Volume II Tahun I Desember 2008, hal 1-7
Jurnal Ekonomi Pembangunan FE-Unhalu
PROYEKSI PENDUDUK BERLIPAT GANDA DI KOTA BAU-BAU 1) Oleh : Wali Aya Rumbia2) ABSTRAK Indonesia masih merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Laju pertumbuhan penduduk 1,35% rata-rata pertahun dan diperkirahkan akan mencapai 400 juta jiwa pada tahun 2050. (Gambaran penduduk Indonesia di awal millennium III Badan Kependudukan Nasional, Jakarta. 2002.) Untuk itu laju pertumbuhan penduduk masih harus ditekan. Semakin rendahnya tingkat mortalitas sebagai akibat dari meningkatnya kondisi kesehatan masyarakat, hal ini berdampak pada meningkatnya penduduk usia produkti (15 – 64 tahun ) dan penduduk usia lanjut (65+tahun). Meningkatnya penduduk usia lanjud (lansia) maka sasaran pelayanan penduduk perlu diperluas tidak saja pada bayi, balita, dan orang dewasa, tetapi penduduk lansia harus mendapat perlakuan khusus. Kota BauBau merupakan salah satu kota di propinsi Sulawesi Tenggara. Kata kunci: Kota Bau-Bau I. PENDAHULUAN Berdasarkan sensus penduduk tahun 1990, jumlah penduduk Kota Bau-Bau sebanyak 77.224 jiwa meningkat menjadi 120.502 jiwa pada tahun 2000 (sensus penduduk tahun 2000). Laju pertumbuhan penduduk rata-rata selama 10 tahun sebesar 3, 23%. Angka pertumbuhan ini cukup besar karena masuknya migran kembali (pegungsi) asal Maluku dan Timor-Timor. Penduduk tersebut menyebar di 4 kecmatan yaitu : 1 Kecamtan Betoambari 56.792 jiwa 2 Kecamatan Wolio 45.494 jiwa 3 Kecamatan Sorawolio 6.189 jiwa 4 Kecamatan Bungi 12.027 jiwa 1) 2)
Hasil penelitian Dosen Fakultas Ekonomi Unhalu 1
Dari 4 kecamatan tersebut, penduduk terbesar berada pada kecamatan Batoambari dengan jumlah penduduk 56.792 jiwa dan terendah kecamatan Sorawalio 6.189 jiwa.Persebaran penduduk di kota Bau-Bau sampai tahun 2006 sebesar 76.971 jiwa (sumber BPS kota Bau-Bau 2007). Di tinjau dari kondisi geografis kota Bau-Bau terletak di bagian selatan garis katulistiwa antara 50 2`- 50 33` lintang selatan dan diantara 1220 30` – 1220 47` bujur timur. Luas wilayah kota Bau – Bau 221.000 km2 berbatasan sebelah utara dengan kecamatan Kapuntori Kabupaten Buton, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Batauga Kabupaten Buton dan sebelah barat berbatasan dengan selat Buton, dan sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Pasar Wajo. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Data yang digunakan bersumber dari data sensus penduduk tahun 1990 dan tahun 2000. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Aritmetika, metode Geometri, dan metode Eksponensial. III. PEMBAHASAN Perhitungan Angka Pertumbuhan Penduduk di Kota Bau –Bau. Sumber data kependudukan yang dianggap paling lengkap dan akurat adalah sensus. Sensus dilakukan 10 tahun sekali sehingga data yang dibutuhkan secara mendesak untuk suatu kepulawan tertentu sulit diperoleh untuk itu maka dibutuhkan survey. Survey kependudukan yang Lain selain data sensus penduduk. Untuk keperluan perencanaan pembangunan maka data kependudukan sangat dibutuhkan karena penduduk merupakan sebagai subjek pembangunan dan sebagai objek pembangunan. Pertubuhan penduduk disuatu daerah di pengaruhi oleh kelahiran, kematian dan migrasi. Dengan bersumber pada data sensus penduduk tahun 1990 dan sensus penduduk tahun 2000 maka penduduk kota Bau – Bau dapat diproyeksikan dengan menggunakan 3 metode pertumbuhan yaitu metode pertumbuhan Aritmetika pertumbuhan secara Geometri dan pertumbuhan secara Eksponsial. (1) Perhitungan Pertumbuhan Penduduk di kota Bau – bau dengan metode pertumbuhan Aritmetika. Rumus : Pt = Po (1 + rt)
2
Keterangan : Pt = Jumlah penduduk tahun t Po = Jumlah penduduk tahun dasar r = Angka pertumbuhan penduduk t = Waktu Diketahui SP 1990 : Penduduk kota Bau–Bau = 77.224 jiwa SP 2000 : Penduduk kota Bau-Bau = 106.097 jiwa Penyelesainan. 106.92 = 77.224 (1 + rt)
106.092 77.224
1 + r10
=
10 r
= 1,373821 – 1 = 0, 373821 = 0,0373821 = 3,738%
r r
Hasil perhitungan penduduk dengan mengunakan cara aritmetika diperoleh laju pertumbuhan rata-rata pertahun untuk kota Bau-Bau sebesar 3,738%. Pertumbuhan penduduk seperti ini menunjukan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi oleh karena itu perlu ditekan. (2) Perhitungan penduduk di kota Bau-Bau dengan metode pertumbuhan Geometri Dengan bersumber pada data yang sama yaitu data sensus penduduk tahun 1990 dan sensus penduduk tahun 2000, maka dapat dihitung pertumbuhan penduduk dengan cara geometri. Rumus : Pt = Po (1 + r )10 Pt = jumlah penduduk pada tahun t Po = jumlah penduduk pada tahun awal r = angka pertumbuhan penduduk t = waktu Diketahui SP 1990 = penduduk kota Bau-bau = 77.224 jiwa SP 2000 = penduduk kota Bau-bau = 106.092 jiwa Penyelesaian : 106.92
= 77.224 (1 + r )10
(1 + r )
=
10 log (1 + r)
= 1,373821 = log 1,373821
106.092 77.224
3
= 0,137930 log 1 + r 1+r r r
=
0,137930 10
= 0,013793 = 1,032226 = 1,032226 – 1 = 0,032269 = 3,226 %
Hasil perhitungan penduduk dengan cara ini diperoleh laju pertumbuhan penduduk sebesar 3,226%. Hal ini perlu ditekan karena masih menunjukan pertumbuhan yang cukup tinggi. (3) Perhitungan pertumbuhan penduduk kota Bau-Bau dengan cara Eksponensial. Masih mengacu pada data sensus penduduk tahun 1990 dan sensus penduduk tahun 2000 maka dapat dihitung pertumbuhan penduduk kota Bau-Bau dengan cara eksponensial, dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Rumus : pt = po . ert pt = Jumlah penduduk pada tahun t po = Jumlah penduduk tahun dasar e = Angka eskponensial = 2,71829182 Pt = 106.092 Po = 77.224 106.92 = 77.224 . 2,7182918210 r 2,7182918210 r
=
106.092 77.224
= 1,373821 10 r log 2,71829182 = log 1,373821 10 r (0,434295) = 0,137930 10 r
=
0,137930 0, 434292
= 0,317595
0, 317595 10
r
=
r r
= 0,0317595 = 3,175%
Hasil perhitungan menunjukan bahwa terjadi perbedaan antara ketiga cara perhitungan pertumbuhan penduduk . Pertumbuhan penduduk dengan cara 4
eksponensial lebih rendah, yaitu 3,170%.cara aritmetika pertumbuhan penduduk lebihtinggi yaitu 3,738 %. Namun secara umum ketiga cara tersebut sama pertumbuhannya lebih dari 3% dalam jangka waktu 10 tahun antara dua sensus penduduk yaitu sensus tahun 1990 dan tahun 2000. IV. PERKIRAAN PENDUDUK ANTAR SENSUS (SP 1990–SP 2000) DI KOTA BAU-BAU Perkiraan penduduk antar sensus diketahui dengan asumsi pertumbuhan penduduk linier, dimana setiap tahun penduduk akan bertambah dengan jumlah yang sama. Perkiraan Penduduk Tahun 1997 Pm = Po +
m (Po – Pn) n
Pm = jumlah penduduk antar sensus (yang dicari) Po = jumlah penduduk tahun awal/tahun dasar Pn = jumlah penduduk pada tahun n m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui Berdasarkan data sensuspenduduk yang diketahui maka dapat diperkirakan dengan mengunakan rumus tersebut. Sp 1990 = 77.224 (Po) Sp 2000 = 106.092 (Pn) Penduduk tahun 1997 adalah :
1997 − 1990 .(106.092 – 77.224) 2000 − 1990 = 77.224 + ± (28.868)
Pm = 77.224 +
= 77.224 + 20.207 = 97.432 Berdasarkan sensus penduduk tahun 1990 dan sensus penduduk tahun 2000 maka pendudu kota Bau-Bau antar sensus yaitu tahun 1997 berjumlah 97.432 jiwa. Perkiraan penduduk Kota Bau-Bau sesudah sensus penduduk tahun 2000 (Sp 2000) Perhitungan penduduk sesudah sensus, asumsinya pertumbuhan penduduk dianggap linier. Rumus :
5
n+m . ( Pn – Po ) n
Pm = Po +
Dimana : Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasi Po = jumlah penduduk pada tahun dasar Pn = jumlah penduduk pada tahun n m = selisih tahunyang dicari dengan tahun n n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui Dicari jumlah penduduk kota Bau-Bau tahun 2006 Po = 77.224 jiwa Pn = 106.092 jiwa Pm = 77.224 +
(10 + 6) . (106.092 – 77.224) 10
= 77.224 + 1,6 (28,868) = 77.224 + 46188,8 = 123412,8 = 123,413 jiwa Penduduk kota Bau-Bau sesudah sensus penduduk tahun 2000 yaitu tahun 2006 adalah 123,431 jiwa. Selama 6 tahun diperkirakan penduduk kota Bau-Bau bertambah sebesar 123,413 – 106.092 jiwa = 17.321 jiwa V. PROYEKSI PENDUDUK KOTA BAU-BAU AKAN BERLIPAT GANDA Penduduk kota Bau-Bau pada tahun 1990 = 77.224 jiwa Penduduk kota Bau-Bau pada tahun 2000 = 106.092 jiwa Laju pertumbuhan penduduk
: 3,738 % (cara aritmetika) : 3,226 % (cara geometri) : 3,175 % (cara eksponensial)
Dengan menggunakan rumus : Pt = Po . e rt Maka dapat diproyeksi penduduk berlipat ganda sebagai berikut : P1/Po = 2 P1 = 2 Po Pt = 2 Po Pt/Po = 2 2 = e rt Pt = Po . e rt log 2 = rt . log e 0,301029995 = 0,01 . t . 0,434294189 0,01 . t
=
0,301029995 0, 4342944189 6
= 0,6931475 t = 69,31475 t = 69,3 atau 70 tahun Jika laju pertumbuhan penduduk 1% maka penduduk akan berlipat ganda dalam kurun waktu 70/1 = 70 tahun. Dengan tiga cara perhitungan pertumbuhan penduduk kota Bau-Bau akan berlipat ganda - Cara aritmetika : 70/3,738 = 18,726 tahun atau 19 tahun - Cara geometri : 70/3,738 = 21,698 tahun atau 22 tahun - Cara eksponensial : 70/3,173 = 22,061 tahun atau 22 tahun
VI. PENUTUP Kesimpulan Laju pertumbuhan penduduk rata-rata pertahun selama 10 tuhun antara dua sensus penduduk yaitu sensus penduduk tahun 1990 dan sensus penduduk tahun 2000. dengan mengunakan tiga cara perhitungan pertumbuhan penduduk diperoleh hasil perhitungan hampir sama untuk ketiga cara tersebut yaitu antara 3,1 – 3,7%. Penduduk kota Bau-Bau diproyeksikan akan berlipat ganda membutuhkan waktu 19 tahun – 22 tahun, Saran Berdasarkan data yang ada laju pertumbuhan penduduk cukup tinggi, oleh karena itu laju pertumbuhan penduduk perlu ditekan, sehingga di masa datang tingkat pertumbuhan penduduk dapat menurun. DAFTAR PUSTAKA -
-
Biro Pusat Statistik Kota Bau-Bau Tahun 2007 Faturochman dkk, Dinamika Kependudukan dan Kebijakan, Universitas Gaja Mada 2004 Pollard, Teknik Demografi, PT. Bima Aksana, Jakarta 1989 Ritonga Abdurrahman dkk, Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001 Singarimbun, Marsi, Penduduk dan Pembahan pustaka pelajar, 1996
7