Protokol Routing g 1
Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc.
Pendahuluan 2
y Fungsi g utama dari layer y network adalah
pengalamatan dan routing y Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dil dilewati ti data d t y Tugas Routing akan dilakukan device jaringan yang disebut di b t sebagai b i Router R t
Router 3
y Router merupakan komputer jaringan yang
bertugas atau difungsikan menghubungkan dua jaringan atau lebih y Type T pe router ro ter : Komputer yang kita fungsikan Router { Peralatan khusus yang dirancang sebagai Router {
y Tugas router memforward data (Fungsi IP
Forward harus diaktifkan) menggunakan routing protokol k l (Algoritma ( l i Routing) i ) y Data diatur oleh Routed Protocol
Default Gateway 4
y Supaya Router bisa meneruskan data, komputer
yang ada pada jaringan tersebut harus menugaskan router untuk meneruskan data y Penugasan dilakukan dengan cara setting komputer default gateway ke router y Jika kita tidak setting g default f gateway g y maka bisa dipastikan LAN tersebut tidak bisa terkoneksi dengan jaringan lainnya
Perubahan Alamat IP 5
Cara Membangun Tabel Routing 6
y Dua cara membangun g tabel Routing g: { Static Routing Dibangun berdasarkan definisi dari administrator Ù Administrator Ad i i h harus cermat, satu saja j tabel b l routing i salah l h jjaringan i tidak terkoneksi Ù
{
Dynamic Routing Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar informasi antar router menggunakan protokol tftp Ù Kategori g algoritma g dinamik : Ù
| | |
Distance Vector Link State Hybrid
7
Static Routing
Static routing 8
y Merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yg
dilakukan dil k k oleh l h admin d i secara manuall pd d tiap2 i router y Keuntungannya: { { {
Meringankan g kerja j p prosesor yg ada p pd router Tdk ada BW yg digunakan utk pertukaran informasi isi tabel routing antar router Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya
y Kekurangannya: { Admin hrs mengetahui informasi tiap2 router yg terhubung jaringan { Jika terdpt penambahan/perubahan topologi jaringan admin hrs mengubah isi tabel routing { Tdk cocok utk jaringan yg besar
Tabel Routing 9
10
Dynamic Routing
Dynamic Routing 11
y Routing protocol adalah komunikasi antara router-router y Routing R ti protocol t l mengijinkan iji k router-router t t untuk t k sharing h i
informasi tentang jaringan dan koneksi antar router y Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya y Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. y Contoh routing protokol: - Routing R ti IInformation f ti Protocol P t l (RIP) - Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) - Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) - Open Shortest Path First (OSPF)
Tujuan Routing protocol 12
y Tujuan utama dari routing protokol adalah untuk
membangun dan memperbaiki table routing. y Tabel ini berisi jaringan-jaringan dan interface yang ang berh berhubungan b ngan dengan jaringan terseb tersebut. t y Router menggunakan protokol routing untuk mengatur informasi yang diterima dari router routerrouter lain dan interfacenya masing-masing, sebagaimana yang terjadi di konfigurasi routing secara manual. l
Tujuan Routing protocol 13
y Routing gp protokol mempelajari p j semua router yyang g
ada, menempatkan rute yang terbaik ke table routing, dan juga menghapus rute ketika rute t tersebut b t sudah d h tid tidak k valid lid llagi. i y Router menggunakan informasi dalam table routing untuk melewatkan paket-paket paket paket routed prokol. prokol
Tujuan Routing protocol 14
y Algoritma routing adalah dasar dari routing dinamis. y Kapanpun K topologi l i jjaringan i b berubah b hk karena
perkembangan jaringan, konfigurasi ulang atau terdapat masalah di jaringan, maka router akan mengetahui perubahan tersebut. tersebut y Pada saat semua router dalam jaringan pengetahuannya sudah sama semua berarti dapat dikatakan internetwork dalam keadaan konvergen (converged). (converged) y Keadaan konvergen yang cepat sangat diharapkan karena dapat menekan waktu pada saat router meneruskan untuk mengambil keputusan routing yang tidak benar. benar
Klasifikasi routing protokol 15
y Sebagian g besar algoritma g routing g dapat p
diklasifikasikan menjadi kategori berikut: { {
Distance vector Link-state i k
Klasifikasi routing protokol 16
y Routing g distance vector bertujuan j untuk
menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. y Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork. internetwork
Distance Vector 17
y Router mendapatkan informasi dari router yang
berhubungan dgn dia secara langsung tentang keadaan jaringan router tersebut. y Berdasarkan informasi tetangga tersebut mengolah tabel routing y Informasi y yang g dihasilkan adalah jjumlah jjarak/hop / p yang dipakai untuk mencapai suatu jaringan
Cara Kerja j Distance Vector 10.1.1.0/24 .1
RTA
10.1.2.0/24 .1
.2
s0
s0
e0
RTB
10.1.3.0/24 .1 e0
Routing Table
Routing Table
Net. Hops Ex-Int 10.1.1.0/24 0 e0 10.1.2.0/24 0 s0
Net. Hops Ex-Int 10.1.2.0/24 0 s0 10.1.3.0/24 0 e0
y Asumsi router keadaan baru menyala y Awal router hanya punya informasi ttg
jaringan yang terhubung secara langsung d dengan di dia
Cara Kerja j Distance Vector… y Router akan saling mengirimkan informasi yang
dia punya. punya y Router RTA mengirimkan data ttg jaringan yang terhubung dia secara langsung y Router RTB juga mengirimkan data jaringan yang terhubung dia secara langsung
Cara Kerja j Distance Vector… y Setiap router melakukan pemeriksaan thd data
yang didapat, did t dib dibandingkan di k d dengan ttabel b l routing ti masing-masing router y Bila belum ada dimasukkan, dimasukkan jika sudah dibandingkan jumlah hop
Proses dalam d l Distance i Vector
Distance i Vector… y Bagaimana tabel routing yang convergen terdapat
design router seperti berikut :
R ti Information Routing I f ti P Protocol t l RIP 23
Routing Information Protocol (RIP) y Dikenal dengan Algoritma Bellman-Ford y Algoritma Al i tertua, terkenal k l lambat l b dan d terjadi j di routing i lloop y Routing Loop : Suatu kondisi antar router saling mengira untuk
mencapai tujuan yang sama melalui router tetangga tersebut { { {
RouterA mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterB RouterB mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterA Bisa terjadi antar 3 router
y Untuk memperbaiki kinerja dikenal split horizon { {
Router tidak perlu mengirim data yang pernah dia terima dari jalur dimana dia mengirim data Misal router mengirim routing melalui eth0, maka router tidak akan pernah mengirim balik data yang pernah dia dapatkan dari interface eth0 th
y Untuk memperepat proses dikenal juga trigger update {
Jika terjadi perubahan info routing, router tidak perlu menunggu waktu selang normal untuk mengirimkan perubahan informasi routing tapi sesegera mungkin ki
Routing Information Protocol (RIP)… 25
y Hanya y hop p count yyang g dipakai p untuk p pengukuran g y Jika hop count lebih besar dari 15 , data akan
didiscard y Default, Update data setiap 30 detik
Routing Loop 26
y Network 1 p putus y A akan update tuk
memutus ke network 1 y B,D B D akan diupdate oleh A, tapi C masih py info bahwa tuk menuju ke 1 bisa melalui B y C mengupdate D, D->A, A->B&E y Terjadi looping C-B-AD
Enable Split Horizon 27
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) 28
y Routing g Protokol yyang g dikembangkan g cisco y Bandwidth, load, delay dan reliability yang
digunakan dalam pengukuran y Default, Broadcast informasi dilakukan setiap 90 detik
EIGRP 29
y Perluasan dari distance vector routing protocol. y Kombinasi dari kemampuan distance vector and
link-state . y Menggunakan M k Uses U Diff Diffused d Update U d t Al Algorithm ith (DUAL) untuk menghitung jarak terpendek y Tidak ada broadcast informasi tapi ditrigger ketika ada perubahan topologi
Routing Protocol Link-state 30
y Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma
Dijkstra Dijk t atau t algoritma l it shortest h t t path th fi firstt (SPF) y Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi. y Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router. router y Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan p g dari jjarak router dan bagaimana g mereka k inter-koneksi. k k
Link State 31
y Pada Prinsipnya Setiap router harus kenal semua
router dalam satu autonomous sistem y Semua Router saling bertukar infomasi y Setiap S ti router t menghitung hit jjarak k tterpendek d k untuk t k mencapai setiap router y Type : { {
OSPF Link State
Link State … 32
y Setiap p jjalur ada
R t 3 Router Router 1 Router 2 metric, yang Net 5(Cost 3) Net 6(Cost 3) menunjukkan biaya y Semakin kecil biaya semakin bagus Net 2(Cost 6) Net 4(Cost 6) Net 1(Cost 4) y Setiap router akan Net 3(Cost 4) membuat tree router tujuan Net 7(Cost 2) berdasarkan biaya yang ada Router 5 Router 4
Tahap tahap Link-State 33
y Setiap router memperkenalkan diri, dengan mengirimkan paket hallo y Setiap router akan tahu tetangga berdasarkan paket hallo beserta biaya, biaya y y y y y y
dimasukkan database Setiap router mengirimkan basis datanya ke tetangganya dalam paket LSA (Link State Advertisement) Router yang menerima paket LSA harus meneruskan ke sel. tetangga sebelahnya Paket LSA dimasukkan database jika infonya lebih baru Awalnya terjadi flooding karena setiap router jika ada update data akan mengirimkan sampai convergen Selanjutnya setiap router menghitung jarak terpendek ke router yang lain dengan Shortest Path First, dan terbentuklah tree Dimungkinkan untuk mencapai Router yang sama, antar router punya tree yang berbeda
Tahap tahap Link-State y Proses Flooding Router 1
Router 4
Router 2
Router 5
34
Router 3
Tahap p tahap p Link-State y Membuat rute terbaik
R1 R2 R3 R4 R5
y Basis B i Data D R Router 3
stlh convergen
R1
3
R2 3
4 3
R3
3
R4
4
R5 4
6
4
6
6 6
2 2
OSPF (Open Shortest Path First) 36
y Menggunakan gg link-state routing gp protocol. y Open standard routing protocol didiskripsikan
pada RFC 2328. y Menggunakan SPF algorithm untuk menghitung biaya terendah ke tujuan. y Jika terjadi perubahan topologi terjadi Routing updates dengan sistem flooded
Contoh Perhitungan Metric 37
Contoh Metrik 38
DELAY default untuk interface serial = 20000 microseconds dan Ethernet = 1000 microseconds
Keterangan 39
- Apabila menggunakan OSPF maka kemungkinan besar paket data akan k melewati l i jjalur: l PC PC1 Æ R1 R Æ R2 R Æ R4 R Æ R6 Æ PC2, PC hal h l disebabkan karena cost untuk melewati jalur R2 Æ R4 lebih kecil daripada melewati jalur R3 Æ R5. - Apabila menggunakan RIP, ada dua kemungkinan jalur yang dapat dilewati yaitu: PC1 Æ R1 Æ R2 Æ R4 Æ R6 Æ PC2 atau, PC1 Æ R1 Æ R3 Æ R5 Æ R6 Æ PC2. Hal ini disebabkan karena RIP hanya memperhitungkan jumlah hop dari PC1 ke PC2 (lihat gambar: jumlah hop dari kedua jalur sama) tidak memperhitungkan cost pada setiap link.
Protokol Routing 40
y RIP – menggunakan protokol routing interior dengan y y y y
algoritma l i di distance vector IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma g Cisco distance vector OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link-state EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector BGP – menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma l it di distance t vector t
BGP 41
y Border Gateway Protocol (BGP) merupakan routing protokol eksterior,
dengan karakteristik sebagai berikut: - Menggunakan routing protokol distance vector - Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client - Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
TUGAS y Buat design g jjaringan g dengan g menggunakan gg paket p
tracer, dengan spesifikasi : a. Penentuan topologi jaringan b. Penentuan perangkat jaringan yang sesuai c. Penentuan jumlah perangkat jaringan d. Penentuan harga e. IP Addressing (lakukan subnetting) f. Tabel routing