarwito Kusmujion
954.9
1,274.2
1,411.7
2,117.6
2,541.1
3,049.3
Other operating income
226.0
79.8
410.0
421.7
434.0
446.9
Independent Commissioner : Aviliani
Non interest income
1,180.8
1,354.0
1,821.7
2,539.2
2,975.0
3,496.1
Independent Commissioner :Baridjussalam Hadi
Total operating income
13,567.7
16,055.8
18,248.5
21,258.0
25,094.0
31,862.3
Board of Directors
(6,813.8)
2008F 28,494.4
12,386.9
Net interest income
Commissioner : Agus Pakpahan
(5,582.9)
2007 23,240.6
Fee-based income
Commissioner : Mulia P. Nasution
(4,767.5)
9M '08 20,284.7
G&A expenses
(1,600.1)
(1,927.1)
(2,404.7)
(2,763.5)
(3,136.8)
(3,982.8)
Personnel expenses
(3,985.4)
(4,388.0)
(5,274.4)
(6,377.4)
(7,277.3)
(9,558.7)
(911.5)
(1,147.2)
(1,070.7)
(1,062.9)
(1,254.7)
(1,593.1)
Other operating expenses
Presiden Director : Sofyan Basir
Total operating exp
Director : Abdul Salam
(6,497.0)
(7,462.2)
(8,749.8)
(10,203.8)
(11,668.7)
(15,134.6)
Pre-provision opr profit
7,070.7
8,593.5
9,498.7
11,054.1
13,425.3
16,727.7
Director : A. Toni Soetirto
Provisions
(1,919.6)
(2,317.2)
(1,942.7)
Director : Sarworo Sudarto
Other income/expenses
Director : Sulaiman Arif Arianto Director : Sudaryanto Sugarto
33.7 6,310.0
(2,942.1)
(2,470.1)
(3,035.0)
(3,744.8)
Taxes
(1,573.1)
(2,071.5)
(2,942.1)
(2,470.1)
(3,035.0)
(3,744.8)
-
-
3,618.4
4,238.5
4,838.0
5,763.6
-
(4,244.9)
40.4 5,191.5
Net Profit
-
(3,308.5)
Profit before tax Minority interest&others
Director : Lenny Sugihat
224.1
(2,820.4)
7,081.8
-
8,737.9
Director : Bambang Soepono Director :Asmawi Syam
Key Ratios
Share Price Info 52 Week High:
8,300
52 Week Low:
2,650
Average Daily Volume
: 17,178,041
9M '07
9M '08
2007
2008F
2009F
2010F
NIM
11.07%
10.61%
10.31%
9.72%
9.93%
11.29%
Cost to Income
47.89%
46.48%
47.95%
48.00%
46.50%
47.50%
Opr Cost/Opr Income
71.91%
70.99%
69.85%
73.47%
72.58%
72.11%
LDR
73.88%
86.35%
68.14%
74.06%
80.68%
88.67%
NPL gross ratio
4.99%
2.90%
3.44%
4.10%
4.10%
4.00%
ROA (annualized)
5.69%
5.52%
2.37%
2.36%
2.52%
2.77%
ROE (annualized)
42.07%
43.81%
24.89%
25.52%
26.66%
27.62%
Low Cost Deposit Ratio
62.74%
63.91%
66.10%
63.50%
63.50%
63.50%
EPS (annualized)
403
472
393
468
574
707
1,504
1,686
1,578
1,833
2,154
2,558
Price
6,600
5,400
3,450
3,450
3,451
3,452
PER
16.39
11.44
15.40
9.14
7.45
6.05
PBV
4.39
3.20
3.83
2.33
1.99
1.67
BVS
Valuation Current Price
4,800
Intrinsic Value
6,582
Upside Potential
37.1%
Erdikha Elit Sekuritas
PT. Bank Central Asia Tbk Invesment Summary ¾
Target kredit perseroan tahun 2009 sebesar 10-15 persen. Dengan rincian telekomunikasi 10-15 persen, usaha makanan dan minuman 6,6 persen, bahan bangunan 5,6 persen, sementara yang lainnya di bawah 5,6 persen.
¾
Perseroan melakukan perbaikan komposisi aktiva produktif, dengan meningkatkan penempatan pada kredit. Kuartal tiga 2008 jumlah kredit dibandingkan dengan aktiva produktif sebesar 56.7%.
¾
Fee based income tetap tumbuh didukung oleh fasilitas ATM, Phone Banking, Mobile Banking, dan Internet Banking. Nilai transaksi perseroan melalui ATM dan Internet Banking per September 2008 tumbuh 26% dan 70.6%. Tahun 2009 jumlah transaksi melalui layanan elektonik juga diprediksi meningkat seiring dengan perubahan selera masyarakat yang ingin lebih praktis dan cepat dalam melakukan transaksi keuangan.
Erdikha Elit Sekuritas
¾ Ekspeksi punurunan inflasi dan BI rate, mendukung penurunan Cost Of Fund. Porsi low cost ratio yang tinggi dan suku bunga simpanan yang kecil menekan biaya bunga perseroan. Low cost ratio perseroan mengalami kenaikan per September 2008 sebesar 76.81%. ¾ Dengan menggunakan GGM harga wajar BBCA sebesar Rp 3,718 dengan PE 09 13.59x dan PBV 09 2.86x.
Erdikha Elit Sekuritas
Rp bn
Company : Bank Central Asia Tbk Company's Particulars Industry Sector:
Finance
Industry Sub-Sector:
Banking
9M '07
9M '08
2008F
2009F
2010F
Placement at BI & oth banks
34,346.8
36,661.3
40,045.3
44,764.1
51,675.6
Marketable securities
38,173.2
29,990.4
48,462.5
53,716.9
64,594.5
Government bonds
47,665.2
45,518.3
45,911.9
53,716.9
62,848.7
Gross loan
68,829.3
105,496.6
107,105.8
137,095.4
171,369.3
Loan Provision
(1,733.5)
Net loan
67,095.8
103,280.0
104,572.0
134,068.1
167,725.0 349,159.7
Total Assets
(2,216.5)
(2,533.8)
(3,027.3)
(3,644.3)
197,052.2
228,089.6
255,065.9
298,427.1
Establish Date:
21-Feb-1957
Demand deposit
39,578.4
46,447.4
47,860.6
54,561.0
61,108.4
Listing Date:
31-May-2000
Saving deposit
84,512.0
101,708.5
104,423.0
111,602.1
124,994.4
Time deposit & CDs
Shareholders:
45,154.4
44,736.0
65,264.4
81,841.6
91,662.6
Deposits from customers
169,244.8
192,891.8
217,548.0
248,004.7
277,765.3
Deposits from oth banks
514.8
2,190.1
3,388.7
6,324.0
11,364.6
-
-
Repo
Farlndo Investment
51.15%
Anthoy Salim
1.76%
Management
0.32%
Public
46.77%
Management
Securities issued Borrowings Other liabilities&accrued Subordinated loan Total Liabilities Equity
Rp bn
Board of Commissioners President Commissioner : Eugene Keith Galbraith Commissioner : Tonny Kusnadi
1,902.6
531.2
862.6
1,609.7
2,892.8
465.5
1,295.6
1,848.4
3,449.4
6,198.9
1,717.5
2,337.9
8,443.7
12,506.6
20,515.9
-
-
61.6
115.0
206.6
177,086.8
205,718.7
232,153.1
272,009.5
318,944.2
19,965.3
22,370.8
22,912.7
26,417.6
30,215.5
9M '07
9M '08
Interest income
12,195.6
13,640.3
Interest expense
(5,060.7)
Net interest income
7,134.9
Fee-based income
2008F
2009F
2010F
21,482.8
27,577.3
32,769.6
(5,087.7)
(10,368.2)
(12,858.4)
(14,835.1)
8,552.6
11,114.6
14,718.9
17,934.5
1,436.8
1,912.1
2,371.5
2,893.2
3,529.7
649.7
710.0
1,095.2
1,344.5
1,652.1
Independent Commissioner : Cyrillus Harinowo
Other operating income
Independent Commissioner : Renaldo Hector Barros
Non interest income
2,086.6
2,622.1
3,466.7
4,237.7
5,181.8
Independent Commissioner : Raden Perdede
Total operating income
9,221.4
11,174.7
14,581.4
18,956.6
23,116.3
Board of Directors
G&A expenses
(1,718.8)
(1,953.2)
(3,207.9)
(4,170.4)
(5,085.6)
Personnel expenses
(2,205.0)
(2,531.1)
(3,499.5)
(4,360.0)
(5,316.7)
(353.6)
(439.8)
(437.4)
(947.8)
(1,155.8)
(4,277.3)
(4,924.0)
(7,144.9)
(9,478.3)
(11,558.1)
4,944.1
6,250.7
7,436.5
9,478.3
11,558.1
Other operating expenses
Presiden Director : Djohan Emir Setijoso
Total operating exp
VP Director : Aswin Wirjadi
Pre-provision opr profit
VP Director : Jahja Setiaatmadja
Provisions
Director : Dhalia Mansor Ariotedjo
Other income/expenses
Director : Anthony Brent Elam Director : Suwignyo Budiman
4,801.9
5,682.2
6,888.7
8,667.7
Taxes
(1,420.3)
(1,682.7)
(2,066.6)
(2,600.3)
3,800
52 Week Low:
2,025
Average Daily Volume: 22,322,483
Valuation
-
-
3,381.7
3,999.5
-
(810.6)
Profit before tax
Key Ratios
52 Week High:
(547.8)
51.2
Net Profit
Share Price Info
(619.7)
50.4
Minority interest&others
Director : Tan Ho Hien (Subur Tan)
(192.6)
4,822.1
-
6,067.4
(1,043.4) 10,514.8 (3,154.4) 7,360.3
9M '07
9M '08
2008F
2009F
6.48%
6.48%
6.28%
7.02%
7.56%
Cost to Income
46.38%
44.06%
49.00%
50.00%
50.00%
Opr Cost/Opr Income
66.73%
65.37%
72.39%
72.76%
72.29%
LDR
40.71%
54.65%
49.23%
55.28%
61.70%
NPL gross ratio
1.13%
0.60%
0.78%
4.10%
4.10%
ROA (annualized)
4.57%
4.57%
1.89%
2.03%
2.11%
ROE (annualized)
35.72%
37.72%
21.05%
22.97%
24.36%
Low Cost Deposit Ratio
73.32%
76.81%
70.00%
67.00%
67.00%
NIM
EPS (annualized)*
2010F
365
219
195
245
299
Current Price
2,625
BVS*
1,635
917
928
1,068
1,227
Intrinsic Value
3,718
Price
3,075
3,150
2,975
2,975
2,975
PER
8.42
14.41
15.23
12.13
9.95
PBV
1.88
3.44
3.21
2.79
2.42
Upside Potential
41.6%
Erdikha Elit Sekuritas
PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk Invesment Summary ¾ Dalam menghadapi krisis ekonomi perseroan masih mampu menunjukkan pertumbuhan yang positif. ¾ Pada tahun 2009 perseroan berencana untuk manambah 3-5 outlet baru dengan ekspektasi pertumbuhan mencapai 4.5%. ¾ Berdasarkan pengamatan kami, penjualan perseroan akan mengalami kenaikan pada tahun 2009 diakibatkan bertambahnya pengeluaran masyarakat (partai) untuk belanja Pemilu. ¾ Dengan menggunakan metode DCF harga wajar RALS sebesar Rp. 823/saham memberikan potensi kenaikan sebesar 68% dengan PE 11.7x dan PBV 2.2x.
Erdikha Elit Sekuritas
Company: Ramayana Lestari Sentosa Tbk Company's Particulars Industry Sector: Industry Sub-Sector: Establish Date: Listing Date:
Trade, Services & Investm Retail Trade 24-Jul-99
Shareholders: PT. Ramayana Makmursentosa Paulus Tumewu (Prescom) Public (< 5%)
57.55% 3.68% 38.77%
Management Board of Commissioners President Commissioner : Paulus Tumewu Commissioner : Setiasa Kusuma Commissione : Muhammad Iqbal Independent Commissioner : Koh Boon Kim Board of Directors PresidentDirector: Agus Makmur Director : Suryanto Director : Kismanto Director : Wira Chandra Director : Setyadi Surya Share Price Info 52 Week High: 52 Week Low: Average Daily Volume:
900 680 3876322.8
Valuation Current Price
500
Intrinsic Value
823
Upside Potential
64.7%
Financial Summary: (Rp. Billion) Balance Sheet Cash Other Current Asset Non-Current Asset Total Asset Current Liabilities Longterm Liabilities Total Liabilities Shareholder's Equity Income Statement Sales/Revenue Gross Profit Operating Profit Net Profit Cash Flow Operating Cash Flow Investing Cash Flow Financing Cash Flow
9M 2007
9M 2008
2007
2008F
2009F
2010F
526.8 1,398.6 1,052.1 2,977.4 948.7 22.2 970.9 2,006.5
1,033.8 1,181.7 1,282.9 3,498.4 1,216.2 15.6 1,231.8 2,266.7
1,220.2 615.8 1,081.5 2,917.5 654.5 92.3 746.8 2,154.0
1,273.5 592.0 1,130.2 2,995.7 538.2 43.1 581.2 2,382.1
1,411.9 651.2 1,243.2 3,306.4 592.0 47.4 639.4 2,631.5
1,562.9 716.3 1,367.5 3,646.7 651.2 52.1 703.3 2,904.4
3,341.0 883.3 229.7 219.9
4,521.5 1,261.1 417.4 342.8
4,892.6 1,324.1 367.5 366.8
5,381.9 1,496.2 450.3 456.3
5,920.1 1,645.8 501.0 498.7
6,512.1 1,810.4 551.2 545.8
256.6 (370.5) (186.4)
799.0 (107.9) (350.2)
470.3 (127.8) 10.0
461.8 419.0 (49.3)
604.4 (177.0) 4.3
664.8 (199.2) 4.7
Ratio ROE ROA GPM OPM DER Net Gearing
14.6% 10.3% 26.4% 6.9% 0.01 14.9%
20.2% 15.9% 27.9% 9.2% 0.01 5.7%
17.0% 12.6% 27.1% 7.5% 0.04 -27.9%
19.2% 15.0% 27.8% 8.4% 0.02 -51.7%
19.0% 15.2% 27.8% 8.5% 0.02 -51.9%
18.8% 15.1% 27.8% 8.5% 0.02 -52.0%
Per Share Info EPS BVS Price PER PBV
41.5 284.0 450.0 10.8 1.6
64.7 320.9 810.0 12.5 2.5
51.9 304.9 810.0 15.6 2.7
64.6 337.2 823.3 12.7 3.0
70.6 372.5 823.3 11.7 2.2
77.3 411.1 823.3 10.7 2.0
Erdikha Elit Sekuritas
PT.Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Invesment Summary ¾ Kebutuhan batubara Indonesia tahun 2010 sebesar 115 juta ton, meningkat 300% dibanding 2008 sebesar +/- 36 juta ton. ¾
Produksi PTBA tahun 2009 bisa mencapai angka 15 juta ton, seiring penambahan 9 lokomotif dan 130 gerbong baru. Langkah strategis yang dilakukan PTBA antara lain pembangunan jalur baru bekerja sama dengan Transpasific Railway dan China Railway yang diharapkan dapat menambah kapasitas angkut sebesar 20 juta ton target selesai pada tahun 2012.
¾
Pembangunan PLTU Mulut Tambang di Tanjung Enim (3x10 MW), dan PLTU Banjar Sari (2x100 MW) dan Banko Tengah (2x600 MW) semua proyek ini akan mengkonsumsi batubara sebesar 13 juta ton. Harga jual batubara dipasar lokal meningkat signifikan +/menjadi Rp.884,000/ton naik 98% dari harga sebelumnya.
¾ Dengan menggunakan metode DCF dengan WACC 14,5% dan pertumbuhan konstan 2% dan perpetuity growth 2% maka harga wajar saham PTBA sebesar Rp.8,125/saham atau diperdagangkan dengan PER 09 5,9x dan PBV 3,5x. Erdikha Elit Sekuritas
Company: PT. Tambang Batubara Bukit Asam Company's Particulars Industry Sector: Industry Sub-Sector: Establish Date: Listing Date:
Mining Coal mining 12-Mar-02
Shareholders: Indonesian Government Management Employee Public
65.02% 0.02% 0.25% 34.72%
Management Board of Commissioners President Commissioner : Jarman Commissioner : Mahyudin Lubis Commissioner : Supriyadi Commissioner : Mirza Mochtar Commissioner : Mirman Commissioner : Singgih Riphat
9M 2007
9M 2008
2,086.3 711.8 804.0 3,602.2 623.2 403.4 1,026.7 2,183.9
2,595.8 1,587.6 1,104.9 5,288.2 1,009.8 533.6 1,543.4 3,735.4
2,222.8 857.5 847.7 3,928.1 695.0 421.8 1,116.8 2,811.3
2,589.9 1,664.6 1,206.2 5,460.7 804.2 828.3 1,632.4 3,828.3
2,876.3 2,089.1 2,523.0 7,488.4 1,009.2 1,059.7 2,068.9 5,419.5
3,686.9 2,630.1 3,176.5 9,493.6 762.4 1,334.1 2,096.5 7,397.1
Income Statement Sales/Revenue Gross Profit Operating Profit Net Profit
3,011.6 1,173.0 662.0 527.3
4,967.5 2,462.2 1,768.8 1,321.4
4,123.9 1,685.1 945.5 760.8
8,041.5 3,940.3 2,644.0 2,035.2
10,092.1 4,945.1 4,009.5 3,183.7
12,706.0 6,225.9 4,993.1 3,956.3
Cash Flow Operating Cash Flow Investing Cash Flow Financing Cash Flow
1,113.8 (54.4) (256.5)
1,088.4 (331.5) (386.9)
1,476.5 (359.1) (189.6)
2,036.2 (1,057.4) (611.1)
3,918.3 (2,270.9) (1,360.4)
4,548.6 (2,033.6) (1,703.7)
Ratio ROE ROA GPM OPM DER Net Gearing
Board of Directors President Director : Sukrisno Director : Dono Boestami Director : Tiendas Mangeka Director : Milawarma Director : Heri Supriyanto Director : Mahbub Iskandar
Share Price Info 52 Week High: 52 Week Low: Average Daily Volume:
Financial Summary: (Rp. Billion) Balance Sheet Cash Other Current Asset Non-Current Asset Total Asset Current Liabilities Longterm Liabilities Total Liabilities Shareholder's Equity
17,250 5,650 13,171,052
Valuation Current Price
7,000
Intrinsic Value
8,125
Upside Potential
16.1%
Per Share Info EPS BVS Price PER PBV
32.2% 19.5% 39.0% 22.0% Net Cash Net
305.1 947.8 6,650 21.8 7.0
2007
2008F
2009F
2010F
47.2% 33.3% 49.6% 35.6% Cash Net
27.1% 53.2% 24.1% 48.4% 40.9% 49.0% 22.9% 32.9% Cash Net Cash Net
58.7% 53.5% 53.5% 52.6% 49.0% 49.0% 39.7% 39.3% Cash Net Cash
764.7 1,621.2 6,350 8.3 3.9
329.9 1,220.1 12,000 36.4 9.8
1381.7 2,352.1 6,350 4.6 2.7
883.3 1,661.5 6,350 7.2 3.8
1717.1 3,210.4 6,350 3.7 2.0
Erdikha Elit Sekuritas
PT. Indo TambangRaya Megah Tbk ¾ Penghasil batubara ketiga terbesar di Indonesia dengan kapasitas +/- 13 juta ton pada Q3 2008. Mempunyai kualitas kalori yang tinggi +/- 6250 – 7000 kkal. ¾
Mempuyai potensi kenaikan volume produksi sebanyak 2 juta ton dengan dibukanya Tambang Indominco Timur dan Tambang Kitadin.
¾
Ekspansi kapasitas pelabuhan menjadi 18,5 juta ton dari 12,5 juta ton.
¾
Mempuyai posisi keuangan yang baik, rasio Interest Bearing Debt dengan total ekuitas sebesar 0,1x dan rasio Interest Bearing Debt dengan EBITDA sebesar 0,23x. Posisi kas sebesar US$ 266 juta.
¾ Dengan menggunakan metode DCF harga wajar saham ITMG sebesar Rp.12,961/saham atau diperdagangkan dengan PER 09 8,7x dan 2,2x PBV.
Erdikha Elit Sekuritas
Company: PT. Indo Tambang Raya Megah T Company's Particulars Industry Sector: Industry Sub-Sector: Establish Date: Listing Date:
Mining Coal mining 1987 18-Dec-07
Shareholders: Banpu Minerals Pte Ltd Public
73.72% 26.28%
Management Board of Commissioners President Commissioner : Sutoyo (Sutejo) Commissioner : Somruedee Chaimongkol Commissioner : Rawi Corsiri Commissioner : Lukmanul Hakim Commissioner : Jeffrey Mulyono Commissioner : Djisman S. Simandjuntak Board of Directors President Director : Somyot Ruchirawat Director : Pongsak Thongampai Director : Aphimuk Taifayongvichit Director : Rudijanto Boentoro Director : Edward Manurung
Share Price Info 52 Week High: 52 Week Low: Average Daily Volume:
36,500 5,900 2,555,177
Valuation Current Price
10,500
Intrinsic Value
12,961
Upside Potential
23.4%
Financial Summary: (US$ Million) Balance Sheet Cash Other Current Asset Non-Current Asset Total Asset Current Liabilities Longterm Liabilities Total Liabilities Shareholder's Equity
9M 2007
9M 2008
2007
2008F
2009F
2010F
43.1 104.2 380.5 527.8 239.9 175.7 415.6 112.3
266.6 203.0 464.7 934.3 323.8 84.6 408.4 525.8
226.0 154.7 406.4 787.1 239.0 80.4 319.3 467.7
232.8 126.8 548.8 908.4 239.4 81.2 320.6 587.8
239.8 130.6 647.5 1,017.9 241.8 82.0 323.8 694.1
254.4 138.6 738.8 1,131.8 244.2 82.8 327.0 804.7
Income Statement Sales/Revenue Gross Profit Operating Profit Net Profit
555.9 146.3 87.8 40.2
897.3 296.2 200.2 130.2
771.8 235.7 122.0 56.8
1,290.0 483.0 308.8 200.1
1,280.5 448.2 274.0 177.1
1,519.0 486.5 285.0 184.4
Cash Flow Operating Cash Flow Investing Cash Flow Financing Cash Flow
108.0 (65.5) (53.2)
139.5 (71.8) (58.7)
153.0 (45.6) (85.0)
337.4 (247.8) (79.1)
305.5 (224.8) (69.9)
313.4 (218.0) (72.8)
Ratio ROE ROA GPM OPM DER Net Gearing
47.7% 10.1% 26.3% 15.8% 1.7 127.9%
33.0% 18.6% 33.0% 22.3% 0.1 -40.0%
12.1% 15.5% 30.5% 15.8% 0.2 -28.6%
34.0% 34.0% 37.4% 23.9% 0.2 -23.8%
25.5% 26.9% 35.0% 21.4% 0.1 -21.0%
22.9% 25.2% 32.0% 18.8% 0.1 -19.8%
Per Share Info EPS BVS Price PER PBV
433.2 908.0 -
1,441.3 4,364.3 22,000 15.3 5.0
473.2 3,899.0 18,900 39.9 4.8
1682.8 4,942.2 10,500 6.2 2.1
1489.3 5,835.8 12,961 8.7 2.2
1550.3 6,766.0 12,961 8.4 1.9
Erdikha Elit Sekuritas
Research Team Bernhard Kusumah
Yanuar Pribadi
Head Of Research Sector Coverage: Agriculture, Manufacture
[email protected] +6221.3983.640 ext 214
Equity and Technical Analyst Sector Coverage: Consumer, Mining, Chemical
[email protected] +6221.3983.640 ext 213
Joseph Pangaribuan
Bogi Yudianto
Equity Analyst and Economist Sector Coverage: Finance
[email protected] +6221.3983.640 ext 213
Equity and Fixed Income Analyst Sector Coverage: Telco, Cement, Infrastructure
[email protected] +6221.3983.640 ext 214
The data herein is prepared for general use. It does not have regard to specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific person who may receive this report. The information contained herein is believed to be reliable, its completeness and accuracy is however not guaranteed. Opinions expressed in this report are subject to change without notice, and no part of this report is to be construed as an offer, or solicitation of an offer to buy or sell any securities or financial instruments whether referred to herein or otherwise. We do not accept any liability whatsoever whether direct or indirect that may arise from the use of information contained in this report.