PROTEKSI KATODIK BAJA AISI 1020 MENGGUNAKAN ANODA ALUMUNIUM Jeni Fariadhie Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telpon (0291) 681024 Abstrak:. Korosi atau karat merupakan peristiwa penurunan mutu material pada bahan logam akibat intraksi yang tidak menguntungkan dengan lingkungan. Korosi tidak dapat dihindari atau dihilangkan, namun dapat dikendalikan dengan melakukan proteksi katodik sistem anoda korban, yaitu memasang anoda korban pada bagian yang hendak diproteksi. Percobaan dilakukan dengan cara mengukur laju korosi dengan menggunakan metode kehilangan berat. Pengujian hanya akan dilakukan dengan menggunakan anoda aluminium, Baja yang digunakan pada pengujian ini adalah baja tipe AISI1020. Lingkungan air laut diganti dengan air garam 3,5 % dengan variasi kecepatan air 0.00 m/s, 0.09 m/s, 0.18 m/s, 0.27 m/s dan 0.36 m/s selama 3 hari atau 72 jam. Laju korosi baja AISI 1020 tanpa proteksi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kecepatan air. Proteksi katodik dengan menggunakan anoda korban sangat effektif untuk melindungi baja dari serangan korosi. Penggunaan anoda alumunium cocok digunakan pada lingkungan air laut, sebab memiliki arus dan karakteristik berat yang baik Kata kunci : proteksi katodik, anoda karbon, laju korosi
manufaktur 12,8% [1].
PENDAHULUAN
Korosi tidak dapat dihilangkan
Latar Belakang Korosi
merupakan
salah
satu
namun
dapat
dicegah
dengan
masalah serius yang berakibat pada
memproteksi material dari lingkungan.
timbulnya
segi
Salah-satunya adalah dengan proteksi
pembiayaan. Berdasarkan penelitian di
katodik sistem anoda korban. Proteksi
Amerika, korosi telah menelan biaya
katodik
ratusan milyar dolar setiap tahunnya.
digunakan secara meluas. Desain yang
Biaya yang ditimbulkan oleh korosi
digunakan
telah
antara
kerugian
dipelajari
dalam
oleh
beberapa
sistem
anoda
merupakan pengalaman
korban
telah
perpaduan dan
data
negara, hasil dari penelitian tersebut
experiment.
menyatakan
pada proteksi katodik tidak hanya akan
bahwa
biaya
yang
Bagaimanapun kegagalan
ditimbulkan oleh korosi adalah 1 sampai
berdapak
dengan 5% dari Gross National Product.
ekonomi, tetapi juga pada keselamatan
Biaya tersebut meliputi utilitas 34.7%,
nyawa manusia dan lingkungan.
transportasi 21.5%, infrastruktur 16.4%, pemerintahan
1 JURNAL
14.6%,
produksi
dan
pada
kerugian
secara
Kerugian secara ekonomi terjadi karena perusahaan harus mengeluarkan
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 1 - 9
1
beberapa biaya ekstra. Biaya tersebut
sehingga
apabila
terjadi
kontak
terbagi dalam biaya langsung berupa;
dengan air akan membentuk asam
perbaikan kerusakan material, dan biaya
yang merupakan penyebab korosi.
tidak langsung berupa; biaya yang
2. Korosi Eksternal , yaitu korosi yang
timbul akibat menurunnya produksi,
terjadi pada bagian permukaan dari
kentungan dan umur pakai alat.
peralatan, baik yang kontak dengan udara bebas dan permukaan tanah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian
akibat adanya kandungan zat asam
1. Mengetahui
pada udara dari tanah.
pengaruh
kecepatan
aliran air terhadap laju korosi.
Tipe-tipe korosi pada umumnya
2. Mengetahui efektifitas penggunaan anoda
alumunium
dalam
melakukan proteksi korosi 3. Mendapatlan
diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Uniform Corrosion , yaitu korosi yang terjadi pada permukaan logam yang
gambaran
berbentuk
pengikisan
keuntungan penggunaan proteksi
logam
katodik
ketebalan logam berkurang sebagai
dibandingkan
apabila
tidak dilakukan proteksi.
secara
permukaan
merata
sehingga
akibat permukaan terkonversi oleh produk karat yang biasanyaterjadi
TINJAUAN PUSTAKA Korosi adalah suatu
pada proses
elektrokimia dimana atom-atom akan bereaksi dengan membentuk ion-ion
zat
asam
positif
dan
(kation).
peralatan-peralatan
terbuka.
misalnya permukaan luar pipa. 2. Pitting Corrosion, yaitu korosi yang berbentuk
lubang-lubang
pada
permukaan logam karena hancurnya
Hal ini akan menyebabkan timbulnya
film
aliran-aliran elektron dari suatu tempat
disebabkan oleh rate korosi yang
ke tempat yang lain pada permukaan
berbeda antara satu tempat dengan
metal. Secara garis besar korosi ada dua
tempat yang lainnya pada permukaan
jenis yaitu :
logam tersebut.
1. Korosi Internal ,yaitu korosi yang terjadi
akibat adanya kandungan
CO2 dan H2S pada minyak bumi,
dari
proteksi
logam yang
3. Stress Corrosion Cracking , yaitu korosi berbentuk retak-retak yang tidak
mudah
dilihat,
Proteksi Katodik Baja Aisi 1020 Menggunakan anoda Aluminium 2 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 1 -–9 Jeni Fariadhie
terbentuk
22
dipermukaan logam dan berusaha
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
merembet ke dalam. Ini banyak
Laju Korosi
terjadi pada
logam-logam
banyak mendapat
yang
tekanan. Hal ini
Laju diizinkan
korosi
maksimum
dalam
lapangan
yang minyak
disebabkan kombinasi dari tegangan
adalah 5 mpy (mils per year, 1 mpy =
tarik dan lingkungan yang korosif
0,001 in/year), sedangkan normalnya
sehingga struktur logam melemah.
adalah 1 mpy atau kurang. Umumnya
4. Errosion Corrosion, yaitu korosi yang
problem korosi disebabkan oleh air.
terjadi
karena
tercegahnya
tetapi ada beberapa faktor selain air yang
pembentukan film pelindung yang
mempengaruhi laju korosi) diantaranya:
disebabkan oleh kecepatan alir fluida
1. Faktor Gas Terlarut.
yang tinggi, misalnya abrasi pasir.
Oksigen (02), adanya oksigen yang
5. Galvanic Corrosion, yaitu korosi yang
terlarut akan menyebabkan korosi pada
terjadi karena terdapat hubungan
metal seperti laju korosi pada mild
antara dua metal yang disambung dan
stell
terdapat perbedaan potensial antara
meningkatnya
keduanya.
Kelarutan oksigen dalam air merupakan
6. Crevice Corrosion, yaitu korosi yang terjadi
di
sela-sela
alloys akan
bertambah
kandungan
dengan oksigen.
fungsi dari tekanan, temperatur dan
gasket,
kandungan klorida. Untuk tekanan 1 atm
sambungan bertindih, sekrup-sekrup
dan temperatur kamar, kelarutan oksigen
atau kelingan yang terbentuk oleh
adalah 10 ppm dan kelarutannya akan
kotoran-kotoran endapan atau timbul
berkurang
dari produk-produk karat.
temperatur
dan
Sedangkan
kandungan oksigen dalam
7. Selective Leaching , korosi berhubungan
dengan
ini
melepasnya
dengan
bertambahnya
konsentrasi
kandungan minyak-air
garam.
yang dapat
satu elemen dari campuran logam.
mengahambat timbulnya korosi adalah
Contoh yang paling mudah adalah
0,05 ppm atau kurang. Reaksi korosi
desinfication yang melepaskan zinc
secara umum pada besi karena adanya
dari paduan tembaga.
kelarutan oksigen adalah sebagai berikut: Reaksi Anoda : Fe Reaksi katoda : 0 2 + 2H20 + 4e
3 JURNAL
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 1 - 9
Fe2- + 2e 4 OH
3
Karbondioksida
(CO2),
jika
akan mereduksi ion sulfat menjadi gas
kardondioksida dilarutkan dalam air
H2S, yang mana jika gas tersebut
maka akan terbentuk asam karbonat
kontak dengan besi akan menyebabkan
(H2CO2) yang dapat menurunkan pH air
terjadinya korosi.
dan meningkatkan korosifitas, biasanya
5. Faktor Padatan Terlarut
bentuk korosinya berupa pitting yang
Klorida (CI), klorida menyerang
secara umum reaksinya adalah:
lapisan mild steel dan lapisan stainless
CO2 + H2O
H2CO
steel.
Fe + H2CO3
FeCO3 + H2
terjadinya
Padatan
FeC03 merupakan corrosion product yang
dan juga
dikenal sebagai sweet corrosion
alooys.
2. Faktor Temperatur
pada
Penambahan temperatur umumnya menambah kenyataannya
laju
ini
menyebabkan
pitting, crevice corrosion, menyebabkan Klorida
biasanya ditemukan
campuran
konsentrasi
pecahnya
minyak-air
tinggi
dalam
yang
akan
menyebabkan proses korosi.
Proses
korosi
walaupun
kelarutan
oksigen
korosi juga dapat disebabkan oleh
berkurang
dengan
meningkatnya
kenaikan konduktivity larutan garam,
temperatur.
Apabila
metal
dimana
pada
larutan
garam
yang
lebih
temperatur yang tidak uniform, maka
konduktif, laju korosinya juga akan lebih
akan
tinggi.
besar
kemungkinan
terbentuk
korosi. 3. Faktor pH pH netral adalah 7, sedangkan
Karbonat (C03), kalsium karbonat sering digunakan sebagai pengontrol korosi
dimana
film
karbonat
ph < 7 bersifat asam dan korosif,
diendapkan sebagai lapisan pelindung
sedangkanuntuk pH > 7 bersifat basa
permukaan
juga korosif. Tetapi untuk besi, laju
produksi minyak hal ini cenderung
korosi rendah pada pH antara 7 sampai
menimbulkan masalah scale.
13. Laju korosi akan meningkat pada
Sulfat
metal,
(S04),
tetapi
ion
dalam
sulafat
ini
pH < 7 dan pada pH > 13.
biasanya terdapat dalam minyak. Dalam
4. Faktor Bakteri Pereduksi atau Sulfat
air, ion sulfat juga ditemukan dalam
Reducing Bacteria (SRB) Adanya bakteri pereduksi sulfat
konsentrasi
yang cukup tinggi dan
bersifat kontaminan, dan oleh bakteri
Proteksi Katodik Baja Aisi 1020 Menggunakan anoda Aluminium 4 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 1 -–9 Jeni Fariadhie
44
SRB sulfat diubah menjadi sulfida yang korosif.
Dalam hal diatas elektron disuplai kepada logam yang diproteksi oleh anoda buatan sehingga elektron yang hilang dari
Pencegahan Korosi Dengan dasar pengetahuan tentang elektrokimia, dapat dilakukan usaha-
daerah
anoda
tersebut
selalu
diganti, sehingga akan mengurangi proses korosi dari logam yang diproteksi.
usaha untuk pencegahan terbentuknya
Anoda buatan tersebut ditanam
korosi. Banyak cara sudah ditemukan
dalam suatu elektrolit yang sama dengan
untuk pencegahan
logam
terjadinya korosi
yang
akan
diprotekasi
dan
diantaranya adalah dengan cara proteksi
dihubungkan dengan kabel yang sesuai
katodik,
agar proses listrik diantara anoda dan baja
coating,
dan
penggunaan
chemical inhibitor.
tersebut dapat mengalir terus menerus.
1. Proteksi Katiodik Untuk
mencegah
proses
korosi
atau
untuk
memperlambat
terjadinya
setidak-tidaknya
Cara ini sering dilakukan dengan
korosi
melapisi logam (coating) dengan suatu
tersebut, maka dipasanglah suatu anoda
bahan agar logam tersebut terhindar dari
buatan
korosi.
di
luar
proses
2. Coating
logam
yang
akan
diproteksi. Daerah anoda adalah suatu bagian logam yang kehilangan elektron. Ion
positifnya
meninggalkan
logam
tersebut dan masuk ke dalam larutan yang ada sehingga logaml tersebut berkarat. Terlihat disini karena perbedaan potensial
maka
arus
elektron
akan
3. Pemakaian Bahan-Bahan Kimia (Chemical Inhibitor) Untuk memperlambat reaksi korosi digunakan bahan kimia yang disebut inhibitor corrosion yang bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung pada
mengalir dari anoda yang dipasang dan
permukaan
akan menahan melawan arus elektron
pertama
dari logam yang didekatnya, sehingga
ikatan yang sangat kuat yang disebut
logam tersebut berubah menjadi daerah
chemis
katoda. Inilah yang disebut Cathodic
umumnya berbentuk
Protection.
ang diinjeksikan pada production line.
5 JURNAL
metal. Lapisan
molekul
yang tebentuk mempunyai
option.
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 1 - 9
Corrosion fluid
inhibitor tau cairan
5
Karena inhibitor tersebut merupakan masalah yang penting dalam menangani kororsi maka perlu dilakukan pemilihan
2 = Anoda Al b) Permukaan baja dibersihkan dari karat dengan menggunakan amplas
inhibitor yang sesuai dengan kondisinya. A. Metode Penelitian Percobaan dilakukan dengan cara mengukur
laju
korosi
dengan
menggunakan metode kehilangan berat. Pengujian hanya akan dilakukan dengan menggunakan anoda aluminium, . Baja yang digunakan pada pengujian ini adalah baja tipe AISI1020. Lingkungan
Gambar 1: Pengamplasan
air laut diganti dengan air garam 3,5 % dengan variasi kecepatan air 0.00 m/s, 0.09 m/s, 0.18 m/s, 0.27 m/s dan 0.36 m/s selama 3 hari atau 72 jam. Dimensi dan massa seluruh sampel di ukur sebelum melakukan pengujian. Dimensi diukur dengan menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0.001 cm. Sedangkan
berat
menggunakan
sampel
timbangan
diukur dengan
Gambar 2 : Sebelum pengamplasan
ketelitian 0.1 mg. Persiapan sampel a)
Baja dan anoda diberi tanda dengan menggunakan stamping. Hal
ini
dilakukan
untuk
mengidentifikasi sampel. Tanda yang
dipilih
adalah
sebagai
berikut: 1 = Baja tipe AISI 1020
Gambar 3 : Setelah pengamplasan
Proteksi Katodik Baja Aisi 1020 Menggunakan anoda Aluminium 6 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 1 -–9 Jeni Fariadhie
66
c)
Membersihkan baja dari organik seperti gemuk maupun minyak dengan menggunakan aseton.
d) Menimbang massa awal baja dan anoda
korban
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Baja yang berada pada lingkungan air laut (NaCl) akan mengalami korosi karena adanya ion Cl-. Ion Cl- akan
menggunakan
memecah lapisan pasif pada baja. Saat
timbangan dengan ketelitian 0,1
bersentuhan dengan permukaan logam,
mg.
ion Cl- akan melarutkan ion-ion logam dan memudahkan ion-ion tersebut masuk ke larutan. Laju korosi baja AISI 1020 ternyata akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya nilai kecepatan air. Berikut ini merupakan grafik pengaruh kecepatan air terhadap perubahan laju korosi pada baja. Tabel 1. Laju korosi baja AISI 1020
Gambar 4: Timbangan BOSCH SAE 200
e)
Baja dihubungkan dengan anoda korban menggunakan kawat tembaga
f)
Memeriksa sambungan baja dan anoda
dengan
menggunakan
multimeter
Gambar 5 : Pengecekan sambungan kabel dengan multimeter
7 JURNAL
Gambar 6. Grafik pengaruh kecepatan air terhadap laju korosibaja AISI 1020 tanpa proteksi
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 1 - 9
7
Gambar grafik tersebut menunjukkan
Tabel 3. Deret elektrokimia
bahwa semakin tinggi kecepatan air laut maka semakin tinggi pula laju korosi pada baja.
Korosi sangat dipengaruhi
oleh lingkungan misalnya temperatur pH, oksigen, kecepatan fluida, dan zat-zat oksidator.Untuk menentukan pengaruh laju korosi , dapat pula digunakan metode kehilangan berat atau weight gain loss (WGL) dan metode elektrokimia.
Tabel 2. Data eksperimen pengaruh kecepatan air terhadap pengurangan berat anoda aluminium
Material
anoda
yang
dipilih
harus
dipertimbangkan dari material yang akan diproteksi. Anoda harus lebih reaktif jika dibandingkan dengan material yang akan diproteksi.
Kelemahan
dari
proteksi
katodik sistem anoda korban ini adalah terbatasnya umur pakai anoda serta arus Dari tabel diatas, terlihati bahwa semakin
tinggi
kecepatan
air
pengurangan berat yang terjadi makin besar.
Kemampuan
logam
posisi
mereka
dalam
demikian anoda korban harus diganti secara berkala. Anoda aluminium digunakan pada
untuk
menahan korosi biasanya bergantung pada
proteksi yang dapat digunakan. Dengan
deret
elektrokimia Dalam deret elektrokimia, table bagian atas merupakan logam yang lebih reaktif atau lebih mudah terkorosi.
lingkungan air laut dan beberapa kondisi air tawar. Aluminium memiliki umur yang lebih panjang jika dibandingkan dengan magnesium. Aluminium juga memiliki arus dan karakteristik berat yang dengan
lebih
baik
seng.
jika dibandingkan
Dalam
pembuatannya
Proteksi Katodik Baja Aisi 1020 Menggunakan anoda Aluminium 8 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 1 -–9 Jeni Fariadhie
88
aluminium biasanya dicampur dengan mercuri, antimoni, indium, tin.
New York, 1992. Kenneth
R
Trethewey
Chamberlain, KESIMPULAN Laju korosi baja AISI 1020 tanpa proteksi semakin
meningkat
seiring
dengan meningkatnya kecepatan air. Proteksi katodik dengan menggunakan anoda korban sangat effektif untuk melindungi baja dari serangan korosi.
dan
“Korosi
John Untuk
Mahasiswa Sains dan Rekayasa”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991. William D Callister Jr, “Material Science
and
Engineering
Introduction”, John Wiley and Sons Inc, Canada 1991.
Penggunaan anoda alumunium cocok digunakan pada lingkungan air laut, sebab memiliki arus dan karakteristik berat yang baik DAFTAR PUSTAKA Robert A Adey dan John Bayham, “Design and Optimization of Cathodic Using
Protection
Computer
Systems
Simulation”,
Paper no 00723 - Corrosion 2000. Ernesto Santana dan Robert Adey, “Predictive Corrosion
Modeling and
of
Cathodic
Protection Systems. V.G. DeGiorgi, Perfect
Paint
“Evaluation
of
Assumptions
in
Modeling of Cathodic Protection Systems”. Elsevier, October 2001. Denny A Jones, Prevention
“Principles of
and
Corrosion”,
Macmillan Publishing Company, 9 JURNAL
An
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 1 - 9
9