SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
PROTOTYPE TEKNOLOGI KONTROL EMISI TRANSPORTASI DARAT JALAN RAYA MENGGUNAKAN PLATINUM CATALIC CONVERTER ROHMATUL ULUWIYAH1), *), RIFKO HARNY DWI CAHYO1), REZA ALAN SAPUTRA2), ENY LATIFAH1) 1) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang, 2)Jurusan Manajemen FE Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang, E-mail:
[email protected] *) PENULIS KORESPONDEN TEL: 081233662437 ABSTRAK: Telah dilakukan perancangan dan produksi prototype teknologi kontrol emisi dengan menggunakan Platinum Catalic Converter sebagai pemecah molekul gas karbon monoksida dan karbon dioksida. Instrumen ini diharapkan menjadi solusi problem pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan berupa polusi udara diantaranya disebabkan oleh gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Solusi untuk mengurangi tingkat polusi di Indonesia, dilakukan dengan mengurangi kadar unsur karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO 2) di udara dengan memecah ikatan molekul keduanya. Metode pengembangan produk dilakukan sesuai tahap berikut. (1) Rancang bangun alat, (2) Uji Keberhasilan Sistem dan (3) Evaluasi Rancang Bangun Alat. Teknologi kontrol emisi menggunakan Platinum Catalic Converter pada dasarnya merupakan prototype yang dibuat berdasarkan prinsip osilator pada rangkaian elektronika. Pada rangkaian ini arus yang berasal dari sumber dengan voltase yang kecil dapat dibuat menjadi arus dengan voltase yang besar. Dengan voltase besar yang dihasilkan oleh konverter, energi listrik yang dihasilkan dapat melebihi energi ikat dari gas karbon monoksida (CO) dan gas karbon dioksida (CO2). Sebagai hasilnya akan dapat memecah molekul gas karbon monoksida (CO) dan gas karbon dioksida (CO2). Kata Kunci: Platinum Catalic Converter, Karbon Dioksida, Pemecah molekul.
PENDAHULUAN Bertambahnya jumlah kendaraan mencapai 94.373.324. Kendaraan tersebut terbagi dari beberapa kategori diantaranya roda empat dan roda dua. Kontribusi dari roda empat sebesar 17.992.141 dan untuk roda dua sebesar 76.381.183. Perbandingan dari keduanya ± 1 : 2. Pertumbuhan roda dua secara signifikan bertambah 10jt/unit tiap tahunnya, terhitung sejak 2010-2012. (kantor kepolisian republik Indonesia). Penambahan kendaraan tersebut memberikan dampak terhadap lingkungan sekitarnya khususnya didaerah kota-kota besar. Pencemaran lingkungan berupa polusi udara merupakan salah satu yang menjadi dampaknya. Menurut data dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang dirilis tahun 2012, sebanyak 2 juta orang meninggal dunia disebabkan oleh polusi udara dalam ruang maupun luar ruang. Dari penelitian oleh Pengkajian Ozon dan Polusi Udara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) merilis bahwa emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan penyumbang terbesar pencemaran udara di Indonesia, yaitu sebanyak 85%. Bertambahnya kendaraan ternyata bukan merupakan salah satu faktornya. Faktor lain yang dapat menyumbang emisi gas buang antara lain penggunaan kendaraan yang berlebih disertai perawatan yang kurang memadai dan pemakaian bahan bakar yang buruk memiliki kadar timbal yang tinggi. (Mutiarani, 2013) Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 163, menerangkan bahwa lingkungan yang sehat bisa terwujud bila terhindar dari unsur salah satunya adalah udara yang tercemar (Rahmi, 2010). Unsurunsur yang terdapat didalam udara tercemar yang disebabkan oleh kendaraan bermotor antara lain karbonmonoksida (CO), nitrogen oksida (NO x), metana (CH4), nonmetana, Sulfur dioksida (SOx) dan Partikel (SPM10) (Handriani, 2014). Adanya unsur-unsur yang berbahaya tersebut, maka diperlukan solusi untuk mengurangi polusi udara. ISBN 978-602-71279-1-9
FOEI-8
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016 Salah satu upaya untuk mengurangi tingkat polusi di Indonesia, digunakan Prototype Teknologi Kontrol Emisi Transportasi Darat Jalan Raya Menggunakan Platinum Catalic Converter. Pengurangan yang diutamakan pada unsur karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Metode pengembangan produk dilakukan memenuhi tahap-tahap yaitu (1) Rancang bangun alat, (2) Uji Keberhasilan Sistem dan (3) Evaluasi Rancang Bangun Alat. Perancangan sistem ini terbagi atas beberapa bagian yaitu desain alat, pembuatan alat, pengujian alat.. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya: flyback transformer, transistor 2n3055, resistor 220 ohm 5 watt, baterai 27 volt, aki, kabel, penjepit buaya, pipa, stop kran, lem pipa, kaca akrilik dan sensor O2. Sistem diuji dengan cara memberikan berupa gas karbon monoksida dan karbon dioksida. Diagram pengujian sistem dapat dilihat pada Gambar 1. Prosedur pemecahan molekul dengan menggunakan Platinum Catalic Converter yaitu mengalirkan gas CO dan CO2 menuju ruang vakum melalui salah satu pipa selanjutnya menghubungkan power supply dengan konverter, kemudian dihubungkan dengan plat parallel yang ada dalam ruang vakum, terakhir membuka stop kran kedua untuk kemudian diukur kadar O 2 dengan menggunakan sensor O2. Pengevaluasian alat dilakukan untuk memperbaiki apabila terdapat kesalahan sistem dalam menangani setiap permasalahan pada variabel bebas dan pengaruh yang diberikan.
Gambar 1. Diagram Sistem
HASIL DAN PEMBAHASAN Desain alat akan berfokus pada hitungan secara matematis tentang plat parallel yang didesain agar dapat menghasilkan loncatan elektron (plasma) yang maksimal sehingga dapat memecah gas karbon monoksida dan carbon dioksida secara maksimal. Desain alat dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2.
ISBN 978-602-71279-1-9
FOEI-9
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
Gambar 2. Skema Rangkaian Konverter
Gambar 3. Prototype Teknologi
Gas buang emisi kendaraan bermotor yang telah dimasukkan kedalam prototype akan dipisahkan diruang vakum dengan cara memberikan loncatan elektron. Setelah terjadi pemisahan maka gas akan masuk pada ruang buang yang akan di deteksi oleh gas analyzer kadar dari gas buang tersebut. Voltase yang dihasilkan dari konverter sebesar 30 kV. Dengan voltase tersebut, dihasilkan energi listrik yang melebihi energi ikat dari gas karbon monoksida. Sebelum diproses oleh sistem teknologi Platinum Catalic Converter, kadar O2 hasil emisi gas buang knalpot sebesar 25,2. Hasil yang didapatkan melalui uji keberhasilan sistem, dengan Volume CO dalam ruang vakum 3,375 liter dihasilkan kadar O2 sebesar 97,6. Kadar O2 hasil emisi gas buang kendaraan bermotor meningkat secara signifikan, yang menunjukkan molekul gas karbon monoksida (CO) dapat dipecah menjadi gas oksigen (O2). KESIMPULAN Teknologi kontrol emisi dengan menggunakan Platinum Catalic Converter pada dasarnya merupakan prototype yang dibuat berdasarkan prinsip osilator pada rangkaian elektronika. Pada rangkaian ini arus yang berasal dari sumber dengan voltase yang kecil dapat dibuat menjadi arus dengan voltase yang besar. Dengan voltase besar yang dihasilkan oleh konverter, energi listrik yang dihasilkan dapat melebihi energi ikat dari gas karbon monoksida (CO) dan gas karbon dioksida (CO 2). Sebagai hasilnya akan dapat memecah molekul gas karbon monoksida (CO) dan gas karbon dioksida (CO2). UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaian kepada Direktorat Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Hibah Penelitian Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2015-2016 atas dukungan demi tercapainya tujuan penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN Handriani, P. 2014. Dampak Kesehatan dari Polusi Udara Belakangan Ini. (online) (www.tempo.co). Diakses 19 September 2015 Klopffer, M.H. dan Flaconnèche, B. 2001. Transport Properties of Gases In Polymers: Bibliographic Review. Oil & Gas Science and Technology – Rev.IFP, 56: 223-244. Mutiarani, Aulia. 2013. Tingkat Pencemaran Udara Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia, Bagaimana Cara Mengatasinya?. (online) (green.kompasiana.com). Diakses 19 September 2015 ISBN 978-602-71279-1-9
FOEI-10
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016 Rahmi, Dian Arintya. 2010. Monitoring Kandungan Karbondioksida (CO2) Dalam Sebuah Model Ruangan Berbasis Mikrokontroller ATMEGA8535. Universitas Diponegoro Yannouleas, Constantine. 2001. Magnetic-Field Manipulation of Chemical Bonding in Artificial Molecules.School of Physics, Georgia Institute of Technology
ISBN 978-602-71279-1-9
FOEI-11
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
ISBN 978-602-71279-1-9
FOEI-12