PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 ( Tidak Diaudit)
Daftar Isi
Hal.
Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan
i
Per 31 Maret 2006
Laporan Keuangan Konsolidasi Neraca Konsolidasi
1-2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
6 - 27
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah ) Catatan
2006
2005
AKTIVA Aktiva lancar Kas dan setara kas Surat berharga Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp NIL pada tahun 2006 dan Rp. NIL pada tahun 2005) Pihak ketiga (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.452.933.603 pada tahun 2006 dan Rp. 71.866.567 pada tahun 2005) Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Uang muka
2a, 2c, 3 2f, 4 2g,5,8a,8b
6 2h, 7 21a
Jumlah aktiva lancar
51,603,170,608 320,341,000
14,160,133,025 509,731,150
100,000,000
123,028,847
104,266,053,262 93,407,395,391 1,289,881,805,073 7,749,534,216 1,955,689,323 1,804,422,471
51,292,386,859 9,614,019,271 333,800,217,405 526,584,945 1,346,382,550 176,981,210
1,551,088,411,344
411,549,465,262
2,509,283,153
3,712,684,894
98,375,961,882 613,943,940 61,429,225,122 470,614,239,095
100,216,507,658 1,738,761,190 61,429,225,122 465,261,871,309
4,496,991,825
7,714,652,347
11,452,412,227 120,968,102,998 33,202,930 49,027,866,993
13,102,554,875 145,835,957,684 142,470,251 29,649,131,218
819,521,230,165
828,803,816,548
2,370,609,641,509
1,240,353,281,810
Aktiva tidak lancar Piutang pada Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.104.094.692 pada tahun 2006 dan Rp. 1.104.094.692 pada tahun 2005) Proyek real estat dalam penyelesaian Tanah untuk pengembangan Penyertaan jangka panjang Aktiva tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 27.554.538.653 pada tahun 2006 dan Rp. 40.823.579.835 pada tahun 2005) Uang muka proyek Selisih lebih nilai perolehan atas nilai buku Anak perusahaan Aktiva pajak tangguhan Simpanan yang dibekukan Aktiva lain-lain
2c, 8
2i, 9 2j, 2k, 10 2l, 2m, 11
12 2k, 13 2o, 21e 2c, 14 15
Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva
Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
1
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah ) Catatan
2006
2005
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban lancar Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Uang muka pelanggan Pendapatan ditangguhkan Kewajiban jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang usaha Hutang bank Hutang sewa guna usaha Jumlah Kewajiban Lancar
16 17 18 2o, 21b 19 20
44,226,921,047 380,502,682,830 287,221,221,126 39,862,463,883 83,315,501,976 2,685,582,211
12,863,671,888 52,830,917,438 182,367,953,342 84,484,944,697 27,711,992,239 2,357,088,953
23 2c, 22 2m, 24
5,543,901,690 14,076,620,297 627,437,286 858,062,332,346
6,227,452,488 10,914,985,074 881,897,598 380,640,903,717
4,778,933,792
6,227,718,131
130,085,678,072 71,438,281,017 2,703,369,916 119,821,504 209,126,084,301
181,264,787,543 75,051,551,787 11,625,550,640 2,592,920,460 2,000,000,000 278,762,528,561
1,067,188,416,647
659,403,432,278
Kewajiban tidak lancar Hutang pada Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang usaha Hutang sewa guna usaha Penyisihan untuk penggantian peralatan operasional Hutang lain jangka panjang Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
2c, 8
2c, 22 23 2m, 24
Jumlah kewajiban Laba ditangguhkan dari aktiva yang dijual dan disewaguna usahakan kembali
2m
-
109,757,654
Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
2b
39,051,900,680
29,664,551,109
25 2n, 26
1,120,000,000,000 220,573,547,992
700,000,000,000 10,573,547,992
2f, 4
(45,442,659,000) (4,757,828,387) 54,732,012,959 (80,735,749,381) 1,264,369,324,183
(45,253,268,850) (1,829,932,502) 54,632,462,260 (166,947,268,131) 551,175,540,769
Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 500 dan Rp. 150 per saham Modal dasar - 5.600.000.000 saham Telah ditempatkan dan disetor penuh 5.600.000.000 saham Tambahan modal disetor - bersih Kenaikan/(penurunan) nilai penyertaan saham yang belum direalisasi dan tersedia untuk di jual Selisih perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali Akumulasi defisit Jumlah Ekuitas
2p
Jumlah kewajiban dan ekuitas
2,370,609,641,510
1,240,353,281,810
Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
2
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah ) Catatan Pendapatan bersih
2006
2005
2d, 27
63,395,071,298
60,833,367,977
28
32,220,696,052
31,720,517,255
31,174,375,246
29,112,850,722
Beban penjualan Beban umum dan administrasi
4,728,510,455 22,774,383,355
2,797,689,105 17,047,530,683
Jumlah beban usaha
27,502,893,810
19,845,219,788
3,671,481,436
9,267,630,934
(2,578,596,713) 578,880 1,627,639,500 28,511,082
(2,867,929,183) 650,583,020 102,687,730 -
(1,331,395,323)
1,175,023,921
Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha
29
Laba usaha Pendapatan/( beban) lain-lain Beban keuangan Laba/(rugi) selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Laba penjualan aktiva tetap Verifikasi pajak Amortisasi selisih lebih nilai perolehan atas nilai buku bersih anak perusahaan Keuntungan atas penyelesaian uang muka Pengurangan beban fasilitas umum dan sosial Lain-lain - bersih
30
Pendapatan/(Beban) lain-lain - bersih
(2,253,262,574)
Laba bersih sebelum pos luar biasa Pos luar biasa - laba atas restrukturisasi hutang Laba bersih sebelum taksiran pajak penghasilan badan Taksiran pajak penghasilan badan Beban Pajak penghasilan kini (Beban)/Penghasilan Pajak tangguhan
(939,634,512)
1,418,218,862
8,327,996,422
-
-
1,418,218,862
8,327,996,422
2o, 21c (29,209,102) 1,107,960,047
Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi - bersih
186,963,156
2,496,969,807
8,514,959,578
340,698,963 -
15,390,984 -
2,156,270,844
8,499,568,594
Laba usaha per saham
0.66
6.62
Laba bersih per saham
0.39
6.07
Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan Laba sebelum akusisi Laba bersih Laba per saham
2q
Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
3
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah )
Catatan
Saldo 1 Januari 2005 Penurunan nilai penyertaan saham yang belum direalisasi dan tersedia untuk dijual
2n, 25
Kenaikan/ (penurunan) nilai penyertaan Selisih Nilai Selisih Tambahan modal saham yang belum Transaksi dengan Perubahan ekuitas disetor-bersih direalisasi dan Entitas Sepengendali Anak perusahaan tersedia untuk dijual
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor
700,000,000,000
10,573,547,992
(45,168,081,000)
2f, 4
54,632,462,260
(1,829,932,502)
(175,446,836,725)
(356,951,400)
Selisih perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali
Agio saham
26
99,550,699
420,000,000,000
420,000,000,000 210,000,000,000
210,000,000,000
Laba bersih tahun 2005
92,554,816,500
Saldo 31 Desember 2005
1,120,000,000,000
542,761,160,025
(2,927,895,885)
99,550,699 25
Jumlah Ekuitas
(356,951,400) (2,927,895,885)
Penambahan setoran modal
Penurunan nilai penyertaan saham yang belum direalisasi dan tersedia untuk dijual
Akumulasi Defisit
220,573,547,992
(45,525,032,400)
2f, 4
54,732,012,959
(4,757,828,387)
(82,892,020,225)
82,373,400
Laba bersih tahun 2006
-
-
Saldo 31 Maret 2006
1,120,000,000,000
220,573,547,992
-
(45,442,659,000)
1,262,130,679,939
82,373,400 -
54,732,012,959
Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
4
92,554,816,500
-
(4,757,828,387)
2,156,270,844 (80,735,749,381)
2,156,270,844 1,264,369,324,183
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah ) 2006
2005
Arus kas dari kegiatan operasional Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan bunga Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran beban usaha Pembayaran beban emisi saham Pembayaran bunga Pembayaran pajak Pembayaran hutang lainnya Pembayaran operasional lainnya
75,964,418,566 1,595,497,460 (96,852,850,184) (31,668,995,250) (6,326,755,289) (4,449,026,601) (5,693,721,349)
55,371,899,156 68,127,722 (32,271,086,683) (26,084,895,322) (2,944,768,803) (1,223,792,590) (29,914,046,597)
Kas bersih yang diperoleh dari /(digunakan untuk) kegiatan operasi
(67,431,432,647)
(36,998,563,117)
Arus kas dari kegiatan investasi Perolehan surat berharga Penambahan pemilikan langsung aktiva tetap dan aktiva dalam penyelesaian Perolehan/(penambahan) uang jaminan Perolehan atas penjualan aktiva tetap Penambahan tanah yang belum dikembangkan
-
1,800,000,000
(1,520,304,134) 28,440,000 -
Kas bersih yang diperoleh dari /(digunakan untuk ) kegiatan investasi
(1,491,864,134)
1,215,253,158
Perolehan dari hasil penawaran umum terbatas Penambahan hutang lain Pembayaran hutang bank Penambahan/(Pengurangan) hutang jangka pendek
33,419,498,674 (875,000,000) (150,773,122,223)
37,556,223,093
Kas bersih yang diperoleh dari /(digunakan untuk) kegiatan pendanaan
(118,228,623,549)
37,556,223,093
(187,151,920,330)
1,772,913,134
238,755,090,938
12,387,219,891
51,603,170,608
14,160,133,025
(651,926,842) 67,180,000 -
Arus kas dari kegiatan pendanaan
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun
Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
5
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 1.
Umum PT Bakrieland Development Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 12 Juni 1990 berdasarkan akta Notaris John Leonard Waworuntu S.H. No. 209 yang telah disahkan oleh Menteri kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C21978.HT.01.01.TH.91 tanggal 31 Mei 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 93, Tambahan No. 4280 tanggal 19 Nopember 1991. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain mengenai perubahan nama dari PT. Elang Realty Tbk menjadi PT. Bakrieland Development Tbk yang diaktakan dengan akta Notaris Harun Kamil S.H. No. 29 tanggal 3 April 1997, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C23097.HT.01.04.Th.97 tanggal 25 April 1997, dan perubahan terakhir seperti dimuat dalam akta No. 100 tanggal 29 Nopember 2005 dihadapan notaris Aulia Taufani SH, pengganti Sutipto SH, notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusannya No..C-32148 HT.01.04.TH.2005 tanggal 2 Desember 2005. Pada tanggal 13 Oktober 1995, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1304/PM/1995 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 110.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 setiap saham dengan harga penawaran Rp 625 setiap saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 30 Oktober 1995. Disamping itu, pada tanggal 15 September 1997, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2154/PM/1997 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu kepada masyarakat sejumlah 1.050.000.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran masing-masing sebesar Rp 500 setiap saham, yang telah dicatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 6 Oktober 1997. Pada tanggal 22 Nopember 2005, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S - 327/PM/2005 dari Ketua BAPEPAM untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Masyarakat sejumlah 4.200.000.000 saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham, dengan harga penawaran Rp 150 setiap sahamnya atau sebesar Rp 630.000.000.000 yang telah dicatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 12 Desember 2005. Hasil penerimaan PUT II sebesar Rp 630.000.000.000 setelah dipotong biaya emisi sebesar Rp 15.750.000.000 dan modal kerja Perseroan sebesar Rp 4.200.000.000, sebesar Rp 610.000.000.000 digunakan untuk pembelian tanah AJB dan modal kerja, yang dialokasikan sebagai bentuk investasi di Anak Perusahaan (BSU). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dalam akta tanggal 14 Mei 2004 No. 61 Notaris Sutjipto, SH, memutuskan dan menyetujui susunan Pengurus Perseroan sebagai berikut : Dewan Komisaris 1. Bambang Irawan Hendradi 2. Ir. Lukman Purnomosidi MBA
2.
Dewan Direksi Presiden Komisaris Komisaris
1. Marudi Surachman 2. Hamid Mundzir 3. Sri Hascaryo
- Presiden Direktur - Direktur - Direktur
Kebijakan akuntansi penting a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dan diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Termasuk dalam pengertian kas adalah kas dan setara kas yang terdiri dari kas, bank dan deposito yang penempatannya tidak lebih dari 3 ( tiga ) bulan. Angka-angka yang disajikan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi adalah dalam Rupiah penuh.
6
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 2.
Kebijakan akuntansi penting - lanjutan b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini meliputi laporan keuangan Induk dan seluruh Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian induk perusahaan. Anak perusahaan yang sifat pengendaliannya sementara atau adanya pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi Anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Induk perusahaan, tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi ini. Dalam hal pengendalian terhadap Anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam periode tertentu, maka hasil usaha Anak perusahaan yang diperhitungkan kedalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas Anak perusahaan itu berakhir. Suatu pengendalian atas suatu Anak perusahaan lain dianggap ada bilamana induk perusahaan menguasai lebih dari 50% hak suara di Anak perusahaan; atau Induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak perusahaan; atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota dewan direksi di Anak perusahaan. Seluruh saldo hutang dan piutang serta transaksi dengan Anak perusahaan telah dieliminasi. Hak pemegang saham minoritas baik dalam ekuitas maupun hasil usaha dari perusahaan-perusahaan yang dikendalikan Induk perusahaan disajikan secara tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasi. Anak perusahaan yang dikonsolidasi pada tanggal 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut : Anak Perusahaan
Prosentase Kepemilikan
Asset/Kegiatan Usaha
Lokasi
Pemilikan Langsung PT. Elangperkasa Pratama PT. Citrasaudara Abadi PT. Puri Diamond Pratama PT. Elangparama Sakti PT. Villa Del Sol PT. Krakatau Lampung Tourism Development PT. Graha Andrasentra Propertindo PT. Bakrie Swasakti Utama
99.99 99.99 99.99 99.99 99.99
Gedung Wisma Bakrie - BLD Perumahan Taman Elang
90.00
Pembangunan kawasan wisata Kalianda
99.78 95.85
Real estat/properti & Perhotelan Pembangunan real estat/properti & perhotelan dan Wisma Bakrie
PT. Sanggraha Pelita Sentosa
99.30
PT. Graha Intan Bali PT. Samudera Asia Nusantara
98.78 98.77
Perumahan GrahaTaman Kebayoran dan Perumahan Graha Taman Sukabumi Hotel Perhotelan
Tanah
Jakarta Tangerang, Banten Jakarta Jakarta Cipanas, Jawa Barat Lampung Bogor, Jawa Barat Jakarta
Pemilikan Tidak Langsung (melalui PT. Graha Andrasentra Propertindo) Bekasi, Jawa Barat
Bali
Pemilikan Tidak Langsung (melalui PT. Bakrie Swasakti Utama) PT. Bakrie Pesona Rasuna
94.70
Pengelola Pasar Festival, Club Rasuna, Gelanggang Mahasiswa "Soemantri Brojonegoro"
Jakarta
PT. Rasuna Caturtama 86.27 Corpora PT. Rasuna Residence 94.70 Pengelola Hotel Aston Residence Jakarta Development Sampai dengan tanggal 31 Maret 2006, PT. Puri Diamond Pratama, PT. Elangparama Sakti, dan PT. Villa Del Sol masih dalam tahap pengembangan seperti yang didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 6 mengenai "Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam Tahap Pengembangan".
7
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 2.
Kebijakan akuntansi penting - lanjutan c. Transaksi dengan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, disajikan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasi. d. Pengakuan pendapatan dan beban Pengakuan pendapatan atas penjualan real estat adalah sesuai dengan yang didefinisikan dalam PSAK No. 44 mengenai "Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat". Berdasarkan pernyataan tersebut, pendapatan dari real estat diakui penuh (full accrual method) bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi : i). Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah di atas dimana bangunan tersebut didirikan oleh penjual. a. Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli telah berlaku dan ditandatangani; b. Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; c. Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi; dan d. Penjual telah mengalihkan kepada pembeli seluruh resiko dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aktiva (properti) tersebut. Dalam hal ini, bangunan tersebut telah selesai dan siap ditempati/digunakan. ii). Tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari : a. Masa pengembalian uang muka telah lewat; b. Pembeli telah membayar uang muka sekurang-kurangnya 20% dari harga jual yang telah disepakati; c. Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; d. Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi; dan e. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban dan beban penjual, sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan. Seluruh penerimaan hasil penjualan tanah dan bangunan, serta kondominium yang belum memenuhi persyaratan tersebut, dikelompokkan sebagai "Uang Muka Penjualan". Pendapatan hotel diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan. Pendapatan sewa diakui sesuai dengan jangka waktu sewa berdasarkan metode garis lurus (straight-line method). d. Pengakuan pendapatan dan beban - lanjutan Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan biaya perolehan tanah ditambah pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan rumah tinggal sampai siap ditempati/digunakan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Penghasilan hotel diakui pada saat terjadinya pemindahan resiko dan manfaat yang signifikan atas jasa yang diberikan kepada pelanggan/tamu, sedangkan pengakuan beban berdasarkan pada saat terjadinya dengan metode akrual sesuai dengan kebutuhan untuk menghasilkan pendapatan pada periode bersangkutan.
8
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 2.
Kebijakan akuntansi penting - lanjutan e. Penjabaran mata uang asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 masing-masing sebesar US$ 1,00 = Rp 9.075 dan Rp. 9.355 f. Surat berharga Merupakan penyertaan dalam bentuk saham yang dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai pasar pada tanggal neraca. Nilai buku saham yang dijual ditentukan dengan metode "masuk pertama , keluar pertama (FIFO)". Berdasarkan Pernyataan Akuntansi Keuangan No 50 tentang"Akuntansi Investasi Efek tertentu"yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 1999, Portofolio efek diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu : i). Diperdagangkan (trading securities) Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya mempunyai frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/(rugi) yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. ii). Dimiliki hingga jatuh tempo (held-up-to maturity) Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan diskonto atau premi yang belum diamortisasi. iii).Tersedia untuk dijual (available-for sale) Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisai pada tanggal neraca dikreditkan (dibebankan) pada "Kenaikan/penurunan nilai efek yang belum direalisasi "yang merupakan kelompok Ekuitas. g. Penyisihan Piutang ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Piutang yang benar-benar tak tertagih langsung dibebankan ke perkiraan laba rugi tahun berjalan. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan makanan dan minuman hotel ditentukan berdasarkan metode masuk pertama , keluar pertama (FIFO). Biaya perolehan persediaan real estat dialokasikan menurut masing-masing proyek real estat yang ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus (Specific identification method) untuk beban langsung dan berdasarkan meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial sesuai dengan sektor yang dikembangkan. Biaya perolehan persediaan real estat meliputi biaya perizinan, pembebasan (ganti rugi) tanah, beban pengurusan surat-surat tanah, beban pematangan tanah, prasarana, pengembangan dan pembangunan proyek, termasuk kapitalisasi bunga selama pembangunan dan pengembangan. Bangunan dalam proses pengembangan dan bangunan yang siap untuk dijual dikelompokkan sebagai "Persediaan - Real Estat". i. Proyek real estat dalam penyelesaian Proyek real estat dalam penyelesaian dinilai berdasarkan biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun persediaan real estat pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
9
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 2.
Kebijakan akuntansi penting - lanjutan j. Tanah yang belum dikembangkan Tanah untuk pengembangan di masa mendatang dinilai berdasarkan biaya perolehan yang meliputi antara lain beban pembebasan (ganti rugi), beban pengurusan surat-surat tanah, dan beban pematangan tanah. Pada saat dimulainya pengembangan prasarana, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun persediaan real estat atau aktiva tetap. k. Penyertaan jangka panjang Investasi saham pada perusahaan lain yang mempunyai kepemilikan : - dibawah 20% dicatat berdasarkan harga perolehan ( cost method) - antara 20% - 50% dicatat sebesar harga perolehannya ditambah/(dikurangi) bagian laba/(rugi) perusahaan asosiasi dan dividen yang diterima akan mengurangi penyertaan (equity method) - lebih dari 50% dikonsolidasi Selisih lebih harga perolehan penyertaan dengan nilai wajar aktiva bersih yang tidak dapat diidentifikasikan dicatat sebagai "Selisih lebih harga perolehan atas nilai buku bersih Anak perusahaan" dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama 5 (lima) sampai 20 (dua puluh) tahun. l. Aktiva tetap Aktiva tetap yang dimiliki secara langsung dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan, kecuali untuk hak atas tanah yang tidak disusutkan, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan Kendaraan bermotor
10 - 20 4 - 15 2 - 10 2 -5
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. 2.
Kebijakan akuntansi penting - lanjutan m. Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha disajikan dengan metode sewa guna usaha modal jika dipenuhi semua kriteria sebagai berikut : i. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewaguna usahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha ii Seluruh pembayaran berkala ditambah dengan nilai sisa mencakup pengambilan harga perolehan barang modal yang disewaguna usahakan serta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha. iii. Periode sewa guna usaha minimum 2 tahun Transaski sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria diatas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa.
10
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 2.
Kebijakan akuntansi penting - lanjutan m. Sewa guna usaha - lanjutan Untuk transaksi sewa guna usaha yang memenuhi kriteria sewa guna usaha ( capital lease ), aktiva dan kewajiban yang bersangkutan disajikan dineraca dengan nilai sekarang ( present value ) dari nilai pelunasan sewa guna usaha tersebut yang jumlahnya ditentukan pada saat mulai berlakunya sewa guna usaha yang bersangkutan. Aktiva sewa guna usaha disusutkan sesuai dengan kebijakan penyusutan seperti yang diuraikan sebelumnya. Hutang sewa guna usaha akan berkurang sesuai dengan jumlah pembayaran angsuran pokoknya, sedangkan komponen bunga yang terkandung dalam angsuran sewa guna usaha dibebankan keperhitungan rugi laba tahun berjalan. Untuk transaksi jual dan sewa kembali ( sales and lease back ), selisih antara harga jual dan nilai buku aktiva yang dijual diakui sebagai laba atau rugi yang ditangguhkan dan diamortisasikan sesuai dengan sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan. n. Biaya emisi saham ditangguhkan Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu saham perusahaan kepada masyarakat (biaya emisi saham) ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun. Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No Kep 97/PM/1996 tanggal 28 Mei 1996, diubah dengan Kep - 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, bahwa biaya emisi saham dikelompokan sebagai akun ekuitas sebagai "Akun Tambahan Modal disetor bersih". o. Taksiran pajak penghasilan badan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tanggal 16 April 1996, efektif sejak tanggal 1 Januari 1996, pajak penghasilan untuk aktivitas real estat dihitung berdasarkan tarif tertentu yang bersifat final terhadap jumlah uang yang diterima dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan. Taksiran pajak penghasilan untuk jasa perhotelan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 79/1999 tanggal 30 September 1999, mulai tanggal 1 Januari 2000 perusahaan yang bergerak dibidang usaha real estate, atas penghasilannya tidak dikenakan pajak final tetapi pajak penghasilannya dihitung berdasarkan taksiran penghasilan dalam tahun bersangkutan. Sejak tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan dan Anak perusahaan merubah kebijakan akuntansi mengenai perhitungan pajak penghasilan badan, yaitu dari metode hutang pajak menjadi metode pajak tangguhan sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 1999 khusus perusahaan publik. Pajak penghasilan badan tangguhan ditentukan dengan metode kewajiban atas semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dengan dasar pengenaan pajaknya. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aktiva pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi apabila besar kemungkinan perbedaan temporer dan kompensasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Peraturan perpajakan Indonesia tidak mengakui penerapan perpajakan konsolidasian. Saldo perpajakan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi ini merupakan saldo gabungan perpajakan antara Induk dan Anak perusahaan. p. Selisih nilai Transaksi dengan entitas sepengendali Sesuai dengan PSAK No. 38 mengenai "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali", laba atau rugi atas pengalihan aktiva, hutang serta modal saham dan akun yang berkaitan dengan ekuitas dari perusahaan-perusahaan yang berada dibawah pengendalian pemilikan yang sama tidak diakui. Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku atas restrukturisasi di antara perusahaan-perusahaan tersebut tidak disajikan sebagai goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai bagian dari ekuitas. q. Laba (rugi) per saham Laba rugi usaha dan rugi bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba atau rugi usaha dan rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tanggal 31 Maret 2006 sebanyak 5.600.000.000 saham dan 2005 sebanyak 1.400.000.000 saham.
11
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 3.
Kas dan Setara kas
2006
Kas Bank Pihak ketiga PT. Bank Mandiri PT. Bank Mega Tbk PT. Bank Niaga Tbk PT. Bank Permata Tbk PT. Bank Tabungan Negara PT. Bank NISP Tbk PT. Bank Internasional Indonesia Tbk PT. Bank Negara Indonesia Tbk PT. Bank Lippo Tbk PT. Bank Nagari PT. Bank Danamon Tbk PT. Bank Panin Tbk PT. Bank Muamalat PT. Bank Umum Koperasi Indonesia PT. Bank Universal Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT. Bank Pembangunan Daerah (Persero) Deposito berjangka PT. Bank Mega Tbk PT. Bank International Indonesia Tbk PT. Bank Tabungan Negara PT. Bank Mandiri Tbk Jumlah 4.
2005
136,438,538
366,578,051
12,449,601,763 9,825,045,916 1,656,152,449 561,064,268 296,582,435 238,346,047 185,466,772 104,905,143 52,131,364 14,186,166 6,382,330 1,160,315 962,000 750,794 -
8,273,140,150 637,926,393 3,539,946,221 117,092,645 1,087,112 175,146,228 347,903,859 128,245,072 8,382,330 962,000 750,794 154,757,958
25,392,737,762
13,385,340,762
1,012,339
1,012,339
25,393,750,101
13,386,353,101
24,512,433,937 1,120,986,768 263,816,375 175,744,889 26,072,981,969 51,603,170,608
407,201,873 407,201,873 14,160,133,025
320,341,000
509,731,150
320,341,000
509,731,150
Surat berharga Terdiri dari : Saham PT. Global Financindo Tbk Jumlah
Merupakan penyertaan investasi saham PT Global Financindo Tbk sebanyak 915.260 lembar saham dengan harga pasar per 28 Februari 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp.360 dan Rp.650 ,5.
Piutang usaha Pendapatan real estat Pendapatan hotel Pendapatan sewa
90,253,811,774 2,988,456,754 12,576,718,337 105,818,986,865 (1,452,933,603)
Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
104,366,053,262
39,445,794,920 3,734,562,223 8,308,362,129 51,488,719,272 (73,303,566) 51,415,415,706
Daftar umur piutang per 31 Maret 2006 0 - 60 hari Real estat Hotel Sewa
60 - 90 hari
lebih dari 90 hari
Jumlah
57,078,159,677 1,526,492,100 5,523,692,035
16,675,207,059 545,399,337 3,905,280,545
16,500,445,038 916,565,317 1,694,812,154
90,253,811,774 2,988,456,754 11,123,784,734
64,128,343,812
21,125,886,941
19,111,822,509
104,366,053,262
12
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 6.
Piutang lain-lain
2006
PT Uniasia Persada Indonesia Karyawan Lain-lain 7.
81,574,762,500 482,803,492 11,349,829,399 93,407,395,391
632,392,655 8,981,626,616 9,614,019,271
987,082,706,293 359,450,020 302,083,583,787
123,203,606,134 1,620,181,065 208,357,947,335
49,139,914 306,925,059 1,289,881,805,073
177,603,734 440,879,137 333,800,217,405
Persediaan Real estat Tanah siap untuk dijual Bangunan rumah dalam penyelesaian Bangunan siap untuk dijual Hotel Makanan dan minuman Perlengkapan dan suku cadang Jumlah
8.
2005
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi rekening giro dan deposito berjangka, uang muka penjualan, hutang bank, penjualan, pembelian dan kontrak pembangunan yang dilakukan dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal. Seluruh pendapatan sewa berasal dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005. Saldo yang timbul dari transaksi usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : a. Piutang usaha - Pendapatan sewa PT. Bakrie Telkom Lain-lain
100,000,000 100,000,000 100,000,000
Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
123,028,847 123,028,847 123,028,847
b. Saldo yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dikenakan bunga untuk pihak-pihak tertentu, tetapi tidak terdapat jaminan dan jangka waktu pengembalian, adalah sebagai berikut : Piutang piutang jangka panjang
2006
ANTV Pemerintah Daerah Tingkat I Lampung PT. Bali Nirwana Resort Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 120.000.000) Cadangan piutang tidak tertagih Jumlah Hutang PT. Canti Sarana Papan PT. Catur Gatra Pertiwi PT. Dinamika Nusantara Bestari PT. Bakrie Pesona Rasuna Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 120.000.000) Jumlah
13
2005
1,652,270,646 1,652,270,646 1,000,000,000 658,903,455 202,203,744 1,861,107,199 (1,104,094,692) 757,012,507 2,509,283,153
1,646,469,958 1,646,469,958 1,000,000,000 658,903,455 1,388,377,326 3,047,280,781 (1,104,094,692) 1,943,186,089 3,712,684,894
3,279,325,471 66,546,900 50,400,006 1,382,661,415
3,279,325,471 1,800,000,000 1,148,392,660
4,778,933,792
6,227,718,131
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 9.
Proyek real estat dalam penyelesaian
2006
2005
Merupakan proyek real estat di PT. Krakatau Lampung Tourism Development (Anak Perusahaan) yang masih dalam tahap pengembangan, terdiri dari : Beban bunga Konstruksi bangunan dan lapangan Administrasi dan umum Biaya konsultasi Program pemasaran Proyek dan pembangunan umum Jasa keahlian Biaya perseorangan Jumlah
43,764,217,450 21,055,650,686 7,890,693,261 7,707,783,027 6,958,774,672 5,370,855,060 4,862,332,025 765,655,701 98,375,961,882
43,764,217,450 21,055,650,686 3,361,841,920 5,906,883,113 6,954,615,822 1,956,014,091 16,451,628,875 765,655,701 100,216,507,658
10. Penyertaan jangka panjang Merupakan penyertaan saham pada PT. Bali Nirwana Resort (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) senilai Rp 61.429.225.122, atau kepemilikan sebesar 17,81%. 11. Aktiva tetap Nilai Perolehan Pemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan Peralatan operasional Kendaraan bermotor
140,523,483,091 67,795,301,090 5,338,712,803 6,259,326,712 5,047,431,565 224,964,255,261
151,110,208,091 105,592,458,917 26,294,593,949 5,353,989,885 12,819,978,320 2,787,062,424 303,958,291,586
3,446,544,350 3,446,544,350
4,390,731,250 2,083,501,172 3,093,958,615 9,568,191,037
Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana
270,275,001,155
204,748,364,668
Jumlah
498,685,800,766
518,274,847,291
19,221,803,317 2,538,473,430 3,293,482,505 1,528,716,525 26,582,475,777
27,296,145,621 10,978,322,581 2,787,205,572 8,883,770,286 1,017,039,857 50,962,483,917
1,489,085,894 1,489,085,894
1,128,697,014 921,795,051 2,050,492,065
28,071,561,671
53,012,975,982
Aktiva sewa guna usaha Tanah Bangunan Kendaraan bermotor
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan Peralatan operasional Kendaraan bermotor Aktiva Sewa Guna Usaha Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah
14
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 11. Aktiva tetap - lanjutan
2006
2005
Nilai buku Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan Peralatan operasional Kendaraan bermotor
140,523,483,091 48,573,497,773 2,800,239,373 2,965,844,207 3,518,715,040
151,110,208,091 78,296,313,296 15,316,271,368 2,566,784,313 3,936,208,034 1,770,022,567
198,381,779,484
252,995,807,669
1,957,458,456
4,390,731,250 954,804,158 2,172,163,564
1,957,458,456
7,517,698,972
270,275,001,155
204,748,364,668
470,614,239,095
465,261,871,309
Uang muka
4,496,991,825
7,714,652,347
Jumlah
4,496,991,825
7,714,652,347
17,217,455,926 5,765,043,699
17,078,110,406 3,975,555,531
11,452,412,227
13,102,554,875
33,202,930 33,202,930
142,470,251 142,470,251
22,703,254,722 16,951,982,035 3,339,009,109 2,945,878,746 2,313,430,000 774,312,381 49,027,866,993
22,703,254,722 783,690,207 2,778,852,221 2,158,231,270 1,225,102,798 29,649,131,218
Aktiva Sewa Guna Usaha Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Nilai buku 12. Uang muka Proyek
13. Selisih nilai perolehan atas nilai buku bersih Anak perusahaan Selisih lebih nilai perolehan atas nilai buku bersih anak perusahaan Dikurangi akumulasi amortisasi Jumlah 14. Simpanan dibekukan Bank PT. Danamon Tbk Hongkong & Shanghai Bank Jumlah 15. Aktiva lain-lain Komersial area Biaya emisi saham Security Deposit Biaya pra operasi Jaminan Lainnya
15
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 16. Hutang usaha
2006
2005
PT. Taisei Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200.000.000) Jumlah
28,185,546,433 2,741,091,548 2,331,925,894 2,000,760,388 849,218,285 559,815,024 316,633,528 7,241,929,947 44,226,921,047
1,520,844,660 4,181,350,454 1,485,345,635 207,865,000 213,200,000 5,255,066,139 12,863,671,888
17. Hutang lain-lain PT. Asuransi Jiwa Bersama PT. Sanggraha Pelita Jaya PT. Danatama Makmur PT. Amara Bangun Cesta PT. Budi Hijau Lestari PT. Sinar Inti Prima Daedalus Development PTe., Ltd. PT. Sil Ad Nagari Eclipse Creative Service PTe., Ltd. PT. Asminco Bara Utama PT. Satyatama Graha Tara Daedalus Marketing International PTe., Ltd. PT. Decimal Hotel Sheraton PT. Bumi Mulia Perkasa Dennistone International Group Ltd. PT. Select Contarct Group FZ LLC PT. Kalupang Makmur Mandiri PT. Sinartama Gunita Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 250.000.000) Jumlah
347,518,200,000 8,889,526,647 3,000,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,107,640,200 904,415,050 882,794,685 797,500,000 641,259,025 557,528,950 524,250,000 454,822,500 447,870,905 359,000,000 322,401,697 280,969,398 7,814,503,773 380,502,682,830
4,725,000,000 3,000,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 904,415,050 882,794,685 641,259,025 557,528,950 589,250,000 454,822,500 447,870,905 359,000,000 322,401,697 280,969,398 14,899,918,025 5,250,000,000 366,337,178 14,149,350,025 52,830,917,438
134,096,696,316 110,261,385,473 25,849,495,000 5,571,177,021 2,169,224,839 1,704,103,201 600,966,639 580,622,684 6,387,549,953
104,889,683,931 7,780,057,140 3,179,087,000 941,666,739 1,239,036,843 53,823,802,609 10,514,619,080
287,221,221,126
182,367,953,342
PT. Hutama Karya PT. Wijaya Karya PT. Aneka Sentratama Cahaya PT.Trikarsa Bahtera Abadi PT. Das Utama
Damar Mastercraft PT.Talenta Putra
18. Biaya masih harus dibayar Taksiran biaya penyelesaian proyek Taksiran biaya fasilitas umum dan sosial Bunga Cadangan pesangon dan uang penghargaan Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Jasa profesional Biaya hak penyelenggaraan pasar swalayan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Pengembangan tanah dan prasarana Lain-lain Jumlah
16
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 18. Biaya masih harus dibayar - lanjutan Taksiran biaya fasilitas umum dan sosial merupakan kewajiban PT. BSU, Anak Perusahaan kepada PEMDA DKI Jakarta sesuai dengan Surat Gurbernur Propinsi DKI Jakarta No. 348/073.3 tanggal 11 Maret 2002. Pada tahun 2005, BSU mendapat pengurangan pembayaran biaya fasilitas umum dan sosial sebesar Rp 10,64 milyar berdasarkan kesepakatan dengan PEMDA DKI tanggal 25 April 2005. Pada tanggal 28 Februari 2006, pendapatan sehubungan dengan pengurangan pembayaran tersebut sebesar Rp 10,64 milyar disajikan sebagai pos Laba Rugi" akun pendapatan lain-lain". Biaya pengembangan tanah dan prasarana merupakan estimasi atas proses pengembangan yang sedang dilakukan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. Hutang bunga sampai dengan tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 merupakan saldo setelah direstrukturisasi sesuai program Perusahaan dan Anak Perusahaan mulai tahun 2003. Berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang " Ketenagakerjaan" yang mewajibkan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk membayar pesangon, uang penghargaan dan ganti kerugian sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja. Berdasarkan perhitungan Perusahaan dan Anak Perusahaan, jumlah kewajiban yang diestimasikan untuk pesangon karyawan pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 5.579.177.021 dan Rp 3.179.087.000. 19. Uang muka pelanggan Merupakan saldo uang muka pelanggan dan pendapatan ditangguhkan pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 atas penyewaan ruangan kantor, penyewaan lapangan, iuran keanggotaan, penyewaan dan penjualan Apartemen Taman Rasuna, terdiri dari: 2006 Uang muka pelanggan Penjualan dan persewaan ruang perkantoran Penjualan rumah, hotel dan Apartemen Penyewa ruangan, lapangan dan Iuran Keanggotaan " Pasar Festival, Gelanggang Soemantri Brojo Negoro" dan Klub Rasuna Penyewa ruang Apartemen " Taman Rasuna"
2005
64,414,864,635 7,173,858,435
7,101,325,854 17,980,048,117
2,035,430,009 6,726,760,311
1,804,466,543 826,151,725
80,350,913,390
27,711,992,239
Penyewa ruang perkantoran " Graha Kapital" dan "Wisma Bakrie" Penyewa ruangan, lapangan dan Iuran Keanggotaan " Pasar festival, Gelanggang Soemantri Brojo Negoro" dan Klub Rasuna Penyewa ruang Apartemen " Taman Rasuna"
1,296,533,590
1,229,002,561
1,146,421,261 242,627,360
1,047,966,399 80,119,993
Jumlah
2,685,582,211
2,357,088,953
2,685,582,211
2,357,088,953
5,076,245,014 2,409,559,970 111,484,470 81,537,960 70,706,802 7,749,534,216
212,908,117 1,702,970 80,831,528 231,142,330 526,584,945
Jumlah 20. Pendapatan ditangguhkan
Jumlah 21. Perpajakan a. Pajak dibayar dimuka Pajak Pertambahan Nilai - Masukan Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 21 PPh Pasal 4 (2) final Pajak Penghasilan Pasal 23 Jumlah
17
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 21. Perpajakan - lanjutan
2006
b. Hutang pajak Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai PPh Pasal 4 ayat 2 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pembangunan I Pajak Penghasilan Pasal 26 Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 21 BPHTB Jumlah
2005
21,000,286,071 10,369,607,324 4,339,403,960 1,606,749,503 818,772,099 501,064,200 481,804,656 436,090,415 262,725,655 45,960,000 39,862,463,883
71,866,121,200 6,314,750,451 224,032,056 404,873,210 3,729,564,564 494,214,131 469,252,765 936,176,320 45,960,000 84,484,944,697
Penurunan hutang pajak penghasilan pasal 29 pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 51 milyar adalah hasil koreksi pada Anak Perusahaan yaitu PT. Villa Del Sol (VDS) dan PT. Krakatau Lampung Tourism Development (KLTD) akibat perbedaan dasar perhitungan pajak atas penyerahan tanah pada tahun 2000. c. Taksiran Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan kini Anak perusahaan Beban /(Penghasilan) pajak tangguhan Induk perusahaan Anak perusahaan
(29,209,102)
Jumlah
-
(1,162,267,469) 54,307,422 (1,107,960,047) 1,078,750,945
(361,419,770) 174,456,613 (186,963,157) (186,963,157)
1,418,218,862
8,327,996,422
7,744,532,782
9,660,829,564
(6,326,313,920)
(1,332,833,142)
1,154,472,336 1,318,353,655 (20,736,967) 2,452,089,024
101,747,486 26,613,670 (260,579) 128,100,577
d. Rekonsiliasi pajak penghasilan badan konsolidasi Laba /(rugi) bersih konsolidasi sebelum taksiran pajak penghasilan Dikurangi : Laba /(rugi) bersih Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian rugi anak atas amortisasi selisih lebih nilai perolehan atas nilai buku Anak perusahaan Laba/(rugi) bersih komersial Induk perusahaan Perbedaan permanen Kesejahteraan karyawan Representasi dan sumbangan Biaya pensangon Bunga sewa guna usaha Cicilin hutang sewa guna usaha Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final d. Rekonsiliasi pajak penghasilan badan konsolidasi - lanjutan Perbedaan temporer Penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung
-
Taksiran laba/(rugi) rugi fiskal Akumulasi rugi fiskal awal tahun Akumulasi rugi fiskal kadaluarsa Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
(3,874,224,896) (214,661,628,300) (218,535,853,196)
18
191,018,712 191,018,712 (1,013,713,853) (272,209,987,917) (273,223,701,770)
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 21. Perpajakan - lanjutan
2006
2005
e. Penghasilan pajak tangguhan Rugi komersial sebelum pajak penghasilan Dihitung dengan tarif 30% Perbedaan permanen x 30% Jumlah penghasilan pajak tangguhan Beban pajak penghasilan tangguhan kadaluarsa Saldo awal aktiva pajak tangguhan Saldo akhir aktiva pajak tangguhan - induk perusahaan
(6,326,313,920)
(1,332,833,142)
1,897,894,176 (735,626,707)
399,849,943 (38,430,173)
1,162,267,469 1,162,267,469 65,100,944,425
361,419,770 361,419,770 81,605,690,761
66,263,211,894
81,967,110,531
Perhitungan aktiva pajak tangguhan ini menggunakan tarif progresif 30%, dijelaskan sebagai berikut : Akumulasi rugi fiskal ( dikali tarif 30%) Akumulasi perbedaan temporer (dikali tarif 30%) Koreksi aktiva pajak tangguhan Aktiva pajak tangguhan - Induk perusahaan Aktiva pajak tangguhan - Anak perusahaan Jumlah
65,560,755,959 65,560,755,959 55,410,201,678 120,970,957,636
81,967,110,531 81,967,110,531 63,868,847,153 145,835,957,684
56,984,037,146
72,396,537,146
40,310,971,081 35,302,199,836 6,576,783,282 2,089,240,367 1,889,139,831 1,009,926,826 144,162,298,369 14,076,620,297 130,085,678,072
47,172,413,011 37,178,162,142 6,926,274,183 2,200,262,810 1,989,528,896 1,063,594,429 17,628,000,000 5,625,000,000 192,179,772,617 10,914,985,074 181,264,787,543
22. Hutang bank Badan Penyehatan Perbankan Nasional eks : PT. Bank Mandiri (eks. Exim) Non BPPN PT. Kencana Cita Kusuma PT. Bank Syariah Mandiri PT. Bank NISP PT. Bank Permata PT. Bank Kesawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906 PT. Panin Bank PT. Bank Nagari Dikurangi : bagian jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah a. PT. Kencana Cita Kusuma Merupakan pinjaman di BSU (Anak Perusahaan) yang timbul dari pengalihan hak tagih dari PT. Dua K Kapital kepada PT. Kencana Cita Kusuma yang sebelumnya merupakan hasil pengalihan pinjaman dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional. b. PT. Bank Syariah Mandiri Merupakan pinjaman di PT. BSU (Anak Perusahaan) dari Club deal yang dipimpin oleh PT. Bank Lippo Tbk. Pinjaman ini tidak diambil alih oleh BPPN tetapi direstrukturisasi sendiri oleh BSU dengan pihak bank yang bersangkutan. c. PT. Bank NISP, PT. Bank Permata Tbk, PT Bank Kesawan dan PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Merupakan pinjaman di PT. BSU (Anak Perusahaan) hasil sindikasi Bank Hastin Internasional. Pinjaman ini telah direstrukturisasi antara Perusahaan dengan bank yang bersangkutan. d. PT. Bank Mandiri Tbk Pinjaman yang diperoleh BSU (Anak Perusahaan) dari PT. Bank Mandiri Tbk untuk modal kerja yang pelunasannya diangsur secara berkala setiap triwulanan dengan pagu kredit Rp 92.320.980.628. Tingkat bunga berkisar antara 15,25% per tahun pada tahun 2005 dan 17% - 18,5% pertahun pada tahun 2004. Pinjaman ini dijamin dengan Sertifikat Hak Milik dan SKMHT atas unit-unit Apartemen Taman Rasuna dan seluruh saham milik perusahaan yang diikat secara gadai.
19
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 23. Hutang Usaha
2006
2005
26,107,833,330 17,166,666,677 7,880,836,691 7,100,310,002 4,294,032,096 3,086,846,018 2,643,843,310 2,132,180,000 1,967,866,024 1,370,238,005 986,778,724 796,438,515 1,448,313,315 76,982,182,707 (5,543,901,690) 71,438,281,017
27,755,414,547 17,308,623,029 7,880,836,696 7,100,310,502 4,636,813,541 3,684,297,723 3,155,554,402 2,526,221,840 2,348,742,928 1,370,237,996 1,298,392,030 1,047,945,410 1,165,613,631 81,279,004,275 (6,227,452,488) 75,051,551,787
Lainnya Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
726,189,954 601,034,309 383,069,777 380,642,609 297,436,592 270,721,077 237,008,167 190,565,624 79,022,000 62,209,900 48,832,333 33,982,632 20,092,228 3,330,807,202 627,437,286 2,703,369,916
761,141,525 636,397,594 301,441,278 181,514,610 10,462,391,626 164,561,605 12,507,448,238 881,897,598 11,625,550,640
2007 2005 Jumlah Dikurangi ; bunga yang belum dibayar Hutang sewa guna usaha Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
10,173,609,473 3,444,191,008 13,617,800,481 10,286,993,279 3,330,807,202 627,437,286 2,703,369,916
10,173,609,473 3,444,191,008 13,617,800,481 1,110,352,243 12,507,448,238 881,897,598 11,625,550,640
PT. Dumez GTM - Hutama Karya PT. Dragages Indonesia PT. Kinhill Indonesia Daniel Mann Johnson Mendenhall Keating PT. Pembangunan Perumahan (Pesero) PT. Worferstan Trower Indonesia Enginnering Consultans International Ltd Australia Pasific Project PT. Sapta Pusaka Nusantara Daniel Mann Johnson Mendenhall Rottet CBM Engineers Inc PT. Caisson Domensi PT. Istaka Karya Lainnya dibawah 250 juta Kurang : Jatuh tempo dalam 1 tahun
24. Hutang sewa guna usaha PT Tunas Finance PT. Stacomindo Sedaya Finance PT. Central Sari Finance PT. Tunas Ridean PT. Tunas Finance Corporation PT. Verona Oto Finance PT. Astra Credit Company PT. Dipo Star Finance PT. Astra Sedaya Finance PT. BCA Finance PT. Adira Dinamika Mobilindo PT. Metro Tiga Berlian PT Bank Niaga Leasing PT. Dongnam Clement Finance Indonesia
Pinjaman dari Clemont Finance Indonesia digunakan untuk membiayai pembelian tanah dan bangunan Wisma Bakrie-BLD, dan dijamin dengan pengalihan hak milik secara fiducia atas semua barang bergerak di Wisma Bakrie-BLD, jaminan pribadi dan jaminan perusahaan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah dilunasi Oktober 2005. Pinjaman dari PT. Astra Credit Company, PT Stacomindo Sedaya Finance dan PT Central Sari Finance merupakan pinjaman untuk pembelian kendaraan bermotor dan dijamin dengan aktiva yang bersangkutan.
20
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 25. Modal saham 31 Maret 2006 Pemegang Saham PT. AJB Bumiputera CGMI 1 Cleint Segregated Sec PT. Bakrie Capital Indonesia Masyarakat Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor 1,108,428,030 702,846,000 434,263,815 3,354,462,155 5,600,000,000
Persentase Pemilikan 19.79% 12.55% 7.75% 59.90% 100.00%
Jumlah 110,842,803,000 70,284,600,000 183,233,181,500 755,639,415,500 1,120,000,000,000
31 Maret 2005
Pemegang Saham PT. Bakrie Capital Indonesia PT. Danatama Makmur Masyarakat Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor 348,341,500 93,505,000 958,153,500 1,400,000,000
26. Tambahan modal disetor - bersih
Persentase Pemilikan 24.88% 6.68% 68.44% 100.00%
2006
Agio saham Amortisasi emisi saham Jumlah
223,750,000,000 (3,176,452,008) 220,573,547,992
Jumlah 174,170,750,000 46,752,500,000 479,076,750,000 700,000,000,000
2005 13,750,000,000 (3,176,452,008) 10,573,547,992
27. Pendapatan bersih Real estat Hotel Pendapatan sewa : Gedung Perkantoran Pusat Perbelanjaan Jumlah
43,149,466,710 6,324,621,590
47,075,450,113 7,167,296,024
13,920,982,998 63,395,071,298
306,889,030 6,283,732,810 60,833,367,977
25,601,347,995 621,457,880
26,263,724,007 2,276,680,548
5,997,890,177 32,220,696,052
106,409,056 3,073,703,644 31,720,517,255
3,218,285,442 1,192,174,862 7,398,883 8,010,000 4,140,166 1,751,693 27,295,562 269,453,847 4,728,510,455
2,165,946,034 329,576,086 47,875,722 50,070,969 23,656,875 29,245,379 31,847,292 119,470,748 2,797,689,105
28. Beban pokok pendapatan Real estat Hotel Pendapatan sewa : Gedung Perkantoran Pusat Perbelanjaan Jumlah 29. Beban usaha Beban Penjualan Iklan dan promosi Komisi Gaji, upah dan tunjangan Transportasi Listrik, air dan telepon Sumbangan dan representasi Jasa profesional Lain-lain
21
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 29. Beban usaha - lanjutan
2006
2005
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan tunjangan Jasa profesional Listrik, air dan telepon Penyusutan dan amortisasi Perbaikan dan pemeliharaan Pajak dan asuransi Sumbangan dan perjamuan Transportasi Alat tulis dan cetakan Perizinan Lain-lain
10,165,897,451 1,297,172,598 337,389,585 1,491,354,116 2,244,217,071 633,770,568 2,645,632,721 250,383,318 800,488,959 320,568,396 2,587,508,572 22,774,383,355 27,502,893,810
Jumlah
6,570,193,918 1,335,414,236 578,906,806 1,092,923,110 2,615,421,785 1,407,803,570 554,129,548 204,005,344 732,310,252 616,347,379 1,340,074,735 17,047,530,683 19,845,219,788
30. Beban keuangan Bunga bank Bunga sewa guna usaha Administrasi bank Lainnya
2,436,861,486 55,581,317 86,153,910 -
Jumlah
2,578,596,713
2,913,362,713 13,115,622 45,305,658 (103,854,810) 2,867,929,183
31. Kesejahteraan karyawan Pada tanggal 31 Maret 2006, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat penyisihan imbalan pasca-kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Rileos Pratama (konsultan aktuaria), yang dalam laporannya tertanggal 23 Februari 2006 menggunakan metode "Projected Unit Credit" dengan asumsi-asumsi sebagai berikut : * Metode perhitungan
:
Projected Unit Credit Method
* Asumsi ekonomis * Mata uang * Tingkat bunga diskonto * Proyeksi kenaikan gaji
: : :
Rupiah 13,5% 11%
* Tabel mortalita * Tingkat cacat * Tingkat pengunduran diri
: : :
Tabel Mortalita Indonesia 2
* Usia pensiun
:
* Asumsi demografi
5% dari tabel mortalita 5% sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% pada saat usia 60 tahun. 60 tahun
Berdasarkan laporan konsultan Aktuaria komponen kewajiban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam neraca dan beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut :
22
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 31. Kesejahteraan karyawan - lanjutan 2006 Nilai kewajiban masa lalu Beban jasa lampau yang tidak diakui - yang belum menjadi hak (non vested benefit ) Keuntungan aktuaria yang belum diakui Kewajiban yang diakui
2005
6,804,086,364
5,826,829,934
(2,102,723,672) 617,445,825
(2,198,962,910) 179,877,690
5,318,808,517
3,807,744,714
32. Informasi segmen usaha Informasi yang menyangkut segmen usaha Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut : Nama Perusahaan PT. PT. PT. PT. PT. PT. PT. PT. PT.
Bakrieland Development Tbk Graha Andrasentra Propertindo Bakrie Swasakti Utama Krakatau Lampung Tourism Development Elangperkasa Pratama Puri Diamond Pratama Citrasaudara Abadi Elangparama Sakti Villa Del Sol
Segmen Usaha
Periode Konsolidasi
Real estat/properti/Perhotelan Real estat/properti/Perhotelan Real estat/properti/Perhotelan Pariwisata & Pembangunan Real estat -
Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret
2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006
-
2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005
Rincian pendapatan bersih, laba (rugi) usaha dan jumlah aktiva berdasarkan segmen usaha dan perusahaan adalah sebagai berikut : a. Pendapatan bersih
2006
Real Estat PT. Graha Andrasentra Propertindo PT. Bakrie Swasakti Utama Resort dan Hotel PT. Bakrieland Development Tbk PT. Bakrie Swasakti Utama Perkantoran dan Pembelanjaan PT. Elangperkasa Pratama PT. Bakrie Swasakti Utama Eliminasi Jumlah
2005
16,085,565,022 27,063,901,688
10,936,449,908 36,139,000,205
376,511,610 5,948,109,980
4,298,832,443 2,868,463,581
13,920,982,998
306,889,030 6,283,732,810
63,395,071,298 63,395,071,298
60,833,367,977 60,833,367,977
b. Laba (rugi) usaha Real Estat PT. Graha Andrasentra Propertindo PT. Bakrieland Development Tbk PT. Citrasaudara Abadi PT. Puri Diamond Pratama PT. Elangparama Sakti PT. Bakrie Swasakti Utama
1,738,880,143 (6,301,280,421) (222,587) 3,050,056,452
23
904,268,091 (2,497,441,391) (34,008,923) 2,629,844,077
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 32. Informasi segmen usaha - lanjutan b. Laba (rugi) usaha - lanjutan Resort PT. PT. PT. PT.
dan Hotel Bakrieland Development Tbk Bakrie Swasakti Utama Krakatau Lampung Tourism Development Villa Del Sol
Perkantoran dan Pembelanjaan PT. Elangperkasa Pratama PT. Bakrie Swasakti Utama Eliminasi Jumlah
1,665,859,176 (117,462,510) (36,416,376)
663,440,421 3,669,653,878 (870,383,092) (28,252,000)
(204,295,985) 3,876,363,544 3,671,481,436 -
(85,874,309) 4,916,384,182 9,267,630,934 -
3,671,481,436
9,267,630,934
315,205,911,228 1,780,192,256,358 11,197,456,827 21,811,992,364 7,390,126,972 2,695,861,550,108
261,064,842,535 1,138,204,731,905 11,342,767,263 39,233,241,531 13,265,126,972 635,690,269,021
236,524,147,524 7,284,831,800 130,271,644,985 254,332,846,488
131,275,752,020 49,895,788,397 3,965,173,506 148,321,495,786 254,407,360,066
20,922,051,584 645,080,600,743
36,466,304,788 421,170,619,856
c. Jumlah aktiva Real Estat PT. Graha Andrasentra Propertindo PT. Bakrieland Development Tbk PT. Citrasaudara Abadi PT. Puri Diamond Pratama PT. Elangparama Sakti PT. Bakrie Swasakti Utama Resort dan Hotel PT. Graha Andrasentra Propertindo PT. Bakrieland Development Tbk PT. Bakrie Swasakti Utama PT. Krakatau Lampung Tourism Development PT. Villa Del Sol Perkantoran dan Pembelanjaan PT. Elangperkasa Pratama PT. Bakrie Swasakti Utama Jumlah sebelum eliminasi Eliminasi
6,126,075,416,981 (3,755,465,775,471)
Jumlah setelah eliminasi
2,370,609,641,510
3,144,303,473,646 (1,903,950,191,836) 1,240,353,281,810
33. Aktiva dan kewajiban dalam mata uang Dollar Amerika Saldo aktiva dan kewajiban moneter dalam dolar Amerika Serikat beserta konversinya ke mata uang Rupiah yang menggunakan kurs rata-rata beli dan jual wesel ekspor yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal neraca (lihat Catatan 2e) adalah sebagai berikut : US $ Aktiva Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga Jumlah Kewajiban Biaya masih harus dibayar Hutang sewa guna usaha Hutang bank jangka panjang Jumlah Jumlah kewajiban bersih
US $ 46.20 -
1,295.64 1,296.32
46.20
2,591.96
-
610,480.18 1,103,627.81 3,250,000.00
-
4,964,107.99
(46.20)
24
4,961,516.03
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 33. Aktiva dan kewajiban dalam mata uang Dollar Amerika - lanjutan Konversi ke Mata Uang Rupiah
US $
Aktiva Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga Jumlah Hutang Biaya masih harus dibayar Hutang sewa guna usaha Hutang bank jangka panjang Jumlah Jumlah Kewajiban Bersih
US $ 419,242 -
12,282,623 12,289,084
419,242
24,571,707
-
5,787,352,140 10,462,391,626 20,628,000,000
-
36,877,743,766
(419,242)
36,853,172,059
34. Perjanjian-perjanjian dan komitmen penting a. Berdasarkan perjanjian No. 525/01/Binsar/1992 tanggal 27 Januari 1992, PT. Villa Del Sol, Anak Perusahaan, mengadakan perjanjian kerja sama dengan Pemda Jawa Barat untuk membangun dan mengelola kawasan wisata agro selama 30 (tiga puluh) tahun di lahan bekas perkebunan di Desa Cikanyere, Kecamatan Pacet, Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur. b. Pada tahun 1994 Perseroan, bersama-sama dengan PT. Banteng Pratama Ruber Co., Ltd. Menjadi penjamin atas hutang sewa guna usaha sebesar US$ 3.000.000 yang diperoleh oleh PT. Elangperkasa Pratama, Anak perusahaan, dari PT. Dongnam Clemont Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2005 seluruh kewajiban telah lunas (lihat Catatan 23.). c. Pada tanggal 29 Juni 1999, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Quality Hotel - Choice Hotels Indonesia (dahulu Hotel Aquila Prambanan) di Yogyakarta dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun yang diperpanjang setiap 5 (lima) tahun dan Perusahaan wajib membayar royalti dan biaya jasa pemasaran masing-masing sebesar 2% dari pendapatan hotel dan 10,5% dari pendapatan kotor kamar hotel. Pada tanggal 30 Juni 2005 seluruh asset Perusahaan berupa tanah dan bangunan hotel ( Quality Hotel Yogya ) telah dijual kepada PT. Griya Asri Hidup Abadi. d. Investasi saham PT. Bali Nirwana Resort Perusahaan memiliki 5,10% saham PT. Bali Nirwana Resort ( BNR) atau senilai Rp 31.286.490.000, setelah PT. BNR melaksanakan restrukturisasi pinjaman ke BPPN maka persentase kepemilikan saham PT. BLD atas BNR telah mengalami penurunan dari 13,33% menjadi 5,10%, dengan merubah nilai investasi. Sesuai dengan akta No 6, 7 dan 8 tanggal 10 Nopember 2004 Perusahaan membeli beberapa saham PT. Bali Nirwana Resort yang dimiliki oleh Hiramsyah Sambudhy Thaib, Nirwan Dermawan Bakrie dan PT. Bakrie Capitanindo, masing-masing sebanyak 17.081.015 saham, 4.145.413 saham dan 5.543.319. Jumlah seluruh saham tersebut sebanyak 26.769.747 saham. Berdasarkan laporan perusahaan penilai yang diterbitkan oleh PT. Asian Appraisal Indonesia, atas saham tersebut dinilai sebesar Rp 1.126 per saham (disebut sebagai " Nilai Wajar Saham"). Atas transaksi tersebut kepemilikan saham Perusahaan di BNR pada tanggal 30 September 2005 sebesar 17,81 %. e. Perjanjian Bangun Guna Serah (BOT) tanah dan gedung BAPPENAS Berdasarkan perjanjian No. 4973/WK/8/1995 tanggal 31 Agustus 1995, PT. BSU (Anak Perusahaan) dan BAPPENAS mengadakan perjanjian BOT atas tanah dan bangunan di Jl. Rasuna Said Kav B - 2. Ruang lingkup perjanjian tersebut meliputi pembangunan gedung secara Bangun Guna Serah (BOT) oleh perusahaan diatas tanah milik BAPPENAS. Atas pengelolaan/pemanfaatan tanah oleh Anak Perusahaan, BAPPENAS akan mendapatkan berupa : 1).Peanggunaan unit sebagian gedung dengan luas + 3.000 M2 tanpa membayar sewa 2).Fasilitas parkir untuk 45 buah kendaraan bermotor roda empat 3).Setoran kepada pemerintah melalui kantor kas negara selama jangka waktu pengelolaan sebesar US$ 28,572 setiap tahun dengan eskalasi sebesar 10% setiap 3 tahun.
25
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 34. Perjanjian-perjanjian dan komitmen penting - lanjutan Perjanjian ini telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir pada tanggal 24 September 2004 sesuai dengan perjanjian No. 4300/SES/09/2004, yang meliputi : * Kompensasi akan diberikan oleh Anak Perusahaan kepada BAPPENAS yaitu berupa tanah seluas 1,4 Ha yang terletak di Desa Jati Sari dan Desa Jati Sampurna - Bekasi * Perubahan setoran kepada Pemerintah melalui kantor kas Negara dari US$ 28,572 menjadi Rp 245.917.200 setiap tahun. * Masa BOT dihitung mulai tanggal 1 Januari 2005 sampai dengan tanggal 31 Desember 2029. Gedung tersebut telah diselesaikan dan diserahkan kepada Bappenas sesuai dengan Berita Acara"Berakhirnya Pembagunan Gedung, Serah Terima Unit dan Serah Terima Dokumen" tanggal 20 April 2006. f. Status Hutang PT. GAP (perusahaan) kepada Bank Nagari Berdasarkan akta No. 242 tanggal 27 Mei 2005 tentang Berita Acara penyelesaian kredit PT GAP kepada Bank Nagari, akta No. 243 dan No. 246 tanggal 27 Mei 2005 tentang Perikatan Perjanjian Jual Beli dari Supiah Nurbiati, SH., Notaris di Bogor maka sisa hutang bank sebesar Rp. 5.500.000.000 bukan merupakan pinjaman bank sebagaimana umumnya tetapi hutang lain-lain. g. Pembelian tanah antara Perusahaan dengan PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJB) Berdasarkan Memorandum Kesepahaman No. 01/MOU/HKM/I/2005 tanggal 31 Januari 2005, Anak Perusahaan (PT BSU) bermaksud untuk membeli tanak milik AJB seluas lebih kurang 126.348 M2 yang terletak di Kuningan, Jakarta Selatan seharga Rp 747.518.200.000. Perusahaan diwajibkan melakukan pembayaran sebesar Rp 20.000.000.000 (refundable) pada saat MOU ditandatangani dan sisanya harus dilunasi paling lambat tanggal 31 Juli 2005. (lihat Catatan 38a) Pada tanggal 17 Mei 2005, Perusahaan dan AJB menandatangani Addendum atas MOU No. 02/MOU/HKM/V/2005, para pihak sepakat untuk merubah cara pembayaran sebagai berikut : - Tahap I dibayar pada bulan Juni 2005 sebesar Rp 250 milyar - Tahap II dibayar pada bulan Juni 2006 sebesar Rp 250 milyar - Tahap III dibayar pada bulan Juni 2007 sebesar Rp 250 milyar Pembayaran tahap II dan III dikenakan bunga 7,5% per tahun yang diperhitungkan sejak selesainya pembayaran tahap I h. Pengikatan Jual Beli yang diaktakan dengan akta No. 47 dan 19 yang masing-masing bertanggal 29 Maret 2005 dan 17 Juni 2005 dari notaris Efran Yuniarto S.H., mengenai pembelian tanah di Sukabumi seluas 51.035 M2 oleh PT. Sanggraha Pelita Santosa (SPS) dengan harga Rp 7.500.000.000. i. Perjanjian kerja sama antara PT. BSU dengan PT. Biru Semesta Alam (BSA) Pada tanggal 24 Febuari 2004, PT. BSU mengadakan nota kesepakatan dengan PT BSA yang dibuat dibawah tangan untuk bekerja sama dalam pengembangan tanah yang dikuasi oleh PT. BSU. Berdasarkan akta notaris No. 8 tanggal 8 April 2005 dari Syarifah Choizie S.H., BSU bekerja melakukan kerjasama dengan BSA untuk pembangunan gedung konsep" strata title" di atas bidang tanah milik BSU seluas 16.280 M2 senilai Rp 134,3 milyar yang akan dikompensasi dengan Gross Floor Area(GFA) seluas 18.850 M2 dari luas keseluruhan 94.500M2. Berdasarkan akta notaris No. 16 tanggal 15 Maret 2005, BSU melakukan pengikatan jual beli tanah dengan Jhon Soedirman, sebagai pemilik atas tanah seluas 1.495 M2 yang terletak di Menteng Atas, Jakarta Selatan dengan nilai Rp 3,28 milyar. j.
Berdasarkan akta notaris No. 16 tanggal 15 Maret 2005, BSU melakukan pengikatan jual beli tanah dengan Jhon Soedirman, sebagai pemilik atas tanah seluas 1.495 M2 yang terletak di Menteng Atas, Jakarta Selatan dengan nilai Rp 3,28 milyar.
26
PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan 34. Perjanjian-perjanjian dan komitmen penting - lanjutan k. Perjanjian kerjasama PT. BSU dengan PT. Biru Semesta Alam (BSA) Pada tanggal 28 Juli 2005, sehubungan dengan perjanjian kerjasama pembangunan gedung konsep " Strata Title", PT. BSU melakukan perjanjian pengikatan jual beli dengan BSA dimana Perusahaan berjanji dan mengikatkan dirinya untuk kemudian hari pada waktunya menjual atau dengan cara lain mengalihkan atau melepaskan haknya dan menyerahkan kepada BSA atas hak milik atas rumah susun seluas 75.950 M2 yang telah diaktakan berdasarkan akta notaris No. 11 tanggal 28 Juli 2005 dari Muchlis Fatahna S.H., notaris di Jakarta. BSU melakukan perubahan perjanjian kerjasama pembangunan gedung dengan PT. BSA yaitu Perusahaan wajib membayar pajak yang menjadi tanggung jawab PT. BSU atas pengalihan tanah kepada PT. BSA berdasarkan akta Notaris Muchlis Patahna S.H., Mkn. 10. Pada tanggal 28 Juli 2005, PT. BSU mengadakan perjanjian penitipan kustodi dengan PT. BSA yang telah diaktakan dengan akta Notaris Zainun Ahmadi S.H., No. 17 pada tanggal yang sama atas tanah seluas 16.280 M2 yang akan diserahkan kepada PT. BSA. l. Penjualan gedung "Wisma Bakrie BLD" oleh PT. Elangperkasa Pratama (EPP). Berdasarkan akta jual beli No. 44, 45 dan 46 tanggal 25 Nopember 2005 yang dibuat notaris PPAT Yunardi, S.H., disetujui penjualan tanah dan bangunan milik EPP (Anak perusahaan) yang berlokasi di Jl. Warung Buncit Raya yang dikenal dengan nama" Wisma Bakrie BLD" dengan harga jual sebesar Rp 16.000.000.000. m. Pembelian kembali saham PT. BLTA dan PT. Bank Mega Pada tanggal 22 Desember 2005, BSU telah mengadakan perjanjian dengan PT. Uniasia Persada Internasional sehubungan dengan penjualan dan pembelian kembali saham PT. Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) dan PT. Bank Mega Tbk (MEGA) masing-masing sebanyak 50 juta saham dan 15.009.757 saham. Harga jual saham BLTA dan MEGA masing-masing sebesar Rp 1.010 dan Rp 2.050 per saham, harga pembelian kembali (Repo jual) masing-masing sebesar Rp 1.077,754 dan Rp 2.187,521 per saham. Jumlah keseluruhan nilai saham Repo dan Repo jual masing-masing sebesar Rp 81.270.000.000 dan Rp 86.721.862.000. Tanggal jatuh tempo Repo jual adalah 161 hari kalender sejak tanggal pembayaran. Dalam perjanjian tersebut juga disepakati perbandingan harga saham di Bursa Efek Jakarta dengan harga saham Repo harus tetap sekurangkurangnya 150% dari harga saham. Selisih antara harga saham Repo dengan harga saham Repo jual sebesar Rp 5.451.862.500, disajikan sebagai bagian dari akun " Pendapatan ditangguhkan". n. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor : 6 tanggal 23 Desember 2005, yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, SH., Notaris di Jakarta, telah dilaksanakan pengalihan saham milik PT. Global Financindo, Tbk sebanyak 22.270 lembar saham Seri B kepada PT. Recapital Advisors dan pengalihan saham milik Tuan Nirwan Dermawan Bakrie sebanyak 191.261 lembar saham Seri B kepada PT. Agrindo Adyapratama, berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 10 Maret 2006. Persetujuan pengalihan saham ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan bukti Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor : C-05187 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Februari 2006 dan telah mendapat persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), berdasarkan surat persetujuan Nomor:383/III/PMA/2006 tanggal 27 Maret 2006.
27