PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 beserta
Laporan Auditor Independen
DAFTAR ISI
Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasi: •
Neraca Konsolidasi
•
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
•
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
4
•
Laporan Arus Kas Konsolidasi
5
•
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
1-2
6-33
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT BUKIT SENTUL, Tbk.
Ref: R-047/BS/AU/20506
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Bukit Sentul, Tbk. (“Perusahaan”) dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2005, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasi tersebut adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasi PT Bukit Sentul, Tbk. dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2004 telah diaudit oleh kantor akuntan publik lain yang dalam laporannya bertanggal 25 April 2005, menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atas kewajaran saldo hutang usaha sebesar Rp 84.965.119.244 dan saldo pinjaman eks PT Bank Alfa sebesar Rp 24.350.205.756. Untuk pengaruh saldo awal 1 Januari 2005 semata-mata hanya didasarkan pada hasil audit oleh auditor independen tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit kami meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasi PT Bukit Sentul, Tbk. dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2005, serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan Perusahaan dan anak perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Seperti diuraikan dalam Catatan 30 atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan dan anak perusahaan telah mengalami kerugian yang berulangkali dari usahanya sehingga pada 31 Desember 2005 Perusahaan dan anak perusahaan mencatat akumulasi rugi sebesar Rp 151.400.234.389,-. Rencana manajemen untuk mengatasi masalah tersebut juga telah diungkapkan dalam Catatan 30 atas laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari masalah tersebut.
Disamping mengalami kerugian berturut-turut dalam beberapa tahun terakhir, Perusahaan dan anak perusahaan juga menghadapi gugatan wan prestasi dan ganti rugi dari beberapa konsumen atas keterlambatan penyerahan rumah yang telah dibeli oleh konsumen. Sejak tanggal 5 Oktober 2005 Perusahaan dan anak perusahaan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Pengadilan Niaga sebagaimana dijelaskan pada catatan no. 31 atas laporan keuangan konsolidasi. Pada tanggal 24 April 2006 telah diadakan perdamaian dengan para kreditur dan perdamaian tersebut telah disahkan oleh Pengadilan Niaga dalam suratnya no. 21/pailit/2005/PN Niaga.Jkt.Pst. tanggal 24 April 2006. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung dari penyelesaian yang memuaskan dari berbagai ketidak pastian, terutama dukungan keuangan yang berkesinambungan dari para kreditur dan bank, tercapainya kegiatan usaha yang memuaskan dan keberhasilan pemerintah dalam program pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Hasil akhir dari penyelesaian masalah-masalah ini tidak dapat ditentukan sekarang. Laporan keuangan konsolidasi terlampir tidak mencakup penyesuaian yang mungkin diakibatkan dari ketidak pastian ini. Dampak-dampak terkait akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi sepanjang hal itu dapat diketahui dan dapat ditentukan.
Drs. Erfan
NIAP 99.1.0667 10 Mei 2006
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 dalam Satuan Rupiah
Catatan
2005
2004
AKTIVA Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp16.197.242.102 (2004: Rp16.197.242.102)
2c, 3
6.411.576.651
18.336.692.101
2d, 4
21.132.239.259
20.326.971.548
97.954.687
1.176.799.337
1.218.098.124 627.288.264.875 603.197.930.098 636.500.005.206 36.885.864.244 108.000 50.135.966 20.031.439.448
3.537.927.847 15.465.515.474 610.542.658.839 699.818.758.520 633.178.327.191 733.004.400 32.231.757.059 146.834.170 188.286.625 24.467.639.191
2j, 10
9.847.794.276
10.676.140.150
2l, 11
712.981.508
5.594.153.396 341.658.080
1.963.374.392.342
2.076.763.393.928
Piutang lain-lain: Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp934.150.550 (2004: Rp934.150.550)
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar Rp 516.771.219 (2004: Rp 516.771.219)
Investasi pada perusahaan asosiasi Persediaan Tanah untuk pengembangan Uang muka perolehan tanah Uang muka proyek Uang muka lainnya Pajak dibayar di muka Beban dibayar dimuka Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 18..656.953.502 (2004: Rp 17.933.433.849)
2i, 5 2e, 6 2g, 7 8 9
2h 2o, 21c
Selisih lebih biaya perolehan atas aktiva bersih anak perusahaan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 8.893.665.899 (2004: Rp 8.540.304.453)
Uang jaminan yang dapat dikembalikan JUMLAH AKTIVA
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasi secara keseluruhan
1
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 dalam satuan Rupiah
Catatan
2005
2004
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Pinjaman - pihak ketiga Hutang usaha Hutang lain-lain: - pihak hubungan istimewa - pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Uang muka pelanggan Penyisihan uang jasa karyawan
12 13 14 15 2o, 21a 16 17
JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS
96.015.824.584 112.809.042.959 3.368.394.113 80.675.240.045 61.451.257.450 25.723.762.337 208.478.768.880 12.220.704.656
120.935.913.744 84.965.119.244 9.894.924.751 106.063.904.945 75.855.691.051 30.500.990.416 256.971.877.403 19.032.793.405
600.742.995.024
704.221.214.959
-
-
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 1.430.000.000 saham Seri A
dengan nilai nominal Rp500 per saham dan 12.850.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Modal ditempatkan dan disetor penuh
1.430.000.000 saham Seri A dan 4.004.000.000 saham Seri B
1.115.400.000.000 398.631.631.707
1.115.400.000.000 398.631.631.707
(151.400.234.389)
5.030.086010 (146.519.538.748)
JUMLAH EKUITAS
1.362.631.397.318
1.372.542.178.969
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.963.374.392.342
2.076.763.393.928
Agio saham - bersih Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Defisit
18 19
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasi secara keseluruhan
2
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 dalam satuan Rupiah Catatan PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2004
2k, 22
101.758.103.882
76.940.221.187
23
(70.596.465.238)
(62.716.329.679)
31.161.638.644
14.223.891.508
(33.144.658.605)
(51.149.372.215)
(1.983.019.961)
(36.925.480.707)
LABA KOTOR BEBAN USAHA
2005
24
RUGI USAHA PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN: Beban bunga pinjaman Beban piutang ragu-ragu Amortisasi selisih biaya perolehan atas aktiva bersih perusahaan asosiasi Laba penjualan aktiva tetap Rugi selisih kurs - bersih Lain-lain bersih
(9.281.624.606)
(19.559.786.483) (17.256.785.030)
(530.042.168) 104.959.810 (2.077.455.310) 20.779.469.506
(662.552.711) 133.709.909 (4.363.666.244) (2.113.093.458)
Jumlah Pendapatan/(Beban) Lain-lain
8.995.307.232
(43.822.093.017)
(296.185.378)
(386.762.349)
6.716.101.893
(81.134.336.073)
(4.436.199.743)
36.224.307.271
(4.436.199.743)
36.224.307.271
2.279.902.150
(44.910.028.802)
(7.160.597.791)
(36.462.390.064)
(4.880.695.641)
(81.372.418.866)
BAGIAN LABA/(RUGI) PERUSAHAAN ASOSIASI
2i, 5
LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK DAN POS LUAR BIASA MANFAAT/ (BEBAN) PAJAK: Beban pajak kini Manfaat (beban) pajak tangguhan
2o, 21b 2o, 21c
Jumlah manfaat (beban) pajak LABA/(RUGI) DARI AKTIVITAS NORMAL POS LUAR BIASA
25
RUGI SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN
-
RUGI BERSIH RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
2l
-
(4.880.695.641)
(81.372.418.866)
(0,91)
( 14,97 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasi secara keseluruhan
3
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 dalam satuan Rupiah
Modal saham Saldo 1 Januari 2004 Rugi bersih tahun 2004 Saldo 31 Desember 2004
Agio saham
1.115.400.000.000 398.631.631.707 -
-
1.115.400.000.000 398.631.631.707
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi 5.030.086.010 -
-
-
(5.030.086.010)
Rugi bersih tahun 2005
-
-
-
1.115.400.000.000 398.631.631.707
Jumlah ekuitas
(65.147.119.882) 1.453.914.597.835 (81.372.418.866)
(81.372.418.866)
5.030.086.010 (146.519.538.748) 1.372.542.178.969
Pengukuhan pendapatan atas selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi
Saldo 31 Desember 2005
Defisit
-
(4.880.695.641)
(5.030.086.010) (4.880.695.641)
(151.400.234.389) 1.362.631.397.318
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasi secara keseluruhan 4
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 Dalam satuan Rupiah 2005 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas untuk: Perolehan tanah, kontraktor, pemasok dan lain-lain Beban usaha diluar gaji dan tunjangan karyawan Gaji dan tunjangan karyawan Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi Pembayaran bunga dan biaya pinjaman lainnya Pengembalian uang pelanggan Penerimaan bunga Penerimaan lain-lain Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aktiva tetap Penerimaan kembali uang muka proyek jalan tol Hasil penjualan aktiva tetap Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil yang diperoleh dari pinjaman Pembayaran kembali pinjaman Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan KENAIKAN(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2004
53.484.217.985
66.668.757.657
(8.301.447.073) (39.932.112.840) (16.542.270.973) (11.291.612.901) (3.519.537.622) (4.725.213.449) 275.828.206 1.650.660.644
(5.499.339.327) (30.174.697.694) (16.766.268.172) 14.228.452.464 (3.730.377.038) 162.980.241 3.869.848.328
(17.609.875.122)
14.530.903.995
(190.234.183) 304.536.500 42.769.554
(278.638.564) 172.000.000
157.071.871
(106.638.564)
8.301.917.801 (2.774.500.000)
1.554.531.646 (1.740.025.000)
5.527.417.801
(185.493.354)
(11.925.385.450)
14.238.772.077
18.336.962.101
4.098.190.024
6.411.576.651
18.336.962.101
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasi secara keseluruhan
5
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT Bukit Sentul, Tbk. (Perusahaan), berdomisili di kawasan perumahan Bukit Sentul, Bogor, didirikan pertama kali dengan nama PT Sentragriya Kharisma dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH., No. 311 tanggal 16 April 1993. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4350.HT.01.01.Th.93 tanggal 8 Juni 1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, tambahan No. 3693 tanggal 13 Agustus 1993. Sejak didirikan, nama Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir menjadi PT Bukit Sentul, Tbk dengan akta notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH., No. 26 tanggal 11 Desember 1997. Perubahan nama Perusahaan ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-33.HT.01.04.Th 98 tanggal 14 Januari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25, Tambahan No. 1741 tanggal 27 Maret 1998. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Irmayanti, SH., No. 14 tanggal 25 Juni 2004, mengenai perubahan Dewan Direksi Perusahaan. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang pengembangan, penjualan, operasi, persewaan dan rehabilitasi bangunan yang ditujukan untuk perkantoran, pusat pembelanjaan, rekreasi dan tujuan lainnya, pembangunan real estat dan melakukan investasi baik ke perusahaan luar negeri maupun domestik, baik melalui anak perusahaan maupun patungan dengan pihak lain. b. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Pada 31 Desember 2005 dan 2004, Perusahaan mempunyai anak perusahaan sebagai berikut: 2005
Tahun operasi komersial
Anak perusahaan
Domisili
PT Sukaputra Grahacemerlang PT Gununggeulis Elok Abadi PT Adigraha Multiselaras PT Jakarta Polo dan Equestrian PT Royal Sentul Resort Hotel PT Kencanamas Indahpersada
Bogor Pengelolaan kota 1999 Bogor Restoran 1995 Jakarta Transportasi 1998 Bogor Klub Polo 1995 Bogor Hotel Belum operasi Jakarta Real estat Belum operasi
Jenis Usaha
2004
Tahun operasi komersial
Anak perusahaan
Domisili
PT Sukaputra Grahacemerlang PT Gununggeulis Elok Abadi PT Adigraha Multiselaras PT Jakarta Polo dan Equestrian PT Royal Sentul Resort Hotel PT Kencanamas Indahpersada
Bogor Pengelolaan kota 1999 Bogor Restoran 1995 Jakarta Transportasi 1998 Bogor Klub Polo 1995 Bogor Hotel Belum operasi Jakarta Real estat Belum operasi
Jenis Usaha
Jumlah aktiva Bersih Persentase dalam ribuan Kepemilikan Rupiah 99,99 99,99 99,98 60,00 99,99 99,99
(30.098.206) (4.350.563) (975.132) (2.392.518) 13.131.419 9.974.215
Jumlah aktiva Bersih Persentase dalam ribuan Kepemilikan Rupiah 99,99 99,99 99,98 60,00 99,99 99,99
(29.551.279) (4.537.442) (1.038.757) (2.367.949) 13.131.419 9.974.215
6
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan) c. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Juni 1997, berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1511/PM/1997, Perusahaan melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 400.000.000 saham Seri A. Perusahaan mencatatkan sahamsaham tersebut di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 28 Juli 1997. Pada tanggal 29 Juli 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektf dari Ketua Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 4.004.000.000 saham Seri B Perusahaan. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 3 Agustus 1999. Pada 31 Desember 2005 dan 2004, seluruh saham Seri A dan Seri B Perusahaan sejumlah 5.434.000.000 saham tercatat di Bursa Efek Jakarta. d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan akta notaris Irmayanti, SH, No. 4 tanggal 13 Juni 2005, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan memutuskan untuk mengubah susunan anggota direksi dan anggota komisaris Perusahaan, sehingga susunan Dewam Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: 2005
2004
Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Wakil komisaris utama : Komisaris :
Hardi Soedirdja Nesia Tanudjaya Wisnu Sentausa Iwan Istiyarso
Eddy Sindoro Haryadi Kumala Wisnu Sentausa Laurie Kumala Herman Latief Hardi Soedirdja Nesia Tanudjaya Benjamin Jonathan Mailool Ganesh Chander Grover
Suhartono Lili Benjamin Julianto Lawu Immanuel Mulyono Omarsaid Hari Gani Kwee Liana Kumala
Kwee Cahyadi Kumala Siek Citra Yohandra Benjamin Julianto Lawu Immanuel Mulyono Omarsaid Kwee Liana Kumala Hartono Tjahjana Gunadharma
Direksi: Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
: : :
Kompensasi yang diterima oleh Komisaris dan Direksi Perusahaan berupa gaji dan tunjangan kesejahteraan lainnya untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 masing-masing adalah sebesar Rp 2.541.578.760 dan Rp 3.556.647.631. Pada 31 Desember 2005 dan 2004, Perusahaan dan anak-anak perusahaan mempunyai karyawan tetap masingmasing sebanyak 384 dan 494 orang.
7
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bapepam untuk Perusahaan Real Estat yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost). Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Neraca konsolidasi disajikan tanpa dikelompokkan ke dalam lancar dan tidak lancar (unclassified balance sheet) sesuai dengan PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak-anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali untuk perusahaan yang pengendaliannya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya kepada Perusahaan. Saldo dan transaksi, termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisir, atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Apabila diperlukan, laporan keuangan anak perusahaan disesuaikan agar sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak-anak perusahaan. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut. c. Setara Kas Setara kas meliputi investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. d. Piutang dan Penyisihan Piutang Ragu-ragu Piutang disajikan sebesar nilai nominal dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan dan anak-anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun. Piutang akan dihapuskan jika dianggap tidak akan dapat tertagih.
8
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan dinyatakan berdasarkan metode “identifikasi khusus” (specific identification). Persediaan terutama terdiri dari biaya perolehan lahan siap bangun, rumah hunian dalam penyelesaian, yang dicatat berdasarkan biaya perolehan yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Biaya perolehan atas lahan siap bangun termasuk biaya pengembangan dan pematangan tanah, serta kapitalisasi bunga dan biaya pendanaan lainnya atas hutang yang diperoleh untuk mendanai perolehan dan pematangan tanah sampai selesai. Biaya perolehan rumah hunian dalam penyelesaian terdiri dari biaya aktual konstruksi. Tanah yang dimiliki Perusahaan tetapi belum dikembangkan, disajikan pada akun tersendiri sebagai “Tanah untuk Pengembangan”. Akun tersebut akan direklasifikasi ke akun persediaan pada saat mulai dikembangkan. f.
Kapitalisasi Bunga dan Biaya Pendanaan Lainnya Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi), bunga dan biaya pendanaan lainnya atas pinjaman yang diperoleh untuk mendanai perolehan, pengembangan dan pematangan tanah serta konstruksi rumah hunian, dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman ini dihentikan pada saat aktivitas yang berkaitan dengan perolehan dan mengembangan tanah telah selesai atau pada saat konstruksi selesai dan aktiva tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
g. Kapitalisasi dan Alokasi Biaya Pengembangan Proyek Real Estat Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual. Biaya Pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke biaya pengembangan proyek real estat terdiri dari: 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya praperolehan tanah; Biaya perolehan tanah; Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat;dan Biaya pinjaman
Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substantial. Perusahaan akan melakukan revisi dan realokasi biaya, jika terjadi perubahan yang mendasar. Beban yang tidak berhubungan dengan proyek diakui pada saat terjadinya. h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). 9
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) i.
Investasi Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham kurang dari 20% dicatrat sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan bilai bersih yang dapat direalisasi. Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih Perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi atas selisih lebih biaya perolehan atas aktiva bersih perusahaan asosiasi. Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, apabila perusahaan asosiasi melakukan transaksi perubahan ekuitas dengan pihak ketiga sehingga terjadinya perubahan nilai ekuitas Perusahaan asosiasi yang menjadi bagian Perusahaan sesudah transaksi perubahan ekuitas dengan nilai ekuitas Perusahaan asosiasi yang menjadi bagian Perusahaan sebelum transaksi perubahan ekuitas, maka perbedaan tersebut oleh Perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi” Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, jumlah “selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi” yang terkait diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui.
j.
Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar harga perolehannya setelah dikurangi akumulasi penyusutannya. Semua aktiva tetap disusutkan sejak bulan penggunaan aktiva tersebut dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Bangunan Peralatan dan perabotan kantor Alat-alat pengangkutan Peralatan proyek
20 3-5 4 4-5
tahun tahun tahun tahun
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada periode terjadinya. Pengeluaran modal yang dapat meningkatkan daya guna aktiva dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva yang bersangkutan berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Aktiva dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap untuk digunakan. Seuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, nilai aktiva ditelaah untuk mengidentifikasi adanya penurunan nilai dan kemungkinan penurunan nilai ke nilai wajar pada saat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan kondisi yang menunjukkan bahwa nilai tercatat mereka tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. 10
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Sesuai dengan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”, pendapatan dari penjualan lahan siap bangun,rumah hunian, dan rumah toko diakui dengan mengunakan metode pengakuan penuh (full method) bila memenuhi semua kondisi berikut : 1. Rumah hunian dan lahan siap bangun, dan rumah toko : a. Proses penjualan telah selesai ditandai dengan pengikatan jual beli sah dan telah ditandatangani; b. Harga jual akan tertagih, terlihat dari akumulasi jumlah pembayaran yang telah diteirma sekurang-kurangnya telah mencapa 20% dari harga jual yang telah disepakati; c.
Tagihan penjualan terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi; dan
d. Penjual telah mengalihkan hak-hak pemilikan dari risiko-risiko yang biasa kepada pembeli, dan penjual tidak memiliki keterlibatan penting yang terus-menerus atas rumah tersebut. 2. Lahan siap bangun (bila bangunan akan didirikan oleh pembeli) a. Masa pengembalian uang muka telah lewat; b. Uang muka yang dibayar oleh pembeli, sekurang-kurangnya telah mencappai 20% dari harga jual yang telah disepakati; c. harga jual akan tertagih; d. Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi; e. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan lahan yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban dan beban penjual sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan. Seluruh pembayaran yang diterima dari pelanggan disajikan di “Uang Muka Pelanggan” di neraca konsolidasi sampai transaksi-transaksi tersebut memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. Beban pokok penjualan lahan siap bangun ditentukan berdasarkan taksiran biaya perolehan tanah ditambah taksiran beban lain untuk pengembangan dan pembangunan prasarana penunjang. Beban pokok penjualan rumah hunian dan rumah toko mencakup seluruh biaya aktual pengerjaan yang terjadi dan taksiran biaya untuk menyelesaikan pekerjaan. Taksiran biaya untuk menyelesaikan pekerjaan termasuk di dalam “Beban Masih Harus Dibayar”. Selisih antara jumlah taksiran biaya dengan biaya aktual pengerjaan atau pengembangan dibebankan ke “Beban Pokok Penjualan” tahun berjalan. Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. l.
Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan Selisih lebih harga pembelian atas nilai wajar dari aktiva bersih anak perusahaan yang diakuisisi dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan“ dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. 11
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) m. Biaya Emisi Saham Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan (termasuk saham-saham yang diterbitkan melalui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) kepada masyarakat disajikan sebagai pengurang dari Agio Saham sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawasan Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, saldo aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan kedalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2005 adalah Rp 9,830 per US$1 ( 2004: Rp 9,290 per US$1). o. Pajak Penghasilan Untuk akuntansi pajak penghasilan, Perusahaan menganut metode pengakuan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan (deferred tax assets and liabilities method) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dengan metode ini, semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan. Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasikan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. p. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan dan anak perusahaan disajikan menurut pengelompokan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk pelanggan diluar entitas Perusahaan atau anak perusahaan. q. Laba/(Rugi) per Saham Laba/(rugi) per saham dihitung dengan membagi laba/(rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. r.
Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah Keuntungan atau kerugian bersih atas restrukturisasi hutang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode terjadinya restrukturisasi dan diklasifikasikan sebagai pos luar biasa setelah memperhitungkan hutang kontinjen yang timbul dari restrukturisasi. 12
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban serta pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan estimasi dan asumsi-asumsi yang telah ditetapkan semula.
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank - Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank Lippo, Tbk. PT Bank Jabar PT Bank Jasa Arta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Agro PT Bank Alfa (BBO) PT Bank Pacific (BBO) PT. Bank Central Asia US Dollar: PT Bank Lippo, Tbk. PT Bank Mandiri, Tbk Bank - pihak yang mempunyai hubungan istimewa: PT Bank Artha Graha Deposito Berjangka Rupiah - Pihak ketiga: PT. Bank Lippo, Tbk PT Bank Mandiri
2005
2004
116.145.915
115.004.254
3.626.552.295 95.497.003 2.277.542 5.487.896 1.929.370 293.481.401 291.726.042 1.000.000 2.000.000
3.663.122.226 291.457.197 2.487.702 5.727.896 1.929.369 359.963.394 1.000.000 -
10.126.286 248.137
10.126.286 248.137
510.512.034
617.209.034
1.000.000.000
13.629.650.000
747.318.772
-
Jumlah kas dan setara kas
6.704.302.693
18.697.925.495
Taksiran untuk kerugian yang mungkin terjadi
(292.726.042)
(360.963.394)
Jumlah Kas dan Setara Kas - bersih
6.411.576.651
18.336.962.101
Tingkat suku bunga deposito berjangka untuk tahun 2005 berkisar antara 6% hingga 13% per tahun (2004: 5,25% hingga 13,50% per tahun).
13
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang atas transaksi penjualan kepada pihak ketiga sebagai berikut: 2005 Rumah hunian ruko dan lahan siap bangun Jasa pelayanan dan pemeliharaan Jumlah piutang usaha Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah piutang usaha bersih Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: Kurang dari 1 bulan 1 sampai dengan 3 bulan 3 sampai dengan 6 bulan 6 sampai dengan 1 tahun Diatas 1 tahun
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu: Saldo awal Penambahan tahun berjalan Penghapusan piutang Saldo akhir
2004
23.112.040.670 14.217.440.691 37.329.481.361 (16.197.242.102) 21.132.239.259
24.477.168.649 12.047.045.001 36.524.213.650 (16.197.242.102) 20.326.971.548
121.239.106 960.899.063 2.093.783.838 4.119.224.052 30.034.335.302 37.329.481.361
8.457.388.158 2.185.185.290 1.474.033.985 2.713.236.013 21.694.370.204 36.524.213.650
16.197.242.102 16.197.242.102
16.322.634.480 (125.392.378) 16.197.242.102
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang dikemudian hari. Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, piutang usaha dengan nilai masing-masing sebesar Rp 10.000.276.913 digunakan sebagai jaminan atas hutang kepada PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Lihat Catatan 12). 5. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Merupakan investasi saham pada PT Padang Golf Bukit Sentul (PGBS) sebanyak 20.400.000 saham dengan hak kepemilikan sebesar 28,33%. Mutasi investasi dengan metode ekuitas untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: 2005 Saldo awal Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Pelepasan investasi Saldo akhir
15.465.515.474 (296.185.378) 15.169.330.096 (15.169.330.096) -
2004 15.852.277.823 (386.762.349) 15.465.515.474 15.465.515.474 14
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 5. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) Seluruh saham Perusahaan pada PGBS tersebut diatas diagunkan sebagai jaminan hutang Perusahaan kepada Gazelle Worldwide Inc (lihat Catatan 12). Berdasarkan perjanjian penyelesaian kewajiban tanggal 19 September 2005, seluruh saham-saham tersebut telah diserahkan kepada Gazelle Worldwide Inc. sebagai penyelesaian seluruh kewajiban hutang Perusahaan. Laba yang timbul atas penyerahan investasi ini sebesar Rp 5.447.033.676 dan selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi sebesar Rp 5.030.086.010 telah dilaporkan dalam laporan laba-rugi tahun berjalan sebagai pos luar biasa. 6. PERSEDIAAN 2005 Lahan siap bangun Rumah dalam penyelesaian Lain-lain
576.588.979.242 50.426.055.049 273.230.586 627.288.264.877
2004 561.497.299.480 48.974.254.874 71.104.485 610.542.658.839
Sampai dengan 31 Desember 2005, jumlah luas lahan yang dikuasai oleh Perusahaan adalah seluas lebih kurang 2.731,92 hektar, terdiri dari tanah yang telah dilengkapi sertifikat hak guna bangunan (HGB) seluas 2.000,69 hektar dan sisanya seluas 731,23 hektar belum disertifikasi. Dari luas tanah yang telah disertifikasi, telah terjual 945.78 hektar dan sisanya pada 31 Desember 2005, berupa lahan siap bangun adalah seluas 459.21 hektar dengan nilai Rp. 525.066.621.094 berada pada sold area tahap pertama dan tanah belum dikembangkan seluas 595,70 hektar. Rumah dalam penyelesaian pada 31 Desember 2005 terdiri dari 89 unit rumah yang berada pada tanah seluas 26.839 meter persegi senilai Rp 49.333.168.825, dimana jumlah tersebut termasuk harga perolehan tanah siap bangun dan biaya konstruksi rumah dan prasarana lainnya. Berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama, yang kemudian diikuti dengan Perjanjian Pengalihan Kewajiban yang diaktakan dengan akta notaris Doharman Limbong, S.H., No. 1 tanggal 6 Agustus 2004, Perusahaan akan menyerahkan kepada PT. Gazelle Indonesia berupa 2 (dua) bidang tanah yaitu HGB No. 1382/Bojong Koneng seluas 11.411 m² dan HGB No. 1395/Bojong Koneng seluas 8.676 m², atau setara dengan Rp. 7.271.494.000, sebagai kompensasi atas pengalihan kewajiban Perusahaan kepada PT. Lobunta Kencana Raya (Lihat Catatan 13). 7. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN Pada 31 Desember 2005 luas tanah yang untuk pengembangan seluruhnya berjumlah 595,70 hektar dengan nilai sebesar Rp. 603.197.930.098. Tanah tersebut seluruhnya telah dilengkapi dengan sertifikat hak guna bangunan. Pada 31 Desember 2005, tanah yang belum dikembangkan dengan luas 171.29 hektar diagunkan sebagai jaminan atas hutang dari PT. Bank Mayapada International Tbk dan Cyber Ready Consultans Limited (Lihat Catatan 12).
15
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 8. UANG MUKA PEROLEHAN TANAH Uang muka perolehan tanah pada 31 Desember 2005 sebesar Rp 636.500.005.206 (2004: Rp 633.178.327.191) merupakan uang muka untuk perolehan tanah dan tanah yang belum disertifikasi dari beberapa bidang tanah tertentu, yang terdiri dari: 2005 Luas tanah M² Desa Bojong Koneng Desa karang Tengah Desa Cijayanti Desa Cadas Ngampar Desa Sumur Batu Desa Babakan Madang Desa Citaringgul Desa Tajur Desa Cikeas Desa Cipambuan
2.704.087 2.946.650 553.370 340.868 244.429 163.354 126.580 95.263 90.214 47.555 7.312.370
2004 Luas tanah M² 2.823.094 2.918.669 470.734 340.868 244.531 161.271 129.934 108.888 90.478 10.000 7.298.467
Akun ini akan direklasifikasi ke akun “Tanah untuk Pengembangan” pada saat tanah tersebut telah dibuatkan sertifikat tanah berupa Hak Guna Bangunan (HGB). 9. UANG MUKA PROYEK BERSIH 2005 Jumlah uang muka proyek - bersih Dikurangi pendapatan yang telah diterima Bagian yang tidak dapat dipulihkan
3.527.372.568 (3.098.904.666) (428.467.902) -
2004 3.527.372.568 (2.794.368.168) 733.004.400
Uang muka proyek bersih merupakan biaya-biaya yang timbul, setelah dikurangi pendapatan yang dihasilkan, sehubungan dengan pembangunan Simpang Susun Sentul Selatan yang terletak di Jalan Tol Jagorawi. Sesuai dengan perjanjian pada tanggal 9 Mei 1996, sebagaimana yang diaktakan dengan akta notaris Agus madjid, S.H., No. 39, dan terakhir diperbaharui dengan akta No. 101 tanggal 18 Maret 1998 oleh notaris yang sama, Perusahaan diharuskan menyelesaikan proyek tersebut dalam jangka waktu selambat-lambatnya 32 bulan terhitung sejak tanggal membangun. PT. Jasa Marga (Persero) akan mengoperasikan proyek tersebut setelah pembangunan selesai dan akan membayar kembali biaya proyek kepada perusahaan selama 9 (sembilan) tahun termasuk periode tahap pembangunan dalam bentuk bagi hasil dari jumlah pendapatan tol bersih. Perjanjian kerjasama ini telah berakhir pada tanggal 9 Mei 2005 dan bagian biaya proyek yang tidak bisa dipulihkan dibebankan langsung kedalam laporan laba rugi tahun berjalan.
16
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 10. AKTIVA TETAP
2005
Saldo awal 1 Jan 2005
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir 31 Des 2005
Harga perolehan pemilikan langsung: Bangunan Peralatan dan perabot kantor Alat-alat pengangkutan Peralatan proyek Aktiva dalam penyelesaian
3.946.919.924 11.988.852.631 4.612.424.567 1.378.618.595 6.682.758.282
32.975.800 198.234.100 26.500.000 -
68.858.854 140.740.855 152.936.412
3.979.895.724 12.187.086.731 4.543.565.713 1.264.377.740 6.529.821.870
Total
28.609.573.999
257.709.900
362.536.121
28.504.747.778
Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan dan perabot kantor Alat-alat pengangkutan Peralatan proyek Total
1.515.007.153 10.667.658.261 4.538.079.772 1.212.688.663 17.933.433.849
185.263.293 540.063.816 66.001.091 84.170.300 875.498.500
68.692.182 83.286.665 151.978.847
1.700.270.446 11.207.722.077 4.535.388.681 1.213.572.298 18.656.953.502
Nilai buku
10.676.140.150
2004
Saldo awal 1 Jan 2004
9.847.794.276
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir 31 Des 2004
Harga perolehan pemilikan langsung: Bangunan Peralatan dan perabot kantor Alat-alat pengangkutan Peralatan proyek Aktiva dalam penyelesaian
22.112.910.221 11.727.024.821 4.855.481.841 1.371.895.795 6.682.758.282
10.087.953 261.827.810 6.722.800
18.176.078.250 243.057.274 -
3.946.919.924 11.988.852.631 4.612.424.567 1.378.618.595 6.682.758.282
Total
46.750.070.960
278.638.563
18.419.135.524
28.609.573.999
Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan dan perabot kantor Alat-alat pengangkutan Peralatan proyek Total
6.769.567.566 9.919.359.760 4.467.343.890 1.148.716.326 22.304.987.542
1.107.066.988 748.298.502 275.584.065 63.972.337 2.194.921.892
6.361.627.401 204.848.183 6.566.475.584
1.515.007.153 10.667.658.261 4.538.079.772 1.212.688.663 17.933.433.849
Nilai buku
24.445.083.418
10.676.140.150
Perusahaan dan anak perusahaan tidak mengasuransikan bangunan, termasuk mesin, peralatan, perabotan dan perlengkapan terhadap kerugian kebakaran dan risiko lainnya.
17
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 10. AKTIVA TETAP (lanjutan) Pada 31 Desember 2005 dan 2004, aktiva dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pembangunan “Polo Club” dengan tingkat penyelesaian masing-masing sebesar 25%. Manajemen telah mengevaluasi dampak penurunan nilai aktiva tetap terhadap laporan keuangan konsolidasi dan berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aktiva tetap yang berdampak material terhadap posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan. 11. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN ATAS AKTIVA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI 2005 Selisih lebih biaya perolehan atas aktiva bersih perusahaan asosiasi Dikurangi akumulasi amortisasi Penghapusan karena pelepasan investasi
14.134.457.849 (9.070.346.621) (5.064.111.228) -
2004 14.134.457.849 (8.540.304.453) 5.594.153.396
Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan atas aktiva bersih untuk 22,33% kepemilikan saham pada PT. Padang Golf Bukit Sentul (PGBS). Investasi tersebut pada tanggal 19 September 2005 telah diserahkan kepada PT Gazelle Worldwidw Inc. sebagai pelunasan kewajiban hutang Perusahaan sehingga jumlah yang tidak dapat dipulihkan sebesar Rp 5.064.111.228 dibebankan kedalam perhitungan laba ragi tahun berjalan. 12. PINJAMAN 2005 Pihak Ketiga: Hutang Bank: BT (eks PT Bank Alfa ) PT Bank Mayapada International Tbk.: Fasilitas tetap Failitas cerukan Hutang Lembaga Keuangan lainnya: Cyber Ready Consultans Limited Gazelle Worldwide Inc (US$ 2.575.000)
2004
24.350.205.756
24.350.205.756
22.260.000.000 2.018.523.500
22.260.000.000 3.016.862.660
47.387.095.328 -
47.387.095.328 23.921.750.000
Jumlah pinjaman Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun
96.015.824.584 -
120.935.913.744 (114.382.317.499)
Bagian jangka panjang - bersih
96.015.824.584
6.553.596.245
18
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN (lanjutan) BT (eks PT Bank Alfa): Hutang dari PT. Bank Alfa (Bank Beku Operasi) merupakan fasilitas modal kerja dengan tingkat bunga 18% per tahun. Pada tanggal 4 Januari 2002, hutang ini dijual oleh BPPN kepada Bambang Trihatmojo (BT), sebagaimana yang diaktakan dengan akta notaris Martin Roestamy, S.H., No. 2 dengan tanggal yang sama. Berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No. 21/Pailit/2005 tanggal 28 Pebruari 2006, jumlah hutang perusahaan kepada BT ditetapkan sebesar Rp 84.563.231.435. Jumlah ini meliputi hutang pokok sebesar Rp 24.350.205.756 dan hutang bunga dan denda sebesar Rp 60.213.025.679. PT Bank Mayapada International Tbk Pada tangal 30 Mei 2001, Perusahaan memperoleh pinjaman dalam bentuk fasilitas tetap dari PT Bank Mayapada International, Tbk. (BMI) dengan nilai maksimum sejumlah Rp. 32.000.000.000, jatuh tempo tanggal 30 mei 2002 dengan tingkat bunga sebesar 23% per tahun. Berdasarkan persesuaian tanggal 7 September 2005, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang hingga 30 Mei 2006 dengan plafon baru sebesar Rp 22.260.000.000. Tingkat suku bunga pinjaman tahun 2005 dan 2004 masing-masing adalah sebesar 17% per tahun. Hutang ini dijamin dengan: 1. Beberapa bidang tanah yang masing-masing dibebani dengan hak tanggungan sebagai berikut : • HGB No. 36/Sumur Batu seluas 85.252 M² sampai sejumlah Rp 8.215.000.000 • HGB No.39/Sumur Batu seluas 91.468 M² sampai sejumlah Rp 8.815.000.000 • HGB No. 11/Babakan Madang seluas 56.464 M² sampai sejumlah Rp 5.440.000.000 • HGB No.55/Babakan Madang seluas 34.220 M² sampai sejumlah Rp 3.297.000.000 • HGB No.46/Babakan Madang seluas 15.756 M² sampai sejumlah Rp 1.518.000.000 • HGB No.41/Babakan Madang seluas 60.789 M² sampai sejumlah Rp 5.857.000.000 • 48 lembar HGB/ Bojong koneng seluas 321.084 M² sampai sejumlah Rp 3.000.000.000 2. 200.000.000 saham milik PT. Reputasi Utama dalam Perusahaan, atau seluruhnya sebesar Rp. 20.000.000.000. 3. Seluruh tagihan Perusahaan dari pihak ketiga, baik yang sekarang maupun yang akan terjadi di kemudian hari, dengan jumlah tagihan Rp. Rp. 10.000.276.913. Cyber Ready Consultans Limited Hutang kepada CRCL sebelumnya merupakan hutang sindikasi kepada BPPN, yang pada tanggal 18 Januari 2001 telah dialihkan oleh BPPN kepada CRCL dengan jumlah Rp. 92.916.432.258. Berdasarkan Surat Pemberitahuan dari CRCL tanggal 15 Juni 2004, CRCL telah membebankan bunga sebesar Rp. 209.677.413 atau 2% dari jumlah hutang yang telah jatuh tempo dan belum dibayarkan. Beban bunga tersebut dikapitalisasi ke hutang pokok, sehingga jumlah hutang pokok pada tanggal tersebut menjadi Rp. 47.387.095.539. Pembayaran kembali hutang pokok tersebut akan jatuh tempo pertama kali sebesar Rp. 21.177.218.709 pada tanggal 30 September 2005 dan sisanya dapat dicicil dalam 3 kali pembayaran masing-masing sebesar Rp. 8.736.625.540, yang berakhir pada tanggal 30 September 2006. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, pembayaran kembali tersebut belum dilakukan oleh Perusahaan. 19
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN (Lanjutan ) Hutang ini dijamin dengan beberpa bidang tanah atas nama PT. Bukit Sentul Tbk dengan luas seluruhnya 1.047.905 M² (Lihat Catatan 9) yang terdiri dari : Cyber Ready Consultans Limited (lanjutan) • • • • • • •
HGB No. 2377/Cijayanti seluas 976.000 M2 HGB No. 222/Sumur Batu seluas 585 M2 HGB No. 220/Sumur Batu seluas 3.412 M2 HGB No. 219/Sumur Batu seluas 1.500 M2 HGB No. 55/Sumur Batu seluas 1.866 M2 HGB No. 56/Sumur Batu seluas 12.498 M2 HGB No. 57/Sumur Batu seluas 52.044 M²
Gazelle Worldwide Inc Hutang kepada Gazelle Worldwide Inc (GW) sebelumnya merupakan hutang kepada Nexus Premier Limited sebesar US$ 2.500.000 yang diperoleh pada tanggal 24 Juni 2002. Pada tanggal 10 September 2003, berdasarkan Perjanjian Awal (Intial Agreement) antara Perusahaan dengan GW dan Nexus Premier Limited, hutang sebesar US$ 2.500.000 dan bunga terhutang sampai tanggal 10 September 2003 sebesar US$ 75.000 disepakati oleh ketiga pihak dialihkan kepada GW, sehingga kewajiban Perusahaan kepada GW menjadi sebesar US$ 2.575.000. Selanjutnya, berdasarkan Perjanjian Pengakuan Hutang dan Jaminan atas Hutang antara Perusahaan dengan GW tanggal 12 September 2003, Perusahaan memberikan jaminan kepada GW berupa saham yang dimiliki oleh Perusahaan pada PT. Padang Golf Bukit Sentul sebanyak 20.400.000 lembar saham (Lihat Catatan 4). Dengan demikian, jaminan atas hutang pada perjanjian-perjanjian sebelumnya tidak berlaku. GW melalui suratnya tertanggal 19 September 2005 telah membatalkan perjanjian hutangnya dengan Perusahaan dan mengambil alih seluruh jaminan yang diberikan Perusahaan sebagai pelunasan hutang perusahaan.
13. HUTANG USAHA 2005 Kontraktor & pemasok (supplier) Konsultan
108.674.988.282 4.134.054.677 112.809.042.959
2004 83.047.620.925 1.917.498.319 84.965.119.244
Pada tanggal 5 Agustus 2004, PT. Lobunta Kencana Raya (LKR) dan PT. Gazelle Indonesia (GI) menandatangani dan menyetujui Surat Kesepakatan bersama, yang kemudian diikuti dengan Perjanjian Pengalihan Kewajban (Perjanjian) antara PT. Bukit Sentul (Perusahaan) dengan GI yang diaktakan dengan akta notaris Doharman Lombong, S.H., No. 1 tanggal 6 Agustus 2004, yang antara lain menyetujui bahwa: a. Terhitung sejak ditandatangani Perjanjian ini, maka kewajiban Perusahaan kepada LKR sebesar Rp. 7.300.000.000 dialihkan kepada GI. 20
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 13. HUTANG USAHA (lanjutan) b. Sebagai kompensasi atas pengalihan kewajiban tersebut, Perusahaan akan menyerahkan kepada GI berupa 2 (dua) bidang tanah, dengan luas 20.087 M2, dan sampai tanggal 31 Desember 2005, tanah tersebut belum diserahkan kepada GI (Lihat Catatan 6). Berdasarkan akta notaris Doharman Limbong, SH, No. 10 tanggal 15 September 2005, pengalihan hutang Perusahaan kepada PT Lobunta Kencana Raya yang telah dialihkan kepada GI dibatalkan. 14. HUTANG LAIN - LAIN 2005 Pihak hubungan istimewa: Karyawan Lain-lain
2004
3.368.394.113 -
9.870.173.351 24.751.400
3.368.394.113
9.894.924.751
15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 2005 Bunga dan denda Denda keterlambatan serah terima Taksiran biaya penyelesaian Honorarium tenaga ahli Gaji dan kesejahteraan karyawan Lain-lain
2004
60.213.025.679 884.393.811 353.837.960
34.194.058.376 19.127.554.416 11.917.978.111 5.277.698.132 295.732.553 5.042.669.463
61.451.257.450
75.855.691.051
16. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan untuk: 2005 Rumah hunian dan lahan siap bangun Lain-lain
2004
208.053.600.026 425.168.854
256.593.431.202 378.446.201
208.478.788.880
258.971.877.403
Penerimaan uang muka di atas akan diakui sebagai penjualan bila memenuhi kriteria pengakuan pendapatan (Lihat Catatan 2j). Berdasarkan Perjanjian Kerjasama (Perjanjian) antara PT Bukit Sentul Tbk (Perusahaan) dengan PT Gazelle Indonesia (GI) yang diaktakan dengan akta notaris No. 5 dari notaris Doharman Limbong, 21
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) S.H., tanggal 17 September 2004, kedua belah pihak setuju untuk mengadakan Perjanjian dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut: 16. UANG MUKA PELANGGAN (lanjutan) a. Perusahaan akan mencadangkan area seluas ± 72 Ha di areal Tegal Luhur (Areal) untuk dibeli, dikelola dan dikembangkan oleh GI sampai dengan tahun 2007. Pelaksanaan pembelian tanah oleh GI di areal yang telah dicadangkan tersebut dilakukan secara bertahap dan akan diatur dalam perjanjian terpisah. b. Para pihak sepakat untuk memperhitungkan dan menerima apabila terdapat pembeli dari Perusahaan yang berkeinginan untuk beralih ke produk di areal yang dikembangkan oleh GI dan sebaliknya, yang tata cara pembayarannya akan ditentukan sesuai kesepakatan bersama. Hingga 31 Desember 2005, jumlah pelanggan yang telah membatalkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan Perusahaan dan telah menandatangani PPJB dengan GI sebanyak 173 kavling (pada 31 Desember 2004 sebanyak 110 kavling). Berdasarkan hal tersebut, jumlah uang muka pelanggan pada 31 Desember 2005 sebesar Rp 59.265.391.517 (tahun 2004 sebesar Rp 40.845.922.123) telah dialih bukukan dari akun uang muka pelanggan ke akun hutang kontraktor Gazelle Indonesia dibawah kelompok hutang usaha (Lihat Catatan 13). 17. PENYISIHAN UANG JASA KARYAWAN Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, Perusahaan dan anak perusahaan menghitung penyisihan uang jasa karyawan untuk memenuhi Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Perusahaan dan anak perusahaan menghitung penyisihan atas dasar konservatif, dimana diasumsikan bahwa seluruh karyawan mengundurkan diri pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004. Berdasarkan perhitungan manajemen, jumlah penyisihan uang jasa karyawan pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 masing-masing adalah sebesar Rp 12.220.704.656 dan Rp 19.032.793.405. Rekonsiliasi penyisihan uang jasa karyawan pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut : 2005
2004
Saldo awal 1 Januari Beban manfaat pesangon Pembayaran pesangon
19.032.793.405 827.650.231 (7.639.738.980)
21.662.453.472 1.952.577.578 (4.582.237.645)
Saldo akhir 31 Desember
12.220.704.656
19.032.793.405
22
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 18. MODAL SAHAM Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2005 dan 2004 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Saham seri A, nominal Rp500/saham: PT Reputasi Utama Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Saham seri B, nominal Rp100/saham: PT Reputasi Utama Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah saham
31 Desember 2005 % (Rp) kepemilikan Jumlah modal
270.800.000
4,99
135.400.000.000
1.159.200.000
21,33
579.600.000.000
3.668.656.689
67,51
366.865.668.900
335.343.311
6,17
33.534.331.100
5.434.000.000
100,00
1.115.400.000.000
31 Desember 2004 Pemegang Saham Saham seri A, nominal Rp500/saham PT Reputasi Utama Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Saham seri B, nominal Rp100/saham: PT Reputasi Utama Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah saham
% kepemilikan
(Rp) Jumlah modal
270.800.000
4,99
135.400.000
1.159.200.000
21,33
579.600.000
3.668.656.689
67,51
366.865.668.900
335.343.311
6,17
33.534.331.000
5.434.000.000
100,00
1.115.400.000.000
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta. Saham PT Reputasi Utama sebanyak 200.000.000 saham dijadikan jaminan atas pinjaman Perusahaan kepada PT Bank Mayapada Internasional, Tbk. 19. AGIO SAHAM Akun ini merupakan selisih antara nilai nominal saham perdana Perusahaan dengan harga pasar saham atas penjualan saham perdana kepada masyarakat. Saldo agio saham sebesar Rp 398.631.631.707 adalah jumlah agio setelah dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 1.768.368.293 dalam penawaran umum terbatas 1 saham seri B Perusahaan.
23
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 20. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS PERUSAHAAN ASOSIASI Akun ini berasal dari penurunan penyertaan saham pada PT Padang Golf Bukit Sentul (PGBS) sebagai akibat penjualan saham baru (selain 34.000.000 saham yang telah beredar) kepada pihak ketiga. Pada 19 September 2005, saham Perusahaan pada PGBS telah diserahkan kepada Gazzelle Worldwide Inc., sebagai pelunasan hutang Perusahaan, sehingga dengan demikian, selisih transaksi perubahan ekuitas Perusahaan asosiasi sebesar Rp 5.030.086.010 diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. 21. PERPAJAKAN a. Hutang pajak 2005 Hutang PPh Badan PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pembangunan I Pajak Bumi dan Bangunan
2004
14.484.527.448 1.026.339.767 893.740.757 8.430.885 9.182.306.684 107.519.468 20.897.328
7.887.694.782 4.968.082.929 3.233.689.121 728.293.370 13.612.102.838 50.230.048 20.897.328
25.723.762.337
30.500.990.416
b. Pajak penghasilan badan
Pajak kini: Perusahaan Anak perusahaan Beban (manfaat) Pajak tangguhan: Perusahaan Anak perusahaan Jumlah Pajak Penghasilan
2005
2004
-
-
(4.436.199.713) (4.436.199.713)
(36.224.307.271) (36.224.307.271)
(4.436.199.713)
(36.224.307.271)
24
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Pajak penghasilan badan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan laba rugi fiskal untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut:: 2005 2004 Laba(rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Pos luar biasa Ditambah (dikurang) bagian rugi (laba) bersih perusahaan assosiasi Ditambah (dikurang) rugi (laba) bersih perusahaan anak Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak Koreksi fiskal: Beda Tetap: Amortisasi selisih lebih harga perolehan atas aktiva bersih anak perusahaan Beban pajak Sumbangan Perjamuan dan representasi Pendapatan bunga Beda waktu: Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyisihan (pemulihan) piutang ragu-ragu Penyisihan uang jasa karyawan Penyusutan Iklan dan pemasaran Honorarium tenaga ahli Keuntungan dari pengalihan aset Jumlah koreksi fiskal Taksiran rugi kena pajak
(6.716.101.893)
(81.134.336.073)
(7.160.597.791)
(36.462.390.064)
296.185.378
386.762.349
(320.993.848)
(3.770.763.386)
(469.304.368)
(3.872.816.599)
-
662.552.712
2.105.014.590 1.168.612.138 (315.191.535) 2.958.435.193
121.638.000 16.525.000 305.083.066 (81.169.093) 1.024.629.685
4.533.893.405 332.460.231 (5.374.769.040) (508.415.404)
(883.095.227) 17.256.785.030 (101.112.576) (7.837.783.360) (761.698.570) 80.574.327.277 88.247.422.574
2.450.019.789
89.272.052.259
(2.919.324.157)
(31.708.674.915)
Tidak ada taksiran pajak penghasilan untuk anak perusahaan karena masih dalam posisi rugi fiskal dan atau belum memulai usaha komersial. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan menghitung dan melaporkan sendiri pajak-pajaknya (self-assessment). Pihak fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajakpajak tersebut dalam waktu 10 tahun sejak saat terhutangnya pajak.
25
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak penghasilan tangguhan Rincian aktiva pajak tangguhan bersih untuk periode yang berakhir 31 Desember 2005 dan 2004 berdasarkan tarif pajak maksimum 30% adalah sebagai berikut: 31 Desember 2005
Pajak tangguhan periode berjalan
Saldo awal 1 Januari 2005
Saldo akhir 31 Desember 2005
Perusahaan: Penyisihan uang jasa karyawan Penyisihan kerugian yang belum di realisir atas uang muka proyek Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan Rugi fiscal Anak perusahaan: Jumlah
31 Desember 2004
3.481.105.604
(1.257.545.328)
2.223.560.276
3.957.713.594 6.820.872.761 695.344.757 9.512.602.475
(3.957.713.594) (96.738.069) 875.797.248
6.820.872.761 598.606.688 10.388.399.723
24.467.639.191
(4.436.199.743)
20.031.439.448
-
-
24.467.639.191
(4.436.199.743)
Pajak tangguhan periode berjalan
Saldo awal 1 Januari 2004
20.031.439.448
Saldo akhir 31 Desember 2004
Perusahaan: Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyisihan kerugian yang belum di realisir atas uang muka proyek Penyisihan piutang ragu-ragu Iklan dan pemasaran Honorarium tenaga ahli Penyusutan Keuntungan dari pengalihan aset Lain-lain Rugi fiskal
Anak perusahaan: Jumlah
3.800.912.632
(319.807.028)
3.481.105.604
3.957.713.594 1.810.364.322 2.351.335.008 228.509.571 (18.205.025) (24.172.298.183) 285.000.001 -
5.010.508.439 (2.351.335.008) (228.509.571) 713.549.782 24.172.298.183 (285.000.001) 9.512.602.475
3.957.713.594 6.820.872.761 695.344.757 9.512.602.475
(11.756.668.080)
36.224.307.271
24.467.639.191
-
-
(11.756.668.080)
36.224.307.271
24.467.639.191
22. PENJUALAN BERSIH 2005 Lahan siap bangun, rumah hunian dan ruko Pengelolaan kota Restoran dan taman hiburan Lain-lain
2004
80.490.974.883 16.818.914.286 4.030.617.983 4.448.214.733
54.906.134.699 18.296.213.255 3.737.873.233
101.758.103.882
76.940.221.187
26
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 23. BEBAN POKOK PENJUALAN 2005 Lahan siap bangun, rumah hunian dan ruko Pengelolaan kota Lain-lain
2004
56.332.190.391 13.302.127.618 962.147.229
52.298.765.921 7.267.807.206 1.149.756.552
70.596.465.238
62.716.329.679
24. BEBAN ADIMINISTRASI DAN UMUM 2005 Gaji dan kesejahteraan karyawan Biaya iklan dan pemasaran Denda konsumen Honorarium tenaga ahli Perbaikan dan pemeliharaan Listrik dan air Penyusutan Pajak dan perijinan Sewa Transportasi dan perjalanan dinas Telekomunikasi Perlengkapan kantor Jamuan dan representasi Lain – lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta)
2004
12.117.818.553 2.566.229.392 3.115.457.541 1.678.091.530 1.409.430.269 891.455.211 3.907.463.286 568.638.444 1.056.087.027 829.993.917 866.466.403 1.168.612.138 2.968.914.894
18.609.794.161 8.040.841.527 14.272.549.694 1.887.482.695 1.409.255.545 1.028.401.098 967.644.195 882.335.111 845.596.183 800.337.329 695.452.605 424.239.423 352.603.666 932.838.983
33.144.658.605
51.149.372.215
25. POS LUAR BIASA 2005 Penyelesaian hutang kepada Gazelle Worldwide Inc Pengakuan pendapatan atas selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi (PGBS) Kerugian dari hasil verifikasi hutang oleh kurator Penyelesaian kepada PT Artha Graha Penyelesaian hutang usaha kepaa PT Sinar Mahligai Jumlah
5.447.033.676 5.030.086.010 (17.637.717.477) (7.160.597.791)
2004 (45.121.241.215) 8.658.851.151 (36.462.390.064)
27
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 25. POS LUAR BIASA (lanjutan) Penyelesaian hutang kepada Gazelle Worldwide Inc. Pada tanggal 19 September 2005, Gazelle Worldwide Ince (GW) memutuskan perjanjian hutang dengan Perusahaan dan mengambil alih jaminan berupa saham Perusahan pada PT Bukit Sentul Padang Golf (PGBS) sebanyak 20.400.000 saham dengan nilai sebesar Rp 15.465.515.474 yang dihitung dengan metode ekuitas per 30 Juni 2005 sebagai pelunasan hutang Perusahaan. Keuntungan bersih akibat dari penyerahan saham PGBS tersebut adalah sebagai berikut: Rp Nilai saham yang diambil alih Selish lebih biaya perolehan atas aktiva bersih PGBS yang belum diamortisasi Jumlah hutang Keuntungan dari penyerahan saham Pengakuan pendapatan atas selisih transaksi perubahan ekuitas PGBS Jumlah keuntungan bersih
15.169.330.096 5.064.111.228 20.233.441.324 25.680.475.000 5.447.033.676 5.030.086.010 10.477.119.686
Selisih hasil verifikasi hutang oleh kurator Jumlah kerugian ini merupakan penambahan kewajiban Perusahaan kepada para kreditur berdasarkan hasil verifikasi kurator dengan pembukuan Perusahaan. Penyelesaian kewajiban kepada PT Bank Artha Graha Pada tanggal 8 Oktober 2004, Perusahaan mengalihkan aktiva tertentu kepada PT Bank Artha Graha (BAG) dalam menyelesaikan hutangkan kepada BAG, dengan total kewajiban menurut Perjanjian Penyelesaian Kewajiban dengan Penyerahan Aset adalah sebesar Rp 50.041.221.264, sedangkan menurut Perusahaan sebesar Rp 51.697.982.271 (Lihat Catatan 21). Nilai wajar aktiva yang dialihkan adalah sebesar Rp 71.373.000.000, sedangkan nilai tercatatnya sebesar Rp 96.819.223.486, Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 54 “Akuntansi untuk UtangPiutang Bermasalah”, Perusahaan mengakui kerugian luar biasa – bersih sebesar Rp 45.121.241.215 yang terdiri dari beberapa hal berikut: • Keuntungan sebesar Rp 1.656.761.007 yang merupakan selisih kurang dari hutang bunga menurut catatan Perusahaan dengan perhitungan yang dilakukan oleh BAG berdasarkan Perjanjian (Lihat Catatan 12 dan 15). • Kerugian pengalihan asset sebesar Rp 25.446.223.486 yang merupakan selisih kurang nilai wajar asset dialihkan dengan nilai tercatatnya. • Kerugian sebesar Rp 21.331.778.736 yang merupakan selisih lebih nilai wajar asset dialihkan dengan total kewajiban Perusahaan berdasarkan Perjanjian.
28
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 25. POS LUAR BIASA (lanjutan) Penyelesaian hutang usaha kepada PT Sinar Mahligai Pada tanggal 20 Desember 2004, Perusahaan telah menyelesaikan hutang usahanya sebesar Rp 20.473.302.000 kepada PT Sinar Mahligai dengan menyerahkan Aset berupa bangunan dengan nilai buku Rp 11.814.450.849, dengan demikian terdapat keuntungan luar biasa sebesar Rp 8.656.851.151. 26. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan anak perusahaan mengevaluasi kinerja segmen dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki, dan menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan dan mengevaluasi segmen usaha Real Estat menjadi segmen pelaporan utama. Segmen lainnya diklasifikasikan sebagai “Lainlain” terdiri dari restoran, transportasi dan pengelolaan kota. Segmen usaha dikelola oleh badan hukum yang terpisah karena masing-masing menawarkan jasa dan produk yang berbeda. Seluruh transaksi-transaksi antar segmen telah dieliminasi. Informasi konsolidasi menurut segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut : 2005 Segmen Primer Penjualan ekstern Hasil segmen Beban usaha Pendapatan (beban) lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak Beban pajak tangguhan Laba sebelum hak pemegang saham minoritas Hak pemegang saham minoritas Rugi bersih Informasi lainnya: Aktiva segmen Eliminasi aktiva antar segmen Bersih Kewajiban segmen Eliminasi kewajiban antar segmen Bersih
Segmen Utama Real Estat
Segmen lain-lain
Jumlah segmen
80.490.974.863 24.158.784.472 (23.808.495.985) 7.303.020.932 7.300.691.915 (4.436.199.743)
21.267.129.019 7.002.854.172 (9.336.162.620) 2.012.314.600 (320.993.848) -
101.758.103.882 31.161.638.644 (33.144.658.605) 9.315.334.992 6.716.101.893 (4.436.199.743)
(7.160.597.791) (3.943.488.655)
(616.213.138)
(7.160.597.791) (4.880.695.641)
1.925.009.265.539 (13.773.578.607) 1.911.235.686.932
38.365.126.803 13.773.578.607 52.138.705.410
1.963.374.392.342 1.963.374.392.342
510.624.890.460 510.624.890.460
90.118.104.564 90.118.104.564
600.742.995.024 600.742.995.024
29
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) Segmen Utama Real Estat
2004 Segmen Primer Penjualan ekstern Hasil segmen Beban usaha Beban lain-lain – bersih Bagian laba perusahaan asosiasi Rugi sebelum pajak Manfaat pajak Rugi sebelum hak pemegang saham minoritas Hak pemegang saham minoritas Rugi bersih Informasi lainnya : Aktiva segmen Eliminasi aktiva antar segmen Bersih
Segmen lain-lain
Jumlah Segmen
54.906.134.699 607.368.778 40.270.329.636 (44.511.363.717) (36.462.390.064) (120.636.714.639) 36.224.307.271
22.034.086.488 13.616.522.730 10.879.042.579 302.508.351 3.039.988.502 -
76.940.221.187 14.223.891.508 51.149.372.215 (44.208.855.366) (36.462.390.064) (117.596.726.137) 36.224.307.271
(84.412.407.368) -
3.039.988.502 -
(81.372.418.866) (81.372.418.866)
2.073.420.712.852 (33.652.876.590) 2.039.767.836.262
50.727.358.892 (13.731.801.226) 36.995.557.666
2.124.148.071.744 (47.384.677.816) 2.076.763.393.928
700.878.533.884 (13.131.769.262) 687.746.764.622
65.117.150.636 (48.642.700.298) 16.474.450.338
765.995.684.520 (61.774.469.560) 704.221.214.960
Kewajiban segmen Eliminasi kewajiban antar segmen Bersih
27. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada 31 Desember 2005 dan 2004, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: 2005
Aktiva: Kas dan setara kas
Mata uang asing US$ 1.090
2004
Setara dengan Rupiah Rp 10.126.286
Mata uang asing US$
Setara dengan upiah Rp
–
–
Kewajiban Pinjaman Hutang usaha Hutang lain-lain Jumlah kewajiban
-
-
2.575.000 2.210.308 403.360 5.188.668
24.243.625.000 20.810.049.820 3.797.634.400 48.851.309.220
Kewajiban bersih
-
-
5.188.668
48.851.309.220
30
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Hubungan dan sifat saldo akun atau transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak-pihak yang mempunyai No. hubungan istimewa
Hubungan
Sifat saldo akun atau transaksi
1
PT Bank Artha Graha
Pemegang saham
2
Karyawan tingkat manager ke atas Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Artha Graha Sentral Perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa PT Padang Golf Bukit Sentul Perusahaan asosiasi
Penempatan rekening giro, deposito berjangka dan pinjaman Pinjaman
3 4
Pinjaman Investasi dan hutang lain-lain
Rincian saldo akun-akun dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2005 Aktiva kas dan setara kas Piutang Lain-lain Hutang lain-lain
510.512.034 97.954.687 3.368.394.113
2004 617.209.034 1.176.799.337 9.894.924.751
29. KELANGSUNGAN USAHA DAN KONDISI EKONOMI Sejak tahun 1998 Indonesia mengalami kesulitan ekonomi akibat sangat langkanya likuiditas, pengetatan penyediaan kredit, kenaikan harga komoditas dan jasa pada umumnya dan menurunnya aktivitas ekonomi. Secara umum, industri real estat di Indonesia mengalami penurunan tingkat penjualan yang signifikan pada tahun 1998, karena menurunnya daya beli pelanggan, menurunnya rata-rata tingkat hunian, penghentian atau penundaan pembangunan proyek-proyek konstruksi tertentu dan meningkatnya ketersediaan properti. Kondisi ekonomi Indonesia pada tahun-tahun mendatang masih akan dipengaruhi oleh kelanjutan dari memburuknya kondisi ekonomi pada masa yang lalu, meskipun dalam tahun-tahun terakhir secara makro telah terjadi perbaikan positif atas beberapa indikator ekonomi utama, seperti meningkatnya kepercayaan investor yang dicerminkan oleh meningkatnya Indek Harga Saham.
31
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 29. KELANGSUNGAN USAHA DAN KONDISI EKONOMI (lanjutan) Sebagai dampaknya, pada 31 Desember 2005 Perusahaan dan anak perusahaan memiliki defisit sebesar Rp 151.400.234.389. Pada tanggal laporan keuangan, langkah-langkah Perusahaan yang telah diterapkan, atau akan diterapkan, untuk menghadapi keadaan tersebut adalah: 1. Merumuskan kembali strategi pemasaran; 2. Langkah-langkah penghematan biaya dan pengurangan tenaga kerja; 3. Pada tanggal 8 Oktober 2004, Perusahaan telah merestrukturisasi seluruhnya kewajibannya kepada PT Bank Artha Graha dengan melunasi melalui pengalihan aset; 4. Mengadakan kerjasama dengan PT Lesnouveaux Constructeurs Premier Real Property Indonesia, untuk membuka lahan di R 9A seluas 4,7 hektar di desa Sumur Batu; 5. mengadakan kerjasama dengan PT Gazelle Indonesia untuk mengembangkan lahan di Tegal Luhur seluas 72 hektar; 6. Mempersiapkan lahan untuk penjualan block sales yang sebagian besar digunakan untuk melengkapi fasilitas dan komersial yang ada di Bukit Sentul seluas ± 25 ha 7. Penyelesaian pembangunan R-21, terutama cluster England Park dan Country Wood dan pembangunan beberapa cluster lainnya secara selektif; 8. Mendukung secara penuh kelancaran pembangunan fasilitas antara lain Islamic Centre, Gedung Serbaguna, Training Centre, Belanova Country Mall, Gereja Katholik dan Keuskupan Bogor dan lainnya, yang akan meningkatkan fasilitas dalam Kawasan Bukit Sentul dan meningkatkan citra Perusahaan; 9. Peningkatanan efisiensi dan pendapatan dari Anak Perusahaan berikut : • • • •
Pengelolaan perpakiran; Peningkatan kolektibilitas IPKL; Menambah guest house untuk disewakan, dan Meningkatkan even-even mingguan untuk mendatangkan keramaian di Kawasan Bukit Sentul;
11. Melanjutkan proses negosiasi penyelesaian hutang kontraktor dengan cara barter dengan produk Perusahaan; 12. Melanjutkan proses negosiasi atas Pinjaman kepada BT (eks PT Bank Alfa), Cyber Ready Consultants Limited dan Gazelle Worldwide agar dapat dilakukan penyelesaian dan penurunan tingkat bunga dan penundaan angsuran serta mengkonversi hutang dolar AS ke dalam mata uang rupiah.
32
PT BUKIT SENTUL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dinyatakan dalam satuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) 30. MASALAH HUKUM i. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasi ini, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) masih melakukan suspensi atas saham Perusahaan pada pasar negosiasi. Berdasarkan surat dari PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) No.: S-1137/BEJ-PSJ/09-2005 tanggal 6 September 2005, pembukaan suspensi atas saham Perusahaan akan dipertimbangkan setelah BEJ menerima laporan keuangan tersebut. ii. Perusahaan menerima gugatan wanprestasi dan ganti rugi dari beberapa konsumen atas keterlambatan penyerahan rumah yang telah dibeli oleh konsumen. Salah seorang konsumen bernama Azella Birrer telah mengajukan gugatan pailit tanggal 9 Agustus 2005 melalui kuasa hukumnya Advokat & Konsultan Hukum Pennal & partners. Gugatan pailit tersebut dikabulkan oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Perusahaan dinyatakan pailit sejak 5 Oktober 2005. Dalam tingkat kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 21 Februari 2005 memutuskan menolak permohonan kasasi perusahaan. Pada tanggal 6 April 2006 telah terjadi perdamaian antara Perusahaan dan para kreditor pengambilan suara secara voting dengan hasil setuju sebanyak 791 suara (94,92%) dengan usaha perdamaian yang diajukan Perusahaan. Perjanjian perdamaian tersebut telah disahkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor putusan No. 21/pailit/2005/PN Niaga.Jkt.Pst tanggal 24 April 2006. Dengan pengesahan perdamaian tersebut maka kepailitan Perusahaan telah berakhir dan kewenangan mengurus Perusahaan kembali kepada Direksi Perusahaan. Berdasarkan perjanjian perdamaian yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Perusahaan harus menyelesaikan administrasi dan persiapan pembangunan fisik kawasan R21 (kawasan bermasalah) maksimal 6 bulan setelah kepailitan Perusahaan diangkat dan dilanjutkan dengan pembangunan fisik maksimal 18 bulan setelah selesainya proses administrasi dan persiapan pembangunan tersebut.
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 telah diselesaikan pada tanggal 10 Mei 2006.
33