Modul ke:
PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT Perkembangan Remaja
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi http://www.mercubuana.ac.id
Tenny Septiani Rachman, M. Psi, Psi
Preface • Masa remaja sering disebut sebagai masa mencari identitas Menurut Erikson, seseorang yang sedang mencari identitas akan berusaha “menjadi seseorang” yang berarti berusaha mengalami diri sendiri sebagai “AKU” yang bersifat sentral, mandiri dan unik yang mempunyai suatu kesadaran akan kesatuan batinnya, sekaligus juga berarti menjadi “seseorang” yang diterima dan diakui oleh orang banyak.
• Papalia dan Feldman (2008) sendiri mengartikan bahwa identitas merupakan konsepsi koheren dari self, terdiri dari tujuantujuan, nilai, dan keyakinan dimana seseorang berkomitmen terhadap hal itu.
Teori Psikososial Erikson • • • • • • • •
1. Kepercayaan vs ketidakpercayaan. (sejak lahir - 1 tahun). 2. Otonomi vs rasa malu-malu dan ragu-ragu (masa anak-anak, usia 13 tahun). 3. Inisiatif vs rasa bersalah (pada masa prasekolah usia 4-5 tahun). 4. Ketekunan vs rasa rendah diri (pada masa sekolah dasar usia 6-11 tahun). 5. Identitas dan kebingungan peran (masa remaja usia 12-20 tahun). 6. Keintiman vs isolasi (pada masa awal dewasa usia 20-24 tahun). 7. Generativitas vs stagnasi (masa pertengahan dewasa usia 25-65). 8. Integritas ego vs keputusan (pada masa akhir dewasa usia 65 sampai mati).
Identity vs Identity Confussion • • •
•
•
Terjadi pada masa remaja, yakni usia 10 s/d 20 tahun Selama remaja ia mengekplorasi kemandirian dan membangun kepakaan dirinya. Anak dihadapkan dengan penemuan siapa mereka, bagaimana mereka nantinya, dan kemana mereka menuju dalam kehidupannya (menuju tahap kedewasaan). Anak dihadapkan memiliki banyak peran baru dan status sebagai orang dewasa –pekerjaan dan romantisme, misalnya, orangtua harus mengizinkan remaja menjelajahi banyak peran dan jalan yang berbeda dalam suatu peran khusus. Jika remaja menjajaki peran-peran semacam itu dengan cara yang sehat dan positif untuk diikuti dalam kehidupan, identitas positif akan dicapai.
• Jika suatu identitas remaja ditolak oleh orangtua, jika remaja tidak secara memadai menjajaki banyak peran, jika jalan masa depan positif tidak dijelaskan, maka kebingungan identitas merajalela. • Namun bagi mereka yang menerima dukungan memadai maka eksplorasi personal, kepekaan diri, perasaan mandiri dan control dirinya akan muncul dalam tahap ini. • Bagi mereka yang tidak yakin terhadap kepercayaan diri dan hasratnya, akan muncul rasa tidak aman dan bingung terhadap diri dan masa depannya.
Status Identitas dari Marcia •
•
a. Status 1: Identity diffusion (penyebaran identitas). Remaja belum mempunyai pengalaman dalam suatu krisis, tetapi telah menunjukkan sedikit perhatian atau komitmen terhadap pilihan pekerjaan, agama dan politik. b. Status 2: Identity Foreclosure (pencabutan identitas). Remaja dalam kategori ini telah membuat suatu komitmen tetapi belum mengalami
dir
suatu krisis. Sebelum waktunya, ia telah melibatkan inya pada aspekaspek penting dari identitas tanpa banyak mengalami konflik atau krisis yang signifikan. Akibatnya, mereka mengalami kesulitan untuk mengetahhui apa yang dicita-citakan oleh orang tua mereka terhadap dirinya dan apa yang menjadi cita-citanya sendiri.
•
•
c. Status 3: Identity Moratorium (penundaan identitas). Remaja dalam kategori ini tengah berada dalam krisis, secara aktif berjuang membentuk komitmen-komitmen dan mengikat perhatian terhadap hasil kompromi yang dicapai antara keputusan orang tua mereka, harapanharapan masyarakat dan kemampuan-kemampuan mereka sendiri. Meskipun demikian, komitmen mereka hanya didefinisikan secara samar. d. Status 4: Identity achievement (pencapaian identitas). Remaja dalam kelompok ini telah berpengalaman dan berhasil menyelesaikan suatu periode krisis mengenai nilai-nilai dan pilihan-pilihan hidup mereka. Mereka juga telah memiliki komitmen terhadap suatu pekerjaan, agama dan politik yang didasarkan pada pertimbangan dari berbagai alternatif dan kebebasan relatif yang diberikan oleh orang tuanya.
Hubungan Remaja dengan Orangtua • Remaja menghabiskan banyak waktu dengan teman sebaya dibandingkan keluarga • Hubungan dengan orangtua pada awal kehidupan menentukan hubungan mereka dengan orangtua pada masa remaja • Konflik dengan orangtua mulain muncul pada masa remaja • keterikatan dengan orang tua selama masa remaja dapat berfungsi adaptif, yang menyediakan landasan yang kokoh dimana remaja dapat menjelajahi dan menguasai lingkunganlingkungan barudan suatu dunia sosial yang luas dengan caracara yang sehat secara psikologis
Hubungan Remaja dengan Teman Sebaya • Waktu remaja mayoritas dihabiskan dengan teman sebaya • Pengaruh teman sebaya mulai menjadi hal yang menekan pada masa ini • Pertemanan mulai memiliki arti yang lebih dalam bagi remaja dibandingkan pada masa kanak-kanak • Remaja dengan konsep diri positif dapat menangkal pengaruh negatif dari pengaruh teman
Perkembangan Seksual Remaja • • • •
Orientasi seksual semakin ajeg Aktivitas seksual meningkat Waspadai penularan penyakit seksual menular Giatkan pendidikan seks bagi remaja