Manajemen
Pengelolaan
PROYEKPERCONtOHAN
Wakaf Produktif
I
Kementerian Agama RJ Direktorat Jenderal Bimbingan Makyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan W'akaf Tahun 2011
KAT A PENGANTAR DIREKTUR
PEMBERDA YAAN W AKAF
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat menerbitkan buku Manajemen Pengelolaan Proyek Percontohan WakafProdukitf. Sejak tahun 2005 Kementerian Agama telah memulai satu program untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berbaris Islami melalui perangkat perwakafan. Program tersebut dinamakan Bantuan Pemberdayaan TanahWakafProduktif yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).Program tersebut bertujuan untuk memajukan kehidupan sosial ekonomi masyarakat agar dapat lebih mandiri. Penerbitan buku ManajemenPengelolaanProyek Percontohan Wakaf Produktif merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk menstandarisasi manajemen pengelolaanproyek percontohanwakaf produktif dalam rangka mensukseskanprogram bantuan pemberdayaan tanah wakaf produktif untuk mencapai proyek percontohan wakaf produktif yang profitable, tnsioner, prospektij, dan transparan. Buku Manajemen Pengelolaan Proyek Percontohan Wakaf Produktif diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi para Nazhir wakaf produktif, Kata Pengantar
[}I]
khusunya para Nazhir menerima produktif, sehingga dapat meningkatka profesionalitas Nazhir wakaf produktif.
tuan wakaf kualitas serta
Semoga Allah SWT senantiasa m bimbing kita dalam memajukan perwakafan di Indon sia.
,;;'f(' _
___
~ __fi)
. Sutami, .Pd.I NIP 1955122819 10310041
[8
Kata Pengantar
SAMBUTAN DIREKTUR BIMBINGAN
JENDERAL
MASYARAKAT
ISLAM
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang dengan izin, ridha dan karunia-Nya kita dapat menerbitkan buku Manajemen pengelolaan Proyek Percontohan Wakaf Produktif. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Agama dewasa ini adalah mengkampanyekan paradigma baru wakaf, dimana wakaf harus ditempatkan sebagai instrument yang dapat mensejahterakan rakyat baik dari segi ekonomi maupun religius, Untuk itu, Kementerian Agama memberikan stimulus berupa bantuan pemberdayaan wakaf produktif kepada Nazhir (pengelola tanah wakaf) yang memiliki potensi ekonomi tinggi sebagai proyek percontohan wakaf produktif agar dapat memberikan manfaat kepada mauquf alaih untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Buku ini diharapkan dapat dijadikan suatu pedoman oleh Nazhir percontohan wakaf produktif dalan mengelola dan mengembangkan tanah wakaf dalam bingkai manajemen aplikatif sehingga dapat meniadi contoh bagi tanah wakaf lainnya yang dapat memajukan perwakafan di Indonesia.
Sambutan Dirjen
8
Semoga Allah SWT memberkati upaya yang kita lakukan. Amin
o
Sarnbutan Dirjen
niat baik dan
Daftar lsi Pengantar Direktur Sambutan Dirjen.............. Daftar Isi........................................................................ Bagian 1
iii v vii
Pendahuluan............................................... 1 A. Latar Belakang B. Pengertian Manajemen.............
Bagian 2 Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif A. Definisi Manajemen Strategik.... B. Memahami Teori 5 Forces Porter C. Aplikasi Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif............. Bagian 3 Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif A. Pengertian Manajemen Pemasaran B. Tahap Perencanaan Manajemen Pemasaran Perc onto han Wakaf Produktif C. Tahap Perumusan Strategi Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif Oaf tar lsi
1 5 11 11 12 16 19 19
23
27
GJ
· D. Tahap Eksekusi Strategi M Pemasaran
ajemen 35
Bagian 4 Manajemen Sumberdaya Ma usia Percontohan Wakaf Produk .
53
A~~~'.i.~:~~~.e~~~r~:~~... 53
~::~~~~.~~~~~.~ ..t~.... .:
B. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung
56
Bagian 5 Manajemen Keuangan Serta ola Pelaporan Keuangan Percont han Wakaf Produktif
87
A.Pengertian Manajemen Keu gan....... 87 B. Fungsi Manajemen Keuang 89 C. Lingkungan Keuangan........ 92 D. Aktivitas Manajernen KeuJgan 93 E. Financial Statement.............. 101 F. Analisis Laporan Keuang 102 G. Laporan Keuangan 105 Oaftar Pustaka
119
Tim Penyusun
~................. 121
I viii I
Daftar isi
~
BAGIANl
~
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keadaan ekonomi global yang fluktuatif turut mempengaruhi keadaan ekonomi makro nasional yang berdampak pada timbulnya permasalahan sosial yang sangat pelik. Tingkat pengangguran terus bertambah yang ditandai dengan melemahnya sektor riil, keterbatasan sumber daya manusia, tingkat inflasi yang fluktuatif dan sebagainya sehingga dapat menjadi faktor penghambat bagi pembangunan bangsa. Pemerintah cukup berhasil dalam rnenekan darnpak perekonornian global, terbukti dengan stabilnya keadaan ekonomi makro akhir-akhir ini. Akan tetapi terdapat kekhawatiran bahwa stabilnya ekonomi makro saat ini merupakan surnbangsih perturnbuhan pasar modal Indonesia yang cukup pesat yang dapat menjerumuskan bangsa ini ke dalarn sistim ekonomi liberalis-kapitalis terselubung, di mana kekuatan Pendahuluan
[JJ
ekonomi hanya dimiliki oleh para
Jmodal. Tanpa
adanyadukungansektorriil/ mikrOdal;1 pembangunan nasional sudah tentu akan menimb lkan ketidakstabilan perekonomian bangsa walaup pemerintah sudah berupaya secara optimal dal membangun perekonomian mikro, akan tetapi h mbatan yang dihadapi pemerintah sangat berat dan p nuh rintangan. Dibutuhkan upaya-upaya swadaya rna yarakat dalam membangunekonomimikrosehinggada at menyokong fundamen perekonomiannasional. Dalam menyongsong era perd gangan bebas dunia yang sudah di ambang mata, b gsa Indonesia harus mempersiapkan diri dalam selur aspek agar dapat bersaing dalam kancah pers ingan global, sehingga kita dapat menjadi tuan r ah di negeri sendiri. Bila kita lihat keadaan perekon mian saat ini, bangsa ini dapat dikatakan belum siap dalam menghadapi perdagangan bebas terbukti den an runtuhnya sektor riil semenjakdiresmikannyaperd gangan bebas antara RRC-ASEAN(CAFTA),di mana roduk dalam negeri tidak mampu bersaing, baik ku litas maupun harga dengan produk China yang ber ampak pada banyak ditutupnya pabrik-pabrik se . gga terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif. Permasalahan perekonomian t rsebut juga berdampak pada keadaan perekonomi umat Islam diperparah dengan minimnya sumbe daya dari umat Islam itu sendiri, sebagai gam aran, bahwa perekonomian Indonesia bertumpu PTa kekuatan pasar modal, di mana lebih dari 85 % per utaran uang
[JJ
Pendahuluan
di Indonesia merupakan sumbangsih dati kegiatan pasat modal dan lebih dari 90 % kekuatan pasar modal dikuasai oleh asing dan non muslim. Sebagai mayoritas di Indonesia hal ini sangatlah ironis terlebih dengan begitu banyaknya potensi ekonomis dati umat Islam yang belum tersentuh dan tergali dengan baik. Ajaran Islam memiliki instrumeninstrumen perekonomian yang bertujuan untuk mensejahterakan umatnya yang lebih dikenal sebagai ekonomi yang berdasar syar'i, salah satunya adalah wakaf. Didasarkan potensi wakaf di Indonesia yang sangat luar biasa serta faktor urgensi adanya manajemen wakaf yang profesional, maka pada tahun 2004 dilahirkanlah Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf diikuti lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006tentang pelaksanaan UU No.41. Sejak tahun 2005 Departemen Agama telah memulai suatu program yang bertujuan untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berbasis lslami melalui perangkat perwakafan. Program tersebut dinamakan : Bantuan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif yang bersumber dari APBN. Program tersebut bertujuan untuk memajukan kehidupan sosial ekonomi masyarakat agar dapat lebih mandiri. Sejak tahun 2005 Depag telah memberikan bantuan kepada tanah-tanah wakaf yang memiliki potensi ekonomi tinggi yang tersebar di 2210kasi di 11 provinsi. Tanah-tanah wakaf yang diberikan bantuan untuk memberdayakan tanah wakaf agar dapat lebih Pendahuluan
[JCJ
produktif memanfaatkan dana bantuan rsebut dengan membuka unit-unit usaha dalam berbag i bidang, yaitu: pertokoan, Rumah Sakit, Pendidikan, S BU, Swalayan dan sebagainya. Dalarn mengelola sebuah unit us ha dibutuhkan model pengelolaan atau model manaje en yang efektif dan efisien yang disesuaikan dengan ebutuhan unit usaha tersebut. Model manajemen y g efektif dan efisien mutlak harus dilakukan oleh ara penerima bantu an pemberdayaan tanah wakaf roduktif derni mencapai unit usaha yang sehat, prospe tif, tranparan, visioner dan professional. Sudah barang tentu bantuan g diberikan oleh Kemenag tidakIah cukup untuk m mbangun unit usaha yang prospektif. Unit usaha meme lukan sumbersumber lain untuk memajukan unit sahanya, baik dalam hal financial (permodalan), SDM s rta kerjasamakerjasarna lainnya dengan pihak lain (b ik pemerintah maupun swasta). Untuk berrnitra dengan piha lain, para penerima bantuan (proyek percontoha ) harus dapat menyakinkan pihak-pihak lain terseb t serta dapat meyakinkan masyarakat sekitarnya bah a unit usaha wakaf yang dikelola memang merniliki po ensi yang luar biasa. Untuk itulah perangkat manajemf dibutuhkan untuk memajukan unit bisnis serta dap t meyakinkan para stakeholder lain agar fungsi dari tana wakaf dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar sert memberikan kerja sarna mutualisme dengan piha pemerintah maupun swasta.
[3J
Pendahuluan
B. Pengertian
Manajernen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno menagemeni, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Pollet. misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan rnanajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tug as yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Sebelum abad ke-20,terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan' berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smithmengatakan bahwa dengan sepuluh orang masingmasing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri Pendahuluan
IT]
menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerja hebat bila mereka mampu mengha peniti sehari. Smith menyimpulkan b kerja dapat rneningkatkan produktivi
, sudah sangat ilkan sepuluh wa pembagian as dengan (1)
rneningkatnya keterampilan dan kece atan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang t rbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptak n rnesin dan penemuan lain yang dapat menghemattEaga kerja. Peristiwa penting kedua yang empengaruhi perkembangan ilmu manajemen a alah revolusi industri Inggris.RevolusiIndustrimen~ i dimulainya penggunaan mesin, menggantikan te~aga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiat~ produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus I yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakiba~kan manajermanajer ketika itu membutuhkan te10· yang dapat membantu mereka meramalkan permin aan, memastikan cukupnya persediaan bahan bak , memberikan tugas kepada bawahan, rnengarahkan k giatan seharihari, dan lain-lain, sehingga ilrnu mtajamen mulai dikernbangkanolehpara ahli. PengertianManajernenMenurutJ esA.F.Stoner adalah suatu proses perencanaan, penlgorganisasian, kepemimpinan,dan pengendalian upayt dari anggota organisasiserta penggunaan sumua sunrer daya yang ada pada organisasiuntuk mencapai tuj an organisasi yang telah ditetapkansebelumnya. Pengertian Manajernen Menurut Mary Parker Folletadalah suatu seni,karena untuk m akukan suatu
m
Pendahuluan
pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus. Bagan Sub IImu Manajemen
STRATEGIC MANAJEMEN
FINANCE MANAJEMEN
Penjelasan : • P (Planning) 0 (Organizing) A (Actuating) C (Controling). • Cabang ilmu manajemen : Manajemen strategik, management pemasaran, manajemen keuangan, manajemen SDMdan manajemen operasional. • Manajemen pemasaran, keuangan, SDM serta operasional merupakan functional management dari manajemen strategic. Pada umumnya, dalam pengelolaan unit bisnis terdapat 4 elemen perangkat manajemen, yaitu : 1. ManajemenStrategic; Manajemen strategic merupakan suatu perangkat untuk merencanakan dan mengeksekusi suatu rencana bisnis baik jangka pendek maupun jangka Pendahuluan
~
panjang. Manajemen strategic menc kup strategi manajemen secara umum : Keu ngan, SDM, pemasaran, operasional dan sebagain a. Penerapan strategic manajemen bertujuan untu menciptakan suatu ke"khas" an yang dimiliki 01 unit usaha dalam menjalankan bisnisnya. 2.
Manajemen Keuangan dan portofolio· Manajemen Keuangan dan portofoli merupakan perangkat manajemen yang meng lola masalah keuangan dan permodalan unit usaha yang mencakup: penganggaran, pelaporan, serta rencana keuangan (termasuk ekspansi/penge bangan unit usaha dsb) suatu unit usaha.
3.
ManajemenSDM;
$
Manajemen SDMmerupakan perang manajemen yang mengatur masalah human capit atau modal tenaga kerja yang dimiliki unit bis is. Bertujuan untuk mengelola tenaga kerja agar dapat mencapai goal/ tujuan yang sebelumnya tel ditetapkan mencakup masalah: pembinaan dan p ngembangan skil tenaga kerja, penilaian kinerja, si tim reward & punishment, sistim penggajian/ payr 1,dsb. 4.
Manajemen Pemasaran. Manajemen pemasaran merupak perangkat manajemen yang mengelola masal~h pemasaran barang dan atau jasa yang dihasil an oleh unit usaha yang bersangkutan. Fungsi d ri penerapan manajemenpemasaran adalah untuk eningkatkan volume penjualan dari barang dan u jasa yang dihasilkan oleh unit usaha. Selain ir manajemen
[JJ
Pendahuluan
I
pemasaran berfungsi untuk menjaga hubungan dengan pelanggan unit bisnis (customer care), melakukan riset-riset pemasaran untuk menggali
apa yang dibutuhkan oleh pelanggan karena menjagapelanggan lama lebihmurah dibandingkan mencari pelanggan baru. Keunikan Produk Kerja Keras
1
Visi& Misi
Budaya -Organisasi
!
....
/
Opportunity
Diverensiasi & Diversifikasi
Pendahuluan
IT]
I
BAGIAN2
~
MANAJEMEN STRiATEGIK PERCONTOHAN WAKAF PRODUKTIF
I A. Definisi Manajemen
Strategik
Tidak hanya perusahaan/organisasi besar saja yang mempunyai manajem,n strategik, tetapi perusahaarr/organisasi kecilpun sebaiknya dikelola dengan menggunakan manajemen strategik. Manajemen strategik merupakan sekumpulap keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan/organisasi. Dengan demikian manajemen strategik melibatkan pengambilan keputusan berjangka panjang dan rumit serta berorientasilrnasa depan dengan membutuhkan sumberdaya yang besar dan partisipasi manajemen puncak. Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan para perencana di tingkat perusahaan/organisasl unit bisnis dan fungsional serta para perencana pendukung lainnya. Dari penjabaran diatas dapat dirumuskan definisi dari Manajemen Strategik : suatu[ pendekatan untuk Manajernen Strategik Percontohan r'akaf Produktif
[10
mempertemukan keadaan ekstemal dengan keadaan internal perusahaan atau lembaga sedemikian rupa sehingga usahanya menjadi : 1. Berjalan lancar (survive), 2. Bertumbuh (grow), dan 3. Berkesinambungan (sustain). Manajemen strategik dapat diartikan sebagai usaha manajerial menumbuh kembangkan kekuatan perusahaan/organisasi untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan. Terdapat beberapa jenis manajemen strategik, antara lain: 1. Corporate strategic, yang membahas mengenai strategi-strategi korporasi secara lebih makro. Contoh: merger, akuisisi, dan sebagainya. 2. Business strategic, yaitu membahas mengenai strategistrategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Contoh: ekspansi pasar, mengembangkan volume usaha, asset management, dan sebagainya. 3. Functional Strategic, terdiri dari: marketing management,
financial management, operational management, human resourcesmanagement dan sebagainya. B. Memahami Teori 5 Forces Porter Analisis five forces porter meliputi tingkat persaingan dalam industri, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman pendatang baru, dan ancaman produk substitusi.
[JI]
Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif
Faktor penentu utama kemafllPulabaan suatu perusahaan adalah daya tarik industri. Strategi yang tepat bagi sebuah industri harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mencer+an pemahaman yang canggih mengenai aturan marn persaingan yang menentukan daya tarik industri. Aturan main tersebut dikemas Porter dalam lima faktor persaingan (seperti terlihat pada gambar), yaitu: masuknya pendatang baru, ancaman produk substitusi, daya tawar menawar pembeli, day a tawar menawar pemisok dan persaingan dalam industri (Porter: 1985). Pada industri yang berbedai faktor persaingan bisa berbeda karena setiap indJstri itu unik dan mempunyai struktur khasnya masing-masing. Kerangka kerja kelima faktor persaingah memungkinkan perusahaan untuk mengenali dan Imenetapkan faktor yang penting bagi persaingan dalam industrinya, disamping identifikasi dan perumusan strategi yang paling tepat untuk meningkatkar kemampulabaan perusahaan. Adapun kelima faktor persaingan tersebut terlihat pada gambar dibawah ini: I
Manajemen Strategik Percontohan
}vakaf Prod uktif OIJ
1. Persaingan dalam Industri Menurut Thompson dan Strickland III (2005), diantara kelima komponen tersebut, tingkat persaingan antar pemain dalam suatu industri merupakan komponen yang terkuat. Kompetisi dapat meningkat apabila kompetitor melihat peluang untuk dapat lebih memuaskan konsumen maupun tekanan untuk meningkatkan keuntungan serta merebut market share. Selain itu tingkat persaingan antar pemain dalam suatu industri merupakan fungsi dari bagaimana ketatnya kompetitor mengimplementasikan strategi pemasarannya. 2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Menurut Thompson dan Strickland III (2005), pemasok mempunyai posisi tawar yang tinggi atau rendah sangat tergantung pada apakah barang tersebut (termasuk bahan baku) tersedia di pasaran dan kemampuannya untuk memenuhi pesanan pada saat tertentu. Semakin banyak ketersediaan bahan baku semakin melemah pula kekuatan "bargaining" dati pemasok, begitu juga sebaliknya, semakin sedikitj jarang ketersediaan bahan baku semakin kuat pula daya tawar pemasok. 3. Kekuatan Tawar Menawar Pembelij pelanggan Pembeli mempunyai posisi tawar yang tinggi atau rendah tergantung pada banyak faktor, seperti banyaknya jumlah penjual yang bermain dalam suatu industri dan juga faktor harga (porter, 2001). Apabila dalarn suatu pasar yang sarna banyak terdapat pemainj penyedia barangj jasa, maka semakin kuat posisi tawar
o
Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif
I
pembeli dikarenakan pembeli memiliki banyak pilihan dalam menentukan produk mana yang akan dikonsumsi seperti dalam hal harga yang le'ih murah, kualitas pelayanan yang paling baik. Begyu juga sebaliknya, semakinsedikitpemain dalam past yang menyediakan produk yang sarna, semakin mele ah pula daya tawar pembelidikarenakansemakinsediki yapilihanpembeli dalam memilih barang/ jasa yang at an dikonsumsinya. 4. AncamanPendatang Baru Masuknya pemain barn ~ rupakan ancaman terhadap pemain yang sudah ada karena masuknya pemain baru akan menambah supply barang dipasar, sehingga perebutan market share ctkan semakin kuat. Tingginyatingkat persaingan denga masuknya pemain baru tergantung 2 faktor yaitu ha batan masuk dan reaksi yang diharapkan oleh pem in yang sudah ada terhadap pemain baru (porter 2001). 5. AncamanProduk Subtitusi Perusahaan dalam suatu dustri seringkali tidak hanya menghadapi persaing dengan sesama perusahaan dalam industri yang sarna. Persaingan tersebut dapat juga terjadi dengan perusahaan dalam industri yang menghasilkanbarang ubstitusi. Menurut Thompson dan Strickland III (2005, tinggi rendahnya tingkat persaingan dari barang su stitusi tergantung pada faktoratraktiftidaknyabarang ubstitusi;kepuasan konsumen terhadap barang subs tusi tersebut, dan kemudahan konsumen untuk dap t dengan mudah berganti produk. Manajemen Strategik Percontohan
akaf Produktif
QD
C. Aplikasi Manajemen Produktif.
Strategik Percontohan Wakaf
Dalam menjalankan unit usaha percontohan wakaf produktif, hendaknya para nazhirjpengelola terlebih dahulu merumuskan perencanaan secara menyeluruh dalam semua aspek manajemen. Langkahlangkah yang harus dilakukan adalah : 1. Lakukan analisis ekternal dan internal (SWOT). Rumuskan kekuatan yang dimiliki unit usaha dalam bersaing (strength). Rumuskan kelemahan2 organisasi yang dapat menjadi faktor penghambat unit usaha dalam Bersaing (weakness).
Rumuskan peluang-peluang pasar (ceruk pasar) yang dapat dimanfaatkan oleh unit usaha
(opportunity). Rumuskan ancaman-ancaman dari para stakeholder (pesaing, dsb) yang dapat menjadi faktor penghambat dalam usaha (threat). 2. Rumuskan Visi & Misi unit usaha • Visi adalah kemampuan untuk melihat realitas yang kita alami saat ini, untuk menciptakan dan menemukan apa yang belum ada, serta menjadikan organisasi dalam kondisi yang diinginkan di masa datang. • Misi merupakan tahap aksi yang akan dilaksanakan dari visi yang telah ada, guna mencapai suatu tujuan.
~
Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif
3. Canangkan target jangka pendek dan jangka panjang. Dalam mencapai visi unit rsaha, kita harus menjalankan langkah-langkah yang ada didalam misi unit usaha : I • Harus menetapkan target, baik dari sisi profit, pangsa pasar, human capital, keadaan keuangan dan sebagainya. I • Untuk meraih target harus disusun strategi usaha. 4. Rumuskan strategi usaha (bUSin1ss plan) • Tentukan barang &·jasa y~g .dihasilkan, sebisa mungkin harus memiliki kerukan, baik fisiknya maupun pelayannya yang berbeda dengan apa yang pesaing tawarkan. I • Rurnuskan konsep pemasaran dari barang & [asa. (tentukan segmentasi, target, dan posisi pasar serta tentukan strategi pema~arannya). • Rurnuskan rencana organisasi dan SDM. • Rumuskan rencana keuangan dan investasi unit I
usaha.
I
Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif
02J
~
BAGIAN3
~
MANAJEMEN PEMASARAN PERCONTOHAN WAKAF PRODUKTIF.
A. Pengertian Manajemen
Pemasaran
Manajernen pernasaran rnerupakan salah satu kegiatanyang dilakukan oleh perusahaan atau lernbaga dengan tujuan untuk rnernpertahankan kelangsungan hidup perusahaan, untuk berkernbang, dan untuk rnernperoleh keuntungan. Proses pernasaran dirnulai jauh sejaksebelurnbarang-barangatau jasa diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pernasaran harus dapat rnernberikankepuasan kepada konsumen untuk keberlangsungan usaha dan juga untuk rneraih pencitraan positif konsumen terhadap perusahaan atau lernbaga. Secara definisi, Manajemen Pernasaran adalah kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menirnbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
@]
dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980). I Manajemen pernasaran dapat ~ula dikatakan sebagai proses identifikasi kebutuhan konsumen, dalam rangka memilih dan mengemb~gkan produk, menentukan harga, menentukan saluran distribusi serta media penginformasian produk atau promosi, sehingga proses transfer produk dari produksen ke konsumen berjalan dengan baik, sehirigga kepuasan konsumenpun akan tercipta, dan apabila kepuasan telah tercipta, maka tugas dari pemasaran selanjutnya adalah mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen dalam jangka panjang. 1 Tiap
perusahaan
atau
lembaga
merniliki
cara tersendiri untuk memperoleh ~epuasan dari pelanggannya, baik pelanggan lama, pelanggan baru dan calon pelanggannya. Carafara tersebut memiliki keunikan yang disesuaikan de;ngan visi dan misi perusahaan yang biasa disebut dengan konsep pemasaran. Antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya memiliki konsep pemasaran ~ang berbeda, walaupun memproduksi barang atau jasa yang sarna atau berada pada pasar yang sarna. Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan selera pasar yang selalu berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini sangatlah berbeda d1ngan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pad a produk, dan penjualan, dimana jargon "konsumen adalah raja" merupakan jargon yang sangat akrab dalam masyarakat ~
Manajemen Pemasaran Percontohan WakJ.r Produktif.
yang menandakan bahwa dalam dunia bisnis konsumeri/ pelanggan adalah segalanya. Secara definisi, Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonorni dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978). Unsur-unsur yang harus diperhatikan merumuskan konsep pemasaran adalah :
dalam
1. Orientasi kepada konsumen, dengan melakukan serangkaian "marketing research" untuk menggali apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen, sehingga perusahaan dapat menyediakan barang atau jasa yang diinginkan oleh konsurnen. 2. Menyusun kegiatan pemasaran yang terintegral, di mana setiap unsur dari kegiatan pemasaran saling terkait, tidak ada yang berjalan sendiri-sendiri, sehingga akan memudahkan dalam mencapai tujuan dari kegiatan pemasaran tersebut. 3. Kepuasan konsumen, selain untuk memperoleh laba yang maksirnal, semua kegiatan pemasaran harus bertujuan akhir untuk memuaskan konsumennya. Banyak anggapan salah yang masih melekat dalam benak masyarakat pada umurnnya, yang menganggap bahwa pemasaran adalah menjual barang, tidak berbeda dengan kegiatan penjualan/ sales. Sehingga banyak orang yang merasa tidak memiliki bakat dalam menjual sangat menghindari berkarier dalam bidang pemasaran. Apabila seseorang dapat memaharni perbedaan yang ada, maka seseorang tersebut tidak perlu khawatir Manajemen Perna saran Percontohan Wakaf Produktif
IJ2J
dan ragu dalam meniti karier dalam du .a pemasaran, terlebih pemasaran memiliki prospek yang sangat Iuar biasa. Kebutuhan perusahaan akan ahli dalam bidang pemasaran tidak akan pemah surut, begitu juga dalam merintis karier di bidang wirausaha, pemasaran rnerupakan salah satu kunci dari keberhasilan dan kesuksesan dalam dunia wirausaha. Berikut beberapa perbedaan antara pernasaran dengan penjualan.:
I 1.
Terdiri dari serangkaian kegiatan yang dimulai sejak barang/ jasa yang akan dijual/ dipasarkan masih dalam tahap perencanaan.
Hanya kegiatan menjual saja
2.
Bersifat jangka panjang, dengan mempertimbangkan siklus hidup produk/ jasa
Bersifat jetngka pendek, yang terpenting bahwa barang dapat terjual
3.
Tidak berkaitan dengan persediaan/ stock barang
Sangat stok barang
4.
Kepuasan pelanggan menjadi akhir dari pencapaian pemasaran
Barang terjual menjadi akhir tujuan
5.
Penjualan adalah bagian dari pemasaran
I
Manajemen Pemasaran Percontohan
wJaf
dengan
Produktif.
6.
Ada kegiatan setelah Tidak ada kegiatan barang terjual, dalam setelah barang terjual bentuk customer relationship management" yang berfungsi memelihara kepuasan pelanggan untuk meraih loyalitas dari pelanggan II
Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai manajemen pemasaran yang tidak membutuhkan "bakat" dalam menjual, yang dibutuhkan adalah ketekunan, kegigihan, kemauan untuk belajar, serta dapat memahami dan merasakan lingkungan sekitar atau memiliki rasa sensitive yang baik dalam merasakan dan memahami sesuatu. B. Tahap Perencanaan Manajemen Percontohan Wakaf Produktif
Pemasaran
Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan selera pasar yang selalu berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran rnemiliki beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui, harus dipahami dengan baik dan rnendalam sehingga dapat tercipta strategi pemasaran yang jitu dan tepat sasaran. Dalam rnerencanakan suatu konsep perna saran, langkah-Iangkah yang harus dilakukan adalah: A. Melakukan riset pernasaran yang terdiri dari : Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
•
Analisis konsumen & produk / j+a Langkah ini dilakukan dengan melihat kondisi masyarakat disekitar (dilengkapi dengan data statistik, misal data jumlah penduduk sekitar, sebaran penduduk, tingkat !pekerjaan dan pendapatan penduduk-data ~apat diperoleh melalui BPS (Badan Pusat $tatistik) kota/ kabupaten/propinsi yang bersangkutan). Setelah langkah tersebut sUdah!dirampungkan, maka langkah berikutnya yaitu menganalisa prod uk atau jasa apa yang san&at dibutuhkarr/ diapresiasikan oleh masyarakat/lingkungan sekitar sesuai dengan data statistik yang telah diperoleh dan dianalisis. bagaimhna potensi dari produk/ jasa dalam jangka penaek dan jangka panjang. Langkah menganalisis konsumen & produk/jasa ini sangat perlu ~ilakukan untuk mengkonsolidasi kekuatan inte1al yang dimiliki, baik dalam hal produksi (baraJIlg/jasa), SDM, Modal dan sebagainya. Data juga dapat diperoleh mel ,lui penyebaran kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui keinginan dari masyarakat seb1agai konsumen secara riil. Agar memperoleh h,sil yang akurat, tentunya kuesioner dibuat sede~an rupa yang disesuaikan dengan tujuan aPf yang hendak dicapai sehingga dapat diketahui produk apa I yang harus diproduksi/ ditawarkan, bagaimana produk tersebut dapat memehuhi keinginan konsumen, berapa harga yang a~an ditentukan,
I
1
~
I
ManajemenPemasaranPercontohanWfaf Produktif.
bagaimana dengan saluran pernasarannya, layanan seperti apa yang dikendaki konsurnen, serta berrnacarn-rnacarn atribut pemasaran lainnya. •
Analisis Persaingan Langkah ini dilakukan dengan rnelihat kondisi persaingan di daerah/lingkungan yang sarna. Apakah ada pesaing yang bergerak dibidang usaha yang sarna, jika ada bagaimana rnenghadapi persaingan tersebut (hasil analisis dapat dijadikan dasar / formula dalarn penyusunan strategi). Langkah ini sangat perlu dilakukan untuk rnengidentifikasi apakah ada peluang yang dapat dimanfaatkan dan dimaksimalkan serta
apakah ada ancarnan-ancarnan dari pesaing yang bergerak disektor yang sarna (rnisal : teknologi produksi pesaing lebih unggul, harga yang ditawarkan pesaing lebih rnurah, pesaing lebih dapat rnernuaskan kebutuhan pelanggan, letak usaha pesaing lebih strategis, dan sebagainya). Salah satu teori rnengenai persaingan yang sangat terkernuka adalah teori 5 (five) force Porter. • .Analisis Ekstemal &Internal secara Kornprehensif. Perurnusan strategi bisnis dalarn suatu industri mensyaratkan adanya analisis yang rnendalarn terhadap rnunculnya kesernpatan dan ancarnan dari lingkungan. Kinerja suatu perusahaan ditentukan oleh kornbinasi faktor eksternal dan internal. Kedua faktor tersebut harus dipertirnbangkan ketika rnelakukan Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
[JD
analisis situasi. Keseluruhan evaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman perusahaan tersebut disebut analisa SWOT (Kotler, 2003).
Langkah-langkah SWOT adalah :
dalam
menyusun
analisa
1. Susun Konsep analisis internal (Strengthkekuatan, dan weakness-kelemahan). Dalam analisis ini kita dituntut untuk dapat menjabarkan secara .rinci kekuatan dan kelebihan apa yang dimiliki (internal), misal : badan usaha memiliki keunikan tersendiri dibanding badan usaha lain yang bergerak dibidang' yang sama, Unggul
dalam
SDM,
unggul
dalam
inovasi produk, Unggul dalam kualitas produk, unggul dalam permodalan, dan sebagainya. 2. Susun Konsep analisis eksternal (opportunities-peluang, dan threat-ancaman). Dalam analisis ini kita dituntut untuk dapat mengidentifikasi peluang-peluang dalam lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh badan usaha/ perusahaan (memiliki sense of business) serta harus dapat bengantisipasi ancaman pasar yang akan datang dari pesaing. Langkah-langkah di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
QD
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Melaksanakan Analisis Persaingan
Melaksanakan Analisis Internal
Mengevaluasi Kekuatan dan Kelemahan
Melaksanakan Analisis Pasar
Mengevaluasi Peluang dan Ancaman
Menyusun Diagram SWOT
C. Tahap Perumusan Strategi Manajemen Pemasaran
Percontohan Wakaf Produktif Perumusan dari strategi pemasaran dimulai dari pernyataan visi dan misi sampai kepada pemilihan dari segmentasi pasar, pemilihan target pasar dan penentuan posisi pasar untuk produk /jasa yang akan ditawarkan perusahaan kepada pasar/konsumen. Dimana formulasi tersebut merupakan sebuah esensi yang utama dari strategi pemasaran. (yang lebih dikenal dengan STP-Segmentation, Targeting, Positioning) sampai kepada membuat formulasi dari bauran pemasaran yang spesifik. 1. Menentukan Segmentasi Pasar Terdapat beberapa latar belakang kenapa perusahaan dalam menjalankan strategi pemasarannya harus melakukan segmentasi pasar atas produkj jasa yang akan ditawarkan, diantaranya : Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
@]
a. Pasar sangat beragam dan sangat luas. b. Banyaknya jumlah konsumen yang memiliki keinginan yang berbeda-beda akan produk /jasa yang dapat memuaskan keinginnya. c. Kemampuan perusahaan yang sangat terbatas. I d. Perusahaan menginginkan profit. Dalam melakukan segmentasi beberapa tingkatan, yaitu :
11,asar terdapat
I a. Pemasaran Segmen : Segmen : Kelompok besar calon pembeli potensial dalam suatu pasar Iyang memiliki karakteristik yang homogeny. Karakteristik : keiriginan, daya beli, lokasi
geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan pembelian. Titik tengah antara pernasaran individual pemasaran massal. Pemilihan saluran distribusi dan komunikasi yang lebih mudah. Berpeluang menghadapi lebih sedikit pesaing dalam suatu segmen. b. Pemasaran Relung (niche): Relung (niche) : kelompok pembeli potensial yang lebih sempit dibandingkan dengan segmen dengan karakteristik yang Iebih spesifikj khusus. Biasanya merupakan pasar keeil yang kebutuhannya tidak terlayani dengan baik. ~
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Biasanya diidentifikasi dengan cara membagibagi sebuah segmen menjadi sub segmen yang lebih kecil. Biasanya hanya menarik satu atau sedikit pesaing. Pemasar relung dianggap memaharni kebutuhan pelanggan dengan begitu baik sehingga pelanggan bersedia membayar lebih mahaL c. Pemasaran lokal : Pemasaran yang dilakukan untuk satu wilayah geografisj demografis tertentu. Membidik pembeli lokal dan efektif dalam menarik pernbeli lokal.
Sering dikomunikasikan dengan bahasa dan media lokal. Produk didisain dengan gaya lokal. Berpeluang mengakibatkan biaya logistik tinggi. Berpeluang menurunkan citra perusahaan secara umum jika modifikasi produk dan iklan berbeda-beda. d. Pemasaran individual: Pemasaran segmen tunggal. Tingkat segmentasi tertinggi. Disebut juga sebagai pemasaran sesuai pesanan atau pemasaran satu lawan satu. Secara historis merupakan salah satu praktek pemasaran yang paling kuno. Manajemen Pernasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
Banyak dipraktekkan
pada Flemasaran B2B
(business to business). Memerlukan dialog yang lebih aktif dengan pelanggan - memberi peluang lebih besar dalam rancangan produk. Untuk melakukan proses segmentasi pasar dengan mudah, maka langkah-Iangkah yang harus dilaksanakan adalah : a. Melakukan survey: Melakukan wawancara atauI membentuk fokus grup untuk memperoleh gambaran , umum mengenai : motivasi, sikap, perilaku. Menyebar kuisioner resmi untuk mengumpulkan data tentang : Atribut .dari peringkat
kepentingan atribut, Kesadaran merek & peringkat merek, Pola pemakaian produk, Sikap terhadap kategori produk, Kondisi geografis, psikografis dan media grafis responden. b. Melakukan Analisis hasil dari survey Melakukan analisis statistik Iterhadap data yang telah dikumpulkan. Melakukan ana lisis kluster urituk mendapatkan kelompok-kelompok secana maksimal. c. Melakukan pembentukkan segmen pasar. Kelompok segmen dapat dibentuk berdasarkan : (1). Perbedaan sikap, ,(2). Perbedaan perilaku, (3). Perbedaan demqgrafis, (4). Perbedaan psikografis, dan (5). Perbedaan Media penyampaian. ~
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan karakteristiknya yang dominan. Segmentasi harus dilakukan kembali secara periodik karena segmen berubah dari waktu kewaktu. Dasar dari pengelompokkan konsumen adalah :
segmentasi
pasar
a. Geografis. Wilayah Ukurankota Kepadatan penduduk Iklim Topografis b. Demografis Usia Ukuran keluarga Siklus hidup keluarga J enis kelamin Penghasilan Pekerjaan Pendidikan - . Agama Ras Generasi Kewarganegaraan Kelas sosial c. Psikografis
Gayahidup Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
0
Kepribadian Trend pergaulan. d. Perilaku Kejadian Manfaat Status pemakai Tingkat pemakaian Status kesetiaan Tahap kesiapan pernbeli Sikap terhadap produk Dalam menyusun dan menetapkan segmentasi pasar, rnaka hal-hal yang harus diperhatikan agar penetapan segrnentasi menjadi efektif adalah : a. Dapat dilakukan pengukuran atas segmentasi yang telah ditetapkan. b. Dapat diakses, khususnya oleh seluruh sumber daya pernasaran suatu perusahaan. c. Dapat dibedakan. d. Ada tindak lanjut secara konkrit atas segmentasi pasar yang telah ditetapkan (dapat diarnbil tindakan). 2. Menentukan Pasar sasaran (target pasar) Langkah-langkah dalam rnenetapkan pasar sasaran adalah: a. Mengevaluasi segmen pasar. Menilai beragam segmen yang telah diketahui. Daya tarik segmen keseluruhan (ukuran segmen, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomis, dan faktor resiko).
[EJ
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Tujuan dan sumber daya perusahaan yang mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. b. Memilih segmen pasar untuk dijadikan target pasar. Konsentrasi segmen tunggal : Perusahaan memilih sebuah segmen tung gal, contoh: Harley Davidson berkonsentrasi pada motor bertenaga dan berbadan besar, Ferarri berkonsentrasi pada mobil sport dan sebagainya. Spesialisasi selektif.:Perusahaan memilih sejumlah segmen yang berpotensi sebagai penghasil uang, contoh : Pemanis buatan Tropicana, yang menarik segmen kelompok masyarakat yang menginginkan hidup sehat, serta menarik segmen kelompok penderitas penyakit diabetes mellitus, dan sebagainya. Spesialisasi produk Perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang dijual ke beberapa segmen. Dengan spesialisasi produk perusahaan membangun reputasi yang kuat di bidang produk tertentu. Contoh : pabrikan ban merek Bridgestone yang memiliki spesialisasi dalam pembuatan ban, dijual untuk kepentingan pengguna kendaraan pribadi, untuk kepentingan olah raga balapan serta untuk kepentingan industry lain, seperti industry alat berat (traktor, truk dan sebagainya). Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
@]
Spesialisasi pasar: Perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan suatu kelompok pelanggan tertentu. Contoh biasanya dalam segmen relung. Jam tangan merek Rolex berkonsentrasi pada pasar niche yaitu kalangan jetset, selebritis, konglomerat dan sebagainya. 3. Menentukan Posisi Pasar (positioning) Memposisikan produk di dalam pasar dengan menonjolkan ke "khas' an produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Memposisikan produk dalam pasar harus disesuaikan dengan langkah-langkah
di atas.
Contoh
memposisikan
produk adalah : pepsodent- dengan segmen pasar luas, mencakup segala umur. Memiliki target pasar kalangan rumah tangga (keluarga). Memposisikan produknya sebagai pasta gigi untuk seluruh keluarga Indonesia. (biasanya dalam memposisikan pasar selalu dilengkapi dengan jargon-jargon atau motto produk yang bermaksud menggambarkanj mencitrakan suatu produk tersebut.) Kotler berpendapat : "positioning is not what you do to the product, but what you do to the mind.". Pendapat ini bermakna bahwa dalam melakukan positioning, hal yang utama bukanlah apa yang kita lakukan terhadap produkj jasa yang akan kita tawarkan, melainkan apa yang harus kita lakukan agar produkj jasa yang akan kita tawarkan dapat "memasuki" alam pikiran konsumen yang akan kita sasar.
o
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Menurut Brooksbanks (1994),strategi rnenentukan posisi pasar harus terdapat tiga kornponen, yaitu : a. Target konsurnen yang merupakan hasil dari studi/penetapan segrnentasi pasar seperti yang sudah di [elaskan di atas. b. Target pesaing yang merupakan hasil dari studi riset pemasaran mengenai lingkungan eksternal (mengetahui dan mengidentifikasi peluang dan ancarnan serta melakukan analisis 5 forces Porter seperti yang sudah dijelaskan di atas). c. Keunggulan dalam bersaing (competitive advantage), yang juga merupakan hasil dari studi riset pemasaran seperti yang telah dijelaskan di atas. D. Tahap Eksekusi Strategi Manajemen Pemasaran Setelah melakukan tahapan perencanaan dan perumusan, maka langkah selanjutnya dalam mernbuat strategi pernasaran adalah langkah eksekusi strategi yang biasa dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix). Strategi bauran pemasaran merupakan hasil dari perurnusan strategi pemasaran (STP). Strategi ini merupakan penjabaran atau tindak lanjut dari STP, bersifat sangat detail dan aplikatif. Berikut 4 unsur (4P) dalam bauran pemasaran : 1. Product Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar, dimana perencanaan bauran pemasaran diawali dengan mendisain/ merancang suatu Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
penawaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran. Produk dalam pengertian yang luas mencakup apa saja yang dapat dipasarkan, termasuk bend a fisik, jasa, tempat dan gagasan. Kotler (1997)berpendapat bahwa : "produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalarn pasar untuk diperhatikan, dirniliki, dipakai atau dikonsumsikan sehingga dapat rnemuaskan suatu kegiatan atau suatu kebutuhan". Jay&Barry (2006) mengemukakan karakteristik produk fisik yaitu : (1).Tangibleproduct, (2).Consistent product definition, (3). Production usually separatefrom consumption, (4). Can be inventoried, (5). Low customer interaction.
Jay&Barry (2006)mengemukakan bahwa produk merniliki kornponen seperti yang digambarkan dibawah ini: Product
Package
Surnber: Jay & Barry, 2006, Operation Management, 8th edition, Prentice Hall International Inc.
QD
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Gambar di atas menjelaskan bahwa dalam tingkatan pertama produk yang terdiri dari merek apa yang tepat untuk suatu produk, ide apa saja yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan berdasarkan dari kebutuhan dan seIera pelanggan itu sendiri dan juga kompetitor, kemudian bagaimana produk itu dikemas sehingga dapat menghasilkan pengemasan yang dapat menarik pelanggan untuk membeli produk tersebut. Sedangkan pada tingkat kedua, dijelaskan bahwa ide produk terdiri dari bentuk produk itu sendiri, bagaimana kemampuan produk itu dalam menjalankan fungsinya, apa saja kelebihan-kelebihannya, bagaimana kualitas produk tersebut dapat sesuai dengan apa yang diharapkan, dan bagaimana pelayanan purnajual (dalam produk fisik) dapat memuaskan para pelanggannya. Berdasarkan gambar di atas, maka produk terdiri dari 3 dimensi, yaitu merek, ide produk, dan pengemasan, maka dapat disusun dimensi produk beserta indikatorindikator yang di jabarkan pada tabel di bawah ini: Dimensi
Indikator
6 tingkat pengertian rnerek (Kapferer, 1992) 1. Atribut 2. Manfaat Merek (brand) 3. Nilai 4. Budaya 5. Kepribadian 6. Pernakai Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
[}2]
8 dimensi Chase. Et al (2001)
IdeProduk
Kemasan
1. Performance 2. Features 3. Reliability 4. Durability 5. Seroiceabilitu 6. Response 7. Aesthetics 8. Reputation Bentuk dan fungsi kemasan (Kotler, 1997) 1. Perlindungan produk 2. Menyatakan kualitas produk/ perusahaan 3. Menarik perhatian 4. Menjelaskan kemampuan produk 5. Menciptakan keyakinan konsumen 6. Kesan menyenangkan
2. Harga (price) Seluruh organisasi, baik yang berorientasi laba maupun nirlaba menetapkan harga atas produk mereka. Dalam menetapkan harga, diperlukan strategi yang dinamis dan fleksibel yang diperlukan untuk mengantisipasi desakan lingkungan eksternal, seperti permintaan konsumen, persaingan, kondisi makro ekonomi, sosial budaya serta aturan dan perundangan yang berlaku. ~
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Terdapat beberapa pendapat dari para ahli rnengenai tingkatan untuk rnengukur tingkat kepekaan harga pernbeli, Nagle & Holden (1995) rnengidentifikasikan 9 faktor, yaitu : Pengaruh nilai unik : Pernbeli kurang peka terhadap harga jika produk lebih langka. Pengaruh kesadaran akan produk pengganti : Pembeli sernakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak rnenyadari adanya produk pengganti. Pengaruh perbandingan yang sulit : Pernbeli sernakin kurang peka terhadap harga jika rnereka tidak dapat dengan rnudah rnernbandingkan kualitas barang pengganti. Pengaruh pengeluaran total: Pernbeli sernakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut sernakin rendah dibandingkan total pendapatan. Pengaruh rnanfaat akhir : Pernbeli sernakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut sernakin kecil dibandingkan biaya total produk akhimya. Pengaruh biaya yang dibagi : Pernbeli sernakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya ditanggung pihak lain. Pengaruh investasi tertanarn : Pernbeli sernakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva , yang telah dibeli sebelumnya. Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
0
Pengaruh kualitas harga : Pernbeli sernakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut dianggap rnerniliki kualitas, gengsi, atau eksklusivitas lebih. Pengaruh persediaan : Pernbeli sernakin kurang peka terhadap harga jika rnereka tidak dapat rnenyirnpan produk tersebut. Berdasarkan teori ini, rnaka akan dapat disusun dirnensi-dimensi dan indikator-indikator dari harga yang dirasakan oleh konsurnen sebagai berikut : Faktor tingkat kepekaan harga pernbeli Nagle & Holden (1995) Dimensi
~
Indikator
1 Pengaruh nilai unik
Kelangkaan produk
2
Pengaruh kesadaran akan produk pengganti
Keberadaan produk pengganti
3
Pengaruh perbandingan yang sulit
Kernudahan rnernbandingkan kualitas barang pengganti
4
Pengaruh pengeluaran total
Perbandingan tingkat pengeluaran dengan nilai barang yang didapat
5
Pengaruh manfaat akhir
Nilai manfaat produk
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
6
Pengaruh biaya yang dibagi
Adanya subsidi dari pihak lain
7
Pengaruh kualitas harga
kualitas, gengsi, atau eksklusivitas Produk
8
Pengaruh persediaan
Apakah produk dapat disimpan atau tidak
3. Saluran Distribusi (Place) Hampir seluruh perusahaan/ produsen tidak menjual barangnya kepada penggunaan akhir secara langsung dimana diantara produsen dan pengguna aklair terdapat suatu saluran pemasaran. Keputusan
saluran pemasaran merupakan sesuatu yang penting yang harus di arnbil oleh perusahaan dikarenakan saluran pernasaran sangat rnernpengaruhi sernua keputusan pemasaran lainnya. Corey (1991)mendefinisikan: Saluran pemasaran adalah surnber daya eksternal yang utama yang sarna pentingnya dengan sumber daya internal, dimana sistirn ini menggambarkan komitmen perusahaan terhadap perusahaan lainnya yang bergerak dalarn bidang distribusi dan juga komitrnen terhadap pasar yang mereka layani. Kotler (1997)juga berpendapat bahwa :"Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalarn proses untuk meniadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi." Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
0
Banyak alasan bagi perusahaan/produsen untuk menggunakan perantara dalam menjual barangnya. Semua alasan mempunyai tujuan yang sarna, yaitu efisiensi. Saluran pemasaran melakukan tugas memindahkan barang dari produsen ke konsumen, dimana hal ini dapat mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan/ menginginkannya. Kotler (1997) merumuskan diferensiasi saluran distribusi dilakukan dengan 3 dirnensi, yaitu : (1). Jangkauan, (2). Keahlian, dan (3). Kinerja. Dimensi jangkauan meliputi unsur ketersediaan produk atau jasa di suatu tempat pada saat produk atau jasa
itu dibutuhkan, keahlian dan kinerja tertuju pada bagaimana produk atau jasa tersebut disampaikan. Tugas saluran pemasaran adalah memindahkan barnag ataujasa dari produsenke konsumen. Terkait dengan tugas tersebut, saluran memiliki manfaat mengatasi kesenjangan waktu dan ternpat yang memisahkan barang atau jasa dari orang-orang yang membutuhkan atau menginginkan suatu barang Fungsi saluran pemasaran Urnarni (2002: 310) adalah: }>
@]
menurut
Murni
Inforrnasi. Pengumpulan dan penyebaran inforrnasi riset pemasaran mengenai pelanggan, pesaing serta keadaan-keadaan lainnya dalarn lingkungan pasar.
Manajemen Pemasaran PercontohanWakaf Produktif,
);0>
Promosi Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif yang .dirancang untuk menarik pelanggan.
~ Negosiasi Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepernilikian dapat dilakukan. Pemesanan Kornunikasi dari para anggota saluran pernasaran kepada produsen rnengenai minat untuk membeli. ~ Pernbiayaan. Perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk rnernbiayai persediaan pada berbagai tingkat saluran pemasaran. );0>
);0>
Kepernilikan fisik Kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah sarnpai ke pelanggan akhir Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, untuk mengukur sejauh mana saluran distribusi bekerja dengan baik, maka akan dapat disusun dirnensi serta indikator-indikatomya sebagai acuan dalarn melaksanakan strategi saluran distribusi
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
@]
V ARIABEL SALURAN DISTRIBUSI BERDASARKAN PENDAPAT KOTLER (1997) No 1
Dimensi Jangkauan
Indikator 1. Jaringan penjualan tersebar luas 2. Lokasi penjualan mudah dijangkau 3. Memiliki fasilitas pelayanan konsumen melalui teleponjintemet dsb.
2
Kinerja
1. Kenyamanan tempat penjualan 2. Layanan penjualan 24 jam 3. Tersedianya berbagai macam varian produk sesuai keinginan pelanggan 4. Memiliki fasilitas penunjang penjualan
3. Promosi Prornosi rnerupakan salah satu kegiatan dari strategi bauran pemasaran. Tanpa adanya kegiatan prornosi, kegiatan bauran perna saran tidak akan dapat berjalan dengan baik. Bahkan dapat dikatakan bahwa prornosi adalah ujung tornbak dari kegiatan bauran pernasaran, dirnana suatu perusahaari/ organisasi rnencoba berkornunikasi dengan pasar rnengenai produk/ jasa rnereka. Sasaran promosi adalah para konsumen, rnelalui promosi suatu barang diperkenalkan kepada konsurnen sehingga konsumen dapat rnenerima dan rnengakui kegunaan barang yang ditawarkan. [adi titik berat pernberian informasi melalui promosi ditujukan untuk menciptakan kesadaran konsumen tentang suatu barang/ ide sehingga rnereka bersedia
G Manajemen
Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
untuk menggunakan barang tersebut (melakukan pembelian) . Kegiatan promosi memiliki beberapa pilihan media yang dapat digunakan, antara lain melalui media elektronik, media cetak, papan reklame, direct mail, dan sebagainya. Kotler & Armstrong (1991) mengemukakan 3 macam alat dari kegiatan promosi, yaitu : (1). Periklanan, (2). Promosi penjualan, dan (3).Komunikasi (hubungan masyarakat). }>
Periklanan Kegiatan periklanan merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif kepada sasaran pembeli dan masyarakat. Kotler (1997) mendefinisikan periklanan : "Segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.". Periklanan tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan bermotif komersil saja, Pemerintah, serta organisasi-organisasi nirlaba juga sangat membutuhkan kegiatan periklanan yang diberikan ke berbagai masyarakat sasaran. Iklan merupakan cara yang efektif dalam hal biaya, baik untuk membangun preferensi merek, juga untuk mendidik masyarakat sebagai sasarannya. Dalam membuat suatu program periklanan, perusahaan/organisasi harus membuat Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
keputusan-keputusan yang lebih dikenal sebagai 5M (Kotler, 1997) : (a). Mision (tujuan periklanan). Dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu (1). Periklanan informatif, (2)..Periklanan persuasif dan (3) Iklan pengingat. (b). Money (anggaran periklanan) Dengan mempertimbangkan 5 faktor, yaitu (1). Tahap siklus hidup produk, (2). Pangs a pasar, (3).Persaingan. (4). Frekuensi, dan (5). Kemungkinan substitusi produk. (c). Messege (pesan periklanan). Terdiri dari : (1) Gaya, (2). Nada, (3). Format. (d). Media (media yang akan digunakan). Dengan mempertimbangkan efektifitas biaya serta : (1).Jangkauan, (2).Frekuensi, (3). Pengaruh. (e). Meassurement (evaluasi program periklanan). ~ Promosi Penjualan Brattberg & Neslin (1990) berpendapat bahwa promosi penjualan : "Kumpulan kiat insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu prod uk tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang.". Bila iklan menawarkan alasan untuk menggunakanj membeli, maka promosi penjualan menawarkan insentif utuk membeli. Kotler (1997) mengemukakan penjualan : ~
3 kiat promosi
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
(a). Promosi konsumen (sampel, kupon, penawaran pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, percobaan gratis, garansi, promosi berhubungan, promosi silang, pajangan, serta demonstrasi). (b). Promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan, pajangan, barang gratis). (c). Promosi bisnis dan wiraniaga (iklan khusus, kontes wiraniaga, pameran). Pada saat ini, banyak perusahaan yang menghabiskan lebih banyak biaya promosinya untuk promosi perdagangan dibandingkan dengan promosi konsumen, hal ini disebabkan karena meningkatnya konsentrasi kekuatan pembelian ditangan pengecer telah meningkatkan kemampuan pedagang untuk menuntut dukungan financial produsen untuk biaya promosi konsumen dan iklan. Pedagang menjadi lebih tergantung pada uang promosi dari produsen. Produsen juga tidak dapat secara sepihak berhenti menawarkan tunjangan perdagangan tanpa kehilangan dukungan pengecer yang dibeberapa tempat telah menjadi pengiklan utama, menggunakan sebagian besar dana promosi yang diperoleh dari produsenJ pemasok mereka untuk periklanan.
»
KomunikasiJHubungan
Masyarakat (Customer
relationship) Sarna halnya dengan kegiatan periklanan dan promosi penjualan, hubungan masyarakat Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
merupakan kiat pemasaran penting lainnya dimana perusahaan tidak hanya dapat berhubungan secara konstruktif dengan pemasok, pelanggan, dan penyalur saja, tetapi harus berhubungan dalam kumpulan kepentingan masyarakat yang besar. Kotler (1997) mendefinisikan pengertian masyarakat sebagai berikut : "Masyarakat (publik) adalah kelompok apapun yang memiliki kepentingan aktual atau potensi atau pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.". Varadarajan & Menon (1988) mengemukakan kiat-kiat dalam hubungan masyarakat, yaitu : A. Publikasi : Perusahaan sangat bergantung pada materi yang dipublikasikan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran yang mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, laporan berkala, majalah perusahaan serta materi audiovisual. B. Peristiwa Perusahaan dapat menarik perhatian pada produk baru atau kegiatan pemasaran lainnya dengan mengatur peristiwa khusus yang mencakup konfrensi berita, seminar, pameran, kontes & kompetisi dan sebagainya yang akan menjangkau masyarakatsasaran. C. Berita: Menciptakan berita yang mendukung perusahaan serta produknya. D. Pidato : Peran serta top management dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari ~
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
media, serta berbicara dalam momen-mornen tertentu, seperti seminar rnasyarakat, seminar asosiasi dan sebagainya. E. Kegiatan pelayanan masyarakat : Perusahaan memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan perusahaan berdasarkan sebab-sebab tertentu. Saat ini lebih dikenal dengan sebutan corporate sosial responsibility (CSR). F. Media identitas : Menciptakan identitas visual yang dapat dikenali masyarakat melalui logo perusahaan, brosur dan sebagainya. E. Customer Relationship Management
Langkah terakhir yang juga "mernegang peranan penting dalam manajemen pemasaranadalah manajemen hubungan pelanggan yang biasa dikenal dengan sebutan CRM yang saay ini sedang menjadi trend dalarn dunia pemasaran. Inti dari CRM adalah : "rnernpertahankan satu pelanggan lama lebih murah ketirnbang mencari satu pelanggan baru". Dalam CRM unsur-unsur yang harus diperhatikan adalah: 1. Service Satisfaction (kepuasan akan pelayanan) dengan menciptakan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen. 2. Service Loyalty (tingkat kesetiaan akan pelayanan) dengan menciptakan pelayanan yang dapat menciptakan kesetiaan konsumen pada perusahaan, baik kesetiaan akan produk maupun layanannya. Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
Sehingga ke tiga proses tersebut dapat dirangkum dalam bentuk model strategi pemasaran untuk memudahkan kita dalam menentukan langkah demi langkah dalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat.
Analisis struktur dan Kondisi pasar
Perumusan Strategi Mendisain serta merencanakan
strategi
Didasarkan oleh keahlian khusus dalam bersaing an dimiliki
Eksekusi Strategi
Pelayanan puma [ual (After sales services) Customer Relationship management
~
Implementasi strategi serta perkiraan dampak dari implemcntasi yang dilakukan dalam bentuk perumusan bauran pemasaran (marketing mix 4P) :
Penjualan barang/jasa. Dapat secara masal, maupun Memanfaatkan pasar "niche", sesuai produk/jasa Yang ditawarkan kepada konsumen
¢
After sales services
(CRM)
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
~
BAGIAN4
~
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA PERCONTOHAN WAKAF PRODUKTIF A. Definisi dan Pengertian Manajemen SDM A.F Stoner : manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat. MSDM memiliki 5 fungsi operasional, yaitu : •
Fungsi Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan Manajemen Sumberdaya Manusia
IJIJ
yang sesuai kebutuhan perusahaan. (the right man in
the right place) •
Fungsi Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
•
Fungsi Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.
•
Fungsi Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua aspirasijkepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan
•
Fungsi Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja )
Manajemen Sumberdaya Manusia
Paradigma Lama MSDM Manajemen Sumber Daya Manusia yang biasanya disebut manajernen personalia, selama ini memiliki fungsi spesialisasi yang berkaitan dengan kegiatan adaministrasi bagian karwayan, yakni dalam masalah dengan perekrutan, pelatihan dan pengupahan dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan SDM yang baik dapat dipastikan bahwa karyawan yang direkrut telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan bagian produksi, bagian fungsionallainnya dan menerima imbalan yang sesuai. Di sini terlihat bahwa paradigrna lama dari manajemen SDM lebih banyak melayani manajemen fungsional yang lain dalam organisasi, seperti fungsi pemasarna, keuangan, produksi atau lainnya. Dengan berubahnya lingkungan bisnis yang diakibatkan oleh perubahan teknologi serta dampak globalisasi, maka merupakan keharusan bagi manajemen SDM untuk merubah perannya agar memiliki fungsi yang lebih strategi dalam organisasi. Oleh sebab itu departemen SDM harus menajalankan peran baru dan berkerjasama dengan menajer lini lainnya untuk membuat perencanaan secara terpadu yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Perencanaan secara terpadu yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Perubahan (Schuler, 1990).
tersebut terjadi berkaitan dengan
1. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan tingginya tingkat ketidakpastian.
Manajemen Sumberdaya Manusia
[JI]
2. Kemauan beradaptasi secara cepat untuk memprediksi perubahan yang tidak terduga. 3. Peningkatan biaya, karena persaingan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi. 4. Perubahan teknologi yang cepat menyebabkan meningkatnya permintaan karyawan dengan skill yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan. 5. Organisasi lebih kompleks berkaitan dengan prod uk, geografi, fungsi bisnis maupun konsumen (pasar). 6. Respon terhadap kekuatan ekstemal berkaitan dengan perundang-undang dan religulasi, proses peradilan, serta peraturan lainnya. 7. Perubahan struktur organisasi yang lebih fleksibel, lebih rata iflater) menyebabkan jumlah karyawan dan tipe pekerjaan yang dihadapi berbeda. 8. Meningkatnya persaingan dan kerjasama intemasional. 9. Terdapat diversitas dari angkatan kerja. Akibat perubahan-perubahan tersebut, SDM harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk memprediksi perubahan yang tidak terduga dengan perubahan paradigm lama ke paradigma baru karena perubahan tersebut juga, menyediakan kesempatan baik bagi manajemen SDM maupun manajer lini. Paradigma Baru MSDM Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek seperti demografi, geografis, jenis bisnis, lingkungan hidup, serta dampak globalisasi, mengharuskan organisasi untuk beradaptasi secara Manajernen Surnberdaya Manusia
cepat dengan lingkungan yang turbulens dengan bersikap proaktif. Artinya rnanajeman SDM harus marnpu mengantisipasi berbagai perkernbangan yang sedang dan akan terjadi, kernudian rnelakukan berbagai tindakan untuk menjawab tantangan tersebut, yang pada akhimya dapat rnenciptakan keunggulan kornpetitif yang tidak dimiliki oleh organisasi Iainnya, rnengingat bentuk-bentuk kompetisi tradisional seperti biaya produksi rendah, peningkatan teknologi, kecepatan distribusi, efisisensi produk serta pengernbangan produk yang berkualitas akan rnudah ditiru oleh pesaing. Dengan tuntutan seperti ini, rnerupakan keharusan bagi MSDM untuk rnerubah peranannya yang berorientasi pada hasil. Dengan demikian Departernen MSDM harus berperan sebagai mitra bagi manajernen fungsional lainnya atau dengan rnanajer lini, artinya MSDM harus terlibat aktif dalarn perencanaan, pengelolaan serta pengendalian organisasi yang berkaitan dengan alokasi dan pengernbangan SDM. Perubahan peran tersebut dari sistern kerja yang responsive rnenjadi proaktif, dan sktruktur fungsional ke struktur yang lebih fleksibel dan rnelaksanakan kebijakan strategis. Hal ini menjadi sumber daya rnanusia rnernpunyai peran penting untuk kesuksesan bisnis yang dikaitkan dengan peningkatan laba, kernarnpuan bersaing, daya adaptasi juga fleksibelitas.
Manajemen Sumberdaya Manusia
[JD
B. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab MSDM Percontohan Wakaf Produktif 1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja a. Persiapan •
Pengadaan (procurement) Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, & induksi untuk mendapatkan tenaga kerja yang secara efektif & efisien mampu mendukung tercapainya tujuan organisasr/ unit usaha wakaf produktif. Pengadaan tenaga kerja merupakan langkah utama guna mencerminkan berhasil-tidaknya suatu unit usaha wakaf produktif dalam mencapai tujuannya. Jika tenaga-kerja yang diterima berkompeten, maka usaha untuk mewujudkan tujuan relatif mudah. Sebaliknya bila tenaga kerja yang diperoleh kurang memenuhi persyaratan, maka akan sangat sulit bagi unit usaha wakaf produktifn untuk mencapai tujuannya. Pengadaan tenaga-kerja ini harus mendapatkan perhatian yang serius serta didasarkan kepada analisa jabatan (job analysis), uraian pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan (job specification), persyaratan pekerjaan (job requirement) dan evaluasi pekerjaan (job evaluation), bahkan periu juga untuk mempertimbangkan pemerkayaan pekerjaaan (job enrichment), perluasan pekerjaan (job enlargement), dan penyederhanaan pekerjaan (job simplification). Manajemen Sumberdaya Manusia
Perekrutan calon tenaga-kerja hendaknya dilakukan dengan baik agar tenaga-kerja yang diterima sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dilakukannya. •
Analisa J abatan Analisa jabatan (jobanalysis) iniperlu dilakukan agar kita dapat mendesain organisasi & menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan serta evaluasi pekerjaan. Analisa jabatan adalah menganalisis & mendesain pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan. Analisa jabatan akan memberikan informasi mengenai uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bahkan kita juga dapat memperkirakan pemerkayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan, dan penyederhanaan pekerjaan pada masa yang akan datang. Analisa jabatan dapat juga diartikan sebagai informasi tertulis mengenai pekerjaan-pekerjaan apa sa]a yang harus dikerjakan agar tujuan unit usaha wakaf produktif dapat tercapai. Manfaat dari analisa jabatan ini juga akan memberikan informasi tentang: aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia (personnel requirement), perilaku rnanusia, dan alat-alat yang dipergunakan. Pengertian analisa jabatan berbeda dengan motion study Manajemen Sumberdaya Manusia
[JD
(studi gerak). Bila analisa jabatan berupaya untuk menganalisis pekeriaan apa saja yang harus dilakukan dalam suatu unit usaha agar dapat mencapai tujuannya, sedangkan studi gerak tersebut mempelajari gerakan-gerakan yang paling efisien & efektif untuk melakukan suatu pekerjaan. Proses dalam analisis jabatan : 1. Menentukan penggunaan hasil informasi analisa jabatan. Informasi dari hasil analisa jabatan dipergunakan untuk menetapkan job description, job specification, & job evaluation dalam pengadaan tenaga-kerja. 2. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang.meninjauinformasilatar belakang seperti bagan organisasi, bagan proses dan uraian pekerjaan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif analisis, survey, sensus dan sample. Sedangkan teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan juga angket. Data yang terkumpul itu dikualifikasikan, dianalisis dan diaplikasikan di masa yang akan datang. 3. Mengumpulkan informasi analisa jabatan. Mengadakan analisa jabatan secara aktual dengan menghimpun data tentang aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja dan syaratManajernen Sumberdaya Manusia
syarat personil yang akan melaksanakan pekerjaan itu. 4. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan. menyediakan informasi tentang hakikat dan £ungsi pekerjaan. Informasi ini hendaknya diverifikasi dengan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan itu serta atasan langsung dari karyawan yang bersangkutan. Dengan memverifikasi informasi, maka akan dapat membantu untuk menentukan kebenarannya dan melengkapinya secara faktual serta dapat dipahami dengan mudah oleh semua pihak yang berkepentingan. Langkah peninjauan ini juga akan dapat membantu perolehan penerimaan seseorang atas data analisa jabatan yang telah dihimpun dengan memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk memodifikasi uraian tentang aktivitas yang dilaksanakannya. 5. Menyusun uraian pekerjaandan spesifikasi pekerjaan. 6. Meramalkanj memperhitungkan perkembangan unit usaha memperhitungkanj meramalkan perkembangan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, apakah di kemudian hari diperlukan pemerkayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan. Manajemen Sumberdaya Manusia
~
•
Uraian Pekerjaan (job description) Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggungjawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Uraian pekerjaan harus jelas dan persepsinya juga harus mudah untuk dipahami, serta menguraikan hal-hal sebagai berikut: 1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan yakni memberikan nama jabatannya, seperti; rektor, dekan, dosen, kabag administrasi, staf pemasaran, penjaga toko, manajer unit usaha. staf keuangan dan lain-lain. 2. Hubungan tugas dan tanggung-jawab, yakni perincian tugas dan tanggungjawab secara nyata yang diuraikan secara terpisah, agar dapat dengan jelas untuk diketahui. Rumusan hubungan hendaknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang lain baik di dalam maupun di luar organisasi. 3. Standar wewenang dan pekerjaan yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapaioleh setiap pejabat tersebut harus jelas. 4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas seperti alat-alat, mesin-mesin, dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Manajemen Sumberdaya Manusia
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, yaitu hendaknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan aktivitas utamanya. 6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan darimana si petugas dip:romosikan dan ke jabatanmanasi petugas akandip:romosikan. Jadi kesimpulannya adalah bahwa uraian pekerjaan haruslah diuraikan secara jelas agar pejabat yang akan menjabat jabatan tersebut dapat mengetahui tugas dan tanggung-jawab serta standar prestasi yang harus dicapainya. Uraian pekerjaan harus menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan agar penglslan jabatan yang didasarkan pada prinsip apa dan kemudian siapa tidak menimbulkan terjadinya mismanajemen. •
Spesifikasi Pekerjaan (job specification) Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik & kompeten. Pada umumnya spesifikasi jabatan memuat ringkasan pekerjaan yang jelas dan kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku jabatan itu. Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai: 1. Tingkat pendidikan pekerja Manajemen Sumberdaya Manusia
0
2. Jenis kelamin pekerja 3. Keadaan fisik pekerja 4. Pengetahuan dan kecakapan pekerja 5. Batas umur pekerja 6. Menikah atau belum 7. Minat pekerja 8. Emosi dan tempramen pekerja 9. Pengalaman pekerja 10. Modal pekerja b. Rekrutmen Perekrutan (recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja. [ika perekrutan berhasil, maka artinya banyak pelamar yang
memasukkan lamarannya, dan tentu saja peluang untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik semakin terbuka lebar, karena kita dapat memilih yang paling terbaik diantara karyawan tersebut. Perekrutan tenaga kerjaj pelamar dipengaruhi oleh: 1. Balas jasa yang diberikan. [ika balas jasa yang diberikan besar, maka pelamarnya akan semakin banyak. Sebaliknya bila balas jasa yang diberikan kecil, maka pelamar menjadi sedikit. 2. Status tenaga kerja. Jika statusnya adalah untuk menjadi tenaga kerja tetap maka pelamarnya akan relatif banyak. Tetapi bila statusnya adalah sebagai tenaga kerja honorer, maka pelamarnya sedikit. Manajemen Sumberdaya Manusia
3. Kesernpatan prornosi. Jika kesernpatan promosi terbuka lebar rnaka jurnlah pelarnar akan banyak, begitu pula sebaliknya. 4. Job specification. [ika spesifikasi pekerjaannya seclikit, maka orang yang mencoba untuk melamar pekerjaan tersebut akan semakin banyak, begitu pula sebaliknya. 5. Metode penarikan. Bila perekrutan/penarikan terbuka luas melalui media massa atau lain sebagainya, maka pelarnar yang mencoba semakin banyak, sebaliknya. 6. Soliditas perusahaan. Jika soliditas perusahaan cukup tinggi maka pelamarnya banyak, dan sebaliknya. 7. Peraturan perburuhan. Jika peraturan perburuhan longgar rnaka pelamar banyak, dan sebaliknya. Misalnya usia tenaga kerja, dan sebagainya. 8. Penawaran tenaga kerja. Jika penawaran tenaga kerja banyak maka pelamar yang mencoba akan semakin banyak, begitu pula sebaliknya. Proses perekrutan karyawan yang baik adalah sebagai berikut: 1. PenentuanDasar Perekrutan. Dasarperekrutan harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menjabat jabatan tersebut. Job specification harus diuraikan secara terinci & jelas, agar' para pelamar dapat mengetahui kualifikasi-kualifikasi Manajemen Sumberdaya Manusia
@]
yang dituntut oleh lowongan kerja tersebut. Misalnya batas usia, pendidikan, jenis kelamin, kesehatan, dll. Jika spesifikasi pekerjaan dijadikan dasar & pedoman perekrutan, maka karyawan yang diterima akan sesuai dengan uraian pekerjaan dari jabatan atau pekerjaan tersebut. 2. Penentuan Sumber-sumber Perekrutan. Terbagi menjadi dua sumber, yaitu sumber dari dalam perusahaan/organisasi (mutasi) serta sumber dari luar perusahaarr/organisasi. 3. Metode perekrutan yang bisa dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu metode tertutup (perekrutan hanya diinformasikan kepada
orang-orang tertentu saja) serta metode terbuka (diinformasikan secara luas melalui mass media) c. Seleksi Tenaga Kerja Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan. (Hasibuan) Seleksi tenaga kerja bertujuan untuk mendapatkan: 1. karyawan yang qualified dan potensial 2. karyawan yang jujur dan berdisiplin 3. karyawan yang cakap dengan penempatan yangtepat Manajernen Surnberdaya Manusia
4. karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja 5. karyawan yang memenuhi syarat UndangUndang Perburuhan 6. karyawan yang dapat bekerja sarna 7. karyawan yang dinamis dan kreatif 8. karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab 9. karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi 10. karyawan yang mudah dikembangkan dimasa akan datang 11. karyawan yang bekerja secara mandiri 12. karyawan yang mempunyai budaya dan perilaku malu 13. mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan >
Kualifikasi seleksi meliputi : 1. Umur : dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur dalam Undang-Undang Perburuhan. 2. Keahlian : menentukan mampu tidaknya seseorang menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Keahlian meliputi: technical skill, human skill, conceptual skill, kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan serta kecermatan menggunakan peralatan yang dimiliki perusahaan. 3. Kesehatan fisik Manajemen Sumberdaya Manusia
0
4. Pendidikan : merupakan indikator yang mencerrninkan kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. 5. Jenis kelamin : harus diperhatikan berdasarkan sifat pekerjaan, waktu pekerjaan, dan peraturan perburuhan, 6. Bentuk dan tampilan fisik: hanyalah rnerupakan kualifikasi tambahan. Artinya, untuk jabatan tertentu tampang akan turut membantu keberhasilan seseorang dalam tugasnya. 7. Bakat : Orang yang berbakat lebih kreatif rnengembangkan dirinya. 8. Temperamen: adalah pembawaan seseorang yang sulit dipengaruhi oleh lingkungan yang melekat pada dirinya. 9. Karakter : merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat.diubah oleh lingkungan atau pendidikan, 10. Pengalamankerja: Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang telah siap pakai. 11. Kerja sarna: merupakan kunci keberhasilan perusahaan karena sifatnya positif serta berasaskan kernarnpuan. . 12. Kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas pada seseorang. 13. Kedisiplinan 14.lnisiatif dan kreatif: merupakan kualifikasi yang pentingkarena dapat rnembuatseseorang rnandiri dalam menyelesaikan tugasnya. Manajernen Sumberdaya Manusia
Langkah-Iangkah seleksi meliputi : 1. Seleksi surat-surat lamaran. 2. Pengisian blanko lamaran. 3. Pemeriksaan referensi 4. Wawancara pendahuluan 5. Test penerimaan : meliputi Physical test
(medical test), academic test (knowledge test), dan phsycological test. 6. Test Psikologi meliputi : test kecerdasan, test kepribadian, test bakat, test minat, test prestasi. d. Penempatan Banyak orang menganggap bahwa penempatan
merupakan akhir dari seleksi untuk karyawan baru. Tetapi penempatan disini maksudnya bukan untuk karyawan baru saja tetapi juga berlaku untuk karyawan lama yang dirasa memiliki kemapuan untuk menempati posisi atau jabatan tertentu. Dengan kata lain kita dapat melakukan promosi jabatan untuk karyawan yang lama untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar, tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya akan lebih besar pula. Bagi perusahaan juga memperoleh keuntungan dari hal ini karena semakin banyak karyawan ingin memperoleh jabtan tersebut dan berpacu untuk memdapatkannya. Penghargaan kepada seseorang jauh lebih berharga, karena setiap orang ingin dihargai. Dalam organisasi umumnya menggunakan dua kriteria utama Manajernen Sumberdaya Manusia
0
dalarn mernpertimbangkan seseorang untuk diprornosikan yaitu pre stasi kerja dan senioritas. Prornosi yang didasarkan pada prestasi kerja rnenggunakan hasil penilaian atas hasil karya yang sangat baik dalam promosi atau jabatan sekarang. Dan juga perlu adanya analisis yang rnatang terhadap kernarnpuan seseorang dan rnengenai potensi yang bersangkutan. Sedangkan promosi yang didasarkan kepadasenioritas adalah dihitung dari larnanya bekerja. Dan perusahaan rnenernpuh cara ini dengan tiga pertimbangan (Handoko, 2000 : 171 ) yaitu : 1. sebagai penghargaan atas jasa - jasa seseorang paling sedikit dilihat dari segi loyalitas kepada organisasi. 2. Penilaaian biasa bersifat objektif dengan rnernbandingkan rnasa kerja. 3. Mendorongorganisasi untukmengembangkan karyawan untuk diprornosikan. Tetapi cara ini terdapat kelernahan karena karyawan yang paling senior belum tentu karyawan yang produktif. 2. Pelatihan dan Pengembangan. Penggunaan istilah pelatihan (training) dan pengernbangan (development) dikemukakan oleh beberapa para ahli. Pendapat-pendapatnya dapat diketahui sebagai berikut: Dale Yoder menggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan pengawas, sedangkan istilah pengembangan ditujukan untuk pegawai tingkat Manajemen Sumberdaya Manusia
manajernen. Istilah yang dikernukakan oleh Dale Yoder adalah rank and file raining, supennsor training,
dan management development. Edwin B. Flippo rnenggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan pengernbangan ntuk tingkat pimpinan. Istilah-istilah yang dikernukakan olehnya adalah training operative personnel dan
excecutive development. a. Pelatihan Pelatihan rnerupakan proses rnernbantu para tenaga kerja untuk rnernperoleh efektivitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan dating melalui pengembangan kebiasaan tentang pikiran, tindakan, kecakapan, pengetahuan, dan sikap yang layak. Berdasarkan rumusan tersebut, pelatihan merupakan kunci manajemen lini dan staf. Manajemen lini rnerniliki tanggung jawab yang sebesar terhadap penyelanggaraan pelatihan, sedangkan staf mernberi teknis opersaional untuk rnernbantu lini dlam melaksankan fungsinya. Pelatihan berhubungan dengan efektivitas pekerjaan individu tenaga kerja dan hubungan antar tenaga kerja yang dikernbangkan merupakan program untuk memudahkan pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan pelaksanaan pelatihan adalah agar para rnanajer rnendapat pengetahuan tentang sikap dan kelakuan tenaga kerja yang diperlukan agar kondisi perusahaan efektif. Selain tujuan yang ingin dicapai agar pelaksanaan pelatihan dalarn Manajemen Sumberdaya Manusia
0
ilmu pengetahuan, perilaku ini berhubungan erat dengan fungsi pelatihan yang berperan luas dalam pengambangan manajer. Manajer yang moderen berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang meluas di luar pekerjaan. Mereka tidak hanya rnerasa puas dengan perurnusan hubungan antarrnanusia. Kecakapannya harus meliputi kernarnpuan untuk rnenyatakan secara umurn keterangan riset yang pokok serta rnelihat, merasa, dan mernahami antar hubungan dari keanekaragaman perwujudan perilaku individu dalarn pekerjaan. Berbagai metode dapat digunakan dalam program pelatihan. Metode pelatihan yang paling terkenal dan banyak digunakan, antara lain : 1) Metode On The Job Training Hampir 90% dari pengetahuan pekerjaan diperoleh rnelalui metode on the job training. Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah serta praktis. Pegawai mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerjalainyangsedangbekerja,dankemudian mengobservasi perilakunya. Aspek-aspek lain dari on the job training adalah lebih formal dalam format. Pegawai senior rnemberikan contoh cara mengerjakan pekerjaan dan pegawai baru rnemperhatikannya. Metode ini dapat pula rnenggunakan peta-peta, garnbar-gambar, sample-sampel masalah dan mendernonstrasikan pekerjaan agar pegawai Manajemen Sumberdaya Manusia
baru dapat memahaminya dengan jelas. Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang dapat dipelajari dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Manfaat dari metode ini adalah peserta belajardengan perlengkapan yang nyata dan dalam limgkungan pekerjaan atau job yang jelas. 2) Metode Vestibule atau balai Vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau terpisah yang disunakan untuk temp at pelatihan bagi pegawai baru yang akan menduduki suatu pekerjaan Metode ini merupakan metode pelatihan yang sangat cocok untuk banyak peserta (pegawai bam) yang dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang sama. Pelaksanaan metode ini biasanya dilakukan dalam waktu beberapa hari sampai beberapa bulan dengan pengawasan instruktur, misalnya pe;atihan pekerjaan, pengetikan klerek, operator mesin. 3) Metode Demonstrasi dan Contoh Suatu demonstrasi menunjukkan dan merencanakan bagaimana suatu pekerjaan atau bagaimana sesuatu itu dikerjakan. Metode ini melibatkan penguraian dan memeragakan sesuatu melalui contoh-contoh. Metode ini sangatmudah bagimanajerdalammengajarkan
pegawai baru mengenai aktivitas nyata melaui suatu tahap perencanaan dari "Bagaimana dan apa sebab" pegawai mengerjakan pekerjaan Manajemen Sumberdaya Manusia
0
yang ia kerjakan. Metode ini sangat efektif, kaena lebih mudah menunjukkan kepada peserta eara mengerjakan suatu tugas, karena dikombinasikan dengan alat Bantu belajar seperti: gambar-gambar, teks materi, ceramah, diskusi. 4) Metode Simulasi Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk realitas atau imitasi dari realitas. Simulasi ini merupakan pelengkap sebagai tehnik duplikat yang mendekati kondisi nyata pada pekerjaan. Metode simulasi yang popular adalah perrnainan bisnis (bussiness games). Metode IDl merupakan metode pelatihan yang sangat mahal, tetapi sangat bermanfaat dan diperlukan dalam pelatihan. 5) Metode Apprenticeship Metode ini adalah suatu eara mengembangkan ketrampilan (skill) pengrajin atau pertukangan. Metode ini tidak mempunyai standar format. Pegawai peserta mendapatkan bimbingan umum dan dapat langsung mengerjakan pekerjaannya. 6) Metode Ruang Kelas Metode ini merupakan metode training yang dilakukan di dalam kelas walaupun dapat dilakukan di area pekerjaan. Metode ruang kelas adalah kuliah, konferensi, studi kasus, bermain per an dan pengajaran berprogram Manajernen Surnberdaya Manusia
(programmed instruction). Pelatihan karyawan dewasa iru menjadi sangat penting dikarenakan beberapa alasan. Pelatihan dapat mengurangijumlah waktu belajaryang diperlukan karyawan untuk mencapai suatu tingkat atau standar yang telah ditetapkan pada suatu pekerjaan tertentu. Pelatihan bermanfaat bagi karyawan secara individual karena memungkinkan mereka memperoleh tambahan pengetahuan dan ketrampilan dan bahkan mungkin dapat membentuk sikap positif karyawan yang bermanfaat bagi organisasi. Bagi organisasi secara keseluruhan, pelatihan rnernberi peluang
yang lebih baik bagi suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja,baik dari segi jumlah maupun mutunya. Pelatihan karyawan, seperti halnya penempatan karyawan, harus dipandang sebagai suatu proses, bukan sebagai kejadian sesaat (short affair). Pada umumnya dalam seluruh masa kerjanya, karyawan akan dilatih dan dilatih kembaliberkali-kalidari waktu ke waktu. b. Pengembangan. Proses pengembangan terdiri atas tindakan memutuskan kompetensi, ketrampilan atau pengetahuan yang perlu dikembangkan, dan bagaimana mencapainya. Sebagaimana dengan kebanyakankeputusanmaajerial,seorangmanajer harus mengambil keputusan ini berdasarkan Manajemen Sumberdaya Manusia
~
sumber daya dan kesempatan yang tersedia. Tidak ada gunanya merencanakan program pengembangan besar-besaran jika sumber dayanya habis ditengah [alan. Tidak ada gunanya mengirim seorang anggota tim untuk mengikuti kursus pelatihan berbiaya mahal jika ia tidak diberi kesempatan untuk mempraktekkan ketrampilan yang ia peroleh tersebut setelah kembali bekerja. [adi, titik awalnya adalah mengenali status kompetensi pemegang tugas. Kompetensi mana yang diperlukan untuk tugas itu? Ketrampilan mana yang dimilki pemegang tugas, tetapi belum dimanfaatkan? Setelah mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengembangan tersebut,
seorang manajer dapat menyusun suatu reneana pengembangan. Pastikan bahwa reneana tersebut meneakup tindakan-tindakan SMART: spesifik (specific), dapat di ukur (measurable), dapat dieapai (achievable), realistis (realistic), dan terutama tepat waktu (timely). Barangkali sulit mereneanakan pengembangan atau pelatihan untuk waktu yang paling sesuai, tetapi kegiatan-kegiatan yang terlalu eepat atau terlalu lambat akan kehilangan banyak nilai. Berbagai metode dapat digunakan dalam program pengembangan. Metode pengembangan yang paling terkenal dan banyak digunakan, antara lain: a) Metode Understudy Teknik pengembangan understudy serupa dengan metode on the job. Belajar dengan Manajernen Sumberdaya Manusia
berbuat ditekankan melalui kebiasaan. Pada tehnik understudy tidak melakukan tugas secara penuh, tetapi diberikan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam understudy, peserta diberikan latar belakang masalah dan pengalaman-pengalaman tentang suatu kejadian, kemudian mereka harus menelitinya dan membuat rekomendasi secara tertulis tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas unit kerja. Motivasi dan minat kerja pada umunmya tinggi apabila digunakan tehnik understudy. Konsep understudy memungkinkan perencanaan pegawai secara sistematis dan terkoordinasi serta dapat digunakan dengan jarak waktu yang lama. b) Metode Job Rotasi dan kemajuan berencana Job rotasi yang melibatkan perpindahan peserta dari suatu pekerjaan pada pekerjaan lainnya. Kadang-kadang dari suatu penempatan pada penempatan lainnya yang direncanakan atas dasar tujuan belajar. Keuntungan job rotasi adalah antara lain : pegawai peserta mendapatkan gambaran yang luas mengenai berbagai macam jenis pekerjaan, mengembangkan kerjasama antara pegawai, menentukan jenis pekerjaan yang sangat diminati oleh pegawai, mempermudah penyesuaian diri dengan lingkungan tempat bekerja, sebagai bahan pertimbangan dalam Manajemen Sumberdaya Manusia
[2D
menentukan penempatan kerja yang sesuai dengan potensi pegawai. c) Metode Coaching-Counseling Coaching adalah suatu prosedur mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan kepada pegawai bawahan. Peranan job coach adalah memberikan bimbingan kepada pegawai bawahan dalam menerima suatu pekerjaan atau tugas dari atasannya. Counseling merupakan pemberian bantuan kepada pegawai agar dapat menerima diri, memahami diri dan merealisasikan diri, sehingga potensinya dapat berkembang secara optimal dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan penyuluhan pegawai, diharapkan aspirasinya dapat berkembang dengan baik dan pegawai yang bersangkutan mampu mencapai kepuasan kerja. Lain halnya . dengan fungsi pelatihan, arti pentingnya pengembangan manajer baru disadari dan diterima secara luas dewasa ini. Alasamengapa pengembangan sangat penting adalah sarna dengan alas an mengapa pelatihan penting. Jika kita berpendapat bahwa training dan retraining adalah suatu proses terus menerus yang tiada akhimya, maka kita juga harus menerima pendapat pengembangan manajer yang terus menerus; dimana setiap manajer berkembang melalui serangkaian posisi atau jabatan operasional. Pengembangan bukanlah Manajemen Sumberdaya Manusia
sekedar pelatihan. Banyak kesempatan untuk menjalankan pengembangan muncul dari pekerjaan itu sendiri. Lihatlah apa yang dapat ditawarkan pekerjaan tersebut sebelum berinvestasi dalam alternatif-alternatif lain yang mahal dan menyita waktu. Kesempatankesempatan ditempat kerja ini dapat terlewatkan atau diabaikan begitu saja hanya karena mengutamakan penyelesaian pekerjaan tersebut. Mendatangi tempat kerja adalah cara yang sangat baik untuk mempelajari persoalan-persoalan yang ada. Jawaban yang paling sederhana dari pertanyaan mengapa pelatihan dan pengembangan tenaga kerja
harus dikembangkan adalah jika perusahaan tidak mengembangkannya, maka perusahaan akan kehilangan karyawannya. Organisasi yang tidak memberi harapan bagi orangorang yang mempunyai keterampilan kemungkinan hanya akan memiliki staf yang tidak terampilan dan tidak dapat diandalkan. Dalam katakata yang lebih positif, manusia yang berkembang adalah sumber yang lebih berharga Manajer akan memperoleh lebih banyak dari mereka sebagai ganti uang yang perusahaan keluarkan. Pengembangan staf yang ada pun jauh lebih murah daripada merekrut dan mendidik karyawan-karyawan baru. Berinvestasi dalam orang dan pengembangannya akan mengurangi biaya operasi organisasi dan menghasilkan kepuasan Manajemen Sumberdaya Manusia
[22]
pelanggan yang lebih besar. Keputusan yang benar-benar sulit adalah menentukan berapa biaya investasi untuk mengembangkan orang-orang. Makin besar investasi, makin leluasa perusahaan dalam mempekerjakan seseorang, dan mereka makin tertarik rnernasuki persaingan. Setiap organisasi harus menentukan pilihan antara berinvestasi dalam rnanusia dan risiko kehilangan investasi tersebut. Dari sudut pandang langsung perusahaan, pengembangan seseorang di tempat kerja dapat membantunya untuk secara lebih kopeten melakukan pekerjaannya. Ini akan makin meriingkatkan produktivitasnya
sendiri dan produktivitas oragnisasi tersebut. Tanggung jawab untuk mewujudkan pengembangan manusia ini dapat dipandang sebagai suatu yang sangat mirip dengan peran orangtua. Beberapa manajer sangat bersikap mengajari dan keras. Manajer lain bersikap lebih membantu dan mendorong orang untuk mencari jalannya sendiri dan menilai perkembangannya sendiri. [ika anda sudah pernah merasakan orangtua yang baik, besar kemungkinan anda akan berkembangan menjadi individu yang matang, percaya diri, sanggup menguasai diri, dan sanggup mengembangkan diri sendiri. Sarna halnya, jika anda membimbing tim anda dengan cara rnemberdayakannya dan penuh perhatian, kemungkinan besar mereka akan menjadi Manajernen Sumberdaya Manusia
anggota-anggota tim yang berhasil dan percaya diri. Lepas dari kepuasan karena ikut serta dalam pengembangan orang lain, sikap yang positif terhadap perkembangan orang lain ini membantu anda untuk berkinerja lebih baik dan memberi kontribusi yang lebih bernilai. Pengembangan sering diartikan pelatihan dan terlalu sering pelatihan itu berarti kursus. Namun, sebenarnya pengembangan adalah suatu proses yang jauh lebih luas dan lebih kaya daripada hanya mengikuti kursus pelatihan. Belajar seumur hidup yang sesungguhnya dapat terjadi dalam bentuk berbagai cara, lingkungan sosial, hubungan
dan pembicaraan. 3. Penilaian Kinerja Dalam berbagai literatur pengembangan sumber daya manusia, digunakan berbagai istilah untuk kegiatan menilai prestasi kerja pegawai. Mulai dari istilah performance appraisal, employee e:valuation,
performance measurement, employee assessment, performance e:valuation sampai pada employee's performance evaluation. Hasil kerja atau karya pegawai yang dihasilkan dari gabungan atau resultante antara kemampuan serta semangat pegawai merupakan aspek penentu prestasi kerja yang mewujudkan pada kinerja dan produktivitasnya. Dalam kaitannya dengan kebijakan personalia berdasarkan merit system, maka penilaian karya pegawai sebagai "proses sistematik untuk menilai segenap perilaku Manajemen Sumberdaya Manusia
[22]
kerja pegawai dalam kurun waktu kerja tertentu yang akan menjadi dasar penetapan kebijakan personalia dan pengembangan pegawai." Dalam definisi tersebut terkandung maksud bahwa, yang disebut sebagai sistematik adalah terkait dengan adanya kejelasan tujuan, tahap-tahap pelaksanaan, metode serta kurun waktu penilaian pegawainya. Sedangkan yang dimaksud dengan segenap perilaku kerja pegawai adalah meliputi perilaku nampak (covert behaviour) dan perilaku tak nampak (covert
behaviour). Terdapat tujuh metode penilaian kerja : a. Rating Scales Metode ini merupakan penilaian oleh atasan terhadap pegawai yang menjadi bawahannya berdasarkan sifat-sifat atau Karakteristik. Faktorfaktomya Teknis Pelaksanaannya adalah, para atasan mengidentifikasikan serta menentukan faktor-faktor apa yang dianggap penting dari tugas-tugas jabatan yang hendak diukur melalui penentuan parametemya. Terdapat (3) jenis metode rating scale, yaitu: •
Skala grafik, dalam metode ini penilai memberikan tanda (--J;X;O) padaskala penilaian yang merupakan hasil penilaian dan dianggap sebagai posisi setepatnya yang mewakili diri pegawai yang dinilai. Tahap pemilihan faktorfaktor yang harm; diukur dari para pegawai adalah merupakan bagian yang penting dan menentukan dari penggunaan sistem skala Manajemen Sumberdaya Manusia
grafik. Terdapat dua jenis faktor yang lazim dipertimbangkan, yaitu; 1) Sifat-sifat khusus, seperti motivasi dan inisiatif. 2) Kontribusi, seperti jumlah dan mutu kerja. •
•
Skala-multi-step, pada metode penilaian ini para penilai dihadapkan sejumlah kategori alternatif yang harus dipilihnya. Skala penilaian berbasis perilaku (behavioral anchored rating scales/ BARS), yang harus mernformulasikan terlebih dahulu faktor-faktor serta dimensi dari sifat dan karakteristik jabatan ke dalam bentuk perilaku yang bisa diukur dan menjadi dasar penetapan skala penilaian. Skala penilaian berbasis perilaku ini meliputi 2 (dua) jenis yaitu: 1) Skala perilaku harapan (behaviour expectation scales/ BES), dengan dasarnya yang berupa uraian guna membantu penilai untuk merumuskan perilaku pegawai sebagai diatas rata-rata, rata-rata atau di bawah rata-rata. 2) Skala pengamatan perilaku (behaviour observatioan scale/ BOS). Jika kita menggunakan skala BES,maka pengesahan suatu Manajemen Sumberdaya Manusia ~
dasar perilaku di atas titik netral juga narnpak akan mernasukkan perilaku dari titk netral ke atas. Misalkan jika seorang pegawai mendapatkan nilai 6, maka hal itu juga berarti bahwa dia diharapkan untuk rnenunjukkan perilaku taraf 5; 4; dan 3. b. Checklist Pendekatan subyektif lainnya terhadap penilaian pegawai adalah dengan rnenggunakan rnetode checklist yang dapat pula diberi artian sebagai daftar periksa. Dalarn rnetode penilaian ini, para penilai
dihadapkan
pada
daftar
pernyataan
pemyataan khusus berikut pencantuman pilihan nilainya: Contoh Model Forced-Choice Checklist PERNYATAAN
NO
-
1
Biasa memberikan ide yang baik
2
Memiliki minat yang besar dalam bekerja
3
Adil kepada bawahan
4
Memiliki pengetahuan jabatan yangbaik
5
dsb
YA
TIDAK
Manajemen Sumberdaya Manusia
c. Membandingkan antar pegawai. Metode penilaian pegawai dengan cara membandingkan antara satu pegawai terhadap pegawai lainnya terdiri atas 3 (tiga) macam, yakni: • Forced-rank.dalam hal ini penilai diminta untuk membuat urutan atau peringkat (rangking) pegawai yang dinilai, mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi • Paired Comparison, metode ini berkaitan dengan proses pengambilan keputusan oleh penilai. Prosedurnya adalah: Penilai diminta untuk membandingkan setiap pasangan pegawai serta penilai memutuskan siapa di an tara keduanya yang paling menonjoL • Forced Distribution, dengan metode ini para penilai dipaksa membuat pengelompokan para pegawai ke dalam suatu skala prosentase sesuai dengan faktor penilaian prestasi kerja pegawainya. Metode ini bisa digunakan bila: Jumlah pegawai yang dinilai 30 orang atau lebih, Variasi Karkter individunya cukup menonjol (heterogen) serta Kecakapan kerja pegawai diasumsikan membentuk kurva normal. Dengan metode iru kelompok pegawai dibagi-bagi lagi ke dalam urutan Kategori penilaian: lstimewa, di atas rat-rata, rata-rata, di bawah rata-rata, dan buruk d. Critical Incident Metode penilaian pegawa ini melibatkan para atasan yang harus mencatat semua kejadianManajemen Sumberdaya Manusia
~
kritis yang dinilai penting (critical incident) dari perilaku pegawai yang biasa maupun yang luar biasa berdasarkan tampilan kejadian sehari-harinya Misalkan saja untuk tingkatan manajer maka kriteria-kriteria yang dapat dipakai antara lain adalah : 1. Kemampuan merencanakan. 2. Pengambilan keputusan. 3. Kesediaan mendelegasikan wewenang. 4. Pembuatan laporan. 5. Hubungan interpersonal dan sebagainya. kejadian
Untuk peningkatan para staf atau pelaksana, jenis-jenis kriteria yang dapat dipakai adalah dapat berupa:
1. 2. 3. 4.
Tanggung jawab. Prakarsa atau inisiatif. Kerja sama dengan rekan sekerja. Disiplin dan sebagainya.
e. Essay Evaluation Prosedur yang dilakukan metode ini adalah berupa penugasan atau meminta penilai untuk menyusun suatu karya tulis (essay) yang isinya bisa menggambarkan tentang kelebihankelebihan dan kelemahan-kelemahan setiap personil yang dibawahinya. Biasanya uraian tulisan dikelompokkan di bawah topik atau judul tertentu seperti : 1. Prakasa atau inisiatif. 2. Kerja sama. Manajemen Sumberdaya Manusia
3. Pengetahuan jabatan. 4. Hasil kerja dan sebagainya. f. Manajemen berdasarkan sasaran Metode penilaian pegawai yang berorientasi pada hasil akhir atau final result oriented dan disebut MbO ini digunakan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dari metode penilaian lainnya yang lebih berfokus pada proses. Pendekatan penilaian pegawai ini didasarkan pada perumusan sasaran-sasaran prestasi yang umumnya kuantitatif dan dapat diukur serta kerapkali ditentukan bersama oleh atasan dan bawahannya. Prosedur dari metode penilaian MbO ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Setiap bawahan diminta untuk menentukan bagi dirinya sendiri sasaran atau target prestasi kerja jangka pendek beserta caracara bagaimana ia dapat memperbaiki pola kerjanya sendiri serta pola kerja dari unitnya. 2. Atasan dan bawahan bersama-sama membicarakan apa yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut dan untuk menyesuaikan terhadap organisasi sebagai keseluruhan. 3. Pada akhir masa penilaian yang ditetapkan (misalkan 6bulan) mereka bertemu lagi untuk menilai apakah sasaran-sasaran dapat dicapai dengan baik, membahas perihal apa saja yang dapat diperbaiki dan menetapkan sasaranManajemen Sumberdaya Manusia
~
sasaran baru untuk masa penilaian berikutnya. Sebagai upaya untuk saling mengisi, maka atasan menuliskan hasil penilaian yang terperinci mengenai bawahannya dan bawahannya menuliskan prestasi kerja yang dapat atau tidak dapat dicapainya. g. Assesment Center
Assessment center pertamanya berkembang di lingkup militer Jerman pada masa perang dunia II dan bertujuan memilih para calon perwira unggulan yang akan maju ke medan laga. Yang diidentifikasikan melalui metode assessment center secara umu meliputi tiga aspek, yaitu kecerdasan, kepribadian serfa keterampilan manajerial. Metode yang digunakan dalam assessment center adalah berupa: 1. Psychological-test, terdiri atas serangkaian test untuk mengidentifikasi taraf kecerdasan melalui jenis-jenis achievement-test yang mengukur kemampuan numerikal, verbal, daya tangkap, dayanalar serta test kepribadian melalui test-test proyektif dan minat. 2. Simulation execises, terdiri atas beberapa kegiatan simulatif untuk mengidentifikasikan aspek managerial skill pegawai melalui pelaksanaan inbasket exercise yang berisikan berbagai nota dinas, surat perintah, laporan, cacatan telepon yang harus dijawab seluruhnya sekaligus dalam waktu singkat.
Manajernen Sumbetdaya Manusia
~
BAGIAN5
~
MAN~EMENKEUANGAN SERT A POLA PELAPORAN KEUANGANPERCONTOHN WAKAF PRODUKTIF A. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan merupakan manajernen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut rneliputi bagaimana rnemperoleh dana (raising of fund) dan bagairnana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pernilihan sumber-sumber dana untuk rnernbelanjai aktiva tersebut. Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jurnlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pernilihan sumber-sumber dana untuk mernbelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya dari surnber Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
QD
yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan, maupun depresiasi. Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan. Definisi manajemen
keuangan.
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemenperusahaan untuk memperolehsumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkanlaba. Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pernbagian dividen suatu perusahaan (Westondan Copeland,1992:2) Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,penganggaran,pemeriksaan,pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimilikioleh organisasiatau perusahaan. ~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
B. Fungsi Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggungjawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggungjawabnya berlainan di setiap perusahaan. Tugas pokok manajemen keuangan diantaranya meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha serta pembagian deviden. Semua organisasi, mulai dari perusahaan bisnis, organisasi nirlaba sampai dengan pemerintahan harus menjalankan fungsi manajemen keuangan. Dengan demikian tugas pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut untuk memaksimalkan nilai perusahaan atau organisasi.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu : perencanaan dan peramalan, mengambil keputusan investasi dan pembiayaan, berkoordinasi dengan seluruh aspek manajerial dalam perusahaan serta menggunakan fasilitas pasar uang serta pasar modal dalam hal portofolio keuangan perusahaan. Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan (The Main Objective of Financial Management) adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang' saham, bukan memaksimumkan profit. Arti memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab sosial, mengabaikan risiko, dan berorientasi jangka pendek. Sedangkan arti memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai berikut: Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~
1. Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. 2. Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam pengertian akuntansi. Akan tetapi dibalik tujuan terseb'ut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. [ika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sarna sekali. [adi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan -perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham/ pemilik perusahaan tidak mengingkari adanya sosial objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya: 1. Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan. Artinya jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan ~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen. 2. Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan produk juga harus diperhitungkan. Dimana perusahaan yang berhasil selalu menernpatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan. 3. Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan
keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar. 4. Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mernatuhi peraturan tersebut. Tujuan perusahaan pada dasarnya rnemaksimumkan nilai perusahaan pertimbangan teknis sebagai berikut :
adalah dengan
Manajernen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
[}I]
1. Memaksimumkannilai bermakna lebihluas daripada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang. 2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan. 3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam. C. Lingkungan Keuangan
Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan adalah sektor keuangan di bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan (financial markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan instrumen keuangan (financial instruments).
1. Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan aktiva finansial (financial asset) atau sering disebut sebagai sekurities. Sekurities adalah secarik kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku, barang dagangan, merek dagang, dll.) 2. Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembaga intermediari (financial intermediation) dengan mempertemukan unit surplus dengan unit defisit. Contoh lembaga keuangan dalam sistem moneter adalah Bank sentral, Bank pencipta uang giral /bank urnum. Lembaga
QD
Manajemen Keuangan Serta Pala Pelaporan Keuangan
keuangan dan di luar sistem moneter (bank bukan pencipta uang giraljBPR), lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga di bidang pasar modal, dll. 3. InstrumenKeuangan,.contohnya adalah uang, saham, hutang, dan surat berharga di pasar uang dan pasar modallainnya. D. Aktivitas Manajemen Keuangan 1. Konsep Modal Sebelum membahas lebih jauh tentang aktivitas dalam manajemen keuangan, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai Konsep Modal. Dalam ilmu ekonomi, isrilah "capital" (modal) merupakan konsep yang
pengertiannya berbeda-beda, tergantung dari konteks penggunaannya dan aliran pemikiran (school of thought) yang dianut. Secara historis konsep modal juga mengalami perubahari/ perkembangan (lihat Snavely, dalam Encyclopedia Americana 1980:595):Dalam abad ke-16 dan 17 istilah "capital" dipergunakan untuk menunjuk kepada, atau (a) stok uang yang akan dipakai untuk membeli komoditi fisik yang kemudian dijual guna rriemperoleh keuntungan, atau (b) stok komoditi itu sendiri. Pada waktu itu istilah stock" dan istilah "capital" sering dipakai secara sinonim. Perusahaan dagang Inggris yang didirikan dalam masa itu atas dasar saham misalnya, dikenal sebagai "Join Stock Companies" atau "Capital Stock Companies". /I
Adam Smith dalam the Wealth of Nation (1776), juga menggunakan istilah capital" dan "circulating II
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
[2D
capital". Pembedaan ini didasarkan atas kriteria sejauh mana suatu unsur modal itu terkonsumsi dalam jangka waktu tertentu (misal satu tahun). Jika suatu unsur modal itu dalam jangka waktu tertentu hanya terkonsumsi sebagian sehingga hanya sebagian (kecil) nilainya menjadi susut, maka unsur itu disebut fixed capital" (misal mesin, bangunan, dan sebagainya). Tetapi jika unsur modal terkonsumsi secara total, maka ia disebut "circulating capital" (misal tenaga kerja, bahan mentah dan sarana produksi). Pembedaan semacam ini (yang juga masih umum dipergunakan sampai sekarang), mendapat kritik dari Marx (lihat Bottomore 1983:60- 63). John Stuart Mill dalam Principle of Political Economy (1848) menggunakan istilah "capital" dengan arti: (1) barang fisik yang dipergunakan untuk menghasilkan barang lain, "dan (2) suatu dana yang tersedia untuk mengupah buruh. /I
Pada akhir abad ke-19, modal dalam arti barang fisik yang dipergunakan untuk menghasilkan barang lain, dipandang sebagai salah satu di antara empat faktor utama produksi (tiga lainnya adalah tanah, tenaga kerja dan organisasi atau managemen). Para ahli ekonomi neo-klasik pun menggunakan pandangan ini (misalnya Alfred Marshall dalam Principles of Economies 1890). Sekarang, "modal" sebagai suatu konsep ekonomi dipergunakan dalam konteks yang berbedabeda. Dalam rumusan yang sederhana, misalnya Mubyarto memberikan definisi: "modal" adalah barang atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru" ~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
(1973:94).Dalam artian yang lebih luas, dan dalam tradisi pandangan ekonomi non-Marxian pada umumnya, modal" mengacu kepada asset" yang dimiliki seseorang sebagai kekayaan (wealth) yang tidak segera dikonsumsi melainkan, atau disimpan ("saving" adalah "potential capital"), atau dipakai untuk menghasilkan barangjjasa baru (investasi). Dengan demikian, modal dapat berwujud barang dan uang. Tetapi, tidak setiap jumlah uang dapat disebut modal. Sejumlah uang itu menjadi modal kalau ia ditanam atau diinvestasikan untuk menjamin adanya suatu "kembalian" (rate of return). Dalam arti ini modal juga mengacu kepada investasi itu sendiri yang dapat berupa alat-alat finansial seperti deposito, stok barang, ataupun surat saham yang mencerminkan hak atas sarana produksi, atau dapat pula berupa sarana produksi fisikoKembalian itu dapat berupa pembayaran bunga, ataupun klaim atas suatu keuntungan. Modal yang berupa barang (capital goods), mencakup "durable (fixed) capital" dalam bentuk bangunan pabrik, mesin-mesin, peralatan transportasi, kemudahan distribusi, dan barang-barang lainnya yang dipergunakan untuk memproduksi barang/ jasa baru; dan "no-durable" (circulating) capital, dalam bentuk barang jadi ataupun setengah jadi yang berada dalam proses untuk diolah menjadi barang jadi. Terdapat pula adanya penggunaan istilah "capital" untuk mengacu kepada arti yang lebih khusus, misalnya "sosial capital" dan "human capital". Istilah yang pertama mengacu kepada jenis modal yang tersedia bagi kepentingan umum, seperti rumah sakit, gedung sekolahan, jalan raya dan sebagainya; sedangkan istilah yang kedua 1/
fI
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
BJ
mengacu kepada faktor manusia produtif yang secara inherent tercakup faktor kecakapan dan keterampilan manusia. Menyelenggarakan pendidikan misalnya, disebut sebagai suatu investasi dalam "human capital" (Schultz 1961,menurut Mubyarto 1973:98). Para ahli ekonomi non-Marxian - apapun mazhab yang dianutnya - pada umumnya mengikuti pengerianpengertian di atas, sedangkan Marx menggunakan istilah "capital" untuk mengacu kepada konsep yang sarna sekali lain. "Modal" bukanlah barang, melaikan hubungan (produksi) sosial yang menampakkan diri sebagai barang. Memang, berbicara tentang modal berarti berbicara tentang "bagaimana membuat uang", tetapi asset yang "membuat" uang itu mewadahi hubungan khusus antara si pemilik dengan yang bukan pemilik sedemikian rupa sehingga bukan saja bahwa uang "dibuat", tetapi juga bahwa hubungan-hubungan pemilikan pribadi yang melahirkan proses tersebut secara terus-menerus terlestarikan (Bottmore 1983:60). Dengan demikian, "capital" adalah suatu konsep abstrak yang manifestasinya dapat berupa barang atau uang. Karena itu, ia merupakan kategori yang kompleks, yang tidak cukup diterangkan hanya dengan satu definisi. Konseptualisasi Marx mengenai "capital" barangkali dapat dijabarkan secara sederhana dalam enam butir pokok berikut ini (Bottomore 1983:60-63): Pertama, transformasi uang menjadi modal berjalan melalui proses tertentu, terdiri dari dua rangkaian transaksi dalam suasana sirkulasi, yaitu: (1) menjual komoditas (K) dan uang yang diterima (U)
[2D
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
dipakai untuk membeli komoditas lain; dan (2)membeli komoditas untuk kemudian dijual lagi (Secara bagan: K-U-K;dan U-K-U). Kedua, dalam rangkaian transaksi itu faktor "nilai" menjadi penting, sebab terutama dalam U-K-U, transaksi itu hanya bermakna jika jumlah uang pada titik akhir menjadi lebih besar daripada jumlah asal (kalau tidak, ya bagaimana keuntungan dapat diperoleh). Kalau pertukaran itu merupakan pertukaran nilai yang setara, bagaimana tambahan uang bisa diperoleh? Sebaliknya, kalau tidak setara, berarti nilai itu sendiri tidak tercipta. Marx menjawab persoalan ini dengan menerapkan "nilai-guna". Nilai guna mempunyai sifat "menciptakan" nilai tambahan atau "nilai-lebih". Komoditas yang mempunyai nilai-guna seperti itu adalah tenaga kerja. Ketiga,jalur K-U-K,secara tipikal mengacu kepada transaksi pengupahan tenaga kerja. Buruh menjual tenaganya untuk memperoleh sejumlah uang (berupa upah) yang pada gilirannya dipakai untuk membeli barang lain (pangan dan lain-lain kebutuhan) yang diperlukan untuk dapay me-"reproduksi" tenaganya. Karena itu dalam transaksi ini, uang sarna sekali tidak bertindak sebagai modal (Bandingkan dengan Mill di atas). Namun, jika dilihat dari arah transaksi yang terbalik, yaitu dari si penguah, dan "nilai" dimasukan, maka uang di sin dapay disebut sebagai unsur modal yang oleh Marx disebut dengan istilah variable capital (VC) (lihat poin enam di belakang). Tetapi VC dilihat dari si pengupah. Manajernen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
Keempat, sebaliknya, jalur U-K-U meupakan transaksi yang mencakup pembelian sarana produksi yang kemudian diolah menjadi produk yang kmudian dijual untuk memperoleh uang Iebih banyak. [adi, berbeda dengan upah yang dibelanjakan untuk membeli barang yang dikonsumsi dan kernudian lenyap sama sekali, dalam jalur U-K-U ini uang hanya rnerupakan advance" untuk kernudian rnuncul kembali dalam jumlah yang lebih banyak. Disinilah uang ditranformasikan rnenjadi capital dalam suatu proses historis ketika tenaga kerja menjadi komodits - di sini terkait dengan konsep freedom makna ganda). 1/
Kelima, dengan demikian, modal dalam konsep Marx adalah "nilai yang membengkak sendiri" (self expanding value) atau "nilai dalam gerak" (value in
motion). Keenam, ada sepasang konsep Iagi dari Marx yang sering dikacaukan penggunaannya dengan konsep fixed dan circulating capital dari ekonomi nonMarxian, yaitu apa yang disebut constant capital (CC) dan variable capital (VC).Kedua pasangan itu sarna sekali berbeda rnaknanya. CC adalah bagian dari modal yang dikeluarkan (advance) untuk diubah menjadi sarana produksi yang dalam proses produksi tidak rnengalami perubahan nilai. Artinya, "nilai" sarana produksi itu disimpan dalarn "nilai" produk yang dihasilkan, suatu proses pengalihan nilai" melalui proses kerja. Proses produksi adalah transformasi "nilai-guna". Nilai-guna dari barang (sarana produksi) yang diolah, dikonsumsi. Tetapi "niIai" barang itu sendiri dialihkan ke dalam II
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
produk baru. Demikian tentang Cc. VC adalah bagian dari modal yang dikeluarkan untuk diubah menjadi tenaga kerja yang dalam proses produksi kegiatannya menuju kepada dua arah, yaitu produksi nilai setaranya sendiri, dan di lain pihak menghasilkan "nilai-tambah", yang besamya brag am menurut keadaan. Dengan demikian, dalam konsep Marx, unsurunsur modal itu dapat dibedakan menurut dua macam kriteria. Pertama, dari kriteria proses kerja, ada faktor obyektif yaitu sarana produksi, dan ada faktor subyektif yaitu tenaga kerja. Kedua, dilihat dari segi penetapan nilai (valorization), ada constant capital dan ada variable capital. Sehingga disimpulkan bahwa Modal adalah
hutang/kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemilik dan Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar kepada pihak lain sehingga Harta = utang + modal dan Hak = kewajiban. 2. Aktivitas Keuangan a. Aktivitas Pembiayaan ( Financing Activity ) Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk mencari sumber modal (sumber eksternal dan internal) untuk membiayai kegiatan bisnis. 1). Sumber eksternal • Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau modal saham (Capital Stock) yang terdiri dari:
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~
Saham Istimewa (Preferred Stock) dan Saham Biasa (Common Stock). •
Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Shortterm Debt) dan Utang Jangka Panjang
(Long-term Debt). •
Lain-lain, misalnya hibah.
2). Sumber Internal: • Laba Ditahan (Retained Earning) • Penyusutan, amortisasi, dan
Deplesi
(Depreciation, Amortization, dan Deplention) •
Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.
b. Aktiva Investasi (Investment activity) Aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan pemikiran hasil yang sebesarbesamya dan resiko yang sekecil-kecilnya. Aktivitas itu meliputi : 1. Modal Kerja (working Capital) atau harta lancar
(Current Assets) 2. Harta Keuangan (Finanncial assets) yang terdiri : investasi pad a saham (stock) dan Obligasi (Bond) 3. Harta Tetap (real Assets) yang terdiri dari : Tanah, gedung, Peralatan. 4. Harta Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri dari : Hak Paten, Hak Pengelolaan Hutan, Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
c. Aktivitas Bisnis (Business Activity) Aktivitas bisnis adalah kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan barang atau jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba. Aktivitas itu dapat dilihat dari laporan LabaRugi, yang terdiri dari unsur : • Pendapatan (sales atau Revenue) • Beban (Expenses) • Laba-Rugi ( Profit-Loss) E. Financial Statement FAKTORLABABELUMMENCERMINKAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN" Dalam menilai hasil pencapaianj pre stasi perusahaan yang terlihat pad a laporan keuangan perusahaan, pimpinan perusahaan biasanya berorientasi pada laba perusahaan saja. Padahal dari laporan keuangan dapat tercermin berbagai aspekj masalah potensial yang mungkin segera harus ditanggulangi. 1/
Perusahaan dengan laba kecil, namun kondisi keuangan memadai, relatif akan lebih baik dibanding perusahaan dengan laba besar, namun kondisi keuangan buruk. Analisis Laporan Keuangan Cermin Keberhasilan Perusahaan dan Pedoman Perencanaan Perusahaan. Analisis Laporan Keuangan merupakan alat informasi untuk membantu para manajemen dalam mengambil keputusan. Bagi manajemen, perlu dalam rangka mengetahui efisiensi pendayagunaan sumber daya. Bagi bankir, ini sangat penting dalam rangka pemberian kredit baik kredit jangka pendek yang Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
melihat likuiditas perusahaan atau kredit jangka panjang yang menganalisis arus kas. Juga pemilik mencoba melihat profitabilitas dari usahanya dan juga penting mengetahui tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan. Demikian juga calon investor akan mencoba menganalisis trend" dari penjualan, juga kontinuitas dunia usaha serta profitabilitas terhadap komoditi yang akan diinvestasikan. 1/
F. Analisis Laporan Keuangan Untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan, bisa dilakukan dengan analisa laporan keuangan. Analisa yang dilakukan mempunyai tekanan yang berbeda antara kreditor jangka pendek, kreditor jangka panjang dan pemilik perusahaan. Ada yang lebih tertarik pada posisi likuiditas dan ada yang tertarik pada profitabilitas. Alat analisa yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisa rasio dan proporsional. Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu : •
•
Rasio Likuiditaas. Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang sering digunakan dalah current ratio, quick ratio (acid test ratio) dan cash ratio. Rasio Leverage. Rasio uu digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang disupply
11021
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Rasio ini mempunyai beberapa irnplikasi, pertama, para pemberi kredit akan melihat kepada modal sendiri untuk melihat batas keamanan pemberian kredit. Kedua, dengan menggunakan hutang, memberi dampak yang positif bagi pemilik, karena perusahaan memperoleh dana tetapi pemilik tidak kehilangan kendali atas perusahaan. Ketiga, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar dari beban bunga, maka keuntungan bagi pemilik modal sendiri akan menjadi lebih besar. Di dalam praktek rasio ini dihitung dengan dua cara. Pertama, dengan memperhatikan data yang ada dineraca. Kedua, mengukur resiko hutang dari laporan laba rugi, yaitu seberapa banyak beban tetap hutang bisa ditutup oleh laba operasi. Kedua, kelompok rasio ini bersifat saling melengkapi, dan umumnya para analis menggunakan keduanya. Analisa ini terdiri dati Debt Ratio (rasio hutang), Times Interest Karned, Fixed Charger Coverage dan Debt Service Coverage. • Rasio Aktivitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pad a berbagai jenis harta. Rasio ini terdiri dari inventory tum over, periode pengumpulan piutang, fixed asset turn over, dan total asset turn over. • Rasio Profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
•
•
investasi perusahaan. Rasio ini terdiri dari profit margin on sales, return on total asset, return on net worth. Rasio Pertumbuhan. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri. Rasio Penilaian. Rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio resiko dengan rasio hasil pengembalian.
Likuiditas : * Current Ratio
* * * *
* -
Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100 % Acid Test Ratio Aktiva Lancar - Persediaan/ Hutang Lancar x 100% Debt Ratio Total Hutang/ Total Aktiva x 100% Fixed Assets Tum Over Penjualan/ Net Aktiva Tetap Total Asset Turn Over Penjualari/ Total Aktiva Periode Pengumpulan Piutang Piutang/ Penjualan perhari
Profitabilitas : * Profit Margin (Net) Laba Setelah Pajak/ Penjualan x 100% * Return on Total Assets Laba Bersih Setelah Pajak/ Total Aktiva x 100% ~
Manajemen Keuangan Serta Pala Pelaporan Keuangan
* Profit Margin Laba Sebelum Bunga dan Pajak/ Penjualan x 100% * Rentabilitas Ekonomi Laba Sebelurn Bunga dan Pajak/ Total Aktiva x 100% * Return on Net Worth Laba Setelah Pajak/ Modal Sendiri x 100% * Return on Total Asset Laba Bersih Setelah Pajak / Total Aktiva x 100% G. Laporan Keuangan Akuntansi rnerupakan: suatu proses mengidentifikasi, rnengukur dan melaporkan inforrnasi ekonorni, untuk memungkinkan adanya penilaian 1/
dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka
yang rnenggunakan informasi tersebut". (American Accounting Association, 1981:1). Definisi tersebut mengandung arti bahwa: 1. Akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi. 2. Inforrnasi yang dihasilkan diharapkan berguna dalam penilaian dan pengarnbilan keputusan rnengenai kesatuan usaha yang bersangkutan. Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonorni dari suatu kesatuan ekonorni (badan us aha) kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Secara ringkas proses akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut:
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
Pemrosesan dan Pelaporan Pengidentifikasi Dan pengukuran data
1
A
Proses akuntansi Dilakukan secara berulang Maka disebut siklus akuntansi
Laporan Akuntansi
Pemakai informasi akuntansi
t Pengkomunikasian Informasi
Penjelasan gambar: Identifikasi dan pengukuran data Data yang relevan terdiri dari transaksi-transaksi dalam badan usaha. Data yang telah diidentifikasi kemudian diukur (dengan satuan uang) Proses dan Pelaporan Mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran. Semua transaksi dicatat secara kronologis, kemudian digolong-golongkan, misal seluruh biaya untuk gaji dikelompokkan ke dalam satu pos penyajian. Pengikhtisaran adalah menyajikan informasi yang telah digolong-golongkan ke dalam bentuk laporan yang sesuai dengan keinginan. ~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
Laporan Akuntansi Biasa disebut dengan financial statement, yang berisikan Iaporan-laporan akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistim akuntansi. Analisa & Intepretasi Analisis laporan keuangan pada hakekatnya adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain. Gambar siklus akuntansi di atas merupakan suatu standar baku akuntansi yang dipergunakan oleh bad an usaha maupun sektor pemerintahan di seluruh dunia, walaupun terdapat beberapa perbedaan antara sektor bisnis dengan sektor pemerintahan, tapi pada
hakekatnya perbedaan tersebut tidak melanggar standar baku akuntansi yang ada Salah satu tugas penting nazhir sebagai pengelola wakaf produktif adalah membuat laporan keuangan, baik untuk internal badan usaha maupun untuk pihak luar. Laporan keuangan terutama terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi dan laporan perubahan modal yang berisi informasi tentang prestasi badan usaha di masa lamp au dan dapat dipakai sebagai dasar penetapan kebijakan badan usaha di masa yang akan datang. Laporan tahunan merupakan dokumen yang memberikan informasi kepada para stakeholder (pihak terkait) yang disusun sesuai dengan ketentuan dati prinsip-prinsip akuntansi Indonesia. Pad a setiap laporan keuangan harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan dan Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~
tanggal atau jangka waktunya. Semua penggunaan tanda, judul, symbol satuan uang dan garis-garis tertentu dalam laporan keuangan harus disebutkan. Semua itu dikerjakan untuk menekankan bagian-bagian tertentu pada berbagai laporan. Langkah awal dalam menyusun laporan keuangan adalah dengan membuat arus kas operasional badan usaha sebagai sumber data yang nantinya akan dikonversikan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan modal. 1. Arus Kas (cash flow) Arus kas merupakan pencatatan transaksi harian yang disusun secara histories untuk mengetahui jumlah kas yang dimiliki oleh badan usaha. Contoh: LAPORAN ARUS KAS "XYZ" TRIWULAN ..... TGL TRANSAKSI
NOMOR TRANSAKSI
DEBET
KREDIT
KET
Saldo
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
Catatan: • Setiap transaksi harus dicatat dan diberikan kode berdasarkan tanggal transaksi 2. Neraca Keuangan (balance sheet) Untuk mendapatkan informasi lengkap tentang suatu badan usaha selama periode satu tahun, dibutuhkan sebuah neraca. Setiap neraca mencerminkan posisi harta dan kewajiban perusahaan pada saat tertentu. Berdasarkan susunannya, nilai buku dari jumlah harta pada neraca harus sarna dengan nilai buku jurnlah kewajibannya. [umlah harta terdapat dua unsur pokok, yaitu harta lancar (kas, piutang, surat berharga) dan harta tidak bergerak (peralatan perlengkapan, dan asset gedung & bangunan). Kewajiban terdiri dari 2 unsur pokok, yaitu modal sendiri (equity) dan berbagai macam bentuk hutang (hutang dagang, hutang bank, biaya-biaya yang harus dibayar dan hutang jangka panjang). Modal sendiri dapat dipandang sebagai suatu kewajiban oleh karena badan usaha wakaf prod uktif adalah suatu badan hukum yang berdiri sendiri yang mendapatkan modalnya dari bantuan dana yang berasal dari pemerintah lewat Kemenag R.I serta dari instansi lain dan dari masyarakat. Selisih antara harta jangka pendek (harta lancar) dengan kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) disebut modal kerja bersih. Selama harta jangka pendek lebih besar dari kewajiban jangka pendek, badan usaha wakaf produktif dikatakan dalam posisi likuiditas yang baik, karena badan usaha tersebut mampu memenuhi Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
semua kewajiban jangka pendeknya tanpa harus mencairkan harta tetapnya. Di bawah ini akan dijabarkan contoh format dari neraca keuangan beserta penjelasannya : NERACA KEUANGAN (BADAN USAHA ) PERIODE 1 JAN 20XX - 31 DES 20XX (bisa pertahun, pertriwulan, dan perbulan) Harta
Kewajiban
Harta Lancar
Kewajiban Lancar
Kas
Rp. xxx
A)·
Hutang
Piutang
Rp. xxx
B)*
Kewajiban lainnya
Rp. Xxx
ftp~ xxx H)* Rp. xxx
Biaya bunga
I)*
Harta tidak lancar Peralatan
Rp. xxx
C)*
Modal Sendiri (Equity)
Perlengkapan
Rp. xxx
D)*
Modal Sendiri
Rp. xxx
J)*
Bangunan
Rp. xxx
E)*
Deviden
Rp. xxx
K)*
Laba ditahan
Rp. xxx
L)*
TOTALHARTA
Rp.xxx ...... F)*
TOT A KEWAJIBAN
L
Rp. xxx...... M)·
Penjelasan : a). Kas. Nilai kas diperoleh dari nilai akhir arus kas per periodenya. Arus kas merupakan laporan perputaran uang yang terjadi akibat transaksi-transaksi harian yang berkaitan dengan kegiatan operasional bad an usaha (kas masuk dan kas keluar). ~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
Jadi nilai Kas dalam neraca merupakan selisih antara arus kas masuk dengan arus kas keluar yang berkaitan dangan kegiatan operasional dalam jangka waktu tertentu. b). Piutang Nilai piutang dalam neraca keuangan merupakan nilai total piutang yang dimiliki oleh badan usaha dalam jangka waktu tertentu. Piutang merupakan transaksi penjualan kepada pihak lain (konsumen) yang seharusnya menambah kas, tetapi dikarenakan sesuatu hal, pembayaran dilakukan tidak secara
tunaL c). Peralatan Barang-barang yang memiliki masa habis panjang dan mengalami penyusutan dapat digolongkan dalam kategori peralatan. Barang-barang atau bendabenda yang digolongkan ke dalam perala tan adalah : • • • •
Mobil, motor (otomotif) operasional badan usaha. Mesin berat/ mesin ringan yang dipakai untuk operasional badan usaha. Komputer, mesin tik, mesin foto copy, telpon & faximili Peralatan kantor lainnya (meja, kursi, lemari, dsb.)
Pencatatan dilakukan dengan memasukkan taksiran harga beserta besar penyusutannya dalam satu tahun (jika barang/benda sudah ada minimal satu tahun) dan apabila barang baru dibeli kurang Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
Q22J
dari satu tahun maka dicantumkan harga pembelian saat proses pencatatan. d). Perlengkapan Barang-barang yang memiliki masa habis pendek kurang dari satu tahun dan atau langsung habis pakai dapat digolongkan dalam kategori perlengkapan. Barang-barang atau benda-benda yang digolongkan ke dalam perlengkapan adalah : • •
Alat tulis kantor Perlengkapan penggandaan (tinta printer, tinta toto copy, dsb) • Perlengkapan penunjang operasional, misalkan badan us aha wakaf produktif yang bergerak dalam bidang perhotelan; handuk, sandal hotel, perlengkapan rnandi konsurnen, dsb. Dan wakaf produktif bidang rumah sakit; perlengkapan infus, obat-obatan dsb Pencatatan dilakukan dengan mernasukkan harga pernbelian perlengkapan. e). Gedung, Tanah & Bangunan Pencatatan nilai gedung dan bangunan dalarn neraca keuangan berdasarkan nilai NJOP (Nilai [ual Objek Pajak) sesuai dengan lokasi beserta taksiran penyusutan untuk nilai bangunan. f). Iumlah Total Harta. Jumlah total harta (aktiva) rnerupakan penjumlahan dari unsur point A sampai E. ~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
g). Hutang Nilai hutang dalam neraca keuangan berasal dari hutang operasional badan usaha terhadap pihak lain dalam jangka waktu tertentu (missal: hutang bahan baku kepada supplier, hutang obat-obatan kepada perusahaan obat, hutang makanan ternak kepada supplier makanan ternak, hutang penambahan modal kepada bank dan sebagainya). Hutang terjadi dikarenakan barang yang dibeli oleh badan usaha tidak dapat dibayar dengan tunai (misal:dibayar dengan cara per termin atau dicicil). h). Kewajiban lainnya berasal dari adanya kewajiban internal yang belum terselesaikan dalam jangka waktu tertentu (missal: penundaan pembayaran gaji karyawan, penundaan pembayaran bonus kinerja karyawan, dsb). Nilai unsur
ini
i). Biaya bunga Nilai biaya bunga berasal dari bunga pinjaman dari bank atau pinjaman lainnya (penambahan modal) dalam jangka waktu tertentu. j). Modal sendiri. Nilai modal sendiri dalam neraca merupakan jumlah uang cair yang ada yang diperuntukkan sebagai modal sendiri dalam jangka waktu tertentu (bukan nilai dari kas harta lancar).
Manajernen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~
k). Deviden Deviden merupakan pembagian sejumlah laba kepada para penanam modal (investor). Biasanya dibagikan saat periode tutup buku (akhir tahun). Nilai deviden diperoleh berdasarkan kebijakan dari badan usaha. Dalam kasus tertentu deviden tidak dibagikan kepada pemegang saham, akan tetapi dimasukkan dalam unsur laba ditahan (laba ditahan diperuntukkan sebagai modal untuk periode tahun selanjutnya) atau dapat dikonversikan sebagai saham baru (nilai saham sesuai kebijakan badan usaha). 1). Laba ditahan Nilai labamerupakansisahasil
usaha (laba) yangtidak
dibagikan kepada investor atau tidak diperuntukkan untuk kegiatan lain akan tetapi diperuntukkan sebagai penambahan nilai modal untuk tahun buku selanjutnya. Metode laba ditahan dapat dilakukan jika badan usaha membutuhkan modallebih biasanya untuk ekspansi usaha, peremajaan peralatan dan sebagainya. m).Total kewajiban Nilai total kewajiban merupakan penjumlahan dari unsurG - L.
"Berdasarkan kaidah-kaidab ilmu akuntansi dan keuangan, maka Nilai Jumlah total harta (F) dan nilai total kewajiban (M) harus sama II
c:IBJ
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
3. Laporan Laba-rugi (income statement)
Perhitungan laba-rugiadalah ikhtisarpendapatan dan biaya untuk suatu jangka waktu tertentu, misalnya per triwulan dan atau satu tahun. Seluruh Pendapatan yang dihasilkan dan seluruh biaya yang dibebankan selama jangka waktu terten~ dicatatdalampersamaan akuntansi sebagaipenambahan dan pengurangan atas modal. Berikut akan dijabarkan format dari laporan laba-rugi: LAPORAN LABA-RUGI BADAN USAHA YYY PERIODE TERTENTU (PERBULAN, PERTRIWULAN, ATAU PERTAHUN) Rp. xxx
Pendapatan usaha Biaya-biaya :
..A) ..B)
biaya gaji
Rp.xxx
Biaya operasional Biaya bahan baku (mis:makanan tcrnak, obat-obatan, dsb)
Rp.xxx Rp. xxx
Biaya lain-lain
Rp xxx
Laba kotor
Rp. xxx
..C)
Pajak
Rp
.•
Laba bersih
X)Q(
-E.p...xxx_
D)
..E)
Penjelasan: a). Pendapatan Usaha (revenue)
Nilai pendapatan usaha merupakan nilai nominal hasil dari penjualan barang dan jasa badan usaha dalam jangka waktu tertentu. Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
b). Biaya-biaya Operasional (expense) Nilai biaya merupakan nilai nominal yang berasal dari seluruh biaya operasional(biaya gaji,biaya bahan baku, biaya operasional, biaya perawatan bangunan atau mesin atau kesehatan ternak, biaya tak terduga, dsb) badan usaha dalam jangka waktu tertentu. c). Laba Kotor (gross profit) Merupakan nilai pengurangan antara pendapatan usaha (A) dengan Biaya-biaya operasional (B). d). Pajak Pajak merupakan potongan Negara untuk keuntungan badan usaha. Akan tetapi untuk badan usaha wakaf produktif tidak terkena pajak e). Laba Bersih (net profit) Merupakan nilai pengurangan antara laba kotor (C) dengan Pajak-jika terkena pajak (D). 4. Laporan Perubahan Modal. Laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu. Perbandingan antara modal permulaan (periode sebelumnya) dengan modal dalam neraca (periode saat ini) biasanya berubah karena disebabkan karena adanya : (l).Laba bersih yang ditahan, (2) ada pembagian deviden. Berikut akan dijabarkan format dan proses tahapan dari pembuatan laporan perubahan modal. ~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
NERACA KEUANGAN (BADAN USAHA ....... ) PERIODE 1 JAN 20XX - 31 DES 20XX
(bisa pertahun, pertriwulan, dan perbulan) Harla
Kewajiban
Harta Lancar
Kewajiban Lancar
Rp. xxx
Kas Piutang
Rp. xxx
A)* B)*
Hutang Kewaj
i ban
lainnya Biaya bunga
Rp. xxx
G)"
Rp. xxx
H)"
Rp. xxx
I)"
Harta tidak lancar Petalatan
Rp. xxx
C)*
Modal Sendiri (Equity)
Perlengkapan
Rp. xxx
D)"
Modal Sendiri
Rp. xxx
n*
Bangunan
Rp. xxx
E)*
Deviden
Rp. xxx
K)*
Laba ditahan
Rp, xxx
L]"
TOTAL HARTA
Rp.xxx
F)"
TOT A L KEWAJIBAN _ Rp. ~.
~
•
LAPORAN PERUBAHAN MODAL BADAN USAHA YYY PERIODE TERTENTU (PERBULAN, PERTRIWULAN, ATAU PERTAHUN) Modal periode sebelumnya
Rpxxx
Laba ditahan
Rp xxx
Modal peri ode sekarang
Rpxxx
Laporan keuangan merupakan salah satu instrument yang sangat penting bagi pengelola tanah wakaf produktif, Dengan instrument ini diharapkan dapat mewujudkan pengelolaan tanah wakaf produktif yang visioner, akuntabel, transparan dan professional Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
022J
yang sudah tentu akan dapat menimbulkan kepercayaan dari masyarakat serta dapat menarik minat investor untuk berrnitra dengan pengelola tanah wakaf produktif, sehingga tanah wakaf produktif dapat lebih maju lagi sehingga tujuan untuk mensejahterakan umat akan dapat terwujud.
[I!I]
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
DAFfAR PUSTAKA Alma, B., Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung, 2002. Anwar Prabu mangkunegara, MSDM perusahaan, 2004 Blattberg, RC. and Neslin, SA., Sales Promotion: Concepts, Methods and Strategies, Prentice Hall, New Jersey, 1990. Chase, R Aquilano, N. and Jacobs, R, Production and Operation Management, 9th edition ,McGraw-Hill, 2001. Corey, ER, Industrial Marketing: Cases and Concepts, 4th edition, Prentice Hall, New Jersey, 1991. Cutlip, SM, Center, AH. and Broom, GM., Effective Public Relations, 8th edition, Prentice Hall, New Jersey, 1997. Fred Weston & Copeland, Manajemen Keuangan, Binarupa Aksara, 1992 Gary Dessler, Human Resources Management, 9th edition, Prentice Hall, 2003 Henry Simamora, MSDM Edisi 3 Tahun 2004 Jay&Barry, Operation Management, 8th edition, Prentice Hall International Inc. ,2006 Kapferer, IN., Strategic Brand Management : New
Approaches to Creating and Evaluating Brand Equity, Kogan Page, London, 1992. Kotler, P., Marketing Management, Terjemahan Teguh, H. dan Rusly, R, Prenhallindo, Jakarta, 1997. Kotler, P and Armstong, G., Principles of Marketing, Prentice Hall, 1991. Daftar Pustaka
02:2J
Nagle, TT. and, Holden, RK., The Strategy and Tactics of
Pricing, 2nd edition, Prentice Hall, New Jersey, 1995. Rambat, L., Manajemen Pemasaran ]asa,Teori dan Praktek, Salemba Empat, Jakarta, 2001. Randal S. Schuler, Susan E. Jackson, MSDM Menghadapi Abad ke 21, 1997 Varadarajan, PR. and Menon, A., Caused-Related Marketing: A Co-Alignment of Marketing Strategy and Corporate Philanthropy, Journal of Marketing, 1988.
1120 1 Daftar Pustaka
TIM PENYUSUN
A. Pengarah B. Ketua C. Sekretaris D. Anggota
: Direktur Pernberdayaan Wakaf : Arniruddin Darori : Abdul Fatah : 1. H. Am. Shofieq, S.Ag 2. H. Udin Saepuddin Muhidin, Le, MA 3. Hj. Hernawati 4. H. M. Fauzi 5. H. Yahya 6. H. Anjar Wuryanto 7. Hj. Essy Sophiah, S.Ag
Tim Penyusun
~